Penyuluhan Kesehatan Tentang : Pentingnya Vaksinasi Covid ...
KEBIJAKAN DAN UPDATE VAKSINASI COVID-19 KOTA ......Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 Komite Penasihat...
Transcript of KEBIJAKAN DAN UPDATE VAKSINASI COVID-19 KOTA ......Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 Komite Penasihat...
KEBIJAKAN
DAN UPDATE
VAKSINASI
COVID-19
KOTA DEPOK
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA DEPOK
drg. Novarita
16 Februari 2021
PENDAHULUAN
3
Pemerintah telah menetapkan pandemi COVID-19 sebagai bencana non-alam.
Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
Pandemi COVID-19 juga berdampak pada sector
social,ekonomi, periwisata dan pendidikan
Perlu intervensi lain yang efektif yaitu melalui vaksinasi.
LATAR
BELAKANG
Instruksi Presiden Untuk Program Vaksinasi Covid-19
Vaksin Covid-19
diberikan secara gratis
dan masyarakat tidak
dikenakan biaya sama
sekali.
1 Seluruh jajaran kabinet,
kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah agar
memprioritaskan program
vaksinasi pada tahun
anggaran 2021
2
3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain
terkait ketersediaan dan
vaksinasi secara gratis.
Presiden akan menjadi
yang pertama mendapat
vaksin Covid-19.
Tujuannya untuk
memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada
masyarakat bahwa vaksin
yang digunakan aman.
4
meminta masyarakat untuk terus menjalankan disiplin 3M
yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci
tangan 5
1. Membentuk
kekebalan kelompok
4. Menjaga produktifitas dan
meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi
3. Melindungi dan memperkuat sistem
kesehatan secara menyeluruh
TUJUAN VAKSINASI
COVID-19
2. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID -19
Standar Vaksin menurut WHO & Kebijakan di Indonesia
• Standar keamanan melalui uji klinis (fase III) skala besar (WHO, 2020)
• Uji klinik fase III merupakan pengujian tahap akhir sebelum akhirnya calon vaksin diregistrasi di negara asal dan memperoleh izin untuk diedarkan di pasaran.
• Terkait hal ini, Badan POM telah memiliki peraturan tentang persetujuan vaksin impor untuk diedarkan di Indonesia seperti Peraturan Badan POM No. 30 Tahun 2017 tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia.
• Persetujuan ini sebagai salah satu bentuk pengawasan premarket yang dilakukan oleh Badan POM.
&
Perpres No. 14 Tahun 2021 tentang
perubahan atas Perpres No. 99
Tahun 2020 tentang Pengadaan
Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.02./MENKES/9860/2020
tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
1. Menetapkan jenis dan kriteria vaksin
yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
2. Menetapkan bahwa vaksin hanya dapat
digunakan bila sudah mendapat EUA
dari BPOM
3. Perubahan terhadap jenis vaksin dapat
dilakukan berdasarkan rekomendasi
ITAGI dan pertimbangan KPCPEN
Permenkes No 84 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-
19
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)
1. Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi
merupakan upaya “Public Goods” yang
dilakukan Pemerintah sebagai urusan
wajib (Obligatory Public Health Functions).
Oleh karena itu seluruh biaya vaksinasi
harus ditanggung sepenuhnya oleh
pemerintah.
2. Untuk mempercepat penurunan pandemi
diperlukan cakupan imunisasi sebesar 70%
agar ‘herd immunity’ segera tercapai dalam
kurun waktu kurang dari 1 tahun.
3. Vaksinasi Covid-19 harus mencakup
kelompok usia lanjut (>60 tahun) yang
merupakan kelompok risiko tinggi
terinfeksi Covid-19 dengan mortalitas
yang juga tinggi.
