KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA...

163
KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA TERHADAP JOKO WIDODO-JUSUF KALLA DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Ruliyan Akbar NIM: 1110051100017 KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Transcript of KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA...

Page 1: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA

TERHADAP JOKO WIDODO-JUSUF KALLA DALAM

PEMILIHAN PRESIDEN 2014

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ruliyan Akbar

NIM: 1110051100017

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat
Page 3: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat
Page 4: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat
Page 5: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

i

ABSTRAK

Ruliyan Akbar

Keberpihakan Majalah Rolling Stone Indonesia Terhadap Joko Widodo-

Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014

Penelitian ini mengenai pemberitaan Pemilihan Presiden 2014 di Majalah

Rolling Stone Indonesia (RSI). Untuk pertama kalinya, majalah RSI yang

biasanya mengangkat isu budaya pop seperti musik dan film, pada edisi 111/Juli

2014, mereka mengangkat isu politik. Namun dalam pemberitaannya, peneliti

melihat ketidakberimbangan terhadap porsi yang diberikan kepada kedua kubu

pendukung calon presiden. Majalah RSI memberikan porsi yang lebih banyak

terhadap pemberitaan tentang Joko Widodo. Hal ini menarik untuk diteliti untuk

mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap politik majalah RSI.

Dalam mengungkap kecenderungan suatu media, Noam Chomsky dan

Edward S. Herman merumuskan lima filter yang dapat mempengaruhi sikap suatu

media. Filter pertama adalah tentang konsentrasi kepemilikan, filter kedua tentang

iklan sebagai sumber pendapatan media, filter ketiga tentang sumber berita, filter

keempat tentang “flak” atau respon negatif, dan filter kelima tentang anti-

komunisme.

Berdasarkan konteks di atas, pertanyaan mayor dalam penelitian ini adalah

bagaimana sikap politik majalah RSI pada pemberitaan tentang Pilpres 2014?

Sedangkan pertanyaan minornya adalah faktor apa saja yang mempengaruhi

majalah RSI sehingga terjadi ketidak-berimbangan dalam porsi pemberitaannya?

Penelitian ini menggunakan metodologi dengan pendekatan kualitatif yang

bersifat deskriptif. Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti

menggunakan metode analisis konten dan mendeskripsikannya secara konkret.

Untuk memperoleh data, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap

pemimpin redaksi dan editor majalah RSI, serta melalui majalah edisi 111/Juli

2014.

Dari hasil analisis yang diperoleh, berdasarkan filter-filter yang

dirumuskan Noam Chomsky dan Edward S. Herman, filter kepemilikan tidak

mempengaruhi kecenderungan majalah RSI terhadap Jokowi, karena pemilik

majalah RSI tidak memiliki afiliasi politik terhadap Jokowi. Pada filter iklan,

pihak pengiklan juga tidak mempengaruhi kecenderungan majalah RSI, karena

majalah RSI menerapkan prinsip “garis api”, serta pengertian pihak pengiklan

terhadap independensi media. Pada filter sumber berita, majalah RSI telah

berusaha berimbang dalam mengumpulkan nara-sumber. Namun karena alasan

keterbatasan waktu narasumber, menyebabkan porsi berita terhadap dukungan

kepada salah satu kandidat menjadi lebih sedikit. Pada filter “flak” atau respon

negatif, majalah RSI tidak mendapatkan respon negatif, baik itu dari pihak

pengiklan, maupun pihak pendukung Prabowo yang memiliki porsi lebih sedikit

dalam pemberitaannya. Pada filter anti-komunisme, pemilik majalah RSI tidak

melakukan intervensi terhadap kebijakan redaksi. Kebijakan redaksi majalah RSI

murni dikembalikan kepada kesepakatan pada rapat redaksi.

Kata Kunci: Keberpihakan media, keberimbangan berita, Noam Chomsky,

Pilpres 2014, majalah Rolling Stone Indonesia

Page 6: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam,

atas limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat

dan barakah-Nya. Salawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada

Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari jalan yang gelap menuju

jalan yang terang.

Peneliti bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Keberpihakan Majalah

Rolling Stone Indonesia Terhadap Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam

Pemilihan Presiden 2014 guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti menyadari adanya kekurangan

dan kelemahan yang melekat pada diri peneliti. Namun, Alhamdulillah dengan

keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa menyelesaikan penelitian

ini. Hal ini tidak akan terwujud dengan sendirinya, melainkan karena dukungan

dan bantuan dari banyak pihak, baik moril maupun materil. Sehingga banyak

ucapan terima kasih yang peneliti ucapkan kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan,

Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Suprapto, M.Ed., Ph.D., Wakil Dekan

Bidang ADKUM, Dr. Roudhonah, M.Ag., dan Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M.Si.

Page 7: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

iii

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho M.Si, yang telah banyak

memberikan bantuan kepada saya selama berada di kampus ini.

3. Sekertaris Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfiroh Nurlaili, MA, yang

selalu mendukung dan memberi banyak kemudahan kepada saya dalam setiap

kesempatan hingga berakhirnya penyusunan skripsi ini.

4. Dosen Pembimbing Akademik, Ade Rina Farida, M.Si, yang selalu

mendukung dan memberi banyak bantuan serta arahan kepada saya dalam

setiap kesempatan.

5. Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., yang telah membim-

bing saya sepanjang proses pembuatan skripsi ini.

6. Kedua orangtua tercinta, Ibunda Herlina dan Ayahanda Syurhubel yang selalu

memberikan kasih sayang, bimbingan, serta dukungan moril maupun materil

yang tak henti-hentinya kepada saya.

7. Kakak dan adik tercinta, Yezi Bellina dan Nurhani Bellina yang selalu

memberikan semangat dalam setiap kesempatannya.

8. Keluarga besar majalah Rolling Stone Indonesia, Khususnya Pak Firman dan

Mas Wendi Putranto, Mas Adib Hidayat, dan Mas Reno Nismara, yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Rekan-rekan Nongkrongin Pilem (Nopil), Rahman, Budi, Imam, Atép, Ruri,

Kiki, Valen, Fajar, dan Yudi yang selalu mendukung dan membantu saat

senang maupun susah.

10. Teman-teman terdekat, Yuni, Dhabith, Cipto, Alda, dan Gema, yang selalu

memberi motivasi dan menghibur selama proses penyusunan skripsi ini.

Page 8: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

iv

11. Rekan-rekan Ants Event Organizer, Ardi, Rega, Dwiky, dan Masno yang

sudah memberi dukungan moral kepada peneliti.

12. Teman-teman Mlaku-Mlaku Men! Dan Tisbah Riverside, yang selalu

menghadirkan keseruan dan keceriaan di setiap kesempatan yang ada.

13. Kawan-kawan “Pejuang Terakhir” Konsentrasi Jurnalistik 2010, Imam,

Rahman, Atép, Rizki, Ardiansyah, Ambar, Yunas, Erna, Mella, Amel,

Denisa, dan Annisa, yang telah saling membantu walaupun memiliki

kesulitan masing-masing.

14. Teman-teman seperjuangan di Konsentrasi Jurnalistik tahun 2010 kelas A,

kelas B, dan kelas C.

15. Dream Theatre, Foo Fighters, Coldrain, James Bay, yang selalu menemani

dalam kejenuhan dan memberikan semangat baru dengan lagu-lagunya

Akhirnya peneliti hanya mampu mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti baik secara

langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT menambah Rahmat dan

Karunia-Nya. Peneliti mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penelitian

ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya, Amiin yaa

rabbal’alamin.

Ciputat, 17 Juli 2017

Ruliyan Akbar

111005110017

Page 9: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

D. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Agenda Media ............................................................................................... 12

B. Pembingkaian Pesan (Framing) .................................................................... 15

C. Berita Sebagai Medium Agenda Media ......................................................... 18

1. Definisi Berita ........................................................................................ 18

2. Jenis-Jenis Berita..................................................................................... 20

3. Nilai Berita ............................................................................................. 21

4. Kategori Berita ....................................................................................... 24

5. Berita dalam Agenda Media ................................................................... 26

6. Konstruksi Berita .................................................................................... 27

D. Ideologi Media dan Keberpihakan ................................................................. 28

1. Ideologi ................................................................................................... 28

a. Konsep Ideologi ................................................................................. 28

b. Perkembangan Pemikiran Tentang Ideologi ..................................... 30

2. Ideologi Media ....................................................................................... 33

Page 10: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

vi

3. Keberpihakan Media .............................................................................. 36

BAB III GAMBARAN UMUM MEDIA

A. Sejarah Majalah Rolling Stone ..................................................................... 42

1. Sejarah Majalah Rolling Stone di Amerika ........................................... 42

2. Sejarah Majalah Rolling Stone di Indonesia .......................................... 43

B. Visi dan Misi Majalah Rolling Stone Indonesia ........................................... 44

C. Pemberitaan Majalah Rolling Stone Indonesia ............................................. 44

D. Alur Kerja Majalah Rolling Stone Indonesia ................................................ 46

E. Susunan Redaksi Majalah Rolling Stone Indonesia....................................... 49

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan Data .................................................................................................. 51

1. Hubungan Media dan Politik pada Majalah Rolling Stone

Indonesia ................................................................................................ 51

2. Agenda Media Majalah Rolling Stone Indonesia .................................. 54

3. Pembingkaian Berita Majalah Rolling Stone Indonesia

dalam Pemberitaan Pilpres 2014 ............................................................ 58

4. Ideologi Majalah Rolling Stone Indonesia terhadap

Pemberitaan Pilpres 2014 ....................................................................... 77

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Majalah Rolling Stone

Indonesia terhadap Pemberitaan Pilpres 2014 ....................................... 80

B. Analisis Data ................................................................................................. 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 100

B. Saran .............................................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Susunan Redaksi majalah Rolling Stone Indonesia .............................57

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Wawancara Peneliti Dengan Ifan (Seventeen) ................................98

Page 12: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat demokrasi

“terpanas” dalam sejarah Indonesia. Seluruh lapisan masyarakat turut meramaikan

kampanye calon presiden yang mereka jagokan. Adu argumen pun tak

terhindarkan dalam setiap diskusi yang terkait dengan pemilihan presiden. Banyak

yang mati-matian membela pilihannya, namun tidak sedikit yang bersikap netral.

Dari banyaknya lapisan masyarakat yang meramaikan pesta demokrasi ini,

termasuk media massa turut ikut serta meramaikannya. Tidak sedikit media massa

memuat berita tentang calon presiden terpilih. Mulai dari media berita online,

media cetak harian, sampai media cetak tabloid atau majalah. Biasanya, topik

berita mengenai politik, terutama pada pemilihan umum banyak dijumpai pada

media massa mainstream, seperti, Metro TV, TV One, Harian Kompas, Media

Indonesia, dan Koran SINDO. Namun ternyata, majalah yang terfokus pada tema-

tema musik seperti Rolling Stone Indonesia juga ikut membahas persaingan dalam

Pemilihan Presiden 2014 lalu.

Sebagai majalah yang terfokus pada tema-tema musik, majalah Rolling

Stone Indonesia (RSI) edisi Juli 2014 menampilkan tema yang berbeda, yaitu

tema politik. Hal tersebut terlihat dari cover yang memuat foto kedua calon

presiden. Biasanya, majalah Rolling Stone Indonesia menampilkan figur musisi

pada cover-nya. Dari segi konten, tema mengenai Pemilihan Presiden muncul

Page 13: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

2

dalam rubrik “Editor’s Note” sebanyak satu halaman, rubrik “Random Notes”

sebanyak dua halaman, serta rubrik khusus bertema “Pilpres 2014” dengan judul

“Musisi Terbelah Mendukung Prabowo dan Jokowi” sebanyak 23 halaman.

Sebagian besar media di Indonesia telah kehilangan idealismenya. Idealisme

yang dipegang oleh media pada umumnya adalah idealisme pemilik modal. Hal

ini membuat media setidaknya mengikuti kebijakan sang pemilik modal. Media

terpaksa menjalankan kepentingan yang dimiliki pemilik modal. Sehingga media

tidak lagi menjalankan sebenar-benarnya tugas media.

Melihat kondisi tersebut, beberapa media kini telah menjadi media

propaganda. Dalam konteks ini, media berperan sebagai media propaganda politik

dalam kampanye pemilihan presiden. Di sisi mana pemilik modal suatu media

berdiri, maka di sisi itu pula media berdiri. Sebagai contoh adalah harian Koran

SINDO dan harian Media Indonesia.

Pada pemilihan presiden 2014 lalu, harian Koran SINDO yang dimiliki

Hary Tanoesoedibjo, memberikan porsi lebih kepada pasangan calon presiden

nomor urut satu, Prabowo Subiyanto dan Hatta Rajasa. Hal ini dikarenakan sang

pemilik modal telah menentukan sikap dan pilihannya kepada pasangan tersebut.

Sehingga menjadikan Koran SINDO sebagai media propaganda politik demi

melancarkan kepentingannya. Sedangkan pada harian Media Indonesia yang

dimiliki oleh Surya Paloh, memberikan porsi lebih kepada calon presiden nomor

dua, yakni Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Tidak berbeda dengan Koran SINDO,

Media Indonesia memilih sikap tersebut juga karena sang pemilik modal telah

menentukan sikap dan pilihannya kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Page 14: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

3

Majalah Rolling Stone Indonesia tak ubahnya dengan harian Media

Indonesia. Dalam rubrik “Pilpres 2014” pada terbitan Juli 2014 lalu, majalah

Rolling Stone Indonesia pun ikut memberikan porsi lebih banyak kepada

pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dibandingkan pasangan Prabowo

Subiyanto dan Hatta Rajasa.

Menurut Noam Chomsky dan Edward S. Herman dalam bukunya,

Manufacturing Consent: The Political Economy Of The Mass Media, berpendapat

bahwa media dilihat sebagai agen yang mempropagandakan nilai-nilai tertentu

untuk didesakkan kepada publik. Pada model propaganda ini, fokusnya adalah

pada perbedaan antara kekayaan dan kekuatan juga berbagai efek media massa

yang bersifat multilevel dari berbagai kepentingan dan pilihan.

Dalam model teori propaganda ini menggambarkan adanya filter

(penyaring) yang mempresentasikan kekuatan politik yang ada. Informasi yang

disajikan oleh media telah disaring oleh beberapa filter yang antara lain ada 5

yaitu1 :

1. Filter pertama : Ukuran, Kepemilikan dan Orientasi Profit dari media

Media mempunyai keterkaitan jaringan kepemilikan dengan institusi

ekonomi lainnya (korporasi, begara, bank dsb). Media yang dominan dikuasai

oleh sedikit orang. Mereka yang menguasai media juga mempunyai kepemilikan

pada bidang bisnis atau politik lain akibatnya media dikontrol oleh sedikit orang.

1 Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, (New York: Pantheon Books, 2002), h. 2.

Page 15: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

4

2. Filter kedua : Pengiklan

Pengiklan mempengaruhi isi media secara langsung ataupun tidak langsung.

Isi media merefleksikan perspektif dan kepentingan dari penjual, pembeli dan

produk. Dan iklan adalah sumber utama bahkan bagi media. Seperti televisi dan

radio, hampir 100% pendapatan berasal dari iklan. Sementara untuk media cetak,

antara 50-75% pendapatan berasala dari iklan.

3. Filter ketiga : Sumber Media

Media massa memerlukan sumber berita (narasumber). Sumber berita

tersebut bisa orang yang mengetahui fakta (kejadian), bisa juga orang yang

dianggap otoritatif dalam menjelaskan suatu peristiwa. Tanpa narasumber, berita

media massa bisa menjadi sekedar rumor. Dan sumber berita penting untuk dua

hal: pertama, kredi-bilitas berita, semakin sulit narasumber diraih, semakin

prestise suatu berita. Kedua, media bisa mengklaim berita yang dihasilkan

“objektif”.

4. Filter keempat : Flak

Flak merujuk pada respon negatif pada program atau institusi media. Bisa

berupa surat, petisi, telepon, gugatan hukum, dan bentuk-bentuk komplain dan

protes lainnya. Flak bisa muncul secara sporadis tetapi bisa juga terorganisir oleh

korporasi atau kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.

5. Filter kelima : Ideologi Anti-komunisme

Filter ini dipahami sebagai ideologi yang membantu memobilisasi dukungan

publik dalam melawan “musuh bersama”. Ideologi dan musuh bersama tersebut

menyatukan media dan pandangan publik.

Page 16: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

5

Dalam konteks ini, majalah Rolling Stone Indonesia yang dijadikan media

kampanye pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, memiliki kemungkinan terkait

dengan kelima poin tersebut dalam penentuan berita, serta penentuan sikap

politiknya.

Dari latar belakang di atas, maka judul penelitian ini adalah "Keberpihakan

Majalah Rolling Stone Indonesia Terhadap Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam

Pemilihan Presiden 2014”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan pada berita-berita

terkait pemilihan presiden dalam majalah Rolling Stone Indonesia edisi Juli

2014.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah, bagaimana sikap politik majalah Rolling Stone Indonesia pada

pemberitaan tentang Pilpres 2014? Apa sajakah faktor-faktor yang membuat

majalah Rolling Stone Indonesia menjadi media kampanye pasangan Joko

Widodo dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2014 menurut model teori

ekonomi politik media massa Noam Chomsky dan Edward S. Herman?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat

majalah Rolling Stone Indonesia menjadi media kampanye pasangan Joko

Widodo dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2014 lalu.

Page 17: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

6

Manfaat penelitian:

1. Manfaat akademis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan keilmuan komunikasi terutama komunikasi massa dan

pengetahuan pada bidang jurnalisme cetak. Selain itu, penelitian diharapkan

pula dapat menjadi referensi peningkatan wawasan akademis, khususnya

dalam pengembangan teori-teori

2. Manfaat praktis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

pembaca mengenai penerapan ekonomi politik media massa dalam kegiatan

politik

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma

kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena atau sesuatu yang

terjadi sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data dan wawancara.2

Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu

pertama, peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil. Kedua,

peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif

merupakan media utama dalam pengumpulan data dan analisis data serta

peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi di

2 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Predana Media

Group, 2006), hal. 58.

Page 18: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

7

lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat

dalam proses interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau

gambar.3

Tujuan dari penelitian ini hanya memberi gambaran, oleh karena itu

penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif timbul karena ada atau

munculnya suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada

kerangka teoretis untuk menjelaskannya. Artinya penelitian deskriptif

digunakan untuk mendapat suatu gambaran yang dapat menjelaskan peristiwa

menarik tersebut. (Rakhmat, 2007:24). Metode kualitatif dengan desain

deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai

individu atau kelompok tertentu serta tentang keadaan dan gejala yang terjadi

(Koentjaraningrat, 1993:89).

2. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah majalah Rolling Stone Indonesia,

sedangkan objeknya adalah berita-berita terkait Pilpres 2014 di majalah

Rolling Stone Indonesia, pemimpin redaksi, serta editor majalah Rolling

Stone Indonesia pada edisi 111/Juli 2014.

3. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang

diperlukan. Dalam metode ilmiah observasi adalah suatu cara bagi peneliti

3 Agus salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya,

(Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001), cet ke-1 h. 204

Page 19: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

8

untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara sistematis

terhadap fenomena yang diselidiki.4

Observasi yang dilakukan peneliti merupakan observasi teks. Peneliti

melakukan pengamatan terhadap berita pada rubrik-rubrik yang terkait

dengan Pilpres 2014 dalam majalah Rolling Stone Indonesia edisi 111/Juli

2014.

b. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan dari pihak yang bersangkutan dan dianggap memahami masalah

atau suatu peristiwa dan femonema tertentu untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.5

Dalam hal ini, wawancara berfungsi sebagai metode pelengkap yakni sebagai

media untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terhadap

Adib Hidayat sebagai pemimpin redaksi dan Reno Nismara sebagai

editor majalah Rolling Stone Indonesia untuk melengkapi data yang

akan dia-nalisis. Peneliti memilih kedua narasumber ini karena

keduanya dinilai bertanggung jawab atas setiap edisi majalah RSI

yang terbit. Selain itu, keduanya juga dinilai lebih memahami apa

yang terjadi di dalam majalah RSI selama produksi edisi ini.

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.92

5 Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234

Page 20: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

9

c. Dokumen

Dokumen yang digunakan peneliti berupa tulisan-tulisan berbentuk

catatan, buku, naskah, dokumen ataupun arsip-arsip lain yang terkait dengan

pembahasan penelitian ini. Dari dokumen tersebut, nantinya penulis gunakan

untuk mengumpulkan data dengan mempelajari bahan tertulis sehingga dapat

mem-bantu penulis dalam mencari informasi yang terkait dengan

permasalahan penelitian.

d. Pedoman penulisan

Penulisan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya

Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Teknik analisis data

Pada penelitian ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh dengan

menggunakan analisis teks terhadap berita-berita terkait Pilpres 2014 yang

terdapat pada majalah Rolling Stone Indonesia, dan mendeskripsikan data yang

diperoleh dari wawancara secara konkret. Peneliti kemudian menganalisis

dengan teori lima filter berita oleh Noam Chomsky dan Edward S. Herman.

Dengan teknik analisis ini, peneliti memberikan pertanyaan terkait lima filter

berita tersebut kepada narasumber. Hasil dari wawancara tersebut kemudian

digunakan untuk melihat bagaimana filter-filter berita tersebut mempengaruhi

Page 21: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

10

keberpihakan majalah RSI dalam memberitakan tentang pemilihan presiden

tahun 2014.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini mengunakan beberapa referensi yang dapat dijadikan

acuan. Tinjauan pustaka yang dipilih adalah skripsi yang disusun oleh Dirga

Maulana dengan judul “Relasi Media dan Politik: Analisis terhadap tvOne dan

Kepentingan Politik Pemilik”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan dan

digambarkan bagaimana pemilik media mengendalikan medianya demi

kepentingan politiknya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut

berupa pendekatan kualitatif dengan analisis kritis. Teori yang digunakan dalam

penelitian tersebut adalah teori propa-ganda media massa dari Noam Chomsky

dan Edward S. Herman.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat latar belakang masalah, rumusan dan batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

2. BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tinjauan umum tentang agenda media, pembingkaian berita,

ideologi media, dan keberpihakan media berdasarkan lima filter berita oleh

Edward S. Herman dan Noam Chomsky.

Page 22: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

11

3. BAB III: GAMBARAN UMUM MAJALAH ROLLING STONE

INDONESIA

Pada bab ini, pembahasan dikhususkan kepada profil serta pemberitaan

pada majalah Rolling Stone Indonesia.

4. BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Membahas faktor yang mempengaruhi sikap majalah Rolling Stone

Indonesia berdasarkan teori lima filter berita dari Edward S. Herman dan Noam

Chomsky pada kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,

Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

5. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Peneliti mengakhiri skripsi ini dengan memberikan kesimpulan yang

berfungsi menjadi jawaban umum yang terdapat pada bab 1, serta diikuti saran

dari peneliti terhadap media dan akademisi untuk penyempurnaan penelitian

yang terkait dengan penelitian ini.

Page 23: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Agenda Media

Agenda media atau yang biasa disebut sebagai agenda setting media pertama

kali dikemukakan oleh Walter Lipmann dalam konsep “The World Outside and

The Picture In Our Head”. McCombs dan Shaw yang sependapat dengan

Lipmann, menyatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara apa yang

diagendakan oleh media dan apa yang menjadi agenda publik. Pendapat ini

kemudian menjadi teori yang diperkenalkan oleh McCombs dan Shaw.

Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw pertama kali memperkenalkan

teori agenda setting pada tahun 1973 dari School of Journalism, Universtiy of

California, dalam tulisan mereka, “The Agenda Setting Function of Mass

Media”. Teori ini mengakui adanya pengaruh media terhadap khalayak dalam

pemilihan presiden melalui penayangan berita, isu, cerita, dan penampilan

kandidat tersebut. Dalam Canggara, Becker & McLeod dan Iyengar & Kinder

mengakui bahwa meningkatnya penonjolan atas isu yang berbeda bisa

memberikan pengaruh signifikan terhadap opini publik.1

Dalam jurnalnya, McCombs menyebutkan bahwa agenda sebuah media

dapat ditemukan pada pola peliputan terhadap isu-isu yang berkembang di

masyarakat selama periode waktu tertentu, baik itu satu minggu, satu bulan, atau

1Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Press,

2009), h. 124.

Page 24: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

13

satu tahun. Selama periode ini, media akan memberikan penekanan lebih, tidak

terlalu memberikan perhatian, atau bahkan sama sekali tidak memberi perhatian

terhadap suatu isu.2

Dalam Severin dan Tankard, Kurt Lang dan Glady Engel Lang

menyatakan bahwa media massa memaksakan isu tertentu. Media massa

membangun citra publik tentang figur-figur politik. Media massa secara konstan

menghadirkan objek-objek yang menunjukkan apa yang hendaknya

dipertimbangkan, diketahui, dan dirasakan individu-individu dalam masyarakat.3

Mengutip pendapat Dennis McQuail tentang penentuan agenda, bahwa:

Process by which relative attention given to items or issues in

news coverage influences the rank of publik awareness of issues and

attribution of significance. As an extention, effects on publik policy

may occur.4

Berdasarkan ungkapan di atas, menurut McQuail, penentuan agenda meru-

pakan sebuah proses di mana perhatian yang diberikan terhadap masalah dalam

berita, dapat mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat tentang isu dan

atribusi makna. Sebagai tambahan, hal tersebut dapat memberikan efek pada

kebijakan publik.

