KEBIJAKAN LELANGJABATAN...

112

Transcript of KEBIJAKAN LELANGJABATAN...

Page 1: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Page 2: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Page 3: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

KEBIJAKAN LELANG JABATAN PENGANGKATANCAMAT DAN LURAn Dr DK! JAKARTA TAHUN 2013

DALAM RANGKA GOOD GOVERNANCE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas IImu Sosial dan Umu PolitikUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleb

Dinar Annisa Susanti1110112000013

Dibawab Bimbingan

Drs. Ismadi Ananda, M.Si.NIP. 19520903198203001

PROGRAM STUDr ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SYARlF RIDAYATULLAR

JAKARTA 2014

ii

-

Page 4: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Page 5: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Page 6: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

v

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang good governance studi tentang Kebijakan

Gubernur Joko Widodo dalam lelang jabatan untuk posisi camat dan lurah di DKI

Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang

melatar belakangi kebijakan Gubernur Joko widodo dalam lelang jabatan di

Provinsi DKI Jakarta serta mengetahui lelang jabatan dalam prinsip – prinsip

good governance dan pelaksaan lelang jabatan.

Peneliti menggunakan 3 teori, yaitu Good Governance, Reformasi

Birokrasi dan Kebijakan Publik. Peneliti menemukan bahwa good governance

dalam lelang jabatan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta

terbagi menjadi 3 aspek, yaitu faktor – faktor yang melatarbelakangi lelang

jabatan, lelang jabatan sebagai bentuk good governance di DKI Jakarta dan

pelaksanaan lelang jabatan. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif.

Penelitian dilakukan di wilayah DKI Jakarta, tepatnya di Badan Kepegawaian

Daerah (BKD), 2 kecamatan, 3 kelurahan, 1 RT. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan studi lapangan dalam bentuk

observasi dan wawancara, peneliti menemukan sistem lelang jabatan telah terjadi

dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan para camat dan lurah yang lulus ujian

lelang jabatan, dan sekarang menduduki jabatan tersebut, berdampak pada

peningkatan pemberian pelayanan publik di lingkungan kecamatan dan kelurahan

cukup menggembirakan. Pada lelang jabatan sebagai bentuk good governance ada

6 prinsip good governance, pertama adalah kompetensi. Pada tahap ini lelang

jabatan dilakukan supaya mendapat pejabat yang benar – benar mumpuni. Kedua

adalah transparansi. Transparansi pada lelang jabatan adalah agar lebih terbuka

dalam proses pemilihan camat dan lurah. Ketiga adalah akuntabilitas, lelang

jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas supaya dapat dipertanggung

jawabkan kegagalan dan keberhasilannya. Keempat adalah partisipasi, partisipasi

masyarakat dan pemerintah harus mendukung agar berjalan dengan baik. Kelima

adalah rule of law, rule of law adalah lelang jabatan berdasarkan hukum yang

jelas. Keenam adalah social justice, sosial justice adalah lelang jabatan

menjunjung tinggi kesetaraan atau keadilan dalam pemilihan camat dan lurah.

Lelang jabatan merupakan salah satu bentuk reformasi birokrasi, sebab

dengan adanya lelang jabatan dapat meningkatkan kinerja para pejabat agar

pelayanan berjalan dengan baik. Dengan adanya lelang jabatan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas dan mutu kinerja di DKI Jakarta.

Page 7: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kebijakan

Lelang Jabatan Pengangkatan Camat dan Lurah di DKI Jakarta Tahun

2013 dalam Rangka Good Governance” Shalawat serta salam tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat,dan para

pengikutnya dari awal hingga akhir zaman nanti.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari semua pihak. Penulisan skripsi ini juga tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak yang telah mendukung. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bahtiar Effendi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ali Munhanif, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak M. Zaki Mubarak, M.Si., selaku seketaris Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Ismadi Ananda, M.Si., selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih

telah membimbing, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi

nasehat dan memotivasi terus tanpa henti sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

vii

5. Bapak Olanson Girsang, selaku Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi DKI Jakarta yang bersedia meluangkan waktunya untuk menemui

dan diwawancarai oleh penulis.

6. Bapak dan Ibu camat dan lurah yang bersedia meluangkan waktunya untuk

menemui dan diwawancarai oleh penulis.

7. Orang tua tercinta, Bapak Hadi Susanto dan Ibu Sri Sumaryati, yang telah

membantu banyak dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, dengan memberi

ide penulisan, pengetahuan, dorongan moral dan semangat yang begitu

membangun.

8. Saudara kandung tersayang, Mba Intan Yuri Susanti, Mas Widi

Hastowahyudi, Berlian. M. Hadi serta ponakan tercinta Kenzie Ahza

Hastowahyudi selaku saudara kandung yang telah memberikan semangat,

serta keluarga besar tersayang yang telah memberikan bantuan do’a,

dukungan, semangat, dan motivasi dalam setiap langkah penulis.

9. Special thanks for Dewi Pratiwi Putri Aji, Vicky Anggia, Hafidz Muzavi dan

Teddy Dwi Prasetyo yang selalu memberi semangat, masukan, dan tidak

bosan mendengarkan curahan hati penulis.

10. Teman dekat, Siti Fauziah, Kinanti Pelangi, Afini. R, Marliana, Rachma

Humairah, Bramanda Prastomo, Rama Fauzi, Rizki Dewa Ruci, Yoga Arya.

Yang selalu memberi semangat dan juga hiburan kepada penulis.

11. Teman-teman perkuliahan, Raisa, Alia, Dini A, Dewi, Ibem, Deci, Abudan

Herman, Ade, , Aris, Ismet, Imam, Aslus, Dona, Hilman, Ikhwan, Wafa,

Sofyan, Fadil, Aldy, Yosep, Maulana, Ramdan, Oye, Sandi, Ajo, Iqbal,

Camen, Indra, Aris B, Aisyah, Dini B, Adis, Lela, Lulu, Luckluck, Minah, ,

dan teman lainnya khusunya jurusan ilmu politik angkatan 2010 yang

Page 9: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

viii

terlewat dalam penyebutan ini, terima kasih telah memberikan banyak

masukan dalam hal teknik penulisan, semangat, dan hiburan kepada penulis.

12. Seluruh pihak yang turut memberikan dukungannya yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah ikut serta memberikan semangat sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak mungkin dapat

dilaksanakan tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran dari berbagai pihak.

Semoga Allah SWT melimpahkan karunia serta anugrah-Nya atas segala bantuan

yang telah diberikan, Amin.

Karena keterbatasan waktu, dana, data, pengetahuan, dan pengalaman

yang dimiliki, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pikiran bagi

para pembaca sekalian dan semua pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 22 Desember 2014

Dinar Annisa Susanti

Page 10: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME. ..................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ............................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

E. Metode Penelitian .......................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 14

BAB II KERANGKA TEORI

A. Good Governance ........................................................................... 16

B. Reformasi Birokrasi....................................................................... 22

C. Kebijakan Publik ........................................................................... 34

BAB III PROFILE DKI JAKARTA

A. Sejarah Provinsi DKI Jakarta ........................................................ 39

B. Geografis DKI Jakarta ................................................................... 42

C. Unsur Demografi DKI Jakarta....................................................... 42

1. Jumalah Penduduk .................................................................... 43

2. Tingkat Ekonomi ...................................................................... 45

3. JumlahKecamatan dan Kelurahan..............................................47

D. Struktur Pemerintahan DKI Jakarta .............................................. 48

E.Peta DKI Jakarta ........................................................................ 53

BAB IV PENERAPAN SISTIM LELANG JABATAN POSISI CAMAT

DAN LURAH DI DKI JAKARTA

A. Faktor – Faktor Lelang Jabatan ..................................................... 54

1. Keinginan Sosok Camat dan lurah yang bisa terjun ke lapangan

.................................................................. ................................ 56

2. Menghindari KKN.................................................................. .. 57

3. Menciptakan Budaya Demokratis dari Ruang Lingkup yang

Lebih Kecil .................................................................. ............ 59

B. Lelang Jabatan Sebagai Bentuk Good Governance ....................... 61

1. Prinsip Kompetensi..................................................................61

2. Prinsip Transparansi.................................................................62

Page 11: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

x

3. Prinsip Akuntabilitas................................................................63

4. Prinsip Partisipasi................................................................ .... 65

5. Rule Of Law................................................................ ............ 66

6. Social Justice................................................................ ........... 67

C. Pelaksanaan Lelang Jabatan .......................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 77

B. Saran .............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xiv

LAMPIRAN................................................................ ........................................ xix

Page 12: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta tahun 2013......................43

Tabel 3.2 Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010.........46

Tabel 3.3 Laju pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010....46

Tabel 3.4 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DKI Jakarta tahun 2008.....47

Tabel 4.1 Tabel Pendaftar Lelang Jabatan Camat dan Lurah di DKI

Jakarta...................... ...................... ...................... .......................71

Page 13: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Skema Urutan Tahapan Kebijakan Publik......................38

Bagan 3.1 Pemerintahan DKI Jakarta...................... .........................49

Page 14: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Peta DKI Jakarta.................................................53

Page 15: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mekanisme pengangkatan untuk jabatan Camat dan Lurah di Indonesia

menggunakan sistem tertutup, yaitu dengan cara diangkat langsung oleh Bupati atau

Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

kepada Bupati atau Walikota dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menguasai

pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.1 Sedangkan untuk calon Lurah diusulkan oleh Camat kepada

Bupati atau Walikota dari PNS yang memiliki kemampuan teknis di bidang

administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat setempat.2

Nama-nama calon Camat yang diajukan oleh Sekertaris Daerah

Kabupaten/Kota dan Lurah yang diajukan oleh Camat akan menjadi pertimbangan

Bupati atau Walikota untuk selanjutnya diputuskan dan mengangkatnya. Walaupun

dalam mekanisme pengangkatan jabatan tersebut Sekertaris Daerah Kabupaten/Kota

1

Peraturan Pemerintah Nomor. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-19-tahun-2008-kecamatan

diunduh pada 3 Februari 2014 2

Peraturan Pemerintah Nomor. 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/24416/node/707/pp-no-73-tahun-2005-

kelurahan diunduh pada 3 Februari 2014

Page 16: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

2

dan Camat berhak untuk mengajukan nama-nama calon, akan tetapi keputusan akhir

berada di tangan Bupati atau Walikota.3

Sistem pengangkatan di DKI Jakarta, kecamatan dipimpin oleh seorang

Camat dan dibantu oleh seorang Wakil Camat yang diangkat dari pegawai negeri sipil

(PNS). Camat dan Wakil Camat diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul

Bupati atau Walikota. Camat bertanggung jawab kepada Bupati atau Walikota

melalui Sekertaris Kabupaten atau Kota. Sedangkan kelurahan dipimpin oleh seorang

Lurah dan dibantu oleh Wakil Lurah yang diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS).

Lurah dan Wakil Lurah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atau Walikota

berdasarkan pendelegasian wewenang Gubernur. Lurah bertanggung jawab kepada

Bupati atau Walikota melalui Camat.4

Pada pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menolak sistem tersebut dan membuat

terobosan baru yaitu dengan adanya seleksi terbuka (lelang jabatan). Menurut Joko

Widodo, lelang jabatan adalah suatu terobosan yang baru untuk lebih memajukan

birokrasi yang ada, dalam lelang jabatan ini menggunakan proper test pada tingkat

3

Peraturan Pemerintah Nomor. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-19-tahun-2008-

kecamatan diunduh pada 3 Februari 2014 4 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_29_2007.pdf diunduh pada 21 Desember 2014

Page 17: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

3

Lurah dan Camat yaitu harus memenuhi syarat sesuai dengan aturan undang-undang

yang berlaku.5

Penerapan sistem lelang jabatan Camat dan Lurah menurut Joko Widodo

merupakan salah satu cara untuk mengatasi adanya campur tangan para politisi dalam

birokrasi pemerintahan. Sebagai seorang Gubernur yang diangkat melalui jalur

politik, Joko Widodo mengakui adanya tekanan untuk mengangkat orang-orang

tertentu dalam birokrasi. Kemudian ia menerapkan kebijakan lelang jabatan untuk

menghindari hal tersebut.6 Sistem lelang jabatan Camat dan Lurah juga merupakan

upaya untuk memberantas penyakit nepotisme dalam perekrutan jabatan pada posisi

yang startegis di Pemprov DKI Jakarta.7

Menurut Basuki Tjahaja Purnama

penerapan seleksi terbuka Camat dan Lurah didorong demi meningkatkan pelayanan

publik di Jakarta untuk kepentingan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).8

Selain itu, penerapan sistem lelang jabatan dimaksudkan agar terjadi sistem

transparansi terhadap publik dan mendapatkan pemimpin yang kompeten atau

memenuhi syarat sebagai pemimpin Camat dan Lurah. Dalam kebijakan yang

dikeluarkan oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama tersebut seorang Camat

dan Lurah dapat diangkat sesuai dengan hasil ujian atau yang disebut dengan fit and

proper test, maka siapapun yang bisa mengikuti ujian berkesempatan menjadi Camat

5

http://m.sindonews.com/read/2013/02/06/16/714821/lelang-jabatan diunduh pada 30

November 2013 6 http://news.liputan6.com/read/587988/alasan-jokowi-terapkan-lelang-jabatan-camat-lurah

diunduh pada 15 April 2014 7 http://bappedajakarta.go.id/?p=1161 diunduh pada 25 April 2014

8 http://news.detik.com/read/2014/04/22/162929/2562169/10/ahok-lelang-jabatan-lurah-dan-

camat-tak-hina-uu-dan-lulusan-ipdn diunduh pada 24 April 2014

Page 18: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

4

dan Lurah.9 Fit and proper test adalah suatu uji kelayakan dan kepatuhan, melalui uji

kelayakan dan kepatuahan ini maka seseorang dapat dikatakan layak menduduki

jabatan baik dari segi kemampuan manajerial maupun pengetahuan, serta visi dan

misi terhadap oraganisasi.10

Seleksi secara terbuka pada Camat dan Lurah adalah dalam rangka

optimalisasi penyelenggaraan tugas kecamatan dan kelurahan yang membutuhkan

seorang pejabat yang memiliki keunggulan. Sistem lelang jabatan yang dimaksud

Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama adalah menggunakan fit and proper test.

Kriteria untuk bisa mengikuti lelang jabatan tersebut adalah memiliki nilai penunjang

akademik, memiliki mental kepribadian yang baik, dan sehat jasmaninya. Selain itu,

pegawai yang ingin mengikuti lelang jabatan Camat dan Lurah juga harus memiliki

performa komunikasi yang baik, sehingga dia mampu menyampaikan programnya

kepada masyarakat.11

Dasar hukum lelang jabatan atau seleksi terbuka adalah mengacu pada Surat

Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Menpan-RB) Nomor. 16 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan

Struktural Yang Lowong Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah, yang

9

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/11/1705099/Putuskan.Rantai.Nepotisme.Lela

ng.Jabatan.ala.Jokowi.Jawabannya diunduh pada 22 Februari 2014 10

http://www.bphn.go.id/data/documents/fit_and_proper_testdalam_proses_pemilihan.pdf

Zaenal Arifin, Badan Pembina Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 2005

diundug 29 Desember 2014 11

Peraturan Gubernur No. 19 Tahun 2013 tentang Seleksi Terbuka Camat dan Lurah

http://www.jakarta.go.id/web/produkhukum/search diunduh pada 3 februari 2014

Page 19: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

5

berdasar pada Undang-undang Nomor. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

Undang-undang Nomor. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.12

Dengan rendahnya kinerja pelayanan publik dewasa ini, maka adanya

terobosan baru yang dilakukan oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnam dalam

langkah-langkah reformasi birokrasi di Pemprov DKI Jakarta perlu diapresiasi dan

diharapkan membawa dampak yang positif.

Tujuan dari lelang jabatan secara terbuka yaitu13

:

Pertama, mendapatkan outcome yang positif yaitu terangkatnya PNS yang

memiliki kompetensi dan profesionalitas yang memadai sesuai dengan jabatannya

sekaligus memiliki hati nurani yang bersih atau paling tidak memiliki rekam jejak

yang baik. Bahwa kita masih mempercayai adanya PNS yang masih memiliki

ketulusan dalam pengabdiannya untuk negara maka dengan adanya promosi lelang

jabatan terbuka seperti ini kita akan mendapat pemimpin yang berkoptensi tinggi,

berkinerja baik, berintegritas dan juga sesuai dengan harapan.

Kedua, dengan adanya fit and proper test persaingan positif akan terbuka.

Ada logika yang mengatakan bahwa tidak ada kualitas yang lahir tanpa sebuah

persaingan. Tentu dengan adanya persaingan mendorong semangat bagi peningkatan

kualitas, kinerja dan disiplin PNS. Dengan adanya fit and proper test PNS dapat teruji

12

Landasan hukum Lelang Jabatan http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/se-

menpan-rb diunduh pada 3 Februari 2014 13

Lelang Jabatan Dalam Perspektif Kebijakan Publik, Drs. Mahmun Syarif Nasution,

M.APhttp://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISANPENGAJAR/vdyr1370450043.pdf diunduh pada

28 Januari 2014

Page 20: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

6

kualitasnya, karena selama ini dinilai masih banyak yang belum berkualitas. Dengan

demikian tidak adanya lagi budaya yang mengindikasikan keterkaitan emosional

ataupun ekonomi untuk mendapatkan suatu jabatan, tetapi siapapun dapat

dipromosikan atau mendapatkan kesempatan menjabat melalui fit and proper test

secara adil.

