Kebangkitan Ulama Minangkabau

download Kebangkitan Ulama Minangkabau

of 12

Transcript of Kebangkitan Ulama Minangkabau

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    1/12

    KEBANGKITAN ULAMA MINANGKABAUKEBANGKITAN ULAMA MINANGKABAUMENUJU PEMERINTAHAN NAGARIMENUJU PEMERINTAHAN NAGARI

    oleh :oleh :

    H. MASOED ABIDINH. MASOED ABIDIN 11

    1. PATUT SEKALI KITA BERSYUKUR, bahwa nikmat Allahyang kita peroleh sebagai bagian dari hasil perjuangan danpengisian kemerdekaan bangsa kita, dapat kita rasakan,

    dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Semuanyakita peroleh tidak dengan cuma-cuma, tetapi melaluipengorbanan dan ketekunan sambung bersambung.Keterpaduan hati, tekad dan langkah, sangat banyakmemberikan kontribusi dari apa yang kita peroleh hari ini.

    Kita memiliki lebih banyak kesempatan untuk bergerak lebihleluasa dan bertanggung jawab. Di daerah kita SumateraBarat kita merasakan keterbukaan dalam bentuk lain.

    2. Di Abad ini, telah terjadi lonjakan perubahan dengan cara

    cepat, transparan, dan bumi terasa sempit seakan tak adasekat (batas). Hubungan komunikasi, informasi, dantransportasi telah menjadikan satu sama lain menjadidekat.

    Kita, masyarakat Sumatera Barat, amatlah bersyukur kepadaAllah, atas rahmat yang besar dengan nilai-nilai tamadunbudaya Minangkabau yang terikat kuat dengan penghayatanIslam, dan terbukti pada masa yang panjang dizaman silammenjadi salah satu puncak kebudayaan dunia. Namun,tersebab kelengahan dan terpesona kepada budaya lain diluarkita, dan derasnya penetrasi budaya luar (asing), kita pun

    mengalami situasi seakan membakar obat nyamuk. Lapis luarpertama berangsur punah terbakar dan api beringsut secarapasti menuju tengah lingkaran dan dalam. Bila dibiarkanberlalu, rela ataupun tidak, akhirnya yang tinggal abu semata.

    1 Disampaikan di Batipuh Baruh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, dalam

    Seminar Sehari Sumatera Barat Menuju Pemerintahan Nagari, Reaktualisasi Adat Basandi

    Syarak Syarak Basandi Kitabullah, pada hari Kamis, 14 September 2000, di Masjid UlaLubuk Bauk..

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    2/12

    3. Desa-desa yang tadi hanya dilalui oleh kuda-kuda berkakiempat, sekarang sudah mulai dimasuki kendaraan berodaempat. Daerah-daerah yang sulit tadinya hanya dijangkauberjalan kaki, sekarang sudah dapat didatangi suzuki.Pedati pun sudah pula diganti dengan gerobak Jepang.Bagaimana kehidupan masyarakat di desa-desa -- yangtadinya terisolir, atau tertinggal, dan nyatanya sekarangseluruh atau sebagian isolasi itu setelah di buka danmenjadi sentra dari perkebunan-perkebunan besar (sepertiPasaman, Sitiung dan Solok Selatan) ???

    Hubungan pemuda-pemudi kita tidak hanya tersungkup olehkehidupan kampung, tapi sudah bisa meniru kekiri kanan.Mereka mulai berbuka-bukaan meniru segala perubahanhampir-hampir tidak punya batas.

    Hubungan kekerabatan dalam keluarga mulai menipis.

    Peran ninik mamak masih terlihat hanya dalam batas-batasseremonial.

    Peran da'i dan khatib dinagari mulai terbatasi sekedar pengisiceramah, khutbah Jum'at, atau mengaji di Masjid dan menjadisangat perlu dan dicari kalau-kalau ada yang lahir dan mati.

    Kedudukan orang tua, hanya menyediakan serba kebutuhanfisik dan materi.

