Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

59
Kebijakan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Presentasi Kepala Dinas Parekraf Prov. NTT Dalam Kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2016

Transcript of Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Page 1: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Presentasi Kepala Dinas Parekraf Prov. NTT

Dalam Kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2016

Page 2: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Outline Paparan

1) Potensi Daya Tarik Wisata (DTW) Provinsi NTT;

2) DTW Provinsi NTT yang sudah dipublikasikan melalui

Website (www.tourism.nttprov.go.id);

3) Foto DTW Unggulan di 22 Kabupaten/Kota se-NTT;

4) Kebijakan Pariwisata Nasional;

5) Kebijakan Pariwisata Provinsi NTT;

6) Data Akomodasi di Provinsi NTT;

7) Data Rumah Makan di Provinsi NTT;

8) Data Kunjungan Wisatawan di Provisi NTT;

9) Tren Alokasi Anggaran APBD Tahun 2010 – 2015.

Page 3: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Potensi Daya Tarik Wisata (DTW)

Prov. NTT – Tema Wisata

0

100

200

300

400

500

600

Alam Budaya Minat Khusus Buatan

557

476

106

7

Perbandingan Potensi DTW di Provinsi NTT Berdasarkan Tema Wisata

Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, 2014

Page 4: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Potensi Daya Tarik Wisata (DTW)

Prov. NTT – Kabupaten/Kota

0

20

40

60

80

100

120

140

160

59

36

7

21

34

24 27

89

68 6861

45

27

57

70

37

118

149

47

80

11 11

Perbandingan Potensi Daya Tarik Wisata di Provinsi NTT Menurut Kabupaten/Kota

Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, 2014

Page 5: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

DTW Provinsi NTT (Publikasi Website)

Berdasarkan Tema Wisata

110

24

56

102

74

8 8 7 10

36

50

20

40

60

80

100

120

Jum

lah

Tema Wisata

DTW Provinsi NTT berdasarkan Tema Wisata

Page 6: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

DTW Provinsi NTT (Publikasi Website)

Berdasarkan Kabupaten/Kota

19

33

16

9 9

4

18 1817

18

25

29

34

9

24

30

14

17

3129

8

29

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jum

lah

Kabupaten/Kota

Data DTW Provinsi NTT Berdasarkan Kabupaten/Kota

Page 7: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kota Kupang

Pantai Lasiana Gereja Kota Kupang

Situs Tugu Jepang

Museum Daerah

Page 8: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Kupang

Air Terjun Oenesu Kerajinan Sasando Oebelo

Gua Kristal

Pantai Tablolong

Page 9: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Timor Tengah Selatan

Page 10: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Timor Tengah Utara

Page 11: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Belu

Page 12: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Malaka

Pantai Motadikin

Rumah Adat Lorodirma

Gunung Masin LulikKampung Malaka Tengah

Page 13: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Alor

Page 14: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Rote Ndao

Page 15: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sabu Raijua

Page 16: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Flores Timur

Samana Santha Danau Asmara

Panorama Pulau KongaPulau Pasir PutihMeko

Page 17: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sikka

Pantai Koka Museum Blikon Blewut

Pantai PangabatangTeluk Maumere

Page 18: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Potensi Daya Tarik Wisata (DTW)

Kab. Ende

Danau Kelimutu

Pantai Penggajawa

Page 19: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Nagekeo

Page 20: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Ngada

Page 21: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Manggarai Timur

Page 22: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Manggarai

Page 23: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Manggarai Barat

Page 24: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sumba Barat Daya

Page 25: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sumba Barat

Page 26: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sumba Tengah

Page 27: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Daya Tarik Wisata (DTW) Unggulan

Kab. Sumba Timur

Page 28: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Strategi Pembagunan Nasional

28

Dimensi Pembangunan Manusia

- PENDIDIKAN

- KESEHATAN

- PERUMAHAN

- MENTAL/KARAKTER

Dimensi Sektor Unggulan Dimensi Pemerataan danKewilayahan

KEDAULATAN PANGANKEDAULATAN ENERGI & KETENAGALISTRIKANKEMARITIMAN DAN KELAUTANPARIWISATA DAN INDUSTRI

ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN

ANTARWILAYAH: (1) DESA; (2) PINGGIRAN; (3) LUAR JAWA; (4) KAWASAN TIMUR

Page 29: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Lima Pilar Ekonomi Indonesia

29

1. PANGAN

2. MARITIM

3. PARIWISATA

4. INDUSTRI

5. ENERGI

Page 30: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pariwisata Nasional

30

1. BRANDING

2. TARGET 2019:

20 Juta Wisatawan Mancanegara;

275 Juta Wisatawan Nusantara;

Peringkat 30, Travel & Tourism Competitiveness Index.

