Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang...

35
Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi & Institusi) (Berdasarkan UU No. 12 Thn 2012 ttg Dikti) BAN-PT Ambon, 04 Juni 2014 1 Bimbingan Teknis Akreditasi KOPERTIS WILAYAH XII Prof. Dr. H. Mansyur Ramly Ketua BAN-PT 2012-2017

description

Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti oleh Ketua BAN-PT 2012-2017 di Ambon, 04 Juni 2014

Transcript of Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang...

Page 1: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi & Institusi)

(Berdasarkan UU No. 12 Thn 2012 ttg Dikti)

BAN-PT

Ambon, 04 Juni 2014 1

Bimbingan Teknis AkreditasiKOPERTIS WILAYAH XII

Prof. Dr. H. Mansyur RamlyKetua BAN-PT 2012-2017

Page 2: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

TANTANGAN PERGURUAN TINGGI

Kompetensi Standar Global

Kompetensi Standar MEA 2015

Standar Nasional PT (SNPT) dan KKNI

Standar PT (SPT)

Kompetensi Lulusan PT

Daya Saing Lulusan PT

Page 3: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

3 3333

Visi 2025

3

2010PDB ~ US$ 700 MilyarPendapatan/kap US$ 3,000 (2010)Terbesar ke-17 besar dunia

2025PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$Pendapatan/kap:13.000 – 16.100 US$Terbesar ke-12 duniaProyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ 14,900 (high income country)

2045PDB ~US$ 16.6 TrilyunPrediksi Pendapatan/kapita ~US$ 46,900Diprediksi menjadi terbesar ke-7 atau ke-8 dunia*)

“Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”

100 tahun kemerdekaan

(Sumber: Master Plan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 )

Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yg mampu berperan aktif dlm kegiatan pembangunan. Dan dimulai sekarang terutama di PT

VISI INDONESIA

Page 4: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

4 4444

Perlu dipersiapkan

social engineering

Perlu peningkatan

akses, kualitas dan relevansi pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

Harapan Indonesia: Unleashing Indonesia’s Potential

Page 5: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

5

555

Piramida Penduduk Indonesia Th 2000 & 2025(Juta Orang)

75+

70-74

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

25-29

20-24

15-19

10-14

5-9

0-4

Laki-laki Perempuan

0 2 4 6 8 10 12

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Piramida Penduduk Beragama Katholik Tahun 2000

80 60 40 20 0 20 40 60 80

1

Piramida Penduduk Beragama Protestan Tahun 2000

150 100 50 0 50 100 150

0-4

Piramida Penduduk Beragama Hindu Tahun 2000

10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0,000 2,000

1

Piramida Penduduk Beragama Budha Tahun 2000

35 28 21 14 7 0 7 14 21 28 35

0-4

Piramida Penduduk Beragama Lainnya Tahun 2000

2,4 1,8 1,2 0,6 0,0 0,6 1,2 1,8 2,4

1

12 10 8 6 4 2 0

75+

70-74

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

25-29

20-24

15-19

10-14

5-9

0-4

Laki-laki Perempuan

0 2 4 6 8 10 12

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Piramida Penduduk Beragama Katholik Tahun 2000

80 60 40 20 0 20 40 60 80

0

Piramida Penduduk Beragama Protestan Tahun 2000

150 100 50 0 50 100 150

0-4

Piramida Penduduk Beragama Hindu Tahun 2000

10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0,000 2,000

0

Piramida Penduduk Beragama Budha Tahun 2000

35 28 21 14 7 0 7 14 21 28 35

0-4

Piramida Penduduk Beragama Lainnya Tahun 2000

2,4 1,8 1,2 0,6 0,0 0,6 1,2 1,8 2,4

0

12 10 8 6 4 2 0

2000 2025

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025, BPS – BAPPENAS - UNFPA

Page 6: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

1

Struktur Demografi Indonesia Mirip Dengan Jepang saat hendak tinggal landas pada tahun 1950

Sumber: BPS & The Economist6

Piramida Penduduk Indonesia dan Jepang

Page 7: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

• Salah satu butir kesepakatan dalam MEA 2015 adalah freedom of movement for skilled and talented labors;

• Kesempatan kerja pd industri Indonesia akan diisi oleh tenaga asing jika tenaga kerja Indonesia tidak memenuhi kualitas/kompetensi yg disyaratkan

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (ASEAN COMMUNITY) 2015

Page 8: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

8

Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEANIndonesia sudah harus membuka diri terhadap persaingan global, terutama pada level Asia Tenggara yang akan dimulai tahun 2015

