Katalog matapadi

16
KATALOG SERI SEJARAH

Transcript of Katalog matapadi

Page 1: Katalog matapadi

KATALOG

SERI SEJARAH

Page 2: Katalog matapadi

2 | KATALOG

Judul : KRONIK PERALIHAN NUSANTARAPenulis : Bayu WidiyatmokoCetakan : Januari 2014Ukuran : 14 cm x 20 cmTebal : xii+ 596 halISBN : 978-602-1634-08-0

Judul : KAMUS SEJARAH LENGKAPPenulis : Danto PamungkasCetakan : Maret 2014Ukuran : 15.5 cm x 23.5 cmTebal : viii+630 halISBN : 978-602-1634-10-3

Melalui pecahan-pecahan situs maupun ber-bagai catatan yang berhasil dan semakin banyak diketemukan tentang Nusantara se kurang-kurang-nya cukup apabila hanya untuk membuktikan adanya tamadun yang setanding dengan keemasan Persia, Cina, Romawi, hingga kebesaran Abassiyah dan Turki Osmani. Pada masanya dulu, leluhur orang Nusantara adalah suatu masyarakat dengan pencapaian budaya amat mengagumkan. Dan, oleh karena itu mustahil apabila kerajaan-kerajaan di Nusantara dulu hanya menjadi penonton yang pasif menyaksikan pentas persaingan berbagai imperium dan emporium bangsa-bangsa di sekelilingnya.Semenjak Jalur Sutra --yang melalui darat-- ditinggalkan, Nusantara secara langung menjadi kunci pertemuan dagang dan daerah-daerah di Mediterania, Teluk Persia, Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Hal mi dimungkinkan karena Nusantara memang sudah sejak lama men jadi pemasok utama bagi kebutuhan pasar rempah-rempah yang amat dibutuhkan dunia. Di pelabuhan-pelabuhan milik Sriwijaya, Sunda, Pasai, Majapahit, hingga Malaka, Aceh, Banten dan Makassar, pelaut-pelaut dan berbagai benua datang dan berlomba-lomba mempertunjukkan reputasinya.

Masa lalu umat manusia dengan segala aspeknya selalu menarik untuk dibicarakan dan ditelaah. Sebab banyak aspek menarik yang dapat dijadikan pelajaran untuk bekal dalam menempuh masa depan. Sayangnya, tidak semua orang mempunyai waktu untuk menelaah kehidupan manusia di masa lalu.Buku yang disusun sebagai ensikiopedi ringkas ini, dapat dijadikan dasar untuk memahami kehidupan manusia di masa lalu. Dengan memuat lebih dan seribu entry mengenai tokob, peristiwa, tempat, dan benda-benda serta berbagai hal lain yang berkaitan dengan sejarah, buku ini menghadirkan semacam “pintu” untuk mempelajani masa lalu.Dengan materi yang divenifikasi melalui berbagai referensi terpilih yang kemudian disusun secara alfabetis dan dengan bahasa lugas, buku ini tidak hanya memberikan rujukan yang shahih namun juga mudah disimak oleh siapa pun. Selain itu, setiap entry didesain saling berkait sehingga dapat membentuk satu benang merah.

Page 3: Katalog matapadi

KATALOG | 3

Judul : GRAND OLD MAN OF THE REPUBLIC Haji Agus Salim Dan Konflikpolitik Dalam

SarekatIslamPenulis : Suradi, SSCetakan : Maret 2014Ukuran : 14 cm x 21 cmTebal : xxx+168 halISBN : 978-602-1634-11-0

Tahun 1825-1830, Belanda kalang-kabut akibat perlawanan yang dikobarkan seorang bangsawan Kasultanan Yogyakarta, Pangeran Diponegoro. Dipandang dan berbagai segi, perlawanan ter-sebut, yang kemudian disebut sebagai Perang Jawa. Dengan melihat akibat yang begitu besar pada Perang Jawa tersebut, tidak berlebihan rasanya jika Pangeran Diponegoro, tokoh dan ikon Perang Jawa, disebut sebagai salah satu panglima hebat dalam sejarah, baik sejarah nasional maupun dunia. Tumbuh sebagai seorang bangsawan Kraton, putra dan Sultan Yogyakarta, Pangeran Diponegoro memilih untuk hidup di luar tembok istana dan bergaul dengan masyarakat biasa sehingga dapat melihat langsung pen-deri taan rakyat yang tertindas oleh kebijakan penguasa Belanda. Kepedulian terhadap nasib rakyat inilah yang menjadi motivasi terbesar Pangeran Diponegoro dalam mengobarkan per lawanan dan sekaligus menjadikannya se-bagai sosok yang abadi dalam ingatan kita. Buku ini adalah sebuah catatan kecil yang men-coba menelusuri jejak perjuangan Pangeran Diponegoro: Ksatria Perang JawaJudul : DIPONEGORO Ksatria Perang JawaPenulis : A. Kresna AdiCetakan : April 2014Ukuran : 14 cm x 21 cmTebal : viii+ 132 halISBN : 978-602-1634-01-1

