Keberatan Dan Banding

7/21/2019 Keberatan Dan Banding

http://slidepdf.com/reader/full/keberatan-dan-banding-56d96e06c1625 1/15

KEBERATAN

1. Pengertian

Keberatan pajak (tax objection) adalah “hak” Wajib Pajak yang diatur oleh undang-

undang perpajakan yang berlaku di hampir seluruh negara yang demokratis, terutama yang

sistem perpajakannya menganut sel assessment system! Wajib Pajak akan mengajukan

keberatan manakala tidak puas atau kurang puas terhadap suatu ketetapan pajak yang

dikenakan kepadanya!

"i #ndonesia, sebagaimana diatur dalam pasal $% ayat (&) undang-undang ketentuan

umum dan tata cara perpajakan, Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu'

a! urat ketetapan pajak kurang bayar (KPK)

b! urat ketetapan pajak kurang bayar tambahan (KPK*)

c! urat ketetapan pajak nihil (KP+)

d! urat ketetapan pajak lebih bayar (KP), atau

e! Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan perundang-

undangan perpajakan!

ebagaimana dikemukakan di atas, manakala tidak puas atau kurang puas terhadap

suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan!

#ni berati apabila Wajib Pajak “berpendapat” baha jumlah rugi, jumlah pajak, atau jumlah

pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, Wajib Pajak dapat (berhak)

untuk mengajukan keberatan kepada direktur jenderal pajak! .tau dengan kata lain, adalah

hak para Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan atas suatu surat ketetapan pajak ataupun

pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga!



"alam mengajukan keberatannya Wajib Pajak mengemukakan jumlah pajak yang

terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan

Wajib Pajak dengan disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan! /ang dimaksud dengan

alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan adalah alasan-alasan yang jelas dan dilampiri

dengan otokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan atau bukti pemotongan yang

diajukan keberatan!

Pengajuan keberatan disampaikan kepada kantor pelayanan pajak dimana Wajib Pajak

terdatar! Penanganan mengenai pengajuan keberatan Wajib Pajak dilaksanakan di kantor

ilayah direktorat jenderal pajak yang membaahi kantor pelayanan pajak!

Gambar 1, kema Pengajuan Keberatan dan anding



elanjutnya dalam jangka aktu paling lama &$ (dua belas) bulan sejak tanggal surat

keberatan diterima (oleh Kantor Pelayanan Pajak), direktur jenderal pajak harus memberikan

keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak! Kemudian sesuai dengan ketentuan

pasal $0 ayat (1) undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, keputusan

direktur jenderal pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian,

menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar!

"engan demikian ada kepastian hukum bagi Wajib Pajak yaitu jika dalam jangka

aktu &$ bulan Wajib Pajak tidak menerima keputusan atas keberatan yang diajukannya maka

keberatan Wajib Pajak harus diterima! "an, adalah “legal” adanya baha keputusan direktur

jenderal pajak terhadap pengajuan keberatan bisa berupa' mengabulkan seluruhnya atau

sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar! 2enurut surat

Direktur Jenderal Pajak Nomor : S-203/Pj./2009 Tanggal 13 Agutu 2009 tentang *ertib

.dministrasi "alam Proses Keberatan, anding "an 3ugatan telah memberikan gambaran

lebih jelas perihal persyaratan dan tertib adminstrasi dalam pengajuan keberatan!

2. Dasar Hukum

.dapun dasar hukum bagi keberatan antara lain 'a! Pasal &0 sampai dengan pasal $4 undang-undang tentang bea perolehan hak atas tanah

dan bangunan!

b! Keputusan 2enteri Keuangan +omor 01$5kmk!465&778 tentang Pemberian Pengurangan

ea Perolehan 9ak .tas *anah "an angunan!

c! Keputusan "irjen Pajak +omor Kep - $15pj!05&778 tentang *ata :ara Pemberian

Pengurangan ea Perolehan 9ak .tas *anah "an angunan!

d! Keputusan "irjen Pajak +omor Kep - $$5pj!05&778 tentang *ata :ara Pengajuan "an

Penyelesaian Keberatan ea Perolehan 9ak .tas *anah "an angunan!

