Keajaiban Alam Di As

29
29 Agustus 2015 Tugas Kliping Fenomena Alam Disusun Oleh : SURTINA H. BANAT D61115015 Dosen Pengajar : Dr.Eng Adi Maulana B.Eng.M.Phil Geologi Fisik

description

kliping fenomena alam

Transcript of Keajaiban Alam Di As

Page 1: Keajaiban Alam Di As

29 Agustus 2015Tugas KlipingFenomena Alam

Disusun Oleh :

SURTINA H. BANAT

D61115015

Dosen Pengajar :

Dr.Eng Adi Maulana B.Eng.M.Phil

Geologi Fisik

TEKNIK GEOLOGI UNHAS ANGKATAN 2015

Keajaiban Alam di AS, Bukit Jadi 'Pelangi'Dewi Kania - detikTravel - Senin, 10/03/2014 16:51 WIB

Page 2: Keajaiban Alam Di As

Painted Hills yang spektakuler di Oregon, AS (Amusing Planet)

Fossil - Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang bisa dilihat di langit. Mirip dengan itu, ada bukit warna-warni yang bergaris seperti pelangi di AS. Inilah Painted Hills di Oregon yang menggoda mata.

Apa Anda ingat dengan bukit pelangi yang ada di China? Serupa dengan itu, Painted Hills di AS adalah sebuah fenomena alam yang terbentuk jutaan tahun lalu yang memiliki warna-warni spektakuler.

Ditengok dari Amusing Planet, Senin, (10/3/2014) Painted Hills adalah salah satu dari tiga bukit yang berada di Monumen Nasional John Day Fossil Beds di Wheeler County, Oregon, AS. Fenomena alam tersebut terjadi karena perubahan geologi dan membentuk gundukan bukit berlapis bermacam-macam warna bagai pelangi. Cantiknya bukan main!

Hii! Ada Air Terjun Darah di AntartikaSri Anindiati Nursastri - detikTravel - Kamis, 06/03/2014 13:44 WIB

Page 3: Keajaiban Alam Di As

Blood Falls di Antartika (inhabitat.com) Antartika - Bayangkan air terjun mengalir dari dalam lapisan es, berwarna merah pekat

layaknya darah segar. Inilah Blood Falls, fenomena alam unik yang hanya ada di Antartika.

Blood Falls menjadi perhatian peneliti sejak berpuluh tahun lalu. Betapa tidak, air terjun ini tampak mengerikan karena warnanya merah pekat. Persis seperti darah, yang jadi awal mula dinamakan Blood Falls.

Para ahli geologi menemukan Blood Falls pada 1911. Dilansir dari Inhabitat, Kamis (6/3/2014), lokasinya tepat di ujung gletser Taylor, McMurdo Dry Valleys. Alih-alih berukuran kecil, air terjun ini terdiri dari 5 tingkat!

Pada awalnya para peneliti berasumsi, warna merah tersebut berasal dari ganggang. Namun faktanya, warna tersebut berasal dari mineral yakni zat besi yang terperangkap dalam gletser jutaan tahun silam. Benar saja, 2 juta tahun lalu tempat ini merupakan danau purba yang berair tawar. Kemudian, permukaan air laut meninggi dan menutupi Benua Antartika. Danau itu pun terperangkap di bawah air laut yang membeku.

Mikroorganisme di dalamnya kemudian hidup dengan cahaya matahari dan oksigen yang terbatas. Itulah mengapa danau purba tersebut penuh zat besi. Saat keluar dan terkena oksigen, warnanya pun berubah merah.Sampai saat ini, Blood Falls masih menjadi daya tarik bagi para peneliti. Tak banyak wisatawan yang berkunjung, karena lokasinya cukup terpencil. Namun begitu melihat aslinya, Anda pasti terpana!

Ajaib! Gunung Berapi Lumpur di Rusia Berbentuk Mata Raksasa

Page 4: Keajaiban Alam Di As

Wahyu Setyo - detikTravel - Kamis, 27/08/2015 19:30 WIB

Penampakan gunung berapi lumpur di Rusia yang berbentuk mata raksasa (Twitter/@kenhrubin) Sakhalin - Fenomena alam unik memang selalu mampu membuat traveler berdecak kagum.

Seperti yang bisa dijumpai di Kepulauan Sakhalin, Rusia. Ada gunung berapi lumpur yang berbentuk seperti mata raksasa. Aneh tapi nyata!

Keajaiban alam ini diberitakan juga oleh berbagai media seperti Florida Newstime, Daily Mail, dan AU Total Travel. Dikumpulkan detikTravel, Kamis (27/8/2015), fenomena langka ini terungkap pertama kali berkat jasa seorang fotografer bernama Mikhail Mikhailov.

Mikhail, fotografer berusia 40 tahun itu, berhasil menangkap momen gunung berapi spesial tersebut dari atas udara. Dia menggunakan helikopter yang terbang rendah untuk memotret gunung berapi unik di Kepulauan Sakhalin ini.