Ketiga, bagi pejabat pembina kepegawaian dan pejabat eselon I, II yang

berwenang dalam memberi mandat bagi PNS dalam jabatan tertentu, maka lelang

jabatan dapat bermanfaat untuk menghindarkan diri dari intervensi berbagai pihak

yang berusaha menempatkan “orangnya” dalam jabatan strategis di lingkungan

masing-masing. Dengan demikian atasan sangatlah berpengaruh pada posisi suatu

jabatan karena atasan yang menentukan posisi bawahan, dan dengan pola ini

diharapkan pihak atasan dapat memberikan mandat yang baik dan benar agar tidak

terjadinya intervensi dari berbagai pihak.

Keempat, memperkuat sistem managemen karir berdasarkan merit system

dimana terbuka peluang yang sama bagi setiap PNS untuk meningkatkan karir

berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Selama ini yang kita ketahui proses

rekrutment kurang objektif dan tidak transparan, sehingga para PNS kurang

meningkatkan prestasinya, bahkan banyak dari mereka lebih memilih kedekatannya

dengan pejabat. Dengan ini diharapkan proses rekrutmen lebih objektif dan

transparan agar mendapatkan PNS yang berkompetensi.

Kelima, peran aktif masyarakat juga menjadi faktor penting bagi peningkatan

kualitas pelayanan publik. Untuk itu, mestinya hal ini juga dibarengi dengan upaya

Page 21: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

7

pengawasan masyarakat yang jauh lebih intens agar pejabat yang telah diseleksi lebih

fokus pada kerja pelayanan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat perlu mengetahui

dan ikut mengawasi kinerja pejabat yang telah diseleksi agar dapat bekerja dengan

baik dan masyarakat juga mendapatkan pelayanan yang baik pula.

Provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah Ibu Kota Negara tentunya menjadi

sebuah contoh bagi daerah-daerah yang ada di Indonesia. Sistem lelang jabatan yang

dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta bisa saja menjadi sebuah pemantik bagi

daerah-daerah lain untuk merubah sistem rekrutmen pajabat publik Lurah dan Camat

di daerahnya masing-masing dengan sistem serupa (lelang jabatan).

Berdasarkan pernyataan dan pengalaman mengenai lelang jabatan Camat dan

Lurah di DKI Jakarta yang dilaksanakan pertama kali pada 2013, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitan yang berjudul “Kebijakan Lelang Jabatan

Pengangkatan Camat dan Lurah Di DKI Jakarta Tahun 2013 dalam Rangka

Good Governance”.

Alasan peneliti memilih judul tersebut karena; Pertama, masalah lelang

jabatan Camat dan Lurah cukup menarik untuk dibahas. Kedua, masalah tersebut

masih dalam jangkauan penguasaan penulis. Ketiga, mudah dalam mengakses data.

Page 22: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

8

B. Perumusan Masalah

Sistem pemilihan Camat dan Lurah melalui lelang jabatan merupakan

terobosan baru di Pemprov DKI Jakarta dan berbeda dengan wilayah lain di

Indonesia. Perubahan sistem rekrutmen melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh

Gubernur Joko Widodo ini merupakan hal baru dan menurut penulis menarik untuk

diteliti. Dalam penelitian skripsi ini secara umum ingin memberikan analisa terhadap

kebijakan Gubernur Joko Widodo dalam lelang jabatan posisi Camat dan Lurah di

DKI Jakarta, dengan pertanyaan peneliti sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi sistem lelang jabatan ?

2. Apakah sistem lelang jabatan Camat dan Lurah dapat mendorong terciptanya

Good Governance di DKI Jakarta ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian :

a. Mengetahui factor-faktor yang melatarbelakangi sistem lelangan jabatan.

b. Mengetahui proses sistem lelang jabatan Camat dan Lurah dapat

mendorong terciptanya Good Governance di DKI Jakarta.

Page 23: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

9

2. Manfaat Penelitian :

a. Manfaat Akademis

Mengembangkan ilmu politik dalam hal Good Governance,

khususnya penerapan sistem lelang jabatan Lurah dan Camat dalam upaya

menciptakan Good Governance di DKI Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan kontribusi literatur keilmuan serta menjadikan penulisan

ini sebagai literatur dalam bidang Ilmu Politik.

2) Menambah informasi bagi penulisan skripsi yang serupa di waktu

yang akan datang.

D. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, terdapat penelitian yang mengkaji mengenai Good

Governance:

1. Penelitian yang berjudul “Model Skala Prioritas Pembangunan Kota Bandung

Berbasis Good Governance” dengan nama peneliti Dewi Kurniasih jurusan

Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Komputer Indonesia Bandung. Penulis menemukan perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian yang penulis buat, diantaranya mengenai Good

Page 24: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

10

Governance yang diteliti oleh peneliti Dewi Kurniasih lebih fokus pada

Pembangunan di kota Bandung yang diterapkan berbasis good governance,

sedangkan yang diteliti pada penelitian skripsi ini adalah mengenai lelang

jabatan Camat dan Lurah di DKI Jakarta yang menuju good governance.

2. Penelitian yang berjudul “Reformasi Sistem Rekrutment Pejabat dalam

Birokrasi Pemerintahan (Studi kasus rekrutment pejabat eselon II di Provinsi

Nangroe Aceh Darussalam)” dengan nama peneliti Muhammad Nasir. Pada

penelitian ini fokus pada reformasi birokrasi rekrutment khusus eselon II yang

ada di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sedangkan yang membedakan

dengan yang peneliti tulis adalah selain wilayahnya yakni berada di DKI

Jakarta dan penelitian ini fokus pada faktor – faktor yang melatar belakangi

lelang jabatan.

3. Penelitian yang diambil dari jurnal oleh peneliti yang bernama Irwan Noor

dengan judul “Inovasi Pemerintahan Daerah : Mengapa Gagal?” pada

penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti

diantaranya adalah perbedaan dalam mewujudkan kemajuan suatu daerah atau

reformasi birokrasi suatu daerah. Pada penelitian Irwan Noor lebih kepada

berbagai daerah dalam pembenahan manajemen RSUD Banjarnegara,

pembedayaan ekonomi di Kabupaten Deli, dan Gianyar Sejahtera di

Kabupaten Sumba Timur. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya

fokus pada Kebijakan Gubernur Joko Widodo dalam Lelang Jabatan untuk

posisi Camat dan Lurah di DKI Jakarta.

Page 25: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

11

4. Penelitian yang berjudul “Reformasi Birokrasi Pemerintah Surakarta” dengan

nama peneliti Myrna Nurbarani program studi Magister Ilmu Politik, Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro yang membahas tentang Reformasi

Birokrasi pada Pemerintahan Surakarta, dan yang membedakan dengan

penelitian yang akan penulis lakukan adalah bahwa penelitian ini hanya fokus

pada prinsip – prinsip good governance dalam kebijakan Gubernur Joko

Widodo tentang lelang jabatan pada posisi Camat dan Lurah di DKI Jakarta.

E.Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif menghasilkan prosedur analisis

dan tidak menggunakan analisis data statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Secara

prosedur menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.14

Dalam kaitan ini, metode penulisan yang digunakan penulis

dalam mengkaji permasalahan ini adalah pendekatan kualitatif. Sesuai dengan

penelitian yang akan peneliti ambil yaitu cenderung mengeksplorasi sedetail mungkin

sistem lelang jabatan yang dicetuskan oleh Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di

tingkat kecamatan dan kelurahan Pemprov DKI Jakarta melalui pendekatan kualitatif

dengan melakukan antara lain wawancara.

14

Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Rosdakarya, 2006),h. 4.

Page 26: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

12

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di wilayah DKI Jakarta, sedangkan waktu penelitian

akan dilaksanakan secara bertahap hingga selesai penelitian tersebut.

3. Tehnik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan berupa buku-buku yang diperlukan, data-data

yang terkait dengan penelitian ini, kutipan dari gambar-gambar atau surat kabar, foto-

foto dan segala macam benda yang dapat memberikan keterangan yang bersifat

tertulis ataupun tidak. Dokumetasi diperlukan untuk mempermudah peneliti

menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dan juga peneliti dapat menjelaskan

secara detail dan jelas terkait dengan permasalahan Good Governance di DKI Jakarta

(Studi tentang penciptaan kepemimpinan adiministrasi lokal melalui prinsip lelang

jabatan).

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara periset dan responden, di mana jawaban

responden akan menjadi data mentah. Secara khusus, wawancara adalah alat yang

baik untuk menghidupkan topik riset. Wawancara juga merupakan metode bagus

untuk pengumpulan data tentang subjek kontemporer yang belum dikaji secara

Page 27: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

13

ekstensif dan tidak banyak literatur yang membahasnya.15

Beberapa responden yang

peneliti wawancarai adalah sebagai berikut :

1) Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah DKI

Jakarta.

2) Dian Purfanto Camat Kramatjati, Jakarta Timur.

3) H.R.M. Amien Haji Camat pasar minggu, Jakarta Selatan.

4) H.M. Delas, Sekretaris Lurah Batu Ampar , Jakarta Timur.

5) Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, Jakarta Selatan.

6) Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

7) Mursyid Hidaya, Ketua RT. 004/RW.05 Jalan Raya Margasatwa,

Pejaten Barat.

Alasan peneliti mewawancarai Badan Kepegawaian Daerah karena Badan

Kepegawaian Daerah sebagai ketua dalam tim seleksi lelang jabatan, kemudian

peneliti mewawancarai camat, lurah dan ketua RT untuk mendukung jawaban

peneliti. Peneliti hanya mendapatkan data dari camat dan lurah di Jakarta timur dan

selatan karena keterbatasan waktu.

Sumber data diperoleh dari dokumen-dokumen yang peneliti masukan serta

hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Sebelum digunakan

dalam proses analisis, data dikelompokan terlebih dahulu sesuai dengan jenis dan

15

Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik (Jakarta: Prenada Media Group, 2007),h. 104.

Page 28: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

14

karakteristik yang menyertainya. Berdasarkan sumber pengambilannya, data

dibedakan atas dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan dari sumber asli oleh

orang yang melakukan penelitian.16

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah

ada.17

c. Analisis Data Penelitian

Analisis data penelitian untuk mengelola data yang sudah dikumpulkan,

penulis menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis

dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu.18

F. Simtematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini peneliti menyusun pembahasan menjadi beberapa

bagian dari sistematika penelitian sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, pada bab ini peneliti akan memaparkan permasalahan

yang melatarbelakangi pembahasan dan perumusan masalah serta tujuan terkait

dalam penelitian Kebijakan Lelang Jabatan Pengangkatan Camat dan Lurah di DKI

16

Pupuh Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011),h.

146. 17

Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan, h.147. 18

Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan, 100.

Page 29: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

15

Jakarta Tahun 2013 dalam Rangka Good Governance berdasarkan pada metode

penelitian kualitatif.

Bab II : Pada bab ini akan dipaparkan menegenai teori dan konsep yang

dipergunakan dalam pendekatan yang menjelaskan pokok permasalahan skripsi ini

yaitu Kebijakan Lelang Jabatan Pengangkatan Camat dan Lurah di DKI Jakarta

Tahun 2013 dalam Rangka Good Governance.

Bab III : Pada bab ini peneliti akan membahas tentang gambaran umum atau

profil mengenai DKI Jakarta

Bab IV : Pada bab ini merupakan bagian yang berisikan tentang permasalahan

yang peneliti angkat. Peneliti akan menjelaskan factor-faktor apa yang

melatarbelakangi sistem pelelangan jabatan, apakah sistem lelang jabatan Camat dan

Lurah dapat mendorong terciptanya good governance di DKI Jakarta dan pelaksanaan

lelang jabatan di DKI Jakarta.

Bab V : Pada bab ini peneliti akan berusaha untuk menyimpulkan

pembahasan mengenai skripsi ini sekaligus menjadi penutup pada pokok

permasalahan Kebijakan Lelang Jabatan Pengangkatan Camat dan Lurah di DKI

Jakarta Tahun 2013 dalam Rangka Good Governance. Selanjutnya di bab penutup

ini terdapat pula saran dan kritik bagi para pembaca.

Page 30: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

16

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN KONSEPTUAL

Kerangka teoritis dan konseptual merupakan penjelasan mendalam

mengenai teori-teori dan konsep yang akan digunakan oleh peneliti dalam

penelitian. Dalam bab ini teori-teori dan konsep akan dipaparkan secara jelas dan

rinci yaitu yang berhubungan dengan Kebijakan Lelang Jabatan Pengangkatan

Camat dan Lurah di DKI Jakarta Tahun 2013 dalam Rangka Good Governance.

A. Good Governance

Good Governance terdiri dari dua kata “good” dan “governance”.

Good yang berarti baik dan governance yang berarti pengurusan, pengelolaan,

pengarahan, pembinaan, dan penyelenggaraan pemerintahan. Menurut UNDP

governance merupakan pelaksana kewenangan atau kekuasaan dalam bidang

ekonomi, politik, dan administratife dalam mengelola berbagai urusan negara

agar terciptanya kondisi kesejahteraan, integritas dan kohesivitas sosial dalam

masyarakat.19

Good Governance merupakan proses penyelenggaraan

pemerintah dalam suatu negara dengan melibatkan bukan saja negara, tetapi

juga semua stake holder yang ada, baik itu di dunia usaha atau bisnis dan

19

Adi Sujatno, Moral Dan Etika Kepemimpinan merupakan Landasan ke Arah

Kepemerintahan yang Baik (Good Governance), (Jakarta : Team4AS, 2007) h. 41-42

Page 31: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

17

masyarakat madani (civil society).20

Good Governance merupakan suatu

bentuk manajemen pembangunan, yang juga disebut administrasi

pembangunan. Pengelolaan perubahan masyarakat dan pengelolaan

pembangunan.21

Untuk mewujudkan good governance adalah suatu

persyaratan yang harus dilakukan bagi setiap pemerintahan, seperti Indonesia

yang sedang mengalami krisis, baik ekonomi, budaya, sosial, moral, serta

kepemimpinan. Oleh karena itu Indonesia perlu mengambil langkah yang

strategis guna mewujudkan kepemerintahan yang baik pada era reformasi saat

ini.22

a. Konsep – konsep yang terdapat dalam Good Governance23

, yaitu :

Teori Political Society terdiri dari partai politik, birokrasi dan negara

merupakan kumpulan suatu organisasi dalam masyarakat yang tujuan

pendirian dan aktifitas utamanya adalah memperoleh dan menjalankan

kekuasaan politik seperti partai politik dan lembaga-lembaga negara.

Teori Economic Society merupakan kumpulan organisasi di dalam

masyarakat yang pendirian dan aktifitas tujuan utamanya adalah untuk

memperoleh keuntungan financial seperti korporasi dan unit ekonomi

lainnya.

20

Dr. Asmawi Rewansyah MSc, Reformasi Birokrasi dalam Rangka Good Governance

(Jakarta : CV Yusaintanas Prima,2010) h. 80 21

Prof. H. Bintoro Tjoktoamidjojo, MA, Reformasi Nasional Penyelenggaraan Good

Governance dan Perwujudan Masyarakat Madani (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2002) h.

61 22

Adi Sujatno, Moral Dan Etika Kepemimpinan Merupakan landasan ke arah

kepemerintahan yang baik (Good Governance), (Jakarta : Team4AS, 2007) h. 39 23

Ibid., h. 42-43

Page 32: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

18

Teori Civil Society merupakan kumpulan organisasi di masyarakat yang

tujuan utamanya adalah non politis dan non ekonomi, inisiatif

pendiriannya datang dari bawah, menjunjung pluralitas dan

mengembangkan demokrasi egaliter.

b. Enam prinsip good governance menurut Feisal Tamim sebagai berikut24

:

1. Competence, yaitu penyelenggaraan pemerintahan suatu daerah harus

dilakukan dengan mengedepankan profesionalitas dan kompetensi

birokrasi. Maka setiap pejabat yang dipilih atau ditunjuk untuk menduduki

suatu jabatan dapat benar-benar yang memiliki kompetensi yang dilihat

dari semua aspek penilaian, baik dari pendidikan atau keahlian,

pengalaman, moralitas, dedikasi, ataupun aspek lainnya.

2. Transparancy, yaitu dalam proses pengambilan kebijakan publik dan

pelaksanaan seluruh fungsi pemerintahan harus diimplementasikan dengan

mengacu pada prinsip keterbukaan. Dengan kemudahan mengakses

informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif. Hal ini merupakan

penyelenggaraan pemerintahan oleh birokrasi yang haknya harus

dijunjung tinggi.