4. Pelayanan vaksinasi dilaksanakan melalui
fasilitas Kesehatan pemerintah ataupun
swasta yang telahditunjuk dan memenuhi
standar
5. Memperkuat surveilans KIPI.
REKOMENDASI DARI MAJELIS ULAMA INDONESIA
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 02 Tahun 2021 Tentang PRODUK VAKSIN COVID-19 DARI SINOVAC LIFE SCIENCES CO. LTD. CHINA DAN PT. BIO FARMA (Persero) MENYATAKAN KALAU VAKSIN COVID YANG TELAH DIUJI OLEH LPOM MUI SECARA ZAT DINYATAKAN SUCI DAN HALAL
ROADMAP VAKSINASI
COVID-19
3
TAHAP PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
MEMPERTIMBANGKAN KETERSEDIAAN, WAKTU KEDATANGAN DAN PROFIL KEAMANAN VAKSIN
2
Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Tahap 1
Tahap 2
1.Kelompok usia lanjut (≥ 60 tahun). 2.Petugas pelayanan publik yaitu Tentara
Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Tahap 3
Tahap 4 Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
± 3 juta dosis Sinovac
RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN TAHAP 2
16
JAN
FEB
± 11 juta dosis vaksin Biofarma
± 4.6 juta dosis vaksin Astra Zeneca
± 7 juta dosis vaksin Biofarma
MARET
Catatan:
• Di akhir bulan Februari, diharapkan sudah tersedia ± 7 juta dosis
vaksin Biofarma. • Di bulan Maret, diharapkan Indonesia dapat mendistribusikan 4.6
juta dosis vaksin Astra Zeneca dari perjanjian kerjasama COVAX
Facility (dalam proses).
• Vaksin yang diproduksi oleh Biofarma menggunakan bahan baku
dasar vaksin Sinovac.
PRIORITAS : PROVINSI YANG SUDAH SELESAI
PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN
VAKSINASI NAKES
(JAWA BARAT BARU MENCAPAI 79%)
KABUPATEN/KOTA HARUS
MENYELESAIKAN CAKUPAN
VAKSINASI SEBELUM TANGGAL
21 FEBRUARI 2021
MASYARAKAT LAINNYA
AGUS-DES 2021
MASYARAKAT
RENTAN
MEI-JULI 2021
Masyarakat di daerah
dengan resiko
penularan tinggi
Dengan
pendekatan
kluster sesuai
dengan
ketersediaan
vaksin
3 4
Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun 2. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
PERCEPATAN PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA VAKSINASI (S.D DES 2021)
TOTAL SASARAN: 181,5 JUTA
PETUGAS PUBLIK
MINGGU KEEMPAT FEB 2021
17,4 Jt
1
2
PETUGASKESEHATAN JAN-MINGGU 3 FEB 2021
PETUGAS PUBLIK
MINGGU KE-4
FEB 2021
Vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan dan
tenaga penunjang di fasyankes tersebar di
34 provinsi
LANSIA
Perhitungan Alokasi Vaksin di Jabar
Wilayah BODEBEK Kab Bogor: 3.652.939 Kab Bekasi: 2.339.410 Kota Bogor: 676.156 Kota Bekasi: 1.845.414 Kota Depok: 1.490.511 TOTAL: 10.004.430
Sumber : Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2020
EVALUASI VAKSINASI
COVID-19 TAHAP 1
3
REKAPITULASI CAPAIAN VAKSINASI 15/02/2021
KIPI (KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI) TAHAP I DOSIS 1 - RINGAN 96 KASUS
(Demam , pegal, mual, sakit kepala, lesu)
- BERAT 4 KASUS (Muntah progresif, Vertigo)
Semua kasus KIPI dapat ditangani di faskes di lokasi penyuntikan vaksin
PERENCANAAN PELAKSANAAN
VAKSIN TAHAP 2
6
PENENTUAN SASARAN VAKSINASI TAHAP 2
VAKSINASI TAHAP 2 AKAN DIMULAI DI MINGGU KETIGA FEBRUARI
10
PENDATAAN SASARAN PROPORSI DISTRIBUSI VAKSIN
• Pendataan sasaran lansia
diperoleh dari data BPJS
Kesehatan
• Pendataan sasaran petugas
publik berdasarkan nama & NIK
dilakukan melalui koordinasi
dengan Kementerian
/Lembaga terkait
• Kebutuhan dihitung
berdasarkan sinkronisasi
target sasaran antara data
pusat dan daerah
Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi
COVID-19
Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi
Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin dan
pelayanan kesehatan lainnya;
Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan
pemberian vaksinasi
Menerapkan protokol kesehatan; serta
Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi
kasus dan analisa dampak
METODE PELAYANAN VAKSINASI TAHAP 2
Sumber: Kemenkes, Februari
2021
SYARAT FASKES MENJADI TEMPAT VAKSINASI COVID -19 SESUAI JUKNIS NO.HK,02.02/01/2021
Memiliki SDM atau tenaga vaksinator yang terlatih
Memiliki sarana prasarana Cold Chain penyimpanan vaksin sesuai standar;
Memiliki Surat Izin Operasional sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Catatan : RS , Klinik Polres/TNI, Klinik Swasta yang belum bisa ditetapkan sebagai tempat vaksinasi, akan berjejaring dengan Puskesmas wilayah untuk bekerjasama melaksanakan vaksinasi.
