KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH...

13
KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL SENDIRI DI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : PUPY KARTIKA ARSY F100140193 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH...

Page 1: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI

YANG TINGGAL SENDIRI DI SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh :

PUPY KARTIKA ARSY

F100140193

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI

YANG TINGGAL SENDIRI DI SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

PUPY KARTIKA ARSY

F100140193

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

(Santi Sulandari, S.Psi., M.Ger.)

Page 3: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI

YANG TINGGAL SENDIRI DI SURAKARTA

OLEH

PUPY KARTIKA ARSY

F100140193

Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Senin, 5 Agustus 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Santi Sulandari, S.Psi., M.Ger ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Partini, M.Si., P.Si ( )

(Anggota l Dewan Penguji)

3. Permata Ashfi Rihana, S.Psi., MA ( )

(Anggota lI Dewan Penguji)

Dekan,

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si

NIK.938/062406730

Page 4: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat kaya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 10 Juli 2019

Penulis

PUPY KARTIKA ARSY

F100140193

Page 5: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

1

KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI

YANG TINGGAL SENDIRI DI SURAKARTA

Abstrak

Lanjut usia merupakan suatu proses perkembangan manusia yang ditandai

dengan perubahan fisik, emosional, dan kehidupan seksual. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui kebahagiaan yang mempengaruhi lansia laki-laki

yang tinggal sendiri di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh

dari penelitian ini merupakan hasil wawancara semi terstruktur dengan pemilihan

informan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria subjek yang

digunakan dalam penelitian ini adalah duda lansia laki-laki kategori young old ,

tinggal sendiri, dan bertempat tinggal di Surakarta. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan hasil bahwa terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada

lansia laki-laki yang tinggal sendiri yaitu perasaan sedih dan kesepian karena

ditinggalkan istri; urusan rumah tangga menjadi terbengkalai; belum bisa melupakan istri

yang telah meninggal dunia; adanya keinginan menikah kembali bagi duda yang berpisah

dengan istri dikarenakan bercerai. Sedangkan makna kebahagiaan bagi lansia laki-laki

yang tinggal sendiri diantaranya, aktif melakukan kegiatan positif baik di rumah maupun

di luar rumah; bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT; dan adanya keinginan

menikah kembali.

Kata kunci : kebahagiaan, lansia laki-laki, tinggal sendiri

Abstracts

Advanced age is a process of human development characterized by changes in

physical, emotional, and sexual life. The purpose of this study is to find out

happiness that affects elderly men who live alone in Surakarta. The method used

in this study is descriptive qualitative with a case study approach. The data

obtained from this study are the results of semi-structured interviews with the

selection of informants using purposive sampling technique. The criteria for the

subject used in this study were the elderly widower male young old category,

living alone, and residing in Surakarta. The results of this study show that there

are several problems that arise in elderly men who live alone, namely feelings of

sadness and loneliness due to abandoned wife; household affairs become

neglected; can't forget the wife who has passed away; the desire to remarry the

widower who separated from his wife due to divorce. While the meaning of

happiness for elderly men who live alone include active activities both at home

and outside the home; thank and get closer to Allah SWT; and the desire to

remarry.

Keywords: happiness, male elderly, live alone

Page 6: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

2

1. PENDAHULUAN

Usia lanjut adalah suatu proses yang alami yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

Lansia ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan kehidupan seksual. Gelaja-gelaja

kemunduran fisik seperti merasa cepat capek, stamina menurun, badan menjadi

membongkok, kulit keriput, rambut memutih, gigi mulai rontok, fungsi pancaindra

menurun, dan pengapuran pada tulang rawan (Maramis, 2016). Sedangkan menurut

Bustan (2007) perubahan mental-emosional yaitu daya ingat menurun, sering lupa, emosi

berubah, sering marah-marah, rasa harga diri tinggi, dan mudah tersinggung. Selain

perubahan – perubahan yang bersifat negatif diatas lansia juga mengalami perubahan

yang bersifat positif seperti yang dijelaskan oleh Bastaman (2017) bahwa lansia selalu

berusaha meningkatkan iman dan takwanya kepada tuhan, lansia mampu hidup mandiri

dan tidak terlalu tergantung pada keluarga. Selain itu lansia juga dapat menjalin

hubungan tetap rukun dengan pasangan, anak-anak, kerabat dekatnya dan lansia

memiliki teman dilingkungan untuk berkomunikasi dan bergaul.

