KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT
description
Transcript of KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT
KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT
Kementerian PerhubunganDirektorat Jenderal Perhubungan Darat
Disampaikan dalam “SOSIALISASI/WORKSHOP RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK) SEKTOR TRANSPORTASI DI JAWA TIMUR”
SURABAYA, 13 FEBRUARI 2014
OUTLINE
KONDISI/PERMASALAHAN TRANSPORTASI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RAN GRK
RAD GRK JAWA TIMUR
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) RAN/RAD – GRK
REALISASI RAD-GRK SEKTOR ENERGI & TRANSPORTASI 2010 – 2012
CONTOH PERHITUNGAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
(TEMPLATE PEP RAN/D-GRK)
KESIMPULAN
KONDISI/PERMASALAHAN TRANSPORTASI
2007 2008 2009 2010 20110
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
PERTUMBUHAN KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIATAHUN 2007 s.d 2011JU
MLA
H KE
NDA
RAAN
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Dampak Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Yang Tinggi :1. Kosumsi BBM yang tinggi2. Kemacetan Lalu Lintas3. Pelayanan Angkutan umum yang rendah4. Isu Emisi Gas Rumah Kaca
Transportasi Darat89%
Transportasi Air1%
Usaha Kecil1%
Perikanan3%
Rumah Tangga6%
1.KOSUMSI BBM YANG TINGGI
Sektor Transportasi Darat pengguna BBM bersubsidi
terbesar 89% (32,49 jta KL) dari pekiraan realisasi BBM
bersubsidi (38,38 jta KL)
(Sumber: Paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kebijakan Pengaturan BBM Bersubsidi, 29 Desember 2010)
2. KEMACETAN LALU LINTAS
1. Kehilangan waktu, peningkatan BOK, boros energi
2. Polusi .......
3. Kelangsungan moda transportasi umum menjadi tidak efisien
4. Beralihnya perjalanan ke daerah pinggiran kota
3. PELAYANAN ANGKUTAN UMUM YANG RENDAH
–Angkutan umum kalah bersaing dengan moda kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) karena rendahnya kualitas pelayanan (kehandalan waktu tempuh, jadwal, kenyamanan, keselamatan, dan keamanan).
Inisiatif dari Presiden Indonesia pada G20, pertemuan di Pittsburgh USA dan Konferensi Para Pihak (COP) 15 di Kopenhagen Desember 2009, bahwa Indonesia akan mengurangi emisi gas rumah kaca 26% dari BAU (dan 41% jika didukung internasional) pada tahun 2020.
Perpres 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK)
Perpres 71 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional
4. ISU EMISI GAS RUMAH KACA
Darat89%
Laut6%
Udara4% Kereta Api
1%
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERATURAN PRESIDEN NO.61 TAHUN 2011 tentang
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Pasal 6 Untuk menurunkan emisi GRK di masing-masing
wilayah provinsi, Gubernur harus menyusun RAD-GRK Penyusunan RAD-GRK berpedoman pada:
1. RAN-GRK2. Prioritas Pembangunan Daerah
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
FOKUS: 5 PILAR KEBIJAKAN
12
Peningkatan Peran
Angkutan Umum
(Prioritasi)
Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas (MRLL)
Penurunan Polusi Udara dan Suara
Transportation Demand
Management (TDM)
Pengembangan Non Motorized
Transport (NMT)
Pengembangan Transit System atau
TOD
Pengembangan Jaringan dan infrastruktur
Angkutan Umum Masal
Perbaikan Intermodalitas dan
Aksesibilitas Angkutan Umum
Perbaikan Sistem Kepemilikan
Angkutan Umum
Perbaikan Kapasitas
Jalan
Penerapan ATCS / ITS
Manajemen Lalu Lintas
ANDALALIN
Gasifikasi
Pemanfaatan Energi Alternatif
Penerapan Teknologi Ramah
Lingkungan (green transport - environmentally
friendly)
ERP
Perparkiran (Parking Policy)
Dis-incentive using private car
Pengembangan Fasilitas Pejalan
Kaki
Pengembangan Jalur Sepeda
Car free day
Eco/Smart Driving
AVOID tripsREDUCE km SHIFT modes IMPROVE vehicles
STRATEGI MITIGASI DAMPAK TRANSPORTASI
SHIFT
Berpindah ke moda yang lebih ramah lingkungan
• Manajemen Kebutuhan Transportasi
• Perpindahan moda ke kendaraan tak bermotor.
