KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

42
angka soesetijo w./ dit.binjak

Transcript of KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Page 1: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

angka soesetijo w./ dit.binjak

Page 2: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

• Komponen penghasilan seorang PNSD selama ini terdiri atas gaji, tunjangan dan honorarium (kegiatan). Selain itu apabila PNSD melakukan kegiatan melebihi jam kerja atau di luar hari kerja diberikan uang lembur.

• Pemberian honorarium kegiatan disatu sisi dapat menjadi sumber tambahan penghasilan bagi PNS, namun disisi lain dapat menimbulkan ekses berupa :

- Adanya kecenderungan menambah-nambah kegiatan untuk tujuan mendapatkan honorarium.

- Adanya kecenderungan tingginya komponen honorarium dalam anggaran kegiatan.

• Mulai T.A. 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerapkan kebijakan peningkatan penghasilan PNSD dengan mengintegrasikan seluruh anggaran honorarium kegiatan ke dalam anggaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Page 3: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

• Pemberian tambahan penghasilan bagi PNSD memiliki tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintahan daerah.

• Di sebagian besar wilayah pemerintahan, kinerja aparatur pemerintahan daerah masih menjadi sorotan tajam berbagai pihak sampai saat ini. Hal tersebut disebabkan masih rendahnya tingkat produktivitas kerja aparatur dibandingkan dengan kinerja karyawan yang bekerja di sektor swasta.

• Ada indikasi bahwa hal ini diantaranya disebabkan kurang jelasnya sistem penilaian kinerja dan kurangnya insentif yang diberikan kepada aparat pemerintah daerah untuk bisa lebih giat meningkatkan produktivitas kinerjanya.

• Kedua penyebab diatas pada dasarnya berkaitan dengan penghasilan yang diterima oleh PNSD. Akan sulit bagi mereka untuk dapat bekerja dengan optimal apabila penghasilan yang diterimanya tidak sebanding dengan kontribusi yang mereka berikan.

Page 4: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

• Sementara di pihak lain, ada segolongan kecil posisi dalam instansi yang mendapat banyak tambahan penghasilan diluar gaji pokok. Ketimpangan pendapatan tersebut akan berdampak negatif bagi instansi pemerintah itu sendiri. Hal ini bukan saja akan menyebabkan menurunnya motivasi dan kinerja pegawai, tapi juga dapat memicu timbulnya praktek korupsi di instansi tersebut.

• Berbeda dengan gaji dan tunjangan yang bersifat kelompok, tambahan penghasilan ini dihitung dan diatribusikan pada setiap individu PNS sehingga kriteria tambahan penghasilan ditujukan untuk masing-masing individu. Konsekuensinya, Pemerintah Daerah yang memberikan tambahan penghasilan harus mengembangkan metode dan database penilaian yang handal.

Page 5: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

a. UU No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

b. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

c. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 6: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

d. Kepgub Jawa Barat No. 841/Kep.966-ORG/2009 tentang Tunjangan Tambahan Penghasilan dan Kompensasi Uang Makan

e. Pergub Jawa Barat No. 85 Tahun 2009 tentang Keriteria Pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

f. Pergub Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

g. Kepgub Jawa Barat No. 800.05/Kep.468-BKD/2010 tentan Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 7: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

h. Pergub Jawa Barat No. 61 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

i. Pergub Jawa Barat No. 83 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

j. Kepgub No. 841/Kep.666-BKD/2011 tentang Tata Cara Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Page 8: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Pemberian TPP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 9: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Ada kepastian besaran, keamanan dan kenyamanan bagi PNS dalam menerima penghasilan bulanan

Pemerataan yang proporsional penghasilan PNS di semua OPD

Perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang lebih sederhana

Page 10: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

• Pemberian tambahan penghasilan telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

• Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Pasal 39 dinyatakan “Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS berdasarkan pertimbangan objektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

• Kriteria pemberian tambahan penghasilan tersebut berupa Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya.

Page 11: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Pengukuran Kinerja diukur berdasarkan :1.Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat2.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 841/Kep.666-BKD/2011Tentang Tata Cara Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 12: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

1.Aspek perilaku kerja, yang merupakan perilaku PNS dan CPNS yang diukur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai jabatannya. Pengukuran Aspek Perilaku Kerja ini juga didasarkan pada PP 53 Tahun 2010, dan

2.Aspek prestasi kerja, yang merupakan capaian kinerja pegawai yang diukur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan jabatannya.

Page 13: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

13

No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KETRingan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

• 5 hari kerja (teguran lisan)

• 6-10 hari kerja (teguran tertulis)

• 11-15 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)

• 16-20 hari kerja (penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun)

• 21-25 hari kerja (penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun)

• 26-30 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun)

• 31-35 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun)

• 36-40 hari kerja (pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jab. Struk atau fungs tertentu)

• 41-45 hari kerja (pembebasan dari jabatan bagi PNS yg menduduki jab. struk atau fungs tertentu)

• 46 hari kerja atau lebih (pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS)

Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.

Page 14: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

a.hadir terlambat tanpa ijin;b.pulang lebih cepat tanpa ijin;c. tidak Masuk kerja tanpa ijin;d.tidak melaksanakan tugas dan/atau perintah kedinasan

dari atasan tanpa alasan; dan e.dikenai sanksi sesuai ketentuan PP No 53 Tahun 2010.

Page 15: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

II. Pengukuran aspek prestasi kerja dilaksanakan dengan ketentuan :

a.Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Umum yang melaksanakan Tugas Tertentu dan CPNS meliputi :

pelaksanaan tugas pokok; dan pelaksanaan tugas tambahan.

Page 16: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

1) Pelaksanaan Tugas Pokok; 2) Pelaksanaan Tugas Tambahan

c. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Struktural Eselon III dan IV, meliputi :

d. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Struktural Eselon II terdiri dari : 1) Kepala OPD dan Kepala Biro, meliputi :

a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; c) Penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

b. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Fungsional, meliputi :

pencapaian bahan angka kredit setiap bulan; pelaksanaan tugas tambahan.

Page 17: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

2) Asisten Sekretaris Daerah, meliputi :

a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; c) Rekapitulasi penyampaian Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari OPD dan Biro dibawah koordinasinya.

3) Staf Ahli Gubernur, meliputi :

a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; dan c) Jumlah hasil rekomendasi kebijakan tertulis yang

disampaikan kepada Gubernur.

Page 18: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan bagi Pejabat Fungsional Umum yang

melaksanakan tugas tertentu, Pejabat Fungsional Umum dan CPNS (PK 1)

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 19: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI

1. Hadir terlambat tanpa ijin

Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

7,5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

2. Pulang lebih cepat tanpa ijin

Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

7,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

3. Tidak masuk kerja tanpa ijin

0 hari dalam 1 (satu) bulan

10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan

0

4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan

0 kali dalam 1 (satu) bulan

15 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan

0

5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*

Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin

20 Sedang menjalani hukuman disiplin 0

Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)

Page 20: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NO

ASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI

1. Pelaksanaan Tugas Pokok

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 18 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 4 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Tidak melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan

Jumlah Proporsi Tambahan TP (B)

30 0

10

15

5 0

* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.

Page 21: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN

Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :

Jumlah total proporsi tambahan TP :JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 22: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan

bagi Penilaian Pejabat Fungsional Angka Kredit (PK 2)

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 23: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI

1. Hadir terlambat tanpa ijin

Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

3,5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

2. Pulang lebih cepat tanpa ijin

Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

3,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

3. Tidak masuk kerja tanpa ijin

0 hari dalam 1 (satu) bulan

10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan

0

4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan

0 kali dalam 1 (satu) bulan

10 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan

0

5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*

Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin

10 Sedang menjalani hukuman disiplin 0

Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)

Page 24: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NO

ASPEK YANG DINILAI PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI

1. Pencapaian bahan angka kredit

Mencapai bahan angka kredit sesuai atau di atas target bahan angka kredit bulanan

50 Mencapai 50% - 99% dari bahan angka kredit target bulanan

25 Mencapai kurang dari 50% bahan angka kredit target bulanan

0

Bahan angka kredit yg dicapai:

…………….

Target bahan angka kredit

bulanan :………………..

