Kebanksentralan-SMA 1 Banjar
-
Upload
rigar-tabah-primadana -
Category
Documents
-
view
96 -
download
0
Transcript of Kebanksentralan-SMA 1 Banjar
FE UNSOED - SMA N 1 BANJARNEGARAFE UNSOED - SMA N 1 BANJARNEGARA
20122012
KEBANKSENTRALANKEBANKSENTRALAN(Pembekalan Olimpiade Sains Nasional (Pembekalan Olimpiade Sains Nasional
Ekonomi)Ekonomi)
1
Oleh: AGUS ARIFINOleh: AGUS ARIFIN
Kenapa Bank Sentral penting?
• Sebagai otoritas moneter, kebijakan bank sentral sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan ekonomi suatu negara.
• Dalam hal bank sentral juga berfungsi sebagai pengawas bank dan sebagai pengatur lalu lintas pembayaran, bank sentral juga sangat vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. (Di negara berkembang pada umumnya sektor keuangan masih di dominasi oleh industri perbankan).
• Bank sentral sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi otoritas fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro suatu perekonomian.
2
Peran dan kelembagaan Peran dan kelembagaan BBank Indonesia juga mengalami evolusi dr bank ank Indonesia juga mengalami evolusi dr bank komersial, bank komersial, bank sirkulasi hingga menjadi bank sentral .......sirkulasi hingga menjadi bank sentral .......
UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg pengganti DJB wet 1922.
BI sebagai bank sentral RI. Bagian dr Pemerintah Kebijakan oleh Dewan
Moneter
Pencetakan uang utk defisit fiskal vs. Sanering 1959 dan hyperinflasi 1965/68.
Dominasi politik dan pembiayaan bank sentral.
Pencetakan uang vs. Sanering (Gunting Sjafrudin) 1950.
Bentuk formal bank sentral belum ada.
De Javasce Bank (DJB) vs BNI. UUD 1945 Pasal 23: BI sbg bank sentral
Stl KMB, UU Nasionalisasi DJB (1951)
Sta
tuS
tatu s s
Lan
das
Lan
das
an
an
H
uku
mH
uku
m
Pera
Pera
n
n
Peri
sti
wP
eri
sti
waa
Pen
tin
gP
en
tin
g
DJB dan BNI sbg bank sirkulasi.
Mata uang Belanda & Jepang vs. ORI.
Tugas: (i) Stabilitas moneter, (ii)Pengedaran uang, (iii) Sistem pembayaran.
Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii) Kasir Pem, (ii) Bankers bank
Masih menjalankan fungsi bank komersial.
1945-19521945-1952 1953-19671953-1967
Evolusi Peran Bank Indonesia3
Sta
tu s
Lan
das
an
H
uku
m
Pera
n
Peri
sti
wa
Pen
tin
g
Stabilisasi ekon (1968-72) Hasil minyak (1973-82) & kebijakan
kredit selektif KLBI). Deregulasi (1983-92) dan kebijakan
moneter tidak langsung. Krisis 1997, BLBI, reformasi. Konflik tujuan stabilitas harga dan
kurs rupiah vs. tujuan ekonomi lain.
BI sebagai bank sentral RI Bagian dari Pemerintah Peran dan kebijakan oleh Dewan
Moneter UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.
Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii) Mendorong produksi, kesempatan kerja.
Masih berperan sbg: (i) Agen Pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah, (ii) Bankers bank.
Fungsi bank komersial tidak ada lagi.
BANK INDONESIA
dewasa ini ...