Bernard Cohen dalam Severin dan Tankard memberikan pendapat tentang

kekuatan pers:

Surat kabar mungkin sering tidak berhasil dalam memberi

tahu orang tentang apa yang yang harus dipikirkan, tetapi surat

2Maxwell McCombs, The Agenda-Setting Role of the Mass Media in the Shaping of Public

Opinion, (University of Texas at Austin, 2003), h. 2 3Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 124.

4Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2012), h. 22.

Page 25: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

14

kabar dengan luar biasanya berhasil dalam memberi tahu

pembacanya apa yang harus dipertimbangkan.5

Maksudnya, media dapat membentuk persepsi khalayak tentang apa yang

dianggap penting. Media memberikan test case dengan teknik pemilihan dan

penonjolan.6

Penerapan agenda publik menunjukkan bahwa meningkatnya isu bagi

suatu media menyebabkan meningkatya isu untuk publik. Dalam hal agenda

setting, agenda media member dampak pada agenda publik, di mana sebuah

agenda merupakan peringkat kepentingan relatif dari berbagai isu publik.7

Tamburaka berpendapat, bahwa sejarah agenda setting sudah aja sejak

lama, tanpa ada yang memperkenalkannya terlebih dahulu. Menurutnya, agenda

setting sudah dipraktikkan oleh media massa, khususnya media cetak seperti

koran atau majalah pada era Penny Press.8

Dalam Morrisan, Stephen D. Reese menyatakan bahwa agenda media

merupakan hasil tekanan (pressure) yang berasal dari luar dan dari dalam media

itu sendiri. Dengan kata lain, agenda media sebenarnya terbentuk berdasarkan

kombinasi sejumlah faktor yang memberikan tekanan kepada media, seperti

proses penentuan program internal, keputusan redaksi dan manajemen, serta

berbagai pengaruh eksternal yang berasal dari sumber nonmedia, seperti

5Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan

Terapam di Dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 265. 6Elvinaro Erdianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 74. 7Stuart N. Soroka, Issue Attributes And Agenda Setting By Media, The Public, and Policy

Makers In Canada, (International Journal of Public Opinion Research Vol. 14 No. 3), h. 265. 8Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h. 23.

Page 26: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

15

pengaruh individu tertentu, pengaruh pejabat pemerintah, pemasang iklan dan

sponsor.9

B. Pembingkaian Pesan (Framing)

Pembingkaian (framing) terhadap realitas sosial yang telah dikonstruksi

selalu dilakukan oleh media. Dalam Suprapto, Hamad berpendapat,

pembingkaian tersebut dilakukan karena beberapa sebab, antara lain, terdapat

tuntutan teknis seperti keterbatasan kolom atau halaman pada media cetak, atau

keterbatasan waktu pada media elektronik.10

Menurut kaidah jurnalistik,

peristiwa yang panjang, lebar, serta rumit, disederhanakan melalui pembingkaian

(framing) fakta-fakta dalam bentuk berita, sehingga layak terbit ataupun layak

tayang.

Berawal dari anggapan para wartawan, bahwa kini tidak bisa lagi

menganggap pembaca bersikap pasif, duduk manis sambil menelan bulat-bulat

informasi yang disodorkan oleh pewarta berita. Pembaca justru secara aktif

melakukan perlawanan terhadap isi tulisan, karena pembaca aktif

mengkonstruksi bacaan, otoritas kepengarangan si pengarang akan teruji dari

sini. Demikian, muncullah istilah ragam bahasa jurnalistik yang dapat membantu

wartawan dalam menyederhanakan pengemasan pesan berita.

Penulisan berita yang berlandaskan prinsip pembingkaian mampu

mewujudkan penulisan yang jelas dan komunikatif saat melakukan strategi

pembingkaian pesan (framing) dengan cara menggarisbawahi atau menonjolkan

9Morrisan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,

2013), h. 499. 10

Tommy Suprapto, Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita Media,

(Jakarta: Pustaka Kaiswaran, 2010), h. 70

Page 27: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

16

perspektif penulis terhadap gagasan inti pemberitaan agar pembaca terpengaruh

ideologi penulisnya.

Pembingkaian mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh kognisi penulis

dalam membentuk skema mengenai sesuatu dan bagaimana pengaruh tersebut

dapat dimaknai sehingga bermanfaat bagi penulis itu sendiri maupun bagi

pembacanya. Dalam penegasan lainnya, pembingkaian berisikan perspektif yang

digunakan penulis dalam mengkonstruksi fakta atau fenomena sebagai dasar

penonjolan gagasan inti dalam tulisannya.11

Wibowo dan Tamburaka menyebutkan sejumlah strategi yang sering

dilakukan dalam pembingkaian pesan, diantaranya:12

a. Pengulangan kata

Hubungan antarkalimat yang dilakukan dengan cara pengulangan kata

dipercaya efektif jika digunakan dalam strategi pembingkaian karena mampu

menonjolkan gagasan inti. Sebagai contoh, kata “antek” dapat diulang dalam

satu kalimat berbeda untuk menonjolkan karakter.

b. Sinonim

Penggunaan sinonim sebagai penghubung antarkalimat juga diyakini

efektif dalam strategi pembingkaian. Tujuan utamanya adalah mencegah

kejenuhan oleh pembaca. Sebagai contoh, kata “Joko Widodo” dapat

digantikan dengan kata “Jokowi”, “Presiden RI”, “RI-1”, dan lain sebagainya.

11

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h. 118. 12

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h.121.

Page 28: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

17

c. Kesamaan topik

Menghubungkan kalimat satu dengan lainnya dalam rangka strategi

pembingkaian juga bisa dilakukan dengan cara membangun kesamaan topik.

Contohnya, kata “pendekatan antropologi” pada kalimat lain dalam satu

tulisan yang sama dapat ditulis menjadi “pendekatan melalui ilmu tentang

manusia”.

Dalam implementasinya, framing dijalankan oleh media dengan

menyeleksi isu tertentu dan menyebarkan isu yang lain, dengan menonjolkan

aspek dan isu tersebut dengan berbagai strategi wacana.

Berikut beberapa strategi yang dijalankan framing dalam

implementasinya:13

a. Penempatan informasi yang mencolok (menempatkan headline, depan atau

bagian belakang),

b. Pengulangan, penggunaan grafis untuk mendukung dan memperkuat

penonjolan,

c. Pemakaian label tertentu ketika menggambarkan seseorang atau peristiwa

yang diberitakan,

d. Asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplikasi, dan sebagainya.

Keempat aspek di atas dipakai untuk membuat dimensi tertentu dan

membuat konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak.

Membingkai suatu realitas menjadi sebuah berita merupakan suatu strategi

13

Tommy Soeprapto, Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita

Media,(Yogyakarta: MMTC, 2007), h. 71.

Page 29: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

18

dalam politik redaksi media untuk menarik khalayak dalam memberikan

respon terhadap wacana teks dalam berita.

Menurut Hamad yang mengutip Todd Gitlin, pembuatan bingkai

berdasarkan berbagai kepentingan internal maupun eksternal media baik itu

teknis, ekonomis, politis, maupun ideologis. Sehingga pembuatan sebuah

wacana tidak saja mengindikasikan adanya kepentingan-kepentingan

tersebut, tetapi juga bisa mengarahkan akan dibawa ke mana isu yang

diangkat tersebut ke dalam suatu wacana.14

C. Berita Sebagai Medium Agenda Media

1. Definisi Berita

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita memiliki arti cerita

atau keterangan mengenai kejadian yang hangat. Menurut Dean Lyle Spencer

dalam Suhirman, berita adalah suatu kejadian atau ide yang benar yang dapat

menarik perhatian sebagian dari pembaca. Pengertian tentang berita yang lebih

sempurna dikemukakan oleh William S. Maulsby. Menurutnya, berita dapat

didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-

fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian

para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.15

14

Tommy Soeprapto, Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita Media,),

h. 73. 15

Imam Suhirman, Menjadi Jurnalis Masa Depan, (Bandung: Dimensi Publisher, 2005),

h. 1.

Page 30: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

19

Berita berasal dari kata new (baru) yang memiliki dikonotasikan kepada hal-

hal yang baru. Dengan kata lain, semua hal yang baru merupakan bahan informasi

yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita (news).16

Secara etimologis, istilah berita dalam bahasa Indonesia mendekati istilah

bericht (en) dalam bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda, istilah bericht

dijelaskan sebagai mededeling (pengumuman) yang berasal dari kata mede (delen)

dengan sinonim bekend maken (memberitahukan, mengumumkan, membuat

terkenal) dan vertelen (menceritakan atau memberitahukan). Kemudian,

Departemen Pendidikan Republik Indonesia membakukan istilah berita dengan

pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita

juga memiliki kesamaan makna dengan kabar dan informasi resmi yang berarti

penerangan, keterangan, atau pemberitahuan.17

M. Lyle Spencer dalam bukunya “News Writing” menyebutkan bahwa

berita merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian

sebagian besar pembaca.18

Menurut Sumadiria, berita merupakan laporan

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi

sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi,

atau media online internet.19

16

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, Kode

Etik,(Bandung: Nuansa, 2004), h. 102-103. 17

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, Kode Etik, h.

103. 18

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h. 132. 19

Haris Sumaridia, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006), h. 65.

Page 31: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

20

Berita bukan merupakan cerminan situasi dan kondisi sosial, akan tetapi

laporan dari aspek yang “menonjolkan diri”. Semakin banyak celah yang

memungkinkan kejadian dapat ditentukan sebelumnya, diungkapkan secara

objektif, diukur, diberi nama, maka semakin banyak kemungkinan untuk dijadikan

berita.20

Berbeda dengan pengertian berita menurut Lipmann, ia merefleksikan

berita layaknya penentuan agenda media, yang kemudian kita kenal sebagai

agenda setting pada media massa.

2. Jenis-Jenis Berita

Berita dikelompokkan menjadi beberapa jenis, diantaranya:21

a. Straight news report

Laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Biasanya berita ini

ditulis dengan unsur-unsur who, what, where, when, why, dan how

(5W+1H).

b. Depth news report

Laporan yang dihimpun informasi dengan fakta mengenai peristiwa

itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut.

c. Comprehensive news

Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai

aspek.

20

Walter Lipmann, Opini Umum, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998), h. 325. 21

Haris Sumandria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, h. 69-71.

Page 32: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

21

d. Interpretative report

Memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa

kontroversial. Namun fokus laporan beritanya masih berbicara me-ngenai

fakta yang terbukti, bukan opini.

e. Feature story

Cara penulis untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature

menyajikan suatu pengalaman membaca (reading experience) yang lebih

bergantung pada gaya (style) penulisan dan humor daripada pentingnya

informasi yang disajikan.

f. Depth reporting

Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan

utuh tentang suatu peristiwa yang fenomenal (aktual).

g. Investigative reporting

Berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretatif.

Biasanya memusatkan pada sejumlah dan kontroversi. Dilakukan

penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan.

h. Editorial writing

Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum.

3. Nilai Berita

Berdasarkan pengertian dari berita, kita dapat mengetahui empat unsur yang

harus dipenuhi oleh sebuah berita dan juga menjadi karakteristik utama sebuah

berita dapat dipublikasikan media massa. Keempat unsur tersebut dikenal dengan

nilai-nilai berita (news value) atau nilai-nilai jurnalistik.

Page 33: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

22

Berikut penjelasan Romli dalam bukunya, Jurnalistik Praktis:22

a. Cepat

Aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makna harfiah

berita (news), yakni sesuatu yang baru (new). Menurut Al Hester, tulisan

jurnalistik adalah tulisan yang member pemahaman kepada pembaca atau

informasi yang sebelumnya tidak ia ketahui. Aktual memiliki kesamaan makna

dengan Immediacy, sering diistilahkan dengan timelines. Artinya terkait dengan

kesegaran peristiwa yang dilaporkan.

b. Faktual (Nyata)

Informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam

dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event), pendapat (real

opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita. dalam unsure ini,

terkandung pengertian bahwa berita harus merupakan informasi tentang

sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta

sebagaimana adanya. M. L. Stein berpendapat bahwa seorang wartawan harus

menulis apa yang benar saja. Ia juga mengingatkan agar wartawan tidak sekali-

kali mengubah fakta untuk memuaskan hati seseorang atau suatu golongan.

Sumber yang dapat dipercaya merupakan hal yang penting.

c. Penting

Artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya, peristiwa

yang akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai

22

Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2003), h. 5-6.

Page 34: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

23

perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak, seperti

kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.

d. Menarik

Berarti mengundang banyak orang untuk membaca berita yang ditulis.

Berita yang menarik perhatian pembaca biasanya selain faktual dan aktual,

serta menyangkut kepentingan orang banyak, juga bersifat menghibur (lucu),

mengandung keganjilan dan keanehan, atau berita human interest (menyentuh

emosi, menggugah perasaan).

Selain keempat unsur di atas, Santana memberikan beberapa elemen

penting yang mendasari pelaporan kisah berita, yaitu:23

1. Proximity, artinya kedekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa

dalam keseharian kehidupan mereka. Khalayak berita akan tertarik dengan

peristiwa yang terjadi di dekatnya, di sekitar kehidupan sehari-harinya.

2. Consequence, artinya suatu berita yang dapat mengubah kehidupan

pembaca, yaitu berita yang mengandung nilai konsekuensi. Sebagai

contoh, berita kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Di sini, masyarakat

akan segera mengikuti berita tersebut karena terkait dengan konsekuensi

kalkulasi ekonomi sehari-hari yang harus mereka hadapi.

3. Conflict, yakni sajian berita yang mengandung peristiwa-peristiwa

perang, demonstrasi, criminal, ataupun berita yang mengandung elemen

konflik di dalam pemberitaan.

23

Septian Santana K., Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005),

h. 18-20.

Page 35: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

24

4. Oddity, artinya dengan peristiwa yang tidak biasa terjadi merupakan

sesuatu yang akan segera diperhatikan oleh masyarakat. Contohnya,

kelahiran bayi kembar sebelas, gempa dengan skala Richter yang tinggi,

dan sebagainya. Ini merupakan berita yang akan menjadi perhatian

masyarakat.

5. Sex, artinya dalam pemberitaan, seks sering menjadi elemen utama

dalam sebuah pemberitaan. Tetapi, sering pula seks menjadi elemen

tambahan dalam pemberitaan tertentu, seperti pada berita olahraga,

selebritis, atau kriminal.

6. Suspense, elemen ini menunjukkan sesuatu yang ditunggu-tunggu

masyarakat terhadap sebuah peristiwa.

7. Progress, merupakan elemen perkembangan peristiwa yang ditunggu

masyarakat.

4. Kategori Berita

Berbagai elemen berita harus dipaparkan menggunakan bahasa pelaporan

berita. Penulisannya tentu saja berbeda dengan penulisan makalah, laporan

pertanggungjawaban, atau notulensi hasil rapat. Dalam dunia jurnalistik,

penulisan berita memiliki tempat khusus. Dalam arti, dibahas secara khusus

melalui karakteristik dan batasan-batasan yang harus dipenuhi.

Terkait hal tersebut, jurnalistik membakukan beberapa kategori

pemberitaan, yakni:24

24

Septian Santana K., Jurnalisme Kontemporer, h. 20.

Page 36: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

25

1. Hard news, merupakan kisah berita utama dari sebuah pemberitaan.

Berisi hal-hal penting terkait kehidupan pembaca, pendengar, dan pemirsa.

Kisah-kisahnya biasanya adalah hal-hal yang dianggap penting. Oleh karena

itu, kisahnya bersifat segera dilaporkan semenjak peristiwa tersebut terjadi.

2. Feature news, ialah kisah peristiwa atau situasi yang menimbulkan

kegemparan atau imaji-imaji (pencitraan). Peristiwa bias jadi tidak termasuk

dan teramat penting yang harus diketahui masyarakat, bahkan mungkin hal-

hal yang telah terjadi beberapa waktu lalu.

3. Sports news, merupakan berita-berita olahraga yang bias dimasukkan ke

dalam kategori hard news atau feature.

4. Social news, meliputi pemberitaan yang terkait dengan kehidupan

masyarakat sehari-hari, dari soal keluarga hingga soal perkawinan anak-

anak.

5. Interpretative, merupakan kisah di mana wartawan berupaya untuk

memberikan kedalaman analisis, dan melakukan survai terhadap berbagai

hal yang terkait dengan peristiwa yang hendak dilaporkan.

6. Science, merupakan berita di mana wartawan berusaha menjelaskan

dalam bahasa berita, tentang kemajuan perkembangan keilmuan dan

teknologi.

7. Consumer story, ialah para pembantu khalayak yang hendak membeli

barang-barang kebutuhan sehari-hari, baik yang bersifat kebutuhan primer,

maupun kebutuhan sekunder.

Page 37: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

26

8. Financial, ialah kisah berita yang difokuskan perhatiannya pada bidang

bisnis, komersial, atau investasi.

5. Berita dalam Agenda Media

Nilai berita dan nilai politik berkaitan dengan kepentingan media massa itu

sendiri, dan kepentingan masarakat sebagai konsumen atau publik dari media

massa tersebut. Suatu peristiwa politik dapat ditanggapi dengan cara yang

berbeda-beda oleh berbagai media massa, melalui peletakan berita (utama atau

biasa), volume berita, dan teknik kecenderungan pemberitaannya, di mana isi

media massa mengenai peristiwa tersebut sangat mungkin mendapat tanggapan

yang berbeda oleh khalayak yang berbeda.25

Arifin berpendapat, tidak dapat dibantah bahwa selain masalah teknis

pemuatan, penempatan dan jumlah berita, maka pemilihan narasumber, gaya

berita, dan opini medua yang ditawarkan bisa menjadi frame bagi khalayak

untuk menentukan sikapnya atas suatu isu tertentu. Dengan demikian, peranan

media massa dalam proses pembentukan opini publik dalam komunikasi politik

menjadi strategis, tidak hanya dalam konteks pendistribusian pesan yang bersifat

umum, melainkan yang lebih penting dari itu adalah nilai berita politik yang

diterima oleh khalayak.26

Idi Subandy dan Bachruddin Ali, dalam bukunya, memandang media

sebagai pembentuk. Dalam hal ini, mereka berpendapat bahwa isi (berita) yang

disebarkan oleh media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi masa depan

25

Ardial, Komunikasi Politik, (Jakarta: Indeks, 2009), h. 163. 26

Anwar Arifin, Pers dan Dinamika Politik: Analisis Media Massa Komunikasi Politik

Indonesia, (Jakarta: Yasrif Watampone, 2010), h. 120.

Page 38: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

27

masyarakat.27

Tidak hanya mempengaruhi masyarakat dalam bersikap, tetapi

juga dalam membentuk opini terhadap berita tersebut.

6. Konstruksi Berita

Secara sederhana, berita sering didefinisikan sebagai laporan dari sebuah

kejadian. Namun definisi membuat khalayak lupa bahwa sebenarnya sebuah

berita dibuat untuk memenuhi tujuan tertentu. Seperti yang diungkapkan

Palgunov bahwa,

“……news should not be merely concerned with reporting

such and such for a fact or event, it must pursue a definite purpose

…. It should not simply report all fact and just any events …”28

Dari kutipan di atas, menurut Palgunov, berita tidak harus terfokus pada

pelaporan mengenai fakta dan peristiwa. Menurutnya, berita harus memiliki

tujuan yang pasti. Bukan hanya melaporkan fakta dan peristiwa.

Adanya tujuan dalam pembuatan berita membuat berita tidak lagi murni

sebagai pelaporan apa yang ada di lapangan. Secara umum, tujuan pembuatan

berita tersebut dapat dilihat dari siapa pemilik media massa dan apa visi serta

misi media massa yang memuat berita tersebut.29

Zaman dahulu, berita dianggap sebagai sesuatu yang selalu baru. Tetapi

sekarang, tidak semua berita dapat menarik perhatian khalayak. Oleh karena itu,

berita akan menjadi perhatian apabila informasi yang dijadian berita adalah

27

Idi Subandy Ibrahim dan Bachruddin Ali Akhmad, Komunikasi dan Komodifikasi:

Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2014), h. 3. 28

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 32. 29

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h. 93.

Page 39: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

28

adalah sesuatu yang baru.30

Pada zaman ini, berita dinilai menarik jika memiliki

nilai berita. dalam pandangan kontruksionis, nilai berita tidak berdiri sendiri.

Terdapat “agen-agen” di dalamnya yang membentuk nilai berita. Nilai berita

disebut sebagai prosedur standar terhadap peristiwa yang layak disebarkan

kepada khalayak. Dengan demikian, berita merupakan konstruksi dari wartawan

dan media massa.

D. Ideologi Media dan Keberpihakan

1. Ideologi

Secara umum, ideologi memiliki arti kumpulan ide atau gagasan yang

dapat diartikan sebagai visi yang luas dalam memandang segala sesuatu.

Namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “ideologi” memiliki

tiga arti. Yang pertama, diartikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang

dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk

kelangsungan hidup. Kedua, “ideologi” juga dapat diartikan sebagai cara

berpikir seseorang atau suatu golongan. Ketiga, “ideologi” berarti paham,

teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.31

a. Konsep Ideologi

Menurut Thompson, konsep ideologi memiliki sejarah panjang dan

kompleks dan telah digunakan dalam berbagai analisis baik di bidang

ekonomi, politik, dan sosial.32

Menurutnya, konsep-konsep yang

berkembang menunjukkan suatu yang ambigu. Pada konsep yang pertama,

30

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h. 134. 31

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, h. 567. 32

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis, dalam Perspektif, Teori dan Metode, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2015), h. 52.

Page 40: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

29

ideologi memiliki pengertian yang netral, yaitu sebagai sistem pemikiran,

sistem keyakinan, dan sistem simbol yang berhubungan dengan tindakan

social dan praktik politik.33

Selain itu, konsepsi perspektif kritikal yang

memandang ideologi secara mendasar merupakan proses pembenaran

relasi kuasa yang tidak simetris atau digunakan untuk melegitimasi praktik

penguasaan.34

Sementara dalam konsep yang kedua, ideologi merupakan

sebuah proses kesadaran yang dipaksakan dari satu kelompok ke

kelompok lain atau dari satu orang ke seorang atau sekelompok lain

sehingga menciptakan suatu dominasi.35

Menurut Raymond William dalam Fiske, ia mengemukakan tiga

defiinisi utama yang biasa digunakan, yaitu ideologi sebagai sistem

kepercayaan dari suatu kelompok atau kelas, ideologi sebagai suatu sistem

keyakinan ilusioner atau kesadaran palsu yang bisa dikontraskan dengan

pengetahuan sejati atau ilmiah, dan ideologi sebagai proses produksi

makna dan gagasan.36

Ideologi sebagai sistem kepercayaan dari suatu kelompok atau

kelas, berarti beberapa sikap mengenai suatu objek yang satu sama lain

terkait dan menjadi suatu kepercayaan bersama. Jadi, terbentuknya

ideologi ditentukan oleh kelompok atau masyarakat dan bukan hal yang

spesifik ditentukan individu tertentu.37

33

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis, dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 52. 34

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis, dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 52. 35

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis, dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 52. 36

John Fiske, Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif, (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 228. 37

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 53.

Page 41: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

30

Ideologi sebagai suatu sistem keyakinan ilusioner atau kesadaran

palsu yang bisa dikontraskan dengan pengetahuan sejati atau ilmiah,

artinya ideologi diciptakan oleh kellas yang berkuasa untuk

melanggengkan dominasinya terhadap kelompok kerja atau kelompok

subordinat lainnya. Dengan cara mengendalikan berbagai alat utama bagi

para pekerja yang tampak seperti alami dan seperti tampak suatu yang

benar.38

Ideologi sebagai proses produksi makna dan gagasan, digunakan

untuk menggambarkan proses produksi makna. Seperti pemikiran Roland

Barthes, ideologi diartikan sebagai penanda yang memiliki makna

konotatifyang disebut retorika ideologi yang menjadi sumber pemaknaan

tataran kedua. Tataran pertama, ialah tahap pembentukan makna

denotative yang tahapannya melalui interaksi antara penanda dan petanda.

Sedangkan tataran kedua merupakan tahapan pembentukan makna

konotasi dan mitos. Oleh karena itu, nilai konotatif dan mitos merupakan

ideologi yang kegunaannya bisa diwujudkan.39

b. Perkembangan Pemikiran Tentang Ideologi

1. Plato (428-348 SM)

Plato berpandangan bahwa dunia ide yang ada di dalam jiwa,

terpisah dari dunia fisik atau badan. Menurutnya, kebenaran sejati ada

pada dunia ide. Kebaikan yang ada di dunia fisik merupakan tiruan dari

dunia ide yang bersifat abadi dan kekal.

38

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 53. 39

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 53.

Page 42: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

31

Jika ingin mengetahui suatu kebenaran, dilakukan proses

mengingat kembali pengetahuan mengenai kebenaran yang sudah ada

dalam jiwa. Maka dari itu, Plato memandang ideologi sebagai

kebenaran sejati.40

2. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles berpendapat bahwa hubungan dunia ide dan fisik tidak

dapat terpisah, jiwa dan tubuh tidak dalam kondisi yang terpisahkan,

keduanya menyatu sebagai sebuah substansi yang mewakili badan dan

jiwa. Ia menyebut ide merupakan representasi mental yang ada di dalam

benak manusia dan dibentuk dari kenyataan melalui pancaindera.

Menurut Aristoteles, pengetahuan diperoleh dari alam semesta

melalui proses indrawi yang kemudian diolah menjadi ide. Kualitas

kebenaran yang menjadi sebuah ide ditentukan melalui proses indrawi

yang disebut sebagai proses logika. Jika pengetahuan yang diperoleh

berasal dari proses logika yang salah, maka akan menghasilkan ide

yang salah pula. Oleh karena itu, Aristoteles memandang ideologi

sebagai hasil dari poses pengolahan informasi yang ditangkap oleh

indra manusia.41

3. Destutt de Tracy (1754-1836)

Destutt de Tracy merumuskan ideologi sebagai ilmu pengetahuan

tentang ide-ide yang memberikan perhatian pada analisis sistematik

tentang ide dan penginderaan atau sensasi. Menurutnya, kita hanya bisa

40

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 54. 41

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 55.

Page 43: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

32

mengetahui sesuatu dalam diri sendiri dari ide yang terbentuk melalui

penginderaan. Tetapi, untuk melakukan analisis yang sistematik tentang

keterkaitan ide dengan penginderaan, perlu didukung oleh dasar yang

kuat dari semua ilmu pengetahuan, sehingga kesimpulan yang diambil

memiliki bukti-bukti empiris.42

4. Napoleon Bonaparte (1796-1821)

Pada masa kekuasaannya, Napoleon menganggap konsep ideologi

yang dikemukakan de Tracy dalam pengertian negatif, yaitu sebagai

sebutan yang ditujukan kepada kelompok yang mengembangkan

rasionalitas dan melawan kekuasaannya. Menurutnya, konsep ideologi

pada masa itu merupakan pemikiran spekulatif yang membahayakan

kekuasaan dan tidak mendukung politik Napoleon.43

5. Karl Marx (1818-1883)

Marx meletakkan ideologi sebagai pemikiran kritikal dan menjadi

komponen integral dalam teoretis. Paham yang dianut Marx dikenal

dengan materialism, yang beranggapan bahwa ide-ide yang berkembang

ditentukan secara mekanis oleh lingkungan material.

Bersama Engels, Marx mengikuti Napoleon dalam memandang

“ideologi” dengan tujuan politik, yakni dengan tujuan melawan

kelompok kritis yang membahayakan kepentingan politiknya.

Dalam tulisannya, Engels dan Marx mengaitkan ide dan

persebarannya dengan produksi yang melibatkan relasi antarkelas. Ide

42

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 54. 43

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 54.

Page 44: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

33

dominan dimiliki oleh kelas yang berkuasa yang memiliki kekuatan

mengendalikan material yang ada dalam masyarakat. Maka dari itu,

kelas yang berkuasa memiliki kekuatan material sekaligus kekuatan

intelektual sebagai pusat pengendalian ide pada masyarakat.44

Kuatnya

pengaruh pemikiran Karl Marx membuat konsep ideologi terbagi

menjadi tiga kategori pemikir, yakni pemikir non-Marxis, Marxis, dan

neo-Marxis.

2. Ideologi Media

Ideologi media adalah ideologi yang dimiliki oleh media sebagai

sebuah institusi atau yang menjadi landasan hidup bagi media. Namun, ada

tiga kategori pemikir konsep ideologi yang juga memiliki pandangan masing-

masing tentang ideologi media.45

Pemikir non-Marxis memandang ideologi sebagai sistem kepercayaan

bagi setiap individu atau kelompok. Pandangan mereka tentang ideologi

media dapat dilihat teori normatif tentang media. Teori ini memaparkan pola

kekuasaan yang mengendalikan media. Kekuasaan media dihubungkan

dengan struktur kekuasaan negaranya. Sebagai mana yang dikemukakan

Siebert dkk., bahwa sistem pers di suatu negara akan menyesuaikan sistem

politik di mana media itu berada.46

Selain melalui teori normatif tentang media, ideologi media pada non-

Marxis juga dapat dilihat dari pandangan ekonomi politik liberalis.

Pandangan ini menganggap bahwa faktor ekonomi secara murni tidak terkait

44

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 56. 45

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 82 46

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 82.

Page 45: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

34

dengan faktor politik dan kekuasaan. Mereka melihat permasalahan dan

perkembangan media hanya berdasarkan faktor supply dan demand. Artinya,

media dikendalikan hukum pasar. Oleh karena itu, ideologi yang dianut

media adalah ideologi liberalisme atau ideologi pasar.47

Golding mengungkapkan, dalam pandangan teori-teori Marxis, yaitu

ekonomi politik kritikal yang mengkaji kaitan antara relasi sosial dengan

permainan kekuasaan, terfokus melihat bagaimana makna yang diungkapkan

media dipengaruhi oleh struktur asimetris dari relasi sosial. Dalam perspektif

ini, ideologi media dibedakan berdasarkan varian ekonomi kritikal, yaitu

instrumentalis dan strukturalisme.48

Dalam pandangan instrumentalis, kajian

media terfokus pada cara-cara kapitalisme menggunakan kekuatan ekonomi

untuk menjamin arus informasi sesuai dengan kepentingannya. Sedangkan

dalam pandangan strukturalisme, media dikuasai oleh struktur yang berlaku,

yaitu struktur dominan. Artinya, yang berkuasa bukanlah individu, melainkan

aturan-aturan atau sistem, berupa sistem negara, kelompok, atau golongan49

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese membahas ideologi pada

media massa dalam model “Hierarchy of Influence”. Dalam model ini,

Shoemaker dan Reese memaparkan lima lapisan yang mempengaruhi isi

media, yaitu tingkat individual, tingkat rutinitas media, tingkat organisasi,

tingkat ekstramedia, dan tingkat ideologi.50

Ideologi pada media massa

merupakan sebuah pengaruh yang paling menyeluruh dari semua pengaruh.

47

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 83. 48

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 83. 49

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 83-84. 50

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, h. 85.

Page 46: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

35

Di sini, ideologi diartikan sebagai mekanisme simbolik yang menyediakan

kekuatan kohesif yang mempersatukan pada masyarakat.51

Menurut mereka, ideologi media berasal dari ideologi pemilik media

tersebut. Ideologi yang dibangun oleh pemilik media memiliki tujuan untuk

memproduksi dan melegitimasi dominasi pemilik. Media membuat kesadaran

kepada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted.52

Media mentransmisi ideologi dengan cara memberi gambaran tentang tema

tertentu pada budaya yang dekat dan sedang bergema di khalayak. Tentunya,

tema-tema tersebut sudah melalui proses seleksi dan kemudain

dikonstruksikan ke dalam struktur yang koheren.53

Dalam tingkat ideologi tersebut, Shoemaker dan Reese kemudian

mencoba memprediksi kapan media dan elit politik akan mengintervensi

melawan kerutinan norma jurnalistik dan profesionalisme. Mereka berasumsi

bahwa ide memiliki hubungan dengan kepentingan dan kekuasaan.

Kekuasaan akan menciptakan hilangnya netralitas, sehingga tidak hanya

berita tentang kelas yang berkuasa, tetapi juga struktur berita agar kejadian-

kejadian diinterpretasikan dari perspektif penguasa dan kepentingan

penguasa.54

Menurut Yasraf Amir Piliang, ada dua kepentingan utama dalam

perkembangan media mutakhir, yaitu kepentingan ekonomi dan kepentingan

51

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, Dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosda, 2001) h. 138. 52

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT. LKiS

Printing Cemerlang, 2001,) h. 13. 53

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 13. 54

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 13.

Page 47: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

36

kekuasaan. Kedua kepentingan inilah yang kemudian membentuk isi media

berupa informasi yang disajikan dan makna yang ditawarkannya.55

Kuatnya

kedua kepentingan ini menjadikan media tidak dapat bersikap netral, jujur,

adil, obyektif, dan terbuka.56

Menurut Pawito, pada dasarnya, ideologi media adalah gagasan pokok

yang diusung media melalui penyampaian pesan kepada khalayak. Media

menampakkan ideologinya dalam bentuk sistem lambang yang

mendefinisikan tentang realitas serta menjadi pemantik bagi khalayak untuk

ikut berpikir, bersikap, dan memberikan respon terhadap realitas yang ada.57

3. Keberpihakan Media

Keberpihakan media dalam menyebarkan berita merupakan hal yang

perlu diperhatikan. Menurut Berkowitz, keberpihakan yang paling mendasar

terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung (favourable) ataupun

perasaan tidak mendukung (unfavourable). Lebih spesifik lagi adalah sikap

berpihak sebagai derajat afeksi positif atau negatif terhadap objek psikologis.

Dalam kegiatan jurnalistik, keberpihakan media akan tampak pada

kecenderungan afeksi positif, netral, dan negatif. Keberpihakan positif berarti

media memilih sikap mendukung (favourable). Sedangkan sikap negatif

mencerminkan sikap tidak mendukung (unfavourable).58

55

Mahpudin, Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil Society, (Academica, 2009)

Vol. 1 No.2 h. 191 56

Mahpudin, Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil Society, h. 191 57

Pawito, Meneliti Ideologi Media: Catatan Singkat (Jurnal Komunikasi Profetik Vol.7,

No. 1, April 2014), h. 6 58

Rahayu, Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar Di Indonesia, (Jakarta:

Dewan Pers, Pusat Kajian Media dan Budaya Populer , 2006), h. 134.

Page 48: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

37

Berdasarkan gagasan jurnalisme profesional dalam pemberitaan

konflik, media dituntut berada dalam situasi netral antara pihak-pihak yang

terlibat konflik. Maka dari itu, dalam menjalankan peran idealnya, terutama

jurnalis, dalam memberitakan konflik harus menjalankan tugas sesuai dengan

pedoman profesional. Burns mengungkapkan, hal tersebut dilakukan untuk

menjaga sikap objektif, berimbang, akurat, dan benar, sehingga tetap dalam

posisi independen.59

Noam Chomsky dan Edward S. Herman yang memiliki asumsi dasar

bahwa media massa berfungsi untuk memobilisasi dukungan kepada

kepentingan khusus kelas yang mendominasi negara dan swasta,

membongkar politik keberpihakan media secara lengkap melalui buku

mereka, “Manufacturing Consent: The Political Economy of The Mass

Media”. Buku ini kemudian seolah menjadi buku pedoman dalam

membongkar masalah yang ada di dalam media massa.

Pada buku tersebut, Chomsky dan Herman menyebutkan filter-filter

yang menjelaskan alasan media menjadi alat utama propaganda kepentingan

elit. Filter-filter tersebut yaitu, (1) kepemilikan, (2) iklan, (3) sumber

informasi media, (4) flak, dan (5) anti-komunisme.60

1. Kepemilikan

Maksudnya bahwa ukuran, konsentrasi kepemilikan, kekayaan pemilik,

dan orientasi keuntungan dari perusahaan media massa yang dominan

59

Rahayu, Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar Di Indonesia, h. 132. 60

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, (New York: Pantheon Books, 2002), h. 2.

Page 49: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

38

berpengaruh pada sikap keberpihakan media.61

Menurutnya, pada filter ini

perusahaan media yang dominan merupakan bisnis yang sangat besar.

Perusahaan ini dikendalikan oleh orang-orang yang sangat kaya atau manajer

yang patuh pada batasan tajam yang diberikan para pemilik dan kekuatan-

kekuatan pasar lainnya. Mereka saling bertautan dan memiliki kepentingan

bersama dengan perusahaan besar lainnya, bank, dan pemerintah.62

2. Iklan

Dalam hal ini, Herman dan Chomsky memandang iklan sebagai sumber

pemasukan sebuah media massa.63

Bisnis utama media adalah menjual

konsumennya kepada para pemasang iklan. Tanpa dukungan pemasang iklan,

roda perekonomian media bisa terhenti.

Berkenaan dengan ideologi, Herman dan Chomsky berpendapat bahwa

banyak perusahaan yang akan selalu menolak menjalankan bisnis dengan

musuh ideologis mereka dan yang mereka anggap berbahaya bagi

kepentingannya. Maka dari itu, pemasang iklan hampir tidak pernah

mensponsori program-program yang berisi kritik serius terhadap aktivitas

korporat karena hal tersebut dapat mengganggu serta mempengaruhi selera

pembeli.64

61

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 14. 62

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 14. 63

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 2. 64

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 18.

Page 50: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

39

3. Sumber Informasi Media

Perolehan informasi sebuah media bergantung pada pemerintah, bisnis,

dan “para ahli” yang didanai dan disetujui oleh sumber-sumber primer serta

kalangan bisnis. Menurut Herman dan Chomsky, pemerintah dan sumber-

sumber korporat juga sangat layak mendapat pengakuan dan kepercayaan

mengingat status dan gengsi yang mereka miliki. Apalagi, mereka memiliki

banyak uang untuk menghasilkan arus berita yang dapat digunakan oleh

media.65

Pertimbangan ekonomi memaksa media untuk memfokuskan sumber

daya mereka di tempat yang sering muncul berita-berita penting, di tempat

yang berlimpah rumor dan bocoran-bocoran informasi, dan di tempat di mana

konferensi sering diadakan.66

Herman dan Chomsky menambahkan,

korporasi bisnis dan kelompok-kelompok dagang juga merupakan pemasok

cerita-cerita yang dianggap berharga. Hal tersebut dapat memberikan

sejumlah materi untuk memenuhi permintaan organisasi berita terhadap arus

berita yang terjadwal dan terpercaya.67

4. Flak

Herman dan Chomsky mengartikan “flak” sebagai respon negatif

terhadap pernyataan media atau program.68

Respon negatif tersebut biasa kita

65

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 19. 66

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 18. 67

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 19. 68

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 26.

Page 51: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

40

kenal dengan “kritik”. Keduanya sepakat, kritik yang berasal dari kaum kaya

dan berkuasa dapat digunakan sebagai alat untuk mendisiplinkan media.69

Kritik bisa berasal dari organisasi atau individu secara bebas. Produsen

kritik dapat meningkatkan kekuatan produsen kritik lainnya dan dapat

memperkuat otoritas politik di dalam aktivitas manajemen berita.70

Pemerintah merupakan produsen utama kritik yang terus menerus menyerang,

mengancam, dan mengoreksi media, mencoba mengatasi segala

penyimpangan terhadap kebijakan pemerintahan.71

Kritik yang dilakukan secara besar-besaran dapat menimbulkan

perasaan tidak nyaman dan dapat merugikan media. Namun menurut Herman

dan Chomsky, walaupun kritik terus menerus datang kepada media, media

tetap akan memperlakukan mereka dengan baik.72

5. Anti-komunisme

Komunisme, dan seluruh bentuk sosialisme dianggap sebagai iblis oleh

korporat dan kaum kaya, karena gagasan mengenai kepemilikan kolektif

terhadap aset produksi yang memberikan kekuatan yang lebih besar kepada

kaum pekerja, atau memungkinkan rakyat biasa memiliki suara lebih besar

69

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 2. 70

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h.28. 71

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h.28. 72

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 28.

Page 52: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

41

dalam keputusan kebijakan publik, merupakan ancaman terhadap kedudukan

kelas dan status superior kaum elit.73

Komunisme telah menjadi musuh bersama sejak tahun 50-an, saat

keberadaan Rusia, China, dan Kuba kian menonjol. Ideologi dan musuh

bersama tersebut menyatukan media serta pandangan publik, sehingga opini

publik dapat disetir sesuai dengan ideologi yang ada di negara tersebut, yang

kemudian menempatkan posisi aman secara nasional.

Maka dari itu, anti-komunisme menjadi senjata yang sangat ampuh,

karena dapat digunakan untuk mendiskreditkan apapun yang mendukung

kebijakan yang dirasa merugikan kepentingan korporat. Ideologi ini juga

membantu memecah belah kaum kiri dan gerakan pekerja, membenarkan

dukungan untuk rezim sayap kanan pro-AS di luar negeri sebagai “iblis

yang lebih baik”.74

Dalam media, anti-komunisme dapat dimaksudkan kepada sikap

pemilik modal atau pemilik media dalam mempengaruhi kebijakan

medianya. Pemilik modal dapat menggunakan kekuasaannya tersebut tanpa

memperhatikan suara sumbang yang datang dari para pekerja di medianya.

73

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 29. 74

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, h. 29.

Page 53: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

42

BAB III

GAMBARAN UMUM MEDIA

A. Sejarah Majalah Rolling Stone

1. Sejarah Majalah Rolling Stone di Amerika1

Rolling Stone merupakan majalah yang berbasis di Amerika Serikat.

Berbeda dengan band “The Rolling Stones”, majalah ini tidak menggunakan

“the” pada awalan nama mereka dan tidak menggunakan huruf “s” pada kata

“stone”. Majalah ini pertama kali digagas oleh Jann S. Wenner dan Ralph J.

Gleason pada tahun 1967. Keduanya bertemu untuk yang pertama kali dalam

sebuah konser tribute untuk Dr. Strange di Longshoreman’s Hall, San Francisco

pada tahun 1965. Pertemuan ini menjadi cikal bakal majalah Rolling Stone yang

kemudian terbit untuk pertama kalinya pada tanggal 9 November 1967 dengan

John Lennon sebagai “cover story”.

Pada edisi pertama, Wenner menjelaskan bahwa nama majalah ini merujuk

pada lagu blues pada tahun 1950 berjudul “Rollin’ Stone” dari Muddy Waters,

terinspirasi dari nama band rock and roll “The Rolling Stones”, dan dari lagu

Bob Dylan berjudul “Like a Rolling Stone”. Atas saran Gleason, Wenner

menamakan majalahnya karena lagu Bob Dylan tersebut.

1 https://www.rollingstone.com/

Page 54: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

43

2. Sejarah Majalah Rolling Stone Di Indonesia2

Rolling Stone merupakan majalah yang digagas Jann S. Wenner dan Ralph

J. Gleason yang terbit sejak tahun 1967 di San Francisco, Amerika Serikat dan

memfokuskan peliputannya pada musik, politik dan kebudayaan populer.

Majalah ini sangat terkenal di dunia dan menjadi simbol kebudayaan populer

yang sangat bergengsi.

Rolling Stone edisi Indonesia pertama kali terbit pada bulan Mei 2005

dibawah penerbit PT. JHP Media. Sampul pertama bergambar artis legendaris

reggae dunia Bob Marley. Indonesia adalah negara pertama yang menerbitkan

majalah Rolling Stone di benua Asia dan mendapat lisensi langsung dari Wenner

Media LLC, New York, Amerika Serikat.

Selain memuat artikel atau berita yang berasal dari edisi Rolling Stone

USA, majalah Rolling Stone Indonesia juga semakin memperbesar porsi

peliputannya bagi perkembangan musik, film, politik serta kebudayaan populer

di Indonesia.

Pada tahun 2006 penerbit Rolling Stone Indonesia beralih dari PT. JHP

Media menjadi PT. a&e Media dengan Presiden Direktur Andy F. Noya

(sebelumnya dikenal sebagai Pemimpin Redaksi Metro TV, Media Indonesia

serta host talk show “Kick Andy”). Sementara sejak pertengahan 2007,

Managing Editor Rolling Stone Indonesia dipegang oleh Adib Hidayat.

Pada bulan Oktober 2009 majalah Rolling Stone Indonesia untuk pertama

kalinya menerbitkan buku berjudul Rolling Stone Music Biz (Manual Cerdas

2 Dokumen resmi majalah Rolling Stone Indonesia

Page 55: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

44

Menguasai Bisnis Musik) yang merupakan antologi artikel editor Wendi

Putranto tiap bulannya dari kolom Music Biz yang ada di majalah tersebut.

Rolling Stone Indonesia tiap bulannya hingga Desember 2009 telah

menerbitkan majalah sebanyak 56 edisi dengan 3 edisi di antaranya adalah edisi

istimewa: “150 Album Terbaik di Indonesia”, “Immortals: 25 Artis Legendaris

Indonesia Sepanjang Masa” dan “150 Lagu Terbaik Indonesia Sepanjang Masa”.

Sejak Oktober 2009, Rolling Stone Indonesia juga meluncurkan website

terbaru mereka www.rollingstone.co.id (Rolling Stone Online) yang akan lebih

memfokuskan pada berita-berita aktual, tercepat dan terpercaya seputar dunia

musik, hiburan, politik dan kebudayaan populer pada umumnya selama 24 jam

sehari dan 365 hari dalam setahun. Posisi Digital Managing Editor dipegang

oleh Wendi Putranto.

B. Visi dan Misi

Tidak berbeda dengan Rolling Stone Amerika, majalah RSI memiliki visi

ingin memperkaya pengetahuan masyarakat tentang budaya pop yang baik

menurut majalah RSI. Untuk mewujudkan visi tersebut, majalah RSI berusaha

memberikan asupan gizi musik pada awalnya, kemudian berkembang ke wilayah

budaya pop yang lain seperti film, olahraga, dan segala macam budaya-budaya

pop yang menurut mereka baik.

C. Pemberitaan Majalah Rolling Stone Indonesia

Majalah yang diterbitkan bulanan ini berisi berita-berita bersifat features

yang dikemas dengan gaya in-depth reporting. Hal ini membuat majalah RSI

memiliki berita features yang lebih panjang dan mendalam. Majalah RSI mencoba

Page 56: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

45

mengungkapkan sisi lain yang lebih panjang dari sudut pandang kami untuk

bahasan-bahasan musik, film, politik dengan sudut pandang gaya Rolling Stone.

Majalah RSI memiliki ragam rubrik yang bervariasi. Tidak hanya melulu

tentang musik, majalah RSI juga membahas film, mode busana, dan isu-isu

nasional. Rubrik tersebut antara lain:

a. Editor’s Note

b. Editor’s Playlist

c. Rock&Roll (News, Concert, Movie)

d. Soundwave

e. Q&A

f. Random Notes

g. Musician Reviews

h. Vine

i. Close Up

j. Crossover

k. Music Matters

l. Fashion (Fashion Guide, Fashion Culture)

m. Reviews Music

n. Reviews Live

o. Spotlight

p. The Shop

q. Concert Guide

r. Charts

Page 57: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

46

s. National Affairs/Pilpres 2014

D. Alur Kerja Majalah Rolling Stone Indonesia

a. Ragam Berita

Sumber:

1. Breaking news events (konser, wawancara, dsb.)

Berita yang diperoleh dari acara konser atau jumpa pers yang bersifat

aktual

2. Press release

Berita yang diperoleh dari jumpa pers yang diadakan secara secara

eksklusif

3. Online Media: Facebook, Twitter, YouTube, dsb.

Berita yang diperoleh dari akun-akun media online artis.

4. Publicist artis, PR agent

Berita yang diperoleh dari publisis atau humas dari pihak artis

5. Komunitas

Berita yang diperoleh dari komunitas-komunitas di bidang musik maupun

kultur pop lainnya

6. Blog

Berita yang diperoleh dari blog yang ditulis oleh figur publik tentang

musik ataupun kultur pop lainnya

7. Orang dalam: Manajer artis, personal assistant, dsb.

Berita yang diperoleh dari orang-orang yang berada di dalam lingkaran

artis

Page 58: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

47

b. Pengembangan Berita

Sumber:

1. Wawancara narasumber

Berita yang dikembangkan dengan cara wawancara langsung dengan

narasumber terkait

2. Peliputan

Berita yang dikembangkan dengan melakukan liputan langsung ke

lapangan

3. Riset data

Berita yang dikembangkan melalui proses riset terhadap tema yang

akan diangkat

4. Referensial

Berita yang dikembangkan dengan mencari referensi-referensi

terpercaya

c. Produksi

Pada tahap produksi dalam setiap edisinya, majalah Rolling Stone

Indonesia memiliki tiga tahap. Tahap pertama yang dijalankan adalah

pengetikan naskah, tahap kedua adalah pendesainan ilustrasi, dan tahap ketiga

adalah pemilihan foto.

d. Editing

1. Pengeditan naskah, EYD, tata bahasa, dsb.

Proses penyuntingan naskah agar sesuai dengan EYD dan tata

bahasa yang berlaku.

Page 59: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

48

2. Fact-checking

Pengecekan fakta-fakta berita kepada sumber berita. Biasanya

dengan cara menghubungi narasumber melalui telepon atau meminta bukti

rekaman wawancara kepada jurnalis yang mewawancarai narasumber

tersebut.

3. Copy Editing

Penyalinan hasil penyuntingan ke dalam layout yang sudah dibuat

sebelumnya

e. Publish

1. Penerbitan berita

Pada proses penerbitan berita, majalah Rolling Stone Indonesia

mengedarkan dan menyebarkan edisinya kepada pembaca.

2. Revisi/Ralat/Updating

Pada proses ini, majalah Rolling Stone Indonesia melakukan peng-

koreksian terhadap berita-berita jika terdapat kesalahan atau kekurangan

dalam berita yang telah disebarkan.

Page 60: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

49

E. Susunan Redaksi

Posisi Nama

Chairman Eddie J. Soebari

President Director R. Monika Soebari

Editor In Chief Adib Hidayat

Managing Director Ricky Siahaan

Editor

Hasief Ardiansyah, Wendi Putranto, Wening

Gitomartoyo, Reno Nismara

Fashion Director Ayu Utami

Art Director A. Mufrodi

Graphic Designer Stephen Manuel Mondal

Photographer Bayu Aditya

Tabel 1. Susunan Redaksi majalah Rolling Stone Indonesia

Page 61: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

50

BAB VI

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

Pada pembahasan ini, peneliti menganalisis temuan yang ada pada majalah

Rolling Stone Indonesia (RSI) edisi ke-111, bulan Juli 2014. Pada edisi yang

mengangkat tema politik ini, majalah RSI terkesan berat sebelah. Hal tersebut

disebabkan oleh tidak berimbangnya porsi tulisan terhadap kedua pihak. Tulisan

tentang Joko Widodo memiliki porsi yang lebih banyak ketimbang Prabowo

Subiyanto. Tidak hanya porsi tulisan, porsi foto yang ditampilkan pun lebih

banyak foto dari acara kampanye Joko Widodo. Inilah yang membuat majalah

RSI terkesan menjadi media kampanye untuk kubu Joko Widodo dalam pemilihan

presiden 2014 lalu.