    Guru-guru disekolah punya tugas mengajar, peran pendidikanmenjadi kabur dan melemah.

    Kondisi beginilah sebenarnya yang sangat rawan dalammeniti abad ke duapuluh satu ini.

    Karena itu kita sangat di tuntut untuk membentuk pribadi-pribadi yang utuh dan unggul dengan iman dan taqwa,berlimu pengetahuan dan menguasai teknologi, berjiwawiraswasta, ber-moral akhlak, ber-adat dan ber-agama.

    4. Yang akan kita kembangkan adalah "hidup modern danmaju dengan keimanan yang kokoh".

    Disinilah peran alim ulama ninik mamak dan pemimpin formaldan informal membentuk kader- kader terarah yang selektifdengan misi dakwah membangun negeri.

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    3/12

    5. Di abad-abad mendatang, Sumatera Barat harus menjaditempat berkembangnya industri menengah, kalau kita maumembaca gambaran berkembangnya usaha-usahaperkebunan besar di ulayat Ranah Bundo ini.

    Dengan sendirinya, diperlukan tenaga kerja yang terampil,dan ahli dalam "mangakok" kerja-kerja itu. Untuk itu diperlu-kan sumber daya manusia yang mampu mempertemukanotak dan otot.

    Konsekwensi dari keadaan ini, penyediaan sumber dayamanusia yang berkualitas menjadi pekerjaan rumah. Tentu

    mendesak pula akan adanya program pelatihan keterampilan,yang khusus-khusus yang diperlukan oleh bidang-bidang yangmembutuhkan, sebelum kesempatan itu di isi olehtenaga-tenaga lainnya, dari luar.

    Disinilah kita memerlukan segera melaksanakan socialreform.

    Bila tidak, kondisi ini juga akan mengundang kerawanansosial, apalagi bila penduduk desa-desa yang menjadi sentraperkebunan besar di Sumatera Barat ini tidak berkemampuandalam mengantisipasi dampak besar yang akan timbul, dantidak pula memiliki kesiapan menerima abad Duapuluh Satu.

    6. Perubahan zaman dalam kemajuan teknologi maklumat(globalisasi informasi dan komunikasi), telah membawaberbagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Tuntutanzaman terus bergulir, sebagai bagian dari Sunnatullah.Apabila dimasa lampau, negari kita sangat banyakdidatangi saudara Serumpun yang banyak belajarmenuntut ilmu ketanah seberang, karena kuat dansamanya ikatan batin, namun dihari ini senyatanya mestidiakui, kita pula yang harus belajar banyak dari mereka.

    Inilah satu kenyataan sejarah, yang memang sulit untuk dibantah.

    Masih tersedia satu lapangan dimana kita bisa berlombabersama-sama, yani di medan dakwah Ilaa Allah. Sangatlahdiperlukan tampilnya penggerak dakwah dengan berbekalteoritikus yang tajam, dan effektif, qanaah dan istiqamahdibidangnya.

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    4/12

    7. Dalam membina umat di nagari yang dicari adalah opsirlapangan yang bersedia dan pandai berkecimpung ditengah-tengah umat. Selain para ilmuan atau sarjanaberpengalaman, maka sangat diperlukan adalah mata yangmahir membaca masyarakat. Kemahiran membacakitab masyarakat acap kali tidak dapat diperoleh dalamruang kuliah dan perpustakaan semata.

    Karena itu, perlu meng-introdusir tenaga sarjana agama kitakembali ketengah masyarakatnya di nagari-nagari, dalam

    upaya membawa umat untuk aktif bersama-sama dalammenghadapi setiap persoalan. Akhirnya, dengan usahasedemikian itu, akan dapat dirasakan denyut nadi kehidupanumat, dan lambat laun akan berurat pada hati umatitu. Makinpagi makin baik...., Jangan berhenti tangan mendayung,agar arus tidak sempat membawa hanyut , demikianlahdiantara pesan Allahyarham Bapak Mohammad Natsir.

