KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang...

54
KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN TRADISIONAL GORONTALO (The Policy of Nutrition Science Local Content Subject Based on Gorontalo Traditional Food) Abstrak Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis makanan tradisional Gorontalo (MTG) merupakan kebijakan pelestarian dan pengembangan konsumsi MTG dalam bentuk mata pelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG yang diterapkan melalui pendidikan formal di Gorontalo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dan merumuskan pengembangan kebijakan tersebut. Penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional dengan metode survey untuk memperoleh fakta-fakta tentang kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG, membuat prediksi , mendapatkan makna dan implikasi dari masalah yang ingin diatasi dengan instrumen dalam bentuk kuesioner. Jumlah contoh siswa ada 153, 12 guru mulok, 12 kepala sekolah mulok dan 12 tidak mulok. Stakeholders atau pemangku kepentingan yang ditentukan secara purposive berjumlah 26 orang yang berperan sebagai players, contest setter dan subyek. Dibutuhkan payung hukum berupa peraturan daerah tentang pelaksanaan pembelajaran mulok sebagai dasar untuk menjamin keberlangsungan di tingkat para stakeholders maupun dalam proses pembelajaran di sekolah. Mulok diyakini meningkatkan pengetahuan ilmu gizi/kesehatan, upaya pelestarian dan pengembangan budaya khususnya MTG dan salah satu upaya dalam memutus mata rantai permasalahan gizi/kesehatan khususnya yang disebabkan oleh makanan. Peran stakeholders yaitu pemerintah sebagai prioritas utama dalam membuat kesinambungan pelaksanaan kebijakan mulok karena sebagai pemegang kewenangan wilayah. Selanjutnya prioritas strategi yang utama dalam rangka merumuskan pengembangan kebijakan ini adalah peraturan daerah tentang kebijakan tersebut. Kata kunci: gizi, Gorontalo, kebijakan, makanan tradisional Abstract The policy regarding local content subject (mulok) based on Gorontalo traditional food (GTF) contained with nutrition science is an act to preserve and develop GTF consumption in the form of local content subject implemented through formal education in Gorontalo. The purpose of this study was to analyze the implementation of policy local content subject (mulok) contained with nutrition science based on Gorontalo traditional food (GTF) and formulate development policy. This was a descriptive cross-sectional survey method to gain the facts about the policy, make predictions, obtains means and implication of the issues to be addressed using instrument in the form of questionnaires. The

Transcript of KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang...

Page 1: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

118

KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN

TRADISIONAL GORONTALO

(The Policy of Nutrition Science Local Content Subject Based on Gorontalo

Traditional Food)

Abstrak

Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis makanan tradisional Gorontalo (MTG)

merupakan kebijakan pelestarian dan pengembangan konsumsi MTG dalam

bentuk mata pelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG yang diterapkan

melalui pendidikan formal di Gorontalo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis

pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dan merumuskan

pengembangan kebijakan tersebut. Penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional

dengan metode survey untuk memperoleh fakta-fakta tentang kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG, membuat prediksi, mendapatkan makna dan implikasi dari

masalah yang ingin diatasi dengan instrumen dalam bentuk kuesioner. Jumlah

contoh siswa ada 153, 12 guru mulok, 12 kepala sekolah mulok dan 12 tidak

mulok. Stakeholders atau pemangku kepentingan yang ditentukan secara

purposive berjumlah 26 orang yang berperan sebagai players, contest setter dan

subyek. Dibutuhkan payung hukum berupa peraturan daerah tentang pelaksanaan

pembelajaran mulok sebagai dasar untuk menjamin keberlangsungan di tingkat

para stakeholders maupun dalam proses pembelajaran di sekolah. Mulok diyakini

meningkatkan pengetahuan ilmu gizi/kesehatan, upaya pelestarian dan

pengembangan budaya khususnya MTG dan salah satu upaya dalam memutus

mata rantai permasalahan gizi/kesehatan khususnya yang disebabkan oleh

makanan. Peran stakeholders yaitu pemerintah sebagai prioritas utama dalam

membuat kesinambungan pelaksanaan kebijakan mulok karena sebagai pemegang

kewenangan wilayah. Selanjutnya prioritas strategi yang utama dalam rangka

merumuskan pengembangan kebijakan ini adalah peraturan daerah tentang

kebijakan tersebut.

Kata kunci: gizi, Gorontalo, kebijakan, makanan tradisional

Abstract

The policy regarding local content subject (mulok) based on Gorontalo

traditional food (GTF) contained with nutrition science is an act to preserve and

develop GTF consumption in the form of local content subject implemented

through formal education in Gorontalo. The purpose of this study was to analyze

the implementation of policy local content subject (mulok) contained with

nutrition science based on Gorontalo traditional food (GTF) and formulate

development policy. This was a descriptive cross-sectional survey method to gain

the facts about the policy, make predictions, obtains means and implication of the

issues to be addressed using instrument in the form of questionnaires. The

Page 2: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

119

samples were 153 students, 12 mulok teachers, 12 principals each from mulok and

non-mulok schools. There were 26 stakeholders that were determined purposively

to act as players, contest setters, and subjects. Law protection is needed in the

form regional regulation regarding the application of local content subject as a

basis for ensuring continuity at stakeholders’ level as well as at school. Local

content subject has improved the knowledge about nutrition/health, as an act of

preservation and development of culture especially GTF, and as an effort to break

the chain of nutrition/health problems caused by lack of nutrition in foods. The

role of stakeholders is the government as the main priority to provide

sustainability of mulok policy implementation since the government holds the

authority of an area. Furthermore, the main strategy priority in policy

development is to construct local regulation regarding the policy.

Keywords: Gorontalo, nutrition, policy, traditional food

Page 3: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

120

Pendahuluan

Kebijakan merupakan intervensi, cara dan pendekatan pemerintah untuk

mencari solusi atas masalah pembangunan atau untuk mencapai tujuan

pembangunan dengan mengeluarkan keputusan, strategi, perencanaan maupun

implementasinya di lapangan dengan menggunakan instrumen tertentu (Djogo, et

al. 2003). Oleh karena itu suatu kebijakan yang diberlakukan penting untuk

dilakukan analisis dalam rangka mengkaji sejauh mana relevansimya dengan

keadaan yang ada dan dapat pula dilakukan pengembangannya. Selanjutnya dalam

proses analisis kebijakan terdapat 5 aksi yang dilaksanakan yaitu perumusan

masalah, peramalan masa depan kebijakan, merekomendasikan, pemantauan dan

evaluasi kebijakan (Dunn 2003).

Di Gorontalo terdapat kebijakan pelestarian dan pengembangan makanan

tradisional yang lebih dititikberatkan melalui pendidikan yang berjenjang dan

berkesinambungan dalam bentuk mata pelajaran muatan lokal (Dinkes Prov.

Gorontalo 2007). Mata pelajaran muatan lokal ini bernama Ilmu Gizi Berbasis

Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan

SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK atau sederajat) sejak tahun 2008.

Tujuannya adalah: pertama, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang

MTG, gizi, dan kesehatan; kedua, upaya memutus mata rantai permasalahan gizi

dan kesehatan; ketiga, upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah yaitu

MTG. Selanjutnya wilayah pembelajarannya mencakup seluruh kabupaten dan

kota yang ada di Provinsi Gorontalo dan ini merupakan jenis muatan lokal yang

pertama di Indonesia.

Berbagai keadaan yang mendasari dilaksanakannya mulok ilmu gizi

berbasis MTG diantaranya adalah hasil evaluasi pasien yang dirujuk untuk

konsultasi gizi yang mayoritas berpenyakit degeneratif termasuk juga gizi lebih

dan gizi kurang; pengamatan yang disimak melalui pemberitaan media cetak dan

elektronik tentang banyaknya masalah kesehatan yang sesungguhnya dimulai dari

masalah konsumsi makanan yang dianggap sepele tetapi telah meluas menjadi

masalah kesehatan (Napu 2007).

Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG baru merupakan kesepakatan

dalam bentuk kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Provinsi Gorontalo (sekarang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan).

Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kebijakan, dibutuhkan rumusan-

rumusan kebijakan dan strategi sebagai upaya keberlangsungan pembelajaran

mulok guna mencapai tujuan pembelajarannya.

Penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan bahwa

bagaimanakah kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG sebagai upaya pelestarian

dan pengembangan makanan tradisional Gorontalo? Studi ini bertujuan

menganalisis pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dan

merumuskan pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG.

Page 4: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

121

Metode Penelitian

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional dengan

metode survei untuk memperoleh fakta-fakta tentang kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari

masalah yang ingin diatasi dengan instrumen dalam bentuk kuesioner (Nasir

2009). Penelitian ini sebagian didanai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Provinsi Gorontalo pada 1 kota dan 5 kabupaten

yang masing-masing bertempat di perwakilan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sekolah tersebut adalah sekolah yang telah melaksanakan mata pelajaran Mulok

Ilmu Gizi Berbasis MTG dan tidak mulok yang ditentukan secara purposive.

Lokasi yang lainnya adalah di institusi yang mempunyai keterkaitan dengan

stakeholders. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan sejak bulan Oktober – Maret

2011.

Populasi dan Contoh Penelitian

Siswa SMP kelas IX yang sedang bersekolah di Provinsi Gorontalo

merupakan populasi dalam penelitian ini. Ditentukan contoh dengan cara stratified

random sampling karena populasi terdiri dari dua kelompok. Secara purposive

ditentukan contoh 2 SMP mulok dan 2 tidak mulok pada setiap daerah

kabupaten/kota yang mempunyai kesamaan letak geografi, dan tingkat akreditasi.

Dengan demikian diperoleh contoh sekolah berjumlah 24 SMP yang terdiri dari

12 sekolah mulok dan 12 tidak mulok, sehingga di kabupaten/kota diwakili 2

contoh sekolah mulok dan 2 tidak mulok. Sekolah ini ada 12 yang terakreditasi A,

10 terakreditasi B dan 2 terakreditasi C. Setiap sekolah secara acak sederhana

diwakili oleh 13 contoh tetapi ada 3 SMP yang contohnya kurang dari 13 siswa

yaitu: 1 contoh SMP mulok hanya mempunyai 10 siswa yang memenuhi kriteria

dan 2 contoh SMP tidak mulok masing-masing terdiri dari 12 dan 10 contoh.

Diperoleh 153 contoh siswa mulok dan 152 tidak mulok yang sama kriterianya,

sehingga total contoh ada 305 (metode seperti pada bab sebelumnya). Untuk bab

ini yang menjadi contoh adalah siswa mulok, guru mulok dan kepala sekolah dari

sekolah mulok dan tidak mulok. Lihat Tabel 66.

Tabel 66 Jumlah siswa, guru dan kepala sekolah yang menjadi contoh

Contoh Jumlah

Siswa SMP mulok : Siswa yang dapat mulok ilmu gizi berbasis MTG yang

menjadi contoh

153

Guru mulok : Tenaga pengajar Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG di

SMP mulok

12

Kepala sekolah : Kepala SMP yang dapat Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

dan tidak mulok.

24

Hasim et al. (2012) dalam penelitiannya tentang Analisis Dimensi

Kelembagaan dilakukan penentuan stakeholders berdasarkan tiga hal yaitu

pertama, Contest setter adalah stakeholders yang mempunyai kepentingan kecil

dan pengaruh yang besar. Ini dapat diartikan sebagai stakeholders yang memiliki

Page 5: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

122

fungsi perencana makro dari pembangunan, koordinasi yang karena lingkup

kerjanya sangat luas maka dianggap minatnya kecil; Kedua, players adalah

stakeholders yang mempunyai kepentingan dan kewenangan besar, dapat

diartikan sebagai pelaksana kunci yang berkepentingan dan memiliki pengaruh

besar; Ketiga, Subyek adalah stakeholders yang mempunyai kepentingan besar

namun pengaruh kecil. Pihak stakeholders ini mempunyai kesungguhan walaupun

tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi atau membuat kebijakan atau

aturan.

Stakeholders atau pemangku kepentingan yang dijadikan contoh ditentukan

secara purposive. Berdasarkan diskusi pada pertemuan lintas sektor yang membahas

tentang Riset Mulok Ilmu Gizi dan juga didukung oleh konsultasi langsung dengan

beberapa pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), maka institusi yang

masuk dalam ketiga kriteria tersebut adalah: Contest setter: DPRD Provinsi

Gorontalo dan Bappeda Provinsi Gorontalo; Players: Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Gorontalo, dan Dinas

Pertanian Provinsi Gorontalo; Subyek: Akademisi, tokoh masyarakat/agama.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 67.

Tabel 67 Nama institusi dan pejabat berwenang yang menjadi contoh

Nama institusi Pejabat yang berwenang Jumlah

contoh

(orang)

Keterangan

Dinas Kesehatan

Provinsi Gorontalo

Kepala dinas

Bidang Pelayanan kesehatan masyarakat

Sub bagian perencanaan seksi gizi

1

1

1 1

Players

Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Provinsi

Gorontalo

Kepala dinas

Sekertaris

Bidang yang menangani sekolah menengah Seksi yang menangani SMP

Bidang pengemban kurikulum

Seksi yang menangani mulok

1

1

1 1

1

1

Players

Dinas Pertanian Provinsi

Gorontalo

Kepala dinas

Bidang ketahanan pangan

Seksi konsumsi pangan

1

1

1

Players

Bappeda Provinsi

Gorontalo

Kepala Bappeda Bidang kesehatan

Sub bagian yang menangani kesehatan

1 1

1

Contest setter

DPRD Provinsi

Gorontalo

Komisi IV bidang kesehatan dan

kesejahteraan

1 Contest setter

Akademisi Ketua prodi gizi Poltekes Gorontalo

Ketua prodi Kesehatan Masyarakat UNG Tim pengemban kurikulum tingkat provinsi

Tim pengemban mulok

Dosen Gizi

1

1 1

1

1

Subyek

Tokoh

masyarakat/agama

Pemuka adat Gorontalo

Majelis Ulama Ketua LSM kesehatan

Pengusaha

1

1 1

1

Subyek

T o t a l : 26

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Untuk data primer tentang kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

dilakukan melalui wawancara langsung dengan para stakeholders atau pemangku

kepentingan. Data primer tersebut adalah analisis kebijakan meliputi: perumusan

permasalahan kebijakan mulok, peramalan masa depan kebijakan mulok, dan

rekomendasi pelaksanaan kebijakan mulok (Dunn 2003). Lihat Lampiran 8 dan

Page 6: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

123

10. Data sekunder tentang kebijakan mulok diperoleh dari institusi yang telah

disebutkan juga dari sumber lainnya.

Untuk keberlangsungan pembelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG

dengan unit analisisnya proses pelaksanaan mulok di sekolah meliputi: kesesuaian

tujuan kebijakan mulok dengan isi materi mulok; kesesuaian tenaga pengajar

mulok dengan materi mulok; kesesuaian perangkat pembelajaran mulok;

pencantuman waktu pelaksanaannya: pembelajaran mulok tersebut apakah sudah

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran itu sendiri baik teori maupun praktik; dan

kelengkapan isi materi yang telah diterapkan dikaitkan dengan data pendukung

(Bungin 2010).

Dalam merumuskan pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG, maka dibuat analisis Internal factor evaluation (IFE) dan eksternal factor

evaluation (EFE) yang merupakan alat analisis yang digunakan untuk faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan,

sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman yang

mempengaruhi kebijakan mulok itu sendiri. Dalam penyusunan faktor internal dan

eksternal tersebut didasari oleh referensi yang ada, pemikiran yang logis,

kenyataan di lapang, dan hasil diskusi dengan para stakeholders. Kemudian

dilakukan analisis faktor internal dan eksternal yaitu mengolah data dan informasi

yang diperoleh dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Menurut David

(2009) kedua tahapan ini adalah sebagai berikut:

1. Matriks IFE

Dalam membuat matriks IFE ada beberapa tahapan yaitu: (a). Contoh

menentukan faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada

kesuksesan dan kegagalan (critical success factor) mencakup kekuatan dan

kelemahan. (b). Menentukan bobot dari kesuksesan dan kegagalan dengan skala

yang lebih tinggi bagi faktor yang dianggap lebih penting dan begitu pula

sebaliknya. Metode penentuan berdasarkan paired comparison yaitu dengan

memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing faktor. Angka

2 jika faktor horisontal lebih penting dari vertikal. Angka 1 jika faktor horisontal

sama penting dengan faktor vertikal, dan angka nol jika faktor horisontal kurang

penting dari faktor vertikal. Lihat Tabel 68.

Tabel 68 Contoh tabel paired comparison

Faktor A B C D E F Bobot

A. B

C

D E

Total

Bobot yang diperoleh dari hasil nilai bagi setiap faktor oleh total nilai dari

analisis internal. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1 dengan contoh tabel

pembobotan disajikan pada Tabel 69. (c). Menentukan rating setiap kesuksesan

dan kegagalan antara 1 sampai dengan 4 dimana: rating 1=kelemahan tertinggi;

rating 4=kelemahan terendah; rating 1=kekuatan terendah; dan rating 4=kekuatan

tertinggi. (d). Penentuan rating dan bobot dengan jumlah contoh lebih dari satu

menggunakan ukuran pemusatan median. (e). Mengalikan antara bobot dan rating

Page 7: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

124

dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya. (f). Menjumlahkan

semua skor untuk mendapatkan skor total. Jika nilai di bawah 2,50 menunjukkan

bahwa secara internal kebijakan mulok lemah dan sebaliknya.

Tabel 69 Matriks internal factor evaluation (IFE)

Faktor internal kunci Bobot Rating Score

Kekuatan:

-

-

Kelemahan:

-

-

Total: 1,0

2. Matriks EFE

Dalam membuat matriks EFE maka ada beberapa tahapan yaitu: (a). Contoh

menentukan faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada

kesuksesan dan kegagalan (critical success factor) mencakup peluang dan

ancaman. (b). Menentukan bobot dari kesuksesan dan kegagalan dengan skala

yang lebih tinggi bagi faktor yang dianggap lebih penting dan begitu pula

sebaliknya. Metode penentuan berdasarkan paired comparison yaitu dengan

memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing faktor. Angka

2 jika faktor horisontal lebih penting dari vertikal. Angka 1 jika faktor horisontal

sama penting dengan faktor vertikal, dan angka nol jika faktor horisontal kurang

penting dari faktor vertikal. Bobot yang diperoleh dari hasil nilai bagi setiap

faktor oleh total nilai dari analisis internal. Jumlah seluruh bobot harus sama

dengan 1 dengan contoh tabel pembobotan disajikan pada Tabel 70.

Tabel 70 Matriks eksternal factor evaluation (EFE)

Faktor eksternal kunci Bobot Rating Score

Peluang

-

-

Ancaman:

-

-

Total: 1,0

(c). Menentukan rating setiap kesuksesan dan kegagalan antara 1 sampai dengan 4

dimana: rating 1=peluang terendah; rating 4=peluang tertinggi; rating 1=ancaman

tertinggi; dan rating 4=ancaman terendah. (d). Penentuan rating dan bobot dengan

jumlah contoh lebih dari satu menggunakan ukuran pemusatan median. (e).

Mengalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan

nilai skornya. (f). Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total. Skor

total 4,0 menunjukkan bahwa secara eksternal kebijakan mulok merespon dengan

sangat baik semua aspek eksternal, tetapi jika skor total 1,0 maka

mengindikasikan bahwa peluang yang ada tidak dimanfaatkan dan ancaman-

ancaman tidak dihindari. Lihat Tabel 70.

Page 8: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

125

3. Menyusun Hierarki Proses Analisis

Penyusunan hierarki merupakan penjabaran permasalahan yang akan

diselesaikan menjadi unsur-unsurnya meliputi: fokus permasalahan (goal), faktor

penentu, kriteria pendukung dan strategi yang akan diterapkan (Yulianis 2009).

Selanjutnya fokus permasalahan ini merupakan tujuan yang menjadi sasaran

pencapaian dalam analisis hierarki proses guna pengembangan kebijakan mulok

ilmu gizi berbasis MTG. Dalam mencapai tujuan tersebut maka ditentukan

berbagai faktor penentu yang setelah diidentifikasi ternyata terbagi dalam 4 aspek

yaitu infrastruktur, peran stakeholders, potensi pengembangan mulok dan

sinergisme program. Setelah faktor penentu ditetapkan, kemudian ditetapkan

pula kriteria pendukung dalam mencapai kepentingan-kepentingan dari faktor

penentu yang merupakan unsur pendukung dalam tingkat tertentu yang

keterkaitannya dengan tingkat di atasnya. Lihat Tabel 71.

Infrastruktur merupakan penunjang utama terselenggaranya proses kegiatan

pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG. Infrastruktur ini

meliputi institusi yang manangani, kebijakan dan program, serta ketersediaan

anggaran. Selanjutnya dibutuhkan peran stakeholders yang merupakan peran yang

dilakukan oleh para pemangku kebijakan dalam rangka pengembangan kebijakan

mulok ilmu gizi berbasis MTG. Peran pemangku kebijakan ini meliputi peran

pemerintah, swasta, akademisi , dan tokoh masyarakat.

