KEBIJAKAN PROGRAM KESELAMATAN PERHUBUNGAN...

19
KEBIJAKAN PROGRAM KESELAMATAN PERHUBUNGAN DARAT Pada Acara RAKORNIS PERHUBUNGAN DARAT TA.2018 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Oleh: Direktur Pembinaan Keselamatan DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of KEBIJAKAN PROGRAM KESELAMATAN PERHUBUNGAN...

KEBIJAKAN PROGRAM KESELAMATAN

PERHUBUNGAN DARAT

Pada Acara

RAKORNIS PERHUBUNGAN DARAT

TA.2018

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Oleh:

Direktur Pembinaan Keselamatan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

27,0%

29,9%

36,2%

6,9%

JALAN NASIONAL

JALAN PROVINSI

JALAN KABUPATEN

JALAN DESA

Data Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Status Jalan

Panjang Jalan (Km)

Jalan Kondisi MantapJalan Kondisi Tidak

Mantap

(Km) % (Km) %

Jalan Nasional

38.245 35.376,625 92,50% 2.868,375 7,50%

Jalan Provinsi

47.666 33.540 70,36% 14.126 29,64%

Jalan Kab/Kota

394.228,5 233.411,5 59,21% 160.825,32 40,79%

Kondisi dan Panjang Jalan Indonesia

NO URAIANJUMLAH KEJADIAN

LAKA 2013%

1. JALAN NASIONAL 27.037 27,0%

2. JALAN PROVINSI 29.971 29,9%

3. JALAN KAB/KOTA 36.225 36,2%

4. JALAN DESA 6.873 6,9%

JUMLAH 100.106 100,0%

Sumber : Kepolisian Republik Indonesia

Sumber : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Jalan Prov, Kab/Kota, dan Desa menyumbang

73% kecelakaan lalu lintas jalan

POTRET KECELAKAAN JALAN DI INDONESIA

PENGAWASAN BIDANG KESELAMATAN LLAJSDP

Bidang Pengawasan Jenis Pengawasan

1.Perlengkapan Jalan 1.Audit Keselamatan LLAJSDP

2.Pengujian Kendaraan Bermotor 2.Inspeksi Keselamatan LLAJSDP

3.Terminal 3.Pengamatan dan Pemantauan

4.UPPKB

5.SMK Pada Perusahaan AngkutanUmum

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

1. MEMASTIKAN KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN

Pemerintah harus segera memperbaiki sistem Pengujian KendaraanBermotor, Tujuan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah memastikan saranaangkutan yang beroperasi laik jalan.

Program Kegiatan1. Pemeriksaan Kendaraan Angkutan Umum (Rampcheck);2. Inspeksi Keselamatan Pengujian Kendaraan Bermotor;3. Inspeksi Keselamatan Kepada Bengkel Karoseri;4. Pengawasan Muatan dan Dimensi Kendaraan (ODOL).

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2. MEMASTIKAN JALAN YANG BERKESELAMATAN

Pengawasan terhadap pelaksanaan program KeselamatanLalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:a. Audit Keselamatan LLAJ;b. Inspeksi; danc. Pengamatan dan pemantauan.

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

3. PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM MENJALANKANSISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN (SMK);

Kewajiban Perusahaaan Angkutan Umum dalam Mengelola Keselamatan yang dikelola oleh Perusahaan Secara Komperhensif dan terkoordinasi dalam rangkamewujudkan keselamatan dan mengelola resiko kecelakaan.

Pembinaan1. Pemerintah Pusat : AKAP, Lintas

Batas Negara, Angkutan Barang danAngkutan B3;

2. Pemerintah Daerah : AKDP, AngkutanPerkotaan, Angkutan Barang;

Lingkup Pembinan1. Penilaian;2. Bantuan Teknis dan Bimbingan Teknis;3. Pengawasan

4. PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM YANG BERKESELAMATAN

Pengemudi angkutan umum yang mematuhi ketentuan jam kerja mengemudi dan kondisi kesehatan yang memadai untuk mengendarai kendaraan dalam rangka mewujudkan perilaku pengemudi yang berkeselamatan.

Pembinaan1. Pemerintah Pusat : AKAP, Lintas

Batas Negara, Angkutan Barang danAngkutan B3;

2. Pemerintah Daerah : AKDP, AngkutanPerkotaan, Angkutan Barang;

Program Kegiatan1. Pengawasan terhadap jam kerja pengemudi

(e-logbook);2. Mendorong Pemda agar menyediakan

Fasilitas tempat istirahat ditempat wisata;3. Pengawasan Jadwal keberangkatan –

kedatangan Bus (Time-Table)

PEMERINTAHBERTANGGUNG

JAWAB KLLAJ

DITETAPKAN

RUNK LLAJ

RUNK LLAJ MEMUAT:

a. VISI DAN MISI;

