Keanekaragaman Organisme

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1. Menginventarisasi karakter-karakter yang dapat diamati pada individu-individu anggota suatu populasi makhluk hidup; 2. Melakukan pengamatan atau pengukuran atas parameter-parameter tersebut yang terinventarisasi; 3. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya dalam subpopulasi (subspesies) yang sama; 4. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya (antarsubspesies) (subspesies yang sama); dan 5. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya antarspesies. 1.2 Latar Belakang Berbagai macam makhluk hidup dapat kita temui di dunia ini dan dari tiap-tiap makhluk hidup tersebut tidaklah sama. Setiap makhluk hidup diciptakan dengan ciri dan karakter masing-masing yang menjadikannya berbeda. Perbedaan yang dimiliki bisa dilihat dari berbagai sisi seperti bentuk, ukuran, 1

description

makalah biologi umum tentang keanekaragaman organismependidikan biologi semester 1 Universitas Negeri Yogyakarta

Transcript of Keanekaragaman Organisme

Page 1: Keanekaragaman Organisme

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Menginventarisasi karakter-karakter yang dapat diamati pada individu-

individu anggota suatu populasi makhluk hidup;

2. Melakukan pengamatan atau pengukuran atas parameter-parameter

tersebut yang terinventarisasi;

3. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya

dalam subpopulasi (subspesies) yang sama;

4. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya

(antarsubspesies) (subspesies yang sama); dan

5. Membandingkan ciri/karakter suatu individu dengan individu lainnya

antarspesies.

1.2 Latar Belakang

Berbagai macam makhluk hidup dapat kita temui di dunia ini dan dari

tiap-tiap makhluk hidup tersebut tidaklah sama. Setiap makhluk hidup

diciptakan dengan ciri dan karakter masing-masing yang menjadikannya

berbeda. Perbedaan yang dimiliki bisa dilihat dari berbagai sisi seperti

bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi dasar

keanekaragaman pada makhluk hidup.

Keanekaragaman yang terjadi di antara anggota spesies satu dengan

spesies lainnya, atau di antara golongan-golongan di atas spesies satu

terhadap yang lain, adalah keanekaragaman yang bersifat taksonomis,

sehingga ciri bedanya dapat dipergunakan sebagai alat penunjuk spesies atau

golongan di atas spesies.

Keanekaragaman juga merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup.

Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu

spesies terhadap lingkungannya. Pada manusia memperlihatkan variasi pada

ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip-fenotip atau

penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak

1

Page 2: Keanekaragaman Organisme

mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat

ditentukan oleh para ahli genetika melalui beragam cara.

2

Page 3: Keanekaragaman Organisme

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Campbell, organisme dengan berbagai karakteristik homolog ada

karena memiliki nenek moyang yang sama. Oleh karena itu, kita dapat

mempelajari banyak hal tentang suatu spesies apabila kita mengetahui sejarah

evolusinya. Misalnya, suatu organisme mungkin memiliki banyak kesamaan gen,

jalur metabolik, dan protein struktural dengan kerabat-kerabat dekatnya

(Campbell, 2010 Jilid 2)

Nama umum bagi organisme mengandung pengertian sehari-hari, namun

nama itu juga bisa menyebabkan kerancuan. Masing-masing nama mengacu pada

lebih dari satu spesies. Unit taksonomik tertentu pada tingkat jenjang apa pun

disebut takson (jamak, taksa) (Campbell, 2010 Jilid 2).

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme

yang menunjukan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem pada

suatu daerah. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi

mendorong ilmuwan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan

klasifikasi (Campbell, 2010 Jilid 2).

1. Keanekaragaman gen

Gen atau nutfah adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan

yang terdapat di dalam lokus kromosom. Dua individu yang memiliki struktur

dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula

karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk.

(Sri Pujiyanto, 2008)

2. Keanekaragaman jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian individu yang memiliki

persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin

dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghaslkan keturunan yang

fertile (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis

menunjukan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis. (Sri

Pujiyanto, 2008)

3. Keanekaragaman ekosistem

3

Page 4: Keanekaragaman Organisme

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik

antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dan juga

antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan misalnya dihuni

oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis mekhluk

hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni

berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan (Sri

Pujiyanto, 2008).

Menurut Gembong Tjitrosoepomo, ada beberapa organ penting dari

tumbuhan, yakni:

1. Daun

Daun merupakan alat (organ) tumbuhan yang melekat pada batang.

Daun yang lengkap terdiri dari tiga bagian yakni pelepah atau upih,

tangkai dan helai daun. Namun, tidak semua daun memiliki ketiga daun itu

jika atau dua bagian tidak ditemukan maka daun disebut tak lengkap. Daun

dan helai daun yang hijau pipih dan lebar amat jelas mendudukng fungsi

utama daun yakni fotosintesis.

2. Warna daun

Meskipun warna daun biasanya hijau sesuai dengan fungsi daun

sebagai alat fotosintesis, namun seringkali kita temukan daun berwarna

merah atau menunjukan nuansa hijau yang sedikit berbeda. Warna merah

terdapat misalnya pada suatu varietas Acalypha wilkesiana dan

diakibatkan warna antosian menutupi warna hijau daun.

3. Permukaan daun

Permukaan daun dapat memberikan sifat khas karena ada yang

mengkilap atau buram dan ada yang berambut atau tak berambut. Warna

sisi atas daun seringkali berbeda dengan sisi bawah karena jumlah butir

hijau daun lebih terkonsentrasi di sisi atas daun.

Prinsip dasar dalam keanekaragaman intra dan inter spesies adalah:

1. Keanekaragaman yang terjadi diantara anggota spesies satu dengan spesies

lainnya atau diantara golongan-golongan di atas spesies satu terhadap yang

lain, adalah keanekaragaman yang bersifat taksonomis, sehingga cirri

4

Page 5: Keanekaragaman Organisme

bedanya dapat dipergunakan sebagai alat penunjuk spesies atau golongan

di atas spesies;

2. Spesies dapat dikatakan sebagai suatu populasi yang memiliki kemampuan

“interbreeding” diantara sesame anggota populasi dan dipisahkan dengan

populasi spesies lain oleh isolasi reproduksi;

3. Di dalam suatu populasi spesies dapat terjadi perubahan-perubahan sifat

diantara anggota-anggotanya dalam kelompok-kelompok kecil di bawah

spesies;

4. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam populasi spesies selama belum

menimbulkan suatu isolasi reproduksi yang bersifat alamiah, belum dapat

dikatakan sebagai perubahan yang bersifat taksonomis;

5. Perbedaan-perbedaan yang ditimbulkan karena perubahan yang belum

bersifat taksonomis, dapat dikatakan sebagai keanekaragaman yang

bersifat non-taksonomis; dan

6. Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya

keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies

terhadap lingkungannya. Pada manusia terlihat variasi pada beberapa ciri

yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya.

Beberapa dari ciri-ciri yang Nampak tersebut tidak mengalami seleksi

alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para

ahli genetika melalui beberapa cara (indonesianindonesia.com/f/95271-

bab-ii-keanekaragaman-hayati/).

5

Page 6: Keanekaragaman Organisme

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Biologi milik Jurdik Biologi di

wilayah kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (depan

kompleks laboratorium FMIPA) pada hari Rabu, 18 September 2013 dimulai

pukul 09.30 hingga pukul 10.30 WIB.

3.2 Jenis Kegiatan

Kegiatan ini termasuk jenis pengamatan. Sebab dalam memperoleh data

penelitian, kami melakukan pengamatan secara lebih terperinci dengan

mengamati berbagai macam perbedaan intraspesies dan interspesies pada

tanaman.

Kami memutuskan untuk menggunakan kegiatan pengamatan karena

cocok untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat

memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak menyimpang dari teori. Untuk

mengamati perbedaan intraspesies dan interspesies pada tanaman.

3.3 Sasaran Kegiatan

Populasi adalah sekelompok objek penelitian atau sekelompok subjek

dimana kesimpulan akan digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini

adalah Kebun Biologi kompleks FMIPA.

Sampel adalah bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Sampel

dari pengamatan ini adalah beberapa hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar

Kebun Biologi kompleks FMIPA.

3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Dalam pengamatan ini digunakan teknik yang mendukung tujuan

pengamatan dengan mempertimbangkan faktor waktu. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah studi pustaka, pengamatan, identifikasi, dan

dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi

6

Page 7: Keanekaragaman Organisme

dari berbagai sumber, baik dari buku-buku yang relevan maupun data yang

diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

3.5 Alat dan Bahan

1. Tanaman

2. Penggaris

3.6 Prosedur Kinerja

7

Menentukan satu subspesies tumbuhan yang dapat ditemukan dalam jumlah besar (ada lebih dari 10 individu)

Menginventarisasi parameter yang dapat diamati/diukur

Mengamati parameter dari setiap individu

Membandingkan hasil pengamatan antarindividu satu populasi

Manggabungkan data dengan teman sekelas untuk memperoleh data kelas

Membandingkan hasil pengamatan dengan data kelas

Merumuskan kesimpulan

Page 8: Keanekaragaman Organisme

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabulasi Data

Tabel 1.Hasil pengamatan mengenai keanekaragaman objek dan

persoalannya.

Interspesies

Parameter/sasaran

pengamatan

Individu ke

1 2

a. Panjang daun 10,5 cm 7 cm

b. Bercak pada daun Banyak Sedikit

c. Tulang daun Bercabang Tidak bercabang

d. Tepi daun Terbelah Tidak terbelah

e. Warna daun Kuning Hijau

Ungu kehitaman Merah tua Hijau tua

Intraspesies

Parameter A B

a. Ukuran Besar Kecil

b. Tulang daun Bangun lanset Bangun dabus

c. Banyak daun 20 pasang dalam 1 ruang 25 pasang dalam 1

ruang

d. Tepi daun Berombak Bergerigi

4.3 Pembahasan

Dalam hasil pengamatan, telah kami temukan beragam perbedaan dan

persamaan baik intraspesies dan interspesies. Dalam pengamatan yang kami

lakukan, terdapat beberapa perbedaan di antara intraspesies. Diantaranya :

1. Panjang daun antara daun 1 dan daun 2 yang belum kami temukan

namanya, memiliki panjang yang berbeda, yaitu daun 1 memiliki panjang

10,5 cm dan daun 2 memiliki panjang 7 cm.

8

Page 9: Keanekaragaman Organisme

2. Pada individu lain, menemukan perbedaan yang signifikan meskipun

berada di satu pohon, daun 1 memiliki banyak bercak daun dan yang

lainnya hanya memiliki sedikit daun.

3. Pada daun dalam individu yang sama, tulang daun pun bisa ada yang

bercabang da nada yang tidak bercabang

4. Tepi daun dalam individu yang sama, ada juga daun yang memiliki tepi

terbelah dan tidak terbelah akibat adanya mutasi.

5. Dalam warna daun di individu yang sama, daun ada yang kuning dan ada

pula yang bisa berwarna hijau

6. Di tanaman Ridisco Color memiliki warna yang bisa berbeda pula seperti

ungu kehitaman, merah tua, dan hijau tua

Dalam hasil pengamatan, telah kami temukan beragam perbedaan dan

persamaan baik intraspesies dan interspesies. Dalam pengamatan yang kami

lakukan, terdapat beberapa perbedaan di antara intraspesies. Diantaranya :

1. Dalam dua spesies yang berbeda, ada ukuran yang besar dan yang kecil

2. Ada yang memiliki tulang daun dengan bangun lanset dan juga bangun

dabus.

3. Dalam dua spesies yang berbeda, banyak daun pun juga berbeda-beda,

seperti 20 pasang dalam 1 ruang dan 25 pasang dalam 1 ruang pada

tanaman kelas Poceaceae

4. Tepi daun dalam dua spesies yang berbeda ada yang berombak dan di sisi

lain ada pula yang bergerigi.

Hal yang membuat perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya,

bisa disebabkan oleh factor mutasi genetic akibat perbedaan lingkungan.

Namun bisa saja, factor adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda-beda

menyebabkan tanaman intraspesies (Gembong, 2005).

Dalam hal ini, meskipun hanya menggunakan parameter yang sederhana

seperti misalnya mengamati ciri-ciri pada daun, sudah bisa ditentukan

keanekaragaman intraspesies dan interspesies yang mencolok sekali

perbedaannya.

9

Page 10: Keanekaragaman Organisme

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

1. Mengelompokkan masing-masing jenis macam tumbuhan berdasarkan

jenis-jenisnya, menginventarisasi keanekaragaman tumbuhan yang ada

di sekitar Kebun Biologi FMIPA UNY dengan mengamati jenis, bentuk,

struktur dan warna tanaman-tanaman yang ada;

2. Dapat diamati ciri dan karakter suatu individu di antara suatu populasi,

individu intra-spesies, dan populasi inter-spesies dalam suatu ekosistem

dalam Kebun Biologi FMIPA UNY, sesuai dengan perbadaan-perbedaan

yang ada sebagai factor pembanding.

3. Bahwa dalam satu spesies pun, dapat ditemukan perbedaan-perbedaan

yang mencolok antara satu individu dengan individu lainnya akibat

adanya kemungkinan terkena mutasi genetic atau factor bawaan generasi

sebelumnya.

5.2 Saran

Dalam pengamatan yang telah kami lakukan, kami sadar pastinya masih

banyak cela dan kekurangan. Agar praktikan dapat memperoleh hasil

pengamatan yang lebih baik lagi, ada beberapa saran yang kami anjurkan

antara lain:

1. Praktikan lebih jeli dalam mencari dan memilih keanekaragaman

organisme interspesies dan intraspesies pada tumbuhan;

2. Praktikan lebih teliti dalam menentukan keanekaragaman organisme

berdasarkan parameter-parameter tertentu;

3. Praktikan lebih cermat dan teliti selama proses pengamatan (penelitian),

serta lebih rajin dalam mencari kajian pustaka mengenai keanekaragaman

organisme yang sedang diamati.

10

Page 11: Keanekaragaman Organisme

LAMPIRAN

Foto-foto

TANAMAN INTRASPESIES

11

Page 12: Keanekaragaman Organisme

12

Page 13: Keanekaragaman Organisme

TANAMAN INTERSPESIES

13

Page 14: Keanekaragaman Organisme

14

Page 15: Keanekaragaman Organisme

15

Page 16: Keanekaragaman Organisme

DAFTAR PUSTAKA

Campbell & Reece. 2010. Biology Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Paidi. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta : UNY Press.

Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo : Platinum.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

Sumber Internet

indonesianindonesia.com/f/95271-bab-ii-keanekaragaman-hayati/

16