Pilar

Pasar dan Basis Produksi tunggal

Area dengan daya saing ekonomi tinggi

Area dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang

Area yang terintegrasi secara penuh dengan ekonomi global

Elemen

• Aliran bebas barang

• Aliran bebas jasa• Aliran bebas

investasi• Aliran modal

yang lebih bebas• Aliran bebas

tenaga kerja terdidik

Peraturan: • Kompetisi• perlindunga

n konsumen• Hak Cipta• pembangun

an infrastruktur

• Perpajakan• e-commerce

• Peningkatan UKM

• Prakarsa integrasi ASEAN untuk negara CMLV (Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam)

• Pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan

• Meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global

ASEAN Economic Community 2015

Asean Economic Community membawa kesempatan kerjasama yang luas, namun juga membawa persaingan yang tajam, siapkah kita?

Sumber: ASEAN Secretariat, http://www.asean.org/communities/asean-economic-community8

Page 9: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mendorong

penyelenggaraan dan pengelolaan PT yg bermutu tinggi menghadapi tantangan

persaingan global

Page 10: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

JENIS PENDIDIKAN TINGGI

• PENDIDIKAN AKADEMIK: merupakan pendidikan Tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yg diarahkan pd penguasaan dan pengembangan cabang iptek;

• PENDIDIKAN VOKASI: merupakan pendidikan Tinggi program diploma yg menyiapkan Mahasiswa utk pekerjaan dgn keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan; Pemerintah dapat mengembangkan pendidikan vokasi sampai program doktor terapan;

• PENDIDIKAN PROFESI: merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yg menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yg memerlukan keahlian khusus.

Page 11: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

SERTIFIKAT PROFESI DAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

• Sertifikat profesi (SP) merupakan pengakuan utk melakukan praktik profesi yg diperoleh lulusan pendidikan profesi yg diselenggarakan oleh PT bekerjasama dgn Kemdikbud, Kementerian terkait, LPNK, dan/atau organisasi profesi yg bertanggung jawab atas mutu layanan prrofesi, dan/atau badan lain sesuai dgn ketentuan peraturan perundangan-undangan;

• Sertifikat profesi (SP) diterbitkan oleh PT bersama dgn Kemdikbud, Kementerian terkait, LPNK, dan/atau organisasi profesi yg bertanggung jawab atas mutu layanan prrofesi, dan/atau badan lain sesuai dgn ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Page 12: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

SERTIFIKAT PROFESI DAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

• Sertifikat kompetensi (SK) merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yg sesuai dgn keahlian dlm cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;

• Sertifikat kompetensi (SK) diterbitkan oleh PT bekerjasama dgn organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yg terakreditasi kpd lulusan yg lulus uji kompetensi;

• Sertifikat kompetensi (SK) digunakan sebagai syarat utk memperoleh pekerjaan tertentu.

Page 13: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

13

• Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, (KKNI), adalah Kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

• KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia

123

456789

KKNI

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA(KKNI)

Page 14: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

14 14

KESETARAAN KUALIFIKASI KOMPETENSI KERJA (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

SMU SMK

D ID II

D IIID IVS1

S2S3

Profesi

Spesialis

Subspesialis S3 (T)

S2 (T)

Operator

Teknisi/Analis

Ahli

Pengembangan Karir berbasis

Pelatihan Kerja

KKNI

Pendidikan berbasis Keahlian

Pendidikan berbasis Keilmuan

Page 15: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

ORGANISASI PENYELENGGARA DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Organisasi penyelenggara PT paling sedikit:1. Penyusun kebijakan;2. Pelaksana akademik;3. Pengawas dan penjaminan mutu;4. Penunjang akademik atau sumber

belajar; dan5. Pelaksana administrasi atau tata usaha

Untuk menjamin terlaksananya Penjaminan Mutu pd PT maka diperlukan adanya lembaga penjaminan mutu yg bertanggung jawab dan melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi perkembangan mutu pd PT ybs

Page 16: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Tugas dan Peran Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi

1. Melakukan koordinasi pelaksanaan penjaminan mutu internal;

2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu;

3. Memantau perkembangan indikator mutu dari waktu ke waktu;

4. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi perkembangan mutu kepada pimpinan

Page 17: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

PRINSIP PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Otonomi pengelolaan PT dilaksanakan berdasarkan prinsip::

a. Akuntabilitas; b. Transparansi;c. Nirlaba;d. Penjaminan mutu; dane. Efektivitas dan efisiensi

Page 18: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

KEWAJIBAN AKREDITASI

• UU No. 12/2012 mewajibkan AKREDITASI PRODI dan AKREDITASI INSTITUSI;

• 10 Agustus 2014 adalah batas akhir masa transisi UU No. 12;

• 11 Agustus 2014 seluruh diktum UU No.12 efektif berlaku, termasuk kewajiban akreditasi institusi;

Page 19: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

KEWAJIBAN AKREDITASI INSTITUSI

Pasal 61 (2 dan 3):2. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai

pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.

3. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.

Kewajiban akreditasi institusi sejak UU No. 20 Thn 2003 tentang SPN

Page 20: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Perbandingan Kemajuan Mutu PT yg Mengikuti Akreditasi dgn ‘Terpaksa’ dan ‘Kesadaran’

Tingkat Mutu

Waktu

Kesadaran

Terpaksa

Page 21: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

SISTEM PENJAMINAN MUTU

SPMI• Sistem Penjaminan

Mutu Internal• Dilakukan oleh PT

SPME• Sistem Penjaminan

Mutu Eksternal • Dilakukan melalui

Akreditasi

SPM didasarkan pada PDPT

Page 22: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

SPME

SPMI

PT

BA

N

PT

EVALUASI DIRI

AKREDITASI

L AM

BM

Quality

Managem

ent

Syst

em

ContinuouslyAkre

dita

s Ins

titus

i

Akreditas Prodi

Kelayakan Program

Mutu PT

SNPTPDPT

PARADIGMA SPM-PT

Quality

Impro

vemen

t

KKNI

University Culture

Good University

Governance

Page 23: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

23 2323232323

BAN-PT

Instrumen AIPT

Proses Asesemen AIPT

Nilai dan Peringkat Akreditasi

Proses Asesemen Akreditasi Prodi

LAM/LAPS

Instrumen Lengkap

SNPT

PDPTSPTPT

Instrumen StandarMonev, supervisi

• Kecukupan• Visitasi (Lap)

• Kecukupan• Visitasi (Lap)

PT

Masy

ASESOR

KEMDI KBUD

Masy/Asosiasi Kewenangan Mengakreditasi

GRAND DESIGN SAN

Mutu

Usul Rekom

endasi Pendirian LAM-M

Investasi

Pembentukan

supp

ly

Pembinaan & PengembanganRekomendasi LAM

Permendikbud

Dikti

BSNPTRumusan Kompetensi Khusus

Page 24: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

PERAN DAN TUGAS BAN-PT

BAN

PT

Akreditasi Institusi PT

Pemenuhan SMA* prodi/PT baru

Rekomendasi pendirian LAM

Monev (Surveilen) Kinerja LAM

Akreditasi Prodi sebelum ada LAM

Mengembangkan SAN

24

*SMA: Syarat Minimum Akreditasi

Page 25: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

25 2525

Proses Akreditasi Prodi dan Institusi Persyaratan (FIFS)

Asesemen Kecukupan

Visitasi (Asesemen Lapangan)

Validasi (BAN-PT)

Keputusan Pleno: Nilai dan Peringkat

Pengumuman:SK dan Sertifikat

Usul PT

Banding (Pleno BAN-PT):Alasan dan bukti

Surveilen (Ases lapangan)

• Keraguan• Keluhan masy

Keputusan Akhir (Pleno BAN-PT)

• Prodi terakreditasi > 75%

• Semua prodi memiliki izin peny

Nilai ≥ 201

• Prodi: 2 Asesor• Institusi: 3-5

Asesor

• ≤ 200 : Tak Terakreditasi

• 201 - 300 : C• 301 - 360 : B• ≥ 361 : A

Page 26: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian

Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu

Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan Standar 4. Sumber Daya Manusia Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta

Sistem InformasiStandar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada

Masyarakat, dan Kerjasama

TUJUH STANDAR AKREDITASI BAN-PT

Page 27: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

No. Standar Bobot (%)