B. SASARAN;

C. KEBIJAKAN;

D. STRATEGI; DAN

E. PROGRAM NASIONAL

KLLAJ

PENYUSUNAN RUNK LLAJ DIKOORDINASIKAN OLEH

KEMENTERIAN YANG MENYELENGGARAKAN

URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

DITETAPKAN MELALUI PERPRES

BERLAKU UTK JANGKA

WAKTU 20 TAHUN

Rencana Aksi Keselamatan LLAJ

DISUSUN DAN DILAKSANAKAN OLEH

KEMENTERIAN/LEMBAGA SESUAI

DENGAN KEWENANGANNYA

PEMERINTAH PROVINSI

PEMERINTAH KABUPATEN

PERATURAN MENTERI/KEPALA LEMBAGA PERATURAN GUBERNUR PERATURAN BUPATI

BERLAKU PLG LAMA 5 TH

RAK LLAJPSL 9 - 11

RENCANA UMUM KESELAMATAN DAN RENCANA AKSI KESELAMATAN LLAJ

PROGRAM PRIORITAS DIT. PEMBINAANKESELAMATAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Kegiatan Peningkatan Keselamatan Transdar 2017 (Dit. Binkes)

Sosialisasi/kampanyekeselamatan lalu lintas2 lokasi (Jakarta dan Sulbar)

Pemasangan fasilitaskeselamatanZoSS di 11 Provinsi dan RASSdi 74 Lokasi.

Workshop ManajemenKeselamatan di JawaBarat, Bali, dan Makassar.

Sistem Manajemen Kecepatan (SMK) pada Perusahaan Angkutan Umum di Padang, Jogja, Palembang, dan Kalimantan Barat.

Pemilihan PelajarPelopor: 62 Pelajar dari25 Provinsi

Pembentukan KelompokMasyarakat SadarKeselamatan di KotaBatam.

Workshop dan Bimtek

RENCANA AKSI KESELAMATANDIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN

Pembangunan zebra cross di Jabar (10 titik), Jateng (30 titik)

dan DIY (12 titik)

Bimbingan Teknis :1. Awak angkutan umum;2. Audit & Inspeksi;

Implementasi Batas Kecepatan di beberapa ruasjalan nasional (Jateng 1 lokasi dan Jatim 2 lokasi )

Inspeksi Keselamatan :1. Jalan nasional2. Angkutan Umum3. Prasarana UPUBKB

1. PP No 37 Tahun 2017 tentang keselamatan LLAJ;

2. Penyusunan Pedoman teknis Sistem manajemen Keselamatan Angkutan Umum;

3. Perdirjen No. SK.407/Aj.401/DRJD/2018 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pengendalian Lalu Lintas Ruas Jalan pada lokasi Potensi kecelakaan di Perlintasan sebidang

Penyusunan NSPK

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESELAMATAN

1. Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) Keselamatan Transportasi Darat

2. Penerapan dan Rencana Aksi Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) dan RAK

3. Pembangunan Sistem Informasi Keselamatan (SIK)

4. Promosi dan Kemitraan (Pendidikan dan Pelatihan, Penghargaan dan Sanksi) terhadapPenyelenggaraan Keselamatan

5. Menyediakan sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan yang mematuhi standarkelaikan keselamatan pada Lokasi Rawan Kecelakaan (LRK) dan sungai danau, ZonaSelamat Sekolah dan Rute Aman dan Selamat Sekolah serta Implementasi ManajemenKecepatan

6. Meningkatkan koordinasi antar instansi maupun dengan wilayah

7. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Bidang Keselamatan LLAJ

Menurunnya jumlahkecelakaan dan biayasocial serta fatalitaskecelakaan hingga 80%di 2035 untuk LLAJ

6. Mengarahkan Pembangunan Fisik Keselamatan Transdar di BPTD secara bertahap

TARGET:Mendorong terciptanyakemitraan multi-sektoraluntuk mengembangkandan menetapkan strategikeselamatan jalannasional, rencana dantarget yang didukung olehpengumpulan data danbukti penelitian untukmenilai desainpenanggulangan danmemantau implementasidan efektifitas.

• Selama tahun 2016-2017 Dit Binkes wakil Kementerian Perhubungan telahmelakukan harominasasi peraturan terkait Peraturan Pemerintah tentangKeselamatan LLAJ dan pada tahun 2017 telah diterbitkan PP No. 37 Tahun2017 ttg Keselamatan LLAJ

• Tahun 2016 telah dilakukan Rapat Forum LLAJ di Bogor saat ini (2017)telah disusun Draft Peraturan Presiden terkait Forum LLAJ Nasional

• Telah menyusun draft protocol kelalulintasan kendaraan darurat

• Bersama sama dengan pemangku lima pilar lainnya berpartisipasi dalamperayaan tahunan IRSA yang diselenggarakan oleh CSR Adira Insurance

• Selama Tahun 2015-2017 telah terbentuk KMSK di beberapa kota diIndonesia (Tanjung Pinang, Padang, Manado, Baanten dan Batam)

• Pengusahaan Angkutan Umum yang berkeselamatan sudah terbentukDraft PM Sistem Manajemen Keselamatan (SMK)

PILAR 1

CAPAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN

TARGET:Meningkatkan keselamatankualitas perlindungan ataskualitas jaringan jalanuntuk kepentingan semuapengguna jalan, terutamayang paling rentan(misalnya pejalankaki, sepeda dan sepedamotor). Hal ini akan dicapaimelalui implementasipenilaian infrastruktur jalandan peningkatanperencanaan, desain, konstruksi dan pengoperasianjalan yang berkeselamatan.

