Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ...staff.uks.ac.id/#LAIN LAIN/KKNI DAN...

30
Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dan Sistem Penjaminan Mutu internal Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Oleh: Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan September 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Transcript of Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ...staff.uks.ac.id/#LAIN LAIN/KKNI DAN...

Kebijakan Nasional

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan TinggiDanSistem Penjaminan Mutu internalBerdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi danPermendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Oleh:Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.MKetua Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Pembelajaran dan KemahasiswaanSeptember 2014

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Penjaminan Mutu Pendidikan TinggiDalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 7 ayat (3) huruf cTugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan PendidikanTinggi meliputi:c. peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan,

pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secaraberkelanjutan;

BAB III: PENJAMINAN MUTU

Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu

Bagian Kedua : Standar Pendidikan Tinggi

Bagian Ketiga : Akreditasi

Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraanpendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas StandarNasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkanoleh Perguruan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) adalah kegiatansistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana danberkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemikpenjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secaraotonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraanpendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melaluiakreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutuprogram studi dan perguruan tinggi.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) adalah kumpulan datapenyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasisecara nasional.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Pasal 3 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM DiktiSistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); danb. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPMDikti

(2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan,dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.

(3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan,dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAMmelalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud padaayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status danperingkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi.

Pasal 7 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti

(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dandisimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

SPM Dikti (1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Bagan SPMI berdasarkan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti

SPM Dikti (2)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi(PD Dikti)

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

(SPME)

SPM Dikti

MMUTU

KeteranganStandar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) yang terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti); danb. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh masing-masing Perguruan Tinggi

Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas

usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkanStandar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggidengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasionalpendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdiankepada masyarakat.

(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bterdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademikyang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPM Dikti (3)

Dasar Hukum Standar Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan

StandarDikti

SN DiktiPermendikbudNo.49 Tahun

2014

StandarDikti

Ditetapkanperguruan

tinggi

Standar Nasional Pendidikan

Standar KompetensiLulusan

Standar Isi Pbelajaran

Standar Proses Pembelajaran

Standar PenilaianPembelajaran

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran

Standar Pengelolaan Pembelajaran

Standar PembiayaanPembelajaran

Standar NasionalPenelitian

Standar HasilPenelitian

Standar Isi Penelitian

Standar Proses Penelitian

Standar Penilaian Penelitian

Standar Peneliti

Standar Sarpras Penelitian

Standar Pengelolaan Penelitian

Standar Pendanaan & PembiayaanPenelitian

Standar NasionalPKM

Standar Hasil PKM

Standar Isi PKM

Standar Proses PKM

Standar Penilaian PKM

Standar Pelaksana PKM

Standar Sarpras PKM

Standar Pengelolaan PKM

Standar Pendanaan & Pembiayaan PKM

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Akademik

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Non-Akademik

SN Dikti (Standar Minimal)

Standar Dikti(Melampaui SN Dikti)

Permendik-bud No. 49 Tahun 2014

DitetapkanPerguruan Tinggi

SPM Dikti (4)Standar Pendidikan Tinggi(Standar Dikti)

+ +

dan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kelembagaan dan Proses SPM Dikti

SPM Dikti (5)

BSNP

Tugas melakukan akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi

PermendikbudSN Dikti

Tugasmenyusun

SN Dikti

Tugas memenuhi Standar Dikti

Pelaporan Status dan Peringkat Terakreditasi

Permohonan

Akreditasi

Status dan Peringkat

Terkreditasi

KerangkaKualifikasiNasionalIndonesia

Lembaga Akreditasi Mandiri

Lembaga Akreditasi Mandiri

Lembaga Akreditasi

Mandiri

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

1

2

3

5

6

8Kemdikbud

Ditjen Dikti

4 LuaranSPMI SPME7

9

Rancangan Permendikbud

SN Dikti

BAN-PT

Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kebijakan Nasional

Sistem Penjaminan Mutu InternalBerdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi danPermendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Oleh:Johannes Gunawan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Pembelajaran dan KemahasiswaanSeptember 2014

SPMI (1)

Fokus bahasan:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi(PD Dikti)

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

(SPME)

SPM Dikti

MMUTU

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (2)

Aras Implementasi SPMI

Universitas/Institut Sekolah TinggiPoliteknik/Akademi/ Akademi Komunitas

FakultasFakultasFakultasFakultas

FakultasFakultasFakultasUnit PengelolaProgram Studi

FakultasFakultasFakultasUnit PengelolaProgram Studi

FakultasFakultasFakultasUnit PengelolaProgram Studi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (3)

Manajemen SPMI

P

P

EP

P

Penetapan Standar Dikti;

Pelaksanaan Standar Dikti;

Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;

Pengendalian (Pelaksanan) Standar Dikti; dan

Peningkatan Standar Dikti.