1 Standar 1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian

2,62

2 Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

26,32

3 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13,16

4 Standar 4. Sumber daya manusia 18,42

5 Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik

7,89

6 Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi

18,42

7 Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama

13,16

Total 100,00

Bobot Penilaian Borang Menurut Standar

Page 28: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

SPM: SNPT DAN SPT

SPT

SNPTDitetapkan oleh

Menteri atas usul Badan SNPT

SPTDitetetapkan oleh setiap perguruan

tinggi

1. standar bidang akademik2. standar bidang non akademik

Standar Nasional Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi

Standar Proses

Standar Penilaian Pendidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana

Standar Pengelolaan

Standar Pembiayaan

Standar Penelitian

Standar Arah

Standar Kualifikasi dan Kompetensi

Standar Pengelolaan

Standar Proses

Standar Pendanaan

Standar Sarana dan Prasarana

Standar Luaran

Standar Capaian

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar Arah

Standar Kualifikasi dan Kompetensi

Standar Pengelolaan

Standar Proses

Standar Pendanaan

Standar Sarana dan Prasarana

Standar Luaran

Standar Capaian

Standar Nasional Pendidikan

Standar Penelitian

Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

SPTSNPT

Page 29: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

STANDAR, PERINGKAT DAN DAYA SAING

STANDAR

AKREDITASI

SPMI

A

B

C

SPT

SNPT

Tak Terakreditasi

Daya Saing Internasio

nal

Daya Saing Nasional

Daya Saing Lokal

Moti

vasi

/dor

onga

n ut

k m

enin

gkat

kan

daya

sai

ng

Sangat Baik

Baik

Terakre-ditasi

PDPT

Page 30: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Kebijakan Mutakhir• SE Dirjen Dikti 160/2013: Status akreditasi

anugerah Prodi;• SE Dirjen Dikti 194/E.E3/AK/2014: Status

akreditasi anugerah Institusi;• Surat Dirjen Dikti: Jumlah dosen tetap per prodi

minimal 60% dari keseluruhan dosen yg digunakan;

• Majelis BAN-PT melakukan verifikasi terhadap hasil AK para asesor;

• Ada potensi prodi yg reakreditasi tidak divisitasi. Status akreditasinya berdasarkan hasil AK

Page 31: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

31

Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum akreditasi.

UU No. 12 THN 2012: DIKTI

Pasal 60 (4):

Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi.

Pasal 33 (3):

izin pendirian PT dan izin penyelenggaraan Prodi yg sudah diterbitkan dinyatakan tetap berlaku.

Pasal 97 (huruf a):

KEBIJAKAN AKREDITASI ‘C ANUGERAH’

Page 32: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Kebijakan ‘C Anugerah’ Akreditasi Prodi(Berdasar SE Dirjen Dikti 160/2013)

• Berdasar UU No. 12/2012 Pasal 97, dan Pasal 33 Ayat 3, maka izin prodi yang sudah terbit sebelum 10 Agustus 2012 dinyatakan berlaku, dan telah memenuhi persyaratan minimum akreditasi, maka dinyatakan telah terakreditasi C (SE Dirjen Dikti 160/2013);

• Prodi tsb wajib mengajukan reakreditasi ke BAN-PT paling lambat 31 Agustus 2013;

• Prodi yg tidak mengajukan reakreditasi ke BAN-PT hingga 31 Agustus 2013 maka izinnya dicabut.

Page 33: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Kebijakan ‘Pemutihan’ Akreditasi Institusi

(Berdasar SE Dirjen Dikti 194/E.E3/AK/2014)• Berdasar UU No. 12/2012 Pasal 97, dan Pasal 60 Ayat

4, maka ijin PT yg sudah terbit sebelum 10 Agustus 2012 dinyatakan berlaku, dan telah memenuhi persyaratan minimum akreditasi, maka dinyatakan telah ‘memenuhi syarat minimum akreditasi’. Artinya legal menerbitkan ijazah;

• PT tersebut diwajibkan mengikuti proses reakreditasi pada BAN-PT sesuai dengan SE Dirjen Dikti No. 194/E.E3/AK/2014

Page 34: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Kebijakan ‘Anugerah’ Akreditasi Institusi(Berdasar SE Dirjen Dikti 194/E.E3/AK/2014)

PT Mengajukan surat permohonan reakreditasi

AIPT ke BAN-PT dgn melampirkan izin

pendirian

10-08-2014 10-08-2019

PT yg telah mengajukan surat permohonan

reakreditasi mengajukan dokumen AIPT dlm kurun 5 thn

Jika status reakreditasi belum terbit maka

status akreditasi lama berlaku terus sd

terbitnya nilai baru

Jika PT tidak mengajukan permohonan maka izin

penyelenggaraannya dicabut

Izin pendirian PT yg terbit dinyatakan telah

memenuhi syarat min akreditasi, berlaku 5 th dan wajib mengajukan reakreditasi ke BAN-PT

PT yg tidak mengajukan dokumen AIPT izin

penyelenggaraannya dicabut

• PT yg memenuhi ketentuan di atas dan belum terakreditasi dinyatakan dlm proses akreditasi dan legal menerbitkan ijazah;

• PT yg sebelumnya telah terakreditasi, status akreditasinya berlaku terus

Ijin terbit sebelum

10 08 2012

Page 35: Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi (Prodi dan Institusi) Berdasarkan UU no.12 Tahun 2012 tentang Dikti

Terima Kasih