Kebersihan Diri Dan Lingkungan

download Kebersihan Diri Dan Lingkungan

of 66

Transcript of Kebersihan Diri Dan Lingkungan

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kebersihan Diri dan Lingkungan

By: Asri Prabawani Marthan, S.Kep,Ns.

KEBERSIHAN DIRI/PERSONAL HYGIENEPersonal Hygieneberasal dari bahasa Yunani:

personal = perorangan hygiene = sehat.

Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis

Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene: Kebudayaan Sosial Keluarga Pendidikan Persepsi seseorang terhadap kesehatan Tingkat perkembangan

Macam-macam Personal Hygiene Perawatan kulit kepala dan rambut Perawatan mulut dan gigi Perawatan mata Perawatan hidung Perawatan telinga Perawatan kuku kaki dan tangan Perawatan genetalia Perawatan kulit seluruh tubuh Perawatan tubuh secara keseluruhan

Tujuan Personal Hygiene Meningkatkan derajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki personal hgiene yang kurang Mencegah penyakit Menciptakan keindahan Meningkatkan rasa percaya diri

PERAWATAN KULITAnatomi Fisiologi Kulit Kulit terdiri dari 3 lapisan utama: 1. Epidermis (lapisan luar): Fungsi: untuk melindungi jaringan yang berada di bawahnya thd kehilangan dan cedera mekanis maupun kimia, serta mencegah masuknya mikroorganisme, melanosit (sel khusus) memproduksi melanin

2. Dermis Terdiri dari: @Serabut saraf, @Pembuluh darah @Kelenjar keringat: kelenjar ekrin (memproduksi keringat yg lebih banyak keluar pada dahi, telapak tangan dan telapak kaki) membantu pengendalian temperatur melalui evaporasi. Kelenjar apokrin (dpt ditemukan pada area aksila dan genital, bertanggung jawab pada bau badan)

@Kelenjar sebasea: mengeluarkan sebum, minyak, ke dlm folikel rambut @Folikel rambut 3. Jaringan subkutan Terdiri dari pembuluh darah, saraf, limfe, dan jaringan penyambung halus yg terisi sel-sel lemak. Fungsi: memungkinkan utk menahan tekanan tanpa cedera

Fungsi kulit dan mukosa membran: Proteksi tubuh Pengaturan temperatur tubuh Ekskresi dan sekresi Sensasi dari stimulus lingkungan

Pengkajian Fisik Kulit1. Mengobservasi warna kulit, tekstur, turgor, temperatur, dan hidrasi kulit 2. Mengobservasi adanya lesi, ruam pada kulit

Pengkajian Fisik Kulit... Karakteristik kulit normal: Kulit halus Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi Kulit terasa hangat ketika dipalpasi Turgor yang baik (elastis dan tetap) Warna kulit yang beragam dari bagian tubuh ke bagian tubuh, dengan rentang coklat tua ke merah muda ke merah muda terang

Masalah-masalah kulit secara umum serta intervensi:1. Kulit kering Ciri-ciri: area yg terekspos dgn tekstur kasar, mengeripik spt pd tangan, lengan, kaki atau muka Intervensi: Mandikan klien dengan frekuensi yang berkurang

Bilas badan dari semua sabun, krn sisa yg tertinggal dpt menyebabkan iritasi Tingkatkan asupan cairan Gunakan krim pelembab utk membersihkan kulit kering atau alergi sabun dan detergen

2. Jerawat Ciri-ciri: inflamatori, erupsi kulit papulopustular terlihat pada wajah, leher, bahu dan punggung Intervensi: Cuci muka dengan air hangat dan sabun untuk mengangkat minyak Hindarkan pemakaian kosmetik yang mengandung minyak

Hindarkan pemakaian kosmetik yang tebal dan lama Anjurkan klien untuk menjalani diet, terutama makanan/minuman yg dpt memperburuk kondisi Gunakan antibiotik topikal yang diresepkan