3. Accountability, yaitu setiap tugas dan tanggung jawab dalam

pemerintahan daerah harus diselenggarakan dengan cara yang terbaik

yaitu dengan pemanfaatan sumber daya yang efisien demi keberhasilan

24

Dr. Bambang Istianto HP. M.Si. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif Pelayanan

Publik (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009) h. 107

Page 33: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

19

penyelenggaraan pemerintahan di suatu daerah, karena setiap kebijakan

dan tindakan yang diambil haruslah dipertanggungjawabkan ke hadapan

publik ataupun terhadap hukum.

4. Participation, yaitu dengan adanya otonomi daerah maka magnitude dan

intensitas kegiatan suatu daerah menjadi sedemikian besar. Hal ini

dihadapkan dengan kemampuan sumber daya masing-masing daerah,

maka mau tidak mau harus ada perpaduan antara upaya pemerintah daerah

dan masyarakat. Pemerintah daerah harus mampu mendorong prakarsa,

kreativitas, dan peran serta masyarakat dalam setiap upaya yang dilakukan

pemerintah daerah dalam rangka setiap meningkatkan keberhasilan

pembangunan daerah.

5. Rule of law, yaitu penyelenggaraan pemerintahan daerah harus didasarkan

pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang jelas. Dengan

demikian perlu dijamin adanya kepastian dan penegakan hukum yang

merupakan persyaratan keberhasilan dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

6. Social justice, yaitu penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam

implementasinya harus menjamin penerapan prinsip kesetaraan dan

keadilan bagi setiap anggota masyarakat. Tanpa adanya hal tersebut maka

masyarakat tidak akan mendukung suatu kebijakan dan program

pemerintah daerah.

Page 34: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

20

Menurut UNDP, prinsip-prinsip Good Governance, yang Pertama, adalah

Accountability, akuntabilitas yaitu adanya mekanisme penggantian pejabat atau

penguasa secara berkala, tidak ada usaha untuk membangun monoloyalitas secara

sistematis, definisi yang jelas terhadap pelanggaran kekuasaan di bawah kerangka

penegakan hukum. Kedua, Transparency atau keterbukaan dapat dilihat dalam

tiga aspek yaitu: adanya kebijakan yang terbuka terhadap pengawasan, adanya

akses informasi, sehingga masyarakat dapat menjangkau setiap kebijakan

pemerintah, berlakunya check and balance antara eksekutif dan legeslatif. Dalam

hal ini transparansi bertujuan untuk membangun rasa percaya antara pemerintah

dan publik dimana pemerintah memberikan informasi yang akurat kepada publik.

Ketiga, Participatory yaitu melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan

yang dibuat oleh pemerintah. Keempat, Rule of Law yaitu kerangka hukum yang

diperlukan untuk menjamin hak-hak warga negara dalam menegakkan

pertanggungjawaban pemerintah.25

c. Terdapat 3 pilar dalam mewujudkan Good Governance26

:

1. Transparansi merupakan suatu upaya menciptakan kepercayaan timbal

balik antar pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan

memadai. Informasi merupakan bagian penting masyarakat untuk

25

Ibid., h.95-98 26

Adi Sujatno, Moral Dan Etika Kepemimpinan merupakan Landasan ke Arah

Kepemerintahan yang Baik (Good Governance), (Jakarta : Team4AS, 2007) h. 39-40

Page 35: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

21

berpartisipasi dalam pengelolaan negara. Pemerintah perlu proaktif

memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang

disediakan kepada masyarakat yaitu pemerintah perlu mendayagunakan

jalur komunikasi seperti brosur, leaflet, koran, radio, dan televisi.

2. Partisipasi merupakan upaya mendorong warga negara untuk

mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses

pengambilan keputusan yang mencangkup kepentingan masyarakat, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Partisipasi yang dimaksud adalah

untuk menjamin agar setiap kebijakan yang diambil mencerminkan

aspirasi rakyat.

3. Akuntabilitas merupakan suatu perwujudan kewajiban mempertanggung

jawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk memenuhi persyaratan good governance diperlukan strategi

kepemimpinan yang meliputi tiga hal yaitu tujuan (end), sarana (means), dan metode

(ways). Maka dalam konteks ini yang menjadi tujuan adalah mewujudkan good

governance dan clean governance di dalam penyelenggaraan kenegaraan, kemudian

dalam rangka mewujudkan good governance dan clean governance maka sarana apa

saja yang dapat dan telah digunakan oleh kepemimpinan nasional. Selanjutnya

metode apa yang tepat digunakan dengan memperhatikan sarana yang tersedia agar

Page 36: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

22

good governance dan clean governance dapat terwujud. Dalam PP No. 1 Tahun 2000

dinyatakan, kepemerintahan yang baik adalah: “Kepemerintahan yang

mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip Profesionalitas, Akuntabilitas,

Transparansi, Pelayanan Prima, Demokrasi, Efisiensi, Efektivitas, Supremasi hukum

dan diterima oleh seluruh masyarakat”.27

Good governance menjadi salah satu teori yang digunakan dalam lelang

jabatan karena di dalam kebijakan yang di ambil oleh gubernur dan wakil gubernur

Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang berdasarkan prinsip prinsip good

governance, karena prinsip – prinsip good governance adalah salah satu cara

mewujudkan good governance dalam sistem pengisisan jabatan camat dan lurah.

B. Reformasi Birokrasi

Dalam mewujudkan good governance kita perlu mengetahui terlebih dahulu

mengenai birokrasi. Birokrasi adalah alat utama dalam penyelenggaraan negara dan

pemerintahan, yang tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana pelayanan publik

melainkan bertugas dalam menerjemahkan berbagai keputusan politik ke dalam

berbagai kebijakan publik dan menjamin pelaksanaan berbagai kebijakan tersebut

secara operasional. Oleh karena itu birokrasi adalah faktor penentu keberhasilan

27

Ibid., h.45

Page 37: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

23

keseluruhan agenda negara dan pemerintahan, dalam upaya merealisasikan sebuah

tata pemerintahan yang baik (good governance).28

Birokrasi selalu dikaitkan oleh seorang tokoh yang bernama Max Webber.

Begitu besar pengaruh pemikirannya sehingga jika bicara mengenai birokrasi maka

nama Max Weber akan muncul. Max Weber adalah salah seorang tokoh asal Jerman

yang dipandang sebagai bapak birokrasi. Birokrasi Weber membentuk sebuah

hierarki atau sebuah struktur organisasi dimana atasan memberikan tugas dan

kewajiban kepada bawahannya.29

Birokrasi yang menjadi tiang negara menjadi salah satu bagian penting dalam

membangun sebuah negara. Banyak ahli yang menyimpulkan bahwa birokrasi adalah

sebuah landasan dari keberhasilan sebuah negara, karena jika birokrasi dapat berjalan

dengan baik maka akan bisa lebih besar negara tersebut memperoleh kemakmuran

dan kesejahteraan bagi para rakyatnya. Menurut Max Weber sendiri yang dapat

dilihat pada paragraph sebelumnya bahwa Max Weber berpendapat birokrasi

sebaiknya dijalankan dengan pimpinan yang memimpin langsung bawahannya agar

dapat dijalankan dengan baik, pesan atau mandat yang disampaikan dan diinginkan

oleh atasannya tersebut sampai ke bawahan.

28

Ismadi Ananda, Pokok – Pokok Pikiran Penataan Kelembagaan (Jakarta: PT Satria Muda

Adi Ragam Terpadu, 2013), h. 3 29

Max Weber, Economy and Society, (California: University of California Press, 1978) h. 956

Page 38: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

24

Birokrasi dibuat untuk mencapai tujuan pemerintah dalam mensejahterakan

masyarakat. Menurut Weber tujuan penyedian birokrasi pemerintah adalah sebagai

berikut:

1. Menyediakan sejumlah layanan sebagai hakikat dari tanggung jawab

pemerintah.

2. Memajukan kepentingan sektor ekonomi

3. Membuat regulasi atau aturan30

Pengertian birokrasi pada abad ke-18 yang berasal dari kata bureau yang

merupakan meja tulis dan diartikan sebagai suatu tempat para pejabat bekerja,

kemudian cracy yang berasal dari bahasa Yunani yang merupakan suatu aturan.

Istilah birokrasi pada awalnya diperkenalkan oleh Max Weber yang memandang

birokrasi sebagai unsur pokok dalam rasionalisasi dunia modern, suatu birokrasi

tentang legal rasional yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut31

:

1. Para anggota bebas staf secara pribadi bebas, hanya menjalankan tugas-

tugas impersonal jabatan (berkemampuan memisahkan urusan pribadi

dengan urusan dinas).

2. Ada hirarki atau tingkatan jabatan yang jelas (tingkat atas mempunyai

kewenangan dan mengendalikan tingkat bawah).

3. Fungsi-fungsi jabatan ditentukan secara tegas (pembagian kerja yang

jelas).

4. Para pejabat diangkat berdasarkan suatu kontrak.

5. Mereka dipilih berdasarkan kualifikasi profesional, berdasarkan suatu

diploma atau ijazah yang diperoleh melalui ujian.

6. Mereka memiliki gaji berjenjang menurut kedudukan dalam hirarki dan

hak-hak pensiun pejabat dapat selalu menepati posnya serta dalam

keadaan tertentu dapat diberhentikan.

30

Ibid.,h. 959 - 963 31

Syafuan Rozi, Zaman Bergerak, Birokrasi dirombak, (IP2P LIPI. Pustaka Pelajar,

Yogyakarta 2006) h. 6

Page 39: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

25

7. Pos jabatan adalah lapangan kerjanya sendiri atau lapangan kerja pokok,

terdapat suatu struktur karir dan promosi dimungkinkan berdasarkan

senioritas ataupun keahlian (merit sistem).

8. Pejabat mungkin tidak sesuai dengan posnya ataupun dengan sumber yang

tersedia di pos tersebut.

9. Pejabat tunduk pada diliner dan kontrol yang seragam.

Merit sistem adalah salah satu alternatif sistem penggajian PNS yang dapat

memacu prestasi, penerapan merit sistem dalam manajemen PNS32

:

1. Menetapkan target prestasi kerja.

2. Mengembangkan sistem penilaian karya pegawai yang berfokus pada

kekhasan jabatan.

3. Memberikan pelatihan penilaian prestasi kerja kepada para pemimpin unit

kerja, dan pegawai umumnya terampil menilai prestasi kerja pegawainya

serta menguasai seni penyampaian umpan balik tentang kondisi nyata

prestasi kerja yang berhasil dicapai, sehingga pada masa mendatang

memungkinkan untuk dicapainya prestasi kerja pegawai yang lebih baik.

4. Memberikan penghargaan berdasarkan prestasi kerja yang berhasil dicapai

oleh setiap pegawai.

5. Menggunakan skala kenaikan penghasilan yang besar dan bernilai

signifikan.

Menurut Weber birokrasi adalah unsur terpenting dalam pertumbuhan dan

perkembangan organisasi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan tertentu,

perhatian Weber tertuju pada struktur yang normatif dan mekanisme untuk

mempertahankan struktur tersebut, hal ini merupakan unsur formal yang menjadi ciri

khas dari Weber.33

Birokrasi dikembangkan dengan menggunakan konsep kontraktual yang

memiliki arti terdapat penerapan hubungan antara penyelengaraan pelayanan dengan

pengguna jasa dalam pemberian pelayanan publik. Hubungan mutualistis antara

32

Penerapan merit sistem, http://www.bkn.go.id diunduh pada 21 februari 2014 33

Syafuan Rozi, Zaman Bergerak, Birokrasi dirombak, P2P LIPI. Pustaka Pelajar,

Yogyakarta 2006. H. 6

Page 40: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

26

aparat sebagai pihak yang memiliki wewenang harus berlangsung sejalan dengan

masyarakat sebagai pihak yang memegang otoritas.34

Namun yang terjadi di

Indonesia dewasa ini pelayanan dilakukan dengan setengah hati atau karena adanya

keterpaksaan. Pemerintahan milik rakyat akan tercipta jika birokrat menjalankan

tugas dan fungsinya, tetapi selama ini banyak birokrat yang tidak menjalankan

tugasnya dengan baik dan tidak memahami secara pasti mengenai pelayanan.

Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990) pelayanan publik yang baik

dapat dilihat melalui indikator yang sifatnya fisik. Penyelenggaraan pelayanan publik

yang baik dapat dilihat melalui aspek fisik pelayanan yang diberikan seperti

tersedianya sebuah gedung pelayanan yang representatif, fasilitas pelayanan berupa

televisi, ruang tunggu yang nyaman, peralatan pendukung yang memiliki teknologi

canggih seperti computer, penampilan aparat yang menarik dimata pengguna jasa dan

berbagai fasilitas kantor pelayanan yang memudahkan akses pelayanan bagi

masyarakat.35

Publik berasal dari kata-kata bahasa Inggri public yang berarti umum,

masyarakat negara. Inu dan kawan-kawan mendefinisikan publik merupakan

34

Agus Dwiyanto, dkk, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia,( Gajah Mada University

Press, Yogyakarta, 2006) h.153 35

Ibid., h.49

Page 41: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

27

sejumlah manusia yang memiliki kebebasan berfikir, perasaan, harapan, sikap, dan

tindakan yang benar serta baik berdasakan nilai-nilai norma yang merasa memiliki.36

Reformasi birokrasi menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan untuk

mewujudkan negara dan pemerintahan Indonesia yang memenuhi karakterisktik good

governance. Reformasi birokrasi menurut teori Max Weber adalah “ upaya-upaya

strategis dalam menata kembali birokrasi yang sedang berjalan sesuai prinsip-prinsip

“span of control, division of labor, line and staff, rule and regulation, and

professional staff”. Michael Dugget, Director General IIAS mendefinisikan reformasi

birokrasi adalah suatu proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mendesign

ulang birokrasi yang berada di lingkungan pemerintah dan partai politik, sehingga

dapat berguna dan berhasil baik ditinjau dari segi hukum maupun politik. Reformasi

birokrasi yang dimaksud adalah adanya proses atau rangkaian kegiatan, tindakan

yang sungguh-sungguh dan rasional. Sehingga terdapat konsep dan sistem yang jelas

berlangsung terus menerus secara berkelanjutan dalam enam pekerjaan meliputi

evaluasi, penataan, penertiban, perbaikan, penyempurnaan, dan pembaruan.37

Konsep dan sistem tersebut akan dijelaskan pada delapan area penting agenda

reformasi birokrasi38

:

36

DR Lijan Poltak Sinambela, M.M.,Pd.,Dkk. Reformasi Pelayanan Publik – Teori Kebijakan

dan Implikasinya(PT. Bumi Aksara, Jakarta 2006) h. 66 37

Ismadi Ananda, Pokok – Pokok Pikiran Penataan Kelembagaan (Jakarta: PT Satria Muda

Adi Ragam Terpadu, 2013), h.5 38

Ibid., h. 5-6

Page 42: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

28

1. Aspek kelembagaan, yaitu melahirkan organisasi yang proporsional,

efektif dan efisien.

2. Aspek tata laksana, yaitu melahirkan sistem, proses dan prosedur kerja

yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good

governance.

3. Aspek peraturan perundang-undangan, agar melakukan regulasi yang

lebih tertib, tidak terjadi tumpang tindih dan kondusif.

4. Aspek sumber daya manusia aparatur, agar dapat melahirkan sumber daya

manusia yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional,

berkinerja tinggi dan sejahtera.

5. Aspek pengawasan, yang bertujuan agar dapat meningkatkan

penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bebas KKN.

6. Aspek aspek akuntabilitas, untuk meningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi.

7. Aspek pelayanan publik, untuk mewujudkan pelayanan yang prima sesuai

dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

8. Aspek mindset dan cultural set aparatur, untuk melahirkan birokrasi

dengan integritas dan kinerja yang tinggi.

Reformasi birokrasi menurut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara

(Menpan) adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih

berdayaguna dan berhasilguna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional. Reformasi birokrasi menurut Drs. Taufik Effendi, Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara menjelaskan tentang pokok-pokok reformasi

birokrasi sebagai berikut39

:

1. Kelembagaan adalah suatu organisasi yang ramping strukturnya dan

banyak fungsi, efisien, dan efektif. Suatu organisasi yang disusun

berdasaran visi, misi dan strategi yang jelas. Organisasi efisien dan efektif,

rasional, dan proporsional, ramping dalam pembidangan sesuai beban dan

39

Sekretaris Negara Republik Indonesia, Agenda Strategis Reformasi Birokrasi Menuju Good

Goverance www.setneg.go.id/index2.php diunduh pada 19 Agustus 2014

Page 43: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

29

sifat tugas yaitu mengedepankan kompetensi dan profesionalitas dalam

pelaksanaan tugas dan menerapkan strategi pembelajaran yang cepat

beradaptasi terhadap perubahan.

2. Sumber Daya Manusia Aparatur adalah suatu SDM yang ingin dibangun

yaitu professional, netral dan sejahtera. Manajemen kepegawaian modern,

PNS yang professional, netral, sejahtera, berdayaguna, berhasilguna,

produktif, trasparan, bersih dan bebas KKN untuk dan memberdayakan

masyarakat. Jumlah dan komposisi yang ideal yaitu sesuai dengan tugas,

fungsi dan beban kerja yang ada di masing-masing instansi pemerintah.

