Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

18
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KLASTER IKM KERAJINAN DAN BARANG SENI (WILAYAH I) DISAMPAIKAN PADA TEMU USAHA PEMASARAN DENGAN EKSPORTIR/DEPT. STORE (KLASTER BORDIR DAN SULAMAN BUKITTINGGI)

Transcript of Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Page 1: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KLASTER IKM KERAJINAN DAN

BARANG SENI (WILAYAH I)

DISAMPAIKAN PADA TEMU USAHA PEMASARAN

DENGAN EKSPORTIR/DEPT. STORE(KLASTER BORDIR DAN SULAMAN BUKITTINGGI)

Page 2: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Visi dan Misi

Misi

Page 3: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Pendekatan KlasterPengertian Klaster aglomerasi perusahaan(s) yang membentuk kerjasama strategis dan komplementer serta memiliki hubungan yang intensifElemen Kunci Klaster

1. aglomerasi perusahaan2. nilai tambah dan mata rantai nilai3. jaringan pemasok4. infrastruktur ekonomi

Page 4: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Fase Pengembangan KlasterFase pertama, diagnosis dan penyusunan konsep (conceptualizing) tahap diagnosis

Fase kedua, merancang dan memasyarakatkan kolaborasi (launching) tahap kolaborasi

Fase ketiga, melaksanakan dan mengoperasikan (operating) tahap implementasi

Fase keempat, evaluasi dan pematangan (maturing) tahap monev

Page 5: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENGEMBANGANKLASTER KERAJINAN DAN BARANG SENI

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 – 2014.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN).

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 132/M-IND/PER/10/2009 Tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Kerajinan dan Barang Seni.

Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2010-2014.

Page 6: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL (PERPRES 28/2008)

Kebijakan Industri Nasional (KIN) diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 merupakan suatu arahan dan kebijakan jangka menengah maupun jangka panjang, dalam rangka mempercepat proses industrialisasi untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional sekaligus mengantisipasi dampak negatif globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia dan perkembangan di masa yang akan datang.Visi Industri 2025: membawa Indonesia pada tahun 2025 menjadi “Sebuah Negara Industri Tangguh di Dunia”.Visi antara : membawa Indonesia pada tahun 2020 menjadi “Negara Industri Maju Baru”.

Page 7: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL (PERPRES 28/2008)

Implementasi pembangunan industri nasional dilakukan secara sinergi dan terintegrasi di seluruh daerah dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu :

Pengembangan 35 Pengembangan 35 Klaster IndustriKlaster Industri Prioritas Prioritas yang dipilih yang dipilih

berdasarkan kemampuan nasional berdasarkan kemampuan nasional untukuntuk bersaing di pasar bersaing di pasar

domestik dan internasionaldomestik dan internasional

• TOP DOWN

PPengembangan industri pengolahan komoditi unggulan engembangan industri pengolahan komoditi unggulan

daerah menuju daerah menuju Kompetensi IntiKompetensi Inti Industri Industri DaerahDaerah

((pemberdayaan produk industri unggulan daerahpemberdayaan produk industri unggulan daerah))

• BOTTOM UP

Page 8: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Pendekatan I : TOP – DOWN POLICY (Industri Prioritas)

Agar pembangunan industri dapat dilakukan secara lebih fokus, dipilih industri-industri prioritas yang mampu didorong untuk mencapai tujuan pembangunan industri

Industri tersebut bila berhasil dikembangkan akan membawa industri-industri lainnya turut berkembang

Industri prioritas dipilih berdasarkan:

a) potensi daya saing internasionalnya, dan

b) potensi ke depan untuk berkembang (Luasnya Bentang Wilayah, Besarnya jumlah penduduk, Sumber Daya/Potensi Alam yang bisa di daya gunakan)

Potensi daya saing internasional diukur dari sisi: Supply (15 parameter) dan

Demand (8 parameter)

dari 365 industri (ISIC 5 digit). Terpilih 35 industri prioritas dengan total output 78% dan total ekspor 83%.

Page 9: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

PENGELOMPOKAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS

FokusIKM TertentuIKM Tertentu

Industri Penunjang Industri KreatifIndustri Penunjang Industri Kreatif

Basis Industri ManufakturBasis Industri Manufaktur

Alat Angkut Alat Angkut

AgroAgro

Elektronika & TelematikaElektronika & Telematika

1. Industri Material Dasar (baja, semen, petrokimia, keramik)

2. Industri Permesinan (mesin listrik & peralatan listrik, mesin peralatan umum)

3. Industri Manufaktur Padat Tenaga Kerja (tekstil & produk tekstil, alas kaki)

1.Pengolahan Kelapa sawit2.Karet dan Barang Karet3.Kakao4.Pengolahan Kelapa5.Pengolahan Kopi6.Gula

1.Kendaraan Bermotor2.Perkapalan3.Kedirgantaraan4.Perkeretaapian

1. Elektronika 2. Telekomunikasi3. Komputer dan Peralatannya

1.Batu Mulia dan Perhiasan2.Garam3.Gerabah & Keramik Hias 4.Minyak Atsiri5.Makanan Ringan

1. Perangkat Lunak & Konten Multimedia2. Fashion3. Kerajinan & Barang Seni

7. Hasil Tembakau8. Pengolahan Buah9. Furniture10.Pengolahan Ikan11.Kertas12.Pengolahan Susu

35 industri pr ior itas dari 365 industri, dengan : total output 78% total ekspor 83%

Klaster Bordir dan Sulaman

Page 10: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 132/M-IND/PER/10/2009

(Road Map)

Ruang Lingkup Industri Kerajinan dan Barang Seni : salah satunya adalah Industri Kerajinan Bordir dan Sulaman

Definisi Industri Kerajinan Bordir dan Sulaman Adalah industri yang berbahan baku benang dan kain/tekstil dengan proses produksi menjadi bordir dan sulaman.

Berdasarkan jenis kegunaannya maka industri bordir/sulaman : bordir busana/ gaun/ asesorisnya serta bordir untuk perlengkapan rumah tangga : sprei, sarung bantal, taplak meja,tutup televisi/ dispenser/ audivisual (KBLI 17293).

Page 11: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Road Map: Sasaran Jangka Panjang Kegiatan Pemasaran

Memperkuat peran pasar spesifik produk industri kerajinan dan barang seni di dalam negeri.

Pemantapkan kemampuan market intelegen yang berperan dalam penetrasi pasar lokal dan global.

Memperbanyak jumlah showroom/ counter/ outlet produk industri kerajinan dan barang seni di pasar modern dan pariwisata di dalam negeri diberbagai corner store/ mini-market di stasiun KA, Bandara, POM Bensin, serta ruang pamer di Kedubes RI di berbagai negara.

Peningkatan pemanfaatan website portal IKM di internet.

Page 12: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Program / Rencana Aksi Jangka Menengah (2010 - 2014)

Tahap pengembangan dalam jangka menengah yang akan dilakukan dengan kegiatan program, sebagai berikut:

1) Menciptakan iklim usaha yang konsusif.2) Mengoptimalkan kegiatan promosi dan pemasaran dalam dan

luar negeri.3) Meningkatkan teknologi dan standardisasi.4) Memperkuat struktur usaha.5) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.6) Memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana.

Page 13: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Peran Pemerintah Pusat (Ditjen IKM)Sebagai pemrakarsa pengembangan klaster;Koordinasi dengan pemerintah daerah;Koordinasi dengan Pusdiklat atau pihak ketiga (Konsultan) dalam penyelenggaraan pendidikan fasilitator;Membentuk national cluster point;Membuat manual untuk fasilitator;Mengelola database untuk fasilitator, alumni shindan dan TPL

Page 14: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Cluster Vocal Point (Pusat Pengembangan Klaster)

Menjaga keberlanjutan (sustainability) program klaster;Pusat informasi klaster tingkat nasional;Melaksanakan pemantauan dan evaluasi menyeluruh ditingkat nasional;Titik simpul jejaring klaster tingkat nasional Memfasilitasi penyelesaian kendala ditingkat klaster (Constraint removal)

Page 15: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Fokus Kegiatan Klaster Bordir Ditjen IKM 2006 - 2011

Dari tahun 2006 - 2010 telah dilakukan tahapan diagnosis, sosialisasi, kolaborasi dan rencana aksi .

Pada tahun 2008, kegiatan yang telah dilakukan adalah implementasi dan evaluasi.

Pada tahun 2011, kegiatannya diarahkan pada perkuatan implementasi kolaborasi/rencana aksi dan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan yang telah dilaksanakan di Bukittinggi dan Aceh Besar Utara sesuai dengan Permen Perindustrian No: 132/M-IND/PER/10/2009.

Page 16: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

Program Klaster Bordir Ditjen IKM TA 2011

IKM kerajinan yang dikuatkan kelembagaan klaster pada tahun 2011 adalah klaster bordir dan sulaman dengan lokus di Bukittinggi dan Aceh BEsar

Kegiatan diarahkan pada perkuatan implementasi kolaborasi / rencana aksi

Mengintegrasi program pemasaran antara produsen dan penjual

Menginventarisir permasalahan klaster

Page 17: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

INFORMASI PERKEMBANGAN KLASTER BORDIR KOTA BUKITTINGGI

Pemda Kota Bukittinggi berperan aktif dalam pengembangan klaster bordir (APBD)Bank Nagari berperan dalam pembiayaan melalui Koperasi Lambuang PusakoDinas Pariwisata membuka counter - counter bordir pada obyek wisata Jam Gadang dan Lembah AnaiDinas Perhubungan membuka jalur untuk mempermudah kendaraan menuju Pusat Perdagangan BordirLembaga pendidikan keterampilan desain menyediakan tenaga desainer (guru, plant visit) ke kelompok pengusaha bordirJICA : telah memberikan pelatihan 5S, studi banding ke Jateng kepada pengusaha bordir dan mengirim fasilitator ke JepangProgram JICA di Bukittinggi komplementer dengan rencana aksi yang disusun oleh kelompok kerja

Page 18: Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)

TERIMA KASIH