• perpindahan Mode shift to Public Transport
• …
REDUCE / AVOID
Mengurangi atau menghindari perjalanan / kebutuhan
perjalanan
• Mengintegrasikan perencanaan tata guna lahan dan transportasi.
• Konsep Smart logistics• …
IMPROVE
Peningkatan efisiensi energi moda transportasi dan
teknologi kendaraan
• Pelumas berviksotas tinggi• Optimal tekanan ban• Ban berhambatan rendah• Speed limits Eco-Driving
(meningkatkan kesadaran)• Penggunaan bahan bakar
alternatif.• …
1 2 3
Strategi Mitigasi Dampak Transportasi
Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15
Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020
26% 26+15=41%
Upaya sendiri Upaya Sendiri dan Dukungan internasional
Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugasi sbg koordinator penyusunan RAN -GRK
15
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
PERTANIAN
ENERGI DAN TRANSPORTASI
INDUSTRI
LIMBAH
Mitigasi Perubahan IklimRAN-GRK adalah pedoman untuk langkah-langkah dalam memfasilitasi mitigasi perubahan iklim.
Perpres No. 61/2011 RAN-GRK
Perpres No. 71/2011 GHG Inventory dan MRV
RENCANA AKSI NASIONAL
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
RENCANA AKSI PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
Sesuai PerPres 61 tahun 2011
Pembangunan ITS (Inteligent Transport System) Penerapan Pengendalian Dampak Lalu-Lintas (Traffic Impact Control/TIC) Penerapan manajemen parkir Penerapan Congestion Charging dan Road Pricing (dikombinasikan dengan
angkutan umum massal cepat) Reformasi Sistem transit - Bus Rapid Transit (BRT)/ semi BRT Peremajaan armada angkutan umum Pemasangan Converter Kit (gasifikasi angkutan umum) Pelatihan dan sosialisasi smart driving (eco-driving) Membangun Non Motorized Transport (Pedestrian dan jalur sepeda)
Keputusan Menteri perhubunganNomor: KP.201 Tahun 2013
tentangPenetapan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor
Perhubungan (RAN-GRK Perhubungan) dan Inventarisasi GRK Sektor Perhubungan Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2020
1. Pemanfaatan Teknologi Lalu Lintas untuk Kelancaran Lalu Lintas di Jalan Nasional
2. Penerapan Pengendalian Dampak Lalu-Lintas di Jalan Nasional3. Penerapan Manajemen Parkir di Jalan Nasional4. Peningkatan Manajemen Lalu Lintas untuk kelancaran lalu lintas5. Mendorong pembinaan dan pengembangan Bus transit - Bus Rapid
Transit (BRT)/ semi BRT6. Pembinaan Peningkatan Pelayaann angkutan umum7. Pembangunan Budaya berkendara yang lebih baik8. Pembinaan pengembangan prasarana kendaraan tidak bermotor dan
pejalan kaki (Non Motorzed Transport)
TRANSPORTASI DARAT
RAD-GRK JAWA TIMUR
20
REKAPITULASI KEGIATAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PROVINSI JAWA TIMUR
1. SMART DRIVING
2. BRT
3. PEREMAJAAN ANGKUTAN UMUM
4. MANAJEMEN PARKIR
5. ITS/ATCS
6. NON MOTORIZE TRANSPORT (NMT)7. PEMASANGAN KONVERTER KIT (CNG)8. TRAFFIC IMPACT CONTROL9. ERP
10. CAR FREE DAY
RAN GRK PERPRES NO.61 RAD GRK PERGUB JAWA TIMUR1. SMART DRIVING
2. BRT
3. PEREMAJAAN ANGKUTAN UMUM
4. MANAJEMEN PARKIR
5. ITS/ATCS
6. NON MOTORIZE TRANSPORT (NMT)7. PEMASANGAN KONVERTER KIT (CNG)8.KERETA API9. ERP
PEMPROV JATIM menambahkan kegiatan CAR FREE DAY namun tidak memasukkan kegiatan Traffic Impact Control
PROYEKSI EMISI PADA TAHUN 2020 dan TARGET PENURUNAN DI SETIAP SEKTOR
21
2012
BAU Baseline
26%
20202000 2005
Historical
GTon
CO
2-eq
2010
41%
2.95 Gton
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 20200
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
180,000,000
200,000,000
Papua North Maluku Gorontalo West Sulawesi Southeast Sulawesi South Sulawesi Central Sulawesi East kalimantan East Nusa Tenggara
West Nusa Tenggara DKI Jakarta Yogyakarta Central Java East Java West Java Banten Lampung Bengkulu
Bangka-Belitung South Sumatera Riau Riau Island West Sumatera North Sumatera NAD
Year
Ton
CO2
eqBASELINE SEKTOR TRANSPORTASI BERDASARKAN
RAD GRK SETIAP PROVINSI
Sumber : SEKRETARIAT RAN/D-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) RAN/D - GRK
24
Dokumen RAD-GRK ditetapkan melalui PERGUB
Untuk mengukur besaran penurunan emisi dari kegiatan yang dilakukan maka diperlukan sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
PEP mengacu: PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP 8/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 8/2008
25
Sistem Koordinasi Pelaksanaan dan Pelaporan RAN/RAD-GRK dan Inventarisasi GRK
PELAKSANA PEP
• Koordinator Umum Menteri Koordinator Bidang Perekonomian • Koordinator Teknis Menteri PPN/Kepala BAPPENAS.