NO FASKES JUMLAH
1 PUSKESMAS se Kota Depok 38
2 RS SWASTA 20
3 RSUD 1
4 RS BHAYANGKARA BRIMOB 1
JUMLAH 60
FASKES KOTA DEPOK YANG DITETAPKAN SEBAGAI TEMPAT VAKSINASI COVID-19
JUMLAH SDM YANG SUDAH DILATIH SEBAGAI VAKSINATOR
NO SARANA SUDAH PELATIHAN SEDANG PELATIHAN
1 PUSKESMAS 38 ORANG 4 ORANG X 38
2 RS SWASTA 10 ORANG
3 RSUD 3 ORANG
4 RS BHAYANGKARA BRIMOB 4 ORANG
5 RS SWASTA 4 ORG X 10 RS
JUMLAH 60 ORANG 192 ORANG
TOTAL 252 ORANG
Catatan : Penambahan jumlah vaksinator bekerjasama dengan Organisasi Profesi (IDI,PPNI dan IBI ) Kota Depok, yang akan membantu Puskesmas di wilayahnya untuk melaksanakan vaksinasi.
Sasaran
vaksinasi
COVID-19
datang
Meja 1A (Pendaftaran) • Sasaranmenunjukkan KTP (NIK) atau nomor tiket untuk verifikasi • Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Bila data tidak ditemukan atau data tdk sesuai, lakukan registrasi atau perubahan data di Meja 1B (Meja Veriffikasi Data Sasaran)
Meja 2 (Skrining) • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya dapat kembali
sesuai rekomendasi petugas
Meja 3 (Vaksinasi) • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip
penyuntikan aman
• Petugas melakukan scan barcode atau mencatat merek/jenis, nomor
batch dan nomor serial vaksin yang diberikan kepada sasaran, tulis pada
memo dan berikan pada sasaran. Memo diberikan saaran kpd petugas
meja 4
Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) • Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare.
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI hasil observasi diinput ke Pcare ”Pulang Sehat” atau ”Pulang KIPI”
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
P Care
Meja 1B • Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja
dan/atau dokumen lainnya • Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran
menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran
kembali ke meja 1A.
VAKSINASI MASSAL
Dalam rangka percepatan pelaksanaan
vaksinasi COVID- 19, Dinas
Kesehatan /Puskesmas bekerja sama dengan Dinas
Lain atau pihak lain yang terkait akan membuka pos pelayanan vaksinasi massal
Pos pelayanan vaksinasi massal dapat berupa pos layanan yang
memanfaatkan area/tempat di luar fasilitas pelayanan kesehatan atau
berupa pelayanan kesehatan bergerak
Perlu disusun perencanaan kegiatan: menentukan jumlah hari
pelaksanaan, jumlah target sasaran per hari, jumlah sasaran per sesi dan
jumlah sesi per hari, waktu pelayanan per sesi, jumlah meja pelayanan
per sesi, jumlah sasaran per meja per sesi jumlah tenaga per sesi
Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harus
menerapkan protokol kesehatan dan memenuhi standar pelayanan
vaksinasi COVID-19
Pos pelayanan vaksinasi massal merupakan bagian dari fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan
vaksinasi COVID- 19, sehingga pencatatan dan pelaporannya menjadi
bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI serius, perlu disiapkan ambulans
atau mobil puskesmas keliling atau ruangan khusus (ICU mini) beserta
kit anafilaktik yang memadai. Minimal 1 orang dokter ahli disiapkan
untuk memantau proses observasi dan melakukan penanganan pertama
terhadap KIPI
TERIMA KASIH
6