kddk

download kddk

of 31

Transcript of kddk

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangBergerak dan membantu bergerak adalah bagian dari pembentukan tindakan yang mungkin susah dapat di berikan dalam bentuk ucapan. Bentuk visual dan latihan peraktik merupakan metode-metode yang di anjurkan dalam metode ini. Meskipun demikian dalam ulasan yang pendek itu kita anjurkan bahwa mengangkat orang-orang harus lebih benyak di lakukan untuk dapat memindahkan badan. Kita juga membahas beberapa aspek dari beberapa fenomena-fenomena yang kompleks tentang bergerak sendiri.Menjaga stamina dan bentuk tubuh memanglah sangat penting untuk dilakukan. Apabila bila sering terjaga hingga larut malam dan harus berkativitas dikemudian harinya, tentu butuh stamina ekstra untuk melakukannya. Terjaga sampai malam dengan postur tubuh yang tidak baik, mekanika tubuh yang buruk dan juga harus bangun tidur lebih awal untuk menyiapkan segala keperluan adalah fenomena yang lumrah dialami banyak orang. Kondisi ini sering menyebabkan depresi, berefek pada berat badan dan bahkan kematian dini. Setiap melakukan aktivitas terkadang kita tidak memperhatikan postur tubuh yang baik, sehingga membuat postur tubuh yang condong ke depan, atau badan yang bungkuk. Pada orangtua, pemandangannya lebih menakutkan ketika mereka bersusah payah untuk memungut sesuatu di lantai, dan susah payah pula untuk menegakkan kembali tubuhnya.Banyak orang mengira, semua itu terjadi secara alami. Memang ada orang-orang yang dilahirkan dengan postur tubuh seperti itu. Tetapi ternyata tidak. Postur tubuh yang baik merupakan bagian integral dari kesehatan fisik dan mental. Postur yang kurang baik bisa dikoreksi, karena kalau tidak, postur buruk itu akan jadi permanen. Anda pun menderita di kemudian hari.Sementara Body alignment adalah susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.Body Alignment yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan yang baik, mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan, mengurangi kelelahan, memperlyas ekspansi paru Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinalBody alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.

1.2. Rumusan Masalah1. Apa saja yang termasuk jenis-janis latihan mobilisasi?2. Apa yang dimaksud ROM (mobilisasi) , ambulasi, body alignment, mekanika gerak dan gaya, dan restrain?3. . Bagaimana rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas?4. Bagaimana kesejajaran tubuh?5. Bagaimana posisi tubuh yang aman saat bekerja?6. Bagaimana tehnik memindahkan pasien dan alat bantu berjalan?

1.3. Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah keterampilan dasar dalam keperawatan, dan diharapkan mahasiswa mampu untuk sama-sama belajar bagaimana cara menjaga keamanan mobilisasi dan body aligenment.

1.4. Metode PenulisanDalam penulisan makalah ini ditempuh metode penulisan deskriftif kualitatif, yakni metode penulisan dengan cara mengumpulkan berbagai sumber sumber yang memuat materi tentang rentang gerak, kesejajaran tubuh dan posisi tubuh yang aman saat bekerja. Sumber dapat berupa buku, internet, dll. Sumber tersebut kemudian diolah dengan cara menyusun suatu simpulan yang terdiri atas kalimat kalimat.

4

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian ROM (Range Of Motion)Range of Motion (ROM)/mobilisasi adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal kedalam suatu program intervensi terapeutik.Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian.Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf. Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerak2.2. Kesejajaran tubuh / Postur Tubuh (Body Alignment)Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.Faktor yang mempengaruhi Body Alignmnet:1. Status kesehatan2. Nutrisi3. Emosi4. Faktor social5. Gaya hidup (life style)6. Perilaku dan nilai-nilai7. Hidrasi pasien2.3. RestrainRestrain adalah terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk membatasi mobilitas fisik klien.Alat tersebut meliputi penggunaan manset untuk pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat. Restrain harus dilakukan pada kondisi khusus, hal ini merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah tidak dapat diatasi atau dikontrol dengan strategi perilaku maupun modifikasi lingkungan.A. IndikasiAdapun dari indikasi tindakan restrain adalah sebagai berikut: . Perilaku kekerasan yang membahayakan diri sendiri dan lingkungannya. Perilaku agitasi yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Klien yang mengalami gangguan kesadaran. Klien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan rasa aman dan pengendalian diri. Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan penolakan klien untuk istirahat, makan dan minum.B. Prinsip tindakanPrinsip dari tindakan restrain ini adalah melindungi klien dari cedera fisik dan memberikan lingkungan yang nyaman. Restrain dapat menyebabkan klien merasa tidak dihargai hak asasinya sebagai manusia, untuk mencegah perasaan tersebut perawat harus mengidentifikasi faktor pencetus pakah sesuai dengan indikasi terapi, dan terapi ini hanya untuk intervensi yang paling akhir apabila intervensi yang lain gagal mengatasi perilaku agitasi klien.2.4. Memindahkan pasienPada tindakan ini pemindahan pasien dilakukan oleh dua sampai tiga orang perawat. Pemindahan ini dapat dari tempat tidur ke brankar atau dari satu tempat tidur ke tampat tidur lain. Pemindahan ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan pemindahan sendiri.Pada waktu mengangkat atau memindahkan pasien dari satu tempat ketempat lainnya maka kita menggunakan otot-otot tungkai atas, panggul dan bahu. Bila kita mengangkat dengan kedudukan tulang belakang tidak menngunakan cara yang tepat maka akan timbul keluhan-keluhan mengenai tulang belakang.A. Tujuan memindahkan pasienMemindahkan pasien dari satu ruangan ke ruangan lain untuk tujuan tertentu ( pemeriksaan dignostik, pindah ruangan, dan lain-lain)

B. Ketentuan mengangkat atau memindahkan pasien Jelaskan kepada pasien prosedur kerja dan apa yang akan terjadi Sediakan pakaian penutup bagi pasien Siapkan tempat di mana pasien akan dipindahkan (misalnya kereta dorong, brankar dan kursi) Perhatikan bagian-bagian tubuh pasien yang terdapat rasa nyeri Tempatkan kaki anda (perawat) dengan jarak satu telapak tangan satu sama lainnya Pada waktu mengangkat pasien hendaknya menggunakan otot-otot tungkai atas dan panggul Tekukkan kedua lutut sehingga punggung membuat sebuah lengkungan, pada saat menempatkan lengan di bawah atau di belakang tubuh pasien Untuk mengangkat pasien , perawat harus meluruskan kedua lutut dan kalu mungkin pasien diangkat setinggi panggul Sebelum dan ketika berjalan hendaknya punggung anda berada dalam keadaan lurus Tekukkan kembali kedua lutut anda (perawat) ketika membaringkan atau mendudukkan kembali penerita Mengangkat pasien dengan 2 atau 3 orang perawat gerakan harus dilakukan secara serentak Pada saat mengangkat pasien yang berbaring, maka orang yang paling besar dan kuat harus berada pada bagian kepala penderita

C. Alat dan Bahan Brankar atau tempat tidur Bantal bila perluD. Prosedur Kerja Cuci tangan Dua atau tiga orang perawat dengan tinggi badan kurang lebih sama yang berdiri berdampingan menghadap tempat tidur pasien Setiap orang bertanggung jawab untuk salah satu dari area tubuh pasien (kepala dan bahu, panggul, paha, dan pergelangan kaki) Masing-masing perawat membentuk dasar pijakan yang luas yang mendekat ke tempat tidur di depan, lutut agak fleksi Lengan perawat ditempatkan di bawah kepala dan bahu, panggul, paha, dan pergelangan kaki pasien,dengan jari jemari mereka menggenggam sisi tubuh pasien Perawat menggulingkan pasien kearah dada mereka Pada hitungan ke-3, pasien diangkat dan digendong kedada perawat Pada hitungan ke-3 yang kedua, perawat melangkah ke belakang dan menumpu salah satu kaki mengarah ke brankar atau tempat tidur lain, dengan bergerak ke depan bila perlu Perawat dengan perlahan menurunkan pasien ke bagian tengah brankar atau tempat tidur lain dengan memfleksikan lutut dan panggul mereka sampai siku mereka pada setinggi tepi brankar atau tempat tidur Perawat mengkaji kesejajaran tubuh pasien, tempatkan pagar tempat tidur pada posisi terpasang Posisikan pasien pada posisi yang dipilih Observasi pasien untuk menentukan respons terhadap pemindahan. Observasi terhadap kesejajaran tubuh yang tepat dan adanya titik tekan Cuci tangan setelah prosedur dilakukan Catat prosedur dalam catatan keperawatan E. Cara mengangkat pasien: Jelaskan prosedur yang akan di lakukan Atur branchard dalam posisi terkunci Bantu pasien dengan 2-3 orang perawat Berdiri menghadap pasien Silangkan tangan di depan dada Tekuk lutut anda kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher atau bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, perawat ketiga meletakkan tangan di bawah panggul dan kaki Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard Atur posisi pasien di branchard2.5. Alat Bantu Berjalan PasienAlat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.1. Jenis- Jenis Alat Bantu Jalan PasienMasing-masing alat bantu jalan memiliki indikasi penggunaan dan cara penggunaan yang berbeda. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan pola berjalan dengan menggunakan alat bantujalan, antara lain kemampuan pasien untuk melangkah dengaan satu / kedua tungkai, kemampuan weight bearing dan keseimbangan pasien dengan satu kaki / kedua tungkai, dan kemampuan kedua AGA untuk mempertahankan weight bearing & keseimbangan, serta kemampuan mempertahankan tubuh dalam posisi berdiri.Jenis-jenis alat bantu yang dipakai di antaranya:1. KRUKKruk adalah alat bantu yang terbuat dari logam atau pun kayu dengan panjang yang cukup untuk diraih dari axilla sampai ke tanahatau lantai. Kruk memiliki permukaan cekung yang disesuaikan di bawah lengan dan sebuah balok melintang untuk tangan untuk menyangga berat badan.Jenis-jenis KrukPada dasarnya kruk dibagi dua yaitu kruk axilla dan kruk nonaxilla. Kruk nonaxilla dapat mentransfer 40-50% berat badan, sedangkan kruk axilla dapat mentransfer sampai 80% berat badan. Hal ini membuat kruk axilla lebih baik dalam menopang badan.Kruk axilla memiliki dua bidang tegak lurus yaitu penopang bahu dan pegangan tangan. Kruk tersedia dalam berbagai ukuran berbeda.Extension crutchpada kruk merupakan tambahan agar panjang kruk dapat disesuaikan, sehingga berguna pada anak-anak yang dalam proses pertumbuhan agar dapat disesuaikan dengan perubahan tinggi anak. Selain itu berguna di rumah sakit agar dapat digunakan oleh banyak orang. Kruk ortho memiliki penyangga bahu yang berkontur dan pegangan tangan yang dapat disesuaikan, sehingga lebih nyaman dalam penggunaannya.2. WALKERWalker adalah salah satu alat bantu berjalan yang kerangkanya terbuat dari bahan logam. Alat ini dilengkapi dengan dua gagang yang berfungsi sebagai tempat yang penggunaannya digunakan sebagai tempat pegangan serta menggunakan empat kaki sebagai penumpunya. Salah satu jenis walker adalah standar walker. Walker jenis ini biasanya digunakan untuk orang tua yang masih kuat mengangkat alat ini untuk berjalan, biasanya orang yang menggunakan alat ini membutuhkan bantuan dari orang lain.3. KURSIRODAKursi rodaadalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan menggunakan tangan, atau digerakkan dengan menggunakan mesin otomatis. Diperkirakan konsep pertama dari sebuah kursi roda telah diciptakan lebih dari 6.000 tahun yang lalu.Jenis Kursi Roda Kursi Roda Manual Kursi Roda Listrik4. TRIPOD / QUADRIPODTongkat Kaki 4 dan kaki 3 adalah alat bantu berjalan berupa tongkat dengan kaki-kaki berjumlah 4. Tongkat bisa diatur tinggi rendahnya agar bisa digunakan oleh orang dengan segala umur. Cocok digunakan oleh Lansia dan untuk rehabilitasi setelah kecelakaan atau operasi.5. StickTongkat kaki Lipat Besi Ringan dan Kuat untuk Orang Tua, adalah Tongkat kaki yang dapat dilipat manjadi pendek sehingga dapat dimasukkan ke dalam tas atau kantung plastik. Tongkat Lipat terbuat dari besi baja yang kuat namun ringan. Tinggi Tongkat kaki dapat disetel ketinggiannya menjadi 5 tingkat.

MANFAAT PENGGUNAAN ALAT BANTU BERJALAN PASIENa. Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.b. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.c. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.d. Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Pengertian ROM (Range Of Motion)Range of Motion (ROM)/mobilisasi adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal kedalam suatu program intervensi terapeutik.Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian.Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf. Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodik.

3.2. Gerakan ROM (Mobilisasi)Gerakan ROM bisa dilakukan pada leher,ekstermitas atas dan ekstermitas bawah. Latihan rentang gerak pada leher, meliputi gerakan fleksi,ekstensi,rotasi lateral,dan fleksi lateral. Menurut reeves (2001) rentang gerak (ROM) standar untuk ekstermitas atas dan ekstermitas bawah .

3.3. Jenis Mobilisasi: A. Mobilisasi aktif (Active ROM) adalah kemampuan klien dalam melakukan pergerakan secara mandiriMobilsasi yang dilakukan pada tubuh pasien Leher Fleksi: kepala digerakkan menunduk kedepan 90 derajat dengan dagu diatas dada. Ekstensi: Kepala digerakan 90 derajat keatas dengan posisi lurus dengan badan Hypereksitensi : kepala ditarik kebelakang 90 derajat dengan posisi mengadah keatas Lateral fleksi: kepala ditekukan kesamping 90 derajat menuiu bahu Rotasi: kepala digerakan dalam posisi melingkar 90 derajat kekanan dan 90 derajat kekiri dan depan dari belakang.

Bahu Fleksi : lengan ditingkat 180 derajat dan samping menuju keatas sampai diatas kepala Ekstensi : digerakan keposisi istirahat disamping badan Hyperekstensi: lengan digerakan kebelakang badan dengan sudut 50 derajat Abduksi : lengan ditarik keatas samping badan dengan punggung tangan diaias, digerakan kesisi badan 180 derajat keposisi diatas kepala Rotasi Eksterna : dengan lengan disamping, tekukan siku, lengan digerakkan kedepan dan kebelakang 90 derajat sehingga telepak tangan menghadap kedepan. Rotasi interna : dengan lengan disamping tekukan siku, lengan digerakkan kebelakang 90 derajat sehingga felapak tangan menghadap kebelakang. Sinkumduksi : lengan digerakan dengan lingkaran 360 derajat diputar sepanjang sisi badan.

Siku Fleksi : siku ditekuk dengan telapak tangan menghadap muka, dengan sudut 150 derajat menuju bahu Ekstensi: siku dari posisi fleksi diluruskan kembali

Lengan Bawah Supinasi: lengan bawah diputar 90 derajat sampai telapak tangan menghadap kebawah Pronasi: lengan bawah diputar 90 derajat sampai telapak tangan kanan mengahadap kebawah.

Pergelangan Tangan Fleksi: Tangan ditekuk 90 derajat kebawah dengan telapak tangan mengahadap kebawah Ekstensi: tangan digerakan 90 derajat dengan posisi lurus dengan lengan Hyperekstensi: tangan ditekuk keatas, punggung tangan diatas dengan sudut 90 derajat. Abduksi: pergelangan tangan, dengan jari-jari dirapatkan ditekuk Abduksi: pergelangan tangan dengan jari-jari dirapatkan ditekuk ke depan menuju radius.

Jari dan Ibu Jari Fleksi: Jari-jari digenggamkan Ekstensi: Jari digerakan 90 derajat lurus dengan lengan dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Hyperekstensi : jari-jari dengan felapak tangan kebawah, ditekuk keatas menuju punggung tangan 45 derajat Abduksi: jan dan ibu /ari dibentangkan/direngangkan 30 derajat Abduksi: jari dan ibu jari dirapatkan bersama 30 derajat Posisi Ibu jari : ibu jari ditekuk kedalam memutar menuju kelingking dikuti oleh jari-jari yang lain. Pinggul Fleksi : tungkai digerakan keatas kemuka 90 derajat Ekstensi : tungkai digerakan kembali ke posisi lurus sejajar dengan tubuh Hyperekstensi: tungkai digerakan kebelakang tubuh 50 derajat Sirkumduksi: tungkai digerakan dalam lingkaran 360 derajat Abduksi: iungkai digerakan kesamping menjauhi tubuh 45 derajat Abduksi: tungkai digerakan kesamping mendekati tubuh 45 derajat Rotasi Interna : tungkai dan kaki diputar kedalam 90 derajat RotasiEksterna : tungkai dan kaki diputar kedalam 90 derajat

B. Mobilisasi fasif (Passive ROM) adalah pergerakan yang dilakukan dengan bantuan orang lain, perawat atau alat bantu.

Indikasi mobilisasi fasif (passive room) yaitu Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan

Sasaran mobilisasi fasif (passive room) Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot Membantu kelancaran sirkulasi Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian Menurunkan atau mencegah rasa nyeri Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasen

3.4. Manfaat Mobilisasia. Gerakan tubuh yang teratur dapat meningkatkan kesegaran tubuh b. Memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,mengontrol berat badan,mengurangi ketegangan,dan meningkatkan relaksasic. Menjaga kebugaran dari tubuhd. Merangsang peredaran darah dan kelenturan otote. Menurunkan stress seperti : hipertensi, kelebihan BB, kepala pusing, kelelahan dan depresif. Merangsang pertumbuhan pada anak-anak

3.5. Faktor yang Mempengaruhi mobilisasi /ROMa. Penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis atau pun ototb. Akibat pengaruh cedera atau pembedahan; c. Inaktivitas atau imobilitasd. Pertumbuhan pada anak-anake. Sakitf. Frakturg. Traumah. Kelemahani. Kecacatan j. Usia, dan lain-lain

3.6. Mekanika Tubuh (Body Mechanics)Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan.Mekanikan tubuh untuk pasien yang ambulasi sama dengan mekanika tubuh untuk tim perawat kesehatan. Ketika pasien tidak megangkat sesuatu yang berat ataupun ringan, kebiasaan postur tubuh yang baik tidak boleh diabaikan. Postur tubuh yang baik untuk pasien berarti berdiri, berjalan dengan berubah posisi dengan cara yang mantap dan aman.Pasien-pasien yang tirah baring terkadang sukar menahan posisi karena pmereka cenderung tueun ke ujung bawah tempat tidur bila bagian kepala tempat tidur dinaikkan. Pasien-pasien yang tidak mampu tidak akan dapat mengubah posisi badan mereka. Mereka pun tidak mampu membantu anda merubah posisi badan mereka. Pasien tirah baring memerlukan bantuan ekstra untuk memperoleh dan mempertahankan kesejajaran tubuh.

Hal hal tersebut mencakup:a. Kesejajaran tubuh / Postur Tubuh (Body Alignment)b. Keseimbangan tubuhc. Koordinasi Gerakan

3.7. Kesejajaran tubuh / Postur Tubuh (Body Alignment)Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.Mekanika tubuh yang baik berawal dari postur tubuh yang tepat. Postur tubuh yang tepat berarti terdapat keseimbangan antara kelompok otot dan bagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang benar adalah sama dalam semua posisi berdiri, duduk dan berbaring.Postur tubuh yang baik membuat tubuh berfungsi dengan baik dalam semua aktifitas. Postur yang benar membuat gerakan mengangkat, menarik, dan mendorong lebih mudah. Tulang belakang bagaikan tongat yang lentur dengan palang dekat bagian atasnya dan palang yang lain dekat baian bawah. Otot-otot yang kuat melekatkan lengan dan kaki ke tulang belakang. Otot-otot tulang ini berbentuk kecil. Otot-otot ini tidak mengangkat beban berat. Tugas utama otot-otot untuk mengbengkokan punggung berbagai arah dan menahan punggung dengan stabil, seperti jangkar kapal, sementara otot-otot kaki dan bau melaksanakan pekerjaan berat. Untuk menghindari ketegangan otot-otot punggung anda, bungkukkan pinggul dan lutut bila memindahkan benda. Bila anda mengangkat beban berat, pegang erat dengan diri anda.

A. Postur tubuh berdiri yang baik : Kedua kaki diletakkan datar pada lantai, retangkan sekitar 12 inci Lengan berada di samping . Punggung lurus Otot-otot perut dikencangkan

B. Prinsip Body Alignment : 1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan lebih besar.3. Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.4. The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.6. Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur.7. Karena struktur anatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.8. Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment :1. GravityGravity adalah atraksi timba balik antara tubuh dan bumi.2. Pontural refleks dan Apposing Muscles Group.Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan gravity.3. Perubahan postur4. Struktur anatomy individu yang berbeda

D. Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik : Berjalan Berenang

E. Body Alignment yang baik dapat: Meningkatkan fungsi tangan yang baik Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan. Mengurangi kelelahan Memperlyas ekspansi paru Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinalF. Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.

G. Kelainan Postur Kelainan postur yang didapat atau congenital mempengaruhi efisiensi system moskuloskeletal, spt kesejajaran tubuh keseimbangan dan penampilan. Macam-macam kelainan postur abnormal:1. TortikolisDiskripsi : mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus berkontraksi.Penyebab: kondisi congenital.Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan.2.LordosisDiskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan. Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan. Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab.3. KifosisDiskripsi: peningkatan kelengkungan pada kurva spinal torakal.Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal.Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur, memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).4. KifolordosisDiskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.Penyebab: kondisi congenital.Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan penyebab.5. SkoliosisDiskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak samaPenatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).6. KifoskoliosisDiskripsi: tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).7. Dysplasia Pinggung Kongenital Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan kadang-kadang kontraktur adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal kedangkalan assetatbulum).Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang).Penatalaksanaan: mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur menekan ke bagian tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.

8. Knock-knee (genu varum)Diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket.Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.

H. Kesejajaran Tubuh PasienKesejajaran (posisi) tubuh pasien yang tepat harus dilakukan dengan hati-hati. Kesejajaran tubuh yang tepat berarti menjaga seseorang berada pada posisi dimana tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Lengkungan tubuh yang alami perlu di tunjag pada posisi alamiah dengan bantal dan handuk yang digulung. Posisi yang tepat:a. Membantu pasien merasa lebih nyaman.b. Menguragi ketegangan c. Membantu tubuh agar berfungsi lebih efisien d. Menceah deformitas dan komplikasi, seperti kontrakturdan dekubitus.

I. Terdapat tujuh posisi dasar untuk pasien di tempat tidur :a. Rekumben dorsal, rekumben horizontal, atau telentang Posisi ini juga disebut sebagai posisi terlentang atau supine. Bagiannya :- Tempat tidur berada pada posisi horizontal - Pasien terlentang- Sebuah bantal ditempatkan di bawah kepala pada pasien untuk kenyamanan.- Kedua lengan ekstensi dan ditahan bantal-bantal kecil.- Gulungan handuk dapat dipakai untuk menahan bagian belakang.- Bantal kecil atau gulungan handuk ditempatkan sepanjang sisi paha dan dilipat untuk menghindari putaran punggung bagian luar.- Bantalan papan penyangga kaki dapat ditambahkan ke tempat tidur untuk menahan kaki. Pada posisi yang tepat dan untuk menghindarkan foot droop.- Bantalan yang dilipat atau busa yang menahan diantara betis dan pergelangan kaki untuk mengurangi tekanan pada tumit.b. Pasien rekumben lateral kananPasien dimiringkan ke sisi kanan. Tulang belakang harus lurus.- Bantal dapat ditempatkan di bawah kepala, di antara kaki dan punggung.- Lengan kanan ditekuk dan diletakkan di bawah bantal.- Lengan kiri diletakkan lurus di atas pinggul seperti pasien dalam posisi tegak. Posisi ini memelihara kesejajaran tubuh yang tepat untuk bagian bahu. Metode lainnya dengan cara menekuk lengan dan menopang dengan bantal.- Kaki kiri ditekuk sedikit. Ditopang dengan bantal untuk memepertahankan hubungan yang tepat antara kaki dan panggul.c. Posisi Telungkup (Prone)Pasien diposisikan [ada bagian perut. Tulang belakag lurus, kaki merentang. Lengan ditekuk dan diletakkan di sisi kepala. Wajah pasien miring ke samping.- Bantal kecil diletakkan di bawah perut. Hal ini penting terutama bagi pasien wanita akan mengurangi tekanan pada bagian payudara. Metode lainnya adalah menggulung handuk dan meletakkan di bawah bahu untuk mengurangi tekanan.- Bantal lain ditempatkan di bagian bawah kaki. Hal ini menghindari tekanan pada jari kaki, dan menjaga agar kaki berada di posisi yang tepat.- Pasien juga boleh dipindahkan posisinya ke ujung bagin bawah tempat tidur sehingga kaki dapat diluruskan. Hal ini merupakan cara lain untuk mengurangi tekanan pada jari kaki. d. Posisi Rekumben lateral kiriPasien dimiringkan ke kiri. Tulang punggung harus lurus.- Sebuah antal dapat digunakan di bawah kepala- Kaki kanan ditekuk, ditahan oleh bantal.cara ini mempertahankan hubungan yang besar antara kaki dan panggul.- Bantal di depan pasien diulurkan ke bawah lengan kanan dan bahu.- Tangan kiri ditekuk dan diletakkan di bawah bantal yang berada di kepala.

e. Posisi Semi FowlersPasien ditumpukan pada bagian punggung. Bagian kepala tempat tidur dinaikkan sebagai berikut: Semi Fowler kepala dinaikkan 30o Fowler kepala dinaikkan 45o-60o High Fowler kepala dinaikkan 90o - Digunakan satu, dua atau tiga bantal untuk menopang kepala dan bahu.- Lutut dapat ditekuk sedikit dan ditopang dengan bantal.- Bantal dapat ditempatkan di bawah masing-masing lengan sebagai penopang.- Bantalan kaki mempertahankan kaki pada posisinya.f. Posisi SimsPasien ditempatkan pada sisi kiri dengan kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk.- Lengan kiri ditempatkan di belakang punggung dan diluruskan.- Lengan kanan ditekuk dan diletakkan di bahian depan tempat tidur. Lengan ini ditopang oleh bantal.- Bantal kecil diletakkan di bawah kepala. Posisi ini sering digunakan untuk pemeriksaan dan pengobatan rectal serta enema.g. Posisi DudukPasien harus ditempatkan pada kursi yang nyaman dan baik, agar kepala dan tulang belakang tegak. Punggung dan bokong harus bersandar pada kursi. Kaki harus rata di lantai.- Bantal atau penyokong postur mungkin diperlukan untuk mempertahankan posisi.- Handuk kecil dilipat dan ditempatkan di punggung untuk menambah kenyamanan dan untuk menopangnya. Bantal kecil juga dapat di gunakan.

3.8. Keseimbangan tubuhKesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini, gravitasi akan berubah, meningkatkan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan risiko jatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas, pusat gravitasi berada pada dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari pusat gravitasi ke dasar penopang. Keseimbangan tubuh dapat juga ditingkatkan dengan postur dan merendahkan pusat gravitasi, yang dicapai dengan posisi jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994). Keseimbangan dibutuhkan untuk mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas.Kemampuan untuk mencapai keseimbangan dipengaruhi oleh penyakit, gaya berjalan yang tidak stabil pada toddler, kehamilan, medikasi dan proses menua. Gangguan pada kemampuan ini merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat menyebabkan ketakutan terhadap keselamatan seseorang dengan membatasi diri dalam beraktivitas (Bergetal, 1992)

3.9. Koordinasi GerakanBerat adalah gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek diangkat, pengangkat harus menguasai berat obyek dan mengetahui pusat gravitasinya. Karena manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang sempurna, maka pusat gravitasinya biasanya berada pada 55% sampai 57% tinggi badannya ketika berdiri dan berada ditengah.Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan arah gerakan benda. Misalnya menggerakkan klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area permukaan suatu obyek yang bergerak, semakin besar friksi.Klien pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar untuk bergerak. Friksi dapat juga dikurangi dengan mengangkat, bukan mendorong klien. Mengangkat merupakan komponen gerakan keatas dan mengurangi tekanan antara klien dan tempat tidur atau kursi.

3.10. Prinsip Body MechanicMekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk, menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama. Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan klien dan menggerakkan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien (Owen dan Garg, 1991) Perawat juga menggabungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh.

3.11. Organ yang Terkait dengan Body Mechanics dan Body Alignmenta. Mekanika tubuh adalah usaha untuk mengkoordinasi sistem muskuloskeletal dan saraf sehingga individu bergerak, mengangkat, membungkuk, berdiri, duduk, berbaring, dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan sempurna.b. Koordinasi gerakan tubuh membutuhkan integrasi fungsi sistem skeletal, otot skelet, dan sistem saraf. SkeletMendukung struktur penyokong tulang untuk bergerak, menghubungkan ligament dan otot, melindungi organ penting, mengatur produk kalsium dan sel darah merah. Sistem sarafMendukung gerakan awal dan control gerakan volunteer Organ yang terkaitOtak yang bekerja sama dengan telinga. Didalam telinga terdapat koklea yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Keseimbangan:Pada telinga, nervus yang terbesar dalam kanalis semisirkularis menghantarkan impuls-impuls menuju otak. Impuls-impuls ini dibangkitkan dalam kanal-kanal, karena adanya perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan. Apabila seseorang didorong ke salah satu sisi maka kepalanya cenderung miring ke arah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong) guna mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan.Perubahan kedudukan cairan dalam saluran semisirkuler inilah yang merangsang impuls. Respons badan berupa gerak refleks, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan. Untuk mempertahankan posisi tertentu, gaya grafitasi harus dilawan melalui mekanisme sensori organ proprioseptif. Aparatus vestibuli mendeteksi perubahan sinyal untuk mengaktifkan respons motor adaptif dalam mempertahankan keseimbangan.

3.12. Posisi Tubuh yang Aman Saat BekerjaSaat perawat melakukan pekerjaan, haruslah memperhatikan aspek-aspek keamanan. Selain itu kita harus memperhatikan organ-organ yang terlibat dalam menunjang posisi tubuh saat bekerja.

a. Pertahankan punggung anda tetap lurus.b. Rentangkan kaki anda agar dapat menjadi landasan penunjang yang baikc. Membungkuk dari pinggul dan lutut agara lebih dekat ke objek, jangan membungkuk dari pinggang.d. Menggunakan berat badan anda untuk membantu mendorong atau menarik objek.e. Gunakan otot-otot kuat untuk melakukan pekerjaan.f. Hindari memutar sebagian badan anda ketika bekerja dan membungkuk dalam waktu yang lama. Putarlah seluruh tubuh.g. Pegang dan tahan objek yang berat dekat dengan tubuh anda.h. Dorong atau tariklah objek daripada mengangkatnya.i. Selalu meminta bantuan bila pasien atau benda terlalu berat untuk digerakkan sendiri.j. Serempakkan gerakan. Siapkan pasien dan anggota saraf yang lain dengan memeberitahukan mereka bila anda sudah siap, atau dengan hitungan sampai tiga dan semua bergerak serentak pada hitungan ke tiga.

BAB IVPENUTUP

4.1. Simpulan

Dari makalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa body alignment adalah susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang laian Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan Body Alignment yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan.Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal kedalam suatu program intervensi terapeutik. Gerakan ROM bisa dilakukan pada leher,ekstermitas atas dan ekstermitas bawah. Latihan rentang gerak pada leher, meliputi gerakan fleksi,ekstensi,rotasi lateral,dan fleksi lateral. Menurut reeves (2001) rentang gerak (ROM) standar untuk ekstermitas atas dan ekstermitas bawah .Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. Organ-oragn yang terkait dengan body mechanics dan body alignment adalah skelet, sistem saraf, organ yang terkait, keseimbangan pada telinga. Saat perawat melakukan pekerjaan, haruslah memperhatikan aspek-aspek keamanan. Selain itu kita harus memperhatikan organ-organ yang terlibat dalam menunjang posisi tubuh saat bekerja.

4.2. Saran 1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep ROM, ambulasi, body alignment, mekanika gerak dan gaya.2. Mahasiswa menerapkan ilmu tersebut dalam praktek keperawatan 3. Bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik baiknya sebagai penambah ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

- Nurma ningsih,Lukman.2009.asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system musculoskeletal.jakarta :salemba medika- Potter, Perry.2006.Konsep Proses dan praktik, Fundamental Keperawatan, vol. 2, edisi 4. Penerbit buku kedokteran EGC.- Perry,A,G.& Potter,P.A. 1999.Fundamental Keperawatan,buku kedokteran.Jakarta:EGChttp://robbysaputrasiakper.blogspot.com/2012/04/sop-alat-bantu-berjalan-pasien.html