Berdasarkan hasil PEP dari RAN-GRK dan RAD-GRK, Menteri PPN/Kepala BAPPENAS melakukan koordinasi kaji ulang sedangkan Menteri LH melakukan koordinasi verifikasi capaian penurunan emisi GRK.
• Pejabat pelaksana kegiatan PEP RAN-GRK di tingkat nasional Menteri/Kepala Lembaga terkait
• Pejabat pelaksana dan koordinator PEP RAD-GRK di wilayah provinsi Gubernur
• Pejabat pelaksana kegiatan PEP RAD-GRK per bidang di wilayah provinsi (termasuk kabupaten/kota) Kepala SKPD tingkat Provinsi sesuai bidang terkait
26
27
Alur Mekanisme Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan Pencapaian RAN-GRK dan RAD-GRK
Waktu Pelaksanaan Kegiatan PEP RAD – GRK• Pemantauan dan evaluasi
dilakukan dua kali dalam setahun akhir triwulan ketiga dan akhir triwulan keempat;
• Pengumpulan Laporan Antara minggu kedua bulan Oktober dan Laporan Akhir pada minggu kedua bulan Januari.
• Penyampaian Laporan Antara kepada Presiden minggu kedua bulan November dan Laporan Akhir pada minggu kedua bulan Februari.
PEP RAN/RAD GRK Terdiri atas1. Pedoman Umum
Berisi penjelasan ringkas tentang Substansi, Pengorganisasian dan Mekanisme PEP di Tingkat Nasional dan Daerah.
2. Petunjuk TeknisBerisi langkah-langkah pengisian informasi kegiatan mitigasi GRK dan
perhitungan penurunan emisi GRK dalam bidang – bidang:
Berbasis lahan (pertanian, kehutanan dan lahan gambut), Berbasis energi (energi, transportasi dan industri), serta Pengelolaan limbah
Format laporan berupa tabel yang terdiri dari :
1. Lembar Umum Aksi Mitigasi
2. Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Mitigasi
3. Rekapitulasi Capaian Penurunan Emisi
NO AKSI MITIGASI LOKASI
PERIODEPELAKSANAAN
EMISI GRKBAU(ton
CO2e)
TARGET SELAMAPERIODE
PELAKSANAANAKSI MITIGASI
TARGET SELAMATAHUN PELAPORAN
(.......)
REALISASI SELAMATAHUN PELAPORAN
(.......)