Selain melalui majalah, Rolling Stone Cafe yang berlokasi di kawasan yang

sama dengan kantor majalah Rolling Stone Indonesia, pernah dipakai untuk

konser bertajuk “Rock The Vote”. Konser ini menampilkan musisi papan atas

pendukung Joko Widodo. Konser yang memiliki jargon “Melawan Lupa” ini

bermaksud untuk memberikan edukasi kepada pemilih-pemilih pemula untuk

tidak memilih calon presiden yang memiliki rekam jejak sebagai pelanggar Hak

Asasi Manusia. Di mana calon presiden yang dimaksud adalah Prabowo

Subiyanto yang dianggap sebagai pelaku kejahatan HAM terhadap penculikan

aktivis pada tahun 1998.

Melihat hal tersebut, peneliti mencoba menganalisis temuan ini. Peneliti

mengaitkan masalah ini dengan teori lima filter politik ekonomi media oleh Noam

Page 62: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

51

Chomsky dan Edward S. Herman. Kelima filter tersebut merupakan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi sikap suatu media dalam mempertahankan

kelangsungan media tersebut.

A. Temuan Data

1. Hubungan Media dan Politik pada Majalah Rolling Stone

Indonesia

Dewasa ini, media dijadikan penentu arah politik di Indonesia. Bagaimana

pun, media mampu menggiring sikap politik dan mempengaruhi opini

masyarakat. karena ini karena media massa kerap disebut sebagai pilar keempat

dalam suatu pemerintahan (the fourth estate) setelah lembaga eksekutif, legislatif,

dan yudikatif. Hal ini tidak lepas dari realitas bahwa media massa memiliki

pengaruh yang cukup besar di dalam kehidupan politik di Indonesia.

Media massa juga memiliki peran penting dalam kehidupan politik di

negara demokrasi lainnya. Melihat pentingnya posisi dan peran media massa,

keber-adaannya sering dijadikan ukuran demokratis atau tidaknya suatu negara.

Jika dalam suatu negara, media massa mampu menjadi instrumen bagi adanya

kebebasan ber-ekspresi dan berpendapat, maka hal ini mengindikasikan bahwa

negara tersebut memiliki corak demokrasi. Sebaliknya, ketika media massa di

suatu negara tidak bisa menjadi instrumen bagi kebebasan berekspresi dan

berpendapat, atau bahkan berada di bawah kendali penguasa, maka hal ini

mengindikasikan bahwa negara tersebut tidak demokratis. Maka dari itu, dapat

disimpulkan bahwa keberadaan media massapada dasarnya tidak lepas dari corak

sistem politik yang melingkupinya. Sistem politik demokratis memungkinkan

Page 63: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

52

media massa menjadi lebih bebas. Sebaliknya, sistem politik otoriter cenderung

menjadikan media massa terkendali.

Pada pemilihan presiden 2014 lalu, majalah RSI menerbitkan edisi khusus

bertema politik. Bagi masyarakat awam, majalah RSI yang mengangkat tema

politik merupakan hal yang berbeda, karena biasanya majalah RSI hanya

membahas tentang musik, film, dan budaya pop lainnya. Namun menurut Reno

Nismara, hal ini bukanlah hal yang di luar kebiasaan Rolling Stone.

“RSI kan franchise dari Amerika. Jadi sebelum kita penerbitan

edisi pertama, kita pelajari dulu seperti apa identitas dan

karakteristik majalah Rolling Stone di Amerika. Dan bidang politik

merupakan karakter yang utama di majalah Rolling Stone. Mungkin

harusnya lebih mengutamakan film. Karena edisi pertama mereka,

mereka membahas tentang perang Vietnam. Karena mereka

menginginkan Rolling Stone menjadi sebebas „Zine‟, tapi juga

memberitakan seserius koran mainstream. Jadi RSI ada di tengah-

tengah. Berbicara musik, juga berbicara politik. Perang Vietnam

merupakan salah satu yang ditentang dari awal oleh Rolling Stone

Amerika. Dan RSI mengambil sifat politik dari Rolling Stone

Amerika.Kita implementasikan di sini. Lagipula, dunia politik dan

musik tidak jauh. Banyak musisi yang berbicara politik, seperti Iwan

Fals. Kita juga pernah mewawancarai Anies Baswedan dan Ahok

(Basuki Tjahaya Purnama). Bahkan tahun lalu RSI memberikan

penghargaan kepada Ahok pada edisi ulang tahun dalam Editor‟s

Choice Award.Karena memang RSI peduli dengan hal seperti itu

(politik).”1

Reno mengatakan, majalah RSI memang merupakan majalah yang mem-

fokuskan diri kepada dunia musik. Tidak hanya musik, tetapi juga film, olahraga,

dan budaya pop lainnya. Bukan berarti majalah RSI tidak peka terhadap dunia

1 Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 64: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

53

politik. Reno menambahkan, rubrik “National Affairs” adalah bukti bahwa

majalah RSI juga peka terhadap dunia politik dan isu-isu nasional lainnya.2

”Memang terlihat jarang menjadi cover. Tapi setiap edisi RSI

selalu ada rubrik “National Affairs” yang membahas isu-isu

nasional, termasuk politik. RSI pernah mengangkat isu Papua dan

Rembang. Walaupun kami menggunakan kontributor dalam

penulisannya. Ini yang membuat RSI terkesan ”musik banget” dan

“pop culture banget” dari luar. Baru kali ini tema politik dijadikan

„cover story‟.”3

Majalah RSI memiliki alasan mengapa mengangkat topik ini untuk edisi

bulan Juli 2014 lalu. Reno mengatakan bahwa majalah RSI mengangkat politik

sebagai topik utama adalah karena mereka melihat situasi politik Indonesia saat

itu merupakan fenomena yang dibicarakan masyarakat.

“awalnya memang ramai-ramai,lagi rapat redaksi, kita

bingung mau ngangkat apa untuk edisi berikutnya. Kebetulan pada

tahun 2014 itu lumayan sering mengangkat cover Indonesia. Karena

sudah mulai ada pergeseran untuk lebih berani mengangkat cover

Indonesia. Saat itu kami menganalisa pada rapat awal tahun, orang

Indonesia menginginkan cover Indonesia. Makanya, kita mencari

konten Indonesia lebih banyak. Untuk edisi ini, pas ramai-ramainya

Pemilu. Tidak bisa dipungkiri.Jadi, semuanya pun sepakat. Kalau

untuk siapa yang mencetuskan pertama kali, saya lupa pastinya.

Intinya, semuanya sepakat bahwa kita harus mengangkat tema ini.

Karena ini semacam fenomena. Pemilu kali ini terlihat benar-benar

diikuti, benar-benar terpecah menjadi dua kubu, benar-benar ketat,

dan keduanya mumpuni, dan benar-benar satu negara membicarakan

ini.”4

Berdasarkan alasan “fenomena” tersebut, majalah RSI pun ikut mengupas

isu nasional tersebut dalam edisi mereka. Pemilihan topik ini pun tanpa intervensi

2Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017 3Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017 4Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 65: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

54

dari pemilik yang memang tidak memiliki kecenderungan terhadap pihak politik

tertentu.

Ketika peneliti menanyakan perihal acara konser “Rock The Vote” yang

diadakan oleh Rolling Stone Cafe, Reno dan Adib memberikan pernyataan yang

berbeda. Menurut Reno, acara tersebut bukan merupakan dukungan dari majalah

RSI terhadap Joko Widodo. Menurut sepengetahuannya, acara itu

diselenggarakan oleh pihak Rock The Vote yang menyewa Rolling Stone Cafe,

meskipun pemilik Rolling Stone Cafe dan majalah RSI adalah orang yang sama.

Reno menambahkan, menurutnya pihak Prabowo Subianto memiliki metode

kampanye yang berbeda, sehingga tidak ada rencana kampanye di tempat itu,

walaupun Prabowo Subianto juga didukung oleh musisi-musisi ternama.

Adib memberikan pernyataan yang berbeda.Adib menilai, bahwa acara

tersebut merupakan hal yang patut didukung.

“…Walaupun tempat ini (Rolling Stone Cafe) pernah dipakai

juga untuk acara (Rock The Vote), tapi ini lebih kepada bentuk

dukungan dari sebuah gerakan yang baik dari masyarakat, yaitu

untuk membela kepentingan orang banyak. Jadi itu yang kami dukung

waktu itu.”5

2. Agenda Media Majalah Rolling Stone Indonesia

Pemilihan Umum Presiden 2014 menjadi pemilu yang cukup

menarik.Pasalnya, hampir seluruh lapisan masyarakat memperbincangkan topik

ini. Perdebatan menjadi hal yang biasa pada masyarakat dalam perbincangan

terhadap topik ini. Mereka membela pilihannya dan mencibir calon yang lainnya.

5Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 66: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

55

Tingginya intensitas dibicarakannya topik ini tentu karena gencarnya media

dalam membahas pemilu dalam pemberitaan mereka. Sebagaimana fungsi media

sebagai pembentuk opini publik, media akan menyuguhkan berita yang dianggap

penting dan perlu untuk dibicarakan oleh masyarakat. Media yang secara terus-

menerus memberitakan berita tersebut membuat masyarakat merasa perlu untuk

mengetahui seputar berita yang diberitakan. Memberitakan hal yang penting

menurut media dan perlu diketahui oleh masyarakat merupakan inti dari agenda

media.

Majalah Rolling Stone Indonesia (RSI) juga menganggap bahwa Pemilu

2014 merupakan hal yang penting untuk dibahas. Hal ini membuat majalah RSI

menerbitkan edisi politik pada bulan Juli 2014 bertajuk “Musisi

Terbelah”.Melalui wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, ia mengatakan

bahwa majalah RSI melihat masyarakat seakan terbelah karena pilihan politik.6

Senada dengan Adib, Reno Nismara menceritakan bahwa diangkatnya topik

politik pada edisi ini bukan tanpa alasan. Didasari dengan mulai memperbanyak

mengangkat cover Indonesia di tahun 2014, majalah RSI juga menyadari bahwa

Pemilu merupakan hal yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat.7 Dengan

sikap majalah RSI yang ikut mengangkat topik ini dalam edisinya, menambahkan

kadar betapa pentingnya Pemilu 2014 bagi masyarakat.

Menurut Reese dalam Morrisan, agenda media merupakan hasil tekanan

yang berasal dari dalam dan dari luar media itu sendiri. Dalam hal ini, agenda

6Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, Pemimpin Redaksi majalah Rolling Stone

Indonesia, di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017 7Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 67: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

56

media terbentuk berdasarkan kombinasi sejumlah faktor yang memberikan

tekanan kepada media. Tekanan dari dalam yang dimaksud dapat berupa

penentuan program internal, keputusan redaksi dan manajemen. Sedangkan

tekanan dari dalam antara lain berupa pengaruh individu tertentu, pengaruh

pemerintah, dan pemasangan iklan dan sponsor.8

Dalam edisi ini, agenda media majalah RSI dihasilkan dari tekanan yang

diterima datang dari dalam berupa keputusan redaksi. Dalam wawancara dengan

Reno, ia mengatakan bahwa keputusan ini diambil melalui rapat redaksi.

Menurut-nya, tidak ada tekanan dari luar dalam penentuan agenda majalah RSI.

Baik itu dari pemerintah, maupun dari pihak pengiklan serta sponsor. Ia

menambahkan, majalah RSI mengangkat topik ini karena mereka ingin

menangkap isu yang sedang menjadi fenomena pada masyarakat.

Tamburaka, dalam bukunya memberikan dua asumsi yang mendasari

agenda media sebuah media. Yang pertama, pers maupun media tidak

merefleksikan realitas sebenarnya. Mereka menyaring dan membentuk realitas

itu. Yang kedua, konsentrasi media terhadap beberapa isu dan subjek tertentu

yang menjadikan isu tersebut jauh lebih penting daripada isu lainnya.9 Dalam hal

ini, hanya asumsi kedua yang mendasari asumsi agenda media di majalah RSI.

Pada edisi ini, majalah RSI terkonsentrasi pada isu pemilu. Mereka

mengang-gap bahwa isu pemilu merupakan isu yang penting pada saat itu. Dalam

8Morrisan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,

2013), h. 499. 9 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2012), h. 23.

Page 68: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

57

wawancara peneliti dengan Adib, ia menceritakan alasan majalah RSI

mengangkat isu pemilu untuk edisi ini.

”Kami melihat bahwa masyarakat seperti terbelah dua, dan

kami ingin memberikan opsi kepada mereka dengan cara

mengumpulkan pemikiran, ide, dan masukan dari musisi-musisi

pendukung kedua pasangan calon. Karena kami majalah musik, kami

ingin menyuarakan aspirasi yang ada dari musisi pendukung Jokowi

maupun Prabowo. Maka dari itu, di situ ada adu gagasan, kemudian

kami kembalikan kepada pembaca, bahwa musisi yang diidolakan

masyarakat mendukung kubu yang mana. Jadi kami ingin

memberikan alternatif pilihan kepada pembaca, kami persilahkan

pembaca memilih sesuai hati nurani setelah membaca.”10

Dalam pernyataan di atas, majalah RSI menjalankan salah satu fungsi

media massa, yaitu sebagai pembentuk opini publik. Majalah RSI mengangkat isu

pemilu ini agar masyarakat dapat menilai para kandidat berdasarkan penilaian

musisi-musisi ternama tanah air yang mendukung kedua kandidat tersebut. Hal

ini tentu akan berpengaruh kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya.

Ada yang akan lebih mantap dengan pilihannya, namun tidak menutup

kemungkinan ada yang berpindah pilihannya karena tulisan dari musisi-musisi

tersebut.

Penyusunan agenda terjadi karena media harus selektif dalam melaporkan

berita.saluran berita sebagai penjaga gerbang informasi membuat pilihan tentang

apa yang harus dilaporkan dan bagaimana cara melaporkannya.11

Hal ini

membuat para redaktur media dituntut untuk memiliki ketajaman dalam

mengangkat isu yang perlu dibicarakan oleh masyarakat. Dalam majalah RSI

10

Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, PemimpinRedaksi majalah Rolling Stone

Indonesia, di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017

11

Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teosi Komunikasi, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2011), h. 416

Page 69: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

58

pada edisi ini, mereka menganggap bahwa isu pemilu perlu dilaporkan kepada

masyarakat dengan cara mereka, yakni dengan memunculkan penilaian musisi-

musisi tanah air terhadap kandidat yang mereka dukung.

3. Pembingkaian Berita Majalah Rolling Stone Indonesia dalam

Pilpres 2014

Pembingkaian berita (framing) dilakukan oleh media karena beberapa

alasan, di antarnya, adanya tuntutan teknis terhadap keterbatasan kolom atau

halaman pada media cetak.12

Dewasa ini, framing dilakukan untuk

mengkonstruksi khalayak terhadap berita yang disampaikan. Hal ini dilakukan

dengan cara menggarisbawahi atau menonjolkan perspektif penulis berita

terhadap inti pemberitaan agar pembaca terpengaruh ideologi penulisnya.

Framing juga merupakan indikasi adanya pengaruh kognisi penulis dalam

pembentukan skema tentang sesuatu dan bagaimana pengaruh tersebut dapat

dimaknai, sehingga bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.Penulis berita

menggunakan framing yang berisikan perspektif untuk mengkonstruksi fakta atau

fenomena sebagai dasar penonjolan gagasan inti dalam penulisannya.13

Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu

tertentu dan menyebarkan isu yang lainnya dengan menonjolkan aspek dan isu

dengan berbagai strategi wacana. Strategi tersebut antara lain, a) penempatan

informasi yang mencolok, b) pemakaian label tertentu ketika menggambarkan

12

Tommy Suprapto, Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita Media,

(Jakarta: Pustaka Kaiswaran, 2010), h. 70 13

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2012), h. 118.

Page 70: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

59

sese-orang atau peristiwa yang diberitakan, dan c) asosiasi terhadap simbol

budaya, generalisasi, simplikasi, dan sebagainya.14

Penerapan strategi framing pada majalah RSI pada edisi Juli 2014 yang

berkaitan dengan Pemilu 2014 adalah sebagai berikut:

Pada edisi ini, majalah RSI menampakkan wajah kedua kandidat presiden

pada sampul (cover story) yang ditunjukkan Gambar 1 (lihat lampiran) dengan

judul besar bertuliskan “PRABOWO VS JOKOWI”. Hal ini menunjukkan topik

utama yang akan di-bahas pada edisi ini, yaitu tentang pemilu 2014, khususnya

tentang kedua kandidat.

Dilanjutkan dengan judul kecil bertuliskan “MUSISI DI ANTARA

CAPRES PILIHAN MEREKA”, dan diikuti oleh pencantuman nama-nama

musisi ternama di tanah air, yakni Ahmad Dhani, Slank, Rhoma Irama, /RIF, Kla

Project, Radja, Trio Lestari, Pasha, Anang, Giring, Makki, dan Erwin Gutawa.

Judul kecil ini memberikan informasi tentang musisi-musisi tersebut yang telah

menentukan pilihannya.

Strategi penempatan informasi yang mencolok yang terdapat pada sampul

majalah RSI edisi ini menunjukkan tentang topik yang akan dibahas. Melalui

sampul ini, majalah RSI menyampaikan kepada pembaca tentang pemilu 2014

untuk dibahas. Majalah RSI memberikan informasi kepada pembacanya bahwa

mereka ingin membahas kedua kandidat melalui musisi-musisi tanah air yang

mendukung masing-masing kandidat.

14

Tommy Soeprapto, Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita

Media,(Yogyakarta: MMTC, 2007),h. 71.

Page 71: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

60

Sedangkan pada judul kecil, majalah RSI memberikan informasi kepada

pembaca tentang adanya musisi tanah air yang memeberikan dukungannya

terhadap kandidat-kandidat tersebut.

Gambar 2 merupakan halaman bertajuk “Editor’s Note”.Halaman ini

berisikan tulisan pimpinan redaksi tentang topik utama yang menjadi perhatian

majalah RSI. Tulisan berjudul “Sikap Politik Musisi Indonesia” ini berisikan

pengantar terhadap topik utama ini, khususnya tentang terbelahnya kalangan

musisi menjadi dua kubu. Penulis memaparkan beberapa contoh musisi mana saja

yang mendukung Prabowo Subiyanto, musisi mana saja yang mendukung Joko

Widodo, serta musisi mana saja yang bersikap netral atau tidak ingin

menunjukkan dukungannya.

Seperti yang tertulis dalam rubrik tersebut, salah satu musisi yang secara

vocal memberikan dukungannya terhadap Prabowo Subiyanto adalah Ahmad

Dhani. Dalam sambutannya pada Deklarasi Gerakan Muda (Gema) Indonesia, ia

mengungkapkan salah satu alasan memilih Prabowo, yakni karena Indonesia

membutuhkan pemimpin yang tegas.

Di kubu yang berlawanan, penulis menyebutkan beberapa musisi yang

mendukung Joko Widodo.

“Sementara Slank sebagai salah satu musisi yang paling awal

menyatakan dukungan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla bersama

hampir 40 musisi seperti KLa Project, Krisdayanti, Ian Antono, Joe

Saint Loco, Ello, Kikan, Roy Jeconiah, JFlow, Kartika Jahja, Widy

Vierratale, Yacko, Oppie Andaresta, Jalu, dan banyak lagi

mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla dengan

gerakan Revolusi Harmoni”

Page 72: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

61

Di samping itu, penulis juga mencantumkan musisi-musisi yang tidak

menunjukkan dukungannya terhadap kedua kandidat tersebut. Di antaranya

adalah band Superman Is Dead. Dalam tulisannya, penulis mencantumkan

kutipan deklarasi band tersebut dari akun media sosial Twitter dan Facebook.

Klarifikasi ini berisi sikap band Superman Is Dead yang tidak mendukung kedua

kandidat tersebut.

Selain band Superman Is Dead, penulis juga mencantumkan musisi lainnya

yang tidak menunjukkan dukungan terhadap kedua kandidat, yakni Iwan Fals.

Seperti band Superman Is Dead, penulis pun mencantumkan kutipan dari akun

media sosial Facebook manajemen Iwan fals. Kutipan tersebut adalah klarifikasi

manajemen Iwan Fals terhadap kunjungan Jokowi ke rumah Iwan Fals yang

kemudian menjadi perhatian masyarakat, bahwa Iwan Fals mendukung Jokowi.

Manajemen Iwan Fals membantah tentang dukungan Iwan Fals terhadap Jokowi.

Pada rubrik ini, terlihat adanya informasi yang mencolok. Majalah RSI

mencantumkan foto kunjungan Jokowi ke rumah Iwan Fals. Hal ini dapat

menarik perhatian pembaca dan membentuk persepsi pembaca bahwa dukungan

Iwan Fals terhadap Jokowi memang benar adanya.

Selain itu, informasi yang mencolok juga terlihat dalam rubrik ini. Pada

rubrik ini, penulis mencantumkan lebih banyak nama musisi yang mendukung

Jokowi dibandingkan nama-nama musisi yang mendukung Prabowo. Hal ini

dapat membuat pembaca mempertanyakan independensi majalah RSI. Pembaca

akan mempertanyakan alasan terhadap kurangnya nama-nama musisi yang

dicantumkan dalam rubrik ini.

Page 73: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

62

Gambar 3 hingga gambar 7 adalah rubrik “Random Notes”. Rubrik ini

merupakan galeri foto yang dihimpun jurnalis majalah RSI tentang berbagai

kegiatan musisi. Pada edisi ini, terlihat pada gambar 3 dan gambar 4 merupakan

kumpulan foto musisi-musisi dari acara Soundrenaline 2014 yang diadakan di

Surabaya. Pada gambar 5 dan gambar 6, majalah RSI menampilkan foto-foto

musisi dalam berbagai kegiatan secara acak.

Pada gambar 6 terdapat hal yang mencolok dalam salah satu foto, yakni

foto Marzuki Mohamad atau yang dikenal dengan nama Kill The DJ. Pada foto

tersebut, Kill The DJ bersama warga berpose dengan gestur mengacungkan dua

jari, di mana pada masa itu, gestur tersebut sangat erat kaitannya dengan Jokowi

yang memiliki nomor urut dua pada plipres 2014. Hal ini didukung dengan

caption foto yang dituliskan oleh majalah RSI. Caption tersebut bertuliskan

“KILL THE IGNORANCE: Marzuki dari Jogja Hip Hop Foundation

menunjukkan dukungannya”.

Pada gambar 7, majalah RSI menampilkan foto-foto musisi dari gelaran

deklarasi pendukung Jokowi yang bertajuk “Revolusi Mental”. Hal ini me-

rupakan hal yang mencolok karena majalah RSI secara khusus menampil-kan

foto-foto ini dalam satu halaman.Untuk kumpulan foto ini, majalah RSI

menuliskan deskripsi tentang acara pada foto tersebut

“Revolusi Mental: Tanggal 11 Juni 2014, Slank menggelar

deklarasi „Revolusi Mental‟ dalam menunjukkan dukungannya

terhadap pasangan Jokowi-JK. Di hajatan ini, Slank mengundang

berbagai musisi dan tokoh yang memiliki visi sama dengan mereka.

Hasilnya, berbagai musisi hadir, juga ribuan penonton yang

memenuhi Parkir Timur Senayan.”

Page 74: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

63

Pada halaman tersebut, majalah RSI menampilkan foto-foto musisi dan

figur publik yang mengenakan baju kemeja bermotif kotak-kotak yang pada saat

itu menjadi simbol budaya terhadap dukungan kepada Jokowi. Selain melalui

baju, gestur pengacungan dua jari yang mereka tunjukkan juga menjadi simbol

dukungan terhadap Jokowi. Melihat hal ini, tidak heran jika terjadi generalisasi

terhadap dua simbol ini pada masyarakat. Masyarakat yang menggunakan baju

bermotif kotak-kotak atau berfoto dengan pose mengacungkan dua jarinya akan

dianggap sebagai pendukung Jokowi.

Gambar 9 hingga gambar 29 merupakan isi dari berita utama majalah RSI

pada edisi ini. Berita utama ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama yang

ditunjukkan pada gambar 9 hingga gambar 16, bagian kedua pada gambar 17

hingga gambar 18, dan bagian ketiga pada gambar 19 hingga gambar 30.

Pada bagian pertama, yakni untuk gambar 9 hingga gambar 16 berisikan

opini yang ditulis oleh dua kontributornon-musisi bernama Al-Zastrouw Ng., dan

Usman Hamid, dan seorang musisi, Makki Omar Parikesit dari band Ungu.Dalam

tulisannya, mereka memaparkan opini mereka tentang Pilpres 2014. Dalam

tulisan yang berjudul “Musisi dalam Panggung Politik”, Al-Zastrouw membahas

musisi-musisi yang terkait dengan politik. Ia menceritakan pentingnya peran

seniman musik pada zaman pergerakan hingga era reformasi.

