KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN...

92
KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI JASA KONSULTANSI TA. 2016 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transcript of KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN...

Page 1: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI JASA

KONSULTANSITA. 2016

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 2: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 2

OUTLINE

1. PERATURAN MENTERI NOMOR 31/PRT/M/20152. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK JASA

KONSULTANSI3. SE MENTERI PUPR NO. 63/SE/M/2015 TENTANG KEABSAHAN

SBU, SKA, SKTK YANG BERLAKU DALAM PBJ TA 20164. INMEN PUPR NO 05/IN/M/20155. KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/20157. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH8. PELAKSANAAN SELEKSI

Page 3: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

1 PERATURAN MENTERI NOMOR 31/PRT/M/2015TENTANG PERUBAHAN KETIGA PERMEN PU NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DANPEDOMAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI

Page 4: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 4

KUALIFIKASIPENDAFTARAN DAN KUALIFIKASI PESERTA

Dengan penggunaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), maka:

1. Dengan mendaftar sebagai peserta melalui SPSE maka peserta telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.

(TIDAK DITANDATANGANI MAKA TIDAK MENGGUGURKAN)

1. Pakta integritas untuk Badan Usaha berbentuk Kemitraan/KSO HARUS diupload dan ditandatangani oleh yang berwenang.

2. Surat penawaran memenuhi ketentuan: jangka waktu pelaksanaan, masa berlakunya surat penawaran dan bertanggal. (TIDAK DITANDATANGANI MAKA TIDAK MENGGUGURKAN)

Page 5: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

KUALIFIKASI BADAN USAHA PEMAKETAN PEKERJAAN

< Rp. 750 Juta BADAN USAHA KECIL

Diatas 750 Juta BADAN USAHA NON KECIL

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

5

Page 6: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Dasar Hukum1. Bahwa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir kali diubah dengan Peraturan PresidenNomor 04 tahun 2015 pasal 19, Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaanPengadaan Barang/ Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: – memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan

kegiatan/usaha; – memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaanyang sesuai untuk usaha non-kecil.

2. Permen PU No. 08/PRT/M/2011 jo Permen PUPR No. 19/PRT/M/2014 tentangPembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi.

3. Permen PU No. 07/PRT/M/2011 yang terakhir kali diubah dengan Permen PUPR No. 31/PRT/M/2015 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksidan Jasa Konsultansi, telah mengatur mengenai batasan nilai paket pekerjaankonstruksi yang dapat dilaksanakan oleh badan usaha kualifikasi usaha kecil, menengah dan besar.

6

TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN KUALIFIKASI DAN KLASIFIKASI

Page 7: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI JASA KONSULTANSI

7

Nilai Paket

(Rupiah)

Klasifikasi Sub

Klasifikasi

Kualifikasi Sub

Kualifik

asi

(1) (2) (3) (4) (5)

0 s/d 750

juta

Pengawasan

Rekayasa

(contoh)

- Kecil -

Diatas 750

juta

Pengawasan

Rekayasa

(contoh)

RE 201 Non Kecil M1

M2

B

Page 8: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

1. Penetapan persyaratan klasifikasi dan kualifikasi badanusaha untuk nilai paket pekerjaan Rp. 0 s/d 2,5 miliar: Tetapkan syarat klasifikasi dan kualifikasi badan usaha

2. Penetapan persyaratan klasifikasi dan kualifikasi badanusaha untuk nilai paket pekerjaan diatas Rp. 2,5 miliar: Tetapkan syarat klasifikasi dan subklasifikasi sertakualifikasi dan subkualifikasi badan usaha.

3. Persyaratan kualifikasi dan subkualifikasi yang sama, wajib dipenuhi seluruh anggota kemitraan dalam halPenyedia Jasa yang bermitra/KSO.

4. Seluruh ketentuan tersebut di atas harus dituangkandalam dokumen pemilihan/dokumen kualifikasi.

8

TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI JASA KONSULTANSI

Page 9: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

• Jaminan Uang Muka

ADMINISTRASIJAMINAN PADA PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

Rekomendasi OJK:1. Konsorsium Surety Bond Indonesia (KSBI), Rekomendasi OJK. Ijin Produk: S-

4355/NB.111/20152. Konsorsium Penjaminan Proyek, Rekomendasi OJK. Ijin Produk Nomor : S –

3380/NB.111/20153. Konsorsium Penjamin Indonesia (KPI), Rekomendasi OJK. Ijin Produk

Nomor: S-3873/NB.111/2016

Sampai dengan Rp750.000.000 Di atas Rp750.000.000

dapat diterbitkan oleh Bank Umum, PerusahaanAsuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsiumperusahaan asuransi umum/konsorsium lembagapenjaminan/konsorsium perusahaan penjaminanyang mempunyai program asuransi kerugian(suretyship) yg direkomendasikan OJK

diterbitkan oleh Bank Umum, konsorsium perusahaan asuransiumum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsiumperusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransikerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK

9

Page 10: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 10

PERSYARATAN TEKNISKESAMAAN PERSONIL

Permasalahan umum: Persyaratan personil yang berlebihan

Ketentuan

• Jika menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan dinyatakan gugur.

Pengecualian

• untuk Jasa Konsultansi)menggunakan kontrak lump sum (paling banyak tiga paket) atau bagian lump sum pada kontrak gabungan lump sum dan harga satuan atau untuk kontrak harga satuan dengan personil yang diusulkan penugasannya tidak tumpang tindih (overlap).

Page 11: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

1. Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desainsekurang-kurangnya sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakanpembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masihsesuai dengan kriteria desain awal.

2. Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil desain tidakdapat dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa keharusan menyusunkembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan perencanayang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi masukdalam daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yangberlaku.

3. Konsultan perencana wajib menghitung Engineering Estimate (EE),umur rencana bangunan dan identifikasi risiko K3, serta metodepelaksanaan pekerjaan.

TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA

PERSYARATAN TEKNIS

11

Page 12: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

• Kontrak Lump Sum Jasa Konsultansi didasarkan atasproduk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan konsultansesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR. Jenis pekerjaan padakelompok ini yaitu feasibility study, design, study, evaluasi/kajian/telaah, pedoman, petunjukpelaksanaan, petunjuk teknis, produkhukum, sertifikasi, dan lainnya.

• Kontrak Harga Satuan Jasa Konsultansi didasarkan atas input(tenaga ahli dan biaya-biaya langsung terkait termasuk perjalanandinas) yang harus disediakan konsultan (Input based) untukmelaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR.Jenis pekerjaan pada kelompok ini yaitu supervisi/pengawasanpekerjaan konstruksi, monitoring, manajemen konstruksi, survey,dan lainnya.

JENIS KONTRAK JASA KONSULTANSI

12

Page 13: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

2 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk Jasa Konsultansi

Page 14: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PEDOMAN STANDAR MINIMAL 2017 BIAYA LANGSUNG PERSONIL DAN BIAYA

LANGSUNG NON PERSONIL UNTUK KEGIATAN JASA KONSULTANSI (INKINDO)

14

• Sebagai pedoman standar minimum.• Besarannya disesuaikan dengan kebutuhan, pengalaman, kualifikasi

dan klasifikasi/subklasifikasi tenaga ahli dan dituangkan dalam KAK• Biaya Langsung Personil Tenaga Sub Profesional berlaku untuk

Provinsi DKI Jakarta (sebagai Benchmark).• Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli Nasional dan Tenaga

SubProfessional) yang dihitung sudah mencakup Gaji Dasar (Basic Salary) termasuk PPh 21, Beban Biaya Sosial (Social Cost), BebanBiaya Umum (Overhead Cost) dan Keuntungan (Profit).

