KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis...

36
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN BEKAS TAMBANG SILIKA DAN KAPUR PT HOLCIM INDONESIA Tbk., JAWA BARAT WIWI WILDASARI DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Transcript of KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis...

Page 1: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI

LAHAN BEKAS TAMBANG SILIKA DAN KAPUR

PT HOLCIM INDONESIA Tbk., JAWA BARAT

WIWI WILDASARI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 3: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman Jenis

Tumbuhan Bawah di Lahan Bekas Tambang Silika dan Kapur PT Holcim

Indonesia Tbk., Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2016

Wiwi Wildasari

NIM E44120074

Page 4: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 5: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

ABSTRAK

WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas

tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa Barat. Dibawah

bimbingan CAHYO WIBOWO dan DADAN MULYANA

Kegiatan penambangan yang dilakukan secara terbuka menyebabkan

kerusakan vegetasi penutup tanah, peningkatan laju erosi, penurunan produktifitas

dan stabilitas lahan tidak produktif serta menurunkan kesuburan tanah. Kegiatan

revegetasi membutuhkan waktu yang lama sehingga memerlukan penanaman

tanaman penutup tanah (cover crop). Tujuan penanaman cover crop adalah untuk

melindungi tanah dari ancaman erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

komposisi jenis, keanekaragaman jenis dan potensi tumbuhan bawah untuk

dijadikan sebagai cover crop. Komposisi tumbuhan bawah di lahan bekas

tambang kapur lebih tinggi dibandingkan dengan lahan bekas tambang silika.

Keragaman jenis (H’) pada masing – masing lokasi penelitian tergolong sedang.

Kemerataan jenis (E) pada kedua lokasi penelitian tergolong tinggi. Kekayaan

jenis (R1) pada kedua lokasi penelitian tergolong tinggi. Indeks dominansi (C)

pada kedua lokasi penelitian tergolong rendah. Sifat tanah pada masing – masing

lokasi tergolong kurang subur. Unsur hara yang terdapat pada kedua lokasi

penelitian tergolong rendah

Kata kunci: cover crop, keanekaragaman jenis, sifat tanah, tumbuhan bawah

ABSTRACT

WIWI WILDASARI. Diversity Species of Understorey in the Land of Silica and

Lime Closure PT Holcim Indonesia Tbk., West Java Supervised by CAHYO

WIBOWO and DADAN MULYANA.

The mining activities are carried out in an open understorey vegetation

causing damage, damage on water management, increased rates of erosion, the

decline in productivity and stability of the land Which is not productiveas well as

Reducing soil nutrients fertility. The revegetation process take a long time so it

need to planting the cover crop plants. The goal of planting a cover crop is to

protect the soil From the erotion impact. This research aims to study the

composition of species, the diversity of the plants and its potential to administer it

function as cover cropson the soil which contain lime and silica in PT Holcim

Indonesia Tbk. The composition of the cover plants in the land With lime

dominant compositionis higher compared to the Soil with silica contain. The

diversity of types (H ') at each location were classified as research. The evenness

index (E) the type of equity at both locations research belongs to high. The

Richness index (R1) at both locations research belongs to high. Dominance index

(C) on these location of the research belongs to low. Soil properties at each

location belongs not fertile. Nutrient elements found in both locations research are

belongs not high to low.

Key words: cover crop, diversity of species, soil properties, understorey

Page 6: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 7: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Silvikultur

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI

LAHAN BEKAS TAMBANG SILIKA DAN KAPUR

PT HOLCIM INDONESIA Tbk., JAWA BARAT

WIWI WILDASARI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 8: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 9: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 10: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 11: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2016 ini ialah

Tumbuhan bawah, dengan judul Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah di

Lahan Bekas Tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Cahyo Wibowo, MSc

Ftrop dan Bapak Dadan Mulyana, SHut MSi selaku pembimbing yang telah

banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada

PT Holcim Indonesia Tbk., dan Holcim Educational Forest (HEF). Ungkapan

terima kasih juga disampaikan kepada keluarga, sahabat SVK 4991, Fahutan 49

dan teman – teman penulis atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2016

Wiwi Wildasari

Page 12: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa
Page 13: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................................. 1

Tujuan Penelitian.............................................................................................. 1

Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2

METODE ............................................................................................................ 2

Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 2

Alat dan Bahan ................................................................................................. 2

Prosedur Pengambilan Data ............................................................................. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 5

Hasil ................................................................................................................. 5

Pembahasan.................................................................................................... 11

SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 15

Simpulan ........................................................................................................ 15

Saran .............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

Page 14: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

DAFTAR TABEL

1 Jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang kapur 7

2 Jenis-jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang silika 8

3 Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada masing – masing lokasi

penelitian

8

4 Hasil analisis sifat fisika tanah pada masing – masing lokasi penelitian 9

5 Hasil analisis pH, bahan organik, P tersedia tanah pada masing –

masing lokasi penelitian

10

6 Hasil analisis nilai tukar kation dan kejenuhan basa pada masing –

masing lokasi penelitian

10

DAFTAR GAMBAR

1 Plot pengamatan tumbuhan bawah 2

2 Plot pengambilan contoh tanah 3

3 Jumlah jenis tumbuhan bawah pada setiap lokasi penelitian 6

DAFTAR LAMPIRAN

1 Deskripsi tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai cover crop 19

2 Jenis – jenis tumbuhan bawah yang memiliki INP tertinggi 22

Page 15: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunitas tumbuhan hutan dapat mengalami perubahan, baik yang

disebabkan oleh bencana alam maupun aktivitas manusia. Aktivitas manusia di

dalam hutan dapat bersifat merusak maupun memperbaiki kondisi komunitas

tumbuhan hutan. Menurut Indriyanto (2008) aktivitas manusia yang bersifat

merusak komunitas tumbuhan adalah penebangan pohon, pencurian hasil hutan,

peladangan liar, penggembalaan liar, pembakaran hutan dan penambangan

sedangkan aktivitas manusia yang bersifat memperbaiki kondisi komunitas

tumbuhan adalah kegiatan reboisasai dalam rangka rehabilitasi areal kosong bekas

penebangan, areal kosong bekas kebakaran, maupun reboisasi dalam rangka

pembangunan hutan tanaman industri dan reklamasi lahan bekas tambang.

Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT Holcim Indonesia Tbk.

adalah penambangan batu gamping dan silika untuk bahan baku semen.

Penambangan ini dilakukan secara terbuka yaitu dengan cara membuka dan

mengupas lapisan tanah bagian atas. Menurut Darwo (2003), lapisan atas tanah

yang dikupas sangat peka terhadap gangguan, karena eksistensi makhluk hidup

terletak pada horison O, A dan B. Dampak negatif kegiatan penambangan terbuka

menyebabkan kerusakan vegetasi penutup tanah, kerusakan sistem tata air,

peningkatan laju erosi, penurunan produktifitas dan stabilitas lahan tidak produktif

serta penurunan kesuburan tanah. Oleh karena itu, kegiatan reklamasi lahan bekas

tambang yang perlu dilakukan pada lahan bekas tambang adalah kegiatan

revegetasi. Kegiatan revegetasi membutuhkan waktu yang lama sehingga

memerlukan penanaman tanaman penutup tanah terlebih dahulu sebelum

dilakukan penanaman pohon. Tanaman penutup tanah atau cover crop adalah

tanaman yang ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan yang

disebabkan oleh erosi serta memperbaiki sifat kimia dan fisika tanah.