Tabel 71 Penilaian kesiapan sumberdaya daerah dalam pengembangan kebijakan

mulok

No. Aspek yang dinilai Bobot* Kesiapan

Skor Total

A. Infrastruktur 1. Institusi yang menangani

2. Kebijakan dan program aksi 3. Anggaran pendukung program

B. Peran pejabat yang berwenang (stakeholders)

1. Pemerintah 2. Swasta/ industri

3. Akademisi

4. Tokoh masyarakat C. Potensi pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

makanaan tradisional Gorontalo

1. Potensi pembelajaran tentang ilmu gizi/kesehatan 2. Potensi pelestarian dan pengembangan budaya makanan

tradisional

3. Potensi industri makanan tradisional 4. Daya terima masyarakat

D. Sinergisme program

1. Kerjasama lintas sektor 2. Kerjasama lintas program

Sumber: hasil diskusi dalam pertemuan tingkat provinsi Gorontalo tentang persiapan survei kebijakan mulok ilmu gizi

(2011). *Bobot diperoleh dari metode AHP dengan total bobot = 1

Potensi pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG merupakan

kemampuan yang dimiliki dalam rangka pengembangan mulok tersebut yang

meliputi potensi pembelajaran ilmu gizi/kesehatan, potensi pelestarian budaya,

potensi industri makanan tradisional dan potensi daya terima masyarakat. Potensi

ini membutuhkan sinergisme program yang merupakan gabungan kegiatan dalam

pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang pengaruhnya

dalam pengembangan akan lebih besar. Sinergisme program ini meliputi

kerjasama lintas sektor dan kerja sama lintas program.

Page 9: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

126

Berdasarkan adanya infrakstruktur, peran stakeholders, potensi

pengembangan mulok dan sinergisme program maka dibutuhkan strategi

pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang merupakan alat untuk

mencapai tujuan pengembangan kebijakan mulok tersebut dan terdiri dari: kinerja

lembaga dan kapasitas SDM; peraturan daerah; komitmen, peran dan kemitraan

antar stakeholders; dan pengembangan sarana pembelajan mulok.

Faktor penentu, kriteria pendukung dan strategi dinilai melalui

perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) dengan skala 1-9. Selanjutnya

berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh diolah dengan menggunakan expert choice

2000 v.10 (persamaan matematik) untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot

yang diperoleh dari keseluruhan faktor dan kriterianya ini lebih lanjut dijadikan

dasar dalam perhitungan instrumen penilaian kesiapan sumberdaya daerah menuju

pengembangan kebijakan mulok dalam upaya pelestarian dan pengembangan

MTG.

Instrumen Pengumpulan Data

1. Kuesioner untuk analisis kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG meliputi

subyek siswa, guru, kepala sekolah dan stakeholders. Lihat Lampiran 6, 7, 8,

9, 10.

2. Kuesioner untuk pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi. Lihat Lampiran

11, 12.

Analisis Data 1. Pelaksanaan kebijakan mulok berdasarkan konten kebijakan mulok yang

datanya diperoleh dari para contoh siswa mulok, guru mulok, kepala sekolah

dan stakeholder dianalisis secara deskriptif.

2. Perumusan pengembangan kebijakan mulok. Dilakukan analisis SWOT

(strength, weakness, opportunity and threat) guna mendapatkan alternatif-

alternatif strategi dengan mengelompokkan faktor internal (kekuatan –

kelemahan) dan eksternal (peluang – ancaman) dengan menggunakan matriks

SWOT seperti pada Tabel 72. Selanjutnya dilakukan juga analisis melalui

AHP dalam memutuskan prioritas strategi. Analisis ini ada kesamaan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurmianto dan Nasution (2004); Martianto et

al. (2009) Fauzi et al. (2010); Ikhsan dan Aid (2011).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan strategi melalui

matriks SWOT yaitu dengan membuat daftar peluang dan ancaman, kekuatan dan

kelemahan, mencocokkan kekuatan dan peluang dalam sel strategi SO,

mencocokkan kelemahan dan peluang dalam sel strategi WO, mencocokkan

kekuatan dan ancaman dalam sel strategi ST dan mencocokkan kelemahan dan

ancaman dalam sel strategi WT.

Selanjutnya untuk pengambilan keputusan membutuhkan informasi dan alat

analisis (Benson et al. 2013). Informasi yang digunakan berdasarkan matriks

SWOT berupa alternatif strategi. Kemudian alternatif strategi ini dianalisis

menggunakan analitical hierarchy process (AHP) untuk menentukan strategi

dalam pengembangan kebijakan mulok. Metode ini merupakan salah satu teknik

yang dilakukan untuk mengambil keputusan terhadap strategi pengembangan

kebijakan mulok. Penentuan prioritas strategi dilakukan dengan menggunakan

penilaian pairwise comparison atau analisis pendapat (judgement) para pakar

Page 10: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

127

yang terlibat dalam kebijakan mulok. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan software Expert Choice 2000 v.10.

Tabel 72 Matriks strength, weakness, opportunity and threats (SWOT)

Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi SO (kuadran I).

Menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO (kuadran III).

Mengurangi kelemahan

dengan memanfaatkan

peluang

Threats (T) Strategi ST (kuadran II).

Menggunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman

Strategi WT (kuadran IV).

Mengurangi kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: Rangkuti (2009)

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Contoh

1. Guru dan Kepala Sekolah

Guru yang mengajar mata pelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG

berumur antara 30-58 tahun. Semua guru tersebut berjenis kelamin perempuan,

dan suku Gorontalo.

Tabel 73 Sebaran contoh guru dan kepala sekolah mulok ilmu gizi berbasis

MTG dan tidak mulok berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan dan suku

Guru Kepala sekolah

Kriteria n % Kriteria n %

Umur

30-40 tahun 3 25 30-40 tahun 4 16,67

41-50 tahun 5 41,67 41-50 tahun 10 41,67

51-60 tahun 4 33,33 51-60 tahun 10 41,67

Jenis kelamin

Laki-laki 0 0 Laki-laki 15 62.5

Perempuan 12 100.0 Perempuan 9 37.5

Pendidikan

D-I 2 16.6 D-II 1 4.2

D-II 1 8.3 Sarjana 12 50.0

Sarjana 9 75.0 Pasca 11 45.8

Pekerjaan

PNS 12 100.0 PNS 24 100.0

Suku

Gorontalo 24 100.0 Gorontalo 24 100.0

Belum semua guru mulok yang memenuhi kualifikasi akademik yakni

sarjana ada 75% dan sisanya diploma. Mereka bekerja sebagai pegawai negeri

Page 11: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

128

sipil (PNS) dan telah mengajar mata pelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis

MTG sejak tahun 2008.

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam sebuah satuan

pendidikan atau di lingkungan sekolah. Ada 15 (62,5%) orang laki-laki dan 9

(37,5%) orang perempuan. Mereka berumur antara 30-59 tahun, suku Gorontalo,

ada 45,8% yang berpendidikan pasca sarjana (S2), 50% sarjana dan sisanya

berpendidikan diploma. Lihat Tabel 73.

2. Stakeholders

Stakeholders berumur antara 30 sampai 60 tahun dan yang paling banyak

berumur 41-50 tahun yaitu 50%. Ada 73,1% berjenis kelamin laki-laki, dan

mereka berpendidikan sarjana sampai ada yang doktor. Selanjutnya ada 88,5%

contoh adalah suku Gorontalo, dan sisanya berasal dari suku Jawa, Minahasa dan

Padang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 74.

Tabel 74 Sebaran stakeholders yang menjadi contoh berdasarkan umur,

jenis kelamin, pendidikan, dan suku

Kriteria n % Kriteria n %

Umur Suku

31-40 6 23.1 Gorontalo 23 88.5

41-50 13 50.0 Jawa 1 3.8

51-60 7 26.9 Minahasa 1 3.8

Jenis Kelamin Padang 1 3.8

Laki-laki 19 73.1

Perempuan 7 26.9

Pendidikan

Sarjana 6 23.1

Magister 18 69.2

Doktor 2 7.7

Analisis Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Menganalisis kebijakan mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dari tinjauan tentang perumusan

masalah kebijakan, peramalan masa depan kebijakan, rekomendasi kebijakan,

pemantauan dan evaluasi. Untuk proses perumusan, peramalan dan rekomendasi

melibatkan contoh stakeholders atau pemangku kebijakan. Sementara untuk

pemantauan dan evaluasi dilakukan langsung pada contoh siswa mulok, contoh

guru sekolah mulok serta contoh kepala sekolah. Selanjutnya dijelaskan hal

tersebut secara rinci seperti berikut ini.

1. Perumusan Permasalahan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Ada 4 pertanyaan/pernyataan yang disampaikan kepada stakeholders dalam

melakukan perumusan permasalahan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG.

Masing-masing pertanyaan/pernyataan diberikan jawaban sebagai alasannya, dan

semua jawaban tersebut dirangkum menjadi beberapa point.

Permasalahan makanan daerah di Indonesia termasuk di Gorontalo yaitu

sudah mulai dilupakan dan bahkan ditinggalkan oleh generasi saat ini. Hal ini

penting untuk dilakukan upaya-upaya pelestarian dan pengembangannya. Semua

Page 12: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

129

contoh memberikan jawaban yang sama yaitu 100% setuju bahwa kebijakan

mulok ilmu gizi berbasis MTG ini merupakan upaya pelestarian MTG, lihat Tabel

75.

Tabel 75 Jawaban contoh atas pertanyaan/pernyataan tentang perumusan

permasalahan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

No. Pertanyaan/pernyataan permasalahan kebijakan mulok Jawaban

Ya Tidak n % n %

1 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis makanan tradisional

MTG merupakan upaya pelestarian MTG yang mulai

dilupakan.

26 100.00 - -

2 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat mengatasi

masalah perubahan perilaku konsumsi MTG.

26 100.00 - -

3 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat merupakan

kebutuhan individu guna memahami ilmu gizi/kesehatan

dan MTG.

25 96.20 1 3.38

4 Berdasarkan gambaran sebelumnya, kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG baru didukung oleh kesepakatan dua

instansi (Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga Provinsi Gorontalo) saja, sehingga kebijakan

tersebut penting didukung oleh aturan daerah guna

melancarkan proses pelaksanaannya.

26 100.00 - -

Pernyataan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang merupakan

upaya pelestarian MTG yang mulai dilupakan, memberikan reaksi positif kepada

contoh dalam menjawabnya. Berbagai alasan contoh yang dirangkum adalah

sebagai berikut:

a. Bahwa kebijakan ini mutlak diperlukan karena menjadi upaya bersama

untuk pelestarian dan pengembangan MTG yang sudah mulai tidak dikenal

dan bahkan dilupakan terutama oleh generasi muda. Akibatnya telah

mempengaruhi pola makan masyarakat itu sendiri. Alasan ini terbukti

dengan hasil jawaban pengetahuan contoh siswa, ibu siswa dan nenek siswa

yaitu adanya perbedaan yang nyata (p<0,05) tentang pengetahuan mereka.

Hal ini menjelaskan bahwa pembelajaran mulok dapat meningkatkan

pengetahuan contoh (Tabel 24). Namun jika dibandingkan dengan

pengetahuan MTG tentang kandungan gizi, maka nampak yang rata-rata

persentasenya tinggi adalah contoh siswa mulok, sementara ibu siswa dan

nenek siswa adalah lebih rendah. Lihat pula Tabel 28.

b. Karena MTG merupakan kekayaan budaya Gorontalo yang mengandung

unsur karakter bangsa. Juga karena adanya pengaruh yang mendesak

tentang konsumsi makanan impor yang lebih mengarah pada makanan

instant berbahan baku terigu atau bahan impor lainnya. Akibatnya,

memberikan kecenderungan untuk memilih makanan instan sehingga lebih

suka pada makanan lain tersebut. Selain itu pemahaman tentang MTG

bahwa dianggap kampungan sehingga merubah pola makan yang ada

khususnya diperkotaan.

c. Mulok ini menggali dan melatih kreatifitas siswa tentang MTG dalam upaya

menumbuhkan rasa cinta pada MTG termasuk pada daerah.

d. Belajar mulok dapat membuat beragam MTG tidak akan dilupakan oleh

generasi penerus atau anak-anak bangsa, juga dapat mencegah masuknya

Page 13: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

130

budaya luar yang merugikan bahkan mempengaruhi dan merubah konsumsi

MTG dengan makanan impor yang diketahui tidak sehat.

e. Oleh karena mulok ilmu gizi berbasis MTG dibelajarkan lebih awal dan

secara luas dikalangan pelajar dan juga diperkenalkan keistimewaan MTG

termasuk kandungan zat-zat gizi yang memadai.

Pernyataan selanjutnya bahwa kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

dapat mengatasi masalah perubahan perilaku konsumsi MTG. Seluruh contoh atau

100% memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan berbagai

alasannya yaitu:

a. Karena belajar teori ilmu gizi/kesehatan dan mempraktikan MTG adalah

sesuai dengan kondisi masyarakat yaitu pembentukan karakter rasa

memiliki budaya daerah dan juga ini merupakan upaya berkesinambungan

yang terkait dengan berbagai pihak.

b. Karena dilakukan sejak dini terutama pada anak didik sehingga akan lebih

mengenal kandungan gizi, kebutuhan gizi yang memenuhi standar

kesehatan serta terlatih untuk bisa mempraktikannya.

c. Mulok dapat memberi informasi mengenai manfaat MTG dan berbagai

pengaruh makanan dari luar yang sulit dibendung sehingga tumbuh

kesadaran untuk melakukan perubahan.

d. karena bahannya mudah diperoleh, murah dan punya nilai gizi yang cukup

sehingga mengurangi perilaku konsumtif seperti pada fast food serta

menambah kreatifitas peserta didik.

e. Tekad masyarakat Indonesia umumnya lebih menyukai makanan cepat saji

(fast food), untuk masyarakat Gorontalo kecenderungan tersebut semakin

meningkat, pada awalnya ini ditandai dengan adanya KFC dan sekarang

ditambah dengan adanya CFC yang rata-rata ramai dikunjungi. Kebijakan

mulok ilmu gizi berbasis MTG ini diharapkan dapat merubah perilaku

masyarakat yang sudah menyenangi fash food yang diketahui tidak

menyehatkan beralih untuk mengonsumsi MTG yang diketahui mempunyai

khasiat untuk kesehatan.

Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat merupakan kebutuhan

individu dalam rangka memahami ilmu gizi/kesehatan dan MTG. Pernyataan ini

disetujui 25 contoh atau 96,20%, sementara 1 contoh lainnya menyatakan tidak

setuju. Adapun alasan mereka yang setuju maupun tidak setuju seperti rangkuman

berikut ini yaitu:

a. Ya, karena pada dasarnya setiap individu membutuhkan pemahaman tentang

ilmu gizi/Kesehatan. Pernyataan ini menandakan bahwa sesungguhnya

masyarakat itu sangat membutuhkan pengetahuan gizi/kesehatan yang

berkesinambungan, tetapi wadah untuk proses mendapatkanya memang

masih terbatas. Ini juga menandakan bahwa masyarakat menyadari tentang

kebutuhan aktualisasi dirinya melalui pemahaman tentang ilmu tersebut

(seperti Tabel 2).

b. Ya, kebijakan ini membuat masyarakat dapat mengenal dan memahami

gizi/kesehatan, beraneka ragam makanan tradisional beserta kandungan gizi

dan juga mengetahui makanan yang seimbang. Ini adalah harapan

masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak

dari zaman dulu yang dipadukan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya tentang ilmu gizi itu sendiri.

Page 14: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

131

c. Ya, untuk pelaksanaannya dibutuhkan kerja keras sehingga mencapai

kebutuhan individu yang diharapkan. Alasan ini memberikan pemahaman

bahwa permasalahan tentang makanan itu sudah penting diseriusi sehingga

dibutuhkan kompetensi untuk pelaksanaannya yang berada dalam satu

sistem.

d. Tidak, karena ada juga faktor lain seperti melalui iklan di media. Hal ini

difahami sebagai proses pelaksanaannya bukan saja hanya melalui

pendidikan formal, tetapi informasi media juga tidak kalah pentingnya.

Berdasarkan gambaran sebelumnya (ringkasan tentang kebijakan mulok

dalam kuesioner), kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG baru didukung oleh

kesepakatan dua instansi (Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Provinsi Gorontalo) saja, sehingga kebijakan tersebut penting didukung

oleh aturan daerah guna melancarkan proses pelaksanaannya. Pernyataan ini

disetujui oleh semua contoh dengan masing-masing alasannya yang dirangkum

seperti berikut ini yaitu:

a. Dasar kesepakatan antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga Provinsi Gorontalo untuk pelaksanaannya tidak menjamin

pemerataan dan kesinambungan mulok ini sehingga harus diperkuat dengan

peraturan daerah yang mengikat semua pihak yang terkait di daerah Provinsi

Gorontalo. Oleh karena pemahaman yang memadai dimiliki oleh para

stakeholders maka dapat dikatakan bahwa alasan ini merupakan masalah

yang mendasar dan merupakan kekhawatiran yang cukup besar terhadap

kegagalan pelaksanaan mulok ke depan.

b. Pelaksanaan kebijakan harus melibatkan semua pihak termasuk swasta,

mengingat cakupan mulok adalah berbagai unsur apalagi ini telah didukung

oleh masyarakat dan stakeholders sehingga merupakan masalah penting

belum adanya perda sebagai dasar hukum untuk perlindungan/proteksi, dan

jika tidak hanya di atas kertas saja.

c. Oleh karena masalah gizi/kesehatan dapat mengancam kehidupan manusia

maka “kebijakan ini tidak cukup dengan perda saja tetapi diharapkan lebih

luas lagi menjadi kebijakan nasional misalnya melalui surat keputusan

bersama oleh beberapa menteri, peraturan presiden atau bahkan sampai

undang-undang”. Artinya, pandangan dari beberapa stakeholders yang

diwawancarai tersebut telah menganggap bahwa hal ini merupakan masalah

besar karena menyangkut tentang kehidupan masyarakat hari ini dan masa

depan bangsa. Dikatakan pula bahwa gizi/kesehatan yang didasari oleh

makanan tradisional selain untuk produktivitas masyarakat yang terpenting

juga untuk pelestarian dan pengembangan budaya itu sendiri.

2. Peramalan Masa Depan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Pertanyaan/pernyataan tentang peramalan masa depan kebijakan mulok ada

5 yang didasarkan pada penilaian yang informatif oleh para pakar yang telah

ditetapkan sebagai contoh. Mereka memberikan jawaban atau pernyataannya tidak

jauh berbeda antara yang satu dengan lainnya.

Seperti pada Tabel 76, pertanyaan/pernyataan pertama adalah bahwa

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG diprediksi dapat menjadi mata pelajaran

dalam menyadarkan masyarakat tentang gizi dan kesehatan. Semua atau 100%

Page 15: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

132

contoh menjawab setuju tentang hal ini dengan berbagai alasan yang dirangkum

seperti berikut ini:

a. Karena dengan mulok ilmu gizi berbasis MTG banyak hal tentang

gizi/kesehatan yang akan diketahui dan bermanfaat untuk kesehatan,

sehingga menjadi kebutuhan setiap warga Gorontalo.

b. Karena masyarakat diajarkan tentang nilai dan manfaat MTG yang tidak

mengandung zat kimia sintetik serta merupakan ciri khas daerah, sehingga

penting dilengkapi dengan kurikulum, bahan ajar, serta esensinya

berhubungan erat dengan kesehatan dan kebutuhan vital seseorang.

c. Karena pelajaran yang didapatkan secara berjenjang di sekolah akan

menyadarkan masyarakat tentang gizi dan Kesehatan.

d. Karena memotivasi masyarakat agar mau mengonsumsi makanan bergizi,

beragam, seimbang dan sehat terutama bersumber dari bahan makanan

lokal, sehingga akan menjadi upaya meningkatkan kesadaran individu.

e. Dengan menjadi mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG sebagai

salah satu sarana untuk menyadarkan masyarakat tentang gizi dan

kesehatan.

Tabel 76 Jawaban contoh atas pertanyaan/pernyataan tentang peramalan masa

depan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

No. Pertanyaan/pernyataan peramalan kebijakan mulok Jawaban

Ya Tidak n % n %

1 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG diprediksi dapat

menjadi mata pelajaran dalam menyadarkan masyarakat tentang

gizi dan kesehatan.

26 100.00 - -

2 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG diproyeksikan menjadi

mata pelajaran yang dibutuhkan untuk meningkatkan perilaku

konsumsi MTG.

26 100.00 - -

3 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat berdampak nyata

pada upaya preventif terjadinya berbagai penyakit.

