KATAPENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ... · 1 BABI PENDAHULUAN A....
-
Upload
nguyendieu -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of KATAPENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ... · 1 BABI PENDAHULUAN A....
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan
Kuasanya, Laporan Kinerja (LAPKIN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Gorontalo Tahun 2018 dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan perwujudan transparansi dan Akuntabilitas Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo dalam penyelenggaraan Pemerintahan
yang baik (Good Governance) dan berkaitan dengan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengelola
program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan sasaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan laporan ini, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik sebagai
Informasi, Evaluasi Kinerja maupun upaya peningkatan kualitas kinerja KKP
Kelas III Gorontalo
Gorontalo, 21 Januari 2019Kepala KKP Kelas III Gorontalo
M. Rizal Labatjo, BE, S.Pd, M.KesNIP 196101151983031003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Gambaran Umum KKP Kelas III Gorontalo ......................................................... 1
B. Strategi dan Permasalahan Utama KKP Kelas III Gorontalo ............................ 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................................... 9
A. Perencanaan Kinerja ............................................................................................... 9
B. Perjanjian Kinerja ..................................................................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................... 13
A. Capaian Kinerja Organisasi..................................................................................... 13
B. Realisasi Anggaran................................................................................................... 29
BAB IV PENUTUP................................................................................................................. 33
LAMPIRAN .............................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1. RAK Tahun 2018 dan 2019............................................................................. 9
Tabel 2. Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018 ............................ 11
Tabel 3. Evaluasi Hasil Pencapaian Kinerja ................................................................ 14
Tabel 4. Jumlah Alat Angkut Sesuai dengan Standar Kekarantinaan
kesehatan ......................................................................................................................... 16
Tabel 5. Persentase Respon Sinyal SKD, KLB dan Bencana .................................. 17
Tabel 6. Jumlah Penerbitan COP................................................................................... 19
Tabel 7. Jumlah Posko Lebaran, Natal dan tahun baru............................................. 20
Tabel 8. Pelabuhan yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan Dokumen Renkon... 21
Tabel 9. Jumlah Sertifikat Izin Laik Terbang, Sertifikat Izin Angkut Orang sakit,
Surat Izin Angkut Jenazah dan Legalisasi ICV .......................................... 23
Tabel 10. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM dan PAB
memenuhi Syarat............................................................................................. 24
Tabel 11. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer......................................................................................... 25
Tabel 12. Akumulasi Jumlah Orang yang melaksanakan skrining penyakit
menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS ..................................................... 27
Tabel 13. Realisasi Anggaran .......................................................................................... 29
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Gambaran Umum KKP Kelas III GorontaloKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo merupakan unit
pelaksana teknis (UPT) dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit (Ditjen P2P), terbentuk dan berdiri berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan tata kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan, yang mempunyai kewajiban untuk membuat
laporan akuntabilitas kinerja. Hal ini adalah bentuk pertanggungjawaban
atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Sebagaimana dalam peraturan Menkes RI Nomor
2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan
mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Kantor Kesehatan
Pelabuhan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan kekarantinaan.
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara.
d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensi wabah, penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali.
2
e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan
kimia.
f. Pelaksanaan sentra / simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai
penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan
internasional.
g. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta
kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan
perpindahan penduduk.
h. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika
dan Alat Kesehatan serta Bahan Adiktif (OMKABA) ekspor dan
mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.
j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
m.Pelaksanaan jejaring kerja dengan kemitraan bidang kesehatan di
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian Risiko lingkungan dan
surveilans kesehatan pelabuhan.
o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara.
p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
Dalam hal melaksanakan tugas pokok dan fungsi KKP Kelas III
Gorontalo tentunya harus di dukung oleh manajamen sumber daya manusia
(SDM). Dimana SDM ini ada yang bertindak sebagai kontroling dan evaluasi
dan ada juga yang bertindak sebagai pelaksana teknis.
Adapun gambaran struktur organisasi KKP Kelas III Gorontalo adalah
sebagai berikut :
3
STRUKTUR ORGANISASIKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III GORONTALO
INSTALASI
1. InstalasiPenyakitTidakMenular(PTM)
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
1. Fungsional Sanitasi
Noerdjana Matoka, SKM
2. Fungsional Perawat
Ririn Pipii Moko, A.Md,Kep dan Nirma Darise,AMd.Kep
WILAYAH KERJA1.Koordinator Wilker BandaraRidwan Hasan, S.Kep
2.Koordinator Wilker KwandangHendratno Tangahu, AMKL
3. Koordinator Wilker AnggrekNirma Darise, Amd,Kep
4. Koordinator Wilker TilamutaMawardi Arsyad, AMd.kep
5. Koordinator Wilker PaguatMaya Ekawati, AMKL
Kasubbag. Tata Usaha
Syarif Ab. Katili, SH,M.Si
Kepala Kantor
M. Rizal Labatjo, M.Kes
Kasie PK & SE
Dr. Nurhayati Lahay
Kasie PRL & KLW
Dr. Husain Panigoro
4
B. Strategi dan Permasalahan Utama KKP Kelas III Gorontalo1. Strategi Organisasi
Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa diselenggarakannya
pembangunan Nasional di semua bidang dan aspek kehidupan yang
berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang
menyeluruh, terpadu dan terarah pembangunan Kesehatan adalah salah
satu sektor yang mendukung demi keberhasilan pembangunan Nasional.
