KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011
-
Upload
flibianto-ok -
Category
Documents
-
view
254 -
download
0
Transcript of KEBIJAKAN PEMBERIAN TPP 26092011
angka soesetijo w./ dit.binjak
• Komponen penghasilan seorang PNSD selama ini terdiri atas gaji, tunjangan dan honorarium (kegiatan). Selain itu apabila PNSD melakukan kegiatan melebihi jam kerja atau di luar hari kerja diberikan uang lembur.
• Pemberian honorarium kegiatan disatu sisi dapat menjadi sumber tambahan penghasilan bagi PNS, namun disisi lain dapat menimbulkan ekses berupa :
- Adanya kecenderungan menambah-nambah kegiatan untuk tujuan mendapatkan honorarium.
- Adanya kecenderungan tingginya komponen honorarium dalam anggaran kegiatan.
• Mulai T.A. 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerapkan kebijakan peningkatan penghasilan PNSD dengan mengintegrasikan seluruh anggaran honorarium kegiatan ke dalam anggaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
• Pemberian tambahan penghasilan bagi PNSD memiliki tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintahan daerah.
• Di sebagian besar wilayah pemerintahan, kinerja aparatur pemerintahan daerah masih menjadi sorotan tajam berbagai pihak sampai saat ini. Hal tersebut disebabkan masih rendahnya tingkat produktivitas kerja aparatur dibandingkan dengan kinerja karyawan yang bekerja di sektor swasta.
• Ada indikasi bahwa hal ini diantaranya disebabkan kurang jelasnya sistem penilaian kinerja dan kurangnya insentif yang diberikan kepada aparat pemerintah daerah untuk bisa lebih giat meningkatkan produktivitas kinerjanya.
• Kedua penyebab diatas pada dasarnya berkaitan dengan penghasilan yang diterima oleh PNSD. Akan sulit bagi mereka untuk dapat bekerja dengan optimal apabila penghasilan yang diterimanya tidak sebanding dengan kontribusi yang mereka berikan.
• Sementara di pihak lain, ada segolongan kecil posisi dalam instansi yang mendapat banyak tambahan penghasilan diluar gaji pokok. Ketimpangan pendapatan tersebut akan berdampak negatif bagi instansi pemerintah itu sendiri. Hal ini bukan saja akan menyebabkan menurunnya motivasi dan kinerja pegawai, tapi juga dapat memicu timbulnya praktek korupsi di instansi tersebut.
• Berbeda dengan gaji dan tunjangan yang bersifat kelompok, tambahan penghasilan ini dihitung dan diatribusikan pada setiap individu PNS sehingga kriteria tambahan penghasilan ditujukan untuk masing-masing individu. Konsekuensinya, Pemerintah Daerah yang memberikan tambahan penghasilan harus mengembangkan metode dan database penilaian yang handal.
a. UU No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
b. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
c. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
d. Kepgub Jawa Barat No. 841/Kep.966-ORG/2009 tentang Tunjangan Tambahan Penghasilan dan Kompensasi Uang Makan
e. Pergub Jawa Barat No. 85 Tahun 2009 tentang Keriteria Pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
f. Pergub Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
g. Kepgub Jawa Barat No. 800.05/Kep.468-BKD/2010 tentan Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
h. Pergub Jawa Barat No. 61 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
i. Pergub Jawa Barat No. 83 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
j. Kepgub No. 841/Kep.666-BKD/2011 tentang Tata Cara Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pemberian TPP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Ada kepastian besaran, keamanan dan kenyamanan bagi PNS dalam menerima penghasilan bulanan
Pemerataan yang proporsional penghasilan PNS di semua OPD
Perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang lebih sederhana
• Pemberian tambahan penghasilan telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
• Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Pasal 39 dinyatakan “Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS berdasarkan pertimbangan objektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
• Kriteria pemberian tambahan penghasilan tersebut berupa Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya.
Pengukuran Kinerja diukur berdasarkan :1.Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat2.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 841/Kep.666-BKD/2011Tentang Tata Cara Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
1.Aspek perilaku kerja, yang merupakan perilaku PNS dan CPNS yang diukur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai jabatannya. Pengukuran Aspek Perilaku Kerja ini juga didasarkan pada PP 53 Tahun 2010, dan
2.Aspek prestasi kerja, yang merupakan capaian kinerja pegawai yang diukur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan jabatannya.
13
No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
• 5 hari kerja (teguran lisan)
• 6-10 hari kerja (teguran tertulis)
• 11-15 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)
• 16-20 hari kerja (penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun)
• 21-25 hari kerja (penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun)
• 26-30 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun)
• 31-35 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun)
• 36-40 hari kerja (pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jab. Struk atau fungs tertentu)
• 41-45 hari kerja (pembebasan dari jabatan bagi PNS yg menduduki jab. struk atau fungs tertentu)
• 46 hari kerja atau lebih (pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS)
Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.
a.hadir terlambat tanpa ijin;b.pulang lebih cepat tanpa ijin;c. tidak Masuk kerja tanpa ijin;d.tidak melaksanakan tugas dan/atau perintah kedinasan
dari atasan tanpa alasan; dan e.dikenai sanksi sesuai ketentuan PP No 53 Tahun 2010.