Selama Tahun 2015 s.d 2017 telah melaksanakan inspeksi keselamatan Jalan di Seluruhruas Pulau Jawa, Provinsi Sumut, Sumsel, Lampung, Jambi, Bali, Jawa Barat dan JawaTengah;

Selama Tahun 2015 s.d 2017 telah melaksanakan inventarisasi dan investigasi lokasirawan kecelakaan di Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, KalimantanTimur, Maluku, Sulsel, Sultra, Sulbar dan NTT;

Selama Tahun 2015 s.d 2017 telah melaksanakan perbaikan lokasi rawan kecelakaan di126 Lokasi;

Menyelenggarakan manajemen kecepatan, termasuk traffic calming (Telah tersusunyaPM No. 111 Tahun 2015 ttg Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan, Bimtek ManajemenKecepatan di beberapa Kota di Indonesia, Pembangunan/ Implementasi BatasKecepatan di beberapa ruas jalan Provinsi Jateng dan Jatim

Menyediakan fasilitas pejalan kaki termasuk pelindung pejalan kaki dengan pagar(fencing) sebanyak 40 Lokasi

PILAR 2

CAPAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN

TARGET:Perkembangan global peningkatkan teknologikeselamatankendaraan, baik untukkeselamatan pasifmaupun aktif melaluikombinasi, harmonisasi standar global yang relevan, informasikonsumen dan skemainsentif untukmempercepatpenyerapan teknologibaru.

Menyelenggarakan good governance dengan penanganan overloadingPengoperasian 26 UPPKB di Seluruh Indonesia sesuai SK Direktur JenderalPerhubungan Darat Nomor: 2631/AJ.005/DRJD/2017 tanggal 22 Mei 2017;

Menyempurnakan fungsi jembatan timbang (Telah dilaksnakan KontrakKerja dengan PT. Sucofindo dan PT. Surveyor Indonesia untukmelaksanakan 7 Pilot Project UPPKB);

Penyelenggaraan dan perbaikan Uji berkala dan Uji Tipe tersedianya SOPUji berkala dan Uji Tipe (PM 133 Tahun 2015 tentang Pengujian KendaraanBermotor dan PM 156/2016 tentang kompetensi tenaga Penguji KendaraanBermotor);

Penerapan Intelegent Transport System (ITS) di bidang Angkutan Barang(tersedianya ITS / E-Enforcement di Jembatan Timbang.

PILAR 3

CAPAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN

Kegiatan Dit. Binkes Ditjen Perhubungan Darat terkait Pilar 4: Kampanye keselamatan Jalan (secara rutin Kemenhub melakukan Aksi

kampanye keselamatan Jalan yang puncak perayaannya diresmikan olehMenhub;

Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan (dalam kurun waktu 2015s.d 2017 telah dilakukan sosialisasi dan Bimtek terkait Keselamatan jalan dibeberapa Kota di Indonesia : Yogyakarta, Solo, Surabaya, Palembang danPalu);

Peningkatan program aksi pengemudi Angkutan Umum AKAP/AKDP,Angkutan B3 dan Angkutan Taksi Bandara

Menyelenggarakan inspeksi kepatuhan pengoperasian kendaraan bermotor(Ramp Check) di 20 Terminal tipe A di Seluruh Indonesia pada masa angkutanLebaran dan dilaksanakan kegiatan penertiban Terminal di terminalPulogebang pada Tahun 2017;

Menyelenggarakan pemeriksaan kendaraan di jalan

Pemeriksaan kondisi pengemudi (dilakukan bersamaan dengan Inspeksikeselamatan kendaraan bermotor di beberapa terminal.

• Penyelenggaraan inisiatif kemitraan keselamatan Jalan (PembangunanRASS di Kab. Musi Banyuasin, Kota Blitar, Kab. Pinrang, Kota Kediri danKota Malang)

• Pembangunan Zoss di Provinsi Sumbar, Jabar, Sulsel dan Sumsel

• Pembangunan Taman Edukatif di Kab. Banyumas dan Kota Yogyakarta

TARGET:Penegakan hukum lalulintas jalan yang berkelanjutan danstandar – standarperaturan yang dikombinasikan dengankesadaran masyarakatatau kegiatanpendidikan (Disektorpublik maupun sektorswasta) yang akanmeningkatkankepatuhan terhadapperaturan yang mengurangi dampak darifaktor – faktor risiko.

PILAR 4

CAPAIAN DIT. BINKES DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA