KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PIS PKdinkes.sulselprov.go.id/assets/dokumen/informasi/a...KI...

28
KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PIS PK BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN JAKARTA, 27 MARET 2019

Transcript of KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PIS PKdinkes.sulselprov.go.id/assets/dokumen/informasi/a...KI...

KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PIS PK

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN

JAKARTA, 27 MARET 2019

Persentase Kunjungan Keluarga dan Intervensi Awal

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

5.2

4%

12

.34

%

17

.09

%

22

.06

%

12

.26

%

7.3

5%

7.0

6%

21

.21

%

14

.27

%

13

.14

%

16

.71

%

8.6

5%

10

.60

%

5.0

1%

8.5

9%

7.4

7%

9.9

8%

14

.34

%

6.0

4%

9.5

9%

11

.29

%

3.2

3%

5.6

7%

4.1

5%

5.8

3%

5.9

6%

8.7

0%

7.0

7%

2.8

6%

2.9

4%

1.6

1%

2.4

6%

0.1

4%

2.0

4%

74

.55

%

73

.20

%

70

.19

%

61

.50

%

56

.68

%

55

.69

%

53

.62

%

52

.98

%

52

.67

%

52

.56

%

50

.12

%

48

.21

%

48

.11

%

46

.15

%

45

.29

%

44

.78

%

43

.82

%

43

.24

%

41

.72

%

41

.30

%

40

.95

%

37

.41

%

37

.35

%

36

.28

%

35

.54

%

35

.24

%

30

.43

%

25

.02

%

23

.99

%

20

.04

%

15

.90

%

13

.29

%

11

.53

%

2.2

4%

JANUARI 2018 JANUARI 2019 14.27% 52,67%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM

Peningkatan: 38,40%

2

0.3

29

0.2

67

0.2

34

0.2

66

0.2

4

0.2

32

0.1

15

0.1

83

0.1

87

0.2

0.1

54

0.1

94

0.1

41

0.1

41

0.1

6

0.0

99

0.1

33

N/A

0.1

5

0.1

27

0.1

22

0.1

41

0.1

4

0.1

62

0.1

27

0.1

42

0.1

22

0.1

38

0.1

41

0.1

37

0.1

17

0.1

24

0.0

98

0.0

9

0.3

39

0.3

09

0.2

81

0.2

63

0.2

44

0.2

35

0.2

18

0.1

99

0.1

89

0.1

87

0.1

87

0.1

78

0.1

77

0.1

68

0.1

67

0.1

64

0.1

58

0.1

48

0.1

47

0.1

45

0.1

44

0.1

44

0.1

41

0.1

38

0.1

35

0.1

32

0.1

25

0.1

24

0.1

24

0.1

23

0.1

22

0.1

22

0.1

09

0.0

84

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.0

Indeks Keluarga Sehat (IKS)

Keterangan: N/A : IKS Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil disebabkan jumlah kunjungan keluarga di aplikasi KS masih kurang 1 %.

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019 3

JANUARI 2018 JANUARI 2019 0,183 0,199

TREN ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBN TH 2014 S.D 2019

Proporsi Anggaran Kesehatan

naik 1,7% dari semula 3,3%

pada tahun 2014 menjadi 5%

pada tahun 2016 dan tetap

dijaga proporsinya 5 % dari

APBN hingga tahun 2019.

Proporsi Anggaran Kemenkes

& DAK Kesehatan terhadap

APBN naik 0,7% pada periode

tahun 2014 s.d 2019.

Namun proporsi anggaran

Kemenkes terhadap APBN

menurun 0,3% pada periode

2014 s.d 2019.

* Pagu Harian Berdasarkan SMART DJA Per 29 Jan 2019 Pukul 20.00 WIB

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Anggaran Kemenkes* 50.35 54.3 65.7 59.1 61.9 58.7

Anggaran Kesehatan 61.2 74.4 104.1 104.0 111.0 123.2

APBN 1,842.50 1,984.1 2,082.9 2,080.5 2,220.7 2,461.1

% Anggaran Kesehatan 3.3% 3.7% 5.0% 5.0% 5.0% 5.0%

% Anggaran Kemenkes 2.7% 2.7% 3.2% 2.8% 2.8% 2.4%

% Anggaran Kemenkes dan DAK Kesehatan 2.9% 3.1% 4.1% 4.0% 4.0% 3.6%

3.3% 3.7%

5.0% 5.0% 5.0% 5.0%

2.7% 2.7%

3.2% 2.8% 2.8%

2.4%

2.9% 3.1%

4.1% 4.0% 4.0%

3.6%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

0.00

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00(D

alam

Tri

liun R

p)

EVALUASI DEKONSENTRASI 2016 – 2018 PER PROGRAM DI KEMENKES

Sumber data: E-Monev (SMART) DJA Per 24 Januari 2019

NO PROGRAM

2016 2017 2018

ALOKASI REALISASI*) (%) ALOKASI REALISASI*) (%) ALOKASI REALISASI*) (%)

1 Dukman dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Kemenkes 126.496.400 100.459.130 79,40% 44.920.112 40.259.481 89,60% 49.457.350 4.505.348 91,10%

2 Penguatan Pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) 53.524.800 46.282.840 86,50% 23.097.060 19.206.654 83,20% 29.734.110 2.633.543 88,57%

3 Kesehatan Masyarakat 1.094.560.690 610.956.130 55,80% 496.386.052 409.016.502 82,40% 517.370.000 45.016.343 87,01%

4 Pelayanan Kesehatan 210.240.240 116.023.860 55,20% 100.289.616 85.391.110 85,10% 76,992.000 6.886.195 89,44%

5 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit 362.490.620 214.735.720 59,20% 200.814.968 173.899.755 86,60% 203.363.920 17.836.737 87,71%

6 Kefarmasian dan Alkes 65.000.000 56.550.660 87% 49.077.362 43.789.834 89,20% 65.000.000 5.982.666 92,04%

7 PPSDM Kesehatan 200.746.300 95.572.890 47,60% 152.116.206 118.526.135 77,90% 161.025.330 14.422.716 89,57%

TOTAL 2.113.059.050 1.240.581.230 59% 1.066.701.376 890.089.471 83,40% 1.102.942.710 972.835.480 88,20%

TREN REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI TA 2016-2018

• Terdapat pola serapan konsisten rendah dibawah rata-rata nasional (Prov. Jabar, DIY, Jatim, Sumbar, Maluku dan Kaltara) • Kecenderungan memperbanyak jenis dan frekwensi kegiatan sehingga sasaran yang tercakup terbatas (26% s.d 55%) &

tidak mampu laksana Ekstensifikasi penerima manfaat untuk penyerapan & peningkatan capaian program.

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

100.0%

0

20,000,000,000

40,000,000,000

60,000,000,000

80,000,000,000

100,000,000,000

120,000,000,000

140,000,000,000

DK

I

JAB

AR

JAT

EN

G

DIY

JAT

IM

AC

EH

SUM

UT

SUM

BA

R

RIA

U

JAM

BI

SUM

SEL

LA

MPU

NG

KA

LB

AR

KA

LT

EN

G

KA

LSE

L

KA

LT

IM

SULU

T

SULT

EN

G

SULSE

L

SULT

RA

MA

LU

KU

BA

LI

NT

B

NT

T

PA

PU

A

BEN

GK

ULU

MA

LU

T

BA

NT

EN

BA

BEL

GORON…

KEPR

I

PA

BA

R

SULB

AR

KA

LT

AR

A

2016

2017

2018

2016

2017

2018

Sumber : SMART DJA, per 25 Des. 2018

REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI PER PROGRAM TA 2018

• Penyerapan sangat rendah untuk Program JKN di Maluku & Papua Barat & untuk program Kesmas di Aceh. • Penyerapan dibawah rata-rata Nasional di sebagai besar propinsi pada Program JKN dan Kesmas.

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

120.0%

DK

I

JA

BA

R

JA

TE

NG

DIY

JA

TIM

AC

EH

SU

MU

T

SU

MB

AR

RIA

U

JA

MB

I

SU

MS

EL

LA

MP

UN

G

KA

LB

AR

KA

LT

EN

G

KA

LS

EL

KA

LT

IM

SU

LU

T

SU

LT

EN

G

SU

LS

EL

SU

LT

RA

MA

LU

KU

BA

LI

NT

B

NT

T

PA

PU

A

BE

NG

KU

LU

MA

LU

T

BA

NT

EN

KE

P. B

AB

EL

GO

RO

NT

AL

O

KE

PR

I

PA

BA

R

SU

LB

AR

KA

LT

AR

A

DUKMAN JKN KESMAS YANKES P2P FARMALKES PPSDMKES

Sumber : SMART DJA, per 25 Des. 2018

Tren Serapan Anggaran

SERAPAN DEKON versus CAPAIAN INDIKATOR PEMERIKSAAN KEHAMILAN (K4)

Terdapat beberapa pola serapan anggaran dekon versus capaian indikator (K4) : 1. Serapan relatif rendah tetapi capaian indikator tinggi (DIY, DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalsel) 2. Serapan relatif rendah capaian indikator juga rendah (Papua, Maluku, Papua Barat, Sulbar, Kalbar, Aceh, Riau, Babel,

Kaltim, Sumbar) 3. Serapan relatif tinggi capaian indikator juga tinggi (Bali, Jawa Tengah, NTB, Kep. Riau, Lampung, Banten) 4. Serapan relatif tinggi tetapi capaian indikator relatif rendah (Gorontalo, Sultra, Malut, Sulteng, Kalteng, Sulut, Sulsel,

NTT, Sumsel, Sumut, Jambi, Kaltara, Bengkulu)

Menu dekon

terintegrasi antar

kegiatan tidak

tumpang tindih

Terdiri dekon

manajemen

(perencanaan,

penganggaran dan

binwas) dan dekon

teknis (surveilans TB,

gizi dll)

Menu dekon adalah

kewenangan Pusat

Untuk mendukung

pelaksanaan SPM, PIS-

PK dan pencapaian

target RPJMN

Difokuskan pada

program prioritas atau

dengan kata lain

prinsip penyusunan

anggaran money follow

program (mengikuti

program prioritas),

bukan money follow

function (mengikuti

organisasi)

MENU DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2019

KONDISI SAAT INI

• Pelaksanaan kegiatan dekon di daerah belum terintegrasi antar program, antar

bidang dan antar sumber pendanaan (dekonsentrasi, APBD murni dan DAK).

MENU DEKONSENTRASI :

• Pendekatan top down

• Belum mempertimbangkan kebutuhan daerah

• Di setiap daerah masih sama

• Beberapa merupakan kewenangan daerah (dalam SPM). Misalnya :

Skrining Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir

• Daerah mengutamakan penyerapan anggaran APBD, dibandingkan

dengan anggaran dekon

• Terdapat pola persentase penyerapan yang relatif rendah dibanding

rata-rata nasional tahun 2016 – 2018 secara berulang pada Prov.

Jabar, Jatim, Maluku dan Kaltara

• Monev dan pemberian feedback belum dilaksanakan secara optimal

• Belum ada mekanisme pemberian reward dan punishment.

• Integrasi

perencanaan

dekon baru

kegiatan

perencanaan

penganggaran

• Belum focus

mendukung

prioritas

PIS-PK dan

Germas

Tercapainya

program

prioritas

kesehatan

KERANGKA KONSEP PERENCANAAN

DEKONSENTRASI TAHUN 2020

Integrasi Perencanaan

dekon

Refocusing kegiatan dekon

• Meningkatnya peran

provinsi dalam

pencapaian PN

Keadaan

saat ini Proses yang

akan dilakukan

Output yang

diharapkan

• Perencanaan

Terintegrasi dan Focus

• Terbinanya kabupaten/

kota dalam pelaksanaan

SPM, PIS-PK dan

Germas

Dampak

UPAYA PERBAIKAN

Menggunakan pendekatan

kombinasi antara

top down-bottom up

Penyederhanaan

menu dekon

Menguatkan peran

binwil

Fokus pada target

nasional/permasalahan

kesehatan

Pengalokasian anggaran

mempertimbangkan:

Realisasi

anggaran

Capaian

kinerja Kapasitas

fiskal

daerah

Penyempur

naan

formula

Sinkronisasi

antar

program

dan pusat-

daerah

Penguatan

manajemen

Pengelompokan Daerah berdasarkan Kuadran & Prioritas

untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di atas IPM nasional (dikategorikan dalam daerah non prioritas);

untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di bawah IPM nasional, (dikategorikan dalam daerah non prioritas).

untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM

di bawah IPM nasional, (dikategorikan

dalam daerah prioritas I);

untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM di atas IPM nasional, (dikategorikan dalam

daerah prioritas II);

Kuadran 1 Kuadran 2

Kuadran 4 Kuadran 3

Daerah Non prioritas

Daerah Non prioritas

6 Provinsi

70 kab/kota

14 Provinsi

175

kab/kota

10

Provinsi 156 kab/kota

4 Provinsi

107

kab/kota

IPM

Indeks kemampuan pendanaan daerah

2

GAMBARAN UMUM ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TA 2019

NO ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI (Rp)

1 DANA DEKONSENTRASI 25.644.622.714

2 DANA UPT PUSAT 177.804.462.000

3 DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 718.158.039.000

4 DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK 361.086.006.000

TOTAL 1.253.109.736.000

12

NO KEGIATAN ALOKASI (Rp) REALISASI

(Rp)

1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya 2,205,667,000 1,937,524,350

2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN

1,575,500,000

1,560,254,599

3 Program Kesehatan Masyarakat

21,249,546,000

20,134,428,870

4 Program Pelayanan Kesehatan

3,303,975,000

3,065,345,700

5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

5,383,525,000

5,190,685,155

6 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2,562,703,000

2,444,385,613

7 Program PPSDM Kesehatan

5,597,789,000

5,221,475,300

TOTAL 41,878,705,000 39,554,099,587

ALOKASI DAN REALISASI

DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2018

Sumber : e-monev DJA tanggal 22 Januari 2019

3

ALOKASI DANA DEKONSENTRASI TA 2019

NO PROGRAM ALOKASI (Rp)

1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

teknis Lainnya 3.249.865.000

2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN 1.575.500

3 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat 12.858.214

4 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 1.958.171.000

5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 13.995.882.000

6 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1.911.360.000

7 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan 4.514.911.000

TOTAL 25.644.622.714

Sumber : RKAKL ONLINE KEMENKEU

5

Sumber : Perpres Nomor 129 Tahun 2018 Tentang Rincian APBN TA 2019

ALOKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2019

NO KEGIATAN ALOKASI

ANGGARAN

1 DAK FISIK REGULER 459.333.359.000

2 DAK FISIK PENUGASAN 265.081.824.000

3 DAK FISIK AFRIMASI 66.771.446.000

TOTAL 881.186.629.000

8

ALOKASI DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN

TA 2018 - 2019

NO KEGIATAN

ALOKASI

ANGGARAN

2018

ALOKASI

ANGGARAN

2019

1 Bantuan Operasional Kesehatan 312,136,899,100 403.917.996.000

2 Akreditasi 31,265,365,002 40.037.557.000

3 Jampersal 59,282,465,000 53.794.000.000

TOTAL 402,684,729,102 497.749.553.000

Sumber : Perpres Nomor 129 Tahun 2018 Tentang Rincian APBN TA 2019

ALOKASI DAK NON FISIK JAMPERSAL BIDANG KESEHATAN PER

KABUPATEN TA 2018 (1)

NO PROV/KAB/KOTA PAGU REALISASI %

1 PROVINSI SULAWESI

SELATAN - - 0

2 KAB. BANTAENG 1,634,145,000 730,032,462 44.67%

3 KAB. BARRU 1,924,945,000 599,517,450 31.14%

4 KAB. BONE 2,610,242,000 1,546,843,129 59.26%

5 KAB. BULUKUMBA 2,481,798,000 2,481,798,000 100.00%

6 KAB. ENREKANG 2,424,048,000 685,233,487 28.27%

7 KAB. GOWA 4,421,702,000 2,800,579,233 63.34%

8 KAB. JENEPONTO 2,430,738,000 1,417,308,800 58.31%

9 KAB. LUWU 4,283,340,000 2,487,584,752 58.08%

10 KAB. LUWU UTARA 2,044,428,000 1,886,787,206 92.29%

11 KAB. MAROS 2,567,051,000 760,336,306 29.62%

12 KAB. PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN 3,757,260,000 1,749,696,406 46.57%

13 KOTA PALOPO 1,530,367,000 600,743,064 39.25%

Sumber : E-RENGGAR

ALOKASI DAK NON FISIK JAMPERSAL BIDANG KESEHATAN PER

KABUPATEN TA 2018 (2)

NO PROV/KAB/KOTA PAGU REALISASI %

14 KAB. LUWU TIMUR 1,000,000,000 474,328,163 47.43%

15 KAB. PINRANG 4,067,980,000 1,238,140,621 30.44%

16 KAB. SINJAI 2,266,438,000 1,594,957,689 70.37%

17 KAB. KEPULAUAN

SELAYAR 2,778,807,000 284,240,981 10.23%

18 KAB. SIDENRENG

RAPPANG 2,765,938,000 531,845,723 19.23%

19 KAB. SOPPENG 1,778,465,000 122,494,000 6.89%

20 KAB. TAKALAR 2,955,540,000 1,344,459,900 45.49%

21 KAB. TANA TORAJA 2,490,698,000 721,823,310 28.98%

22 KAB. WAJO 1,496,145,000 763,864,476 51.06%

23 KOTA PARE-PARE 1,282,847,000 675,823,742 52.68%

24 KOTA MAKASSAR 2,444,438,000 563,168,650 23.04%

25 KAB. TORAJA UTARA 1,845,105,000 1,134,405,652 61.48%

JUMLAH 59,282,465,000 27,196,013,202 45.88%

Sumber : E-RENGGAR

21

Indikator Keluarga Sehat

A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:

1 Keluarga mengikuti KB

2 Ibu bersalin di faskes

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar

7 Penderita hipertensi berobat teratur

8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

C Perilaku dan kesehatan lingkungan:

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih

11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

PROVINSI KABUPATEN / KOTA

1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.

2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 4. Pelayanan kesehatan balita 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan

dasar 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes

melitus 10. Pelayanan kesehatan orang dengan

gangguan jiwa berat 11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis 12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko

terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus),

Bersifat promotif dan preventif

JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN

Kode Dekon Program Menu Dekon Alokasi Dekon 2019

Alokasi Dekon 2020

01

Workshop PIS-PK Terpadu 540,900,000 731,974,000

04 Pembinaan Teknis Program

Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga

4,224,939,000 7,383,333,000

ALOKASI ANGGARAN PIS-PK TA 2019 - 2020

Alokasi APBD ?? Integrasi antar program??

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT

KEBIJAKAN PENGANGGARAN

1. Agar penganggaran harus difokuskan pada program

prioritas atau dengan kata lain prinsip penyusunan

anggaran money follow program (mengikuti program

prioritas), bukan money follow function (mengikuti

organisasi)

Pelaksanaan pembangunan secara terintegrasi

dengan sasaran yang jelas

2. To the point dalam penyusunan anggaran

KEBIJAKAN UMUM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BIDANG KESEHATAN

1. Perencanaan dan Penganggaran disusun

berbasis bukti (evidence based)

2. Perencanaan dan Penganggaran harus

disinergikan antara Pusat - Daerah dalam

rangka mengakomodir kebutuhan Daerah

serta memperhatikan Prioritas Nasional.

3. Perencanaan dan penganggaran disusun

secara komprehensif dengan memperhatikan

berbagai sumber dana (APBN dan APBD).

POIN perhatian:

• 12 indikator SPM menjadi indikator kinerja pemerintah daerah, dengan pendekatan PIS-PK untuk

kegiatannya di Kecamatan ke bawah.

• Pendekatan kegiatan dapat masuk ke dalam life cycle yang ada sasarannya misal stunting masuk ke

sasaran pelayanan Bumil dan Pelayanan bayi dalam indikator SPM

• Memulai integrasi dari SPM dan pendekatan disesuaikan dengan umur dan usia siklus dan

memberdayakan dari level posyandu, sampai program (puskesmas).

• Indikator PIS-PK sekarang ditekankan pendekatan keluarga dan cara outreach dan intervensinya.

• Perlu untuk menginventarisir program kesehatan yang ada di daerah, pemda disarankan untuk

membuat SK yang terintegrasi untuk Kab/Kota hanya 1 Tim.

• Agar daerah dapat melaksanakan amanah Rakerkesnas, menjalankan SPM dengan pendekatan PIS-

PK dengan fokus 5 kegiatan (Stunting, TB, Imunisasi, penurunan AKI, AKN dan peningkatan

pencegahan dan pengendalian PTM),