MASALAH DAN ANTISIPASI/PENANGGULANGAN
Penanggung
jawab
Awal Akhir Jum lah Unit
Penu runanEmisi GRK(ton
CO2e)
Jum lah Unit
Penu runanEmisi GRK(ton
CO2e)
Jum lah Unit
Penu runanEmisi GRK(ton
CO2e)
Masalah
Antisipasi/ Penanggu-
langan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
29
Sektor :Tahun :Pelapor : Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :Pemerintah Kab/Kota Kab/Kota :
1. Lembar Umum Aksi mitigasi
. . . lanjutan
30
NO AKSI MITIGASI
PERIODEPELAK-
SANAAN
RENCANA ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN AKSI MITIGASI
BERDASARKAN SUMBER DANA (x Rp 1.000)
RENCANA ANGGARAN SELAMA TAHUN PELAPORAN/……… (x Rp 1.000)
awal
Akhir APBN APBD
PROV.APBDKAB/ KOTA
PHLN Swa-sta
Jum-Lah APBN APBD
PROV.APBDKAB/ KOTA
PHLN Swa-sta
Jum-lah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
REALISASI ANGGARAN SELAMA TAHUN PELAPORAN/……… (x Rp 1.000) PENANGGUNG JAWAB APBN APBD PROV. APBD
KAB/KOTA PHLN Swa-sta Jumlah
17 18 19 20 21 22 23
2. Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Mitigasi
3. Rekapitulasi Capaian Penurunan Emisi
31
NOAksi Mitigasi (RAN/RAD-
GRK)
Program/ Kegiatan (DIPA/DIP
DA)
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 dst
Capaian Kegiatan
Penurunan Emisi
Capaian Kegiatan
Penurunan Emisi
Capaian Kegiatan
Penurunan Emisi
Capaian Kegiatan
Penurunan Emisi
1 2 3 4A 4B 5A 5B 6A 6B 7A 7B
Sektor :Tahun :Pelapor : Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :Pemerintah Kab/Kota Kab/Kota :
. . . lanjutan
REALISASI RAD-GRK SEKTOR ENERGI & TRANSPORTASI 2010 – 2012
Sampai dengan pertengahan December 2013,
22 Provinsi telah melaporkan pelaksanaan RAD-GRK
secara resmi dan tambahan 5 provinsi secara online
32
22 Provinsi:DI Yogyakarta, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Lampung, DKI Jakarta, Maluku, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Kep. Riau5 Provinsi:Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Nusa tenggara Barat
Dari 22 provinsi tersebut, rekapitulasi kegiatan sebagai berikut:• 19 provinsi melaporkan sektor energi,17 provinsi melaporkan penurunan emisi• 10 provinsi melaporkan sektor transportasi, 8 provinsi melaporkan penurunan emisi• 305 kegiatan di bidang berbasis energi (146 kegiatan inti, 159 kegiatan pendukung)• 93 Kegiatan di bidang berbasis transportasi (44 kegiatan inti, 49 kegiatan pendukung)
Catatan:- Hasil PEP RAD-GRK masih perlu di review untuk keseragaman format/template dan kelengkapan data
(terutama anggaran)- Masih perlu melampirkan surat pengantar resmi untuk penyampaian PEP
REALISASI RAD-GRK SEKTOR TRANSPORTASI 2010 - 2012
NO PROVINSI
2010 2011 2012
Jumlah Kegiatan
Realisasi Penurunan
Emisi
Jumlah Kegiatan
Realisasi Penurunan
Emisi
Jumlah Kegiatan
Realisasi Penurunan
Emisi
(ton CO2e) (ton CO2e) (ton CO2e)
1 Sumatera Selatan 4 5.185,97 4 7.443,58 4 6.956,16
2 Bangka Belitung - - 1 1,72
3 Lampung - 1 7,48 1 8,10
4 Jawa Barat - 1 4.8 1 2,40
5 DI Yogyakarta - - 4 43.094,78
6 DKI Jakarta 1 128.333 1 29.098 2 148.575
7 Maluku 2 121,25 2 83,18 3 2.129,31
8 Kepulauan Riau 4 2.874,93 4 1.668,90 4 1.231,37
33“PROVINSI JAWA TIMUR TELAH MELAPORKAN KEGIATAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA, NAMUN BELUM MEMASUKKAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR TRANSPORTASI”
CONTOH PERHITUNGAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (TEMPLATE PEP RAN/D-GRK)
