kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

59
UPAYA MELINDUNGI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DARI KORUPSI (TERMASUK GRATIFIKASI DAN FRAUD) Oleh: Drs. Purwadi, MM, ME Inspektur Jenderal Kemenkes RI SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN BATAM, 9 12 DESEMBER 2015

Transcript of kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

Page 1: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

UPAYA MELINDUNGI

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

DARI KORUPSI(TERMASUK GRATIFIKASI DAN FRAUD)

Oleh:Drs. Purwadi, MM, ME

Inspektur Jenderal Kemenkes RI

SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

BATAM, 9 – 12 DESEMBER 2015

Page 2: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

12/23/2015 2

Jangka Panjang (2012-2025)

Jangka Menengah (2012-2014)

STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (PERPRES 55 Tahun 2012)

VisiTerwujudnya kehidupan berbangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung

oleh sistem nilai budaya yang berintegritas

Terwujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan

kapasitas pencegahan dan penindakan serta sistem nilai budaya yang

berintegritas

Page 3: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

3

Inpres 5/2004 Percepatan

Pemberantasan Korupsi

Inpres 9/ 2011 Rencana

Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi

Tahun 2011

Inpres No. 17 Tahun 2011

tentang Aksi Pencegahan

dan Pemberantasan

Korupsi Tahun 2012

Inpres No. 1 Tahun 2013

tentang Aksi Pencegahan

dan Pemberantasan Korupsi

Tahun 2013

Inpres 2 Tahun 2014

tentang Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun

2014

Inpres 7 Tahun 2015

tentang Aksi Pencegahan

dan Pemberantasan

Korupsi Tahun 2015

PERJALANAN KEBIJAKAN NASIONAL AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Page 4: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

4

Page 5: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

5

Aksi PPK MenujuReformasi Birokrasi

Pemerintahan yang bersih

(clean government)

Kepemerintahan yang baik

(good governance)

REFORMASI BIROKRASI

• Inpres 5/2004

• Inpres 7/2011

• Inpres 1/2013

• Inpres 2/2014

• Inpres 7/2015

Aksi PPK

Page 6: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

6

1. Penataan Struktur Birokrasi

2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS

3. Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara terbuka

4. Profesionalisasi PNS

5. Pengembangan Sistem Eletronik

6. Peningkatan Pelayanan Publik

7. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur

8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri

9. Efisiensi penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana kerja PNS.

9 PROGRAM PERCEPATANREFORMASI BIROKRASI

Page 7: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

7

ARAHAN BAPAK PRESIDEN RI(PELUNCURAN INPRES NO. 7 TAHUN 2015 – 26 MEI 2015)

• Saya ingin, aksi-aksi yang ada dalam Inpres dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya,

" Tidak hanya formalitas …”

• Saya sering menyampaikan untuk membangun sistemnya

karena itu akan jadi pagar yang besar, tembok yang besar

dalam pencegahan korupsi. Kalau masalah ada yang

loncat pagar itu penegakan hukum.

Page 8: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

8

NAWACITA PRESIDEN JOKOWI - JK

8

Page 9: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

99

Page 10: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

10

Komitmen

Tata Kelola

Pemerintahan

yg Baik

Komitmen Menkes dg Pimpinan UPT/Kadinkes/Dir RSUD se Indonesia

Pencanangan ZI menuju WBK

Komitmen

Pengendalian

Gratifikasi dg

Stake Holder

MoU

Kemenkes

dg PPATK

16 Des 2010

21 Feb 2011 &7 Maret 2011

18 Juli 2012

12 Maret 2014

30 April 2015

Pondasi Mewujudkan Kemenkes Bersih & Bebas KKN

Permenkes

14/2014 ttg

Pengendalian

Gratifikasi

& Kepmenkes

306/2014 ttg

Juknisnya

27 Maret 2014& 24 Sept 2014

MoU

Kemenkes

dg LPSK

28 Sept 2015

Page 11: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

11

NILAI - NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN

INKLUSIF

RESPONSIF

EFISIEN & EFEKTIF

PRO RAKYAT

BERSIH/CLEAN

P

I

R

E

CNilai – nilai Kemenkes adalah modal dasar

yang mengamanatkan bahwa:

Tujuan program kesehatan harus dicapai melalui kegiatan

yang baik, benar dan bersih serta terhindar dari tindak pidana korupsi.

Page 12: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

12JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL

KEJUJURAN

1

KEPEDULIAN

2

KEMANDIRIAN

3

KEDISIPLINAN

4

TANGGUNG JAWAB

5

KERJA KERAS

6

KESEDERHANAAN

7

KEBERANIAN

8

KEADILAN

9

Page 13: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

12/23/2015 1313

Pengelolaan Anggaran Belum Akuntabel

Program Kesehatan Belum Optimal

Aksi PPKTATA KELOLA PEMERINTAH

YANG BAIK DAN BERSIH

SEHAT TANPA KORUPSI adalah Pesan utama untuk komunikasi anti korupsi Kemenkes Hal ini mengingat bahwa korupsi akan merampas hak masyarakat untuk sehat.

(Permenkes 232/2013 ttg: Strategi Komunikasi PBAK Kemenkes 2013)

Page 14: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

14

1 tahun menjelang MEA : dimana kita berada saat ini ?

• Tahun 2013, indeks daya saing global (Global Competitiveness Index/GCI) Indonesia peringkat 34 dari 144 negara, sebagaimana dilansir WEF (World Economic Forum) dalam Global Competitiveness Report 2014-2015.

• Di level ASEAN, peringkat Indonesia masih kalah dari tiga negara tetangga, yaitu Singapura di peringkat 2, Malaysia di 20, dan Thailand di 31.

• Indonesia dianggap lemah dalam penanganan suap di sektor pelayanan public (indeks 106) dan menjamin keamanan (indeks 104).

• Indonesia juga dinilai lemah dalam memperbaiki sektor kesehatan dan pendidikan dasar. Terlihat pada penurunan peringkat tiga tahun terakhir (posisi 64 Th 2011, posisi 70 Th 2012, dan 72 Th 2013).

Jakarta, 18/09/2014 sumber : kemenkeu.go.id

Page 15: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

15

Problem Korupsi Indonesia: Korupsi Birokrasi dan Korupsi Politik

Skala 1-5, Skor 1 berarti tidak korup sama sekali, sedangkan Skro 5 berarti sangat korup

Sumber: Global Corruption Barometer (2013)

Jasa Kesehatan dipersepsikan korup oleh masyarakat

Page 16: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

16

Korupsivs

Gratifikasi

Page 17: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

17

Page 18: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

18

KASUS ANAS URBANINGRUM

Dugaan gratifikasi PLTS : diduga menerima mobil Alphard

Dugaan gratifikasi perguruan tinggi diduga menerima uang

Dugaan gratifikasi proyek Hambalang diduga menerima Harrier

Page 19: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

19

KORUPSI

1

6

2

3

4

7

5

Konflik

Kepentingan

Merugikan Keuangan Negara

Suap

Perbuatan Curang

Penggelapan dalam

Jabatan

Gratifikasi

Pemerasan

7 Klasifikasi Korupsi

Page 20: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

20

30 Jenis Delik Tindak Pidana Korupsi

(UU 31/1999 jo UU 20/2001)Delik yg terkait dg kerugian

keuangan negara

Delik perbuatan pemerasan

Delik perbuatan curang

Delik penggelapan dalam jabatan

Delik Gratifikasi

Pasal 2(1); 3

Pasal 12 huruf e,f,g

Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;Ps 7 (2); Ps 12 huruf h

Pasal 8; 9; 10 a,b,c

Pasal 12B jo Pasal 12C

Merupakan

delik-delik yg

diadopsi dari

KUHP (berasal

dari pasal 1

ayat 1 sub c UU

no. 3/71)

Delik pemberian sesuatu/janji kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)

Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Ps 6(2); Ps 12 c,d

Delik benturan kepentingandalam pengadaan

Pasal 12 huruf i

Dari 30 jenis di atas, yang cukup sering dijumpai di dunia usaha : Pemerasan dlm jabatan; penyuapan; benturan kepentingan & GRATIFIKASI.

Page 21: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

12/23/2015 21

PERATURAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:

21

1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENKES

2. KEPMENKES No. HK.02.02/MENKES/ 306/2014 TENTANG JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Page 22: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

22

LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI

Netral

&

Wajar

Sekedar tanda terimakasih dan sah sah

saja

“SERING” kali terkait dengan

jabatan

serta kemungkinan

adanya benturan kepentingan

(COI)

Page 23: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

23

PP NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pasal 4 Angka 8 sbb :

Setiap PNS DILARANG MENERIMA HADIAH ATAUSUATU PEMBERIAN APA SAJA dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya.

Page 24: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

24

HASIL ASSESSMENT PERSEPSI BUDAYA ANTI KORUPSI PEGAWAI DI 10 SATKER TERPILIH

77%

80%

84%

94%

85%

83%

64%

68%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sikap Kepemimpinan

Rekan Sejawat

Mitra Kerja Inferior

Mitra Kerja Superior

Mitra Kerja non Aparatur

Peraturan/Ketentuan Kerja

Kebutuhan Pribadi

Persepsi Gratifikasi

Kebutuhan hidup & Gratifikasi Skor Nilai Terendah

Rata-rata Pegawai beranggapan : Pendapatan belum cukup untuk kebutuhan hidup, Gratifikasi adalah hal wajar

Page 26: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

26

Pemberian dalam arti luas

Gratifikasi adalah...

Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001:

Page 27: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

27

GratifikasiGratifikasi adalah : Pemberian uang, barang,

rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga,

tiket perjalanan, fasilitas penginapan,

perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan

fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam

negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan

dengan menggunakan sarana elektronik atau

tanpa sarana elektronik yang berhubungan

dengan jabatan atau kewenangan (penjelasan

Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo UU 20/2001)

PENGERTIAN GRATIFIKASI

Page 28: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

28

KATEGORI GRATIFIKASI

Gratifikasi

Tidak Dianggap

Suap

Terkait Kedinasan

Tidak Terkait

Kedinasan

Dianggap Suap

Page 29: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

29

Gratifikasi yang dianggap suap

Gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatanyang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengankewajiban dan tugas penerima

JIKA SAYA TIDAK MENJABAT SEBAGAI DIREKTUR/PPK/DOKTER/..... APAKAH MEREKA AKAN MEMBERI GRATIFIKASI ???

APAKAH GRATIFIKASI YANG DITERIMA MEMPENGARUHI KEWAJIBAN SAYA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN SEBAIK-BAIKNYA KEPADA

MASYARAKAT ???

Page 30: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

30

Karakteristik Umum:Gratifikasi yang Tidak Dianggap Suap

Dan Tidak Wajib Dilaporkan

BERLAKU UMUM

(Jenis, persyaratan, dan nilai sama dan

memenuhi prinsip kewajaran/kepatutan)

Tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dalam ranah adat istiadat, kebiasaan,

dan norma yang hidup di masyarakat

Dipandang sebagai wujud ekspresi,

keramah-tamahan

Page 31: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

31

SEGITIGA SUAP –GRATIFIKASI - PEMERASAN

Pengusaha/ Masyarakat

Penyuapan

“Transaksional”

Pegawai Negeri/ Penyelenggara

Negara

Pemerasan

“Aktif”

Pengusaha/ Masyarakat

Gratifikasi

“Pasif”

Pengusaha/ Masyarakat

Page 32: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

32

GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Karena hubungan keluarga,sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan.

Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lain paling banyak Rp1.000.000,00.

terkait musibah atau bencana paling banyak Rp1.000.000,00;

Sesama Pegawai pada pisah sambut, pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang) paling banyak Rp300.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 th dari pemberi yang sama;

Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

hidangan atau sajian yang berlaku umum;

Page 33: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

33

prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;

keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang Berlaku Umum;

manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai berdasarkan keanggotaan yang Berlaku Umum;

Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang Berlaku Umum;

penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai/kode etik;

GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Page 34: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

12/23/2015 34

PELAPORAN GRATIFIKASI

Aparatur Kemenkes

UPG Unit Pelaksana Teknis

UPG Unit Utama

UPG Kemenkes

KPK

5 hari

5 hari

30 hari

5 hari

15 hari

Page 35: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

35

SELF ASSESSMENT PELAPORAN GRATIFIKASI

1.Apakah ada aturan atau kode etik yang melarang penerimaan tersebut ?

2.Apakah ada kegiatan kedinasan yang dilakukan bersama-sama dengan pihak pemberi

saat itu ?

3.Apakah publikasi atas penerimaan tersebut akan membuat anda merasa malu atau

apakah pemberian dilakukan secara terbuka atau tertutup (sembunyi-sembunyi) ?

4.Apakah setidaknya patut diduga seseorang memberikan gratifikasi karena pemberi

berpikir bahwa anda memiliki jabatan di sebuah instansi, terkait pengambilan keputusan,

pelayanan atau perizinan ?

5.Apakah nilai pemberian gratifikasi tersebut wajar atau tidak ?

6.Apakah nilai moral pribadi anda memperbolehkan sebuah gratifikasi diterima ?

Apabila jawaban dari salah satu dari pertanyaan reflektif di atas adalah “Ya”, maka penerimaan

tersebut sebaiknya ditolak, atau jika terpaksa diterima segera dilaporkan.

Page 37: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

Perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang

dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu dilakukan

orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk

mendapatkan keuntungan pribadi ataupun

kelompok secara langsung atau tidak langsung

merugikan pihak lain.