3. Hirsutisme Ciri-ciri: perkembangan rambut badan dan muka yg berlebihan, terutama wanita Intervensi: Pencukuran (metode teraman) Menggunakan lilin Menggunakan obat penghilang bulu

4. Ruam kulit Erupsi kulit akibat dari paparan sinar matahari yg berlebihan atau pelembab atau dari reaksi alergi Intervensi: Cuci daerah ruam dengan teliti Gunakan lotion antiseptik Gunakan rendaman air hangat jika diindikasikan

5. Dermatitis kontak Ciri-ciri: eritema, pruritus, nyeri, lesi yang bersisik (pada muka, leher, tangan, lengan bawah dan genetalia) Intervensi: Hindari agens kausatif (mis: pembersih dan sabun)

Resiko Kerusakan Kulit1. Immobilisasi 2. Penurunan sensasi 3. Perubahan nutrisi dan hidrasi

4. Sekresi dan ekskresi pada kulit5. Insufisiensi vaskuler

6. Peralatan eksternal

Tujuan asuhan perawatan kulit1.Klien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan 2.Klien akan mempertahankan rentang gerak 3.Klien akan mencapai rasa nyaman dan sejahtera 4.Klien akan berpartisipasi dan memahami metode perawatan kulit

Implementasi Perawatan KulitMemandikan orang dewasa Mandi di tempat tidur yang lengkap diperlukan bagi klien dengan ketergantungan total dan memerlukan perawatan higienis total. Mandi sebagian (mis: tangan, wajah, daerah perineal, aksila) di tempat tidur diperlukan bagi klien yang memerlukan perawatan sebagian

Pedoman yang harus ditaati perawat ketika memandikan klien atau mempersiapkan klien yang akan mandi sendiri: memberikan privasi, memelihara keamanan, memelihara kehangatan, meningkatkan kebebasan klien sebanyak mungkin selama aktivitas mandi

Tipe mandi terapeutik Mandi air hangat: suhu air harus 43C, dpt merelaksasikan otot) Berendam Rendam duduk: untuk membersihkan dan mengurangi inflamasi area perineal dan anal klien yg telah menjalani operasi rektal atau vaginal, temperatur air tergantung pada kondisi klien, tapi harus 43C - 45C

Perawatan perineum Diperlukan bagi klien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi (mis: klien yg memakai kateter urine tetap, klien yg telah menjalani operasi rektal atau genital, atau setelah melahirkan

Gosokan/massage punggung Dilakukan saat mandi, untuk meningkatkan relaksasi, mengendurkan ketegangan otot, menstimulasi sirkulasi kulit. Perawat harus menanyakan pada klien apakah klien menyukai gosokan punggung, selain itu perawat jg harus mengetahui kontraindikasi untuk gosokan punggung

PERAWATAN KAKI DAN KUKUPengkajian fisik Bentuk, ukuran dan jumlah jari; bentuk kaki, kondisi jari kaki, inspeksi kaki utk melihat adanya luka, daerah yang kering, inflamasi atau pecah-pecah Perawat mengkaji gaya berjalan klien

Klien yg mempunyai penyakit vaskuler perifer, seperti diabetes harus dikaji keadekuatan sirkulasi Kuku yang normal sehat yaitu transparan, lembut dan konveks dengan alas jari pink dan ujung putih tembus cahaya Zat kimia pada cat kuku dapat menyebabkan kekeringan pada kuku yg berlebihan

Masalah umum kaki dan kuku1. Kalus: bagian yg mengeras dari epidermis, terdiri dari massa sel tanduk dan keratotik Intervensi: Sarankan klien utk menggunakan sarung tangan jika menggunakan alat-alat atau benda yang menimbulkan friksi pd permukaan telapak tangan Sarankan klien menggunakan sepatu yang nyaman Rendam kalus pada air hangat dan garam utk melunakkan lapisan sel