PETUNJUK TEKNIS PEP RAN/D-GRK dapat di download pada“http://www.sekretariat-rangrk.org/english/beranda/9-uncategorised/176-sosialisasi-pep”
35 Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
AKSI MITIGASI PELAKSANAAN SMART DRIVING
Jenis kendaraan
Jenis Bahan Bakar
(Bensin/Solar)
Jumlah peserta
(orang/tahun)
Rata-rata hari Operasi per Tahun
(Hari)
Rata-rata Trip per Hari
(Trip)
Operasional
(angkot/bus) per
Hari(Rit)
Panjang Perjalan
an (Km/trip
)
Rata-rata Konsumsi
Bahan Bakar Per
Hari(Liter/Km)
Potensi Penurunan
Emisi*(%)
Konsumsi bahan bakar
(liter)
Faktor Emisi**
(kgCO2/liter)
Penurunan Emisi(tonCO2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Angkot Bensin 50
300
2 6 10 0,13
10
2307,69 2,6 60,8
Bus Sedang 0,18 0,00 0 0PATAS/Bus Besar
0,330,00 0 0
TOTAL 60,8
35
36
Konsumsi bahan bakar = jumlah peserta pelatihan smart driving x rata-rata hari operasi per tahun x rata-rata trip per hari x
operasional angkutan per hari x panjang perjalanan (angkot/bus) per trip x rata-rata konsumsi bahan bakar per hari x potensi
penurunan emisi
Penurunan emisi (TCO2e) = konsumsi bahan bakar x faktor emisi /1000
HASIL PERHITUNGAN:Konsumsi BBM Angkot =50 (peserta) X 300 (hari) X 2 (trip) X 6 (rit) X 10 (km/trip)X 0,13 (l/km) X (10/100) = 23.400 liter
Konsumsi BBM ANGKOT =23400 liter x 2,6 kg CO2 /1000 = 60,8 tonCO2
BUS RAPID TRANSIT/BUS SISTEM TRANSIT
Bus Sistem Transit
Jenis Kendar
aan Pribadi
Jenis Bahan Bakar
Modal Shift(%)
Tingkat Keterisian/Okupansi (Penu
mpang)
Jumlah Kendaraan
Pribadi yang
berpindah ke
Angkutan Umum(Unit)
Rata-rata hari
Operasi per
Tahun(Hari)
Rata-rata Trip per Hari
(Trip)
Rata-rata
Panjang Trip Per Hari
(Km/Trip)
Rata-rata
Konsumsi
Bahan Bakar
Per Hari
(Liter/Km)
Konsumsi
Bahan Bakar
per Tahun(Liter)
Faktor Emisi
(kgCO2/liter)
Reduksi Emisi
CO2 dari shifting penggu
na kendara
an pribadi(tCO2e)
Jumlah Bus
Sistem Transit(Unit)
Kapasitas Bus(Penu
mpang)
Operasion
al Bus per Hari(Rit)
1 2 3 4 5 6 6A 7 8 9 10 11 12 13 14
91 86 6
Mobil Bensin 10 1.9 2471
300
2 7.36 0.13
1,399,1
75 2.6 3637.85
Motor Bensin 30 1.2 11739 2 4.9 0.05
1,725,6
33 2.6 4486.65
Bus Non BRT
Solar 60 13 2167 2 13.3 0.18
3,112,9
66 2.2 6848.53
TOTAL 14973
37 Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
Panjang Koridor BRT
(Km)Jumlah Trip BST
Jenis Bahan Bakar BRT
Konsumsi Bahan Bakar
(l/km)
Total bahan bakar BRT (L/tahun)
Faktor Emisi(kgCO2/liter)
Total CO2 dariOperasional Bus
BRT
Total PenurunanCO2 (tCO2)
15 16 17 18 19 20 21 2212.9 2 Solar 0.18 760687 2.2 1673.51 13299.5
38
Jumlah Kendaraan Pribadi yang berpindah ke Angkutan Umum (Unit) = Jumlah Bus Sistem Transit(Unit) X Kapasitas Bus (Penumpang) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Modal Shift (%) / Tingkat Keterisian/Okupansi (Penumpang)
Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (mobil, motor/kendaraan non BRT) (Liter) = Jumlah Kendaraan Pribadi yang berpindah ke Angkutan Umum (Unit) X Rata-rata hari Operasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Trip per Hari (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar Per Hari (Liter/Km)
Reduksi Emisi CO2 dari shifting pengguna kendaraan pribadi (tCO2e) = Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (mobil, motor/kendaraan non BRT) (Liter) X Faktor Emisi (kgCO2/liter)
1
2
3
LANJUTAN…..
