Kayu Meranti

32
Company LOGO KAYU MERANTI KELOMPOK 2 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BAHAN BANGUNAN 2

Transcript of Kayu Meranti

Page 1: Kayu Meranti

Company

LOGO KAYU MERANTI

KELOMPOK 2POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

BAHAN BANGUNAN 2

Page 2: Kayu Meranti

PENDAHULUAN

Kayu Meranti merupakan salah satu jenis kayu khas daerah tropis yang cukup terkenal. Dan kayu ini juga termasuk salah satu jenis kayu komersial yang banyak peminatnya. Di Indonesia, kayu meranti berasal dari beberapa daerah yakni Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan beberapa juga ada yang berasal dari Sulawesi. Dan dari keempat daerah itu, Kalimantan merupakan daerah penghasil kayu meranti yang paling bagus dari pada tiga daerah lainnya, sehingga orang-orang banyak yang menyebut meranti sebagai kayu kalimantan. 

Page 3: Kayu Meranti

SIFAT KAYU

Kayu meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnyaberkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan berat jenisnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.

Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.

Page 4: Kayu Meranti

BAGIAN KAYU

Kayu Meranti ini sebenarnya tidak terlalu awet sehingga kayu meranti memasuki kategori golongan tingkat III sampai IV dalam tingkat keawetannya. Namun, permintaan pasar akan kayu meranti terlihat cukup banyak termasuk dalam daftar terdepan kategori komoditas kayu yang sering diperdagangkan. Kayu yang diproduksi adalah kayu yang berumur 25 Tahun ke atas yang berdiameter minimal 40 Cm

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas : DilleniidaeOrdo : ThealesFamili : Dipterocarpaceae Genus : ShoreaSpesies : Shorea leprosula Miq.

Page 5: Kayu Meranti

KLASIFIKASI KAYU

Dari 70 spesies Shorea yang termasuk dalam kelompok meranti merah, terbanyak dijumpai di Kalimantan (62 spesies), diikuti oleh Sumatra (23 spesies) dan Semenanjung Malaya(19 spesies). Di luar wilayah-wilayah itu, meranti merah juga ditemukan di Thailand selatan, Filipina dan Maluku.

Page 6: Kayu Meranti
Page 7: Kayu Meranti
Page 8: Kayu Meranti
Page 9: Kayu Meranti
Page 10: Kayu Meranti
Page 11: Kayu Meranti
Page 12: Kayu Meranti

FUNGSI KAYU

Meranti merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk berbagai keperluan di kawasan Asia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumah tangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.

Page 13: Kayu Meranti

TEKNIS PEMASANGAN

Ide dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti urutan gambar di bawah ini:

• Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.

Page 14: Kayu Meranti

• Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu dipasang balok horizontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda tersebut. Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).

Page 15: Kayu Meranti

• Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ketitik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.

Page 16: Kayu Meranti

• Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengahtengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.

Page 17: Kayu Meranti

• Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.

Page 18: Kayu Meranti

• Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.

Page 19: Kayu Meranti

• Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horizontal yang diletakkan kirakira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.

Page 20: Kayu Meranti

Batang-batang konstruksi kuda-kuda :

Keterangan:a. Balok tarikb. Balok kuncic. Kaki kuda-kuda miringd. Tiang gantunge. Batang sokongf. Balok gapitg. Balok bubunganh. Balok gordingi. Balok tembok

Page 21: Kayu Meranti
Page 22: Kayu Meranti

PERAWATAN KAYU

Beberapa jenis kayu tertentu harus diawetkan untuk mencegah serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Yang dimaksudkan dengan pengawetan yaitu memasukkan bahan kimia ke dalam (pori-pori) kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal beberapa mm ke dalam daging kayu.

Pengawetan bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai untuk bahan bangunan ataupun untuk perabot di luar ruangan.

Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet.1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia5. Kelas awet V (sangat tidak awet)

Page 23: Kayu Meranti

1. Perendaman• Perendaman ini dilakukan dengan menggunakan bahan garam yang

kepekatannya telah ditentukan selama beberapa hari. Dalam proses perendaman ini pastikan bahwa bagian kayu telah terendam semuanya. Keuntungannya bisa mengawetkan kayu sekaligus, sedangkan kelemahannya peralatan mudah berkarat dan memakan proses yang cukup lama.

Page 24: Kayu Meranti

2. Pemulasan dan Penyemprotan• Cara pengawetan ini kurang baik dan tidak bertahan lama karena bahan

pengawet yang masuk kedalam kayu hanyalah sedikit. Contoh pengawetan dengan cara pemulasan dan penyemprotan adalah dengan melabur kayu dengan ter dan memberikan lapisan cat pada kayu. Keuntungan pengawetan dengan cara ini adalah mudah, murah dan alatnya pun cukup sederhana, sedangkan kelemahannya yaitu hasil pengawetan kurang baik dan tidak tahan lama.

Page 25: Kayu Meranti

3. Vakum dan Tekanan• Pengawetan dengan cara ini adalah jenis pengawetan modern. Keuntungan

dari cara ini adalah keawetan bahan pengawet sangat tinggi dan waktu yang diperlukan cukup singkat, bisa digunakan untuk mengawetkan kayu basah maupun kayu kering. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan cukup mahal dan biasanya hanya digunakan untuk perusahaan komersil.

Page 26: Kayu Meranti

HARGA

Harga pasaran untuk kayu meranti ini bervariasi tergantung dimana lokasi penjualannya, karena harga kayu kalimantan (kayu meranti) sedikit banyak memang dipengaruhi oleh besar-kecilnya biaya transportasi yang dikeluarkan untuk proses pengangkutan kayu. Semakin dekat dengan pelabuhan tempat singgah kayu atau tempat transitnya kayu, tentu semakin murah harga kayu ini. 

Page 27: Kayu Meranti
Page 28: Kayu Meranti
Page 29: Kayu Meranti
Page 30: Kayu Meranti

DOKUMENTASI

Page 31: Kayu Meranti
Page 32: Kayu Meranti