Penerapan sistem merit dalam manajemen PNS, klasifikasi jabatan,

standar kompetensi, sistem diklat yang mantap, standar kinerja,

penyusunan pola karir PNS, pola karir terbuka, PNS sebagai perekat dan

pemersatu bangsa, membangun sistem manajemen kepegawaian unified

berbasis kinerja, dan dukungan pengembangan database kepegawaian,

sistem informasi manajemen kepegawaian, sistem remunerasi yang layak

dan adil, menuju manajemen modern.

3. Tata laksana atau manajemen yaitu ketatalaksanaan aparatur pemerintah

disederhanakan, ditandai oleh mekanisme sistem prosedur, dan tata kerja

yang tertib, efisien dan efektif. Melalui ketatalaksanaan yang sederhana

meliputi standar oprasi, sistem prosedur, mekanisme, tata kerja, hubungan

kerja dan prosedur pada proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,

evaluasi dan pengendalian, proses korporitasi dan privatisasi, pengelolaan

Page 44: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

30

sarana dan prasarana kerja, penerapan perkantoran elektronik dan

pemanfaatan teknologi informasi dan apresiasi kearsipan. Unit organisasi

pemerintah yang mempunyai potensi penerimaan keuangan negara,

statusnya didorong menjadi unit korporatisasi dalam bentuk Badan

Layanan Umum (BLU), BHMN, BUMD, Perum, Persero, UPT, UPTD,

atau bentuk lainnya.

4. Akuntabilitas Kinerja Aparatur, pemahaman tentang akuntabilitas harus

ditingkatkan dan diupayakan agar tercipta suatu kinerja instansi

pemerintah yang berkualitas tinggi, akuntabel dan bebas KKN yang

ditandai dengan adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(SAKIP) yang efekti, sistem dan lingkungan kerja yang kondusif

berdasarkan peraturan dan tertib administrasi. Terlaksananya sistem

akuntabilitas instansi yang berguna sebagai sarana penilaian kinerja

instansi dan individu oleh stake holder (atasan, masyarakat dan pihak lain

yang berkepentingan) yang didukung oleh sistem informasi dan

pengolahan data elektonik yang terpadu secara nasional dan diterapkan di

semua lembaga/departemen di bidang perncanaan dan penganggaran.

5. Pengawasan, diharapkan terbangun sistem pengawasan nasional dengan

elemen-elemen pengawasan fungsional, pengawasan internal, pengawasan

eksternal, dan pengawasan masyarakat yang ditandai dengan sistem

pengendalian dan pengawasan yang tertib. Terbentuknya sistem

pengawasan yang mendukung pelaksanaan tindak lanjut, serta jumlah dan

Page 45: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

31

kualitas auditor profesional yang memadai, intensitas tindak lanjut

pengawasan dan penegakan hukum secara adil dan konsisten.

6. Pelayanan publik, sebagai barometer transparansi dan akuntabilitas dan

diharapkan dapat mendorong terwujudnya pelayan publik yang prima

dalam arti pelayanan publik yang cepat, tepat, efisien, transparan dan

akuntabel yaitu ditandai dengan pelayanan yang tidak berbelit-belit,

informatif, akomodatif, konsisten, cepat, tepat, efisien, transparan dan

akuntabel, menjamin rasa aman, nyaman, tertib, kepastian dan tidak

dijumpai pungutan tidak resmi.

7. Budaya kerja produktif, efisien dan efektif : penumbuh kembangan

budaya kerja produktif, efisien dan efektif harus didorong agar

terbangunnya kultur birokrasi pemerintah yang produktif, efisien dan

efektif. Terciptanya iklim kerja yang berorientasi pada etos kerja dan

produktifitas yang tinggi. Melalui pengembangan budaya kerja yang

mengubah mindset, pola piker, sifat dan prilaku serta motivasi kerja,

menemukan kembali karakter dan jati diri, membangun birokrat berjiwa

entrepreneur, dengan pengembangan budaya kerja yang tinggi (terbentuk

pola piker, sikap, tindak dan perilaku, serta budaya kerja pegawai etis,

bermoral, profesional, disiplin, hemat, hidup sederhana, jujur, produktif,

menghargai waktu, menjadi panutan dan teladan, serta mendapat

kepercayaan masyarakat).

Page 46: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

32

8. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi: perlu ditingkatkan koordinasi

program dan pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, pengawasan dan

pengendalian program pendayagunaan aparatur negara. Koordinasi

dilakukan sejak penyusunan program kerja dan anggaran, institusi atau

unit kerja yang secara fungsional berwenang dan bertanggungjawab atas

sesuatu masalah dan pelaksanaan tugas. Program kerja instansi atau

organisasi yang jelas (memperlihatkan keserasian kegiatan unit-unit kerja)

di bidang pendayagunaan aparatur negara.

9. Best practice yaitu mengamati contoh keberhasilan beberapa pemerintah

daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik.

Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi

informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi

pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan

masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat

mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan

proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga

tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner.40

40

Reformasi Birokrasi http://www.menpan.go.id/reformasi-birokrasi/makna-dan-tujuan

diunduh pada 19 Agustus 2014

Page 47: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

33

Salah satu agenda reformasi pemerintahan dalam rangka mewujudkan

kepemerintahan yang baik (good governance) : reformasi dalam bidang administrasi

publik yang perlu diarahkan pada peningkatan profesionalisme birokrasi pemerintah

dalam rangka meningkatkan pengabdian umum, pengayoman, dan pelayanan publik.

Dalam hal ini perlu ditopang dengan sistem karier dan prestasi kerja yang jujur dan

adil. Reformasi yang juga strategis dalam menciptakan pemerintahan yang bersih

terdiri dari41

:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari praktek-praktek korupsi,

kolusi, kronisme, dan nepotisme (KKKN)

2. Disiplin penerimaan dan penggunaan uang atau dana rakyat, agar tidak

lagi mengutamakan pola deficit founding dan menghapuskan sama sekali

adanya dana public non budgeter.

3. Penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas publik aparatur negara,

baik yang dilakukan secara fungsional oleh perangkat pengawasan internal

dan BPKP, ataupun oleh BPK dan DPR/DPRD serta peran aktif

masyarakat madani dalam mengawasi praktek pemerintahan.

Reformasi birokrasi yang juga menjadi salah satu teori yang digunakan dalam

sistem lelang jabatan di posisi camat dan lurah. Reformasi birokrasi yang merupakan

perbaikan birokrasi. Sistem lelang jabatan yang berkaitan dengan aspek reformasi

birokrasi yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dan mewujudkan pemerintahan

yang baik.

41

Adi Sujatno, Moral Dan Etika Kepemimpinan merupakan Landasan ke Arah

Kepemerintahan yang Baik (Good Governance), (Jakarta : Team4AS, 2007) h. 53

Page 48: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

34

C. Kebijakan Publik

Secara umum istilah “kebijakan” atau “policy” digunakan untuk menunjuk

perilaku seorang aktor yaitu seorang pejabat, suatu kelompok, suatu lembaga

pemerintah ataupun sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Menurut

Anderson kebijakan adalah arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan

oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu

persoalan.42

Kebijakan pemerintahan adalah suatu pilihan terbaik dalam usaha memproses

nilai pemerintahan yang bersumber pada kearifan pemerintahan dan mengikat secara

formal, etik, dan moral yang diarahkan guna menempati pertanggung jawaban aktor

pemerintah di dalam lingkungan pemerintahan.43

Kebijakan Publik adalah tindakan

yang dibuat dan diimplementasika oleh badan pemerintah yang memiliki kewenangan

hukum, politis dan financial untuk melakukannya.44

Kebijakan menurut Samuel P

Huntington yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk

mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.45

Menurut Anderson konsep kebijakan publik memiliki beberapa implikasi,

yaitu, Pertama, titik perhatian dalam membicarakan kebijakan publik berorientasi

42 Prof. Dr. Budi Winarno, MA, Kebijakan Publik Teori dan Proses , (Yogyakarta: Media

Pressindo, 2007) h. 16 43

Taliziduhu Ndraha, Kybernology ( Ilmu Pemerintahan Baru) 2, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2003) h. 498 44

Edi Suharto, PhD, Analisis Kebijakan Publik, ( Bandung : Alfabeta, 2005) h. 44 45

Toni Andrianus pito, dkk, Mengenal Teori – Teori Politik,( Jakarta : Nuansa, 2006) hal 45.

Page 49: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

35

pada maksud dan tujuan dan bukan perilaku secara serampangan, melainkan

kebijakan publik secara luas dalam sistem politik modern. Hal ini bukan sesuatu yang

terjadi begitu saja tetapi direncanakan oleh actor-aktor yang terlibat di dalam sistem

politik. Kedua, kebijakan adalah arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat

-pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan tersendiri, tetapi suatu

kebijakan yang mencakup tidak hanya keputusan untuk menetapkan undang-undang

mengenai suatu hal melainkan keputusan-keputusan beserta pelaksanaannya. Ketiga,

kebijakan merupakan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah dalam

mengatur perdagangan, mengendalikan inflasi, atau mempromosikan perumahan

rakyat dan bukan apa yang diinginkan oleh pemerintah. Keempat, kebijakan publik

dalam bentuknya bersifat positif atau negatif. Secara positif kebijakan mencakup

bentuk-bentuk tindakan pemerintah yang jelas untuk memengaruhi suatu masalah

tertentu. Secara negatif, kebijakan mencakup suatu keputusan oleh pejabat-pejabat

pemerintah, namun tidak untuk mengambil tindakan dan tidak untuk melakukan

sesuatu mengenai suatu persoalan yang memerlukan keterlibatan pemerintah.46

Dalam kebijakan publik terdapat suatu proses yang berkesinambungan antara

tahap satu dengan tahap lainnya. Tahap-tahap kebijakan publik meliputi beberapa

kegiatan, yaitu47

:

46

Prof. Dr. Budi Winarno, MA, Kebijakan Publik Teori dan Proses , (Yogyakarta: Media

Pressindo, 2007) h. 20-21 47

Ibid., h. 32-34

Page 50: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

36

1. Tahap penyusunan agenda.

Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda

publik. Banyak masalah tidak disentuh sama sekali atau ditunda dalam

waktu yang lama, sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus

pembahasan.

2. Tahap formulasi kebijakan.

Para pejabat merumuskan alternatif kebijakan untuk mengatasi masalah.

Alternatif kebijakan melihat perlunya membuat perintah eksekutif,

keputusan peradilan, dan tindakan legislative. Pada tahap ini masing –

masing aktor akan “bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah

terbaik.

3. Tahap adopsi kebijakan.

Alternatif kebijakan yang diadopsi dengan dukungan dari mayoritas

legislatif, konsensus diantara direktur lembaga atau keputusan peradilan.

4. Tahap implementasi kebijakan.

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika

program tersebut tidak diimplementasikan. Kebijakan yang telah diambil

dan dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan

sumberdaya financial dan manusia. Pada tahap implementasi berbagai

kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan

mendapat dukungan dari para pelaksana, namun beberapa yang lain

mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.

Page 51: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

37

5. Tahap evaluasi kebijakan.

Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau

dievaluasi, untuk melihat sejauhmana kebijakan yang dibuat telah mampu

memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk

memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu,

ditentukanlah ukuran-ukuran yang menjadi dasar untuk menilai apakah

kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan.

Page 52: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

38

Bagan 2.1

Skema Urutan Tahapan Kebijakan Publik

Tahap penyusunan agenda,

Tahap formulasi kebijakan,

Adopsi kebijakan,

Implementasi kebijakan,

Evaluasi kebijakan,

Sumber : William N. Dunn dalam Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan

Proses, hlm 34

Page 53: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

39

BAB III

PROFILE DKI JAKARTA

A. Sejarah Provinsi DKI Jakarta

Pada Abad ke-14 Jakarta bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan

Pajajaran, 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal

tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No.

6/D/K/1956). Pada 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah

kota bernama Stad Batavia. Pada 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente

Batavia'. Kemudian pada 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente

Batavia. Pada 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko

Betsu Shi. Pada September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah

Nasional Kota Jakarta. Tanggal 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre

Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia. Pada 24 Maret 1950 diganti

menjadi Kota Praj'a Jakarta. Pada 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah

swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun

1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Raya. Pada 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia

dengan nama Jakarta. Tahun1999, melalaui uu no 34 tahun 1999 tentang pemerintah

provinsi daerah khusus ibukota negara republik Indonesia Jakarta, sebutan

Page 54: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

40

pemerintah daerah berubah menjadi pemerintah provinsi dki Jakarta, dengan

otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, selain itu

wiolyah dki Jakarta dibagi menjadi 6 (5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten

administratif kepulauan seribu).48

DKI Jakarta yang merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat

pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan

dan keuangan, dan juga sebagai gerbang utama wisatawan manca negara.

Pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai potensi yang besar, tantangan dan

permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain. Untuk

mengembangkan potensi-potensi dan menangani tantangan serta permasalahan

tersebut diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, dan

menyeluruh dengan memperhatikan 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar

Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau

Birokrasi.49

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI

Jakarta pada Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5

(lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program gubernur terpilih pada

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Tahun 2012. Tujuan dari pemerintah melaksanakan

pembangunan daerah sesuai visi, misi dan program tersebut dapat dijabarkan melalui

48

Sejarah DKI Jakarta http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-

daerah/provinsi/detail/31/dki-jakarta diunduh pada 21 Desember 2014 49

Wilajyah DKI Jakarta http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/11/latar-belakang-2013-2017

diunduh pada 16 Desember 2014

Page 55: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

41

strategi pembangunan daerah yang berupa kebijakan dan program pembangunan,

serta kerangka pendanaan pembangunan dapat terlaksana sesuai rencana.50

Persoalan yang menonjol yang memerlukan perhatian sangat serius di DKI

Jakarta adalah yang berkaitan dengan prasarana dan sarana publik yang meliputi:

Pertama, belum berhasilnya penanganan pemukiman kumuh melalui ressetlemenent.

Kedua, banjir yang terus terjadi setiap tahun di sejumlah lokasi meskipun sifatnya

hanya genangan sementara. Ketiga, belum tertanganinya persoalan sampah dengan

teknologi yang modern. Keempat, Kemacetan sebagai akibat pertumbuhan jumlah

kendaraan yang cukup signifikan dan belum memadainya fasilitas jalan dan trotoar.

Kelima, belum optimalnya penataan ruang dan peruntukan penggunaan lahan.

Keenam, masih buruknya prasaranan dan sarana pelayanan publik.51

Untuk mencapai tujuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah, DKI

Jakarta diberikan kekhususan dalam penyelenggaraan otonomi hanya pada tataran

Provinsi dan bukan pada wilayah kota. Wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi enam

wilayah administrasi yaitu lima wilayah kotamadya dan satu wilayah administrasi

kepulauan seribu.

50

Ibid., 51

Badan Pengelola Lingkungan Hidup bplhd.jakarta.go.id diunduh pada 5 September 2014

Page 56: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

42

B. Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta yang terletak pada 6o 12’ Lintang Selatan dan 106 48’ Bujur

Timur. DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 7 meter diatas

permukaan laut, Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun 1989, luas wilayah

Provinsi DKI Jakarta adalah 7.659,02 km2 yang terdiri dari dataran seluas 661,52

km2, termasuk 110 pulau di Kepualauan Seribu, dan lautan seluas 6.997,50 km252

.

Berdasarkan posisi geografisnya, DKI Jakarta memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah Timur : Kabupaten/Kota Bekasi

Sebelah Selatan : Kabupaten Tangerang dan Kota Depok

Sebelah Barat : Kota Tangerang

sebelah Utara : Laut Jawa

C. Unsur Demografi DKI Jakarta

Jakarta memiliki peran penting dalam peta politik Indonesia mengingat posisi

Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia, maka Jakarta menjadi barometer daerah

lain di Indonesia. Jakarta tidak saja pusat pemerintahan tetapi juga menjadi pusat

pertumbuhan perekonomian Indonesia. Jakarta meiliki jumlah penduduk sebesar

9.988.329 jiwa pada tahun 2013, tetapi pada waktu siang hari penduduk Jakarta

52

Geografis DKI Jakarta Jakarta.go.id diunduh pada 16 Desember 2014

Page 57: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

43

meningkat dikarenakan terjadi migrasi penduduk dari luar kota yang bekerja di

Jakarta. Banyak orang menggantungkan hidupnya pada kota Jakarta, dan kota Jakarta

menjadi penarik bagi banyak orang.53

Terlihat dari gambar pada tabel berikut :

1. Jumlah penduduk.

Berikut dipaparkan mengenai jumlah penduduk berdasarkan kelamin di DKI

Jakarta.

Table 3.1

Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta tahun 2013

Kabupaten/Kota

Adm.