Kepulauan Sakhalin yang terletak di Rusia bagian Timur memang dikenal memiliki bentang alam yang sangat istimewa. Terdiri dari banyak pegunungan, maupun gunung berapi yang masih aktif. Salah satunya adalah Gunung Berapi Lumpur bernama Pugachevskiy.

Alih-alih mengeluarkan lahar panas, Gunung Pugachevskiy menyemburkan lumpur setiap kali meletus. Mirip dengan fenomena yang terjadi di Lumpur Lapindo. Akibatnya, diameternya terus meluas dan bentuknya menyerupai mata manusia yang bisa kita lihat seperti sekarang. Kawah pusat semburan yang berada di tengah, tampak seperti pupil. Sementara lumpur kecoklatan yang berada di sekelilingnya tampak seperti bulatan mata. Jadilah Gunung Pugachevskiy tampak seperti bola mata raksasa jika dilihat dari atas ketinggian. Menakjubkan!

Tugu Khatulistiwa, Garis Nol Bumi & Wisata Tanpa Bayangan

Page 5: Keajaiban Alam Di As

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel - Kamis, 27/08/2015 07:44 WIB

Bagian luar Tugu Khatulistiwa (Sastri/detikTravel) Pontianak - Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi garis khatulistiwa. Namun hanya

ada 1 kota yang persis memisahkan belahan bumi utara dan selatan, yakni Pontianak. Anda tepat di titik tersebut saat mengunjungi Tugu Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Tugu yang asli, berukuran lebih kecil, terdapat di dalam komplek bangunan Tugu Khatulistiwa berukuran besar.

detikTravel pernah mengunjungi tugu ini beberapa waktu lalu. Sejarahnya semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik khatulistiwa di kota tersebut. Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalimantan Barat). Tingginya adalah 4,4 meter.

Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, Tugu Khatulistiwa menjadi lokasi Hari Kulminasi Matahari. Titik kulminasi merupakan titik di mana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Saat fenomena alam ini berlangsung, bayangan tugu akan 'menghilang' selama beberapa detik meskipun diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lainnya di sekitar Tugu Khatulistiwa. Ini menjadi tontonan sekaligus wisata mengasyikkan bagi warga Pontianak dan wisatawan lainnya. Tak sedikit dari pengunjung yang melihat bayangan mereka sendiri menghilang pada saat hari kulminasi ini.

Mandi Air Panas di Pinggir Pantai, Cuma Bisa di Tidore

Page 6: Keajaiban Alam Di As

Wahyu Setyo - detikTravel - Kamis, 13/08/2015 11:50 WIB

Inilah pemandian air panas Akesahu di Tidore (Afif/detikTravel)

Tidore - Onsen alias pemandian air panas tak hanya ditemui di Jepang saja. Tidore di Maluku Utara juga punya. Lebih asyiknya lagi, letaknya berada di tepi pantai. Traveler bisa mandi air panas sembari melihat keindahan pantai.

Akesahu, begitulah nama mata air panas ala Onsen di Jepang. Bedanya, Akesahu adalah produk asli Tidore. Cuma di Akesahu, traveler bisa mandi air panas dengan santai di pinggir pantai.

detikTravel pernah berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Dari informasi yang dikumpulkan detikTravel, Kamis (13/8/2015), Akesahu merupakan fenomena alam yang tidak akan dijumpai di pantai lain pada umumnya. Letak Akesahu berada di sekitar Pelabuhan Rum, pelabuhan utama di Tidore.

Untuk menuju ke sini, traveler cukup berkendara selama 30 menit dengan menggunakan mobil dari Pelabuhan Rum. Setelah sampai, traveler bisa langsung menuju ke Akesahu dan mencoba untuk berendam di kolam air panas ini. Satu yang unik lagi, meskipun terletak di tepi pantai, namun mata air panas yang ada di Akesahu rasanya tetap tawar. Mungkin inilah yang dinamakan keajaiban alam yang dianugerahkan Tuhan untuk Bumi Maluku Utara.

Aneh Tapi Nyata, Ada Batu Melawan Gravitasi di India

Page 7: Keajaiban Alam Di As

Afif Farhan - detikTravel - Rabu, 29/07/2015 07:44 WIB

Batu Krishna di India (Youtube/Phenomenal Travel Videos)

Mahabalipuram - Ini adalah fenomena yang aneh bin ajaib. Di India, terdapat Batu Dewa Krishna yang berukuran besar dan berada persis di tepi lereng. Percaya tidak percaya, batu tersebut tidak jatuh dan seolah melawan hukum gravitasi! Batu tersebut namanya 'Krishna's Butter Ball' atau jika diartikan cukup menyebutnya dengan nama Batu Dewa Krishna. Sedangkan masyarakat India mengenalnya dengan sebutan 'Vaan Irai Kal'.

Dari berbagai situs informasi pariwisata India dan situs traveling dunia yang dirangkum detikTravel, Rabu (29/7/2015) Batu Krishna berada di Kota kecil Mahabalipuram. Lokasinya di bagian selatan India dengan kota besar paling dekat ke sana yakni Chennai dengan jarak 60 km.

Batu Krishna ini benar-benar ajaib. Jadi di suatu lapangan luas, terdapat undakan tanah yang lebih tinggi yang membentuk seperti lereng. Turis bisa mendaki ke atasnya atau duduk-duduk di lerengnya. Nah, di situlah terdapat suatu batu besar yang persis di tepian lereng. Batu dengan tinggi mungkin mencapai 10 meter dan diameternya 5 meter. Anehnya, batu tersebut posisinya seimbang dan tidak jatuh.

Jika memakai hukum gravitasi, sudah tentu batu tersebut seharusnya berguling ke tanah yang lebih rendah. Tapi kenyataannya dan bisa Anda lihat dengan mata sendiri, batunya seimbang!

Restoran 'Iblis' di Spanyol Gunakan Panas Bumi untuk Masak

Page 8: Keajaiban Alam Di As

Johanes Randy - detikTravel - Rabu, 03/06/2015 19:45 WIB

Wisatawan yang ingin melihat (Facebook)

Teguise - Traveling ke Spanyol, traveler bisa singgah ke Pulau Lanzarote. Di sana ada restoran BBQ El Diablo alias Sang Iblis yang ramai wisatawan, karena memasak makanan dengan menggunakan panas bumi bersuhu 450 derajat Celcius!

Taman Nasional Timanfaya di Pulau Lanzarote terkenal akan gunung api dan bentang alamnya yang indah. Dilansir detikTravel dari Situs Pariwisata Lanzarote, Rabu (3/6/2015) adapun terdapat restoran BBQ unik yang bernama El Diablo atau 'sang iblis' dalam bahasa Indonesia.

Penamaan restoran yang mengerikan tersebut, memang tidak terlepas dari keunikan restoran tersebut. Memanfaatkan fenomena alam berupa semburan panas bumi, Restoran El Diablo malah menjadikannya sebagai metode memasak yang terbilang ekstrem.

Tapi walaupun terbilang ekstrem, keamanan dan soal rasa tetap menjadi prioritas utama restoran. Agar aman, dibuat sembilan lapis batuan basal di sekeliling lubang uap panas yang didesain oleh arsitek kenamaan Eduardo Caceres dan Jesus Soto.

Faktanya, proses memanggang daging memang membutuhkan panas yang cukup tinggi untuk mencapai tingkat kematangan yang diinginkan. Semburan panas bumi tersebut dianggap pas untuk memasak daging, bahkan rasanya juga cukup enak.

Ahli Geologi: Pergeseran Kerak Bumi Dapat Timbulkan SuaraRini Friastuti – detikNews, Selasa 26 May 2015, 08:08 WIB

Page 9: Keajaiban Alam Di As

Jakarta - Fenomena suara dan dengungan misterius di langit Amerika dan Eropa

menimbulkan. berbagai opini dan hipotesa dari berbagai kalangan. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa suara tersebut berasal dari Bumi dan kecil kemungkinan berasal dari luar angkasa. Gempa bumi yang terjadi di Imogiri, Jawa Tengah pada tahun 2006 memberikan sebuah contoh mengenai suara yang terjadi karena fenomena alam. Menurut ahli Geologi, suara tersebut terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.

"Hubungannya dengan gempa mestinya dengan pergeseran kerak bumi. Suara itu pernah terjadi pada gempa tahun 2006 di daerah Imogiri," ujar Sari Bahagiarti saat dihubungi detikcom, Senin (25/5/2015).

Dia menjelaskan bahwa suara terjadi karena adanya rongga di bawah tanah saat kerak bumi mengalami pergeseran. "Bunyi tersebut terjadi karena ada rongga di bawah tanah, dan hal itu terjadi karena ada rongga di bawah permukaan dan geseran kulit kerak bumi yang menimbulkan gaung," jelasnya. Walaupun begitu, dirinya mengatakan bahwa suara atau gaung tersebut diketahui dari kesaksian masyarakat setempat yang mendengar. Beberapa pendapat mengatakan bahwa suara tersebut mirip suara drumband, namun Sari memberikan pendapat berbeda.

"Mungkin bukan terdengar seperti suara drumband ya, namun lebih kepada gaung. Tapi suara itu terdengan menurut pengakuan masyarakat, kami peneliti belum pernah mendengar," kata dia. Sebagai seorang geolog, dirinya mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya suara atau gaung karena adanya pergeseran kerak bumi. Namun fenomena suara di langit, dirinya tak bisa menjelaskan lebih lanjut.

"Kami melakukan penelitian geofisika dan memang kemungkinan di bawah permukaan itu ada semacam rongga dan rongga itu bisa menimbulkan suara. Tapi mengenai fenomena suara seperti itu, lebih berhubungan ke ilmu klimatologi," tutupnya.

Wah! Di Bima Ada Laut 'Belah' Ala Kisah Nabi MusaAmiruddin Daulay - d'Traveler - Jum'at, 08/05/2015 12:50:00 WIB

Page 10: Keajaiban Alam Di As

Pantai lariti dan pulau kecil, detikTravel Community.

Pesona pantai di Indonesia memang tidak ada habisnya, termasuk Pantai Lariti. Pantai di Bima, NTB ini punya fenomena yang tak biasa. Di sana terdapat keajaiban alam dimana lautan bisa 'terbelah' seperti kisah Nabi Musa.

Satu lagi keindahan pantai yang unik di NTB. Ada Pantai Lariti di Kecamatan Lambu Sape, Kabupaten Bima. Pantai ini terletak tidak jauh dari Pelabuhan Sape, gerbang laut menuju Pulau komodo di NTT. Kalau dari Bandara M Salahuddin, Pantai Lariti bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 45 menit.

Dari atas bukit sebelum turun menuju pantai, terlihat sebuah pulau kecil. Jaraknya kira-kira 250 meter dari bibir pantai. Pulau tersebut terpisahkan oleh air laut. Namun saat surut, ada fenomena alam yang menakjubkan. Sebuah jalan setapak seperti jembatan pasir putih yang seolah-olah membelah laut, akan muncul di antara pulau kecil dan bibir pantai.

Jembatan pasir ini lebarnya sekitar 5 meter dengan panjang kurang lebih 250 meter. Lewat jembatan ini, wisatawan bisa jalan kaki ke pulau kecil di seberang. Tak ada lagi air laut yang memisahkan, sekejap lara pun sirna. Sungguh menyenangkan ketika melihat air laut ada disamping kiri dan kanan. Seolah-olah menjadi pagar air bagi jembatan tersebut. Sungguh unik ketika tapak kaki menyentuh pasir putih lembut dan basah.Fenomena laut 'belah' ternyata ada juga di Pulau Jindo, Korea Selatan. Fenomena ini hanya terjadi dua kali dalam setahun.

Wah! Pasir Pantai di AS Ini Bisa 'Bernyanyi'Kurnia Yustiana - detikTravel - Selasa, 31/03/2015 18:55 WIB

Page 11: Keajaiban Alam Di As

Singing Beach di Massachusetts, AS (Youtube) Massachusetts - alan-jalan ke pantai tentunya bisa jadi pilihan liburan yang menyenangkan.

Apalagi kalau pantainya unik. Nah, salah satu pantai di Massachusetts, AS punya pantai yang pasirnya bisa 'bernyanyi' lho. Kok bisa?

Singing Beach di Manchester, Massachusetts, AS, merupakan salah satu pantai yang digemari wisatawan. Pantai ini punya pasir tak biasa yang bisa 'bernyanyi'. Berbeda dengan suara merdu manusia saat bernyanyi, pasir di Singing Beach mengeluarkan suara berdecit.

Ditengok detikTravel dari situs resmi pemerintah Kota Manchester, Selasa (31/3/2015), Singing Beach memanjang sekitar 800 meter. Area pemandian yang dilengkapi dengan restoran, dibangun di pinggir pantai pada tahun 1920-an. Meskipun pemandian ini ditutup untuk sementara waktu, pantainya tetap terbuka untuk turis.

Yang menjadi daya tarik utama dari Singing Beach adalah pasirnya. Banyak traveler datang karena penasaran dengan suara beredecit yang ditimbulkan oleh sang pasir. Suara berdecit dari pasir di sini akan muncul dengan berbagai kondisi.

Salah satunya adalah saat ada seseorang yang menghentakkan kaki atau memutar-mutarkan kakinya di atas pasir yang kering. Fenomena ini belum bisa dijelaskan sepenuhnya secara ilmiah. Namun, suara ini diyakini bisa muncul karena adanya gesekan dari berbagai lapisan yang ada di dalam butiran pasir.

Jika penasaran, Anda bisa datang ke Singing Beach setiap hari pukul 09.00-19.00. Biaya masuknya sekitar USD 5 (Rp 65 ribu) per orang. Untuk lansia usia diatas 65 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun, biaya masuknya gratis.

Indonesia Ala Luar Negeri

Ini Dia 'Gurun Sahara' di Yogyakarta

Page 12: Keajaiban Alam Di As

Johanes Randy - detikTravel - Kamis, 26/03/2015 09:00 WIB

Gumuk Parangkusumo di Bantul (disbudpar.bantulkab.go.id)

Yogyakarta - Eksotisme Gurun Sahara di Afrika memang sudah terkenal, namun ternyata di Yogyakarta juga ada. Mampirlah ke Gumuk Parangkusumo di Bantul dan berfoto di sana. Tidak perlu jauh-jauh ke Afrika. Siapa mengira kalau Indonesia yang beriklim tropis, ternyata memiliki sebuah 'Gurun Sahara'. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (26/3/2015) nyatanya gurun pasir itu ada di daerah bantul, Yogyakarta.

Gumuk Pasir atau dikenal juga dengan Padang Pasir Parangkusumo di Bantul, merupakan salah satu objek wisata favorit di Yogyakarta yang disebut mirip dengan Gurun Sahara di Afrika. Gumuk dalam bahasa Jawa merupakan gundukan atau tumpukan. Jadi Gumuk Pasir disini dimaksudkan dengan tumpukan atau gundukan pasir. Sekilas melihat, Anda memang tidak akan menyangka kalau sedang berada di Yogyakarta.

Gumuk Parangkusumo tercipta karena fenomena alam yang terbentuk oleh endapan pasir yang berasal dari material vulkanik Gunung Merapi. Pasir yang ada terbawa arus sungai hingga ke muara, lalu terhantam ombak samudera dan menjadi gurun pasir.

Jika ingin merasakan suasana seperti Gurun Sahara, mampirlah ke Gumuk Parangkusumo yang terletak bersebelahan dengan Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Harga tiket masuk Gumuk Parangkusumo adalah Rp 3 ribu, dan belum termasuk parkir kendaraan.

Ada 'Kerajaan Setan' di EthiopiaFitraya Ramadhanny - detikTravel - Selasa, 24/03/2015 12:32 WIB

Page 13: Keajaiban Alam Di As

Kawah Erta Ale berjuluk 'Kerajaan Setan' (Youtube)

Danakil - Nama seram sering dilekatkan untuk fenomena alam yang mengerikan. Di Ethiopia, ada danau kawah dengan lava pijar yang menyala-nyala. Tempat itu dijuluki sebagai 'Kerajaan Setan'.

Danau kawah lava itu berada di Gunung Erta Ale, dalam bahasa lokal itu artinya 'gunung berasap'. Namun para pengunjung menjulukinya 'Kerajaan Setan' itu lantaran danau dengan diameter 30 meter ini isinya lava pijar yang sangat aktif. Konon, ini adalah danau lava tertua di dunia.

Erta Ale terletak di Gurun Danakil, sebuah wilayah terpencil di Ethiopia dan didaulat sebagai tempat paling panas di bumi. Hanya ilmuwan, penggila fotografi, dan para petualang paling berani yang mendatangi tempat ini. Seperti dilihat dari BBC, Selasa (24/3/2015) tim BBC pernah syuting acara The Hottest Place On Earth di tempat ini tahun 2009. Mereka membawa beberapa ilmuwan untuk meneliti kawah dan membuat gambar lava 3D.

Kawah Erta Ale terbentuk pada tahun 1906 dan total di dunia ada 6 kawah dengan lava pijar seperti ini. Di bibir kawah, kita bisa melihat lava bergejolak, menyembur dan meleleh ke sana kemari. Sungguh mengerikan! Dari bibir kawah ke permukaan lava tingginya 8 meter. Di sisi selatan ada lubang dari perut Bumi tempat lava itu keluar. Julukannya adalah 'Gerbang ke Neraka'.

Erta Ale juga pernah meletus tahun 2005 dan mematikan 250 hewan ternak. Warga lokal terpaksa mengungsi. Tahun 2007 dan 2009 juga pernah terjadi erupsi. Bahaya Erta Ale tidak hanya di situ. Ada juga ancaman gerakan pemberontak Ethiophia. Pada tahun 2012, 5 orang dari rombongan wisatawan dan ilmuwan tewas di tangan pemberontak. Erta Ale sungguh tempat dengan bahaya ekstrem, baik dari alam dan manusianya.

Situs Gunung Padang, Misteri Terbesar Indonesia Abad Ini?

Page 14: Keajaiban Alam Di As

Kurnia Yustiana - detikTravel - Kamis, 12/03/2015 11:44 WIB

Situs Gunung Padang di Cianjur (Kurnia/detikTravel)

Selain menyimpan misteri, situs purbakala ini juga banyak alasan lain untuk menjadi tempat wisata favorit. Menurut Ali, Gunung Padang itu tempat wisata yang lengkap. Traveler bisa wisata budaya, alam, bahkan olahraga.

"Situs Gunung Padang bisa ke budaya, tapi alam sekitarnya juga bagus. Jadi bisa dikombinasikan alam dan budaya. Untuk olahraga juga bagus, orang bisa lari, naik sepeda. Motor trail juga jalurnya banyak. Ke depan itu ada paralayang, sekarang sedang dijajaki," tutur arkeolog ini.

Nantinya akan dibangun fasilitas paralayang di Gunung Padang. Namun lokasinya bukan tepat di atas situs. Tempat paralayang akan dibangun di lokasi yang jaraknya terpisah beberapa meter di sebelah selatan situs. Hal ini dilakukan agar tidak merusak situs. Sisi keren lainnya adalah dari segi ukuran dan usia situs purbakala ini. Seperti yang telah disebutkan di atas, Gunung Padang tingginya mencapai 220 meter. Sementara luasnya 29,1 hektar. Jika dibandingkan dengan Candi Borobudur, Gunung Padang lebih besar.

"Bisa dibandingkan dengan Borobudur yang tingginya hanya 32 m. Jadi 3 kali lipat, Borobudur kalah jauh. Sementara Borobudur luasnya 1,5 hektar, Gunung Padang 20 kali lebih luas dibanding Candi Borobudur," ujarnya.

Ali menyebutkan jika Gunung Padang ditangani dengan serius, dalam waktu 5 tahun pemugarannya akan selesai dan bisa benar-benar mengalahkan Candi Borobudur. Sedangkan dari segi usia, Ali pun membandingkannya dengan piramida di Mesir yang tersohor itu. Rupanya, Gunung Padang jauh lebih tua daripada piramida tersebut.

Keajaiban di Mauritius, 'Air Terjun' di Dalam Laut

Page 15: Keajaiban Alam Di As

Fitraya Ramadhanny - detikTravel - Rabu, 04/03/2015 18:00 WIB

Fenomena 'air terjun' di dalam laut di Mauritius (Youtube) Port Louis - Sebuah foto pemandangan alam di negara Pulau Mauritius menghebohkan para

traveler. Di foto itu tampak seperti sebuah air terjun di dalam lautan. Keajaiban alam atau ilusi mata?

Foto lautan ajaib itu ramai di Youtube dan juga pemberitaan media di Inggris seperti Daily Mail. Fenomena ini secara tidak langsung menjadi promosi pariwisata untuk negara mungil Mauritius di Samudera Hindia dekat Afrika itu. Gambarnya memang menakjubkan dan bikin traveler penasaran.

Seperti dilihat detikTravel di Youtube, Rabu (4/3/2015) itu adalah pemandangan pantai dekat Gunung Le Morne di ujung barat daya Pulau Mauritius. Tampak di bawah lautan yang bening, pasir di dasar lautan seperti jatuh ke jurang yang dalam bersama air laut!

Kok bisa? Apakah itu mungkin ada air terjun di dalam laut yang sepenuhnya air? Ternyata, itu adalah ilusi mata yang hanya ada di Mauritius. Yang sesungguhnya terjadi adalah, pasir terbawa arus ke arah lautan lepas. Jika dilihat dengan sudut yang tepat, akan tercipta ilusi sebuah 'air terjun' di dalam lautan. Pasir dan air laut seolah jatuh ke dalam jurang.

Foto pemandangan keren Mauritius ini bertebaran di dunia maya dengan nama Underwater Vortex Mauritius. Bahkan, ilusi mata ini juga bisa dilihat dengan Google Maps. Masukan saja kordinat -20.472893,57.311976 dan Anda bisa ikut melihat keajaiban ini dari layar komputer.

Misteri di Arab Saudi, Batu Terbelah Dua di Padang Pasir

Page 16: Keajaiban Alam Di As

Afif Farhan - detikTravel - Kamis, 22/01/2015 08:05 WIB

Batu yang terbelah dengan lukisan kuno di permukaannya (Saudi Archaeology) Madinah - Sudah pernah dengar nama Al Naslaa di Madinah, Arab Saudi? Inilah batu raksasa di tengah Padang Pasir Tayma, yang berselimut misteri. Lihatlah, batunya terbelah dua bagai ditebas pedang! Padang Pasir Tayma lokasinya ada di barat laut Arab Saudi, atau di pertengahan antara Kota Madinah dan Dumah. Kota paling dekat adalah Tabouk yang berjarak 264 km dari padang pasirnya. Panoramanya sama seperti padang pasir lainnya di Timur Tengah, yang gersang tanpa ada kehidupan manusia. Namun ternyata, Padang Pasir Tayma memiliki suatu misteri yang belum terpecahkan bernama Al Naslaa.

Dari penelusuran detikTravel ke situs Arabian Rock Art Heritage, Jumat (22/1/2015) Al Naslaa merupakan batu yang unik. Betapa tidak, batu yang berukuran besar ini terlihat terbelah dua yang tegak lurus. Jika diperhatikan, belahannya bak seperti ditebas oleh pedang! Bahkan, kedua batu yang terbelah itu masing-masing memiliki penyangga berupa batu kecil di bagian bawahnya. Suatu formasi batu yang mampu membuat ahli arkeolog geleng-geleng kepala dan dianggap sebagai misteri. Hingga kini, belum ada teori memuaskan mengenai Al Naslaa. Ada yang beranggapan, kalau itu hanyalah hasil pengikisan bebatuan karena kandungan mineral yang terdapat di bagian yang terbelah lebih sedikit. Tapi tetap saja, ahli arkeolog bertanya-tanya, bagaimana bisa lurus begitu belahan pada batunya? Bisa bertahan sampai kapan batunya sebelum jatuh?

Satu lagi, ternyata terdapat lukisan kuno di permukaan batu Al Naslaa ini. Ada lukisan berupa kuda dan manusia di dekat bagian yang terbelah. Tapi tentu saja, lukisan itu sampai kini belum terungkap asal muasalnya. Keberadaan Al Naslaa masih jadi misteri sampai sekarang. Jika fenomena batu tripod di AS dibilang ajaib, maka batu terbelah dua di Arab Saudi ini lebih ajaib lagi!

Apa Ini yang Disebut 'Telur Naga' di Selandia Baru?

Page 17: Keajaiban Alam Di As

Kurnia Yustiana - d'traveler - Senin, 19/01/2015 08:51 WIB

Moeraki Boulders di Pantai Koekohe, Selandia Baru (Getty Images) Central Otago - Wisata alam di Selandia Baru jangan hanya mampir ke Desa Hobbit,

Hobbiton. Cobalah datang ke Pantai Koekohe. Bebatuan di pesisir pantai ini bentuknya seperti telur naga lho!

Pantai Koekohe yang terletak di Moeraki, Otago, Selandia baru memang berbeda dari pantai kebanyakan. Selain punya hamparan pasir yang lembut, terdapat banyak batu-batu yang mirip telur naga yang digambarkan dalam film dongeng. Ukurannya bahkan hampir sebesar manusia.

Batu-batu yang unik ini pun menjadi daya tarik wisatawan untuk datang langsung ke pantai. Bebatuan ini jumlahnya memang cukup banyak dan tersebar di pesisir Pantai Koekohe.

Ditengok detikTravel dari situs pariwisata Selandia Baru, Senin (19/1/2015), bebatuan yang mirip telur naga ini disebut dengan Moeraki Boulders. Batu-batu ini terbentuk secara perlahan dari kristalisasi kalsium karbonat.

Bebatuan berukuran besar ini tidak terbentuk dalam waktu yang singkat. Prosesnya sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu. Adanya erosi juga ikut berperan dalam pembentukan bebatuan ini.

Fenomena terbentuknya bebatuan unik seperti ini memang cukup langka. Namun, Anda juga bisa menemukan bebatuan yang hampir sama uniknya di Pantai Schooner Gulch di California, AS.

Danau di Selandia Baru Ini Disebut 'Tempat Mandi Setan'Johanes Randy - detikTravel - Jumat, 16/01/2015 08:44 WIB

Page 18: Keajaiban Alam Di As

Warna air danau yang hijau muda (waiotapu.co.nz) Rotorua - Fenomena alam memang selalu menghadirkan sesuatu yang ajaib. Di Selandia

Baru misalnya, ada sebuah danau yang berwarna hijau muda. Saking tidak biasa warnanya, masyarakat setempat menjulukinya sebagai tempat mandi setan.

Wai-O-Tapu, salah satu danau di Rotorua, Selandia Baru punya banyak fenomena alam. Dilansir oleh detikTravel dari situs resmi Wai-O-Tapu, Jumat (16/1/2015), konon warna hijau muda danaunya berasal dari fenomena alam.

Terkenal dengan warna danau yang berwarna hijau muda, membuat Wai-O-Tapu di Selandia Baru ini dikenal sebagai Devil's Bath. Perumpamaan tersebut muncul atas warnanya yang mencolok, tanpa ada hubungannya dengan setan sama sekali.

Devil's Bath merupakan danau yang tercipta dari sumber air panas yang bercampur dengan endapan lumpur. Warna hijau danaunya berasal dari kandungan belerang yang naik ke permukaan dan mengambang di atas. Danau ini memang sudah tidak aktif seperti dulu, namun warnanya memang membuat semua orang yang melihatnya keheranan. Warna hijau menyimbolkan mineral yang aktif dari sebuah bekas gunung api.

Sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan proses terjadinya danau tersebut. Walaupun lebih sering dianggap sebagai tempat mandi setan, Devil's Bath juga menjadi tempat wisata keluarga yang mengasyikkan.

Keajaiban Alam, Muncul Piringan Es di Sungai Skotlandia

Page 19: Keajaiban Alam Di As

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel - Jumat, 19/12/2014 07:49 WIB

Piringan es di Sungai Dee (Jamie Urquhart/CNN) Birse - Skotlandia dikenal wisatawan dengan legenda monster di Danau Loch Ness. Namun

Skotlandia punya keajaiban lain. Wisatawan yang menyusuri Sungai Dee, bisa melihat air sungai membeku membentuk piringan es yang banyak sekali.

'Pancake es', begitu orang menyebutnya. Piringan-piringan es ini mengambang di Sungai Dee, Skotlandia, yang bermuara di kota pesisir Aberdeen.

Adalah Jamie Urquhart, ahli biologi dari River Dee Trust yang menemukan dan mengambil gambarnya di Lummels Pool, salah satu area sungai di dekat Birse. Ini adalah fenomena unik, di mana permukaan air membeku dan membentuk 'pancake' es.

"Mungkin tiap piringan membesar saat pecahan es kecil-kecil menabrak pinggirannya, menyatu dan ikut membeku," begitu penjelasan situs River Dee Trust seperti dilansir dari CNN, Jumat (19/12/2014).

Suhu udara menurun drastis pada malam hari. Sehingga diperkirakan, piringan es ini 'tumbuh' di malam hari. Situs River Dee Trust juga mengatakan, ini adalah pertama kalinya piringan es terlihat di Sungai Dee.

"Biasanya piringan es itu hanya terjadi di Antartika atau Laut Baltik," tulisnya.

Hutan di Hawaii Ini, Pohonnya dari Lahar- detikTravel - Kamis, 13/11/2014 18:48 WIB

Page 20: Keajaiban Alam Di As

Pohon Lahar yang ada di Hawaii State Parks (statepark.com) Puna - Normalnya sebuah pohon terbuat dari kayu. Tapi sebuah hutan di Hawaii, AS ini

memiliki pohon dari lahar. Aliran lahar yang dahulu terjadi di hutan taman nasional di sana, menjadi sebab dari fenomena unik tersebut.

Tidak heran bila pohon lahar itu menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan. Dilansir oleh detikTravel dari situs resmi Hawaii State Parks, Kamis (13/11/2014), pohon lahar yang juga disebut Lava Tree State Monument ini dapat ditemukan di Distrik Puna, Hawaii.

Sejarahnya, pada tahun 1790, aliran lahar mengalir dan melewati hutan yang kini menjadi bagian dari State Park atau Taman Negara Hawaii. Dari peristiwa tersebut, pohon yang dilewati menjadi tempat penampungan lahar yang mengeras. Kini, siapapun dapat datang dan melihat Hutan Lahar yang dapat dilewati dengan melewati rute hiking sepanjang 1,1 Km. Pihak pengelola hanya mengizinkan hiking bagi siapapun yang mau melihat Hutan Lahar. Penggunaan sepeda hingga kemping tidak diizinkan karena takut merusak alam.

Untuk mencapainya, Anda perlu menuju Hawaii Belt Road (Rute 11) terlebih dulu. Lanjut melewati Jalan Tol 130 yang dikenal sebagai Jalan Kea'au-Pahoa menuju Kota Pahoa. Sampai di persimpangan antara Kea'au-Pahoa Rd dan Pahoa-Kapoho Rd, belok kiri ke Jalan Tol 132. Hutan Lava hanya tinggal berjarak 4,8 Km saja.

Pengunjung hanya dapat berkunjung ke Hutan Lava saat hari masih terang. Pihak pengelola tidak mengizinkan siapapun untuk masuk ke Hutan Lahar setelah hari gelap. Datang di pagi hari, kita dapat melihat pemandangan terbaik dari Hutan Lava.

Aneh Tapi Nyata, Kolombia Punya Sungai Lima WarnaAfif Farhan - detikTravel - Rabu, 10/09/2014 08:45 WIB

Page 21: Keajaiban Alam Di As

Inilah Sungai Cano Cristales yang punya 5 warna (Eric Mohl/BBC Travel) La Macarena - Sungai yang berwarna kecokelatan, itu sudah biasa. Di Kolombia ada suatu

fenomena alam yang bakal buat Anda diam terkesima. Inilah Cano Cristales, sungai yang punya lima warna! Sungai Cano Cristales berada di dekat Kota La Macarena. Sungai ini bukanlah sungai sembarangan dan mungkin hanya ada satu di dunia. Bayangkan saja, air sungainya berwarna merah, biru, kuning, oranye dan hijau.

Warna hijaunya berasal dari lumut, warna birunya dari pantulan langit di permukaan air dan warna merah berasal dari spesies tanaman endemik atau alga Macarenia clavigera yang menempel di bebatuan sungai. Bagi turis yang gemar hunting foto, sungai ini bagaikan surga.

Tapi ingat, fenomena lima warna di Sungai Cano Cristales ada waktu-waktu tertentunya. Sungai ini bisa terlihat lima warna hanya pada bulan Juli sampai Desember. Sebab, saat itu temperatur udara cukup untuk menghangatkan lumut dan alga di sungainya. Sehingga mereka menjadi terlihat bermekaran.

Dari bulan Januari sampai Mei, Sungai Cano Cristales ditutup untuk umum agar ekologi di sana bisa 'beristirahat'. Para penduduk setempat pun kini menegakan aturan dan larangan bagi turis yang datang ke Sungai Cano Cristales. Turis dilarang berenang, menginjak lumut atau alga, dan minum minuman beralkohol di pinggir sungai. Ini bertujuan untuk menjaga ekosistem sungainya agar tetap cantik.