KEBIJAKAN PERUSAHAAN

7
KEBIJAKAN PERUSAHAAN Kebijakan perusahaan adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi sebagai pegangan manajemen dalam melaksanakan kegiatan usaha yaitu : Pengembangan kemitraan yang berfokus kepada customer value dan customer satisfaction. Pengalihan kegiatan yang bukan core bisnis menjadi anak perusahaan. Penerapan sistem pentarifan yang berfokus kepada customer value, customer satisfaction dan mendorong produktivitas kerja di Pelabuhan. Pembangunan/pemeliharaan pelabuhan didasarkan pada rencana induk pelabuhan, yang harus disesuaikan dengan perkembangan hinterland dan tuntutan teknologi. Peningkatan pengendalian pelaksanaan Sispro dan pemenuhan kebutuhan fasilitas dan peralatan serta penerapan ISPS Code. Perubahan struktur organisasi yang lebih terfokus pada kepentingan pelanggan.

Transcript of KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Page 1: KEBIJAKAN PERUSAHAAN

KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Kebijakan perusahaan adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi

sebagai pegangan manajemen dalam melaksanakan kegiatan usaha yaitu :

Pengembangan kemitraan yang berfokus kepada customer value dan

customer satisfaction.

Pengalihan kegiatan yang bukan core bisnis menjadi anak perusahaan.

Penerapan sistem pentarifan yang berfokus kepada customer value,

customer satisfaction dan mendorong produktivitas kerja di Pelabuhan.

Pembangunan/pemeliharaan pelabuhan didasarkan pada rencana induk

pelabuhan, yang harus disesuaikan dengan perkembangan hinterland dan

tuntutan teknologi.

Peningkatan pengendalian pelaksanaan Sispro dan pemenuhan

kebutuhan fasilitas dan peralatan serta penerapan ISPS Code.

Perubahan struktur organisasi yang lebih terfokus pada kepentingan

pelanggan.

Pengalihan sebagian wewenang Kantor Pusat kepada Cabang dengan

maksud untuk meningkatkan otonomi Cabang.

SASARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN 

1.    Sasaran Perusahaan

Sasaran yang ditentukan di dalam RKAP Tahun 2006 pada dasarnya

merupakan penjabaran dari sasaran-sasaran yang ditetapkan di dalam RJPP

Tahun 2004-2008.

Page 2: KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Sasaran perusahaan pada tahun 2006 adalah :  Penerapan Good Corporate

Governance yang konsisten, Optimalisasi fasilitas dan peralatan melalui

penataan fisik dan penataan operasional, Rekonfigurasi Segmen Usaha dan

Perbaikan Bisnis Proses, Penataan Financing System untuk pendanaan

investasi strategik, Laba sebelum pajak sebesar Rp.175.538.273.195,-Total

aktiva maupun passiva sebesar Rp.1.160.894.161.494,-Tingkat Kesehatan

Perusahaan berada pada kondisi “Sehat” dengan predikat “AAA” dan total

skor sebesar 95,75 poin.

2.   Strategi Perusahaan

Upaya mencapai sasaran perusahaan sebagaimana tersebut diatas

dilaksanakan melalui penerapan strategi-strategi sebagai berikut :

a.   Strategi Korporasi,  Strategi diversifikasi terpusat, Strategi kerjasama, 

Startegi biaya rendah, Strategi pembenahan

b.   Strategi Bisnis Unit, Strategi Bisnis Unit diterapkan terhadap cabang-

cabang dan segmen usaha berdasarkan posisi masing-masing dalam

analisa daya tarik industri/pasar dan daya saing produk/jasa, antara lain,

Investasi maksimal untuk meningkatkan pertumbuhan (UTPK Belawan),

Spesialisasi produk untuk meningkatkan daya saing (Lhokseumawe,

Dumai, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Rumah Sakit

Pelabuhan dan Unit Galangan Kapal), Pertimbangan restrukturisasi

(Malahayati, Tanjung Balai Asahan, Sibolga, Gunung Sitoli, Bengkalis,

Selat Panjang dan Rengat), Efisiensi dan meminimalkan investasi

(Tembilahan) 

c.   Strategi Bidang, Strategi korporasi dan strategi bisnis unit diatas

dijabarkan menurut masing-masing fungsi atau bidang di perusahaan.

Strategi bidang dimaksud antara lain :   Kemitraan usaha,  Penetrasi

pasar,  Spesialisasi produk

Page 3: KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Dengan mengacu pada sasaran-sasaran lima tahun yang telah ditetapkan

didalam RJPP 2004-2008, maka untuk merealisasikannya telah disusun

program dan rencana kerja yang meliputi : 

a.   Penerapan praktek Good Corporate Governance sesuai keputusan

Menteri Negara P.BUMN Nomor 27 Tahun 2000, dengan program berupa

lanjutan Implementasi Good Corporate Governance yang telah

dilaksanakan selama ini.

b.   Kondisi sarana dan prasarana yang siap operasi serta penambahan

kapasitas produksi dari fasilitas dan alat melalui program : Penambahan

container crane untuk terminal internasional dan terminal antar pulau di

UTPK Belawan,   Penambahan kapal tunda untuk Pelabuhan Dumai,   

Penambahan transtainer untuk UTPK Belawan melalui kerjasama operasi

maupun pengadaan sendiri,   Perawatan secara selektif dan terencana,

Pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan melalui intensifikasi

pembangunan selektif dengan memanfaatkan teknologi maju tepat guna,  

Mengintegrasikan semua sistem informasi berbasis komputer

dilingkungan perusahaan.

c.   Meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pangsa pasar, meliputi :

Peningkatan pangsa pasar UBM, RS Pelabuhan Medan dan Unit

Galangan Kapal, Pengelolaan langsung kegiatan bongkar muat peti

kemas antar pulau (Konvensional) di UTPK Belawan, dimana selama ini

dikelola oleh pihak ketiga. 

d.   Meningkatkan efisiensi melalui program pengurangan biaya dan

peningkatan produktivitas asset yaitu :    Pembangunan sarana

pemeriksaan barang di Unit Terminal Peti Kemas yang dikoordinasikan

dengan Bea dan Cukai, Peningkatan pendapatan melalui perubahan pola

bisnis pada segmen tertentu, Efisiensi biaya melalui perubahan

manajemen operasional, Penataan asset yang tidak produktif dan

Page 4: KEBIJAKAN PERUSAHAAN

menjaga keseimbangan yang sehat antara hutang dengan modal,

Penetapan penanggung jawab pengelolaan piutang,  Pengembangan

sistem informasi keuangan yang terintegrasi dengan master plan SIM,

Pengembangan fungsi dan peran Satuan Pengawasan Intern,

Pengembangan kemitraan dengan penyediaan barang dan jasa, 

Pemilihan penyedia barang dan atau jasa terseleksi melalui prinsip-prinsip

keterbukaan, persaingan yang sehat, efisiensi, dan profesionalisme. 

e.   Meningkatkan kualitas pelayanan jasa kepelabuhanan, melalui :

Peningkatan level of service Unit Terminal Peti Kemas melalui

penambahan peralatan, Optimalisasi operasional terminal curah kering

dan penataan kembali curah cair di Pelabuhan Belawan, Pembangunan

sarana pemeriksaan barang di Unit Terminal Peti Kemas yang

dikoordinasikan dengan Bea dan Cukai,  Peningkatan daya saing melalui

perbaikan kualitas pelayanan,Efektifitas pelayanan melalui perbaikan

sispro. 

f.    Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM, melalui program-program

antara lain :  Penataan sistem perawatan kesehatan pegawai,  Melakukan

pendidikan dan latihan yang mengutamakan keterampilan operasional, 

Penyempurnaan sistem pemberian kesejahteraan pegawai, Melakukan

restrukturisasi organisasi, Pemberdayaan manajemen cabang agar lebih

mandiri, Penyeragaman sistem adminstrasi dan kearsipan di lingkungan

perusahaan.          

g.   Penyempurnaan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen

sebagai tindak lanjut terhadap Keputusan Menteri Negara P.BUMN

Nomor 88 Tahun 1998, melalui  Penyempurnaan sistem perencanaan dan

pengendalian manajemen,  Implementasi program data base tanah. 

h.   Peningkatan Pembinaan manajemen, pemberian bantuan modal usaha,

dan pelatihan teknis kepada mitra binaan.

Page 5: KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Arifin Panigoro Bangun Pabrik Kertas di MeraukeSenin, 26 November 2007 | 11:20 WIB

TEMPO Interaktif, Merauke:Pemilik kelompok usaha Medco, Arifin Panigoro berencana membangun hutan tanaman industri dan pabrik bubur kertas di Kabupaten Merauke, Papua. Usaha ini dijalankan Arifin dengan mengusung bendera PT Medco Papua Lestari.

Menurut Arifin, hutan tanaman industri dan pabrik bubur kertas yang dibangun itu karena ditawari oleh pemerintah daerah Papua. Selain itu, pemerintah melalui Departemen Kehutanan juga memberi peluang industri tersebut. "Kami melihat potensi industri kehutanan sangat besar di daerah ini," katanya di Merauke.

Soal kebutuhan investasi, dia mengaku tidak ingat. Saat ditanyakan apakah sampai US$ 1 miliar, "ya sekitar itu lah," katanya.

Menteri Kehutanan MS. Kaban yang ditemui dalam kesempatan yang sama mengatakan, instansinya akan memberikan kompensasi 600 ribu hektar ke Medco Papua. "Awalnya mereka minta 1 juta hektar," ujarnya.