    8. Tidaklah kecil kerja kita, dalam mengurus rakyat kecil yangnyata-nyata jumlahnya sangat besar berada di akar serabut

    (grass-root) masyarakat bangsa Serumpun. Kekuatan kitapun terletak didalam kekuatan mereka innamatunsharuuna wa turzaquuna bi dhuafaikum.

    Bila kita mengkaji berhitung-hitung bahwa masyarakatMinangkabau yang cukup besar dan tersebar disetiap penjuruini, besar pula jumlah penganut Islamnya.

    Kebanyakan daripadanya, terutama yang dikampung dandinagari adalah dhuafak yang larat melarat. Maka tentulahterbuka peluang menghelanya oleh orang lain yang berminatmengubah dan memindah-mindahkannya kepada keyakinandiluar Islam.

    9. Memang sangat memilukan sekali bahwa rakyat kecil i tupula dimasa derasnya arus globalisasi ini senantiasadijadikan sasaran empuk. Karena ketiadaan juga rupanyamereka menjadi kafir. Karena ketiadaan pula merekamenjadi umpan dari satu perubahan berbalut westernisasi.Karena ketiadaan ilmu, dan bekalan iman jua agaknya

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    5/12

    mereka menjadi rapuh, dan terhempas di lamun ombakpemurtadan.

    10. Acap kali mereka, umat kita tersasar, sesat jalan, hanyakarena kurangnya pemahaman terhadap agama. Karenaketiadaan. Itulah penyebabnya.

    Arus globalisasi yang bergerak deras itu telah menggeser pulapola hidup masyarakat dibidang ekonomi, perniagaan ataupertanian, perkebunan dan lain sebagainya. Kehidupan sosialberteras kebersamaan bergeser menjadi individualis dankonsumeristis. Masing-masing berjuang memelihara

    kepentingan sendiri-sendiri, bernafsi-nafsi dan condongkepada melupakan nasib orang lain.

    Persaingan bebas tanpa kawalan akan bergerak kepadayang kuat akan bisa bertahan dan yang lemah akan matisendiri, dan yang kuat akan menelan yang lemah di antaramereka".

    11. Tantangan di bidang sosial, budaya, ekonomi, politik danlemahnya penghayatan agama akan menyangkut setiap

    aspek kehidupan pasti tak terelakkan.Paling terasa di berapa medan dakwah dan daerah terpencil,berbentuk gerakan salibiyah dan bahaya pemurtadan.

    Ditengah perkotaan berkembang upaya pendangkalanagama dan keyakinan seiring dengan menipisnyapengamalan agama serta pula bertumbuhnya penyakitmasyarakat (tuak, arak, judi, dadah, pergaulan bebasdikalangan kaula muda, narkoba, dan beberapa tindakankriminal dan anarkis) dan semuanya tidak dapat dibantahtelah mengarah kepada dekadensi moral.

    Pengendali kemajuan sebenar adalah agama dan budayaumat (umatisasi).2

    2 alaikum anfusakum, laa yadhurrukum man dhalla idzah-tadaitum(QS.5:105), wa man yusyrik billahi fa qad dhalla dhalaalan baidan(QS.4:116), fa dzalikumullahu rabbukumul-haqqu, fa madza badal-haqqi illadh-dhalaal ? fa anna tushrafuun (QS.10, Yunus:32).

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    6/12

    Selain itu mesti ditopang oleh budaya dan tamaddun yangdipakai turun temurun oleh umat jua, bagi kita tidak lainadalah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

    12. Prediksi kedepan, harapan dan bayangan adalah bahwaabad keduapuluh satu akan menjadi abad agama danbudaya. Tetapi ternyata kemajuan teknologi informasi(teknologi maklumat) yang pesat dan tidak diseiringkandengan kawalan (filter) yang ketat telah menyisakan pulabermacam problema.

    Secara positif kemajuan tersebut telah membawa perbaikan

    ekonomi masyarakat dan kemajuan dalam bidang ilmupengetahuan. Juga kemajuan dalam bidang transportasi danperhubungan.

    Dirasakan juga pada bidang pendidikan, budaya, seni, sertaadat kebiasaan.