25 96.20 1 3.80

4 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG ini sebagai upaya

pelestarian dan pengembangan MTG.

25 96.20 1 3.80

5 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG akan membebani

anggaran daerah.

8 30.80 18 69.20

Pertanyaan/pernyataan kedua adalah bahwa kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG diproyeksikan menjadi mata pelajaran yang dibutuhkan untuk

meningkatkan perilaku konsumsi MTG. Pada Tabel 76, terlihat bahwa jawaban

yang diberikan oleh contoh adalah 100% menyetujui pertanyaan/ pernyataan ini

dengan berbagai alasan yaitu:

a. Karena dibelajarkan sejak dini kepada anak sehingga anak mendapatkan

pengalaman yang meliputi ilmu gizi/kesehatan dan praktik tentang budaya

dalam hal ini MTG yang memberikan pola pikir yang tepat pada generasi

muda sehingga berpengaruh pada perilaku anak itu sendiri. Ini telah

dibuktikan oleh adanya perbedaan yang nyata (P<0,05) antara contoh siswa

mulok dan tidak mulok dalam pengetahuan, sikap dan praktik pada MTG.

(Tabel 24, 36, 43).

b. Karena peserta didik akan lebih mengenal keanekaragaman MTG. Selain itu

diketahuinya juga bahwa cara pengolahan mudah, bahan baku murah dan

tersedia serta memberikan dampak pada kesehatan tubuh, sehingga

Page 16: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

133

menyadarkan masyarakat tentang gizi/kesehatan dan meningkatkan perilaku

konsumsi MTG.

c. Karena dapat memberikan kepercayaan pada hasil karya atau ciptaan daerah

sendiri jika dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Kepercayaan inilah yang

menjadi kekuatan dalam peningkatan perilaku konsumsi MTG itu sendiri.

Jadi di sini dibutuhkan pula upaya-upaya non formal yang merupakan

tontonan dari peserta didik yang didukung oleh ketersediaan MTG baik di

rumah tangga, kantin, warung-warung, restoran, mall dan juga di hotel-

hotel.

Permasalahan kesehatan banyak berawal dari permasalahan makanan

apakah yang terkait dengan penyakit infeksi maupun penyakit degeneratif. Ada

lebih dari 90% penyakit yang diderita oleh umat manusia berhubungan dengan

makanan (PP RI No. 22 tahun 2009). Oleh karena itu pertanyaan/pernyataan

selanjutnya adalah bahwa kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG ini dapat

berdampak nyata pada upaya preventif terjadinya berbagai penyakit. Ada 25 atau

96,20% contoh yang menyetujui pernyataan tersebut, sementara 1 contoh lainnya

menjawab tidak. Adapun rangkuman alasan yang disampaikan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Karena dibelajarkan secara dini tentang MTG yang sehat, bergizi, beragam,

dan berimbang dalam hal ini tentang pola makan yang sehat, juga belajar

tentang ilmu gizi/kesehatan yang dikaitkan dengan MTG tersebut sehingga

bermanfaat dalam mencegah penyakit.

b. Karena dengan pembelajaran mulok ini dapat diketahui dan dibedakan

makanan yang diolah menggunakan bahan kimia (misalnya penggunaan

penambah rasa/aroma dan pewarna) dan yang alamiah, sehingga ini sebagai

salah satu upaya terbaik dalam mencegah terjadinya penyakit.

c. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang

kebutuhan gizi seseorang dari makanan termasuk dari MTG yang memadai,

sehingga kemungkinan jatuh sakit sangat kecil.

d. Tidak, karena belum tentu dilaksanakan secara baik dalam implikasinya.

Alasan ini memberikan gambaran bahwa betapa penting pelaksanaan

kebijakan mulok untuk hari ini secara totalitas dan berkesinambungan

sehingga harapan terhadap pencegahan penyakit dapat terwujud.

Pertanyaan/pernyataan peramalan selanjutnya yaitu bahwa kebijakan mulok

ilmu gizi berbasis MTG ini sebagai upaya pelestarian dan pengembangan MTG.

Ternyata ada 25 atau 96,20% contoh memberikan jawaban meyetujui, sementara 1

contoh lainnya menjawab tidak. Adapun rangkuman alasan mereka seperti berikut

ini:

a. Karena hal ini dilakukan melalui proses pendidikan formal yang memang

sangat menyentuh masyarakat terutama peserta didik. Implikasi dari alasan

ini dapat dilihat berdasarkan perbedaan pengetahuan, sikap dan praktik

konsumsi MTG pada contoh siswa mulok dan tidak mulok (Lihat bab

Perubahan Perilaku Konsumsi MTG dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi).

b. Karena bukti proses pelestarian dan pengembangan tersebut melalui

pembelajaran mulok itu sendiri dan ini dibutuhkan komitmen pemerintah.

Hal tersebut terlihat pada perbedaan pengetahuan antara contoh siswa mulok

Page 17: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

134

dengan tidak mulok yaitu pada nama MTG, jenis, bahan yang digunakan,

kandungan gizi, cara membuat dan penggunaannya untuk apa.

c. Karena mulok berkaitan erat dengan pengembangan ilmu, pemeliharaan dan

peningkatan kebutuhan gizi serta berhubungan erat dengan budaya daerah,

sehingga pelestarian tersebut akan didapatkan secara kognitif, afektif, dan

psikomotor. Keadaan ini akan menumbuhkembangkan rasa kebangsaan di

kalangan masyarakat. Alasan ramalan ini sangat jauh ke depan, karena telah

diintrepretasikan dengan keadaan bangsa saat ini yang mempunyai

kecenderungan mengindahkan produk-produk impor daripada produk asli

negara sendiri.

Pertanyaan/pernyataan peramalan kebijakan yang kelima atau yang terakhir

adalah bahwa kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG akan membebani

anggaran daerah. Jawaban yang diberikan adalah ada 8 atau 30,80% contoh yang

menjawab menyetujui dan sisanya ada 18 atau 69,20% yang menjawab tidak. Ini

menarik karena masing-masing contoh mempunyai alasannya seperti rangkuman

berikut ini.

Rangkuman alasan jawaban setuju:

a. Karena untuk optimalisasi pelaksanaan mulok di sekolah-sekolah menjadi

kewajiban pemerintah untuk dibebankan melalui dana APBD. Ini adalah

sebuah kewajaran karena mulok ilmu gizi berbasis MTG ini adalah untuk

kepentingan umum.

b. Karena semua kebijakan pasti akan membebani anggaran yang menjadi

bagian tanggung jawab daerah. Mulok ilmu gizi berbasis MTG merupakan

inovasi sehingga membutuhkan dukungan anggaran (mulai dari penyusunan

kurikulum, pelatihan guru, penyediaan buku, dll). sebagai upaya pelestarian

dan pengembangan kekayaan budaya.

Rangkuman alasan jawaban tidak setuju:

a. Tidak, karena merupakan kebutuhan setiap individu sehingga ini dapat

menjadi program daerah atau pusat dalam rangka menjaga identitas daerah

khususnya tentang makanan tradisional melalui pendidikan formal sebagai

bagian dari pembangunan generasi muda. Alasan ini mengandung

pengertian bahwa kebijakan mulok sangatlah penting untuk pembangunan

generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan tentang nilai-nilai

budaya khususnya makanan tradisional yang mempunyai khasiat terhadap

kesehatan.

b. Tidak, karena untuk meningkatkan pengetahuan ilmu tersebut pada anak

didik, yang mencerdaskan masyarakat sehingga menjadi kebutuhan. Ini juga

sebagai investasi generasi jangka panjang yang menguntungkan daerah

dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG.

c. Tidak, karena dengan mulok ini dapat menunjang ketersediaan pangan di

daerah dan dapat mensuport Rencana Aksi Daerah (RAD) pangan dan gizi

2012-2015. Alasan ini mengandung pengertian bahwa dengan adanya

mulok, maka senantiasa terjadi penganekragaman makanan yang bersumber

bahan makanan lokal sehingga bahan makanan pokok tidak tergantung lagi

pada beras. Ini juga sangat menguntungkan para produsen bahan makanan

pokok selain beras seperti jagung, umbi-umbian, dan sagu.

Page 18: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

135

3. Rekomendasi Pelaksanaan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Menurut Dunn (2003) bahwa rekomendasi adalah pernyataan advokasi yang

actionable, prosfektif, bermuatan nilai-nilai dan bersifat etik. Dalam menganalisis

rekomendasi ini maka dibuat 7 pertanyaan/pernyataan kepada para stakeholders

untuk memperoleh pernyataan yang rasional.

Seperti pernyataan pertama pada Tabel 77 bahwa dasar pelaksanaan mulok

ilmu gizi berbasis MTG baru dalam bentuk kesepakatan dua institusi yaitu Dinas

Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo.

Untuk memperkuat dasar pelaksanaannya maka kebijakan mulok penting didasari

oleh peraturan daerah. Semua contoh menjawab atau memberikan pernyataan

bahwa setuju dengan pernyataan tersebut. Mereka memberikan alasannya

masing-masing, dan untuk mempermudah pemahaman maka alasan tersebut

dibuat dalam bentuk rangkuman seperti berikut ini.

a. Perda sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran guna menunjang

profesionalitas. Arti dari alasan ini diintrepretasikan bahwa dengan adanya

perda maka semua hal yang terkait dengan kebijakan mulok, akan

mendapatkan dukungan dan fasilitas apa saja baik tenaga, peralatan atau

sarana prasarana, dana baik bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) atau sistem lainnya seperti kurikulum, bahan ajar, peningkatan dan

pengembangan kompetensi tenaga pengajar. Apabila melihat ke negara lain

seperti Jepang bahwa aturan tentang makanan tradisional (shokuiku) sudah

sampai pada tingkat undang-undang. Ini sebagai bukti bahwa di Jepang

kepedulian mereka terhadap pelestarian dan pengembangan budaya

khususnya makanan tradisionalnya sudah menjadi tanggung jawab di

tingkat nasional.

b. Perda selain sebagai dasar pelaksanaan juga untuk menjamin keberlanjutan

mulok ilmu gizi berbasis MTG sekalipun terjadi pergantian pimpinan dalam

institusi. Alasan ini dapat diinterpretasikan bahwa dasar hukum yang

melindungi dan dapat menjamin keberlanjutan sebuah kegiatan tidak lain

untuk di tingkat daerah adalah peraturan daerah. Ini penting, karena

pergantian pimpinan menjadi sebuah pembaharuan dalam organisasi dan

bisa saja bedampak sampai pada pelaksanaan kegiatan atau program.

Namun dengan adanya perda hal ini dapat diantisipasi untuk tidak terjadi.

Pernyataan selanjutnya adalah bahwa kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG dapat dikembangkan dan diterapkan pada semua SD, SMP dan SMU/SMK.

Semua contoh menjawab setuju dengan pernyataan tersebut dan menyampaikan

berbagai alasan yang dirangkum seperti berikut ini:

a. Karena untuk pemantapan sasaran yang ingin dicapai maka perlu

keberlangsungan dari SD, SMP dan SMA sebagai lini terdepan, berdasarkan

kurikulum dan ini dalam rangka perlestarian dan pengembangan budaya

juga termasuk upaya peningkatan status gizi/kesehatan masyarakat.

b. Dilakukan secara dini melalui pembelajaran formal yang penerapannya

secara langsung lebih terarah sesuai dengan kondisi peserta didik. Sehingga

ilmu gizi berbasis MTG dapat dikenal, difahami, dan diterapkan pada semua

kalangan siswa. Selain itu, pernyataan para stakeholders lainnya bahwa

dibutuhkan pula upaya lain seperti sosialisasi pada pendidikan non formal,

sehingga semua kalangan mudah memahami dan mulok membudaya.

Page 19: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

136

Tabel 77 Jawaban contoh atas pertanyaan/pernyataan tentang rekomendasi

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

No. Pertanyaan/pernyataan rekomendasi kebijakan mulok Jawaban

Ya Tidak n % n %

1 Dasar pelaksanaan mulok ilmu gizi berbasis MTG baru dalam

bentuk kesepakatan dua institusi yaitu dinas kesehatan dan dinas

pendidikan, pemuda dan olahraga provinsi Gorontalo. Untuk

memperkuat dasar pelaksanaannya kebijakan mulok penting didasari

oleh Peraturan daerah.

26 100.00 - -

2 Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat dikembangkan dan

diterapkan pada semua SD, SMP dan SMU/SMK. 26 100.00 - -

3 Dibutuhkan kurikulum yang menjabarkan mata pelajaran mulok ilmu

gizi berbasis MTG berdasarkan tingkat sekolah (SD, SMP dan

SMU/SMK) yang disusun oleh institusi yang terkait.

26 100.00 - -

4 Dibutuhkan buku-buku bahan ajar berdasarkan tingkat pembelajaran

mulok ilmu gizi berbasis MTG (SD, SMP, SMU/ SMK). 26 100.00 - -

5 Dibutuhkan sarana pembelajaran terutama ruang praktik beserta

peralatannya yang mendukung pelaksanaan pembelajaran mulok

ilmu gizi berbasis MTG?

25 96.20 1 3.80

6 Penting dilaksanakan pelatihan bagi guru-guru mulok ilmu gizi

berbasis MTG secara periodik dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran mulok.

26 100.00 - -

7 Setiap guru yang mengajar mulok ilmu gizi berbasis MTG

disertifikasi pada mata pelajaran tersebut. 24 92.30 2 7.7

Dibutuhkan kurikulum yang menjabarkan mata pelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG berdasarkan tingkat sekolah (SD, SMP dan SMU/SMK) yang

disusun oleh institusi terkait. Kurikulum yang dijalankan baru berdasarkan hasil

penyusunan disaat pelatihan guru mulok di tingkat Provinsi. Berbeda dengan

temuan Harsono (2009), bahwa kurikulum mulok Bahasa Daerah di SMP Negeri

6 dan SMP Negeri 21 Surakarta yang sudah disusun berdasarkan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah Kota Surakarta.

Ada 100% contoh yang menjawab setuju atas pernyataan tersebut dengan

alasannya masing-masing. Alasan-alasan itu telah dirangkum sebagai berikut:

a. Karena dibutuhkan pendekatan yang pedagogic dan metodologis dan harus

ada dokumen kurikulumnya yang berjenjang dan komprehensif. Demikian

juga sangat penting untuk dasar pembuatan dan pengembangan silabus serta

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Agar terdapat arah yang jelas, terstruktur dan sesuai kebutuhan. Kurikulum

merupakan acuan yang jelas dalam mengimplementasikan program ini

secara sistematis dan berkelanjutan agar terarah dan mengetahui tingkat

penyerapan siswa.

Pelaksanaan mulok ilmu gizi berbasis MTG membutuhkan buku-buku

bahan ajar berdasarkan tingkat pembelajaran mulok tersebut yang meliputi tingkat

SD, SMP, SMU/SMK. Pernyataan ini lebih operasional dalam mendukung

pelaksanaan mulok tersebut. Olehnya 100% contoh memberikan pernyataan

setuju terhadap hal tersebut dengan alasan-alasannya sebagai berikut:

a. Pedoman dan kelengkapan dalam proses belajar mengajar, sebagai rujukan,

bahan referensi atau buku pegangan belajar siswa sesuai tingkatannya.

b. Buku tersebut sebagai acuan dan syarat mutlak dalam mentransfer

pengetahuan/materi kepada peserta didik, selain itu pula dibutuhkan alat

Page 20: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

137

peraga atau penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkungan

pendidikan.

Dibutuhkan sarana pembelajaran terutama ruang praktik beserta

peralatannya yang mendukung pelaksanaan pembelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG. Ini juga merupakan dasar pelaksanaan proses pembelajaran yang

harus dilengkapi dengan sarana yang dibutuhkan sesuai dengan tingkatan

pembelajaran. Terdapat 25 atau 96,20% contoh yang memberikan pernyataan

setuju dan 1 contoh lainnya menyatakan tidak setuju. Alasan setuju dan tidak

dirangkum sebagaimana berikut ini:

a. Ya, karena pemantapan pengetahuan secara teori harus didukung oleh

kemampuan praktikum sehingga diharapkan siswa lebih memahami,

mendalami dan lebih kreatif sebagai bukti keterampilan yang dipelajari

melalui praktik.

b. Tidak, karena ruang praktik memang sangat diperlukan, tetapi bukan

merupakan kebutuhan utama. Penjelasan dari alasan ini adalah bahwa,

ternyata sekalipun dalam keadaan yang masih penuh dengan keterbatasan

namun karena penerapan mulok ini baru dimulai diharapkan para pendidik

dapat menggunakan dulu ruangan dan peralatan yang tersedia. Bahkan

ditugaskan para siswa untuk membawa peralatan praktik dari rumah yang

disetujui oleh orang tua mereka, sehingga pembelajaran tetap berlangsung.

Penting dilaksanakan pelatihan bagi guru-guru mulok ilmu gizi berbasis

MTG secara periodik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mulok. Ini

merupakan upaya pengembangan kompetensi guru. Semua contoh memberikan

pernyatan setuju dengan berbagai alasannya yang dirangkum bebagai berikut:

a. Untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru, juga persamaan

persepsi atau keseragaman kompetensi guru sehingga dapat menjamin

kualitas pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG dalam pengembangan

SDM tersebut.

b. Pelatihan dilaksanakan secara kontinyu agar dapat mengikuti perkembangan

ilmu dan teknologi yang mutakhir tentang gizi/kesehatan. Ini dibutuhkan

oleh guru sebagai narasumber, transformer dan motivator bagi anak didik

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan

pembelajaran. Ini juga membuat guru berkompeten dan profesional dalam

mulok tersebut.

Pertanyaan/pernyataan yang selanjutnya untuk rekomendasi ini adalah

bahwa setiap guru yang mengajar mulok ilmu gizi berbasis MTG disertifikasi

pada mata pelajaran tersebut. Ada 24 atau 92,30% contoh memberikan pernyataan

setuju terhadap hal tersebut, sisanya sebanyak 2 atau 7,70% memberikan

pernyataan tidak setuju. Selanjutnya dapat dilihat alasan-alasan terhadap

pernyataan mereka yang telah dirangkum seperti berikut ini:

a. Ya, agar diketahui kompetansi guru pada setiap jenjang, juga menjadi lebih

fokus dalam kegiatan belajar mengajar sehingga guru benar-benar

profesional pada mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG tersebut.

b. Ya, agar guru memiliki legalitas untuk proses kegiatan belajar mengajar

sehingga benar-benar memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik

serta penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, sertifikasi ini sebagai dasar

dalam kompensasi kompetensi guru itu sendiri.

Page 21: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

138

c. Tidak, karena dapat diajarkan oleh guru yang lain. Alasan ini didasari oleh

pemahaman contoh bahwa mulok ilmu gizi berbasis MTG ini hanya

merupakan bagian dari suatu mata pelajaran. Sementara mulok ini sudah

menjadi mata pelajaran yang tidak dapat disatukan dengan mata pelajaran

lainnya sebab materinya tidak sesuai menjadi mata pelajaran lain.

Keberlangsungan Pembelajaran Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Untuk mengetahui pembelajaran mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG, maka dilakukan pemantauan dan evaluasi pada proses pembelajaran mulok

tersebut. Ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara langsung, penelusuran

dokumen yang ada. Wawancara dilakukan pada contoh siswa mulok, guru mulok

dan contoh kepala sekolah. Untuk contoh siswa terdapat 7 pertanyaan/pernyataan,

contoh guru mulok ada 18 dan untuk contoh kepala sekolah berjumlah 13

pertanyaan/pernyatan.

1. Contoh Siswa Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Ternyata mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG merupakan mata

pelajaran yang menarik dipelajari oleh contoh siswa. Hal ini dibuktikan oleh

pilihan semua atau 100% contoh siswa mulok menyatakan setuju bahwa mata

pelajaran mulok ini menarik dipelajari, dapat dilihat pada Tabel 78. Ini berbeda

dengan temuan Yufiarti (2009) atas penelitiannya tentang pelaksanaan program

pendidikan muatan lokal berorientasi keterampilan di SMP Lampung yakni dari

36 sekolah ada lebih dari 70% siswa menyatakan berminat terhadap mulok

tersebut.

