Kebahayaan b3

42
TINGKAT KEBAHAYAAN LIMBAH B3

Transcript of Kebahayaan b3

Page 1: Kebahayaan b3

TINGKAT KEBAHAYAAN

LIMBAH B3

Page 2: Kebahayaan b3

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KARENA SIFAT &

KARAKTERISTIKNYA

SIFAT TOKSISITASNYA

Page 3: Kebahayaan b3

Toksisitas : tingkat atau daya racun dari suatu bahan

Toksikan : bahan yang mempunyai toksisitas

Page 4: Kebahayaan b3

NIOSH : The National Institute for Occupational Safety and Health

Suatu substansi bersifat racun bila secara demonstratif mempunyai kemampuan untuk :

- menimbulkan kanker, tumor, atau pengaruh neoplastik pada manusia, atau pada hewan percobaan

- menyebabkan terjadinya perubahan permanen dari satu keturunan atau perubahan genetis yang permanen

- cacat fisik hingga menimbulkan kematian dan dapat mengakibatkan perubahan atau kelainan seksual pada manusia

Page 5: Kebahayaan b3

,

Bentuk serangan toksikan - Toksisitas fisika - Toksisitas kimia

- Toksisitas fisiologi

Toksisitas Fisika

bentuk serangan cenderung dalam bentuk

penghancuran dan peradangan.

Contoh : kasus dermatitis yang terjadi pada kulit,

kekeringan, kulit pecah-pecah, dan lain-lain.

Salah satu penyebab adalah radiasi. Radiasi

menyebabkan kehancuran lapisan mukosa pada kulit.

Page 6: Kebahayaan b3

Toksisitas kimia

Kerusakan akibat reaksi kimia lebih luas. Persenyawaan kimia dapat menyebabkan rusaknya jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel.

Bahan kimia anorganik seperti Hg dapat menyebabkan terhalangnya proses metabolisme tubuh, sehingga mempengaruhi sistem faal

yang berlanjut dapat menyebabkan kematian.

Page 7: Kebahayaan b3

Toksisitas fisiologis

keberadaan suatu toksikan dapat mempengaruhi

kerja enzim-enzim fisiologis tubuh, malahan akan

memutus kerja enzim sehingga reaksi metabolisme

tubuh akan gagal .

Hal ini merupakan dasar tumbulnya berbagai

penyakit.

Page 8: Kebahayaan b3

Bahan Kimia Berbahaya ?

Bahan kimia berbahaya

secara fisik atau

kesehatan

semua bahan KIMIA harus dianggap berbahaya

(beracun, mudah terbakar) sampai diketahui sifat-sifatnya dengan jelas.

Page 9: Kebahayaan b3

LIMBAH B3 (MENGANDUNG BAHAN KIMIA TERTENTU)

MENJADI BEGITU PENTING

LIMBAH B3 MEMBERIKAN EFEK TOKSIK KEPADA MANUSIA

TIDAK TIMBUL BEGITU SAJA DALAM WAKTU SINGKAT, MELAINKAN DAPAT MENEMPUH WAKTU YANG LAMA

Page 10: Kebahayaan b3

DIPERLUKAN WAKTU BERPULUH –PULUH TAHUN UNTU MEMAHAMI AKIBAT YANG

DITIMBULKAN OLEH LIMBAH B3 TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

EPIDEMIOLOGI

TOKSIKOLOGI

KIMIA ANALITIK

DAPAT DIKETAHUI KETERKAITAN ANTARA KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP DENGAN

PAPARAN BAHAN KIMIA BERACUN

Page 11: Kebahayaan b3

KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3

DDT : EFEK TOKSIK PADA POPULASI BURUNG

MERKURI : EFEK KERACUNAN MERKURI PADA POPULASI

MANUSIA DI JEPANG

KASUS PCB(Polychlorinated bi phenyls) DAN DIOKSIN

Page 12: Kebahayaan b3

UJI TOKSIKOLOGI

TOKSISITAS AKUT(PENGARUH PEMAPARAN

DLM JANGKA WAKTU SINGKAT)

TOKSISITAS KRONIK(PENGARUH PEMAPARAN DLM. JANGKA PANJANG

PENETAPAN TOKSISITAS AKUT :

LD50.

