KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP -...
Transcript of KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP -...
BAB III
KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK HIDUP
Apakah keanekaragaman hayati itu ?
UU RI No. 5 Tahun 1994:
Keanekaragaman di antara makhluk hidup dari
semua sumber; termasuk diantaranya: daratan,
lautan, dan ekosistem akuatik lain serta komplek-
komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman di
dalam spesies, antarspesies dan ekosistem.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
SUATU KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEBARAN VARIASI ATAU PERBEDAAN DI DALAM MAKHLUK HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN JUMLAH, VARIASI DI DALAM ORGANISME
DIARTIKAN SEBAGAI BERJENIS MAKHLUK HIDUP YANG ADA DI ALAM
Pent i ngnya Keanekaragaman Hayat i
Kepent i ngan ekonomi dan kesehat an
Kepent i ngan est et i ka dan r ekr easi
Et i ka
Per anannya sangat ber har ga sebagai
penyi mpan gen yang mengandung si f at
ket ur unan / Sumber daya genet i k
Ber f ungsi menj aga st abi l i t as
ekosi st em / f ungsi ekol ogi
Keanekaragaman Hayat i Indonesi a
17. 000 pul au
Luas dar at an : 1, 9 j ut a Km2
Luas Per ai r an : 3, 1 j ut a Km2
Negar a kepul auan t r opi k t er l uas di duni a
47 t i pe ekosi st em
Indonesi a mer upakan sat u dar i t uj uh pusat
r aksasa keanekar agaman hayat i di sebut daerah mega diversity
128 ribu jenis tumbuhan
350 ribu jenis hewan
10 ribu jenis mikroba
Luas daratan Indonesia hanya 1,3%
seluruh luas daratan dunia memiliki:
10% jenis tumbuhan berbunga,
12% binatang menyusui
16% reptilia dan amfibia
17% burung, dan
25% ikan
Keanekaragaman terumbu karang kita
diperkirakan tertinggi di dunia
Indonesia merupakan satu dari tujuh pusat
raksasa keanekaragaman hayati memiliki :
Makhluk hidup yang beranekaragam
Klasifikasi
Takson
Hirarki Takson
Kingdom
Phylum/Divisio
(Filum/Divisi)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
TUJUAN KLASIFIKASI
• MEMUDAHKAN CARA
MEMPELAJARI MAKHLUK
HIDUP YANG BERANEKARAGAM
SISTEM KLASIFIKASI
1. Artificial : mengutamakan tujuan praktis.
2. Alami : bertujuan untuk terbentuknya takson2 yang bersifat alami
Setiap unit yang terbentuk mencakup anggota2 yang wajar bila mereka dikelompokkan menjadi suatu kelompok
yang dikehendaki alam
3. Filogenetik : menggambarkan urutan perkembangan makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan
TATA NAMA
Shakespeare : “ What is in a name, A rose will smell as sweet as any other name “
“ There is so much in a name we cant dispense of any name “
SISTEM KLASIFIKASI
• SISTEM ALAMI
• SISTEM FILOGENETIK
• SISTEM BUATAN / ARTIFICIAL
SISTEM ALAMI
• Berdasarkan banyaknya persamaan
ciri morfologi yang dimiliki
• Penganut : Aristoteles dan Theophratus
• HISTORIS PLANTARUM
• SIFAT
• Mudah diidentifikasi
• Sistemnya stabil
• Semua organisme
mungkin diklasifikasi
• Contoh :
• Herba
• Semak
• Pohon
SISTEM BUATAN
• Berdasarkan adanya satu/sedikit
persamaan ciri morfologi alat reproduksi,
lingkungan dan daeran sebaran
• Penganut: John Ray
• Sifat:
• Kurang tertatur
• Tidak ada tata nama
Contoh :
Tanaman obat
Tanaman pangan
SISTEM FILOGENETIK
• Berdasarkan dekatnya