Namunkeberhasilan Pembagunan Kesehatan tidak semata-mata ditentukan
oleh hasil kerja sektor kesehatan itu sendiri, tetapi sangatlah dibutuhkan
kontribusi dan kerjasama dari sektor pembagunan lainya.
Untuk mewujudkan keadaan sehat banyak faktor lain yang sangat kita
butuhkan bukan saja tanggungjawab sektor kesehatan, melainkan juga
tanggungjawab dari berbagai sektor lainnya seperti dalam pembangunan.
Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional berbagai macam sistem
bersinergi secara dinamis yang berupa sistim nasional seperti: sistim
pertahanan dan keamanan, sistem pendidikan nasional, sistem
perekonomian, sistem ketahanan pangan nasional dan sistem – sistem
nasional lainya.
Kebijakan dan pemikiran dalam program kesehatan masyarakat dan
sektor kesehatan pada umumnya untuk mencakup determinan kesehatan
lainya terutama yang berada diluar domain sektor kesehatan sangatlah
dibutuhkan untuk mengurangi kesenjangan dalam pembangunan kesehatan.
Reformasi kesehatan masyarakatat yeng meliputi reformasi kebijakan SDM
kesehatan, reformasi kebijakan pembiayaan kesehatan, reformasi
kebikakan pelayanan kesehatan terkait dengan terselenggaranya Good
Governance sudah harus dilakukakan.
Meningkatkan peran aktif masyarakat dengan memberi kesempatan
untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri dengan melakukan upaya
menuju kebiasaan hidup sehat sehingga tidak kehilangan nilai produktif
dikala sakit, sehat adalah gaya hidup yang harus di tanamkan kepada
masyarakat. Upaya ini promotif dan preventif perlu ditingkatkan untuk
mengendalikan angka kesakitan yang muncul.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo dalam mewujudkan
visi dan misi menetapkan beberapa strategi yaitu :
5
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakitberpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan responpenanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinyaKLBIndikator :
a. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan yaitu jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan
standar kekarantinaan Kesehatan dalam periode satu tahun
berupa akumulasi jumlah PHQC dan SSCEC dalam satu tahun
b. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah layanan KKP yaitu Jumlah sinyal SKD KLB di
pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam
dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
c. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit yaitu akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec
dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya
dalam satu tahun
d. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus yaitu Akumulasi
jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada saat
lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun.
e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah yaitu Jumlah
pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
f. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan yaitu akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang,
sertifikat izin angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah,
jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun
g. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi yaitu akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
6
mempunyai TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat
penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vectordan zoonoticIndikator : Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area yaitu Akumulasi jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0,
HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah
dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun
3. Menurunnya penyakit menular langsungIndikator : Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung yaitu akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining
penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam
satu tahun
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Indikator :
1. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya yaitu
Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari
RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan
2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP 1
dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev
DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok, LEB 12 dok
2. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P yaitu Akumulasi
jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun
3. Jumlah pengadaan sarana prasarana yaitu Akumulasi jumlah
pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun.
2. PermasalahanPotensi dan permasalahan pencegahan dan pengendalian penyakit
menjadi input dalam menentukan arah kebijakan dan strategi Kementerian
Kesehatan dalam bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, dan
7
menjadi tolok ukur satuan kerja dalam memnentukan program kegiatan
untuk tercapainya indicator keberhasilan program.
a. Penyakit MenularSecara Nasional Prioritas penyakit menular masih tertuju pada penyakit
HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza dan flu
burung. Disamping itu juga Indonesia belum sepenuhnya berhasil
mengendalikan penyakit neglected diseases sperti kusta, filariasis,
leptospirosis, dan lain-lain.
Untuk wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo masih
fokus pada penemuan kasus TB Paru dan pembinaan pada keluarga
kontak serumah, pengendalian dan pencegahan terjadinya penyakit
demam berdarah, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang HIV
dan AIDS, dan penyakit potensial wabah lainnya seperti Flu burung dan
lain sebagainya.
Potensi yang dimiliki saat ini adalah berupa rumah sakit daerah yang
menjadi pusat rujukan yang melaksanakan pemeriksaan HIV dan AIDS,
Puskesmas yang melaksanakan program pengobatan gratis untuk
penderita TB Paru.
b. Penyakit Tidak MenularKecenderungan penyakit menular terus meningkat dan telah
mengancam sejak usia muda. Selama dua decade terakhir ini, telah
terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular
telah menjadi beban utama, meskipun beban penyakit menular masih
berat juga.
Indonesia sedang mengalami double burden penyakit, yaitu penyakit
tidak menular dan penyakit menular sekaligus. Penyakit tidak menular
utama meliputi jantung, stroke, hypertensi, diabetes mellitus, kanker
dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah kematian akibat
PTM terus meningkat dari 41,75 % pada tahun 1995 menjadi 59,70 % di
tahun 2007.
Oleh karena itu deteksi dini harus dilakukan secara proaktif, mendatangi
sasaran, karena sebagian besar tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita penyakit tidak menular.
8
Dalam rangka penendalian penyakit tidak menular antara lain dilakukan
melalui pemeriksaan PTM pada setiap event yang dilakukan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo.
c. Penyehatan LingkunganUpaya penyehatan lingkungan menunjukkan keberhasilan yang cukup
bermakna. Namun dengan demikian masih ditemukan permasalah
lingkungan besifat tradisional risk (air minum dan sanitasi) dan yang
bersifat modern risk.