Menurutnya, karya seniman musik pada zaman pergerakan digunakan

untuk menggelorakan semangat pengabdian dan pengorbanan masyarakat dalam

berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara ini. Ia

menceritakan bagaimana Ismail Marzuki, Kusbini, C. Simanjuntak, dan Haji

Page 75: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

64

Muthohar mengobarkan semangat perjuangan bangsa. Lewat karya-karyanya,

mereka mengabadikan peristiwa-peristiwa penting dalam merebut dan

mempertahankan negara.

Pada era revolusi, seniman musik pada zaman itu menelurkan karya-karya

tentang kecintaan kepada tanah air. Namun pada saat terjadi konflik sosial, musisi

mulai terbelah ke dalam berbagai faksi, seperti Manikebu untuk PSI, Lekra untuk

PKI, dan Lesbumi untuk NU. Masing-masing faksi tersebut turut membuat karya

dalam menggelorakan semangat juang para pendukungnya.

Pada era orde baru, musisi mengambil peran sebagai media sosialisasi

program pembangunan oleh pemerintah.Peran seniman pada masa ini bisa

dibilang efektif sebagai media propaganda dalam menyukseskan program

pembangunan pada saat itu. Al-Zastrouw menyebutkan, bahkan pemerintah

memiliki lagu tema untuk beberapa program yang digunakan sebagai sarana

sosialisasi. Sebut saja program KB, Transmigrasi, Modernisasi Desa,

pengembangan lumbung desa, dan sebagainya.

Namun di sisi lain, musisi menempatkan musik sebagai sarana yang efektif

dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah yang dinilai tidak bisa

memerikan keadilan kepada masyarakat. Musisi-musisi yang kerap meng-

ungkapkan kritiknya terhadap kondisi tersebut antara lain Iwan Fals, Gombloh,

Rhoma Irama, Sirkus Barock, God Bless, Kantata Takwa, dan yang lainnya.

Perubahan peran musisi kembali mengalami perubahan pada era reformasi.

Pada masa ini, menurut Al-Zastrouw, peran seni musik mengalami pe-

nurunan.Hal ini dikarenakan munculnya beragam media sosialisasi yang

Page 76: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

65

membuat berkurangnya peran musisi dalam sosialisasi. Pada era ini, musisi

memiliki peran sebagai penggerak mobilisasi massa dan sosialisasi bagi politisi

pada momen seperti pilkada, pileg, hingga Pilpres.

Selanjutnya, Al-Zastrouw membahas nasib musisi di tengah dunia politik.

Ia membandingkan perbedaan yang signifikan antara musisi pada masa lalu dan

masa sekarang. Menurutnya, musisi masa lalu mendapatkan tempat yang sejajar

dengan profesi lainnya dalam mengemukakan aspirasi dan pandangan politik

mereka. Berbeda dengan yang ada di masa sekarang, musisi terkesan hanya

dianggap sebagai pemain bayaran oleh politisi dalam melakukan mobilisasi

massa, kemudian dilupakan setelah hajatan politik selesai.

Menurut Al-Zastrouw, para politisi tidak seharusnya menyikapi musisi

seperti itu. Menurutnya, seharusnya politisi juga memperhatikan musisi sebagai

bagian dari komponen bangsa yang berperan penting dalam proses pembentukan

bangsa. Maka dari itu, menjadi penting bagi politisi untuk melihat musisi lebih

dari sekadar pemain bayaran.

Al-Zastrouw mengungkapkan kurangnya perhatian politisi terhadap para

musisi. Hal ini ditunjukkan dari tidak jelasnya visi para politisi terhadap seni

musik. Sebagai contoh, Al-Zastrouw mengungkapkan bahwa politisi terlihat

kurang memberikan perlindungan secara hukum terhadap karya-karya para

musisi terhadap pembajakan serta kurangnya dukungan dalam membuka ruang

untuk acara-acara pertunjukan musik.

Selanjutnya, Al-Zastrouw mengungkapkan harapannya terhadap musisi di

dalam dunia politik. Ia mengungkapkan, melihat pentingnya peran seni musik

Page 77: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

66

dalam upaya mempertahankan martabat bangsa, maka sudah saatnya para

seniman musik terjun ke dunia politik. Hal ini dikarenakan adanya fakta yang

menunjukkan berbagai persoalan terkait nasib para musisi yang tidak bisa

dititipkan kepada para politisi dan pemerintah.

Berbeda dengan Al-Zastrouw yang bersikap netral dalam tulisannya,

Usman Hamid dalam tulisan opininya, dengan lantang menunjukkan

dukungannya terhadap Jokowi. Pada tulisan yang berjudul “Pilpres 2014, Agama,

dan HAM”, iamembicarakan isu yang kian marak di tengah masyarakat. Dalam

tulisan tersebut, Usman memaparkan kaitan isu Pilpres 2014 dengan masalah

agama dan HAM yang menimpa kedua kandidat.Prabowo dikaitkan dengan

masalah HAM, sedangkan Jokowi dengan masalah agama.

Pada tulisan ini, Usman mengawali bahasannya dengan memberikan

alasannya memilih Jokowi. Ia pun menggambarkan sosok Jokowi di matanya

serta penilaiannya terhadap kampanye hitam yang menimpa Jokowi. Selain itu,

Usman juga mamaparkan data survey yang menunjukkan turunnya elektabilitas

Jokowi karena kampanye hitam tersebut.

Tidak hanya membahas kampanye hitam yang menimpa Jokowi, Usman

juga membahas kampanye hitam yang menimpa Prabowo, yakni masalah Hak

Asasi Manusia (HAM).Ia mengungkapkan masalah HAM yang dikaitkan dengan

Probowo adalah tentang penculikan yang terjadi pada Peristiwa ’98 yang

menimpa aktivis pada saat itu. Namun menurutnya, isu ini bukan merupakan

isapan jempol belaka. Ia memaparkan tentang adanya data-data yang mendukung

tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo. Data yang dimaksud

Page 78: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

67

antara lain adalah kebocoran dokumen Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

(DKP) ABRI No:KEP/03.VIII/1998/DKP tentang pemberhentian Prabowo secara

Resmi, yang kemudian kebocoran tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh

Wiranto selaku mantan Panglima ABRI, dan Fachrul Raiz selaku Wakil Panglima

ABRI. Namun hal tersebut dibantah oleh Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen

(Purn) Kivlan Zein.Menurutnya, kebocoran itu dilakukan oleh rival militer

Prabowo.

Ia juga menceritakan tentang pengakuan-pengakuan terkait korban

penculikan tersebut. Ia memaparkan bahwa menurut Kivlan, korban penculikan

telah dibebaskan, namun ada tim lain yang mengambil kembali orang-orang itu.

Kivlan juga menceritakan kepada Usman tentang bagaimana nyawa korban

penculikan tersebut dihabisi.

Selain itu, Usman juga menceritakan temuan dari penelusuran yang

dilakukan Tim KontraS terhadap penghabisan nyawa korban tersebut. Melalui

penelusuran tersebut, tim menemukan kebenaran tentang informasi itu, yang

kemudian disampaikan kepada Presiden SBY dan disaksikan oleh Ketua Komnas

HAM, Ifdhal Kasim, serta staf khusus Presiden bidang hukum dan HAM, Denny

Indrayana.

Usman menyayangkan belum selesainya kasus HAM tersebut membuat

masyarakat kurang sadar terhadap isu HAM. Hal ini ia sampaikan berdasarkan

hasil survey LSI yang menemukan bahwa kurang dari sepertiga pemilih

mengetahui tentang isu HAM. Kemudian ia juga memaparkan hasil survey dari

lembaga survey lainnya. Menurut peneliti LSI, Adjie Alfaraby menjelaskan

Page 79: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

68

bahwa pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab terkait keterlibatan Prabowo

dalam pelanggaran HAM dan penculikan aktivis 1998 akan menentukan tingkat

elektabilitas Prabowo.

Dalam pembahasan tentang Jokowi, Usman juga membahas tentang

bagaimana Jokowi juga ditimpa kempanye hitam. Ia menilai, kampanye yang

paling hitam adalah propaganda yang disebarkan oleh “tabloid” Obor Rakyat. Di

antara edisi-edisinya, mereka menerbitkan edisi dengan halaman depan yang

bernada SARA berjudul “PDIP Partai Salib (3)”, dan “Pria Berdarah Tionghoa

itu, Kini Jadi Capres”. Usman menilai bahwa hal ini merupakan tuduhan Obor

Rakyat terhadap Jokowi yang dinilai sebagai anti-Islam.

Usman menggambarkan betapa masifnya gerakan ini. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan Usman terhadap pengakuan pengurus Pondok Pesantren Al

Falah, KH. Imam Haramin kepada Kompas. KH. Imam Haramin mengakui

bahwa pondok pesantrennya sering mendapat kiriman tabloid tersebut secara

cuma-cuma.

Usman menambahkan pembelaan-pembelaannya terhadap Jokowi.dalam

pembahasannya tentang pemahaman demokrasi oleh kedua kandidat. Pada bagian

ini, Usman menuliskan pendapat Prabowo tentang demokrasi. Menurut Prabowo,

dalam tulisan Usman, demokrasi merupakan alat menuju cita-cita Indonesia yang

kuat dan sejahtera. Prabowo menambahkan, bahwa Indonesia menginginkan

demokrasi yang produktif, bukan destruktif.

Selanjutnya, Usman juga menuliskan pendapat Jokowi tentang demokrasi.

Menurut Jokowi, dalam tulisan Usman, demokrasi adalah mendengar suara

Page 80: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

69

rakyat, kemudian melaksanakannya. Jokowi menyebut, dialog merupakan cara

dalam menghadapi masalah bersama Jusuf Kalla. Jokowi menilai JK telah banyak

menyelesaikan konflik dengan cara musyawarah untuk memanfaatkan seluruh

rakyat. Sebagai contoh, Jokowi menyebutkan penggunaan pendekatan

musyawarah yang kerap dilakukan JK dalam menyelesaikan Poso dan Maluku,

serta konflik bersenjata di Aceh.

Dalam tulisan ini, Usman melalui majalah RSI memberikan informasi yang

mencolok tentang dukungannya terhadap Jokowi. Pada tulisan ini, Usman

cenderung menyampaikan kritik tajam terhadap Prabowo. Tulisan Usman tentang

Prabowo cenderung bersifat tajam. Berbeda dengan tulisan tentang Jokowi,

Usman cenderung lebih halus. Hal ini karena memang Usman telah menunjukkan

sikap dukungannya terhadap Jokowi.

“Saya ingin Jokowi jadi penanda alih generasi dari kultur

politik organisme ke reformasi yang sejati”

Penulis opini terakhir pada bagian pertama ini, Makki Omar Parikesit dari

band Ungu menulis tentang siapa yang pantas untuk memangku jabatan sebagai

Presiden Republik Indonesia. Ia mengungkapkan kejenuhannya terha-dap para

penguasa pendahulu. Dalam tulisannya ini, ia memberikan gambaran pemimpin

yang dibutuhkan oleh Indonesia. Menurutnya, dalam memimpin bangsa yang

majemuk seperti Indonesia tidak cukup hanya berbekal pengalaman dalam

memangku jabatan atau posisi, serta keterlibatan organisasi maupun latar

belakang pendidikan yang baik. Tidak hanya bersandar pada kemampuan dan

penguasaan teori-teori, dan tren-tren good governance maupun ilmu politik dan

kemasyarakatan yang mutakhir. Makki mengungkapkan, pemimpin bangsa ini

Page 81: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

70

juga memerlukan pemahaman dan pengalaman yang mendalam tentang dinamika

psikologi bangsa untuk mema-hami dan merancang pergerakan ke depan.

Selanjutnya, Makki menggambarkan masing-masing kandidat.Makki

melihat pada Pilpres kali ini diisi oleh dua calon dengan latar belakang dan gaya

berbeda. Ia menyebutkan, Prabowo merupakan seorang pensiunan jendral dengan

gagasan ekonomi kerakyatan dan paham nasionalisnya. Sedang Jokowi adalah

seorang mantan pengusaha dengan platform revolusi mental.

Makki menyebutkan, ada pihak yang menilai bahwa Indonesia belum

waktunya untuk dipimpin oleh pihak sipil, tapi masih memerlukan pemimpin

dengan latar belakang militer, karena organisasi militer merupakan salah satu

organisasi dengan sistem dan jenjang pengkaderan yang jelas dan tegas. Mereka

terdidik dalam ilmu kepemimpinan dan kebangsaan, sehingga dinilai paling siap

untuk memimpin. Di sisi lain, ia mempertanyakan kesempatan pemimpin

Indonesia dari kalangan yang berlatar sipil.

Pada tulisan ini, Makki cenderung netral dalam menyikapi kedua kandidat.

Hal ini terlihat dari tidak adanya pujian terhadap salah satu kandidat. Pada kedua

gambar ini, majalah RSI menampilkan informasi yang mencolok berupa foto

Makki dan foto Prabowo ketika masih menjadi anggota aktif ABRI.Hal ini dapat

memberikan kesan kepada pembaca bahwa dalam Pilpres 2014, Makki

memberikan dukungannya kepada Prabowo.

Bagian kedua pada rubrik ini terletak pada gambar 17 dan gambar 18.

Kedua gambar ini menampilkan para musisi yang mendukung Prabowo. Pada

bagian yang diberi judul “Mereka mendukung Prabowo-Hatta Rajasa” ini berisi

Page 82: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

71

tulisan kutipan pendapat para musisi dan figur publiktanah air yang mendukung

Prabowo. Musisi tersebut antara lain Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, Rhoma

Irama, Rachel Maryam, Pasha (Ungu), Dwiki Dharmawan, Andika Mahesa (eks-

Kangen Band), Ian Kasela (Radja), dan Jaja Miharja.

Pada bagian ini, pernyataan dukungan para musisi dan figur publik terhadap

Prabowo disampaikan RSI dalam bentuk kutipan yang bersumber dari portal

berita di media online. Majalah RSI mengutip pernyataan dukungan Ahmad

Dhani terhadap Prabowo dari tempo.co, Anang Hermansyah, Rachel Maryam,

dan Ian Kasela dari detik.com, Rhoma Irama dan Jaja Miharja dari kompas.com,

Pasha dari indopos.co.id, serta Dwiki Dharmawan dan Andika Mahesa dari

inilah.com.

Dalam dua halaman tersebut, majalah RSI menonjolkan foto-foto para

musisi yang mendukung Prabowo. Pada gambar 17, terdapat foto Ahmad Dhani.

Pada gambar 18, terdapat foto Pasha (Ungu) dan foto Prabowo yang

berdampingan dengan para personil band Radja. Foto-foto ini menunjukkan

bahwa musisi-musisi tersebut berada di kubu Prabowo.

Bagian ketiga pada rubrik ini terdapat pada gambar 19 hingga 30 berisi

tulisan opini tentang dukungan musisi dan figur publik yang berada di kubu

Jokowi. Pada bagian pertama, pada gambar 19 hingga gambar 22, figur publik

pertama yang menuliskan opininya tentang dukungan terhadap Jokowi adalah

Pandji Pragiwaksono. Dalam tulisannya ini, ia membuka pemaparannya dengan

menggambarkan sosok Jokowi di matanya. Menurutnya, Jokowi merupakan

sosok yang baik untuk menjalankan pemerintahan.

Page 83: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

72

Dalam tulisannya yang berjudul “Jokowi adalah Kita, Kami, dan Anda” ini,

Pandji memaparkan alasan-alasan mengapa ia kemudian mendukung Jokowi.

Padahal sebelumnya, ia berada di belakang Anies Baswedan dalam Konvensi

Demokrat. Pandji menceritakan bagaimana perjalanannya keliling Indonesia dan

bertemu dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Menurutnya, sifat-sifat

Jokowi memiliki kemiripan dengan masyarakat Indonesia yang ia temui. Pandji

mengungkapkan hal tersebut karena Jokowi pernah merasakan penggusuran

rumah sebanyak tiga kali ketika Jokowi masih kecil, pernah mencari penghasilan

tambahan untuk uang jajannya dengan mengojek payung, dan pada usia 12 tahun,

Jokowi sudah mulai belajar untuk meneruskan usaha sebagai tukang kayu yang

dijalankan ayahnya. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok yang dibutuhkan

untuk memimpin Indonesia karena karena sosoknya yang dinilai memiliki

kedekatan dengan masyarakat.

Di bagian kedua, pada gambar 23 dan gambar 24, giliran Marzuki

Mohamad alias Kill The DJ yang menuliskan opini tentang dukungannya

terhadap Jokowi. Tulisan Marzuki Mohamad ini diberi judul “Jangan Memilih

Jokowi Karena Kill The DJ”.

Marzuki membuka tulisannya dengan membandingkan kebebasan yang ada

pada era orde baru dan era reformasi. Ia menceritakan bagaimana kebebasan

berekspresi dan menyampaikan pendapat dikekang oleh pemerintah pada masa

orde baru. Ia mengkritisi sikap pelabelan “pemberontak” oleh pemerintah

terhadap masyarakat yang mengkritik negara atau pejabat. Marzuki tidak

menyetujui gaya otoriter pada masa itu. Ia pun menyinggung keterkaitan Prabowo

Page 84: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

73

dalam penculikan aktivis yang memperjuangkan demokrasi. Melihat peristiwa

tersebut, Marzuki mengaku tidak ingin berasumsi, namun ia hanya ingin kasus

tersebut diungkapkan kebenarannya.

Selanjutnya, ia memaparkan bagaimana nyamannya masyarakat Indonesia

saat ini dalam menyampaikan pendapat, termasuk kritik terhadap pemerintah.

Marzuki mengingatkan bahwa kenyamanan yang ada pada saat ini merupakan

hasil perjuangan dengan darah dan nyawa yang dilakukan para aktivis mahasiswa

dalam Peristiwa ’98.

Sebagai bentuk dukungannya kepada Jokowi, Marzuki memberikan

alasannya kepada pembaca dan penggemarnya. Menurutnya, Jokowi merupakan

pencerahan. Ia melihat cara Jokowi yang mengajak rakyat pendukungnya untuk

menyumbang dana kampanye yang penggunaannya kemudian dilaporkan secara

terbuka. Menurutnya, cara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar turut

berpartisipasi dalam pesta demokrasi itu.

Marzuki menuliskan harapannya agar masyarakat dapat memilih kandidat

secara cerdas. Bukan karena berdasarkan citra, agama, partai, uang, dan lain-lain.

Selain itu, ia juga berpesan agar penggemarnya tidak ikut-ikutan mendukung

Jokowi hanya karena dirinya mendukung Jokowi. Ia menyarankan agar memilih

Jokowi karena memang penggemarnya memiliki prinsip yang kuat dan tanpa rasa

takut dalam membela kebenaran.

Pada gambar 25 sampai gambar 27, opini berisi dukungan terhadap Jokowi

ditulis oleh Anies Baswedan.Tulisan Anies diberi judul “Mencari Pengurus,

Bukan Penguras Republik”.

Page 85: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

74

Pada tulisannya, Anies mengawalinya dengan menuliskan pengantar

tentang Pilpres 2014.Dalam pengantar ini, Anies menjabarkan sosok yang pantas

untuk memimpin Indonesia. Anies juga menuliskan harapannya terhadap

pembaruan pemimpin bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia memerlukan

pemimpin uang tegas, terutama dalam memerangi korupsi yang ada di Indonesia.

Memerangi dengan cara yang dalam koridor hukum, bukan melampaui hukum.

Selain itu, menurut Anies, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang

berorientasi pada pembangunan kualitas manusia dalam memenangkan kompetisi

persaingan global.Hal ini dapat dilakukan melalui pemberantasan korupsi,

pemerintahan yang bersih, serta pendidikan yang baik.

Anies menilai, sosok Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) masuk ke dalam kriteria

pemimpin yang baik. Anies melihat kedua sosok ini memiliki kemampuan dalam

menyelesaikan masalah dengan langkah yang strategis. Menurutnya, Jokowi dan

JK merupakan sosok yang baik yang perlu untuk didukung untuk memimpin

Indonesia. Ia menganggap bahwa rakyat Indonesia menginginkan pemimpin yang

penuh dengan karya, bukan janji.

Selanjutnya, Anies membahas bagaimana Jokowi mendapatkan banyak

dukungan dari kalangan muda. Hal ini, menurut Anies, dikarenakan sosok Jokowi

dan JK mewakili sosok pemimpin yang menggerakkan. Sosok impian ini

membuat kalangan pemuda ikut tergerak untuk mendukung Jokowi dan JK, tidak

terkecuali kalangan musisi. Karya-karya para musisi pendukung Jokowi dan JK

turut memberikan warna baru dan kesadaran bahwa kampanye politik bisa

Page 86: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

75

dilakukan dengan santun, kreatif, dan menyenangkan tanpa memfitnah kubu

lawan.

Pada gambar 27, majalah RSI menampilkan foto para musisi yang sedang

tampil di atas panggung. Dalam foto tersebut, terlihat beberapa musisi

mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak yang merupakan simbol dukungan

terhadap Jokowi.majalah RSI memberikan informasi yang mencolok dengan

menampilkan sosok musisi ternama tanah air yang mendukung Jokowi.

Gambar 28 sampai gambar 30 merupakan bagian terakhir tentang dukungan

terhadap Jokowi. Bagian ini merupakan laporan salah satu editor majalah RSI,

Reno Nismara, yang menghadiri acara konser musik bertajuk “Revolusi Harmoni

untuk Revolusi Mental” yang diadakan oleh para pendukung Jokowi. Laporan

yang ditulis oleh Reno ini berjudul “Harmonisasi Untuk Jokowi”, berisi ulasan

tentang konser tersebut dan wawancaranya dengan beberapa musisi yang hadir

pada acara tersebut dalam memberikan dukungannya terhadap Jokowi.

Pada laporan ini, Reno membukanya dengan menceritakan pemilihan

presiden yang berlangsung di Amerika Serikat pada tahun 2008, yang pada saat

itu, Barack Obama mendapatkan banyak dukungan dari musisi Amerika Serikat.

Reno menyebutkan nama-nama musisi yang turut mendukung Obama utnuk

menjadi presiden Amerika Serikat. Nama-nama tersebut di antaranya adalah

Arcade Fire, Beastie Boys, Bob Dylan, Bruce Springsteen, Flea, Jay-Z, Kim

Gordon, Patti Smith, Pharrell Williams, Pearl Jam, R.E.M, dan Stevie Wonder.

Selain musisi, tidak sedikit actor yang juga turut mendukung Obama, di antaranya

Page 87: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

76

adalah Al Pacino, Ben Affleck, George Clooney, Morgan Freeman, Robert de

Niro, Sean Perin, dan Zooey Deschanel.

Reno melihat adanya kemiripan yang terjadi pada Pilpres 2014 di

Indonesia. Menurutnya, dukungan dari nama-nama tenar dapat menguntungkan

bagi siapapun. Ucapan yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi tindakan

yang akan diambil oleh khalayak ramai, termasuk dalam hal memilih calon

presiden.

Selanjutnya, Reno menyebutkan beberapa nama musisi yang hadir pada

acara “Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental”. Di antaranya adalah Slank,

Glenn Fredly, Giring Ganesha (Nidji), Ello, Erwin Gutawa, Lilo Romulo dan Adi

Adrian (KLa Project), dan Roy Jeconiah yang hadir dengan mengenakan pakaian

bermotif kotak-kotak. Ia menceritakan, bahwa tidak sulit untuk menemukan

musisi-musisi dalam acara itu.

Laporan wawancara Reno diawali dengan wawancaranya dengan Ian

Antono. Kemudian Roy Jeconiah, Oppie Andaresta, Erwin Gutawa, Marzuki

Mohammad alias Kill The DJ, Ho Katarsis, Kaka (Slank), Kartika Jahja, Marcello

Tahitoe (Ello), dan terakhir adalah Giring Ganesha. Dalam wawancara ini, Reno

menuliskan alasan mereka mendukung Jokowi dan JK.

Pada gambar 28, majalah RSI menampilkan foto berisi para pengisi acara

konser tersebut. Mereka terlihat berkumpul di atas panggung. Tidak hanya

musisi, tetapi juga figur publik lainnya. Beberapa dari mereka terlihat

mengenakan pakaian bermotif kotak-kotak yang menjadi simbol yang melekat

dengan dukungan terhadap Jokowi. Sedangkan pada gambar 29 dan gambar 30,

Page 88: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

77

majalah RSI menampilkan foto-foto para musisi dan aktor, di antaranya adalah

Marcello Tahitoe (Ello), Erwin Gutawa, Giring Ganesha (Nidji), Ho Kartasis, Ian

Antono, Oppie Andaresta, Marzuki Mohamad (Kill The DJ), Lilo (KLa Project),

dan Kaka (Slank).

4. Ideologi Majalah RSI Terhadap Pemberitaan Pilpres 2014

Pendapat tentang ideologi media dapat dilihat dalam teori normatif

tentang media yang dikemukakan oleh para pemikir non-Marxis. Dalam

teori ini dikatakan bahwa yang mengendalikan media adalah pola

kekuasaan. Kekuasaan terhadap media dihubungkan dengan struktur

kekuasaan negara di mana media tersebut berada.15

Selain itu, ideologi

media juga dapat dilihat dari pandangan ekonomi politik liberalis yang

menganggap bahwa faktor ekonomi tidak terkait dengan faktor politik dan

kekuasaan. Mereka melihat bahwa permasalahan dan perkembangan media

hanya berdasarkan faktor supply dan demand, yang berarti bahwa media

dikendalikan oleh hukum pasar.16

Golding mengungkapkan bahwa ideologi media dibedakan

berdasarkan varian ekonomi kritikal, yakni instrumentalis, yang

menyatakan bahwa media terfokus padacara kapitalisme menggunakan

kekuatan ekonomi untuk men-jamin arus informasi agar sesuai dengan

keinginan. Sedangkan menurut pandangan strukturalisme, media dikuasai

oleh struktur yang berlaku, yakni struktur dominan, yang berarti kekuasaan

15

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2015), h. 82. 16

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2015), h. 83.