SN DiktiSN DiktiSN Dikti

SN DiktiSN DiktiSN DiktiStandar Turunan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (4)

Jumlah Standar Dikti Dalam SPMI

P Penetapan Standar Dikti;

SN Dikti (Standar Minimal)

Standar Dikti(Melampaui SN Dikti)

Permendik-bud No. 49 Tahun 2014

DitetapkanPerguruan Tinggi

Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yangharus ‘melampaui’ SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi.

Stan

dar

Dik

ti

Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’: a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif

SN Dikti dapatdilampaui sesuaidengan Visi Perguruan Tinggi

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

SN DiktiSN DiktiSN DiktiStandar Turunan

Std Dikti

Visi Perguruan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (5)

Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen)

P Penetapan Standar Dikti;

• Standar Rekrutasi

• Standar Masa Percobaan

• Standar Perjanjian Kerja

• Standar Penilaian Prestasi Kerja

• Standar Mutasi, Promosi, Demosi

• Standar Waktu Kerja

• Standar Kerja Lembur & Cuti

• Standar Penghasilan & Penghargaan

• Standar Jamsos & Kesejahteraan

• Standar Pengembangan & Pembinaan

• Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja

• Standar Disiplin

• Standar Perjalanan Dinas

• Standar Pengakhiran Hubungan Kerja

SN DiktiSN DiktiSN Dikti

SN DiktiSN DiktiStd DiktiLain

Standar Turunan

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

Standar Dikti

SN Dikti

SN DiktiSN DiktiStandar Turunan

Standar Dosen

Std Dikti

Visi Perguruan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (6) P Penetapan Standar Dikti;

Mutu Pendidikan Tinggi diukur daripemenuhan setiap Standar Dikti sebagaiagregat, untuk mencapai tujuan PendidikanTinggi

Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur daripemenuhan setiap Standar Dikti, tetapiharus pula diukur dari pemenuhan interaksiantar Standar Dikti, untuk mencapai tujuanPendidikan Tinggi

StandarProses

StandarProses

StandarDosen

StandarDosen

StandarIsi

Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Dikti

Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar Standar Dikti

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (7)

Teknik Perumusan Standar Dikti

P Penetapan Standar Dikti;

Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contohmenetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yangtidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan.

Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur:

1. Audience2. Behavior3. Competence4. Degree

Contoh Rumusan Standar DiktiPimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masing-masing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosentetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) palinglambat pada tahun 2015 (D).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (8)

Tahap Membangun SPMI

P Pelaksanaan Standar Dikti;

PeningkatanSPMI

Evaluasi dan Pengendalian

SPMI

PenerapanSPMI

(al: Pelembagaan)

Dokumen/Buku

KebijakanSPMI

Dokumen/Buku

ManualSPMI

Dokumen/Buku

StandarSPMI

Ka

izen

SPM

I

Dokumen/Buku

FormulirSPMI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (9) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan SPMI

1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi 2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan SPMI. 3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik). 4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI. 5. Garis besar kebijakan SPMI pada Perguruan Tinggi antara lain:

a. Tujuan dan Strategi SPMI b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan SPMI c. Manajemen SPMI (PPEPP). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk

struktur organisasi, dan tata kelola SPMI)e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMI.

6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI,Standar SPMI, dan Formulir SPMI.

7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (misal: Statuta, Renstra).

Dokumen/BukuKebijakanSPMI

ISI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (10) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Dokumen/BukuManualSPMI

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual SPMI

1. Tujuan dan maksud Manual SPMI. 2. Luas lingkup Manual SPMI.

a. Manual Penetapan Standar Dikti;b. Manual Pelaksanaan Standar Dikti;c. Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;c. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;d. Manual Peningkatan Standar Dikti.

3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual SPMI. 6. Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan

sebagai bagian dari manual SPMI. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual SPMI.