3. Dalam Hal Apa Keberatan Dapat Diajukan



Keberatan dapat diajukan atas '

a! urat ketetapan pajak kurang bayar (KPK)

b! urat ketetapan pajak kurang bayar tambahan (KPK*)

c! urat ketetapan pajak lebih bayar (KP)

d! urat ketetapan pajak nihil (KP+)

e! Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga!

ebagian besar Wajib Pajak melakukan proses keberatan karena surat ketetapan pajak

(skp) yang dianggap tidak adil! "an surat ketetapan pajak itu biasanya diterbitkan sebagai

produk dari pemeriksaan pajak! Keberatan umumnya didahului dengan proses pemeriksaan!

!. Ketentuan Pengajuan Keberatan

Keberatan diajukan kepada kepala kantor pelayanan pajak (kpp) di tempat Wajib Pajak

terdatar, yang dapat mengajukan keberatan'

a! agi Wajib Pajak badan oleh pengurus;

b! agi Wajib Pajak orang pribadi oleh Wajib Pajak yang bersangkutan;

c! Pihak yang dipotong5dipungut pihak ketiga;

Kuasa yang ditunjuk oleh mereka pada butir diatas dengan syarat'

a! "iajukan secara tertulis dalam bahasa indonesia!

b! Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau

dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dan disertai alasan-alasan

yang jelas!

c! atu keberatan harus diajukan untuk satu jenis pajak dan satu tahun5masa pajak!

Pengajuan keberatan tidak menunda keajiban membayar pajak dan pelaksanaan



penagihan pajak dan keberatan yang tidak memenuhi syarat, dianggap bukan surat

keberatan, sehingga tidak diproses!

d! "alam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak

ajib melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sejumlah yang disetujui Wajib

Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan!

". #angka $aktu Pengajuan Keberatan

.dapun jangka aktu pengajuan keberatan antara lain'

a! Keberatan harus diajukan dalam jangka aktu 1 bulan sejak tanggal skp atau sejak

tanggal dilakukan pemotongan5pemungutan, kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan

jangka aktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena di luar kekuasaannya b! urat keberatan yang diantar langsung ke kantor pelayanan pajak, maka jangka aktu 1

bulan dihitung sejak tanggal skp atau sejak dilakukan pemotongan5pemungutan oleh

pihak ketiga sampai saat keberatan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak!

c! urat keberatan yang dikirim melalui pos (harus dengan pos tercatat), maka jangka aktu

1 bulan dihitung sejak tanggal skp atau sejak dilakukan pemotongan5pemungutan oleh

pihak ketiga sampai dengan tanggal bukti pengiriman melalui kantor pos dan giro!<ika leat tiga bulan, surat keberatan tidak dianggap karena tidak memenuhi syarat

ormal! *etapi juga membolehkan jangka aktu lebih dari tiga bulan jika “dalam keadaan

diluar kekuasaannya!” #nilah klausul yang sering dimanaatkan oleh Wajib Pajak! Pengajuan

keberatan tidak menunda keajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak!

%. Pen&elesaian Keberatan

"irektur <enderal Pajak dalam jangka aktu paling lama &$ (dua belas) bulan sejak

tanggal surat keberatan diterima, harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan!

.pabila dalam jangka aktu &$ (dua belas ) telah leat dan direktorat jenderal pajak tidak

memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima



keputusan keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau

menambah besarnya jumlah pajak terhutang!

'. Permintaan Penjelasan(Pemberian Keterangan Tamba)an

.dapun permintaan5pemberian keterangan tambahan antara lain'a) =ntuk keperluan pengajuan keberatan Wajib Pajak dapat meminta penjelasan5 keterangan

tambahan dan kepala kpp ajib memberikan penjelasan secara tertulis hal-hal yang

menjadi dasar pengenaan, pemotongan, atau pemungutan!

b) Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis sebelum surat

keputusan keberatannya diterbitkan!

BAND*NG

1. Pengertian

anding adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak apabila .pabila Wajib

Pajak tidak atau belum puas dengan keputusan yang diberikan atas keberatan yang

sebelumnya telah diajukan! Pengajuan banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak ke Pengadilan

Pajak sebagai upaya hukum terakhir! Keputusan Pengadilan Pajak tidak dapat diganggu gugat

ke pengadilan umum atau pengadilan tata usaha negara dan putusannya merupakan putusan

akhir dan bersiat tetap!

