Kbk 03. pengembangan silabus

43
PELAYANAN PROFESIONAL KURIKULUM 2004 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, 2003 MODEL PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SILABUS

Transcript of Kbk 03. pengembangan silabus

Page 1: Kbk 03. pengembangan silabus

PELAYANAN PROFESIONALKURIKULUM 2004

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALJakarta, 2003

MODEL PELATIHAN DANPENGEMBANGAN SILABUS

Page 2: Kbk 03. pengembangan silabus

2

Katalog dalam Terbitan

Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian

dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional

Pelayanan Profesional Kurikulum 2004

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus, - Jakarta:

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003

iv, 48 hal.

Page 3: Kbk 03. pengembangan silabus

3

KATA PENGANTAR

Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerjapendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yangdemikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yangcerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, sertamampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkankesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Dalam pada itu, kinerjapendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadapaspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.

Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas telah menyiapkan seperangkatkurikulum yang disebut dengan “Kurikulum 2004”. Sebelum kurikulumini diberlakukan secara nasional telah dilakukan rintisan pelaksanaan (pilotmini) di beberapa sekolah kemudian dilanjutkan dengan perluasan rintisanpelaksanaan di sejumlah sekolah yang lebih banyak. Rintisan dan perluasanrintisan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang kekuatan dankelemahan perangkat yang telah disusun sebagai bahan penyempurnaan.

Perangkat kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar, Standar KompetensiBahan Kajian, dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Perangkat Kurikulum2004 juga didukung oleh perangkat layanan profesional yang terdiri atas(1) Pemahaman terhadap Kurikulum 2004, (2) Model Sistem PenyampaianKurikulum, (3) Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif, (4) PengelolaanKurikulum di Tingkat Sekolah, (5) Model Pelatihan dan PengembanganSilabus.

Jakarta, November 2003Kepala Pusat Kurikulum

Dr. H. Siskandar, MA

Page 4: Kbk 03. pengembangan silabus

4

66788

10101111

141421

24

24

262626262727

28

28

303030

DAFTAR ISI

BAB. I. APA DAN MENGAPA SILABUS DIKEMBANGKAN? ...............A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan? ...........................B. Apa Pengertian Silabus? ....................................................C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini? ................................D. Siapa Sasaran Pedoman Ini? ..............................................

BAB. II. BAGAIMANA MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS? ...A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan? ...B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus? ..........C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus? .............................

BAB. III. APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS? ........................A. Apa Komponen Silabus? .................................................B. Bagaimana Format Penyajian Silabus? ............................

BAB. IV. BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMAN BELAJAR? ......A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman

Belajar? ..............................................................................

BAB. V. BAGAIMANA MENYUSUNAN PEMBELAJARAN TEMATIS? ...A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis? ...........................B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis? .....................C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis? ...............................D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis? .............................E. Apa Peran Tema? .............................................................F. Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran

Tematis? ...........................................................................G. Bagaimana Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran

Tematis? ...........................................................................

BAB. VI. MODEL PELATIHAN PENGEMBANGAN SILABUS DIDAERAH ................................................................................A. Materi Pelatihan ..............................................................B. Model Pelatihan ...............................................................

Page 5: Kbk 03. pengembangan silabus

5

31313131323434

3636363637

38

C. Penatar .............................................................................D. Petatar ..............................................................................E. Waktu Pelatihan ...............................................................F. Pelaksanaan Pelatihan ......................................................G. Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan .............................H. Persiapan Pelatihan ..........................................................I. Contoh Program Pelatihan ...............................................

BAB. VII. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG SILABUS ..A. Pusat ...................................................................................B. Dinas Pendidikan Propinsi ...............................................C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ...................................D. Sekolah ............................................................................

LAMPIRAN: Model Silabus ..................................................................

Page 6: Kbk 03. pengembangan silabus

6

A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan?

Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah danwawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal inidiikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifatsentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikanini diwujudkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya tuntutan globalisasi dalambidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasilpendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perludidesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus danpelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhansiswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang danmenentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalamanbelajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajardan mengajar.

Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran sertadaerah dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan, Pemerintahtelah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yangdiwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yangmenyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalammenyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dandikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dansekolah. Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1)Kompetensi Dasar dan materi pelajaran pokok, (2) kalenderpendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan pedoman-

APA DAN MENGAPA SILABUSDIKEMBANGKAN?1

Page 7: Kbk 03. pengembangan silabus

7

pedoman pelaksanaannya. Sementara para pengelola dan pengembangdi daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan menjabarkankompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standarnasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2) menyusun danmenetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jambelajar (3) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaanpenilaian hasil belajar yang didasarkan pada ketetapan pemerintahsecara nasional.

Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerakyang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasipenyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dankebutuhan daerah serta kondisi siswa.

Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakatmelalui program reformasi yang menginginkan adanya perubahanmendasar dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupunaturan-aturan pelaksanaannya.

Dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan olehdaerah, karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan denganimplementasi kurikulum dilakukan oleh daerah. Daerah perlumenyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran danpenyesuaian Kompetensi Dasar tersebut ke dalam bentuk rencanapembelajaran yang memuat materi setempat yang relevan, sertapenyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi,kebutuhan serta potensi setempat.

B. Apa Pengertian Silabus?

Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran,pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembagan penilaian hasilbelajarnya. Silabus berisikan komponen dasar yang dapat menjawabpermasalahan berikut:• Apa yang akan dibelajarkan?• Bagaimana cara membelajarkannya?• Bagaimana cara memenuhi target pencapaian hasil belajarnya?

Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan?

Page 8: Kbk 03. pengembangan silabus

8

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini?

Tujuan Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan Silabus ini adalahuntuk memberikan penjelasan tentang prosedur dan cara menjabarkanKompetensi Dasar menjadi uraian pembelajaran materi sertapenilaiannya.

D. Siapa Sasaran Pedoman Ini?

Pedoman Penyusunan Silabus ini diperuntukkan bagi para pelaksanapendidikan atau pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan tertentuterhadap kemajuan hasil belajar siswa. Pengembangan silabus ini dapatdilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok, ataudikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan setempat.

1. GuruSebagai penyandang profesi pendidik memiliki tangung jawablangsung terhadap kemajuan belajar siswa, guru diharapkan mampumengembangkan silabus yang sesuai dengan kompetensi mengajarsecara mandiri. Kelebihan lainnya, guru lebih mengenal karakteristiksiswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

2. Kelompok Guru di SekolahApabila guru yang bersangkutan belum mampu mengembangkansilabus sendiri, maka pihak sekolah berupaya untuk membentukkelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yangakan digunakan oleh sekolah tersebut.

3. Kelompok Kerja Guru (MGMP/PKG)Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secaramandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melaluiforum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabusyang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

4. Dinas PendidikanDinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus

Page 9: Kbk 03. pengembangan silabus

9

dengan mengkoordinasikan dan menyertakan para ahli didaktik-metodik, ahli mata pelajaran, tim perekayasa kurikulum, tokohmasyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta termasukperusahaan dan industri, perguruan tinggi, dan para guru untukmengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolahyang ada di wilayahnya.

Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan?

Page 10: Kbk 03. pengembangan silabus

10

A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan?

a. SekolahDalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, pihak sekolahmempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan perandan tanggung jawab pihak lainnya dalam bidang pendidikan didaerah yang bersangkutan, misalnya:• Menyusun silabus sendiri, atau• Menggunakan model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau• Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun

silabus.

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota• Mengusahakan tersedianya sumber dana pada tingkat

kabupaten/kota yang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi,dan perbaikan silabus.

• Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuaidengan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

• Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota.• Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah.• Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak

menyusun silabus.• Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari penyusunan

sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat silabus.

c. Dinas Pendidikan Provinsi• Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim

Pengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota.• Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan

penyusunan silabus bagi seluruh kabupaten/kota.• Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat

kabupaten/kota.

BAGAIMANA MEKANISMEPENGEMBANGAN SILABUS?2

Page 11: Kbk 03. pengembangan silabus

11

• Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yangdiperlukan bagi penyusunan silabus.

• Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunansilabus, penilaian, dan monitoring silabus.

d. Tingkat Pusat• Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah.• Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu

pelaksanaan kurikulum.

B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus?

Pembentukan tim pengembang atau penyusun silabus mutlak perludilakukan terlebih dahulu untuk memenuhi kriteria mutu silabus yangdapat dipertanggung jawabkan. Anggota tim dipilih berdasarkan padakriteria dan tes tertentu yang dibuat secara khusus untuk menjaringorang yang memiliki kemampuan menjadi penyusun silabus.

Pengembang yang direkrut sebagai anggota tim dapat terdiri atas spesialiskurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahli penilaian,psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesionalkantor dinas pendidikan, dan perwakilan orang tua siswa.

Tim tersebut bertanggung jawab kepada Kepala Dinas PendidikanKabupaten/Kota/Sekolah sesuai dengan mekanisme kerja yang berlakudi daerah masing-masing.

C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus?

a. PerencanaanTim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlumengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan ataureferensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarianinformasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkatteknologi dan informasi seperti multimedia dan internet.

Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus?

Page 12: Kbk 03. pengembangan silabus

12

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

b. PelaksanaanDalam penyusunan silabus, terlebih dahulu perlu menganalisisseluruh perangkat KBK sebagai berikut:

Pertama: memahami keseluruhan konteks Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK), telaah perangkat Kebijakan KBK yangmendeskripsikan tentang hakikat KBK, struktur KBK, danpelaksanaan KBK.

Kedua: menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, danMateri Pokok dengan menggunakan perangkat kurikulum yangmemuat 4 komponen utama, yaitu: Standar Kompetensi, KompetensiDasar, Materi Pokok, dan Indikator.

Ketiga: menentukan cara atau kegiatan pembelajaran siswa denganmengacu pada perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yangmendeskripsikan model-model pembelajaran.

Keempat: menentukan cara dan alat penilaian menggunakanperangkat Penilaian Berbasis Kelas yang menyajikan danmendeskripsikan tentang sistem penilaian yang sesuai dengan misiKBK.

Kesesuaian silabus yang akan disusun ditetapkan oleh timpengembang dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruanglingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, danalokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensidan komponennya.

c. PerbaikanBuram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatanpembelajaran. Para pengkaji dapat terdiri atas para spesialiskurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahlipenilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, stafprofesional kantor dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa,dan siswa itu sendiri.

Page 13: Kbk 03. pengembangan silabus

13

d. PemantapanMasukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbanganuntuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteriadengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala DinasPendidikan dan komunitas sekolah lainnya.

e. Penilaian SilabusPenilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala denganmenggunakan model-model penilaian kurikulum yang selama inisudah banyak digunakan.

Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus?

Page 14: Kbk 03. pengembangan silabus

14

A. Apa Komponen Silabus?

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanakan pembelajarandan penilaian. Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematisdan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untukmemenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar. Beberapa komponensilabus minimal yang dapat membantu dan memandu para guru dalammengelola pembelajaran, antara lain:

1. Standar KompetensiStandar Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harusdimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran. PenempatanStandar Kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memanduguru atau pengembang silabus dalam menjabarkan KompetensiDasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatanbelajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswayang ingin dicapai.

2. Kompetensi DasarPenempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangatpenting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapajauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalamkomponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitupernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didikmengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.

3. IndikatorIndikator merupakan Kompetensi Dasar yang lebih spesifik. Apabilaserangkaian indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapatdicapai oleh siswa, berarti target Kompetensi Dasar tersebut sudahterpenuhi.

3 APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS?

Page 15: Kbk 03. pengembangan silabus

15

4. Materi PokokMateri Pokok adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahankajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi ataukonteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan MateriPokok di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraianmateri yang disajikan dalam pengalaman belajar siswa.

5. Pengalaman BelajarPengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang harusdilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai KompetensiDasar. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat pentingartinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.Selain itu, pendekatan pembelajaran yang bersifat spiral (mudah kesukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) juga memerlukan urutanpembelajaran yang terstruktur.

Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimalmengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaanpengalaman belajar siswa, yaitu: kegiatan siswa dan materi.

Contoh:

• Mengamati pertumbuhan tanaman berakar serabut

kegiatan siswa materi

• Mendiskusikan pengaruh aktivitas gunung berapi terhadapkehidupan penduduk

kegiatan siswa materi

Apa Komponen dan Format Silabus?

Page 16: Kbk 03. pengembangan silabus

16

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihankegiatan siswa dan materi pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan SiswaDalam memilih kegiatan siswa yang akan digunakan dalampembelajaran sebaiknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini:• Hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari,

mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawahbimbingan guru.

• Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalampengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yangbersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan sekitar,penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi,wawancara dengan nara sumber, pengembangan teknologi,penggunaan peta dan foto, pemanfaatan kliping.

• Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajaryang tersedia.

• Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatanbelajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal

• Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individualsiswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakangkeluarga, sosial-ekonomi dan budaya, serta masalah khususyang dihadapi siswa yang bersangkutan.

Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan programpembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi danpengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaiankompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi daripembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yangdipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapanuntuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-haridengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yangtelah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yangtidak menunjang pencapaian kompetensi.

Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yangtepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi

Page 17: Kbk 03. pengembangan silabus

17

yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapattercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materipelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru haruspunya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehinggamateri pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.

b. MateriAgar penjabaran dan penyesuaian Kemampuan Dasar tidak meluasdan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksimateri yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:

1) Sahih (Valid)Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertianini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehinggamateri yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalanjaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman kedepan.

2) Tingkat Kepentingan (Significance)Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkanpertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut pentingdipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapapenting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untukdiajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukanoleh siswa.

3) Kebermanfaatan (utility)Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademismaupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinyaguru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapatmemberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilanyang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjangpendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademismaksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapatmengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikapyang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari

Apa Komponen dan Format Silabus?

Page 18: Kbk 03. pengembangan silabus

18

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

4) Layak dipelajari (learnability)Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspektingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalusulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatanbahan ajar dan kondisi setempat.

5) Menarik minat (interest)Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapatmemotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiapmateri yang diberikan kepada siswa harus mampumenumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehinggamemunculkan dorongan untuk mengembangkan sendirikemampuan mereka.

6. Alokasi WaktuUntuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yangdiperlukan untuk menguasai Kompetensi Dasar yang ingin dicapaiperlu ditentukan alokasi waktunya. Penentuan besarnya alokasiwaktu ini tergantung kepada jumlah minggu efektif dan alokasiwaktu mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah,keluasan dan ke dalaman Kompetensi Dasar, serta tingkatkepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Alokasiwaktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraanwaktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menguasai satuKompetensi Dasar.

7. Sumber/Bahan/Alata. Sumber

Sumber belajar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur,majalah, surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskahbrosur, peta, foto dan lingkungan sekitar.

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi:a) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung,

danau, pantai, laut, sungai, dan lain-lain.b) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa,

kota, pasar, dan sebagainya.

Page 19: Kbk 03. pengembangan silabus

19

c) Lingkungan budaya dapat berupa candi, adat istiadat dansebagainya.

Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumberbelajar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Penentuanmateri pelajaran dan sumber belajar harus dipilih, disaring dandiselaraskan dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

b. BahanBahan yang dimaksud di sini adalah bahan-bahan yangdiperlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya.Bahan-bahan yang digunakan tentunya harus sesuai dengankarakteristik mata pelajaran.

c. AlatAlat bantu belajar berfungsi memudahkan terjadinya prosespembelajaran. Oleh karena itu hendaknya dipilih alat bantu yangmemiliki ciri-ciri sebagai berikut:(1) Menarik perhatian dan minat siswa.(2) Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara

konkrit yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme.(3) Merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha

pengembangan nilai-nilai.(4) Berguna dan berfungsi ganda.(5) Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat

sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya.

Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak alatbantu pembelajaran dimanfaatkan secara tepat dalampembelajaran, makin besar daya serap siswa terhadap materiyang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran guruharus menggunakan berbagai alat bantu pembelajaran danmemanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan alat bantupembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocokdengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan alattersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsimemperjelas informasi/konsep yang sedang dibicarakan.

Apa Komponen dan Format Silabus?

Page 20: Kbk 03. pengembangan silabus

20

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

8. PenilaianPenilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajarsiswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilankeputusan.

Pemilihan bentuk penilaian dalam silabus, seperti: penilaian tertulis(paper and pencil), produk (product), unjuk kerja (performance),proyek (project), dan portofolio (portfolio) harus memperhatikankemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kemampuanpenalaran dan kreativitas siswa serta sesuai dengan ciri khas darimata pelajaran yang bersangkutan.

Penulisan bentuk penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yangakan dinilai sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya.

Contoh penulisan pada kolom penilaian.

Penilaian

a. TertulisPengetahuan siswa tentang:• Konsep wilayah• Aglomerasi industri

b. ProdukKeterampilan siswa membuat peta sebaran industri

Beberapa kriteria atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalampenilaian antara lain:• Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu:

pengetahuan, keterampilan, dan sikap• Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan

belajar sedang berlangsung, misalnya: mendengarkan, observasi,mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa,memberikan tes.

• Pemilihan cara dan bentuk penilaian berdasarkan atas tuntutankompetensi dasar.

Page 21: Kbk 03. pengembangan silabus

21

• Mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian, misalnyapemberian umpan balik, pemberian informasi kepada siswatentang tingkat keberhasilan belajarnya, memberikan laporankepada orang tua.

• Mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikanpeluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui,yang dipahami, dan mampu dilakukannya.

• Tidak bersifat diskriminasif (tidak memilih-milih mana siswa yangberhasil dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran).

B. Bagaimana Format Penyajian Silabus

Dalam menyajikan silabus, ada beberapa hal penting yang perlumendapat perhatian, yaitu: aspek keterbacaan, keterkaitan antarkomponen, dan kepraktisan penggunaannya. Silabus harus mudahdibaca dan dipahami, baik oleh guru yang mengembangkannya maupunoleh guru lain yang akan menggunakannya. Penentuan format silabustidak dibakukan, guru bebas menentukan format mana yang akandigunakannya. Berikut ini contoh format silabus.

Apa Komponen dan Format Silabus?

Page 22: Kbk 03. pengembangan silabus

22

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

Contoh Format Silabus

Format Narasi

SILABUS

Nama Sekolah : ...............................................Mata Pelajaran : ...............................................Kelas : ...............................................Semester : ...............................................

Standar Kompetensi : ....................................................................

Kompetensi Dasar : ....................................................................

Materi Pokok : ....................................................................

Pengalaman Belajar :• .......................................................................................................

.......................................................................................................• .......................................................................................................

.......................................................................................................

Indikator• ....................................................................• ....................................................................• ....................................................................

Penilaian1. Tertulis

Pengetahuan siswa tentang• ....................................................................• ....................................................................

2. Unjuk KerjaKeterampilan siswa• ....................................................................• ....................................................................

Alokasi Waktu : ...................................... Jam pelajaran

Sumber/Bahan/Alat : ....................................................................

Page 23: Kbk 03. pengembangan silabus

23

Apa Komponen dan Format Silabus?

KompetensiDasar

Format Kolom

SILABUS

Mata Pelajaran : ...............................................Kelas : ...............................................Semester : ...............................................

Standar Kompetensi : 1. .......................................................................

MateriPokok

IndikatorPengalaman

BelajarAlokasiWaktu

Sumber/Bahan

Penilaian

Page 24: Kbk 03. pengembangan silabus

24

Kompetensi

Pengalaman belajar• Melakukan percobaan

……………………….

Indikator Indikator

A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman Belajar?

Dalam penyusunan pengalaman belajar perlu memperhatikanKompetensi Dasar yang akan dijabarkan. Untuk mengetahui keluasanatau ke dalaman cakupan Kemampuan Dasar dapat digunakan jaringantopik/tema/konsep. Kompetensi Dasar yang terlalu luas/dalam cakupanmaterinya perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pengalaman belajar.Sedangkan Kompetensi Dasar yang tidak terlalu rumit mungkin dapatdijabarkan ke dalam satu pengalaman belajar.

Beberapa cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasarmenjadi pengalaman belajar, yaitu:1. Pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan Kompetensi

secara utuh.

Cara ini dilakukan apabila Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan tidakterlalu luas atau tidak dalam cakupan materinya, sehingga memungkinkanuntuk menguraikannya dalam satu unit pengalaman belajar.

BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMANBELAJAR?4

Page 25: Kbk 03. pengembangan silabus

25

Kompetensi

Pengalaman belajar• ...............................• ...............................

Indikator Indikator Indikator Indikator

Pengalaman belajar• ...............................• ...............................

2. Pembelajaran disusun berdasarkan atas satu atau lebih Indikatordalam satu Kompetensi

Cara ini ditempuh dengan berpedoman kepada Indikatorpencapaian. Kadang satu indikator membutuhkan banyak waktudalam pembelajarannya, sehingga perlu dibuatkan dalam satu unitpembelajaran yang utuh. Atau dapat pula terjadi beberapa Indikatoryang saling berkaitan dan tidak terlalu luas atau dalam dibuatkandalam satu unit pembelajaran sekaligus.

Bagaimana Menyusun Pengalaman Belajar?

Page 26: Kbk 03. pengembangan silabus

26

BAGAIMANA MENYUSUN PEMBELAJARANTEMATIS?5

A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis?

Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yangmelibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalamanyang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapatdilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajarmengajar. Pembelajaran tematik hanya dijajarkan pada siswa sekolahdasar kelas rendah (kelas 1 dan 2), karena pada umumnya mereka masihmelihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembanganfisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental,sosial, dan emosional.

B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis?

1. Bersahabat, menyenangkan, dan bermakna bagi anak2. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan,

anak tidak harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalamanlangsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudahdipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaranterpadu, dan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan danperkembangan anak

C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis?

1. Berpusat pada anak2. Memberikan pengalaman langsung pada anak3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran5. Bersifat fleksibel

Page 27: Kbk 03. pengembangan silabus

27

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dankebutuhan anak

D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis?

1. Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan anak

2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak3. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan

bermakna,4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi, dan5. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

E. Apa Peran Tema?

1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topiktertentu

2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkanberbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan

mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas6. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi

dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulisdeskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkanketerampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaranlain

7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikansecara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untukkegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan

Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis?

Page 28: Kbk 03. pengembangan silabus

28

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

Contoh:

F. Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematis?

• Pembelajaran tematis dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatanbelajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh

• Dalam pelaksanaan pembelajaran tematis perlu mempertimbangkanantara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyakdan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan

• Pilihlah tema yang terdekat dengan anak• Lebih mengutamakan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dari pada tema

G. Bagaimana Langkah-Langkah Menyusun Pembelajaran Tematis?

1. Pelajari Kompetensi Dasar pada kelas dan cawu yang sama dari setiapmata pelajaran

2. Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensitersebut untuk setiap kelas dan cawu.Pilihan Tema: Diri Sendiri; Keluarga; Lingkungan; Tempat Umum;Pengalaman; Budi Pekerti; Kegemaran; Tumbuhan; Hiburan;Binatang; Transportasi; Kesehatan; K3; Makanan; Pendidikan;Pekerjaan; Peristiwa; Parawisata; Kejadian Sehari-hari; Pertanian;Negara; Komunikasi

Pendidikan Kesenian:- Melagukan nyanyian

“Bangun Tidur”- Menggambar atau

mewarnai

DIRI SENDIRI:

Matematika:- Menjumlah dan

mengurang dikaitkandengan kehidupansehari-hari

Pendidikan Jasmani:- Memahami kebersihan

diri dan berolahraga

Bahasa Indonesia:- Bercerita kegiatan

sehari-hari- Menyimak cerita guru- Membaca teks pendek- Menggambar dan

menulis tentangdirinya

Page 29: Kbk 03. pengembangan silabus

3. Buatlah “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”.Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukanKompetensi Dasar pada suatu mata pelajaran cocok dikembangkandengan tema apa. Langkah ini dilakukan untuk semua matapelajaran. Perhatikan contoh!

4. Buatlah pemetaan pembelajaran tematis. Pemetaan ini dapat dibuatdalam bentuk matriks atau jaringan topik. Dalam pemetaan ini akanterlihat kaitan antara tema dengan Kompetensi Dasar dari setiapmata pelajaran.

5. Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajarantematis.

Catatan:a. Silabus disusun sesuai dengan format silabus mata pelajaranb. Dalam menyusun silabus, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai

dengan kompetensi dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya:� mengadakan kunjungan ke lingkungan sekitar: pertanian, pasar,

warung, pabrik.� Membawa narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pak

pos, tukang sayur, dan lain-lain.� Memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak-anak.

c. Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkandalam pembelajaran tematis dibuatkan silabus tersendiri.

Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis?

29

Page 30: Kbk 03. pengembangan silabus

30

MODEL PELATIHAN PENGEMBANGANSILABUS DI DAERAH6

A. Materi Pelatihan

Paket Kebijakan1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas

Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran3. Penilaian Berbasis Kelas4. Kegiatan Belajar Mengajar5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

Paket Pelaksanaan Pendidikan1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas

Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran3. Penilaian Berbasis Kelas4. Kegiatan Belajar Mengajar5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kelas6. Penyusunan Program Pembelajaran Tematik Kelas I dan II SD7. Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

Paket Pemantauan dan Penilaian1. Penyusunan Desain Pemantauan2. Penyusunan Kisi-kisi dan Instrumen Pemantauan3. Pengolahan Data4. Penyusunan Laporan Pemantauan5. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum6. Penyusunan Program Tindak Lanjut

B. Model Pelatihan

1. Tatap muka

Page 31: Kbk 03. pengembangan silabus

31

2. Simulasi3. Micro teaching

C. Penatar

1. Tim Perekayasa Kurikulum2. Kepala Sekolah/Guru dari sekolah Piloting KBK

D. Petatar

1. Kepala Dinas2. Kasub Dinas3. Kasi Dinas4. Kepala Sekolah5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum6. Guru7. Ketua Yayasan Lembaga Penyelenggara Pendidikan8. Wakil Ketua Yayasan Bidang Kurikulum Lembaga Penyelenggara

Pendidikan9. Anggota DPRD Komisi Pendidikan10. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

E. Waktu Pelatihan

1. Maksimal 2 (dua) hari bagi para Pejabat/Kepala Sekolah2. Maksimal 4 (empat) hari bagi Guru

F. Pelaksanaan Pelatihan

1. Bagi Guru sebaiknya pada waktu libur sekolah2. Bagi Pejabat/Kepala Sekolah sesuai dengan kesepakatan

Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah

Page 32: Kbk 03. pengembangan silabus

32

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

G. Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan

Petatar dari unsur pelaksana pendidikan (Kepala Sekolah, Wakil KepalaSekolah Bidang Kurikulum, Ketua Yayasan, Wakil Ketua Yayasan BidangKurikulum, Guru, dan Komite Sekolah) yaitu berasal dari sekolahdengan kriteria sebagai berikut:

1. Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal• Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 25 anak• Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan• Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar

mengajar• Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota• Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk

memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi• Memiliki 1 (satu) orang guru yang berijazah SPGTK/D II PGTK/

S1 PAUD.

2. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah• Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak• Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan• Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar

mengajar• Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota• Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk

memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi• Memiliki guru-guru yang aktif di kelompok kerja guru (KKG)• Memiliki lebih dari 2 (dua) orang guru yang berijazah S1• Memiliki seorang tenaga administrasi yang mampu membantu

pengelolaan pelaksanaan kurikulum.

3. Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah• Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak• Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan• Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar

Page 33: Kbk 03. pengembangan silabus

33

• Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atauDinas Pendidikan Kabupaten/Kota

• Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untukmemahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi

• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidangstudi yang bekerja secara penuh dan memiliki kualifikasi (latarbelakang pendidikan, pengalaman, dan kemampuan) yangsesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya

• Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru matapelajaran (MGMP)

• Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1• Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tenaga administrasi

yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaankurikulum.

4. Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah• Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak• Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan• Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar

mengajar• Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota• Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk

memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi• Memiliki lebih banyak guru yang berijazah S1• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidang

studi untuk setiap jenjang kelas yang bekerja secara penuh danmemiliki kualifikasi (latar belakang pendidikan, pengalaman,dan kemampuan) yang sesuai dengan bidang studi yang menjaditanggung jawabnya

• Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru matapelajaran (MGMP)

• Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1• Memiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang tenaga administrasi

yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaankurikulum.

Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah

Page 34: Kbk 03. pengembangan silabus

34

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

H. Persiapan Pelatihan

1. Penentuan Tujuan Pelatihan2. Penentuan Materi Pelatihan3. Penentuan Pelatih/Penatar4. Penentuan Peserta Pelatihan/Petatar5. Penentuan Alat dan Bahan6. Penentuan Tempat Pelatihan7. Penentuan Jadwal/Program Pelatihan8. Penentuan Biaya dan Sumber Dana

I. Contoh Program Pelatihan

Paket Kebijakan

JENIS MATERI PESERTA

1. Kerangka DasarKurikulumBerbasisKompetensi

2. StandarKompetensi,KompetensiLulusan,Kompetensi LintasKurikulum,Kompetensi MataPelajaran

3. Penilaian BerbasisKelas

4. Kegiatan BelajarMengajar

5. PengelolaanKurikulumBerbasis Sekolah

1. Kepala Dinas2. Kasub Dinas3. Kasi Dinas4. Kepala Sekolah5. Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum6. Ketua Yayasan

LembagaPenyelenggaraPendidikan

7. Wakil Ketua YayasanBidang KurikulumLembagaPenyelenggaraPendidikan

8. Anggota DPRD KomisiPendidikan

9. Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM)

10. Tim PerekayasaKurikulum Kab. /Kota

11. Ketua DewanPendidikan

12. Ketua Komite Sekolah

Page 35: Kbk 03. pengembangan silabus

35

Paket PelaksanaPendidikan

Paket Pemantauandan Penilaian

JENIS MATERI PESERTA

1. Kerangka DasarKurikulumBerbasisKompetensi

2. Kurikulum danHasil Belajar

3. Penilaian BerbasisKelas

4. Kegiatan BelajarMengajar

5. PengelolaanKurikulumBerbasis Kelas

6. PenyusunanProgramPembelajaranTematik Kelas Idan II SD

7. PenyusunanSilabus MataPelajaran

1. PenyusunanDesainPemantauan

2. Penyusunan Kisi-kisi dan InstrumenPemantauan

3. Pengolahan Data4. Penyusunan

LaporanPemantauan

5. EvaluasiPelaksanaanKurikulum

6. PenyusunanProgram TindakLanjut

1. Wakil Kepala SekolahBidang Kurikulum

2. Guru3. Wakil Ketua Yayasan

Bidang Kurikulum4. Tim Perekayasa

Kurikulum Kab./Kota

1. Tim PerekayasaKurikulum Kab. /Kota

Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah

Page 36: Kbk 03. pengembangan silabus

36

A. Pusat

1. Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah2. Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu

pelaksanaan kurikulum.

B. Dinas Pendidikan Propinsi

1. Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan TimPengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota

2. Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan penyusunansilabus bagi seluruh kabupaten/kota

3. Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkatkabupaten/kota

4. Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yangdiperlukan bagi penyusunan silabus

5. Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunansilabus, penilaian, dan monitoring silabus.

C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

1. Menyediakan tersedianya sumber dana pada tingkat kabupaten/kotayang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi, dan perbaikansilabus

2. Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengankebutuhan daerah yang bersangkutan

3. Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota4. Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah yang mampu

membuatnya sendiri5. Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak menyusun

silabus

PERAN DAN TANGGUNG JAWABPENGEMBANGAN SILABUS7

Page 37: Kbk 03. pengembangan silabus

37

6. Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai daripenyusunan sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkatsilabus.

D. Sekolah

1. Menyusun silabus sendiri, atau2. Menggunakan silabus, atau model silabus yang disusun oleh sekolah

lain atau pihak lain.3. Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun

silabus.

Peran dan Tanggung Jawab Pengembangan Silabus

Page 38: Kbk 03. pengembangan silabus

3938

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran

Tes unjuk kerja:Kemampuan siswadalammendeskripsikanbenda atauseseorang.

PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN

1. Bertanya jawab atau bertukarpengalaman mengenai tema

2. Mendengarkan contoh caramendeskripsikan seseorangatau benda.

3. Mendeskripsikan benda-bendasederhana yang ada di sekitar(bola, buku, jam, sepatu, dll)berdasarkan bentuk, warna,kegunaan, bahan yang dibuatdengan bahasa yang runtut danmudah dipahami.

4. Mendeskripsikan seseorang(teman, guru, tokoh idola)berdasarkan ciri-ciri fisik atausifat dengan bahasa yang runtutdan mudah dipahami.

5. Menentukan nama benda/seseorang berdasarkanpendeskripsian teman atauguru.

6 jampelajaran.

ALOKASIWAKTU

Benda di sekitarorang disekitar.

SUMBER/BAHAN/ALAT

LAMPIRAN

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIAJENJANG : SD DAN MADRASAH IBTIDAIYAHKELAS : IV (EMPAT)UNIT KE- : 1TEMA : PERISTIWA

• Menjelaskan ciri-ciri seseorangatau bagianbenda secararinci denganbahasa yangruntut danmudah dipahami.

• menentukannama benda atauseseorang yangdideskripsikan.

Deskripsi tentangbenda atauseseorang.

INDIKATOR MATERI POKOKKOMPETENSI

DASAR

Mendeskripsikanbenda atauseseorang.

SILABUS

STANDARKOMPETENSI

Mampumengungkapkanpikiran, pendapat,gagasan, danperasaan secaralisan.

ASPEK

Berbicara.

Page 39: Kbk 03. pengembangan silabus

4140

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

Produk:Kemampuan siswadalammengungkapkangagasan dalambentuk tulisan.

Tes Unjuk Kerja:Kemampuan siswadalam menjelaskanisi dongeng ataucerita rakyat.

PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN

6. Membaca contoh tulisandeskripsi tentang benda atauseseorang.

7. Mendiskusikan cara-caramenulis deskripsi.

8. Menulis deskripsi tentangbenda berdasarkan bentuk,warna, kegunaan, atau bahanpembuatan dengan bahasayang mudah dimengertidengan atau tanpa bimbinganguru.

9. Menulis deskripsi tentangseseorang berdasarkan ciri-cirifisiknya dengan kalimat yangruntut dan memperhatikanpenggunaan EYD dan tandabaca.

10. Membaca dongeng atau ceritarakyat.

11. Menyebutkan tempat-tempatkejadian dalam dongeng ataucerita rakyat.

12. Menyebutkan tokoh-tokohyang ada dalam dongeng ataucerita rakyat.

ALOKASIWAKTU

Contohdeskripsisederhana.

Dongeng ataucerita rakyat.

SUMBER/BAHAN/ALAT

• Mendeskrip-sikan secaratertulisseseorang/bendadengan kalimatyang runtut.

• Menyebutkantempat-tempatkejadian dalamdongeng.

• Menyebutkantokoh-tokohdalam dongeng.

Deskripsi bendaatau seseorang.

Dongeng ataucerita rakyat.

INDIKATOR MATERI POKOKKOMPETENSI

DASAR

Menulis deskripsi.

Membaca dongengatau cerita rakyatdan menjelaskanisinya.

STANDARKOMPETENSI

Mampumengekspresikanberbagai pikiran,gagasan,pendapat, danperasaan dalamberbagai ragamtulisan.

Mampu membacadan mengapresiasiragam sastra anak.

ASPEK

Menulis.

Membaca.

Lampiran

Page 40: Kbk 03. pengembangan silabus

43

Lampiran

• Tes tertulis:Pengetahuansiswa tentangkingdom,klasifikasi, dankuncideterminasi.

• Unjuk Kerja:Kemampuanmembandingkanhewan dantumbuhanberdasarkan ciri-ciri khusus.

PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN

• Mengamati berbagai macammakhluk hidup yang mewakili5 kingdom.

• Membandingkan ciri masing-masing kingdom dan memberi 2contohnya.

• Mengamati danmembandingkan hewan yangada di sekitarnya berdasarkanciri khusus yang dimilikinya.

• Mengamati danmembandingkan tumbuhanyang ada di sekitarnyaberdasarkan ciri khusus yangdimilikinya.

• Mengklasifikasikan beberapahewan dan tumbuhanberdasarkan kunci determinasisederhana.

• Membuat kunci determinasisederhana berdasarkan ciri-ciriyang dimiliki tumbuhanataupun hewan.

5 jampelajaran.

ALOKASIWAKTU

• Buku teks• CD room,

internet.• Berbagai

mediainformasilainnya.

• Lingkungansekitar.

SUMBER/BAHAN/ALAT

42

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

MATA PELAJARAN : SAINSJENJANG : SMP DAN MADRASAH TSANAWIYAHKELAS : VIISTANDAR KOMPETENSI : Mengaplikasikan konsep keanekaragaman makhluk

hidup berdasarkan ciri-ciri kehidupan

• Mendeskripsikan pentingnyadilakukan klasifikasi makhlukhidup

• Membuat perbandingan ciri-cirikhusus tiap kingdom dalam sistem5 kingdom

• Memberikan 2 contoh dari masing-masing kingdom

• Membedakan hewan yang satudengan hewan lainnya berdasarkanciri-ciri khusus yang dimilikinya

• Membedakan tumbuhan yang satudengan yang lainnya berdasarkanciri-ciri khusus yang dimilikinya

• Menyusun kunci determinasisederhana

INDIKATORMATERI POKOKKOMPETENSI DASAR

Pengelompokkanmakhluk hidup

2.2 Mengelompokkanmakhluk hidup

SILABUS

Page 41: Kbk 03. pengembangan silabus

45

Lampiran

TertulisPengetahuan siswatentang:- denah, peta, foto

udara, citrasatelit.

- Ciri-ciri dan polakenampakan alampada peta/fotoudara/citra satelit.

Kecermatan siswadalam mengklasifi-kasi data danmembuat simbolnya.

Proyek:- Tugas kelompok:

membuat Denahsekolah.

PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN

• Mendiskusikan cara pembuatanpeta secara sederhana denganmenggunakan meteran dankompas

• Tugas kelompok (di luar tatapmuka): membuat denahlingkungan sekolah.

• Membaca peta rupa mukabumi/foto udara untukmengetahui kondisi fisik,sosial-ekonomi suatu wilayah

• Mencari informasi tentangjumlah penduduk perkabupaten di propinsi setempat(Tugas PR )

• Membuat simbul perbandingan(titik, garis, luasan)berdasarkan data hasilklassifikasi dan tabulasiContoh.

Padat

Agak padat

Jarang

10 jampelajaran.

ALOKASIWAKTU

• Peta/fotoudara/citrasatelit.

• Kompas,meteran,penggaris,busur derajat.

• Data jumlahpenduduk perkabupaten /data frekuensipenerbanganantar bandarudara diIndonesia.

SUMBER/BAHAN/ALAT

44

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

MATA PELAJARAN : GEOGRAFIJENJANG : SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN

MADRASAH ALIYAHKELAS : XSTANDAR KOMPETENSI : 1. Menganalisis gejala alam fisik dan perkem-

bangan bentuk muka bumi serta pelestariannya

• Membuat peta berdasarkan hasilpengukuran jarak dan arahdengan menggunakan alat bantumeteran dan kompas.

• Melakukan klasifikasi data,tabulasi dan membuat grafik.

• Membuat peta tematik denganmenggunakan simbolperbandingan (titik, garis, danluasan).

• Menafsirkan pola dan cirikenampakan alam dari hasilpemetaan/ interpretasi citra.

INDIKATOR MATERI POKOKKOMPETENSI DASAR

Peta tematik dan citrapenginderaan jauh

1.2. Menafsirkan pola danciri kenampakan alamdan budaya padaberbagai peta danmedia citra.

SILABUS

Page 42: Kbk 03. pengembangan silabus

47

Lampiran

PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN

• Membuat peta tematikmenggunakan data hasilklasifikasi dan simbolnya.

• Menggunakan peta rupabumi/ foto udara untukmengenal pola dan ciri darikenampakan alam yang ada.

• Tugas individual: membuattulisan/ ulasan tentangkondisi suatu daerahberdasarkan interpretasi peta/foto udara.

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

46

Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus

INDIKATOR MATERI POKOKKOMPETENSI DASAR

Page 43: Kbk 03. pengembangan silabus

48

Kutipan Pasal 44Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan ataumemperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahundan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus jutarupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan ataubarang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).