KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN …datacenter.bappedakaltim.com/data/2017/list05/6...

26
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA, 3 APRIL 2017 PURWIYANTO STAF AHLI MENTERI KEUANGAN BIDANG PENGELUARAN NEGARA

Transcript of KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN …datacenter.bappedakaltim.com/data/2017/list05/6...

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

SAMARINDA, 3 APRIL 2017

PURWIYANTOSTAF AHLI MENTERI KEUANGAN BIDANG PENGELUARAN NEGARA

KONDISI KALIMANTAN TIMUR Sosial, Ekonomi dan Layanan Publik

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2017

OUTLINE

STRATEGI OPTIMALISASIPendapatan dan Pembiayaan Pembangunan di daerah

ARAH KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Tahun 2018

2

KEMENTERIAN KEUANGAN

Tingkat Kemiskinan Daerah 2015

Source: BPS

Pertumbuhan PDRB 2015

Tingkat pengangguran 2015

5,1%5,3%

5,7%

1,3%

9,3%5,1%

-1,4%8,3%

11,7%

-1,0%

8,8%9,2%

1,9%

7,97,3%

2,6%

2,9%

5,9%

5,8%

5,1%

12,1%

-10,7%8,0%

10,2%

0,0%

4,8%5,6%

3,1%

10,5%

4,7%

-1,3%

7,5%

6,2%

Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Layanan Publik (1) : Pertumbuhan,

Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan se-Provinsi Kalimantan Timur

3

KEMENTERIAN KEUANGAN

Rata-rata Nasional:

• Tingkat Kemiskinan 10,7%

• Pendapatan perkapita Rp45,18 jt

Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Layanan Publik (2) : Gini Ratio, PDRB

perKapita, dan Tingkat Kemiskinan Antardaerah

PDRB perKapita Prov. Kalimantan Timur termasuk empat besar PDRB tertinggi di Indonesia, dengan Gini Ratio dan Tingkat Kemiskinan dibawah rata-rata nasional.

4

(1)

(2)(3)

(4)32,9

6

0,32

KEMENTERIAN KEUANGAN

4%Kab. Mahakam Ulu

69,2%

95,1%Kota Balikpapan

Akses Air Minum Layak

79,8Kab. Paser

100%

Kota Balikpapan& Kab. Mahakam Ulu

Partisipasi Sekolahhingga SMP

62,1%

Kab. Mahakam Ulu

79,4%

Kab. Kutai Barat

88%Kab. Berau

SMP

PDRB per Kapita

Juta Rupiah

Akses Sanitasi

20,7%Kab. Kutai Barat

36%Kab. Penajam Paser Utara

89,9%Kota Bontang

Sumber : BPS

Indeks Pembangunan Manusia

78,8Kota Balikpapan

71,8Kab. Kutai

Kartanegara

64,9Kab. Majakam Ulu

Kab. Paser

352.9

145.7

48.1

Kota Bontang Kab. PenajamPaser Utara

Kab. Berau

Persalinan dgn Tenaga Kesehatan

Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Layanan Publik (3) : Ketimpangan

Layanan Publik Antar Kab/Kota di Kalimantan Timur

Masih terjadi ketimpangan layanan publik antardaerah di Kalimantan Timur

5

KEMENTERIAN KEUANGAN 6

Kebijakan dan Alokasi Transfer ke

Daerah dan Dana Desa sebagai salah

satu instrument penting desentralisasi

fiskal berperan strategis untuk:

▪ Perbaikan pelayanan dasar publik

yang lebih berkualitas.

▪ Penurunan kesenjangan antar daerah.

▪ Pengentasan kemiskinan.

▪ Peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Sebagai implementasi Nawacita ke 3: “Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka NKRI”

513.3 573.7 602.3 664.2 704.9

00

20.846.7

60

582.9 577.2 732.1 677.6 763.6

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

2013LKPP

2014LKPP

2015LKPP

2016Realisasi

2017APBN

Dana Desa

513,3 573,7 623,1 710,9 764,9Total TKDD

Belanja K/L

Peningkatan kualitas perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai bukti penguatan Nawacita dan Desentralisasi

Setiap Dana Transfer memiliki fungsi

yang berbeda:

▪ DBH: Mengatasi Ketimpangan Fiskal

antara Pusat dan Daerah.

▪ DAU: Mengatasi Ketimpangan Fiskal

antardaerah.

▪ DAK FISIK: Mengatasi ketimpangan

infrastruktur layanan publik.

▪ DAK Nonfisik: Mendukung

operasionalisasi layanan publik.

▪ DID: memberikan reward utk daerah

berkinerja baik.

▪ Dana Desa: untuk pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa.

KEMENTERIAN KEUANGAN 7

✓ DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) selain untuk mendanai:

• peningkatan kualitas bahan baku

• pembinaan industri

• pembinaan lingkungan sosial

• sosialisasi ketentuan di bidang cukai

• pemberantasan barang kena cukai ilegal.

dapat juga digunakan untuk kegiatan lain sesuai prioritas & kebutuhan daerah dengan porsi 50%.

✓ DBH Kehutanan dari Dana Reboisasi, dapat digunakan untuk:

• pengelolaan taman hutan raya

• pencegahan & penanggulangan kebakaran hutan

• penataan batas kawasan

• pengawasan & perlindungan

• penanaman pohon pada daerah aliran sungai kritis, penanaman bambu pada kanan kiri sungai,

dan pengadaan bangunan konservasi tanah & air

• pengembangan perbenihan

• penelitian dan pengembangan.

✓ 0,5% Tambahan DBH SDA Migas dapat digunakan sesuai kebutuhan dan prioritas daerah.

KEBIJAKAN DANA BAGI HASIL 2017

Perluasan Diskresi Penggunaan DBH

KEMENTERIAN KEUANGAN

CFAD

KbF KpF

Jumlah Penduduk

Luas Wilayah

PDRB per Kapita

IPM

IKK

DBH

PAD

• Memperhitungkan Belanja Gaji PNSD

• Memperhitungkan gaji PNSD yang akan dialihfungsikan ke Provinsi

Prov AD = 40%, CF =60%Kab/Kota AD = 45%, CF =55%AD = Alokasi DasarCF = Celah FiskalKbf = Kebutuhan FiskalKpf = Kapasitas Fiskal

DAU: Mengatasi Ketimpangan Fiskal antardaerah. Formula alokasi: selisih kebutuhan fiskal dikurangi kapasitas fiskal

Kebijakan Dana Alokasi Umum 2017 : Formula Alokasi

8

PAGU DAU NASIONAL

26% X PDN NETO

BagianProvinsi

10%

Bagian Kab/Kota

90%

Perhitungan Besaran DAU

untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota

KEMENTERIAN KEUANGAN

Kebijakan Dana Alokasi Umum 2017

Pagu DAU tidak final.

• Penyesuaian alokasi DAU pd APBN-P dan

APBD-P

• Implikasi: Penyesuaian kontrak,

penyesuaian belanja

• Solusi: fleksibilitas kontrak, cash planning

Pengalihan urusan pemerintahan.

• Beban pengalihan Rp15,4 T sudah ditampung

dalam APBN 2017

• Potensi tambahan beban pengalihan Rp3,6 T.

• Solusi: Penyesuaian porsi DAU dlm APBN-P.

Pengalihan urusan konkuren daerah -> pusat.

• Pengalihan urusan konkuren butuh Rp3 T

(belum termasuk BPKB dan Dikti kesehatan)

• Implikasi:

➢ 6 bulan pembayaran belanja pegawai

telah dan akan menjadi beban APBD

2017.

➢ 6 bulan menjadi beban APBN (Rp1,5 T).

• Solusi: Rp 756 M diperhitungkan sbg

pengurang DAU.

Penggunaan Dana Transfer Umum (DBH +

DAU), minimal 25% digunakan untuk

belanja infrastruktur layanan dasar publik

dan ekonomi untuk mendorong:

• pertumbuhan ekonomi;

• pengentasan kemiskinan;

• pengurangan pengangguran; dan

• pengurangan kesenjangan

antardaerah.

9

KEMENTERIAN KEUANGAN

385.2

64.5 71.4 82.4 79.2108.2

74.4

165.9 145.6

78.0 76.6

347.0

61.8 49.281.7

76.885.0

65.1

129.1 139.7

57.423.1

90.1%

95.8% 68.9% 99.1% 96.9% 78.5%87.6%

77.8% 96.0%73.6%

30.2%0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

120.0%

0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

300.0

350.0

400.0

450.0

ALOKASI REALISASI

• Secara keseluruhan, realisasi DAK Fisik 2016 untuk wilayah

Kalimantan Timur mencapai 83,8% dari pagu total Rp1,3 triliun.

• Daerah dengan realisasi terendah adalah Kab. Mahakam Ulu yang

hanya mencapai 30,2%, sementara yang tertinggi adalah Kab.

Kutai Barat mencapai 99,1%.

Miliar rupaih

Pelaksanaan DAK Fisik Tahun 2016 di Kalimantan Timur

10

KEMENTERIAN KEUANGAN

190 211260 232

583

1331

1038

170 167224

192

516

111689.5%

79.1%

86.2%

82.8%

88.5%

83.8%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

90%

92%

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pagu Realisasi %

Milyar

Pelaksanaan DAK Fisik TA 2017 (1): Kebijakan dan Alokasi

Pada tahun 2017, alokasi DAK Fisik se-Prov. Kaltim

sebesar Rp1,04 triliun.

➢ Mempertajam fokus bidang/sub

bidang DAK Fisik untuk mendukung

pencapaian prioritas nasional.

➢ Mengalokasikan DAK Fisik

berdasarkan usulan daerah dan

prioritas nasional.

➢ Memberikan afirmasi untuk daerah

tertinggal, perbatasan, kepulauan,

dan transmigrasi.

➢ Melakukan sinkronisasi rencana

kegiatan dalam pengalokasian DAK:

✓ antar bidang/subbidang DAK,

✓ antardaerah, dan

✓ antara DAK dengan pendanaan

selain DAK.

dengan mengoptimalkan peran

Provinsi.

➢ Mempercepat penetapan petunjuk

teknis DAK dan pemberlakuan

petunjuk teknis min 3 tahun yang

ditetapkan dalam Perpres.

11

KEMENTERIAN KEUANGAN

Kebijakan DAK Fisik 2017 (2): Perbaikan Mekanisme Penyaluran Berdasarkan Kinerja Penyerapan & Capaian Output

12

65%

KEMENTERIAN KEUANGAN

1. PELAKSANAAN PENYALURAN MELALUI KPPN DITARGETKAN MULAI BULAN APRIL 2017 (TRIWULAN 1)

2. PERLU MEMPERHITUNGKAN MASA TRANSISI:• PERALIHAN KPA DARI DJPK KE DJPB• PERALIHAN DIPA, PPSPM (Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar),

DAN PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

PENYUSUNAN POKJA DJPK &

DJPB

PENYUSUNAN PROSES BISNIS

PENYIAPAN REGULASI: REVISI PMK 187/2016

PENYUSUNAN SOP LINK

PENYIAPAN PERANGKAT (APLIKASI)

SOSIALISASI KEPADA

SELURUH KPPN& PEMDA PENYALURAN

TRIWULAN I

JAN

MINGGU

3-4

FEB

MINGGU

1-4

JAN

MINGGU 3

JAN -

MARET

FEB -

MARET

MARET APRIL

Kebijakan DAK Fisik 2017 : Transisi Penyaluran Melalui KPPNMulai 2017

13

KEMENTERIAN KEUANGAN

Pelaksanaan DAK Nonfisik Tahun 2016 di Kalimantan Timur

83.9 64.0

282.6

86.3

2.484.6

61.3

132.6

35.6

183.9

674.1

48.5 25.7

170.3

49.51.0

48.6 38.579.9

21.0

117.1

674.1

57.8%40.2%

60.3%

57.3%

42.5%

57.5% 62.9%60.3%

59.1%

63.7%

100.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

100.0%

110.0%

0.0

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

Alokasi

Realisasi

%

• Secara keseluruhan, realisasi DAK Nonfisik 2016 untuk wilayah KalimantanTimur mencapai 75,3% dari pagu total Rp1,7 triliun atau sebesar Rp1,3 triliun.

• Daerah dengan realisasi terendah adalah Kab. Kutai Barat yang hanyamencapai 40,2%, sementara yang tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Timurmencapai 100%.

14

KEMENTERIAN KEUANGAN

Pelaksanaan DAK Nonfisik 2017: Kebijakan dan Alokasi

697.5

46.3

798.4

23.159.8 124.2

3.0 11.7

BOS BOP PAUD TPG TAMSIL

TKG BOKB KOP & UKM ADMINDUK

DAK NONFISIKSE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017Rp1,76 triliun

➢ Pengalokasian DAK Nonfisik berdasarkan

atas biaya satuan (unit cost) dikalikan

jumlah kebutuhan berdasarkan data dari

K/L teknis terkait

➢ Memberikan Tunjangan Khusus kepada

Guru PNSD di desa sangat tertinggal untuk

memberikan kompensasi atas kesulitan

hidup dalam melaksanakan tugas.

➢ Mengalokasikan dana administrasi

kependudukan yang ditujukan untuk

mendukung penyelenggaraan program

dan kegiatan administrasi kependudukan.

15

KEMENTERIAN KEUANGAN 16

DIALOKASIKAN KEPADA

PROVINSIKABUPATEN KOTA

BERDASARKANKRITERIA UTAMA KRITERIA KINERJA

• Opini BPK• Penetapan Perda APBD

tepat waktu.

• Kesehatan fiskal dan pengelolaankeuangan daerah

• Pelayanan dasar publik; dan• Ekonomi dan kesejahteraan.

Kebijakan Dana Insentif Daerah 2017Tujuan: memberikan penghargaan kepada daerah yang berkinerja baik pengelolaan kesehatan fiskal, keuangan daerah, pelayanan dasar publik serta ekonomi & kesejahteraan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Distribusi Dana Insentif Daerah 2017

17

KEMENTERIAN KEUANGAN

18

CARA PENGHITUNGAN

Proporsi dan bobot formula: ✓ 90% Alokasi Dasar (Pemerataan),

✓ 10% Berdasarkan variabel:- jumlah penduduk desa (25%),

- angka kemiskinan desa (35%), - luas wilayah desa (10%), dan

- tingkat kesulitan geografis desa (30%)

PERTIMBANGAN

memperhatikan aspek pemerataan dankeadilan

rasio penerima Dana Desa terkecil danterbesar adalah paling rendah, yakni 1:4

standar deviasi yang paling rendah.

DIALOKASIKAN UNTUK 74.954 DESA

Berdasarkan: jumlah penduduk desa, angka kemiskinan

desa, luas wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa.

Kebijakan Pengalokasian Dana Desa (1) : Formula Pengalokasian Dana Desa

✓ membiayai pembangunan

✓ pemberdayaan

masyarakat

Prioritas Penggunaan

✓ Swakelola menggunakan tenaga kerjasetempat, sehingga penghasilan danpeningkatan daya beli masyarakatdesa terjaga,

✓ Kegiatan yang mendorongmasyarakat produktif secara ekonomi

Prioritas Pelaksanaan

2015 2016 2017Dana Desa* 2228,9 5.002,4 6.384,4ADD* 2.891,8 3.136,9 3.171,1Bagi Hasil PDRD* 205,7 115,2 255,8Jumlah Desa 7.809 7.809 7.809Rata-rata tiap desa* 0,7 1,0 1,3

2015 2016 2017

2228.9

5,002.40

6,384.40

2,891.803,136.90 3,171.10

205.7 115.2 255.8

Dana Desa ADD Bagi Hasil PDRD

Dana Desa Se-Provinsi Kalimantan Timur

KEMENTERIAN KEUANGAN

19

EXISTING PERUBAHAN

Besaran Penyaluran

Waktu Penyaluran

60%

40%

RKUN ke RKUD

RKUD ke RKUDES

Thp I Thp II

MaretAgus

t

7 hari kerja setelah diterima

di RKUD

Thp I

Thp II

60% 40%60%

40%

RKUN ke RKUD

RKUD ke RKUDES

Thp I Thp IIThp

IThp II

60% 40%

MaretAgus

t

7 hari kerja setelah diterima

di RKUD

Syarat:

• Perda APBD/APBDes

• Perkada

• Laporan realisasi & konsolidasi

• Minimal Penyaluran ke

RKUDes

• Minimal Penyerapan

• Capaian Output

-

-

-

50%

-

-

-

-

-

-

-

-

50%

-

-

-

-

90%

75%

50%

-

-

-

-

-

-

75%

50%

Perbaikan mekanisme penyaluran diarahkan untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan dan akuntabilitas pelaksanaan Dana Desa, dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja penyerapan dan capaian output, serta memindahkan

penyaluran melalui KPPN di daerah

Tahap-1

paling lambat Juli

Perbaikan Mekanisme Penyaluran Dana Desa (2)

KEMENTERIAN KEUANGAN 20

KEBIJAKAN UMUM• Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN dialokasikan sesuai money follows program untuk

mendukung implementasi Nawacita ketiga.

• Penganggaran, pengalokasian, dan penyaluran berdasarkan kinerja penyerapan anggaran & capaian output.

Pokok-Pokok Kebijakan TKDD Tahun 2018

• Pagu DAU nasional tidak bersifat final, mengikuti perubahan PDN neto.

Implikasi: perlu penyesuaian APBD

• Porsi gaji PNSD dalam penghitungan DAU semakin menurun secara gradual.

• Memperhitungkan beban pengalihan urusan antar tingkat pemerintahan.

• Minimal 25% DBH dan DAU digunakan untuk belanja infrastruktur layanan publik.

• Mengatasi kesenjangan ketersediaan layanan publik antardaerah.• Pengalokasian DAK berbasis usulan dan kebutuhan daerah sesuai target output per bidang.• Sinkronisasi DAK Fisik: antarprogram, antardaerah, dan antarsumber pendanaan. • Jenis DAK Fisik:✓DAK Regular pemenuhan SPM urusan wajib layanan dasar, a.l. pendidikan, kesehatan,

infrastruktur.✓DAK Penugasan lokus dan program prioritas sesuai prioritas nasional dalam RKP 2018, a.l.

pendidikan vokasi, RS Rujukan, irigasi, dan air minum & sanitasi.✓DAK Afirmasi percepatan infrastruktur daerah perbatasan, kepulauan dan tertinggal, a.l.

Transportasi, perumahan dan permukiman.

• Memberikan rewards kepada daerah berprestasi dalam kinerja:

✓ tata kelola keuangan daerah, a.l. e-planning, e-budgeting, dan e-procurement.

✓ pelayanan publik, a.l. penurunan gizi buruk dan PTSP.

✓ kesejahteraan, a.l. pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

KEMENTERIAN KEUANGAN

• Penyempurnaan Jenis & Bidang DAK Fisik sesuai prinsip money

follows program, berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dg

belanja K/L.

• Pengalokasian DAK berbasis target output per bidang,

kebutuhan daerah, dan kinerja penyerapan dana dan

capaian output/outcome.

• Penguatan peran Propinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik

daerah.

• Pelaksanaan penyaluran DAK Fisik melalui KPPN, dengan

meningkatkan kualitas pelaporan output DAK Fisik (berbasis

spatial) digunakan sebagai bahan informasi dalam

pengambilan kebijakan (rewards and punishment

pengalokasian DAK Fisik).

Kebijakan Umum DAK Fisik Tahun 2018

21

KEMENTERIAN KEUANGAN

Berbasis kebutuhan per bidang

(sector based), untuk urusan wajib

layanan dasar

Berbasis kewilayahan (area

based), untuk Lokpri pada

kategori daerah perbatasan,

kepulauan dan tertinggal

DAK REGULER

Berbasis program prioritas

nasional (program based), sesuai

Rencana Kerja Pemerintah tahun

2018

1. Kesehatan (Puskesmas)2. Perumahan dan Permukiman3. Transportasi4. Pendidikan5. Air Minum6. Sanitasi

1. Pendidikan (SMK)

2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS

Pratama)

3. Air Minum

4. Sanitasi

5. Jalan

6. Irigasi

7. Pasar

8. Energi Skala Kecil

9. Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

1. Pendidikan

2. Kesehatan dan KB

3. Jalan

4. Air Minum

5. Sanitasi

6. Perumahan dan Permukiman

7. Pasar

8. IKM

9. Pertanian

10. Kelautan dan Perikanan

11. Pariwisata

DAK AFIRMASI

DAK PENUGASAN

Pokok-Pokok Kebijakan TKDD Tahun 2018 (2)

22

KEMENTERIAN KEUANGAN

Arah Kebijakan DAK Nonfisik 2018

Pengalokasian berdasarkan kebutuhan riil dan kapasitas daerah

Peningkatan kebijakan afirmasi terhadap daerah tertinggal, terdepan,dan terluar (perbatasan)

Peningkatan kualitas DAK Nonfisik melalui penerapan performance

based dan pemantauan penggunaan DAK Nonfisik

a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

b. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

c. Tunjangan Profesi Guru PNSD

d. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD

e. Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah Khusus

f. BOK dan BOKB

g. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, UKM & Ketenagakerjaan

h. Bantuan Pelayanan Administrasi Kependudukan

JENIS DAK FISIK 2018

26

KEMENTERIAN KEUANGAN

24

Perbaikan Penganggaran Dana Desa ke Depan

• Arahan Presiden : Alokasi dinaikkan 2 kali dibandingkan dengan tahun 2017.• Janji kampanye : Alokasi untuk setiap Desa sesuai janji kampanye Rp.1,4 M tiap desa dengan tetap

memerhatikan kemampuan keuangan negara

• Meningkatkan anggaran Dana Desa hingga 10% dari dan di luar Dana Transfer ke Daerah untuk memenuhi

amanat UU No.6 Tahun 2014

• Menyempurnakan formula alokasi/distribusi Dana Desa dengan tetap memerhatikan aspek pemerataan & keadilan, untuk:

✓Mempercepat pengentasan kemiskinan.✓Mengatasi kesenjangan penyediaan sarana & prasarana pelayanan publik antardesa.

✓Memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan sangat tertinggal, serta daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.

• Penyempurnaan formula alokasi/distribusi Dana Desa dilakukan melalui:✓ Penyesuaian bobot variabel dengan penekanan pada variabel jumlah penduduk miskin.

✓ Perubahan formulasi proporsi Alokasi dasar (AD) untuk pemerataan, dan Alokasi Formula (AF) berdasarkan variabel dalam UU No. 6 tahun 2014, untuk distribusi yang lebih berkeadilan.

✓ Kebijakan afirmasi dalam perhitungan Dana Desa kepada daerah sangat tertinggal dan tertinggal, serta memerhatikan aspek kewilayahan untuk mempercepat pembangunan desa di daerah terluar, terdepan,

perbatasan, dan kepulauan.

Penganggaran Dana Desa ditujukan untuk mengatasi kesenjangan dan kemiskinan, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.

KEMENTERIAN KEUANGAN 25

Strategi Optimalisasi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Strategi Optimalisasi

Pajak Daerah Untuk

Peningkatan PAD

Penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak

Melakukan penilaian ulang atas dasar

pengenaan disesuaikan dengan

potensi dan kemampuan wajib pajak

Peningkatan Basis Data Perpajakan

• Mendata ulang WP & objek pajak

• Meningkatkan koordinasi internal

pemda antara lain dengan bagian

penerbitan izin

• Memanfaatkan data pihak ketiga (BPN

utk PBB)

Modernisasi

• Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

pengelolaan basis data.

• Penggunaan Teknologi Informasi dalam

pelayanan perpajakan, misalnya e-SKPD,

e-payment dan sejenisnya

• Membangun organisasi perpajakan daerah

berdasarkan fungsi: pengelola data,

pelayanan, penagihan, pemeriksaan, dan

pengawasan.

• Menyusun SOP setiap pelayanan.

Peningkatan SDM

• Menambah jumlah diklat utk ahli

penilaian, penagihan, dan pemeriksaan.

• Menambah jumlah diklat terkait dengan

praktik pemungutan perpajakan yang

baik.

• Kerjasama kemitraan dengan pemda lain

yang dinilai sukses dalam pemungutan

perpajakan.

Pajak daerah dan retribusi daerah belum optimal (rata-rata 13,32% padaperiode 2011 sd. 2015), APBD masih tergantung dari dana transfer.

Penilaian, Penagihan, dan Pemeriksaan

• Dibidang penilaian dan penagihan dpt

dikerjasamakan dengan DJP dan DJKN.

• Dibidang pemeriksaan dapat

berkoordinasi dengan Polri, Kejaksaan,

BPK, & BPKP

Sinergi Pemda dan

DPRD dlm

menetapkan Perda

PDRD Untuk

meningkatkan PAD

tanpa menimbulkan

distorsi terhdp

perekonomian

Terima Kasih

26