LD50 : DOSIS TOKSIKAN YANG MENGHASILKAN 50% RESPONS KEMATIAN PADA POPULASI ORGANISME UJI

PENETAPAN TOKSISITAS KRONIK :

LOEL (LOWEST OBSERVED EFFECT

LEVEL)

NOEL (NO OBSERVED EFFECT LEVEL)

Page 13: Kebahayaan b3

Contoh bahan kimia beracun

Jenis zat beracun

Jenis

bahan

Akibat keracunan

dan gangguan

Logam / metaloid

Pb (TEL, PbCO3)

Hg

Cd

Cr

As

P

- Syaraf, ginjal, dan darah

- Syaraf, ginjal

- Hati, ginjal, darah

- Kanker

- Iritasi, kanker

- Metabaolisme karbohidrat, lemak,

protein

Bahan pelarut

Hidrokarbon alifatik (bensin, kerosin)

Hidrokarbon terhalogenasi (CCl4, CHCl3)

Alkohol

Pusing dan koma

Hati dan ginjal

Syaraf pusat, leukeumia

4

Page 14: Kebahayaan b3

Jenis zat beracun

Jenis

bahan

Akibat keracunan

dan gangguan

Gas-gas beracun

Aspiksian sederhana (N2,Ar,He)

Aspiksian kimia

- HCN

- H2S

- CO

Sesak napas, kekurangan oksigen

Pusing, sesak napas

Sesak napas, kejang, hilang kesadaran

Sesak napas, otak, jantung, syaraf, hilang kesadaran

Karsinogen Benzene

Asbes

Bensidin

Kroom

Naftilamin

Vinil khlorida

Leukeumia

Paru-paru

Kandung kencing

Paru-paru

Paru-paru

Hati, paru-paru, syaraf pusat, darah

Page 15: Kebahayaan b3

JALAN MASUK ZAT KIMIA KE DALAM TUBUH

Zat kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui – saluran pencernaan (tertelan) – kulit (kontak dengan kulit) – melalui saluran pernafasan (terhirup).

Page 16: Kebahayaan b3

Target Organs

Lungs

Kidney

Intestines

Blood SystemBone Marrow

BrainCNS

Heart

Liver

Skin

Page 17: Kebahayaan b3

a. Saluran Pencemaan

• Zat kimia yang tertelan masuk ke kerongkongan

kemudian kelambung terus ke usus dan diserap

masuk ke dalam aliran darah dan selanjutnya

tersebar ke seluruh tubuh. Kerusakan dapat terjadi

pada setiap bagian dari saluran pencenaan serta

organ-organ dalam tubuh tergantung dari jenis

bahan kimia tersebut.

Page 18: Kebahayaan b3

b. Kontak dengan kulit

• Bagian kulit yang sering terpapar bahan kimia adalah tangan

dan lengan bawah.

• Zat kimia tersebut dapat merusak kulit diserap atau kedua-

duanya.

• Kerusakan dapat berupa bercak-bercak atau bintik berwarna

kemerahan luka bakar dan peradangan kulit. Beberapa zat kimia

dapatmenembus permukaan kulit dan merusak jaringan di

bawah kulit sedangkan beberapa zat kimia lain dapat diserap ke

dalam aliran darah kemudian sampai ke organ-organ tertentu.

Page 19: Kebahayaan b3

• Kulit yang tidak normal lebih mudah menyerap

bahan kimia dari pada kulit yang sehat.

• Selaput mata lebih sensitif terhadap bahan kimia

dibandingkan dengan kulit yang lain.

Page 20: Kebahayaan b3

Saluran Pernafasan• Saluran pemafasan dapat dibedakan menjadi saluran konduksi (sebagai

penghantar udara pemafasan) dan saluran respirasi yang berfungsi untuk pertukaran udara (022 dan 002).

• Keracunan bahan kimia di industri sebagian besar disebabkan oleh penghirupan zat kimia di lingkungan kerja. Hal ini disebabkan oleh permukaan paru yang sangat luas dan kemampuan menyerap zat kimia lebih banyak melalui pembuluh darah kapiler yang terdapat dalam jaringan paru yang berbatasan dengan alveoli.

• Bahan kimia yang masuk melalui pernafasan dapat berupa gas uap mist fume dan debu halus yang tidak dapat dilihat oleh mata.

• Bahaya bahan kimia yang masuk melalui saluran pernafasan dapat berupa iritasi pada mukosa hidung dan saluran pernafasan dan dapat pula merusak jaringan paru.