2. Kutil pada kaki Ciri-ciri: luka yg menjamur terlihat pada tumit kaki dan disebabkan oleh virus papiloma Intervensi: Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian asam salisilat Kolaborasi untuk elektrodesikasi Kolaborasi untuk membekukan dengan karbondioksida padat

3. Kuku yang tumbuh ke dalam Kuku yang masuk ke dalam akibat pemotongan kuku yang tidak tepat Intervensi: Rendam kuku dalam larutan antiseptik yang hangat Instruksikan klien tentang tehnik pemotongan kuku yang tepat

4. Bau kaki Bau kaki ditimbulkan oleh keringat yang berlebihan yang meningkatkan perkembangan mikroorganisme Intervensi: Pencucian kaki yang sering Penggunaan deodorant kaki Memakai alas kaki yang bersih

HIGIENE MULUT Mulut/bukal terdiri dari: 1. Bibir, fungsi: Menjaga supaya makanan/ Minuman tidak tercecer keluar mulut Merasakan panas/dinginnya minuman dan makanan Berbicara dengan jelas Membentuk mimik muka

2. Lidah Terdiri atas otot-otot dan dapat digerakkan, pd bagian atas terdapat tonjolan-tonjolan kecil dan ini merupakan alat pengecap dan perasa Fungsi: Mengecap makanan dan minuman Menelan Menjilat Berbicara

3. Gigi Sebagian dari gigi tertanam dalam tulang rahang, bagian ini disebut akar gigi/radix Fungsi gigi: Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan Mengucapkan kata-kata dengan jelas Mendorong pertumbuhan rahang Kecantikan/estetika

4. Gusi Jaringan lunak sekitar mahkota gigi disebut gusi. Normalnya gusi berwarna merah muda, tapi ada jg gusi yg berwarna kecoklat-coklatan karena zat warna di dalam gusi Fungsi gusi: melindungi serat-serat halus yg mengikat akar gigi pd tulang rahang

5. LudahLudah/saliva dihasilkan oleh tiga kelenjar, yaitu satu di bawah lidah dan dua di rahang atas (pipi kanan dan kiri) Fungsi Ludah: Melindungi semua jaringan mulut Sebagai bahan pelicin shg pergeseran antara bibir, pipi, lidah dan gigi tidak menimbulkan luka Untuk mengunyah makanan Untuk menelan makanan

Pengkajian pada mulut gigi dan Kaji kebiasaan klien dalam merawat rongga mulut dan gigi Kaji alat-alat yg dipakai oleh klien dlm melakukan perawatan mulut Kaji apakah klien memeriksakan gigi ke dokter gigi secara berkala Kaji keluhan yang berkaitan dengan masalah gigi dan mulut: karies, periodontitis, stomatitis, cheilosis, mukosa mulut kering Identifikasi penyebab keterbatasan aktifitas klien dalam perawatan mulut Kaji riwayat radio/kemoterapi

Hasil yang diharapkan Mukosa mulut, lidah, bibir dan gigi klien tidak meradang Klien dpt membersihkan rongga mulut dengan benar dan mandiri Mukosa mulut utuh dan tidak kering Tidak terjadi karies gigi

Intervensi: Untuk mengurangi kerusakan gigi, klien harus mengubah kebiasaan makan, mengurangi asupan karbohidrat, menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran utk mengurangi plak Menggosok gigi terutama setelah makan dan sebelum tidur Hygiene mulut khusus untuk klien yang tidak sadar Penggunaan fluorida Flossing Perawatan gigi palsu

PERAWATAN RAMBUTPengkajian fisik Perkembangan fisiologis pertumbuhan rambut mengikuti pertambahan usia setiap orang (bayi, kanak-kanak, kanak-kanak menengah sampai pubertas, remaja, dewasa lansia) Kaji kemampuan klien utk melakukan perawatan rambut

Rambut normal adalah bersih, bercahaya, tidak kusut, kulit kepala Bebas dari lesi