Selanjutnya jumlah contoh dan beberapa alasan yang disampaikan tentang

mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG menari adalah sebagai berikut:

a. Setuju menarik dipelajari karena belajar tentang gizi untuk kesehatan dan

belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo. Alasan ini

diberikan oleh 17 atau 11,11% contoh siswa mulok.

b. Setuju menarik dipelajari dengan alasan bahwa di mulok contoh siswa

belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo dan belajar

memasak MTG dan mempraktikannya. Pernyataan ini diberikan oleh 5 atau

3,27% contoh siswa mulok.

c. Setuju menarik dipelajari dengan alasan bahwa mulok ini mempelajari

tentang gizi untuk kesehatan tubuh, belajar makanan tradisional yang

merupakan budaya Gorontalo, dan belajar praktik memasak MTG. Ini

dipilih oleh 109 contoh siswa atau 71,24%.

d. Setuju menarik dipelajari dengan alasan bahwa mulok membelajarkan

tentang gizi untuk kesehatan tubuh, belajar makanan tradisional yang

merupakan budaya Gorontalo, belajar dan praktik memasak MTG, dan lain-

lain. Ada 22 atau 14,38% yang memilih MTG karena hal yang telah

disebutkan tersebut. Untuk jawaban tentang dan lain-lain maka ada siswa

yang memberikan jawaban bahwa MTG itu enak, punya aroma yang khas

dan menyehatkan. Serta adanya kecintaan pada MTG tidak dapat digantikan

dengan makanan lainnya.

Seluruh contoh siswa mulok yaitu ada 153 atau 100% memberikan jawaban

setuju bahwa belajar mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

meningkatkan pengetahuan tentang gizi/kesehatan. Hasil penelitian ini

Page 22: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

139

menunjukkan perbedaan yang nyata pengetahuan contoh siswa mulok dan tidak

mulok (p<0,05) terutama pengetahuan kandungan gizi MTG. Selanjutnya

perbedaan yang nyata ini, juga terjadi antara contoh siswa mulok yang

dibandingkan dengan ibu siswa maupun nenek siswa seperti yang telah

disampaikan sebelumnya. Ini seperti hasil temuan Sungkowo et al. (2008) bahwa

intervensi pengayaan pengetahuan pangan dan gizi pada muatan lokal

meningkatkan pengetahuan gizi siswa.

Belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan pengetahuan

MTG. Pertanyaan ini dijawab dengan pernyataan setuju oleh seluruh contoh siswa

mulok. Ini sangat relevan dengan perbedaan yang nyata pengetahuan MTG siswa

mulok dan tidak mulok. Perbedaan ini terlihat pada pengetahuan jenis MTG,

bahan yang digunakan, kandungan gizi, cara membuat dan penggunaan MTG

pada contoh siswa mulok dan tidak mulok (p<0,05). Temuan Dwiriani et al.

(2011) tentang pemberian intervensi pendidikan gizi pada siswa SMP yang

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan gizi secara signifikan pada

kelompok intervensi dibandingkan dengan kontrol. Ini lebih jelasnya dapat dilihat

pada bab tentang perubahan perilaku konsumsi MTG pada subbab pengetahuan.

Tabel 78 Sebaran contoh siswa mulok ilmu gizi berbasis MTG yang

menjawab pertanyaan tentang pembelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG

No. Pertanyaan/pernyataan Jawaban

Ya Tidak

n % n %

1 Mulok ilmu gizi berbasis MTG menarik dipelajari 153 100.00 - -

2 Alasan siswa tertarik belajar mulok:

a. Belajar tentang gizi untuk kesehatan tubuh

b. Belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo

17 11.11 - -

b. Belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo

c. Belajar dan praktik memasak MTG

5 3.27 - -

a. Belajar tentang gizi untuk kesehatan tubuh

b. Belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo

c. Belajar dan praktik memasak MTG

109 71.24 - -

a. Belajar tentang gizi untuk kesehatan tubuh

b. Belajar makanan tradisional yang merupakan budaya Gorontalo

c. Belajar dan praktik memasak MTG

d.Dan lain-lain

22 14.38 - -

3. Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis makanan

tradisional Gorontalo dapat meningkatkan pengetahuan anda

tentang ilmu Gizi/kesehatan?

153 100 - -

4. Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG

meningkatkan pengetahuan anda tentang MTG?

153 100 - -

5. Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

meningkatkan kecintaan anda pada MTG?

150 98.03 3 1.97

6. Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

meningkatkan konsumsi anda pada MTG?

148 96.73 5 3.27

7. Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

meningkatkan keinginan untuk melestarikan dan mengembangkan

MTG?

148 96.73 5 3.27

Apakah dengan belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan

kecintaan pada MTG (Tabel 78)? Ada 150 atau 98,03% yang menyatakan setuju

atas pertanyaan tersebut sementara ada 3 atau 1,97% yang lainnya menyatakan

tidak. Pernyataan ini didukung oleh perbedaan yang nyata sikap contoh siswa

Page 23: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

140

mulok dan tidak mulok (p<0,05). Sikap tersebut menyangkut rasa suka terhadap

MTG dengan berbagai alasan yang meliputi alasan suka karena penampilan,

tekstur, aroma yang khas, cita rasa, kerena menyehatkan dan mudah diperoleh.

Hal ini dapat dilihat pada bab tentang perubahan perilaku konsumsi MTG pada

subbab sikap.

Belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan konsumsi pada

MTG. Pernyataan ini disambut setuju oleh 148 atau 96,73% contoh siswa mulok,

sementara ada 5 atau 3,27% yang menyatakan tidak setuju. Hal ini dibuktikan

melalui praktik konsumsi MTG oleh contoh siswa mulok dan tidak mulok yang

terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap frekuensi konsumsi MTG

tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bab tentang perubahan perilaku

konsumsi MTG pada subbab praktik. Sementara alasan contoh siswa mulok yang

tidak setuju adalah karena di rumah mereka tidak selalu tersedia MTG yang dapat

menyebabkan tidak selalu dapat mengonsumsi MTG juga ada pernyataan yang

membandingkan bahwa MTG kalah enaknya dengan makanan camilan. Memang

tingkat konsumsi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan di tingkat rumah tangga,

sementara karena anak dari kecil sudah dibiasakan dengan camilan modern maka

cita rasa kebiasaan ini yang akan peka dengan produk lainnya. Oleh karena

lidahnya terbiasa oleh rasa camilan yang banyak berasal dari mono sodium

glutamat (MSG) maka pasti cita rasa yang lain akan dikatakan tidak enak.

Pertanyaan/pernyataan selanjutnya yakni belajar mulok ilmu gizi berbasis

MTG dapat meningkatkan keinginan untuk melestarikan dan mengembangkan

MTG. Terdapat 148 atau 96,73% contoh siswa mulok yang menjawab setuju dan

5 atau 3,27% yang menjawab tidak. Jawaban ini menandakan bahwa, para siswa

mulok telah memahami pembelajaran mulok yang mereka terima adalah sebagai

upaya pelestarian MTG supaya tidak punah. Ini benar-benar merupakan point

terpenting terhadap upaya pelestarian dan pengembangan MTG sebagai budaya

Gorontalo tersebut. Sementara alasan siswa yang tidak menyetujui adalah bahwa

mereka belum bisa dan belum tahu bagaimana cara mempraktikan pelestarian

MTG tersebut. Pernyataan ini dapat diinterpretasikan bahwa sesungguhnya

mereka sudah berkeinginan tetapi mereka belum tahu. Melalui penjelasan yang

baik oleh para guru tentang tujuan pembelajaran mulok yang salah satunya adalah

berdampak pada pelestarian MTG, maka contoh siswa ini diyakini akan

memahaminya.

2. Contoh Guru Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan pengamatan dan

wawancara langsung dengan para guru mulok berdasarkan kuesioner. Terdapat

18 pertanyaan yang disampaikan pada guru mulok guna mengetahui proses

pembelajaran tersebut, dapat dilihat pada Tabel 79, 83.

Mulok ilmu gizi berbasis MTG diberikan setiap minggu pada semua contoh

sekolah mulok. Ada 11 contoh guru mulok yang memberikan jawaban bahwa

setiap minggu diberikan 2 jam setiap kali tatap muka. Sementara 1 guru lainnya

menjawab diberikan setiap minggu selama 1 jam pelajaran. Temuan ini berbeda

dengan hasil penelitian Martono (2001) tentang pembelajaran kerajinan menurut

kurikulum muatan lokal di SLTP penyelenggara program keterampilan kerajinan

di Yogyakarta yakni 14 jam perminggu. Lebih lanjut dikatakannya bahwa ini

adalah terlalu berat untuk siswa SLTP.

Page 24: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

141

Tabel 79 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan

tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG (pertanyaan 1-10)

No. Pertanyaan/pernyataan

Jawaban

Ya Tidak

n % n %

1 Muatan lokal (mulok) ilmu gizi berbasis MTG diberikan setiap minggu. 11 91.7 1 8.3 2 Mata pelajaran mulok ini diberikan pada semester berapa dan kelas berapa? Tabel 80

3 Ada perangkat pembelajaran tentang mulok ilmu gizi berbasis MTG. 12 100.0 - -

4 Ada buku pegangan atau bahan ajar untuk pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG.

12 100.0 - -

5 Bahan ajar yang digunakan sudah mencukupi untuk pembelajaran mulok

ilmu gizi berbasis MTG. 2 16.7 10 83.3

6 Pemberian materi pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG dimulai dari

teori tentang ilmu gizi. 12 100.0 - -

7 Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. apakah ada pembelajaran

tentang makanan tradisional? 12 100.0 - -

8 Ada pembelajaran praktik pembuatan MTG. 12 100.0 - - 9 Materi ilmu gizi dan makanan tradisional pada mata pelajaran mulok apakah

jumlah waktunya sama? 11 91.7 1 8.3

10 Apakah pembelajaran mulok ini telah memenuhi standar kompetensi? 11 91.7 1 8.3

Pelajaran mulok ini diberikan pada kelas 7 semester ganjil dan genap oleh 8

contoh sekolah mulok. Selanjutnya diberikan pada kelas 8 setiap semester ganjil

dan genap oleh 2 contoh sekolah mulok. Sementara ada 2 contoh sekolah mulok

yang diberikan pada semester 1, 2, 3 dan 4 yaitu di kelas 7 dan 8. Lihat Tabel 80.

Tabel 80 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan

pelaksananaan pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

berdasarkan frekuensi pelaksanaan

Frekuensi pelaksanaan pembelajaran mulok ilmu

gizi berbasis MTG

Guru mulok yang menjawab

n %

Frekuensi pembelajaran mulok setiap minggu 1 kali /1 jam 1 8.3

1 kali /2 jam 11 91.7

Dalam tahun ajaran

Semester 1 dan 2 (kelas 7) 8 66.6

Semester 3, dan 4 (kelas 8) 2 16.7

Semester 1, 2, 3, dan 4 (kelas 7 dan 8) 2 16.7

Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat perangkat pembelajaran tentang

mulok ilmu gizi berbasis MTG yang merupakan komponen dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Komponen RPP menurut PP Nomor 19 (2005)

meliputi kolom identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, metoda

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/bahan sumber belajar dan

penilaian. Semua contoh guru mulok menyatakan bahwa di sekolah mereka

terdapat perangkat pembelajaran dalam bentuk RPP. Lebih jelasnya lihat

Lampiran 45.

Pertanyaan selanjutnya tentang buku pegangan atau bahan ajar untuk

pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG yang dimiliki oleh semua contoh

guru mulok dan peserta didik. Mata pelajaran mulok ini sudah dilaksanakan sejak

tahun 2008 sampai sekarang dan yang menerapkannya adalah kabupaten/kota

Provinsi Gorontalo. Oleh karena mata pelajaran mulok ini belum ditetapkan

melalui suatu keputusan daerah yang mengikat baik para perencana, pelaksana

Page 25: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

142

dan unsur lainnya, maka bahan ajar ini belum memenuhi kebutuhan pembelajaran

tersebut. Ada 10 atau 83,3% contoh guru mulok yang menyatakan bahwa bahan

ajar belum mencukupi kegiatan belajar mengajar. Demikian juga jumlah bahan

ajar ini belum dapat dimiliki oleh setiap peserta didik, sehingga hanya sebagian

dari mereka mengcopy. Proses pembelajaran mulok ini mempunyai materi teori

berupa ilmu gizi/kesehatan dan praktik MTG. Proses pembelajaran ini dimulai

dari teori ilmu gizi/kesehatan, demikian dinyatakan oleh 12 atau 100% contoh

guru siswa mulok. Selanjutnya dalam pemberian materi teori ilmu gizi/kesehatan

ini disinggung juga contoh-contoh MTG. Proses pembelajaran teori ini

mempunyai jumlah waktu yang berbeda-beda, tetapi semua contoh guru mulok

memberikan jawabannya bahwa untuk teori diberikan pada semester ganjil dan

praktik semester genap. Pemberian teori ilmu gizi/kesehatan yang dilaksanakan

setiap minggu dengan frekuensi 16 kali dalam 1 semester adalah frekuensi yang

banyak terjadi yaitu pada 8 contoh sekolah mulok. Sementara lainnya adalah 17

kali dan 18 kali masing-masing pada 2 sekolah. Jumlah frekuensi ini dilaksanakan

setiap minggu sekali. Lihat Tabel 81.

Praktik MTG dilaksanakan oleh 12 contoh sekolah mulok pada semester

genap dan selama seminggu sekali. Praktik yang dimaksudkan disini dilakukan

dulu oleh para guru mulok dan ada praktiknya hanya dalam bentuk teori cara

pengolahan MTG. Nanti pada akhir semester akan dilaksanakan praktik langsung

oleh para siswa. Frekuensi praktik selama 1 semester ini adalah 16 kali pada

semua contoh sekolah mulok. Dari 16 kali praktik MTG ini ada yang dilakukan

oleh seluruh siswa yang terbagi dalam kelompok yang dilaksanakan pada akhir

semester. Antara kelompok atau kelas yang sama, ada sekolah yang

melombakannya (meeting class). Praktik MTG yang seperti ini dilaksanakan

dalam 1 semester oleh 9 contoh sekolah mulok dengan frekuensi 1 kali dan ada 3

sekolah lainnya dengan frekuensi 2 kali. Lihat Tabel 81.

Tabel 81 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan

pelaksananaan pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

berdasarkan frekuensi pemberian teori ilmu gizi/kesehatan dan praktik

MTG

Frekuensi pemberian teori ilmu gizi/kesehatan dan praktik

MTG

Guru mulok yang menjawab

n %

Teori ilmu gizi/kesehatan

Semester ganjil 12 100.0

Semester genap - -

18 kali dalam 1 semester 2 16.7

17 kali dalam 1 semester 2 16.7

16 kali dalam 1 semester 8 66.6

Perminggu 1 kali 12 100.0

Praktik MTG

Semester ganjil - -

Semester genap 12 100.0

16 kali dalam 1 semester 12 100.0 1 kali perminggu 12 100.0 praktik seluruh siswa selama 1 semester sebanyak

1 kali

9 75.0

praktik seluruh siswa selama 1 semester sebanyak

2 kali

3 25.0

Page 26: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

143

Waktu pemberian teori ilmu gizi/kesehatan dan MTG waktunya pada setiap

contoh sekolah mulok hampir sama. Ada 11 atau 91,7% contoh guru mulok yang

menjawab sama jumlah waktu pemberiannya sementara hanya 1 yang menyatakan

tidak sama. Beberapa komentar contoh guru mulok yang mengatakan waktu

pemberiannya sama adalah bahwa hal tersebut berdasarkan ketentuan jadwal yang

telah dibuat oleh sekolah sehingga harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Sementara yang menyatakan tidak sama menurut contoh guru yang bersangkutan

bahwa karena kadang kala waktu praktik telah ditentukan tetapi karena adanya

keterbatasan dana dan peralatan maka hanya diberikan dalam bentuk teori ilmu

gizi/kesehatan saja sekalipun menyinggung tentang MTG itu sendiri.

Ada 11 atau 91,7% contoh guru sekolah mulok yang menyatakan bahwa

pembelajaran mulok ini telah memenuhi standar kompetensi dan 1 guru lainnya

menjawab belum memenuhi (Tabel 79). Alasan semua contoh guru mulok yang

menyatakan sudah sesuai adalah telah memenuhi standar kompetensi, tetapi ada

masalah lain yaitu belum ada kurikulum yang seragam antara sekolah dan ini

sangat dibutuhkan. Lanjut mereka akibatnya pedoman pembelajaran mulok ilmu

gizi berbasis MTG ini tidak seragam antara sekolah yang melaksanakannya.

Memang hal ini benar, karena sesuai dengan PP Nomor 9 (2005) tentang Standar

Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedomam penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan. Sementara yang menyatakan belum sesuai, alasannya lebih

menitik beratkan pada pelaksanaan praktik yaitu tidak tersedia anggaran termasuk

peralatannya.

Tabel 82 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan

tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG (pertanyaan

11-18)

No. Pertanyaan/pernyataan

Jawaban

Ya Tidak

n % n %

11 Mulok ini menarik sebagai mata pelajaran yang diajarkan 12 100.0 - -

12 Ada kendala dalam proses pembelajaran mulok 12 100.0 - -

13 Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG telah membuat aturan penyediaan makanan tradisional di kantin sekolah

9 75 3 25

14 Apakah perlu upaya pelestarian dan pengembangan MTG? 12 100.0 - -

15 Mulok ilmu gizi berbasis MTG ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG.

12 100.0 - -

16 Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan perilaku konsumsi

MTG.

11 91.7 1 8.3

17 Pembelajaran mulok yang mempunyai materi ilmu gizi menjadi salah satu upaya upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit yang

disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah

12 100.0 - -

18 Pembelajaran mulok sejak di bangku sekolah dapat sebagai salah satu

upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan secara berkesinambungan di masa yang akan datang sehingga masyarakat dapat

hidup sehat dengan kearifan lokal berupa mengonsumsi makanan

tradisionalnya

12 100.0 - -

Mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG adalah menarik sebagai mata

pelajaran yang diajarkan, demikian pernyataan dari 12 contoh guru sekolah

mulok. Ada 4 jawaban yang menjadi pilihan yaitu a) materinya membelajarkan

tentang gizi dan kesehatan;. b) materinya membelajarkan tentang makanan

tradisional sebagai budaya Gorontalo; c) materinya mudah diajarkan; d) materinya

Page 27: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

144

dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari; dan e) jawaban tambahan dari

contoh. Ternyata ada 10 atau 83,3 % contoh guru mulok yang memilih jawaban

keempat pilihan (a, b, c, dan d). Sementara, 2 contoh guru mulok lainnya selain

memilih empat jawaban pilihan (a, b, c, dan d) juga memberikan tambahan

jawaban yakni tentang proses pelaksanaan praktik MTG dinyatakan bahwa

mereka tidak sulit melakukannya karena bahan-bahan praktik tersebut murah dan

mudah diperoleh bahkan ada yang tidak perlu dibeli karena diambil dari kebun

mereka seperti jagung, umbi-umbian dan beberapa jenis sayur (daun pepaya, daun

singkong, bunga pepaya, jantung pisang, dll), Lihat Tabel 82.

Proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG ini mengalami berbagai kendala. Ini dinyatakan oleh semua contoh guru

sekolah mulok tersebut. Ada empat jawaban pilihan yang diberikan yaitu: a)

sarana pembelajaran; b) tenaga pengajar ; c) sarana praktik; dan d) pembiayaan.

Tabel 83 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan

tentang kendala proses pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

Kendala proses pembelajaran mulok ilmu

gizi berbasis MTG

Guru mulok yang menjawab

n %

Sarana pembelajaran 2 16.7

Tenaga pengajar 5 41.7

Sarana praktik 9 75.0

Pembiayaan 6 50.0

Tabel 83 ini menjelaskan bahwa ada 2 contoh guru yang menyatakan

kendalanya pada sarana pembelajaran seperti tentang belum adanya kurikulum

sebagai pedoman pelaksanan agar seragam pelaksanaannya dan juga masalah

bahan ajar seperti untuk referensi dan pegangan para peserta didik. Selanjutnya

ada 5 contoh guru mulok yang menyatakan tentang masalah tenaga pengajar yang

terbatas jumlahnya karena guru mulok ilmu gizi ada yang masih mengampu mata

pelajaran lainnya, demikian juga guru mulok tersebut harus mengajar semua kelas

yang ada baik teori maupun praktik. Selain itu ada 9 guru yang menyatakan

kendalanya pada sarana praktik dan 6 guru lainnya menyatakan kendalanya pada

pembiayaan. Hasil penelitian Kasmaini (2009) tentang Muatan Lokal dalam

Perspektif Kurikulum Berbasis Kompetensi menunjukkan bahwa kurikulum,

belum adanya buku pegangan yang disusun berdasarkan kurikulum berbasis

kompetensi dan juga tidak kalah pentingnya adalah keterbatasan dana untuk

proses operasionalisasi merupakan masalah yang dihadapi.

Kendala yang dialami oleh masing-masing contoh sekolah mulok berbeda-

beda, tetapi mereka tetap melaksanakan pembelajaran mulok tersebut sambil

mengatasi kendala yang terjadi. Berbagai penanganan yang dilakukan oleh pihak

sekolah mulok dan merupakan apresiasi, ini disampaikan oleh contoh guru

sekolah mulok yang dirangkum seperti pada Tabel 84. Terlihat pada Tabel

tersebut bahwa begitu antusianya para guru, siswa dan juga orang tua dalam

mendukung pelaksanaan mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. Seperti

tentang masalah literatur yang terbatas, para guru berupaya untuk memperoleh

tambahan literatur yang relevan dengan bahan ajar. Bahkan untuk lebih

menambah wawasan guru maupun siswa, secara mandiri para guru ada yang

berdiskusi dengan orang yang lebih tua tentang khasiat dari MTG. Ke depan ini

Page 28: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

145

dapat menjadi bahan riset yang menarik guna melihat fungsi-fungsi makanan

ditinjau dari kesehatan atau unsur lainnya.