39
Total bahan bakar BRT (L/tahun) = Jumlah Bus Sistem Transit(Unit) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Rata-rata hari Operasi per Tahun (Hari) X Panjang Koridor BRT (Km) X Jumlah Trip BST X Konsumsi Bahan Bakar (l/km)
Total CO2 dari Operasional Bus BRT= Total bahan bakar BRT (L/tahun) X Faktor Emisi (kgCO2/liter)/1000
Total Penurunan CO2 (tCO2) = Reduksi Emisi CO2 dari shifting pengguna kendaraan pribadi (tCO2e) - Total CO2 dari Operasional Bus BRT
4
5
6
ITS/ATCS
KORIDOR 1:_______________*
Jenis Kendara
an
Jenis Bahan Bakar
(Bensin/Solar)
Rata-rata jumlah
kendaraan yang
melewati jalur
penerapan ITS
(Unit/Hari)
Rata-rata hari
Operasi per
Tahun(Hari)
Rata-rata
Jumlah Trip
per Hari
(Trip)
Panjang Koridor
(Km)
Kecepatan Rata-rata
Kendaraan(Km/Jam)
Rata-rata Konsumsi Bahan
Bakar per Hari(Liter/Km) Faktor
Emisi(kgCO2/liter)
Total Trip per Tahun
(Km)
Emisi per Tahun(tCO2e)
Sebelum
Penerapan
Setelah Penerap
an
Sebelum Penerap
an
Setelah Penerap
an
Sebelum
Penerapan
Setelah
Penerapan
Total Pengurangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Mobil Penump
ang Bensin
4,000
300
2 5 20 22 0.13 0.122.6
12,000,000
4,115
3,818
297
Sepeda Motor Bensin
0.06 0.062.6
-
-
-
-
Bus Solar 0.30 0.30
2.2
-
-
-
-
Truk Solar 0.28 0.28
2.2
-
-
-
-
TOTAL
297
40 Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
41
Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari (Liter/Km) mengacu Pada Buku Petunjuk Teknis PEP RAN/D- GRK
Total Trip per Tahun Mobil Penumpang/Sepeda Motor/Bus/Truk (Km) =Rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur penerapan ITS (Unit/Hari) X Rata-rata hari Operasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Jumlah Trip per Hari (Trip) X Panjang Koridor (Km)
Total PenguranganEmisi per Tahun (tCO2e) = Total emisi Sebelum Penerapan ATCS/ITS - Total emisi Setelah Penerapan ATCS/ITS
Emisi per Tahun (tCO2e) =Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari (Liter/Km) X Faktor Emisi (kgCO2/liter)/1000
MANAJEMEN PARKIR
Jenis Kendar
aan
Jenis Bahan Bakar(Bensin/Sola
r)
Ketersediaan ruang parkir
Rata-rata jumlah kendaaraan yang parkir
Rata-rata hari
Operasi per Tahun(Hari)
Rata-rata
Jumlah Trip
per Hari
(Trip)
Rata-rata
Panjang Trip Per Hari
(Km/Trip)
Rata-rata
Konsumsi
Bahan Bakar
(Liter/Km)
Konsumsi Bahan Bakar per Tahun(Liter)
Faktor
Emisi*
(kgCO2/liter)
Emisi per Tahun(tCO2e)
Off Street On Street off street per hari
(unit)
on street per hari
(unit)
Sebelum
Penerapan
Setelah
Penerapan
Sebelum
Penerapan
Setelah
Penerapan
Off Street
On Stree
t
Total Pengurang
an off
street(SRP)
parkir on
street(SRP)
Sebelum
Penerapan
Setelah
Penerapan
Sebelum
Penerapan
Setelah
Penerapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mobil Bensin 50 50 300 200 400 200 300 2 7.36 0.13 8,492,308
5,661,538
11,323,077
5,661,538
2.6 7,360
14,720
22,080
Motor
-
-
-
-
-
-
-
Bus
-
-
-
-
-
-
-
Truk
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL
22,080
42 Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
43
Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkir off street sebelum penerapan manajemen parkir (Liter)=
Ketersediaan ruang parkir off street X Rata-rata jumlah kendaaraan yang parkir sebelum penerapan manajemen parkir X Rata-rata hari Operasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Jumlah Trip per Hari (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar (Liter/Km)
Total pengurangan Emisi per Tahun(tCO2e) =pengurangan Emisi per Tahun off street + pengurangan Emisi per Tahun on street
Emisi per Tahun (tCO2e) =(Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkir off street (sebelum – sesudah) penerapan