Bayangkanlah, apakah yang akan dikatakan Agus Salim ketika ia berhadapan dengan dilema, yang akhirnya menentukan ia memilih politik ko-operasi, bahwa strategi partai-partai yang “bekerja sama” itu sama sekali tidak mendapat tanggapan apa-apa dari pemerintah kolonial?Dan, ketika radio Bandung mengakhiri siarannya yang terakhir, karena kedatangan tentara Jepang, sang penyiar dengan nada sendu berkata, “Vaarwel, tot betere tidjen”. Tetapi waktu yang lebih baik itu tak akan pernah kembali. Periode akhir dari “zaman Kolonial” adalah saat “bertepuk sebelah tangan” dan ketika hasrat kerja sama anak jajahan dianggap sebagai permintaan anak kecil yang tak perlu diladeni. Mestikah diherankan, kalau kemudian, di tahun 1945 Belanda yang ingin kembali, harus menemukan kenyataan bahwa “tempo doeloe” tak akan kembali lagi. Zaman “normal” pun telah berakhir selama-lamanya.Tidak ada tokoh yang menjalani lingkaran dari ko-operasi kembali ke ko-operasi ini seutuhnya selain dari Haji Agus Salim. Dalam sejarah Indonesia ia dikenang sebagai pemikir Islam, tokoh pergerakan; dan, barangkali yang akan selalu melekat pada dirinya sepanjang sejarah sebagai “GrandOldManof the Republic”, karena perannya dalam sejarah Revolusi kemerdekaan (1945-1949).

Page 4: Katalog matapadi

4 | KATALOG

Judul : PROKLAMASI ; SebuahRekonstruksiPenulis : Osa Kurniawan IlhamCetakan : Maret 2013Ukuran : 15.5 x 23.5 cmTebal : xx+342 halISBN : 978-602-19218-6-9

TAHUKAN ANDA?- Kalau sang prokLamator pernah kecipratan air

kencing kala mempersiapkan kemerdekaan kita?- Kalau sebotol air susu bayi pernah merepotkan

para pemuda “penculik” proklamator?- Kalau sebuah jarum suntik berjasa besar dalam

peristiwa proklamasi kemerdekaan?- Kalau naskah proklamasi sempat dibuang ke tong

sampah?- Kalau mikrofon sempat ngadat saat Bung Karno

membacakan teks prokiamasi?- Kalau Angkatan Laut Jerman juga terlibat dalam

peristiwa proklamasi?- Kalau berita tentang proklamasi itu sudah

diketahui dunia sebelum teksnya dibacakan?- Kalau ada naskah proklamasi lain yang terburu-

buru dibacakan sebelum 17 Agustus 1945?Tidak perlu mengernyitkan dahi untuk tahu jawaban dan pertanyaan-pertanyaan di atas. Dilengkapi dengan kisah dan gambar yang menarik, selagi membaca halaman demi halaman dalam buku ini Anda bisa membayangkan din sebagai seorang detektif.Kalau biasanya seorang detektif dan ahli forensik membuat rekonstruksi sebuah peristiwa kriminal, kali ini Anda akan berperan sebagai detektif untuk merekonstruksi urutan kejadian, jam demi jam, tempat demi tempat, pelaku demi pelaku, dalam sebuah peristiwa paling bersejarah di Indonesia. Apalagi kalau bukan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945!

Polisi Istimewa dibentuk untuk memenuhi kebutuhan Jepang demi mempertahankan wilayah Indonesia yang telah direbutnya dari tangan Belanda. Setelah Jepang menyerah, keberadaan Polisi Istimewa sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia dalam mengawal proklamasi 17 Agustus 1945 mengingat Polisi Istimewa dan Pamong Praja merupakan satu-satunya modal awal Republik Indonesia ketika baru diproklamirkan.Kesetiaan Polisi Istimewa terhadap Republik Indo-nesia terbukti ketika seorang Inspektur Polisi Satu Moehammad Jasin berani memproklamirkan Polisi Istimewa sebagai Polisi Republik Indonesia. Usaha yang menjadi pelopor semangat rakyat Jawa Timur dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak hanya itu, sifat-sifat heroiknya juga menyebabkan semangat arek-arek Surabaya berkobar-kobar, sehingga wajar jika dikatakan bahwa tanpa Polisi Istimewa, maka Pertempuran 10 November 1945 pun tak pernah ada.Buku ini secara khusus mengulas sejarah perjuangan Polisi Istimewa di Jawa Timur pada masa kemerdekaan, peran dalam perjuangan, dan eksistensinya di masa kemerdekaan. Tidak hanya itu, buku ini juga meng-ungkapkan kisah-kisah perjuangan Polisi yang belum pernah diketahui oleh masyarakat luas dan dilengkapi berbagai foto dan dokumentasi yang belum pernah dilihat oleh masyarakat umum.Judul : PASUKAN POLISI ISTIMEWAPenulis : Lorenzo Yauwerissa & Pusat Sejarah PolriCetakan : November 2013Ukuran : 15.5 cm x 23 cmTebal : viii+132 halISBN : 978-602-95337-1-2