Tabel 84 Jawaban contoh guru sekolah mulok atas pertanyaan tentang

penanganan kendala proses pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG di sekolah mulok

Sarana

pembelajaran

Tenaga

pengajar

Sarana

praktik Pembiayaan

Mempelajari atau mencari berbagai literatur yang ada

Koordinasi dengan dinas pendidikan untuk diikut-

kan pada pelatihan, karena

guru yang sudah dilatih pindah

Menggunakan ruangan yang kosong dan alat-alat serta

bahan-bahan dibawah dari

rumah

Setiap kali praktik siswa membawa bahan makan-

an dari rumahnya

Menghimpun literatur dari masyarakat (orang tua-tua)

tentang MTG yang ber-

khasiat untuk kesehatan

Tenaga pengajar dari guru mata pelajaran tetap

(berasal dari IPA)

Mempraktikan secara berke-lompok di rumah lalu di

bawah ke sekolah

Untuk pembiayaan seba-gian diambil dari dana

BOS

Sarana dibawa sendiri oleh

siswa dan bantuan orang tua

siswa

Alat-alat dan biaya

praktik dibebankan pada

orang tua siswa.

Mengusulkan sarana praktik

ke dinas pendidikan

Usulan melalui dana

rutin

Memang adanya keterbatasan dari pihak Dinas kesehatan dan Dinas

pendidikan dan kebudayaan provinsi Gorontalo maka setiap pelatihan tenaga

pengajar guru mulok ilmu gizi berbasis MTG di tingkat provinsi jumlah yang

diikutkan sangat terbatas yaitu hanya 36-40 guru (SD, SMP dan SMU/SMK).

Selanjutnya masalah sarana praktik dan pembiayaan yang ditangani oleh pihak

sekolah dengan cukup baik sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung.

Kemandirian terjadi ketika ada sarana yang hanya memanfaatkan ruangan yang

kosong. Kemudian untuk pembiayaannya dibantu oleh orang tua siswa atau dari

dana BOS (biaya operasional sekolah). Dan juga yang menarik adalah bahan-

bahan makanan untuk digunakan pada praktik dibawa oleh para siswa dan ada

juga yang diambil di kebun sekolah, sementara yang lainnya karena berbagai

keterbatasan maka dibuat kelompok oleh para guru untuk dipraktikkan di rumah

kemudian dibawa ke sekolah untuk didiskusikan.

Sekian banyak upaya yang dilakukan oleh pihak yang terkait baik guru,

siswa, orang tua siswa, pihak sekolah, dinas, dan pihak terkait lainnya tidak lain

adalah untuk mendukung dan mensukseskan proses pembelajaran tersebut. Oleh

karena itu untuk menjadi program yang rutin harus didasari oleh sebuah dasar

hukum yaitu peraturan daerah ataupun peraturan yang lebih tinggi lagi, sehingga

berbagai kendala dalam proses pembelajaran dapat teratasi.

Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG telah membuat aturan

penyediaan makanan tradisional di kantin sekolah. Terdapat 9 atau 75% contoh

guru sekolah mulok yang menyatakan setuju bahwa di sekolahnya telah membuat

aturan penyediaan MTG di kantin, sementara ada 3 atau 25% yang menyatakan

belum membuat. Bukti dari hal ini adalah ada sekolah yang telah membuat aturan

tertulis dan juga ada dalam bentuk himbauan langsung kepada kantin sekolah agar

menyediakan MTG dan membatasi makanan modern. Himbauan tertulis tersebut

seperti bila membeli jajanan, belilah MTG karena makanan ini terbukti sehat,

bergizi dan berimbang. Proses pengolahan MTG ini tidak menggunakan bumbu-

bumbu sistentik, termasuk tentang penyajian makanan dalam keadaan bersih.

Page 29: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

146

Selain itu ada aturan tentang tidak dibenarkan membeli makanan jajanan di luar

kantin sekolah. Tetapi aturan yang ada di kantin baru sebatas himbauan atau

pendekatan kepada para penjual, karena belum ada sangsi misalnya jika

melanggar himbauan tersebut maka akan dikeluarkan berjualan di kantin sekolah.

Terbukti, ada kantin yang telah dihimbau untuk tidak menjual makanan selain

MTG, tapi masih ada juga yang menjualnya.

Hampir semua contoh siswa mulok menyatakan bahwa pentingnya

pelestarian MTG sebagai budaya Gorontalo, ini juga dipandang sama oleh hampir

semua para contoh guru sekolah mulok. Mereka semua menyatakan bahwa mulok

ilmu gizi berbasis MTG ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan

pengembangan MTG. Selain itu pula dengan adanya upaya yang melalui

pendidikan ini maka dapat meningkatkan perilaku konsumsi MTG pada siswa, ini

dibuktikan oleh 11 atau 91,7% guru contoh sekolah mulok yang menyatakan

setuju terhadap hal tersebut. Sementara 1 guru contoh sekolah mulok lainnya

menyatakan tidak dengan alasan bahwa upaya ini apabila tidak dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh, kemudian tidak memperhatikan semua hal yang terkait

dengan konsumsi MTG apakah pihak pemerintah, legislatif, akademisi, swasta

termasuk para tokoh masyarakat atau tokoh agama/adat maka pembelajaran ini

tidak akan berpengaruh pada perilaku konsumsi MTG masyarakat. Lihat Tabel 85

Pembelajaran mulok dengan materi ilmu gizi/kesehatan menjadi salah satu

upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi

makanan yang salah. Para contoh guru sekolah mulok 100% setuju dengan

pernyataan ini. Mereka menyatakan bahwa permasalahan makanan tidak lepas

dari permasalahan kehidupan, dan telah mereka sadari bahwa dengan

mengonsumsi makanan yang sehat apalagi alami pasti membuat tubuh lebih prima

dan sehat. Ini akan banyak diperoleh melalui makanan tradisional sebagai

peninggalan para leluhur dan merupakan kekayaan bangsa. Akhirnya mereka

semua menyatakan bahwa pembelajaran mulok sejak di bangku sekolah dapat

sebagai salah satu upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan

secara berkesinambungan. Di masa yang akan datang masyarakat dapat hidup

sehat dengan kearifan lokalnya yaitu mengonsumsi makanan tradisional.

Pembelajaran ini akan menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya ilmu

gizi/kesehatan yang terimplikasi dalam makanan tradisional yang dikonsumsi

setiap hari untuk kelangsungan hidup terutama kesehatan tubuh kita.

3. Contoh Kepala Sekolah Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG dan Tidak Mulok Kepala sekolah atau kepala satuan pendidikan adalah motor penggerak di

lembaga pendidikan formal (Rifma 2007). Oleh karena itu pelaksanaan

pembelajaran tidak terlepas dari kepemimpinannya. Apabila berbenturan atau

tidak sefaham antara guru pengampu dengan kepala sekolah, maka dapat menjadi

masalah dalam keberlangsungan proses pembelajaran mulok itu sendiri. Olehnya

keadaan itu penting diketahui yang selanjutnya akan dideskripsikan berdasarkan

jawaban atau pernyataan yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut. Lihat

Tabel 85.

Pernyataan para contoh kepala sekolah mulok dan tidak mulok ternyata

tidak jauh berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh para stakeholders,

contoh guru sekolah mulok dan para siswa mulok yang memandang bahwa

penting adanya upaya pelestarian dan pengembangan MTG.

Page 30: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

147

Tabel 85 Sebaran contoh kepala sekolah mulok dan tidak mulok yang

menjawab pertanyaan tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG (pertanyaan 1-5)

No. Pertanyaan/pernyataan

Jawaban

Ya Tidak

n % n %

1 Perlu upaya pelestarian dan pengembangan MTG. 24 100.0 - - 2 Penting pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG di sekolah. 24 100.0 - -

3 Proses pembelajaran mulok dimulai dengan teori ilmu gizi/ Kesehatan. 24 100.0 - -

4 Pembelajaran mulok, materi tentang makanan tradisional adalah materi yang berdiri sendiri.

19 79.2 5 20.8

5 Menurut anda, apakah materi ilmu gizi/kesehatan dan MTG proporsinya sama?

18 75 6 25

Pada Tabel 85 memperlihatkan bahwa semua contoh kepala sekolah mulok

dan tidak mulok setuju dengan pelaksanaan upaya pelestarian dan pengembangan

MTG di sekolah-sekolah. Alasan-alasan yang mereka sampaikan bahwa mulok

ilmu gizi berbasis MTG adalah penting karena membelajarkan tentang ilmu

gizi/kesehatan dan tentang makanan tradisional sampai pada pelaksanaan praktik

MTG. Hal ini berkaitan dengan upaya pelestarian dan pengembangan MTG agar

tidak punah dan juga MTG ini dikenal mempunyai potensi kandungan gizi dan

pangan fungsional. Sehingga ini dapat berdampak pada keadaan perilaku, budaya,

dan ekonomi masyarakat, karena MTG itu sendiri secara tidak langsung

membelajarkan tentang hal tersebut. Pernyataan mereka selanjutnya adalah bahwa

upaya ini penting dan segera untuk dibelajarkan secara dini melalui pendidikan

formal di TK/PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK. Proses pembelajaran mulok

dimulai dengan teori ilmu gizi/kesehatan, ini disetujui oleh semua contoh yaitu 24

atau 100% kepala sekolah contoh. Selanjutnya, untuk proporsi waktu pelaksanaan

pembelajaran mulok yaitu ada 75% contoh yang menyatakan proporsi waktu

harus sama dan 25% contoh lainnya menyatakan tidak sama.

Adapun alasan yang menyatakan bahwa proporsi waktu sama adalah: karena

materi dalam mulok sama-sama penting baik ilmu gizi/kesehatan maupun tentang

MTG; agar ada keseimbangan antara keduanya; keduanya sudah terbagi bahwa

ilmu gizi/kesehatan sebagai teori dan untuk implikasi yang dipraktikan adalah

tentang MTG; bahwa untuk teori adalah pada semester ganjil dan praktik pada

semester genap. Sementara alasan yang menganggap bahwa tidak perlu sama

waktu pembelajarannya adalah: karena materi ilmu gizi/kesehatan dipahami oleh

contoh kepala sekolah sebagai ilmu yang luas dan materi tentang MTG sebagai

bagiannya.

Pernyataan contoh kepala sekolah selanjutnya adalah penting pembelajaran

mulok dilakukan dengan praktik memasak (Tabel 86). Semua contoh kepala

sekolah menyatakan setuju, kemudian menyatakan pula tentang waktu praktiknya.

Terdapat 24 atau 100% kepala sekolah contoh yang menyatakan penting

pembelajaran mulok dilakukan praktik memasak.

Pernyataan contoh kepala sekolah tentang waktu praktik memasak itu

berbeda-beda. Sebanyak 19 atau 79,20% contoh kepala sekolah menyatakan

bahwa selama 1 semester pelaksanaan praktik adalah 1-4 kali. Sedangkan sisanya

ada 1 contoh kepala sekolah yang menyatakan praktik sebanyak 5-8 kali, 2 contoh

menyatakan praktik 9-12 kali dan ada 2 contoh yang menyatakan praktik dalam

satu semester lebih dari 13 kali. Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 87.

Page 31: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

148

Tabel 86 Sebaran contoh kepala sekolah mulok dan tidak mulok yang menjawab

pertanyaan tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

(pertanyaan 6-13)

No. Pertanyaan/pernyataan

Jawaban

Ya Tidak

n % n %

6 Penting pembelajaran mulok dilakukan dengan praktik memasak 24 100.0 - -

7 Pembelajaran mulok dimulai dari kelas berapa semester berapa sampai kelas berapa semester berapa?

Seperti Tabel 88

8 yang dapat mendukung pembelajaran mulok: (dapat memilih jawaban lebih

dari satu atau menambahkan jawaban. a. apakah adanya lomba menu MTG?

b. apakah adanya lomba cerdas cermat MTG?

c. apakah adanya bazar makanan tradisional?

d. ......

Seperti Tabel 89

9 Apakah ada aturan penyediaan MTG di kantin sekolah untuk mendukung

pembelajaran mulok? 24 100.0 - -

10 Menurut anda apakah pembelajaran mulok dapat meningkakan perilaku

konsumsi MTG pada siswa? 24 100.0 - -

11 Apakah mulok ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG?

24 100.0 - -

12 Dengan pembelajaran mulok yang mempunyai materi ilmu gizi, apakah

mulok ini dapat menjadi upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah?

24 100.0 - -

13 Saat ini, kebijakan pelaksanaan mulok ilmu gizi berbasis MTG baru didasari

oleh surat kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Untuk menjamin kelancaran

pelaksanaannya yang berkesinambungan apakah pembelajaran mulok harus

didasari oleh Peraturan daerah?

24 100.0 - -

Tabel 87 Sebaran contoh kepala sekolah yang menjawab pertanyaan tentang

frekuensi praktik memasak mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG

Jawaban frekuensi praktik memasak mata

pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

Kepala sekolah yang menjawab

n %

1-4 kali tiap semester 19 79.16

5-8 kali tiap semester 1 4.16

9-12 kali tiap semester 2 8.33

≥13 kali tiap semester 2 8.33

Dalam 1 semester 24 100.0

Sesuai dengan pernyataan contoh kepala sekolah bahwa pelaksanaan mata

pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG ada beberapa macam waktu (semester).

Pada Tabel 88 ini secara rinci dinyatakan bahwa mata pelajaran mulok dapat

dilaksanakan selama 6 semester. Hal ini dinyatakan oleh 17 contoh kepala sekolah

yang didasari dengan berbagai alasan diantaranya: bahwa mulok penting untuk

keberlangsungan kesehatan, melestarikan dan mengembangkan budaya, dan juga

mencegah atau dapat memutus mata rantai permasalahan penyakit karena

makanan. Sementara yang lainnya ada yang menyatakan dilaksanakan hanya 2

semester, dan 4 semester.

Selain dari itu pada Tabel 88 terlihat bahwa ada 23 atau 95,80% kepala

sekolah contoh memilih waktu belajar setiap minggu dengan frekuensi setiap

minggu 1 kali dan waktu setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Sementara 1

contoh lainnya menyatakan dua kali setiap minggu dengan waktu pertemuan

adalah 2 jam pelajaran.

Page 32: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

149

Tabel 88 Sebaran contoh kepala sekolah yang menjawab pertanyaan tentang

pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG dimulai

Jawaban tentang pembelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG sesuai semester dan waktu belajar

tiap minggu

Kepala sekolah

yang menjawab

(n)

Pembelajaran mulok sesuai semester

Semester 1 dan 2 2

Semester 1, 2, 3, dan 4 2

Semester 3, 4, 5,dan 6 1

Semester 1, 2, 3, 4 dan 5 2

Semester 1, 2, 3, 4, ,5 dan 6 17

Waktu belajar tiap minggu

1 kali 2 jam/minggu 23

2 kali 2 jam/minggu 1

Selama pelaksanaan mata pelajaran ilmu gizi berbasis MTG, terdapat

beberapa kegiatan yang dapat mendukung pelaksanaannya. Ada 3 pilihan dalam

pernyataan yang disampaikan para contoh kepala sekolah yaitu: a) lomba menu

makanan tradisional Gorontalo; b) lomba cerdas cermat ilmu gizi/kesehatan dan

MTG; c) bazar MTG dan d) adalah tambahan pernyataan.

Tabel 89 menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dipilih oleh

contoh kepala sekolah adalah (a, b ) yaitu ada 12 atau 50% contoh. Selanjutnya

ada 7 atau 29,20% kepala sekolah contoh memilih (a, b, c dan d), ada 4 atau

16,70% contoh memilih (a, b, c) dan sisa lainnya memilih (b). Adapun tambahan

pernyataan yang telah dirangkum ketika disampaikan mereka memilih (a, b, c dan

d) yaitu: dukungan mendasar pelaksanaan mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis

MTG yang tidak membutuhkan dana yang besar sehingga dapat dilakukan oleh

semua siswa, meningkatkan pemanfaatan kebun sekolah yang dapat menunjang

praktik memasak MTG, lomba praktik masak MTG baik tingkat sekolah,

kecamatan, daerah sampai tingkat provinsi/nasional, dan juga dalam rangka

peningkatan kualitas guru mulok maka perlu dilakukan kegiatan pelatihan,

seminar, ataupun lokakarya.

Tabel 89 Sebaran contoh kepala sekolah yang menjawab pertanyaan tentang

apa saja yang mendukung pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

Jawaban tentang hal yang mendukung

pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

Kepala sekolah yang menjawab

n %

a - -

b 1 4.2

a, b 12 50.0

a, b, c 4 16.6

a, b, c, dan d 7 29.2

Pernyataan contoh kepala sekolah selanjutnya adalah tentang aturan

penyediaan MTG di kantin sekolah untuk mendukung pembelajaran mulok,

ternyata seluruh contoh yaitu ada 24 atau 100% menyatakan setuju dan ini perlu

ditetapkan melalui komite sekolah berdasarkan aturan dari daerah. Akibatnya

harapan untuk meningkatkan perilaku konsumsi MTG dapat tercapai. Pernyataan

ini didukung oleh semua kepala sekolah contoh.

Page 33: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

150

Adanya peningkatan perilaku konsumsi MTG, adalah sebagai salah satu

bukti kontribusi dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG. Ini disetujui

oleh semua contoh kepala sekolah yang menyatakatan bahwa muatan lokal ilmu

gizi berbasis MTG dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan

pengembangan MTG sebagai budaya Gorontalo.

Mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG memberikan materi tentang

gizi/kesehatan, ini dapat menjadi upaya yang baik dalam mencegah terjadinya

berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah.

Pernyataan ini disetujui oleh seluruh kepala sekolah contoh sebagai upaya dalam

mencegah terjadinya berbagai penyakit. Selanjutnya, mata pelajaran mulok ini

baru didasari oleh surat kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Sehingga untuk menjamin kelancaran

pelaksanaannya yang berkesinambungan maka mulok tersebut harus didasari oleh

peraturan daerah (Perda). Pernyataan ini disetujui pula oleh 100% contoh kepala

sekolah dengan berbagai alasannya. Alasan mereka tidak berbeda dengan alasan

yang telah disampaikan oleh contoh stakeholders dan contoh guru sekolah mulok

yang menyangkut tentang: sarana pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG,

tenaga pengajar atau guru, sarana praktik dan pembiayaannya, sehingga mata

pelajaran ini dapat diterapkan pada semua sekolah dasar dan menengah di

Provinsi Gorontalo dan bahkan dapat dimulai dari PAUD/TK.

Pengembangan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG merupakan suatu

proses kegiatan yang bertujuan untuk merumuskan alternatif-alternatif strategi

dan prioritas strategi dalam pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG. Perumusan alternatif strategi dapat dilakukan melalui analisis faktor

internal dan eksternal, sementara untuk menetapkan prioritas strategi dilakukan

dengan analisis hierarki. Selanjutnya hal ini akan dijelaskan lebih lanjut sebagai

berikut ini:

1. Lingkungan Internal dan Eksternal Kebijakan Mulok Ilmu Gizi

Berbasis MTG

Kondisi lingkungan strategis diidentifikasi guna mendukung pelaksanaan

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang dilakukan dengan menggunakan

pendekatan analisis SWOT. Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis ini

adalah dengan menemukenali faktor internal dan eksternal yang ada secara umum

dalam proses pelaksanaan kebijakan mulok tersebut. Menurut Rangkuti (2009)

bahwa faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor

eksternal terdiri atas peluang dan ancaman. Kedua faktor ini diidentifikasi melalui

wawancara dengan para stakeholders dan pemantauan langsung di lapang.

Adapun hasil identifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1.1 Faktor Lingkungan Internal

Kekuatan (strength). Ada lima kekuatan utama yang menyokong

pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yaitu:

a. Terdapat institusi yang menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG.

Page 34: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

151

Sejak dibuat kesepakatan kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi

Gorontalo tanggal 12 Nopember 2007, maka sejak saat itu penanganan

kebijakan mata pelajaran mulok ini ditangani oleh kedua institusi tersebut.

Secara operasional, di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo penanganan

langsung dilakukan oleh Sub Dinas Bina Kesehatan Masyarakat melalui

Seksi Bina Gizi Masyarakat. Sementara di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga dikoordinasikan melalui Sekertaris dan Bidang Kurikulum. Kedua

institusi ini saling berkoordinasi dan bekerja sama terutama dalam pelatihan

tenaga guru mulok tersebut.

b. Terdapat dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan mulok

sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya khususnya MTG.

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

oleh Dikes Provinsi Gorontalo tahun 2008 dan survei awal peneliti pada

bulan Januari 2011, kebijakan mulok ini ternyata mendapat dukungan dari

berbagai kalangan di masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh komite sekolah

mulok dalam hal ini yang terdiri dari unsur guru, orang tua murid,

komunitas sekolah dan tokoh masyarakat yang menyetujui dan bahkan

memfasilitasi pelaksanaan mulok di sekolahnya. Beberapa alasan yang

mereka sampaikan yaitu bahwa mulok ini sangat penting dalam upaya

pelestarian dan pengembangan MTG dan upaya untuk mencegah berbagai

penyakit yang disebabkan oleh makanan.

c. Mulok ilmu gizi berbasis MTG sangat menarik dan penerapan kebijakan

mulok mendapat perhatian dari para guru dan siswa yang menerima.

Ini menjadi kekuatan dalam keberlangsungan proses pelaksanaan mulok itu

sendiri. Terlihat ketika pemantauan yang dilakukan setiap tahun (sejak

tahun 2008-sekarang) oleh unsur Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, diperoleh

hasil wawancara dengan para guru maupun siswa yang menyatakan bahwa

mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG adalah sangat menarik, juga

proses pelaksanaan pembelajarannya tidak menyulitkan karena bahan-bahan

yang digunakan adalah bahan makanan yang murah dan mudah diperoleh.

d. Adanya guru-guru mulok yang telah disertifikasi pada mata pelajaran mulok

ilmu gizi berbasis MTG.

Sertifikasi sebagai tanda kompetensi setelah seseorang selesai sarjana sesuai

dengan tingkat dan bidang keahlian. Adanya persetujuan sertifikasi oleh

pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo merupakan

kekuatan yang mendukung proses pembelajaran, karena guru termotivasi

dan mendapatkan kompensasi terhadap keahliannya tersebut. Berdasarkan

hasil wawancara dengan pihak Dinas pendidikan dan Kebudayaan yang

menyatakan bahwa dukungan sertifikasi untuk para guru mulok ilmu gizi

berbasis MTG adalah lingkup tanggung jawab dalam upaya pelestarian dan

pengembangan MTG sebagai budaya Gorontalo.

e. Tersedianya dukungan anggaran pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG melalui dana APBD dan APBN.

Anggaran pemerintah untuk melaksanakan kebijakan mulok ini bersumber

dari APBD dan APBN. Anggaran ini baru teralokasikan untuk kegiatan

pelatihan para guru mulok, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaannya.

Page 35: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

152

Ketersediaan anggaran ini merupakan salah satu penunjang pelaksanaan

mulok.

Kelemahan (Weakness). Lima kelemahan yang menjadi penghambat

pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG. Kelima hal ini adalah

sebagai berikut:

a. Masih rendahnya sosialisasi kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG antara

instansi.

Sosialisasi yang dilakukan oleh unsur dinas dilaksanakan dengan cara

seminar/pelatihan, melalui media elektronik dan cetak lokal seperti di

televisi, radio dan koran. Selain itu pula, sosialisasi dilaksanakan melalui

berbagai lomba di tingkat provinsi seperti lomba cerdas cermat

gizi/kesehatan, lomba menu MTG yang diikuti oleh siswa SD, SMP, SMA,

dan perguruan tinggi serta PKK. Namun sosialisasi ini belum didukung oleh

pembiayaan yang memadai sehingga belum dapat dilaksanakan secara rutin.

b. Masih rendahnya peran antara dinas atau instansi terkait karena belum

didasari oleh peraturan daerah (Perda).

Ini terjadi karena dasar pelaksanaan mulok itu dianggap belum kuat sebab

baru sebatas kesepakatan kerja sama. Apabila sudah merupakan suatu perda,

maka secara otomatis peran masing-masing dinas atau instansi terkait itu

akan meningkat dengan sendirinya. Peningkatan yang dimaksud diantaranya

adalah dasar untuk melaksanakan kegiatan dengan konsekuensi

penganggarannya sudah tersedia. Sampai hari ini koordinasi dapat berjalan

dengan baik tetapi belum secara rutin. Kegiatan koordinasi akan

berlangsung ketika pada saat ada pelatihan para guru mulok, pemantauan

dan evaluasi mulok tersebut.

c. Keterbatasan tenaga guru yang telah dilatih mulok.

Keterbatasan tenaga guru yang dilatih mulok, ini seiring dengan

ketersediaan anggaran oleh pemerintah. Sehingga dalam setahun guru yang

bisa dilatih menjadi guru mulok hanya 6 guru setiap kabupaten/kota. Jumlah

guru tersebut terbagi tiga yaitu 2 guru SD, 2 guru SMP dan 2 guru

SMU/SMK. Sejak tahun 2008 sampai tahun 2012 baru 152 guru yang

dilatih mulok yang terdiri dari 57 guru SD, 47 guru SMP dan 48 guru SMA

(Laporan Dinkes Provinsi Gorontalo, 2012). Sesungguhnya sekolah yang

berminat untuk mengutus gurunya untuk mengikuti pelatihan mulok ilmu

gizi berbasis MTG ini cukup banyak tetapi terhambat oleh keterbatasan

sumber daya yang ada. Dan bahkan ada beberapa sekolah yang telah

melaksanakan mulok ini hanya melalui studi banding guru ke sekolah yang

telah melaksanakan mulok. Ini terjadi karena permintaan komite sekolah

untuk melaksanakan mulok tersebut.

d. Keterbatasan materi pembelajaran karena pembahasan kurikulum belum

komprehensif.

Materi yang ada baru sebatas tentang ilmu gizi/kesehatan dan MTG yang

volumenya masih terbatas. Ini juga karena pembahasan kurikulum yang

komprehensif belum dilaksanakan dengan alasan dasar pelaksanaan

pembelajaran ini adalah baru sebatas kesepakatan kerja sama antara Dinas

Kesehatan Privinsi Gorontalo dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Provinsi Gorontalo.

Page 36: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

153

e. Kebijakan pemda baru sebatas surat kerja sama antara Dinas Kesehatan

Provinsi Gorontalo dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Provinsi Gorontalo, belum sebagai sebuah perda.

Belum ada perda sebagai dasar pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG, sehingga ini menjadi kelemahan yang mendasar dalam

pelaksanaan mata pelajaran mulok tersebut, sementara keinginan atau

antusias masyarakat cukup tinggi agar mata pelajaran mulok ini dapat

berjalan dengan baik dan memenuhi standar pelaksanaannya.

1.2 Faktor Lingkungan Eksternal

Peluang (Opportunity). Lima peluang utama yang menjadi pendorong

terhadap pelaksanaan kebijakan muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG yaitu:

a. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat menjadi upaya pelestarian budaya

khususnya MTG yang kaya ragam, jenis dan fungsinya.

Muatan lokal ini merupakan kegiatan kurikuler yang mengembangkan

kompetensi disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Gorontalo

khususnya MTG. Kesinambungan pembelajaran mata pelajaran ini menjadi

peluang untuk pelestarian dan pengembangan MTG sebagai budaya.

b. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memberikan kesadaran

perilaku konsumsi MTG yang sehat, bergizi, beragam dan seimbang.

Materi pembelajaran yang menyangkut ilmu gizi/kesehatan dan MTG yang

diberikan dalam bentuk teori dan praktik, memberikan peluang dalam

melahirkan kesadaran, rasa memiliki dan mencintai budaya sendiri yang

didasari oleh ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga difahami sebagai

makanan yang sehat, bergizi, beragam dan berimbang.

c. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memberikan keterampilan dan jiwa

wira usaha pada setiap peserta didik.

Kegiatan pembelajaran mulok yang terbagi dalam teori dan praktik dapat

mengembangkan keterampilan, sehingga mendorong untuk dapat mandiri.

Kemandirian ini tercermin sebagai wirausaha yang dapat dikembangkan

oleh peserta didik ketika dia melakukan pilihan terhadap hal ini. Sekalipun

tidak sampai pada tingkat usaha, tetapi minimal hal ini akan dapat

diterapkan dalam keluarganya.

d. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat menjadi media transformasi ilmu

pengetahuan dan teknologi terutama tentang makanan tradisional yang

selama ini hanya berada di institusi pendidikan yang tidak mencakup

seluruh lapisan masyarakat.

Sangat banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para akademisi, pusat-

pusat penelititan ataupun pihak lainnya, namun hasil risetnya ini sulit

terimplikasi sampai ke tingkat bawah dalam hal ini adalah masyarakat. Hasil

riset ini hanya tersusun rapih dalam media-media tertentu. Memang hal ini

membutuhkan wadah agar dapat memberikan kesinambungan dalam proses

transformasi pengetahuan dan teknologi tersebut. Olehnya, peluang ini

sangat baik untuk pembelajaran mulok tersebut dalam rangka kemaslahatan

manusia dengan cara memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang diketahui

telah melalui proses panjang dan biaya yang tidak kecil.

Page 37: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

154

e. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memutus mata rantai

permasalahan gizi dan kesehatan serta memberikan peluang peningkatan

umur harapan hidup.

Lebih dari 90 persen masalah kesehatan terkait dengan makanan (PP Nomor

22 tahun 2009). Selanjutnya, dikatakan bahwa mutu makanan dapat ditinjau

dari keanekaragaman jenis makanan yang dikonsumsi, keseimbangan gizi

dan keamanan dari makanan itu sendiri. Katidakseimbangan gizi akibat

konsumsi makanan yang tidak memadai membawa dampak pada munculnya

masalah gizi ganda yaitu gizi kurang maupun gizi lebih. Selain itu, masalah

kesehatan lainnya akan bermunculan seperti penyakit infeksi dan

degeneratif serta dapat terjadi pula gangguan pertumbuhan. Kebijakan ini

memberi perhatian pada peningkatan status gizi pada semua siklus

kehidupan. Oleh karena itu menurut Minarto (2006) bahwa memberikan

perhatian yang sungguh-sungguh kepada peningkatan status gizi remaja (pra

hamil) sebagai upaya pencegahan gangguan pertumbuhan adalah sangat

dibutuhkan.

Ancaman (threat). Lima ancaman utama yang dapat menjadi penghalang

dalam pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yaitu:

a. Iklan-iklan yang tidak memihak pada makanan tradisional.

Iklan-iklan sekarang baik melalui media elektronik maupun cetak sangat

terbatas yang memihak pada makanan tradisional. Selain itu tidak sedikit

iklan makanan yang terkesan membohongi atau membodohi virsawan yang

menyaksikannya. Sehingga sampai muncul kesan bahwa makanan daerah

adalah makanan yang kurang bergengsi. Ini dapat mengakibatkan pilihan

yang terjadi adalah pada makanan fast food atau makanan modern yang

sesungguhnya belum tentu lebih sehat dari makanan tradisional.

b. Persepsi masyarakat tentang mengonsumsi makanan tradisional tidak

bergengsi dibandingkan dengan makanan fast food.

Ketidakcintaan pada makanan produk sendiri yang lahir akibat pengaruh

lingkungan memang berangsur-angsur meningkat. Keadaan ini jika tidak

diantisipasi secara dini, maka terjadi situasi merendahkan atau tidak

menghargai karya sendiri. Akibatnya nilai gengsi terhadap makanan

tradisional menjadi lebih rendah dibandingkan dengan makanan modern.

c. Semakin menjamurnya tempat-tempat makan (kafe, restoran, warung, dll)

yang menyediakan makanan lain sehingga makanan tradisional yang

berkhasiat ditinggalkan.

Situasi ini menjadi trend di kota-kota besar, sehingga pengindahan terhadap

budaya lokal terkikis dan terkooptasi dengan budaya lain. Ini adalah

ancaman yang sangat berarti, karena upaya penyeimbangnya tidak ada dan

bahkan mendapat tekanan yang sangat kuat.

d. Ketergantungan terhadap produk yang bukan berbahan makanan lokal.

Sesungguhnya Indonesia sangat kaya dengan bahan makanannya termasuk

di daerah Gorontalo. Hanya saja, penggunaan produk-produk impor

dianggapnya mendapatkan nilai tersendiri di mata masyarakat yang

sesungguhnya tidak demikian. Sehingga kita menjadi masyarakat yang

komsumtif dan sangat ketergantungan. Terbukti dengan impor beberapa

bahan makanan seperti terigu, kacang kedelei, dan beras.

Page 38: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

155

e. Semakin menurunnya orang yang mengetahui makanan tradisional yang

sehat, bergizi, beragam, dan seimbang

Ancaman ini jika berkesinambungan dan terjadi di antara generasi, maka

budaya kita tentang makanan tradisional akan hilang bahkan tidak ada

identitasnya lagi. Nilai-nilai, norma-norma, dan juga pesan-pesan religi

yang diperoleh melalui makanan tradisional akan hilang begitu saja.

2. Kajian Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG Melalui Analisis

SWOT

2.1 Hasil Evaluasi Faktor Internal

Evaluasi faktor internal dilakukan dengan wawancara langsung dan

pengisian kuesioner oleh para stakeholders yang terdiri dari unsur birokrat

pemerintahan Provinsi Gorontalo, DPRD Provinsi Gorontalo, akademisi dan

tokoh masyarakat/agama. Pengisian kuesioner ini untuk memperoleh bobot, rating

dan nilai dari masing-masing faktor internal. Bobot ini diberikan untuk

menentukan kepentingan relatif dari faktor internal terhadap pelaksanaan

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG. Penilaian bobot internal dilakukan

melalui perbandingan berpasangan (pairwise comparison) terhadap seluruh faktor

internal yang telah diidentifikasi sebagai kekuatan dan kelemahan. Menurut

Rangkuti (2009) bahwa faktor-faktor internal yang dianggap berpengaruh lebih

besar akan diberikan skor 2 sedangkan yang memiliki pengaruh sama diberikan

skor 1 serta yang berpengaruh lebih rendah diberikan skor 0 yang selanjutnya

akan menghasilkan total bobot sebesar 1,0 (lihat Lampiran 11). Selanjutnya

seluruh faktor internal tersebut diberikan peringkat (rating) dengan menggunakan

skala 1 (terendah) hingga 4 (tertinggi). Pemberian peringkat ini dilakukan

berbanding terbalik antara kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2009).

Setiap faktor internal yang mewakili kekuatan dan kelemahan berkaitan

dengan mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. Peringkat (rating)

diberikan berdasarkan situasi dan kondisi yang terkait erat dengan mata pelajaran

mulok tersebut. Total nilai yang diperoleh berdasarkan penjumlahan seluruh nilai

perkalian antara bobot dan rating faktor internal yang akan berkisar antara 1,0

(nilai terendah) sampai 4,0 (nilai tertinggi). Selanjutnya nilai ini akan

menunjukkan kekuatan atau kelemahan internal mata pelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG. Hasil evaluasi faktor internal terhadap mata pelajaran mulok

tersebut adalah seperti disajikan pada Tabel 90 yang menunjukkan total nilai

2,715. Keadaan ini menunjukkan bahwa kebijakan mata pelajaran mulok ini di

atas nilai rata-rata (2,5) dalam menggunakan kekuatan dan meminimalisir

kelemahan.

Berdasarkan pengamatan terhadap skor modus pada semua faktor internal,

maka kekuatan yang menjadi kekuatan utama dalam kebijakan mulok ilmu gizi

dengan rating 4 (Lampiran 11). Sementara faktor internal kelemahan, terdapat 3

hal yang menjadi kelemahan utama dengan rating 1 yaitu rendahnya sosialisasi

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG, keterbatasan materi pembelajaran, dan

kebijakan yang baru sebatas surat kesepakatan kerja sama.

Page 39: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

156

Tabel 90 Matriks evaluasi faktor internal kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG

Faktor internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan (Strength)

a. Terdapat institusi yang menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG. 0.110 4 0.440

b. Terdapat dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan mulok

tersebut sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya khususnya

MTG.

0.105 4 0.420

c. Mulok ilmu gizi berbasis MTG sangat menarik dan penerapannya

mendapat perhatian/dukungan dari para guru/komite sekolah dan serta

terterima di kalangan siswa.

0.080 4 0.320

d. Adanya guru-guru mulok yang telah disertifikasi pada mata pelajaran

mulok ilmu gizi berbasis MTG. 0.105 4 0.420

e. Tersedianya dukungan anggaran pelaksanaan kebijakan mulok melalui

dana APBD dan APBN. 0.110 4 0.440

Kelemahan (Weaknesses)

a. Masih rendahnya sosialisasi kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

antara instansi. 0.085 1 0.085

b. Masih rendahnya peran antara dinas atau instansi terkait karena belum

didasari oleh peraturan daerah (Pemda). 0.100 2 0.200

c. Keterbatasan tenaga guru yang telah dilatih. 0.090 2 0.180

d. Keterbatasan materi pembelajaran karena pembahasan kurikulum belum

komprehensif. 0.100 1 0.100

e. Kebijakan pemda baru sebatas surat kerja sama antara Dinas Kesehatan

Provinsi Gorontalo dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Provinsi Gorontalo, belum sebagai sebuah perda.

0.110 1 0.110

Jumlah 1.00 - 2.715

Faktor internal kekuatan yang memiliki kepentingan relatif tertinggi ada 2

yaitu terdapatnya institusi yang menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG dan tersedianya dukungan anggaran pelaksanaan kebijakan mulok melalui

dana APBD dan APBN. Kedua faktor ini mempunyai nilai yang dibobot sama

yaitu sebesar 0,440. Sementara faktor dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan

kebijakan mulok sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya khususnya

MTG mempunyai nilai sebesar 0,420. Demikian pula faktor kekuatan tentang

adanya guru-guru mulok yang telah disertifikasi pada mata pelajaran mulok ilmu

gizi berbasis MTG mempunyai nilai 0,420. Faktor kekuatan lainnya yaitu mulok

ilmu gizi berbasis MTG sangat menarik dan penerapan kebijakan mulok mendapat

perhatian/dukungan dari para guru/komite sekolah dan terterima di kalangan

siswa dengan nilai 0,320.

Faktor internal kelemahan yang memiliki kepentingan relatif tertinggi

adalah masih rendahnya peran antara dinas atau instansi terkait karena belum

didasari oleh peraturan daerah (Pemda) dengan nilai 0,200. Urutan selanjutnya

adalah keterbatasan tenaga guru yang telah dilatih mempunyai nilai kepentingan

dengan nilai yang dibobot sebesar 0,180 dan kebijakan pemda baru sebatas surat

kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dengan Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, belum sebagai sebuah perda dengan

nilai yang dibobot 0,11. Untuk faktor internal tentang keterbatasan materi

pembelajaran karena pembahasan kurikulum belum komprehensif mempunyai

nilai 0,10 dan yang memiliki kepentingan relatif terendah adalah masih rendahnya

Page 40: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

157

sosialisasi kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG antara instansi dengan nilai

yang dibobot sebesar 0,085.

Terdapat institusi yang menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG. Lembaga ini memiliki kewenangan untuk melaksanakan proses

pembelajaran mulok yang terkait erat dengan mata pelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG tersebut walaupun baru sebatas kesepakatan kerja sama. Ini juga

didukung oleh faktor kekuatan utama lainnya yaitu tersedianya dukungan

anggaran pelaksanaan kebijakan mulok melalui dana APBD dan APBN yang juga

merupakan faktor kekuatan utama dan memiliki kepentingan relatif tertinggi.

Sekalipun terdapat faktor kekuatan utama yang memiliki kepentingan relatif

tertinggi tetapi masih rendahnya peran antara dinas atau instansi terkait yang

disebabkan oleh belum terbentuknya peraturan daerah (Pemda), sehingga faktor

kelemahan selanjutnya adalah terjadi keterbatasan tenaga guru yang telah dilatih.

2.2 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

Evaluasi faktor eksternal dilakukan untuk memperoleh bobot, rating dan

nilai dari masing-masing faktor eksternal. Bobot diberikan untuk menentukan

kepentingan relatif dari faktor eksternal terhadap kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG. Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh lebih besar akan

diberikan skor 2, sedangkan yang memiliki pengaruh yang sama diberikan skor 1

serta yang berpengaruh lebih rendah diberikan skor 0 (Rangkuti 2009) dan

jumlah bobot perindividu akan bernilai sama dengan 1,0 (lihat Lampiran 11).

Rating diberikan berdasarkan respon dari stakeholders terhadap setiap faktor

eksternal baik terhadap peluang maupun ancaman dengan menggunakan skala 1

(terendah) hingga 4 (tertinggi). Pemberian peringkat dilakukan berbanding

terbalik antara peluang dan ancaman (Rangkuti 2009). Nilai yang dibobot

merupakan perkalian dari bobot dan rating dari setiap faktor. Jumlah nilai yang

dibobot berkisar dari 1,0 (terendah) sampai 4,0 (tertinggi) yang dapat

menunjukkan baik atau buruknya respon contoh stakeholders secara keseluruhan.