kekerabatan sejarah evolusi
• Dasar :
• Morfologi
• Karakteristik kromosom
• Urutan DNA
• Embriologi perkembangan
• Catatan Fosil
Penganut : Darwin
BINOMIAL
KEANEKARAGAMAN SPESIES
KESERAGAMAN NAMA
NOMENKLATUR
UNINOMIAL POLINOMIAL
BINOMIAL NOMENKLATUR
Nama ilmiah (Scientific name)
Nama latin/nama dalam bahasa latin
Nama biasa (Common name)
Nama lokal (Vernacular name)
NAMA ILMIAH
1. Diatur dalam kode internasional/
tata nama
2. Dalam bahasa latin atau yg
dilatinkan
3. Berlaku internasional
4. Kadang-kadang sulit dilafalkan
5. Memberikan indikasi untuk
kategori takson yang mana
nama itu diberikan
6. Untuk takson-takson dengan
definisi, posisi, dan tingkat
tertentu hanya ada satu nama
yang benar
NAMA BIASA
Tidak mengikuti ketentuan manapun
Dalam bahasa daerah
Bersifat lokal
Mudah dilafalkan
Tidak jelas untuk kategori mana
Satu takson dapat mempunyai lebih satu nama yang berbeda-beda menurut
bahasanya yang menyebutkan
• Contoh Nama Tumbuhan yang Panjang
- Sambucus caule arborea ramosa floribus umbelatus
(Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang
dengan bunga bentuk payung)
Nama tersebut tidak jelas untuk kategori takson yang mana.
Sulit untuk diingat
BINOMIAL NOMENKLATUR
(Sistem Nama Ganda)
Tumbuhan: ICBN (International Code of Botanical Nomenclatur)
Binatang : ICZN (International Code of Zoological Nomenclatur)
NAMA JENIS1. Binomial (2 kata)
Kata depan : nama marga
Kata kedua : petunjuk jenis (epitheton specificum)
Contoh : Oryza sativa 1 : Nama marga, 2 : Nama petunjuk jenis
1 2 1 + 2 : Nama jenis
2. Tidak boleh merupakan tautonim : terdiri atas dua kata yang sama : Linaria
linaria atau hampir sama : Boldu boldus
Bagi hewan tautonim masih dibolehkan, contoh : Gallus gallus
3. Kata depan : huruf pertama harus besar kata kedua huruf kecil
4. Harus ditulis miring atau digarisbawahi. Garis depan untuk kata pertama dan
kata kedua harus terpisah.
NAMA MARGA1. Satu kata
2. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar
NAMA SUKU1. Satu kata berbentuk jamak
2. Dibentuk salah satu marga yang dibawahinya ditambah aceae (untuk tumbuhan)
Contoh: Solanaceae Solanum + aceae
Namun masih ada nama suku yang tidak menuruti cara tersebut di atas
Untuk hewan : nama marga + idae
Contoh : Felidae dari Felis + idae
Taksonomi : mengidentifikasi semua makhluk hidup yang ada dan yang pernah ada.
Jenis : mencakup semua individu yang menurut pembawaannya mempunyai sifat yang sama, baik morfologi , anatomi, maupun fisiologi.
Marga : mencakup semua jenis yang menunjukkan persamaan alat reproduksi
Suku : mencakup sejumlah marga dengan jenis-jenis yang dianggap dari nenek moyang yang sama.
ARISTOTELES (Historia Animalum) 520
THEOPHRASTES (Historia Plantarum) 480
Perkawinan Turunan fertil
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Sistem Dua Kingdom
Sistem Lima Kingdom
Sistem Delapan Kingdom
Keanekaragaman Tumbuhan & Hewan
Sistem Lima Kingdom
I. MONERA : a. Bersel satu / koloni
(Prokariotik) b. Tak mempunyai membran inti
c. Nutrisi umumnya dengan cara menyerap, fotosintesis, kemosintesis
Contoh : Bakteri dan Ganggang Biru
II. PROTISTA : a. Memiliki membran inti
(Eukariotik) b. Bersel satu/koloni
c. Nutrisi : absorpsi, makan, fotosintesis.