• Untuk perorangan maksimal …..%

Page 15: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

3 SE Menteri PUPR No. 63/SE/M/2015 tentangKeabsahan SBU, SKA, SKTK yang Berlaku dalam

PBJ TA 2016

Page 16: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 16

1. Semua SBU, SKA yang telah tercantum dalam database SIKI LPJKN (www.lpjk.net) berhakuntuk mengikuti proses pemilihan pengadaan barang dan jasa di bidang jasa konstruksi;

2. LPJKN akan melengkapi dbase SIKI dengan penyedia jasa pemegang SBU/SKA yang klasifikasiusahanya telah mengacu pada PP No. 04/2010 dan diterbitkan sebelum tanggal 27 Agustus2015;

3. Bagi penyedia jasa pemegang SBU, SKA yang sudah tercantum dalam SIKI LPJKN tetapipenerbitannya belum sesuai dengan ketentuan LPJKN agar melalukan konversi ke LPJK sebelum dilakukan penandatanganan kontrak selambat-lambatnya 31 Desember 2015;

4. Setelah 31 Desember 2015, seluruh permohonan pembuatan SBU, SKA akan diproses sesuaidengan ketentuan LPJKN;

5. Masa berlaku SBU/SKA hasil konversi paling lama sampai dengan Desember 2016 danselanjutnya pengajuan SBU/SKA akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan;

6. LPJKN menetapkan Pejabat yang berhak menandatangani SBU, SKA danmenginformasikannya kepada seluruh pemangku kepentingan terkait SBU/SKA.

SE Menteri PUPR No. 63/SE/M/2015 TENTANG KEABSAHAN SBU, SKA, SKTK YANG BERLAKU

DALAM PBJ TA 2016

Page 17: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Sertifikat Badan Usaha ( SBU)

• Pasal 8, PP 4/2010: Badan usaha jasa konstruksi yang memberikanlayanan Jasa konstruksi harus memiliki sertifikat sesuai klasifikasiDan kualifikasi usaha.

• Pasal 9 Permen PU 08/2011: Usaha orang perseorangan dan/ataubadan usaha jasa Konsultansi perencanaan dan/atau jasakonsultansi Pengawasan konstruksi hanya dapat melakukanLayanan jasa perencanaan dan layanan jasa Pengawasan pekerjaankonstruksi sesuai dengan Sertifikat yang dimiliki.

• Persyaratan SBU sesuai dengan pekerjaan yang akan dilelangkan. Di DJBK: PerencanaanRekayasasubklasifikasiJasaNasehatdanKonsultansiRekayasaTeknik (RE 101), Jasa Nasehat dan Konsultansi Jasa RekayasaKonstruksi (RE 107), Jasa Desain Rekayasa Lainnya (RE 108), atauklasifikasi dan subklasifikasi lain yang terkait.

17

Page 18: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

4 INMEN PUPR NO 05/IN/M/2015Tentang Proses Dan Penetapan Pemenang Pengadaan Barang danJasa di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat

Page 19: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

INMEN PUPR (1/2) PROSES DAN PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN BARANG DAN JASA DI

LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR

1. Direktur Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) membentuk Tim Peneliti PengadaanBarang/Jasa (TPPBJ) yang bertugas:

a) Melakukan penelitian terkait usulan penetapan pemenang seleksiberdasarkan data yang disampaikan Pokja ULP dengan cara meneliti HasilEvaluasi, Kelengkapan, Keabsahan dan Kebenaran Dokumen UsulanPenetapan Seleksi.

b) Menyusun konsep rekomendasi penetapan pemenang kepada Menteridan Surat Penetapan Pemenang yang diparaf bersama oleh DirekturJenderal Bina Konstruksi, Inspektur Jenderal dan SekretarisJenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan yang mengajukan usulanpenetapan pemenang, untuk diajukan oleh Direktur Jenderal BinaKonstruksi kepada Menteri.

CATATAN: SURAT USULAN PENETAPAN KEPADA MENTERI HARUS DISERTAIDENGAN DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISAMPAIKAN KEPADA TPPBJ

19

Page 20: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

3. Dalam hal diperlukan persyaratan seleksi selain yang disyaratkandalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PeraturanMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor31/PRT/M/2015, harus dengan persetujuan SekretarisJenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan yang mengajukan usulanpenetapan pemenang.

4. Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan mengeluarkandaftar tenaga teknis/ahli yang dapat dipilih dan digunakan oleh ULP.

INMEN PUPR (2/2) TENTANG PROSES DAN PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN BARANG DAN JASA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR

20

Page 21: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 21

KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN

5

Page 22: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

1. Prinsip – prinsip pengadaan: efisien, efektif, transparan,terbuka, bersaing, adil/ tidak diskriminatif dan akuntabel.

2. Pada beberapa kasus pelaksanaan pelelangan terdapatkesalahan umum sering terjadi sehingga memperlambatproses penetapan pemenang lelang.

22

PENGANTAR

Page 23: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

1. SIUJK/SBU/Sertifikat OHSAS/Sertifikat ISO 9001 tidak sesuaiketentuan, karena hal berikut:

a. Habis masa berlaku pada saat proses evaluasi

b. Persyaratan SBU tidak sesuai dengan kualifikasi BU yang tertuangdalam Permen PU No. 8/2011, dan SKA tidak sesuai dengan PermenPU No. 9/2013

c. Dalam proses perpanjangan

d. Belum dikonversi

23

TAHAPAN KUALIFIKASI

Page 24: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

2. Persyaratan Personil berlebihan

Contoh :

• Mempersyaratkan 2 SKA Ahli Utama (Ahli Sipil Utama dan Ahli MK Utama, pengalaman 10 tahun. Seharusnya dengan persyaratan 2 ahli utama minimal memiliki pengalaman 20 tahun)

• Persyaratan tidak sesuai dengan kebutuhan

Penetapan kebutuhan lama pengalaman kerja dan pengalaman sejenisagar mengacu kepada Pedoman Standar Minimal Biaya LangsungPersonil yang diterbitkan oleh Asosiasi.

24

TAHAPAN KUALIFIKASI

Page 25: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

3. Perubahan Dokumen saat aanwijzing tidak dituangkan dalamaddendum.

Contoh :

Perubahan penting yang diperlukan untuk evaluasi tidakdimasukkan dalam Addendum dan tidak diupload dalam e-proc,hanya dalam bentuk Berita Acara Penjelasan.

25

EVALUASI TEKNIS – ADM – BIAYA

Page 26: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PROBLEMS?

• Yang lulus pq misalnya 10, Pokja hanya menetapkan 3 perusahaan dalam shortlist dan diundang memasukan penawaran (seharusnya pokja mengundang 5)

• Tenaga ahli SKA berlebihan• Biling rate tidak sesuai ketentuan• SBU “salah jurusan”• Permasalahan konsultan pengawas dan perencana (%dalam permen 45 agar

direview)• Kontraktor terlambat, konsultan pengawas tidak ada penambahan OB• Kontraktor wanprestasi, konsultan pengawas dibayar sesuai dengan % fisik.• Pembayaran invoice dan daftar hadir konsultan pengawas sesuai kehadiran,

mekanisme pembayaran bagaimana? Kalau tidak dibayar maka kontrak tidak dapat progres 100%.

