KDK Plyanan Sistem
-
Author
citra-pataha-yuemi -
Category
Documents
-
view
250 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of KDK Plyanan Sistem
Kata PengantarAlhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayahnya saya dapat menyusun makalah yang berjudul Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan dan Asuhan Keperawatan untuk melengkapi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan II. Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya bagi para pembaca.
Surabaya, Oktober 2010
Penyusun
Daftar IsiKata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Manfaat Pembahasan 2.1 Pengertian Konsep Sistem 2.2 Komponen Sistem 2.3 Proses Input Transformasi - Output 2.4 Hubungan Sistem Dengan Sub Sistem dan Supra Sistem 2.5 Lingkungan dan Kesehatan atau Pelayanan Kesehatan 2.6 Faktor Internal dan Eksternal Serta Pengaruhnya Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif Sistem 2.7 Mekanisme Umpan Balik 2.8 Pelayanan Kesehatan Sebagai Suatu Bagian Integral Dari Pelayanan Kesehatan 2.9 Pembaharuan Pendidikan Tinggi Keperawatan Sebagai Penutup Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangKata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling mudah dimengerti oleh umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Sebuah system sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia terutama pada sebuah organisasi atau perkumpulan. Kadang masyarakat atau individu itu sering kali salah mempresepsikan arti system itu sendiri sehingga kinerjanya sering kali bertolak belakang dengan realitas atau keadan yang diinginkan. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan harus memiliki sebuah sistem yang mampu mempertahankan bahkan memperbaiki suatu kondisi di lingkungan masyarakat sehingga tercapai tujuan yang telah direncanakan dengan tepat dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah1. Jelaskan pengertian konsep sistem? 2. Sebutkan komponen sistem? 3. Bagaimanakah proses input transformasi output? 4. Bagaimanakah hubungan sistem dengan sub sistem dan supra sistem? 5. Jelaskan lingkungan dan kesehatan atau pelayanan kesehatan? 6. Sebutkan dan jelaskan faktor internal dan eksternal serta pengaruhnya pada pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif sistem? 7. Jelaskan tentang mekanisme umpan balik? 8. Jelaskan bahwa pelayanan kesehatan sebagai suatu bagian integral dari pelayanan kesehatan? 9. Bagaimanakah pembaharuan pendidikan tinggi keperawatan sebagai?
1.3 TujuanAgar kita mampu memahami arti system sehingga dalam pengaplikasiannya dapat terlaksana dengan baik dan tepat ketika terjun ke dalam masyarakat terutama dalam institusi pelayanan kesehatan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Konsep SistemSistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sistem adalah kombinasi atas beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu pekerjaan tertentu. Komponen ini dapat berdiri sendiri maupun berupa komponen yang saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
2.2 Komponen SistemAda beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Input Merupakan sub system yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah system, seperty system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat,tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain. 2. Proses Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, sebagaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. 3. Output Hasil yang diperoleh dari sebuah proses dalam system pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruhn lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal. 4. Dampak Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari system, yang terjadi relative lama waktunya. Setelah hasil tercapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan,
maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat. 5. Umpan balik Meruapakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang menjadikan input yang selalu meningkat. 6. Lingkungan Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi sossial yang ada dimasyarakat seperty institusi diluar pelayanan kesehatan. juga dapat
2.3 Proses Input Transformasi Output Input : Sebagai stimulasi yang merupakan kesatuan informasi yang dibagi menjadi 3 1. Stimulus fokal : stimulus yang langsung bertatapan dengan seseorang. 2. Stimulus kontektual : stimulus yang interna maupun eksterna yang mempengaruhi dan dapat diobservasi. 3. Stimulus residul : stimulus yang merupakan kepercayaan. Output : Hasil dari proses yang dijabarkan dalam tindakan dari manusia sebagai system adaptif adalah adalah respon yang inefektif respon respon yang adaptif itu meningkatkan integrasi sedangkan respon yang tidak efektif itu menunggu integritas melalui proses umpan balik respon memberikan lebih lanjut masukan(input) pada manusia sebagai suatu system dan subsistem yang mengatur semua kegiatan. Transformasi : Berdasarkan teori transformasi proses belajar adalah transformasi dari masukan (input) dalam hal ini beberapa pembelajaran transformasi bersifat aktif melalui proses seleksi untuk dimasukan dalam ingatan, transformasi juga upaya peningkatan pelayanan dalam kesehatan dari keterampilan karyawan ataupun badan kesehatan melalui program pendidikan prosesnya saling terhubungkan karena dari input, pemikiran. Tindakan yang dihasilkan tergantung dari proses keterkaitannya yang saling terlaras.
2.4 Hubungan Sistem Dengan Sub Sistem dan Supra SistemKomponen system ini terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkerja sama untuk membentuk suatu kesatuan komponen dari system dapat berubah subsystem yang mempunyai pengaruh pada system secara keseluruhan hubungan dari keseluruhan system. Subsystem, dan supra system dapat mempunyai penghubung antara suatu system dengan yang lainnya yang menghasilkan sumber data. System itu terbentuk dari subsystem yang saling berhubungan dan saliung mempengaruhi.
2.5 Lingkungan dan Kesehatan atau Pelayanan KesehatanPerubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika. Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian
wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan. Dengan demikian keperawatan perlu terus mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi di berbagai bidang lainnya, perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran masalah kesehatan di masyarakat. Akan tetapi juga adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan profesi keperawatan dalam menghadapi era globalisasi.
2.6 Faktor Internal dan Eksternal Serta Pengaruhnya Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif SistemDalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya tercapai akan tetapi membutuhkan sesuatu atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik. 1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru Pelaksanaan system pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu. 2. Pergeseran nilai masyarakat Berlangsungnya system pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat sebagi pengguna jasa pelayanan,di mana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi system pelayanan kesehatan. 3. Aspel legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, maka akan semakin pula tuntunan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntun untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etik yang ada di masyarakat. 4. Ekonomi Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau. Demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan. 5. Politik Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam system pemberian palayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam system pelayanan.
2.7 Mekanisme Umpan BalikKlien yang memperoleh pelayanan keperawatan dari tugas kesehatan pasti akan memberikan respon yang terhadap pelayanan yang diberikan dan pada dasarnya pelayanan kesehatan akan membangun kesehatan untuk meningkatkan kesehatan, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu agar dapat mewujudkan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Di dalam memberikan pelayanan seorang perawat harus mempunyai kemampuan untuk berempati kepada klien yang mempunyai kemampuan untuk berempati kepada klien yang mempunyai pengaruh besar terhadap hubungan perawat klien. Empati berarti kemampuan untuk masuk ke dalam kehidupan orang lain. Sehingga dapat mempersiapkan secara akurat perasaan orang tersebut dan memahami arti perasaan tersebut bagi yang bersangkutan pada hubungan perawat klien sifat empati akan memberikan umpan balik yang baik. Dalam mekanisme umpan balik kita harus mempunyai konsep caring yang dapat meningkatkan kepercayaan klien dan mengurangi kecemasan klien, dengan seperti itu percaya sepenuhnya atas tindakan apapun yang dilakukan seorang perawat. Input atau masukan diatas bisa berupa tenaga kesehatan yaitu perawat bagaimana seorang perawat itu melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap
klien. Misalnya seorang pasien yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi, di mana seorang perawat harus memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien (menentukan kebutuhan yang dibutuhkan pasien) dengan cara melakukan pengkajian di mana perawat bisa mengambil data secara subyektif dan obyektif.
2.8 Pelayanan Kesehatan Sebagai Suatu Bagian Integral Dari Pelayanan KesehatanPelayanan keperawatan merupakan bagian dari suatu pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas diantaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan. Sebagaimana contoh pelayanan keperawatan dalam tingkat dasar yang dilakukan dilingkup puskesmas dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan diantaranya mengenai masalah kesehatan secara dini. Mengambil keputusan dalam kesehatan, menanggulangi keadaan darurat bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang sifatnya mendadak, memberikan pelayanan keperawatan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan untuk menunjang peningkatan status kesehatan serta memanfaatkan pelayanan kesehatan. Demikian juga pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada anak melalui pendekatan proses perawatan anak untuk lingkup keperawatan jiwa, perawatan akan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan jiwa pada kasus medik dan bedah perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada kasus medik dan bedah, pada kasus obstretic dan gynecology perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada maternitas dengan tingkat kasus tertentu, pada kasus gawat darurat perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada keadaan gawat dan darurat dan lain-lain tinggi keperawatan.
2.9 Pembaharuan Pendidikan Tinggi Keperawatan SebagaiPerkembangan pelayanan sebagai pelayanan profesional didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang terarah dan terencana.
Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh ke depan. Hal ini bermula dari dicapainya kesepakatan bersama pada lokakarya nasional keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (profesional education). Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar seyogyanya dapat memberikan kontribusi essensial dalam keberhasilan pembangunan kesehatan, untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan keperawatan profesional. Pengembangan pelayanan keperawatan profesional tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan profesional keperawatan, pendidikan keperawatn bukan lagi merupakan pendidikan vokasional atau kejuruan akan tetapi bertujuan untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang menguasai ilmu keperawatan yang siap dan mampu melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan profesional kepada masyarakat jenjang pendidikan keperawatan bahkan telah mencapai tingkat doktoral. Keyakinan inilah yang merupakan faktor pengerak perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang sebenarnya telah dimulai sejak 1962 yaitu dengan dibukanya akademi keperawatan yang pertama di jakarta. Proses ini berkembang terus sejalan dengan hakikat profesionalisme keperawatan, dalam lokakarya keperawatan tahun 1983 telah dirumuskan dan disusun dasar- dasar pengembangan pendidikan tinggi keperawatan. Sebagai realisasinya disusun kurikulum program pendidikan D3 keperawatan, dan dilanjutkan dengan penyusunan kurikulum pendidikan sarjana (SI) keperawatan. Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaharuan dan memperbaiki mutu pelayanan atau asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan, keperawatan sebagai suatu profesi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengembangan harus mampu mandiri.
BAB III PENUTUP 3.1 KesimpulanSistem adalah kombinasi atas beberapa komponen yang bekerja bersama sama dan melakukan suatu pekerjaan tertentu. Sistem ialah satu kesatuan usaha yang terdiri dari berbagai elemen / bagian-bagian yang berkaitan secara teratur dan berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan. Dalam sarana atau pelayanan kesehatan di butuhkan sebuah system untuk mengatur semua kegiatan agar kegiatan tersebut bisa tertata dan hasilnya bisa lebih baik dan efisien. Dengan adanya sebuah system ini di harapkan agar masyarakat mampu mengisolasi setiap tindakan dengan system yang ada.
3.2 SaranPerubahan-perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam manajemen dan sistem keperawatan sebagai upaya peningkatan mutu Asuhan Keperawatan kepada individu, keluarga maupun masyarakat
Daftar Pustakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem http://likalikuluke.multiply.com/journal/item/4 http://www.electroniclab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6:umpanbalik-&catid=1:archive-alias&Itemid=3 http://my.opera.com/greatjetty/blog/show.dml/5882891 http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html http://www.dinkes-kabtangerang.go.id/index.php? option=com_content&view=article&id=17&Itemid=29
Disusun untuk melengkapi tugas KDK II
Disusun olehNina Widya Ningrum ( 09600048 )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2010