Masalah-masalah rambut dan kulit kepala 1.Ketombe 2.Pediculosis capitis (telur terlihat seperti partikel oval, mirip ketombe 3.Pediculosis pubis (ditemukan pd rambut pubis, berwarna putih keabuan dengan kaki berwarna merah) 4.Alopesia (kehilangan rambut)

Implementasi Menyisir rambut Rambut yg tertata rapi dpt memberikan rasa nyaman pd klien, selain itu jg dpt merangsang sirkulasi darah pd daerah kulit kepala dan meratakan minyak pd rambut. Sisir yg dipilih harus tepat sesuai dengan jenis rambut Mencuci rambut klien dilakukan di kamar mandi (kondisi klien memungkinkan), mencuci rambut di tempat tidur (pd klien yg tidak sadar/bed rest).

Klien yg mengalami trauma kepala, luka terbuka di daerah kepala, patah tulang leher, pembuatan tracheostomi baru merupakan kontraindikasi utk dilakukan pencucian rambut. Hal yg perlu diperhatikan saat mencuci rambut klien: 1. Kaji apakah klien mengeluh pusing selama mencuci rambut 2. Jika mengerringkan dgn hair dryer, gunakan temperatur sedang dan jarak hair dyer 30 cm dari rambut

Pencukuran Pencukuran rambut dapat dilakukan pada saat mandi. Hal-hal yg harus diperhatikan perawat saat mencukur rambut klien: 1. Klien yg ingin bunuh diri tidak diperbolehkan menggunakan pisau cukur 2. Sebelum menggunakan pisau cukur elektrik, perawat harus memeriksa bahaya listrik 3. Perawat memegang pisau cukur dengan sudut 45, mencukur sesuai dengan arah pertumbuhan rambut

PERAWATAN MATA, HIDUNG DAN TELINGAPengkajian fisik mata Secara normal mata terbebas dari infeksi dan iritasi Sklera terlihat seperti bagian putih dari mata pada anterior

Konjungtiva berwarna merah muda dan tanpa inflamasi Margin kelopak mata berdekatan dengan bola mata, bulu mata di sebelah luar Margin kelopak tanpa inflamasi, drainase atau luka

Pengkajian fisik telinga: Pemeriksaan aurikel, kanal telinga luar dan membran timpani Pemeriksaan akumulasi serumen atau drainase pada kanal telinga, inflamasi lokal atau nyeri Pengkajian fisik hidung: Pemeriksaan tanda-tanda inflamasi, pengeluaran, luka, edema, dan deformitas Mukosa nasal secara normal merah muda, jernih dan memiliki sedikit pengeluaran Pengeluaran yg jernih dan berair mungkin akibat alergi

Pengkajian klien yang menggunakan alat bantu sensorik: Kaca mata (kegunaan kaca mata, metode yg digunakan utk membersihkan kaca mata, terdapat gejala, seperti: pandangan kabur, fotofobia, sakit kepala, iritasi Lensa kontak (jenis lensa yg digunakan, frekuensi dan lamanya lensa digunakan, terdapat gejala seperti: rasa terbakar, air mata yg berlebihan, kemerahan, bengkak, sensitivitas thd cahaya, tehnik yg digunakan klien utk membersihkan, menyimpan, memasukkan dan melepas lensa, penggunaan tetes mata

Alat bantu pendengaran (jenis alat bantu yg dipakai, metode yg digunakan utk membersihkan alat bantu, kemampuan utk mengganti baterai dan mengatur volume alat pendengaran.

Intervensi: Mata dibersihkan dari dalam ke luar kantus mata Jika klien memiliki sekresi kering yg tidak dapat diangkat dengan mudah, maka perawat dapat meletakkan kain/kapas yg dicelupkan ke dlm air atau saline dan diletakkan pada margin kelopak mata untuk melunakkan sekresi

Kaca mata cukup dibersihkan dengan air hangat dan dikeringkan dengan kain yang lembut Perawatan lensa kontak (yg perlu diingat: cuci tangan sebelum dan setelah memakai lensa, pelihara kuku jari tetap pendek dan bersih, gunakan produk perawatan lensa yang tepat, lepas lensa selama berjemur, mandi atau berenang, jangan menggunakan kembali lensa disposibel

Untuk membersihkan telinga, jangan menggunakan benda tajam Serumen yang berlebihan/terjepit biasanya dapat dipindahkan dengan cara irigasi Untuk membersihkan alat bantu pendengaran: cuci tangan, atur peralatan di meja samping tempat tidur, lap alat bantu dengan menggunakan waslap yg lembut, gunakan sikat utk membersihkan lubang pada alat bantu, buka pintu baterai dan biarkan kering di udara, bersihkan kanal telinga dengan waslap yg dibasahi dengan air sabun, bilas dan keringkan

Jika klien tidak dpt membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan waslap basah/aplikator kapas bertangkai yg dilembabkan dalam air atau salin Sekresi nasal yg berlebihan dapat dibuang dengan menggunakan pengisap (utk klien yg tidak bisa membuang sekresi)

KEBERSIHAN LINGKUNGAN RUANGAN KLIEN

Mempertahankan kenyamanan 1. Dalam menyediakan lingkungan yang nyaman, perawat memperhitungkan umur klien, beratnya penyakit, tingkat aktivitas sehari-hari klien 2. Bayi, lansia dan klien berpenyakit akut memerlukan temperatur lebih hangat

1. Beberapa klien berpenyakit kritis memerlukan suhu dingin 2. Klien yang fisiknya aktif, lebih nyaman dalam ruangan dingin 3. Perawat harus selalu mengosongkan urinal/bedpan untuk mengontrol bau 4. Setiap rumah sakit perlu mempertahankan kebijakan bebas rokok pada daerah perawatan klien

7. Perawat harus mengontrol suara, baik itu suara dari alat-alat perawatan (kursi roda, brankar,dll), suara dari perawat itu sendiri 8. Pencahayaan ruangan diatur dengan menutup/membuka gordin, mengatur lampu di atas tempat tidur

Peralatan di ruang perawatan dan pengaturannya: 1. Meja: mempunyai roda dan dapat diatur dengan beragam ketinggian di atas tempat tidur/kursi 2. Kursi: kursi panjang digunakan klien dan pengunjung dan ditempatkan pada kaki tempat tidur atau di sampingnya 3. Lampu: lampu ruang perawatan biasanya ada 2 macam yaitu lampu di atas tempat tidur dan lampu atap, sedangkan lampu pemanggil berada pada tiap-tiap sisi tempat tidur

4. Tempat tidur: Ciri khas tempat tidur rumah sakit terdiri dari matras keras pada rangkaian metal yang dapat dinaikkan dan diturunkan secara horizontal Posisi tempat tidur biasanya diubah dengan pengontrol listrik pada sisi tempat tidur, pd kaki tempat tidur Tempat tidur terdiri dari sejumlah alat keamanan: kunci pada roda, pagar tempat tidur Tempat tidur memiliki matras yg kuat dan tahan air, dengan permukaan yg datar

Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi. Linen diperiksa dari partikel makanan, jika basah atau kotor linen harus diganti Ketika mengganti linen tempat tidur, perawat harus mengikuti prinsip asepsis, menggunakan mekanika tubuh yang baik

DAFTAR PUSTAKA Potter & Perry, Alih Bahasa: Renata Komalasari, Buku Ajar: Fundamental Keperawatan, Edisi ke 4, EGC, Jakarta, 2005 Tarwoto & Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi Pertama, Salemba Medika, Jakarta, 2004 Wolf & Weitzel & Fuerst, Dasar-dasar Ilmu Keperawatan, Alih Bahasa: Kustinyatih & Djamaluddin, Buku Kedua, PT Gunung Agung, Jakarta, 1984