26

Page 27: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 27

LAMPIRAN PERMEN 31/20156

Page 28: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Buku JK

StandardanPedomanPengadaanJasaKonsultansiTunggal, meliputi:

Buku Pedoman Jasa Konsultansi (JK)

Buku Standar JK 04 HS – Prakualifikasi (Seleksi Umum-Kualitas)

Buku Standar JK 04 LS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Kualitas)

Buku Standar JK 05 HS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Kualitas & Biaya)

Buku Standar JK 05 LS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Kualitas & Biaya)

Buku Standar JK 06 HS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Pagu Anggaran)

Buku Standar JK 06 LS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Pagu Anggaran)

Buku Standar JK 07 HS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Biaya Terendah)

Buku Standar JK 07 LS – Prakualifikasi (Seleksi Umum -Biaya Terendah)

Buku Standar JK 08 HS – Pascakualifikasi (Seleksi Sederhana – Biaya Terendah)

Buku Standar JK 09 Perseorangan – Pascakualifikasi (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana -Kualitas)

Buku Standar JK 10 Dokumen Kualifikasi

28

Page 29: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 29

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

7

Page 30: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

TUJUAN PELATIHAN

PENETAPAN METODE PENILAIAN KUALIFIKASI

PENETAPAN METODE PEMILIHAN

PENETAPAN METODE PENYAMPAIAN DOKUMEN

PENETAPAN METODE EVALUASI PENAWARAN

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN JADWAL PENGADAAN

PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN

Page 31: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

•SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU MEMAHAMI PROSES PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN MELIPUTI:

•Memahami penetapan metode penilaian kualifikasi

•Memahami penetapan metode pemilihan

•Memahami metode penyampaian dokumen

•Memahami metode evaluasi penawaran

•Memahami tata cara penyusunan tahapan dan jadwal pengadaan

•Memahami tata cara penyusunan dokumen pengadaan

Page 32: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

•Kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi

dan kemampuan usaha serta pemenuhan

persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia

Page 33: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

kompetensi,kemampuan usaha & pemenuhan persyaratan

Calon Penyedia

CARA MENILAI

Proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah

pemasukan penawaran

Proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum

pemasukan penawaranPRAKUALIFIKASI

PASCAKUALIFIKASI

Dilakukan secara adil, transparan, mendorong terjadinya persaingan yang sehat Untuk efisiensi: data yang diperlukan cukup dari formulir isian Data palsu atau bohong: sanksi ”daftar hitam” dan dilaporkan secara pidana tidak boleh mengikuti pengadaan barang/jasa pemerintah selama waktu tertentu

Copy dokumen disampaikan untuk penyedia yang diusulkan sebagai calon pemenang dan pemenang cadangan serta menunjukkan aslinya

Page 34: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Pekerjaan Jasa Konsultansi

Pekerjaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/

Jasa Lainnya

S I S T E M G U G U R

S I S T E M N I L A I

Page 35: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

METODE PASCA KUALIFIKASI

Pelelangan Umum

• Pelelangan Sederhana untuk PenyediaBarang/Jasa Lainnya

• Pemilihan Langsung untuk penyediapekerjaan konstruksi

Penunjukan Langsung untuk penanganan darurat

• Seleksi Sederhana JK Badan Usaha• Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi

Perorangan

METODE PRA KUALIFIKASI

Pekerjaan yang bersifat kompleks

melalui Pelelangan Umum

Pelelangan Terbatas untuk penyedia

barang dan pekerjaan konstruksi

Pekerjaan yang menggunakan

Penunjukan Langsung, kecuali untuk

penanganan darurat

Seleksi Umum/Terbatas Penyedia

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Page 36: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Jasa Konsultasi

Bernilai paling tinggi Rp 200.000.000 dan bersifat sederhana

SeleksiSederhana

Pada prinsipnya semua pengadaan

harus dengan SeleksiUmum

Seleksi Umum

Penanganan darurat

Pek. yang menyangkutpertahanan/keamanan danketertiban masyarakat

Penyedia jasa tunggal atau hanya bisa dilakukanpemegang hak paten

Konsultansi di bidang hukum (konsultan hukum/advokat atau pengadaan arbiter) yang tidak direncanakan untuk menghadapi gugatan dan/atau tuntutan hukum kepada Pemerintah, harus segera

PenunjukanLangsung

Pengadaan Langsung

• Untuk pekerjaan Konsultasi dengannilai maksimum Rp 50 Juta

• Kebutuhan operasional K/L/D/I

Sayembara

Pemilihan Penyedia Jasa

Konsultasi

• Proses dan hasil dari

gagasan, kreatifitas, inovasi

dan metode pelaksanaan

tertentu

• Tidak dapat ditetapkan

berdasarkan Harga Satuan

Page 37: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

METODE 1 (SATU) SAMPUL

Penyampaian dokumen penawaran

(administrasi, teknis, dan harga)

dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul

tertutup kepada ULP/Pejabat

Pengadaan

• Barang/Jasa yang standar harganya telah ditetapkan

pemerintah

• Jasa Konsultansi dengan KAK sederhana

• Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan

spesifikasi/volume jelas

• Digunakan juga untuk pekerjaan yang menggunakan metode

pemilihan Penunjukan Langsung/Pengadaan Langsung/

Kontes/Sayembara

Pengadaan barang/jasa yang

evaluasi teknisnya tidak

dipengaruhi oleh harga

Page 38: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Administrasi dan Teknis (Sampul I)

dan Harga (Sampul II) dimasukkan ke

dalam sampul penutup dan

disampaikan kepada ULP pada suatu

waktu

• Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainya yang

menggunakan sistem nilai atau sistem biaya selama

umur ekonomis

• Jasa Konsultansi yang penilaian teknis terpisah dari

penilaian harga atau bersifat kompleks

Pengadaan Barang/Jasa dimana

evaluasi teknis menghasilkan nilai

yang bervariasi yang

mempengaruhi penawaran harga

METODE 2 (DUA) SAMPUL

Page 39: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Penyampaian dokumen penawaran sampul

1 (administrasi dan teknis) pada tahap 1,

kemudian sampul 2 yang berisi

penawaran harga disampaikan setelah

lulus administrasi dan teknis

• B/PK/JL yg kompleks

• B/PK/JL yg memenuhi kriteria kinerja tertentu termasuk

pertimbangan kemudahan pengoperasian dan efisiensi

pemeliharaan peralatan

• B/PK/JL dengan beberapa alternatif penggunaan sistem, desain,

dan teknologi

• Membutuhkan waktu evaluasi teknis yang lama; dan/atau

• Membutuhkan penyetaraan teknis

Pengadaan barang jasa dimana

harga yang akan ditawarkan

dipengaruhi oleh waktu atau teknis

evaluasi

METODE 2 (DUA) TAHAP

Page 40: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Evaluasi berdasarkankualitas penawaran teknisterbaik, dilanjutkan denganklarifikasi dan negosiasiteknis serta biaya

• Mengutamakan kualitas teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan; dan/atau

• Lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK

MetodeevaluasiKualitas

Jasa Konsultansi:

Contoh:

• Jasa Konsultansi yang bersifat kajian makro (masterplan, roadmap)

• Penasihatan (advisory),

• Perencanaan dan pengawasan pekerjaan kompleks, seperti desainpembuatan pembangkit tenaga listrik, perencanaan terowongan di bawahlaut dan desain pembangunan bandar udara internasional

Page 41: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Evaluasi berdasarkan nilaikombinasi terbaik penawaranteknis (0,6 s.d 0,8) dan biayaterkoreksi (0,4 s.d 0,2) dilanjutkandengan klarifikasi dan negosiasiteknis serta biaya

• lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK; dan/atau

• besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat

Jasa Konsultansi:

Contoh:

• Desain jaringan irigasi primer, desain jalan,

• Studi kelayakan,

• Konsultansi manajemen dan supervise bangunan non-gedung

PENETAPAN METODE EVALUASI PENAWARAN

Metodaevaluasi

kualitas dan biaya

Page 42: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Evaluasi penawaran teknisterbaik dengan penawaranbiaya terkoreksinya lebih kecilatau sama dengan PaguAnggaran, dilanjutkan denganklarifikasi dan negosiasi teknis

serta biaya

• Ada aturan yang mengatur (standar);• Pekerjaan dapat dirinci dengan tepat

(waktu, tenaga ahli, input lainnya); atau • Anggarannya tidak melampaui pagu

tertentu

Jasa Konsultansi:

Contoh:

• Pekerjaan desain dan supervisi bangunan gedung

• Pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil

Metodaevaluasi pagu

anggaran

Page 43: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Evaluasi berdasarkan penawaran biaya terkoreksinya terendah yang nilaipenawaran teknisnya diatas ambang batas persyaratan teknis ,dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya

• Pekerjaan yang bersifat sederhana dan standar

Jasa Konsultansi:

Contoh:

• Desain dan/atau supervisi bangunan sederhana

• Pengukuran skala kecil

Metodaevaluasi

biayaterendah

Page 44: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN

JADWAL PENGADAAN

• Hal-hal yang perlu diperhatikan

Dalam membuat jadwal pengadaan: Saat mulai mempersiapkan proses pengadaan barang/jasa Saat mulai dan lamanya waktu proses pengadaan barang/jasa Saat hasil pengadaan diterima oleh pengguna barang/jasa Saat tersedianya anggaran pembiayaan. Batas akhir efektif anggaran

Dalam membuat jadwal proses pemilihan: Penayangan pengumuman Kesempatan untuk pendaftaran dan pengambilan dokumen

(kualifikasi dan pemilihan) Kesempatan untuk mempelajari dokumen dan penyiapan

dokumen penawaran Pemasukan dokumen penawaran

Page 45: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN JADWAL

PENGADAAN

Mengenali karakteristik barang/jasa yang diadakan

Sistem pengadaan sudah ditetapkan(termasuk metode penilaian kualifikasi)

Penyusunan tahapan berdasarkan sistempengadaan

Penyusunan jadwal

Page 46: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN

JADWAL PENGADAAN

Alokasi Waktu Jadwal Prakualifikasi

Proses Pemilihan

Proses Kualifikasi

No TahapanWaktu (Hari Kerja)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

1 Pengumuman = >7 hari2 Pendaftaran dan Pengambilan Dok. Kualifikasi 1 hari sebelum batas akhir

pemasukan dokumen

3 Pemasukan Dok. Kualifikasi = > 3 hari setelah hari akhir pengumuman)

4 Pembukaan dokumen Kualifikasi5 Evaluasi Kualifikasi ( disesuaikan dng jenis pekerjaan)

6 Penetapan daftar pendek penyedia7 Undangan8 Pengambilan dok. Pemilihan 1 hari sebelum batas akhir

pemasukan dok. Penawaran9 Penjelasan (paling cepat 3 hari setelah undangan)

10 Pemasukan Dok. Penawaran => 7 hari setelah penjelasan11 Evaluasi Penawaran ( disesuaikan dng jenis

pekerjaan)12 Penetapan dan pengumuman pemenang13 Masa sanggah 5 hari14 Penerbitan SPPBJ (jika tidak ada sanggah)15 Penandatangan Kontrak (jika tidak ada sanggah)

17 Penerbitan SPPBJ ?

18 Penandatangan Kontrak ?

catatan:-waktu menjawab sanggah oleh Pokja ULP adalah 5 hari sejak sanggah diterima

Page 47: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN

JADWAL PENGADAAN

Alokasi Waktu Jadwal Pascakualifikasi

No TahapanWaktu (Hari Kerja)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Pengumuman = >7 hari

2 Pendaftaran dan Pengambilan Dok. Pengadaan 1 hari sebelum batas akhirpemasukan dokumen

3 Penjelasan ( paling cepat 4 hari kerja sejak tanggal pengumuman)

4 Pemasukan Dok. Pengadaan (paling kurang 2 hari sejak tanggal penjelasan)

5 Pembukaan Dokumen Pengadaan

6 Evaluasi Dok. Pengadaan ( disesuaikan dng jenispekerjaan)

7 Penetapan dan pengumuman pemenang8 Masa sanggah 5 hari

9 Penerbitan SPPBJ (jika tidak ada sanggah)

10 Penandatangan Kontrak (jika tidak ada sanggah)

12 Penerbitan SPPBJ

13 Penandatangan Kontrak

Page 48: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN TAHAPAN DAN

JADWAL PENGADAAN

Alokasi Waktu Jadwal Pelelangan

Sederhana/Pemilihan LangsungNo Tahapan

Waktu (Hari Kerja)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pengumuman = > 4 hari

2 Pendaftaran dan Pengambilan Dok. Pengadaan 1 hari sebelum batasakhir pemasukan

dokumen

3 Penjelasan ( paling cepat 3 hari kerja sejak tanggal pengumuman)

4 Pemasukan Dok. Pengadaan (paling kurang 2 hari sejak tanggalpenjelasan)

5 Pembukaan Dokumen Pengadaan

6 Evaluasi Dok. Pengadaan ( disesuaikan dng jenispekerjaan)

7 Penetapan dan pengumuman pemenang8 Masa sanggah 3 hari

9 Penerbitan SPPBJ (jika tidak ada sanggah)

10 Penandatangan Kontrak (jika tidak ada sanggah)

12 Penerbitan SPPBJ

13 Penandatangan Kontrak

Page 49: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

JENIS DOKUMEN PENGADAAN

DUA JENIS DOKUMEN

PENGADAAN 1. Dokumen Kualifikasi

2. Dokumen Pemilihan

Penyedia barang/jasa

Menyusun dokumen pengadaan

Diberikan kepada

Spesifikasi, HPS, dan Rancangan Kontrak

Dasar untuk evaluasi dokumen penawaran

Dasar dan acuan

menyusun, menyampul

dan menyampaikan

dokumen penawaran

ULP/Pejabat

Pengadaan

Pejabat Pembuat Komitmen

Page 50: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

DOKUMEN KUALIFIKASI

Dokumen kualifikasi untuk jasa konsultansi, tidak perlu

mencantumkan data peralatan yang dimiliki dalam formulir isian

kualifikasi

Lihat !!!!!Standar Dokumen Pengadaan

Contoh Formulir isian

Pengumuman Petunjuk pengisian dokumen kualifikasi:

lingkup pekerjaan, persyaratan penyedia, waktu dan tempat pengambilan dan pemasukan dokumen prakualifikasi, serta penanggung jawab prakualifikasi

