Kebijakan Migas 1

14
AWAL KEGIATAN MIGAS DI INDONESIA Abad ke XVI : Minyak bumi digunakan oleh para perajurit kesultanan Aceh untuk membakar 2 (dua) kapal perang Armada Portugis yang menyerang wilayah kesultanan mereka. Tahun 1596 : Pedagang Belanda Jan Huygen van Linschoten melaporkan keberadaan minyak bumi di P. Sumatra Abad ke XVIII : Keberadaan minyak bumi berupa rembesan kepermukaan bumi di Maluku dan Buton dilaporkan peneliti Belanda G.E. Rumphius. Tahun 1872 : Pencarian minyak bumi dengan cara pemboran dilakukan oleh Jan Reerink di Cibodas, Jawa Barat. Tahun 1884 : Penemuan minyak bumi dengan cara pemboran oleh Aeilko Jans Zijlker di Telaga Tunggal Sumatra Utara

Transcript of Kebijakan Migas 1

Page 1: Kebijakan Migas 1

AWAL KEGIATAN MIGAS DI INDONESIA• Abad ke XVI : Minyak bumi digunakan oleh para perajurit

kesultanan Aceh untuk membakar 2 (dua) kapal perang Armada Portugis yang menyerang wilayah kesultanan mereka.

• Tahun 1596 : Pedagang Belanda Jan Huygen van Linschoten melaporkan keberadaan minyak bumi di P. Sumatra

• Abad ke XVIII : Keberadaan minyak bumi berupa rembesan kepermukaan bumi di Maluku dan Buton dilaporkan peneliti Belanda G.E. Rumphius.

• Tahun 1872 : Pencarian minyak bumi dengan cara pemboran dilakukan oleh Jan Reerink di Cibodas, Jawa Barat.

• Tahun 1884 : Penemuan minyak bumi dengan cara pemboran oleh Aeilko Jans Zijlker di Telaga Tunggal Sumatra Utara

Page 2: Kebijakan Migas 1

AWAL PENGATURAN KEGIATAN MIGAS

• Article 626 of the Ducth Civil Code 0f 1838 : mengatur kegiatan pertambangan mineral secara umum.

• Article 517 of teh Dutch Indies Civil Code of 1847, Stb 23 : diberlakukan di Hindia Belanda.

• Royal Decree No 45, 1850, 1857, 1866.• Indische Mijn Wet (IMW), 1899, 1904.• Petroleum Opslag Verordening, 1927.• Petroleum Vervoer Verordening, 1928.• Kontrak-5 A eksplorasi (5 AE), Kontrak -5A Eksplorasi

dan Eksploitasi (5-AEE).

Page 3: Kebijakan Migas 1

KEBIJAKAN

Bijak : selalu menggunakan akal budi – pandai – mahir.

Kebijakan : 1. kepandaian, kemahiran, kebijaksanaan.2. rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak;pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran;garis haluan

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi Keempat : DepDIKNAS, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Page 4: Kebijakan Migas 1

MUKADIMAH UUD 1945

• Cita-cita luhur bangsa Indonesia : Mukadimah UUD 1945 yaitu :- Alinea ke 2 : Negara Indonesia merdeka, berdaulat, adil dan makmur.- Alinea ke 4 : Pembentukan pemerintah Indonesia dimaksudkan untuk melindungi, mensejahterakan, mencerdaskan dan menciptakan ketertiban dan keamanan bagi bangsa Indonesia.

• Pembentukan negara Indonesia untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya.

• Konsep Negara kesejahteraan.

Page 5: Kebijakan Migas 1

KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN• a state that provides economic security and social

services for certain catagories (or all) of its citizen,• a state that takes care of a substantial redistribution of

resources from the wealthier to the poor,• a state that has instituted social rights as part of

citizenship,• A state that aims at security for all and equility among

its citizen,• A state that it is assumed explicity responsible for the

basic well –being of all its member• Kaufman, dikutip oleh Eisenstadt S.N., and Aheimer, Ora,

The Welfare State and its Aftermath, London-Sidney 1985

Page 6: Kebijakan Migas 1

KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN

Negara yang menganut konsep negara kesejahteraan memberikan arti positif karena memberikan suatu jaminan bagi warganya untuk hidup yang layak sesuai dengan hak asasi manusia, membangun proteksi sosial dalam masyarakat, membantu sesama sebagai obligasi moral dan budaya untuk memberikan sumbangan dan dukungan bagi masyarakat yang tidak mampu, memberikan nilai pada peningkatan usaha membagi kebahagiaan kepada banyak orang.

Page 7: Kebijakan Migas 1

PASAL- 33 UUD 1945

• Ayat (2) ; Cabang-Cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara,

• Ayat (3) ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.

• Penguasaan negara atas sumberdaya alam dan tujuan dari penguasaan tersebut adalah untuk kemakmuran rakyat.

Page 8: Kebijakan Migas 1

DIKUASAI NEGARA• Menurut UU Pokok Agraria No 5 Tahun 1960, dikuasai

tidak berarti “dimiliki” akan tetapi adalah pengertian yang memberi wewenang kepada negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia :a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaannya;b. Menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai atas (bagian dari) bumi, air dan ruang angkasa;c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi,air dan ruang angkasa.

Page 9: Kebijakan Migas 1

DIKUASAI NEGARA

• Hikmahanto, 2005 mengartikan dikuasai negara dapat salah satu dari pengertian berikut :1. Negara adalah pengelola tunggal2. Negara memberikan kepada entitas perdata yang selanjutnya entitas ini yang melakukan pengelolaan.3. Negara memberikan kewenangan kepada pemerintah dan pemerintah bertindak sebagai regulator untuk badan-badan usaha.

Page 10: Kebijakan Migas 1

DIKUASAI NEGARA• Jimly Asshidiqie : Konstitusi Ekonomi, Penerbit Kompas,

Jakarta, 2010Dikuasai Negara tidak lain adalah penguasaan dalam arti yang lebih luas, yaitu mencakup pengertian “kepemilikan” dalam arti publik dan sekaligus perdata termasuk pula kekuasaan dalam mengendalikan dan mengelola bidang-bidang usaha secara langsung oleh Pemerintah atau aparat Pemerintah yang dibebani dengan tugas khusus.Kepemilikan itu sendiri dapat diartikan sebagai dikendalikan, dikuasai dan dikelola langsung oleh pemerintah, namun dapat pula diartikan sebagai kepemilikan modal dalam jumlah tertentu oleh Pemerintah sehingga kendali dari usaha tetap dipegang dan dikuasai oleh Pemerintah.

Page 11: Kebijakan Migas 1

HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

(Pasal 7, Ayat (1), UU No 10, Tahun 2004)• Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;• Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang;• Peraturan Pemerintah;• Peraturan Presiden; dan• Peraturan Daerah.

Page 12: Kebijakan Migas 1

PERUNDANG-UNDANGAN MIGAS

• UU No 44 Prp Tahun 1960 Tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

• UU No 8 Tahun 1971 Tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

• UU No 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi.

Page 13: Kebijakan Migas 1

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2010 -2014

• Produksi minyak bumi 1,01 juta barrel per hari.

• Produksi Gas Bumi 9000 MMCF per hari,• Meningkatnya cadangan minyak bumi

menjadi 8.651 milyar barrel dan gas bumi 172 TCF

Page 14: Kebijakan Migas 1

APBN 2011

• Penerimaan MIGAS : Rp 145 Trilliun• Produksi Minyak : 970 BOPD

• Produksi Gas : 7.758 BCFD