keamanan-komputer

49
LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI SISTEM KEAMANAN DATA DENGAN METODE PUBLIC KEY CRYPTOGRAPHY Mata Kuliah Keamanan Jaringan Informasi (EL 7012) Dosen : Dr. Ir. Budi Rahardjo Oleh ISWANTI SUPRAPTI NIM 23202131 iswanti suprapti / 23202131 1

Transcript of keamanan-komputer

Page 1: keamanan-komputer

LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI SISTEM KEAMANAN DATA DENGAN METODE PUBLIC KEY CRYPTOGRAPHY

Mata Kuliah Keamanan Jaringan Informasi (EL 7012)Dosen : Dr. Ir. Budi Rahardjo

Oleh

ISWANTI SUPRAPTINIM 23202131

BIDANG KHUSUS TEKNOLOGI INFORMASIPROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM PASCA SARJANAINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2003

iswanti suprapti / 23202131 1

Page 2: keamanan-komputer

STUDI SISTEM KEAMANAN DATADENGAN METODE PUBLIC KEY CRIPTOGRPHY

Oleh : ISWANTI SUPRAPTINIM : 23202131

Abstrak

Kemajuan di bidang teknologi informasi telah memungkinkan institusi-institusi pendidikan atau lainnya melakukan interaksi dengan konsumen melalui jaringan komputer. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja akan menimbulkan resiko bilamana informasi yang sensitif dan berharga tersebut diakses oleh orang-orang yang tidak berhak.

Untuk proteksi data yang cukup penting tidak ada jalan lain selain menggunakan program khusus proteksi / enkripsi data. Saat ini telah banyak beredar program khusus proteksi data baik freeware, shareware, maupun komersial yang sangat baik. Pada umumnya program tersebut tidak hanya menyediakan satu metoda saja, tetapi beberapa jenis sehingga kita dapat memilih yang menurut kita paling aman. Salah satu metode enkripsi adalah public key criptography. Kriptografi adalah suatu ilmu ataupun seni mengamankan pesan dan dilakukan oleh criptographer. Public Key Criptography dilakukan dengan menggabungkan secara kriptografi dua buah kunci yang berhubungan yang disebut sebagai pasangan kunci public dan kunci privat. Kedua kunci tersebut dibuat pada waktu yang bersamaan dan berhubungan secara matematis.

Algoritma semetrik merupakan jenis algoritma enkripsi yang paling umum. Algoritma ini disebut sebagai simetrik sebab kunci yang sama digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Berbeda halnya dengan kunci yang digunakan pada algoritma kunci publik, kunci yang digunakan pada simetrik key biasanya sering berubah-ubah. Jika dibandingkan dengan algoritma kunci publik, algoritma simetrik key sangat cepat dan oleh karena itu lebih cocok jika digunakan untuk melakukan enkripsi data yang sangat besar. Protokol kriptografi modern pada saat ini banyak yang menggabungkan algoritma kunci publik dengan algoritma simetrik untuk memperoleh keunggulan-keunggulan pada masing-masing algoritma.

Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas lebih lanjut tentang sistem keamanan data dengan metode public key criptography yang menjelaskan perlu atau tidaknya public key dan pemilihan sistem atau algoritma yang sesuai.

iswanti suprapti / 23202131 2

Page 3: keamanan-komputer

Referensi :1. http://www.tedi-h.com/papers/p kripto.html 2. http://www.budi.insan.co.id/courses/el695 3. http://www.criptography.com 4. Bruce Schneier,”Applied Criptography: Protocols, Algoritms, and Source

Code in C,” second edition, John Wiley & Sons, Inc., 1996.5. http://www.infokomputer.com/arsip/internet/0698/cakra/cakrawa1.shtml 6. http://www.ilmukomputer.com/populer/afs/afs-security.pdf 7. http://www.majalah.web.id/article.php?sid=106

Disetujui17 September 2003

Dr. Ir. Budi Raharjo

iswanti suprapti / 23202131 3

Page 4: keamanan-komputer

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

menyusun paper, sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah

Teknologi Jaringan Nirkabel dan Bergerak. Paper ini kami susun dengan judul

“Studi Sistem Keamanan Data dengan Metode Public Key Cryptography”.

Perkenankan bersama ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada dosen, kerabat, sahabat dan pihak-pihak yang selama ini turut

membantu kami. Semoga Allah memberikan balasan yang sepadan atas budi baik

yang selama ini diberikan.

Tidak lupa kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan

yang kami perbuat selama menyelesaikan paper ini.

Dengan terselesainya tugas penyusunan paper ini kami berharap sekiranya

paper ini dapat memberikan manfaat pada pengembangan penerapan teknologi

informasi. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan papaer ini akan

kami terima dengan senang hati.

Bandung, Oktober 2003

Iswanti Suprapti

iswanti suprapti / 23202131 4

Page 5: keamanan-komputer

STUDI SISTEM KEAMANAN DATA DENGAN METODE PUBLIC KEY CRYPTOGRAPHY

I. PENDAHULUAN

Kemajuan di bidang teknologi informasi telah memungkinkan institusi-

institusi pendidikan atau lainnya melakukan interaksi dengan konsumen melalui

jaringan komputer. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja akan menimbulkan

resiko bilamana informasi yang sensitif dan berharga tersebut diakses oleh orang-

orang yang tidak berhak. Aspek keamanan data sebenarnya meliputi banyak hal

yang saling berkaitan, tetapi khusus dalam tulisan ini penulis akan membahas

tentang enkripsi dan keamanan proteksi data dengan metode public key

cryptography.

Saat ini telah banyak beredar program khusus proteksi data baik freeware,

shareware, maupun komersial yang sangat baik. Pada umumnya program tersebut

tidak hanya menyediakan satu metoda saja, tetapi beberapa jenis sehingga kita

dapat memilih yang menurut kita paling aman. Salah satu metode enkripsi adalah

public key criptography. Sampai saat ini penulis memperhatikan telah banyak

program proteksi data yang telah diterbitkan pada majalah Mikrodata ataupun

Antivirus, tetapi jarang sekali yang cukup baik sehingga dapat dipercaya untuk

melindungi data yang cukup penting.

Terlepas dari aman atau tidak, penulis sangat menghargai kreatifitas

programmer-programmer di negara kita, sehingga penulis selalu tertarik jika ada

artikel tentang program proteksi data di majalah ini, meskipun (sekali lagi) sangat

jarang metoda-metoda tersebut dapat memberikan proteksi yang baik terhadap

data kita. Dari pengamatan penulis kekuatan dari metoda-metoda enkripsi adalah

pada kunci (dari password yang kita masukkan) sehingga walaupun algoritma

metoda tersebut telah tersebar luas orang tidak akan dapat membongkar data tanpa

kunci yang tepat. Walaupun tentunya untuk menemukan metoda tersebut

diperlukan teori matematika yang cukup rumit. Tetapi intinya disini ialah

bagaimana kita mengimplementasikan metoda-metoda yang telah diakui

iswanti suprapti / 23202131 5

Page 6: keamanan-komputer

keampuhannya tersebut didalam aplikasi kita sehingga dapat meningkatkan

keamanan dari aplikasi yang kita buat.

Memang untuk membuat suatu metoda enkripsi yang sangat kuat (tidak

dapat dibongkar) adalah cukup sulit. Ada satu peraturan tidak tertulis dalam dunia

cryptography bahwa untuk dapat membuat metoda enkripsi yang baik orang harus

menjadi cryptanalysis (menganalisa suatu metoda enkripsi atau mungkin

membongkarnya) terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah Bruce Schneier

pengarang buku Applied Crypthography yang telah menciptakan metoda Blowfish

dan yang terbaru Twofish. Bruce Schneier (dan sejawatnya di Counterpane) telah

banyak menganalisa metoda-metoda seperti 3-Way, Cast, Cmea, RC2, RC5, Tea,

Orix, dll dan terbukti metoda yang ia buat yaitu Blowfish (yang operasi ciphernya

cukup sederhana bila dibandingkan dengan DES misalnya) sampai saat ini

dianggap salah satu yang terbaik dan tidak bisa dibongkar dan juga sangat cepat.

Bahkan untuk menciptakan Twofish ia dan timnya di Counterpane menghabiskan

waktu ribuan jam untuk menganalisanya dan sampai saat-saat terakhir batas waktu

penyerahan untuk AES (15 Juni 1998) ia terus menganalisisnya dan menurutnya

sampai saat inipun ia masih terus menganalisis Twofish untuk menemukan

kelemahannya.

Tabel 1. Performance Metoda-metoda Enkripsi

Metoda Rutin Penulis Rutin Barton Faktor( x )( Kbytes/detik)

Blowfish 6063,06 26,33 230,3

IDEA 1458,44 913,91 1,6

RC2 1867,76 640,37 2,9

RC4 9416,20 6429,49 1,5

RC5 5760,37 1907,91 3,0

RC6 4291,85 812,30 5,3

GOST 3524,44 - -

Safer 1234,77 - -

Skipjack - 497,45 -

Dari tabel di atas terlihat performance dari metoda-metoda ekripsi yang

telah di-port ke dalam Delphi rata-rata cukup baik bila di-optimize dengan benar,

iswanti suprapti / 23202131 6

Page 7: keamanan-komputer

bahkan ada diantaranya yang lebih cepat (dicompile dengan Delphi 3.0, dengan

directive {$O+;$R-;$Q-}) dibandingkan rutin C-nya yang dicompile dengan

Borland C/C++ 5.2 (BCC32 dari Borland C++ Builder, dengan option optimize

for speed,-O2), contohnya adalah Blowfish dan RC4. Faktor penting dalam

optimasi dengan Delphi 32 bit (Delphi 2.x, 3.x, 4.0 tampaknya menggunakan

metoda optimasi yang sama) adalah penggunaan variabel 32 bit

(Integer/LongInt/LongWord), karena tampaknya Delphi ini dioptimasikan untuk

operasi 32 bit. Contohnya adalah rutin Idea yang menggunakan beberapa variabel

Word (16 bit) dalam proses ciphernya, ketika penulis mengganti variabel-variabel

ini dengan Integer dan me-mask beberapa operasi yang perlu sehingga hasilnya

masih dalam kisaran Word, akan meningkatkan performance kurang lebih 40%.

Demikian juga dengan RC4 yang dalam tabel permutasinya menggunakan type

Byte (8 bit) penulis mengganti dengan Integer, kecepatannya meningkat drastis.

Walaupun demikian, dengan cara ini terjadi peningkatkan overhead penggunaan

memori, seperti pada RC4 dari tabel 256 byte menjadi 256*4 = 1024 byte. Tetapi

karena kita memakainya untuk implementasi software saja dan saat ini harga

memori cukup murah jadi tidak terlalu menjadi masalah. Faktor lain dalam

optimasi adalah menghindari pemanggilan fungsi/procedure dalam blok enkripsi

utama, karena pemanggilan fungsi/procedure akan menyebabkan overhead yang

sangat besar. Hal lain yang perlu dihidari adalah penggunaan loop (for, while,

repeat) sehingga memungkinkan kode program dieksekusi secara paralel, terutama

pada prosesor superscalar seperti Pentium atau yang lebih baru.

Perlu juga diketahui bahwa ada diantara metoda-metoda enkripsi tersebut

yang dipatenkan seperti Idea, Seal, RC5, RC6, Mars atau mungkin tidak

diperdagangkan/disebarkan secara bebas (trade secret) seperti RC2, RC4. Dan ada

juga yang bebas digunakan seperti Blowfish, Twofish, Sapphire II, Diamond II, 3-

Way, Safer, Cast-256, dll., walaupun tentu saja secara etika kita harus tetap

mencantumkan pembuatnya/penciptanya pada program kita.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. SISTEM KEAMANAN DATA

iswanti suprapti / 23202131 7

Page 8: keamanan-komputer

Bagi institusi-institusi atau pengguna lainnya, sarana komunikasi data

elektronis memunculkan masalah baru, yaitu keamanan. Sistem autentikasi (bukti

diri) konvensional dengan KTP, SIM, dsb. yang bersandar pada keunikan tanda

tangan tidak berlaku untuk komunikasi elektronis. Pengewalan satpam tidak lagi

bisa membantu keamanan kiriman dokumen. Komunikasi data elektronis

memerlukan perangkat keamanan yang benar-benar berbeda dengan komunikasi

konvensional.

Keamanan merupakan komponen yang vital dalam komunikasi data

elektronis. Masih banyak yang belum menyadari bahwa keamanan (security)

merupakan sebuah komponen penting yang tidak murah. Teknologi kriptografi

sangat berperan juga dalam proses komunikasi, yang digunakan untuk melakukan

enkripsi (pengacakan) data yang ditransaksikan selama perjalanan dari sumber ke

tujuan dan juga melakukan dekripsi (menyusun kembali) data yang telah teracak

tersebut. Berbagai sistem yang telah dikembangkan adalah seperti sistem private

key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk

mengamankan data juga sangat penting. Contoh – contoh algoritma ini antara lain

: DES, IDEA, RC5, RSA, dan ECC ( Elliptic Curve Cryptography ). Penelitian

dalam bidang ini di perguruan tinggi merupakan suatu hal yang penting.

Dari sisi tindakan pihak yang bertanggung jawab, keamanan jaringan

komputer terbagi dua level: 1. keamanan fisik peralatan mulai dari server,

terminal/client router sampai dengan cabling; 2. keamanan sistem sekiranya ada

penyelindup yang berhasil mendapatkan akses ke saluran fisik jaringan komputer.

Sebagai contoh, dalam sistem mainframe-dumb-terminal di suatu gedung

perkantoran, mulai dari komputer sentral sampai ke terminal secara fisik

keamanan peralatan dikontrol penuh oleh otoritas sentral. Manakala sistem

tersebut hendak diperpanjang sampai ke kantor-kantor cabang di luar gedung,

maka sedikit banyak harus menggunakan komponen jaringan komputer yang tidak

sepenuhnya dikuasai pemilik sistem seperti menyewa kabel leased-line atau

menggunakan jasa komunikasi satelit.

Dari sisi pemakaian, sistem keamanan dipasang untuk mencegah: 1.

pencurian, 2. kerusakan, 3 penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan

iswanti suprapti / 23202131 8

Page 9: keamanan-komputer

komputer. Dalam praktek, pencurian data berwujud pembacaan oleh pihak yang

tidak berwenang biasanya dengan menyadap saluran publik. Teknologi jaringan

komputer telah dapat mengurangi bahkan membuang kemungkinan adanya

kerusakan data akibat buruknya konektivitas fisik namun kerusakan tetap bisa

terjadi karena bug pada program aplikasi atau ada unsur kesengajaan yang

mengarah ke penyalahgunaan sistem.

Di institusi pendidikan, selain kepentingan administratif sebagaimana di

institusi-institusi lainnya, jaringan komputer Internet khususnya dapat digunakan

untuk berinteraksi dengan konsumen (siswa). Pada umumnya, institusi pendidikan

tidak menyelenggarakan pelayanan jasa yang ketat seperti penyelenggaraan bank

atau asuransi. Namun demikian, dalam sistem terpadu, beberapa komponen bisa

bersifat kritis seperti komunikasi data pembayaran SPP dan menyentuh rahasia

pribadi seperti penggunaan email untuk konsultasi bimbingan dan penyuluhan.

Untuk masalah pembayaan SPP, yang penting adalah akurasi data dan pada

dasarnya daftar pembayar SPP tidak perlu disembunyikan karena pada akhirnya

semua siswa membayar SPP. Untuk konsultasi psikologis sebaiknya memang

hanya siswa dan pembibing saja yang bisa membaca teks komunikasi bahkan

administrator jaringan pun harus dibuat tidak bisa membaca electronic-mail.

II.2. KRIPTOGRAFI

II.2.1. Pengertian Kriptografi

Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni penyimpanan

pesan, data, atau informasi secara aman. Kriptografi (Cryptography) berasal

dari bahasa Yunani yaitu dari kata Crypto dan Graphia yang berarti penulisan

rahasia. Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penulisan secara

rahasia. Kriptografi merupakan bagian dari suatu cabang ilmu matematika

yang disebut Cryptology. Kriptografi bertujuan menjaga kerahasiaan informasi

yang terkandung dalam data sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui

oleh pihak yang tidak sah.

Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan data

jelas (plaintext) ke dalam bentuk data sandi (ciphertext) yang tidak dapat

iswanti suprapti / 23202131 9

Page 10: keamanan-komputer

dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim (sender)

kepada penerima (receiver). Setelah sampai di penerima, ciphertext tersebut

ditranformasikan kembali ke dalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.

Proses tranformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut proses

Encipherment atau enkripsi (encryption), sedangkan proses

mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses

dekripsi (decryption).

Untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Kriptografi menggunakan

suatu algoritma (cipher) dan kunci (key). Cipher adalah fungsi matematika

yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi. Sedangkan kunci

merupakan sederetan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan

mendekripsi data.

Suatu pesan yang tidak disandikan disebut sebagai plaintext ataupun

dapat disebut juga sebagai cleartext. Proses yang dilakukan untuk mengubah

plaintext ke dalam ciphertext  disebut encryption atau encipherment.

Sedangkan proses untuk mengubah ciphertext kembali ke plaintext disebut

decryption atau decipherment. Secara sederhana istilah-istilah di atas dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Proses Enkripsi/Dekripsi Sederhana

Cryptography adalah suatu ilmu ataupun seni mengamankan pesan, dan

dilakukan oleh cryptographer. Sedang, cryptanalysis adalah suatu ilmu dan seni

membuka (breaking) ciphertext dan orang yang melakukannya disebut

cryptanalyst.

iswanti suprapti / 23202131 10

Enkripsi DekripsiPlaintext PlaintextPlaintext

Kunci Kunci

Page 11: keamanan-komputer

Cryptographic system atau cryptosystem adalah suatu fasilitas untuk

mengkonversikan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya. Dalam sistem ini,

seperangkat parameter yang menentukan transformasi pencipheran tertentu

disebut suatu set kunci. Proses enkripsi dan dekripsi diatur oleh satu atau beberapa

kunci kriptografi. Secara umum, kunci-kunci yang digunakan untuk proses

pengenkripsian dan pendekripsian tidak perlu identik, tergantung pada sistem

yang digunakan.

Secara umum operasi enkripsi dan dekripsi dapat diterangkan secara

matematis sebagai berikut :

EK (M) = C  (Proses Enkripsi)

DK (C) = M  (Proses Dekripsi)

Pada saat proses enkripsi kita menyandikan pesan M dengan suatu kunci K

lalu dihasilkan pesan C. Sedangkan pada proses dekripsi, pesan C tersebut

diuraikan dengan menggunakan kunci K sehingga dihasilkan pesan M yang sama

seperti pesan sebelumnya.

Dengan demikian keamanan suatu pesan tergantung pada kunci ataupun

kunci-kunci yang digunakan, dan tidak tergantung pada algoritma yang

digunakan. Sehingga algoritma-algoritma yang digunakan tersebut dapat

dipublikasikan dan dianalisis, serta produk-produk yang menggunakan algoritma

tersebut dapat diproduksi massal. Tidaklah menjadi masalah apabila seseorang

mengetahui algoritma yang kita gunakan. Selama ia tidak mengetahui kunci yang

dipakai, ia tetap tidak dapat membaca pesan.

iswanti suprapti / 23202131 11

Page 12: keamanan-komputer

II.2.2. Algoritma Kriptografi

Berdasarkan kunci yang dipakai, algoritma kriptografi dapat dibedakan atas

dua golongan, yaitu :

a. Symmetric Algorithms

Algoritma kriptografi simeteris atau disebut juga algoritma kriptografi

konvensioanl adalah algoritma yang menggunakan kunci untuk proses

enkripsi sama dengan kunci untuk proses dekripsi.

Algoritma kriptografi simeteris dibagi menajdi 2 kategori yaitu

algoritma aliran (Stream Ciphers) dan algoritma blok (Block Ciphers). Pada

algoritma aliran, proses penyandiannya berorientasi pada satu bit atau satu

byte data. Sedang pada algoritma blok, proses penyandiannya berorientasi

pada sekumpulan bit atau byte data (per blok). Contoh algoritma kunci

simetris yang terkenal adalah DES (Data Encryption Standard).

b. Asymmetric Algorithms

Algoritma kriptografi nirsimetris adalah algoritma yang menggunakan

kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Algoritma ini

disebut juga algoritma kunci umum (public key algorithm) karena kunci untuk

enkripsi dibuat umum (public key) atau dapat diketahui oleh setiap orang, tapi

kunci untuk dekripsi hanya diketahui oleh orang yang berwenang mengetahui

data yang disandikan atau sering disebut kunci pribadi (private key). Contoh

algoritma terkenal yang menggunakan kunci asimetris adalah RSA dan ECC.

Gambar 2. Proses Enkripsi/Dekripsi Public Key Cryptography

iswanti suprapti / 23202131 12

Enkripsi DekripsiPlaintext PlaintextPlaintext

Kunci Umum Kunci Pribadi

Page 13: keamanan-komputer

Algoritma RSA :

Key generation :

1. Hasilkan dua buah integer prima besar, p dan q Untuk memperoleh tingkat keamanan yang tinggi pilih

p dan q yang berukuran besar, misalnya 1024 bit.2. Hitung m = (p-1)*(q-1)3. Hitung n = p*q4. Pilih d yg relatively prime terhadap m e relatively prime thd m artinya faktor pembagi

terbesar keduanya adalah 1, secara matematis disebut gcd(e,m) = 1.

Untuk mencarinya dapat digunakan algoritma Euclid.5. Cari d, sehingga e*d = 1 mod (m), atau d = (1+nm)/e Untuk bilangan besar, dapat digunakan algoritma

extended Euclid.6. Kunci publik : e, n Kunci private : d, n

Public key encryption

B mengenkripsi message M untuk A

Yg harus dilakukan B : 1. Ambil kunci publik A yg otentik (n, e) 2. Representasikan message sbg integer M dalam interval [0,n-1] 3. Hitung C = M ^ e (mod n) 4. Kirim C ke A

Untuk mendekripsi, A melakukan : Gunakan kunci pribadi d untuk menghasilkan M = C^(d) (mod n)

Contoh Penerapan :

Misalkan :Di sini saya pilih bilangan yg kecil agar memudahkan perhitungan, namun dalam aplikasi nyata pilih bilangan prima besar untuk meningkatkan keamanan.

iswanti suprapti / 23202131 13

Page 14: keamanan-komputer

p = 3q = 11

n = 3 * 11 = 33m = (3-1) * (11-1) = 20

e = 2 => gcd(e, 20) = 2e = 3 => gcd(e, 20) = 1 (yes)

n = 0 => e = 1 / 3n = 1 => e = 21 / 3 = 7 (yes)

Public key : (3, 33)Private key : (7, 33)

Let's check the math using numbers----------------------------------

* Try encryption : message "2"

C = 2 ^ 3 (mod 33) = 8

Try to decrypt : ciphertext "8"

M = 8 ^ 7 (mod 33) = 2097152 (mod 33) = 2

** Encrypt : message " " (ASCII=20)

C = 20 ^ 3 (mod 33) = 8000 (mod 33) = 14

Decrypt : ciphertext 32 M = 14 ^ 7 (mod 33) = 105413504 (mod 33) = 20

iswanti suprapti / 23202131 14

Page 15: keamanan-komputer

II.2.3. Tanda Tangan Digital

Penandatanganan digital terhadap suatu dokumen adalah sidik jari dari

dokumen tersebut beserta timestamp-nya dienkripsi dengan menggunakan

kunci privat pihak yang menandatangani. Tanda tangan digital memanfaatkan

fungsi hash satu arah untuk menjamin bahwa tanda tangan itu hanya berlaku

untuk dokumen yang bersangkutan saja. Keabsahan tanda tangan digital itu

dapat diperiksa oleh pihak yang menerima pesan.

Gambar 3. Tanda tangan digital

II.2.4. Sertifikat Digital

Sertifikat digital adalah kunci publik dan informasi penting mengenai

jati diri pemilik kunci publik, seperti misalnya nama, alamat, pekerjaan,

jabatan, perusahaan dan bahkan hash dari suatu informasi rahasia yang

ditandatangani oleh suatu pihak terpercaya. Sertifikat digital tersebut

ditandatangani oleh sebuah pihak yang dipercaya yaitu Certificate Authority

(CA).

iswanti suprapti / 23202131 15

Page 16: keamanan-komputer

II.2.5. Secure Socket Layer (SSL)

SSL dapat menjaga kerahasiaan (confidentiality) dari informasi yang

dikirim karena menggunakan teknologi enkripsi yang maju dan dapat di-

update jika ada teknologi baru yang lebih bagus. Dengan penggunaan

sertifikat digital, SSL menyediakan otentikasi yang transparan antara client

dengan server. SSL menggunakan algoritma RSA untuk membuat tanda

tangan digital (digital signature) dan amplop digital (digital envelope). Selain

itu, untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data setelah koneksi dilakukan,

SSL menggunakan RC4 sebagai algoritma standar untuk enkripsi kunci

simetri.

Saat aplikasi menggunakan SSL, sebenarnya terjadi dua sesi, yakni

sesi handshake dan sesi pertukaran informasi.

Biasanya, browser-browser seperti Netscape Navigator atau Microsoft

Internet Explorer sudah menyertakan sertifikat digital dari CA utama yang

terkenal, sehingga memudahkan pemeriksaan sertifikat digital pada koneksi

SSL.Penyertaan serfikat digital CA utama pada browser akan menghindarkan

client dari pemalsuan sertifikat CA utama.

II.3. Public Key Cryptography

Public key cryptography (lawan dari symmetric key cryptography) bekerja

berdasarkan fungsi satu arah. Fungsi yang dapat dengan mudah dikalkulasi

akan tetapi sangat sulit untuk dibalik/invers atau reverse tanpa informasi yang

mendetail. Salah satu contoh adalah faktorisasi; biasanya akan sulit untuk

memfaktorkan bilangan yang besar, akan tetapi mudah untuk melakukan

faktorisasi. Contohnya, akan sangat sulit untuk memfaktorkan 4399 daripada

memverifikasi bahwa 53 x 83 = 4399. Public key cryptography menggunakan

sifat-sifat asimetrik ini untuk membuat fungsi satu arah, sebuah fungsi dimana

semua orang dapat melakukan satu operasi (enkripsi atau verifikasi sign) akan

tetapi sangat sulit untuk menginvers operasi (dekripsi atau membuat sign)

tanpa informasi yang selengkap-lengkapnya.

iswanti suprapti / 23202131 16

Page 17: keamanan-komputer

Public key cryptography dilakukan dengan menggabungkan secara

kriptografi dua buah kunci yang berhubungan yang kita sebut sebagai

pasangan kunci publik dan kunci privat. Kedua kunci tersebut dibuat pada

waktu yang bersamaan dan berhubungan secara matematis. Secara matematis,

kunci privat dibutuhkan untuk melakukan operasi invers terhadap kunci public

dan kunci publik dibutuhkan untuk melakukan operasi invers terhadap operasi

yang dilakukan oleh kunci privat.

Jika kunci publik didistribusikan secara luas, dan kunci privat

disimpan di tempat yang tersembunyi maka akan diperoleh fungsi dari banyak

ke satu. Semua orang dapat menggunakan kunci publik untuk melakukan

operasi kriptografi akan tetapi hanya orang yang memegang kunci privat yang

dapat melakukan invers terhadap data yang telah terenkripsi tersebut. Selain

itu dapat juga diperoleh fungsi dari satu ke banyak, yaitu pada saat orang yang

memegang kunci privat melakukan operasi enkripsi maka semua orang yang

memiliki kunci publik dapat melakukan invers terhadap data hasil enkripsi

tersebut.

II.4.Algoritma Public Key Cryptography

Sistem kriptografi asimetris menggunakan dua buah key, yaitu public key dan

private key. Salah satu key akan diberi tahu kepada publik.

Gambar 4. Kriptografi asimetrisMatematika merupakan perangkat bantu analisis dalam masalah sekuriti.

Sebagai contoh berikut ini adalah penulisan protokol SSL yang

memungkinkan pertukaran session key antara Web server dan client. Pada

versi SSL protokol tersebut dilaksanakan dengan cara berikut ini:

iswanti suprapti / 23202131 17

Page 18: keamanan-komputer

Pada pesan pertama mengirimkan session key ke server dengan

menggunakan publik key .

Kemudian akan menghasilkan ``tantangan'' (challenge)

akan melakukan ``sign'' dan akan mengirimkan kembali ke dengan

sertifikat

Versi SSL di atas tidak memiliki otentikasi client seperti yang diharapkan.

Sehingga dapat menimbulkan suatu ``attaclk''. Perbaikan dari masalah ini

dilakukan dengan mengubah tahapan ke tiga menjadi :

Dalam bahasan ini tidak dibahas lebih dalam lagi mengenai pemanfaatan

matematika dalam sekuriti, karena sudah merupakan suatu syarat mutlak yang

lazim diketahui.

Dalam mendisain sekuriti dapat dipakai 5 tahapan dasar berikut ini :

1. Pada aplikasi yang bersangkutan, apakah mekanisme proteksi difokuskan,

apakah pada data, operasi, atau pengguna

2. Pada layer manakahdari sistem komputer mekanisme sekuriti akan

ditempatkan ?

3. Mana yang lebih diinginkan kesederhanaan dan jaminan tinggi atau pada

sistem yang memiliki feature yang kaya.

4. Apakah tugas untuk mendefinisikan dan mengerapkan security harus

diberikan pada badan terpusat atau diberikan pada masing-masing individu

pada suatu sistem ?

5. Bagaimana dapat melindungi dari penyerang yang ingin meperoleh akses

pada sistem yang dilindungi mekanisme proteksi ?

Asimetrik kriptografi digunakan dalam public key kriptografi. Ada 2 key,

private dan public key. Private key disimpan sendiri, dan publik key

didistribusikan. Bila publik key digunakan untuk menenkripsi maka hanya

private key yang dapat mendekripsi. Begitu juga sebaliknya.

iswanti suprapti / 23202131 18

Page 19: keamanan-komputer

Key yang digunakan pada sistem kriptografi memegang peran yang sangat

penting.

Pseudo random number

Panjangnya key, semakin panjang semakin aman. Tetapi perlu diingat

bahwa membandingkan dua buah sistem kriptografi yang berbeda

dengan berdasarkan panjang keynya saja tidaklah cukup.

Private key harus disimpan secara aman baik dalam file (dengan PIN

atau passphrase) atau dengan smart card.

Untuk menyusun strategi sekuriti yang baik perlu difiikrikan pertimbangan dasar

berikuti ini :

Kemungkinan dipenuhinya (ekonomis dan pertimbangan waktu)

Apakah sistem tetap dapat difungsikan

Kesesuaian kultur

Hukum setempat yang berlaku

Matematika merupakan perangkat bantu analisis dan sintesis dalam masalah

sekuriti. Sebagai contoh berikut ini adalah penulisan protokol SSL yang

memungkinkan pertukaran session key antara Web server dan client.

III. SPESIFIKASI RANCANGAN SISTEM

3.1. Keuntungan Public Key Cryptography

Pada algoritma public key ini, semua orang dapat mengenkripsi data

dengan memakai public key penerima yang telah diketahui secara umum.

Akan tetapi data yang telah terenkripsi tersebut hanya dapat didekripsi dengan

menggunakan private key yang hanya diketahui oleh penerima.

3.2. Pemilihan Sistem dan Algoritma

Pendekatan multidimensi dalam desain dan implementasi sekuriti

saat ini sudah tak dapat ditawar lagi. Sebaliknya pendekatan tradisonal mulai

ditinggalkan. Pendekatan multidimensi mencakup keseluruhan sumber daya,

policy, dan mekanisme sekuriti yang komprehensif. Kunci dalam pelaksanaan

sistem sekuriti model ini harus melibatkan keseluruhan staf dari semua jajaran

iswanti suprapti / 23202131 19

Page 20: keamanan-komputer

dan area yang ada dalam organisasi tersebut. Tanpa pemahaman yang cukup

dan kerjasama dari semua pihak maka mekanisme sekuriti tersebut tidak dapat

dilaksanakan dengan baik.

Untuk mendapatkan pertahanan yang kuat diperlukan sistem

pertahanan bertingkat yang melibatkan policy dan teknologi. Secara

konseptual pertahanan dapat dibagi menjadi tiga tingkat :

Perimeter

Pertahanan yang terletak paling luar adalah perimeter dimana terdapat

mekanisme firewall, mekanisme akses kontrol, proses autentikasi user

yang memadai, VPN (virtual private network), enkripsi, antivirus, network

screening software, real time audit, intrusion detection system, dan lain-

lain. Pada tingkat pertahanan ini terdapat alarm yang akan menyala apabila

terjadi serangan terhadap sistem

Servers

Server merupakan entry-point dari setiap layanan. Hampir semua layanan,

data, dan pengolahan informasi dilakukan di dalam server. Server

memerlukan penanganan sekuriti yang komprehensif dan mekanisme

administrasi yang tepat. Diantaranya adalah melakukan pemeriksaan,

update patch, dan audit log yang berkala

Desktops

Desktop merupakan tempat akses pengguna ke dalam sistem. Pengalaman

telah menunjukkan bahwa kelemahan sekuriti terbesar ada pada tingkat

desktop karena pengguna dengan tingkat pemahaman sekuriti yang rendah

dapat membuat lobang sekuriti seperti menjalankan email bervirus,

mendownload file bervirus, meninggalkan sesi kerja di desktop, dan lain-

lain.

iswanti suprapti / 23202131 20

Page 21: keamanan-komputer

3.3. Sekuritas

3.3.1. Tahapan Desain Sekuriti

Sekuriti adalah proses tahap demi tahap, teknis, bisnis, dan

manajemen. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang tepat sebagai

strategi implementasi sekuriti secara menyeluruh dan komprehensif.

Inisialisasi

Objektif dari tahap ini adalah mendefinisikan kebutuhan yang relevan dan

dapat diaplikasikan dalam evolusi arsitektur sekuriti. Dalam tahap ini perlu

adanya edukasi dan penyebaran informasi yang memadai untuk

mempersiapkan seluruh jajaran staf dan manajemen.

Mendefinisikan system sekuriti awal

Objektif dari tahap ini adalah mendefinisikan status system sekuriti awal,

mendokumentasi, melakukan analisa resiko, dan mencanangkan perubahan

yang relevan dari hasil analisa resiko.

Mendefinisikan arsitektur sekuriti yang diharapkan

Objektif dari tahap ini adalah mendefinisikan arsitektur sekuriti baru

berdasarkan hasil analisa resiko dan prediksi terhadap kemungkinan

terburuk. Dalam tahap ini dibentuk juga model dari sub-arsitektur lainnya

yang hendak dibangun dan mempengaruhi sistem sekuriti secara

keseluruhan.

Merencanakan pengembangan dan perubahan

Melakukan perubahan dalam suatu organisasi bukan merupakan hal yang

mudah, termasuk dalam merubah sistem sekuriti yang sedang berjalan,

karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi

proses-proses lain yang sedang berjalan. Objektif dari tahap ini adalah

membuat rencana pengembangan yang komprehensif dengan

memperhatikan semua aspek dan mempunyai kekuatan legal yang kuat.

Rencana tersebut diharapkan dapat secara fleksibel mengadopsi feedback

yang mungkin muncul pada masa pengembangan.

iswanti suprapti / 23202131 21

Page 22: keamanan-komputer

Implementasi

Objektif dari tahap ini adalah mengeksekusi rencana pengembangan

tersebut. Termasuk dalam proses ini adalah memasukkan arsitektur

sekuriti ke dalam pengambilan keputusan di tingkat manajerial dan

melakukan adjustment akibat dari feedback.

Maintenance

Sekuriti adalah hal yang sangat dinamik dan ditambah pula dengan

perubahan-perubahan teknologi yang cepat. Hal ini memerlukan proses

pemeliharaan (maintenance) untuk beradaptasi kepada semua perubahan-

perubahan yang terjadi sehingga dapat mengantisipasi terjadinya

kelemahan pada sekuriti.

Gambar 5. Pendekatan implementasi sekuriti

3.3.2. Mekanisme sekuriti yang komprehensif

Untuk menjamin terlaksananya sistem sekuriti yang baik, maka perlu dilakukan

tindakan yang menyeluruh. Baik secara preventif, detektif maupun reaktif.

iswanti suprapti / 23202131 22

Page 23: keamanan-komputer

Tindakan tersebut dijabarkan sebagai berikut.

Tindakan preventif

Melakukan tindakan preventif atau juga lazin disebut dengan interdiction adalah

lebih baik dari pada menyembuhkan lobang sekuriti dalam sistem. Beberapa hal

yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya security incidents antara lain

adalah :

Membentuk dan menerapkan security policy yang tepat

Menanamkan pemahaman sekuriti kepada seluruh pengguna

Mendefinisikan proses otentikasi

Mendefinisikan aturan-aturan pada firewall dan akses kontrol

Pelatihan dan penerapan hukum bagi terjadinya pelanggaran sekuriti

Disain jaringan dan protokol yang aman

Deteksi kemungkinan terjadinya vulnerability dan dilakukannya

perbaikan sebelum timbul kejadian.

Tindakan detektif

Dengan melakukan deteksi terhadap setiap akses maka tindakan yang tidak

diinginkan dapat dicegah sedini mungkin. Tindakan ini pada dasrnya meliputi

kegiatan intelligence dan threat assesment. Tindakan detektif meliputi :

Memasang Intrusion Detection System di dalam sistem internal. Pada

sistem ini juga dapat diterapkan teknik data-mining. Penerapan

distributed intruder detection sangat disarankan untuk sistem yang

besar.

Memasang network scanner dan system scanner untuk mendeteksi

adanya anomali di dalam network atau sistem. Analasis jaringan secara

real time, untuk mengetahui kemungkinan serangan melalui packet-

packet yang membebani secara berlebihan.

Memasang content screening system dan antivirus software.

Memasang audit program untuk menganalisa semua log

Pengumpulan informasi secara social engineering. Hal ini untuk

mendengar issue-issue tentang kelemahan sistem yang dikelola.

iswanti suprapti / 23202131 23

Page 24: keamanan-komputer

Perangkat monitor web dan newsgroup secara otomatis. Dapat juga

dilakukan proses monitoring pada channel IRC yang sering digunakan

sebagai tempat tukar-menukar infomrasi kelemahan sistem.

Membentuk tim khusus untuk menangani kejadian sekuriti

Melakukan simulasi terhadap serangan dan beban sistem serta

melakukan analisis vulnerabilitas. Membuat laporan analisis kejadian

sekuriti.

Melakukan pelaporan dengan cara mencari korelasi kejadian secara

otomatis

Tindakan responsif

Jika alarm tanda bahaya berbunyi, sederetan tindakan responsif harus dilakukan

segera mungkin. Dalam kegiatan ini termasuk pemanfaatan teknik forensik digital.

Mekanisme ini dapat meresponse dan mengembalikan sistem pada state dimana

security incidents belum terjadi. Tindakan responsif meliputi :

Prosedur standar dalam menghadapi security incidents.

Mekanisme respon yang cepat ketika terjadi incidents

Disaster Recovery Plan (DRP), termasuk juga dilakukannya proses

auditing.

Prosedur untuk melakukan forensik dan audit terhadap bukti security

incidents. Untuk informasi sensitif (misal log file, password file dan

sebagainya), diterapkan mekanisme two-person rule yaitu harus minimum

2 orang yang terpisah dan berkualifikasi dapat melakukan perubahan.

Prosedur hukum jika security incidents menimbulkan adanya

konflik/dispute

Penjejakan paket ke arah jaringan di atas (upstream).

3.3.3. Prinsip disain teknologi

Prinsip utama dalam mendisain sistem sekuriti telah dipublikasikan oleh Jerome

Saltzer dan MD. Schroeder sejak tahun 1975. Prinsip ini hingga kini tetap dapat

berlaku, yaitu :

Hak terendah mungkin (least priviledge).

iswanti suprapti / 23202131 24

Page 25: keamanan-komputer

Setiap pengguna atau proses, harus hanya memiliki hak yang memang

benar-benar dibutuhkan. Hal ini akan mencegah kerusakan yang dapat

ditimbulkan oleh penyerang. Hak akses harus secara eksplisit diminta,

ketimbang secara default diberikan.

Mekanisme yang ekonomis.

Disain sistem harus kecil, dan sederhana sehingga dapat diverifikasi dan

diimplementasi dengan benar. Untuk itu perlu dipertimbangkan juga

bagaimana cara verifikasi terhadap sistem pembangun yang digunakan.

Pada beberapa standard sekuriti untuk aplikasi perbankan , keberadaan

source code menjadi syarat dalam verifikasi.

Perantaraan yang lengkap.

Setiap akses harus diuji untuk otorisasi yang tepat

Disain terbuka.

Sekuriti harus didisain dengan asumsi yang tak bergantung pada

pengabaian dari penyerang. Desain sistem harus bersifat terbuka, artinya

jika memiliki source code maka kode tersebut harus dibuka, sehingga

meminimalkan kemungkinan adanya backdoor (celah keamanan) dalam

sistem.

Pemisahan hak akses (previledge)

Bila mungkin, akses ke resource sistem harus bergantung pada lebih dari

satu persyaratan yang harus dipenuhi. Model sekuriti yang memisahkan

tingkat pengguna akan lebih baik.

Mekanisme kesamaan terendah

User harus terpisahkan satu dengan yang lainnya pada sistem.

Penerimaan psikologi.

Pengendalian sekuriti harus mudah digunakan oleh pemakai sehingga

mereka akan menggunakan dan tidak mengabaikannya. Sudah saatnya

disainer memikirkan perilaku pengguna.

iswanti suprapti / 23202131 25

Page 26: keamanan-komputer

3.3.4. Strategi dalam implementasi

Untuk menerapkan sekuriti, berbagai pihak pada dasarnya menggunakan

pendekatan berikut ini :

Tanpa sekuriti. Banyak orang tidak melakukan apa-apa yang berkaitan

dengan sekuriti, dengan kata lain hanya menerapkan sekuriti minimal (out

of the box, by default) yang disediakan oleh vendor. Jelas hal ini

kuranglah baik.

''Security through obscurity'' (security dengan cara penyembunyian) Pada

pendekatan ini sistem diasumsikan akan lebih aman bila tak ada orang

yang tahu mengenai sistem itu, misal keberadaannya, isinya, dan

sebagainya. Sayangnya hal tersebut kurang berarti di Internet, sekali suatu

situs terkoneksi ke Internet dengan cepat keberadaanya segera diketahui.

Ada juga yang berkeyakinan bahwa dengan menggunakan sistem yan tak

diketahui oleh umum maka dia akan memperoleh sistem yang lebih aman.

Host security. Pada pendekatan ini, maka tiap host pada sistem akan

dibuat secure. Permasalahan dari pendekatan ini adalah kompleksitas. Saat

ini relatif pada suatu organisasi besar memiliki sistem ang heterogen.

Sehingga proses menjadikan tiap host menjadi secure sangatlah kompleks.

Pendekatan ini cocok untuk kantor yang memiliki jumlah host yang

sedikit.

Network security. Ketika sistem bertambah besar, maka menjaga

keamanan dengan memeriksa host demi host yang ada di sistem menjadi

tidak praktis. Dengan pendekatan sekuriti jaringan, maka usaha

dikonsentrasikan dengan mengontrol akses ke jaringan pada sistem.

Tetapi dengan bertambah besar dan terdistribusinya sistem komputer yang

dimiliki suatu organisasi maka pendekatan tersebut tidaklah mencukupi. Sehingga

perlu digunakan pendekatan sistem sekuriti yang berlapis. Yang perlu diingat,

adalah kenyataan bahwa tak ada satu model pun yang dapat memenuhi semua

kebutuhan dari sekuriti sistem yang kita inginkan. Sehingga kombinasi dari

berbagi pendekatan perlu dilakukan.

iswanti suprapti / 23202131 26

Page 27: keamanan-komputer

3.3.5. Disain sistem dari sisi user

Orang/pengguna merupakan sisi terlemah dari sekuriti. Mereka tak

memahami komputer, mereka percaya apa yang disebutkan komputer. Mereka tak

memahami resiko. Mereka tak mengetahui ancaman yang ada. Orang

menginginkan sistem yang aman tetapi mereka tak mau melihat bagaimana kerja

sistem tersebut. Pengguna tak memiliki ide, apakah situs yang dimasukinya situs

yang bisa dipercaya atau tidak.

Salah satu permasalahan utama dengan user di sisi sekuriti, adalah akibat

komunikasi atau penjelasan yang kurang memadai pada user dan disain yang

kurang berpusat pada user yang mengakibatkan lemahnya sekuriti (Adams dan

Sasse, 1999). User seringkali tak menerima penjelasan yang cukup, sehingga

mereka membuat atau mereka-reka sendiri resiko atau model sekuriti yang terjadi.

Seringkali ini menimbulkan pengabaian dan mengakibatkan kelemahan sekuriti.

Di samping itu, akibat pengabaian para pendisain sistem terhadap perilaku

user dalam berinteraksi terhadap sistem, maka timbul kesalahan misalnya adanya

pengetatan yang tak perlu, yang malah mengakibatkan user mengabaikan

pengetatan itu. Atau penyesuaian kecil yang seharusnya bisa dilakukan untuk

menambah keamanan, tetapi tak dilakukan. Sebagai contoh layout page tidak

pernah mempertimbangkan sisi sekuriti, ataupun belum ada desain layout yang

meningkatkan kewaspadaan pengguna akan keamanan. Disan halaman Web lebih

ditekankan pada sisi estetika belaka. Untuk itu sebaiknya dalam disain sistem,

user diasumsikan sebagai pihak yang memiliki kewaspadaan terendah, yang

mudah melakukan kesalahan. Artinya pihak perancanglah yang mencoba

menutupi, atau memaksa si user menjadi waspada.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh penyedia layanan dalam merancang

sistem yang berkaitan dengan sisi pengguna adalah :

Sekuriti perlu menjadi pertimbangan yang penting dari disain sistem .

Memberikan umpan balik pada mekanisme sekuriti akan meningkatkan

pemahaman user terhadap mekanisme sekuriti ini.

iswanti suprapti / 23202131 27

Page 28: keamanan-komputer

Menginformasikan user tentang ancaman potensial pada sistem .

Kepedulian akan ancaman ini akan mengurangi ketakpedulian pengguna

terhadap ditail langkah transaksi yang dilakukan. Memang para pengguna

Internet di Indonesia kebanyakan memiliki kendala dalam hal bahasa .

Sehingga mereka sering melewati dan tak membaca pesan yang tampil di

layar. Hal ini menuntut Semakin perlunya menu dan keterangan berbahasa

Indonesia pada.

Kepedulian user perlu selalu dipelihara

Secara rutin penyedia layanan harus memberikan jawaban terhadap

pertanyaaan masalah sekuriti, baik yang secara langsung maupun tidak

Berikan user panduan tentang sekuriti sistem , termasuk langkah-

langkah yang sensitif.

Sebaiknya ketika user baru memulai menggunakan suatu layanan, mereka

telah di-''paksa'' untuk membaca petunjuk ini terlebih dahulu.

iswanti suprapti / 23202131 28

Page 29: keamanan-komputer

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Public Key Criptography dilakukan dengan menggabungkan secara

kriptografi dua buah kunci yang berhubungan yang disebut sebagai

pasangan kunci public dan kunci privat.

2. Protokol kriptografi modern pada saat ini banyak yang

menggabungkan algoritma kunci publik dengan algoritma simetrik

untuk memperoleh keunggulan-keunggulan pada masing-masing

algoritma.

3. Pendekatan multidimensi dalam desain dan implementasi sekuriti

mencakup keseluruhan sumber daya, policy, dan mekanisme sekuriti

yang komprehensif.

B. Saran

1. Dalam mendisain sekuriti hendaknya mengikuti tahapan-tahapan dasar

yang benar.

2. Dalam mendisain sekuriti hendaknya dilakukan pemilihan algoritma

yang sesuai.

iswanti suprapti / 23202131 29

Page 30: keamanan-komputer

DAFTAR PUSTAKA

8. http://www.tedi-h.com/papers/p kripto.html , Tedi Hariyanto, “Pengenalan Kriptografi”, edisi Juni 1999.

9. http://www.budi.insan.co.id/courses/el695

10. http://www.criptography.com

11. Bruce Schneier,”Applied Criptography: Protocols, Algoritms, and Source Code in C,” second edition, John Wiley & Sons, Inc., 1996.

12. http://www.infokomputer.com/arsip/internet/0698/cakra/cakrawa1.shtml Budi Sukmawan, “Keamanan Data dan Metode Enkripsi”, edisi Jan. 1998.

13. http://www.ilmukomputer.com/populer/afs/afs-security.pdf , Phil Zimmerman, “Sekilas Tentang Enkripsi”, NeoTek, April 2002.

14. http://www.majalah.web.id/article.php?sid=106

15. Budi Raharjo, “ Keamanan system informasi Berbasis Internet “ PT Insan Infonesia – Bandung & PT INDOCISC – Jakarta, 2002

iswanti suprapti / 23202131 30