KEBERAGAMAN BUDAYA

24
KEBERAGAMAN BUDAYA, AGAMA, DAN ADAT-ISTIADAT SEBAGAI KEKAYAAN BANGSA A. KEBERAGAMAN BUDAYA Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu. 1. Pengertian Budaya MUHAMMAD HAKIM (2142201220005)

description

keragaman budaya merupakan salah satu bentuk kekayaan yang ada di indonesia

Transcript of KEBERAGAMAN BUDAYA

KEBERAGAMAN BUDAYA, AGAMA, DAN ADAT-ISTIADAT SEBAGAI KEKAYAAN BANGSA

A. KEBERAGAMAN BUDAYADengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.1. Pengertian BudayaBudaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.2. Pengertian kebudayaanKebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.3. Karakteristik BudayaBudaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah :1) Kebudayaan adalah milik bersama2) Kebudayaan adalah merupakan hasil belajar3) Kebudayaan didasarkan pada lambang4) Kebudayaan terintegrasi5) Kebudayaan selalu berubah6) Kebudayaan bersifat relatifDalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (pattern of behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Adapun subtansi atau isi utama budaya adalaha. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna sekitar tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu. .b. sistem nilai budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup.c. kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan dengan mereka yang sudah meninggal.d. persepsi, yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang suatu permasalahan.e. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang dipilih secara selektif oleh masyarakat. Pandangan hidup dapat berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau renungan atau falsafah hidup individu.f. etos budaya, yaitu watak khas dari suatu budaya yang tampak dari luar4. Pengaruh keberagaman budaya di Indonesiaa) Pengaruh positifKeanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional. Tetanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.b) Pengaruh negatifTerjadinya kecurigaan antar suku dan hambatan pergaulan antar suku karena perbedaan bahasa dan budaya. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.5. Masalah yang muncul akibat keberagaman budayaa) KonflikKonflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecahkan kesatuan dalam masyarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik tersebut dapaat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak jelas. Berdasarkan jenisnya, konflik terbagi atas tiga, yaitu konflik rasial, antarsuku dan antaragama.b) IntegrasiIntegrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antar bagian dalam organisme hidup atau antar anggota dalam masyarakat sehingga penyatuan hubungan dianggap harmonis.c) DisintegrasiMerupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.d) ReintegrasiReintegrasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.6. Manfaat keberagaman budayaKebudayaan masyarakat indonesia sangat beranekaragam karena terdiri atas bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dsb. Keberagaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.Namun keberagaman budaya juga menyebabkan kehidupan masyarakat indonesia menjadi rawan konflik. Kebesaran kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam suatu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan dis integrasi sosial.7. Potensi keberagaman budayaWalaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya nasional sehingga kesatuan kesadaran atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi.Disatu sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan agama. Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya dominasi budaya masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta adanya ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal. Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.8. Pasal yang menyangkut mengenai budayaPasal 32a) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.b) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

B. KEBERAGAMAN AGAMA1. Pengertian AgamaPengertian agama adalah kepercayaan akan adanya tuhan sebagai pencipta alam dan seisinya. Agama memiliki sifat yang mutlak dan dapat dipilih siapapun di dunia ini tanpa ada paksaan. Kebebasan dalam beragama merupakan bagian dari hak asasi manusia.Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Sila pertama Pancasila berbunyi KeTuhanan Yang Maha Esa. Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha.DalamUUD 1945dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".2. Agama utama di Indonesiaa) IslamIndonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawadan Sumatera. Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit dan Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan Sumatera.b) Kristen ProtestanKristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonialBelanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat pada abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota. Di Indonesia, terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua, Ambon,dan Sulawesi Utaradengan 90%,91%,94% dari jumlah penduduk.c) HinduKebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad 1 M, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataramdan Majapahit. Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.d) BuddhaBuddha tiba di Indonesia pada abad 6 M. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerajaanSailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia.Sejumlah warisan dapat ditemukan di Indonesia, mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.e) KatolikAwal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18 Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah. Agama Katolik mulai berkembang di Jawa Tengah ketika Frans van Lith menetap di Muntilanpada 1896 dan menyebarkan iman Katolik kepada rakyat setempat.f) KhonghucuAgama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial.3. Pasal yang menyangkut mengenai agamaPada pasal 29 UUD 1945 dijelaskan bahwa :a) Negara berdasar atas Ketuhahan Yang Maha Esa.b) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamnya dan kepercayaannya itu.

C. KEBERAGAMAN ADAT ISTIADATAdat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

1. Pengertian adatMenurut kamus umum bahasa indonesia adat mepunyai beberapa makna diataranya, adat diartikan sebagai cara(kelakuan dsb) yang sudah menjadi kebiasaan. Yang kedua adat diartikan sebagai wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem.2. Pengertian adat istiadatAdat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat (Kamus besar bahasa indonesia, 1988:5,6).3. Pasal yang mengenai adat istiadatPasal Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 44 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 mengenai Desa maka perlu menetapkan Pemberdayaan, Pelestarian, dan Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat.Sinonim dari istilah adat adalah tradisi, arti tradisi yang palig mendasar adalah traditum yaitu sesuatu yang diteruskan(transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang, bisa berupa benda atau tindak laku sebagai unsur kebudayaan atau berupa nilai, norma, harapan, dan cita-cita. Dalam hal ini tidak dipermasalahkan berapa lama unsur-unsur tersebut dibawa dari satu generasi kegenerasi berikutnya.4. Kriteria adat istiadatKriteria yang paling menentukan bagi konsepsi tradisi itu adalah bahwa tradisi diciptakan melalui tindakan dan kelakuan orang-orang melalui fikiran dan imaginasi orang-orang yang diteruskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya(Skils dalam Sayogyo,1985:90).Sesuatu yang diteruskan itu tidak harus sesuatu yang normatif. Kehadirannya dari masa lalu tidak memerlukan bahwa ia harus diterima dan dihayati. Tradisi yang diteruskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya itu mencakup objek-objek kebendaan, macam-macam kepercayaan, images mengenai orang orang, atau kejadian sosial, kebiasaan, dan adat lembaga sosial. Juga meliputi bangunan, monumen, patung, lukisan,buku-buku,alat-alat dan mesin. Dalam kebiasaan dan lembaga sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan-tindakan tertentu berpusat pada kelakuan berpola dalam kebudayaan, bagian yang ditranmisikan adalah pola yang secara tidak langsung menyatakan berbagai tindakan dan kepercayaan yang dibutuhkan serta yang mengatur atau melarang.Adat bisa meliputi sistem nilai, pandangan hidup, dan ideologi. Sistem nilai budaya, merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam ala pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat tersebut. Dalam tiap masyarakat, baik yang komplek maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu dengan lainnya berkaitan hingga merupakan satu sistem, dan sistem itu pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan dan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya.( Kuntjara, 1981: 190).

D. HUBUNGAN ANTARA BUDAYA, ADAT ISTIADAT DAN AGAMA1. Hubungan Adat dengan KebudayaanMenurut E.B Tylor pengertian kebudayaan yaitu kompleks yang mencakup : pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat, maka jelaslah bahwa adat (adat-istiadat) adalah bagian at,au unsur dari kebudayaan.Menurut Prof. Koentjaraningrat kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, yang berarti akal atau budi. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.Dalam bahasa asing culture yang artinya sama dengan kebudayaan berasal dari kata Latin colere. Kemudian culture sebagai segala daya upaya dan tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam. Ada yang membedakan budaya dengan kebudayaan. Dimana budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, karsa sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa itu.Menurut Koentjaraningrat kebudayan berarti keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Bagian dari Antropologi yang mempelajari kebudayaan adalah Antropologi budaya atau Kulturologi. Sedangkan definisi filosofis dari JWM. Bakker, SJ tentang kebudayaan adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani.Meninjau definisi Koentjaraningrat berarti hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan, karena amat sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakannya dengan belajar. Ditambahkan oleh Deals dan Hoijer bahwa dalam proses belajar tersebut (dari kecil hingga dewasa) manusia menggunakan berbagai macam simbol dan inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Secara etimologis istilah simbol berasal dari bahasa Yunani symbollein (suatu bentuk kata kerja) yang berarti menimbang dengan hati-hati, maksudnya disini adalah suatu hal yang artinya harus dicerna dengan hati-hati melalui pikiran, sebagai suatu analogi untuk menghadirkan sesuatu yang lain. Simbol kadang-kadang disamakan dengan tanda (sign). Dua istilah ini berbeda dimana sign adalah sesuatu yang merangsang subyek untuk berbuat atau mengasosiasi subyek kesesuatu.Menurut S.K. Langer macam simbol dibedakan menjadi :a) Simbol menurut bentuk (simbol formal) yang dibedakan menjadi dua macam yaitu: Simbol presentasional, adalah simbol yang secara spontan menghadirkan apa yang dikandungnya. Nisalnya : lukisan, arca, tari-tarian dan sebagainya. Simbol diskursif/naratif adalah simbol yang secara tidak spontan mengungkapkan apa yang mau diungkapkannya,cara pengutarannya dengan cerita. Misalnya: bahasa.b) Simbol menurut cara penggunaannya. Misalnya: mitos, ritus, musik dan sebagainya.Cassirer menyatakan bahwa proses kelahiran simbol melibatkan tiga elemen dasar yaitu:a) Unsur manusia dengan kemampuan intelektualnyab) Realitas diluar manusia sebagai obyek simbolisasic) Serta unsur interkomunikasi (untuk memberi arti simbolisasi)Ketiga unsur akan membentuk sistem, yaitu sistem simbolik. Jadi menurut Cassirer, seluruh jenis mahluk didalam kegka realitas, dilandasi oleh dua sistem yaitu sistem oenerima dan sistem pemberi (penghasil).L.White ingin meyakinkan kita bahwa seluruh peradaban umat manusia dihasilakan dan selanjutnya dilestarikan hanya melalui penggunaan simbol simbol. Kalau pada Cassirer ucapannya yang menarik adalah animal symbolicum, sedangkan pada L. White yang perlu direnungkan adalah ucapan Human behaviour is symbolic behaviour, symbolic behaviour is human behaviour.Dengan belajar lewat simbol-simbol kebudayaan dapat diwariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya dan jadilah kebudayaan milik suatu masyarakat. Walaupun kebudayaan diperoleh lewat proses belajar tidak berarti bahwa kebudayaan adalah tingkah laku. Kebudayaan bukan tingkah laku tetapi terwujud dalam tingkah laku.Prof. Koentjaraningrat menyebutkan kebudayaan mempunyai 3 wujud:a) Wujud ideal (cultural system) adalah suatu kompleks dari ide-ide (termasuk gagasan, cita-cita dan pandangan hidup), nilai-nilai budaya, norma-norma, dan hukum.b) Wujud aktifitas (social system), Sistem sosial ini terdiri dari aktifitas-aktifitas manusia yang berinteraksi.c) Wujud fisik yang terdiri dari keseluruhan total hasil dari aktifitas atau karya semua manusia dalam masyarakat, yang sifatnya paling konkrit dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto.Ketiga wujud terurai dalam kenyataan kehidupan masyarakat tentu tak terpisah satu dengan yang lainnya. Kebudayan ideal atau adat mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya dari manusia. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup.Tampaklah sudah bahwa adat adalah bagian dari kebudayaan yaitu yang berwujud ideal. Adat atau sistem budaya ini adalah yang memberikan pedoman, arah serta menjiwai masyarakat pendukung kebudayaan. Telah disebutkan bahwa adat itu terdiri dari unsur-unsur :a) Cita-cita yaitu gagasan atau ide-ide tentang sesuatu yang akan dituju atau dicapai karena dalam anggapannya merupakan sesutau yang bernilai.b) Pandangan hidup (filsafat hidup) atau life view adalah konsepsi-konsepsi dari orang biasa atau orang cerdik pandai untuk membuat hidup sedapat mungkin dapat dipahami dan mengandung makna.c) Nilai-nilai budaya adalah konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga besar dari warga masyrakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup. Dan hubungannya dengan nilai-nilai religius dimana religi sebagai salah satu unsur kebudayaan universal. Jadi harus ditambah dengan masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan Tuhan (alam gaib).d) Norma (kaidah) adalah aturan untuk bertindak atau pedoman untuk berperikelakuan atau bersikap tindak atau dapat juga dikatakan sebagai patokan tentang perikelakuan yang pantas. Norma-norma dapat digolongkan sebagai berikut :1) Menurut pranata-pranata (lembaga-lembaga) yang ada.2) Menurut kekuatan sanksinya : Norma kebiasaan yang disebut usage. Istilah usage berarti : kebiasaan, adat dan pemakaian. Oleh karena itulah dalam kaitannya dengan norma atau aturan istilah usage diartikan : aturan kebiasaan/adat, aturan pemakaian. Dalam istilah Indonesia disebut cara. Sanksinya misalnya berupa celaan. Norma/kaedah yang disebut folkways. Di Indonesia secara populer folkways diterjemahkan dengan kebiasaan. Sanksinya dapat berupa disalahkan oleh orang banyak. Norma/kaedah yang disebut Mores. Norma ini dapat pula dikatakan norma yang bersumber pada suara bathin masyarakat. Sanksinya dapat berupa hukuman yang diberikan oleh masyarakat. Norma yang disebut custom. Norma ini sering diartikan sebagai adat istiadat yang dibagi menjadi : adat dalam arti luas (sebagai wujud ideal kebudayaan), dan adat dalam arti sempit (merupakan bagian dari wujud ideal dari kebudayaan) yang mencakup norma yang disebut custom. Sanksinya misalnya dikeluarkan dari masyarakat. Norma hukum adalah norma yang sanksinya paling kuat dan tegas, dan norma hukum ini biasanya dibedakan antara norma hukum yang tertulis dan tidak tertulis (hukum adat). Sanksinya adalah dapat berupa pemulihan berupa keadaan dan hukuman.3) Menurut hubungan pribadi yang diaturnya dapat dibedakan: Norma yang termasuk golongan aspek hidup pribadi yang mencakup norma kepercayaan dan norma kesusilaan. Norma yang termasuk golongan aspek hidup antar pribadi yang meliputi norma sopan santun dan norma hukum.e) HukumSulit untuk mendefinisikan hukum secara lengkap karena ruang lingkupnya yang luas. Hukum dipandang sebagai suatu sistem yang disebut sebagai sistem hukum yang mencakup : Struktur hukum yang merupakan wadah yang berisikan lembaga lembaga hukum. Substansi hukum yang terdiri dari perangkat norma norma yang berisi suruhan, larangan, atau kebolehan dan perilaku ajeg. Budaya hukum, mencakup segala gagasan, sikap, kepercayaan, harapan harapan, maupun pandangan pandangan mengenai hukum yang berintikan pada nilai.2. Hubungan Adat dengan AgamaIstilah peraturan agamadijumpai pada abad ke 19 yang merupakan akibat pengaruh teori Van Den Berg dan Salmon Keyzer yang terkenal dengan Teori Reception in Complexu yaitu teori penerimaan dalam keseluruhan. Menurut teori ini adat (hukum adat) suatu golongan masyarakat adalah resepsi seluruhannya dari agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu.Teori ini ditentang oleh Snouck Hurgronye, ia mengatakan tidak semua hukum agama diterima dalam adat. Hanya beberapa bagian tertentu dari hukum adat yaitu terutama bagian dari hidup manusia yang sifatnya sangat pribadi yang hubungannya erat dengan kepercayaan dan hidup batin. Misalnya perkawinan dan waris. Pendapat ini disempurnakan kembali oleh Ter Haar dimana dikatakan khususnya dalam bidang waris tidaklah mutlak, ada juga hukum waris yang merupakan hukum adat yang asli sama sekali, dimana tidak terpengaruhi oleh hukum agama. Misalnya hukum waris Minang. Pengaruh agama (hukum agama) terhadap adat/hukum adat dimasing-masing golongan masyarakat intensitasnya tidaklah sama.Terhadap agama sebagai unsur kebudayaan ada dua pendapat :1) Para ahli filsafat menyatakan agama bukan unsur kebudayaan karena agama merupakan keyakinan hidup rohani pemeluknya yang merupakan tanggung jawab manusia kepada Tuhan.2) Para ahli antropologi dan sosiologi menyatakan bahwa agama adalah salah satu unsur kebudayaan karena berkenaan dengan agama, antropologi mempelajari volusinya, fungsinya, peranan agama dalammasyarakat atau hubungan pranata agama dengan pranata pranata lainnya.Agama setelah disesuaikan dan dikembangkan menurut kondisi dan situasi kehidupan manusia dalam dunia ini, timbulah nilai-nilai, norma-norma, panndangan-pandangan serta hukum-hukum yang dalam pengembangannya tetap berdasarkan pada agama semula. Inilah merupakan wujud ideal atau adat dari agama yang selanjutnya kita sebut sebagai adat agama/adat dari agama. Hanya saja dalam eksistensinya adat agama dapat ditinjau dari dua segi yaitu :1) Dari segi adat, dimana adat agama adalah adat pula yaitu adat yang dipengaruhi oleh agama yang cukup dominan intensitasnya.2) Dari segi agama, adat agama adalah pelaksanaan lebih lanjut dari agama, disini adat agama adalah bagian dari agama.Disamping keterkaitannya dengan agama masih ada yang mempengaruhi adat yaitu tradisi dari masyarakat mana adat itu tumbuh. Tradisi disiniyang dimaksudkan adalah unsur asli yang dimiliki masyarakat yang diwariskan secara turun temurun.Oleh karena itu sekarang dapat dikatakan bahwa agama dan tradisi adalah dua unsur yang mempengaruhi adat istiadat.MUHAMMAD HAKIM (2142201220005)