Jenis kelamin

Laki laki Perempuan Jumlah/Total

Kepulauan Seribu 12.480 12.067 24.547

Jakarta Selatan 539.183 523.577 1.062.760

Jakarta Timur 858.499 822.080 1.680.579

Jakarta Pusat 1.168.167 1.117.409 2.285.576

Jakarta Barat 1.068.393 1.033.742 2.102.135

53

Badan Pusat Statistik

http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0yMjAwJnBhZ2U9cHVibGlrYXNpJmlkPTU3

diunduh pada 1 September 2014

Page 58: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

44

Jakarta Utara 1.443.353 1.389.397 2.832.732

Jumlah/Total 5.090.075 4.898.254 9.988.329

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil - Badan Statistik Pusat 2013

Dari table jumlah penduduk DKI Jakarta tersebut dapat dilihat jumlah

penduduk paling banyak yaitu di Jakarta Utara sebanyak 2.832.732 jiwa. Kemudian

Jakarta Pusat 2.285.576 jiwa, Jakarta Barat 2.102.135 jiwa, Jakarta Timur 1.680.760

jiwa, Jakarta Selatan 1.062.760 jiwa dan Kepulauan Seribu 24.547 jiwa. Sebagai

Ibukota Negara, pembangunan banyak bertumpu di Jakarta. Pembangunan fisik di

Jakarta yang begitu pesat, gedung perkantoran yang begitu menjulang tinggi, pusat-

pusat kesehatan, hiburan dan wisata tumpah ruah menghiasi wajah kota Jakarta. Hal

ini yang menjadikan kota Jakarta sebagai kota megapolitan di Indonesia dan Asia.

Tentunya tanggung jawab yang dipikul oleh pemerintah provinsi sangat besar dalam

mengelola kota Jakarta.

Persoalan kependudukan di DKI Jakarta yang pada dasarnya jumlah

penduduknya terlalu besar jika dibanding dengan daya tampung wilayah dan

pelayanan yang biasa diberikan oleh kota. Tingginya jumlah penduduk antara lain

disebabkan oleh tingginya angka kelahiran serta banyaknya pendatang dari luar

daerah ke Provinsi DKI Jakarta. Hal ini menjadi masalah di DKI Jakarta ketika kota

tidak mampu untuk menyediakan fasilitas yang layak bagi penduduk baik pendatang

maupun keluarga kurang mampu dengan angka kelahiran yang tinggi. Sehingga

mereka harus tinggal di pemukiman yang padat dengan kualitas lingkungan yang

Page 59: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

45

tidak sehat. Masalah ketenagakerjaan yang muncul adalah pengangguran dan kualitas

tenaga kerja yang belum memadai atau tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan

pekerjaan yang tersedia. Permasalahan seperti ini menjadi kendala dalam

pembangunan Provinsi DKI Jakarta yang dituntut untuk memiliki sumber daya

manusia yang produktif dan efektif dalam bekerja. Beberapa masalah yang menonjol

sebagai berikut54

:

a. Tingginya tingkat pengangguran.

b. Pencari kerja yang melebihi ketersediaan lapangan kerja.

c. Ketidaksesuaian antara kualitas angkatan kerja dengan persyaratan

lapangan kerja.

d. Penduduk Provinsi DKI Jakarta kurang berminat menjadi TKI.

e. Ketaatan terhadap peraturan ketenaga kerjaan masih rendah.

2. Tingkat Ekonomi

Berikut di paparkan jumlah penduduk miskin dan laju pertumbuhan ekonomi

di DKI Jakarta tahun 2007 – 2010.

54

Badan Pengelola Lingkungan Hidup bplhd.jakarta.go.id diunduh pada 5 September 2014

Page 60: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

46

Tabel 3.2

Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010

NO Tahun Penduduk miskin %

1 2007 4,48

2 2008 4,29

3 2009 3,62

4 2010 3,48

5 2011 3,75

6 2012 3,69

Sumber : http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/07/tingkat-kemiskinan-di-dki-jakarta-

maret-2013 diunduh pada 29 Desember 2014

Tabel 3.3

Laju pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010

No Tahun Laju perekonomian %

1 2007 6,44

2 2008 6,22

3 2009 5,01

4 2010 6,51

5 2011 6,70

Page 61: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

47

6 2012 6,50

Sumber : BI,BPS DKI Jakarta

Dari data diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa jumlah penduduk

miskin di DKI Jakarta tidak stabil tetapi jumlah penduduk miskin terdapat pada tahun

2007. Dengan demikian Laju perekonomian di DKI Jakarta tiap tahun berdampak

tidak stabil tetapi laju perekonomian paling tinggi pada tahun 2011.

3. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan.

Berikut dipaparkan jumlah kecamatan dan kelurahan berdasarkan wilayah di

DKI Jakarta.

Tabel 3.4

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DKI Jakarta tahun 2008

No Wilayah Jumlah

Kecamatan

Jumlah

Kelurahan

Kepulauan

1 Wilayah administrasi

Jakarta Selatan

10 65

2 Wilayah administrasi

Jakarta Timur

10 64

3 Wilayah administrasi

Jakarta Barat

8 56

Page 62: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

48

4 Wilayah administrasi

Jakarta Utara

6 31

5 Wilayah administrasi

Jakarta Pusat

8 44

6 Wilayah administrasi

Kabupaten Kepulauan

Seribu

4 105

Sumber : http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kelurahan-kecamatan-kotamadya-di-dki-

jakarta-jumlah-masing-masing-wilayah.html diunduh pada tanggal 18 Desember 2014

D. Struktur Pemerintahan DKI Jakarta.

Sumber: http://birokrasi.kompasiana.com/2012/10/02/pejabat-pemda-dki-yang-pertama-

bakal-diganti-498065.html diunduh pada16 Desember 2014

Page 63: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

49

Menurut Undang–Undang Nomor 29 tahun 2007 tentang pemerintahan

Provinsi daerah khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Otonomi Provinsi DKI Jakarta diletakkan pada tingkat Provinsi,

pelaksanaan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menurut asas otonomi, asas

dekonsentrasi, asas tugas pembantuan dan kekhususan sebagai Ibukota Negara

Kesatuan Repubik Indonesia. Pemerintahan DKI Jakarta dipimpin oleh satu orang

gubernur dan dibantu oleh satu orang wakil gubernur yang dipilih secara langsung

melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah. DPRD memiliki

fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat

daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah, DPRD Provinsi DKI

Jakarta memberikan pertimbangan terhadap calon walikota/bupati yang diajukan oleh

gubernur. Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah dan kepala

daerah Provinsi DKI Jakarta yang diberikan kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan

tanggung jawab dalam kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang di bantu sebanyak empat Deputi yang terdiri dari55

:

1. Deputi bidang tata ruang dan lingkungan hidup

2. Deputi bidang pengendalian kependudukan dan pemukiman

3. Deputi bidang industri, perdagangan dan transportasi

4. Deputi bidang budaya dan pariwisata.

55

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-19-tahun-2008-kecamatan

diunduh pada 21 Desember 2014

Page 64: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

50

Deputi diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS) yang memenuhi persyaratan,

deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul gubernur. Sekertaris

daerah provinsi dipimpin oleh Sekertaris daerah diangkat dari pegawai negeri sipil

(PNS) yang memenuhi persyaratan. Sekertaris daerah juga di angkat dan

diberhentikan oleh presiden atas usul gubernur. Tugas sekertaris daerah adalah

membantu gubernur dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan perangkat

daerah karena kedudukan sekertaris daerah nertugas sebagai Pembina pegawai negeri

sipil di daerahnya. Sekretariat DPRD yang merupskan unsur pelayanan terhadap

DPRD. Sekretaris DPRD dipimpin oleh sekertaris DPRD, sekretaris DPRD diangkat

dari pegawai negeri sipil (PNS) yang memenuhi syarat. Sekretaris DPRD diangkat

dan diberhentikan oleh gubernur. Tugas sekretaris DPRD secara teknis operasional

berada di bawah dan tanggung jawab pimpinan DPRD dan secara teknis administratif

bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah.56

Dinas daerah merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah, dinas daerah

yang dipimpin oleh kepala dinas yang diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS) yang

memenuhi syarat. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh gubernur sesuai

dengan ketentuan peraturan undang – undang. Kepala dinas bertanggung jawab

kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Lembaga teknis adalah unsur pendukung

tugas gubernur dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat

spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum ataupun rumah sakit

56

Ibid.,

Page 65: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

51

khusus daerah (RSUD/RSKD). Badan , kantor atau RSUD/RSKD dipimpin oleh

seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh gubernur dari pegawai negeri

sipil (PNS). Kepala bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah.57

Kota administrasi atau kabupaten administrasi yang dipimpin oleh walikota

atau bupati. Walikota atau bupati diangkat oleh gubernur atas pertimbangan DPRD

provinsi DKI Jakarta dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat. Walikota atau

bupati diberhentikan oleh gubernur. Walikota atau bupati bertanggung jawan kepada

gubernur, walikota atau bupati memiliki seorang wakil walikota atau wakil bupati

dalam melaksanakan tugas yang diangkat dari pegawai negeri sispil yang memenuhi

syarat. Wakil walikota atau wakil bupati diangkat dan diberhentikan oleh gubernur.

Wakil walikota bertanggung jawa kepada walikota atau bupati.58

Perangkat pada tingkat kota administrasi atau kabupaten administrasi,

secretariat kota administrasi atau secretariat kabupaten administrasi dipimpin oleh

sekretaris kota atau sekretaris kabupaten yang diangkat dari pegawai negeri sipil yang

memenuhi syarat. Sekretaris kota atau sekretaris kabupaten diangkat dan

diberhentikan oleh guebernur atas usul walikota atau bupati. Kepala suku dinas dan

kepala lemabaga teknis daerah pada tingkat kota atau kabupaten diangkat dari

pegawai negeri sipil (PNS). Kepala suku dinas dan kepala lembaga teknis daerah

57

Ibid., 58

Ibid.,

Page 66: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

52

provinsi diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul kepala dinas atau kepala

lembaga teknis daerah provinsi dengan pertimbangan walikota atau bupati.59

Kecamatan dipimpin oleh seorang camat, dibantu oleh seorang wakil camat.

Camat dan wakil camat diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS). Camat dan wakil

camat diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul walikota atau bupati.

Camat bertanggung jawab kepada walikota atau bupati melalui sekretaris kota atau

sekretaris kabupaten. Kelurahan dipimpin oleh lurah, dibantu oleh soerang wakil

lurah lurah dan wakil lurah diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS). Lurah dan

wakil lurah diangkat dan diberhentikan oleh walikota atau bupati berdasarkan

pendelegasian wewenang gubernur. Lurah bertanggung jawab kepada walikota atau

bupati melalui camat.60

59

Ibid., 60

Ibid.,

Page 67: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

53

E. Peta DKI Jakarta

sumber : wikimedia.org/wikipedia/id/2/28/Peta_Jakarta.gif diunduh pada 29 Desember

2014

Page 68: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

54

BAB IV

PENERAPAN SISTEM LELANG JABATAN

POSISI CAMAT DAN LURAH

DI DKI JAKARTA

A. Faktor-Faktor Lelang Jabatan

Sistem pengangkatan jabatan Camat dan Lurah di Jakarta yang di tunjuk atau

dapat dikatakan tertutup karena prosesnya tidak diketahui oleh masyarakat, yaitu

dengan dengan diangkat langsung seorang camat oleh gubernur atas usulan

walikota/bupati. Lurah diangkat oleh walikota/bupati berdasarkan pendelegasian

wewenang gubernur dan para calon yang diusulkan harus dari pegawai negeri sipil

(PNS).

Menurut Agus Dwiyanto dalam bukunya yang berjudul mengembalikan

kepercayaan publik melalui reformasi birokrasi, menilai banyak kecurangan dan

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para PNS yang ingin mendapatkan posisi

jabatan. Para PNS yang ingin menduduki posisi jabatan-jabatan tersebut banyak yang

menjilat atasan, memberikan informasi laporan kerja yang asal bapak senang (ABS),

dan menunjukan loyalitas secara berlebihan kepada atasan. Dedikasi dan loyalitas

yang mereka berikan kepada atasan secara berlebihan bertujuan agar atasan dapat

memberikan keistimewaan kepada bawahan dan mereka yakin bahwa yang dapat

Page 69: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

55

menentukan nasib mereka dalam berkarir adalah atasannya. Dalam hal ini pimpinan

memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan dan bawahan cenderung

diposisikan dalam pelaksananya saja, sehingga mengakibatkan terabaikannya

masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik.61

Selain itu, ada budaya yang dimiliki sebagian pegawai seperti memberikan

informasi atau laporan kerja ABS kepada atasan bisa memunculkan promosi atas

dasar pertimbangan hubungan subjektif. Ketika bawahan memiliki kepentingan untuk

memperoleh penilaian yang baik dari atasan dan kemudian menunjukan sikap ABS

atau prilaku yang tidak wajar, begitu pula pejabat atasan yang berkeinginan

mempromosikan bawahan atas dasar pertimbangan subjektif.62

Hal ini mengakibatkan

mereka yang menempati posisi seperti Camat ataupun Lurah bukanlah orang-orang

yang berkompeten, sehingga, roda pemerintahan di kecamatan dan kelurahan tidak

berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

Berbeda dengan wilayah lain, Gubernur DKI Jakarta membuat terobosan baru,

yang menolak sistem lama dengan menerapkan sistem yang baru yaitu sistem lelang

jabatan. Para Camat dan Lurah harus mengikuti test yang disebut dengan fit and

propertest.

61

Agus Dwiyanto, “Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi”

(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 60-61 62

Ibid., h.68

Page 70: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

56

Faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan sistem ini adalah sebagai

berikut :

1. Keinginan sosok Camat dan Lurah yang bisa terjun ke lapangan.

Salah satu keinginan pemerintah dan masyarakat adalah dengan adanya

sosok Camat dan Lurah yang dapat terjun langsung di masyarakat yaitu sosok

yang mengetahui masalah lapangan dan kebutuhan warga. Dengan diadakannya

seleksi terbuka ini peserta dapat diketahui kemampuannya untuk menguasai

masalah yang berkaitan denga pelayanan masyarakat. Beberapa tes yang

dilakukan peserta menyangkut pengetahuan dan kemampuannya.

Menurut pendapat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta,

seleksi terbuka ini dilatarbelakangi antara lain sudut pandang masyarakat yang

menginginkan adanya sosok Camat dan Lurah yang bisa turun langsung ke

masyarakat. Karena bagi para atasan di pemerintah provinsi DKI Jakarta camat

dan lurah adalah posisi yang penting yaitu sebagai garda terdepan pelayanan

masyarakat. Bagi banyak lembaga atau masyarakat bahwa pelayanan di

masyarakat sangat membutuhkan terobosan baru yaitu metode dalam menentukan

pemilihan pejabat. Harapan dari BKD yaitu tiga hal yang paling penting dengan

diadakannya seleksi terbuka yakni objektifitas, transparansi dan kompetisi.63

Menurut Lurah Lentang Agung (Ibu Susan) dengan diadakannya seleksi terbuka

63 Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian

Daerah, tanggal 07 Oktober 2014

Page 71: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

57

para pejabat yang menduduki posisi Camat dan Lurah harus mementingkan

kepentingan masyarakat dan tidak merugikan masyarakat lainnya.64

“Seleksi terbuka ini dilatarbelakangi dari sudut pandang masyarakat

yang menginginkan adanya sosok camat dan lurah yang benar – benar bisa

terjun langsung ke masyarakat. Bagi atasan pemerintah provinsi DKI

Jakarta, bahwa selama ini camat dan lurah itu punya peran dan posisi yang

penting di garda terdepan pelayanan masyarakat, bagi banyak lembaga –

lembaga atau masyarakat luas atau publik bahwa berfikir selama ini

pelayanan – pelayanan di masyarakat butuh terobosan atas latar belakang

tersebut kita butuh suatu metode menentukan pemilihan para pejabat. Kita

berharap tiga hal yang paling tidak, kita ingin meningkatkan rapat pleno,

objektifitas, transparansi dan kompetisi untuk dibuka kesempatan bagi

para calon pejabat yang memenuhi persyaratan dengan metode seleksi

terbuka.”65

“Dengan adanya revolusi mental dan mainsetnya kendalanya harus

bisa memilah bagaimana kepentingan kepentingan masyarakat tanpa

merugikan masyarakat yang lain.”66

2. Menghindari dari KKN

Pada periode Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang

merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengeluarkan

kebijakan yang merupakan terobosan baru mengenai lelang jabatan atau

seleksi terbuka bagi Camat dan Lurah di DKI Jakarta. Seleksi terbuka Camat

dan Lurah tersebut berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Hal ini

64

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014 65

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 66

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014

Page 72: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

58

dimaksudkan agar terjadi sistem yang transparan terhadap publik dan

mendapatkan pemimpin yang kompeten atau memenuhi syarat sebagai

pemimpin Camat dan Lurah. Sistem seleksi terbuka Camat dan Lurah ini juga

merupakan salah satu upaya memberantas nepotisme dalam perekrutan

jabatan pada posisi yang startegis di Pemprov DKI Jakarta.67

Menurut pendapat ibu Grace, Lurah Pejaten Barat, bahwa seleksi

terbuka ini lebih fair karena jauh dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Ia

juga berharap agar seleksi terbuka ini dapat dipertahankan menjadi sistem

tetap di pemerintahan dan bersifat positif.68

Hal senada disampaikan bahwa

lelang jabatan yang merupakan terobosan baru dalam sistem pemerintahan di

DKI Jakarta ini dilakukan agar terhindarkan dari nepotisme.69

Menurut

pendapat Mursyid Hidayat dengan adanya lelang jabatan ini merupakan suatu

hal yang baik, karena semua pihak di lingkungan pemerintahan Provinsi DKI

Jakarta sesuai persyaratan, berkesempatan untuk mendaftarkan diri mengikuti

tes seleksi terbuka.

“Seleksi terbuka ini lebih fair, karna jauh dari KKN semoga

terus di pertahankan dan bersifat positif.”70

“Lelang jabatan ini lebih baik karena dengan adanya lelang

jabatan itu berarti semua pihak di lingkungan di Pemprov Jakarta yang

sesuai syarat yang dibutuhkan, diberi kesempatan untuk melamar

67

http://jakarta.kompasiana.com/layanan-publik/2013/04/07/lelang-kursi-camat-dan-lurah-

ala-jokowi-543830.html diunduh pada 25 April 2014 68

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014 69

Wawancara dengan Mursyid Hidayat, Ketua RT 004 RW 05 Jalan Raya Margasatwa,

tanggal 11 Desember 2014 70

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014

Page 73: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

59

pekerjaan sebagai pejabat di lingkungan pemprov dengan begitu

peluang bisa di dapat dari semua pihak yang mempunyai kompeten

dalam jabatan itu. Lelang jabatan juga merupakan terobosan untuk

memperbaiki sistem pemerintahan di Jakarta dan juga untuk

menghindari terjadinya nepotisme.”71

3. Menciptakan budaya demokratis dari ruang lingkup lebih kecil

Rekrutmen Camat dan Lurah di Indonesia selama ini menggunakan

sistem tertutup, yaitu dengan diangkat langsung oleh Bupati atau Walikota.

Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten atau Kota

kepada Bupati atau Walikota dari PNS yang menguasai pengetahuan teknis

pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.72

Dengan diadakannya seleksi terbuka untuk Camat dan Lurah

yang merupakan sistem terobosan di DKI Jakarta ini, maka bagi PNS yang

berminat ingin mengikuti seleksi Camat dan Lurah dapat mendaftarkan diri

melalui online. Hal ini berbeda dengan sistem pemilihan Camat dan Lurah

yang lama, dimana seleksi terbuka ini dilakukan melalui tes secara bersama-

sama dalam arti peserta seleksi terbuka berkompetisi untuk mendapatkan

posisi Camat atau Lurah secara demokratis. Harapan dari seleksi terbuka ini

agar mendapatkan Camat dan Lurah yang benar-benar kompeten.

Menurut BKD calon pejabat yang pernah menajdi Camat dan Lurah di

beri kesempatan untuk mendaftar dalam seleksi terbuka tersebut, karena hal

71

Wawancara dengan Mursyid Hidayat, Ketua RT 004 RW 05 Jalan Raya Margasatwa,

pejaten barat tanggal 11 Desember 2014 72

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2008 http://www.bkn.go.id/in/profil/unit-

kerja/organisasi-deputi-kinerja-dan-perundangan/direktorat-peraturan-perundang-undangan/kumpulan-

peraturan/viewcategory/60.html?site=2&start=10 diunduh pada 5 februari 2014

Page 74: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

60

ini tidak menutup kesempatan bagi mereka yang pernah menjabat sebagai

Camat dan Lurah73

. Menurut Ibu Susan, Lurah Lenteng Agung, bahwa dirinya

setuju dengan adanya seleksi terbuka, karena ia dan PNS lainnya

mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi Camat atau Lurah, yang

mana sebelumnya kesempatan hanya dari IPDN yang dinilai memiliki

kepamongan memimpin.74

“Bagi para calon pejabat yang pernah menjadi camat dan lurah

diberi kesempatan untuk mendaftar seleksi terbuka, ini tidak menutup

kesempatan bagi mereka yang pernah menjadi camat dan lurah.”75

“Saya setuju dengan program pemerintahan jadi setiap pns

mempunyai kesempatan untuk memimpin karena dulu lurah atau

camat dari IPDN yang mempunyai kepamongan memimpin.”76

Tiga faktor yang melatarbelakangi perubahan sistem yang dilakukan oleh

Gubernur DKI Jakarta mengenai lelang jabatan agar dapat terus diterapkan dan

harapan masyarakat akan pemerintahan yang akuntabel, terhindar dari KKN

dapat berjalan dengan baik. Lelang jabatan adalah salah satu langkah dan arah

dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan yang baik.

73

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 74

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014 75

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 76

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014

Page 75: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

61

B. Lelang Jabatan Sebagai Bentuk Good Governance di DKI Jakarta

Pada dasarnya setiap Negara memiliki cita – cita untuk membuat suatu

kebijakan publik pemerintahan yang ideal, seperti yang tertuang pada Good

Governance, yang berarti tata kelola pemerintahan yang baik. Menurut Feisal

Tamim, ada 6 prinsip dasar dari Good Governance, yaitu Kompetensi,

Transparansi, akuntabel, Partisipasi, Rule of Law, Kesetaraan dan Keadilan bagi

setiap masyarakat atau Social Justice. Kaitannya dengan 8 aspek area agenda

reformasi birokrasi menurut Ismadi Ananda, Reformasi birokrasi yang dilakukan

pemerintahan DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki

Tjahaja Purnama merupakan suatu langkah menuju Good Governance, Lelang

jabatan merupakan suatu perubahan yang mengindikasikan mengarah kepada

Good Governance. Keenam prinsip dasar Good Governance dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Prinsip Kompetensi

Kompetensi adalah suatu penyelenggaraan yang dilakukan pemerintahan

suatu daerah dengan mengedepankan profesionalitas dan kopetensi di dalam

birokrasi yang meliputi aspek penilaian, baik dari pendidikan atau keahlian,

pengalaman, moralitas, dedikasi, ataupun aspek lainnya. Dengan diadakannya

lelang jabatan yang meliputi beberapa tes yang diselenggarakan oleh tim

seleksi terbuka, dengan demikian di harapkan seleksi terbuka tersebut dapat

menghasilkan camat atau lurah yang professional dan berkompeten.

Page 76: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

62

Kaitannya dalam reformsi birokrasi adalah dalam aspek sumber daya manusia

(SDM) aparatur yaitu dapat mendapatkan melahirkan sumber daya manusia

yang berintegrasi, netral, berkompeten, kapabel, professional,berkinerja tinggi

dan sejahtera. Tujuan dari diadakannya lelang jabatan adalah dapat

mewujudkan aspek suber daya manusia (SDM).

BKD Provinsi DKI Jakarta bapak Olan menjelaskan bahwa seleksi

terbuka dilakukan agar mendapatkan pejabat yang benar-benar mumpuni,

yaitu dengan melihat kompetensi yang dimiliki dari pendaftar seleksi

terbuka.77

Menurut penjelasan lurah pejaten timur ibu Grace Tiaramudi

bahwa seleksi terbuka sangat menunjang kompetensi dengan adanya berbagai

tes yang harus dilakukan peserta.78

“Tujuan dari seleksi terbuka adalah untuk mendapatkan potret

kompetensi, kalau pejabat yang mumpuni artinya mau dilihat apakah

kompetensi yang dimiliki pribadi tersebut.”79

“Kalau untuk menunjang kompetensi yang sekarang lebih baik

soalnya bisa menjaring kompetensi nya dengan adanya materi

manajerial, tes potensi akademik, psikotes dan diskusi visi dan misi.”80

2. Prinsip Transparansi

Transparansi adalah suatu upaya menciptakan rasa percaya atau timbal

balik antara pemerintah dengan masyarakat yaitu dengan menyediakan

77

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 78

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014 79

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 80

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014

Page 77: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

63

informasi dan menjamin kemudahan dalam memeperoleh informasi. Dalam

seleksi terbuka Camat dan Lurah, peserta melakukan pendaftaran melalui

online yang dapat diakses dimana saja sesuai dengan jadwal pendaftaran.

Masyarakat dapat mengetahui proses seleksi terbuka dengan melalui media

televisi ataupun internet dan informasi yang diberikan tidak bersifat tertutup.

Dengan diadakannya seleksi terbuka menurut BKD Provinsi DKI

Jakarta bapak Olan, harapan dalam seleksi terbuka adalah meningkatkan tiga

hal yaitu objektifitas, transparansi dan kompetisi. Sementara, Camat

Kramatjati bapak Dian Purfanto berpendapat bahwa seleksi terbuka ini jauh

lebih adil karena tidak adanya kepentingan pribadi di lingkungan Camat atau

Lurah.

“Kita berharap tiga hal yang paling tidak, kita ingin

meningkatkan rapat pleno, objektifitas, transparansi dan kompetisi untuk

dibuka kesempatan bagi para calon pejabat yang memenuhi persyaratan

dengan metode seleksi terbuka.”81

“banyaknya kepentingan untuk menjadi camat dan lurah, dengan

adanya seleksi jabatan akan lebih fair.”82

3. Prinsip Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan

harus dipertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalannya di dalam

81

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 82

Wawancara dengan Dian Purfanto, Camat Kramatjati, tanggal 20 Oktober 2014

Page 78: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

64

hukum maupun publik. Kaitannya dengan reformasi birokrasi adalah untuk

meningkatkan kapasitas dan akutabilitas kinerja birokrasi. Dengan

dikeluarkannya peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomo.r 19 tahun

2013 tentang Seleksi Terbuka Camat dan Lurah, maka pemerintahah DKI

Jakarta harus bertanggungjawab atas kebijakan gubernur yang dibuat dan

telah menjadi peraturan pemilihan Camat dan Lurah melalui seleksi terbuka di

hadapan hukum ataupun publik dalam proses pelaksaan seleksi terbuka baik

keberhasilannya ataupun kegagalannya.

BKD Provinsi DKI Jakarta bapak Olan, menjelaskan bahwa seleksi

terbuka berdasarkan Undang-undang Nomor. 43 tahun 1999 sebagai

perubahan atas undang-undang tentang pokok kepegawaian pejabat yang

berdasarkan kompetensi agar terpenuhi dalam seleksi terbuka tersebut.

Rancangan bentuk reformasi birokrasi yang baik adalah terdapat pada

Peraturan Presiden, Peraturan Menpan dan Peraturan Parlemen untuk

melakukan seleksi terbuka.83

“Undang - undang Nomor. 43 tahun 1999 sebagai perubahan atas

undang – undang tentang pokok kepegawaian pejabat itu dapat dipenuhi

berdasarkan kompetensinya salah satunya agar terpenuhi yaitu seleksi terbuka.

Grand design reformasi birokrasi ada peraturan presidennya ada peraturan

menpannya ada juga parlemen tentang reformasi birokrasi tingkat nasional

83

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014

Page 79: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

65

yaitu tentang penataan sumberdaya, diantaranya untuk melakukan seleksi

terbuka bagi para pesaing.”84

4. Prinsip Partisipasi

Partisipasi adalah setiap individu di daerah masing-masing mau tidak

mau harus ada perpaduan antara upaya pemerintah dan masyarakat. Dengan

adanya seleksi terbuka tidak hanya para Camat dan Lurah yang ikut

berpartisipasi, namun pemerintah dan masyarakat juga ikut berpartisipasi. Hal

ini dimaksudkan agar lelang jabatan tersebut berjalan dengan baik dan

transparan. Kaitannya dengan reformasi birokrasi adalah melalui aspek

pengawasan yang bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dapat

berjalan bersih dan tidak adanya KKN. Sangat dibutuhkan pengawasan dari

pemerintah ataupun masyarakat dalam lelang jabatan ini.

Menurut pendapat ibu Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung,

dengan ia mengikuti seleksi terbuka ia mendapatkan kesempatan untuk naik

jabatan.85

Sedangkan pendapat Lurah Pejaten Timur Ibu Grace Tiaramudi,

dirinya merasa bangga dengan mengikuti seleksi terbuka dan lulus, tetapi ia

masih memerlukan pembekalan karena ia merasa kurang pengetahuan di

84

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah,

tanggal 07 Oktober 2014 85

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014

Page 80: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

66

bidang kelurahan, yang mana sebelumnya Ibu Grace ini berada di lingkungan

Puskesmas.86

“Saya mengikuti seleksi terbuka ini karena ada kesempatan

untuk saya dapat naik jabatan.”87

“Kalau dari satu sisi saya bangga karna lulus sebelumnya saya

bekerja di Puskesmas dan saya perlu pembekalan lebih untuk menjadi

lurah.”88

Pada pelaksanaan lelang jabatan yang diselenggarakan oleh

pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama tahun 2013 terdapat

sebanyak 1.156 orang yang mendaftar dan yang lulus sebanyak 415 orang.

Dari jumlah pendaftar dapat dilihat antusiasme para pendaftar untuk

berkompetisi dalam lelang jabatan tersebut. Partisipasi para peserta

merupakan suatu langkah dalam memajukan reformasi birokrasi dan

pencapaian good governance, karena semakin banyak partisipasi peserta maka

semakin banyak pendukung lelang jabatan.

5. Rule of Law

Rule of law adalah suatu penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

harus didasarkan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang jelas.

Seleksi terbuka harus dilandaskan pada hukum yang jelas dan sesuai dengan

86

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014 87

Wawancara dengan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, tanggal 11 September

2014 88

Wawancara dengan Grace Tiaramudi, Lurah Pejaten Timur, tanggal 02 September 2014

Page 81: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

67

peraturan undang-undang yang berlaku. Kaitannya dengan reformasi birokrasi

adalah dalam aspek peraturan undang-undang yaitu dengan peraturan yang

jelas, lebih tertib dan tidak tumpang tindih. Oleh karena itu, seleksi terbuka

harus sesuai undang-undang yang jelas, agar tidak terjadi tumpang tindih

dengan peraturan lain yang dibuat.

Dasar hukum lelang jabatan atau seleksi terbuka mengacu pada Surat

Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Menpan-RB) Nomor. 16 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian

Jabatan Struktural yang Lowong secara Terbuka di Lingkungan Instansi

Pemerintah, yang berdasarkan Undang-undang Nomo.r 43 Tahun 1999

tentang perubahan atas Undang-undang Nomor. 8 Tahun 1974 tentang

Pokok- pokok Kepegawaian.89

6. Social justice

Social justice adalah upaya pemerintahan daerah dalam

implementasinya harus menjamin penerapan prinsip kesetaraan dan keadilan

bagi setiap anggota masyarakat. Dengan diadakannya seleksi terbuka jauh

lebih fair, para pendaftar seleksi terbuka berkompetensi secara adil. Kaitannya

dengan reformasi birokrasi adalah melalui aspek mindset dan curtural set

aparatur yaitu dengan melahirkan birokrasi dengan integritas dan kinerja yang

89

Landasan hukum Lelang Jabatan http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/se-

menpan-rb diunduh pada 3 februari 2014

Page 82: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

68

tinggi. Lelang jabatan dilakukan agar dapat mendapatkan calon pejabat camat

dan lurah yang memiliki integritas dan kinerja yang tinggi.

Menurut BKD bahwa dalam seleksi terbuka hal yang paling dijunjung

tinggi adalah prinsip trasparansi, objektifitas dan keadilan. Dengan demikian

para calon pejabat Camat dan Lurah diberi kesempatan mendaftar seleksi

terbuka. Hal ini tidak menutup kesempatan bagi Camat dan Lurah untuk

mendaftar lagi. Tetapi, bagi mereka yang tidak lolos dalam seleksi terbuka

harus menerima dengan lapang dada.

“Prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi dalam seleksi terbuka

ini yaitu adalah transparansi, objektifitas, dan keadilan. Artinya bagi

para calon pejabat yang pernah menjadi camat dan lurah diberi

kesempatan untuk mendaftar seleksi terbuka, ini tidak menutup

kesempatan bagi mereka yang pernah menjadi camat dan lurah.

Mereka tidak pernah ada masalah karena ada persyaratan yang di

tentukan jika tidak lulus mereka harus legowo.”90

C. Pelaksanaan Lelang Jabatan Camat dan Lurah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 19 tahun 2008 tentang persyaratan

Camat, mekanisme pengangkatan untuk jabatan Camat diangkat oleh Bupati atau

Walikota atas usul Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dari pegawai negeri sipil yang

menguasai penegtahuan teknis pemerintah dan memenuhi persyaratan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. serta memiliki pangkat atau golongan minimal III/d

90

Wawancara dengan Bapak Olan, Staf Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah, tanggal 07

Oktober 2014

Page 83: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

69

dan masa kerja satu periode selama lima Tahun, Kecamatan merupakan perangkat

daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang memiliki wilayah

kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat. Camat berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekertaris daerah. Tugas umum

Camat meliputi : Pertama, mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Kedua, mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum. Ketiga, mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undangan. Keempat, mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum. Kelima, mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah

di tingkat kecamatan. Keenam, memebina penyelenggaraan pemerintahan desa atau

kelurahan. Ketujuh, melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Camat juga memiliki kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati atau

Walikota untuk menangani sebagaian urusan otonomi daerah yaitu perizinan,

rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan, fasilitasi, penetapan,

penyelenggaraan, dan kewenangan lain yang dilimpakan oleh Bupati atau Walikota.91

Sementara untuk Lurah, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor. 73 tahun 2005

tentang kedudukan dan tugas kelurahan. Lurah merupakan perangkat daerah

kabupaten atau kota yang berkedudukan di wilayah kecamatan. Kelurahan dipimpin

91

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-19-tahun-2008-kecamatan

diunduh pada 3 Februari 2014.