Page 5: Katalog matapadi

KATALOG | 5

Judul : Di Balik Sejarah ZionismePenulis : Ralph SchoenmanCetakan : Pertama, 2013Ukuran : 14 cm x 21 cmTebal : xxxii + 222 hlmISBN : 978-602-1634-00-4

Meski bermula seperti sebuah perang saudara, namun kita bisa melihat bahwa pada hakikatnya Perang Korea merupakan kepanjangan dari per-seteruan dua kekuatan dunia yang saat ini lazim kita namai dengan Perang Dingin. Operasi kekuatan-kekuatan besar dunia dalam medan konflik tersebut menjadikan Perang Korea memiliki dimensi yang berbeda dari sekedar perang saudara. Perang inilah yang oleh para sejarawan sering kali disebut sebagai aksi militer pertama Perang Dingin.Semenanjung Korea, yang sejak lama berada di bawah kekuasaan Jepang, menjadi arena bagi kedua kekuatan besar dunia tersebut untuk menunjukkan kekuatan masing-masing. Sebenarnya, seluruh kom ponen di Semenanjung tersebut menginginkan untuk membentuk satu Korea, namun perbedaan ideologis yang diusung berbagai komponen di Korea tersebut membuat proses penyatuan tersebut menjadi rumit karena masing-masing kubu memiliki strategi, cara, dan gagasan tersendiri dalam mem persatukan Korea. Segera, perbedaan ini menciptakan dua kubu yang saling berkonflik dan pendukungnya masing-masing: Korea Selatan yang berideologi kapitalis dan didukung Amerika Serikat dan Sekutu melawan Korea Utara yang berideologi komunis dan didukung Uni Soviet dan Cina.

Judul : Perang Korea ; KonflikDuaSaudaraPenulis : Djati PrihantonoCetakan : Pertama, 2013Ukuran : 15,5 x 23,5 cmTebal : viii + 120 hlmISBN :

Ralph Schoenman telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan mengumpulkan begitu banyak in formasi. Akan sangat sulit untuk menyaingi analisisnya yang mendalam dan provokatif me-ngenai akar persoalan Palestina dan orang-orang Palestina yang terusir ini. Schoenman membuktikan, dengan dokumentasi yang sangat lengkap, bahwa sumber terbaik untuk me nerangkan dinamika riil dari kebijakan-kebijakan Israel adalah kerja para arsitek Zionisme. Dengan ke-mampuan yang sempurna dan pengetahuan men-dalam dia merajut fakta-fakta historis kaum Zionis.

“Ini adalah buku yang perlu dimiliki oleh siapa pun yang berupaya memahami “pemberontakan” yang dikobarkan rakyat Palestina saat ini. Kemampuan Schoenman menggali fakta dan menyusunnya menjadi kesimpulan yang tidak bisa dibantah me-rupakan berkah besar bagi kita. Rabbi Elmer Berger - Presiden American JewishAlternativestoZionism.

“Ralph Schoenman menunjukkan bagaimana Zio-nisme menyiksa rakyat Palestina dan menodai orang Yahudi. Buku ini merupakan sebuah doku-men yang membongkar itu semua.”MuhammadHallaj-EditorPalestinePerspective.

Page 6: Katalog matapadi

6 | KATALOG

Judul : KRONIK TNI 1945-1946Penulis : Aan RahmantoCetakan : Pertama, 2013Ukuran : 15,5 x 23 cmTebal : x + 162 hlmISBN : 978-602-19218-7-6

Berbagai fakta ringan, namun menarik, yang lazimnya luput dari buku-buku sejarah disajikan dalam buku ini. Fakta-fakta seperti salam “merdeka” yang ternyata merupakan salam resmi yang ditetapkan melalui maklumat pemerintah; tentang tentara Indonesia yang ternyata pada awalnya bermarkas di sebuah kamar hotel; tentang pendirian maskapai penerbangan nasional yang modal awalnya berasal dari iuran rakyat; tentang pertempuran Surabaya yang menjadi satu-satunya medan pertempuran di dunia yang menewaskan seorang jenderal Inggris; tentang adanya “Proklamasi Kedua” dari pemerintah Indonesia, disajikan dalam urutan kronologis, bahasa yang mudah dipahami, dan dilengkapi dengan gambar mengenai berbagai peristiwa bersejarah tersebut. Harus dicatat bahwa “fakta-fakta ringan” yang disajikan dalam buku ini bukannya tidak memiliki nilai historis. Fakta-fakta tersebut tetap memiliki nilai dan otentisitas sebagai sebuah fakta sejarah. Dengan ketelitian seorang pencatat, dan akurasi seorang sejarawan, penulis buku ini menyajikan kepada kita fakta-fakta, baik besar maupun kecil, berkaitan dengan sejarah dan perkembangan tentara kita.

Judul : Pertempuran Laut JawaPenulis : Adrianus Agung WCetakan : Pertama, 2012Ukuran : 15,5 x 23,5 cmTebal : xi + 154 hlmISBN : 978-602-19218-1-4

Setelah sukses menghantam Pearl Harbour, Jepang semakin gencar mengadakan ekspansi militernya. Didorong oleh motif untuk memperoleh cadangan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan industrinya serta ambisi untuk membangun imperium Jepang Raya, Jepang melancarkan operasi militer ekstensif ke kawasan-kawasan Asia lainnya, termasuk Indonesia yang dahulu masih dikenal dengan nama Hindia Belanda. Khusus untuk menguasai Indonesia, para petinggi militer Jepang menerjemahkan konsep ini menjadi apa yang dikenal sebagai strategi Gurita. Dari barat, wilayah Sumatra diserbu melalui semenanjung Malaya. Di timur, Manado direbut pasukan yang juga berangkat dari Mindanao, Filipina. Dengan gerakan yang cepat dan efektif, militer Jepang mencaplok satu demi satu wilayah Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda hingga akhirnya, terjadi pertempuran besar yang menandai takluknya pasukan Sekutu kepada Jepang: Pertempuran Laut Jawa. Melalui pertempuran inilah Jepang berhasil menunjukkan superioritasnya atas pasukan-pasukan dari Eropa dan sekaligus menguasai Indonesia.

Page 7: Katalog matapadi

KATALOG | 7

Judul : MENGAWAL TRANSISIPenulis : Aan RatmantoCetakan : April 2012 Ukuran : 14x21 cmTebal : viii + 156 halISBN : 978-602-18098-0-8

Judul : PASUKAN SILIWANGIPenulis : Aan RatmantoCetakan : Pertama, 2012Ukuran : 14 cm x 21 cmTebal : viii + 240 hlmISBN : 978-602-19218-4-5

Beberapa puluh tahun lalu ketika republik ini berada dalam masa krisis karena berbagai gangguan, baik dari luar maupun pemberontakan dari dalam negeri, tampil banyak orang yang rela berkorban mempertahankan keutuhan Indonesia yang saat itu masih sangat belia. Dengan heroisme, nasionalisme, dan loyalitas, para patriot ini berjuang tanpa mempedulikan apapun, bahkan meski harus mengorbankan nyawa mereka sendiri. Di antara para patriot tersebut, para personil Pasukan Siliwangi adalah salah satu kelompok yang turut berdiri di garis terdepan untuk mempertahankan keutuhan republik ini. Pasukan ini juga memikul tugas dan tanggung jawab yang berat, yang paling berat barangkali adalah tugas untuk meninggalkan markas mereka. Tugas berat ini, yang oleh para pakar kerap disebut sebagai Hijrah, membuat nasib Pasukan Siliwangi semakin memprihatinkan: sebelumnya, Pasukan ini kekurangan logistik dan persenjataan, setelah perintah Hijrah datang, Pasukan ini menjadi tidak memiliki markas.

Pada hari KEMIS tanggal 30 Juni 1949 kekuasaan Pemerintah di seluruh Daerah Istimewa Jogjakarta kembali di tangan Pemerintah Republik Indonesia, jang berkedudukan lagi di Ibu Kota Jogjakarta.Atas penetapan P.J.M. Presiden, Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, maka buat sementara waktu kekuasaan Pemerintah Republik, baik sipil maupun militer, di Daerah Istimewa Jogjakarta dipegang dan didjalankan oleh Menteri Negara Koordinator Keamanan dengan dibantu oleh segala Badan Pemerintahan dan Alat Kekuasaan serta Pegawai Negeri jang ada dan jang akan datang di Daerah Istimewa Jogjakarta.Segala Badan dan Peraturan Negara Repu-blik Indonesia jang ada sebelum hari tanggal pengembalian kekuasaan di tangan Pemerintah Republik Indonesia, langsung berlaku selama tidak diadakan ketentuan lain.Setelah keadaan mengidzinkan, maka segera P.J.M. Presiden, P.J.M. Wakil Presiden serta anggauta-anggauta Pemerintah Republik Indonesia lainnja kembali ke Jogjakarta.Jogjakarta, 30 Juni 1949.Atas nama PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAMENTERI NEGARA KOORDINATOR KEAMANANHAMENGKU BUWONO IX

Page 8: Katalog matapadi

8 | KATALOG

Judul : SOEDIRMAN Bapak Tentara IndonesiaPenulis : Ardian KresnaCetakan : Oktober 2011Ukuran : 15.5 cm x 23 cmTebal : viii+132 halISBN : 978-602-95337-1-2

Judul : KRONIK PERISTIWA MADIUN PKI 1948Penulis : SuratminCetakan : Februari 2012Ukuran : 14 cm x 21 cmTebal : viii+ 132 halISBN : 978-602-19218-2-1

Tanggal 18 September 1948, rakyat Indonesia dikejutkan dengan sebuah peristiwa besar: Para tokoh Partai Komunis Indonesia memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia yang berhaluan kiri. Tindakan ini merupakan bentuk koreksi terhadap Pemerintahan Soekarno yang menurut mereka semakin condong kepada kaum imperialis Barat. Dan, dengan proklamasi inilah lahir sebuah peristiwa yang menghadapkan saudara sebangsa dalam konflik bersenjata yang tentu saja tidak luput dari percikan darah dan cucuran air mata. Republik Indonesia yang masih sangat belia diuji. Ironisnya, ujian ini harus memperhadapkan teman seiring yang dulu bekerja sama mendirikan Republik ini dalam medan pertikaian senjata. Seperti lazimnya, terdapat banyak tafsir terhadap berbagai peristiwa bersejarah, demikian juga dalam Peristiwa Madiun ini. Masing-masing pihak yang terlibat dalam peristiwa ini memiliki pandangan, tinjuan, pendapat, bahkan argumen mereka. Namun kiranya segalanya yang telah terjadi dalam sejarah masa lalu Republik ini merupakan sebuah proses pendewasaan yang diperlukan untuk menjadi sebuah bangsa besar. Karena bagaimanapun, tanpa ujian, tanpa cobaan, sebuah bangsa tidak akan menjadi besar.