Pengertian yang tercantum pada Pasal & ayat (0) uu +o! &6 *ahun $44$ tentang

Pengadilan Pajak, “anding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau

Penanggung Pajak terhadap suatau keputusan yang dapat diajukan anding, berdasarkan

peraturan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku!”

Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak, dengan syarat'a! *ertulis dalam bahasa #ndonesia;

b! "alam jangka aktu 1 bulan sejak keputusan atas keberatan diterima

c! 2engemukakan alasan yang jelasd! "ilampiri salinan urat Keputusan atas keberatan

e! *erhadap satu keputusan diajukan satu surat banding;

! <umlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar %4>!



2. Ketentuan +,rmal Dalam Pengajuan Ban-ing

Ketentuan ormal mengenai pelaksanaan banding diatur dalam ketentuan Pasal $8 == K=P!

== Pengadilan Pajak, yang bisa diuraikan sebagai berikut 'a) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak

terhadap keputusan keberatan yang ditetapkan oleh "irjen Pajak! b) Putusan badan peradilan pajak bukan merupakan keputusan tata usaha negara!

c) Pengajuan permohonan banding tidak menunda keajibannya membayar pajak dan

pelaksanaan penagihan pajak!<ika Wajib Pajak bersikeras tidak bersedia membayar (sebelum ada keputusan

keberatan atau banding ) maka tindakan penagihan pajak akan dilakukan oleh iskus sampai

pada tindakan surat paksa, sita dan lelang! =ntuk mengantisipasi hal tersebut, mengacu pada

ketentuan Pasal 61 ayat ($) == Pengadilan Pajak, Wajib Pajak dapat mengajukan gugatan

terhadap pelaksanaan penagihan pajak (ditujukan ke Pengadilan Pajak) yang dibarengi

permohonan agar tindak lanjut pelaksanaan penagihan pajak ditunda selama pemeriksaan

sengketa pajak sedang berjalan sampai ada putusan Pengadilan Pajak!

3. &arat +,rmal Pengajuan Ban-ing

yarat-syarat pengajuan banding ditetapkan dlam ketentuan Pasal $8 == K=P dan

diperjelas lagi dalam hukum acara banding yang tercantum pada Pasal 1% s5d 17 ==

Pengadilan Pajak antara lain '

a) anding kepada Pengadilan Pajak diajukan secara tertulis (dengan urat anding) dalam

bahasa #ndonesia! b) anding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli arisnya, seorang pengurus, atau kuasa

hukumnya!c) anding diajukan dalam jangka aktu 1 (tiga) bulan sejak tanggal diterima keputusan

yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan!d) *erhadap & (satu) Keputusan diajukan & (satu) urat anding!

e) anding diajukan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal diterima

surat keputusan yang dibanding!



) urat anding dilampiri salinan surat keputusan yang dibanding!

g) "alam hal banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang, banding

hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar %4>

(lima puluh persen)h) Pemohon anding dapat melengkapi urat andingnya untuk memenuhi ketentuan yang

berlaku, sepanjang masih dalam jangka aktu yang ditetapkan!"alam Pencabutan anding Perlu diperhatikan, baha banding yang telah dicabut melalui

penetapan atau putusan tidak dapat diajukan kembali!

!. Pr,ses Pelaksanaan ban-ing

Prosedur dan *ata :ara banding, termasuk batasan jangka aktunya, telah ditetapkan di

dalam ketentuan == Pengadilan Pajak! ihat gambar $ yang mengilustrasikan proses

pelaksanaan banding, dimulai dari terbitnya KP sampai ke Putusan anding



Gambar 2, #lustrasi proses pelaksanaan banding, dimulai dari terbitnya KP

sampai ke Putusan anding

!eterangan '

&) 3ambar diatas hanya menjelaskan proses banding yang memenuhi ketentuan ormal

$) <angka aktu yang tercantum dalam gambar ini adalah jangka aktu maksimal (paling

lambat)

1) PP ? Pengadilan Pajak

6) W.<# P.<.K ? Wajib Pajak Pemohon anding%) *erbanding ? @iskus (pejabat berenang yang meakili "irjen Pajak)