Page 84: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

70

oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati atau

Walikota melalui Camat. Lurah diangkat oleh Bupati atau Walikota atas usul Camat

dari pegawai negeri sipil. Syarat menjadi lurah yaitu PNS pangkat atau golongan

minimal (III/c), masa kerja minimal 10 tahun, kemampuan teknis di bidang

administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat setempat. Tugas

pokok Lurah ialah Pertama, pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan. Kedua,

pemberdayaan masyarakat. Ketiga, pelayanan masyarakat. Keempat,

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Kelima, pemeliharaan prasarana

fasilitas pelayanan umum. Keenam, pembinaan kelembagaan masyarakat.92

Pada saat pemerintahan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama

sistem pengangkatan Camat dan Lurah tidak lagi seperti peraturan di atas tetapi

dengan sistem dikeluarkan oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yaitu

sistem lelang jabatan yang merupakan terobosan baru di DKI Jakarta. Berikut tabel

pendaftar lelang jabatan Camat dan Lurah di DKI Jakarta ;

92 Peraturan Pemerintah Nomor. 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/24416/node/707/pp-no-73-tahun-2005-

kelurahan diunduh pada 3 Februari 2014

Page 85: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

71

Tabel VI.1

Pendaftar Lelang jabatan camat dan Lurah

No. Jenis Jabatan April 2013

08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1. Camat 128 192 220 237 252 254 259 277 288 300 311 328 330 331 346

2. Lurah 306 466 555 606 641 647 654 689 716 736 748 773 775 781 810

Jumlah 434 658 775 843 893 901 913 966 1004 1036 1059 1101 1105 1112 1156

Sumber: http://bkddki.jakarta.go.id/ tanggal 6 Januari 2014

Page 86: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

72

Menurut sumber yang ditampilkan oleh BKD pada tabel diatas bahwa dari

total jumlah Camat dan Lurah yang mendaftar pada tanggal 8 April 2013 hingga 22

April 2013 terdapat peningkatan yang cukup signifikan dan terlihat antusiasme

pendaftar Camat maupun pendaftar Lurah yang tertarik untuk menjadi Camat atau

Lurah di DKI Jakarta.

Seleksi terbuka calon Camat dan Lurah pendaftarannya dibuka pada tanggal 8

April 2013 tepat pada pukul 10.00 WIB, dan pendaftaran ini menggunakan sistem

online. Maka bagi PNS yang berminat ingin menikuti seleksi terbuka Camat dan

Lurah dapat membuka halaman yang tersedia di jakarta.go.id. Pendaftaran dibuka

selama lima belas hari mulai dari tanggal 8 April 2013 – 22 April 2013 tanpa

dipungut biaya. Syarat yang harus dipenuhi bagi para peserta yaitu batas usia

maksimal 52 tahun, kecuali bagi pejabat definitif. Untuk jabatan Camat pangkat

paling rendah yakni Golongan III/d, menduduki jabatan Eselon IV.a atau Eselon III.b

kecuali yang menduduki jabatan fungsional, dan pendidikan paling rendah S1.93

Sementara untuk jabatan Lurah, pangkat terendah yakni Golongan III/c dan

paling tinggi III/d serta pendidikan paling rendah S1. Jabatan Camat deawasa ini

ditetapkan sebagai jabatan struktural Eselon III.a, sedangkan lurah adalah jabatan

strukutural Eselon IV.a. Sebagaimana dimaklumi bahwa berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100

93

http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/04/pendaftaran-lelang-jabatan-dimulai-hari-

ini#.VJvBqW5BA diunduh pada 24 Desember 2014

Page 87: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

73

Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural.

Jabatan struktural adalah jabatan manajerial bagi pegawai negeri yang kuat dengan

kewenangan dan kepemimpinan. Bagi pemegang jabatan inikepadanya diberikan

wewenang yakni gradasi dalam jabatan struktural yang terendah eselon V.a. dan yang

tertinggi eselon I.a. yang terdiri dari 9 hirarki. Syarat lainnya untuk Camat dan Lurah

yaitu unsur penilaian kerja paling kurang bernilai baik dalam waktu 2 tahun terakhir,

bebas narkoba, serta merupakan pejabat fungsional yang berasal dari rumpun

pendidikan dan rumpun kesehatan. Proses seleksi terbuka Camat dan Lurah sendiri

memakan waktu selama dua bulan. Kadidat yang lolos akan dilantik pada 21 Juni

2013.94

Dalam proses seleksi terbuka Camat dan Lurah pihak panitia berkerja sama

dengan sekolah-sekolah di Jakarta dalam bentuk laboratorium komputer untuk

memfasilitasi para peserta/kandidat dalam mengikuti ujian pengetahuan sebagai

rangkaian seleksi.95

Tim seleksi terdiri dari Pengarahan, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta

dan Asisten Pemerintahan, yang bertugas mengarahkan kebijakan umum seleksi

terbuka Camat dan Lurah. Ketua, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi DKI Jakarta yang bertugas mengarahkan perencanaan pelaksanaan,

mengkoordinasikan kegiatan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan seleksi

94

Ibid., 95

Proses lelang jabatan http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/04/pendaftaran-lelang-

jabatan-dimulai-hari-ini diunduh pada 13 Agustus 2014

Page 88: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

74

terbuka Camat dan Lurah. Sekretaris, Kepala Bidang Pengembangan Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang memiliki tugas membantu ketua

dalam pelaksanaan kegiatan seleksi terbuka Camat dan Lurah. Sub Tim Pemantauan,

Inspektur Provinsi DKI Jakarta yang bertugas melakukan pemantauan/pengawasan

pelaksanaan kegiatan seleksi. Sub Tim Seleksi Administrasi/Sekretariat adalah

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta. Sub Tim Penyusunan

Materi & Pengolahan Hasil Ujian, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda. Sub tim

Kehumasan dan Sistem, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan.

Tugas sub tim melakukan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.96

Menurut Ketua BKD DKI Jakarta, bagi para peserta seleksi terbuka yang

tidak lolos, maka mereka tetap memiliki nilai lebih, karena setidaknya dari mereka

sudah dapat dilihat kemampuannya. Hasil dari nilai yang tidak lolos disimpan dan di

akumulasi dengan rekam jejak mereka dan hasilnya dapat digunakan untuk naik

golongan. Sedang bagi Camat dan Lurah definitif yang tidak lolos/ tidak terpilih lagi,

mereka akan tetap ditempatkan di posisi yang sesuai dan yang masih kosong.

“Mereka yang ikut seleksi ini memiliki nilai lebih. Karena mereka

setidaknya sudah mengikuti berbagai tahapan dan diketahui kemampuannya.

Untuk yang tidak lulus, nilai mereka akan disimpan dan diakumulasikan dengan

rekam jejak masing-masing peserta. Bisa saja nanti nilai tersebut digunakan untuk

naik tingkat golongan. Untuk lurah dan camat definitif yang tidak terpilih

96

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 493 Tahun 2013 Tentang Pembentukan

Tim Seleksi pengisian jabatan camat dan lurah secara terbuka. www.jakarta.go.id/web/produkhukum/.../493.pdf diunduh pada 21 Desember 2014

Page 89: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

75

kembali, akan ditempatkan ke posisi yang sesuai yang saat ini kosong. Nantinya

akan dilihat dari hasil tes yang diikuti.”97

Lelang jabatan Camat dan Lurah dilaksanakan baru satu kali di DKI Jakarta,

tetapi dengan adanya sistem terobosan baru dalam pemilihan yang cukup adil dalam

penetuan jabatan ini, maka Kepala Sekolah dan Kepala Puskesmas di DKI Jakarta

juga melakukan seleksi terbuka serupa untuk mendapatkan hasil yang kompeten dan

juga adil serta dapat diikuti siapa saja yang memenuhi syarat dan ketentuan.98

Jumlah peserta seleksi terbuka Camat dan Lurah yang mendaftar dari tanggal

8 s/d 22 April 2013 sebanyak 1.156 orang yang terdiri dari 346 Camat dan 810

Lurah. Dari hasil seleksi terbuka Camat dan Lurah tersebut, menurut data Bappeda

DKI Jakarta yang lulus sebanyak 415 orang terdiri dari 78 orang pejabat eselon III

dan 337 orang eselon IV, untuk menduduki jabatan sebanyak 44 Camat dan 267

Lurah. Dari sejumlah yang lulus tersebut sebanyak 93 orang diantaranya sebelumnya

telah menjabat sebagai Camat (17 orang) dan Lurah (76 orang) difinitif. 99

Dari beberapa responden yang penulis temui, bagi yang lulus lelang jabatan

umumnya mereka setuju dengan adanya sistim tersebut, karena memberikan

kesempatan yang sama bagi PNS untuk menduduki jabatan Camat dan Lurah. Di sisi

lain ada pula responden yang tidak setuju dengan sistim tersebut dengan alasan

97

Respon kepala BKD http://beritajakarta.com/profil/detail/2/199/I_Made_Karmayoga

diunduh pada 9 Desember 2014 98

http://beritajakarta.com/read/1198/Dilantik_Jokowi_Kepala_Puskesmas_Hasil_Lelang_Terh

aru#.VJO90W5BA diunduh pada tangga 19 Desember 2014 99 Jumlah yang lolos seleksi terbuka camat dan lurah http://bappedajakarta.go.id/?p=1161

diunduh 6 februari 2014

Page 90: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

76

bahwa sistim lelang jabatan dianggap tidak adil, khusunya bagi PNS yang karirnya

secara reguler dan sudah waktunya secara otomatis bisa menduduki jabatan Camat

dan Lurah, namun dengan melalui sistim lelang jabatan terbuka PNS tersebut belum

tentu lulus. Hal ini terungkap dari pernyataan H. M. Delas, Sekretaris Lurah

Batuampar, Jakarta Timur.

“Saya tidak setuju dengan seleksi terbuka ini karena saya memulai

karir saya dari bawah , seharusnya pemilihan camat atau lurah berdasarkan

jenjang karir karena jauh lebih adil. Seharusnya seleksi jabatan ini di lakukan

pada tingkatan tingkatan tertentu dan tidak langsung melompat dari tingakan

bawah ke tinggatan yg lebih tinggi 2 tingkat dari posisi sebelumya. tetapi

dengan diadakannya seleksi terbuka siapa saja dapat mengikuti asal kan

memenuhi golongan yg di persyaratkan”.100

Dengan demikian seleksi terbuka merupakan perubahan sistem yang sangat

mengedepankan prinsip good governance. Dengan adanya lelang jabatan dapat

menghasilkan kandidat Camat dan Lurah yang selektif, ditambah dengan proses

seleksi yang sangat ketat akhirnya mendapatkan pemimpin yang berkompeten dan

berkarakter pelayan masyarakat.. Hal tersebut merupakan harapan pemerintah dan

masyarakat agar pelayanan publik dapat tertangani dengan cepat dan tepat.

100

Wawancara langsung dengan Bapak H.M. Delas, Sekretaris Lurah Batu Ampar tanggal 23

Oktober 2014

Page 91: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian berdasarkan observasi mengenai good governance

kebijakan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahja Purnama,

posisi Camat dan Lurah di DKI Jakarta, telah mendapatkan jawaban atas

pertanyaan awal dari penelitian ini :

1. Terdapat 3 faktor yang melatarbelakangi adanya lelang jabatan, yaitu

keinginan sosok Camat dan Lurah yang bisa terjun ke lapangan, menjauhi dari

KKN, menciptakan budaya demokratis di ruang lingkup lebih kecil. Pada

keinginan sosok Camat dan Lurah yang bisa terjun ke lapangan, BKD (Badan

Kepegawaian Daerah) berupaya membenahi suatu birokrasi melalui level

yang paling bawah karena Camat dan Lurah adalah garda terdepan yang dapat

mendengarkan aspirasi masyarakat. Sangat dibutuhkan sosok Camat dan

Lurah yang dapat terjun langsung ke lapangan dengan melihat, mendengar

dan melayani rakyat dengan baik. Menjauhi dari KKN, seleksi terbuka adalah

suatu bentuk terobosan reformasi birokrasi untuk mengurangi terjadinya

KKN, karena dengan sistem yang digunakan yaitu melalui seleksi terbuka

dapat diikuti siapapun dengan syarat dan ketentuan secara ketat, agar

mendapatkan Camat dan Lurah yang benar-benar berkompeten. Menciptakan

Page 92: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

78

budaya demokratis di ruang lingkup lebih kecil, dengan adanya seleksi

terbuka tersebut merupakan bentuk perbaikan sistem, maka siapa saja dapat

berkompetisi untuk mendapatkan posisi Camat dan Lurah.

2. Good governance pada kebijakan gubernur mengenai posisi Camat dan Lurah

di DKI Jakarta memiliki 6 prinsip, yaitu prinsip Kompetensi, prinsip

Transparansi, prinsip Akuntabel, prinsip Partisipasi, prinsip Rule of Law, dan

prinsip Kesetaraan dan Keadilan bagi setiap masyarakat atau Social Justice.

Prinsip kompetensi yaitu lelang jabatan dilakukan agar mendapat pemimpin

yang benar benar berkompeten dan mumpuni karena dalam lelang jabatan

peserta melewati beberapa test. Prinsip transparansi yaitu lelang jabatan

merupakan satu langkah reformasi birokrasi karena selama proses lelang

jabatan media dapat meliput proses yang dilakukan para peserta yang

bertujuan untuk menanamkan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah.

Prinsip akuntabel pada pengambilan kebijakan pemerintah harus

mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kesuksesan lelang jabatan di

hadapan hukum maupun publik. Prinsip partisipasi adalah keikutsertaan

masyarakat dan pemerintah dalam mengawasi dan mendukung kebijakan

lelang jabatan. Prinsip rule of law yaitu berlandaskan hukum yang diambil

dalam kebijakan lelang jabatan, karena suatu kebijakan yang diputuskan harus

berdasarkan hukum yang jelas. Prinsip keadilan dengan adanya seleksi

terbuka siapapun yang memenuhi syarat dapat mengikuti lelang jabatan,

Page 93: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

79

peserta berkompetisi dalam memperebutkan jabatan melalui kemampuan dan

pengetahuan yang mereka miliki.

3. Hasil dari pelaksanaan lelang jabatan berjalan dengan baik meskipun masih

ada pro dan kontra terhadap lelang jabatan tersebut, tetapi sejauh ini dengan

lelang jabatan yang dilakukan banyak yang setuju, karena adanya perubahan

sistem pengangkatan Camat dan Lurah di Provinsi DKI Jakarta. Dan

diharapkan dapat berjalan terus dan banyak institusi yang mengikuti sistem

lelang jabatan DKI Jakarta akan dijadikan model percontohan daerah lain

dalam mengisi jabatan publik seperti Camat dan Lurah.

B. Saran

Lelang jabatan yang merupkan perubahan sistem jika dikelola dengan serius akan

mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Karena lelang jabatan merupakan suatu

hal yang baru, berbeda dengan sistem sebelumnya, maka disarankan :

1. Bagi Camat dan Lurah, yang telah lulus seleksi masih memerlukan diklat atau

penataran tentang pemerintahan, karena sebagian dari mereka ada yang bukan

berlatar belakang pendidikan/lingkungkan Camat dan Lurah.

2. Lelang jabatan yang dipelopori oleh pasangan Joko Widodo dan Basuki

Tjahaja Purnama menjadi contoh daerah lain dalam rangka mengisi jabatan

strategik di bidang pelayanan publik, diikuti di Provinsi DKI Jakarta. Sistem

lelang jabatan yang diikuti oleh seluruh PNS dalam berbagai bidang agar

supaya lelang jabatan berikutnya lebih spesifik sesuai dengan bidang dan

keahliannya.

Page 94: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ananda, Ismadi Pokok – Pokok Pikiran Penataan Kelembagaan. Jakarta: PT

Satria Muda Adi Ragam Terpadu, 2013.

Dwiyanto, Agus. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Dwiyanto, Agus. Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Yogyakarta : Gajah

Mada University Press, 2006.

Fathurahman, Pupuh. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia,

2011.

Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Prenada Media Group,

2007.

Istianto, Bambang. Manajemen pemerintahan dalam perspektif pelayanan

publik. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Rosdakarya, 2006.

Ndraha, Taliziduhu. Kybernology ( Ilmu Pemerintahan Baru) 2. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2003.

Pito, Toni Andrianus. Mengenal Teori – Teori Politik. Jakarta : Nuansa, 2006.

Rewansyah, Asmawi. Reformasi Birokrasi dalam Rangka Good Governance.

Jakarta : CV Yusaintanas Prima, 2010.

Page 95: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xv

Rozi, Syafuan. Zaman Bergerak, Birokrasi dirombak. IP2P LIPI. Pustaka Pelajar,

Yogyakarta 2006.

Sinambela, Lijan Poltak . Reformasi Pelayanan Publik – Teori Kebijakan dan

Implikasinya. PT. Bumi Aksara, Jakarta 2006.

Suharto, Edi. Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta, 2005.

Sujatno, Adi. Moral Dan Etika Kepemimpinan Merupakan landasan ke arah

kepemerintahan yang baik (Good Governance). Jakarta : Team4AS,

2007.

Tjoktoamidjojo, Bintoro Reformasi nasional Penyelenggaraan Good Governance

dan Perwujudan Masyarakat Madani. Jakarta : Lembaga Administrasi

Negara, 2002.

Webber, Max. Economy and Society. California: University of California Press,

1978.

Winarno, Budi. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media

Pressindo, 2007.

Internet :

Badan Pengelola Lingkungan Hidup bplhd.jakarta.go.id diunduh pada 5

September 2014

Badan Pusat Statistik diunduh pada 1 September

2014http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0yMjAwJnBhZ2U9cHV

ibGlrYXNpJmlkPTU3

Page 96: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xvi

Geografis DKI Jakarta diunduh pada 16 Desember 2014 Jakarta.go.id

Landasan hukum Lelang Jabatan diunduh 3 Februari 2014

http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/se-menpan-rb diunduh

pada

Mahmun Syarif Nasution, “Lelang Jabatan Dalam Perspektif Kebijakan Publik”

diunduh pada 28 Januari 2014

http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISANPENGAJAR/vdyr13704500

43.pdf

Peraturan Gubernur No. 19 Tahun 2013 tentang Seleksi Terbuka Camat dan Lurah

diunduh pada 3 februari 2014

http://www.jakarta.go.id/web/produkhukum/search

Peraturan Pemerintah Nomor. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan diunduh pada 3

Februari 2014

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-

19-tahun-2008-kecamatan

Peraturan Pemerintah Nomor. 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan diunduh pada 3

Februari 2014

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/24416/node/707/pp-no-73-

tahun-2005-kelurahan

Penerapan merit sistem, diunduh pada 21 februari 2014 http://www.bkn.go.id

Reformasi Birokrasi diunduh pada 23 April 2014

http://www.menpan.go.id/reformasi-birokrasi/makna-dan-tujuan

Page 97: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xvii

Sejarah DKI Jakarta diunduh pada 21 Desember 2014

http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/31/dki-

jakarta

Sekretaris Negara Republik Indonesia, Agenda Strategis Reformasi Birokrasi

Menuju Good Goverance diunduh pada 19 Agustus 2014

www.setneg.go.id/index2.php

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2007 tentang

Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota

Negara Kesatuan Republik Indonesia diunduh pada 21 Desember 2014

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27871/node/1019/pp-no-

19-tahun-2008-kecamatan

Wilajyah DKI Jakarta diunduh pada 16 Desember 2014

http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/11/latar-belakang-2013-2017

http://www.bphn.go.id/data/documents/fit_and_proper_testdalam_proses_pemilih

an.pdf Zaenal Arifin, Badan Pembina Hukum Nasional Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia 2005 pdf.

http://m.sindonews.com/read/2013/02/06/16/714821/lelang-jabatan diunduh pada

30 November 2013

http://news.liputan6.com/read/587988/alasan-jokowi-terapkan-lelang-jabatan-

camat-lurah diunduh pada 15 April 2014

http://bappedajakarta.go.id/?p=1161 diunduh pada 25 April 2014

Page 99: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xix

LAMPIRAN

Wawancara dengan Bapak Olanson Girsang ( Staf Sekretariat Badan

Kepegawaian Daerah)

1. Mengapa lelang jabatan ini di lakukan , apa tujuan dari lelang

jabatan ini ?

Tujuan seleksi terbuka camat dan lurah adalah untuk mendapatkan potret

kompetensi, kalau pejabat yang mumpuni artinya mau dilihat apakah

kompetensi yang dimiliki pribadi tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan

potensi yang dibutuhkan pejabat tertentu.

2. Mengapa menggunakan sistem lelang jabatan sebagai

alternatifpemilihan jabatan? Apakah tidak ada cara lain dalam

menentukan lurah/camat yang sesuai dengan warga Jakarta?

Seleksi terbuka dilatarbelakangi dari sudut pandang masyarakat yang ada

sosok lurah dan camat yang benar – benar bias terjun langsung ke

masyarakat. Bagi atasan pemerintah provinsi DKI Jakarta, bahwa selama

ini lurah dan camat itu punya peran dan posisi yang penting di garda

terdepan pelayanan masyarakat, bagi banyak lembaga – lembaga atau

masyarakat luas atau publik bahwa berfikir selama ini pelayanan –

pelayanan di masyarakat butuh terobosan atas latar belakang tersebut kita

butuh suatu metode menentukan pemilihan para pejabat. Kita berharap tiga

hal yang paling tidak, kita ingin meningkatkan rapat pleno, objektifitas,

transparansi dan kompetisi untuk dibuka kesempatan bagi para calon

pejabat yang memenuhi persyaratan dengan metode seleksi terbuka.

Page 100: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xx

3. Apa dasar hukum dari lelang jabatan?

Dasar hukumnya adalah adanya surat edaran menpan tentang pengisian

jabatan struktural pada seleksi terbuka, adanya undang – undang 43 tahun

1999 sebagai perubahan atas undang – undang tentang pokok kepegawaian

pejabat itu dapat dipenuhi berdasarkan kompetensinya salah satunya agar

terpenuhi yaitu seleksi terbuka. Grand design reformasi birokrasi ada

peraturan presidennya ada peraturan menpannya ada juga parlemen

tentang reformasi birokrasi tingkat nasional yaitu tentang penataan

sumberdaya, diantaranya untuk melakukan seleksi terbuka bagi para

pesaing.

4. Menurut anda Apakah lelang jabatan efisien?berikan alasan.

Efisien, karena kita tidak perlu mendata satu persatu seperti yang di

lakukan metode lama peper load yang mengeluarkan anggaran lebih

banyak. Mengunakan computer lebih efektif. Tes di lakukan disekolah

sekolah negeri dan kita tidak butuh dana khusus untuk anggaran tes.

5. Jika camat dan lurah didasarkan atas lelang jabatan, bagaimana

dengan mereka yang lebih senior dan mampu? Apa dampak dari

merit sistem?

Perinsip yang di junjung tinggi dalam seleksi terbuka ini adalah

transparansi, objektifitas, dan keadilan. Artinya bagi para calon pejabat

yang pernah menjadi camat dan lurah di beri kesempatan untuk mendaftar

seleksi terbuka, ini tidak menutupi kesempatan bagi mereka yang pernah

Page 101: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxi

menjadi camat dan lurah. Mereka tidak pernah ada masalah karena ada

persyaratan yang di tentukan jika tidak lulus mereka harus legowo.

6. Dengan adanya lelang jabatan ini, apakah ada alokasi dana

tersendiri?atau menambah anggaran?

Agaran dana yang di keluarkan pemerintah tidak jauh dari anggaran

pemilihan camat dan lurah sebelumnya tetapi anggaran seleksi terbuka

memang lebih banyak pengeluaran dananya.

Page 102: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxii

Wawancara dengan Bapak Dian Purfanto (Camat Kramatjati, Jakarta Timur)

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi camat/lurah?

Sejak seleksi terbuka pertama.

2. Sebelum menjadi camat/lurah ditugaskan dimana?

Sebelumnya saya di tugaskan di kampung makasar.

3. Apa visi misi bapak/ibu dalam mengikuti lelang jabatan ini ?

Pelayanan masyarakat simple dan mempermudah masyarakat.

4. Dengan hasil seleksi lelang jabatan apakah bapak/ibu jauh lebih

percaya diri?

Saya jauh lebih pecaya diri karena kita tidak mempunyai beban moril.

5. Bagaimana pelaksanaan lelang jabatan di DKI Jakarta? Apakah

prosesnya rumit dan menyita banyak waktu?

Tidak lebih rumit dari yang terdahulu, untuk tidak ada ikatan – ikatan

primordial.

6. Apakah bapak setuju jika pemilihan lurah/camat seperti ini

menjadi sistem tetap dalam penentuan di Jakarta?

Saya setuju dengan seleksi terbuka ini karena siapa pun bisa mengikuti

seleksi terbuka ini untuk kalangan PNS dan semua boleh bertarung

bebas dalam mengikuti seleksi terbuka

7. Menurut bapak apa kekurangan dari lelang jabatan?

Kurangnya seleksi terbuka ini bagi para camat atau lurah yang terpilih

yang sebelumnya bukan berada di lingkungan camat dan lurah tidak

mengetahui banyak tentang sistem yang ada di kecamatan dan

Page 103: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxiii

kelurahan maka dibutuhkan pelatihan dan pendidikan yang lebih

banyak.

8. Strategi apa saja yang bapak terapkan agar reformasi birokrasi

dapat berjalan dengan baik ?

Setrategi pegawai pegawai yang tidak kompeten tidak usah di beri

jabatan karena sama saja memberi warisan apabila tidak kompeten di

berikan jabatan.

9. Apakah bapak atau ibu mengetahui faktor faktor apa yang

meatarbelakangi pemilihan camat dan lurah di DKI Jakarta ?

Faktor – faktornya ialah banyaknya kepentingan untuk menjadi camat

dan lurah dengan adanya seleksi jabatan akan lebih fair

Page 104: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxiv

Wawancara dengan Bapak H.R.M. Amien Haji (Camat pasar minggu, Jakarta

Selatan)

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi camat/lurah?

Sejak 11 januari 2012

2. Sebelum menjadi camat/lurah ditugaskan dimana?

Sebelumnya saya di tugaskan di kecamatan pasar minggu juga.

3. Apa visi misi bapak/ibu dalam mengikuti lelang jabatan ini ?

Tentunya karna mengikuti kebijakan Gubernur sebagai pemerintah

wilayah kita juga mengikuti dengan test propertes.

4. Dengan hasil seleksi lelang jabatan apakah bapak/ibu jauh lebih

percaya diri?

Yang pasti lebih percaya diri di tes dan lulus dengan baik dan dilantik

oleh Gubernur semacam legitimasi.

5. Bagaimana pelaksanaan lelang jabatan di DKI Jakarta? Apakah

prosesnya rumit dan menyita banyak waktu?

Sistem sebelumnya melalui proses usulan usulan dewan Berpajakari

kemudian di sidangkan di tingkat kota kemudian kemudian

menyangkut eselon 3 itu di bawah eselon 4 mengenai lurah dengan 3

keatas itu sidang berperjakari terus keluar putusan putusan terus

sesudah dilantik.

6. Apakah bapak setuju jika pemilihan lurah/camat seperti ini

menjadi sistem tetap dalam penentuan di Jakarta?

Page 105: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxv

Setuju,dan harus dilengkapi juga dengan tredrecord dengan adanya

kompetensi tertentu.

7. Menurut bapak apa kekurangan dari lelang jabatan?

Kekurangannya adalah seharusnya ada diklat dan lebih sering

memberikan pengarahan , perhatian dan harus lebih sering di

kordinasi.

8. Apa kendala yang bapak alami setelah terpilihnya bapak menjadi

camat atau lurah ?

peraturan yang mengikuti peraturan lama yang harus di revisi agar

masyarakat bisa mengikuti.

Page 106: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxvi

Wawancara dengan Ibu Susan Jasmine Zulkifli (Lurahan Lenteng Agung, Jakarta

Selatan)

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi camat/lurah?

Sejak pelantikannya 27 juni

2. Sebelum menjadi camat/lurah ditugaskan dimana?

Sebelumnya di kelurahan senen sebagai kepala seksi

3. Mengapa bapak/ibu megikuti lelang jabatan ini ?

Saya mengikuti seleksi terbuka ini karna ada kesempatan untuk saya

dapat naik jabatan.

4. Apa visi misi bapak/ibu dalam mengikuti lelang jabatan ini ?

Visi misi saya pelayanan kemasyarakatan lingkungan di perhatikan

dan dipantau.

5. Dengan hasil seleksi lelang jabatan apakah bapak/ibu jauh lebih

percaya diri?

Saya jauh lebih percaya diri.

6. Apakah bapak/ibu setuju jika pemilihan lurah/camat seperti ini

menjadi sistem tetap dalam penentuan di Jakarta?

Saya setuju dengan program pemerintahan jadi setiap pns mempunyai

kesempatan untuk memimpin karena dulu lurah atau camat dari IPDN

yang mempunyai kepamongan mempin.

7. Menurut bapak apa kekurangan dari lelang jabatan?

Kekurangannya tidak ada, saya merasa sudah cukup

Page 107: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxvii

8. Strategi apa saja yang bapak terapkan agar reformasi birokrasi

dapat berjalan dengan baik ?

Kita lebih menginginkan bawahanya bekerja lebih giat

9. Apa kendala yang bapak alami setelah terpilihnya bapak menjadi

camat atau lurah ?

Dengan adanya revolusi mental dan mainsetnya kendalanya harus bisa

memilah bagaimna kepentingan kepentingan masyarakat tanpa

merugikan masyarakat yang lain.

Page 108: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxviii

Wawancara dengan Ibu Grace Tiaramudi (Lurah Pejaten Timur,Jakarta selatan)

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi camat/lurah?

Sejak pelantikannya 27 juni

2. Sebelum menjadi camat/lurah ditugaskan dimana?

Sebelumnya saya bekerja di puskesmas dan saya perlu pembekalan

lebih untuk menjadi lurah.

3. Dengan hasil seleksi lelang jabatan apakah bapak/ibu jauh lebih

percaya diri?

Kalau dari satu sisi saya bangga karna lulus.

4. Bagaimana pelaksanaan lelang jabatan di DKI Jakarta? Apakah

prosesnya rumit dan menyita banyak waktu?

Saya tidak merasa kesulitan karna tidak mempunyai beban.

5. Apakah bapak/ibu setuju jika pemilihan lurah/camat seperti ini

menjadi sistem tetap dalam penentuan di Jakarta?

Saya setuju karenanlelang jabatan ini lebih fair, karna jauh dari KKN

semoga terus di pertahankan dan bersifat positif.

6. Menurut bapak apa kekurangan dari lelang jabatan?

Untuk melakukan tugas harus ada pembekalan dalam orientasi yaitu

dengan diadakannya diklat lebih sering.

7. Apa perbedaan lelang jabatan dengan sistem sebelumnya?

Kalau untuk sistem yang dulu belum menunjang kompetensi , kalau

sekarang bisa menjaring kompetensi nya agar lebih baik dengan materi

manajerial dan tes potensi akademik psikotes dan diskusi visi misi.

Page 109: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxix

Wawancara dengan Bapak Mursyid Hidayat (RT Jalan Raya Margasatwa RT 004

RW 05)

1. Menurut ibu/bapak perlu atau tidak camat dan lurah terjun

langsung ke masyarakat?

Sangat perlu karena dengan terjun langsung lurah dan camat ke

lingkungan masyarakat, mereka akan tau betul bagaimana keadaan

masyarakat tersebut.

2. Pendapat bapak/ibu tentang lelang jabatan? Lebih baik atau

tidak?

Lebih baik, karena dengan adanya lelang jabatan itu berarti semua pihak

di lingkungan pemprov Jakarta yang sesuai syarat yang dibutuhkan, diberi

kesempatan untuk melamar pekerjaan sebagai pejabat di lingkungan

pemprov. Dengan begitu peluang bisa didapatkan oleh semua pihak yang

memang mempunyai kompeten dalam jabatan itu. Karena lelang jabatan

juga bisa dijadikan terobosan untuk memperbaiki sistem pemerintahan

pemprov.

3. Menurut pendapat bapak/ibu sosok pemimpin camat dan lurah

yang baik untuk masyarakat yang seperti apa?

Sosok yang mau terjun langsung kelapangan atau ke masyarakat dan yang

mau melihat keadaan masyarakat secara langsung atau istilahnya yang

lebih popular “blusukan”.

Page 110: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxx

4. Harapan masyarakat dengan diadakannya lelang jabatan?

Mampu menjadikan sistem pemerintahan provinsi DKI Jakarta menjadi

lebih baik, dan terpenting mampu melayani masyarakat dengan adil sesuai

dengan tugasnya tanpa mempersulit masyarakat.

Page 111: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxxi

Wawancara dengan H. M. Delas (Sekretaris Lurah Batuampar, Jakarta Timur)

1. Bagaimana pendapat Bapak tentang lelang jabatan?

Saya tidak setuju dengan seleksi terbuka ini karena saya memulai karir saya

dari bawah , seharusnya pemilihan camat atau lurah berdasarkan jenjang karir

karena jauh lebih adil. Seharusnya seleksi jabatan ini di lakukan pada

tingkatan tingkatan tertentu dan tidak langsung melompat dari tingakan

bawah ke tinggatan yg lebih tinggi 2 tingkat dari posisi sebelumya. tetapi

dengan diadakannya seleksi terbuka siapa saja dapat mengikuti asal kan

memenuhi golongan yg di persyaratkan

Page 112: KEBIJAKAN LELANGJABATAN PENGANGKATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27509/1/DINAR... · Walikota. Untuk calon Camat diusulkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota

xxxii