1968-19981968-1998 1999-1999-SekarangSekarang
Evolusi Peran Bank Indonesia 4
Financial SystemFinancial System
Households Firms Government
Borrowers
Households Firms Government
Savers
Returns
Funds
Returns
Funds
Funds
Returns
Returns
Funds
Central Bank’s role in the flow of funds
Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi
Government /Central BankInvolvement
Financial Intermediaries
Financial Market
Infrastructure and Environtment
Infrastructure and Environtment
5
STATUS DAN KEDUDUKAN BI
• BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia• BI adalah badan hukum dan lembaga
negara yang independen dalam melakukan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas diatur dalam undang-undang
6
Tugas Pokok Bank Indonesia1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
Tujuan Bank IndonesiaMencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIAMENURUT UU NO.23 TAHUN 1999 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UU NO.3 TAHUN 2004
1. Terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi (internal
value)
2. Terhadap mata uang negara lain tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain (external value)
Kestabilan Nilai Rupiah ?
7
Men
etap
kan d
an M
elak
sanak
anKeb
ijaka
n M
onet
er
Men
gat
ur
dan
Men
jaga
Kel
anca
ran S
iste
m P
embay
aran
Men
gat
ur
dan
Men
gaw
asi Ba
nk
Kebijakan Moneter: Mempengaruhi perkembangan moneter
(uang beredar dan suku bunga) untuk mencapai sasaran inflasi.
Memerlukan dukungan kelancaran sistem pembayaran yang cepat, aman, efisien.
Kebijakan Sistem Pembayaran Mengatur dan menyelenggaran sistem
pembayaran (tunai dan nontunai) untuk kelancaran ekonomi.
Memerlukan sistem perbankan yang sehat, kuat dan stabil.
Kebijakan Perbankan: Mengatur dan mengawasi bank baik
secara individual maupun sbg sistem. Mempengaruhi efektivitas kebijakan
moneter dan kelancaran sistem pembayaran.
Untuk mencapai tujuan dalam UU Bank Indonesia mempunyai tiga tugas yang saling terkait .....
TUGAS:
8
Mencapai dan MemeliharaKestabilan Nilai Rupiah
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIAMENURUT UU NO.23 TAHUN 1999 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UU NO.3 TAHUN 2004
KETERKAITAN TUGAS POKOK BI
KebijakanMoneter
KelancaranSistem
Pembayaran
Pengawasan Dan
Pengaturan Bank
9
ULTIMATETARGET
INFLATION
ECONOMICCAPACITY
Ys
Yd
OPERATIONALTARGET
ECONOMICACTIVITY
Investment
Consumption
Export
Import
Government Ex
Monetary Instrument
1. OPEN MARKET OPERATION
2. DISCOUNT FACILITY
3. RESERVE REQUIREMENT
4. FOREIGN EXCHANGE INTERVENTION
MONEY SUPPLYOR
INTEREST RATE
10KERANGKA KEBIJAKAN MONETER
SISTEM PEMBAYARAN
.Pembeli (Payor)
Penjual (Payee)
Flow pembayaran
Flow barang/jasa
Bank BBank A
Settlementdi Bank Sentral
RpInstrumen
Pengirim Penerima
Kliring
Tunai (uang kertas & logam)
Non- Tunai
11
Nontunai: cek, bilyet giro, wesel, kartu kredit, kartu ATM
PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANKPENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK
.Ruang Lingkup Kebijakan
Perbankan Perijinan di bidang perbankan Pengaturan dan ketentuan
perbankan Pengawasan terhadap bank Sanksi terhadap pelanggaran
ketentuan
12
Pelaksanaan Tugas Bank Sentral di Beberapa Negara
13
Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran
Indonesia Ya Ya Ya Malaysia Ya Ya Ya Selandia Baru Ya Ya Ya Afrika Selatan Ya Ya Tidak Brasil Ya Ya Sebagian India Ya Ya Sebagian Singapura Ya Ya Sebagian Belanda Ya Sebagian Ya Itali Ya Sebagian Ya J erman Ya Sebagian Ya Amerika Ya Sebagian Sebagian Perancis Ya Sebagian Sebagian Australia Ya Tidak Ya J epang Ya Tidak Ya Brunei Ya Tidak Tidak Hong Kong Ya Tidak Tidak Inggris Ya Tidak Tidak
Sumber : berbagai referensi
Kedudukan Bank Indonesia dalam Sistem Kenegaraan Republik Indonesia
Bank Indonesia
MPR
BPK MA
Kepala Negara
Kepala Pemerintaha
n
Presiden DPR
14
ORGANISASI BANK INDONESIA
• Bank Indonesia berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia
• Bank Indonesia dapat mempunyai kantor di dalam dan di luar wilayah negara RI
• Bank Indonesia dipimpin oleh dewan gubernur, yang terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak banyaknya 7 Deputi Gubernur.
• Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR
• Khusus untuk Deputi Gubernur usul Presiden dilakukan atas rekomendasi dari Gubernur
• Masa Jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya
• Forum pengambilan keputusan tertinggi BI adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG)
15
16
RDG Mingguan
RDG Bulanan
RDG Triwulanan
(April, Juli, Oktober, Januari)
RDG Mingguan
RDG Bulanan
RDG Triwulanan
(April, Juli, Oktober, Januari)
Perumusan Kebijakan Bank Indonesia
Dewan Gubernur :Gub, DGS + 6 DGQuorum 50% hadir
Dewan Gubernur :Gub, DGS + 6 DGQuorum 50% hadir
Policy Making Unit
Executing Unit
Anggota Dewan Gub yg membidangi + Direktur satuan kerja
Anggota Dewan Gub yg membidangi + Direktur satuan kerja
Instrumen Kebijakan Moneter a.l:
• OPT (SBI)• GWM• Intervensi Rp dan Valas
Instrumen Kebijakan Moneter a.l:
• OPT (SBI)• GWM• Intervensi Rp dan Valas
• Kantor Pusat :– 21 Direktorat– 4 Unit Khusus – 1 Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, – 3 Biro yang tidak berada di bawah Direktorat,
• Kantor Bank Indonesia :– 37 KBI
• Kantor Perwakilan Bank Indonesia :– 4 KPw (New York, London, Tokyo dan Singapura)
17
ORGANISASI BANK INDONESIA
HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH
Counterpart pemerintah dalam menetapkan sasaran inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah dan penetapan asumsi-asumsi makro ekonomi dengan penyusunan APBN.
Sebagai pemegang kas pemerintah.
Dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan pihak creditor luar negeri.
Memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan daerah) dalam rangka memajukan perekonomian dan pembangunan (nasional dan daerah).
18
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Bank Indonesia menjalin hubungan kerja sama internasional :
Bidang Moneter IMF, Bank-bank Sentral Bidang Keuangan Perbankan EMEAP Bidang Perdagangan dan Investasi WTO Bidang Pembangunan World Bank, ADB, IDB Kerjasama antar bidang yang berbasis kesamaan
daerah (regionalism) APEC, ASEAN
19
Aspek-aspek Amandemen UU No.23/1999 oleh UU No.3 tahun 2004
Beberapa aspek berkaitan dengan UU No.3 tahun 2004 yang merupakan amandemen terhadap UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
1. Penetapan sasaran inflasi oleh pemerintah (Pasal 10 ayat (1))
2. Penundaan pengalihan tugas pengawasan bank (LPJK) (Pasal 34)
3. Pengaturan fasilitas pembiayaan darurat bagi perbankan (Pasal 11
ayat (4) & (5))
4. Penyempurnaan mekanisme pencalonan Dewan Gubernur (Pasal 47 ayat (2) & (3) serta Pasal 48
5. Penguatan akuntabilitas dan transparansi (Pasal 58)
6. Pembentukan Badan Supervisi (Pasal 58 A)
7. Persetujuan anggaran operasional oleh DPR (Pasal 60 ayat (3) & (4))
20
INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, & TRANSPARANSI BANK INDONESIA
Independensi adalah suatu faktor penting dalam pencapaian tujuan akhir suatu bank sentral
Independensi didefinisikan sebagai kebebasan dari pengaruh, instruksi/pengarahan, atau kontrol dari pihak-pihak lain (badan eksekutif maupun badan legislatif) (Meyer, 2000)
Studi dan evaluasi terhadap independensi bank sentral dilakukan dengan mengobservasi hal-hal yang terkait dengan institutional, goal, functional/instrument, organizational/personal dan financial/budget independence.
Institutional Independence (independensi kelembagaan)Status bank sentral sebagai institusi yang terpisah khususnya dari eksekutif/pemerintah, dan juga terpisah dari kekuasaan legislatif.Disebut legal independence (lembaga negara yang independen) sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No.6 Tahun 2009. (Pasal 4 ayat 2)
Goal Independence (independensi sasaran akhir)Bank Sentral memiliki kewenangan untuk menetapkan target atas tujuan/sasaran akhir kebijakan moneter (misal : inflasi).Sesuai dengan Amandemen Undang-undang Bank Indonesia, target inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia.(pasal 10-penjelasan)
21
Functional/Instrument Independence (independensi instrumen)Bank Indonesia diberikan kewenangan untuk menetapkan instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan (Pasal 10)
Organizational/Personal Independence (independensi personal)Komposisi personal dari organisasi bank sentral dan mekanisme pengangkatan serta pemberhentian pejabat bank sentral yang tidak terkait dengan pemerintah. Organizational independence juga tercermin pada kebebasan pejabat bank sentral dalam mengakomodasi/menolak instruksi pemerintah.Bank Indonesia memiliki independensi personal yang sedangPihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia (Pasal 9)
22INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, & TRANSPARANSI BANK INDONESIA
23
Financial/Budget Independence
Biaya pelaksanaan kebijakan moneter independen, sementara biaya operasional harus mendapat persetujuan DPR
Keseluruhan independensi bank sentral terefleksi pada :1. Landasan hukum2. Struktur kelembagaan3. Perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan4. Implementasi kebijakan
Berikut adalah contoh perbandingan independensi Bank Sentral di beberapa negara
INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, & TRANSPARANSI BANK INDONESIA
24Perbandingan Struktur dan Independensi Bank Sentral di Beberapa Negara
Institutional Goal Instrument Personnel Financial
1 Fed Res (USA) P P P P
2 Bank of England P
3 Bank of Canada P P
4 RBNZ (New Zealand) P
5 European Central Bank P P P P
6 Bank of Japan P P P
7 Bank Indonesia P P P
Keterangan : P Independensinya tinggi
IndependenceBank SentralNo
Independensinya tinggi
Akuntabilitas :
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
BANK SENTRAL
25
Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas yang dipaparkan secara transparan agar semua kebijakan dapat diketahui oleh para pihak yang berkepentingan (Poole, 2001)
Transparansi :
Pengungkapan informasi kepada publik secara akurat, termasuk segala informasi yang dibutuhkan oleh para pelaku pasar dalam rangka membentuk opini selengkap mungkin mengenai kebijakan yang ditempuh oleh bank sentral (Poole, 2003)
Akuntabilitas disampaikan kepada DPR dan publik secara langsung, meliputi 3 hal:
Audit Kinerja1. Penyampaian laporan tertulis tentang pelaksanaan tugas dan wewenang
secara tahunan dan triwulanan kepada DPR, Pemerintah, dan masyarakat (melalui media massa).
2. laporan tersebut digunakan DPR sebagai bahan evaluasi/penilaian tahunan terhadap kinerja Dewan Gubernur dan BI sejalan dengan fungsi pengawasan yang diemban oleh DPR.
3. DPR dapat meminta penjelasan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya, termasuk penilaian kinerja BI
Audit Anggaran - Keuangan1. Penyampaian anggaran operasinal untuk mendapatkan persetujuan DPR dan
penyampaian anggaran kebijakan secara khusus kepada DPR2. Pemeriksaan keuangan oleh BPK dan penyampaian laporannya kepada DPR
sbg bahan untuk evaluasi kinerja keuangan BI.3. Penyampaian lapran keuangan tahunan ke masyarakat (melalui media massa).
Pengawasan Lainnya1. Pembentukan Badan Supervisi untuk membantu DPR melaksanakan fungsi
pengawasan di bidang tertentu.
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
BANK INDONESIA
26
Transparansi Bank Indonesia semakin dituntut dalam UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan UU No.6 Tahun 2009, serta berkembangnya demokratisasi di Indonesia:
1. Penyampaian informasi kepada masyarakat pada setiap awal tahun, mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan tahun sebelumnya, serta rencana kebijakan dan penetapan sasaran-sasaran moneter untuk tahun yang akan datang.
2. Komunikasi secara berkala atas keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) baik melalui press release maupun press conference.
3. Penerbitan berbagai publikasi seperti Tinjauan Kebijakan Moneter Bulanan, Perkembangan Ekonomi dan Moneter Triwulanan, dan Laporan Tahunan, statistik dan hasil-hasil penelitian.
4. Penyampaian laporan triwulanan dan tahunan kepada Pemerintah sebagai informasi.
5. Diskusi dan program sosialisasi lainnya dengan pakar, PEMDA, dunia usaha, perbankan, dan media di Pusat dan daerah.
27AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
BANK INDONESIA
Independensi
1. Institutional2. Goal3. Instrument4. Personal5. Budget
Independensi
1. Institutional2. Goal3. Instrument4. Personal5. Budget
AkuntabilitasAkuntabilitas
Audit Kinerja1. Penyampaian laporan tugas2. Laporan bhn evaluasi kinerja BI
dan Dewan Gubernur oleh DPR3. DPR meminta penjelesan pelaks
tugas & wewenang BI
Audit Kinerja1. Penyampaian laporan tugas2. Laporan bhn evaluasi kinerja BI
dan Dewan Gubernur oleh DPR3. DPR meminta penjelesan pelaks
tugas & wewenang BI
Audit Anggaran• Penyampaian anggaran operasional
& kebijakan khusus ke DPR• Pemeriksaan keuangan oleh BPK• Penyampaian laporan keuangan
tahunan ke masyarakat
Audit Anggaran• Penyampaian anggaran operasional
& kebijakan khusus ke DPR• Pemeriksaan keuangan oleh BPK• Penyampaian laporan keuangan
tahunan ke masyarakat
Bank IndonesiaUU No.23/1999
Sbgmn amandemenUU No.3/2004
sbgmn amandemenUU No.6/2009
Bank IndonesiaUU No.23/1999
Sbgmn amandemenUU No.3/2004
sbgmn amandemenUU No.6/2009
Pengawasan LainBadan Supervisi
Pengawasan LainBadan Supervisi
Transparansi• Informasi evaluasi pelaks kebijakan• Komunikasi keputusan RDG• Penerbit publikasi • Laporan triwulan & tahunan ke
pemerintah• Forum diskusi pakar,masyarakat,
pemerintah• Kurikulum kebanksentralan
Transparansi• Informasi evaluasi pelaks kebijakan• Komunikasi keputusan RDG• Penerbit publikasi • Laporan triwulan & tahunan ke
pemerintah• Forum diskusi pakar,masyarakat,
pemerintah• Kurikulum kebanksentralan
28AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
BANK INDONESIA
1. Warjiyo, Perry (editor), Bank Indonesia: Bank Sentral Republik Indonesia, Sebuah Pengantar, Bank Indonesia, 2004
2. Sugiyono, F.X dan Ascarya, Kelembagaan Bank Indonesia, Buku Seri Kebanksentralan No. 5, Bank Indonesia, 2003
3. Mishkin, Economics of Money, Banking and Financial Market, 2001
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2004 sebagaimana diubah dengan undang-undang No. 6 tahun 2009.
29BAHAN KEPUSTAKAAN
30