manajemen parkir ) (Liter) + (Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkir on street (sebelum – sesudah) penerapan
manajemen parkir ) (Liter)) X Faktor Emisi(kgCO2/liter)/1000
PEREMAJAAN ANGKUTAN UMUM
Jenis kendaraan
Jenis Bahan Bakar
(Bensin/Solar)
Jumlah Angkutan
Umum yang Diremajaka
n (unit/tahun
)
Operasional
Bus per Hari(Rit)
Rata-rata
Panjang Trip Per
Hari(Km/Trip
)
Rata-rata hari
Operasi per
Tahun(Hari)
Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar *
(Liter/Km) Konsumsi Bahan
Bakar per Tahun(Liter)
Faktor Emisi
(kgCO2/liter)
Total Pengurangan emisi
(tCO2)
Sebelum(Angkutan
Umum Lama)
Setelah(Angkutan
Umum Baru)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Angkot Bensin 20 8 7 300 0.2 0.1
33,600 2.6 87.36Bus Sedang
- 2.2 0
PATAS/Bus Besar
- 2.2 0
TOTAL 87.36
44 Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
45
Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (Liter)=Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar (kendaraan lama- kendaraan baru) (Liter/Km) X Jumlah Angkutan Umum yang Diremajakan (unit/tahun) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata hari Operasi per Tahun (Hari)
Total Pengurangan emisi (tCO2) =Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (Liter) X Faktor Emisi (kgCO2/liter)/1000
LANJUTAN…..
CAR FREE DAY
46
Jenis Kendara
an
Jenis Bahan Bakar(Bensin/Sola
r)
Rata-rata jumlah
kendaraan yang
melewati jalur
penerapan Car Free
Day(unit/jam)
Lama Pelaksanaan Car Free Day
Rata-rata hari
Operasi per
Tahun(Hari)
Rata-rata Trip selama waktu
pelaksanaan car free day
(Trip)
Rata-rata
Panjang Trip Per
Hari(Km/Tri
p)
Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar
(Liter/Km)
Konsumsi bahan bakar(Liter)
Faktor Emisi*(kgCO2/liter
)
Pengurangan emisi(tCO2e)Per Hari
(Jam)Per
Tahun(Hari)
Panjang lintasan
BRT yang
melewati
tempat car free
day (km)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12
Mobil Bensin 255
48
2 7.36 0.13 11323 2.6 29.44Motor 0 0 0.00
Bus 0 0 0.00Truk 0 0 0.00Bus
Sistem Transit Solar 10
300
4 3 7 0.331920 2.2 4.22
Bus Sistem Transit Bensin
0 2.6 0.00
TOTAL 25.22
Parameter yang perlu diisi Konstanta Hasil Perhitungan
47
Konsumsi bahan bakar Mobil Penumpang/Sepeda Motor (Liter)= Rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur penerapan Car Free Day (unit/jam) X Lama Pelaksanaan Car Free Day (Per Hari (Jam) X Per Tahun(Hari)) X Rata-rata Trip selama waktu pelaksanaan car free day (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar(Liter/Km)
Konsumsi bahan bakar BRT (Liter)=Rata-rata jumlah kendaraan BRT yang melewati jalur penerapan Car Free Day(unit/jam) X Lama Pelaksanaan Car Free Day pertahun x Rata-rata Trip selama waktu pelaksanaan car free day (Trip) x Panjang lintasan BRT yang melewati tempat car free day (km) x Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar BRT(Liter/Km)
Pengurangan emisi (tCO2e)Emisi Mobil penumpang/Sepeda Motor (Liter) - emisi bahan bakar BRT (Liter)
(Mobil penumpang/Sepeda Motor (Liter) X Faktor Emisi kgCO2/liter )- (emisi bahan bakar BRT (Liter) X Faktor Emisi kgCO2/liter)
SOFTWARE PEP RAN/D-GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT
48
KESIMPULAN
• Dibutuhkan Keseriusan dan Komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan Peraturan Gubernur tentang RAD GRK
• Perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
• Perlu dilakukan capasity building untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang emisi GRK
49
Terima Kasih
“Pada saat kita mengeluh di dalam kendaraan pribadi kita karena macet, sesungguhnya kita sedang menyalahkan diri
sendiri, karena kita merupakan salah satu penyebab kemacetan tersebut”