II. Pengukuran aspek prestasi kerja dilaksanakan dengan ketentuan :
a.Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Umum yang melaksanakan Tugas Tertentu dan CPNS meliputi :
pelaksanaan tugas pokok; dan pelaksanaan tugas tambahan.
1) Pelaksanaan Tugas Pokok; 2) Pelaksanaan Tugas Tambahan
c. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Struktural Eselon III dan IV, meliputi :
d. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Struktural Eselon II terdiri dari : 1) Kepala OPD dan Kepala Biro, meliputi :
a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; c) Penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
b. Pengukuran kinerja aspek prestasi kerja bagi Pejabat Fungsional, meliputi :
pencapaian bahan angka kredit setiap bulan; pelaksanaan tugas tambahan.
2) Asisten Sekretaris Daerah, meliputi :
a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; c) Rekapitulasi penyampaian Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari OPD dan Biro dibawah koordinasinya.
3) Staf Ahli Gubernur, meliputi :
a) Pelaksanaan Tugas Pokok;b) Pelaksanaan Tugas Tambahan; dan c) Jumlah hasil rekomendasi kebijakan tertulis yang
disampaikan kepada Gubernur.
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan bagi Pejabat Fungsional Umum yang
melaksanakan tugas tertentu, Pejabat Fungsional Umum dan CPNS (PK 1)
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI
1. Hadir terlambat tanpa ijin
Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
7,5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
2. Pulang lebih cepat tanpa ijin
Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
7,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
3. Tidak masuk kerja tanpa ijin
0 hari dalam 1 (satu) bulan
10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan
0
4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan
0 kali dalam 1 (satu) bulan
15 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan
0
5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*
Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin
20 Sedang menjalani hukuman disiplin 0
Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)
NO
ASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 18 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 4 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Tidak melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan
Jumlah Proporsi Tambahan TP (B)
30 0
10
15
5 0
* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.
JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN
Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :
Jumlah total proporsi tambahan TP :JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan
bagi Penilaian Pejabat Fungsional Angka Kredit (PK 2)
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI
1. Hadir terlambat tanpa ijin
Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
3,5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
2. Pulang lebih cepat tanpa ijin
Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
3,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
3. Tidak masuk kerja tanpa ijin
0 hari dalam 1 (satu) bulan
10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan
0
4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan
0 kali dalam 1 (satu) bulan
10 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan
0
5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*
Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin
10 Sedang menjalani hukuman disiplin 0
Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)
NO
ASPEK YANG DINILAI PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI
1. Pencapaian bahan angka kredit
Mencapai bahan angka kredit sesuai atau di atas target bahan angka kredit bulanan
50 Mencapai 50% - 99% dari bahan angka kredit target bulanan
25 Mencapai kurang dari 50% bahan angka kredit target bulanan
0
Bahan angka kredit yg dicapai:
…………….
Target bahan angka kredit
bulanan :………………..
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 4 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
10 Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
5 Tidak melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan
0
Jumlah Proporsi Tambahan TP (B) Target bulanan bahan
angka kredit :
Angka Kredit yang dibutuhkanuntuk kenaikan pangkat (dlm 4 th)
48
Keterangan :
48 = 12 bulan X 4 tahun Mengetahui Ketua Tim
Penilai Angka Kredit/ Koordinator Jafung*
____________________ NIP.
Keterangan :
*Koordinator Jafung adalah Pejabat Fungsional/Kasubag Kepegawaian dan Umum/Kepala Balai yang ditunjuk oleh Kepala OPD sebagai Koordinator Jafung
JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN
Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :
Jumlah total proporsi tambahan TP :
JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan
bagi Pejabat Struktural Eselon III & Eselon IV ( PK 3)
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA (%) NILAI
1. Hadir terlambat tanpa ijin
Akumulasi keterlambatan 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi keterlambatan 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
3,5 Akumulasi keterlambatan 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
2. Pulang lebih cepat tanpa ijin
Akumulasi pulang lebih cepat 0 – kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) bulan
5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 4 (empat) – 6 (enam) jam dalam 1 (satu) bulan
3,5 Akumulasi pulang lebih cepat tanpa ijin 7 (tujuh) jam atau lebih dalam 1 (satu) bulan
0
3. Tidak masuk kerja tanpa ijin
0 hari dalam 1 (satu) bulan
10 1 – 2 hari dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 hari dalam 1 (satu) bulan
0
4. Tidak melaksanakan tugas/ perintah kedinasan dari atasan tanpa alasan
0 kali dalam 1 (satu) bulan
10 1 – 2 kali dalam 1 (satu) bulan
2,5 Di atas 2 kali dalam 1 (satu) bulan
0
5. Dikenai sanksi sesuai PP No. 53 Tahun 2010*
Tidak mendapatkan sanksi hukuman disiplin
10 Sedang menjalani hukuman disiplin 0
Jumlah Proporsi Tambahan TP (A)
NO
ASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 21 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 s/d 20 hari dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 18 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 6 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 3 s/d 5 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 3 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Jumlah Proporsi Tambahan TP (B)
45 0
15
17,5
7,5 0
* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.