• Apabila zat kimia tersebut masuk ke dalam aliran darah akan menimbulkan kerusakan pada organ tertentu.

Page 21: Kebahayaan b3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAHAYA SUATU ZAT

• Tingkat bahaya suatu zat ditentukan oleh : – faktor toksisitas – dosis – respon individu.

• Tingkat bahaya menunjukkan besar kecilnya resiko yang timbul pada pamaparan kimia dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut diatas.

Page 22: Kebahayaan b3

40 F.Eff

Uji toksisitas selain LC50 juga digunakan LD50 (lethal

dose fifty) yg diawali pada tahun 1927 untuk menentukan toksisitas akut

Response yang ditunjukkan organisme uji :

- tidak menunjukkan kematian

- terjadi sejumlah kematian apabila doses dinaikkan

- terjadi peningkatan jumlah kematian apabila dosis

terus ditingkatkan, hingga seluruh organisme mati

TINGKAT TOKSISITAS DITENTUKAN DENGAN UJI

a. Lethal Concentration fifty : LC50 mg/l

b. Lethal Dose fifty : LD50 mg/kg

Page 23: Kebahayaan b3

Toxic Dose (TD) : merupakan dosis dari suatu

bahan yang dipaparkan pada suatu populasi dan

pada tingkat dosis tersebut sudah dapat

mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh

hewan percobaan

Effective Dose (ED) : merupakan dosis dari suatu

bahan dan pada tingkat dosis tersebut sudah

dapat menimbulkan efek biologis yang ringan

untuk pertama kalinya pada hewan percobaan

Nilai LD50 tidaklah ekuivalen dengan toksisitas

tetapi nilai ini dapat diinterpretasikan ke dalam nilai

TD, ED.

Page 24: Kebahayaan b3

KLASIFIKASI TOKSISITAS BAHAN KIMIA

Toxicity

rating

Descriptive

Term

LD50 (mg/kg)

Single oral dose

(rat)

LC50 (ppm)

4 hours inhalation (rat)

1 Extremely toxic < 1 < 10

2 Highly toxic 1 - 50 10 - 100

3 Moderately Toxic 51 - 500 100 – 1,000

4 Slightly Toxic 500 – 5,000 1,000 – 10,000

5 Practically non-toxic 5,000 – 15,000 10,000 – 100,000

6 Relatively Harmless > 15,000 > 100,000

Page 25: Kebahayaan b3

b. Dosis

• Dosis untuk pemaparan tunggal dan berulang tergantung dari lamanya pemaparan.

• Pada dosis rendah dan pemaparan berulang beberapa zat tertentu mempunyai sifat akumulatif di dalam tubuh. Gejala-gejala baru kelihatan setelah beberapa lama.

• Sedangkan untuk dosis tinggi pemaparan tunggal saja sudah dapat menimbulkan gejala-gejala.

Page 26: Kebahayaan b3

c. Respon individu

• Respon individu terhadap suatu zatkimia berbeda-beda dan ada berbagai faktor yang mempengaruhi kerentanan individu terhadap efek suatu zat kimia.

Page 27: Kebahayaan b3

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan Individu

1. usia

Efek terhadap anak-anak lebih serius dibandingkan dengan orang muda.

2. status Kesehatan dan Emosi

Penderita bronchitis kronik atau asma lebih rentan terhadap zat iritan.

Penderita diabetes militus lebih rentan terhadap efek aseton.

Stress atau depresi dapat peningkatkan efek bahan kimia.

Kebiasaaan merokok dan minuman keras berlebihan.

Perokok berat lebih rentan terhadap efek karsini genik asbestos sedangkan pecandu minuman keras mempengaruhi proses detoksikasi zat kimia dalam tubuh.

3. Kelainan GenetikBeberapa kelainan genetik dapat mempengaruhi kerentanan individu terhadap suatu zat kimia al :

- status atopi

- defisiensi enzim glucose phosphate dehydrogenase (GPD)

defisiensi alfa antitriosin yang terdapat dalam serum.

4. Status giziDefisiensi protein zat besi atau kalsium akan menyebabkan absorbsi timah hitamoleh tubuh meningkat, Intereksi Beberapa Zat kimia. Pemaparan dua zat kimia atau lebih akan menimbulkan efek yang lebih berbahaya dari pada efek masing-masing zat kimia.

