kebijakan-keamanan-negara
-
Upload
nurofymuchammad -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of kebijakan-keamanan-negara
KEBIJAKAN KEAMANAN NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA
DALAM MERESPON ANCAMAN-ANCAMAN BARU
(NON-TRADISIONAL THREATS)
Oleh : Indro Dwi Haryono
Pada era Perang Dingin konflik yang terjadi adalah konflik idiologi (kapitalis dan
komunis), pada dasarnya konflik ini merupakan idialisme negara terhadap idiologi yang
dianutnya yang ahirnya berujuk pada persaingan persenjataan militer. Untuk
mempertahankan kelangsungan hidup negara (survive) maka negara harus mempunyai
National Power (kekuatan nasional) yang bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan
negara dari ancaman negara lain.
Pasca Perang Dingin menimbulkan fenomena baru antara lain runtuhnya tembok
berlin, adanya tranformasi politik, dan munculnya sistem globalisasi. Pada era Perang
Dingin terdapat dua sistem ekonomi yang ada yaitu :
a. Sistem tertutup, ekonomi yang dikendalikan oleh satu pihak (yang dianut oleh
komunis).
b. Sistem kapitalis merupkan sistem ekonomi terbuka.
pada pasca Perang Dingin yang di akhiri oleh kekalahan Uni Soviet dan kemenangan
Amerika Seikat memunculkan dominasi sistem kapitalis terhadap sistem ekonomi yang di
wujudkan dalam sistem globalisasi, disamping itu kekalahan Uni Soviet juga menjadikan
Amerika Serikat sebagai negara super power.
ISU-ISU BARU DI ASIA TENGGARA YAITU :
A. PIRACY (Peramok)
Piracy merupakan ancaman yang sangant serius bagi negara-negara khususnya
negara di kawasan Asia Tenggara, kawasa Asia Tenggara merupakan lahan subur
bagi piracy untuk melakukan aktifitasnya. Kawasan yang rawan perampokan antara
lain Hanian (Hongkong), Selat Malaka, perairan Filipina, Laut Jawa, Selat Sunda,
Bangkok (Thailand). Dari berbagai titik rawan perampokan tersebut maka dapat
1
simpulkan bahwa kurangnya perhatian negara-negara khususnya negara Asia
Tenggara terhadap keaman perairan di kawasanya. Dengan munculnya kasus ini di
lakukan pengamanan-pengamanan di wilayah-wilayah yang rawan oleh negara-
negara yang bersangkutan berdasarkan toritorialnya masing-masing, khusus kawasan
Selat Malaka sangat diperhatikan keamanannya oleh negara-negara yang berbatasan
langsung dengan Selat Malaka, karena Selat Malaka merupakan jalur perdagangan
internasional. Jika wilayah Selat Malaka tidak aman maka berimbas pada merosotnya
iklim investasi dan melesunya perdagangan antar negara yang berpengaruh pada
ekonomi domestik suatu negara.
Untuk mengatasi masalah kejahatan di Selat Malaka pemerintah negara-negara
disekitar Selat Malaka melakukan perjanjian kerjasama keamanan perairan Selat
Malaka yaitu perjanjian Sijori, yang dipelopori oleh tiga negara disekitar Selat
Malaka yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka yaitu Singapura, Johor
(Malaysia) dan Indonesia.
B. TEROSISME
Ancaman terorisme merupakan ancaman yang sangat sulit di identifikasi dan
terorisme juga sulit di atasi, karena terorisme merupakan bentuk ancaman yang tidak
jelas siapa pelakunya sehingga sulit untuk mengidentifikasi karena aktor utamannya
bukan negara. Munculnya terorisme diawali oleh peristiwa 11 September 2001 yaitu
diserangnya Amertika Serikat dan hancurnya gedung WTC dan Fantagon akibat dari
serangan dari teroris. Dominasi peristiwa 11 September 2001 terhadap ancaman
terorisme yaitu :
1. Peristiwa yang telah memaksa negara untuk membuat pilihan yang sulit,
khususnya yang berhubungan dengan populasi muslim yang besar seperti
Indonesia dan Pakistan.
2. Peristiwa yang telah memberikan keberanian negara-negara khususnya
untuk menghadapi endemic ancaman teroris seperti Rusia dan Israel.
2
C. DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA
Isu-isu demokrasi dan hak asasi manusia :
a. Perubahan dari masyarakat lama ke masyarakat baru.
b. Negara baru terikat dengan perubahan sosial yang membuat pembangunan bangsa
dan materi pengembangannya bersama dengan masalah politik.
c. Pasca Perang Dingin dan padamnya konflik Perang Dingin.
Proses demokrasi di Asia Tenggara dapat di bagi dalam 3 proses yaitu :
a. Proses politik
1. Kemunduran rezim autoritarian dan pengenalan demokrasi di Filipina,
Indonesia.
2. Proses transnasional, pemahaman demokrasi politik di Malaysia.
3. Konsolidasi .
4. Pematangan demokrasi.
b. Proses ekonomi.
Hak-hak untuk kesejahteraan yang merupakan kebutuhan mendasar seperti makan,
mendaptkan pekerjaan yang layak, mendapatkan akses ekonomi untuk menjalankan
usahan dan lain-lain.
c. Peoses sosial.
Hak-hak asasi manusia seperti hak untuk hidup, hak untuk dapat berinteraksi
dengan masarakat secara wajar, hak untuk hidup layak dan sejahtera.
D. PERDAGANGAN DAN PENYELUNDUPAN MANUSIA
Salah satu ancaman dan persoalan baru yang harus di hadapi dan diselesaikan
oleh pemerintah seperti :
1. Perdagangan perempuan dan anak-anak, untuk kasus perdagangan perempuan dan
anak-anak Thailand merupakan pusat terbesar perdagangan manusia di kawasan
Asia Tenggara.
2. Prostitusi
3. Anak yang di bawah umur di jadikan buruh untuk kepentingna golongan tertentu.
4. Adanya kejahatan lintas negara atau kejahatan transnasional.
5. Dampak penyebaran penyakit seperti AIDS
3
E. ANCAMAN DUNIA MAYA
Ancama baru dari segi kecanggihan teknologi adalah salah satunya ancaman
cyber crime, cyber policing and cyber security :
a. Teknologi informasi dan keamanan nasional
b. cyber crime security (keamanan dunia maya) menjadi national security
(kaeamanan nasional) atau merupakan kajian baru dalam national security itu
sendiri.
c. Peranan pemerintah dalam mengendalikan teknologi informasi dan perubahan
sistem komputerisasi.
F. ISU-ISU KEAMANAN BARU YANG LAINNYA SEPERTI :
a. Degradasi lingkungan
b. Narkotika
c. Migrasi ekonomi
d. Politik air seperti sungai Mekong
e. Epidemi seperti flu burung, HIV AIDS dan lain-lain.
G. KEBIJAKAN NEGARA-NEGARA DALAM USAHA MENANGANAI
PERSOALAN TERSEBUT YAITU :
a. Negara merupakan sebagai tempat solusi, dengan adanya hukum maka terciptanya
keamanan baik nasional maupun inernasional.
b. Kerjasama regional, dengan adanya kerjasama regional dapat mengatasi dan
menanggulangi persoalan keamanan dan ekonomi seperti kerjasama ASEAN.
c. Peranan warga negara.
4