Tabel 91 menunjukkan hasil evaluasi faktor eksternal kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG. Hasil evaluasi faktor eksternal diperoleh total nilai yang

dibobot sebesar 2,710 yang menunjukkan bahwa stakeholders berada di atas rata-

rata (2,50) dalam pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

Faktor eksternal peluang yang memiliki kepentingan relatif tertinggi ada 3

faktor dengan nilai yang dibobot masing-masing 0,480 yaitu 1) mulok ilmu gizi

berbasis MTG dapat menjadi upaya pelestarian budaya khususnya MTG yang

kaya ragam, jenis dan fungsinya; 2) kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

dapat memberikan kesadaran perilaku konsumsi MTG yang sehat, bergizi dan

seimbang; 3) Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat menjadi media transformasi

ilmu pengetahuan dan teknologi terutama tentang makanan tradisional yang

selama ini hanya berada di institusi pendidikan/ penelitian dan tidak mencapai

sasaran seluruh lapisan masyarakat. Sementara faktor peluang lainnya mempunyai

nilai 0,40 adalah mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memberikan keterampilan

dan jiwa wira usaha pada setiap peserta didik, dan yang mempunyai peluang

kepentingan selanjutnya yakni kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

memutus mata rantai permasalahan kesehatan dan gizi serta memberikan peluang

umur harapan hidup yang meningkat 0.36. Lihat Tabel 91.

Page 41: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

158

Tabel 91 Matriks evaluasi faktor eksternal kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG

Faktor eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang (Opportunities)

a. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat menjadi upaya pelestarian budaya

khususnya MTG yang kaya ragam, jenis dan fungsinya.

0.120 4 0.480

b. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memberikan kesadaran

perilaku konsumsi MTG yang sehat, bergizi dan seimbang.

0.120 4 0.480

c. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memberikan keterampilan dan jiwa

wira usaha pada setiap peserta didik.

0.100 4 0.400

d. Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat menjadi media transformasi ilmu

pengetahuan dan teknologi terutama tentang makanan tradisional yang

selama ini hanya berada di institusi pendidikan/penelitian dan tidak

mencapai sasaran seluruh lapisan masyarakat.

0.120 4 0.480

e. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memutus mata rantai

permasalahan gizi dan kesehatan serta memberikan peluang umur harapan

hidup yang meningkat.

0.120 3 0.360

Ancaman (Threats)

a. Iklan-iklan yang tidak memihak pada makanan tradisional. 0.085 1 0.085

b. Persepsi masyarakat tentang mengonsumsi makanan tradisional tidak

bergengsi dibandingkan dengan makanan fast food.

0.080 1 0.080

c. Semakin menjamurnya tempat-tempat makan (kafe, restoran, warung, dll)

yang menyediakan makanan lain sehingga makanan tradisional yang

berkhasiat ditinggalkan.

0.075 1 0.075

d. Ketergantungan terhadap produk yang bukan berbahan makanan lokal. 0.090 2 0.180

e. Semakin menurunnya orang yang mengetahui makanan tradisional yang

sehat, bergizi, beragam, dan seimbang.

0.090 1 0.090

Jumlah 1.00

2.710

Faktor eksternal ancaman yang memiliki kepentingan relatif tertinggi yaitu

ketergantungan terhadap produk yang bukan berbahan makanan lokal dengan nilai

yang dibobot sebesar 0,18. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya

ketersediaan pangan yang terbatas. Menurut Tanziha (2010) bahwa keberlang-

sungan ketersediaan pangan diperhadapkan pada beberapa masalah dan tantangan

salah satunya adalah kapasitas produksi pangan yang semakin terbatas karena

adanya peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas ekonominya yang berakibat

pada konversi lahan pertanian ke lahan bukan pertanian.

Kemudian diikuti oleh semakin menurunnya orang yang mengetahui

makanan tradisional yang sehat, bergizi, beragam dan seimbang dengan nilai yang

dibobot sebesar 0,09. Iklan-iklan yang tidak memihak pada makanan tradisional

memiliki nilai yang dibobot sebesar 0,085 dan persepsi masyarakat dalam

mengonsumsi MTG tidak bergengsi dibandingkan dengan makanan fast food

memperoleh nilai yang dibobot sebesar 0,080. Selanjutnya yang mempunyai

faktor eksternal ancaman terendah adalah semakin menjamurnya tempat-tempat

makan (kafe, restoran, warung, dll) yang menyediakan makanan lain sehingga

makanan tradisional yang berkhasiat ditinggalkan dengan nilai yang dibobot

sebesar 0,075. Lihat Tabel 91.

2.3 Alternatif Strategi Pengembangan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis

MTG

Berdasarkan hasil pencocokan dari matriks SWOT pengembangan

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG diperoleh beberapa alternatif strategi

Page 42: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

159

yang dilakukan dalam perumusan pengembangan kebijakan mulok tersebut.

Alternatif strategi yang diperoleh berdasarkan hasil pencocokan pada matriks

SWOT yaitu peningkatan kinerja dan kapasistas SDM (Strategi S-O); komitmen,

peran dan kemitraan antar stakeholders (S-T); peraturan daerah (W-O); dan

pengembagan sarana pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG (W-T). Lihat

Tabel 92.

Alternatif strategi S-O yang dipilih berdasarkan hasil pencocokan adalah

peningkatan kinerja lembaga dan kapasitas SDM. Strategi ini memanfaatkan

kekuatan utama yang dimiliki oleh pemerintah daerah yaitu terdapatnya institusi

yang menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG, adanya guru mulok

yang telah disertifikasi pada mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG,

tersedianya dukungan anggaran pelaksanaan kebijakan mulok melalui dana APBD

dan APBN. Faktor kekuatan yang ada ini digunakan untuk memanfaatkan peluang

utama yaitu kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang dapat memberikan

kesadaran perilaku konsumsi MTG yang sehat, bergizi, beragam dan seimbang;

dapat memberikan keterampilan dan jiwa wira usaha pada setiap peserta didik;

dapat menjadi media transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi terutama

tentang makanan tradisional yang selama ini hanya berada di institusi

pendidikan/penelitian dan tidak mencapai sasaran seluruh lapisan masyarakat;

dapat memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan serta memberikan

peluang umur harapan hidup yang meningkat.

Alternatif S-T yang dipilih berdasarkan hasil pencocokan adalah komitmen

dan kemitraan antara stakeholders dalam pengembangan kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG. Strategi ini menggunakan kekuatan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman. Kekuatan yang ada adalah terdapat institusi yang

menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG; terdapat dukungan

masyarakat terhadap pelaksanaan mulok sebagai upaya pelestarian dan

pengembangan budaya; mulok ilmu gizi berbasis MTG sangat menarik dan

penerapannya mendapat perhatian/dukungan dari para guru/komite sekolah dan

terterima di kalangan siswa; dan adanya guru-guru mulok yang telah disertifikasi

pada mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. Kekuatan ini dioptimalkan

dalam rangka mengurangi dampak ancaman berupa iklan-iklan yang tidak

memihak pada makanan tradisional; persepsi masyarakat tentang mengonsumsi

makanan tradisional tidak bergengsi dibandingkan dengan makanan fast food;

Semakin menjamurnya tempat-tempat makan (kafe, restoran, warung, dll) yang

menyediakan makanan lain sehingga makanan tradisional yang berkhasiat

ditinggalkan; dan ketergantungan terhadap produk yang bukan berbahan makanan

lokal.

Alternatif strategi W-O yang dipilih berdasarkan pencocokan adalah

peraturan daerah (Perda) yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan dan

memanfaatkan peluang. Kelemahan yang ada meliputi: masih rendahnya

sosialisasi kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG; masih rendahnya peran

antara dinas atau instansi terkait karena belum didasari oleh Perda; keterbatasan

tenaga guru yang telah dilatih; keterbatasan materi pembelajaran karena

pembahasan kurikulum belum komprehensif; dan kebijakan pemda baru sebatas

surat kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dengan Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, belum sebagai sebuah

perda.

Page 43: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

160

Tabel 92 Strategi pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

berdasarkan analisis SWOT

Kekuatan (S) 1. Terdapat institusi yang

menangani kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

2. Terdapat dukungan masyarakat

terhadap pelaksanaan mulok sebagai upaya pelestarian dan

pengembangan budaya

3. Mulok ilmu gizi berbasis MTG sangat menarik dan

penerapannya mendapat perhatian/dukungan dari para

guru/komite sekolah dan

terterima di kalangan siswa 4. Adanya guru-guru mulok yang

telah disertifikasi pada mata

pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG

5. Tersedianya dukungan anggaran

pelaksanaan kebijakan mulok melalui dana APBD dan APBN

Kelemahan (W) 1. Masih rendahnya sosialisasi

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

2. Masih rendahnya peran antara

dinas atau instansi terkait karena belum didasari oleh Perda

3. Keterbatasan tenaga guru yang

telah dilatih 4. Keterbatasan materi

pembelajaran karena pembahasan kurikulum belum

komprehensif

5. Kebijakan pemda baru sebatas surat kerja sama antara Dinas

Kesehatan Provinsi Gorontalo

dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi

Gorontalo, belum sebagai

sebuah perda

Peluang (O) 1. Mulok ilmu gizi berbasis MTG

dapat menjadi upaya pelestarian budaya

2. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG dapat memberikan kesadaran perilaku konsumsi MTG yang

sehat, bergizi, beragam, dan

seimbang 3. Mulok ilmu gizi berbasis MTG

dapat memberikan keterampilan

dan jiwa wira usaha pada setiap peserta didik.

4. Mulok ilmu gizi berbasis MTG

dapat menjadi media transformasi Iptek terutama tentang makanan

tradisional.

5. Kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat memutus mata rantai

permasalahan gizi dan kesehatan

serta memberikan peluang umur harapan hidup yang meningkat

Strategi SO:

Strategi yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Kinerja Lembaga dan

Kapasitas SDM

(S1, S4, S5, O1, O2, O3,

O4, O5)

Strategi WO:

Strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Peraturan Daerah (Perda)

(W1, W2, W3, W4, W5, O1,

O2, O3, O4, O5)

Ancaman (T) 1. Iklan-iklan yang tidak memihak

pada makanan tradisional

2. Persepsi masyarakat tentang

mengonsumsi makanan tradisional tidak bergengsi dibandingkan

dengan makanan fast food

3. Semakin menjamurnya tempat-tempat makan (kafe, restoran,

warung, dll) yang menyediakan

makanan lain sehingga makanan tradisional yang berkhasiat

ditinggalkan

4. Ketergantungan terhadap produk yang bukan berbahan makanan

lokal

5. Semakin menurunnya orang yang mengetahui makanan tradisional

yang sehat, bergizi, beragam dan

seimbang

Strategi ST:

Strategi yang menggunakan

kekuatan untuk mengatasi

ancaman

Komitmen, Peran dan

Kemitraan

(S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3,

T4)

Strategi WT:

Strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari

ancaman

Pengembangan Sarana

Pembelajaran Mulok

(W3, W4, T3, T4,T5)

Kelemahan belum adanya perda tersebut dapat dikurangi dengan

memanfaatkan peluang yang ada yaitu mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat

Page 44: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

161

menjadi upaya pelestarian budaya; dapat memberikan kesadaran perilaku

konsumsi MTG yang sehat, bergizi, beragam dan berimbang; dapat memberikan

keterampilan dan jiwa wira usaha pada setiap peserta didik, dapat menjadi media

transformasi Iptek terutama tentang makanan tradisional, kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG dapat memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan

serta memberikan peluang umur harapan hidup yang meningkat.

Alternatif strategi W-T yang dipilih berdasarkan hasil pencocokan adalah

pengembangan sarana pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. Strategi ini

mengurangi kelemahan untuk menghindari ancaman. Kelemahan yang harus

diminimalisir adalah keterbatasan tenaga guru yang telah dilatih dan keterbatasan

materi pembelajaran karena pembahasan kurikulum belum komprehensif.

Sementara faktor ancaman yang harus diantisipasi adalah semakin menjamurnya

tempat-tempat makan (kafe, restoran, warung, dll) yang menyediakan makanan

lain sehingga makanan tradisional yang berkhasiat ditinggalkan; ketergantungan

terhadap produk yang bukan berbahan makanan lokal; dan semakin menurunnya

orang yang mengetahui makanan tradisional yang sehat, bergizi, beragam dan

berimbang.

3. Prioritas Strategi Pengembangan Kebijakan Mulok Ilmu Gizi Berbasis

MTG

Penentuan prioritas strategi pada penelitian ini menggunakan sistem

kepakaran dengan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Berdasarkan

hasil pengolahan data menggunakan software expert choice v.10 diperoleh

pendukung dan strategi untuk pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG sebagai fokus dalam analisis ini. Hasil analisis hierarki proses yang

bersumber dari penilaian pakar disajikan dalam hierarki Gambar 5.

3.1 Faktor Penentu

Faktor penentu pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

ditetapkan atas 4 aspek yaitu: infrastruktur, peran stakeholders, potensi

pengembangan mulok dan sinergisme program.

Penilaian melalui peran stakeholders ini dengan alasan bahwa mereka

sebagai faktor penentu utama dalam pengembangan kebijakan mulok dengan

bobot kepentingan mencapai 0,46. Sementara yang menjadi faktor penentu

lainnya adalah keberadaan infrastruktur sebesar 0,243 disertai dengan potensi

pengembangan kebijakan mulok sebesar 0,164 dan sinergisme program sebesar

0,133. Lihat Tabel 93.

Tabel 93 Prioritas faktor penentu hierarki kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG

No. Faktor penentu Bobot Peringkat

1. Infrastruktur 0.243 2

2. Peran stakeholders 0.460 1

3. Potensi pengembangan mulok 0.164 3

4. Sinergisme program 0.133 4

Pemangku kepentingan termasuk di dalamnya pemerintah bersama

masyarakat memainkan peranan yang penting dalam mengembangkan mata

Page 45: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

162

pelajaran muatan lokal ilmu gizi berbasis MTG. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 38 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Gorontalo, bahwa

pemerintah mempunyai kewenangan pemerintahannya yang bersifat lintas

kabupaten dan kota yang tidak dan belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan

kota. Sehingga pemerintahan Provinsi Gorontalo bersama-sama pemerintahan

kabupaten dan kota dapat bertanggung jawab secara totalitas upaya pelestarian

dan pengembangan budaya dalam hal ini adalah MTG. Menurut Iqbal (2007)

bahwa berdasarkan hasil analisis peran pemangku kepentingan maka pemangku

kepentingan ini seyogyanya diorganisir dalam suatu wadah untuk mempermudah

proses integrasi dan interaksi guna memperlancar pelaksanaan program. Lihat

Gambar 5.

Gambar 5 Hasil penetapan prioritas pengembangan kebijakan mulok ilmu

gizi berbasis MTG.

3.2 Kriteria Pendukung

Kriteria pendukung merupakan komponen penjabaran dari masing-masing

faktor yang telah ditetapkan untuk pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG.

Dari keseluruhan kriteria yang tercakup, peran pemerintah merupakan kriteria

pendukung utama dalam pengembangan mulok ini dengan bobot prioritas

mencapai 0,178. Peran ini tertinggi, karena diketahui bahwa kewenangan dalam

suatu wilayah berada dalam kekuasaan pemerintah. Lihat Tabel 94.

Di lain pihak bahwa akademisi yang merupakan urutan prioritas kedua

(bobot global 0.0989) sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan, maupun

pemantauan atau evaluasinya. Ini dibutuhkan sinergitas antara kegiatan-kegiatan

yang ditopang oleh para akademisi melalui perguruan tinggi atau pusat-pusat

penelitian untuk pengembangan kebijakan tersebut. Misalnya dapat ditunjang oleh

Page 46: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

163

semakin banyak para akademisi, peneliti dan mahasiswa dalam melakukan

penelitian tentang MTG yang dikaitkan dengan gizi/kesehatan, atau mungkin

dengan ilmu perilaku, ekonomi dan lain-lain atau yang lebih spesifik adanya

program studi atau jurusan di perguruan tinggi yang mempelajari tentang

makanan tradisional terutama MTG.

Selanjutnya di sisi lain bahwa swasta (nilai bobot 0.0952) berperan sebagai

pelaku bisnis yang dapat mengangkat citra makanan tradisional, memberi nilai

tambah, mempromosikannya sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.

Dalam jangka panjang ini akan mengarah pada meningkatnya animo masyarakat

memanfaatkan dan mengonsumsi makanan tradisional tersebut. Ini selain sebagai

peluang usaha yang sangat baik, juga merupakan upaya membudayakan MTG

pada semua lapisan masyarakat.

Tabel 94 Bobot kriteria pendukung hierarki pengembangan kebijakan mulok

ilmu gizi berbasis MTG

Kriteria pendukung Bobot Urutan

prioritas global Lokal Global

Infrastruktur

0.2430

Terdapatnya institusi yang menangani 0.3600 0.0875 6

Ada kebijakan dan program aksi 0.3840 0.0933 4

Tersedianya anggaran pendukung program dari APBD dan APBN 0.2560 0.0622 9

Peran Stakeholders

0.4600

Pemerintah daerah 0.3870 0.1780 1

Swasta 0.2070 0.0952 3

Akademisi 0.2150 0.0989 2

Tokoh Masyarakat 0.1910 0.0879 5

Potensi Pengembangan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

0.1640

Potensi pembelajaran ilmu gizi /kesehatan 0.3890 0.0638 8

Potensi pelestarian dan pengembangan budaya Gorontalo (khusus MTG) 0.2744 0.0450 11

Potensi industri MTG 0.1799 0.0295 12

Daya terima masyarakat 0.1567 0.0257 13

Sinergisme Program

0.1330

Kerja sama lintas sektor 0.6130 0.0810 7

Kerja sama lintas program 0.3870 0.0520 10

Terlihat pada hierarki pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG bahwa

pemerintah, akademisi, swasta, serta kebijakan dan program aksi merupakan

atribut kriteria yang dominan. Adanya kewenangan pemerintah yang didasari oleh

penelusuran ilmiah oleh para akademisi menjadi modal utama bagi pihak swasta

dalam pengembangan mulok. Artinya ketika proses pembelajaran dilaksanakan,

maka peserta didik dapat melihat langsung keberhasilan pembuatan produk

sehingga membangkitkan semangat para siswa dalam berwira usaha. Ini juga yang

akan menopang adanya daya terima masyarakat yang masih rendah. Selanjutnya

dibutuhkan adanya kebijakan dan program aksi yang menopang pelaksanaan

mulok ini secara hukum. Artinya bahwa dalam pengembangan mulok ini sangat

Page 47: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

164

dibutuhkan adanya peraturan daerah atau peraturan yang lebih tinggi dalam

memberikan pemerataan pelaksanaan pembelajaran pada semua sekolah.

Potensi pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG, terlihat bahwa bobot

global tertinggi adalah potensi pembelajaran ilmu gizi/kesehatan dan potensi

pelestarian dan pengembangan budaya Gorontalo (khususnya MTG). Kedua

potensi tersebut memberikan pemahaman secara ilmiah tentang mulok karena

membelajarkan ilmu gizi/kesehatan, sehingga dapat membangkitkan daya terima

masyarakat yang terendah (0,0257) menurut para stakeholders. Hal ini bersinergi

dengan keberadaan contoh siswa, ibu siswa, nenek siswa, guru mulok, kepala

sekolah contoh bahwa daya terima mereka tentang mulok ini sangat tinggi.

3.3 Prioritas Strategi

Dari keempat strategi yang dihasilkan berdasarkan analisis SWOT dan

ditunjukan melalui penggunaan AHP maka terdapat urutan strategi berdasarkan

prioritas kepentingan yaitu peraturan daerah (0,352), kinerja dan kapasitas SDM

(0,277), komitmen dan kemitraan (0,214) dan pengembangan sarana pembelajaran

mulok (0,157). Lihat Tabel 95.

Tabel 95 Prioritas strategi pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG

No. Strategi Bobot Peringkat

1. Peraturan daerah (perda) 0.352 1

2. Kinerja lembaga dan kapasitas SDM 0.277 2

3. Komitmen, peran dan kemitraan antara stakeholders 0.214 3

4. Pengembangan sarana pembelajaran mulok 0.157 4

Pelaksanaan keempat strategi tersebut setelah dianalisis berdasarkan

sensitivitas kebijakan secara menyeluruh, maka dapat dijelaskan per faktor

penentu yaitu infrastruktur, peran stakeholders, potensi pengembangan mulok,

sinergisme program seperti pada Gambar 6. Penjabaran tiap strategi tersebut dan

keterkaitannya dengan faktor penentunya adalah sebagai berikut:

Strategi pertama. Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-

undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan

persetujuan bersama Gubernur (Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perudang-undangan). Selanjutnya, bahwa dalam undang-

undang ini berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Ini

menggambarkan pemerintahan yang efektif yang salah satunya ditunjukkan oleh

dikeluarkannya kebijakan publik yang inovatif yang mampu mengakselerasi peran

para stakeholders baik sektor privat, pelaku usaha dan civil sociaety (Mariana

2010).