(The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE ))

Page 38: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENGERTIAN FRAUD/KECURANGAN DALAM JKN

Tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk

mendapatkan keuntungan finansial dari program

jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial

Nasional melalui perbuatan curang yang tidak

sesuai dengan ketentuan.

(Pasal 1 Permenkes Nomor 36 Tahun 2015)

Page 39: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri
Page 40: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

• Memalsukan status kepesertaan

• Memalsukan kondisi kesehatan

• Memberikan gratifikasi

• Memanipulasi penghasilan

• Mengajukan Klaim palsu

KECURANGAN PESERTA

Page 41: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

• Klaim palsu

• Memanipulasi manfaat yang seharusnya tidakdijamin

• Menahan pembayaran ke faskes

• Membayarkan dana kapitasi tidak sesuaiketentuan

KECURANGAN PETUGAS BPJS

Page 42: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

KECURANGAN PROVIDER FKTP

Memanfaatkan dana kapitasi tidak sesuai dengan

ketentuan;

Memanipulasi Klaim pada pelayanan yang dibayar

secara nonkapitasi;

Menerima komisi atas rujukan ke FKRTL;

Menarik biaya dari peserta;

Melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai

Page 43: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

1. Upcoding

2. Cloning

3. Phantom billing

4. Inflated bills

5. Service unbundling or fragmentation

6. Self-referral

7. Repeat billing

8. Prolonged Length of stay

9. Type of room charge

10. Cancelled services

11. No medical value

12. Standard of care

13. Unnecessary treatment

14. Phantom Visit

15. Phantom procedur

16. Readmisi

17. Melakukan rujukan untuk

keuntungan pihak

tertentu

18. Meminta tambahan biaya

pada pasien yang

menerima manfaat sesuai

haknya

KECURANGAN PROVIDER FKRTL

Page 44: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

• Tidak memenuhi kebutuhan obat dan/atau alkessesuai ketentuan

• Melakukan kerjasama dengan pihak lain mengubah obatdan/atau alkes yang tercantum dalam e-catalog denganharga tidak sesuai dengan e-catalog

KECURANGAN

PENYEDIA OBAT &ALKES/INDUSTRIFARMASI

Page 45: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

Pencegahan Kecurangan JKN

FKTP

FKRTL

Page 46: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENCEGAHAN KECURANGAN JKN

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus membangun sistem

pencegahan Kecurangan JKN di FKTP melalui:

1. Penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan

Kecurangan JKN mendorong seluruh sumber daya

manusia di FKTP bekerja sesuai etika, standar profesi,

dan standar pelayanan.

2. Pengembangan pelayanan kesehatan yang berorientasi

kepada kendali mutu dan kendali biaya membentuk

tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTP

3. Pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN

sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola

klinis yang baik.

Di FKTP

Page 47: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENCEGAHAN KECURANGAN JKN

Di FKRTL

FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan harus membangun

sistem pencegahan Kecurangan JKN melalui:

1. Penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan JKN

mampu mengatur dan mendorong seluruh sumber daya manusia

FKRTL bekerja sesuai etika, standar profesi, dan standar pelayanan.

2. Pengembangan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada

kendali mutu dan kendali biaya, dilakukan melalui:

a. Penggunaan konsep manajemen yang efektif dan efisien;

b.Penggunaan teknologi informasi berbasis bukti; dan

c. Pembentukan tim pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL.

3. Pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN sebagai

bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang

berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya

Page 48: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PRINSIP PENGEMBANGAN BUDAYA PENCEGAHANKECURANGAN JKN

SEBAGAI BAGIAN DARI TATA KELOLA ORGANISASI

Di FKRTL

1.Transparansi;

2.Akuntabilitas;

3.Responsibilitas;

4.Independensi; dan

5.Kewajaran.

Page 49: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PRINSIP PENGEMBANGAN BUDAYAPENCEGAHAN KECURANGAN JKN SEBAGAI

BAGIAN DARI TATA KELOLA KLINIK

Di FKRTL

1. Ketepatan kompetensi dan kewenangan

tenaga kesehatan;

2. Penerapan standar pelayanan, pedoman

pelayanan klinis, dan clinical pathway;

3. Audit klinis; dan

4. Penetapan prosedur Klaim.

Page 50: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

TIM PENCEGAHAN KECURANGAN JKN1. Tim terdiri atas unsur dinas kesehatan, organisasi profesi, BPJS

Kesehatan, dan asosiasi fasilitas kesehatan.