9
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan KinerjaBeberapa dokumen perencanaan nasional yang menjadi dasar bagi
perencanaan kinerja dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo antara lain UU. No. 25
tahun 2004 yang mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Sebagai kelanjutan telah ditetapkan UU. No. 17 tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan
Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Nasional.
Tabel 1 : RAK Tahun 2018 dan 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo
NO
SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 20191 2 3 4 5 6 7 81 Kabupaten/kota
yangmelakukanpemantauankasus penyakitberpotensikejadian luarbiasa (KLB)dan melakukanresponpenanggulangan terhadapsinyal KLBuntukmencegahterjadinya KLB
1. Jumlah alatangkut sesuaidengan standarkekarantinaankesehatan
0 0 0 9.500Sertifikaat
10.000Sertifikat
2. Persentaserespon SinyalKewaspadaanDini (SKD), KLBdan bencana diwilayah layananKKP
0 0 0 100 % 100 %
3. Jumlah deteksidini dalamrangka cegahtangkal masukdan keluarnyapenyakit
0 0 0 23Sertifikat
30Sertifikat
4. Jumlahpelayanankesehatan padasituasi khusus
0 0 0 6 Posko 6 Posko
5. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yangmempunyaikebijakan
0 0 02
Pelabuhan
4Pelabuh
an
10
kesiapsiagaandalampenanggulangan kedaruratankesehatanmasyarakatyang berpotensiwabah
6. Jumlahsertifikat/suratijin layanankesehatanlintas wilayahyang diterbitkan
0 0 0 4.500Sertifikat
5.000Sertifikat
7. Jumlahpelabuhan/bandar0a/PLBDyang memenuhisyarat-syaratsanitasi
0 0 06
Pelabuhan
6Pelabuh
an
2 Meningkatnyapencegahandanpengendalianpenyakit tularvector danzoonotic
8. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDbebas vektorpada wilayahperimeter danbuffer area
0 0 06
Pelabuhan
6Pelabuh
an
3 Menurunnyapenyakitmenularlangsung
9. Jumlah orangyangmelakukanskriningpenyakitmenularlangsung
0 0 0 500Pasien
600Pasien
4 MeningkatnyaDukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnya PadaProgramPencegahandanPengendalianPenyakit
10. JumlahDokumendukunganmanajemen dantugas teknislainnya
0 0 040
Dokumen
40Dokume
n
11. Jumlahpeningkatankapasitas SDMbidang P2P
0 0 0 20Pegawai
25Pegawai
12. Jumlahpengadaansaranaprasarana
0 0 0 11 Paket 25 Paket
11
B. Perjanjian KinerjaPerjanjian kinerja yang diformulasikan dalam Penetapan Kinerja
merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji
untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu
setahun.
Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja di sepakati antara
pengemban tugas dengan atasannya. Penetapan kinerja merupakan
ikhtisar rencana kerja tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan
anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgetting procces) selesai.
Aktualisasi kinerja sebagai realisasi penetapan kinerja di muat dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja (Performance Accountability Report).
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo di tahun 2017
menjabarkan sasaran strategis yang ingin dicapai berdasarkan pada
penetapan kinerja yang telah disepakati yaitu :
Tabel 2 : Perjanjian KinerjaKKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)1 Kabupaten/kota yang
melakukan pemantauankasus penyakit berpotensikejadian luar biasa (KLB)dan melakukan responpenanggulanganterhadap sinyal KLBuntuk mencegahterjadinya KLB
1. Jumlah alat angkutsesuai dengan standarkekarantinaankesehatan
9.500Sertifikat
2. Persentase responSinyal KewaspadaanDini (SKD), KLB danbencana di wilayahlayanan KKP
100 %
3. Jumlah deteksi dinidalam rangka cegahtangkal masuk dankeluarnya penyakit
23 Sertifikat
4. Jumlah pelayanankesehatan pada situasikhusus
6 Posko
5. Jumlahpelabuhan/bandara/PLB
2Pelabuhan
12
D yang mempunyaikebijakankesiapsiagaan dalampenanggulangankedaruratan kesehatanmasyarakat yangberpotensi wabah
6. Jumlah sertifikat/suratijin layanan kesehatanlintas wilayah yangditerbitkan
4.500Sertifikat
7. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhisyarat-syarat sanitasi
6Pelabuhan
2 Meningkatnyapencegahan danpengendalian penyakittular vector dan zoonotic
8. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor padawilayah perimeter danbuffer area
6Pelabuhan
3 Menurunnya penyakitmenular langsung
9. Jumlah orang yangmelakukan skriningpenyakit menularlangsung
500 Pasien
4 Meningkatnya DukunganManajemen danPelaksanaan TugasTeknis Lainnya PadaProgram Pencegahandan PengendalianPenyakit
10. Jumlah dokumendukungan manajemendan tugas teknis lainnya
40Dokumen
11. Jumlah peningkatankapasitas SDM bidangP2P
20 Pegawai
12. Jumlah pengadaansarana prasarana 11 Paket
13
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja OrganisasiPengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan instrumen dan
metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja secara khusus merupakan
kegiatan memantau dan menilai serta membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana atau target.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dengan menggunakan strategi
yang telah ditetapkan oleh dokumen Rencana Strategis/Penetapan Kinerja
Kinerja sasaran merupakan integrasi hasil/pencapaian berbagai
pelaksanaan kegiatan, baik pelaksana program maupun berbagai lintas program
dan lintas sektor yang terlibat langsung serta saling berhubungan. Kinerja yang
akan di ukur merupakan indikator sasaran program pencegahan dan
pengendalian penyakit di Pintu Masuk Negara. Biasanya data indikator kinerja
didapatkan hasil survei yang dilakukan dalam interval waktu tertentu (1 tahunan,
3 tahunan, atau 5 tahunan) tergantung jenis indikator keberhasilan yang di ukur.
Sasaran strategis merupakan hasil yang akan di capai secara nyata oleh
KKP Kelas III Gorontalo dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mengetahui pencapaian sasaran,
diukur melalui indikator-indikator KKP Kelas III Gorontalo yang telah ditetapkan.
Sasaran strategis KKP Kelas III Gorontalo adalah sebagai berikut :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
2. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan
zoonotik.
3. Menurunnya penyakit menular langsung.
4. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program pencegahan dan pengendalian penyakit.
Analisis capaian kinerja dari masing-masing sasaran strategis KKP Kelas III
Gorontalo adalah sebagai berikut :
14
Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan
indikator sebagai berikut :
Tabel 3 : Evaluasi Hasil Pencapaian KinerjaKKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
NO
SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET REALIS
ASI KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kabupaten/kot
a yangmelakukanpemantauankasus penyakitberpotensikejadian luarbiasa (KLB)dan melakukanresponpenanggulangan terhadapsinyal KLBuntukmencegahterjadinya KLB
1. Jumlah alatangkut sesuaidengan standarkekarantinaankesehatan
9.500Sertifikat
7.901Sertifikat
TidakTercapai
2. Persentaserespon SinyalKewaspadaanDini (SKD),KLB danbencana diwilayahlayanan KKP
100 % 100 % Tercapai
3. Jumlah deteksidini dalamrangka cegahtangkal masukdan keluarnyapenyakit
23Sertifikat
31Sertifikat
Melebihitarget
4. Jumlahpelayanankesehatanpada situasikhusus
6 Posko 6 Posko Tercapai
5. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDyangmempunyaikebijakankesiapsiagaandalampenanggulangan kedaruratankesehatanmasyarakatyangberpotensiwabah
2Pelabuha
n
2Pelabuha
nTercapai
6. Jumlah 4.500 4.222 Tidak
15
sertifikat/suratijin layanankesehatanlintas wilayahyangditerbitkan
Sertifikat Tercapai
7. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDyangmemenuhisyarat-syaratsanitasi
6Pelabuha
n
6Pelabuha
nTercapai
2 Meningkatnyapencegahandanpengendalianpenyakit tularvector danzoonotic
8. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDbebas vektorpada wilayahperimeter danbuffer area
6Pelabuha
n
6Pelabuha
nTercapai
3 Menurunnyapenyakitmenularlangsung
9. Jumlah orangyangmelakukanskriningpenyakitmenularlangsung
500Pasien
516pasien
MelebihiTarget
4 MeningkatnyaDukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnya PadaProgramPencegahandanPengendalianPenyakit
10. Jumlahdokumendukunganmanajemendan tugasteknis lainnya
40Dokumen
40Dokumen Tercapai
11. Jumlahpeningkatankapasitas SDMbidang P2P
20Pegawai
20Pegawai Tercapai
12. Jumlahpengadaansaranaprasarana
11 Paket 10 Paket TidakTercapai
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan.a. Definisi Operasional
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
Kesehatan dalam periode satu tahun
16
.
b. Rumus Capaian Indikator :Pengukuran cakupan indikator ini dilakukan dengan menggunakan rumus :
∑Akumulasi jumlah hasil PHQC dan SSCEC dalam
satu tahun X 100%Target Tahunan
Tabel 4Jumlah Alat Angkut Sesuai dengan Standar Kekarantinaan Keehatan
KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Dokumen Target Realisasi %
Jumlah PHQC dan SSCEC 9.500 7.901 83.16Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisi KinerjaPada rencana aksi kegiatan KKP Kelas III Gorontalo untuk indikator
kinerja Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kesehatan ditetapkan
sebesar 9.500 sertifikat akumulasi dari jumlah PHQC dan SSCEC namun
yang terealisasi hanya 7.901 sertifikat (83.16 %).
Hasil ini belum memenuhi target yang telah ditetapkan, namun sudah
dalam kategori baik yaitu sebesar 83.16 %.
Persentase yang dicapai dari indikator ini tidak memenuhi target nasional.
Target nasional untuk indikator ini adalah 95 %.
Ada beberapa upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi target yang
telah di tetapkan yaitu :
1. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program antar instansi.
2. Melakukan pertemuan dengan pemilik kapal
3. Peningkatan kapasitas petugas dalam hal pelayanan.
Permasalahan :
Ada beberapa faktor penyebab tidak terpenuhinya target yang telah
ditetapkan, antara lain adalah :
1. Banyak kapal yang tidak beroperasi lagi, dikarenakan oleh dokumen kapal
yang tidak berlaku.
17
2. Prosedur pengurusan dokumen kapal yang sulit bagi nelayan, sehingga
nelayan tidak beroperasi.
3. Faktor cuaca yang sangat ekstrim untuk wilayah sulawesi.
Usul Pemecahan Masalah1. Memfasilitasi pertemuan lintas sektor antara KKP Kelas III Gorontalo, pihak
nelayan dan KSOP dan pemerintah daerah, kemudian melakukan
brainstorming untuk memecakan masalah yang ada
2. Melakukan coffee morning dengan pihak KSOP untuk sinkronisasi data.
2. Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencanadi Wilayah Layanan KKPa. Definisi Operasional
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari
24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
b. Rumus Capaian Indikator :Pengukuran cakupan indikator ini dilakukan dengan menggunakan rumus
∑Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang
direspon kurang dari 24 jam X 100%Jumlah SKD
Tabel 5Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana
di Wilayah Layanan KKPKKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Kegiatan Target Realisasi %
Respon SinyalKewaspadaan Dini (SKD),
KLB dan Bencanadi Wilayah Layanan KKP
100 % 100 % 100 %
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
18
c. Analisis KinerjaPada indikator ini dapat dilihat bahwa respon sinyal kewaspadaan dini
(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP 100 %.
Hasil koordinasi lintas sektor antara KKP Kelas III Gorontalo dan
Puskesmas yang ada di wilayah Kerja KKP tidak ada peningkatan kasus yang
signifikan yang mengarah pada kejadian KLB, sehingga untuk respon
terhadap sinyal kewaspadaan dini untuk penyakit ppotensial KLB tidak ada.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah
1. Fasilitasi, advokasi, supervisi dan bimbingan teknis terhadap pengelola
program dan koordinator di wilayah kerja.
2. Peningkatan kapasitas petugas dalam rangka kekarantinaan
3. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program antar instansi.
Permasalahan1. Sering terjadi pergantian petuas surveillance di puskesmas wilayah kerja
KKP Kelas III Gorontalo, sehingga menyulitkan dalam berkomunikasi.
Usul Pemecahan Masalah1. Melakukan pelatihan surveillance dasar tentang penanggulangan KLB di
wilayah kerja masing-masing
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnyapenyakita. Definisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik layanan
lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam
periode satu tahun
b. Rumus Capaian IndikatorCara pengukuran capaian indikator adalah dengan menggunakan rumus
berikut :Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan
surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun
∑ Akumulasi jumlah sertifikat COP tahun 2018 X 100%Jumlah target COP tahun 2018
19
Tabel 6Jumlah penerbitan dokumen COPKKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Dokumen Target Realisasi %
COP23
Sertifikat31
Sertifikat134,78
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisi KinerjaTabel diatas menunjukkan bahwa realisasi yang dicapai pada penerbitan
dokumen COP melebihi target yang di tetapkan yaitu 134,78 %. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kedatangan kapal asing diwilayah
kerja KKP Kelas III Gorontalo
Untuk tahun 2019 akan direncanakan penetapan target sebanyak 30
sertifikat COP.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah
1. Peningkatan kapasitas petugas dalam rangka kekarantinaan
2. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program antar instansi.
3. Sosialisasi Dokumen kekarantinaan.
Permasalahan1. Waktu kedatangan kapal asing tidak bisa di prediksi. Sehingga waktu
petugas pemeriksa tidak efisien
2. SDM masih kurang
Usul Pemecahan Masalah1. Lebih intens lagi dalam hal koordinasi dengan petugas darat
2. Membuka peluang pindah bagi ASN pemda untuk pindah ke KKP Kelas III
Gorontalo melalui mekanisme mutasi eksternal.
20
Efisiensi AnggaranPada indikator ini terjadi efisiensi anggaran yaitu pada penganggaran tahun
2018 yang dianggarkan hanya 23 pemeriksaan kapal asing, namun yang
terealisasi sebanyak 31 pemeriksaan kapal.
4. Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khususa. Definisi Operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus
tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam periode satu
tahun.
b. Rumus Capaian IndikatorUntuk mengukur capaian indikator pada kegiatan ini adalah dengan
menggunakan rumus berikut :
∑Akumulasi Jumlah Posko Lebaran, Tahun Baru dan
Natal Tahun 2018X 100%Target Jumlah Posko Tahun 2018
Tabel 7Jumlah Posko Lebaran, Natal dan Tahun Baru
KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Jumlah Posko Target Realisasi %
6 6 6 100Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analis KinerjaPada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pelayanan pada situasi
khusus seperti Posko lebaran, posko natal dan tahun baru terealisasi 100 %.
6 (Enam) posko tersebut terdiri dari posko pelabuhan laut kota Gorontalo,
posko Bandara Djalaluddin Gorontalo, posko Pelabuhan Tilamuta, posko
pelabuhan paguat, posko pelabuhan kwandang dan posko pelabuhan anggrek.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah
21
1. Koordinasi lintas sektor.
2. Pembekalan bagi para petugas piket posko
3. Rapat evaluasi internal.
4. Rapat evaluasi eksternal.
Permasalahan :1. Jumlah SDM yang bertugas saat piket sangat minim.
2. Sarana dan prasarana posko belum lengkap
Usul Pemecahan Masalah :1. Meminta tambahan personel dari dinas kesehatan, khususnya bagi petugas
Puskesmas yang berada di wilayah kerja KKP.
