Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

9
Kebijakan Mengenai K3 Rumah Sakit Qomariyatus Sholihah

description

RS mrp institusi yg sifatnya kompleks dan sifat organisasi yg majemuk. Perlu manajemen yg jelas dan modern untuk setiap unit kerja Contoh : pada bidang manajemen hiperkes dan keselamatan kerjaUU no. 23 thn 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa tempat kerja wajib menyelenggarakan upaya kesehatan kerja apabila tempat kerja tersebut memiliki risiko bahaya kesehatan yaitu mudah terjangkitnya penyakit atau memiliki paling sedikit 10 orang karyawan. RS sbg industri jasa,shg wajib menerapkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit (K3RS)

Transcript of Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Page 1: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Kebijakan Mengenai K3

Rumah Sakit

Qomariyatus Sholihah

Page 2: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Pendahuluan

RS mrp institusi yg sifatnya kompleks

dan sifat organisasi yg majemuk.

Perlu manajemen yg jelas dan

modern untuk setiap unit kerja

Contoh : pada bidang manajemen

hiperkes dan keselamatan kerja

Page 3: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

UU no. 23 thn 1992 tentang kesehatan

menyatakan bahwa tempat kerja wajib

menyelenggarakan upaya kesehatan kerja

apabila tempat kerja tersebut memiliki

risiko bahaya kesehatan yaitu mudah

terjangkitnya penyakit atau memiliki paling

sedikit 10 orang karyawan.

RS sbg industri jasa,shg wajib menerapkan

upaya kesehatan dan keselamatan kerja

rumah sakit (K3RS)

Page 4: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Risiko bahaya potensial di RS

Berhubungan dgn faktor biologis (kuman

patogen)

Faktor kimia (bahan kimia, obat-obatan)

Faktor ergonomi (cara duduk, mengangkat

pasien)

Faktor fisik (kebisingan, getaran,

pencahayaan, kelembaban, iklim kerja)

Faktor psikososial (ketegangan dikamar

bedah, shift kerja, hubungan kerja)

Page 5: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Pengendalian penyakit dan kecelakaan

akibat kerja di RS/sarana kesehatan

1. Pencegahan primer : pengenalan hazard, pengendalian pajanan (monitoring, penggunaan APD)

2. Pencegahan sekunder : screening penyakit, pemeriksaan kesehatan berkala, pemerikasaan kesehatan bagi pekerja yang berpotensi terpajan hazard tertentu)

3. Pencegahan tersier : upaya disability limitation, rehabilitasi

Page 6: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Dasar hukum manajemen hiperkes

dan keselamatan kerja di RS

UU no. 14/ 1969 tentang ketentuan pokok tenaga kerja

UU no. 1/1970 tentang keselamatan kerja

UU no. 23/ 1992 tentang kesehatan

Permenkes RI No. 986/92 dan Kep Dirjen PPM dan PLP no. HK.00.06.6.598 tentang kesehatan lingkungan RS

Page 7: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Dasar hukum manajemen hiperkes

dan keselamatan kerja di RS

Permenkes RI no. 472/menkes/per/V/96 tentang pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan.

Kepmenkes no. 261/menkes/SK/II/1998 dan Kep Dirjen PPM dan PLP no. HK.00.06.6.82 tentang petunjuk teknis pelaksanaan persyaratan kesehatan lingkungan kerja

Kepmenkes no. 1335/menkes/SK/X/2002 tentang standar operasional pengambilan dan pengukuran sampel kualitas udara ruang RS

Page 8: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

Dasar Pengorganisasian K3 di RS

Surat edaran direktur jendral pelayanan medik no. 00.06.6.4.01497 tanggal 24 februari 1995 tentang PK3-RS

Optimalisasi fungsi PK3-RS dalam pengelolaan K3 RS

Akreditasi RS

Audit manajemen K3 RS

SK Menkes no. 351/menkes/SK/III/2003 tanggal 17 maret 2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan

SKB no. 147 A/Yanmed/Insmed/II/1992 kep 44/BW/92 tentang pelaksanaan pembinaan K3 berbagai peralatan berat non medik dilingkungan RS

Page 9: Kebijakan-Mengenai-K3-Rumah-Sakit.pdf

TERIMA KASIH