Menurut Mubah (2011) bahwa budaya lokal harus dilindungi oleh hukum

yang mengikat semua elemen. Selanjutnya dikatakannya bahwa tidak adanya

perlindungan hukum dikhawatirkan budaya lokal mudah punah dan dianggap

ketinggalan zaman. Temuan dalam penelitian ini relevan bahwa peraturan daerah

sebagai strategi prioritas untuk pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG.

Sebagai bukti analisis kebijakan tentang rekomendasi pelaksanaan kebijakan

Page 48: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

165

mulok yang dijelaskan (Tabel 77) bahwa seluruh stakeholders (100%)

menyatakan pentingnnya perda tersebut dalam proses pelaksanaan yang

berkesinambungan dan pengembangannya. Didukung pula oleh pernyataan

seluruh contoh kepala sekolah yang menyatakan bahwa untuk menjamin

kelancaran pelaksanaannya yang berkesinambungan tentang pembelajaran mulok

maka harus didasari oleh perda. Oleh karena ini adalah tanggung jawab

pemerintah atas pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi dalam

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan

pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi (Undang-Undang RI No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan).

Harapan perda tentang mulok ilmu gizi berbasis MTG ini seiring dengan PP

No. 22 tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi

pangan berbasis sumber daya lokal yang bertujuan untuk memfasilitasi dan

mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan yang sehat, bergizi, beragam, dan

seimbang. Selain itu, juga mendukung penyelenggaraan pembangunan pangan

untuk kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan

bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas (Undang-Undang No 18

Tahun 2012 tentang Pangan).

Gambar 6 Hasil analisis sensitivitas kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG

secara menyeluruh.

Pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG, dapat berdampak

secara person maupun institusional. Karena masyarakat telah terfasilitasi oleh

pemahaman tentang konsumsi makanan yang bermanfaat untuk kesehatan dan

juga nantinya didukung oleh ketersediaan MTG apakah yang diproduksi di tingkat

rumah tangga atau industri. Ini juga akan mendukung pelayanan ketahanan

INFRASTRUKTUR STAKEHOLDE

RS POTENSI

MULOK

SINERGIS

ME

OVERALL

Page 49: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

166

pangan yang merupakan kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan

perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah

maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak

bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,untuk dapat

hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (Undang-Undang Nomor

18 Tahun 2012 tentang Pangan).

Pelaksanaan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG di Gorontalo

merupakan kegiatan yang menggerakkan partisipasi, motivasi, dan membangun

sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Berdasarkan hal ini dan atas usulan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian

Kesehatan RI, maka Provinsi Gorontalo pada tanggal 6 Desember 2011

memperoleh Piala Adikarya Pangan Nusantara Bidang Pelayanan Ketahan Pangan

dari Presiden Republik Indonesia.

Strategi kedua. Kinerja lembaga dan kapasitas sumber daya manusia

(SDM) dalam medukung pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis

MTG. Kebijakan dan program yang akan dilaksanakan membutuhkan dasar

hukum. Sehingga ketika lahirnya perda tentang mulok ini, akan dilakukan

berbagai peningkatan kinerja lembaga dan kapasitas SDM. Sebagai contoh,

dengan adanya kurikulum yang dibuat oleh institusi yang menangani maka

pelaksanaanya dapat disesuaikan berdasarkan tingkatnya. Hal ini dapat dilakukan

dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada juga dapat dilakukan

pengembangan sumber daya manusia yang terlibat terutama para guru yang akan

melaksanakan proses pembelajaran (Tabel 82 dan 86). Kinerja lembaga dan

kapasitas SDM dapat dioptimalkan melalui kebijakan dan program aksi, kemudian

didukung oleh institusi yang menangani dan juga ditunjang oleh anggaran yang

tersedia.

Strategi ketiga. Peningkatan komitmen, peran dan kemitraan antara

stakeholders sebagai strategi prioritas untuk mengembangkan mulok ilmu gizi

berbasis MTG. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan mengoptimalkan

sinergisme program antara stakeholders melalui kerja lintas sektoral (Tabel 96).

Pelaksanaannya melalui peningkatan pemahaman para stakeholders tentang

mulok dapat dilaksanakan melalui berbagai pertemuan lintas program maupun

lintas sektor. Pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk membangun komitmen,

peran dan kemitraan guna strategi pelaksanaan pengembangan mulok. Di sini juga

kejelasan mengenai batasan tanggung jawab serta peran masing-masing instansi

perlu menjadi fokus sebagai salah satu unsur penunjang pengembangan mulok

tersebut.

Penerapan strategi ini diharapkan akan terjadi penguatan dan peningkatan

partisipasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan dan pengembangan mulok ilmu

gizi berbasis MTG. Sementara keberhasilan strategi ini di tingkat pelaksanaannya

sangat ditentukan oleh besarnya komitmen puncak dari seluruh instansi yang

terkait dalam mendukung pengembangan mulok tersebut. Akibatnya, lagi-lagi

perlu adanya payung hukum sebagai suatu kesepakatan bersama guna pelaksanaan

mulok sehingga berkesinambungan.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa perda mulok ini sangat

penting, mengingat di era otonomi daerah setiap wilayah memiliki

kewenangannya masing-masing dalam menjalankan pemerintahannya. Melalui

payung hukum tersebut sangat diharapkan komitmen dan kemitraan antara

Page 50: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

167

lembaga atau institusi dapat terjalin dengan baik sehingga dibangun sinergisme

yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Sinergisme ini mempunyai daya

ungkit yang kuat untuk pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG.

Strategi keempat. Pengembangan sarana pembelajaran mulok ilmu gizi

berbasis MTG. Strategi ini dapat dilakukan dengan melihat terlebih dahulu

potensi yang dimiliki dalam kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG. Telah

disebutkan sebelumnya bahwa ada 4 potensi pengembangan mulok yang sangat

mendukung keberhasilan dari pengembangan mulok tersebut. Untuk potensi

pembelajaran ilmu gizi/kesehatan, pengembangan sarana muloknya dapat

dilakukan dengan penyesuaian atau pengadaan sarana seperti laboratorium

kuliner, peralatan memasak, laboratorium yang dapat diintegrasikan dengan

pembelajaran lainnya serta penyediaan bahan-bahan yang menunjang kegiatan

tersebut. Pengembangan sarana pembelajaran penting juga disesuaikan dengan

potensi industri MTG, yang perlu dikembangkan melalui peran stakeholders,

sehingga melalui pengenalan teknologi proses pengolahan bahan makanan

menjadi MTG dapat menjadi penyediaan produk industri yang akan dijadikan

tempat praktik. Dan dengan tingginya daya terima masyarakat pada MTG, maka

akan mendorong peningkatan produksi baik di rumah tangga, di sekolah, tempat

industri, maupun di tempat lain yang juga dapat berakibat terhadap dampak

perekonomian yang meningkat. Ini sesuai dengan hasil penelitian Sudianto (2006)

tentang optimalisasi pembelajaran muatan lokal dan relevansinya dengan

kebutuhan lapangan kerja bahwa dibutuhkan peningkatan efektivitas dan relevansi

antara institusi pendidikan dengan dunia industri baik pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, tahap evaluasi maupun layanan pasca sekolah.

Dukungan kebijakan pemerintah dapat memberikan arah dan capaian

sebuah program kegiatan yang akan dilaksanakan terutama tentang pelestarian

budaya daerah (Napu 2010). Oleh karena itu dalam perda tentang mulok ilmu gizi

berbasis MTG dapat diatur pula tempat-tempat produksi MTG, hiburan/rekreasi,

hotel, restoran, kantin dan tempat lainnya menjadi ajang promosi atau bahkan

menunjang pelaksanaan pembelajaran. Dengan tersedianya sarana pembelajaran

mulok, maka masyarakat akan termotivasi dan dapat mengaktualisasikan ide-

idenya tentang MTG dan berkonsekuensi pada sektor ekonomi.

4. Kesiapan Pemerintah Daerah

Kesiapan daerah dinilai berdasarkan prioritas strategi yang dilakukan,

dengan melibatkan para stakeholders berdasarkan metode AHP yang

menghasilkan bobot yang digunakan untuk menilai kesiapan pemerintah daerah

(pemda) dalam pengembangan kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG. Bobot

tersebut akan digunakan sebagai pengkali terhadap skor penilaian masing-masing

kriteria yang telah disusun sesuai dengan hierarki pada metode AHP (Yulianis,

2009). Lebih lanjut, bahwa setiap aspek kriteria memiliki indikator penilaian

dengan rentang skor 0 - 100. Secara keseluruhan, maka tingkat kesiapan

pemerintah daerah tersebut dinilai berdasarkan empat faktor penentu dan 13

kriteria pendukung seperti telah dijabarkan sebelumnya. Lihat Tabel 94, 96.

Pemberian nilainya dilakukan selain melalui wawancara, juga pengamatan dan

penggunaan dokumen yang ada.

Menurut Yulianis (2009) bahwa dalam menggunakan cut off point untuk

mengkategorikan tingkat kesiapan pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

Page 51: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

168

skor ≤ 70 kategori belum siap; skor 71 - 80 kategori cukup siap; skor 81 - 90

kategori siap dan ≥90 kategori sangat siap. Total nilai kesiapan pemerintah dalam

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG adalah 71,95. maka kesiapan pemerintah

dalam pengembangan mulok ilmu gizi berbasis MTG masuk dalam kategori

cukup siap.

Tabel 96 memperlihatkan bahwa tidak sedikit skor yang dimiliki pada

masing-masing aspek yang dinilai di bawah dari skor 75. Ini memang masih

terkendala oleh dasar hukum pelaksanaan mulok ilmu gizi berbasis MTG yang

baru berdasarkan kesepakatan kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo.

Tetapi yang menarik adalah skor kerja sama lintas sektor dan lintas program

menunjukkan 75, artinya keterlibatan dan tingkat koordinasi atau jalinan

komunikasi cukup baik. Selanjutnya potensi industri MTG ini juga belum

menjadi prioritas pihak perindustrian karena bukan menjadi program utama

demikian disampaikan oleh pejabat institusi tersebut yang didukung oleh data.

Sementara Provinsi Gorontalo terkenal dengan program unggulannya berupa

peningkatan produksi jagung yang diketahui sebagai salah satu bahan dasar

pembuatan MTG. Keterlibatan institusi perindustrian yang masih belum berfokus

pada MTG merupakan pendukung rendahnya skor yang diperoleh dalam menilai

kesiapan pemerintah daerah.

Tabel 96 Penilaian kesiapan pemerintah daerah dalam pengembangan

mulok ilmu gizi berbasis MTG

No. Aspek yang dinilai Bobot Skor Total

A. Infrastruktur

18.86

1 Terdapatnya institusi yang menangani 0.09 100 8.75

2 Ada kebijakan dan program aksi 0.09 75 7.00

3 Tersedianya anggaran pendukung program dari APBD dan APBN 0.06 50 3.11

B Peran Stakeholders

34.37

1 Pemerintah daerah 0.18 100 17.80

2 Swasta 0.10 50 4.76

3 Akademisi 0.10 75 7.42

4 Tokoh Masyarakat 0.09 50 4.40

C. Potensi Pengembangan Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

8.75

1 Potensi pembelajaran ilmu gizi /kesehatan 0.06 50 3.19

2 Potensi pelestarian dan pengembangan budaya Gorontalo (khusus MTG) 0.05 50 2.25

3 Potensi industri MTG 0.03 25 0.74

4 Daya terima masyarakat 0.03 100 2.57

D. Sinergisme Program

9.98

1 Kerja sama lintas sektor 0.08 75 6.08

2 Kerja sama lintas program 0.05 75 3.90

Skor kesiapan pemerintah daerah 71.95

Page 52: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

169

Simpulan

Hasil analisis kebijakan yang meliputi perumusan permasalahan kebijakan

mulok ilmu gizi berbasis MTG, peramalan masa depan dan rekomendasi maka

mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG membutuhkan payung hukum

berupa peraturan daerah tentang pelaksanaan pembelajaran mulok sebagai dasar

untuk menjamin keberlangsungan di tingkat para stakeholders maupun dalam

proses pembelajaran di sekolah.

Mata pelajaran mulok ini ternyata diyakini memberikan peningkatan

pengetahuan ilmu gizi/kesehatan, dapat meningkatkan upaya pelestarian dan

pengembangan budaya khususnya MTG dan menjadi salah satu upaya dalam

memutus mata rantai permasalahan gizi/kesehatan khususnya yang disebabkan

oleh makanan.

Hasil evaluasi faktor internal terhadap alternatif strategi pengembangan

kebijakan mulok ilmu gizi berbasis MTG dengan total nilai 2,715. Ini

menunjukkan bahwa upaya kebijakan mata pelajaran mulok tersebut di atas nilai

rata-rata (2,5) dalam menggunakan kekuatan dan meminimalisir kelemahan;

Sementara untuk hasil evaluasi faktor eksternal diperoleh total nilai yang dibobot

sebesar 2,71 juga di atas rata-rata (2,50), ini menunjukkan bahwa stakeholders

berada di atas rata-rata dalam usahanya menjalankan kebijakan mulok ilmu gizi

berbasis MTG dengan memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

Melalui AHP, prioritas faktor penentu ada 4 dengan bobot tertinggi adalah

peran stakeholders (0,46), kemudian infrastruktur (0,243), disusul oleh potensi

pengembangan mulok (0,164) dan sinergisme program (0,133). Kriteria

pendukung, bobot prioritas tertinggi adalah peran pemerintah sebagai

stakeholders yang mempunyai kewenangan wilayah, termasuk dalam membuat

kesinambungan pelaksanaan kebijakan tersebut. Selanjutnya ini penting ditopang

oleh akademisi, swasta serta masyarakat. Analisis melalui AHP juga memutuskan

prioritas strategi dalam pengembangan kebijakan mulok ini dan diperoleh bahwa

urutan prioritas kepentingannya yang pertama adalah peraturan daerah (perda)

dengan bobot 0,352, kemudian kinerja lembaga dan kapasistas SDM sebesar

0,277, disusul oleh komitmen, peran dan kemitraan antara stakeholders sebesar

0,214 dan prioritas kepentingan yang keempat adalah pengembangan sarana

pembelajaran mulok dengan bobot 0,157.

Saran

Agar upaya ini dapat berkesinambungan, maka pentingnya transformasi

ilmu pengetahuan dan teknologi secara formal, non formal dan informal yang

dapat dilakukan melalui pembelajaran tersebut diantaranya melalui guru mulok

sehingga hasil-hasil penelitian ataupun temuan di institusi pendidikan atau

institusi penelitian dapat terimplikasi sampai ke masyarakat yang diawali dari

peserta didik. Selanjutnya secara teknis isi dari pembelajaran mulok tersebut

penting untuk dikembangkan karena masih sangat terbatas ruang lingkupnya.

Oleh karena permasalahan makanan adalah tidak terlepas dari semua unsur

kehidupan di alam ini, dan budaya bangsa Indonesia kaya dengan makanan

tradisional sebagai identitasnya, maka pembelajaran tentang ilmu gizi/kesehatan

Page 53: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

170

berbasis makanan tradisional kiranya dapat menjadi upaya bersama di seluruh

Indonesia yang sangat penting dipayungi secara nasional seperti halnya

pelestarian dan pengembangan makanan tradisional di Jepang yang telah diatur

melalui undang-undang.

Daftar Pustaka

Benson T, Minot N, Pender J, Robles M, Braun J. 2013. Information to guide

policy responses to higher global food prices: The data and analyses

required Original Research Article Food Policy, Vol. 38: 47-58.

Bungin B. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis ke

Arah Ragam Verian Kontemporer. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

David FR. 2009. Manajemen Strategi Konsep. Budi IS. Penerjemah; Rahoyo

S.Editor. Jakarta: Salemba empat. Terjemahan dari Strtegic Management:

Concept and Cases.

[DINKES] Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2007. Laporan Tahunan Seksi

Gizi Dinkes Provinsi Gorontalo.

Dwiriani CM, Rimbawan, Riyadi H, Martianto D. 2011. Pengaruh Pemberian Zat

Multi Gizi Mikro dan Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi,

Pemenuhan Zat gizi dan Status Besi Remaja Putri. Jurnal Gizi dan Pangan.

Vol.6 No.3: 171-177.

Djogo T, Sunaryo, Suharjito D, Sirait M. 2003. Kelembagaan dan Kebijakan

dalam Pengembangan Agroforestri. Bogor: ICRAF.

Dunn WN. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press.

Fauzi AM, Rahmawakhida A, Hidetoshi Y. 2010. Kajian Strategi Produksi Bersih

di Industri Kecil Tapioka: Kasus Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor.

Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Vol. 18. No. 2: 60-65.

Harsono. Pengelolaan Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah (Studi Kasus di

Dua SMP Negeri Kota Surakarta). Eksplanasi Vol. 4. No. 8: 170-182.

Hasim, Sapei A, Budiharsono S, Wardiatno Y. 2012. Analisis Dimensi

Kelembagaan untuk Keberlanjutan Pengelolaan Danau Limboto Provinsi

Gorontalo. Jurnal Ilmiah Agropolitan Vol. 5 No. 1: 636-650

Ikhsan S. Aid A. 2011. Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembang-

an Komoditas Karet di Kabupaten Pisau, Kalimantan Tengah. Jurnal

Agribisnis Perdesaan Vol. 1. No. 3: 166-177.

Iqbal M. 2007. Analisis Peran Pemangku Kepentingan dan Implementasinya

dalam Pembangunan Pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. Vo. 26 No. 3:89-

99.

Kasmaini. 2009. Muatan Lokal dalam Perspektif KBK di SDN Kecamatan Muara

Bangkahulu Bengkulu. Jurnal Kependidikan Triadik. Vol. 12. No.1: 25-32.

Mariana D. 2010. Otonomi Daerah dan Inovasi Kebijakan. Governance Vol. 1.

No. 1: 13-20.

Martianto D, Briawan D, Ariani M, Yulianis N. 2009. Percepatan Diversivikasi

Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal: Persfektif Pejabat Daerah dan

Strategi Pencapaiannya. Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 4 No. 3: 123– 31.

Page 54: KEBIJAKAN MULOK ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN … V... · Makanan Tradisional Gorontalo yang diterapkan di pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat) dan menengah (SMA/SMK ... mulok

171

Martono. 2001. Pembelajaran Kerajinan Menurut Kurikulum Muatan Lokal si

SLTP Penyelenggara Program Keterampilan Kerajinan di Yogyakarta.

Majalah Ilmiah Kependidikan. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Negri Yogyakarta. Th. XX No. 4:249-259.

Mubah AS. 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam

Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal Unair Vol. 24. No. 4: 302-308.

Napu A. 2007. Konsep Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Gorontalo. Gorontalo.

Di dalam: Pertemuan Lintas Sektor dalam Kajian Penerapan Ilmu Gizi

Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo di Hotel Milana Limboto

Tanggal 17 Juni 2007.

Napu A. 2010. Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah

Menyehatkan dan Melestarikan Budaya Bangsa: Pembelajaran tentang Gizi,

Kesehatan dan Kepemilikan Budaya). Jurnal Ilmiah Agropolitan Vol. 3. No.

2: 320-326.

Nasir M. 2009. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.

Nurmianto E, Nasution AH. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan

Metode AHP dan SWOT. Jurnal Teknik Industri. Vol. 6. No. 1; 47-60.

Rangkuti F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisni. Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Acad 21. Jakarta.

Gramedia Pustaka Utama.

Rifma. 2007. Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Tugas Sebagai

Supervisor di SMP N Kabupaten Pasaman Barat. Forum Pendidikan

Universitas Negeri Padang. Vol. 32 No. 2: 119-126.

Sedianto M. 2006. Optimalisasi Pembelajaran Muatan Lokal dan Relevansinya

dengan Kebutuhan Lapangan Kerja pada Pendidikan Dasar 9 Tahun. Jurnal

Pendidikan Dasar. Vol. 7. No. 2: 109-113. Tanziha I. 2010. Analisis Perencanaan Ketersediaan Pangan Berdasarkan Daya

Dukung Pangan Wilayah untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Pangan di

Kabupaten Lebak. Jurnal Ilmiah Agropolitan 3; 320-335.

Yufiarti. 2009. Pelaksanaan Program Pendidikan Muatan Lokal Berorientasi

Keterampilan di SMP Lampung. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 10 No. 1:42-

46.

Yulianis N. 2009. Persepsi Pemangku Kepentingan tentang Percepatan

Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal di Provinsi Sumatera

Barat, Jawa Tengan dan Sulawesi Ternggara dan Strategi Pencapaiannya

[tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjan Institut Pertanian Bogor.