2. Mengusulakn pengadaan sarana prasarana khusus posko
5. Jumlah Pelabuhan/ Bandara/PLBD yang mempunyai kesiapsiagaandalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yangberpotensi wabaha. Definis Operasional
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah.
b. Rumus Capaian IndikatorUntuk mengukur capaian indikator pada kegiatan ini adalah dengan
menggunakan rumus berikut :
∑Jumlah Pelabuhan yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan dokumen renkonX 100%Target tahun 2018
Tabel 8Pelabuhan yang Memiliki Kebiajaan Kesiapsiagan Dokumen Renkon
KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Kegiatan Target Realisasi %
Pelabuhan yang memilikikebiajaan kesiapsiagan
dokumen renkon
2 2 100
22
c. Analis KinerjaTahun 2018 KKP Kelas III Gorontalo melakukan rencana kontigensi untuk
pelabuhan laut dan bandar udara. Kedua lokasi ini sudah memmpunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah.
Target ini telah terealisasi 100 % dan di tahun 2019 akan di tambah
dengan pelabuhan yang lain yang akan di susun rencana kontigensi.
Hasil yang dicapai oleh KKP Kelas III Gorontalo sudah melebihi target
nasional. Untuk target nasional 82 % dan hasil yang di capai KKP Kelas III
Gorontalo sebesar 100%
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah
1. Koordinasi dengan unit pembina.
2. koordinasi dengan lintas sektor yang terkait.
3. Peningkatan SDM bagi petugas .
Permasalahan :1. Petugas yang terlibat dalam rencana kontigensi selalu berganti-ganti
Usul Pemecahan Masalah :1. Mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menugaskan khusus
kepada petugas-petugas yang terlibat dalam rencana kontigensi.
6. Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah yang diTerbitkana. Definisi Operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan
yang diterima dalam periode satu tahun.
b. Rumus Capaian IndikatorUntuk mengukur capaian indikator pada kegiatan ini adalah dengan
menggunakan rumus berikut :
∑
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikatizin angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah,jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun
X 100%Target Tahun 2018
23
Tabel 9Jumlah Sertifikat Izin Laik Terbang, Sertifikat Izin Angkut Orang Sakit,
Sertifikat Izin Angkut Jenazah, legalisasi ICVKKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Dokumen TargetRealisasi
Dokmen yangKelaur
%
JumlahSKLT, SIPOS, SIAJ, ICV 4.500 4.222 93.82
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisis KinerjaTarget penerbitan sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah di
tetapka sebanyak 4.500 sertifikat, namun yang terealisasi sebanyak 4.222
sertifikat (93.82). Meskipun cakupan realisasi dibawah target, namun
prsesntase cakupan sudah sangat baik, yaitu sebesar 93.82 %
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah
1. Fasilitasi, advokasi, supervisi dan edukasi terhadap pengelola travel
2. Koordinasi dengan pihak kemenag terkait dengan dokumen umroh.
3. Pelacakan penyakit menular terhadap masyarakat yang telah selesai
melaksanakan umroh
4. Sosialisasi Dokumen kekarantinaan.
5. Melakukan penyuluhan kepada calon jamaah umroh pada saat
melakukan vaksinasi
Hambatan yang ditemui adalah :1. Masih ditemukan bebeberap travel yang memberangkatkan jamaah tanpa
pemberian vaksinasi meningitis.
2. Masih terindikasi pemalsuan dokumen ICV.
Pemecaha Masalah :2. Memberikan peringatan kepada pihak travel dan memberikan edukasi
pentingnya vaksinasi meningitis bagi jamaah umroh.
3. Koordinasi dengan pihak kemenag dalam melakukan pemeriksaan
dokumen ICV
24
7. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi Syarat-SyaratSanitasi.a. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat
penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
b. Rumus Capaian Indikator
∑Akumulasi jumlahpelabuhan/Bandara/PLBD yangmempunyai TPM dan PAB Memenuhi Syarat
X 100%Target Tahun 2018
Tabel 10Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai TPM dan PAB
Memenuhi Syarat KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Indikator Target Realisasi %
TPM dan PAB MemenuhiSyarat
6 Pelabuhan 6 Pelabuhan 100
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisis KinerjaPada tahun 2018 di targetkan 6 pelabuhan yang memiliki TPM dan
penyediaan air bersih memenuhi syarat di akhir tahun. Dari target 6
pelabuhan terealisasi 100 %.
Jika di bandingkan dengan KKP Kelas III Poso untuk indikator ini, KKP
Kelas III Gorontalo tercapai 100 % sedangkan untuk KKP Kelas III Poso
sebesar 55,56 %
Upaya yang dilakukan adalah
1. Fasilitasi, advokasi, supervisi pada pemilik TPM dan PAB
2. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program antar instansi.
Permasalahan :Meskipun capaian indikator tahun 2018 telah mencapai target, namun masih
saja di temui permasalahan yaitu, Kurangnya dukungan peraturan dalam hal
25
pengawasan dan pemeriksaan kualitas air bersih di wilayah
pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat negara.
Usul pemecahan masalah :Advokasi ke pemerintah pusat terkait peraturan dalam hal pengawasan dan
pemeriksaan kualitas air bersih di wilayah pelabuhan/bandara/pos lintas batas
darat/alat angkut.
8. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeterdan buffer areaa. Definis Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan
kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6
b. Rumus Capaian IndikatorAkumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1,
HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan
kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun:
∑Jumlah Pelabuha/Bandara/PLBD Bebas Vektor
X 100%Target Tahun 2018
Tabel 11Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area KKP Kelas III Gorontalo Tahun 2018
Kegiatan Target Realisasi %
Pelabuhan/Bandara Bebas Vektor6
Pelabuhan6
Pelabuhan100
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisis KinerjaPengamatan dan pengendalian Vektor penular merupakan upaya untuk
memutus mata rantai penularan penyakit yang bersumber dari binatang. Sejak
26
tahun 2015 sampai dengan 2017 KKP Gorontalo 100 % merealisasikan
kegiatan yang telah direncanakan setiap tahunnya.