2. Tugas Tim :

a.Menyosialisasikan kebijakan, pedoman, dan budaya baru yang

berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya;

b.Mendorong pelaksanaan tata kelola organisasi dan tata kelola

klinik yang baik;

c.Melakukan upaya pencegahan, deteksi dan penindakan

Kecurangan JKN di FKTP;

d.Menyelesaikan perselisihan Kecurangan JKN;

e.Monitoring evaluasi; dan

f. Pelaporan.

Di FKTP

Page 51: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

TIM PENCEGAHAN KECURANGAN JKN1. Tim terdiri atas satuan pemeriksaan internal, komite medik, perekam medis,

Koder, dan unsur lain yang terkait..

2. Tugas Tim :

a. Melakukan deteksi dini Kecurangan JKN berdasarkan data Klaim pelayanan

kesehatan yang dilakukan oleh FKTRL;

b. Menyosialisasikan kebijakan, regulasi, dan budaya baru yang berorientasi pada

kendali mutu dan kendali biaya;

c. Mendorong pelaksanaan tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik;

d. meningkatkan kemampuan Koder, serta dokter dan petugas lain yang berkaitan

dengan Klaim;

e. melakukan upaya pencegahan, deteksi dan penindakan Kecurangan JKN;;

f. Monitoring evaluasi; dan

g. Pelaporan.

Di FKRTL

Page 52: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

UPAYA PENCEGAHAN KECURANGAN JKN

1. Peningkatan kemampuan KODER;

2. Peningkatan kemampuan DOKTER dan PETUGAS

LAIN yang berkaitan dengan Klaim; dan

3. Peningkatan MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN

dalam upaya deteksi dini.

Di FKTP& FKRTL

Page 53: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENINGKATAN KEMAMPUAN KODER1. Identifikasi faktor-faktor penting atau meningkatkan

akurasi koding untuk mencegah kesalahan;

2. Edukasi tentang pengetahuan Kecurangan JKN;

3. Pelatihan dan edukasi koding yang benar;

4. Penyesuaian beban kerja Koder dengan jumlah tenaga

dan kompetensinya; dan

5. Meningkatkan interaksi dengan staf klinis dalam

rangka

6. Memastikan diagnosa primer dan sekunder.

Di FKRTL

Page 54: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENINGKATAN KEMAMPUAN DOKTER & PETUGAS LAIN

1. Pemahaman dan penggunaan sistem koding yang

berlaku;

2. Melakukan edukasi dan pemberian pemahaman

tentang langkah-langkah pencegahan dan

sanksi Kecurangan JKN;

3. Meningkatkan ketaatan terhadap standar prosedur

operasional; dan

4. Menulis dan memberikan resume medis secara

jelas, lengkap dan tepat waktu.

Di FKRTL

Page 55: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENINGKATAN MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN1. Penguatan tugas Koder sebagai pendamping verifikator,

investigator, dan auditor internal;

2. Melakukan surveilans data atau audit data rutin;

3. Penggunaan perangkat lunak untuk pencegahan Kecurangan

JKN;

4. Membuat panduan praktik klinik pada setiap jenis layanan

dengan mengimplementasikan clinical pathway.

5. Membentuk tim edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan.

6. Membuat kebijakan prosedur dan pengendalian efektif untuk

menghalangi, mencegah, mengetahui, melaporkan, dan

memperbaiki potensi Kecurangan JKN

Di FKRTL

Page 56: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PENGADUAN DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

• Setiap orang yang mengetahui adanya tindakan Kecurangan JKN dapat

melakukan pengaduan secara tertulis.

• Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada

pimpinan fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas

Kesehatan Provinsi.

• Pengaduan harus memuat paling sedikit:

a. identitas pengadu;

b. nama dan alamat instansi yang diduga melakukan tindakan Kecurangan

JKN; dan

c. alasan pengaduan.

Page 57: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN• Dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.

• Binwas di rumah sakit dapat melibatkan badan pengawas rumah sakit,

dewan pengawas rumah sakit, perhimpunan/asosiasi perumahsakitan, dan

organisasi profesi.

• Binwas di FKTP dapat melibatkan asosiasi fasilitas kesehatan dan organisasi

profesi.

• Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan melalui:

a. advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis;

b. pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan

c. monitoring dan evaluasi.

Page 58: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

SANKSI ADMINISTRATIF

• Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri, Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memberikan sanksi

administratif bagi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan penyedia obat dan

alat kesehatan.

• Sanksi administratif dapat berupa:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan/atau

c. perintah pengembalian kerugian akibat kecurangan JKN kepada pihak yang

dirugikan.

Page 59: kebijakan pencegahan korupsi di lingkungan kemenkes ri

59

website = www.itjen.kemkes.go.id

email = [email protected]