Formulir isian kualifikasi

Instruksi kepada peserta kualifikasi termasuk tatacara penyampain dokumen kualifikasi

Lembar Data Kualifikasi

Pakta Integritas

Tata cara evaluasi kualifikasi aspek administrasi, permodalan, tenaga kerja, peralatan, pengalaman dsb

Page 51: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

DOKUMEN PEMILIHAN JASA KONSULTANSI

Bila pascakualifikasi ditambah

Formulir Isian Kualifikasi

Isi Dokumen Pemilihan:

1. Pengumuman dan Undangan

Pada dasarnya sama dengan dokumen pemilihan penyedia

barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya

2. Instruksi kepada peserta (IKP)

3. Lembar Data Pemilihan (LDP)

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

5. Dokumen Penawaran

6. Rancangan Kontrak

7. Dokumen Lainnya

Lihat !!!!!Standar Dokumen PengadaanContoh Dokumen Pemilihan

Page 52: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7 52

PELAKSANAAN SELEKSI8

Page 53: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENJELASAN DOKUMEN PRAKUALIFIKASI

Ketentuan tentang Penjelasan Dokumen Prakualifikasi :

Apabila diperlukan dapat dilakukan penjelasan dokumen kualifikasi, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada seluruh peserta

53

Page 54: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

EVALUASI PRA/PASCA KUALIFIKASI

Evaluasi Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Data Isian Kualifikasi,

yang terdiri dari:

a) Evaluasi Persyaratan Administrasi Kualifikasi dilakukan dengan

Sistem Gugur;

b) Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem

Nilai;

c) Pada pelaksanaan Prakualifikasi, hasil evaluasi Persyaratan Teknis

sebagai dasar untuk menyusun Calon Daftar Pendek.

Apabila mengupload data pada fasilitas unggahan maka saling

melengkapi. Jika berbeda: yang berlaku maka dilakukan klarifikasi. Jika

bertentangan: yang berlaku yang diupload54

Page 55: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

Hal-hal yang dievaluasi dalam Penilaian Kualifikasi:

a. Formulir isian kualifikasi ditandatangani yang berhak E-

TENDERING Tidak Wajib

b. Memiliki surat izin usaha sesuai peraturan perundang-undangan,

kecuali bagi konsultan perorangan

c. Tidak dalam pengawasan pengadilan dan tidak bangkrut;

d. Tidak masuk dalam daftar hitam;

e. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan;

f. Memperoleh paling sedikit satu pekerjaan sebagai penyedia

barang/jasa dalam kurun waktu empat tahun terakhir, kecuali

baru berdiri < 3 tahun;55

Page 56: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

56

Hal-hal yang dievaluasi dalam Penilaian Kualifikasi:

g. Memiliki kemampuan sesuai dengan sub bidang pekerjaanuntuk usaha non kecil, atau sesuai dengan bidang pekerjaanuntuk usaha mikro, usaha kecil serta koperasi kecil;

h. Dalam hal melakukan Kemitraan:

• Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/Kemitraan

• Evaluasi dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukankemitraan

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 15

56

Page 57: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

Pada pengadaan Jasa Konsultansi, penilaian kualifikasi juga dilakukan terhadap hal-hal berikut ini :

a. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

b. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

c. Untuk pekerjaan kompleks dapat disyaratkan memiliki sertifikat manajemenmutu (ISO) atau persyaratan lain.

Terhadap hal-hal yang dievaluasi dilakukan pembuktian kualifikasi dengan:

• Memeriksa keaslian dokumen

• Klarifikasi kepada Penerbit Dokumen

Bagi Penyedia Asing dikecualikan persyaratan kualifikasi berikut:

~ Penyedia yang berdiri < 3 tahun, tidak wajib memiliki pengalaman

~ Perhitungan Sisa Kemampuan Paket (SKP)

~ NPWP dan kewajiban perpajakan lainnya57

Page 58: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

PENETAPAN HASIL PRAKUALIFIKASI

• Ketentuan tentang Penetapan Hasil Prakualifikasi :

1. Jumlah minimum peserta yang lulus Prakualifikasi dan jumlah maximum peserta yang masuk dalam daftar pendek adalah sebagai berikut:

2. Bila yang lulus kurang dari jumlah minimum, maka dilakukan proses ulangdan kemudian proses pemilihan dapat dilanjutkan

3. Bila yang lulus lebih dari jumlah maksimum, maka yang ditetapkan masuk dalam daftar pendek adalah sesuai urutan peringkat penilaian kualifikasi.

Metode Pemilihan Minimum Maximum

Pelelangan Umum 3 ~

Pelelangan Terbatas 3 ~

Seleksi Umum 3 5

Seleksi Sederhana 3 5

58

Page 59: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALIFIKASI; PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI

PENGUMUMAN HASIL PRAKUALIFIKASI

• Hal-hal yang harus disampaikan pada Pengumuman Hasil Prakualifikasi:

1. Nama peserta Prakualifikasi

2. Nilai hasil evaluasi termasuk yang tidak lulus

3. Keterangan hal yang menjadikan gugur

4. Masa sanggah hasil Prakualifikasi: tidak ada

59

Page 60: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

UNDANGAN/PENGUMUMAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN

UNDANGAN/PENGUMUMAN

• Undangan merupakan saat dimulainya proses pemilihan penyedia barang/jasa pada Pelelangan/Seleksi dengan Prakualifikasi.

• Pengumuman merupakan saat dimulainya proses pemilihan penyedia barang/jasa pada Pelelangan/Seleksi dengan Pascakualifikasi.

• Ketentuan tentang undangan pengambilan dokumen:

1. Ditujukan hanya kepada peserta yang masuk dalam Daftar Pendek.

2. Merupakan pemberitahuan pengambilan Dokumen Pemilihan

3. Disampaikan melalui SPSE

60

Page 61: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

TUJUAN DIADAKAN RAPAT PENJELASAN

Terjadinya kesamaan pengertian antara Pokja ULP dan Calon Penyedia Barang/Jasa

HAL-HAL YANG HARUS DIJELASKAN DALAM RAPAT :

1. Sistem Pengadaan

• Metode penyampaian penawaran

• Dokumen yang harus dilampirkan

• Acara pembukaan dokumen penawaran

• Metode evaluasi dan ketentuan/cara evaluasi

• Jenis kontrak

2. Hal-hal yang menggugurkan penawaran

3. Ketentuan dan cara sub kontrak kepada usaha kecil termasukkoperasi kecil

61

Page 62: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN DALAM PELAKSANAAN RAPAT:

1. Membuat Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang berisi tanya

jawab dan perubahan-perubahan dokumen pemilihan jika ada.

2. Membuat perubahan dokumen pemilihan yang dituangkan dalam

adendum dokumen pemilihan.

3. Memberitahukan kepada semua peserta untuk mengambil salinan

adendum dan mengunggah (upload) di website.

4. Pada pelelangan/seleksi internasional, pertanyaan dapat disampaikan

sebelum rapat pemberian penjelasan melalui surat elektronik.

Perubahan rancangan kontrak, ruang lingkup, dan HPS

harus mendapat persetujuan dari PPK sebelum

dituangkan dalam adendum dokumen pemilihan.

Ketidakhadiran calon penyedia tidak menggugurkan

haknya untuk mengikuti proses selanjutnya

62

Page 63: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

Ketentuan dalam pelaksanaan pemasukan dokumen penawaran:

1. Tidak boleh melebihi jangka waktu sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

2. Cara Penyampaian: melalui SPSE

3. Tidak boleh mengubah tempat dan batas akhir pemasukan penawaran, kecualidalam keadaan kahar.

4. Penawaran terlambat: ditolak oleh SPSE

63

Page 64: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

A. Hal-hal yang dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran:

1. Jumlah dokumen penawaran yang masuk, yang lengkap, dantidak lengkap.

2. Kelainan-kelainan yang dijumpai.

3. Keterangan lain yang dianggap perlu.

4. Tanggal Berita Acara.

B. Dalam pelaksanaan E-Tendering

Apabila Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta, pemilihan penyedia dilanjutkan dengan dilakukan negosiasiteknis/harga.

64

Page 65: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

DOKUMEN PENAWARAN

Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai ada dan tidaknya

Dokumen Penawaran yang meliputi:

• Surat penawaran

• Harga penawaran*)

• Masa berlakupenawaran

• Jaminan penawaranasli*)

• Surat Kuasa (bila perlu)

• Surat Perjanjiankemitraan (yg ber KSO)

• Metode / Metodologi

• Jadwal Pelaksanaan

• Sertifikat Garansi

• Sumber Daya / Personil

• Spesifikasi teknis

• Volume pekerjaan

• Formulir rekapitulasi TKDN

• Pengalaman Perusahaan

• Surat penawaran biaya(sama dengan suratpenawaran)

• Rincian hargapenawaran (daftarkuantitas dan harga)

Data Administrasi Data Teknis **)Data Harga Penawaran

Dokumen Lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan

*) Untuk Satu Sampul

**) Sesuai jenis pekerjaan

Sampul I Sampul II

Satu Sampul65

Page 66: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI PENGADAAN JASA KONSULTASI

EVALUASI KUALITAS

Evaluasi Administrasi

Koreksi Aritmatik

Evaluasi Harga

Evaluasi Teknis

EVALUASI

KUALITAS

Sebelum evaluasi

penawaran, dilakukan

koreksi aritmetik

Penyedia yang tidak

lulus, dinyatakan gugur

2

34

Sampul I(adm dan teknis)

Sampul II (dibuka setelah

pengumuman hasil evaluasi sampul I

→peringkat teknis)

Harga penawaran

ditambahkan dengan nilai

uang dari perhitungan

teknis, untuk mendapatkan

nilai yang terbaik

1

Hal-hal yang dinilai adalah :

• Pengalaman Perusahaan

• Pendekatan dan

Metodologi

• Kualifikasi Tenaga Ahli

66

Page 67: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI KUALITAS & BIAYA

Evaluasi Administrasi

Koreksi Aritmatik

Evaluasi Harga

Evaluasi Teknis

EVALUASI

KUALITAS

Sebelum evaluasi

penawaran, dilakukan

koreksi aritmetik

Penyedia yang tidak

lulus, dinyatakan gugur

2

34

Sampul I(adm dan teknis)

Sampul II (dibuka setelah

pengumuman hasil evaluasi sampul I

→peringkat teknis)

Peserta yang diundang

untuk pembukaan

penawaran harga (sampul

II) adalah peserta yang

lulus ambang batas nilai

teknis. Nilai akhir

merupakan kombinasi

nilai teknis dan nilai biaya

1

Hal-hal yang dinilai adalah :

• Pengalaman Perusahaan

• Pendekatan dan

Metodologi

• Kualifikasi Tenaga Ahli

67

Page 68: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Tata cara pelaksanaan evaluasi kualitas dan biaya:

1. Menilai kewajaran-kewajaran harga yang ditawarkan, seperti yang dilakukan dalam evaluasi sampul II pada Metode Evaluasi Kualitas.

2. Memberikan nilai/skor terhadap harga penawaran dengan ketentuan: nilai penawaran terendah diberikan nilai/skor tertinggi, sedangkan nilai penawaran yang lain diberikan skor secara proporsional. Rumusnya:

• NBt = PBt/PBt x 100

• NBn = PBt/Pbn x 100

Dimana

• NBt : Nilai Penawaran Terendah; NBn: Nilai untuk Penawaran biaya diatasnya.

• PBt : Harga Penawaran Biaya Terendah; PBn : Harga Penawaran biaya diatasnya.

68

Page 69: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

3. Menghitung Nilai Kombinasi antara Nilai Penawaran Teknis dengan

Nilai Penawaran terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai

berikut:

Ketentuan:

Bobot Teknis antara 0,60 – 0,80.

Bobot Penawaran Harga antara 0,20 – 0,40.

Nilai Akhir = (Nilai atau skor penawaran teknis X Bobot Teknis) +

(Nilai atau skor penawaran biaya terkoreksi X Bobot Penilaian Biaya)

69

Page 70: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI BIAYA TERENDAH

Evaluasi Administrasi

Koreksi Aritmatik

Evaluasi Harga

Evaluasi Teknis

EVALUASI

BIAYA

TERENDAH

Sebelum evaluasi

penawaran, dilakukan

koreksi aritmetik

Penyedia yang tidak

lulus, dinyatakan gugur

2

34

Penawaran yang dilakukan

evaluasi harga hanya

dilakukan pada penawaran

yang lulus ambang batas nilai

teknis

1

Hal-hal yang dinilai adalah :

• Pengalaman Perusahaan

• Pendekatan dan

Metodologi

• Kualifikasi Tenaga Ahli

Penawaran yang dilakukan evaluasi teknis hanya dilakukan

pada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi

70

Page 71: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

EVALUASI PAGU ANGGARAN

Evaluasi Administrasi

Koreksi Aritmatik

Evaluasi Harga

Evaluasi Teknis

EVALUASI

PAGU

ANGGARAN

Sebelum evaluasi

penawaran, dilakukan

koreksi aritmetik

Penyedia yang tidak

lulus, dinyatakan gugur

2

34

Peserta yang lulus evaluasi hargaadalah yang mempunyai hargapenawaran dibawah paguanggaran

1

Pemenangnya adalah yang mempunyai peringkat teknis

terbaik

Hal-hal yang dinilai adalah :

• Pengalaman Perusahaan

• Pendekatan dan

Metodologi

• Kualifikasi Tenaga Ahli

71

Page 72: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENETAPAN DAN PENGUMUMANHASIL PEMILIHAN

Hal-hal yang dilakukan pada pelaksanaan evaluasi harga:

*) untuk Seleksi Internasional, kewajaran harga dapat mengacu pada unit biaya personil yang berlaku di luar

negeri dan didukung surat pernyataan kewajaran harga sebagai dasar audit.

Kewajaran Biaya Langsung Personil*)

Kewajaran Penugasan Tenaga Ahli dan

Pendukung

Kewajaran Biaya Langsung Non

Personil

• Maksimum 4 kali gaji dasar bagi tenaga ahli tetap dan 2,5 kali penghasilan bagi tenaga ahli tidak tetap

• Didukung dengan audit payroll dan bukti pajak

Perhitungan biaya berdasarkan:• 1 bulan dihitung

minimal 22 hari kerja

• 1 hari dihitung minimal 8 jam kerja

Dasar penilaian kewajaran adalah HARGA PASAR

yang berlaku

72

Page 73: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENETAPAN DAN PENGUMUMANHASIL PEMILIHAN

PENETAPAN HASIL PEMILIHAN

Ketentuan pelaksanaan penetapan hasil pemilihan:

1. Pokja ULP menetapkan pemenang hasil pemilihan untuk:

Pengadaan Barang dengan nilai pekerjaan s.d. Rp. 100 milyar

Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pekerjaan s.d. Rp. 100 milyar

Jasa lainnya dengan nilai pekerjaan s.d. Rp. 100 milyar

Jasa konsultansi dengan nilai pekerjaan s.d. Rp. 10 milyar

2. Untuk nilai pekerjaan melebihi ketentuan diatas, penetapan pemenang hasilpemilihan dilakukan oleh Pengguna Anggaran setelah mendapat usulan dariPokja ULP.

3. Penetapan pemenang dilakukan berdasarkan Berita Acara Hasil Pemilihan(BAHP).

4. Penetapan pemenang dapat dilakukan terhadap lebih dari satu penyediabarang/jasa bila diperlukan.

73

Page 74: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENETAPAN DAN PENGUMUMANHASIL PEMILIHAN

Penetapan pemenang disusun sesuai urutan hasil pemilihan, dengandata:

1. Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;

2. Nama dan alamat penyedia jasa serta harga penawaran;

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4. Data pendukung yang wajib diupload pada SPSE.

74

Page 75: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

SANGGAHAN

Waktu sanggahan paling lambat:

~ Lima hari kerja setelah pengumuman (Pelelangan/Seleksi Umum & Pelelangan Terbatas)

~ Tiga hari kerja setelah pengumuman (Pelelangan/Seleksi Sederhana & Pemilihan Langsung)

Ditujukan kepada ULP

Materi sanggahan meliputi:

a) Menyimpang dari Perpres 54 / 2010 dan dokumen pemilihan;

b) Adanya rekayasa tertentu yang menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/ atau

c) Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/ atau pejabat yang berwenang lainnya.

Jika benar , ULP

menyatakan

Pelelangan Gagal

Peserta Puas, PPK

membuat SPPBJ

Peserta tidak Puas ,

Ajukan Pengaduan

kepada APIP

Pokja ULP wajib menjawab tertulis atas semua sanggahan paling lambat:

√ Lima hari kerja setelah menerima surat sanggahan (Pelelangan/Seleksi Umum & Pelelangan Terbatas)

√ Tiga hari kerja setelah menerima surat sanggahan (Pelelangan/Seleksi Sederhana & Pemilihan Langsung)

Jika Salah

75

Page 76: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

• 1. Peserta prakualifikasi dapat menyampaikan sanggahan

setelah penetapan pemenang;

2. Sanggahan disampaikan melalui SPSE;

3. Sanggahan secara offline tetap harus dijawab melalui SPSE

(terkait sistem bersurat pada LPSE)

4. Sanggahan yang ditandatangani kuasa hukum atau pihak lain

ditindaklanjuti sebagai pengaduan dan tidak menghentikan

proses pelelangan/seleksi;

76

Page 77: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Sanggahan terbukti benar

Tidak ada penawaran yang lulus

Ada bukti persaingan tidak sehat

Harga Penawaran terkoreksi > HPS/Pagu (setelah nego)

Seluruh calon Pemenang mengundurkan diri

PA/KPA menyatakan pelelangan tidak sesuai prosedur, sehingga

PPK menolak SPPB/J

Dugaan KKN Pokja ULP dan atau PPK benar

Sanggahan kesalahan prosedur diterima

Dokumen pengadaan tidak sesuai Perpres 54 2010

Pelaksanaan menyimpang dari dok. pengadaan

Seluruh calon Pemenang Mengundurkan diri

Pengaduan Peserta Lelang benar

Pengaduan masyarakat terjadinya KKN PA/KPA benar

PELELANGAN GAGAL

Dinyatakan oleh

POKJA ULP

Dinyatakan oleh

PA/KPA

Menteri/ Kepala

Lembaga/ Pimpinan

Institusi/ Kepala Daerah

Tindak Lanjut

•EvaluasiUlang

•Perubahan HPS,

Spesifikasi Teknis, dan

Lingkup Pekerjaan

•Penyampaianulang

DokumenPenawaran

•PelelanganUlang

•PenghentianProses

Pelelangan

•Penunjukan Langsung

77

Page 78: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

Tindak lanjut yang dilakukan setelah pemilihan dinyatakan gagal:

1. Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa pemilihandinyatakan gagal berikut penjelasan penyebab kegagalannya.

2. PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab terjadinyakegagalan, antara lain :

a. Kemungkinan terjadinya persekongkolan;

b. Adanya persyaratan yang diskriminatif;

c. Spesifikasi teknis terlalu tinggi;

d. Spesifikasi mengarah pada satu merek/produk tertentu, kecuali sukucadang;

e. Nilai total HPS pengadaan terlalu rendah;

f. Nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu luas/besar; dan/atau

g. Kecurangan dalam pengumuman.

3. .........................78

Page 79: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

3. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pemilihan gagal, mengharuskan adanya perubahan dokumen pengadaan, maka pemilihandiproses seperti pemilihan baru.

4. Berdasarkan hasil evaluasi penyebab kegagalan, maka ULP menindaklanjutinya, yaitu melakukan :

a) Evaluasi ulang;

b) Penyampaian ulang dokumen penawaran;

c) Pemilihan ulang; atau

d) Penghentian proses pemilihan.

5. PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada pesertapemilihan apabila penawarannya ditolak atau pemilihan dinyatakan gagal.

79

Page 80: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENGADAAN LANGSUNG, PENUNJUKAN

LANGSUNG, KONTES, DAN SAYEMBARA3. Pelaksanaan pengadaan Jasa Konsultasi:

Pejabat Pengadaan

membandingkan harga

dan kualitas, minimal

dari 2(dua) sumber

Informasi

Pejabat Pengadaan

mencari informasi

terkait Pekerjaan

Konsultasi yang

dibutuhkan

Pejabat

Pengadaan

membuat

BAHPL dan

menyampaikan

ke PPK

Pejabat Pengadaan

membuka, mengevaluasi,

dan melakukan klarifikasi

dan Negosiasi teknis serta

mendapatkan harga yang

wajar

PPK

melakukan

Ikatan

Perjanjian

Pejabat Pengadaan

Mengundang satu

calon Penyedia

Melampirkan KAK

dan dokumen lain

Penyedia

menyampaikan

penawaran

Negosiasi

menggunakan

HPS

Jika tidak

sepakat/gagal, PL

Ulang

HPS disusun

oleh PPK

Melampirkan

Usulan

Teknis

80

Page 81: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENGADAAN LANGSUNG, PENUNJUKAN

LANGSUNG, KONTES, DAN SAYEMBARA PENUNJUKAN LANGSUNG

1. Penanganan Darurat:

Pekerjaan ditetapkan setelah diterbitkannya pernyataan bencana oleh Pejabat yang berwenang dan anggaran untuk pekerjaan tersebut diusulkan.

ULP menunjuk penyedia yang dianggap mampu untuk melaksanakan pekerjaan. Prioritas adalah Penyedia terdekat yang sedang melaksanakan pekerjaan sejenis. Proses secara simultan.

Opname

pekerjaan

PPK, ULP/PP, dan

Penyedia membahas

jenis, spek, volume,

dan waktuPPK Susun

HPS

Disampaikan

ke Penyedia

Penyedia

menyampaikan

Dokumen

Penawaran

dalam 1 sampul

ke ULP/PP

ULP/PP

membuka dan

mengevaluasi

adm, teknis,

dan harga

Dapat melakukan

klarifikasi dan

Negosiasi harga

ULP/PP

menyusun

Berita Acara

Evaluasi

ULP/PP

menetapkan

penyedia dan

mengumumkan

Masyarakat dapat

menyampaikan

pengaduan

PPK

menerbitkan

SPPB/J dan

mempersiapkan

ikatan

perjanjian

ULP/PP Menetapkan

Dokumen Pengadan

81

Page 82: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENGADAAN LANGSUNG, PENUNJUKAN

LANGSUNG, KONTES, DAN SAYEMBARA

ULP/PP mengundang danmenyampaikan Dok.

Pengadaan kepada penyediayang dinilai mampu dan

memenuhi kualifikasiULP/PP melakukan

evaluasi kualifikasiseperti pada

Pelelangan Umum

HPS di susunoleh PPK

Penyediamenyampaikan

Dokumen Penawarandalam 1 sampul ke

ULP/PP

ULP/PP membuka danmengevaluasiadm, teknis, dan harga

Dapat melakukan klarifikasi dan Negosiasi

harga

ULP/PPmenyusun

BeritaAcara

Evaluasi

ULP/PP menetapkanpenyedia dan

mengumumkan

Masyarakat dapat menyampaikan

pengaduan

PPKmenerbitkanSPPB/J dan

mempersiapkan ikatan

perjanjian

ULP/PP memberikanPenjelasan

Tidak memenuhi syarat, tunjuk Penyedia Lain

Penyediamenyampaikan

DokumenKualifikasi

Tidak memenuhi syarat, tunjuk Penyedia Lain

82

Page 83: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENGADAAN LANGSUNG, PENUNJUKAN

LANGSUNG, KONTES, DAN SAYEMBARA KONTES

PENGUMUMANPENDAFTARAN DAN

PENGAMBILAN DOKUMEN

PEMBERIAN PENJELASAN

PENYAMPAIAN BARANG KONTES

PEMBUKAAN BARANG

DAN

DOKUMEN KONTES

PEMERIKSAAN ADMINISTRASI DAN

TEKNIS

BERITA ACARA HASIL KONTES

PENETAPAN PEMENANG

KONTES

PENGUMUMAN PEMENANG

KONTES

PENUNJUKAN PEMENANG

KONTESSURAT PERJANJIAN

83

Page 84: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENGADAAN LANGSUNG, PENUNJUKAN

LANGSUNG, KONTES, DAN SAYEMBARA SAYEMBARA

PENGUMUMAN

PENDAFTARAN DAN

PENGAMBILAN DOKUMEN

PEMBERIAN PENJELASAN

PEMASUKAN PROPOSAL

PEMBUKAAN PROPOSAL

PEMERIKSAAN ADMINISTRASI

DAN TEKNIS

BERITA ACARA HASIL

SAYEMBARA

PENETAPAN PEMENANG SAYEMBARA

PENGUMUMAN PEMENANG SAYEMBARA

PENUNJUKAN PEMENANG SAYEMBARA

SURAT PERJANJIAN

84

Page 85: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PENYUSUNAN KONTRAK

Hal-hal yang terdapat dalam kontrak:

1) Surat perjanjian;

2) Syarat umum kontrak;

3) Syarat khusus kontrak;

4) Dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak:

Surat penunjukan; Surat penawaran; Spesifikasi umum; Spesifikasi khusus; Gambar-gambar; Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-

masing substansinya; Daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan); Dokumen lainnya

85

Page 86: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PELAKSANAAN KONTRAK

Perubahan Kontrak

Perubahan kontrak dapat dilakukan pada:

1. Pekerjaan yang menggunakan kontrak harga satuan

2. Bagian pekerjaan yang menggunakan harga satuan pada kontrak gabunganlumpsum dan harga satuan

Ketentuan perubahan kontrak:

1. Tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal

2. Tersedia anggaran apabila ada penambahan nilai kontrak

86

Page 87: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Uang Muka

Ketentuan pemberian uang muka:

1. Maksimal 20% untuk usaha non-kecil; Maksimal 30% untuk usaha kecil

2. Pekerjaan jasa konsultansi maksimal uang muka 20%

3. Uang muka kontrak tahun jamak:

i. Maksimal 20% nilai kontrak tahun pertama atau

ii. Maksimal 15% nilai total kontrak

4. Uang muka harus segera dipergunakan sesuai rencana penggunaan uang muka yang telah disetujui PPK

87

Page 88: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Pembayaran Prestasi Pekerjaan

1. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat dilakukan dengan cara:

i. Bulanan

ii. Termin

iii. Sekaligus setelah pekerjaan selesai

2. PPK menahan sebagian pembayaran sebagai retensi, untuk pekerjaan yang memerlukan masa pemeliharaan

Penyesuaian harga

1. Hanya berlaku untuk kontrak tahun jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 bulan dan merupakan kontrak harga satuan

2. Tata cara perhitungannya tercantum dalam dokumen pemilihan

3. Tidak diberlakukan untuk harga satuan timpang

88

Page 89: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

Pemutusan Kontrak

Pemutusan kontrak secara sepihak dilakukan apabila:

1. Keterlambatan pekerjaan yang hasilnya tidak dapat ditunda;

2. Penyedia diyakini tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 50 hari setelah berakhirnya waktu pelaksanaan;

3. Penyedia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 50 hari setelah berakhirnya waktu pelaksanaan;

4. Cidera janji dan tidak melakukan perbaikan dalam waktu yang ditetapkan;

5. Penyedia melakukan KKN, kecurangan, pemalsuan, kesalahan prosedur, pelanggaran persaingan sehat dan telah dinyatakan oleh instansi berwenang.

89

Page 90: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

SANKSI TERHADAP KONSULTAN PERENCANA

•Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil

desain tidak dapat dilaksanakan yang mengakibatkan

kerugian negara, dikenakan sanksi berupa:

1. keharusan menyusun kembali perencanaan dengan

beban biaya dari konsultan yang bersangkutan,

2. tuntutan ganti rugi atau

3. dikenakan daftar hitam.

90

Page 91: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 7

PELAPORAN

Laporan Pelaksanaan Pengadaan yang harus dibuat:

LaporanRencana

Pengadaan

LaporanEvaluasi

Pemilihan

LaporanHasil

Pekerjaan

LaporanAkhir dan

Sanggahan(bila ada)

91

Page 92: KEBIJAKAN PELAKSANAAN LELANG/SELEKSI …...KESALAHAN UMUM PADA PROSES PEMILIHAN 6. LAMPIRAN PERMEN 31/2015 7. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 8. PELAKSANAAN SELEKSI 1 PERATURAN

TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHANRAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIDIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

92