KATARAK SENILIS IMATURa.docx

23
KATARAK SENILIS IMATUR I. PENDAHULUAN Katarak berasal dari bahasa Yunani yaitu Kataarhakies, Inggris Cataract dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya. 1 Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. 1 Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata local menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis, retinitis pigmentosa. Kelainan sistemik atau metabolik yang dapat menimbulkan katarak antara lain diabetes melius, galaktosemi, dan distrofi miotonik. 1 Katarak imatur merupakan stadium dari katarak senilis, yang mana ditandai oleh sebagian lensa keruh. Merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder. 1

Transcript of KATARAK SENILIS IMATURa.docx

KATARAK SENILIS IMATUR

I. PENDAHULUANKatarak berasal dari bahasa Yunani yaitu Kataarhakies, Inggris Cataract dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya. 1Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. 1Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata local menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis, retinitis pigmentosa. Kelainan sistemik atau metabolik yang dapat menimbulkan katarak antara lain diabetes melius, galaktosemi, dan distrofi miotonik. 1Katarak imatur merupakan stadium dari katarak senilis, yang mana ditandai oleh sebagian lensa keruh. Merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder. 1

II. TINJAUAN PUSTAKAA. DefinisiKatarak adalah suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh, cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu diatas 50 tahun. 1,2

B. EpidemiologiBerdasarkan data World Health Organization (WHO), katarak merupakan penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan terbanyak di dunia. Dengan proses penuaan populasi umum, prevalensi keseluruhan kehilangan penglihatan sebagai akibat dari kekeruhan lensa meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2002, WHO memperkirakan jumlah katarak yang mengakibatkan kebutaan reversible melebihi 17 juta (47,8%) dari 37 juta penderita kebutaan di dunia, dan angka ini diperkirakan mencapai 40 juta pada tahun 2020. 3

C. Etiologi Katarak senilis berkembang seiring dengan proses bertambahnya usia. Etiopatogenesis yang pasti belum jelas, beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya katarak senilis adalah: 31. Herediter berperan dalam insiden, onset umur, dan maturasi katarak senilis pada keluaraga yang berbeda.2. Iradiasi ultraviolet dan trauma; banyak studi epidemiologi menunjukkan peranan paparan sinar ultraviolet dn trauma terhadap lebih awalnya onset dan maturitas dari katarak senilis. 3. Faktor diet; defisiensi protein tertentu, asam amino, vitamin (riboflavin, vitamin E, vitamin C), dan elemen esensial diduga mempercepat onset dan maturitas katarak senilis. 4. Krisis dehidrasi; adanya episode dehidrasi sebelumnya (misalnya diare, kolera) juga dihubungkan dengan cepatnya onset dan maturitas katarak.5. Merokok mengakibatkan akumulasi molekul 3 hidroksikinurinin berpigmen dan kromofor yang dapat menyebabkan warna kekuningan. Sianat pada rokok menyebabkan karabamilasi dan denaturasi protein lensa. 6. Penyakit peradangan dan metabolik, misalnya diabetes mellitus.7. Kekurangan vitamin A, B1, B2 dan C.8. Penyakit infeksi atau cedera mata terdahulu.9. Pembedahan mata.10. Pemakaian obat-obatan tertentu (kortikosteroid) dalam jangka panjang.

D. Patogenesis1. Teori Penuaan Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa. Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Dengan menjadi tuanya seseorang, maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Dengan bertambahnya usia, lensa mulai berkurang kebeningannya, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratnya katarak. 1,32. Teori Radikal Bebas Mekanisme terjadinya katarak karena penuaan memang masih diperdebatkan, tetapi telah semakin nyata bahwa oksidasi dari protein lensa adalah salah satu faktor penting. Serat-serat protein yang halus yang membentuk lensa internal itu sendiri bersifat bening. Kebeningan lensa secara keseluruhan bergantung pada keseragaman penampang dari serat-serat ini serta keteraturan dan kesejajaran letaknya di dalam lensa. Ketika protein rusak, keseragaman struktur ini menghilang dan serat-serat bukannya meneruskan cahaya secara merata, tetapi menyebabkan cahaya terpencar dan bahkan terpantul. Hasilnya adalah kerusakan penglihatan yang parah.Kerusakan protein akibat elektronnya diambil oleh radikal bebas dapat mengakibatkan sel-sel jaringan dimana protein tersebut berada menjadi rusak yang banyak terjadi adalah pada lensa mata sehingga menyebabkan katarak (Kumalaningsih, 2006). Pandangan yang mengatakan bahwa katarak karena usia mungkin disebabkan oleh kerusakan radikal bebas memang tidak langsung, tetapi sangat kuat dan terutama didasarkan pada perbedaan antara kadar antioksidan di dalam tubuh penderita katarak dibandingkan dengan mereka yang memiliki lensa bening. 1,33. Sinar UltravioletBanyak ilmuan yang sekarang ini mencurigai bahwa salah satu sumber radikal bebas penyebab katarak adalah sinar ultraviolet yang terdapat dalam jumlah besar di dalam sinar matahari. Memang sudah diketahui bahwa radiasi ultraviolet menghasilkan radikal bebas di dalam jaringan. Jaringan di permukaan mata yang transparan sangat peka terhadap sinar ultraviolet. Pada mereka yang mempunyai riwayat terpajan sinar matahari untuk waktu lama dapat mempercepat terjadinya katarak. 1,3

E. KlasifikasiSecara klinik katarak senilis terbagi menjadi 4 stadium antara lain: 1,2,31. Katarak insipien, kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Katarak subkapsular psoterior, kekeruhan mulai terlihat di anterior subkapsular posterior, celah terbentuk, antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif (beda morgagni) pada katarak insipient.Katarak intumesen adalah kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya bertambah, yang akan memberikan miopisasi2. Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.3. Katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur tidak dikeluarkan, maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran normal dan terjadi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan mengakibatkan kalsifikasi lensa pada katarak matur. Bilik mata depan berukuran dengan kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada shadow test, atau disebut negatif.4. Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras, lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa. Kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula zinn menjadi kendur. Bila proses katarak berlajut disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat, keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni.Tabel 1. Stadium katarak senilis

F. Manifestasi Klinis 1,31. Penurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien, akibat kekeruhan lensa yang menyebabkan penglihatan berangsur-angsur berkurang. Penglihatan kabur dan berkabut.2. Merasa silau terhadap sinar matahari.3. Perubahan miopik, progresifitas katarak sering meningkatkan kekuatan dioptric lensa yang menimbulkan myopia derajat sedang hingga berat.4. Berkabut pada lapangan pandang5. Ukuran kacamata sering berubah6. Kadang merasa seperti ada film didepan mata.7. Seperti ada titik gelap didepan mata.8. Penglihatan ganda.9. Halo, warna disekitar sumber sinar.10. Sukar mengerjakan pekerjaan sehari-hari, dimana penglihatan dimalam hari lebih berkurang.

Gambar 1. Katarak senilis

G. DiagnosisKatarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin mata. Sebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau hipermatur) dan menimbulkan kebutaan. Namun, katarak pada stadium perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil dengan ophtalmoskop, kaca pembesar, atau slitlamp.Fundus okuli menjadi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa, sampai refraksi fundus sama sekali hilang. Pada stadium dini, katarak biasanya telah matang dan pupil mungkin tampak putih.Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak adalah pemeriksaan sinar celah (slit-lamp), funduskopi pada kedua mata bila mungkin, tonometer selain daripada pemeriksaan prabedah yang diperlukan lainnya seperti adanya infeksi pada kelopak mata, konjungtiva, karena dapat penyulit yang berat berupa panoftalmitis pasca bedah dan fisik umum.3

H. PenatalaksanaanKatarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup dengan mengganti kacamata. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat menjernihkan lensa yang keruh. Namun, aldose reductase inhibitor, diketahui dapat menghambat konversi glukosa menjadi sorbitol, sudah memperlihatkan hasil yang menjanjikan dalam pencegahan katarak gula pada hewan. Obat anti katarak lainnya sedang diteliti termasuk diantaranya agen yang menurunkan kadar sorbitol, aspirin, agen glutathione-raising, dan antioksidan vitamin C dan E2.Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih dari bertahun-tahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang kuno hingga tehnik hari ini phacoemulsifikasi. Hampir bersamaan dengan evolusi IOL yang digunakan, yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi. Bergantung pada integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE). Berikut ini akan dideskripsikan secara umum tentang tiga prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi. 1,3,4,5,61. Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular.Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan. 1,3, 5,62. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan.Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah mengalami prolap badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder. 1,3,4, 5,63. PhakoemulsifikasiPhakoemulsifikasi (phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan kristal lensa. Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan keuntungan incisi limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler, meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui incisi kecil seperti itu. 1,3,4, 5,64. SICSTeknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik pembedahan kecil.teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena lebih cepat sembuh dan murah. 3, 5,6

III. LAPORAN KASUSA. Identitas PasienNama: Ny. FLUmur: 65 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: Kristen ProtestanSuku/bangsa: AmbonPekerjaan: Pensiunan guruAlamat: LatuhalatNo. Register: 140506Tanggal pemeriksaan: 27 September 2013

B. AnamnesisKeluhan utama: Penglihatan seperti berawan dan berasapAnamnesis terpimpin:Penderita mengeluh penglihatannya seperti berawan dan berasap sejak 1 tahun yang lalu, dan lebih parah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh susah melihat jauh dan silau saat melihat cahaya matahari. Mata merah (-), nyeri (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata (-), air mata (-), sakit kepala (+).Riwayat penyakit dahulu:Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat trauma pada mata disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sejak 1975. Riwayat penyakit dalam keluarga:Tidak ada dari keluarga penderita yang menderita keluhan yang sama seperti diderita oleh pasien saat ini. Riwayat pengobatan sebelumnya:Penderita belum pernah berobat sebelumnya.

C. PemeriksaanKesadaran: Compos mentis

Status oftalmologi :NO.A. InspeksiODOS

1PalpebralKesan normalKesan normal

2Aparatus lakrimalis Lakrimasi (-)Lakrimasi (-)

3SiliaKesan normalKesan normal

4KonjungivaKesan normalKesan normal

5Bola mataKesan normalKesan normal

6Mekanisme muscular ODS OD OSKe segala arahKe segala arah

7KorneaArkus senil (+)Arkus senil (+)

8Bilik mata depanKesan normalKesan normal

9IrisCoklatcoklat

10PupilBulat, sentral, diameter 2 mm, reflex pupil (+)Bulat, sentral, diameter 2 mm, reflex pupil (+)

11LensaKeruh Keruh

NO.B. PalpasiODOS

1Tensi okulerNormal Normal

2Nyeri tekanTidak adaTidak ada

3Masa tumorTidak adaTidak ada

4Glandula pre-aurikulerPembesaran (-)Pembesaran (-)

Gambar 2. Katarak senilis imatur pada pasienC. TonometriTIOD: 14,6TIOS: 12,2

D. VisusVOD: 1/60VOS: 1/300E. Color SenseTidak dilakukan

F. Light SenseRefleks pupil OD (+)Refleks pupil OS (+)

NO.G. Penyinaran OblikODOS

1KonjungtivaKesan normalKesan normal

2KorneaArkus senil (-)Arkus senil (-)

3Bilik mata depanKesan normalKesan normal

4IrisCoklatCoklat

5PupilBulat, sentral, diameter 2 mm, reflex pupil (+)Bulat, sentral, diameter 2 mm, reflex pupil (+)

6LensaKeruh sebagian lensaKeruh sebagian lensa

H. OftalmoskopTidak dilakukan

I. Slit lampTidak dilakukan

J. LaboratoriumDianjurkan untuk pemeriksaan waktu perdarahan, waktu pembekuan, dan pemeriksaan gula darah.

K. ResumeSeorang perempuan usia 65 tahun dating ke poliklinik mata RSUD dr. M. Haulussy dengan keluhan penglihatannya seperti berawan dan berasap sejak 1 tahun yang lalu, dan lebih parah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh susah melihat jauh dan silau saat melihat cahaya matahari. Mata merah (-), nyeri (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata (-), air mata (-), sakit kepala (+). Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat trauma pada mata disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sejak 1975. Dalam keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. Penderita belum pernah berobat sebelumnya.Dari pemeriksaan oftalmologi, ditemukan arkus senil pada kedua kornea, pupil anisokor. Ditemukan kekeruhan sebagian lensa pada mata kiri dan kanan. Ditemukan visus yang menurun pada kedua mata yaitu 1/60 (OD) dan 1/300 (OS)

L. DiagnosisKatarak senil imatur ODS

M. Diagnosis BandingKatarak komplikata

N. Rencana TerapiDilakukan ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) dan IOL (Intraocular Lens).

O. DiskusiSeorang perempuan usia 65 tahun dating ke poliklinik mata RSUD dr. M. Haulussy dengan keluhan penglihatannya seperti berawan dan berasap sejak 1 tahun yang lalu, dan lebih parah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh susah melihat jauh dan silau saat melihat cahaya matahari. Mata merah (-), nyeri (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata (-), air mata (-), sakit kepala (+). Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat trauma pada mata disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sejak 1975. Dalam keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. Penderita belum pernah berobat sebelumnya.Dari pemeriksaan oftalmologi, ditemukan arkus senil pada kedua kornea, pupil anisokor. Ditemukan kekeruhan sebagian lensa pada mata kiri dan kanan. Ditemukan visus yang menurun pada kedua mata yaitu 1/60 (OD) dan 1/300 (OS)Dari data-data tersebut pasien didiagnosis katarak senil imatur pada mata kiri dan kanan.Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu diatas 50 tahun. Katarak menyebabkan penderita tidak bias melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina.Berdasarkan usia pasien, katarak pada pasien ini digolongkan sebagai katarak senilis. Pada pasien ini, katarak paling mungkin terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Hal ini terjadi karena lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa. Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Dengan menjadi tuanya seseorang, maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Dengan bertambahnya usia, lensa mulai berkurang kebeningannya, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratnya katarak.Katarak senil terbagi atas 4 stadium yaitu insipient, imatur, matur, dan hipermatur. Pada pasien ini, didiagnosis sebagai katarak senil imatur karena kekeruhan pada sebagian lensa. Pemeriksaan funduskopi penting dilakukan pada pasien ini untuk mengetahui secara pasti kekeruhan telah mengenai seluruh lensa atau tidak. Komplikasi yang dapat terjadi pada katarak imatur adalah glaukoma sekunder, yang disebabkan karena bertambahnya volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan ini, lensa mencembung sehingga menimbulkan hambatan pupil. Apabila proses katarak berlanjut, penderita dapat mengalami stadium hipermatur dimana korteks lensa akan mencair dan dapat masuk ke dalam bilik mata depan dan menimbulkan uveitis.Penatalaksanaan pada pasien ini adalah terapi operatif, dengan melakukan pengangkatan lensa. Untuk itu, sebelum dilakukan pembedahan diperlukan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan gula darah, waktu perdarahan dan waktu pembekuan. Jenis operasi yang dilakukan adalah ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction).Apabila lensa mata penderita katarak telah diangkat maka penderita memerlukan lensa pengganti untuk memfokuskan penglihatannya dengan lensa intra okuler, yaitu lensa permanen yang ditanamkan didalam mata pada saat pembedahan unntuk mengganti lensa mata asli yang telah diangkat atau disebut IOL (Intraocular Lens).Selanjutnya, penderita diberikan edukasi untuk menjaga kesehatan tubuhnya, banyak makan sayur dan buah-buahan serta mengindari paparan sinar matahari berlebihan, melakukan pemeriksaan mata secara teratur serta pemberian antioksidan.

IV. KESIMPULANKatarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu diatas 50 tahun. Katarak menyebabkan penderita tidak bias melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina.Katarak senilis terbagi atas 4 stadium yaitu insipient, imatur, matur, dan hipermatur. Pada pasien ini, didiagnosis sebagai katarak senil imatur ODS karena kekeruhan terjadi pada sebagian lensa kedua mata.Diagnosis dapat ditegakan berdasarkan anmnesis, pemeriksaa fisis, serta beberapa pemeriksaan penunjang yang mendukung seperti pemeriksaan tajam penglihatan, slit lamp, oftalmoskop, funduskopi, dan pemeriksaan lapang pandang.Penatalaksanaan pada katarak senilis adalah dengan pembedahan berupa prosedur ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) yaitu dilakukan pengangkatan lensa yang keruh, kemudian diikuti prosedur IOL (Intraocular Lens) yaitu penggantian lensa yang telah diangkat dengan lensa intra okuler untuk memfokuskan penglihatan penderita katarak senilis pasca pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Edisi 3. Jakarta; Balai penerbit FKUI; 2008. Hal 200-112. Riordan P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Edisi ke-17. Jakarta: EGC; 20093. Khalilullah SA. Patologi dan penatalaksanaan pada katarak senilis. [serial online] December 2010 [cited 2013 September 28] [15 screens]. Available from: URL HYPERLINK http://alfinzone.files.wordpress.com/2010/12/patologi-pada-katarak1.pdf4. Sulistiowaty A. Stabilitas visus koreksi pasca operasi katarak senilis secara masal. [serial online] 2001 [cited 2013 September 28] [49 sceens]. Available from: URL HYPERLINK http://eprints.undip.ac.id/14454/1/2001FK474.pdf5. Vicente Victor. Senile Cataract. [serial online] December 2010 [cited 2013 September 28] [5 screens]. Available from: URL HYPERLINKhttp://emedicine.medscape.com/article/12109146. Major Henry Smith. The treatment of immature cataract. [serial online] December 2010 [cited 2013 September 28] [8 screens]. Available from: URL HYPERLINKhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1322367/