5. Aktivitas fisikKerja beratakan menyebabkan seseorang bemafas lebih dalam dan lebih cepat. Keadaan ini akan menyebabkan lebih banyak udara yang terkontaminasi masuk kedalam paru sehingga dosis yang terpapar akan meningkat.

Page 28: Kebahayaan b3

Routes of Exposure

IngestionAbsorption/Penetration

Inhalation

Page 29: Kebahayaan b3

Target Organs

Lungs

Kidney

Intestines

Blood SystemBone Marrow

BrainCNS

Heart

Liver

Skin

Page 30: Kebahayaan b3

Toxicity Rating

Chemical LD50 Chemical LD50

Sucrose 29,700 Ethyl Alcohol 14,000

NaCl 3,000 Vitamin A 2,000

Vanillin 1,580 Aspirin 1,000

Chloroform 800 Copper Sulfate 300

Caffeine 192 Phenobarbital 162

DDT 113 Sodium nitrite 85

Nicotine 53 Aflatoxin B1 7

Sodium cyanide 6.4 Strychnine 2.5

LD50 in mg compound/kg body weight of test animal

Page 31: Kebahayaan b3

KARAKTERISTIK LIMBAH B3 :

1. MUDAH MELEDAK:

LIMBAH YANG PADA SUHU DAN TEKANAN STANDAR (25°C, 760 mmHg) DAPAT MELEDAK ATAU MELALUI REAKSI KIMIA ATAU FISIKA DAPAT MENGHASILKAN GAS DENGAN SUHU DAN TEKANAN TINGGI, YANG DENGAN CEPAT DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN SEKITARNYA

Page 32: Kebahayaan b3

2. MUDAH TERBAKAR :

• Berupa cairan, mengandung alkohol <

24% volume dan/atau pada titik nyala <

60°C akan menyala apabila terjadi kontak

dengan api, percikan api, atau sumber

nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg

Page 33: Kebahayaan b3

•Bukan berupa cairan, yang pada suhu

dan tekanan standar dapat menyebabkan

kebakaran melalui gesekan, penyerapan

uap air, atau perubahan kimia secara

spontan, dan apabila terbakar dapat

menyebabkan kebakaran yang terus

menerus

Page 34: Kebahayaan b3

• Merupakan limbah bertekanan yang mudah terbakar

• Merupakan limbah teroksida

Page 35: Kebahayaan b3

3. BERSIFAT REAKTIF :

• Pada keadaan normal tidak stabil, dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan

• Dapat bereaksi hebat dengan air

• Bila bercampur dengan air, berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yg. membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan

Page 36: Kebahayaan b3

• Limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada pH 2.0 – 12.5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan

• Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar

• Menyebabkan kebakaran karena

melepas atau menerima oksigen

peroksida yg tidak stabil pada

suhu tinggi

Page 37: Kebahayaan b3

4. Beracun :

• menyebabkan kematian atau sakit yg serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

Penentuan sifat racun menggunakan baku mutu TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). Bila nilainya < dari nilai ambang batas , maka perlu dilakukan uji toksikologi.

Page 39: Kebahayaan b3

6. KOROSIF :

menyebabkan iritasi atau terbakar pada kulit menyebabkan proses pengkaratan dan korosi lempeng

baja (SAE 1020) dengan laju korosi >

6.35 mm/tahun pada suhu pengujian

55°C pH 2 untuk limbah bersifat asam pH 12.5 untuk limbah bersifat basa

Page 40: Kebahayaan b3

PEMAPARAN :

TOKSIKAN YANG MASUK KEDALAM MAHLUK HIDUP DAPAT MENGALAMI PROSES SBB:

1. EKSKRESI

2. BIOTRANSFORMASI : METABOLISME TOKSIKAN MENJADI MOLEKUL YG BERSIFAT LEBIH POLAR SHG. LEBIH MUDAH DIEKSKRESIKAN

3. DIAKUMULASI DALAM SEL

Page 41: Kebahayaan b3

TOKSIKOLOGI LIMBAH B3

KARENA EFEK TOKSIK SULIT DIDETEKSI DALAM EKOSISTEM, MAKA DIGUNAKAN PENDEKATAN DENGAN BIOMARKER

RESPONS BIOMARKER DAPAT BERUPA RESPONS BIOKIMIAWI ATAUPUN FISIOLOGIK

Page 42: Kebahayaan b3

Terima Kasih

TERIMA KASIH