ISI

Dokumen/BukuManualSPMI

Dokumen/BukuManualSPMI

Dokumen/BukuManualSPMI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (11) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Dokumen/BukuStandarSPMI

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI

ISI1. Definisi Istilah (istilah khas yang diginakan agar tidak

menimbulkan tafsir) 2. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar tersebut )3. Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur A,B,C,

dan D)4. Strategi Pencapaian Standar Dikti (apa/bagaimana mencapai

Standar Dikti)5. Indikator Pencapaian Standar Dikti (apa yang diukur/dicapai,

bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar Dikti;7. Referensi (keterkaitan Standar Dikti ini dengan Standar Dikti

lain);

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (12) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Dokumen/BukuFormulirSPMI

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI

Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir SPMI sesuaidengan peruntukan untuk setiap Standar Dikti.

Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkanBerbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikanPelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil pelaksanaanStandar Dikti.

ISI

Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI

Misalnya terdapat 120 Standar Dikti dalam SPMI suatu Perguruan Tinggi

Buku IKEBIJAKAN

SPMI

Buku IIISTANDAR

SPMI

Buku IVFORMULIR

SPMI

Buku IIMANUAL

SPMI

Berisi Manual untuk 120 Standar Dikti. setiap manual berisi:Manual Penetapan satu Standar DiktiManual Pelaksanaan satu Standar DiktiManual Evaluasi (Pelaksanan) satu Standar DiktiManual Pengendalian (Pelaksanaan) satu Standar DiktiManual Peningkatan satu Standar Dikti

Berisi 120 Standar Dikti Berisi satu atau lebih formulir untuk setiap Standar Dikti

Berisi Kebijakan SPMI di Perguruan Tinggi yang bersangkutan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (13) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Alternatif 2 Menjilid Dokumen/Buku SPMI (2)

Buku IVFORMULI

RSPMI

1 atau lebih Form untuk setiap

Standar

Jika terdapat 120 Standar Dikti di dalam sebuah Perguruan Tinggi, maka terdapat:

120 Buku Standar Dikti

Setiap Buku Standar Dikti berisi: (Misalnya Standar Kurikulum)

Bab IKebijakan

SPMI

Bab IIManual Standar

Kurikulum

Bab IIIStandar

Kurikulum

Bab IVFormulir Standar

Kurikulum

Berisi:Manual Penetapan Standar KurikulumManual Pelaksanaan Standar KurikulumManual Evaluasi (Pelaksanan ) Standar KurikulumManual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar KurikulumManual Peningkatan Standar Kurikulum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (14) P Pelaksanaan Standar Dikti;

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (15) Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;

Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakanAudit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti padaTahap Pelaksanaan Standar Dikti.

Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas:a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan;c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah

ditetapkan;d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah

ditetapkan Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai,

melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruantinggi harus melakukan tindakan Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti.

E

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (16)

Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti

Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;P

Pelaksanaan Standar Dikti Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti

Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti

Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti

Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agarStandar Dikti dapat dicapai, atau agar pelaksanaan Standar Dikti kembali pada Standar Dikti.

Menyimpang dari Standar Dikti

Manajemen SPMIPPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan)akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutuPendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi.

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PP

EPP

PP

EPP

PP

EPP

PP

EPP

PPEPPQuality first

Stakeholder - in

The next process is our stakeholder

Speak with data

Upstream management

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Sikap Mental

SPMI (17) Peningkatan Standar Dikti.P

Quality firstSemua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan mutu.

Stakeholders-inSemua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada kepuasanpara pemangku kepentingan (internal dan eksternal).

The next process is our stakeholderSetiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harusmenganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagaipemangku kepentingan yang harus dipuaskan.

Speak with dataSetiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harusdidasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.

Upstream managementSetiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harusdilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif.

Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (18) Peningkatan Standar Dikti.P

Contoh Manajemen SPMI

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP PPEPP

Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi

NA MK X=50 % A

NA MK X=55 % A

NA MK X=60 % A

NA MK X=65 % A

NA MK X=70 % A

SemesterGanjil 2013

SemesterGenap 2013

SemesterGanjil 2014

SemesterGenap 2014

SemesterGanjil 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

SPMI (19) Peningkatan Standar Dikti.P

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Internally Driven

Ing NgarsoSung Tulodho

Ing MadyaMangun Karso

Tut WuriAndayani

Tahapan Membangun Budaya Mutu

Tahap I Tahap II Tahap III

Externally Driven

Internally Driven

Internally Driven

Externally Driven

Externally Driven

Membangun Budaya Mutu

Sumber: KJM UGM

SPMI (20)

Terima Kasih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan