KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran...

52
1 “Bahan Ajar SMA / MA Kelas XI” KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem. KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan endemik. Wisnu Sinartejo 2019 KELAS 11

Transcript of KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran...

Page 1: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

1

“Bahan Ajar SMA / MA Kelas XI”

KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan

dunia berdasarkan karakteristik ekosistem.

KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan

dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan endemik.

Wisnu Sinartejo

2019

KELAS

11

Page 2: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

2

A. Pengertian Biosfer

Biosfer berasal dari dua suku kata yaitu kata “bios” yang artinya hidup

dan kata “sphaira” yang artinya lapisan. Biosfer adalah bagian luar bumi yang

mencangkup daratan, air dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup dan

proses biotik berlangsung.

Biosfer merupakan suatu sistem ekologis global yang menyatukan semua

makhluk hidup termasuk hubungan antara mereka seperti interaksi dengan unsur

litosfer, hidosfer, maupun atmosfer bumi. Bumi merupakan satu-satunya tempat

yang diketaui dapat mendukung unsur kehidupan atau dapat ditinggali oleh

makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing pada

biosfer untuk kelangsungan hidupnya dengan caranya masing-masing. Biosfer

memiliki berbagai macam organisme hidup (biotik) yang hidup berdampingan

bersama benda mati (abiotik).

Gambar 1. Biosfer Sumber: ekosistem.google.pict.com

BIOSFER adalah lapisan bumi yang dapat dihuni

atau ditinggali oleh makhluk hidup.

FAKTOR PERSEBARAN FLORA FAUNA

Page 3: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

3

B. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya

sekitar 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup.

Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi

antara lain faktor iklim, edafik, fisiografi, dan biotik.

1. Faktor Iklim

Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang

mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola

iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang selalu tertutup salju dan lapisan

es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi

kehidupan suatu organisme. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap

persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu,

kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.

a. Suhu

Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari

dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah.

Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara

di muka bumi. Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan

hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan

suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang

berbeda. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki

tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu

FAKTOR PERSEBARAN FLORA FAUNA:

1. Iklim

2. Edafik/ Kondisi Tanah

3. Fisiografi

4. Biotik

Page 4: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

4

yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan

fauna tropis.

b. Kelembapan Udara

Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung

dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung

terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis

tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat

jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan

kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis

tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu

sebagai berikut.

1) Xerophyta, yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan

hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah),

seperti kaktus dan beberapa jenis rumput gurun.

2) Mesophyta, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang

lembap, seperti anggrek dan jamur (cendawan).

3) Hygrophyta, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang

basah, seperti eceng gondok, selada air, dan teratai.

4) Tropophyta, yaitu tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap

perubahan musim kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora

khas di daerah iklim muson tropis, seperti pohon jati.

c. Angin

Angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat

memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala

alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi

distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah

kebutuhan organisme terhadap air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga

membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan

beberapa jenis tanaman tertentu.

d. Curah Hujan

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup.

Ketersediaan air mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk

Page 5: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

5

hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah

hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya

merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis

jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.

Daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang

secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis)

dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi.

Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap

kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya

mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi

tertentu.

2. Faktor Edafik

Faktor kedua yang mempengaruhi persebaran bentuk-bentuk

kehidupan di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor

edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Kondisi

tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tanaman adalah kesuburan.

Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan

media optimal bagi pertumbuhan tanaman.

3. Faktor Fisiografi

Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup

adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala

gradien thermometrik, dimana suhu udara akan mengalami penurunan sekitar

0,5oC–0,6o C setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut. Penurunan suhu

tersebut sangat berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan

hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu

lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di

wilayah pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi

atau pegunungan.

4. Faktor Biotik

Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap

keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga

kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna.

Page 6: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

6

A. STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN

Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Tingkat Sel

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil. Makhluk hidup

uniseluler, seperti Protozoa, Bakteri, dan Alga, melangsungkan metabolismenya

di dalam sebuah sel. Makhluk hidup multiseluler, seperti tumbuhan dan hewan,

disusun oleh bermacam-macam sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang

berbeda.

2. Tingkat Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan

fungsi sama. Tubuh hewan terdiri dari bermacam-macam jaringan, misalnya

jaringan otot, darah, dan kulit (epidermis). Porifera dan Coelenterata merupakan

contoh makhluk hidup tingkat organisasi jaringan paling sederhana, yang

memiliki dua lapisan sel pembentuk tubuh (diploblastik), yaitu lapisan terluar

(ektoderm) dan lapisan terdalam (endoderm).

BIOMA

HUTAN HUJAN TROPIS

HUTAN GUGUR

PADANG RUMPUT

SABANAGURUN

TAIGA

TUNDRA

KARAKTERISTIK BIOMA DUNIA

Page 7: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

7

3. Tingkat Organ

Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu. Contoh

organ dalam tubuh manusia antara lain jantung, paru-paru, dan lambung.

4. Tingkat Sistem Organ

Sistem Organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi

dalam melaksanakan fungsi di dalam tubuh. Contohnya sistem peredaran darah

manusia, yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah, berfungsi untuk

mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

5. Tingkat Individu/ Organisme

Mekanisme kompleks berlangsung di tingkat individu terjadi karena

koordinasi dan regulasi bermacam-macam sistem tubuh.

6. Tingkat Populasi

Kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama

disebut populasi. Populasi di lingkungan sekitar kita sangat beragam, misalnya

populasi rumput, populasi pohon kelapa, populasi burung merpati, populasi

cacing tanah, dan sebagainya.

7. Tingkat Komunitas

Kumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama

disebut komunitas. Contohnya komunitas padang rumput terdiri dari populasi

rumput, populasi belalang, populasi kupu-kupu, populasi cacing tanah,

populasi alang-alang, dan sebagainya.

8. Tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun

komunitas dengan lingkungan abiotiknya (misalnya sinar matahari, tanah, air,

dan udara). Contohnya ekosistem air tawar.

9. Tingkat Bioma

Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan

membentuk bioma. Pemberian nama bioma dilihat dari tumbuhan yang

dominan, misalnya bioma padang rumput karena yang dominan adalah rumput.

Suatu bioma memiliki iklim tertentu sehingga terdapat terdapat tipe tumbuhan

dan hewan khas yang mampu beradaptasi di lingkungan tersebut.

Page 8: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

8

B. BIOMA

Berbagai jenis-jenis flora dan fauna tersebar di seluruh permukaan bumi,

pesebaran ini dapat dipelajari melalui suatu sistem yang disebut dengan bioma.

Bioma terdiri atas sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu

lokasi geografis tertentu. Ciri-ciri bioma adalah:

1. terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah, dan

organisme yang hidup di suatu daerah

2. komunitas klimaks (kumpulan macam-macam populasi) sebagai penanda

daerah tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yang mendominasi

3. komunitas yang cukup stabil, kecuali di suatu kejadian yang mengganggu dalam

kestabilan komunitas

4. dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya.

5. penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya.

Adanya variasi bioma di permukaan bumi disebabkan oleh adanya variasi

iklim. Pola iklim dipengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk ke permukaan

bumi. Bioma-bioma di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi 7 kelompok,

yaitu:

1. Bioma Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain forest)

Hutan hujan tropis merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan

vegetasinya sangat banyak serta bervariasi. Keadaan ini disebabkan iklim mikro

yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Hutan hujan tropis

dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan kelembaban

udara tinggi.

Jenis vegetasi yang tumbuh dalam hutan hujan tropis diantaranya

Dipterocarpaceae, Pometia ssp., Aracaceae (palem), Mangifera spp, dan Rafflesia

spp. Jenis vegetasi yang khas yaitu epifit (tumbuhan yang menempael pada

Bioma adalah ekosistem besar yang terbentuk karena

perbedaan letak geografis dan astronomis di daerah

luas terdiri dari flora dan fauna yang khas.

Page 9: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

9

batang-batang pohon dan tidak merugikan pohon tersebut) dan liana

(tumbuhan merambat, contohnya rotan). Spesies utama fauna yang dapat

ditemukan adalah mamalia, reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Serangga

merupakan kelompok paling besar yang hidup di hutan hujan tropis, misalnya

kupu-kupu yang berwarna-warni, nyamuk, dan koloni semut. Hutan hujan

tropis di Amazon merupakan kawasan hutan hujan tropis terluas di dunia.

Hutan hujan tropis terluas kedua terdapat di Asia Tenggara, sedangkan yang

paling sempit berada di Benua Afrika. Setiap 1 hektar terdapat 40-100 spesies

yang berbeda.

Gambar 2. Hutan Hujan Tropis Sumber: http://1.bp.blogspot.com

2. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Hutan gugur dapat ditemukan di bagian timur Amerika utara, Eropa

Tengah, barat daya Rusia, Jepang dan Cina bagian timur, Selandia Baru dan

juga di Australia. Hutan gugur terbagi menjadi lima zona, yaitu:

a. Zona pertama, terdiri dari pohon oak, maple, beech, chesnut hickory, elm,

basswood, linden, walnut, dan huckleberries.

b. Zona kedua terdiri dari pohon kecil dan pohon-pohon muda

c. Zona ketiga terdiri dari tanaman semak-semak, belukar, seperti

rhodondendros, azaleas, huckleberries, mountain laurel.

d. Zona keempat adalah zona tumbuhan-tumbuahan bumbu, tanaman herbal.

e. Zona kelima adalah zona dasar, terdiri dari lichen, club mosses, true mosses.

Page 10: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

10

Gambar 3. Bioma Hutan Gugur Sumber: www.sunearthday.nasa.gov

3. Sabana (Savana)

Sabana merupakan padang rumput yang yang diselingi semak belukar

dan pohon-pohon tinggi, namun tumbuh menyebar dan jarang. Sabana ditandai

jenis tumbuhan yang relatif tahan terhadap tingkat kelembaban dan tingkat

curah hujan relatif rendah. Sabana banyak dijumpai di sebagian wilayah Nigeria,

Tanzania, India, Australia, Costa Rica, Brasilia serta sekitar Bali dan sebagian

Nusa Tenggara Barat. Formasi vegetasi sabana biasanya terdiri atas

padang rumput yang diselingi pohon-pohon tinggi maupun perdu. Jenis-jenis

sabana adalah sebagai berikut:

a. Belukar tropis : terdapat berbagai semak yang tumbuh dengan mudah

pada musim

hujan.

b. Hutan sabana : terdapat tumbuhan menjalar dan menutupi tanah, jarang

terdapat

pohon tinggi.

c. Sabana semiarid : terdapat pada daerah yang jarang hujan sehingga

ditumbuhi oleh

semak-semak yang tahan kekeringan.

Page 11: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

11

Gambar 4. Sabana Sumber: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

4. Bioma Padang Rumput (Stepa)

Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga ke daerah subtropis.

Curah hujan di daerah padang rumput pada umumnya berkisar 250-500

mm/tahun. Curah hujan di beberapa wilayah dapat mencapai 1.000 mm/tahun,

tetapi hujan turun tidak teratur. Hujan yang tidak teratur dan porositas (daya

serap) tanah yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mendapatkan

air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan

seperti ini adalah rumput. Ketinggian rumput pada padang rumput yang relatif

basah, seperti di Amerika Utara, dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-

rumputan bluestem dan Indian grasses. Adapun padang rumput yang kering

mempunyai rumput yang pendek, contohnya adalah rumput buffalo grasses dan

rumput grama.

Gambar 5. Bioma Padang Rumput Sumber: rumahbelajar.kemendikbud.ac.id

Page 12: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

12

5. Bioma Gurun

Curah hujan di gurun rendah, yaitu ± 250 mm/tahun. Hujan lebat

jarang terjadi dan tidak teratur. Sinar matahari di gurun sangat terik dan tingkat

penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Suhu dapat melebihi

40o C pada musim panas. Perbedaan suhu siang dan malam hari (amplitudo

suhu harian) sangat besar.

Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang

dapat beradaptasi terhadap keterbatasan air dan penguapan yang cepat.

Umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak

berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air

dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spons.

Ketika hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga,

dan bebuah dengan cepat. Hal ini terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan

tetapi sempat menghasilkan biji untuk musim selanjutnya. Hal ini dikarenakan

saat hujan turun, kandungan garam, air dan unsur hara di tanah sedang

melimpah.

Gambar 6. Vegetasi Gurun Sumber: rumahbelajar.kemendikbud.ac.id

6. Bioma Taiga (Taiga)

Taiga berasal dari bahasa Rusia yang berarti hutan dan merupakan

terluas di dunia. Bioma ini tersebar di Eurasia dan Amerika Utara. Taiga adalah

hutan yang terdiri dari spesies-spesies tumbuhan yang daunnya berbentuk

seperti jarum atau pohon konifer. Musim dingin di taiga sangat dingin ditandai

dengan salju yang turun. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara

Page 13: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

13

seperti Siberia Utara, Rusia, Kanada Tengah, dan Jepang bagian utara dengan

musim panas yang berlangsung antara 3-6 bulan.

Taiga sangat rawan terhadap kebakaran hutan. Pohon beradaptasi

dengan memiliki kulit kayu yang keras dan tebal. Api akan membakar kanopi

bagian atas dan membiarkan cahaya matahari mencapai dasar.

Gambar 7. Tupai Merah (kiri) dan Cerpelai Putih (kanan) Sumber: www.google.co.id

Hewan yang ada di taiga cenderung menjadi predator seperti lynx dan dari

keluarga musang seperti anjing hutan berbulu tebal, macan, cerpelai, minks,

dan ermire. Mereka memburu herbivor seperti kelinci salju, tupai merah. Banyak

serangga yang memakan burung-burung yang datang ke taiga untuk

berkembangbiak. Mereka pergi ketika musim berkembangbiak sudah selesai.

Gambar 8. Bioma Taiga Sumber: rumahbelajar.kemendikbud.ac.id

Page 14: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

14

7. Bioma Tundra (Tundra)

Daerah tundra tidak ada pohon tinggi. Tumbuhan yang ada berbentuk

seperti semak dan terdapat banyak lumut, terutama sphagnum dan lichenes

(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan

warna mencolok dan mengalami masa pertumbuhan yang pendek. Tumbuhan

di daerah tundra dapat beradaptasi terhadap keadaan dingin sehingga tetap

hidup meskipun dalam keadaan beku.

Gambar 9. Bioma Tundra Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-tundra-with-mountains.jpg

Indonesia memliki kekayaan hayati yang sangat melimpah. Hal ini ditandai

dengan ekosistem dan jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Kekayaan hayati

yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara

Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil

dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya

spesies tersebut hanya ditemukan di daerah Indonesia dan tidak ditemukan di wilayah

lain.

Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris Alfred Russel Wallace pernah

melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun

1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan

fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia

bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat

yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas

PERSEBARAN FLORA INDONESIA

Page 15: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

15

bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas

yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan Garis Wallace.

Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max

Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur

yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik

garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan

fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara

garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul

disebut sebagai zona peralihan.

A. Indonesia Bagian Barat

Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af (tropis

basah). Wilayah iklim Af biasanya memiliki curah hujan rata-rata ± 60 mm per

bulan. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan

hujan tropis merupakan vegetasi yang paling kaya, baik jumlah jenis makhluk

hidup maupun dalam sumber daya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang

dimilikinya. Hutan ini memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Pohon-pohonnya besar, tinggi, dan berdaun lebat membentuk kanopi.

2. Banyak terdapat tumbuhan merambat, dan

3. Banyak terdapat tumbuhan epifit (pakis dan anggrek).

PERSEBARAN FLORA INDONESIA:

1. Indonesia bagian Barat iklim Af

2. Indonesia bagian Tengah iklim Am

3. Indonesia bagian Timur iklim Aw

Dibatasi GARIS WALLACE

Dibatasi GARIS WEBER

Page 16: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

16

Gambar 10. Tumbuhan di Hutan

Hujan Tropis

Gambar 11. Tumbuhan Pakis

Gambar 12. Anggrek Bulan Gambar 13. Bunga Raflesia Arnoldi

B. Indonesia Bagian Tengah

Persebaran flora yang termasuk ke dalam wilayah ini meliputi Pulau

Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Wilayah Indonesia

bagian tengah termasuk dalam wilayah iklim Am (tropis sedang). Wilayah iklim Am

(tropis sedang) biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.

Vegetasi yang tumbuh dikawasan ini adalah jenis vegetasi dengan asosiasi panas

dan kering. Contoh vegetasi yang terdapat di kawasan ini adalah:

1. Vegetasi sabana dan stepa tropis di Nusa Tenggara

2. Vegetasi hutan pegunungan di Sulawesi

3. Vegetasi hutan campuran di Maluku seperti pala, cengkih, kayu manis, kenari,

kayu eboni dan lontar.

Page 17: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

17

Gambar 14. Sabana di Sumba Sumber: www. google.com

Gambar 15. Hutan Campuran Sumber: www. google.com

C. Indonesia Bagian Timur

Pulau Papua terletak paling timur di Indonesia, wilayah ini termasuk

dalam wilayah iklim Aw (iklim kering). Wilayah iklim Aw biasanya memiliki curah

hujan kurang dari 60 mm per bulan. Wilayah Indonesia bagian Timur terdapat

hutan sabana dengan ciri-ciri terdapat padang rumput, semak belukar, dan pohon-

pohon rendah.

Gambar 16. Penduduk sedang mengambil sagu

Sumber: www. google.com

Gambar 17. Hutan di Irian Jaya Sumber: www. google.com

Pembagian wilayah fauna di Indonesia berdasarkan pada Garis Wallace dan

Weber. Garis Wallace merupakan garis imajiner yang diteruskan oleh Alfred Russel

Wallace. Hal ini didasarkan pada kesimpulan Wallace tentang kekhasan fauna Sulawesi

yang merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dan Australia. Garis Wallace

PERSEBARAN FAUNA INDONESIA

Page 18: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

18

ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui selat Makassar hingga perbatasan antara

Pulau Bali dan Pulau Lombok. Wilayah fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia

bagian tengah dibatasi oleh Garis Weber. Max Weber menentukan batas perbandingan

antara fauna bercorak Asia dengan fauna bercorak Australia. Oleh karena itu, Weber

membuat garis imajiner di antara wilayah Indonesia timur yang mencakup Maluku dan

Papua dengan wilayah Indonesia lainnya.

Gambar 18. Pembagian wilayah fauna berdasar Garis Wallace dan Weber Sumber: www.google.com

A. Indonesia Bagian Barat

Kawasan barat termasuk ke dalam kawasan Asiatis yang meliputi

Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna pada wilayah Indonesia bagian barat

memiliki ciri-ciri:

1. Terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di Benua Asia.

2. Adanya binatang menyusui (mamalia) berukuran besar.

3. Banyak dijumpai berbagai jenis kera.

Beberapa contoh hewan di Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:

1. Harimau, terdapat di Jawa, Madura, dan Bali.

2. Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatera.

3. Badak, terdapat di Sumatera dan Jawa.

4. Banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan.

5. Berbagai jenis primata seperti orang utan, siamang, monyet ekor panjang, owa,

terdapat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Page 19: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

19

6. Tapir, terdapat di Sumatera dan Kalimantan.

7. Kera gibon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan.

Gambar 19. Fauna Indonesia Barat Sumber: www.google.com

B. Indonesia Bagian Tengah

Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan

oriental dengan kawasan Australia. Wilayah persebarannya meiputi Pulau Sulawesi,

Pulau Timor, dan Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok,

Komodo, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Hewan-hewan yang terdapat di

wilayah Indonesia bagian tengah memiliki ciri:

1. Bersifat khas dan berbeda dengan hewan di Indonesia bagian barat dan timur.

2. Jenis fauna bersifat endemis (hanya dijumpai di daerah itu saja), ada juga yang

berasal dari daerah lain.

Contoh hewan di wilayah Indonesia bagian tengah adalah sebagai berikut:

1. Biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

2. Anoa, terdapat di Sulawesi.

3. Babi rusa, terdapat di Sulawesi dan bagian barat Kepulauan Maluku.

4. Burung maleo, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.

Page 20: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

20

Gambar 20. Fauna Indonesia Tengah Sumber: www.google.com

C. Indonesia Bagian Timur

Fauna ini terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Fauna pada

wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri-ciri:

1. Hewan di wilayah Indonesia bagian timur memiliki banyak kemiripan dengan

hewan-hewan di Benua Australia.

2. Banyak dijumpai binatang berkantung.

3. Jenis burung memiliki bulu berwarna-warni.

4. Terdapat sedikit jenis kera.

Beberapa contoh hewan Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:

1. Kanguru pohon, terdapat di Pulau Papua.

2. Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebalah timur

dan Pulau Papua.

3. Burung Kasuari, terdapat di Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Pulau Seram.

4. Burung cendrawasih, terdapat Pulau Papua dan Kepulauan Aru.

5. Burung kakaktua berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di Maluku.

Page 21: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

21

Gambar 21. Fauna Indonesia Timur Sumber: www.google.com

Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian

hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam

hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu

dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa kriteria, yaitu

sebagai berikut:

A. Berdasarkan jenis tumbuhan

1. Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan utama,

misalnya hutan jati dan hutan pinus.

2. Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan,

misalnya hutan hujan tropis.

B. Berdasarkan ketinggian tempat

1. Hutan pantai, yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai, misalnya hutan di

pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.

2. Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa, misalnya hutan di Pulau

Kalimantan.

PENGGOLONGAN

HUTAN

Page 22: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

22

3. Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah.

4. Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan.

Jenis hutan di Indonesia yang beragam dipengaruhi oleh kondisi iklim. Letak

Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis menyebabkan sebagian besar wilayahnya

terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan memiliki jenis hutan tropis.

Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi dan musim kemarau

panjang, jenis hutannya termasuk ke dalam hutan musim. Adapun untuk wilayah yang

curah hujannya rendah, jenis hutan yang banyak ditemukan di wilayah ini adalah

hutan sabana. Selain itu, letak Indonesia yang dikelilingi oleh laut menyebabkan

wilayah di sekitar pantai yang berlumpur banyak ditumbuhi hutan bakau. Di Indonesia

terdapat beberapa macam hutan sebagai berikut:

A. Hutan Musim, terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Selama musim

kemarau, pohon-pohon di hutan musim banyak yang meranggas dan pulih kembali

pada musim hujan. hutan musim sering disebut hutan homogen.

B. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon

pada hutan ini berdaun lebat dan dasar hutan gelap karena sinar matahari sulit

menembus kanopi atau bagian atas hutan. tanah dan udara dalam hutan lembab

karena uap air sukar terevaporasi. Pohon-pohon di hutan tropis sering dililiti oleh

tumbuhan merambat, seperti rotan.

C. Hutan sabana, terdapat di daerah yang mendapat sedikit hujan. hutan sabana

merupakan padang rumput yang di beberapa tempat terdapat pohon-pohon yang

tidak rapat dan semak belukar. Hutan jenis ini banyak terapat di daerah Nusa

Tenggara serta dimanfaatkan untuk peternakan sapi, kambing, dan kuda.

Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia memiliki banyak manfaat,

anatara lain sebagai berikut:

1. Menyimpan serta mengatur persediaan air, karena akar-akar pohon di hutan

mampu menghambat dan menahan air yang masuk ke dalam tanah

2. Menyuburkan tanah, karena sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati dapat

membentuk humus.

3. Mencegah erosi dan tanah longsor, karena akar-akar pohon memiliki daya ikat

terhadap butiran-butiran tanah.

4. Menjaga keseimbagan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah hutan

akan mengisi cadangan air tanah

Page 23: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

23

5. Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan, antara lain

rotan untuk industri dan bahan bangunan.

6. Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pada pepohonan mampu menyerap

gas-gas polutan.

Gambar 22. Peta Sebaran Flora di dunia Sumber: https://image.slidesharecdn.com/

A. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)

Daerah hutan hujan tropis memiliki beragam spesies tumbuhan yang

berbeda. Hutan hujan tropis di seluruh dunia cukup mendapat air sepanjang tahun

dan keadaan alamnya memungkinkan pertumbuhan dalam waktu lama akibatnya

komunitas hutan tersebut menjadi kompleks. Contohnya adalah hutan hujan tropis

yang terdapat di Indonesia, Australia bagian utara, Papua bagian timur, Afrika

Tengah, dan Amerika Tengah.

PERSEBARAN FLORA DUNIA

Page 24: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

24

Jenis flora yang umum ditemukan di hutan hujan tropis adalah Meranti

(Shorea dan Parashorea), keruing (Dispterocarpus), kapur (Dyrobalanops), kayu besi

(Eusideroxylon Zwageri), kayu hitam (Diospyros sp). Karakteristik hutan hujan tropis

adalah sebagai berikut:

1. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-

cabang yang berdaun lebat sehingga membentuk suatu kanopi yang

mengakibatkan dasar hutan menjadi gelap. Daerah kanopi tersebut mendapat

cahaya matahari dan mendapat air dari hujan.

2. Perubahan iklim mikro terjadi dari kanopi hutan sampai ke dasar hutan. Pada

kanopi juga terdapat sejenis kaktus yang mempunyai jaringan khusus untuk

menyimpan air.

3. Dasar hutan hujan tropis selalu gelap dan air hujan sulit mencapai bagian

tersebut secara langsung. Namun, kelembaban di daerah itu tinggi dan suhu

sepanjang hari hampir tetap, yaitu rata-rata 25oC.

4. Tumbuhan yang khas adalah liana dan epifit.

Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan tropis, yaitu

sebagai berikut:

1. Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan daunnya merupakan

“kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.

2. Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada

lapisan ini sinar matahari masih bisa menembus.

3. Lapisan tertutup kanopi berkisar 4-20 m, merupakan daerah kelembaban udara

relatif konstan.

4. Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.

5. Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa anakan pohon serta

semak belukar.

Page 25: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

25

Gambar 23. Peta Persebaran Hutan Hujan Tropis di Dunia Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com

B. Hutan Gugur (Decidous Forest)

Hutan gugur di daerah beriklim sedang menampilkan beberapa fenomena

khas disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 750 – 1.000 mm per tahun

serta adanya musim dingin dan musim panas, sehingga tumbuhan di daerah

tersebut beradaptasi dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.

2. Sejak musim gugur hingga musim semi, pertumbuhan tumbuhan menahun

terhenti. TumbuSean semusim mati pada musim dingin dan meninggalkan

bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat bertunas kembali menjelang musim

panas.

Perbedaan hutan gugur dan hutan hujan tropis terlihat pada kerapatan

pohonnya. Di hutan gugur, jarak antarpohon tidak terlalu rapat dan jumlah

spesiesnya sedikt, yaitu antara 10 – 20 spesies tumbuhan. Hutan gugur tersebar di

Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang), dan Timur Laut

Amerika. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah Oak (Quercus), Maple (Acer), Castanea,

Basswood (Tilla Americana), dan lain-lain.

Page 26: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

26

Gambar 24. Pohon Maple (Acer) Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com

C. Tundra

Tundra adalah bioma paling muda yang terbentuk 10.000 tahun yang

lalu. Tundra terletak pada 55o LU dan 70o LU. Daerah tundra hanya terdapat di

belahan bumi bagian utara dan kebanyakan terletak di daerah Kutub Utara. Daerah

ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang

dan selalu terang. Daerah tundra di kutub dapat mengalami kegelapan berbulan-

bulan, karena sinar matahari hanya mencapai daerah sekitar 23o LU dan 23o LS.

Tumbuhan yang ada berbentuk pendek seperti semak, juga terdapat

banyak lumut, terutama sphagnum dan ichenes (lumut kerak). Tumbuhan semusim

di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna mencolok dan mengalami masa

pertumbuhan yang sangat pendek. Tumbuhan di daerah tundra dapat beradaptasi

terhadap keadaan dingin sehingga tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.

Tundra tersebar di daerah lingkar kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di

Kutub Utara dan Alaska di Amerika Utara, Eropa, dan Siberia, Puncak gunung

tertinggi daerah tropis, dan Pegunungan Alpine.

Page 27: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

27

Gambar 25. Peta Sebaran Tundra Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com

D. Taiga

Taiga adalah hutan yang terdiri atas spesies-spesies tumbuhan yang

daunnya berbentuk seperti jarum. Contohnya pohon yang terdapat di hutan taiga

adalah pohon spruce (Picea), alder (Alnus), birch (Betula), dan Juniper (Juniperus).

Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara.

Ketika musim panas, cuacanya hangat, banyak hujan dan lembab. Suhu

pada musim panas juga rendah yaitu berkisar -7oC, sedangkan suhu tertinggi pada

musim panas dapat mencapai 21oC. Musim dingin sangat dingin terdapat banyak

salju. Suhunya mencapai -54oC sampai 1oC pada musim dingin. Curah hujan dalam

satu tahun adalah 30-85 cm. Hujan di daerah ini dapat berbentuk hujan air, hujan

salju, dan embun. Intensitas hujan tertinggi terjadi pada musim panas.

Musim utama pada daerah taiga adalah musim dingin dan musim panas,

musim semi dan musim gugur sangat singkat sehingga yang terjadi hanya panas

dan lembab atau sangat dingin. Tidak banyak tumbuhan yang bisa bertahan pada

musim dingin dengan dingin yang ekstrem. Tumbuhan di taiga cenderung

mempunyai warna gelap sehingga memungkinkan untuk menyerap panas dari

matahari dan membantu fotosintesis lebih cepat. Contoh pohon yang terdapat di

hutan taiga adalah pohon spruce (Picea), alder (Alnus), birch (Betula), dan juniper

Page 28: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

28

(Juniperus). Pohon konifer merupakan tumbuhan yang hijau sepanjang tahun.

Tumbuhan ini tidak akan kehilangan daunnya pada musim dingin, sehingga

tumbuhan ini dapat segera memulai proses fotosintesis ketika cuaca menghangat.

Gambar 26. Peta Sebaran Taiga di Dunia Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com

Gambar 27. Hutan Taiga Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com

E. Sabana (Savana)

Sabana merupakan padang rumput yang didalamnya terdapat pohon-

pohon tinggi, namun tumbuh menyebar dan jarang. Tumbuhan yang bisa bertahan

hidup adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah. Biasanya

berupa rumput-rumput tinggi yang diselingi semak belukar dan pohon-pohon

tinggi.

Page 29: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

29

Gambar 28. Sabana di Afrika Sumber: https://2.bp.blogspot.com

F. Padang rumput (Stepa)

Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga ke daerah subtropis.

Curah hujan di daerah padang rumput pada umumnya berkisar 250-500

mm/tahun. Pada beberapa wilayah curah hujan dapat mencapai 1.000 mm, tetapi

hujan turun tidak teratur. Hujan yang tidak teratur dan porositas (daya serap) tanah

yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit mendapatkan air. Tumbuhan yang

dapat menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan seperti ini adalah rumput.

Ketinggian rumput pada daerah padang rumput yang relatif basah, seperti di

Amerika Utara, dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput blustem dan

indian grasses. Adapun daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput

yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.

Page 30: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

30

Gambar 29. Stepa

Sumber: http://2.bp.blogspot.com

G. Gurun (Desert)

Gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang

rumput. Semakin ke arah gurun, kondisi alam semakin gersang. Curah hujan di

gurun rendah, yaitu sekitar atau di bawah 250 mm/tahun. Hujan lebat jarang

terjadi dan tidak teratur. Sinar matahari di gurun sangat terik dan tingkat

penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu

dapat melebihi 40o C. Perbedaan suhu siang dan malam hari (amplitudo suhu

harian) sangat besar.

Gambar 30. Gurun sahara Sumber: https://iwandahnial.files.wordpress.com/

Page 31: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

31

Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan tumbuhan, sedangkan

keadaan tumbuhan memengaruhi jenis-jenis hewan disuatu wilayah. Secara langsung

atau tidak langsung, iklim sangat berpengaruh terhadap persebaran hewan. Akibat

pengaruh iklim, hewan dapat dikelompokkan berdasarkan habitatnya yaitu sebagai

berikut:

A. Hewan di daerah hutan hujan tropis

Bila kita masuk ke dalam hutan tropis pada siang hari, kita tidak

menjumpai hewan. Hal ini disebabkan dasar hutan yang gelap dan banyak hewan

yang hidup di daerah kanopi pada siang hari. Selain itu, banyak hewan hutan yang

beraktivitas di malam hari (noktural). Hewan-hewan di daerah hutan hujan tropis

adalah babi hutan, kera, burung, kucing hutan, dan bajing.

B. Hewan di daerah hutan gugur

Beberapa hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa,

rakun, tupai, rubah, dan burung pelatuk.

C. Hewan di daerah tundra

Jumlah spesies mahluk hidup di daerah tundra sangat sedikit, makin

mendekati ke arah kutub dari darah tundra, makin banyak terdapat tutupan es.

Hewan yang dapat hidup di tundra adalah beruang kutub, kelinci kutub, singa laut,

anjing laut, dan penguin. Jenis serangga yang hidup di daerah tundra sangat

banyak, khususnya lalat yang telurnya tahan dingin dan menetas pada musim

panas. Hewan yang hidup menetap di daerah ini, baik burung maupun mamalia,

mempunyai bulu atau rambut yang tebal. Bulu tebal ini berfungsi untuk melindungi

tubuh dari suhu rendah. Beberapa jenis hewan dapat berganti warna bulu menjadi

putih pada musim dingin untuk perlindungan terhadap suhu rendah. Warna putih

merupakan warna pelindung di atas salju dan untuk mengurangi kehilangan panas

tubuh.

D. Hewan di daerah taiga

Hewan khas yang terdapat di daerah taiga adalah rusa. Ada juga hewan

lain walaupun jumlahnya tidak banyak, seperti beruang hutan dan ajak.

Kebanyakan burung yang hidup di daerah taiga adalah burung yang bermigrasi ke

selatan pada musim gugur.

PERSEBARAN FAUNA DUNIA

Page 32: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

32

E. Hewan di daerah padang rumput

Jumlah spesies hewan di daerah padang rumput lebih banyak bila

dibandingkan dengan bioma darat lainnya. Hewan pemakan rumput yang

berukuran besar, misalnya zebra di Afrika, kanguru di Australia, dan bison di

Amerika, merupakan konsumen primer di padang rumput. Predator yang terdapat

di padang rumput seperti singa dan anjing liar memangsa herbivora besar,

sedangkan ular memangsa herbivora kecil. Di padang rumput juga banyak terdapat

serangga, misalnya belalang, kumbang, dan capung.

F. Hewan di daerah gurun

Hewan-hewan di daerah gurun hidup dalam lubang di bawah tanah.

Hewan-hewan itu akan keluar untuk mencari makanan pada pagi atau malam hari.

Hewan-hewan gurun beradaptasi terhadap lingkungan yang panas dan gersang.

Hewan besar jarang hidup di daerah gurun karena sukar menyesuaikan diri

terhadap suhu tinggi dan keterbatasan air. Salah satu jenis hewan besar yang

mampu bertahan hidup dengan baik di daerah gurun adalah unta. Jenis hewan

yang banyak terdapat di gurun adalah ular, hewan pengerat (rodensia), dan kadal.

Kajian tentang wilayah persebaran hewan diperkenalkan pertama kali oleh

Philip Lutley Sclater (1858), selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Henry Huxley

(1868) dan Alfred Russel Wallace (1876). Menurut Wallace, persebaran fauna dunia

dapat dikelompokkan menjadi enam wilayah fauna, yaitu:

PERSEBARAN FAUNA DUNIA:

1. NEARTIK 4. ETHIOPIAN

2. NEOTROPIK 5. ORIENTAL/

ASIATIS

3. PALEARTIK 6. AUSTRALIS

Page 33: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

33

Gambar 31. Peta Sebaran komunitas fauna menurut Alfred Russel Wallace

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wallace03.jpg A. Wilayah Neartik

Wilayah fauna Neartik meliputi Amerika Utara dan Greenland, Amerika

Utara bagian timur pada hutan gugur, Amerika Utara bagian tengah pada padang

rumput, dan Amerika Utara pada hutan konifer. Lingkungan fisik Greenland

tertutup salju dengan ketebalan 2-15m. Hewan yang terdapat di wilayah Neartik,

antara lain beruang cokelat, berang-berang, sejenis tupai dari Amerika Utara (prairie

dog), elang bondol, salamander, bison, karibu, dan kalkun.

Gambar 32. Fauna Neartik Sumber: https://image.slidesharecdn.com

Page 34: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

34

B. Wilayah Neotropik

Wilayah fauna Neotropik meliputi Meksiko bagian selatan, Amerika

Tengah, dan Amerika Selatan. Wilayah Neotropik sebagian besar beriklim tropis

dan beriklim sedang di zona selatan. Hewan-hewan di wilayah Neotropik misalnya

kukang, armadilo, alpaca, kelelawar pengisap darah, orang utan, siamang,

trenggiling, menjangan, ilama, tapir, ikan arapaima, dan ular anaconda.

Gambar 33. Fauna Neotropik Sumber: https://image.slidesharecdn.com

C. Wilayah Paleartik

Wilayah fauna Paleartik meliputi hampir seluruh daratan Eurasia,

sebagian daerah Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris, dan Jepang. Lingkungan fisik

wilayah fauna Paleartik cukup bervariasi, antara lain memiliki perbedaan suhu yang

tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda. Hewan-hewan di wilayah Paleartik

cukup bervariasi, antara lain landak, macan tutul salju, rusa kutub, panda,

serigala, dan bison.

Page 35: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

35

Gambar 34. Fauna Paleartik Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id

D. Wilayah Ethiopian

Wilayah fauna Ethiopian meliputi seluruh daratan Benua Afrika,

Madagaskar, dan daratan Arab bagian selatan. Lingkungan alam pada wilayah

fauna ini relatif seragam. Di bagian utara wilayah Etiopian terdapat Gurun Sahara

yang merupakan gurun pasir terluas di dunia. Contoh hewan di wilayah fauna

Etiopian adalah gorila, simpanse, burung unta, kuda nil, zebra, jerapah, keledai,

babon, dan gazelle.

Gambar 35. Fauna Ethiopian Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id

Page 36: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

36

E. Wilayah Oriental

Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau

disekitarnya, seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sri Lanka, dan Filipina.

Kondisi iklim wilayah fauna Oriental sebagian besar beriklim tropis dan banyak

terdapat hutan hujan tropis sehingga kaya flora dan fauna. Contoh hewan di

wilayah fauna Oriental adalah harimau, orang utan, badak bercula satu, banteng,

gibbon, antilop, komodo, macan tutul, beruang madu, babi hutan, dan gajah.

Gambar 36. Fauna Oriental

Sumber: https://image.slidesharecdn.com

F. Wilayah Australis

Wilayah fauna Australis meliputi Australis, Selandia Baru, Papua, dan

Maluku. Sebagian besar lingkungannya beriklim tropis dan sebagian beriklim

sedang. Kondisi lingkungan Australia yang mencolok disebabkan letaknya yang

terpisah jauh dari benua lain. Contoh hewan di wilayah fauna Australis adalah

kanguru, platipus, koala, cendrawasih, burung kiwi, wallaby, buaya, dingo, burung

pengisap madu, burung emu, dan kasuari.

Page 37: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

37

Gambar 37. Fauna Australis

Sumber: http://www.faunadanflora.com

A. Pengertian Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (Flora dan Fauna)

“Konservasi” berasal dari kata “Conservation” yang terdiri atas kata con

(together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian “upaya memelihara apa

yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use)”.

Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang

merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep

konservasi. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana

konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam

untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi

sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam

beberapa batasan, sebagai berikut :

KONSERVASI FLORA FAUNA

Page 38: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

38

1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan

manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).

2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal

secara sosial (Randall, 1982).

3. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat

memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui

untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (Flora dan

Fauna) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati (flora dan fauna) yang

pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan

persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan

keanekaragamannya (UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya).

B. Bentuk Konservasi Flora dan Fauna

Bentuk konservasi jenis tumbuhan dan satwa dapat dilakukan melalui

kegiatan pengelolaan di dalam habitatnya (in situ). Dalam mendukung kegiatan

pengelolaan in situ dilakukan kegiatan pengelolaan di luar habitatnya (ek situ)

untuk menambah dan memulihkan populasi. Berikut ini penjelasan secara

rincinya:

1. Pengertian Konservasi In Situ dan Ek Situ

a. Konservasi In Situ

Konservasi In Situ merupakan konservasi sumber daya genetic

dalam populasi alami flora atau fauna misalnya sumber daya genetik hutan

dalam populasi alami spesies pohon. Hal ini merupakan proses dalam

melindungi spesies tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat

aslinya. Cara konservasi In Situ ialah dengan mendirikan cagar alam, taman

nasional dan suaka marga satwa. Contoh daerah konservasi In Situ:

1) Taman nasional ujung kulon, tempat populasi badan jawa.

2) Taman nasional tanjung putting, pusat rehabilitasi orang utan dan

terdapat tiga vegetasi dominan yaitu pandan-pandanan, palem-paleman

dan berbagi jenis epifit.

b. Konservasi Ek Situ

Page 39: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

39

Konservasi Ek Situ merupakan konservasi yang melindungi

spesieshewan dan tumbuhan langka dengan mengambil dari habitat aslinya

yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan

manusia (di luar habitat aslinya). Cara konservasi Ek Situ ialah dilakukan

dengan mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun

koleksi. Contoh daerah konservasi Ek Situ:

1) Taman safari puncak

2) Kebun raya bogor

2. Perbedaan Konservasi Insitu Dan Konservasi Eksitu

a. Konservasi Insitu ialah pelestarian di habitat aslinya

b. Konservasi Eksitu ialah pelestarian di luar habitatnya

c. Konservasi Insitu melalui konservasi cagar alam, cagar biosfer dan suaka

margasatwa

d. Konservasi Eksitu melalui konservasi kebun koleksi, kebun raya, taman

safari, plasma nutfah dan kebun binatang.

C. Penggolongan Kawasan Konservasi Flora dan Fauna

Konservasi flora dan fauna menurut Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No.28 Tahun 2011, dibagi menjadi dua bagian pengelolaan yaitu Kawasan

Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam. Berikut ini penjelasannya:

1. Kawasan Suaka Alam (KSA)

Kawasan Suaka Alam selanjutnya disingkat KSA adalah kawasan

dengan cirri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai

fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga

kehidupan. Kawasan Suaka Alam (KSA) terdiri dari Cagar Alam dan Suaka

Margasatwa.

a. Cagar Alam

Adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki

kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman

tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistemnya yang memerlukan upaya

perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat

berlangsung secara alami. Kriteria sutau kawasan ditetapkan sebagai cagar

alam yaitu sebagai berikut:

Page 40: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

40

1) Memiliki keragaman, baik tumbuhan maupun satwa

2) Memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau

belum tersentuh manusia

Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat. Di samping untuk melestarikan

hutan, pulau ini juga digunakan untuk melindungi berjenis-jenis burung

laut. Oleh karena itu, tempat ini terkenal dengan sebuutan kerajaan

burung.

2) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa barat, merupakan

cadangan hutan di daerah basah.

3) Cagar alam Ujungkulon di Jawa Barat, untuk melindungi berjenis-jenis

binatang yang terkenal, antara lain badak, rusa, buaya, banteng, babi

hutan, dan burung merak.

4) Cagar alam Pananjung-Pangandaran di Jawa Barat, tempat ini selain

untuk melestraikan hutan, juga merupakan tempat untuk melindungi

rusa, banteng, dan babi hutan.

5) Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur. Di tempat ini terdapat hutan alam

flora alpine dan berjenis-jenis cemara.

6) Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, khusus untuk melindungi bunga

raflesia yang merupakan bunga terbesar di dunia.

7) Cagar alam Sibolangit di Sumatera Utara. Ditempat ini terdapat flora asli

khas dataran rendah Sumatera, antara lain pohon lebah dan bunga

bangkai raksasa.

b. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang karena

keadaan alamnya mempunyai kekhasan/keunikan jenis satwa liar dan/atau

keanekaragaman satwa liar yang untuk kelangsungan hidupnya

memerlukan upaya perlindungan dan pembinaan terhadap populasi dan

habitatnya. Kriteria daerah dijadikan kawasan suaka margasatwa antara lain

sebagai berikut:

1) Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa

Page 41: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

41

2) Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka atau satwa yang

dikhawatirkan punah

3) Memiliki tingkat keanekaragaman dan populasi yang tinggi

4) Merupakan tempat hidup satwa migrant tertentu

5) Memiliki kawasan yang luas sebagai habitat jenis satwa yang

bersangkutan

Suaka margasatwa yang terkenal sebagai berikut.

1) Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka

mmargasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang mendapat

perlindungan di tempat ini antara lain gajah, badak sumatera, orang utan,

tapir, harmau, kambing hutan, rusa, dan burung.

2) Suaka marga satwa Sumatera Selatan di Sumatera Selatan, adalah

tempat untuk melindungi tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera,

gajah, dan rusa.

3) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk

melindungi badak, banteng, kerbau air, kijang, anjing hutan, dan burung

merak.

4) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama

untuk melindungi biawak komod. Satwa-satwa lain yang dilindungi di

tempat ini adalah burung kakaktua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan,

dan rusa.

5) Suaka margasatwa Pulau Mojo di Sulawesi, untuk melindungi burung

kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa.

6) Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, untuk melindungi babi

hutan, banteng, orang utan, dan kanau.

2. Kawasan Pelestarian Alam

Kawasan Pelestarian Alam selanjutnya disingkat KPA adalah kawasan

dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai

fungsi pokok perlindung sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari

Sumber Daya Alam Hayati dan ekositemnya.

Page 42: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

42

a. Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki

ekosistem asli, dikelola dengan zonasi, serta dimanfaatkan untuk tujuan

penelitian, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman Nasional yang cukup terkenal diantaranya sebagai berikut:

1) Taman Nasional Kerinci, tanam nasional terbesar di Indonesia dengan

luas kawasan sekitar 15.000 km. Tempat perlindungan berbagai hewan

dan tumbuhan khas yang ada di sumatera.

2) Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (Jawa Barat), taman yang kaya

flora dan fauna , bunga edelweiss jawab yang tumbuh subur terdapat

leopard, gibbon dan monyet jawa.

3) Taman Nasional Komodo merupakan vegetasi sabana dengan terdapat

tumbuhan lonter dan sebagian jenis anggrek serta tempat hidup hewan

komodo.

4) Taman Nasional Gunung Lauser, taman yang penting di kawasan Asia

Tenggara dengan luas area 9.500 km, merupakan tempat perlindungan

1000 spesies tumbuhan dan 4000 spesies hewan dalam klasifikasi

hewan-hewan western malesia.

Adapun kriterianya yaitu sebagai berikut:

1) Memiliki kawasan yang cukup luas sehingga dapat menjamin

kelangsungan ekosistem didalamnya

2) Memiliki suatu yang khas dan bersifat unik

3) Dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari adanya taman nasional

adalah sebgai berikut:

1) Merupakan kawasan yang memiliki nilai ekonomis

2) Dapat menjaga keseimbangan kehidupan, baik biotic maupun abiotik di

daratan maupun perairan.

3) Memiliki nuansa keindahan sebagai objek pariwisata alam

4) Merupakan objek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan,

dan penelitian

5) Keragaman sumber daya alam kawasan konservasi, baik darat maupun

di perairan.

Page 43: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

43

b. Taman Hutan Raya

Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk koleksi

tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan/atau

bukan asli, yang tidak invasif dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain sebagainya. Kriteria wilayah

yang ditetapkan sebagi kawasan hutan raya adalah sebagai berikut:

1) Merupakan kawasan dengan ciri khas, baik asli maupun buatan.

2) Memiliki keindahan dan panorama alam yang menarik

3) Memiliki luas yang cukup sehingga memungkinkan untuk mengoleksi

tumbuhan atau satwa

c. Taman Wisata Alam

Taman Wisata Alam dalah kawasan pelestarian alam yang ditetapkan

untuk melindungi alam, tetapi dimanfaatklan untuk tujuan wisata. Kriteria

suatu wilayah ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam antara lain

sebagai berikut:

1) Memiliki daya tarik flora dan fauna atau ekosistem serta formasi geologi yang

menarik

2) Memiliki luas untuk menjamin kelestarian populasi dan daya tarik untuk

pariwisata dan rekreasi alam

3) Kondisi lingkngan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan

pariwisata alam

Untuk menentukan prioritas konservasi spesies flora dan fauna, maka

patokan yang digunakan adalah:

1. Kekhasan (distinctiveness) – jenis-jenis langka dan secara alami hanya terdapat

di suatu daerah atau wilayah geografis tertentu saja (endemik).

2. Keterancaman (endangered) – jenis-jenis terancam punah, karena tingkat

kerusakan habitatnya, atau perburuan dan pemanenan berlebihan.

3. Kegunaan (Utility) – jenis-jenis yang mempunyai nilai potensial untuk

dimanfaatkan.

D. Usaha Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia

Konservasi diperlukan dalam rangka untuk melindungi sekaligus

melestarikan flora dan fauna, sehingga usaha yang dilakukan demikian mampu

mempertahankan kelangsungan hidup baik flora maupaun fauna yang terdapat di

Page 44: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

44

dalam suatu wilayah. Potensi dari berbagai keanekaragaman flora dan fauna di

atas jelas sangatlah penting apalagi aset tersebut belum tentu dimiliki oleh negara

kebanyakan. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah dan masyarakat

Indonesia harus berperan serta berusaha ikut serta dalam melestarikan flora dan

fauna seperti mendirikan perlindungan alam selain itu membentuk komunitas

peduli konservasi.

Bentuk usaha dan peran konservasi di Indonesia sudah banyak dilakukan yaitu:

1. Membangun kawasan untuk konservasi flora dan fauna.

Pembangunan kawasan konservasi flora dan fauna di Indonesia dibagi

menjadi Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KSP).

Berdasarkan jenis- jenis perlindungan yang diungkapkan di atas di Indonesia

sudah banyak sekali bentuk perlindungan alam yang sengaja sudah didirikan,

dijaga serta dikembangkan dalam lokasi tertentu oleh pemerintah Indonesia.

2. Lembaga Biologi

Guna keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,

Indonesia memiliki lembaga-lembaga biologi seperti berikut:

a) Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jawa Barat),

Purwodadi (Jateng), Lawang (Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit

(Sumatera Utara). Kebun Raya Bogor memiliki semua jenis tanaman tropis

yaitu sebanyak ±16.000 pohon, meliputi ±6.000 spesies.

b) Lembaga Penelitian Botani Bogor.

c) Lembaga Penelitian Laut di Jakarta.

3. Pelestarian Hutan

Pelestarian hutan di Indonesia segaja dilakukan untuk melindungi apa

saja potensi yang terdapat didalamnya sehingga hutan dapat terjaga dan mampu

menjadi aset baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Usaha-usaha

dalam pelestarian hutan di Indonesia antara lain sebagai berikut:

a) Dibentuk polisi khusus (polsus) kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan

agar hutan tidak dicuri kayunya. Oleh karena itu, polsus di Kalimantan

Tengah sudah mulai dipersenjatai.

b) Penerangan-penerangan lewat media cetak dan media elektronika tentang

pentingnya hutan.

Page 45: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

45

c) Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan agar tidak lagi merusak

hutan. Pembangunan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraannya dengan cara dibantu mendirikan koperasi

peternakan, pendidikan, dan sekolah (bina sosial).

d) Peningkatan sistem tebang pilih dengan sistem Tebang Pilih Tanam

Indonesia (TPTI). Sistem ini berarti para pengusaha kehutanan yang

memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) tidak hanya memilih batang kayu

yang besar-besar saja (minimal berdiameter 30 cm), tetapi berkewajiban

membuat persemaian dan pembibitan untuk mereboisasi hutan yang

sudah ditebangi. Selain itu penebangan tidak boleh dihabiskan, meskipun

pohon-pohonnya sudah lebih besar dari ketentuan 30cm.

4. Mengembangkan Komunitas Peduli Konservasi

Mengembangkan komunitas atau penggiat peduli konservasi sangat

berperan penting dalam menjaga kestabilan lingkungan sekitar beserta makhluk

hidup yang ada. Komunitas peduli konservasi baik flora maupun fauna sudah

banyak sekali, misalnya : Pro Fauna, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup),

Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKSBS) berdiri 5 November 1969

dan berbagai komunitas lainnya yang ada di Indonesia.

5. Membuat Undang-Undang dan Peraturan

a) Undang Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati Dan Ekosistemnya.

b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

c) Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa Dan Bunga

Nasional

d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan KSA dan KPA.

e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 108 Tahun 2015 Tentang

Perubahan PP No. 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan KSA dan KPA.

E. Usaha Konservasi Flora dan Fauna di Dunia

Usaha konservasi tidak hanya dilakukan pada ruang lingkup regional

tetapi secara internasional sengaja dilakukan agar flora dan fauna yang ada bisa

dipertahankan hidupnya. Menurut Suhartini (2009: 202-203) dalam rencana aksi

Page 46: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

46

untuk melestarikan keanekaragaman hayati, ada tiga prinsip yang telah

dicanangkan dunia yaitu dengan pendekatan: Save, Study, dan Use. Pegertiannya

adalah sebagai berikut:

1. Save atau perlindungan dapat dijabarkan sebagai usaha pengelolaan, legislasi,

perjanjian internasional, dan sebagainya.

2. Use atau pemanfaatan, sering direncanakan untuk program-program manfaat

bagi masyarakat, berbagai komoditi perdagangan, pariwisata dan jasa.

Penelitian dalam keanekaragaman hayati sangat penting, karena penggunaan

maupun pelestariannya tidak dapat dilakukan tanpa penelitian ilmiah.

3. Study atau penelitian dapat meliputi penelitian dasar seperti penelitian

keragaman spesies, habitat, komunitas, ekosistem dan juga perilaku serta

ekologi dari spesies, maka dari itu penelitian terus dikembangkan agar

pemanfaatan sumberdaya hayati dapat lestari dan berlanjut sesuai dengan cita-

cita manusia agar dapat hidup berdampingan dan selaras dengan alam.

Secara nyata usaha konservasi flora dan fauna yang dilakukan di dunia

antara lain:

1. Perjanjian atau Kesepakatan Internasional

a. KTT Bumi

Adanya cagar biosfer yang pada dasarnya sebuah cara untuk

melestarikan ekosistem daratan, kelautan maupun kombinasi dari

keduanya yang secara internasional diakui berada di dalam bagian dari

Program Man and Biosphere Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan

Bangsa-bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural

Organization, UNESCO. Bukti keseriusan dari implementasi cagar biosfer

dibuktikan dengan adanya KTT Bumi atau yang juga dikenal dengan nama

Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED).

b. CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild

Fauna and Flora)

CITES lebih dikenal dengan sebutan konvensi perdagangan

internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam adalah perjanjian

internasional antarnegara yang bertujuan melindungi tumbuhan dan satwa

liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar

yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam.

Page 47: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

47

c. CIFOR (Centre for International Forestry Research)

Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan

sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for

International Forestry Research = CIFOR).

2. Organisasi Berskala Dunia

Organisasi berskala dunia juga memegang peranan yang dominan

dalam berbagai bentuk usaha konservasi yang sudah dilakukan oleh

masyarakat dunia, antara lain:

a. Fauna & Flora International (FFI)

FFI adalah organisasi konservasi tertua dunia, didirikan pada

tahun 1903. Organisasi ini berpusat di negara Inggris terdiri perkumpulan

40 organisasi yang berperan dalam konservasi negara-negara diseluruh

dunia. Tugas utama FFI di Indonesia adalah melakukan pengelolaan serta

pengawasan wilayah dilindungi serta konservasi keanekaragaman hayati.

b. Organisasi Nasional International Union for Conservation of Nature (IUCN)

Organisasi ini sangatlah pentinguntuk diketahui. Dalam

perkembangannya oerganisasi ini yang nantinya dikenal dengan sebutan

IUCN Red List/ Red Data List (Daftar Merah IUCN). Organisasi internasional

tersebut berpusat di Inggris. Organisasi tersebut sangat berperan dalam

melindungi flora dan fauna.

c. Greenpeace

Greenpeace adalah suatu lembaga swadaya masyarakat,

organisasi lingkungan global, yang memiliki cabang di lebih dari 40 negara

dengan kantor pusat di Amsterdam, Belanda. Greenpeace dikenal

menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan, konfrontasi damai dalam

melakukan kampanye untuk menghentikan aksi perusakan lingkungan.

d. Bird Life Internasional

BirdLife International didirikan pada tahun 1922 oleh ahli

ornithologi Amerika, T. Gilbert Pearson dan Jean Theodore Delacoure

dengan nama International Council for Bird preservation Bird Life

International (dulu bernama International Council for Bird Preservation)

adalah organisasi konservasi international yang bergiat dengan keterlibatan

masyarakat untuk melindungi semua jenis burung di dunia dan habitatnya.

Page 48: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

48

e. Botanic Gardens Conservation International (BGCI)

Botanic Gardens Conservation International (BGCI) Didirikan pada

tahun 1987 yang merupakan badan konservasi tumbuhan yang berbasis di

Kew, London, Inggris yang beranggotakan negara, yang membentuk

gabungan membentuk jaringan konservasi tumbuhan terbesar di dunia.

Keanekaragaman sumberdaya alam (SDA) sudah selayaknya digunakan sebaik-

baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan SDA digunkaan untuk

mendukung pembengunan nasional meliputi aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan

sebagainya. Pemanfaatan SDA seharusnya juga memperhatikan kelestariannya.

Wilayah Indonesia dengan keanekaragaman sumberdaya flora dan fauna yang berguna

bagi kelangsungan hidup manusia secara materil, linkungan, maupun sosial budaya.

Masyarakat Indonesia telah mengenal pemanfaat keanekaragaman flora dan fauna

sejak dulu. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mememili

keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia berdasarkan riset lembaga

Conservation International tahun 1998.

A. Pemanfaatan Flora di Indonesia sebagai SDA

1. Manfaat dari segi ekonomi

Jenis-jenis flora di Indonesia secara umum dapat diperbarui dan dapat

dimanfaatkan dengan baik apabila pemanfaatannya secara efisien. Flora yang

berupa pohon-pohon keras memiliki manfaat bagi kepentigan masyarakat

Indonesia untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain kayu

ramin, gaharu, meranti, dan jati. Apabila jenis-jenis kayu tersebut diekspor

dapat mengasilkan devisa bagi negara. Tentu saja langkah ini harus dilakukan

secara arif dan mengedepankan prinsip konsevasi. Beberapa tumbuhan juga

bisa dijadikan sebagai bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein,

vitamin, serta ada tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat-

obatan dan kosmetik.

PEMANFAATAN FLORA FAUNA INDONESIA

DUNIA

Page 49: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

49

2. Ekowisata

Umumnya manusia menjadikan flora sebagai obek wisata yang

memberikan unsur-unsur keindahan, misalnya hutan konservasi yang saat ini

banyak dikembangkan sebagai lokasi-lokasi wisata. Selain itu, tanaman hias

seperti bunga sering ditanam di rumah.

3. Ilmu pengetahuan

Kekayaan sumberdaya flora sudah dimanfaatkan sejak lama untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis

tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan

demikian, keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan

pengetahuan dan penelitian dari berbagai bidang pengetahuan. Misalnya,

penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan.

Indonesia memiliki banyak obat yang telah lama digunakan dalam

pengobatan tradisional. Berkat perkembangan teknologi, tanaman obat dapat

menjadi obat herbal yang diuji secara klinis sehingga layak konsumsi. Obat

herbal mulai dimanfaatkan dalam dunia farmasi karena bersifat alami dan efek

samping. Tanaman obat dapat dibudidayakan atau tumbuh bebas di alam.

Umumnya tanaman obat dikonsumsi dengan cara dikeringkan dan direbus atau

dikonsumsi dalam keadaan segar.

Tabel 1. Contoh tanaman obat di Indonesia dan manfaatnya

Tanaman Manfaat

Adas Mengatasi insomnia, batu ginjal, dan batuk berdahak

Alang-alang Meredakan panas dalam, penurunan panas diuretik

Bawang putih Menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, dan flu

Bawang merah Mencegah kanker, sembelit, dan melindungi jantung

Cabe jawa Mengatasi masalah pencernaan, bronkitis, demam

Jahe Mengobati asma, kembung, mual

Jambu biji Mengobati diare, cacingan, dan demam berdarah

Jati belanda Mengobati batuk dan diare, menurunkan berat badan

Jeruk nipis Obat batuk, jerawat, radang tenggorokan

Jinten hitam Anti kanker, anti radang, menguatkan imunitas

Kembang sepatu

Menurunkan darah tinggi, kolesterol, batuk

Kencur Mengobati batuk, flu, dan keseleo

Kumis kucing Mengobati batu ginjal, kencing manis, dan reumatik

Kunyit Menurunkan kolesterol, dan mencegah kanker

Lidah buaya Anti radang

Page 50: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

50

Mahkota dewa Mengobati darah tinggi, hepatitis, dan asam urat

Manggis Anti kanker, mencegah penyakit jantung, mengobati asma

Mengkudu Mengobati radang usus, amandel, dan tekanan darah tinggi

Meniran Meningkatkan kekebalan tubuh

Saga Mengobati batuk dan sariawan

Salam Menurunkan kolesterol, asam urat, dan mencegah stroke

Sambiloto Mengobati kencing manis, radang, dan demam

Seledri Menurunkan tekanan darah tinggi

Sirsak Anti kanker, meredakan demam, dan mengurangi stres

Temulawak Meningkatkan imunitas, mengobati sakit kuning, dan maag

4. Sosial dan budaya

Masyarakat Indonesia telah terbiasa dan menyatu dengan lingkungan

sekitarnya. Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan

kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan dan dataran

tinggi. Masyarakat yang hidup di daerah berdekatan dengan laut, sungai dan

hutan memiliki aturan tertentu dalam upaya memanfaatkan tumuhan.

Masyarakat memiliki kepercayaan tersendiri mengenai alam. Dengan adanya

aturan-aturan tersebut, sumberdaya alam fauna akan terus terjaga

kelestarianya.

5. Manfaat ekologi

Indonesia memiliki 70% hutan dunia yang merupakan paru-paru

dunia dan memiliki sangat banyak spesies tumbuhan yang ada di

Indonesia. Fungsi utama tumbuhan adalah sebagai penghasil oksigen, banyak

tumbuhan di tanam di lingkungan sekitar, sehingga kita merasakan kesejukan

yang ditimbulkan oleh oksigen dari tumbuhan yang berfotosintesis. Selain itu,

tumbuhan berfungsi sebagai penyerap karbondioksida, udara yang mengandung

karbondioksida diserap oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis sehingga

udara menjadi lebih segar.

6. Bahan baku industri

Tanaman industri merupakan tanaman yang digunakan untuk

keperluan bahan baku industri yang memiliki nilai ekonomis. Tanaman industri

dapat dibudidayakan, misalnya dalam bentuk perkebunan aupun hutan

tanaman industri (HTI), atau tumbuh bebas di alam. Pemanfaatan bagian-bagian

Page 51: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

51

tanaman industri dapat berupa kayu, getah, serah, minyak, buah, atau

keseluruhan tanaman dan kemudian diolah menjadi produk industri yang

bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia.

Tabel 2. Contoh tanaman dan manfaatnya di bidang industri

Tanaman Manfaat di bidang industri

Bambu Industri kerajinan, bangunan

Enceng gondok Kerajinan, pakan ternak, pupuk

Gaharu, keriung, damar Industri cat, bangunan

Gambir Industri penyamakan kulit, farmasi, perekat

Jati, sengon, mahoni, ulin, meranti

Untuk bangunan, meubel

Jarak Industri makanan, farmasi, kosmetik

Karet Industri ban, peralatan rumah tangga

Kayu putih Industri obat-obatan

Kenaf Industri kertas, goni

Mawar, melati, bunga matahari Industri kosmetik, makanan

Pinus, cemara Industri triplek, kertas, pulp

Rami Untuk tali,industri tekstil

Rotan Industri kerajinan

Sagu, kelapa, aren Industri makanan

Tembakau Industri rokok

Ubi kayu Industri makanan, industri plastik

B. Pemanfaatan Fauna di Indonesia sebagai SDA

1. Manfaat dari segi ekonomi

Sumberdaya alam yang berasal dari kelompok fauna/hewan dapat

dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk bahan industri. Hewan

sebagai bahan pangan (makanan), hewan-hewan yang biasa dijadikan bahan

makanan terutama daging, susu, dan telurnya misalnya ayam, kambing, sapi,

domba, kerbau, burung. Hewan sebagai bahan sandang (pakaian), bahan

pakaian (baju, sepatu, sandal, ikat pinggang, dan tas) banyak yang diambil dari

hewan tertentu seperti ulat sutera, kulit kambing, kulit kerbau, kulit sapi.

Hewan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan, misalnya ular, buaya, kerang,

penyu, kupu-kupu, gajah, burung, sapi, kerbau dan kambing.

Wilayah Indonesia yang berbentuk perairan dengan sebesar 2/3 dari

seluruh wilayah Indonesia dapat menjadi sumberdaya yang bernilai ekonomi.

laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang

Page 52: KD 3: 3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia ......KD 4: 4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan

52

berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber

makanan yang mengandung protein.

2. Wisata

Umumnya manusia menjadikan hewan sebagai obek wisata.

3. Ilmu pengetahuan

Kekayaan sumberdaya fauna sudah dimanfaatkan sejak lama untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini, masih banyak jenis hewan

yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian,

keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan

pengetahuan dan penelitian dari berbagai bidang pengetahuan. Misalnya

penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari hewan.

Hewan sebagai bahan obat-obatan, misalnya badak, harimau, cacing, kadal,

biawak, ular, kelelawar dan sebagainya. Hewan yang digunakan untuk

percobaan/penelitian, misalnya kelinci, tikus, domba, monyet, lalat buah,

nyamuk, dan marmut.

4. Sosial dan budaya

Hewan yang digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, kuda,

kerbau, sapi, anjing, keledai, unta, burung merpati, lumba-lumba, dan gajah.