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 4 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

10 Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

5 Tidak melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan

0

Jumlah Proporsi Tambahan TP (B) Target bulanan bahan

angka kredit :

Angka Kredit yang dibutuhkanuntuk kenaikan pangkat (dlm 4 th)

48

Keterangan :

48 = 12 bulan X 4 tahun Mengetahui Ketua Tim

Penilai Angka Kredit/ Koordinator Jafung*

____________________ NIP.

Keterangan :

*Koordinator Jafung adalah Pejabat Fungsional/Kasubag Kepegawaian dan Umum/Kepala Balai yang ditunjuk oleh Kepala OPD sebagai Koordinator Jafung

Page 25: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN

Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :

Jumlah total proporsi tambahan TP :

JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 26: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan

bagi Pejabat Struktural Eselon III & Eselon IV ( PK 3)

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 27: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI

1. Hadir terlambat tanpa ijin

Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

3,5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

2. Pulang lebih cepat tanpa ijin

Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan

5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan

3,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan

0

3. Tidak masuk kerja tanpa ijin

0 hari dalam 1 (satu) bulan

10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan

0

4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan

0 kali dalam 1 (satu) bulan

10 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan

2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan

0

5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*

Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin

10 Sedang menjalani hukuman disiplin 0

Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)

Page 28: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NO

ASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI

1. Pelaksanaan Tugas Pokok

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 21 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 s/d 20 hari dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 18 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 6 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 s/d 5 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Jumlah Proporsi Tambahan TP (B)

45 0

15

17,5

7,5 0

* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.

Page 29: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN

Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :

Jumlah total proporsi tambahan TP :

JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 30: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan

bagi Pejabat Struktural Eselon II (Kepala OPD dan Kepala Biro)

( PK 4 )

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 31: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI

1. Pelaksanaan Tugas Pokok

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 5 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 5 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

3. Penyampaian Surat Pertanggung jawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Penyampaian SPJ mencapai antara 90% s/d 100% dari SP2D dan tepat waktu (sebelum tanggal 10 bulan berikutnya)

Penyampaian SPJ mencapai antara 80% s/d 89% dari SP2D tetapi tidak tepat waktu (melebihi tanggal 10 bulan berikutnya)

Penyampaian SPJ kurang dari 79 % dari SP2D.

Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.

30 015

10 05

60 030

Page 32: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 33: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan

\bagi Pejabat Struktural Eselon II (Asisten Sekda) ( PK 5 )

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 34: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI

1. Pelaksanaan Tugas Pokok

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 4 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 4 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

3. Rekapitulasi laporan penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari OPD-OPD dibawah koordinasinya

Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai antara 90% s/d 100% dari SP2D dan tepat waktu (sebelum tanggal 10 bulan berikutnya).

Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai antara 80% s/d 89% dari SP2D tetapi tidak tepat waktu (melebihi tanggal 10 bulan berikutnya).

Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai kurang dari 79% dari SP2D

Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.

30 015

10 05

60 030

Page 35: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 36: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan

bagi Pejabat Struktural Eselon II (Staf Ahli) (PK 6)

Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO

PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI

1. Nama : Nama :

2. NIP : NIP :

3. Pangkat/Gol/ Ruang

: Pangkat/Gol/ Ruang

:

4. Jabatan : Jabatan :

5. Unit kerja : Unit kerja :

Tugas pokok pejabat yang dinilai :

Page 37: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

NOASPEK YANG

DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI

1. Pelaksanaan Tugas Pokok

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.

2. Pelaksanaan Tugas Tambahan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 4 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 4 kegiatan dalam 1 (satu) bulan

3. Jumlah hasil rekomendasi kebijakan tertulis yang disampaikan kepada Gubernur

Menghasilkan 4 (empat) atau lebih rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan

Menghasilkan 2 s/d 3 rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan

Menghasilkan kurang dari 2 (dua) rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan

Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.

30 015

10 05

60 030

Page 38: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN

Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :

Jml TP Minimal = Rp

Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :

Jml TP Maksimal – TP Minimal

= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %

= Rp

Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :

Page 39: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Dalam rangka objektivitas pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD, maka Gubernur Jawa Barat membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja Pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 800.05/Kep.468-BKD/ 2010 tanggal 10 Maret 2010 tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 40: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

1. Badan Kepegawaian Daerah2. Inspektorat 3. Sat Pol PP4. Biro Keuangan5. Biro Organisasi6. Biro Administrasi Pembangunan

Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Monev dibantu oleh Para Assesor Kompetensi dan Kinerja

Page 41: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

PNS yang memiliki sertifikasi keahlian dibidang Assesment Kompetensi dan Kinerja PNS dan CPNS, yang diberi tugas tambahan untuk mengumpulkan dan menganalisa data kompetensi dan kinerja pegawai, serta memverifikasi hasil pengukuran kompetensi dan kinerja yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap pejabat yang dinilai, berdasarkan Surat Tugas Gubernur.

Page 42: KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011

Terimakasih

S e l e s a idan

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Jl. Ternate No. 2 Bandung – Indonesiahttp://119.252.172.123/