Page 89: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

78

bukan dipegang oleh individu, melainkan aturan-aturan berupa sistem

negara, kelompok, atau golongan.17

Menurut Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, ideologi media

merupakan ideologi yang dibangun oleh pemilik media yang bertujuan

untuk memproduksi dan melegitimasi dominasi pemilik. Media

mentransmisi ideologi dengan cara memberikan gambaran kepada khalayak

tentang tema yang sedang ramai dibicarakan. Keduanya berasumsi bahwa

ide memiliki hubungan dengan kepentingan dan kekuasaan yang

menciptakan netralitas pada terhadap media. Hal ini menyebabkan media

tidak hanya memberitakan tentang kelas yang berkuasa, tetapi juga

mempengaruhi struktur berita, agar berita tersebut diinterpretasikan

berdasarkan perspektif dan kepentingan penguasa.18

Terkait majalah RSI yang memberitakan tema politik pada edisi ini,

ideologi pemilik juga turut mempengaruhi ideologi majalah RSI. Sikap

netral pemilik terhadap dunia politik juga tertular kepada medianya. Hal ini

terlihat dari cara majalah RSI dalam memberitakan tentang Pilpres 2014.

Pada edisi ini, majalah RSI berusaha untuk bersikap netral dalam

memberitakan tentang kedua kandidat dalam Pilpres 2014.

Jika melihat konsep ideologi media berdasarkan pandangan pemikir

non-Marxis, maka majalah RSI berada di posisi yang sejalan dengan

mereka. Pada edisi ini, majalah RSI dikendalikan oleh hukum pasar, di

17

Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2015), h. 82. 18

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT. LKiS

Printing Cemerlang, 2001,) h. 13.

Page 90: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

79

mana faktor permin-taan dan penawaran mempengaruhi berita yang

disampaikan. Permintaan yang dimaksud adalah minat masyarakat terhadap

isu yang sedang marak dibica-rakan. Sedangkan penawarannya adalah

penyajian berita oleh media terkait isu yang sedang marak dibicarakan

tersebut. Dalam hal ini, majalah RSI melihat tingginya minat masyarakat

terhadap pemberitaan tentang Pilprespada saat itu, kemudian memberikan

penawaran kepada masyarakat dalam penyajian berita tentang politik

dengan gaya majalah RSI.

Jika mengacu pada pandangan teori-teori Marxis, majalah RSI dapat

di-kategorikan ke dalam pandangan instrumentalis. Pandangan ini

menyebutkan bagaimana kapitalisme menggunakan kekuatan ekonomi

dalam menjamin arus informasi sesuai dengan kepentingan pemilik modal.

Dalam hal ini, pemilik majalah RSI menggunakan kekuatannya sebagai

media dalam mengendalikan arus informasi agar sesuai dengan

kepentingannya. Kepentingan yang di-maksud bukanlah kepentingan

politik dari sang pemilik, melainkan adalah kepentingan terhadap

keberlangsungan medianya. Hal ini dikarenakan pemilik majalah RSI tidak

memiliki ketertarikan terhadap dunia politik pada saat itu.19

Shoemaker dan Reese berasumsi bahwa kekuasaan akan menciptakan

simbol-simbol yang tidak netral, sehingga media hanya akan memberitakan

tentang kelas yang berkuasa dan membuat berita-berita berdasarkan

interpretasi dari perspektif dan kepentingan penguasa. Namun menurut

19

Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, PemimpinRedaksi majalah Rolling Stone

Indonesia, di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017

Page 91: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

80

Adib, pemilik majalah RSI tidak melakukan intervensi dalam pemberitaan

pada edisi tersebut, sehingga tidak terlihat simbol-simbol yang

menunjukkan ketidaknetralan majalah RSI.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Majalah Rolling Stone

Indonesia dalam Pemberitaan Pilpres 2014

Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi majalah Rolling Stone

Indonesia dalam pemberitaan Pilpres 2014, peneliti menggunakan

perspektif Edward S. Herman dan Noam Chomsky, bahwa institusi media

dipengaruhi oleh beberapa filter, di antaranya:

1. Filter Pertama (Konsentrasi kepemilikan)

Kepemilikan suatu media yang merupakan filter pertama menjadi

penting dalam ekonomi politik media massa. Menurut Chomsky dan

Herman, faktor kepemilikan dapat mempengaruhi sikap politik suatu media

yang kemudian juga mempengaruhi sifat berita yang diterbitkan.20

Melalui

faktor kepemilikan ini, pemilik akan menentukan sikap medianya

berdasarkan kepentingannya. Berkenaan dengan dunia politik, pemilik akan

menentukan sikap politiknya berdasarkan kepentingan pemilik dan

perusahaan lain yang dapat membawa keuntungan untuk kelangsungan

medianya.

Peneliti berasumsi bahwa majalah RSI yang lebih banyak

menampilkan berita tentang Joko Widodo, terpengaruh dari sikap pemilik

RSI yang mencondongkan diri pada kubu Joko Widodo. Melalui faktor

20

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, (New York: Pantheon Books, 2002), h. 14

Page 92: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

81

kepemilikan ini, pemilik RSI akan membuat sikap politik yang memberi

keuntungan untuk majalah RSI. Tidak hanya untuk majalah RSI, tetapi juga

untuk perusahaan-perusahaan besar lainnya yang memiliki pengaruh

langsung terhadap majalah RSI. Salah satunya, dengan membuat majalah

RSI memberitakan pihak politik yang didukung dengan berita positif. Tidak

hanya dengan memberitakan berita positif, tetapi bisa juga dengan

memberikan porsi lebih terhadap Joko Widodo.

2. Filter kedua (Iklan sebagai sumber utama pendapatan media)

Media merupakan institusi padat modal yang memerlukan pemasukan

dari iklan sebagai sumber utama pendapatan. Pada beberapa media, porsi

iklan dapat mempengaruhi keberpihakan suatu media dalam

pemberitaannya.

Tidak terkecuali pada majalah, perusahaan pengiklan juga melihat

majalah sebagai media yang strategis untuk beriklan. Terhitung, setidaknya

terdapat 16 slot iklan dari 122 halaman pada edisi ini. Hampir di setiap

perahilan rubriknya, diisi oleh iklan.

Pentingnya topik pada suatu edisi dapat berpengaruh terhadap

banyaknya iklan yang masuk. Pada edisi ini, majalah RSI yang baru pertama

kali mengangkat topik politik dapat menarik pembaca untuk membeli edisi

ini. Tidak hanya pembaca yang sudah berlangganan, tetapi juga pembaca-

pembaca baru yang ingin mengenal calon presidennya melalui musisi-

musisi tanah air yang menunjukkan dukungannya kepada calon-calon

pilihannya.

Page 93: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

82

Pada edisi ini, majalah RSI melalui Reno Nismara mengaku optimis

dalam mendapatkan iklan.

“Untuk masalah iklan, kita optimis. Dengan tema ini, kita

bisa menarik pengiklan untuk bekerja sama di sini, karena kita

yakin, produk yang ini bakal menjual. Alasannya, edisi ini

adalah cover politik pertama yang diangkat Rolling Stone

Indonesia. Hal ini akan membuat pembaca penasaran seperti

apa Rolling Stone Indonesia ketika mengangkat isu politik.

Ketika Rolling Stone Indonesia mengangkat cover film pun,

banyak pembaca yang bingung kenapa Rolling Stone Indonesia

mengangkat cover film.”21

Melihat pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa majalah RSI juga

menggantungkan nasib kepada iklan. Semakin menarik berita yang

diangkat, akan semakin banyak iklan yang masuk. Iklan melihat menariknya

berita yang ditampilkan akan membuat pembaca membeli majalah, yang

kemudian pembaca akan melihat dan mengenal produk yang diiklankan.

Dalam penentuan sikap politik, iklan dapat mempengaruhi sikap

politik suatu media. Jika media mendukung salah satu pihak politik yang

sejalan dengan dukungan pihak politik yang juga didukung oleh perusahaan

pengiklan, maka perusahaan tersebut akan memiliki ketertarikan untuk

beriklan di media tersebut. Sebaliknya, jika media mendukung pihak politik

yang menjadi lawan dari perusahaan pengiklan, maka perusahaan tersebut

bisa saja menolak untuk beriklan di media tersebut.

Namun ketika peneliti menanyakan tentang pengaruh iklan terhadap

penentuan sikap politik majalah RSI, Adib Hidayat mengatakan bahwa iklan

tidak memberi pengaruh terhadap keredaksian majalah RSI.

21

Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 94: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

83

“kami mengutamakan „garis api‟ antara iklan dengan

editorial. Jadi tidak ada hubungan sama sekali. Kami hanya

mengkonfirmasi kepada pengiklan tentang topik yang akan

diangkat, dan tidak pernah ada penolakan dari mereka. Selama

RSI berdiri, tidak pernah ada perdebatan antara pihak

pemasaran dengan editorial karena masalah tema. Pihak

pengiklan juga mengerti bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-

apa karena sikap independensi dari media.”22

Dapat dilihat bahwa majalah RSI tidak mengalami intervensi dari

pengiklan terhadap berita yang tidak berimbang pada pemberitaan Pilpres

2014.

3. Filter ketiga (Narasumber)

Dalam dunia jurnalistik, narasumber merupakan salah satu unsur

penting dalam pemberitaan.Begitupun pada majalah RSI. Majalah RSI juga

tidak main-main dengan pemilihan narasumber untuk berita-berita yang

akan mereka terbitkan. Narasumber yang mereka pakai merupakan orang-

orang yang memang kompeten dalam membahas soal musik, film, dan

kultur pop lainnya.

Pada edisi ini, majalah RSI menghadirkan narasumber-narasumber

tersebut untuk menulis opini mereka tentang calon yang mereka dukung.

Narasumber ini berasal dari musisi-musisi besar tanah air yang memiliki

massa penggemar yang besar, selebriti ibu kota, hingga tokoh-tokoh politik.

Majalah RSI menampilkan narasumber tersebut dalam bentuk opini

yang ditulis oleh narasumber untuk rubric “Pilpres 2014”.Narasumber yang

ditampilkan berasal dari kedua kubu.Namun terdapat perbedaan porsi di

22

Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, Pemimpin Redaksi majalah Rolling Stone Indonesia,

di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017

Page 95: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

84

antara keduanya, di mana kubu Jokowi memiliki porsi yang lebih banyak

dibandingkan kubu Prabowo.

Pada edisi ini, dalam rubrik “Pilpres 2014”, majalah RSI

menampilkan Pandji Pragiwaksono (selebriti), Marzuki Mohamad (musisi),

dan Anies Baswedan (tokoh politik) untuk menuliskan opini mereka dari

kubu pendukung Joko Widodo. Dari kubu pendukung Prabowo Subianto,

pada awalnya majalah RSI memberikan tawaran kepada Ahmad Dhani

(Dewa 19), Anang Hermansyah, Ifan (Seventeen), dan Makki (Ungu).

Namun hingga tenggat waktu yang ditentukan, hanya Makki (Ungu) yang

mngirimkan opininya kepada majalah RSI, sehingga majalah RSI hanya

menampilkan tulisan opini dari Makki “Ungu”.

4. Filter keempat (Pelindung dan Tameng/”flak”)

“Flak” di sini merujuk pada respon-respon negatif terhadap

pernyataan atau pemberitaan yang disampaikan oleh media.23

Dalam hal ini,

“flak” bisa terjadi ketika media melakukan kesalahan dalam pemberitaan

yang dapat merugikan iklan atau kelompok tertentu. Mereka akan meminta

media tersebut untuk mengklarifikasi, bahkan penarikan berita yang dirasa

merugikan bagi mereka.

Pada majalah RSI edisi ini, “flak” bisa terjadi ketika terjadi ketidak-

berimbangan dalam pemberitaan kedua pasangan calon, atau keberpihakan

terhadap salah satu pasangan calon. Dalam kondisi tersebut, pihak yang

dirugikan dapat melakukan permintaan klarifikasi kepada majalah RSI. Jika

23

Edward S. Herman dan Noam Chomsky, Manufacturing Consent: The Political Economy

of the Mass Media, (New York: Pantheon Books, 2002), h. 26.

Page 96: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

85

tidak puas, mereka dapat juga meminta majalah RSI untuk menarik kembali

edisi tersebut dari pasar.

Untuk majalah RSI edisi ini, Adib mengatakan bahwa tidak ada

pihak pengiklan yang menyampaikan respon negatif terhadap topik yang

diangkat, maupun terhadap tidak berimbangnya porsi berita yang diterbitkan

oleh majalah RSI. Tidak berbeda dengan pengiklan, pendukung Prabowo

pun tidak menyampaikan respon negatif terhadap sedikitnya porsi berita

tentang dukungan musisi terhadap Prabowo Subianto yang diterbitkan.24

5. Filter kelima (Anti-komunisme)

Dalam hal ini, anti-komunisme merujuk pada penentuan kebijakan

oleh pemilik modal. Pemilik modal dapat dengan leluasa menentukan

kebijakan medianya. Pemilik modal pun dapat pula menentukan sikap

politiknya tanpa memperhatikan sikap politik para pekerja di medianya.

Kecenderungan pemilik modal terhadap pihak politik yang didukungnya

bertujuan untuk menjaga kestabilan posisi medianya.

Pada majalah RSI edisi ini, pemilik modal bisa membuat kebijakan

untuk memberikan dukungan medianya kepada salah satu calon presiden.

Dalam hal ini, Joko Widodo. Namun Adib Hidayat mengatakan bahwa pada

saat itu, pemilik majalah RSI tidak memiliki kecenderungan terhadap salah

satu calon presiden, ataupun pihak politik manapun. Adib juga

menambahkan bahwa tidak ada intervensi dari pemilik kepada karyawan-

24

Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, PemimpinRedaksi majalah Rolling Stone

Indonesia, di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017

Page 97: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

86

karyawannya untuk mendukung salah satu calon presiden yang membuat

berita pada rubrik “Pilpres 2014” menjadi terkesan berat sebelah.

“Pemilik RSI tidak memiliki kecenderungan dan kefanatikan

terhadap salah satu calon.Jadi semuanya dikembalikan kepada

independensi kami. Ketika pemilik melihat hasil penyuntingan seperti

itu, mereka tidak mempermasalahkannya. Juga tidak ada sama sekali

intervensi dari mereka. Semua dikembalikan kepada rapat redaksi.

Ketika rapat redaksi, semuanya berhak bersuara mengeluarkan ide.

Setelah keluar dari ruang rapat, ada yang tidak disepakati, walaupun

itu ide dari pemred, editor, sekalipun reporter, kalau ide tersebut

tidak bagus, maka tidak akan dilaksanakan. Sebaliknya, jika ide

tersebut bagus, dari siapapun, akan kami laksanakan. Jadi semuanya

atas kesepakatan bersama. Tidak ada veto, tidak ada intervensi.”25

Melihat hal ini, pemilik memang tidak memiliki kecenderungan politik

pada pemilihan presiden 2014 lalu. Namun bukan berarti pemilik memberi

kebebasan kepada karyawannya untuk juga tidak mengikuti sikapnya terhadap

politik. Ideologi pemilik tersebut juga membuat medianya mengikuti sikap politik

pemilik, yaitu tidak berpihak kepada salah satu calon presiden.

B. Analisis data

Majalah RSI, sebagaimana media massa lainnya tentu juga memiliki agenda

dalam pemberitaannya. Mereka menyusun agenda mereka melalui rapat redaksi.

Pada rapat redaksi tersebut, mereka melakukan pemilihan dalam menentukan

berita apa yang akan diberitakan pada terbitan majalah. Pada edisi ini, majalah

RSI melihat tingginya intentsitas dibicarakannya isu Pilpres pada

masyarakat.majalah RSI melihat tingginya intensitas tersebut sebagai fenomena.

Hal ini yang mendasari diangkatnya isu politik pada edisi ini.

25

Wawancara peneliti dengan Adib Hidayat, PemimpinRedaksi majalah Rolling Stone

Indonesia, di Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 2 Juni 2017

Page 98: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

87

Dalam rapat redaksi tersebut, mereka juga menentukan sudut pandang

dalam memberitakan isu Pilpres. Majalah RSI memilih untuk tidak memberitakan

tentang salah satu kandidat. Namun, mereka memberitakan isu ini dengan melalui

sudut pandang musisi dan figur publik yang mendukung kedua kandidat. Adib

mengungkapkan, sejak awal majalah RSI tidak ingin menunjukkan dukungan

terhadap salah satu kandidat.Mereka mencoba untuk tetap bersikap netral. Maka

dari itu, mereka mengundang para musisi dan figur publik untuk menuliskan

opininya tentang para kandidat. Para musisi dan figur publik tersebut diposisikan

sebagai kontributor oleh majalah RSI.

Sebagai media yang menjalankan fungsinya sebagai pembentuk opini

khalayak, majalah RSI turut menyajikan berita tentang Pilpres sebagai referensi

bagi khalayak dalam menentukan pilihannya. Ditampilkannya tulisan tentang

kandidat yang ditulis oleh musisi dan figur publik tanah air dapat mempengaruhi

pilihan khalayak yang membacanya. Pengaruh ini terjadi melalui kegemaran

pembaca terhadap musisi atau figur publik yang menunjukkan dukungannya

kepada salah satu kandidat.

Dalam pemberitaan ini, majalah RSI turut membingkai berita-beritanya

sehingga layak terbit. Dalam hal ini, majalah RSI menjalankan strategi

pembingkaian dengan menempatkan informasi yang mencolok, melakukan

pengulangan untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, dan menampilkan

asosiasi terhadap simbol budaya.

Dalam edisi ini, terinspirasi dari desain gambar yang dibuat oleh Shepard

Fairey, majalah RSI membingkai sampulnya dengan menampilkan gambar wajah

Page 99: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

88

kedua kandidat yang diikuti tulisan nama-nama musisi yang mendukung

kandidat-kandidat tersebut. Melalui sampul ini, majalah RSI tidak terlihat adanya

bentuk dukungan terhadap salah satu kandidat.

Pada rubrik “Editor’s Note” majalah RSI terkesan menunjukkan

kecenderungannya terhadap salah satu kandidat, yakni Jokowi. Hal ini terlihat

dari dicantumkannya foto kunjungan Jokowi ke rumah Iwan Fals.Terkait foto

tersebut, majalah RSI mencantumkan tulisan dari manajemen yang membantah

bahwa Iwan Fals mendukung Jokowi karena kunjungan tersebut. Bagi pembaca

yang tidak cermat, foto tersebut akan direpresentasikan oleh pembaca bahwa

Iwan Fals memberikan dukungannya kepada Jokowi. Namun bagi pembaca yang

lebih cermat dalam membaca rubrik tersebut, mereka tidak akan terbawa oleh

pembingkaian tersebut. Selain itu, ditampilkannya foto Jokowi ini juga

menunjukkan kesan tidak berimbangnya majalah RSI karena pada rubrik ini,

majalah RSI hanya menampilkan foto Jokowi, tidak ada foto Prabowo.

Pada rubrik “Random Notes” yang ditunjukkan pada gambar 3 sampai

gambar 7, majalah RSI masih menjalankan strategi pembingkaian. Terlihat hal

yang mencolok pada gambar 6, yaitu ditampilkannya foto Marzuki Mohamad

alias Kill The DJ. Pada foto ini, majalah RSI memberikan caption “Kill The

Ignorance: Marzuki dari Jogja Hip Hop Foundation menunjukkan dukungannya”.

Menurut Reno, galeri ini merupakan kumpulan foto para musisi dari berbagai

kegiatannya. Seakan tidak ada foto lain, majalah RSI lebih memilih

mencantumkan foto tersebut.

Page 100: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

89

Pada gambar 7, mereka menempatkan informasi yang mencolok dengan

menam-pilkan satu halaman berisi galeri foto dari acara konser “Revolusi

Mental”. Dikhususkannya halaman ini terhadap dukungan untuk Jokowi,

membuat majalah RSI terkesan turut menunjukkan dukungan terhadap Jokowi.

Pada gambar ini juga terlihat adanya penunjukan asosiasi terhadap simbol

budaya. Hal ini terlihat dari banyaknya baju bermotif kotak-kotak yang dikenakan

para musisi dalam foto itu.

Selanjutnya adalah pembahasan tentang rubrik utama pada edisi ini, yaitu

rubrik “Pilpres 2014” yang dibagi menjadi tiga bagian. Menurut Reno, bagian

pertama yang berisi tulisan dari Al-Zastrouw Ng., Usman Hamid, dan Makki

(Ungu) merupakan tulisan yang bersifat netral. Bagian kedua merupakan tulisan

tentang dukungan-dukungan terhadap Prabowo, dan bagian ketiga merupakan

tulisan tentang dukungan terhadap Jokowi. Namun pada rubrik ini, terlihat tidak

seimbangnya porsi antara tulisan yang tentang Prabowo dan Jokowi. Tulisan yang

mendukung Jokowi terlihat memiliki porsi yang lebih banyak dibandingkan

dengan tulisan yang mendukung Prabowo. Hal ini dapat dilihat pada bagian

pertama. Pada bagian ini, Al-Zastrouw dan Makki menuliskan opininya tanpa

menunjukkan dukungannya terhadap salah satu calon. Berbeda dengan Al-

Zastrouw dan Makki, Usman Hamid menuliskan opininya yang menunjukkan

dukungannya kepada Jokowi.

Pada bagian kedua yang berisi ulasan tentang para musisi yang mendukung

kedua kandidat, majalah RSI kembali terkesan berat sebelah. Hal ini terlihat dari

bagaimana majalah RSI menyuguhkan informasi tentang para musisi dan figur

Page 101: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

90

publik yang mendukung Prabowo ataupun Jokowi. Dapat dilihat pada gambar 17

dan gambar 18, pada bagian yang berisi dukungan musisi dan figur publik yang

mendukung Prabowo, majalah RSI hanya mencantumkan kutipan wawancara

yang diambil dari portal berita.

Berbeda dengan bagian tentang dukungan terhadap Prabowo, bagian

dukungan terhadap Jokowi terlihat memiliki porsi yang lebih banyak. Hal ini

terlihat dari dicantumkannya tulisan opini dari Pandji Pragiwaksono, Marzuki

Mohamad (Kill The DJ), dan Anies Baswedan. Mereka seperti memiliki

kesempatan yang lebih untuk menjabarkan opini mereka secara lebih menda-lam

tentang dukungannya terhadap Jokowi.

Dalam wawancara peneliti dengan Adib Hidayat selaku pemimpin redaksi,

dan Reno Nismara selaku editor yang dilakukan secara terpisah, pertanyaan

tentang tidak berimbangnya porsi tersebut dijawab dengan jawaban senada.

Keduanya menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena masalah tenggat waktu.

Mereka mengungkapkan bahwa majalah RSI telah mengundang para musisi dan

figur publik dari pihak Prabowo untuk memberikan opininya. Namun hingga

tenggat waktu yang ditentukan, mereka tidak kunjung mengirimkan tulisannya

kepada majalah RSI.

Tulisan laporan wawancara Reno Nismara dengan para musisi dan figur

publik pada konser “Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental”, menguatkan

kesan dukungan majalah RSI terhadap Jokowi. Mengenai hal ini, dalam

wawancara peneliti dengan Reno, peneliti menanyakan ada atau tidaknya tim dari

majalah RSI untuk meliput acara-acara yang diadakan oleh pihak Prabowo. Reno

Page 102: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

91

menjawab bahwa ia hanya menghadiri acara para pendukung Jokowi. Ia

menambahkan, lagi-lagi masalah kesulitan dalam menghubungi para musisi yang

menghubungi Prabowo yang membuat informasi tentang Prabowo menjadi

minim pada edisi ini.

Mengenai laporan wawancara tersebut, menurut Adib, dimuatnya laporan

wawancara oleh Reno merupakan pemenuhan partitur dalam rubrik “Pilpres

2014”.Ia mengungkapkan, langkah tersebut diambil karena kesadaran majalah

RSI terhadap kurangnya porsi untuk kubu Prabowo dari yang diharapkan.

Alih-alih bersikap netral, Reno justru mengakui jika pada Pilpres 2014, ia

mendukung Jokowi. Hal ini diungkapkannya dalam menjawab pertanyaan

peneliti tentang bagaimana kecenderungan para jurnalis di majalah RSI dalam

plipres 2014. Menurut Reno, mayoritas jurnalis majalah RSI merupakan

pendukung Jokowi. Pernyataan ini menguatkan kesan adanya kecenderungan

dalam majalah RSI terhadap Jokowi.

Adanya kecenderungan tersebut diasumsikan karena pengaruh ideologi

pemilik dari majalah RSI. Namun Adib menyangkal asumsi tersebut.

Menurutnya, pemilik RSI sama sekali tidak melakukan intervensi dalam produksi

pemberitaan pada edisi ini. Hal ini dikarenakan tidak adanya afiliasi pemilik

terhadap pihak-pihak politik tertentu. Adib menambahkan, pemilik majalah RSI

tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan politik. Bahkan saat rapat dengan

pemilik dalam pemilihan isu yang akan diangkat, Adib dan Reno mengungkapkan

bahwa pemilik hanya mempertanyakan alasan redaksi yang ingin mengangkat isu

Pilpres 2014.