Contoh : Ganggang, Flagellata, Ciliata, Sporozoa, Rhizopoda.
III. PLANTAE: a. Memiliki membran inti, memiliki plastid, dinding sel.
(Eukariotik) b. Multiseluler
c. Berfotosintesis
Contoh: Ganggang, Lumut, Paku, Tumbuhan berbiji terbuka, Tumbuhan berbiji
tertutup (monokotil dan dikotil)
IV. FUNGI : a. Mempunyai membran inti
b. Uniseluler/Multiseluler
c. Tidak berklorofil
d. Nutrisi : menguraikan bahan organik
absorpsi
e. Reproduksi : aseksual ; spora
seksual : konyugasi
V. ANIMALIA : a. Mempunyai membran inti
b. Nutrisi : makan
Contoh : - Saccharomyces, - Rhizopus, - Neurospora,
- Penicillium, -Volvariella
Contoh: 1. Radiata : Porifera, Coelenterata
2. Acoelomata : Cacing hati, Cacing pita, Cacing getar
3. Psedocoelomata : Ascaris (Nemathelminthes)
4. Schizocoelomata : Annelida, Mollusca
Arthropoda : Crustacea, Insecta, Arachnida, Myriapoda
5. Enterocoelomata : Echinodermata, Chordata.
MONERA Terdiri atas Bakteri dan
Alga biru
Uniseluler prokariotik
Haploid
Autotrof/heterotrof
Parasit, simbiosis
Seksual dan paraseksual
Organel tidak lengkap (golgi, mitokondria, RE)
Memiliki alat gerak
PROTISTA
Uniseluler eukariotik (memiliki membran inti)
Haploid
Autotrof atau heterotrof
Aseksual, konyugasi dan seksual
Soliter atau koloni
PROTISTA
PROTISTA MIRIP HEWAN
PROTOZOA (RHIZOPODA, CILIATA, FLAGELLATA DAN SPOROZOA)
PROTISTA MIRIP JAMUR
JAMUR LENDIR
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
CHLOROPHYTA, RHODOPHYTA, CHRYSOPHYTA DAN PHAEOPHYTA
JAMUR (FUNGI)
Uniseluler atau multiseluler eukariotik
Tubuh berbentuk benang (hifa)
Heterotrof parasit
atau saprofit
Aseksual, konyugasi
PLANTAE MULTISELULER
EUKARIOTIK
AUTOTROF
BERKHLOROFIL
ASEKSUAL DAN SEKSUAL –METAGENESIS
HIDUP DI DARAT
BRYOPHYTA, PTERYDOPHYTA DAN SPERMATOPHYTA
ANIMALIA
Multiseluler, eukariotik
Bergerak bebas
Heterotrof
Hidup di Air atau darat
Aseksual atau seksual
Klasifikasi hewan
PROTOZOA
PORIFERA
COELENTERATA
PLATYHELMINTHES
NEMATHELMINTHES
MOLLUSCA
ANNELIDA
ARTHROPODA
ECHINODERMATA
CHORDATA
Ektoderm Mesoderm dari
Mesoderm ektoderm lapisan
Endoderm padat tdk terbentuk rongga
Acoelomata
Endoderm Mesoderm dari
Mesoderm ectoderm lapisan
Ectoderm tengah yg tak padat
Pseudocoelum berupa rongga
Pseudocoelomata
mesenteriummesodermendoderm
coelomdinding tubuh
Mesoderm waktu embrio dari ektoderm dan endoderm , yang memisah jadi 2 lapisan dan membentuk rongga
Schizocoelomata
mesodermendoderm
coelomMesoderm dari endoderm kantung kosong yg tumbuh menjadi rongga antara ekto dan endoderm
Enterocoelomata