Kendala dalam penggunaan cover crop yang dipakai untuk revegetasi lahan

bekas tambang salah satunya adalah ketersediaan benih cover crop. Menurut

Arafat (2015), benih cover crop belum banyak di komersilkan di Indonesia, oleh

karena itu benih harus didatangkan dari luar negeri. Selama ini penelitian

mengenai karakteristik tanah dan vegetasi tumbuhan pada lahan bekas tambang

telah banyak dilakukan, namun penelitian secara khusus mengenai potensi

tumbuhan bawah yang bisa dijadikan sebagai cover crop jenis lokal di lahan bekas

tambang masih belum banyak dilakukan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jumlah jenis, keanekaragaman jenis

dan potensi tumbuhan bawah untuk dijadikan sebagai cover crop di lahan bekas

tambang silika dan kapur PT Holcim Indonesia Tbk.

Page 16: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

2

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi

mengenai jumlah jenis, keanekaragaman jenis dan potensi tumbuhan bawah untuk

dijadikan sebagai tanaman penutup tanah di lahan bekas tambang PT Holcim

Indonesia Tbk.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember

2015. Pengambilan data dilakukan di lahan bekas tambang kapur Narogong

Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dan lahan bekas tambang silika

Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi PT Holcim Indonesia Tbk.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah meteran, patok, tally sheet,

kayu pemukul ring, ring contoh tanah, cangkul, pisau, garpu besar, plastik 1 kg,

alkohol 70%, gunting, kertas label, plastik besar, kertas koran, sasak, oven, alat

tulis, kamera dan buku identifikasi tumbuhan bawah. Bahan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis tumbuhan bawah dan contoh tanah.

Prosedur Pengambilan Data

Penentuan plot pengamatan

Plot pengamatan dibuat pada dua lokasi yaitu lahan bekas tambang kapur

dan silika. Lima plot pengamatan diletakkan pada masing – masing lokasi

penelitian secara purposive sampling. Total plot pengamatan berjumlah 10 buah.

Pembuatan plot pengamatan untuk tumbuhan bawah

Pembuatan plot pengamatan untuk tumbuhan bawah dilakukan dengan

menggunakan metode petak kuadrat pada lahan seluas 100 m x 100 m. Pada

masing-masing lokasi penelitian dibuat 5 plot berukuran 2 m x 2 m dengan jarak

antar plot 40 m. Plot pengamatan tumbuhan bawah disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Plot pengamatan tumbuhan bawah

Page 17: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

3

Pembuatan herbarium dan identifikasi jenis

Pembuatan herbarium dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan

bawah yang belum teridentifikasi di lapangan. Tumbuhan bawah yang belum

teridentifikasi dibuat herbarium dengan cara dikeringkan dalam oven pada suhu

150°C selama 24 jam. Kegiatan pembuatan herbarium dan identifikasi jenis

tumbuhan bawah dilakukan di Laboratorium Ekologi Fakultas Kehutanan IPB.

Pengambilan contoh tanah

Contoh tanah untuk analisis sifat kimia diambil sampai kedalaman 20 cm

dengan teknik mencangkul. Contoh tanah diambil dari 5 titik plot pengamatan

pada setiap lokasi penelitian, kemudian tanah dikompositkan dan diambil

sebanyak 1 kg untuk dianalisis. Pengambilan contoh tanah untuk analisis sifat

fisika tanah dilakukan dengan mengambil contoh tanah utuh menggunakan ring

tanah sebanyak 4 ring. Ring tanah ditekan sampai badan ring tertanam di dalam

tanah. Ring yang sudah tertanam diambil menggunakan cangkul untuk

mengeluarkan ring yang telah berisi contoh tanah, kemudian tanah bagian

bawahnya diiris menggunakan pisau untuk meratakan permukaan bagian bawah.

Ring yang berisi tanah dilapisi dengan perekat bening supaya terjaga keutuhannya.

Plot pengambilan contoh tanah disajikan pada Gambar 2.

Keterangan :=

=

Plot pengambilan contoh tanah untuk sifat kimia

Plot pengambilan contoh tanah untuk sifat fisika dan kimia

Gambar 2 Plot pengambilan contoh tanah

Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang

komposisi dan keanekaragaman jenis tumbuhan bawah adalah perhitungan

analisis vegetasi. Adapun pengolahan data hasil analisis vegetasi meliputi Indeks

Nilai Penting, indeks kekayaan, indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan

jenis.

Indeks Nilai Penting Indeks Nilai Penting (INP) merupakan parameter kuantitatif yang dipakai

untuk mengetahui tingkat dominansi jenis - jenis dalam suatu komunitas

Page 18: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

4

tumbuhan (Soegianto 1994 dalam Indriyanto 2008). Berikut rumus-rumus yang

digunakan dalam menentukan nilai INP:

Kerapatan (ind ha−1) =jumlah individu (ind)

luas seluruh petak contoh (ha)

Kerapatan Relatif % =kerapatan spesies

kerapatan seluruh spesies x 100%

Frekuensi = jumlah petak contoh ditemukannya suatu spesies

jumlah seluruh petak contoh

Frekuensi Relatif % =frekuensi suatu spesies

frekuensi seluruh spesies x 100%

INP (%) = KR + FR

Indeks kekayaan jenis

Indeks kekayaan jenis Margalef (R1) merupakan perhitungan kekayaan jenis

dalam suatu komunitas. Menurut Magguran (2004) besaran R1<3.5 menunjukkan

kekayaan jenis tergolong rendah, R1=3.5 – 5.0 menunjukkan kekayaan jenis

tergolong rendah dan R1>5.0 kekayaan tergolong tinggi.

R1 =S − 1

ln(N)

Keterangan :

R1 = Indeks Margalef

S = Jumlah jenis

N = Jumlah seluruh individu

Indeks keanekaragaman jenis

Menurut Magguran (2004), nilai indeks keanekaragaman jenis umumnya

berada pada kisaran antara 1.0 – 3.5, jika H’ mendekati 3.5 maka menggambarkan

tingkat keanekaragaman yang semakin tinggi.

H′ = − ni

Nx ln

ni

N

Keterangan :

H’ = indeks keanekaragaman jenis

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = jumlah seluruh individu

Indeks kemerataan jenis Tingkat kemerataan vegetasi pada suatu komunitas ditunjukkan oleh indeks

kemerataan spesies. Indeks kemerataan ini menunjukkan penyebaran individu

spesies dalam suatu komunitas. Menurut Magguran (2004) besaran nilai E < 0.3

menunjukkan kemerataan jenis tergolong rendah, E = 0.3 – 0.6 menunjukkan

Page 19: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

5

kemerataan jenis tergolong sedang dan E > 0.6 menunjukkan kemerataan jenis

tergolong tinggi.

E =H′

ln(S)

Keterangan :

E = indeks kemerataan jenis

H’ = indeks keanekaragaman jenis

S = jumlah jenis

Indeks dominansi

Indeks dominansi adalah parameter yang menyatakan tingkat terpusatnya

dominansi jenis dalam suatu komunitas.

C = ni

N

2

Keterangan :

C = indeks dominansi

ni = jumlah spesies ke-i

N = jumlah seluruh spesies

Indeks kesamaan komunitas

Indeks kesamaan komunitas (IS) diperlukan untuk mengetahui tingkat

kesamaan antara beberapa tegakan, unit sampling, atau komunitas serta

mengetahui perbandingan komposisi dan struktur komunitasnya (Indriyanto 2008).

IS (%) =2w

a + bx 100%

Keterangan:

IS = Indeks kesamaan komunitas

w = Jumlah nilai penting (INP) yang sama atau nilai yang terendah

dari jenis-jenis yang terdapat dalam dua petak contoh yang

dibandingkan

a = jumlah INP di dalam komunitas A

b = jumlah INP di dalam komunitas B

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Letak dan posisi geografis

PT Holcim Indonesia Tbk. merupakan produsen semen terbesar di dunia

dengan kapasitas produksi lebih dari 170 juta ton semen. Holcim Indonesia

mengoperasikan pabrik semen di Narogong, Cilacap, Tuban dan Sukabumi. PT

Holcim yang beroperasi di Narogong berada di daerah Narogong, Kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor dengan letak geografis pada koordinat 6°53’33” LS

Page 20: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

6

dan 106°27’37” BT. PT Holcim yang beroperasi di Sukabumi terletak di

Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi dengan letak geografis pada koordinat

6°54’55”LS dan 106°46’39”BT.