Pada tahun 2018 target indikator pelabuhan/bandara yang bebas vektor
diakhir tahun sebanyak 6 pelabuhan dan terealisasi 100 %.
Jika di bandingkan dengan capaian KKP Kelas III Poso pada indikator ini
hanya mencapai 77.78 %.
Hasil yang dicapai pada indikator ini sesuai dengan target nasional yaitu
100 %.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target adalah :
1. Survey dan pemberantasan vektor
2. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program antar instansi.
Permasalahan :Meskipun telah mencapai target namun masih ditemukan masalah, yaitu pada
pengelolaan SDM yang di tunjuk untuk membantu petugas. Sebagian besar
SDM yang di tunjuk merupakan masyarakat setempat yang juga mempunyai
pekerjaan utama.
Usul pemecahan masalah :Lebih intens melakukan promosi kesehatan, agar semua masyarakat terpapar
dengan tatacara penanganan masalah kesehatan yang di mulai dari diri
sendiri dan keluarga.
9. Jumlah Orang yang melakukan skrining penyakit menular langsunga. Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya.
b. Rumus Capaian IndikatorUntuk mengukur capaian indikator pada kegiatan ini adalah dengan
menggunakan rumus berikut :
∑
Akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining penyakitmenular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam
satu tahunX 100%Target Tahun 2018
27
Tabel 12Akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular
meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahunKKPKelas III Gorontalo Tahun 2018
Kegiatan Target Realisasi %
Skrining penyakit TB, HIV danAIDS
500Pasien
516Pasien
103,2 %
Sumber : Data Sekunder Laporan Tahunan 2018
c. Analisis KinerjaProvinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang peningkatan jumlah
kasus penderita HIV dan AIDS sangat tinggi. Tahun 2018 jumlah penderita
HIV/AIDS sebanyak 400 orang meningkat dari tahun 2017 yang hanya 362
orang (Kompas.com; 1 september 2018).
Jika telah terinveksi HIV maka banyak penyakit yang ikut masuk
diantaranya adalah TBC.
Pada tahun 2018 KKP Kelas III Gorontalo telah menetapkan target 500
pasien yang di skrining TB, HIV dan AIDS, dan hasil yang di capai melebihi
target, yaitu sebanya 516 orang yang di skrining (103,2 %).
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target layanan pengendalian
TB, HIV dan AIDS di tahun 2018 adalah :
1. Peningkatan kapasitas petugas pengelola program TB, HIV, AIDS dan
IMS
2. Melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan dan dinas
pendidikan dalam rangka penanggulangan penyebaran TB, HIV, AIDS
dan IMS.
Permasalahan :1. Kurangnya SDM dilingkungan KKP Kelas III Gorontalo.
2. Layanan di KKP Kelas III Gorontalo adalah layanan terbatas, sehingga
selesai penyuluhan tidak langsung di tindaklanjuti dengan pemeriksaan
28
sample darah sebagimana dilakukan oleh dinas kesehatan dan
puskesmas.
Usul pemecahan masalah :1. Menguslkan penambahan personil petugas khususnya dokter dan perawat.
2. Mengusulkan permintaan alat rapid test HIV, AIDS dan IMS.
10. Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnyaa. Definisi Operasional
Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis Dokumen antara lain
RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, LAKIP,
Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev
Bappenas, LEB dalam periode satu tahun
b. Kondisi yang dicapaiAkumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari :
1. RKAKL/DIPA (awal dan revisi) : 2 dokumen
2. Laporan Tahunan : 1 dokumen
3. Laporan Keuangan : 2 dokumen
4. Laporan BMN : 2 dokumen
5. Laporan Kinerja : 1 dokumen
6. Profil : 1 dokumen
7. Proposal PNBP : 1 dokumen
8. Dokumen kepegawaian : 2 dokumen
9. e monev DJA : 12 dokumen
10. e monev Bappenas : 4 dokumen
11. Laporan Eksekutif Bulanan : 12 dokumen
11. Jumlah Peningakatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).a. Definisi Operasional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun
b. Kondisi yang dicapaiAkumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti
oleh SDM KKP Kelas III Gorontalo dalam kurun waktu satu tahun adalah
29
sebanyak 20 orang. Hasil ini sudah sesuai dengan target indikator tahun 2018
yaitu 20 orang, sehingga hasil yang dicapai adalah 100 %
12. Jumlah Pengadaan Sarana dan PrasaranaDalam pelaksanaan kegiatan dan program KKP Kelas III Gorontalo, ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai. Pada tahun 2018
ditargetkan peningkatan sarana dan prasarana sebanyak 11 Unit sarana dan
terealisasi 10 Unit
B. Realisasi Anggaran :Dukungan anggaran di KKP Kelas III Gorontalo sebagian besar
diarahkan pada pencapaian kinerja. Sumber daya Anggaran rangka
pencapaian kinerja tersebut berasal dari APBN yang masuk dalam DIPA
Tahun 2016. Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo
mempunyai Alokasi Rp. 8.859.604.000 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 8.636.508.934 (97 %).
Tabel 13Realisasi Anggaran
Penjabaran realisasi anggaran adalah sebagai berikut :
NO
OUTPUTRKAKL TARGET ANGGARAN REALISASI %
(1)
(2) (3) (4) (5) (6)
1 LayananKewaspadaanDini PenyakitBerpotensiKLB
31Layanan
Rp. 90.510.000 Rp. 90.360.000 99.83
a. LayananKewaspadaan dinipenyakitberpotensiKLB di KKP
1Layanan
Rp. 29.460.000 Rp. 29.460.000 100
b. LayananKesehatanpada situasikhusus
30Layanan
Rp. 61.050.000 Rp. 60.900.000 99.75
2 LayananKekarantinaanKesehatan
616Layanan
Rp.1.743.103.000 Rp.1.736.991.250 99.65
a. Layanan 1 Rp.1.488.457.000 Rp.1.486.629.250 99.88
30
PelaksanaanKekarantinaan Kesehatandi KKP
Layanan
b. LayananKekarantinaan Kesehatandalam rangkapenerbitanCOP(certificate ofpratique)
15Layanan
Rp. 8.250.000 Rp. 8.250.000 100
c. LayananKekarantinaan Kesehatandi BandarUdara
96Layanan
Rp. 52.416.000 Rp. 52.416.000 100
d. LayananKekarantinaan Kesehatandalam rangkapenerbitanPHQC (PortHealthQuarantineClearence)
360Layanan
Rp. 131.040.000 Rp. 131.040.000 100
e. LayananKekarantinaan Kesehatandi PelabuhanPenyeberangan
96Layanan
Rp. 52.416.000 Rp. 52.416.000 100
f. LayananPemeriksaanP3K Kapal
30Layanan
Rp. 4.650.000 Rp. 4.650.000 100
g. Layanankegawatdaruratandan rujukan
6Layanan
Rp. 3.690.000 Rp. 1.590.000 43.08
h. LayananPengawasanTindakanPenyehatanAlat Angkut
12Layanan
Rp. 2.184.000 Rp. 0 0
3 LayananCapaianEliminasiMalaria
1Layanan
Rp. 89.168.000 Rp. 89.162.000 99.99
a. Layananpelaksanaan
1 Rp. 89.168.000 Rp. 89.162.000 99.99
31
pengendalianmalaria dipelabuhan/bandara/PLBDN
Layanan
4 Layananpengendalianvektor danbinatangpembawapenyakit
25Layanan
Rp. 624.832.000 Rp. 594.415.664 95.13
a. Layananpelaksanaanpengendalianvektor danbiatangpembawapenyakit dipelabuhan/bandara/PLBDN
1Layanan
Rp. 315.995.000 Rp. 314.895.864 99.65
b. Layananpengendalianvektor DBD
12Layanan
Rp. 184.428.000 Rp. 155.561.200 84.33
c. Layanansurvey vektorpes
6Layanan
Rp. 96.359.000 Rp. 96.212.200 99.84
d. Layananpengendalianvektor diare
4Layanan
Rp. 12.625.000 Rp. 12.438.300 98.52
e. Layananpengendalianvektormalaria
2Layanan
Rp. 15.425.000 Rp. 15.308.100 99.24
5 LayananPencegahandanPengendalianHIV AIDS
21Layanan
Rp. 64.590.000 Rp. 64.590.000 100
a. Deteksidini HIVAIDS
1Layanan
Rp. 57.978.000 Rp. 57.978.000 100
b. Layanantest HIVdan IMSdi KKP
20Layanan
Rp. 6.612.000 Rp. 6.612.000 100
6 LayananPengendalianTBC
7Layanan
Rp. 70.410.000 Rp. 70.410.000 100
a. Layanandeteksi
1 Rp. 44.400.000 Rp. 44.400.000 100
32
diniterdugaTBC(UPT/KKP)
Layanan
b. LayanandeteksidiniterdugaTBCwilayahKerjaKKP
6Layanan
Rp. 26.010.000 Rp. 26.010.000 100
7 IntensifikasiPenemuanKasus Kusta
1Layanan
Rp. 50.000.000 Rp. 48.828.100 97.65
a. IntensifikasiPenemuanTerdugaKasusdalamUpayaPencegahan danPengendalianPenyakitKusta(UPT)
1Layanan
Rp. 50.000.000 Rp. 48.828.100 97.65
8 Layanandukunganmanajemensatker
1Layanan
Rp.1.174.040.000 Rp.1.177.912.848 100.32
9 LayananPerkantoran
1Layanan
Rp.5.630.274.000 Rp.5.497.734.203 97.64
Total Rp.9.536.927.000 Rp.9.370.404.065 98.25Sumber : Data Sekunder Laporan Keuangan 2017
33
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja KKP Kelas III Gorontalo tahun 2018 merupakan
sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Menteri
Kesehatan RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2018 dan sebagi sumber
informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Secara umum dapat disimpulkan KKP Kelas III Gorontalo telah dapat
merealisasikan program dan kegiatan tahun 2018 untuk mencapai misi, visi,
tujuan dan sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kemenkes RI dan
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III Gorontalo tahun 2015 – 2019.
Laporan kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan
dokumen perencanaan periode yang akan datang, pelaksana program dan
kegiatan serta berbagai kebijakan.
Keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2018 di harapkan dapat
menjadi parameter agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat
dilaksanakan secara lebih efektif dan efesian, sedangkan kekurangan dan hal-hal
yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat
dicari solusi serta dilaksanakan dengan mengedepankan profesionalisme di
lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo.