Ke Ramba

73
BUDIDAYA IKAN GURAMEH 1. SEJARAH SINGKAT Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg. 2. SENTRA PERIKANAN Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina. 3. JENIS Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut: Klas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Labyrinthici Sub Ordo : Anabantoidae Famili : Anabantidae Genus : Osphronemus Species : Osphronemus goramy (Lacepede) Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun,

description

ygyu

Transcript of Ke Ramba

Page 1: Ke Ramba

BUDIDAYA IKAN GURAMEH

1 SEJARAH SINGKATGurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagianpunggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningankeperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostomadan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa BaratIndonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhanikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawamenyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan diKalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karenaukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg2 SENTRA PERIKANANDaerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan JawaSedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina3 JENISKlasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepunblausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di JawaBarat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalammenghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampumenghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itumasyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani5 PERSYARATAN LOKASI1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liatlempungtidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah tersebut dapatmenahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuatpematangdinding kolam2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untukmemudahkan pengairan kolam secara gravitasi3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada padaketinggian 50-400 m dpl4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidakberlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracundan minyaklimbah pabrik5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalirsangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untukpemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yangdiperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secarapolikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-87 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA1 Penyiapan Sarana dan Peralatan1 KolamJenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurameantara lain1 Kolam penyimpanan indukKolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalammempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehataninduk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meterpersegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk20 ekor betina dan 10 ekor jantan2 Kolam pemijahanKolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegidan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meterpersegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolampemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat Ckedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasirTempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau rantingranting3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederanLuas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman airkolam antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter

persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederanipukanantara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm4 Kolam pembesaranKolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memeliharadan membesarkan benih selepas dari kolam pendederanAdakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolamjaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebihdari 10 ekormeter persegi5 Kolamtempat pemberokanMerupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkanAdapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian ataslebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan danpengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudahmemasukkan dan mengeluarkan air4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur laludiratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairisehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidakkeluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuatmiring ke arah pintu keluar air5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjangdari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05m dan dalamnya 15 cm6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupukkandang yang disebarkan merata kemudian airdimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancurdan meresap ke tanah dan membentuk lumut sertamenguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m2 PeralatanAlat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan guramediantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambuuntuk menampung sementara induk maupun benih) seser emberemberbaskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar(Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukurkadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untukmemanenmenangkap ikan gurame antara lain adalah warringscoopnetyang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakanpenandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplungkeramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban(untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kaintricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang

untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambuoblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benihukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit darijaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untukmenangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser(gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuksegiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)2 Pembibitan1 Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badanideal)3 Ukuran kepala relatif kecil4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap sertatidakluka5 Gerakan normal dan lincah6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidakberjanggut7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betinaadalah sebagai berikut1048707 Betina1048707 Dahi meninjol1048707 Dasar sirip dada terang gelap kehitaman1048707 Dagu putih kecoklatan1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanyabergerak-gerak1048707 Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan1048707 Jantan1048707 Dahi menonjol1048707 Dasar sirip dada terang keputihan1048707 Dagu kuning1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik1048707 Jika perut distriping mengeluarkan cairan spermaberwarna putih2 Pemeliharaan IndukInduk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpandalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalampenampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberimakanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hariMakanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panasdiberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap

kali pemberian3 PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolampenampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tangguldan dasar kolam2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar denganpupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkanselama 3 hari3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSPsebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggukemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induksebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahanberlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnyake dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantansehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian indukindukyang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa harikemudian telur akan menetas4 Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelangDalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran airSetelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan3 Pemeliharaan Pembesaran1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur1 PolikulturIkan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilemmujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karenapertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 2: Ke Ramba

Sebagai sumber penyediaan protein hewani5 PERSYARATAN LOKASI1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liatlempungtidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah tersebut dapatmenahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuatpematangdinding kolam2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untukmemudahkan pengairan kolam secara gravitasi3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada padaketinggian 50-400 m dpl4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidakberlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracundan minyaklimbah pabrik5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalirsangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untukpemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yangdiperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secarapolikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-87 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA1 Penyiapan Sarana dan Peralatan1 KolamJenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurameantara lain1 Kolam penyimpanan indukKolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalammempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehataninduk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meterpersegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk20 ekor betina dan 10 ekor jantan2 Kolam pemijahanKolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegidan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meterpersegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolampemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat Ckedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasirTempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau rantingranting3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederanLuas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman airkolam antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter

persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederanipukanantara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm4 Kolam pembesaranKolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memeliharadan membesarkan benih selepas dari kolam pendederanAdakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolamjaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebihdari 10 ekormeter persegi5 Kolamtempat pemberokanMerupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkanAdapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian ataslebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan danpengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudahmemasukkan dan mengeluarkan air4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur laludiratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairisehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidakkeluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuatmiring ke arah pintu keluar air5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjangdari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05m dan dalamnya 15 cm6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupukkandang yang disebarkan merata kemudian airdimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancurdan meresap ke tanah dan membentuk lumut sertamenguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m2 PeralatanAlat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan guramediantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambuuntuk menampung sementara induk maupun benih) seser emberemberbaskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar(Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukurkadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untukmemanenmenangkap ikan gurame antara lain adalah warringscoopnetyang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakanpenandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplungkeramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban(untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kaintricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang

untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambuoblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benihukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit darijaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untukmenangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser(gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuksegiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)2 Pembibitan1 Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badanideal)3 Ukuran kepala relatif kecil4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap sertatidakluka5 Gerakan normal dan lincah6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidakberjanggut7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betinaadalah sebagai berikut1048707 Betina1048707 Dahi meninjol1048707 Dasar sirip dada terang gelap kehitaman1048707 Dagu putih kecoklatan1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanyabergerak-gerak1048707 Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan1048707 Jantan1048707 Dahi menonjol1048707 Dasar sirip dada terang keputihan1048707 Dagu kuning1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik1048707 Jika perut distriping mengeluarkan cairan spermaberwarna putih2 Pemeliharaan IndukInduk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpandalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalampenampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberimakanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hariMakanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panasdiberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap

kali pemberian3 PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolampenampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tangguldan dasar kolam2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar denganpupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkanselama 3 hari3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSPsebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggukemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induksebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahanberlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnyake dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantansehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian indukindukyang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa harikemudian telur akan menetas4 Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelangDalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran airSetelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan3 Pemeliharaan Pembesaran1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur1 PolikulturIkan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilemmujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karenapertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 3: Ke Ramba

persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederanipukanantara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm4 Kolam pembesaranKolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memeliharadan membesarkan benih selepas dari kolam pendederanAdakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolamjaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebihdari 10 ekormeter persegi5 Kolamtempat pemberokanMerupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkanAdapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian ataslebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan danpengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudahmemasukkan dan mengeluarkan air4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur laludiratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairisehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidakkeluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuatmiring ke arah pintu keluar air5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjangdari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05m dan dalamnya 15 cm6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupukkandang yang disebarkan merata kemudian airdimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancurdan meresap ke tanah dan membentuk lumut sertamenguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m2 PeralatanAlat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan guramediantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambuuntuk menampung sementara induk maupun benih) seser emberemberbaskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar(Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukurkadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untukmemanenmenangkap ikan gurame antara lain adalah warringscoopnetyang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakanpenandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplungkeramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban(untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kaintricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang

untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambuoblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benihukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit darijaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untukmenangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser(gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuksegiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)2 Pembibitan1 Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badanideal)3 Ukuran kepala relatif kecil4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap sertatidakluka5 Gerakan normal dan lincah6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidakberjanggut7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betinaadalah sebagai berikut1048707 Betina1048707 Dahi meninjol1048707 Dasar sirip dada terang gelap kehitaman1048707 Dagu putih kecoklatan1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanyabergerak-gerak1048707 Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan1048707 Jantan1048707 Dahi menonjol1048707 Dasar sirip dada terang keputihan1048707 Dagu kuning1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik1048707 Jika perut distriping mengeluarkan cairan spermaberwarna putih2 Pemeliharaan IndukInduk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpandalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalampenampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberimakanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hariMakanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panasdiberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap

kali pemberian3 PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolampenampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tangguldan dasar kolam2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar denganpupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkanselama 3 hari3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSPsebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggukemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induksebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahanberlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnyake dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantansehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian indukindukyang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa harikemudian telur akan menetas4 Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelangDalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran airSetelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan3 Pemeliharaan Pembesaran1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur1 PolikulturIkan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilemmujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karenapertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 4: Ke Ramba

untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambuoblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benihukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit darijaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untukmenangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser(gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuksegiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)2 Pembibitan1 Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badanideal)3 Ukuran kepala relatif kecil4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap sertatidakluka5 Gerakan normal dan lincah6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidakberjanggut7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betinaadalah sebagai berikut1048707 Betina1048707 Dahi meninjol1048707 Dasar sirip dada terang gelap kehitaman1048707 Dagu putih kecoklatan1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanyabergerak-gerak1048707 Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan1048707 Jantan1048707 Dahi menonjol1048707 Dasar sirip dada terang keputihan1048707 Dagu kuning1048707 Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik1048707 Jika perut distriping mengeluarkan cairan spermaberwarna putih2 Pemeliharaan IndukInduk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpandalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalampenampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberimakanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hariMakanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panasdiberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap

kali pemberian3 PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolampenampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tangguldan dasar kolam2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar denganpupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkanselama 3 hari3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSPsebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggukemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induksebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahanberlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnyake dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantansehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian indukindukyang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa harikemudian telur akan menetas4 Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelangDalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran airSetelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan3 Pemeliharaan Pembesaran1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur1 PolikulturIkan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilemmujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karenapertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 5: Ke Ramba

kali pemberian3 PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolampenampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tangguldan dasar kolam2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar denganpupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkanselama 3 hari3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSPsebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggukemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induksebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahanberlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnyake dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantansehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian indukindukyang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa harikemudian telur akan menetas4 Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelangDalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran airSetelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan3 Pemeliharaan Pembesaran1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur1 PolikulturIkan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilemmujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karenapertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 6: Ke Ramba

2 MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimalharus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meterpersegi2 PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandangPada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiappemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagihewan peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktukolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupukkandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikitdemi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakanpupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuksetiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkanmerata ke setiap dasar dan sudut kolam3 Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinyanamun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunanmerupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikandiantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpulkangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yangteratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkanpertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat danterjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turutselama 5 tahun4 Pemeliharaan KolamTambakSetiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukanpemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benihdisebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akancepat7 HAMA DAN PENYAKIT1 PenyakitGangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebutpenyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguangangguannon parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gasberacun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapanatau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah denganmendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukanpengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yangsakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 7: Ke Ramba

berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur danberbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkanparasit dapat dikenali sebagai berikut1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merahterutama di bagian dada perut dan pangkal sirip2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insangmenjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiriPencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkatikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit padasegala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapatdisiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukupmemprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakanbahan kimia diantaranya1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersihdalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yangakan diobati2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100l air3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebutselama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapatdilakukan 3 atau 4 hari kemudian2 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutanneguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasanparasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hinggakonsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yangtelah dikeringkan Biarkan selama 2 hari3 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaanyang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc airbersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapikarena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisiair bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalamkolam4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudiandengan cara yang sama2 HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 8: Ke Ramba

liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dansepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burungpemangsa8 PANEN1 PenangkapanPemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranyadengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masukdiperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampungbenih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubangpengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor padasaat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dariukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahunpanjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun carapenangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan padapagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka2 PembersihanSetelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanyagurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolampemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihanbenih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktudiangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih9 PASCAPANEN1 Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalamkeadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat2 Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perludiperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarakdekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisidengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakankotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 9: Ke Ramba

tinggi kotak maksimum 50 cm3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlahes dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusundi atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnyaAntara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan denganpenutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panangananpascapanen benih adalah sebagai berikut1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dantidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hamadan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapatdigunakan air sumur yang telah diaerasi semalam3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hariGunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dandengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokandapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor denganukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikandengan ukuran benihnya4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian yaitu1 Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa kerambaSetiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untukmengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm2 Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukanwaktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volumemedia pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikanyang diangkut dengan kantong plastik1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudianbenih2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik kepermukaan air3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastiksebanyak 23 volume keseluruhan rongga(airoksigen=12)4 kantong plastik lalu diikat5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 10: Ke Ramba

membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buahkantong plastikBeberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benihsampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yangberasal dari kolam setempat sedikit demi sedikitagar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisilarutan tetrasiklin selama 1-2 menit4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokanDalam bak pemberokan benih ikan diberi pakansecukupnya Selain itu dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturutturutSelain tetrsikli dapat juga digunakan obat lainseperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4 selama 3-5 menit5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan dikolam budidaya10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA101 Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerahJawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut1 Biaya produksi1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-3 Pakan1048707 Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-1048707 Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-4 Obat1048707 Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-5 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-6 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-2 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-3 Keuntungan Rp 4510300-4 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189102 Gambaran Peluang AgribisnisBudidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 11: Ke Ramba

disampingrasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjaditradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidanganDisamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyakbiaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan inikarena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kalilipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantungdari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu11 DAFTAR PUSTAKA1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 19872 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 19993 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 199712 KONTAK HUBUNGANProyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda KelapaNo 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BappenasMakalah 2IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)1 PENDAHULUANGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganyarelatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakatyang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya2 JENISJenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yangbisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapaihanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 12: Ke Ramba

terdapatgurame hitam putih dan belang3 MEMILIH INDUKInduk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantandan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut1 Induk betinaIkan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitamanwarna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan dilantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudahberumur 3~7 tahun2 Induk jantanIkan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihanmempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina danmenjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanahakanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya keatas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahuidemi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahunBerbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambahumurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat danrelatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidakcacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukupumur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putihkemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teraslembek4 PEMIJAHANPemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telahberisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolamdengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan danbetina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini duaekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahanbiasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahuluberjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejakdilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannyamembuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 13: Ke Ramba

biasanyadikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuatinduk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-samamemijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarangmelalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanyayang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikanmas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanyaberlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahanberlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugasmenjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk ataurumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betinaini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearahsarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarutdalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalamprosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjagaketurunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betinayang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahuiinduk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amisdan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan5 PENETASANPenetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Caramemindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hatitidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 14: Ke Ramba

ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan caradimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atasdan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telurakan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat denganmengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telahdiisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelurmenetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telurakan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam6 PENDEDERANSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masihmengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makananyang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harusdiberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkandan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkanyaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 haridapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensipembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementarakolam yang digunakan berkisar 50250 m 2 7 PENUTUPMeskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jualyang tinggi tetap akan memberi keuntungan8 SUMBERDinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 19979 KONTAK HUBUNGANSumber Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budidaya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan Pembudidaya biasa

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 15: Ke Ramba

menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 10 ndash 12 m Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 ndash 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 (dalam pemanfaatan luas) atau 150 (dalam pemanfaatan volume) Secara finansial pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30000m3 sedangkan biaya perawatanperbaikan kolam tidak mengalami perubahan

Ongrowing production of Indonesian Gouramy

description Satuan pond square M2 300 300pond depth M 1 2 stocking density Ekorm2 3 ndash 5 9 ndash 11size Ekorkg 250 ndash 350 250 ndash 350amount EkorKg 900300 2700900 rearing commercial feed

bobot tubuhhariKg total

1 ndash 3350 ndash 400

1 ndash 31100 ndash 1200

leafes bobot tubuhhari

1 ndash 2atau secukupnya

1 ndash 2atau secukupnya

harvesting size Ekorkg 600 ndash 750 600 ndash 750survival 85 ndash 95 85 ndash 95amount Kg 600 ndash 700 1800 ndash 2500

Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan Selain itu bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter Walaupun di sisi lain peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 16: Ke Ramba

mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi misalnya gesekan antar ikan saat terjadi kejutan Selain itu peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam

Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal 10 ndash 12 m) baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem)

Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan Pada luasan lahan yang sama produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan

Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan) Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya

Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan Secara visual ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam Namun secara bobot ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar) terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung Namun demikian pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 17: Ke Ramba

identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut

MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL Ide untuk membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana ini sebenarnya telah muncul beberapa waktu lalu namun karena beberapa kesibukan maka baru sekitar 2 minggu yang lalu keramba ini selesai dibuat Gagasan untuk pembuatan keramba ini bermula dari kerepotan yang dialami beberapa rekan pembudidaya saat harus melakukan grading (penggolongan atau pengkelasan) bibit ikan berdasarkan ukurannya Bagi pembudidaya ikan aktifitas grading memang sudah merupakan kegiatan wajib yang rutin dilakukan pada pemeliharaan ikan baik di kolam tradisional permanen maupun kolam terpal

Grading bibit ikan biasanya dimulai pada segmen pembibitan dan berlanjut hingga segmen pembesaran menjelang tercapainya ukuran konsumsi Seperti telah sama-sama diketahui bahwa grading bibit ikan (yang umumnya masih dilakukan secara manual) merupakan proses yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu Dimulai dari persiapan alat-alat budidaya yang diperlukan seperti jaring seser ember-ember penyaring (khususnya pada pembibitan lele) dan tong (drum) plastik sebagai wadah (tempat penampung sementara) ikan hasil grading hingga persiapan kolam-kolam tempat tujuan pemencaran bibit ikan

Pada kondisi normal proses grading ikan gurame dimulai saat bibit berukuran kuku (size 1-2 cm) telah dipelihara selama kurang lebih 35 sampai 40 hari hingga mencapai ukuran korek gas (size 2-3 cm) Proses grading berikutnya adalah saat bibit ikan gurame mencapai ukuran silet (size 25-4 cm) sekitar 40 hari masa pemeliharaan dari ukuran korek gas Setelah dipelihara lagi selama 40-45 hari bibit gurame ukuran silet ini akan mencapai ukuran korek kayu (size 35-5 cm) Pada tahapan inilah disamping proses grading dilakukan pula langkah penjarangan (pemencaran) bibit ikan ke beberapa kolam terpal lain yang telah dipersiapkan sebelumnya Proses pemencaran ini dilakukan agar tercapai tingkat kepadatan ikan yang ideal Demikian seterusnya grading dan penjarangan pun kembali dilakukan hingga bibit ikan gurame mencapai ukuran 3 jari dan 4 jari Pada kondisi normal setelah bibit ikan mencapai ukuran tempelan atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa (5 jari) maka proses grading tak lagi dilakukan karena tingkat keseragaman ukuran bibit ikan gurame umumnya telah tercapai Menjelang ukuran konsumsi kepadatan populasi bibit ikan gurame sebaiknya dipertahankan pada kisaran 10-12 ekorm3 agar dicapai tingkat pertumbuhan yang optimal

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 18: Ke Ramba

Pada tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan bibit ikan tidak dapat berkembang dengan baik Terjadi kompetisi ruang dan pakan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak seragam Beberapa bibit ikan memang dapat tumbuh dengan cepat namun sebagian besar lainnya justru terhambat (berukuran kerdil) Sering didapati bibit ikan yang berukuran kerdil ini cukup banyak jumlahnya sehingga harus dipelihara lagi ditempat terpisah hingga mencapai ukuran standar Proses ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan biaya ekstra Hal yang demikian tentu tidak dikehendaki oleh para pembudidaya karena bagaimanapun juga nilai jual bibit ikan lebih ditentukan oleh ukuran fisiknya bukan oleh umur atau lamanya masa pemeliharaan

Selain menyebabkan tingkat keseragaman pertumbuhan ikan yang tidak merata pemeliharaan bibit gurame dengan tingkat kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kualitas air kolam sulit untuk dikontrol Kualitas air kolam dapat berubah dengan cepat dan tidak jarang hanya dalam hitungan jam kualitas air kolam telah menurun drastis Hal ini mungkin cukup mengagetkan bagi pembudidaya ikan yang baru mencoba menekuni usaha pembibitan gurame Bibit ikan yang semula tampak sehat gesit dan lincah tiba-tiba sebagian besar mengalami kolaps keesokan paginya tanpa adanya tanda-tanda (gejala) serangan penyakit pada hari sebelumnya

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut (akibat terlambatnya proses penjarangan) serta upaya untuk menghemat waktu saat grading maka muncul gagasan untuk mencoba mengadopsi cara pemeliharaan ikan dengan model keramba jaring apung (KJA) seperti yang banyak ditemui pada budidaya ikan dengan sistem air mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di sekitar teluk dan pantai Walaupun pola budidaya ikan di media kolam terpal sedikit berbeda (tidak menggunakan sistem air mengalir) namun kami pandang metode keramba jaring apung (KJA) ini dapat pula diterapkan pada kolam terpal hanya saja diperlukan sedikit modifikasi bentuk dan ukuran keramba serta beberapa penyesuaian seperlunya

Pada tahap awal kami coba membuat 3 jenis keramba sederhana berukuran 1 x 1 m2 2 x 1 m2 dan 3 x 1 m2 dengan kedalaman jaring sekitar 90 cm hingga 1 meter (disesuaikan dengan kedalaman setiap kolam) masing-masing diperuntukkan bagi kolam terpal berukuran 4 x 4 m2 atau 4 x 6 m2 kolam 4 x 8 m2 dan kolam 6 x 6 m2 Untuk menghemat biaya ketiga jenis keramba ini

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 19: Ke Ramba

dibuat dari bahan-bahan sisa atau bahan bekas pakai yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti - potongan pipa-pipa paralon (PVC) berbagai ukuran- tali plastik berukuran sedang dan- beberapa bagian dari lembaran jaring pemanen bibit yang sudah tak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membentuk jaring keramba- dan jaring pelindung penutup permukaan keramba (jika dipandang perlu)Bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah beberapa sok penyambung pipa paralon (PVC) yang sesuai yakni type I L (knee) dan T serta lem PVC tentunya

Untuk membentuk 1 keramba jaring apung sederhana setidaknya diperlukan 2 jenis ukuran pipa paralon (PVC) yakni pipa paralon 15 sebagai rangka pengapung (sekaligus penggantung jaring) dan pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat nya Untuk ukuran keramba yang lebih kecil (1 x 1 m2) rangka pemberatnya cukup menggunakan pipa paralon berukuran 58

Berikut ini adalah contoh pembuatan keramba jaring apung sederhana berukuran 2 x 1 m2 yang akan digunakan pada kolam pendederan berukuran 4 x 8 m2 dengan kedalaman genangan sekitar 1 meter

Tahap pertama adalah membentuk rangka pengapung (pipa paralon 15) dan rangka pemberat (pipa paralon 12) masing-masing berukuran 2 x 1 m2 Setiap sambungan antar pipa pada rangka pengapung harus dipastikan betul-betul rapat (kedap udara) karena akan berfungsi sebagai pelampung (Gambar 1) Berbeda halnya dengan rangka pengapung yang berisi udara rangkaian pipa paralon 12 sebagai rangka pemberat justru diisi air atau pasir sehingga dapat tenggelam dalam genangan air kolam

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 20: Ke Ramba

Tahap kedua memasang jaring berukuran 2m x 1m x 1m (yang telah disiapkan sebelumnya) pada rangka pengapung dengan menggunakan tali plastik mengitari sisi bawah rangka (gambar 2) Awal pemasangan jaring dapat dimulai dari salah satu sudut rangka pengapung menuju sudut berikutnya di arah sisi panjang rangka (gambar 3) Setiap melewati salah satu sudut rangka selalu dilakukan pemeriksaan tingkat kekencangan dan kerapihan ikatan antara jaring dan rangka (gambar 4) Demikian seterusnya hingga seluruh jaring dapat terpasang tepat seperti yang direncanakan dan siap untuk dimasukkan ke kolam pemeliharaan benih ikan (gambar 5)

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 21: Ke Ramba

Tahap ketiga sebelum uji coba sebaiknya telah dipastikan rangka pemberat dapat berfungsi dengan baik Seluruh bagian rangka pemberat yang telah diisi air terlihat tenggelam sempuna dalam posisi horisontal (gambar 6) Jika tidak maka sebagian tirai jaring keramba akan menekuk Hal ini menandakan bahwa rangka pemberat tidak berfungsi dengan baik sehingga rangka yang semula diisi air harus diganti dengan bahan lain yang memiliki berat jenis lebih besar misalnya pasir

Gambar 6

Tahap keempat adalah tahap uji coba untuk memastikan setiap bagian keramba (2 x 1 m2) ini telah terangkai dengan benar dan dapat berfungsi sesuai rencana (gambar 7 dan 8) demikian pula halnya pada keramba yang berukuran lebih kecil yakni 1 x 1 m2 (gambar 9) Untuk mencegah lolosnya bibit ikan yang mungkin saja dapat melompat keluar melewati rangka pelampung maka perlu dipasang penutup keramba berupa hamparan jaring atau pelindung berbentuk pagar jaring yang dipasang pada posisi tegak (vertikal) setinggi 30-40an cm tepat diatas rangka pengapung di sekeliling keramba sederhana ini

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 22: Ke Ramba

Gambar 9

Dengan sedikit kreatifitas Anda pun dapat membuat keramba-keramba sejenis yang sejak awal memang telah dirancang untuk dapat saling terangkai membentuk modul-modul keramba sederhana yang dapat diletakkan pada bagian tengah kolam atau bahkan mengelilingi tepian kolam terpal Dengan demikian diharapkan dalam 1 kolam terpal setidaknya terdapat 2 hingga 4 jenis ukuran bibit ikan yang dapat dipelihara dalam waktu yang hampir bersamaan Hal ini tidak saja mempersingkat waktu saat harus melakukan proses grading namun juga akan menghemat kebutuhan ruang (kolam) budidaya

Tidak tertutup kemungkinan pola pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam satu medium dengan teknik heterotrofik (ikan lele dan nila) dapat pula diterapkan pada kolam terpal dengan menggunakan model keramba jaring apung sederhana ini

h-1

IKAN GURAME (( Osphronemus gouramy )

Gurame - Osphronemus gouramy

1 SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 23: Ke Ramba

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar bentuk badan pipih lebar bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan keperak-perakan Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat Indonesia) dan menyebar ke Malaysia Thailands Ceylon dan Australia Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain Di Indonesia orang Jawa menyebutnya gurami Gurameh orang Sumatra ikan kalau kala kalui sedangkan di Kalimantan disebut Kalui Orang Inggris menyebutnya ldquoGiant Gouramyrdquo karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg

2 SENTRA PERIKANAN

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu Sumatera NTB dan Jawa Sedangkan di luar negeri yaitu Thailand Jepang dan Filipina

3 JENIS

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikutKlas PiscesSub Kelas TeleosteiOrdo LabyrinthiciSub Ordo AnabantoidaeFamili AnabantidaeGenus OsphronemusSpecies Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya gurami angsa gurami jepun blausafir paris bastar dan porselen Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat khususnya Bogor Dibanding gurame jenis lain porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur porselen mampu 10000 butir Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop dan paling banyak diunggulkan

4 MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani

5 PERSYARATAN LOKASI

1 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat lempung tidak berporos dan cukup mengandung humus Jenis tanah

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 24: Ke Ramba

tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematangdinding kolam

2 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi

3 Ikan gurame dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl

4 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyaklimbah pabrik

5 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus debit air yang diperkenankan adalah 3 literdetik sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal adalah antara 6-12 literdetik

6 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 65-8

7 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C

6 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1 Penyiapan Sarana dan Peralatan 1 Kolam Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya

ikan gurame antara lain

1 Kolam penyimpanan induk Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

2 Kolam pemijahan Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan) Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C kedalaman air 75-100 cm dasar kolam sebaiknya berpasir Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting

3 Kolam pemeliharaan benihkolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 25: Ke Ramba

antara 30-50 cm Kepadatan sebaiknya 5-50 ekormeter persegi Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan ipukan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm

4 Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 125ndash15 cm Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekormeter persegi

5 Kolamtempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut

1 Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 )

2 Buatlah pematangnya dengan ukuran bagian atas lebarnya 05 m bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m

3 Pasanglah pipabambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air Aturlah tinggi rendahnya agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air

4 Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur lalu diratakan lagi Tanah akan jadi lembut setelah diairi sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air

5 Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar Lebar saluran itu 05 m dan dalamnya 15 cm

6 Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata kemudian air dimasukkan Biarkan selama 1 minggu agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut serta menguji agar kolam tidask bocor Tinggi air 075-1 m

6 Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah jala waring (anco) hapa (kotak dari jaringkelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 26: Ke Ramba

sementara induk maupun benih) seser ember-ember baskom berbagai ukuran timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg) cangkul arit pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen menangkap ikan gurame antara lain adalah warring scoopnet yang halus ayakan panglembangan diameter 100 cm ayakan penandean diameter 5 cm tempat menyimpan ikan keramba kemplung keramba kupyak fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat) hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih ayakan penyabetan dari alumuniumbambu oblokdelok (untuk pengangkut benih) sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas) ancohanco (untuk menangkap ikan) lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas) seser (gunanya= scoopnet tetapi ukurannya lebih besar) jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)

2 Pembibitan

1 Pemilihan Induk Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut

1 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat

2 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal)

3 Ukuran kepala relatif kecil

4 Susunan sisik teraturlicin warna cerah dan mengkilap serta tidakluka

5 Gerakan normal dan lincah

6 Bentuk bibir indah sepertipisang bermulut kecil dan tidak berjanggut

7 Berumur antara 2-5 tahunAdapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 27: Ke Ramba

Betina

o Dahi meninjol

o Dasar sirip dada terang gelap kehitaman

o Dagu putih kecoklatan

o Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak

o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan

o Jantan

Dahi menonjol

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih

1 Pemeliharaan Induk Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk Beri makanan selama dalam penampungan Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 13 kg setiap hari pada sore hari Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 12 blekminyak tanah setiap kali pemberian

2 Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut

1 Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari perbaiki tanggul dan dasar kolam

2 Lakukan pengapuran dan pemupukan Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 75 kg100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari

3 Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 28: Ke Ramba

4 Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram100 meter persegi biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm

5 Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan Setelah pemijahan berlangsung 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur 20-30 hari kemudian induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas

6 Pemeliharaan Bibit Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah pemupukan perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air Setelah persiapan selesai benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekormeter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30 berat badan rata-rata Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan

3 Pemeliharaan Pembesaran

1 Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur

1 Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes ikan mas nilem mujair atau lele Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat

2 Monokultur Pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

3 Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 29: Ke Ramba

peliharaan Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 75 kg untuk tiap 100 m 2 kolam air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam

4 Pemberian Pakan Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan diantaranya daun pepaya keladi ketela pohon genjer kimpul kangkung ubi jalar ketimun labu dan dadap Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun

5 Pemeliharaan KolamTambak Setiap habis panen kolam dibersihkankuras setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam sehingga bila benih disebarkan kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat

7 HAMA DAN PENYAKIT

1 Penyakit Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter yang diakibatkan oleh bakteri virus jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit dapat dikenali sebagai berikut

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 30: Ke Ramba

1 Penyakit pada kulit pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada perut dan pangkal sirip

2 Penyakit pada insang tutup insang mengembang Lembaran insang menjadi pucat kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3 Penyakit pada organ dalam perut ikan membengkak sisik berdiri Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya

1 Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1 Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati

2 Buat larutan PK sebanyak 2 gram10 liter atau 15 sdt100 l air

3 Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus

4 Bila belum sembuh betul pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian

5 Pengobatan dengan Neguvon Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-35 selama 3 mernit Untuk pembe-rantasan parasit di kolam bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 01 Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan Biarkan selama 2 hari

6 Pengobatan dengan garam dapur Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia Caranya

1 siapkan wadah yang diisi air bersih setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl) diaduk sampai rata

2 ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut Tetapi karena obat ini berbahaya lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 31: Ke Ramba

3 Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam

4 pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama

2 Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liarpemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes gurame dan sepat Musuh lainnya adalah biawak katak ular dan bermacam-macam burung pemangsa

8 PANEN

1 Penangkapan Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 03 gramekor pada saat dipanen Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 03 kgekor sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 07 kgekor Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 15 kgekor Adapun cara penangkapan air disurutkan sedikit demi sedikit penangkapan dilakukan pada pagi hari Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka

2 Pembersihan Setelah air kolam surut benih digiring masuk ke petak kecil Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih

9 PASCAPANEN

1 Penanganan ikan hidup Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup segar dan sehat antara lain

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 32: Ke Ramba

1 Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C

2 Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari

3 Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

2 Penanganan ikan segar Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain

1 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka

2 Sebelum dikemas ikan harus dicuci agar bersih dan lendir

3 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan) dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisangplastik Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm

3 Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat CGunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=11 Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya Antara ikan dengan dinding kotak diberi es demikian juga antara ikan dengan penutup kotak Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut

1 Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit parasit dan tidak cacat Setelah itu benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka)

2 Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih sehat bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam

3 Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 05 m Dengan ukuran tersebut bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000ndash6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 33: Ke Ramba

4 Berdasarkan lamajarak pengiriman sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian yaitu

1 Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama Alat pengangkut berupa keramba Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm

2 Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam menggunakan kantong plastik Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)41H2O sebanyak 9 gram Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik

1 masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih

2 hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air

3 alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 23 volume keseluruhan rongga (airoksigen=12)

4 kantong plastik lalu diikat

5 kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan Dos yang berukuran panjang 050 m lebar 035 m dan tinggi 050 m dapat diisi 2 buah kantong plastik Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut

1 Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih)

2 Buka kantong plastik tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan

3 Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 34: Ke Ramba

4 Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya Selain itu dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4 selama 3-5 menit

5 Setelah 1 minggu dikarantina tebar benih ikan di kolam budidaya

10 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

101 Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut

1 Biaya produksi 1 Sewa lahan 6 empang Rp 80000-bulan Rp 480000-

2 Benih per empang 4000 ekor Rp 150- Rp 3600000-

3 Pakan

Postal per empang 7 karung Rp 10000- Rp 420000-

Rambo per empang 5 karung Rp 2500- Rp 75000-

1 Obat

Super tetra per empang 2 tablet Rp 1000- Rp 12000-

1 Tenaga kerja 2 OH Rp 20000- Rp 40000-

2 Lain-lain (pemeliharaan) Rp 460700-Jumlah biaya produksi Rp 5089700-

3 Penerimaan per empang 4000 ekor Rp 400- Rp 9600000-

4 Keuntungan Rp 4510300-

5 Parameter kelayakan usaha BC Rasio = 189

102 Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 35: Ke Ramba

Budidaya ikan gurame mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi disamping rasanya yang lezat dan empuk ikan ini pun digemari banyak orang Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan Disamping rasanya itu perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari membudidayakan ikan ini karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut Ikan gurame dengan berat 15 kg dapat mencapai harga Rp 6000-Rp 8000 tergantung keadaan pada saat itu

11 DAFTAR PUSTAKA

1 RUSDI Taufiq Usaha budidaya Ikan Gurame Jakarta CV simplek 1987

2 SITANGGANG M Budidaya Gurame Jakarta Penerbit Swadaya 1999

3 ____________ Kumpulan Gurame Kliping Ikan Jakarta trubus 1997

12 KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan ndash BAPPENAS JlSunda Kelapa No 7 Jakarta Tel 021 390 9829 Fax 021 390 9829

Sumber Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas

Makalah 2

BUDIDAYA IKAN GURAME(Osphronemus gouramy)

1 PENDAHULUAN

Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat Untuk DKI Jakarta jenis ikan ini cocokkarena tidak memerlukan air yang mengalir Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya

2 JENIS

Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 36: Ke Ramba

1 Gurame angsa (soang) badan relatif panjang sisik relatif lebar Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm

2 Gurame Jepang badan relatif pendek dan sisik lebih kecil Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 45 kg Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam putih dan belang

3 MEMILIH INDUK

Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut

1 Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun

2 Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal daripada betina dan menjulur Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akanmenunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini Induk telah berumur 3~7 tahun Berbeda dengan induk ikan tambakan induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang Sisik-sisiknya usahakan tidak cacathilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur Pada lubang anus akan nampak putih kemerah- merahan Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek

4 PEMIJAHAN

Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali sehingga menjelang jam 1000 kolam telah berisi air setengahnya Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 1 ndash 14 Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan berenang kesana-sini mengenal wilayahnya Setelah 15 hari sejak dilepaskan induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari) Setelah sarang selesai dibuat

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 37: Ke Ramba

induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung Setelah pemijahan selesai biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan keringDengan nalurinya sebagai orang tua yang baik biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang Sebab seperti diketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan

5 PENETASAN

Penetasan telur bisa dilakukan di paso aquarium atau pun ember-ember plastik Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke pasoaquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 34 bagian ember Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam

6 PENDEDERAN

Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mengisap kuning telur (yolk sack) Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria Jika benih hendak ditebarkan di kolam kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 38: Ke Ramba

kandang 1 kgm 2 Setelah seminggu benih ditebarkan yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekorm 2 sementara kolam yang digunakan berkisar 50250 m 2

7 PENUTUP

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan

8 SUMBER

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1997

9 KONTAK HUBUNGAN

Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta

A Pendahuluan

Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan luas keseluruhan lebih dari 5000 km2 atau sekitar 025 dari luas daratan Indonesia (Davies et al1995) Di beberapa danauwaduk para pembudidaya ikan memanfaatkannya sebagai lahan budidaya ikan yang menggunakan sistem keramba atau Keramba Jaring Apung (KJA) Manfaat yang diperoleh dari kegiatan budidaya ikan sistem KJA yaitu terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku usaha budidaya serta penduduk sekitar danauwaduk secara berkelanjutan

Sifat perairan danauwaduk yang masih dianggap sebagai common property (milik bersama) dan open access(sifat terbuka) menyebabkan pertumbuhan KJA di berbagai tempat berkembang sangat pesat dan cenderung tidak terkontrol dan tak terkendali Maraknya KJA menghasilkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan yaitu akan menghasilkan sejumlah limbah organik (terutama yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efektif dan efisien sehingga terjadi sisa pakan yang menumpuk di dasar perairan Pada saat jumlahnya melampaui batas tertentu limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran danauwaduk yaitu salah satunya fenomena upwelling yang dapat mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 39: Ke Ramba

kawasan pengembangan KJA Banyak kasus kematian ikan massal di danauwaduk di Indonesia dintaranya 1) Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati 2) Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13000 ton ikan mati pada tahun 2009 sekitar 2000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201 3) Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006 4) Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010 5) Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 417 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010

Melihat fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk maka penulis tertarik akan hal tersebut Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fenomena upwelling yang sering terjadi di danauwaduk

B Pembahasan

Danau adalah suatu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan Salah satu fungsi danau secara ekosistem yaitu sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kegiatan perikanan yang menggunakan KJA Budidaya ikan sistem KJA merupakan suatu kegiatan usaha untuk memproduksi ikan dengan cara memanfaatkan perairan umum sebagai media hidup dan tumbuh ikan Keramba jaring apung atau kantong jaring terapung adalah berupa kantong jaring yang letaknya terapung dipermukaan air dengan disengaja oleh pengapung yaitu berupa drum (Rochdianto 2004) Beberapa jenis ikan yang umum dipelihara dengan sistem KJA antara lain ikan mas patin mujair dan nila

Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan Pertumbuhan jumlah keramba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara sehingga berdampak pada pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air danauwaduk Menurut Lukman (2006) menjelaskan bahwa pasokan oksigen dalam pengelolaan KJA adalah untuk respirasi biota pembusukan feses ikan dan pembusukan sisa pakan ikan Menurutnya untuk setiap gram organik (limbah budidaya ikan) diperlukan 142 gram oksigen Budidaya ikan sistem KJA yang intensif menghasilkan limbah (kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak termakan) yang akan merangsang produktivitas perairan dan mempengaruhi karakteristik biotik dan abiotik perairan (Krismono 1992)

Pakan ikan merupakan unsur yang paling dominan (lebih dari 70) dalam menghasilkan dampak lingkungan salah satunya yaitu penurunan jumlah sumberdaya abiotik dan pengurangan keanekaragaman sumberdaya hayati

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 40: Ke Ramba

(Prihadi dkk 2008) Hal tersebut mengakibatkan terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danauwaduk yang terus menumpuk dari waktu ke waktu Kegiatan budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif membawa konsekuensi penggunaan pakan yang besar yang bagaimanapun efisiensinya rasio pemberian pakan tidak seluruh pakan yang diberikan akan termanfaatkan oleh ikan-ikan peliharaan dan akan jatuh ke dasar perairan Menurut Lukman amp Hidayat (2002) bahwa pemeliharaan intensif dan bibit unggul yang menghasilkan 1 kg daging ikan membutuhkan 15ndash20 kg pakan sehingga sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50 dari pakan yang diberikan

Pemberian pakan yang dilakukan secara adbilitum (terus menerus hingga ikan betul-betul kenyang) menyebabkan banyak pakan yang terbuang dan terakumulasi di dasar perairan sehingga dapat menyebabkan turunnya kadar O2dan meningkatkan kadar NH3 NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan (Sukadi 1991) Menurut Juaningsih (1997) sisa pakan dan buangan padat ikan akan terurai melalui proses dekomposisi membentuk senyawa organik dan anorganik beberapa diantaranya senyawa nitrogen (NH3 NO2 NO3) dan fosfor (PO4) Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar

Upwelling adalah naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air Pada kondisi hujan terus-menerus suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danauwaduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan

Kematian massal ikan di danauwaduk pada umumnya terjadi pada saat upwelling baik ikan yang dipelihara dalam keramba maupun ikan yang hidup bebas Kematian ikan di keramba tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar hal ini sangat merugikan bagi pembudidaya ikan di keramba Harga ikan dipasaran dapat dipastikan menjadi sangat murah karena ikan-ikan yang mabuk (mengambang) dan mati tersebut dijual oleh para pembudidaya ikan dalam jumlah yang banyak agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi Kerugian akibat upwellingbisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan trilyunan rupiah lingkungan danauwaduk tercemar tingkat

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 41: Ke Ramba

pengangguran dan kemiskinan tinggi dan seterusnya Pemerintah khususnya dinas terkait diharapkan tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan karena masyarakat yang melakukan usaha tersebut mencapai ratusan kepala keluarga yang menjadikan usaha pembudidayan ikan dalam keramba sebagai mata pencaharian utama bagi kehidupan mereka

Dalam kasus-kasus perairan yang diarahkan pada pemanfaatan untuk budidaya ikan sistem KJA konsepsi yang sangat diperlukan adalah daya dukung berbasis keseimbangan oksigen Hal ini karena bukan estetika yang dikejar tetapi ketersediaan oksigen yang cukup baik untuk respirasi ikan maupun respirasi bahan organik dari limbah kegiatan budidaya tersebut Adanya penataan ruang perairan pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi teknik buidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan (Kartamihardja dan Krismono 1996) Selama ini masyarakat di danauwaduk mengetahui upwellingberdasarkan pengamatan mereka akan situasi perairan Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan

C Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan

Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena naiknya air di dasar danauwaduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin khususnya di musim hujan Upwelling mengakibatkan kematian ikan secara massal dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pembudidaya ikan pada ikan-ikan yang dipelihara di KJA

2 Saran

1 Perlunya sosialisasi kepada pembudidaya KJA tentang fenomena upwelling dengan pendekatan penyuluhan dan peningkatan kesadaran agar mereka ikut berperanserta aktif dalam menjaga pelestarian perairan waduk

2 Perlu disosialisasikan KJA yang ramah lingkungan

3 PEMBUDIDAYAAN IKAN

4 DENGAN KERAMBA

5 Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 42: Ke Ramba

6 mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah

7 Budidaya ikan dalam keramba ini timbul karena suatu kebetulan yang semula dilakukan oleh

8 pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku

9 dijual Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka

10Akan tetapi ikan-ikan tersebut tetap hidup dan bahkan bertambah besar sehingga hal ini

11menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba Budidaya ikan

12dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga

13khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai danau dan

14rawa-rawa)

15Peran Man Dalam Keramba

16Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di

17perairan umum karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu

18kelestarian di perairan tersebut Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa

19memperhatikan ukuran ikan Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba maka

20diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan sehingga akan mempunyai

21nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil Secara garis besar

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 43: Ke Ramba

22peranan budidaya ikan dalam keramba adalah

231) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum

242) Meningkatkan produksi Wan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan

25konsumsi ikan secara terus menerus

263) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang

27tahun

284) Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para

29nelayan tidak dapat menangkap ikan

305) Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum

31Pemasangan Keramba

32Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar

33panjang Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak sebagai bahan pada umumnya dibuat

34dari bambu maupun papan Bentuk bundar panjang yaitu keramba menyerupai bubu pada

35umumnya dibuat dari bilah bambu

36Cara pemasangan atau penempatan keramba secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

371) Keramba terendam secara keseluruhan Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20

38Cm di bawah permukaan air Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 44: Ke Ramba

39dalam Mempunyai tiga sisi dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus

402) Keramba terendam sebagian kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air Mempunyai

41enam sisi di mana terdiri dari empat sisi dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua

42sisi melintang jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti

43di sungai danau waduk dan rawa

443) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air Keramba ini

45harus selalu digenangi air baik pada waktu air pasang maupun air surut Pada umumnya

46dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung

47Jenis Ikan

48Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya

49keramba diantaranya adalah ikan karper (Chprinus carpio L) Jenis ikan ini sangat cocok untuk

50dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan

51laut dengan pH perairan antara 7-8 suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25degC

52Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekorM3 dengan ukuran ikan 50-80 gramekor

53Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan berat Wan bisa mencapai 300-500 gramekor dengan

54catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 45: Ke Ramba

55Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr) Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-

563degC Padat penebaran ikan seberat 20 gramekor adalah 190-125 ekorM Pada pemeliharaan

57selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus beratnya bisa mencapai

58300-500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada pemeliharaan 3-4 bulan dengan

59diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai 200 300 gramekor

60Ikan mujair (Tilapia masambica) Jenis ikan ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai

61ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan taut dengan suhu maksimum antara 25-30degC

62Padat penebaran dapat mencapai 500 ekorM3 dengan benih ikan seberat 20 gramekor pada

63pemeliharaan 3-4 bulan dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu beratnya bisa mencapai

64200 -300 gramekor

65Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen) Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai

66ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH air antara 7 - 8 dan suhu maksimum

67antara 25 -35degC padat penebaran ikan antara 25 - 35 ekorM3 dengan ukuran panjang 9 Cm

68Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres) ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan

69Termasuk lamban pertumbuhannya Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gramekor

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 46: Ke Ramba

70adalah antara 15-20 ekorM3 Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen

71lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr) Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat

72tumbuh Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut warna sisik punggung

73abu-abu muda bagian dada berwarna putih keperak-perakan Ikan gabus hidup di air tawar

74dengan pH antara 45 - 6 Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gramekor adalah antara

7550-60 ekorM3 Dalam pemeliharaan selama 3 - 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gramekor

76Ikan betok (Anabes testudineus block) to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga

77air Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 - 2 bulan Pada

78keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram

79ekor Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gramekor

80Ikan gurami (Osphronemus gouramy L) Hidup di air tawar Daerah yang paling cocok adalah

81dengan ketinggian 50 - 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum antara 40 - 60

82ekor M3 Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari

83sekali dengan jumlah 15 - 20 dari berat ikan total Dalam waktu 3 -4 bulan ikan ini sudah dapat

84dipanen

85Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 47: Ke Ramba

86dikembangkan dengan sistem keramba

87Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang

88cocok untuk tempat tinggal kita masing - masing

89Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur Tanah tegalan merupakan tanah yang baik

90bagi pertumbuhan tanaman bengkuang Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 Cm

91dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan jarak antara bedengan sekitar 35 Cm atau

92selebar satu setengah sampai dua lebar pacul

93Penanaman tanaman bengkuang sebaiknya dilakukan setelah panen tanaman jagung atau pada

94pertengahan musim penghujan Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah

95guludan yang ditugal dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam jarak antara lubang yang satu

96dengan yang lain sekitar kurang lebih 22 Cm dan penanaman jangan terlalu dalam karena akan

97dapat menghambat perkecambahan benih tersebut Untuk mendapatkan buah yang benar-benar

98besar maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja

99Sebenarnya tanaman bengkuang tidak memerlukan perawatan yank serius karena tanaman

100 bengkuang merupakan tanaman yang mudah tumbuh pada keadaan yang kurang

101 menguntungkan bahkan sampai saat ini tanaman bengkuang tidak atau belum pernah terserang

102 hams maupun penyakit yang dapat menurunkan produksi

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL
Page 48: Ke Ramba

103 Perawatan yang perlu dilakukan adalah pengendalian gulma yaitu lakukan pembersihan gulma

104 terutama gulma disekitar tanaman Pembuangan bunga dimana bunga pada tanaman bengkuang

105 ini sangat perlu dilakukan karena jika bunganya tidak dihilangkan akan dapat mempengaruhi

106 pembentukan umbi bengkuang Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan ZA dengan cara

107 tebarkan disekitar tanaman

108 Pemanenan bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman tersebut berumur sekitar 6 bulan Dan

109 pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar buah bengkuang tidak rusak atau pecah

110 Maka dengan cara budidaya tersebut akan dapat dihasilkan buah yang berukuran besar Dengan

111 semakin baik mutu buah bengkuang ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani karena

112 harganya pun dapat dinaikkan

113 Sumber Menuju Pertanian Tangguh Surat Kabar

114 Sinar Tani 1996

  • BUDIDAYA IKAN GURAMEH
    • MODEL KERAMBA JARING APUNG (KJA) SEDERHANA DI KOLAM TERPAL