Page 31: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional (PP No. 50 Thn 2011)

31

PROVINSI

KAWASAN STRATEGIS

PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

KAWASAN PENGEMBANGANPARIWISATA NASIONAL (KPPN)

DESTINASI PARIWISATA

NASIONAL (DPN)

NUSA TENGGARA TIMUR

1. KSPN KOMODO dan sekitarnya

1. KPPN Komodo dan sekitarnya1. DPN KOMODO–

RUTENG dan sekitarnya

2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya

3. KPPN Ruteng dan sekitarnya

2. KSPN ENDE -KELIMUTU dan sekitarnya

1. KPPN Bajawa dan sekitarnya

2. DPN KELIMUTU–MAUMERE dan sekitarnya

2. KPPN Ende – Kelimutu dan sekitarnya

3. KPPN Maumere – Sikka dan sekitarnya

3. KSPN WAIKABUBAK –MANUPEHTANAH DARU dan sekitarnya

1. KPPN Waingapu – Laiwangi

Wanggameti dan sekitarnya 3. DPN SUMBA –WAIKABUBAK dan sekitarnya2. KPPN Waikabubak – Manupeh

Tanah Daru dan sekitarnya

Page 32: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

32

PROVINSI

KAWASAN STRATEGIS

PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

KAWASAN PENGEMBANGANPARIWISATA NASIONAL (KPPN)

DESTINASI PARIWISATA

NASIONAL (DPN)

NUSA TENGGARA TIMUR

4. KSPN ALOR KALABAHI dan sekitarnya

1. KPPN Larantuka dan

sekitarnya1. DPN ALOR –

LEMBATA dan sekitarnya

2. KPPN Lamalera - Lembatadan sekitarnya

3. KPPN Alor – Kalabahi dan sekitarnya

5. KSPNNEMBERALA –ROTE NDAO dan sekitarnya

1. KPPN Nemberala – Rote Ndao dan sekitarnya

2. DPN KUPANG –ROTE NDAOdan sekitarnya

2. KPPN Kupang – Soe dan sekitarnya

Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional (PP No. 50 Thn 2011)

Page 33: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kunjungan Wisatawan

Internasional ke ASIA

33

Page 34: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Perkembangan Wisatawan

Mancanegara di Indonesia

34

Page 35: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Perkembangan Wisatawan

Nusantara di Indonesia

35Source : Central Statistics Bureau (BPS), 2014

In 2013, number of Domestic Tourist Trips reached 248 million of trips with growth

of 1.1% comparing to previous year. This number created domestic spending of

Rp. 176 trilion.

Page 36: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Perkembangan Sektor Pendukung

Perekonomian di Indonesia

36Source : Ministry of Tourism, 2014

Page 37: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kondisi PDB Nasional Tahun 2014

Target PDB Nasional Tahun 2019

37

Page 38: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Prioritas Target Pasar Wisatawan

Mancanegara di Indonesia

38

Page 39: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pariwisata

Provinsi Nusa Tenggara Timur

PARIWISATA MASUK DALAM 6 AGENDA PRIORITASGUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NUSA TENGGARATIMUR TAHUN 2013 – 2018

TEKAD GUBERNUR MENJADIKAN NUSA

TENGGARA TIMUR SEBAGAI PROVINSI

PARIWISATA

2

3

1

Page 40: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

RIPPARDA Prov. NTT – DPP

(Perda No. 2 Tahun 2015)

1. Kupang - Rote Ndao dan sekitarnya;

2. Alor - Lembata dan sekitarnya;

3. Komodo - Ruteng dan sekitarnya;

4. Kelimutu - Maumere dan sekitarnya;

5. Sumba - Waikabubak dan sekitarnya.

Destinasi Pariwisata Provinsi

Page 41: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

RIPPARDA Prov. NTT – KSPP

(Perda No. 2 Tahun 2015)

Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi1. Lasiana - Kota Kupang dan sekitarnya;

2. Tablolong - Kab. Kupang dan sekitarnya;

3. Oetune - TTS dan sekitarnya;

4. Tanjung Bastian - TTU dan sekitarnya;

5. Kolam Susuk - Belu dan sekitarnya;

6. Malaka dan sekitarnya;

7. Seba - Sabu dan sekitarnya;

8. Ba'a - Rote dan sekitarnya;

9. Alor Kecil - Kalabahi dan sekitarnya;

10. Lamalera - Lembata dan sekitarnya;

11. Labuan Bajo - Macang Pacar dan sekitarnya;

Page 42: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

RIPPARDA Prov. NTT – KSPP

(Perda No. 2 Tahun 2015)

Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (2)12. Liang Bua - Ruteng dan sekitarnya;

13. Borong dan sekitarnya;

14. Riung - Ngada dan sekitarnya;

15. Mbay dan sekitarnya;

16. Ende dan sekitarnya;

17. Teluk Maumere dan sekitarnya;

18. Larantuka dan sekitarnya;

19. Waingapu - Laiwangi - Wanggameti dan sekitarnya;

20. Nihiwatu - Waikabubak dan sekitarnya;

21. Kodi - Ratenggara - Tambolaka dan sekitarnya;

22. Laitarung - Anakalang dan sekitarnya.

Page 43: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

RIPPARDA Prov. NTT – KPPP

(Perda No. 2 Tahun 2015)

Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi

1. Nemberala - Rote Ndao dan sekitarnya;

2. Kupang - TTS dan sekitarnya;

3. TTU - Belu - Malaka dan sekitarnya;

4. Sabu Raijua dan sekitarnya;

5. Alor dan sekitarnya;

6. Lembata dan sekitarnya;

7. Komodo dan sekitarnya;

8. Labuan Bajo dan sekitarnya;

9. Ruteng dan sekitarnya.

Page 44: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

RIPPARDA Prov. NTT – KPPP

(Perda No. 2 Tahun 2015)

Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (2)

10. Bajawa dan sekitarnya;

11. Mbay dan sekitarnya;

12. Ende - Kelimutu dan sekitarnya;

13. Maumere - Sikka dan sekitarnya;

14. Larantuka dan sekitarnya;

15. Waingapu - Laiwangi - Wanggameti dan sekitarnya;

16. Waikabubak - Manupeh Tana Daru dan sekitarnya;

17. Anakalang dan sekitarnya;

18. Tambolaka dan sekitarnya.

Page 45: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Visi, Misi dan Indikator

Pariwisata NTT

MEWUJUDKAN NUSA TENGGARA TIMUR

SEBAGAI SALAH SATU DESTINASI UTAMA

PARIWISATA INDONESIA DI TAHUN 2018

1. PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE NTT;

2. PENINGKATAN LAMA TINGGAL.

1. MengembangkanDestinasi;

2. MengembangkanPromosiPariwisata;

3. MengembangkanIndustri Pariwisatadan IndustriKreatif;

4. MengembangkanKelembagaan.

VISI

INDIKATOR

MISI

Page 46: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Tujuan

Meningkatkan Daya

Tarik

Meningkatkan Minat

Wisatawan

Meningkatkan

Belanja Wisatawan

Meningkatkan Lama

Tinggal

Page 47: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan dan

Pengembangan Pariwisata NTT

1. Perencanaan Pembangunan DPP dan KSPP;

2. Penegakan Regulasi Pembangunan DPP dan KSPP;

3. Pengendalian Implementasi Pembangunan DPP dan KSPP.

1. Perwilayahan Pembangunan Destinasi Pariwisata Provinsi

1. Perintisan Pengembangan Daya Tarik Wisata;

2. Pembangunan Daya Tarik Wisata;

3. Pemantapan Daya Tarik Wisata;

4. Revitalisasi Daya Tarik Wisata.

2. Pembangunan Daya Tairk Wisata

Page 48: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan dan

Pengembangan Pariwisata NTT

1. Penyediaan dan Pengembangan Sarana Transportasi;

2. Penyediaan dan Pengembangan Prasaran Transportasi;

3. Penyediaan dan Pengembangan Sistem Transportasi.

3. Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata

1. Pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan FasilitasPariwisata;

2. Peningkatan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan FasilitasPariwisata;

3. Pengendalian Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan FasilitasPariwisata.

4. Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan

Fasilitas Pariwisata

Page 49: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan dan

Pengembangan Pariwisata NTT

1. Peningkatan Pemberian Insentif di Bidang Pariwisata sesuaidengan Ketentuan Perundang-undangan;

2. Peningkatan Kemudahan Investasi di Bidang Pariwisata;

3. Peningkatan Promosi Investasi di Bidang Pariwisata.

6. Investasi di Bidang Pariwisata

1. Pengembangan Pasar Wisatawan;

2. Pengembangan Citra Pariwisata;

3. Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata; dan

4. Pengembangan Promosi Pariwisata.

7. Pembangunan Pemasaran Pariwisata

Page 50: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan dan

Pengembangan Pariwisata NTT

1. Penguatan Struktur Industri Pariwisata;

2. Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata;

3. Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata;

4. Penciptaan Kredibilitas Bisnis;

5. Pengembangan Tanggung Jawab terhadap Lingkungan.

8. Pembangunan Industri Pariwisata

1. Penguatan Organisasi Kepariwisataan;

2. Pengembangan SDM Pariwisata

3. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan.

9. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata

Page 51: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Kebijakan Pembangunan dan

Pengembangan Pariwisata NTT

1. Pengembangan SDM Pariwisata di Tingkat Pemerintah;

2. Pengembangan SDM Pariwisata di Dunia Usaha danMasyarakat.

10. Sumber Daya Manusia dan Kepariwisataan

1. Penelitian dan Pengembangan Destinasi Pariwisata;

2. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Pariwisata;

3. Penelitian dan Pengembangan Industri Pariwisata;

4. Penelitian dan Pengembangan Kelembagaan Pariwisata.

11. Penelitian dan Pengembangan

Page 52: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Data Akomodasi

Provinsi Nusa Tenggara Timur

0

10

20

30

40

50

60

10

7

0

108

16

64

15

23

29

23

13

8

35

0

64

6

3

0

59

2013Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2014

Page 53: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar

(TPK) Hotel Bintang dan Non Bintang

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2015

Page 54: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Data Rumah Makan

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2015

0

50

100

150

200

250

300

2214

21 16

8594

10 15 17

63

83

2944

36 30

5 6

88

6 80

253

Perbandingan Jumlah Rumah Makan di Provinsi NTT Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2014

Page 55: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Data Kunjungan Wisatawan

Mancanegara dan Nusantara di NTT

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2015

578,999

332,676

387,080

363,765

397,543

0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000

2010

2011

2012

2013

2014

Total Tamu Mancanegara dan Nusantara di Provinsi NTT Tahun 2010 - 2014

Page 56: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Tren Perkembangan Wisatawan

Mancanegara di Provinsi NTT

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2015

80,075

50,170

48,608

45,107

65,939

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

2010 2011 2012 2013 2014

Tren Perkembangan Tamu Mancanegara di Provinsi NTT Tahun 2010 - 2014

Page 57: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Tren Perkembangan Wisatawan

Nusantara di Provinsi NTT

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, 2015

498,924

282,506

338,472

318,658 331,604

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

2010 2011 2012 2013 2014

Tren Perkembangan Tamu Nusantara di Provinsi NTT Tahun 2010 - 2014

Page 58: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

Alokasi Anggaran APBD

Tahun 2010 - 2015

Tahun Anggaran

2010 2,765,539,800

2011 6,996,719,500

2012 7,502,330,850

2013 11,075,726,550

2014 11,626,186,110

2015 16,588,246,600

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tren Perkembangan Anggaran APBD Tahun 2010 - 2015

Anggaran

Page 59: Kebijakan Pembangunan Parekraf Prov. NTT

59