    Kemajuan informasi elektronika diantaranya parabola, audiovisual yang telah merupakan sarana alih ilmu pengetahuanberdampak juga sebagai sarana alih budaya.

    13. Meski ada kecenderungan pemahaman bahwatercerabutnya agama dari diri masyarakat (khususnyadibelahan dunia Barat) tidak banyak pengaruh padakehidupan pribadi dan masyarakatnya. Akan tetapi akanlainlah halnya bila tercerabutnya agama dari dirimasyarakat Sumatera Barat (Minangkabau), tercerabutnyaagama dari budaya mereka akan berakibat besar kepadaperubahan prilaku dan tatanan masyarakatnya. Haltersebut disebabkan karena adatnya bersendi syarak,syaraknya bersendi kitabullah dan syarak (=agama)mangato (=memerintahkan) maka adat mamakai

    (=melaksanakan).14. Peranan ulama Minangkabau sejak dulu adalah membawa

    umat, melalui informasi dan aktifiti, kepada keadaan yanglebih baik, Kokoh dengan prinsip, qanaah danistiqamah. Berkualitas, dengan iman dan hikmah.Ber-ilmu dan matang dengan visi dan misi. Amarmakruf nahyun anil munkar dengan teguh dan professional. Research-oriented dengan berteraskan

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    7/12

    iman dan bertelekankan tongkat ilmu pengetahuan.

    Peran dakwah sedemikian, Insya Allah akan mampu merajutkhaira ummah yang niscaya akan diperhitungkan mendunia(global) karena pacak menghadapi kompleksitas abadkeduapuluh satu, awal alaf baru.

    15. Masa depan amatlah di tentukan oleh umat yang memilikikekuatan budaya dominan.

    Sungguh suatu kecemasan ada didepan kita, bahwasebahagian generasi yang bangkit kurang menyadari tempat

    berpijak. Dalam hubungan ini diperlukan penyatuan geraklangkah.

    Pembentukan generasipembaharuan (inovator), tidak boleh diabaikan agar tidak terlahir generasi konsumptif (pengguna)yang akan menjadi benalu bagi bangsa dan negara.

    Kelemahan mendasar ditemui pada melemahnya jati dirikarena kurangnya komitmen kepada nilai-nilai luhuragama yang menjadi anutan bangsa.

    Kelemahan ini dipertajam oleh tindakan isolasi diri dankurang menguasai politik, ekonomi, sosial budaya, lemahnya

    minat menuntut ilmu, yang menutup peluang untuk berperanserta dalam kesejagatan.3

    Kehidupan global yang mengarah kepada pemenuhankebutuhan materialistik (perlombaan kebendaan serta ukuranprestise) telah menghadirkan tantangan baru bagi para jurudakwah.

    Semakin parah karena adanya pihak-pihak agama lainyang memulai sarana dakwahnya dengan uluran tanganpemberian. Sementara juru dakwah jangankan memberiuntuk hidup pun kadang-kadang susah.

    Problematika dakwah bertambah komplit karena kurangnyabahan-bahan dakwah (buku dan media-media lain baikelektornik maupun non elektronik yang dimiliki oleh jurudakwah).

    3 Lihat QS.9:122, supaya mendalami ilmu pengetahuan danmenyampaikan peringatan kepada umat supaya bisa menjaga diri(antisipatif).

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    8/12

    16. Pemantapan tamaddun, agama dan adat budaya didalamtatanan kehidupan menjadi landasan dasar pengkaderanre-generasi, dengan menanamkan kearifan dan keyakinanbahwa apa yang ada sekarang akan menjadi milik generasimendatang.

    Konsekwensinya, kita memikul beban kewajiban memeliharadan menjaga warisan kepada generasi pengganti, secaralebih baik dan lebih sempurna agar supaya dapat berlangsungproses timbang terima kepemimpinan secara estafettaalamiah, antara pemimpin yang akan pergi dan yang akan

    menyambung, dalam suatu proses patah tumbuh hilangberganti. Kesudahannya yang dapat mencetuskan apiadalah batu api juga.4

    17. Inilah kewajiban setiap kepala keluarga (pemimpinpergerakan) yang selalu teguh dan setia membina jamaah, dan mampu berinteraksi dengan lingkungansecara aktif. Siap melakukan dan menerima perubahandalam tindakan yang benar. Segala tindakan dan perbuatanakan selalu disaksikan oleh Allah, Rasul dan semua orang

    beriman.

    5

    Secara umum dakwah ditengah masyarakat mengalamiperubahan nyata antara lain masyarakat di datangi dakwahdan tidak lagi mendatangi dakwah.

    Dirasakan pada kondisi di daerah sulit antara lain:

    Kurangnya minat orang tua menyerahkan anak-anaknya

    ke Pendidikan-pendidikan Islam (Surau, majelis talim,TPA, MDA, bahkan pengajian-pengajian Al-Quran).

    4 Q.S 47;7, artinya, '' Jika Kamu Menolong ( Agama ) Allah, Niscaya DiaAkan Menolong Kamu. Kemudian,"Kamu Hanya Akan Dapat Pertolongan Dari Allah Dengan (Menolong)Kaum Yang Lemah Diantara Kamu". (Al-Hadist).Suatu aturan menuruti Sunnah Rasul adalah, Dan, Tiap-Tiap KamuAdalah Pemimpin, Dan Tiap-Tiap Pemimpin Akan Di MintaPertanggungan Jawab Atas Pimpinannya" (Al-Hadist). Jadinya,kewajiban kepemimpinan menjadi tanggung jawab setiap orang.

    5 QS.53:39-41.

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    9/12

    Kebiasaan meminum minuman keras (Miras) bagisebahagian kalangan muda/remaja di desa serta keinginanbergaul bebas (diluar batas-batas adat dan agama) mulaitumbuh merajalela.

    Banyaknya umat kembali kepada Islam sebagai hasil

    perjuangan para ulama dan dai seringkali tidak terikutioleh pembinaan yang intensif, antara lain disebabkan :

    a. Kurangnya tenaga daI, tuangku, ulama yangberpengalaman, berkurangnya jumlah mereka didaerah-daerah (karena perpindahan ke kota dan

    kurangnya minat menjadi dai .b. Terabaikannya kesejahteraan dai secara materil yang

    tidak seimbang dengan tuntutan yang diharapkan olehmasyarakat dari seorang dai .

    c. Jauhnya daerah-daerah yang harus didatangi oleh jurudakwah sementara tidak tersedianya alat transportasi.

    d. Sering ditemui transport umum sewaktu-waktu kedaerah-daerah binaan dakwah jarang pula tersedia.

    e. Umumnya juru dakwah bukanlah pegawai negeri yangmemiliki penghasilan bulanan yang tetap, akan tetapi

    senantiasa dituntut oleh tugasnya untuk selalu beradaditengah umat yang dibinanya.

    18. Tantangan dakwah dilapangan adalah berhadapan dengantantangan yang sangat banyak, namun uluran tangan yangdidapat hanya sedikit. Mengatasi situasi ini hanya denganmodal kesadaran, dengan memanfaatkanjalinan hubunganyang sudah lama terbina. Gerakan dakwah akan menjadilemah bila tidak mampu melahirkan sikap (mental attitude)yang penuh semangat vitalitas, enerjik, dan bernilai

    manfaatsesama masyarakatnya.19. Dinagari kita di Minangkabau semestinya ditanamkan

    komitmen fungsional bermutu tinggi. Memiliki kemampuanpenyatuan konsep-konsep, alokasi sumber dana,perencanaan kerja secara komprehensif, mendorongterbinanya center of excelences. Pada ujungnya, tentulahtidak dapat ditolak suatu realita objektif bahwa, Siapa

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    10/12

    yang paling banyak bisa menyelesaikan persoalanmasyarakat, pastilah akan berpeluang banyak untukmengatur masyarakat itu.

    Rusaknya dakwah dalam pengalaman selama ini karenamelaksanakan pesan sponsor diluar ketentuan wahyu agama.Kemunduran dakwah selalu dibarengi oleh kelemahan klasikkekurangan dana, tenaga, dan hilangnya kebebasangerak.

    Akhirnya, dapatlah dibuktikan bahwa kerjasama lebih baik darisendiri. Mengikut sertakan seluruh potensi umat, sangat

    mendukung gagasan dan gerak dakwah dalam mengawalumat agar jiwanya tidak mati.

    Masyarakat yang mati jiwa akan sulit diajak berpartisipasi danakan kehilangan semangat kolektifitas. Bahaya akan menimpatatkala jiwa umat mati di tangan pemimpin.

    Tugas kitalah menghidupkan umat. Umat yang beradaditangan pemimpin otoriter dengan meninggalkan prinsipmusyawarah sama halnya dengan menyerahkan mayatketangan orang yang memandikannya. Karena itu, hidupkanlembaga dakwah sebagai institusi penting dalam masyarakat.

    20. Memelihara sikap-sikap harmonis dengan menjauhitindakan eksploitasi hubungan bermasyarakat. Penguatanlembaga kemasyarakatan yang ada (adat, agama,perguruan tinggi), dalam mencapai ujud keberhasilan,mesti disejalankan dengan kelompok umara (penguasa)yang adil, agar dapat dirasakan spirit reformasi.

    21. Mengembalikan Minangkabau keakarnya yani Islam tidakboleh dibiar terlalai. Karena akibatnya akan terlahirbencana. Acap kali kita di abaikan oleh dorongan hendakmenghidupkan toleransi padahal tasamuh itu memilikibatas-batas tertentu pula.

    Amatlah penting untuk mempersiapkan generasi umat yangmempunyai bekalan mengenali

    (a) keadaan masyarakat binaan, aspek geografi,demografi,

    (b) sejarah, latar belakang masyarakat, kondisi

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    11/12

    sosial, ekonomi,

    (c) tamadun, budaya,dan adat-istiadat berbudibahasa yang baik.

    Khulasahnya adalah,

    Memerankan kembali organisasi informal, refungsionisasiperan alim ulama cerdik pandai suluah bendang dalam negariyang andal sebagai alat perjuangan dengan sistem komunikasidan koordinasi antar organisasi di nagari pada pola pembinaan dankaderisasi pimpinan organisasi non-formal secara jelas.

    Dalam gerak membangun negari maka setiap fungsionaris dinagari akan menjadi pengikat umat untuk membentuk jamaah(masyarakat) yang lebih kuat, sehingga merupakan kekuatan sosialyang efektif.

    Negari semestinya berperan pula menjadi mediapengembangan dan pemasyarakatan budaya Islami sesuai denganadagium adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah melaluiefektifitas media pendidikan dalam pembinaan umat untukmencapai derajat pribadi taqwa, serta merencanakan danmelaksanakan kegiatan dakwah Islamiyah.

    Di nagari mestilah di lahirkan media pengembangan minatmengenai aspek kehidupan tertentu, ekonomi, sosial, budaya, danpolitik dalam rangka mengembangkan tujuan kemasyarakatan yangadil dan sejahtera. Terakhir tentulah merupakan keharusan untukdikembangkan dakwah yang sejuk, dakwah Rasulullah bil ihsan.

    a. Dengan prinsip jelas, tidak campur aduk (laa talbisulhaq bil bathil).

    b. Integrated , menyatu antara pemahaman duniauntuk akhirat, keduanya tidak boleh dipisah-pisah.

    c. Belajar kepada sejarah, dan amatlah perlunya gerakdakwah yang terjalin dengan net work (taawunik)

  • 8/14/2019 Kebangkitan Ulama Minangkabau

    12/12

    yang rapi (bin-nidzam), untuk penyadaran kembali(re-awakening) generasi Islam tentang peran Islammembentuk tatanan dunia yang baik. Insya Allah.

    Begitulah semestinya peranan lembaga-lembaga

    dakwah dalam menapak alaf baru.