JUMLAH TOTAL PROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN
Jumlah Proporsi Tambahan TP aspek Perilaku Kerja (A) : Jumlah Proprosi Tambahan TP aspek Prestasi Kerja (B) :
Jumlah total proporsi tambahan TP :
JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan
bagi Pejabat Struktural Eselon II (Kepala OPD dan Kepala Biro)
( PK 4 )
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 5 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 5 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
3. Penyampaian Surat Pertanggung jawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Penyampaian SPJ mencapai antara 90% s/d 100% dari SP2D dan tepat waktu (sebelum tanggal 10 bulan berikutnya)
Penyampaian SPJ mencapai antara 80% s/d 89% dari SP2D tetapi tidak tepat waktu (melebihi tanggal 10 bulan berikutnya)
Penyampaian SPJ kurang dari 79 % dari SP2D.
Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.
30 015
10 05
60 030
JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan
\bagi Pejabat Struktural Eselon II (Asisten Sekda) ( PK 5 )
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 4 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 4 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
3. Rekapitulasi laporan penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari OPD-OPD dibawah koordinasinya
Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai antara 90% s/d 100% dari SP2D dan tepat waktu (sebelum tanggal 10 bulan berikutnya).
Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai antara 80% s/d 89% dari SP2D tetapi tidak tepat waktu (melebihi tanggal 10 bulan berikutnya).
Rekapitulasi laporan penyampaian SPJ dari OPD-OPD dibawah koordinasinya mencapai kurang dari 79% dari SP2D
Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.
30 015
10 05
60 030
JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan
bagi Pejabat Struktural Eselon II (Staf Ahli) (PK 6)
Bulan : ___________________________ Tahun : ________________ Instansi : __________________________NO
PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol/ Ruang
: Pangkat/Gol/ Ruang
:
4. Jabatan : Jabatan :
5. Unit kerja : Unit kerja :
Tugas pokok pejabat yang dinilai :
NOASPEK YANG
DINILAIPROPORSI TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) BERBASIS KINERJA NILAI
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 23 hari atau lebih dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 20 s/d 22 hari dalam 1 (satu) bulan*.
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas pokok sebanyak 19 hari atau kurang dalam 1 (satu) bulan*.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 8 kegiatan atau lebih dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan sebanyak 1 sampai dengan 4 s/d 7 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
Melaksanakan aktivitas kegiatan yang merupakan tugas tambahan kurang dari 4 kegiatan dalam 1 (satu) bulan
3. Jumlah hasil rekomendasi kebijakan tertulis yang disampaikan kepada Gubernur
Menghasilkan 4 (empat) atau lebih rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan
Menghasilkan 2 s/d 3 rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan
Menghasilkan kurang dari 2 (dua) rekomendasi kebijakan dalam 1 (satu) bulan
Jumlah Proporsi Tambahan TP* 1 (satu) hari Libur Nasional dihitung sebagai 1 aktivitas kegiatan.
30 015
10 05
60 030
JUMLAH TAMBAHAN PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN
Jml TP yang dibayarkan langsung per bulan :
Jml TP Minimal = Rp
Jml TP yang dibayarkan berbasis kinerja :
Jml TP Maksimal – TP Minimal
= Rp X Jml nilai proporsi TP yang diperoleh : …… %
= Rp
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
Dalam rangka objektivitas pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD, maka Gubernur Jawa Barat membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja Pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 800.05/Kep.468-BKD/ 2010 tanggal 10 Maret 2010 tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pengukuran Kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
1. Badan Kepegawaian Daerah2. Inspektorat 3. Sat Pol PP4. Biro Keuangan5. Biro Organisasi6. Biro Administrasi Pembangunan
Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Monev dibantu oleh Para Assesor Kompetensi dan Kinerja
PNS yang memiliki sertifikasi keahlian dibidang Assesment Kompetensi dan Kinerja PNS dan CPNS, yang diberi tugas tambahan untuk mengumpulkan dan menganalisa data kompetensi dan kinerja pegawai, serta memverifikasi hasil pengukuran kompetensi dan kinerja yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap pejabat yang dinilai, berdasarkan Surat Tugas Gubernur.
Terimakasih
S e l e s a idan
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Jl. Ternate No. 2 Bandung – Indonesiahttp://119.252.172.123/