0) = ? urat =raian anding

"alam ketentuan Pasal 6% ayat (%) == Pengadilan Pajak telah ditegaskan, baha

Pengadilan Pajak tetap akan melanjutkan pemeriksaan banding meskipun iskus tidak

menyerahkan urat =raian banding (=) atau urat *anggapan dan W.<# P.<.K

Pemohon anding tidak menyampaikan urat antahan! 9al itu bisa diartikan, pembuatan



= oleh iskus maupun urat antahan oleh W.<# P.<.K bukan merupakan suatu

keharusan! +amun, baik = maupun urat antahan sebenarnya sangat penting! ebab,

keduanya bisa menjadi saran untuk saling menyampaikan pendapat, argumen, dan bukti-bukti

dari masing-masing pihak yang bersengketa! ecara tidak langsung hal itu dapat membentuk

opinni yang benar di mata 2ajelis atau 9akim Pengadilan Pajak yang menangani sengketa!

". *mbalan Bunga

.pabila pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima sebagian atau

seluruhnya, sepanjang utang pajak sebagaimana dimaksud dalam KPK dan KPK* telah

dibayar yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, maka kelebihan pembayaran pajak

dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar $> (dua persen) sebulan, paling lama

$6 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak tanggal pembayaran pajak sampai dengan

diterbitkannya Keputusan Keberatan atau Putusan anding!

/ampiran0



,nt,) +,rm Pem,),n Keberatan $ajib Pajak

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : PER-49/PJ/2009

TENTANG : TATA CARA PENGAJUAN DANPENYELESAIAN KEBERATAN

Nomor : ...................................................... ! ...................................................... 2!

L"m#$r"% : ...................................................... &!

'"( : P)%*"+,"% K))r""%

Y. K)#"(" KPP .................................... 4!

............................................................

............................................................

Y"%* )r"%" "%*"% $ "1" $%$ :

N"m" : ...................................................... !

NP3P : ...................................................... !

A("m" : ...................................................... 5!

)r$%"67)("6, :

3"+$ P"+"6

P)%*,r,7 K,"7" "r$ 3"+$ P"+"6 :

N"m" : ...................................................... 8!

NP3P : ...................................................... 9!

A("m" : ...................................................... 0!

)r7"m" $%$ m)%*"+,6"% 6))r""% ""7 7,r" 6))"#"% #"+"6 76#!/#)moo%*"% "",#)m,%*,"% o() #$"6 6)$*" !:

J)%$7 7,r" : ...................................................... !

Nomor "%"%**"(

: ...................................................... 2!

J)%$7 P"+"6 : ...................................................... &!

M"7"/T",%P"+"6

: ...................................................... 4!

A("7"% 6))r""% !:

. S)%*6)" ............................................................................ .........................................................................."7"r 6or)67$#)m)r$67" .................................................... ...................................................................



........."("7"% 6))r""% "% +,m(" m)%,r, 3"+$P"+"6 ............................................................................................

2. S)%*6)" ............................................................................ ........................................................................."7"r 6or)67$

#)m)r$67" .................................................... ..........................................................................."("7"% 6))r""% "% +,m(" m)%,r, 3"+$P"+"6 ...........................................................................................

&. 7

B)r"7"r6"% "( )r7), $ ""7 m"6":J,m(" #"+"6 ;"%* )r,"%* m)%,r, 7,r" 6))"#"% #"+"6 7))7"r :

..................................!

J,m(" #"+"6 ;"%* )r,"%* m)%,r, #)r$,%*"% 3"+$ P"+"6 7))7"r :..................................5!

J,m(" #"+"6 ;"%* )r,"%* ;"%* $7),+,$ "("m #)m""7"% "6$r #)m)r$67""% 7))7"r :

..................................8!

J,m(" ;"%* )(" $(,%"7$ 7))7"r ....................9! "%**"( ........................20! #"""%6 .....................2! )%*"% NTPP .........................22!

L"m#$r"%2&!:

No. J)%$7 Do6,m)% 7)/()m"r

D)m$6$"% 7,r" 6))r""% 6"m$ 7"m#"$6"% ,%,6 "#" $#)r$m"%*6"%.

3"+$ P"+"6/P)%*,r,7/K,"7"!

................................. 24!

B)r$ "%" < #"" 6o"6 ;"%* 7)7,"$

! Cor) ;"%* $"6 #)r(,

Keberatan Dan Banding

Documents

Transcript of Keberatan Dan Banding