Page 103: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

92

Dalam tingkat perusahaan media, ideologi pemilik majalah RSI tidak

terindikasi berafiliasi dengan pihak politik tertentu. Namun pada tingkat individu

ideologi pribadi jurnalisnya, terindikasi adanya kecenderungan terhadap Jokowi.

Maka dari itu, walaupun pemilik majalah RSI tidak terindikasi

kecenderungannya, pada akhirnya ideologi pribadi jurnalisnya yang

mempengaruhi pemberitaan majalah RSI. Hal ini terlihat dari sikap Reno sebagai

editor yang mengakui bahwa dirinya mendukung Jokowi pada saat itu. Ia

mengungkapkan bagaimana penilaiannya terhadap kedua kandidat.

“Prabowo ada di politik udah sejak lama, sedangkan Jokowi

seperti yang mewakili rakyat, seperti sosok yang reformis.”26

Selain pernyataan di atas, Reno juga melihat adanya kecenderungan dalam

individu para pekerja di majalah RSI terhadap Jokowi.

“…mayoritas adalah pendukung Jokowi. Kalau melihat

kebijakan-kebijakan yang ditawarkan, sepertinya mereka lebih

condong ke Jokowi. Untuk Saya pribadi, saya mendukung Jokowi.”27

Selain pengakuan di atas, sosok Jokowi yang pernah menjabat sebagai

Gubernur Jakarta yang juga dekat dengan musik, peneliti beranggapan bahwa hal

tersebut yang membuat para pekerja di majalah RSI lebih menyukai sosok

Jokowi. Kedekatan Jokowi dengan musik terlihat ketika Jokowi turut menghadiri

konser band asal Amerika Serikat, Metallica di Jakarta pada tahun 2013.

Namun informasi terkait keterkaitan ideologi pemilik dan pekerja RSI tidak

dapat dikonfirmasi lebih lanjut dikarenakan objek penelitian tidak lagi beroperasi

di Indonesia.

26

Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017 27

Wawancara peneliti dengan Reno Nismara, Editor majalah Rolling Stone Indonesia, di

Kantor Majalah Rolling Stone Indonesia pada tanggal 28 April 2017

Page 104: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

93

Negara memang melindungi hak politik warganya, tidak terkecuali insan

media. Namun jika ideologi politik para pekerja media tercampur ke dalam tubuh

media, maka hal ini telah menyalahi salah satu kode etik jurnalisme, yaitu tentang

independensi. Para pekerja media yang dituntut untuk bersikap independen, tidak

memihak, bertujuan untuk menciptakan keberimbangan dalam pemberitaannya.

Lunturnya independensi terhadap ideologi pada pekerja media akan menimbulkan

keberpihakan. Keberpihakan ini yang kemudian membuat porsi berita yang

diedarkan oleh majalah RSI menjadi tidak berimbang. Jurnalis majalah RSI juga

seharusnya menjaga integritasnya dengan memisahkan antara ranah media

sebagai jurnalis, dan menjadi simpatisan di ranah politik.

Dalam pembahasan selanjutnya, peneliti menganalisa filter-filter yang mem-

pengaruhi keberpihakan majalah RSI. Filter pertama adalah tentang konsentrasi

kepemilikan. Kepemilikan dapat mempengaruhi sikap politik suatu media yang

kemudian juga mempengaruhi sifat berita yang diterbitkan oleh majalah RSI.

Melalui faktor kepemilikan ini, pemilik akan menentukan sikap medianya

berdasarkan kepentingannya. Berkenaan dengan dunia politik, pemilik media akan

menentukan sikap politiknya berdasarkan kepentingan pemilik dan peruasaan lain

yang dapat membawa keuntungan untuk kelangsungan medianya

Pemilik RSI akan membuat sikap politik yang memberi keuntungan untuk

majalah RSI. Tidak hanya untuk majalah RSI, tetapi juga untuk perusahaan-

perusahaan besar lainnya yang memiliki pengaruh langsung terhadap majalah

RSI. Salah satunya, dengan membuat majalah RSI memberitakan pihak politik

Page 105: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

94

yang didukung dengan berita positif. Tidak hanya dengan memberitakan berita

positif, tetapi bisa juga dengan memberikan porsi lebih terhadap Joko Widodo.

Tidak dipungkiri, kondisi ekonomi perusahaan juga dipengaruhi oleh

kebijakan pemerintah yang berkuasa. Besarnya dukungan terhadap Joko Widodo

karena sikapnya yang terkesan merakyat, akan mempengaruhi masyarakat untuk

juga mendukungnya, yang kemudian dapat meningkatkan keuntungan demi

kelangsungan majalah RSI.

Namun pada majalah RSI yang memberitakan isu politik pada edisi ini,

filter kepemilikan yang mempengaruhi sikap majalah RSI terlihat dari bagaimana

pemilik berperan. Pemilik majalah RSI menanyakan urgensi diangkatnya isu

politik untuk edisi ini pada rapat redaksi.

Tidak berpengaruhnya filter kepemilikan ini juga ditunjukkan dari posisi

pemilik pada perusahaan lainnya. Pemilik majalah RSI, Eddie J. Soebari,

merupakan direktur pada perusahaan PT. BUMI Resources Tbk. pada periode

2013-2015.28

Perusahaan ini merupakan perusahaan tambang yang tergabung

dalam kelompok usaha Bakrie milik Aburizal Bakrie. Hal ini sangat kontradiktif,

karena pada Pilpres 2014, Aburizal Bakrie berada di kubu Prabowo.

Pada Pilpres 2014, Aburizal Bakrie mengerahkan semua perusahaan

medianya dalam mendukung Prabowo. Masifnya dukungan terhadap Prabowo

melalui media yang dimiliki Bakrie, tidak mempengaruhi Eddie untuk turut

mendukung Prabowo.dalam perusahaan media yang ia pimpin pun, Eddie tidak

menunjukkan dukungannya terhadap salah satu kandidat.

28

http://www.bumiresources.com/index.php?option=com_boardmanagement&cat=commiss

ioner&Itemid=87

Page 106: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

95

Sebagai pemilik perusahaan media, Eddie tentu mempertimbangkan faktor

bisnis dalam setiap edisinya. Dipertanyakannya urgensi pengangkatan isu politik,

yang belum pernah diangkat sebelumnya

Filter kedua membahas tentang iklan sebagai sumber utama pendapatan

media. Porsi iklan dapat mempengaruhi keberpihakan suatu media dalam

pemberitaannya. Pihak pengiklan akan mengiklankan produknya sebagai bentuk

dukungan terhadap suatu media. Hal ini terjadi jika media tersebut tidak

memberitakan isu-isu sensitif yang memungkinkan pencorengan nama baik pihak

pengiklan. Sebaliknya, jika suatu media memberitakan isu-isu sensitif yang

memungkinkan akan mencoreng nama baik pihak pengiklan, mereka akan

menutup diri untuk mengiklankan produknya.

Terkait dengan isu Pilpres 2014 yang baru pertama kali diangkat oleh

majalah RSI, Reno mengungkapkan rasa optimisnya terhadap iklan yang didapat

majalah RSI. Menurutnya, diangkatnya isu politik untuk pertama kalinya ini, akan

membuat pembaca penasaran. Ia meyakini bahwa produk majalah RSI edisi ini

akan menjual. Adib mengungkapkan, mengangkat isu ini, majalah RSI tidak

terpengaruh oleh faktor iklan. Menurutnya, majalah RSI mengutamakan “garis

api” antara iklan dan editorial. Ia menceritakan bagaimana mereka hanya

mengkonfirmasi kepada pihak pengiklan tentang isu yang akan diangkat pada

edisi itu. Adib menegaskan bahwa majalah RSI tidak pernah mengalami

penolakan dari pihak pengiklan.

Page 107: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

96

Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti melihat bahwa majalah RSI tidak

mengalami intervensi dari pengiklan dalam pemilihan isu, maupun dalam

keberim-bangan berita pada edisi ini.

Filter ketiga membahas tentang narasumber. Pada edisi ini, majalah RSI

menghadirkan narasumber-narasumber untuk menulis opini mereka tentang calon

yang mereka dukung. Narasumber ini berasal dari musisi-musisi besar tanah air

yang memiliki massa penggemar yang besar, selebriti ibu kota, hingga tokoh-

tokoh politik.

Pada majalah RSI edisi ini, terlihat tidak berimbangnya jumlah narasumber

yang menuliskan opini mereka tentang kandidat yang mereka dukung. Pada rubrik

“Pilpres 2014”, majalah RSI memuat tulisan Makki (Ungu) sebagai pendukung

Prabowo.

Melihat hal ini, peneliti mempertanyakan hubungan majalah RSI dengan

para narasumber dari kedua kubu. Adib menjawab, majalah RSI memiliki

hubungan yang baik dengan para musisi pendukung kedua kandidat. Mengenai

masalah keberimbangan yang terjadi, Adib mengatakan bahwa majalah RSI telah

mengundang para musisi seperti Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, dan Ifan

(Seventeen) untuk menuliskan opininya. Namun hingga tenggat waktu yang

ditentukan, tidak ada satupun dari mereka yang mengirimkan tulisannya ke

majalah RSI. Adib juga mengatakan bahwa majalah RSI telah memberikan

konfirmasi kepada ketiga musisi tersebut perihal minimnya tulisan dari kubu

Prabowo. Ia mengakui bahwa ketiga musisi itu pun tidak keberatan terhadap hal

tersebut.

Page 108: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

97

Ketika peneliti meminta klarifikasi kepada tiga musisi dari kubu Prabowo,

hanya Ifan (Seventeen) yang memberikan klarifikasinya. Ifan mengaku, bahwa Ia

merasa tidak pernah dihubungi pihak majalah RSI terkait permintaan menulis

tentang Prabowo untuk edisi tersebut.

Melalui wawancara yang dilakukan peneliti menggunakan fitur Direct

Message dari Instagram (lihat Gambar 31), Ifan mengakui bahwa ia tidak pernah

diminta oleh pihak majalah RSI untuk menulis tentang Prabowo pada edisi ini.

Hal ini berlawanan dengan pernyataan Adib yang mengungkapkan bahwa Ifan

adalah salah satu musisi yang diminta menulis tentang Prabowo di majalah RSI

pada edisi ini.

Filter keempat adalah tentang “flak” atau respon negatif yang diterima

media terhadap berita yang disampaikan. Respon negatif ini biasanya datang dari

pihak pengiklan atau kelompok tertentu yang dirugikan karena adanya kesalahan

pada media dalam menyampaikan suatu berita.

Pada majalah RSI edisi ini, kemungkinan respon negatif yang disampaikan

adalah mengenai tidak berimbangnya majalah RSI dalam menampilkan berita

tentang kedua kubu. Kelompok pendukung Prabowo, dalam hal ini narasumber,

memungkinkan menyampaikan respon negatifnya kepada majalah RSI perihal

kurangnya porsi pada tulisan tentang Prabowo. Namun seperti yang telah

dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, majalah RSI tidak mendapatkan respon

negatif tersebut, karena para narasumber tersebut menyadari keterbatasan waktu

mereka, sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan tulisan mereka.

Page 109: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

98

Mengenai pihak pengiklan, mereka memiliki kemungkinan menyampai-kan

respon negatif mengenai dua masalah. Pertama, masalah pengangkatan isu, dan

kedua adalah masalah keberimbangan.

Dalam masalah pertama, pihak pengiklan akan memberikan respon

negatifnya mengenai pemilihan isu yang diangkat majalah RSI. Pihak pengiklan

yang tidak suka dengan sikap majalah RSI yang memutuskan untuk mengangkat

isu politik, akan memberikan respon negatif, dan meminta majalah RSI mengganti

isu yang akan diangkat, mengingat pada saat itu, isu politik bisa dibilang isu yang

sensitif. Mengenai masalah kedua, pihak pengiklan memberikan respon

negatifnya mengenai masalah kecenderungan majalah RSI yang terkesan

mendukung Prabowo karena lebih banyaknya porsi pemberitaan tentang Jokowi

pada edisi ini. Dalam hal ini, pihak pengiklan akan menuntut keberimbangan

majalah RSI dalam memberitakan kedua kandidat.

Namun, hal tersebut tidak terjadi pada majalah RSI. Tidak ada pihak

pengiklan yang menyampaikan respon negatifnya kepada majalah RSI. Adib

mengungkapkan, pihak pengiklan mengerti tentangsikap independensi majalah

RSI, sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Filter kelima membahas tentang anti-komunisme. Dalam hal ini, anti-

komunisme merujuk pada penentuan kebijakan oleh pemilik modal.Pada majalah

RSI edisi ini, Kecenderungan pemilik modal terhadap salah satu kandidat yang

didukungnya bertujuan untuk menjaga kestabilan posisi medianya.Pemilik modal

dapat menentukan kebijakan terhadap majalah RSI untuk mendukung salah satu

kandidat.

Page 110: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

99

Dalam edisi ini, pemilik dapat menentukan kebijakan majalah RSI dengan

memberikan porsi lebih terhadap pemberitaan tentang Jokowi melalui rapat

redaksi. Namun menurut Reno, peran pemilik dalam rapat redaksi hanya sebatas

meminta alasan pemilihan isu politik. Reno menambahkan, dalam hal konten pada

edisi ini, khususnya mengenai rubrik “Pilpres 2014”, pemilik sangat

mempercayakannya kepada jajaran redaksi karena pemilik majalah RSI sadar

bahwa masalah keredaksian bukanlah bidangnya.

Sebagaimana Reno, Adib juga mengatakan bahwa pemilik tidak melakukan

intervensi sama sekali. Ia mengungkapkan bahwa pemilik mengembalikan

keputusan kepada rapat redaksi. Semua keputusan dibuat atas kesepakatan

bersama.Hal ini terlihat dari pernyataan Adib, di mana pada rapat redaksi, semua

pihak berhak menyampaikan idenya. Jika setelah rapat redaksi ada yang tidak

sepakat, tak peduli siapapun itu, maka keputusan yang dibuat tidak akan

dijalankan.

Berdasarkan hal di atas, pemilik majalah RSI tidak menjalankan perannya

sebagai anti-komunisme dalam menentukan kebijakan medianya. Ia tidak

mengintervensi redaksi majalah RSI dalam menyampaikan berita tentang

penentuan isu yang akan diangkat, maupun penentuan sikap majalah RSI untuk

mendukung Jokowi. Pemilik majalah RSI justru cenderung memberi kebebasan

kepada rapat redaksi dalam pengambilan keputusan-keputusan tersebut.

Page 111: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti dapatkan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa keberpihakan majalah RSI terhadap Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pilpres

2014 didasarkan hanya pada ideologi jurnalis majalah RSI.

Melalui agenda media majalah RSI, mereka tidak menunjukkan

kecenderungan kepada salah satu kandidat, khususnya kepada Jokowi-Jusuf Kalla.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana majalah RSI menentukan topik yang akan

diangkat untuk edisi ini. Pada rapat redaksi yang dilakukan dalam pemilihan topik

ini, majalah RSI hanya melihat isu ini sebagai hal yang fenomenal yang ada di

kalangan masyarakat. Majalah RSI melihat bahwa hal ini menjadi perlu untuk

dibahas dalam edisi ini. Dalam rapat redaksi ini, majalah RSI tidak menentukan

akan mendukung siapa pada edisi ini, melainkan hanya menentukan sudut

pandang dalam memberitakan tentang Pilpres 2014. Dalam rapat redaksi tersebut,

peran pemilik hanya sebatas mempertanyakan alasan diangkatnya isu ini, tanpa

melakukan intervensi lebih lanjut kepada jajaran redaksi.

Dalam pembingkaian beritanya, perbedaan porsi beban berita yang terjadi

pada edisi ini disebabkan oleh kesulitan pihak majalah RSI untuk menghubungi

pihak Prabowo. Para musisi maupun para figure public dari pihak Prabowo yang

diundang, pada awalnya telah menyanggupi untuk memberikan tulisan kepada

majalah RSI.

Page 112: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

101

Namun hingga tenggat waktu yang ditentukan, hanya satu orang yang

mengirimkan tulisannya ke majalah RSI.

Dari segi strategi pembingkaian yang dilakukan majalah RSI, dapat dilihat

bagaimana mereka menunjukkan dukungannya kepada Jokowi pada edisi ini. Hal

ini terlihat melalui penonjolan foto-foto yang ada pada rubrik “Editor’s Note” dan

“Random Note”. Pada rubrik “Editor’s Note”, majalah RSI hanya memuat foto

pertemuan Jokowi di rumah Iwan Fals. Di mana hal ini dapat memberikan kesan

kepada pembaca tentang dukungan Iwan Fals kepada Jokowi. Sedangkan pada

rubrik “Random Note”, selain memuat foto dari acara Soundrenaline 2014 dan

foto kegiatan para musisi secara acak, majalah RSI juga memuat kumpulan foto

dari acara kampanye Jokowi. Foto tersebut dimuat dalam satu halaman penuh.

Selain itu, penonjolan juga terlihat pada akhir rubrik “Pilpres 2014” pada edisi ini.

Melalui laporan wawancara Reno Nismara, selaku editor majalah RSI, dengan

para musisi dan figur publik dalam acara konser para pendukung Jokowi.

Dalam hal ideologi media yang menitikberatkan terhadap ideologi pemilik,

pada edisi ini, penelit tidak menemukan indikasi yang menunjukkan bahwa

ideologi pemilik majalah RSI mempengaruhi kecenderungan majalah RSI

terhadap salah satu kandidat, khususnya Jokowi. Kecenderungan yang terjadi

dalam hal keberimbangan berita terpengaruh oleh ideologi para jurnalis majalah

RSI. Hal ini terlihat, salah satunya dari kehadiran Reno Nismara pada acara

kampanye yang diselenggarakan oleh para musisi pendukung Jokowi. Ia pun

menulis laporan wawancaranya dengan beberapa musisi dan figur publik pada

acara tersebut. Selain itu sosok Jokowi yang pernah menjabat sebagai Gubernur

Page 113: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

102

Jakarta yang juga menyukai musik, membuat para jurnalis majalah RSI lainnya

lebih menyukai Jokowi.

Terkait filter-filter penentu sikap media, peneliti menemukan bahwa pada

filter kepemilikan, kecenderungan yang terlihat pada majalah RSI tidak

dipengaruhi oleh sikap pemiliknya. Hal ini terlihat dari bagaimana pemilik

majalah RSI tidak pernah memiliki keterkaitan terhadap dunia politik.

Pada filter iklan sebagai sumber utama pendapatan media, sikap

kecenderungan majalah RSI terhadap Jokowi juga tidak terpengaruh oleh hal ini.

Diterapkannya prinsip “garis api” dalam tubuh majalah RSI membuat majalah

RSI tidak memiliki tekanan yang datang dari pihak pengiklan.

Pada filter narasumber, majalah RSI pada edisi ini mengundang para musisi

dan figur publik untuk menuliskan opininya. Namun terjadi ketidakberimbangan

dalam jumlah narasumber yang dimuat tulisannya. Menurut Adib, hal ini terjadi

bukan karena buruknya hubungan majalah RSI terhadap narasumber dari salah

satu kubu, melainkan karena masalah ketersediaan waktu narasumber tersebut

yang membuat mereka tidak sempat mengirimkan tulisannya. Namun berdasarkan

pernyataan dari Ifan (Seventeen), ia mengatakan hal yang berlawanan dengan

pernyataan Adib. Menurut Ifan, ia tidak pernah dihubungi pihak majalah RSI

untuk menulis di majalah RSI pada edisi tersebut.

Pada filter mengenai “flak” atau respon negatif, baik dari pihak pengiklan

dan kubu pendukung Prabowo, tidak ada yang menyampaikan respon negatifnya.

Tidak ada pihak pengiklan yang keberatan tentang diangkatnya isu politik pada

edisi ini. Tidak ada pula keberatan dari mereka tentang tidak berimbangnya porsi

Page 114: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

103

terhadap pemberitaan majalah RSI pada edisi ini. Musisi ataupun figur publik

pendukung Prabowo juga tidak menyampaikan respon negatif terhadap minimnya

porsi tentang Prabowo.

Pada filter anti-komunisme, kepemilikan majalah RSI tidak mempengaruhi

sikap redaksi medianya. Kesadaran pemilik terhadap kekurangannya dalam hal

redaksi, membuat pemilik majalah RSI mempercayakan sikap medianya kepada

jajaran redaksi melalui rapat redaksi.

B. Saran

Sebagai media massa, majalah RSI seharusnya turut menjalankan Kode Etik

Jurnalistik yang berlaku di Indonesia, salah satunya adalah tentang independensi.

Dalam memberitakan isu politik yang merupakan salah satu isu sensitif pada saat

itu, majalah RSI diharapkan dapat memberitakan kedua kandidat secara

berimbang, tidak menunjukkan kecenderungannya terhadap salah satu kandidat,

tanpa mengesampingkan kandidat lainnya. Ideologi para jurnalis majalah RSI juga

diharapkan tidak tercampur sehingga mempengaruhi ideologi media dalam

memberitakan isu yang diangkat. Hal ini dilakukan agar tercipta kondisi politik

yang sehat, sehingga menjadi faktor yang turut mempengaruhi perubahan perilaku

pemilih.

Serta bagi akademisi yang tertarik pada penelitian ini, dapat melanjutkan

dan menyempurnakan penelitian ini pada penelitian selanjutnya. Di mana sumber

data yang didapat tidak hanya dari medianya saja, namun juga hingga narasumber

terkait.

Page 115: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

104

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ardial. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks, 2009.

Arifin, Anwar. Pers dan Dinamika Politik: Analisis Media Massa Komunikasi

Politik Indonesia. Jakarta: Yasrif Watampone, 2010.

Biagi, Shirley. Media Impact: Pengantar Media Massa. Penerjemah Mochamad

Irfan dan Wulung Wira Mahendra. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:

Rajawali Press, 2009.

Erdianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT.

LKiS Printing Cemerlang, 2001.

Fiske, John. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

G. Sparks, Glenn. Media Effects Research: A Basic Overview. Wadsworth:

Cengage Learning. 2006

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat Edisi Ketiga. Jakarta:

Gramedia, 2009.

Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Predana

Media Group, 2006.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik: Teori dan

Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Lipmann, Walter. Opini Umum., Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998.

McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga,

1992

Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia,

2008.

Morrisan. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa.Jakarta: Prenada Media

Group, 2013

Nazin, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Rahayu. Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar Di Indonesia. Jakarta:

Dewan Pers, Pusat Kajian Media dan Budaya Populer. 2006.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Rusadi, Udi. Kajian Media: Isu Ideologis, dalam Perspektif, Teori dan Metode.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015.

S. Herman, Edward dan Noam Chomsky. Manufacturing Consent: The Political

Economy of the Mass Media. New York: Pantheon Books, 2002.

Salim, Agus. Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya.

Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001.

Page 116: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

105

Santana K., Septian. Jurnalisme Kontempore. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005.

Severin, Werner J. dan James W. Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,

dan Terapam di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2009.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda,

2001.

Subandy Ibrahim, Idi dan Bachruddin Ali Akhmad. Komunikasi dan

Komodifikasi: Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2014.

Suhandang, Kustadi . Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, Kode

Etik. Bandung: Nuansa, 2004.

Suhirman, Imam. Menjadi Jurnalis Masa Depan. Bandung: Dimensi Publisher,

2005

Sumaridia, Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Suprapto, Tommy . Politik Redaksi Berita: Menguak Latar Belakang Teks Berita

Media. Jakarta: Pustaka Kaiswaran, 2010.

Syamsul M. Romli, Asep. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2003.

Tamburaka, Apriadi . Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2012.

W. Littlejohn, Stephen dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba

Humanika, 2011.

LAIN-LAIN

Mahpudin. Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil Society. Palu:

Universitas Tadulako, Vol. 1 No.2.

McCombs, Maxwell. The Agenda-Setting Role of the Mass Media in the Shaping

of Public Opinion. University of Texas at Austin, 2003.

N. Soroka, Stuart. Issue Attributes And Agenda Setting By Media, The Public, and

Policy Makers In Canada. International Journal of Public Opinion Research,

Vol. 14 No. 3.

Pawito. Meneliti Ideologi Media: Catatan Singkat. Jurnal Komunikasi Profetik,

Vol.7, No. 1.

Skripsi Dirga Maulana mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi

Jurnalistik, UIN Jakarta dengan judul “Relasi Media dan Politik: Analisis

terhadap tvOne dan Kepentingan Politik Pemilik”.

Skripsi Nur Laily mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Jakarta dengan

judul “Agenda Media dalam Pemberitaan Pemilu Presiden 2014 pada

Koran SINDO”.

Gun Gun Heryanto. Marketing Politik Media Massa dalam Pemilu 2009,

http://www.gungunheryanto.com/2009/02/marketing-politik-melalui-media-

massa.html

Page 117: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

106

AKSES INTERNET

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus Versi Online/Daring (Dalam

Jaringan), Diakses dari http://kbbi.web.id/ideologi https://www.rollingstone.com/

http://www.bumiresources.com/index.php?option=com_boardmanagement&cat=commis

sioner&Itemid=87

DOKUMENTASI

Dokumentasi Pribadi Majalah Rolling Stone Indonesia edisi 111/Juli 2014

Page 118: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 119: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

TRANSKRIP WAWANCARA

Transkip wawancara dengan editor majalah Rolling Stone Indonesia edisi

111/Juli 2014

Narasumber : Reno Nismara

Jabatan : Editor majalah Rolling Stone Indonesia

Hari/Tanggal : Jumat, 28 April 2017

Waktu : 17.00 WIB

T: Bagaimana alur produksi berita majalah Rolling Stone Indonesia pada edisi

ini?

J: Awalnya tiap edisi itu pasti ada rapat redaksi. Jadi pas edisi sebelumnya,

biasanya kan terbitnya akhir bulan. Jadi ketika mengerjakan edisi bulan Juli itu

rapat redaksinya bulan Juni. Setelah terbit edisi untuk ulan Juni, kita langsung

rapat redaksi untuk edisi bulan Juli. Waktu itu kebetulan lagi panas-panasnya

Pemilu Jokowi-Prabowo. Dari situ kepikiran, “gimana kalo edisi ini kita

ngomongin politik?” Dari sini, bisa dibilang, ini cover pertama bahas politik,

Page 120: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Jokowi-Prabowo. Kalau dilihat dari Rolling Stone Amerika, mereka dari dulu

concern sama dunia politik. Peka terhadap isu politik. Mereka juga lumayan

terang-terangan, seperti ketika pemilihan presiden Amerika kemarin, Donald

Trump melawan Hilary Clinton, owner Rolling Stone membuat tulisan di

rollingstone.com, menunjukkan bahwa dia memilih Hilary Clinton berikut alasan-

alasannya. Beda sama kita. Saat itu (pilpres 2014), kita ga mau menunjukkan kita

pro ke siapa. Kita cuma mau menangkap fenomena pemilu ini. Kita menangkap

apa yang sedang dibicarakan di Indonesia sekarang. Kenapa? Karena Jokowi dan

Prabowo ini kan beda banget. Prabowo ada di politik udah sejak lama, sedangkan

Jokowi seperti yang mewakili rakyat, seperti sosok yang reformis. Tapi kita ga

mau bahas itu.

Tidak semua musisi mau diwawancara untuk edisi ini. Musisi pendukung

Prabowo memang susah untuk diwawancara. Akhirnya ada beberapa musisi yang

menulis sendiri. Yang lainnya, ketika dikontak, banyak yang menolak. Kemudian

waktu itu kebetulan pihak Jokowi mengadakan acara di Senayan, saya hadir, saya

samperin satu-satu.

T: Bagaimana gambaran umum tentang rubrik “random notes”?

J: Random notes ini kan konsepnya adalah mengumpulkan foto-foto musisi yang

lebih “intim”, misalnya, lagi main-main, bukan lagi kerja. Kadang, kita msukin

komedi juga di caption-nya. Edisi ini, kebetulan lagi banyak foto yang dari acara

ini (senayan). Jadi ditampilkan juga di sini.

T: Adakah liputan ke acara kampanye Prabowo?

J: Waktu itu sih, saya hanya mendatangi acaranya Jokowi

T: Untuk acara Prabowo, apa sudah mencari tahu, atau mengirim tim untuk

liputan, atau memang tidak ada sama sekali niat untuk meliput acara Prabowo?

J: Waktu itu sih, memang susah untuk mengontak pihak Prabowo. Karena kita

dapetnya cuma musisi yang tidak segan sama Mas Adib. Seperti Makki (Ungu),

dia sudah lama kenal dengan Mas Adib. Jadi ketika ditawarkan untuk menulis

untuk Rolling Stone, Makki menerima tawaran itu. Selebihnya, saya kurang

memahami bagaimana sistemnya sampai kenapa tidak ada yang meliput acara

Prabowo ke lapangan. Setahu saya juga, Prabowo tidak pernah mengadakan acara

Page 121: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

musik. Kita mau ada acara dengan unsur musiknya. Karena kita juga sadar bahwa

kita bukan Tempo, bukan Kompas. Jadi kita mau memberikan sudut pandang

lebih popular, tidak terlalu politik. Walaupun bahas politik, tetap ada budaya

populernya juga.

T: Siapa yang pertama kali mencetuskan untuk mengangkat tema politik untuk

edisi ini?

J: Awalnya memang ramai-ramai,lagi rapat redaksi, kita bingung mau ngangkat

apa untuk edisi berikutnya. Kebetulan pada tahun 2014 itu lumayan sering

mengangkat cover Indonesia. Karena sudah mulai ada pergeseran untuk lebih

berani mengangkat cover Indonesia. Saat itu kami menganalisa pada rapat awal

tahun, orang Indonesia menginginkan cover Indonesia. Makanya, kita mencari

konten Indonesia lebih banyak. Untuk edisi ini, pas ramai-ramainya Pemilu. Tidak

bisa dipungkiri. Jadi, semuanya pun sepakat. Kalau untuk siapa yang mencetuskan

pertama kali, saya lupa pastinya. Intinya, semuanya sepakat bahwa kita harus

mengangkat tema ini. Karena ini semacam fenomena. Pemilu kali ini terlihat

benar-benar diikuti, benar-benar terpecah menjadi dua kubu, benar-benar ketat,

dan keduanya mumpuni, dan benar-benar satu negara membicarakan ini.

T: Adakah pihak dari luar dalam proses Lay-outing dan editing?

J: Tidak ada. Untuk cover, kami terinspirasi dari karya Shepard Fairey yang sering

membuat poster-poster propaganda. Kalau untuk editing, tidak ada intervensi dari

siapa-siapa. Karena memang kita ingin mengangkat isu yang sedang ramai

dibicarakan ini.

T: Adakah kaitan antara Konser “Rock The Vote” yang diadakan pihak Jokowi

dengan Majalah Rolling Stone?

J: Tidak ada. Karena memang pihak Rock The Vote yang menyewa tempat ini

(Rolling Stone Café). Mereka bayar penyewaan tempat ini untuk mengadakan

acara. Lagipula, itupun tidak ada urusan dengan majalah Rolling Stone. Walaupun

pemilik Rolling Stone Café dan majalah Rolling Stone adalah orang yang sama.

Tapi yang saya lihat pun, pihak Prabowo kurang mencenderungkan diri untuk

mengadakan acara-acara musik. Metode kampanyenya berbeda, walaupun mereka

juga menggandeng musisi-musisi. Yang saya tahu, Ahmad Dhani (Dewa), Makki

Page 122: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

(Ungu), Anang Hermansyah. Mungkin kesadaran mereka juga, khawatir tidak ada

penonton jika mereka mengadakan acara semacam itu.

T: Adakah kecenderungan pada karyawan-karyawan majalah Rolling Stone pada

saat itu?

J: Kurang tahu. Tapi mayoritas adalah pendukung Jokowi. Kalau melihat

kebijakan-kebijakan yang ditawarkan, sepertinya mereka lebih condong ke

Jokowi. Untuk Saya pribadi, saya mendukung Jokowi.

T: Bagaimana pertimbangan tentang iklan ketika menentukan mengangkat tema

politik?

J: Untuk masalah iklan, kita optimis. Dengan tema ini, kita bisa menarik

pengiklan untuk bekerja sama di sini, karena kita yakin, produk yang ini bakal

menjual. Alasannya, edisi ini adalah cover politik pertama yang diangkat Rolling

Stone Indonesia. Hal ini akan membuat pembaca penasaran seperti apa Rolling

Stone Indonesia ketika mengangkat isu politik. Ketika Rolling Stone Indonesia

mengangkat cover film pun, banyak pembaca yang bingung kenapa Rolling Stone

Indonesia mengangkat cover film. Sebenarnya kami juga berhubungan dekat

dengan dunia film. Hanya saja memang kita jarang mengangkat cover film,

padahal kita juga sering menulis feature film. RSI juga punya rubrik “National

Affairs” yang isinya sering membahas isu-isu politik, hanya saja tidak di cover.

Orang-orang mengira bahwa RSI hanya focus pada musik.

Untuk pertimbangan-pertimbangan, ketika owner meminta alasan kenapa kita

harus meng-cover-I ini. Akhirnya Mas Adib, sebagai pemred yang menjelaskan

bahwa isu ini hanya tentang fenomena. Bukan tentang pihak-memihak.

T: Adakah delegasi dari salah satu pasangan calon dalam penulisan berita?

J: Hanya ada kontributor untuk menuliskan pendapatnya. Tidak ada delegasi yang

masuk dalam proses editing. Kecuali untuk advertorial. Di situ ada proses editing

dari pihak luar.

T: Kenapa bagian Prabowo mendapatkan porsi yang lebih sedikit?

J: Karena memang pihak Prabowo sangat susah untuk dikontak. Sudah kami

kontak, tapi mereka tidak merespon. Mungkin mereka juga merasa tidak

Page 123: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

memerlukan ini. Untuk pihak Jokowi, mungkin karena banyaknya musisi,

membuat mereka lebih peka juga terhadap Rolling Stone.

T: Bagi RSI, kebijakan dari pasangan Jokowi-JK yang mana yang membuat RSI

lebih menyukai Jokowi-JK?

J: Kalau atas nama RSI, saya tidak bisa mewakili. Kalau untuk saya pribadi, saya

kurang ingat juga kebijakan-kebijakan Jokowi. Tapi kalau yang berhubungan

dengan RSI, ya masalah ekonomi kreatif.

T: Adakah penyuntingan dalam tulisan dari kontributor?

J: Ada. Misalnya dalam partitur, kita menjatahkan 2 halaman untuk kontributor.

Tetapi kontributor menulis hingga 4 halaman. Itu harus dipotong. Setelah

disunting, nanti kita kirim lagi ke kontributor untuk mengkonfirmasi

perubahannya. Agar tidak menghilangkan poin penting dalam tulisan kontributor.

T: Mengapa artikel tentang Prabowo yang ada bersifat saduran?

J: Ya, itu karena pihak mereka yang susah dikontak. Jadi kita harus mencari ke

sumber yang lain (detik, kompas, dll).

T: Adakah intervensi lebih lanjut dari pemilik?

J: Tidak ada. Pemilik hanya meminta diyakinkan, kenapa kita harus mengangkat

isu ini. Untuk hal kebebasan, dia sangat member kebabasan kepada kita.

Intervensi hanya datang dari istri pemilik. Itu pun hanya dalam masalah desain.

Kalau untuk masalah konten, mereka sangat mempercayakan kepada redaksi.

Karena mereka pun sadar bahwa masalah keredaksian bukanlah bidang mereka.

T: adakah perbedaan alur produksi antara edisi pilpres ini dengan edisi lainnya?

J: tidak ada. Kami menjalankan alur produksi seperti biasanya.

T: Apakah RSI menaruh perhatian terhadap politik?

Page 124: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

J: Iya, kami menaruh perhatian terhadap politik. Karena RSI kan franchise dari

Amerika. Jadi sebelum kita penerbitan edisi pertama, kita pelajari dulu seperti apa

identitas dan karakteristik majalah Rolling Stone di Amerika. Dan bidang politik

merupakan karakter yang utama di majalah Rolling Stone. Mungkin harusnya

lebih mengutamakan film. Karena edisi pertama mereka, mereka membahas

tentang perang Vietnam. Karena mereka menginginkan Rolling Stone menjadi

sebebas zine, tapi juga memberitakan seserius koran mainstream. Jadi RSI ada di

tengah-tengah. Berbicara musik, juga berbicara politik. Perang Vietnam

merupakan salah satu yang ditentang dari awal oleh Rolling Stone Amerika. Dan

RSI mengambil sifat politik dari Rolling Stone Amerika. Kita implementasikan di

sini. Lagipula, dunia politik dan musik tidak jauh. Banyak musisi yang berbicara

politik, seperti Iwan Fals. Kita juga pernah mewawancarai Anies Baswedan dan

Ahok (Basuki Tjahaya Purnama). Bahkan tahun lalu RSI memberikan

penghargaan kepada Ahok pada edisi ulang tahun dalam Editor’s Choice Award.

Karena memang RSI peduli dengan hal seperti itu (politik).

T: RSI peduli, tapi terlihat tidak terlalu banyak mengangkat isu politik. Mengapa

demikian?

J: Memang terlihat jarang menjadi cover. Tapi setiap edisi RSI selalu ada rubrik

“National Affairs” yang membahas isu-isu nasional, termasuk politik. RSI pernah

mengangkat isu Papua dan Rembang. Walaupun kami menggunakan kontributor

dalam penulisannya. Ini yang membuat RSI terkesan ”musik banget” dan “pop

culture banget” dari luar. Baru kali ini tema politik dijadikan cover story.

T: Dalam edisi ini, sejauh mana RSI membahas politik?

J: Dalam rapat redaksi untuk edisi ini, RSI tidak membicarakan untuk mengupas

masing-masing calon. Kita lebih mengupas dalam hal angle yang akan diambil.

Bukan memberi gambaran kepada pembaca bagaimana masing-masing calon

tersebut. Karena kalau RSI melakukan itu, akan terjadi tendensi. Awalnya

memang kami menginginkan untuk mewawancara sumber dari kedua calon

dengan jumlah yang merata. Tetapi kami kesulitan untuk mengontak dari pihak

Prabowo. Jadi terpaksa kami mengutip dari sumber lain. Itu pun sudah dekat

dengan deadline. Itu atas inisiatif Mas Adib, dan tanpa seleksi. Kami

mencantumkan seadanya.

Page 125: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Transkip wawancara dengan pimpinan redaksi majalah Rolling Stone Indonesia

edisi 111/Juli 2014

Narasumber : Adib Hidayat

Jabatan : Pimpinan redaksi majalah Rolling Stone Indonesia

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Juni 2017

Waktu : 17.00 WIB

T: Bagaimana visi dan misi majalah RSI?

J: Rolling Stone ingin memberikan dan memperkaya masyarakat tentang

pendidikan dan pengetahuan terhadap budaya pop yang menurut kami baik, yang

perlu kami berikan kepada penikmat. Tentang musik awalnya, kemudian

berkembang ke wilayah budaya pop yang lain seperti film, sport, dan segala

macam kultur pop yang ada. Intinya sama seperti visi dan misi majalah Rolling

Stone Amerika, yaitu memberikan sumbangsih kepada negara dengan cara

memberikan asupan gizi musik atau budaya-budaya pop yang menurut kami baik.

Walaupun kemudian politik masuk, tetapi bukan berarti menjadi hal yang selalu

kami bahas. Politik bukan menjadi asupan utama yang kami berikan.

Page 126: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

T: Bagaimana sifat berita majalah RSI?

J: Untuk beritanya sendiri, karena kami adalah majalah bulanan, maka sifat berita

kami adalah features. Tetapi features yang in-depth yang panjang. Karena untuk

features pendeknya sudah ada di rollingstone.co.id. Jadi kita mencoba untuk

mengungkapkan sisi lain yang lebih panjang dari sudut pandang kami untuk

bahasan-bahasan musik, film, politik dengan sudut pandang gaya Rolling Stone.

jadi lebih kepada in-depth reporting yang kami kemas.

T: Bagaimana pandangan politik majalah RSI secara umum dan khusus (pilpres

2014)?

J: Tentunya, kami berpihak pada kepentingan umum. Dikembalikan kepada

kepentingan umum.

Walaupun pada akhirnya seolah-olah kami berada di pihak Jokowi, tetapi secara

institusi, tidak. Karena sebagai media, kami harus bersikap netral, tanpa melihat

kubu satu dan dua. Maka dari itu, ketika kami menjadikan mereka sebagai cover

story pun, kami mencoba berimbang. Kami melakukan banyak interview dengan

musisi-musisi pendukung. Tapi dari kubu Prabowo tidak terlalu banyak yang

mendukung dan banyak juga yang tidak bisa dikontak hingga tenggat waktu yang

ditentukan. Kami sebagai institusi tidak memihak sebenarnya, walaupun secara

pribadi banyak teman-teman di sini yang mendukung Jokowi atau Prabowo. Itu

sah-sah saja menurut kami. Tapi sebagai institusi, kami mencoba untuk netral.

Walaupun tempat ini (Rolling Stone Café) pernah dipakai juga untuk acara, tapi

ini lebih kepada bentuk dukungan dari sebuah gerakan yang baik dari masyarakat,

yaitu untuk membela kepentingan orang banyak. Jadi itu yang kami dukung waktu

itu.

Kalaupun misalnya dari apa yang kami lakukan terkesan condong ke salah satu

kubu, sebenarnya tidak seperti itu. Karena kalau dilihat dari tulisan-tulisan yang

resmi, kami tidak melulu memuja. Kemudian ketika Jokowi sudah menjadi

presiden pun, ya sudah, kami tidak menjadi rombongan yang selalu memuji

semua tindakan Jokowi. Karena apa yang kami lakukan, kami kembalikan kepada

masyarakat. Kalau dia tidak sesuai dengan visi dan misi yang mereka buat,

bersebrangan dengan kepentingan rakyat, tentu kami akan mengkritisinya.

T: Apa pertimbangan dalam mengangkat topik ini?

Page 127: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

J: Kami melihat bahwa masyarakat seperti terbelah dua, dan kami ingin

memberikan opsi kepada mereka dengan cara mengumpulkan pemikiran, ide, dan

masukan dari musisi-musisi pendukung kedua pasangan calon. Karena kami

majalah musik, kami ingin menyuarakan aspirasi yang ada dari musisi pendukung

Jokowi maupun Prabowo. Maka dari itu, di situ ada adu gagasan, kemudian kami

kembalikan kepada pembaca, bahwa musisi yang diidolakan masyarakat

mendukung kubu yang mana. Jadi kami ingin memberikan alternatif pilihan

kepada pembaca, kami persilahkan pembaca memilih sesuai hati nurani setelah

membaca

T: Bagaimana hubungan majalah RSI dengan musisi kontributor yang mendukung

pasangan calon?

J: Kami memiliki hubungan yang baik dengan musisi-musisi tersebut. Mereka pun

hanya menganggap itu hanya perbedaan pandangan politik. Tidak berimbas ke

mana-mana. Walaupun ada satu-dua orang yang masih terbawa, tapi mereka tidak

menjadi mayoritas. Tapi dalam keseharian dan pertemanan, baik-baik saja.

T: Bagaimana hubungan majalah RSI dengan kontributor sehingga terjadi

ketimpangan?

J: Waktu itu saya ingat, Dhani (Dewa 19) berjanji ingin menulis, namun tidak

selesai hingga tenggat waktu yang ditentukan, begitupun Anang Hermansyah dan

Ivan (Seventeen). Kami berpatokan kembali kepada tenggat waktu. Kami pun

menyampaikan kepada pembaca, jika hingga tenggat waktu yang ditentukan,

mereka (kontributor) tidak mengirimkan tulisan mereka. Kami melihat bahwa

tulisan yang ada sudah cukup walaupun tidak sebanding, tapi sudah ada

perwakilan di sana. Jadi sebenarnya kesempatan sudah diberikan, tapi mereka

tidak mengirimkan tulisan mereka sampai batas waktu yang sudah kami berikan.

Kami pun sudah mengkonfirmasi kepada mereka perihal minimnya tulisan dari

pihak mereka yang dimasukkan, mereka pun tidak mempermasalahkan dengan

alasan keterbatasan waktu mereka. Ada opsi juga untuk mewawancarai, tapi

dikhawatirkan akan berbeda, karena kami menginginkan opini mereka.

T: Bagaimana pertimbangan tentang iklan ketika rapat redaksi dalam mengangkat

topik ini?

Page 128: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

J: Tidak ada pertimbangan untuk masalah itu. Karena kami mengutamakan “garis

api” antara iklan dengan editorial. Jadi tidak ada hubungan sama sekali. Kami

hanya mengkonfirmasi kepada pengiklan tentang topik yang akan diangkat, dan

tidak pernah ada penolakan dari mereka. Selama RSI berdiri, tidak pernah ada

perdebatan antara pihak pemasaran dengan editorial karena masalah tema. Pihak

pengiklan juga mengerti bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena sikap

independensi dari media.

T: Bagaimana kecenderungan politik dari pemilik?

J: Pemilik RSI tidak memiliki kecenderungan dan kefanatikan terhadap salah satu

calon. Jadi semuanya dikembalikan kepada independensi kami. Ketika pemilik

melihat hasil penyuntingan seperti itu, mereka tidak mempermasalahkannya.

T: Sebarapa jauh intervensi dari pemilik dalam proses penyuntingan?

J: Tidak ada sama sekali intervensi dari mereka. Semua dikembalikan kepada

rapat redaksi. Ketika rapat redaksi, semuanya berhak bersuara mengeluarkan ide.

Setelah keluar dari ruang rapat, ada yang tidak disepakati, walaupun itu ide dari

pemred, editor, sekalipun reporter, kalau ide tersebut tidak bagus, maka tidak akan

dilaksanakan. Sebaliknya, jika ide tersebut bagus, dari siapapun, akan kami

laksanakan. Jadi semuanya atas kesepakatan bersama. Tidak ada veto, tidak ada

intervensi.

T: Bagaimana sikap RSI tentang porsi Prabowo yang tidak memenuhi porsi sesuai

partitur?

J: Kami mencoba mengatasinya melalui layout yang proporsional. Kalau pun

konten untuk mereka di dalamnya tidak banyak, tapi di cover, kami tidak

membedakan. Karena pembaca akan melihat dari cover-nya, dan tidak ada

keberpihakan di sana. Ketika mereka membaca, walaupun secara konten tidak

berimbang, kami berharap mereka memahami maksud dan tujuan kami bahwa

kami ingin memberikan insight kepada pemilih. Kami menampilkan point of view

dari musisi yang mendukung para calon. Kami segera beradaptasi dengan layout-

nya, karena jumlahnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Termasuk

adanya penambahan tulisan dari Reno Nismara tentang liputan di acara kampanye

Jokowi?

T: Adakah utusan dari majalah RSI untuk peliputan kampanye Prabowo?

Page 129: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

J: Ya, kami sempat mengirim tim untuk peliputan acara kampanye Prabowo di

Senayan. Tapi tidak kami masukkan karena pertimbangan waktu yang sudah

mendekati tenggat waktu. Selain itu, kami juga memiliki pemikiran bahwa kami

ingin mengungkapkan apa yang menjadi sudut pandang dari kedua pihak. Ketika

kami meminta konfirmasi setelah acara kampanye tersebut selesai pun, kami

mengalami kesulitan.

T: Bagaimana tanggapan kontributor ketika RSI memberikan tawaran kepada

mereka untuk menuliskan opini untuk RSI?

J: Kedua pihak menanggapinya dengan antusias. Mereka berkata bahwa mereka

akan mencoba untuk bisa memberikan opini mereka di sini. Hanya saja, kembali

lagi, masalah waktu yang membuat tulisan mereka tidak masuk.

T: Adakah perbedaan dalam alur produksi antara edisi ini dengan edisi lainnya?

J: Tidak ada. sama saja. Diawali dengan rapat redaksi, kemudian menentukan

siapa yang akan menulis, memilih kontributor, siapa saja yang akan menjaga

artikel dari masing-masing kontributor.

T: Bagaimana sikap pemilik terhadap politik?

J: Pemilik bersikap netral. Tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan politik.

T: Bagaimana keberpihakan RSI dalam Pilpres 2014?

J: Kami mencoba untuk menjadi milik bersama. Kami tidak ingin berpihak.

Walaupun dari luar ada anggapan bahwa kami berpihak pada pihak tertentu,

musik tertentu, kelompok tertentu, tapi kami mencoba untuk netral dan

mengembalikan kepada pembaca. Dari awal kami sepert itu.

FOTO-FOTO

Page 130: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 1. Sampul Majalah Rolling Stone Indonesia Edisi 111/Juli 2014

Page 131: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 2. Rubrik Editor’s Note

Page 132: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 3. Rubrik Random Notes

Page 133: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 4. Rubrik Random Notes

Page 134: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 5. Rubrik Random Notes

Page 135: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 6. Rubrik Random Notes

Page 136: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 7. Rubrik Random Notes

Page 137: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 8.Rubrik Pilpres 2014

Page 138: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 9. Rubrik Pilpres 2014

Page 139: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar10. Rubrik Pilpres 2014

Page 140: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 11. Rubrik Pilpres 2014

Page 141: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 12. Rubrik Pilpres 2014

Page 142: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 13. Rubrik Pilpres 2014

Page 143: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 14. Rubrik Pilpres 2014

Page 144: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 15. Rubrik Pilpres 2014

Page 145: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 16. Rubrik Pilpres 2014

Page 146: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 17. Rubrik Pilpres 2014

Page 147: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 18. Rubrik Pilpres 2014

Page 148: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 19. Rubrik Pilpres 2014

Page 149: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 20. Rubrik Pilpres 2014

Page 150: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 21. Rubrik Pilpres 2014

Page 151: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 22. Rubrik Pilpres 2014

Page 152: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 23. Rubrik Pilpres 2014

Page 153: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 24. Rubrik Pilpres 2014

Page 154: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 25. Rubrik Pilpres 2014

Page 155: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 26. Rubrik Pilpres 2014

Page 156: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 27. Rubrik Pilpres 2014

Page 157: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 28. Rubrik Pilpres 2014

Page 158: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 29. Rubrik Pilpres 2014

Page 159: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 30. Rubrik Pilpres 2014

Page 160: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat

Gambar 31. Screenshot Direct Message Instagram wawancara pribadi dengan Ifan

“Seventeen”.

Page 161: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat
Page 162: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat
Page 163: KEBERPIHAKAN MAJALAH ROLLING STONE INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38211/1/RULIYAN... · Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu merupakan pesta rakyat