Kondisi fisik lingkungan

Topografi areal PT Holcim yang beroperasi di Sukabumi memiliki

kemiringan lereng berkisar antara 40% – 60%. Berdasarkan klasifikasi Schmidt

dan Ferguson (1951), areal ini memiliki tipe iklim B dengan rata-rata suhu pada

bulan basah sekitar 21°C – 29.9°C, sementara suhu pada bulan kering sekitar

21.6°C – 30.8°C. PT Holcim Tbk yang beroperasi di Narogong memiliki curah

hujan rata-rata 3 315 mm/tahun, yang berdasarkan klasifikasi Schmidt dan

Ferguson (1951) memiliki tipe iklim A. Musim hujan terjadi antara bulan Oktober

sampai April dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sampai

Februari, sedangkan musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Mei sampai

September. Rata – rata kelembaban adalah 85.25%, kelembaban terendah berada

pada bulan September sebesar 79% dan tertinggi pada bulan Desember dan

Januari sebesar 89%. Kondisi tanah di areal operasi PT Holcim Tbk yang

beroperasi di Sukabumi terdiri dari jenis tanah Latosol Merah Kekuningan,

Latosol Cokelat, Podsolik Merah Kekuningan dan Litosol. Jenis tanah di PT

Holcim yang beroperasi di Narogong adalah Litosol.

Jumlah Jenis Tumbuhan Bawah pada Setiap Lokasi Penelitian

Jumlah jenis tumbuhan bawah secara umum sangat beragam pada masing –

masing lahan bekas tambang di PT Holcim Indonesia Tbk. Jumlah jenis tumbuhan

bawah yang ditemukan pada lahan bekas tambang kapur yaitu 31 jenis tumbuhan

bawah dari 20 famili, sedangkan pada lahan bekas tambang silika ditemukan 22

jenis tumbuhan bawah dari 9 famili. Total jumlah jenis tumbuhan bawah yang

ditemukan pada kedua lokasi sebanyak 51 jenis dari 24 famili. Perbandingan

jumlah jenis pada masing – masing lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Jumlah jenis tumbuhan bawah pada setiap lokasi penelitian

31

2220

9

0

5

10

15

20

25

30

35

Lahan bekas tambang kapur

Lahan bekas tambang silika

Jum

lah

jen

is

Jumlah jenis

Jumlah famili

Page 21: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

7

Dominansi jenis tumbuhan bawah pada masing – masing lokasi penelitian

Jenis tumbuhan bawah yang terdapat di lahan bekas tambang kapur

disajikan pada Tabel 1. Jenis tumbuhan bawah yang memiliki INP lebih besar dari

10% di lahan bekas tambang kapur adalah jenis Ageratum conyzoides dengan INP

10.34%, Bidens pilosa dengan INP 10.79%, Mimosa pudica dengan INP 14.91%,

Cyperus rotundus dengan INP 17.28% dan Eulesine indica dengan INP 38.08%.

Tabel 1 Jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang kapur

No Nama Jenis Famili INP (%) Keterangan*)

1 Eleusine indica Poaceae 38.08 Invasif

2 Cyperus rotundus Cyperaceae 17.28 Invasif

3 Mimosa pudica Fabaceae 14.91 Invasif

4 Bidens pilosa Asteraceae 10.79 Invasif

5 Ageratum conyzoides Asteraceae 10.34 Invasif

6 Spigelia anthelmia Loganiaceae 8.46 Invasif

7 Centella asiatica Apiaceae 8.03 tidak invasif

8 Paspalum vaginatum Poaceae 7.91 Invasif

9 Gendarussa vulgaris Acanthaceae 6.34 tidak invasif

10 Phyllanthus urinaria Phyllanthaceae 6.32 tidak invasif

11 Lindernia anagallis Linderniaceae 5.79 tidak invasif

12 Amaranthus spinosus Amaranthaceae 5.79 Invasif

13 Imperata cylindrica Poaceae 5.62 Invasif

14 Fimbristylis aphylla Cyperaceae 4.92 tidak invasif

15 Isachne globosa Poaceae 4.92 tidak invasif

16 Digitaria ciliaris Poaceae 4.76 Invasif

17 Phyllanthus debilis Phyllanthaceae 4.24 tidak invasif

18 Brachiaria paspaloides Gramineae 3.91 Invasif

19 Paspalum commersonii Poaceae 2.66 Invasif

20 Sida rhombifolia Malvaceae 2.43 Invasif

21 Vigna trilobata Fabaceae 2.35 tidak invasif

22 Hydrolea zeylanica Hydrophyllaceae 2.27 Invasif

23 Bergia capensis Elatinaceae 2.27 Invasif

24 Oxalis barrelieri Oxalidaceae 2.27 Invasif

25 Aeschynomene indica Fabaceae 2.27 Invasif

26 Mikania micrantha Asteraceae 2.20 Invasif

27 Ipomoea triloba Convolvulaceae 2.20 Invasif

28 Portulaca oleracea Portulaceae 2.20 Invasif

29 Mimosa invisa Fabaceae 2.12 Invasif

30 Euphorbia heterophyllaa Euphorbiaceae 2.12 Invasif

31 Cardiospermum halicacabum Sapindaceae 2.12 tidak invasif *)

Keterangan: SEAMEO BIOTROP 2008

Jenis tumbuhan bawah yang terdapat di lahan bekas tambang silika

disajikan pada Tabel 2. Jenis tumbuhan yang memiliki INP lebih besar dari 10%

pada lahan bekas tambang silika adalah jenis Panicum paludosum dengan INP

Page 22: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

8

10.41%, Pennisetum polystachyon dengan INP 12.47%, Mimosa pudica dengan

INP 15.01%, Calopogonium muconoides dengan INP 15.93%, Paspalum

cartilagineum dengan INP 17.05%, Paspalum conjugatum dengan INP 19.76%

dan Imperata cilindrica dengan INP 32.90%.

Tabel 2 Jenis-jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang silika

No Nama Jenis Famili INP (%) Keterangan*)

1 Imperata cylindrica Poaceae 32.90 Invasif

2 Paspalum conjugatum Poaceae 19.76 Invasif

3 Paspalum cartilagineum Poaceae 17.05 Invasif

4 Calopogonium muconoides Fabaceae 15.93 tidak invasif

5 Mimosa pudica Fabaceae 15.01 Invasif

6 Pennisetum polystachyon Poaceae 12.47 Invasif

7 Panicum paludosum Poaceae 10.41 Invasif

8 Mimosa invisa Fabaceae 9.57 Invasif

9 Echinochloa stagnina Poaceae 8.62 Invasif

10 Ischaemum ciliare Poaceae 7.43 tidak invasif

11 Ishaemum rugosum Poaceae 6.63 tidak invasif

12 Paspalum longifolium Poaceae 6.51 Invasif

13 Calopogonium polytscyon Fabaceae 6.24 tidak invasif

14 Melastoma malabathricum Melastomataceae 4.25 Invasif

15 Ischaemum timorense Poaceae 4.25 tidak invasif

16 Tridax procumbens Asteraceae 3.85 Invasif

17 Lycopidium clavantum Lycopidium 3.65 tidak invasif

18 Clidemia hirta Melastomataceae 3.25 Invasif

19 Ludwigia hyssopifolia Onagraceae 3.06 Invasif

20 Bacopa procumbens Scrophulariaceae 3.06 tidak invasif

21 Oxalis barrelieri Oxalidaceae 3.06 Invasif

22 Crotalaria retusa Fabaceae 3.06 tidak invasif *)

Keterangan : SEAMEO BIOTROP 2008

Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah

Nilai indeks keanekaragaman, kekayaan, kemerataan dan dominansi jenis

tumbuhan bawah pada setiap lokasi penelitian disajikan pada Tabel 3.

Keanekaragaman jenis (H’) pada masing –masing lokasi penelitian memiliki nilai

yang tidak jauh berbeda. Nilai indeks kemerataan jenis (E) pada lahan bekas

tambang silika lebih tinggi dibandingkan dengan lahan bekas tambang kapur.

Nilai indeks kakayaan jenis (R1) pada lahan bekas tambang kapur lebih tinggi

dibandingkan dengan lahan bekas tambang silica. Nilai indeks dominansi (C) pada

lahan bekas tambang kapur sebesar 0.07 sedangkan pada lahan bekas tambang

silika sebesar 0.11.

Tabel 3 Keanekaragaman jenis tumbuhan pada masing – masing lokasi penelitian Lokasi H' R1 E C

Lahan bekas tambang kapur 2.46 4.05 0.72 0.07

Lahan bekas tambang silika 2.47 3.38 0.80 0.11

Page 23: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

9

Indeks kesamaan komunitas (IS)

Indeks kesamaan menggambarkan tingkat kesamaan komposisi jenis dari

dua komunitas yang dibandingkan. Parameter yang digunakan untuk menganalisis

indeks kesamaan adalah kelimpahan jenis dan kehadiran jenis yang sama. Nilai

indeks kesamaan antara lahan bekas tambang kapur dengan lahan bekas tambang

silika memiliki nilai yang rendah yaitu sebesar 12.46%.

Sifat fisika tanah

Hasil analisis sifat fisika tanah pada masing – masing lokasi penelitian

disajikan pada tabel 4. Parameter sifat fisika tanah yang diamati adalah tekstur,

bulk density, particle density, ruang pori total, kadar air dan permeabilitas.

Tabel 4 Hasil analisis sifat fisikatanah pada masing – masing lokasi penelitian

Lokasi Penelitian

Tekstur BD

1) PD

1) RPT*) KA

*) Permea

*) Bilitas Pasir Debu Klei

.......... % .......... ........... g cm−3 .......... % vol cm jam-1

Lahan Bekas

Tambang Kapur

46 23 31 1.07 2.31 46.98 25.33 6.96

Lahan Bekas

Tambang

Silika 58 14 28 1.23 2.40 54.75 25.88 2.99

Keterangan : BD = Bulk density, PD = particle density, RPT = Ruang pori total,

KA = Kadar air. *)

Rata – rata dari 4 ulangan

Tabel 4 menunjukkan bahwa tanah pada lahan bekas tambang silika

memiliki kelas tekstur sandy clay loam yang didominasi oleh kandungan pasir

yang tinggi yaitu 58%. Tanah di lahan bekas tambang kapur memiliki kelas

tekstur sandy clay loam yang didominasi oleh kandungan pasir yang tinggi yaitu

46%. Bulk density (BD) pada lahan bekas tambang silika lebih tinggi (1.23

g cm−3) dibandingkan dengan lahan bekas tambang kapur (1.07 g cm−3). Particle

density (PD) pada lahan bekas tambang silika lebih tinggi (2.40 g cm−3 )

dibandingkan dengan lahan bekas tambang kapur (2.31 g cm−3). Ruang pori total

di lahan bekas tambang silika lebih tinggi (54.75 g cm−3) dibandingkan dengan

tanah di lahan bekas tambang kapur (46.75 g cm−3). Nilai KA pada lahan bekas

tambang silika lebih tinggi (25.88% vol) dibandingkan dengan lahan bekas

tambang kapur (25.33% vol). Permeabilitas pada lahan bekas tambang kapur lebih

tinggi (6.96 cm jam-1

) dibandingkan dengan lahan bekas tambang silika (2.99 cm

jam-1

).

Analisis sifat kimia tanah

Parameter sifat kimia tanah yang dianalisis antara lain pH tanah, bahan

organik tanah, P tersedia, nilai tukar kation dan kejenuhan basa. Hasil analisis

sifat kimia tanah terhadap pH tanah, bahan organik dan P tersedia disajikan pada

Tabel 5.

Page 24: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

10

Tabel 5 Hasil analisis pH, bahan organik, P tersedia tanah pada masing – masing

lokasi penelitian

Lokasi penelitian

pH Bahan Organik P tersedia

H2O KCl C N C/N Bray Olsen

........... % .......... ppm

Lahan bekas tambang kapur 8.4 7.8 0.98 0.07 14

25

Kategori*) AA AA SR SR S R

Lahan bekas tambang silika 5 4.9 0.75 0.08 9 7.8

Kategori*) M M SR SR R SR

Keterangan : M = Masam, AA = Agak alkalis, R = Rendah, S =Sedang, SR = Sangat

rendah, ST = Sangat tinggi *)

Sumber : Juknis Analisis kimia tanah, tanaman, air, dan pupuk (Balai Penelitian Tanah

Departemen Pertanian 2005)

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai pH tanah pada lahan bekas tambang

kapur termasuk kedalam kriteria masam sedangkan pada lahan bekas tambang

silika termasuk kedalam kriteria agak alkalis.

Tabel 6 Hasil analisis nilai tukar kation dan kejenuhan basa pada masing – masing

lokasi penelitian

Lokasi penelitian

Nilai Tukar Kation KB

Ca Mg K Na KTK

...................... cmolc kg-1

.................... %

Lahan bekas tambang kapur 44.5 1.18 0.16 0.13 18.79 >100

Kategori*) ST S R R S ST

Lahan bekas tambang silika 1.48 0.48 0.08 0 8.82 23

Kategori*) SR R R R R R

Keterangan : R = Rendah, S =Sedang, SR = Sangat rendah, ST = Sangat tinggi,

KTK = Kapasitas Tukar Kation *)

Sumber : Juknis Analisis kimia tanah, tanaman, air, dan pupuk (Balai Penelitian Tanah

Departemen Pertanian 2005)

Tabel 6 menunjukkan bahwa tanah pada masing-masing lokasi penelitian

mengandung unsur magnesium yang tergolong sedang, unsur nitrogen, fosfor dan

kalium yang tergolong rendah. kandungan unsur kalsium pada lahan bekas

tambang kapur tergolong sangat tinggi sedangkan pada lahan bekas tambang

silika tergolong sangat rendah. Kapasitas tukar kation pada lahan bekas tambang

kapur tergolong sedang sedangkan untuk lahan bekas tambang silika tergolong

rendah. Kandungan KB pada lahan bekas tambang kapur tergolong sangat tinggi

sedangkan pada lahan bekas tambang silika tergolong rendah.

Page 25: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

11

Pembahasan

Jumlah jenis tumbuhan bawah

Jumlah jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang kapur lebih banyak

dibandingkan dengan lahan bekas tambang silika. Hal ini diduga karena

terbukanya lahan tanpa pohon penaung mengakibatkan tumbuhan bawah di lahan

bekas tambang kapur tumbuh lebih banyak. Hasil penelitian Hilwan et al. (2013)

menunjukkan bahwa lahan yang memiliki naungan kurang rapat memiliki jumlah

jenis tumbuhan bawah yang lebih banyak dibandingkan dengan lahan yang

memiliki naungan rapat. Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan pernyataan

Indriyanto (2008) yang mengemukakan bahwa pohon yang bertajuk rapat

menyebabkan matahari tidak dapat menembus lantai hutan, sehingga tidak

memungkinkan bagi tumbuhan bawah untuk berkembang di bawah naungan tajuk

pohon, kecuali jenis tumbuhan yang telah beradaptasi dengan baik untuk tumbuh

di bawah naungan.

Rendahnya jumlah jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang silika

diduga karena terdapat pohon pinus yang telah ditanam di lahan tersebut.

Senyawa alelopati yang berasal dari pinus diduga memengaruhi komposisi jenis

tumbuhan bawah. Menurut Samingan (1988) dalam Kunarso et al. (2012),

tanaman pinus menghasilkan senyawa alelopati yang menyebabkan akumulasi

nitrogen terhambat sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat pula karena

tidak dapat menyerap unsur N secara optimal.

Dominansi jenis tumbuhan

Indeks Nilai Penting (INP) menunjukkan peran penting suatu jenis dalam

sebuah komunitas. Jenis yang memiliki nilai INP paling tinggi merupakan jenis

yang mendominasi. Sutisna (1981) dalam Gustiani (2015), menyatakan bahwa

suatu jenis memiliki peran yang besar dalam komunitas apabila nilai INP jenis

tersebut lebih dari 10% untuk tingkat tumbuhan bawah. Terdapat dua jenis

tumbuhan bawah yang paling mendominasi di lahan bekas tambang silika dan

kapur yaitu Imperata cylindrica dan Eulesine indica yang termasuk kedalam

famili Poaceae. Jenis ini berasal dari daerah tropis Amerika, di Indonesia hampir

tersebar merata pada semua daerah (Gustiani 2015). Kedua jenis tumbuhan bawah

ini diduga memiliki daya adaptasi lingkungan yang tinggi sehingga dapat tumbuh

di lahan bekas tambang kapur dan silika.

Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah

Nilai indeks kekayaan jenis (R1), keanekaragaman jenis (H’) dan

kemerataan jenis (E) merupakan gambaran secara kuantitatif mengenai kondisi

keanekaragaman suatu komunitas. Penggunaan indeks kekayaan jenis pada

penilaian keanekaragaman bertujuan untuk mengetahui jumlah jenis yang

ditemukan pada suatu komunitas. Berdasarkan klasifikasi Magguran (2004) nilai

R1 tumbuhan bawah yang terdapat di lahan bekas tambang kapur tergolong sedang,

sementara indeks kekayaan lahan bekas tambang silika tergolong rendah.

Perbedaan nilai kekayaan jenis pada kedua lokasi penelitian dipengaruhi oleh

jumlah jenis yang ditemukan di lokasi penelitian. Nilai indeks keanekaragaman

jenis (H’) pada masing – masing lokasi penelitian berdasarkan klasifikasi

Magguran (2004) tergolong sedang. Hal tersebut dipengaruhi oleh kegiatan

Page 26: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

12

penambangan di kedua lokasi sehingga lingkungannya terganggu dan

menyebabkan jenis tumbuhan bawah yang ditemukan hanya sedikit. Nilai indeks

kemerataan jenis (E) pada masing – masing lokasi penelitian tergolong tinggi.

Istomo dan Kusmana (1997) menyatakan bahwa indeks dominansi adalah

suatu ukuran untuk memeriksa tingkat penguasaan suatu jenis dalam komunitas.

Nilai indeks dominansi mendekati 1, tergolong tinggi, yang berarti bahwa

dominansi terpusat pada satu atau beberapa jenis; dan jika nilai indeks dominansi

mendekati 0 tergolong rendah, yang berarti bahwa dominansi tersebar pada

banyak jenis. Berdasarkan hasil perhitungan, indeks dominansi pada kedua lokasi

penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks dominansi tergolong rendah yang

artinya jenis tumbuhan bawah pada kedua lokasi penelitian menyebar pada

banyak jenis.

Indeks kesamaan jenis (IS)

Indeks kesamaan jenis menggambarkan tingkat kesamaan antara beberapa

komunitas. Istomo dan Kusmana (1997) menyatakan bahwa jika nilai IS < 75%

maka dua komunitas yang dibandingkan dianggap berbeda dan jika nilai IS ≥ 75%

maka kedua komunitas yang dibandingkan dianggap sama. Nilai IS yang

diperoleh dari hasil perhitungan IS pada kedua tempat menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan komposisi tumbuhan bawah yang cukup signifikan. Perbedaan

struktur ini diduga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kondisi tanah, curah

hujan dan kelerengan.

Potensi jenis tumbuhan bawah sebagai cover crop

Cover crop adalah suatu tanaman yang tumbuh rapat yang ditanam untuk

melindungi dan memperbaiki tanah (Kementerian Kehutanan 2011). Tanaman

cover crop dapat berperan dalam menghambat dan mencegah erosi yang

berlangsung secara cepat. Cover crop dapat menghalangi jatuhnya air hujan secara

langsung, mengurangi kecepatan aliran permukaan, dan mendorong

perkembangan biota tanah yang dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah

(Maisyaroh 2010).

Karakteristik cover crop untuk kegiatan revegetasi adalah mudah ditanam,

cepat tumbuh dan rapat, bersimbiosis dengan bakteri atau fungi yang

menguntungkan, menghasilkan biomassa yang melimpah dan mudah

terdekomposisi, tidak berkompetisi dengan tanaman pokok dan tidak melilit

(Dariah et al. 2010).

Hasil analisis vegetasi tumbuhan bawah menunjukkan bahwa tumbuhan

bawah yang paling cocok untuk dikembangkan sebagai cover crop adalah jenis

Calopogonium mucunoides karena jenis ini tidak bersifat invasif dan tersedia

dalam jumlah yang banyak di lahan bekas tambang silika. Selain jenis C.

mucunoides tumbuhan bawah yang berpotensi untuk dijadikan sebagai cover crop

adalah jenis Centella asiatica, Gendarussa vulgaris, Phyllanthus urinaria,

Lindernia anagallis, Fimbristylis aphylla, Isachne globosa, Phyllanthus debilis,

Vigna trilobata, Cardiospermum halicacabum, Crotalaria retusa, Bacopa

procumbens, Lycopidium clavantum, Ischaemum timorense, Calopogonium

polytscyon, Ishaemum rugosum, Ischaemum ciliare. Jenis tersebut diduga dapat

menjadi cover crop karena tidak bersifat invasif, namun jumlah jenis tumbuhan

Page 27: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

13

bawah tersebut hanya terdapat sedikit di lokasi penelitian, diduga karena jenis –

jenis tumbuhan bawah yang invasif mempengaruhi keberadaan jenis tersebut.

Jenis Tumbuhan bawah Eleusine indica, Imperata cylindrica, Paspalum

conjugatum, Paspalum cartilagineum, Ageratum conyzoides, Cyperus rotundus,

Mimosa pudica memiliki nilai INP >10% tetapi diduga kurang cocok untuk

dikembangkan menjadi cover crop karena jenis – jenis tersebut tergolong jenis

invasif (SEAMEO BIOTROP 2008).

Analisis sifat fisika tanah

Tanah bertekstur klei memiliki kemampuan memegang air yang lebih besar

dibandingkan tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan

adsorptifnya, semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan

airnya (Haridjaja et al. 2013). Tanah bertekstur lempung dianggap sebagai tanah

yang mempunyai bahan organik tinggi dan optimal bagi pertumbuhan tanaman,

karena kapasitas tanah menahan air dan unsur hara lebih baik dibandingkan tanah

berpasir, sedangkan drainase dan aerasenya lebih baik dibanding liat (Mahmud et

al. 2014).

Bulk density (BD) adalah ukuran masa tanah di dalam volume tanah yang

dinyatakan dalam g cm−3 (Subandiono et al. 2014). Semakin padat suatu tanah,

maka BD akan semakin tinggi, artinya tanah akan semakin sulit untuk

meneruskan air. Nilai BD tanah mineral umumnya berkisar antara 1.1 g cm−3 –

1.6 g cm−3 . Hasil analisis tanah terhadap BD menunjukkan bahwa nilai BD di

kedua tempat lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori rendah karena nilai BD

lebih kecil dari 0.90 g cm−3. Nilai BD tanah ini menunjukkan bahwa tanah pada

masing – masing lokasi penelitian terjadi ketidakstabilan struktur tanah akibat

penambangan dan terjadi pemadatan tanah akibat penggunaan alat-alat berat

dalam proses penambangan.

Particle density (PD) adalah nisbah antara bobot kering partikel padat tanah

terhadap volumenya. Volume ini tidak termasuk ruang pori yang terdapat diantara

partikelnya. Nilai PD dipengaruhi oleh komponen bahan mineral dan bahan

organik tanah. Nilai PD tanah mineral umumnya berkisar antara 2.60 g cm−3 –

2.70 g cm−3 (Puja 2008 dalam Ritonga 2015). Nilai PD tanah di lahan bekas

tambang silika lebih rendah dibandingkan dengan lahan bekas tambang kapur. Hal

ini diakibatkan oleh kandungan bahan organik yang berbeda. Menurut Ritonga

(2015) semakin tinggi bahan organik tanah maka nilai PD semakin kecil.

Ruang pori total (RPT) tanah merupakan bagian tanah yang ditempati air

dan udara. RPT di dalam tanah sangat erat kaitannya dengan BD, menurut

Subandiono et al. (2014). Peningkatan BD menyebabkan total RPT menurun.

Nilai RPT di lahan bekas tambang silika lebih tinggi dibandingkan dengan tanah

di lahan bekas tambang kapur, kondisi ini disebabkan oleh nilai BD yang rendah

di lahan bekas tambang silika. Kadar air di lahan bekas tambang kapur memiliki

kadar air lebih tinggi dibandingkan dengan lahan bekas tambang silika.

Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk meloloskan air pada tanah

dalam keadaan jenuh. Permeabilitas umumnya diukur dengan laju aliran air

melalui tanah dalam suatu waktu dan umumnya dinyatakan dalam cm jam-1

(Foth

1988 dalam Pratiwi 2014). Permeabilitas pada lahan bekas tambang kapur dan

silika secara berturut – turut tergolong agak cepat dan sedang. Kemampuan tanah

menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah bertekstur halus akan menahan

Page 28: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

14

air lebih banyak dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Oleh karena itu,

tanah bertekstur pasir lebih mudah kekeringan sehingga mengganggu

pertumbuhan tanaman.

Analisis sifat kimia tanah

Hilangnya lapisan tanah atas merupakan indikasi buruknya tingkat

kesuburan tanah pada lahan bekas penambangan. Menurut Asir (2013), kendala

areal bekas penambangan bahan baku semen yang paling utama ditemukan adalah

tidak tersedianya unsur hara yang esensial seperti nitrogen, fosfor, toksisitas

mineral kemasaman tanah atau pH tanah yang tidak normal dapat terjadi rendah

atau sebaliknya.

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman tanah yang dinyatakan dengan

nilai pH tanah. Nilai pH tanah sangat penting untuk menentukan mudah tidaknya

unsur-unsur hara diserap oleh tanaman serta menunjukkan kemungkinan adanya

unsur-unsur beracun pada tanah (Hardjowigeno 2010). Nilai pH tanah pada lahan

bekas tambang silika bersifat masam sedangkan nilai pH tanah pada lahan bekas

tambang kapur bersifat agak alkalis. Tanaman pada tanah masam tidak dapat

menyerap unsur P karena diikat oleh unsur Al begitu pula dengan tanah alkalis

tidak dapat menyerap unsur P karena diikat oleh unsur Ca. Nilai pH masam dapat

dinaikkan dengan cara menambahkan kapur kedalam tanah sedangkan pH tanah

alkalis dapat diturunkan dengan cara menambahkan belerang (Hardjowigeno

2010).

Kandungan C organik dan N total di masing – masing lokasi penelitian

tergolong sangat rendah, sementara nisbah C/N tergolong rendah dan sedang.

Menurut Larson dan Pierce (1994) dalam Subandiono et al. (2014) bahan organik

memegang peranan yang penting terhadap kualitas tanah, penurunan C organik

mengindikasikan penurunan kualitas tanah. Bahan organik memengaruhi

kemampuan tanah memegang dan menyediakan hara dan air bagi tanaman,

mendorong dan mempertahankan pertumbuhan akar, menciptakan habitat yang

sesuai untuk biotik dan menahan degradasi.

Kadar P tersedia adalah P tanah yang dapat larut dalam air dan asam nitrat.

Nilai pH tanah dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk

membandingkan hasil uji P. Metode Olsen biasanya digunakan untuk tanah yang

memiliki pH lebih besar dari 5.5, sedangkan metode Bray biasanya digunakan

untuk tanah yang memiliki pH lebih kecil dari 5.5 (Umaternate et al. 2014).

Berdasarkan penilaian sifat kimia tanah (Eviati dan Sulaeman 2009), kandungan P

di lahan bekas tambang silika dan kapur berturut-turut tergolong kedalam kriteria

rendah dan sangat rendah. Rendahnya nilai P di lahan bekas tambang silika diduga

dipengaruhi oleh nilai pH tanah yang tergolong masam, sedangkan rendahnya

nilai P pada lahan bekas tambang kapur dipengaruhi oleh pH tanah yang tergolong

alkalis. Unsur P yang rendah dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman

terhambat karena pembelahan sel terganggu.

Kapasitas Tukar Kation (KTK) merupakan sifat kimia tanah yang sangat

erat hubungannya dengan kesuburan tanah, sebab tanah tidak akan mampu

menyerap dan menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman apabila

memiliki KTK yang rendah (Hardjowigeno 2003). Hasil analisis sifat kimia tanah

pada KTK di lahan bekas tambang silika termasuk kedalam kriteria rendah

sedangkan pada lahan bekas tambang kapur termasuk kedalam kriteria sedang.

Page 29: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

15

Menurut Setiadi (2012) dalam Oktavia et al. (2014), rendahnya nilai KTK akan

mengakibatkan pertumbuhan yang stagnan bagi tanaman. Besarnya nilai KTK

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah kandungan klei, bahan

organik dan pH tanah (Oktavia et al. 2014).

Kandungan Ca di lahan bekas tambang silika tergolong rendah, sementara

kadar Ca di lahan bekas tambang kapur tergolong sangat tinggi. Kondisi ini

dipengaruhi oleh bahan induk pada tanah tersebut, di lahan bekas tambang kapur

memiliki kadar Ca yang sangat tinggi karena tanah tersebut memiliki bahan induk

kapur. Kandungan unsur Mg, K dan Na di masing-masing lokasi penelitian

tergolong sedang hingga rendah, bahkan untuk unsur Na di lahan bekas tambang

silika berada dalam keadaan sedikit sekali dalam tanah sehingga nilainya nol.

Ketersediaan unsur hara makro (Ca, Mg, K dan Na) dalam jumlah sedikit didalam

tanah dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan normal.

Kondisi Kejenuhan Basa (KB) pada lahan bekas tambang silika termasuk ke

dalam kategori rendah. Kondisi ini sesuai dengan hasil penelitian Pudjiharta et al.

(2007), dimana kejenuhan basa di lahan bekas tambang silika tergolong rendah

karena nilai pH di lahan tersebut tergolong masam. Hal ini didukung oleh Wilson

et al. (2015) yang menyatakan KB berhubungan linier terhadap pH tanah, apabila

pH rendah maka kejenuhan basa akan rendah. Kondisi KB pada lahan bekas

tambang kapur termasuk sangat tinggi, hal ini diduga karena kandungan bahan

induk kapur yang terdapat di lahan tersebut sehingga kejenuhan basa tergolong

tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Jumlah total jenis tumbuhan bawah yang ditemukan pada masing – masing

lokasi penelitian di PT Holcim Indonesia Tbk adalah sebanyak 51 jenis dari 24

famili, yang tersebar pada lahan bekas tambang kapur sebanyak 31 jenis dan lahan

bekas tambang silika 22 jenis. Tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan bawah

pada masing – masing lokasi penelitian tergolong sedang. Jenis yang memiliki

INP tertinggi pada lahan bekas tambang silika dan kapur adalah jenis Imperata

cylindrica dan jenis Eulesine indica. Tumbuhan bawah yang cocok

dikembangkan sebagai cover crop adalah jenis Calopogonium mucunoides.

Saran

Perlu penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik jenis – jenis tumbuhan

bawah untuk digunakan sebagai cover crop serta perlu adanya penelitian teknis

budi daya (silvikultur) tumbuhan bawah yang berpotensi dijadikan sebagai cover

crop.

Page 30: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

16

DAFTAR PUSTAKA

[Kementerian Kehutanan]. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan Republik

Indonesia Nomor: P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan.

Jakarta (ID): Kementerian Kehutanan.

[SEAMEO BIOTROP] Southeast Asian Regional for Tropical Biology. 2008.

Invasive Alien Species Database. [internet]. [diunduh pada 25 Juni 2016].

Tersedia pada : http://www.biotrop.org/database.

Arafat NI. 2015. Pertumbuhan Desmodium heterophyllum (Willd.) DC. Sebagai

tanaman penutup tanah di lahan bekas tambang silika [skripsi]. Bogor:

Fakultas kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Asir LO. 2013. Alternatif teknik rehabilitasi lahan terdegradasi pada lahan bekas

galian industri. J. Balai Penelitian Kehutanan Manado. 1 (1): 9-17.

Dariah A, Abdurachman A, Subardja D. 2010. Reklamasi lahan eks

penambangan untuk perluasan areal pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan. 4

(1): 1-12.

Darwo. 2003. Respon pertumbuhan Khaya anthoteca Dx. DA, Acacia

crassicarpa, A. Cunn. Ex. Benth. Terhadap penggunaan endomikoriza, pupuk

kompos dan asam humat pada lahan pasca penambangan semen [tesis].

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Eviati, Sulaeman. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Bogor

(ID): Balai Penelitian Tanah.

Gustiani A. 2015. Pola penyebaran jenis kapasan kuning (Thespesia lampas Dalz

and Gibs) di savana bekol Taman Nasional Baluran [skripsi]. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Hardjowigeno S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta (ID):

Akademika Pressindo.

Haridjaja O, Baskoro DPT, Setianingsih M. 2013. Perbedaan nilai kadar air

kapasitas lapang berdasarkan metode alhricks, drainase bebas, dan pressure

plate pada berbagai tekstur tanah dan hubungannya denngan pertumbuhan

bunga matahari (Helianthus annus L.). J.Tanah dan Lingkungan. 15 (2): 52 –

59.

Hilwan I, Mulyana D, Pananjung WG. 2013. Keanekaragaman jenis tumbuhan

bawah pada tegakan sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan

trembesi (Samanea saman Merr.) di lahan pasca tambang batubara PT

Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur

Tropika. 04 (01):6 – 10.

Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara

Istomo, Kusmana C. 1997. Penuntun Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi

Hutan. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Kunarso A, Azwar F. 2012. Keragaman jenis tumbuhan bawah pada berbagai

tegakan hutan tanaman di Bekanat Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan

Tanaman. 10 (2):85 – 98.

Magguran. 2004. Measuring Biological Diversity. Oxford (UK): Blackwell

Science Ltd.

Page 31: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

17

Mahmud, Wardah, Toknok B. 2014. Sifat fisik tanah di bawah tegakan mangrove

di Desa Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. J. Warta

Rimba. 2 (1):129 – 135.

Maisyaroh W. 2010. Struktur komunitas tumbuhan penutup tanah di taman hutan

raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari. 1

(1): 1-9.

Oktavia D, Setiadi Y, Hilwan I. 2014. Sifat fisika dan kimia tanah di hutan

kerangan dan lahan pasca tambang timah Kabupaten Belitung Timur. Jurnal

Silvikultur Tropika. 05 (3):149 – 154.

Pratiwi EF. 2014. Karakteristik fisika tanah pada beberapa penggunaan lahan di

tanah latosol darmaga dan podsolik jasinga [skripsi]. Bogor: Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pudjiharta A, Santoso E, Turjaman M. 2007. Reklamasi lahan terdegradasi

dengan revegetasi pada bekas tambang bahan baku semen. Jurnal Penelitian

Hutan dan Konservasi Alam. IV (3):223 – 238.

Ritonga IWS. 2015. Pengaruh konversi lahan hutan terhadap sifat fisika tanah

(studi kasus : Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor) [skripsi]. Bogor:

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Subandiono RE, Suryani E, Subardja D. 2014. Sifat – sifat tanah pada lahan

potensial untuk pengembangan pertanian di Provinsi Jambi dan implikasi

pengelolaannya. J. Tanah dan Iklim. 36(1):1 – 51.

Umaternate GR, Abidjuju J, Wuntu AD. 2014. Uji metode olsen dan bray dalam

menganalisis kandungan fofat tersedia pada tanah sawah di Desa Konarom

Barat Kecamatan Dumoga Utara. Jurnal Mipa UNSTRAT. 3(1):6 – 11.

Wilson, Supriadi, Guchi H. 2015. Evaluasi sifat kimia tanah pada lahan kopi di

Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal Online Agroekoteknologi. 3(2): 642 –

648.

Page 32: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

18

LAMPIRAN

Lampiran 1 Deskripsi tumbuhan bawah pada lokasi penelitian yang berpotensi

sebagai cover crop

No Nama Jenis Deskripsi

1 Mimosa

pudica

Akar tunggang, batang berbentuk segi empat dengan duri

menempel tumbuh rapat tiap sisinya dan berwarna coklat

kemerahan. Daun majemuk menyirip genap, bentuk anak daun

berbentuk lonjong atau bulat telur, dengan warna hijau dan

tepinya merah keunguan, sensitif terhadap sentuhan. Memiliki

bungayang keluar dari ketiak daun tergolong bunga majemuk

dengan warnamahkota merah muda atau merah keunguan.

Bentuk bunga majemukmembulat dengan tangkai yang cukup

panjang. Buah polong mengelompok pada tangkai karangan

bunga dan berambut kasar atau berduri.

2 Eulesine

indica

Terna tumbuhan, berserat kuat. Memiliki akar tungang, bentuk

batang sangat pipih, bergaris longitudinal, mengkilap, bercabang

dan sangat kuat. Pada pangkal daun terdapat rambut-rambut

kasar berwarna putih. Daun distichous, memiliki bunga tegak

berbentuk bulir yang tersusun di ujung dengan buliran yang rata

dan licin.

3 Ageratum

conyzoides

Terna tahunan, memiliki akar serabut, batang bulat dengan

banyak cabang memiliki batang berwarna cokelat keunguan.

Daun berwarna hijau dan berbentuk lonjong dengan tepi

bergerigi, permukaan daunya berambut halus, daun tunggal

bertangkai yang letaknya bersilang berhadapan. Memiliki bunga

berupa bonggol yang terletak di ujung batang. Bunga majemuk,

dengan mahkota bunga berwarna putih atau putih keunguan.

4 Mikania

micrantha

Tumbuhan herba tahunan, batang tumbuh menjalar berwarna

hijau muda, bercabang dan ditumbuhi rambut-rambut halus.

Panjang batang dapat mencapai 3-6 m. Pada tiap ruas terdapat

dua helai daun yang saling berhadapan, tunas baru dan bunga.

Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati dengan panjang

daun 4-13 cm dan lebar daun 2-9 cm. Permukaan daun

menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi, bunga

berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4-6 mm, dan

tumbuh dari ketiak daun atau pada ujung tunas, biji dihasilkan

dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan panjang

2 mm.

Page 33: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

19

Lampiran 1 Deskripsi tumbuhan bawah pada lokasi penelitian yang berpotensi

sebagai cover crop

No Nama Jenis Deskripsi

5 Bidens pilosa Tanaman herba tahunan, tinggi bisa mencapai 1 m, tangkai

berbentuk persegi empat. Seringkali bercabang banyak, tegak

lurus, sedikit berbau harum. Daun berhadapan, daun bagian

bawah berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, daun bagian

atas berbentuk lansat berujung runcing. Bunga bertangkai

panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna

kuning, banyak tumbuh ditempat teduh dan basah. Bunga pita

berjumlah 4-6 mahkota berwarna kuning yang merupakan

hemaprodit serta menyatu dengan buah keras dibawahnya dan

bunga tabung yang begitu banyak keluar dari tengah bunga pita

dengan kepala sari menjulur keluar berwarna kecoklatan dan

putik yang bagian tepinya bergerigi. Tidak memiliki pappus.

6 Imperata

cylindrica

Tumbuh berumpun, tunas batang tidak akan tumbuh memanjang

hingga menjelang berbunga. Batang berwarna keunguan.

Rimpang tumbuh memanjang dan bercabang-cabang di tanah

pada kedalaman 0 - 20 cm. Rimpang berwarna keputihan dengan

panajang mencapai 1 m. Berakar serabut yang tumbuh dari

pangkal batang dan ruas-ruas pada rimpang. daun tumbuh tegak

berbentuk garis-garis yang menyempit ke bagian pangkal.

panjang daun 12-80 cm dengan lebar 5-18 mm. Tulang daun

berbentuk lebar dan berwarna agak pucat. tepi daun bergerigi

halus dan terasa kasar.

7 Paspalum

conjugatum

Helai daun berbentuk pita, dengan ujung yang runcing dan

berbulu di sepanjang tepi dan permukaannya. Bentuk batang

agak pipih, tidak berbulu, berwarna hijau bercorak ungu. Akar

berbentuk serabut putih hingga kekuning-kuningan. Selain itu,

akar berbentuk seperti benang serta tidak memiliki ruas-ruas.

memiliki bunga bercabang dua dan terdapat di ujung batang

8 Paspalum

cartilagineum

Batang berbentuk bulat, permukaan batang licin dan berwarna

kehijauan. Panjang batang 71 cm. Jenis daun adalah daun

tunggal berwarna hijau dan berbentuk pita. Permukaan daun

kasap. Pangkal daun membulat dan ujung daun meruncing.

Ukuran panjang daun 6 cm. Sistem perakaran serabut dan

berwarna coklat. Panjang akar 3 cm. bunga majemuk berupa

bulir. Terdapat 3 tangkai bunga majemuk pada ujung batang.

Dimana bulir hanya tersusun pada satu sisi tangkai.

9 Calopogonium

muconoides

Leguminose yang bersifat memanjang dan merambat di atas

tanah. Batang seolah terbagi ke dalam dua bagian, bagian bawah

menjalar sedangkan bagian atas memanjang. Berdaun tiga pada

setiap tangkai, helai daun berbentuk oval ditutupi bulu-bulu

halus coklat keemasan di kedua permukaannya, berbunga kupu-

kupu tersusun seperti tandan berwarna kuning kecoklatan dan

tertutup bulu-bulu lebat.

Page 34: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

20

Lampiran 1 Deskripsi tumbuhan bawah pada lokasi penelitian yang berpotensi

sebagai cover crop

No Nama Jenis Deskripsi

10 Pennisetum

polystachyon

Batang berbentuk silindris, permukaan batang licin dan berwarna

hijau. Panjang patang 14 cm. Jenis daun adalah tunggal berwarna

hijau dan berbentuk pita. Permukaan daun licin. Ukuran daun 5.5

cm-7 cm. Sistem perakaran serabut dan

berwarna coklat

11 Panicum

paludosum

Batang berbentuk silindris bulat, permukaan batang licin dan

berwarna kehijauan. Panjang batang 71.5 cm. Jenis daun adalah

daun tunggal berwarna hijau dan berbentuk pita. Permukaan

daun kasap. Pangkal daun membulat dan ujung daun meruncing.

Ukuran daun 18.3 cm x 0.5 cm. Sistem perakaran serabut dan

berwarna coklat. Bunganya adalah bunga majemuk yang berupa

malai panjangnya 10 cm

12 Mimosa invisa Tumbuh menjalar dan bercabang. Daun majemuk, panjang anak

daun 3-8 mm, lebar 1-1.5 mm, tepi daun rata, ujung daun

runcing, warna hijau dan sedikit sensitif terhadap sentuhan.

Panjang bunga 5 mm, berjumlah satu sampai tiga, benang sari 8,

mahkota berbentuk tabung dan berwarna ungu. Bunga berbentuk

polong, berambut dengan panjang 1.5 - 5 cm dan lebar 5 mm.

13 Cyperus

rotundus

Rimpang yang sudah tua memiliki banyak tunas yang menjadi

umbi berwarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan

dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa

rumpun. pada batang rumput teki ini memiliki ketinggian

mencapai 10 sampai 75 cm. daun berbentuk pita, berwarna

mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal

batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup

tanah. bunga berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai

dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih,

membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu

berupa payung. buahnya berbentuk kerucut besar pada

pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan

panjang 1.5 – 4.5 cm dengan diameter 5 - 10 mm. bijinya

berbentuk kecil bulat, dan memiliki sayap seperti bulu yang

digunakan untuk proses penyerbukan

Page 35: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

21

Lampiran 2 Jenis – jenis tumbuhan bawah yang memiliki INP lebih besar dari 10%

Ageratum conyzoides

Bidens pilosa

Cyperus rotundus

Eleusine indica

Imperata cylincdrica

Paspalum cartilagineum

Paspalum conjugatum

Calopogonium mucunoides

Page 36: KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI LAHAN … · ABSTRAK WIWI WILDASARI. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di lahan bekas tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa

22

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Majalengka, Jawa Barat pada tanggal 6 Agustus 1993,

dari pasangan Mimin Aminah dan Herman. Penulis merupakan anak pertama dari

dua bersaudara. Penulis lulus dari SMAN 1 Jatiwangi pada tahun 2012, dan pada

tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur SNMPTN

Undangan IPB dan diterima di Mayor Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB.

Selama masa perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi seperti Bicara

Desa (2012 – 2013) sebagai anggota, Paguyuban Bidikmisi IPB (2013 – 2014)

sebagai anggota, BEM KM IPB Kabinet Rumah Kita (2015-2016) sebagai

anggota Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa, dan Media Edukasi Petani Cilik

(METALIC) IPB (2015 – 2016) sebagai sekretaris. Penulis juga aktif dalam

kepanitiaan seperti panitia seleksi beasiswa Bidikmisi IPB (2013 – 2015), tim

visitasi mahasiswa Bidikmisi IPB (2014 – 2015), BELANTARA (2014), dialog

rektor IPB (2015), forum OMDA IPB (2015), seleksi beasiswa Ikatan Alumni IPB

(2015), dan seleksi beasiswa IPB Speech Out (2015). Penulis pernah menjadi

koordinator peneliti pada penelitian Keberdayaan Konsumen dari Kementerian

dan Perdagangan RI (2016), dan enumerator tracer study IPB dari CDA IPB

(2015-2016). Penulis menjadi juara II pada lomba business plan tingkat TPB IPB

2013, juara II film dokumenter Bidikmisi IPB 2014, 10 terbaik cerita inspiratif

Bidikmisi IPB dan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat

Nasional didanai DIKTI 2015.

Penulis melaksanakan Praktek Pengelolaan Ekosistem Hutan (PPEH) 2014

di Sancang Barat dan Talaga Bodas, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) 2015 di

Hutan Pendidikan Gunung Walat, magang mandiri 2015 di Hutan Pendidikan

Gunung Walat Sukabumi dan Praktek Kerja Profesi (PKP) 2016 di PT Bina Silva

Nusa Kalimantan Barat.

Guna memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan

skripsi dengan judul “Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah di Lahan Bekas

Tambang Silika dan Kapur PT Holcim Indonesia Tbk., Jawa Barat”