Lanjut usia (Lansia) merupakan proses yang akan dialami setiap individu dan

tidak dapat dihindarkan. Tahap penuaan yang akan terjadi yaitu kemunduran yang akan

dialami secara perlahan dan terus menerus. Adanya ciri fisik yang nampak terlihat pada

lansia diantaranya daya tahan tubuh yang berkurang sehingga lansia merasa cepat lelah

walaupun mengerjakan aktivitas yang tidak begitu berat, pada lansia juga mengalami

keriput pada kulit serta berkurangnya fungsi telinga dan mata kemudian rambut mulai

menipis atau memutih (Mustari, Rachmawati, & Nugroho, 2015).

Selain adanya ciri fisik yang nampak terlihat pada lansia, lansia memiliki

kematangan emosi yang cukup baik. Lansia mampu membuat dirinya sendiri menerima

tanggung jawab akan perubahan dalam hidupnya daripada menganggapnya sebagai beban

dan berusaha mencari pemecahan masalahnya dengan cara yang aman untuk diri dan

lingkungannya serta dapat diterima secara sosial (Sari & Nuryoto, 2002). Artinya, dengan

adanya kontrol diri yang baik pada lansia, mampu menjadikan lansia dapat berperan pada

kehidupan sosial dan memiliki rasa tanggung jawab dengan lingkungan sekitarnya.

Pada penelitian sebelumnya mengenai janda lanjut usia yang tinggal sendiri di

pedesaan menunjukan bahwa sebagai satuan sosial, seorang wanita tanpa suami mampu

mengontrol rumah tangga, namun berbeda halnya dengan laki-laki. Seorang laki-laki

membutuhkan peran istri untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya baik kebutuhan fisik

maupun biologis. Disisi lain, kebutuhan psikologis juga termasuk kedalam kebutuhan

laki-laki. Adanya keinginan untuk selalu didukung dan merasa ingin disayangi serta

Page 7: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

3

perasaan sulit percaya dengan orang lain membuat sosok istri menjadi sangat berharga

dimata laki-laki. Keadaan ini menunjukkan bahwa seorang laki-laki tidak dapat tinggal

sendiri (Setianingrum, 2017).

Prosentase duda lansia dari tahun ke tahun adanya peningkatan, seperti pada

tahun 2014 sebanyak 16.01% duda lansia dan mengalami peningkatan kembali pada

tahun 2015-2016 dengan presentase duda lansia sebanyak 16.54% dan 16.70% (Badan

Pusat Statistik, 2015). Telah diketahui pada prosentase tersebut mengalami peningkatan

setiap tahunnya, sehingga keadaan tersebut mempengaruhi kerentanan terhadap

ketidakbahagiaan dan memiliki serangkaian permasalahan. Adapun serangkaian

permasalahan yang dialami oleh lansia yang tinggal sendiri antara lain adalah kesepian,

perasaan tidak berguna, keinginan untuk cepat mati atau bunuh diri dan membutuhkan

perhatian lebih. Psychological happinness pada lansia dapat memberikan dampak positif

diantaranya lansia dapat menerima dirinya sendiri dan mampu bersikap positif. Apabila

lansia tidak mengalami psychological happinness, yang akan terjadi adalah munculnya

perasaan kesepian, stress hingga berujung pada depresi (Hakim & Hartati, 2014).

Duda lansia yang tinggal sendiri memiliki permasalahan khusus yaitu depresi.

Depresi disebabkan karena kurangnya dukungan sosial keluarga yang diberikan pada

lansia dalam aktivitas sehari-hari (Latue, Widodo & Widiani, 2017). Pada penelitian

sebelumnya yang dilihat dari BPS mengenai hubungan self efficacy dengan subjective

well being pada lansia yang tinggal di rumahnya sendiri memiliki presentase duda lansia

yang tinggal di rumah sendiri sebanyak 54,7%, kemudian yang tinggal di rumah keluarga

44,4%, dan duda lansia yang tinggal di tempat lain seperti panti werdha dan rumah sakit

hanya 0,9% saja (Lestari & Hartati, 2016).

Setiap makhluk hidup membutuhkan kebahagiaan termasuk pada duda lansia

khususnya yang tinggal sendiri, sehingga mereka dapat memaknai hidupnya yang

berbeda-beda seperti yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian

awal terhadap subjek berinisial P berjenis kelamin laki-laki berusia ±65 tahun yang

memiliki 3 orang anak dan bertempat tinggal di Surakarta seorang diri selama 3 tahun

merasa bahagia tinggal sendiri. Subjek memenuhi kebutuhan dengan bekerja sebagai

jagal sapi. Kegiatan sehari-hari subjek adalah memotong sapi dari pukul 03:00-06:00

WIB. Di luar waktu tersebut, dalam memaknai hidup yang tinggal sendiri, subjek

menghabiskan waktu dengan menonton TV dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Hal tersebut membuat subjek merasa dapat lebih mandiri ketika tinggal sendiri. Dalam

dukungan keluarga yang didapat subjek merasa mendapatkan perhatian terhadap dirinya.

Page 8: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

4

Dilihat dari data awal diatas bahwa lansia laki-laki yang tinggal sendiri mampu

mengaktualisasikan diri dengan baik dan dapat bahagia dengan cara berinteraksi dengan

lingkungan sekitar. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah yang hendak diangkat dalam peelitian ini yaitu apakah yang

mempengaruhi kebahagiaan pada lansia yang tinggal sendiri? Mengacu pada rumusan

masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:

Kebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi kasus yang diungkap dengan wawancara semi terstruktur.

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

dengan kriteria duda lansia usia 60-80 tahun dan tinggal sendiri di daerah Surakarta.

Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Adapun karakteristik informan adalah

sebagai berikut:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan penelitian, peneliti membagi temuan

penelitian menjadi dua bagian yaitu a) permasalahan yang muncul pada lansia laki-laki

yang tinggal sendiri b) makna kebahagiaan lansia laki-laki yang tinggal sendiri.

Gambar 1. Permasalahan yang Terjadi Setelah Menjadi Duda

Permasalahan yang muncul pada

lansia laki-laki yang tinggal sendiri

Perasaan sedih dan kesepian karena tidak memiliki pendamping hidup

(S, SC, SL, AY, dan TM)

Urusan rumah tangga menjadi terbengkalai (S, SL)

Belum bisa melupakan istri yang telah meninggal dunia (S, SL)

Adanya keinginan menikah kembali bagi duda yang berpisah dengan

istri dikarenakan bercerai (SC, AY, dan TM)

Page 9: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

5

Permasalahan yang muncul pada lansia laki-laki yang tinggal sendiri salah

satunya adalah adanya perasaan sedih dan kesepian. Permasalahan tersebut secara umum

dialami oleh kelima subjek. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil survey yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013 dimana hasil survey

menyebutkan bahwa salah satu pemasalahan yang muncul pada lansia yang tinggal

sendiri adalah perasaan kesepian. Kesepian merupakan permasalahan yang terbesar yang

dirasakan oleh para janda. Kesepian bukan karena mereka sendirian, namun karena tidak

adanya sebuah hubungan yang terjadi antara individu atau sekelompok individu untuk

menjalin suatu interaksi. Para duda juga mengalami isolasi sosial karena kurangnya

keterlibatan dengan orang lain sehingga menimbulkan perasaan bosan, merasa tidak ada

tujuan, dan keterbatasan dalam melakukan suatu kegiatan.

Permasalahan kedua yang muncul adalah urusan rumah tangga menjadi

terbengkalai. Menurut Partini (2011) lansia yang menjanda atau menduda cenderung

memiliki kualitas hidup yang rendah. Pekerjaan rumah tangga yang biasanya menjadi

tanggung jawab sang istri saat ini menjadi tanggungan bagi duda yang tinggal sendiri

sehingga perlu adanya penyesuaian diri yang dilakukan oleh lansia laki-laki yang tinggal

sendiri agar tetap bisa menjaga kualitas hidupnya agar tetap baik bahkan harapannya

menjadi lebih baik.

Permasalahan ketiga yang dialami oleh lansia laki-laki yang tinggal sendiri

adalah belum bisa melupakan istri yang telah meninggal dunia. Adapun serangkaian

permasalahan yang dialami oleh lansia yang tinggal sendiri antara lain adalah kesepian

dan kebutuhan akan perhatian. Psychological happinness pada lansia dapat memberikan

dampak positif diantaranya lansia dapat menerima dirinya sendiri dan mampu bersikap

positif. Apabila lansia tidak mengalami psychological happinness, yang akan terjadi

adalah munculnya perasaan kesepian, stress hingga berujung pada depresi (Hakim &

Hartati, 2014).

Menurut Fitriyadewi dan Suarya (2016) dampak yang ditimbulkan saat

seseorang telah lanjut usia salah satunya adalah menganai kepuasan hidup. Lansia yang

telah menjanda atau menduda kepuasan hidupnya akan rendah dibandingkan dengan

lansia yang menduda namun memutuskan untuk menikah kembali. Hal tersebut

disebabkan karena adanya dukungan keluarga yang akan meningkatkan kualitas hidup

para lansia. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian di lapangan yang menyebutkan

bahwa salah satu permasalahan yang dialami oleh lansia laki-laki yang tinggal sendiri

Page 10: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

6

adalah adanya keinginan menikah kembali khususnya bagi duda yang berpisah dengan

istri dikarenakan bercerai.

Gambar 2. Makna Kebahagiaan pada Duda yang Tinggal Sendiri

Terdapat beberapa makna kebahagiaan pada lansia laki-laki yang tinggal sendiri.

Makna kebahagiaan yang pertama pada lansia laki-laki yang tinggal sendiri adalah dapat

aktif melakukan kegiatan positif baik di rumah maupun di luar rumah. Beberapa kegiatan

positif yang dilakukan oleh subjek, diantaranya dengan bersilaturahmi ke tempat teman

maupun saudara; menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya di warung;

melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga; menekuni hobi misalkan dengan bercocok

tanam; dan melakukan aktifitas sosial dengan menggalang dana untuk disumbngkan

kepada yang membutuhkan.

Lansia yang cenderung tidak melakukan interaksi sosial akan mengalami

kesepian yang berimbas pada tingkat depresi lansia yang tinggi. Hal ini disebabkan

karena tidak terdapat teman untuk dapat bertukar informasi berkaitan dengan kesehatan

sehingga akan berakibat pada kurangnya informasi kesehatan pada lansia. Namun saat

lansia dapat berinteraksi baik dengan lingkungan sosial maupun keluarga akan

meminimalkan tingkat depresi yang dialami oleh lansia (Fitriyadewi & Suarya, 2016).

Hal tersebut juga disampaikan oleh Mulyono (2015) melalui hasil penelitiannya bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan lansia yaitu aktifitas fisik dan hubungan

sosial.

Menurut para informan penelitian makna kebahagiaan bagi lansia laki-laki yang

tinggal sendiri adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal tersebut

diwujudkan dengan memperbanyak ibadah sunah; mendoakan istri yang telah meninggal

Makna Kebahagiaan Pada Lansia Laki-laki

Yang Tinggal Sendiri

Aktif melakukan kegiatan positif baik di rumah maupun di luar rumah

(S, SC, SL, dan AY)

Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT (SC, SL, AY, dan TM)

Dapat memulai rumah tangga kembali (SC, AY, TM)

Page 11: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

7

dunia agar diterima segala amal ibadahnya; mendoakan anak dan cucu agar selalu sehat.

Meskipun dalam keadaan hidup sendirian dan tentunya dengan perasaan kesepian, namun

para informan mengaku bahwa mereka tetap mensyukuri keadaan tersebut. Meskipun

tinggal sendiri namun kebahagiaan yang mereka rasakan adalah dengan mendoakan

istrinya yang telah meninggal dunia serta dengan melihat kesuksesan anak-anaknya saat

ini. Seiring bertambahnya usia lansia cenderung selalu berusaha untuk meningkatkan

iman dan takwanya kepada tuhan (Bastaman, 2007). Hal tersebut diwujudkan oleh

informan dengan rajin melaksanakan ibadah sunnah dan wajib diantaranya dengn sholat

dan bersedekah.

Makna kebahagiaan lain yang dirasakan oleh lansia laki-laki yang tinggal

sendiri adalah apabila dapat menikah kembali. Lansia yang telah menjanda atau menduda

kepuasan hidupnya akan rendah dibandingkan dengan lansia yang menduda namun

memutuskan untuk menikah kembali. Hal tersebut disebabkan karena adanya dukungan

keluarga yang akan meningkatkan kualitas hidup para lansia (Fitriadewi & Suarya, 2016).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Mastuti (2016) menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan kebahagiaan.

Lansia yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga cenderung menutup diri dan

merasa tidak bahagia. Nyoman, dkk. (2014) menjelaskan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan bahwa dukungan keluarga yang telah diberikan pada lansia dapat mencegah,

mengurangi, dan menyembuhkan depresi pada lansia. Lansia merasa tidak tinggal sendiri

serta dukungan dari keluarga yang diberikan kepada lansia bertujuan untuk membantu

mengurangi stres pada diri lansia.

4. PENUTUP

Lansia pada waktu tertentu pasti akan berpisah dengan pasangannya, baik berpisah karena

meninggal dunia maupun dikarenakan bercerai. Perpisahan ini menyebabkan lansia laki-

laki menjadi seorang duda. Ketika menjadi seorang duda lansia beberapa permasalahan

mulai dialami oleh informan. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya, perasaan

sedih dan kesepian; urusan rumah tangga menjadi terbengkalai; belum bisa melupakan

istri yang telah meninggal dunia; dan danya keinginan menikah kembali bagi duda yang

berpisah dengan istri dikarenakan bercerai.

Meskipun muncul berbagai macam permsalahan pada lansia laki-laki yang

tinggal sendiri, namun kebahagiaan serta kepuasan hidup juga dapat diraih oleh para

lansia tersebut. Kebahagiaan secara psikologis pada lansia dapat memberikan dampak

Page 12: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

8

positif diantaranya lansia dapat menerima dirinya sendiri dan mampu bersikap positif.

Adapun beberapa makna kebahagiaan pada lansia laki-laki yang tinggal sendiri,

diantaranya aktif melakukan kegiatan positif baik di rumah maupun di luar rumah;

bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT; dan adanya keinginan menikah

kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N. (2007). Epidemologi Penyakit Tidak Menular Ed . Jakarta: Salemba

Medika.

Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup

Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajawali Press.

Fitriyadewi, L. P., & Suarya, L. M. (2016). Peran Interaksi Sosial Terhadap

Kepuasan Hidup Lanjut Usia. Jurnal Psikologi Udayana, Vol 3, No 2,

332-341.

Hakim, L & Hartati, N. (2014). Sumber-Sumber Kebahagiaan Lansia Ditinjau

Dari Dalam dan Luar Tempat Tinggal Panti Jompo. Jurnal RAP UNP Vol

5, No 5. 32-42.

Latue, I.R., Widodo, D., Widiani, E. (2017). Hubungan Dukungan Sosial

Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda

Malang Raya. Nursing Ners, 2(1).

Lestari, A. & Hartati, N. (2016). Hubungan Self Efficacy Dengan Subjective Well

Being Pada Lansia Yang Tinggal Di Rumahnya Sendiri. Jurnal RAP

UNP, Vol 7, No 1, 12-23.

Maramis, R. (2016). Kebermaknaan hidup dan kecemasan dalam menghadapi

kematian pada lansia di panti wredha Samarinda. Ejournal Psikologi

319-332.

Mastuti, D.A. (2016). Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan

Keluarga. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mulyono. (2015). Faktor-Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kebahagiaan

Pada Lanjut Usia Suku Jawa Di Klaten. Jurnal Psikopedagogia

Universitas Ahmad Dahlan. Vol 4. No 1 tahun 2015.

Page 13: KEBAHAGIAAN LANSIA LAKI-LAKI YANG TINGGAL ...eprints.ums.ac.id/77391/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKebahagiaan Lansia Laki-laki yang Tinggal Sendiri di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan

9

Mustari, A.S., Rachmawati, Y., & Nugroho, S.W. (2015). Statistik Penduduk

Lanjut Usia 2014: Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: Badan

Pusat Statistik.

Nyoman, P., Wayan, A., & Made, A. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga

Terhadap Kejadian Depresi Pada Lansia Di Desa Pererenan, Mengwi,

Badung. Jurnal Dunia Kesehatan, Vol 3, No 1, 1-5.

Partini. (2011). Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sari, E.P., & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan Diri Pada Lansia Ditinjau Dari

Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi UGM Vol. 3. No.2, 73-88.

Setianingrum, K. (2017). Quality Of Life Janda Lanjut Usia Yang Tinggal Sendiri

Di Pedesaan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Widiasari, Y. & Nuryoto, S. (2010). Dinamika psikologis pencapaian successfull

again pada lansia yang mengikuti program yandu lansia. Psycho Idea,

8, (1).