Page 9: Katalog matapadi

KATALOG

SERI MILITER

Page 10: Katalog matapadi

10 | KATALOG

Judul : RESIMEN PELOPORPenulis : Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis Cetakan : Cetakan Pertama, Januari 2011 Cetakan Kedua, Cetakan Revisi, September 2012 Ukuran : 15 cm x 22 cm Tebal : xiv +254 halISBN : 978-602-95337-0-5

Judul : INFANTERI TheBackboneoftheArmyPenulis : PriyonoCetakan : Januari 2012Ukuran : 15cm x 23 cmTebal : x+142 halISBN : 978-602-19218-0-7

Jauh di masa lalu ketika hiruk-pikuk mesin perang dan konfrontasi bersenjata masih meliputi air, udara, dan tanah Indonesia, ketika Republik ini masih berusia seumur jagung, pada masa ketika pemerintah berjuang untuk mempertahankan keberadaan Republik yang masih belia ini dari serangan penjajah Belanda dan rongrongan para pemberontak, dari tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia lahir sebuah pasukan khusus yang memiliki kemampuan dan keberanian menggetarkan. Sebuah pasukan yang dihormati oleh kawan dan disegani lawan. Sayangnya, gelombang sejarah menenggelamkan kesatuan ini dalam palung terdalam. Ketika terjadi pergantian penguasa, keberlangsungan pasukan ini berakhir. Ironisnya, kerja keras, pengorbanan, jasa, dan risalah mereka turut terkubur hingga seolah mereka tidak pernah ada. Dengan berbekal kesabaran, ketelitian, dan keuletan, mengumpulkan data dan melakukan wawancara, buku ini memaparkan kembali kisah mereka yang dilupakan, kisah para prajurit hebat yang pernah dilahirkan oleh Kepolisian Republik Indonesia: Heroisme Resimen Pelopor.

Ketika dilaksanakannya kebijakan RE-RA, banyak pihak yang mengkhawatirkan kekuatan militer Indonesia akan melemah, termasuk dari pihak tentara sendiri, maka hal ini terbantahkan ketika Belanda resmi mengumumkan Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Kekuatan TNI yang sebenarnya tampak dalam rangkaian aksi penyerbuan ke posisi-posisi Belanda. Mereka melakukannya dengan strategi pertempuran gerilya.Saat penggelaran pasukan di medan peperangan, pasukan infanteri ini bisa dibilang cukup efektif. Pukulan pasukan Belanda sering dimentahkan dengan gaya bertempur TNI yang mampu menyebar menghindari serangan dan kemudian melakukan regrouping dalam bentuk kantong-kantong perlawanan. Ketika tentara Belanda lengah, pasukan TNI muncul dengan serangan mematikan lalu dengan cepat menghilang. Inilah yang menjadi salah satu kelebihan pasukan infanteri Republik Indonesia ketika itu. Mereka mampu bertempur secara gerilya dalam melawan Belanda. Terlebih pasukan ini baru saja dilahirkan dalam dunia militer Indonesia. Peran mereka dalam setiap pertempuran bisa dikatakan sangat signifikan. Bahkan hingga sekarang.

Page 11: Katalog matapadi

KATALOG | 11

Judul : INDONESIAN SPECIAL FORCE Penulis : Petrik Matanasi dan F. Huda KurniawanCetakan : Agustus, 2010 Ukuran : 14 x 21 cmTebal : 136 halISBN : 978-602-95337-4-3

Judul : HANTU LAUT; KKOMarinirIndonesiaPenulis : Petrik Matanasi dan F. Huda KurniawanCetakan : Juli 2011Ukuran : 15.5 cm x 23 cmTebal : xiv+146 halISBN : 978-602-95337-8-1

Kemunculan Korps Marinir pada puncak kerusuhan tahun 1998 benar-benar menjadi sesuatu yang fenomenal. Tidak berlebihan kiranya jika tahun-tahun tersebut dianggap sebagai tahun yang sangat berarti bagi korps ini. Betapa tidak, setelah sempat agak ter-lupakan akibat sepinya pemberitaan, korps ini muncul dan berhasil menyita perhatian publik. Lebih dari itu, korps ini berhasil menorehkan kesan positif bagi banyak pihak dan memenuhi harapan banyak orang akan sosok tentara profesional, terlatih dengan baik, memiliki kemampuan tinggi, namun tetap simpatik dan ramah. Namun, sejarah Marinir membentang jauh melebihi tahun 1998. Fakta bahwa Indonesia sebagai negara maritim pernah memiliki kekuatan tempur di lautan yang mengagumkan. Pelbagai kisah yang dituturkan betapa heroiknya marinir pada masa Soekarno. Sebuah masa di mana marinir menjadi disegani dan sangat ditakuti oleh negara-negara tetangga. Dan sejak awal kemunculannya, korps ini telah mengalami pahit manis perubahan nasib yang terkadang terasa ekstrem. Pada tahun-tahun ketika Soekarno berkuasa, korps ini dimanjakan dan mendapatkan kemurahan yang barangkali sangat berlebihan. Lalu ketika Orde Baru berkuasa, Korps Marinir seolah dilemparkan ke titik ekstrem yang lain. Sejarah mencatat bagaimana masa Orde Baru hampir-hampir membuat korps ini terpuruk dan tanpa harapan.

Dimulai di Inggris, fenomena pembentukan organisasi pasukan khusus ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saat ini apa yang disebut sebagai pasukan khusus merupakan sebuah istilah yang mencangkup hampir semua hal–organisasi, pola perekrutan, pelatihan, kualifikasi, dan persenjataan. Di sisi lain, ruang lingkup tugas pasukan ini juga dibedakan dari tentara reguler dan dituntut untuk mampu bergerak dengan cepat, efisien, efektif, tanpa melupakan unsur-unsur kerahasiaan, ketepatan, dan keberhasilan.Sebagai sebuah negara yang berdaulat penuh, Indo-nesia juga memiliki kesatuan-kesatuan semacam itu. Pada dasarnya, pasukan khusus Indonesia tidak terlepas dari sifat, karakter, tradisi, dan sejarah, pasukan-pasukan khusus negara-negara lain di dunia. Seperti pasukan khusus negara lain, pasukan khusus Indonesia juga merupakan elemen penting dalam konsep pertahanan dan keamanan di negara ini. Namun karena minimnya publikasi, sosok dan karakter dari pasukan-pasukan khusus Indonesia kurang begitu dikenal. Bahkan, prestasi yang mereka peroleh pun luput dari perhatian publik. Harus kita akui jika kita lebih mengenal pasukan-pasukan khusus dari negara-negara besar seperti SAS atau Green Berret AS yang memang penampilannya bisa kita saksikan melalui ba-nyak film dan aksi-aksinya diliput oleh banyak berita.

Page 12: Katalog matapadi

12 | KATALOG

Judul : PARATROOPS PasukanPenyergapdariUdaraPenulis : Nugroho HariadiCetakan : September 2011Ukuran : 15.5 x 23 cm Tebal : viii+124 halISBN : 978-602-95337-9-8

Judul : GURKA ; PejuangdariAtapDuniaPenulis : Fajar Shodiq KurniawanCetakan : Januari 2011Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : xx +138 halISBN : 978-602-95337-6-7

Sekelompok manusia yang awalnya melayang-Iayang di udara, akhirnya melepaskan parasut dan badan mereka. Tak lama kemudian, senapan serbu yang sebelumnya tersimpan rapi dalam tas sudah ada di genggaman. Mereka kemudian menyebar ke segala penjuru dalam beberapa kelompok kecil. Salah satu dan unit tersebut melakukan aksi yang cukup mengejutkan. Mereka melakukan pe nyerbuan sangat mendadak. Dengan berlari, menembak, kemudian menghancurkan salah satu obyek milik lawan. Dengan perhitungan tepat dan terarah, akhirnya serangan kilat sekelompok orang ini berhasil menguasai sarang musuh yang cukup vital. Merekalah paratrooper, atau pasukan penerjun payung.Kesuksesan aksi pasukan lintas udara selama Perang Dunia II, kiranya menjadi inspirasi tersendiri bagi Indonesia. Dan hal tersebut lahir Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang di kemudian waktu menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) AU. Selain PGT, dan matra lain seperti Angkatan Darat (AD) juga hadir pasukan dan kesatuan lintas udara (Linud) semisal dan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Operasi lintas udara yang pernah dilakukan pun

Gagah berani, berkemampuan tinggi, dan penuh loyalitas. Tiga kata itulah yang barangkali dapat mendefinisikan dengan tepat apa itu pasukan Gurkha, sebuah pasukan legendaris dalam tubuh militer Inggris Raya. Mereka mempunyai semboyan “kaphar hunnu bhanda marnu ramro” yang berarti “lebih baik mati ketimbang jadi pengecut”. Mereka adalah orang-orang Gurkha–tentara yang berasal dari dataran tinggi Nepal–begitu disegani kawan maupun lawan di berbagai medan. Pasukan Gurkha memiliki posisi yang bisa dikatakan unik. Tumbuh sebagai milisi rakyat yang dibentuk dengan tujuan pertahanan, pasukan ini kemudian menjadi bagian dari sebuah badan militer besar dunia: Pasukan Inggris. Namun, tidak seperti legiun-legiun asing dalam sebuah ketentaraan nasional, pasukan ini tampak lebih independen jika dibandingkan legiun Aljazair dalam tubuh pasukan Prancis atau bahkan prajurit-prajurit pribumi Indonesia dalam KNIL. Pasukan Gurkha lebih mirip atau sering kali dianggap sebagai ‘Tentara Bayaran’.Bahkan dalam sejarah kemiliteran Indonesia, mereka telah beberapa kali terlibat kontak senjata dalam pertempuran yang pernah terjadi di Indonesia, antara lain dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan Konflik Indonesia-Malasyia tahun 1963-1966.

Page 13: Katalog matapadi

KATALOG | 13

Judul : SNIPER ; SangPembunuhdalamKesunyianPenulis : Huda EfendiCetakan : September 2011Ukuran : 15 x 22 cm Tebal : xx +138 halISBN : 978-602-95337-5-0

Judul : Monster Tempur Kavaleri IndonesiaPenulis : Haryo Adjie Nogo SenoCetakan : Pertama, 2011Ukuran : 15,5 cm x 23 cmTebal : viii + 160 hlmISBN : 978-602-95337-7-4

Sejak pertama kali terbentuk, sniper telah men jadi sebuah mesin perang andalan yang me nakutkan. Tidak terlihat, senyap, namun sangat mematikan merupakan karakter utama dan para sniper. Keefektifan dalam membidik, keahlian menyamar, dan ketenangan dalam melakukan itu semua menjadikan mereka memiliki citra yang mengerikan seperti kematian itu sendiri.Sniper merupakan sebuah momok, teror mengeri-kan yang terus menghantui setiap orang yang turun dalam medan pertempuran. Saking me-nakut kannya, pada masa Perang Kemerdekaan Amerika, para jenderal dan perwira Inggris bahkan rela melepaskan tanda-tanda kepangkatannya agar luput dan bidikan para sniper prajurit kemerdekaan Amerika. Hingga saat ini, kisah para prajurit individual yang pemberani ini masih menghiasi pertempuran di banyak medan. Dengan semboyan one shoot, one kill, dan dengan cara kerja yang senyap narnun mematikan, para sniper terus bekerja, dan bidikan-bidikan maut mereka terus memberikan perubahan signifikan dalam sebuah pertempuran.

Dengan daya gerak, daya tembak, dan daya kejut yang besar, unit-unit kavaleri yang terdiri dan tank dan panser terbukti mampu memberikan pukulan mematikan bagi lawan. Operasi militer menjadi lebih efisien, cepat, dan tepat sasaran. Kesuksesan operasi, terutama operasi dalam skala menengah dan besar, kini tidak bisa dilepaskan dan keberadaan elemen kavaleri. Inilah mengapa kavaleri menjadi satu unit penting dalam tubuh organisasi militer, termasuk di Indonesia.Sebagai sebuah unit dalam tubuh militer Indonesia, unit kavaleri telah memiliki sejarah panjang. Bermula dan kendaraan tempur warisan Belanda, unit kavaleri pernah mengalami masa keemasan di era 1960-an ketika pemerintah melakukan pembelian kendaraan tempur dalam jumlah cukup banyak seperti tank AMX-13 TNI AD dan tank PT-76 Korps Marinir.Buku ni adalah sebuah upaya untuk menengok ke dapur unit kavaleri dalam tubub TNT. Dengan bahasa yang mudah dipahami, buku mi membahas kendaraan-kendaraan tempur kebanggaan Indonesia. Tentu saja, ada kepribatinan melihat uzurnya kendaraan tempur kita, namun ada juga barapan melihat tekad TNI untuk terus melengkapi peralatan tempurnya dengan yang paling mutakhir. Selamat membaca!

Page 14: Katalog matapadi

14 | KATALOG

Judul : INDONESIAN MISSILEPenulis : Haryo Adjie Nogo SenoCetakan : Februari 2012Ukuran : 15.5 x 23.5 cm Tebal : xii+158 halISBN : 978-602-19218-3-8

Judul : SENJATA-SENJATA YANG MENGUBAH DUNIAPenulis : Thomas K dan I. IbrahimCetakan : 2010Ukuran : 15.5 cm x 23 cmTebal : xvi + 194 halISBN : 978-602-95337-2-9

Berabad-abad lalu, manusia telah menggunakan berbagai alat untuk membuat senjata. Alat pemukul, tombak, busur panah, pedang, hingga nuklir dan misil penjelajah. Melihat evolusi teknologi persenjataan, kita seolah mendapatkan fakta bahwa kedahsyatan perkembangan peradaban manusia juga berbanding lurus dengan perkembangan kedahsyatan manusia dalam menghancurkan peradabannya sendiri. Tidak seperti senjata ciptaan para pendahulunya dan masa-masa primitif yang hanya memiliki daya hancur kecil, saat mi manusia semakin mampu menciptakan alat dan persenjataan yang memiliki daya hancur massal atau WMD (Weapon Mass Destruction).Pada saat-saat tertentu dalam kehidupan umat manusia, selalu ada inovasi yang bisa memberi man-faat besar dan mengubah sejarah, demikian juga hampir selalu ditemukan inovasi-inovasi baru yang berpotensi membuat kerja keras dan kemajuan yang telah diraih manusia menjadi puing-puing. Dan, kedua hal mi beijalan dengan kecepatan yang sama.Buku ini memberikan paparan deskriptif mengenai perkembangan senjata-senjata yang pernah di-gunakan manusia dan bahkan mengubah per jalan-an sejarah umat manusia.

Mengenai pudarnya dominasi rudal di Indonesia, tentu ada perhitungan sendiri, Di bawah panji kestabilan ekonomi dan membina hubungan yang baik di kawasan, pada era Soeharto pengembangan rudal mulai berjalan, walau sangat lamban, bahkan secara de facto etalase rudal Indonesia sudah tertinggal dari Singapura dan Malaysia. Tapi harus diakui, tak serta merta sistem rudal Indonesia tertinggal secara keseluruhan, di lini rudal anti kapal, terlihat pemerintah sangat serius untuk memperkuat beragam rudal anti kapal, sebagai bukti adalah Yakhont yang kini jadi lambang supremasi alutsista Indonesia. Tanpa bermaksud mengharap datangnya peperangan, tapi diyakini, seandainya terjadi duel antara militer Indonesia dan Malaysia, beberapa lakon dalam pertempuran akan memunculkan nama Sidewinder, Maverick, Exocet, atau bisa jadi Yakhont. Uniknya antar negara tetangga di ASEAN, termasuk Malaysia, punya karakter dan jenis alutsista yang serupa. Selain Sidewinder, rudal SAM Rapier, RBS-70, dan Maverick juga dipakai oleh Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Page 15: Katalog matapadi

KATALOG | 15

Judul : ANAK-ANAK PELURUPenulis : Heri Sudiono & Rini RahmawatiCetakan : 2010Ukuran : 15.5 x 23 cm Tebal : xiv +121 halISBN : 978-602-95337-3-6

Anak-anak telah menjadi korban dari salah satu aksi terburuk dalam banyak konflik bersenjata di dunia: direkrut sebagai tentara anak. Pembunuhan, ritus kekerasan merupakan pengalaman sehari-hari anak-anak ini, di tengah kecamuk perang yang tidak mereka pahami. Satu-satunya hal yang mereka ketahui adalah mereka harus terus patuh dan terus membunuh demi kelangsungan hidup. Perang telah merenggut mereka, menjerumuskan mereka ke dalam wilayah terkelamnya, dan menghadirkan narasi kemanusiaan yang terburuk. Perang tidak hanya mengubah mereka menjadi korban mengenaskan yang terjepit di tengah konfrontasi banyak pihak yang saling berhadapan, namun karakter intrinsik dari kebrutalan perang telah menyeret mereka ke dalam pengalaman yang tidak pernah terbayangkan: Tangan-tangan kecil yang seharusnya menggenggam mainan dan buku pelajaran itu, kini mengokang logam panas yang memuntahkan peluru, golok-golok dingin pengoyak tubuh, sementara jemari-jemari kecil mereka berlumuran darah. Perekrutan tentara anak ini ternyata telah menjadi metode yang lazim digunakan di wilayah-wilayah yang tengah menghadapi perang di seluruh dunia, bahkan jauh hingga di awal peradaban manusia. Sebuah sejarah panjang yang sayangnya, sekian lama luput dari perhatian dunia.

Dalam Perang Dunia 11(1939-1945) banyak terjadi kisab pertempuran laut yang menarik, baik itu yang terjadi di front Atlantik maupun Pasifik. Di front Pasifik, pertempuran laut terjadi antara armadaALAmerika dan Jepang, dimana keduanya yang termasuk tiga negara teratas pemilik kekuatan laut terbesar dan terkuat di dunia saling mengerahkan armada kapal-kapal induk mereka. Sementara pertempuran laut yang terjadi di front Atlantik lebih didominasi oleh konflik antara AL Inggris (Royal Navy) dengan AL Jerman (Kriegsmarine), dimana AL Jerman berusaha memblokade daratan Inggris secara ekonomi dengan menghancurkan kapal-kapal dagangnya untuk melemahkan kemampuan berperang Inggris.Nasib tragis dan ironis dialami oleh kapal tempur Bismarck dan Tirpitz. Bismarck tamat riwayatnya ketika barn menjalani pelayaran perdananya. Setelah sebelumnya menenggelamkan kapal penjelajah tempur Inggris HMS Hood dalam Battle of Denmark Strait, Bismarek pun akhimya tenggelam setelah dikeroyok kapal-kapal perangAL Inggris, sedangkan Tirpitz jauh lebih ironis lagi, kapal tempur ini tidak pernah terlibat dalam pertempuran. Selain karena pihak AL Jerman belum siap untuk kembali kehilangan kapal tempur besamya, memasuki tahun 1943, Jerman mulai mengalami krisis bahan bakar. Tirpitz pun akhimya dibom dan ditenggelamkan oleh serangan udara bomber-bomber Inggris.Judul : KRIEGSMARINE BATTLESHIPSPenulis : Ari SubiaktoCetakan : 2013Ukuran : Tebal : ISBN : 9786021634073

Page 16: Katalog matapadi

16 | KATALOG