KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. ·...

69

Transcript of KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. ·...

Page 1: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram
Page 2: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkah dan rahmat-Nyalah maka Pelaporan Kinerja

Inspektorat Daerah Kota Bontang Tahun 2016 dapat diselesaikan

dengan baik.

Penyusunan Laporan Kinerja ini berperan sebagai alat kendali dan

penilai kinerja secara kuantitatif serta sebagai wujud transparansi

pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kota Bontang

sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Pemerintah Kota

Bontang. Selain itu, Pelaporan Kinerja ini juga merupakan alat akuntabilitas keuangan

sebagai media evaluasi untuk meningkatkan mutu pengelolaan keuangan daerah yang

akuntabel sebagai wujud penerapan anggaran berbasis prestasi kerja (performance

based budgeting).

Pelaporan Kinerja Inspektorat Daerah tahun 2016 mempunyai arti penting karena

merupakan pelaporan kinerja tahun transisi antara tahun terakhir pelaksanaan Rencana

Strategis Tahun 2011-2016 dan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Tahun

2016-2021. Oleh karena itu, Pelaporan kinerja ini tidak hanya menyajikan analisa

capaian indikator kinerja sasaran strategis tetapi juga capaian indikator tujuan strategis

untuk mengukur keberhasilan capaian target jangka menengah tahun 2011-2016 yang

akan menjadi data dasar (databasei) pengukuran keberhasilan kinerja di tahun-tahun

mendatang.

Kami berharap Pelaporan Kinerja Inspektorat Daerah tahun 2016 ini dapat dipahami

dengan baik dan memenuhi harapan segenap pemangku kepentingan sehingga

dapat menjadi media evaluasi dalam mengukur dan menilai kinerja Inspektorat

Daerah Kota Bontang dalam mendukung perbaikan akuntabilitas kinerja di masa

yang akan datang. Laporan Kinerja ini juga diharapkan dapat menjadi umpan balik

untuk meningkatkan kinerja semua unit organisasi di lingkungan Pemerintah Kota

Bontang.

Bontang, 23 Januari 2017

INSPEKTUR

Ir. HARI BAMBANG RIYADI

Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 195804201987031004

Page 3: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaporan kinerja (annual performance report) merupakan salah satu komponen Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai alat akuntabilitas kinerja yang

dirancang untuk mencapai tujuan manajemen kinerja dalam rangka

pertanggungjawaban hasil kinerja instansi pemerintah. Pelaporan kinerja Inspektorat

Daerah tahun 2016 memberikan penjelasan pencapaian kinerja (performance results)

yang memungkinkan diindentifikasikan sejumlah celah kinerja (performance gaps) atas

pelaksanaan perjanjian kinerja (performance agreement) guna perbaikan kinerja

organisasi di masa mendatang.

Inspektorat Daerah sebagai Aparat Pengawas Intern Pemrintah (APIP) adalah Perangkat

Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan atas penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota Bontang. Inspektorat Daerah berperan memberikan nilai

tambah melalui peningkatan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian intern,

dan tata kelola serta peningkatan akuntabilitas aparatur sehingga dapat memberikan

keyakinan yang memadai (reasonable assurance) kepada Walikota Bontang bahwa

progam dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh komponen pemerintahan Kota

Bontang mendukung pencapaian visi dan misi Kota Bontang 2016-2021 secara efektif,

efesien serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Peran penting ini telah digambarkan dalam visi Inspektorat Daerah tahun 2016-2021

yakni “APIP yang Berintegritas Sebagai Katalisator Mewujudkan Kepemerintahan Kota

Bontang yang Cerdas Ke Arah yang Lebih Baik (Smart Governance for Better

Government)”. Untuk melaksanakan visi tersebut, Inspektorat Daerah telah menetapkan

misi tahun 2016-2021 adalah “Menjamin Kualitas Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Pembangunan Daerah Kota Bontang yang Taat, Akuntabel dan Efektif (The Quality

Achievements of Three Sustainable Urban Development Programs; Smart City, Green City

and Creative City)”. Peta strategis yang disusun menggunakan balance scored card yang

terdiri dari 4 (empat) perspektif yaitu perspektif masyarakat/layanan; perspektif proses

internal (internal business process); perspektif kelembagaan (learning and growth); dan

perspektif keuangan (financial) sebagai konstrain (cost-effectiveness) dan untuk

mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas (allocative efficiency).

Perjanjian Kinerja (Performance AgreementI) Perubahan Inspektorat Daerah tahun 2016

terdiri dari 9 (sembilan) sasaran strategis dan 14 (empat belas) indikator kinerja. Target

kinerja fiskal Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah tahun 2016 adalah sebesar

Rp3.543.483.752,00 yang operasionalisasinya didukung 6 (enam) program dan 15

(lima belas) kegiatan.

Hasil pengukuran kinerja diketahui hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai akuntabilitas kinerja tujuan strategis yang diukur melalui Indeks Akuntabilitas

Pemerintah Daerah Kota Bontang mencapai 77,3% kategori “Baik”.

2. Nilai rata-rata akuntabilitas sasaran strategis mencapai 96,63% kategori “Sangat

Tinggi”.

3. Nilai akuntabilitas kinerja sasaran strategis Perjanjian Kinerja yang diukur melalui

Nilai Kinerja Organisasi (NKO) mencapai 99,55% kategori “Sangat Tinggi”.

4. Nilai akuntabilitas keuangan sasaran strategis Perjanjian Kinerja mencapai 93,7%

kategori “Sangat Tinggi”.

Page 4: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

iii

Rincian capaian akuntabilitas kinerja sasaran strategis Perjanjian Kinerja sebagai berikut:

NO.

PERSPEKTIF

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A. Perspektif Pengguna Layanan (Stakeholders) 37,48%

A.1. Meningkatnya mutu akuntabilitas kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah

68,48%

A.1.1 Persentase jumlah SKPD yang

capaian kinerjanya memiliki

tingkat ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan

dengan kategori “Baik”

% 80 33,8 42,3%

A.1.2. Indeks rata-rata akuntabilitas

kinerja SKPD

Skor 2,5 (CC) 2,5 (CC) 100%

A.1.3. Rasio temuan BPK yang telah

selesai ditindaklanjuti

% 75 75,46 100,61%

A.1.4. Persentase penyelesaian tindak

lanjut rekomendasi hasil

pengawasan APIP

% 100 31 31%

A.2. Meningkatnya mutu akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

Kota Bontang

100%

A.2.1. Indeks opini BPK atas LKPD Skor 4 (WTP) 4 (WTP) 100%

A.3. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di

lingkungan pemerintah Kota Bontang

100%

A.3.1. Indeks RB Kota Bontang Skor B B 100%

A.4. Meningkatnya efektivitas penanganan kasus pengaduan masyarakat

dan aparatur yang terbuka dan responsif

100%

A.4.1. Persentase kasus pengaduan

masyarakat dan aparatur yang

telah selesai ditindaklanjuti

% 100 100 100%

A.5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Kota Bontang 100%

A.5.1. Tingkat maturitas SPIP Kota

Bontang

Skor 2 2 100%

B. Proses Internal (Internal Business Process) 31,70%

B.1. Meningkatnya mutu kapabilitas APIP Kota Bontang 105,67

B.1.1 Tingkat kapabilitas APIP Kota

Bontang

Level 2 2 100%

B.1.2 Ketepatan perencanaan

terhadap waktu proses

pelaksanaan dan pelaporan

pengawasan

% 60 70,79 117%

B.1.3 Nilai rata-rata keberhasilan

kegiatan Inspektorat Daerah

% > 84 91,94 100%

Page 5: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

iv

NO.

PERSPEKTIF

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

C. Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) 18,71%

C.1. Meningkatnya kapasitas SDM yang profesional 100%

C.1.1 Nilai rata-rata evaluasi kinerja

individu pegawai inspektorat

% > 90 > 90 100%

C.2. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas

sarana prasarana dalam tata kelola organisasi

87,09%

C.2.1 Jumlah utilitas aset kondisi baik % 100 87,09 87,09%

D. Keuangan (Financial) 11,66%

D.1 Meningkatnya pengelolaan anggaran yang efektif 116,58%

D.1.1 Persentase kinerja pelaksanaan

anggaran Inspektorat Daerah

% 80 93,24 116,58%

Walaupun nilai akuntabilitas kinerja sasaran strategis Perjanjian Kinerja mencapai

99,55% dengan kategori “Sangat Tinggi”, namun capaian indikator kinerja sasaran

strategis belum seluruhnya memenuhi ekspektasi. Hasil evaluasi menunjukkan sebanyak

11 (sebelas) indikator kinerja telah mencapai target (status hijau), 1 (satu) indikator

kinerja belum memenuhi ekspektasi (status kuning) dan 2 (dua) indikator kinerja tidak

memenuhi ekspektasi (status merah).

Permasalahan dalam pencapaian target kinerja sasaran strategis tersebut antara lain:

1. Rasionalisasi anggaran kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

sebesar 62,15% yang berpengaruh pada berkurangnya jumlah kegiatan

pemeriksaan berkala sehingga tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam

PKPT.

2. Sesuai Laporan Hasil Pembinaan Pemerintah Provinsi Kaltim pada Inspektorat Kota

Bontang Nomor 700/1959-II/Itprov/2016 tanggal 31 Oktober 2016 diketahui

bahwa proses kendali terhadap pelaksanaan pengawasan intern Inspektorat Daerah

belum sepenuhnya memadai.

3. Inspektorat Daerah belum sepenuhnya menerapkan strategi pengawasan intern

yang dapat meningkatkan pengelolaan resiko organisasi auditan yang didukung

dengan profil resiko organisasi auditan dan laporan hasil audit manajemen resiko.

4. Berkurangnya nilai manfaat aset menjadi Rp722.466.780,00 (22,16%) walaupun

kondisi seluruh aset masih baik. Inspektorat Daerah belum dapat menambah aset

baru dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran.

Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan Insepktorat Daerah untuk meningkatkan

capaian target yang telah ditetapkan antara lain dengan memanfaatkan hasil

evaluasi kinerja tahun sebelumnya untuk perbaikan pengelolaan kinerja,

penerapan manajemen pengawasan intern berbasis risiko serta mengoptimalkan

kegiatan pemeliharan rutin sarana dan prasarana aparatur. Selain itu, untuk

mendorong tercapainya target dalam Renstra 2016-2021, Inspektorat Daerah

memberikan perhatian yang lebih terhadap inisiatif strategis yang signifikan dengan

mendorong pencapaian target kinerja dan sasaran strategis yang masih signifikan dalam

mencapai tujuan-tujuan strategis.

Page 6: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR DIAGRAM viii

DAFTAR GRAFIK viii

BAB I

PENDAHULUAN

1

1.1 DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI 1

1.2. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI 1

1.3. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS (STRATEGIC ISSUE) 2

1.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3

1.5. STRUKTUR ORGANISASI 3

1.6. PROFIL DEMOGRAFI INSPEKTORAT DAERAH 4

1.7. PROFIL ASET INSPEKTORAT DAERAH 5

1.8. SISTEMATIKA PENYAJIAN 6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

7

2.1 PERENCANAAN STRATEGIS (STRATEGIC PLAN) 7

2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA (KEY PERFORMANCE INDICATORS) 16

2.3. PERJANJIAN KINERJA (PERFORMANCE AGREEMENT) 16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

26

3.1 TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN SEBELUMNYA 26

3.2. KERANGKA ANALISA PENGUKURAN KINERJA 26

3.2.1. PENGUKURAN KINERJA TUJUAN STRATEGIS 26

3.2.2. PENGUKURAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

27

Page 7: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

vi

3.3. CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA TUJUAN STRATEGIS 27

3.3.1. INDEKS AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BONTANG

29

3.4. CAPAIAN AKUNTABILITAS SASARAN STRATEGIS 30

3.5. EVALUASI CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN STRATEGIS

31

3.5.1. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF STAKEHOLDERS 31

3.5.2. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF INTERNAL BUSINESS PROCESS

48

3.5.3. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF LEARNING AND GROWTH 53

3.5.4. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF FINANCIAL 55

3.6. EVALUASI CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN SASARAN STRATEGIS

57

BAB IV

PENUTUP

60

LAMPIRAN

Page 8: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Aset Tetap Inspektorat Daerah Tahun 2016 5

Tabel 2.1 Perumusan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021

9

Tabel 2.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Daerah 16

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Awal Inspektorat Daerah Tahun 2016 17

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Daerah Tahun 2016 19

Tabel 2.5 Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Aksi (Action Plan) Perjanjian

Kinerja Perubahan Inspektorat Daerah Tahun 2016

21

Tabel 3.1 Pembobotan Perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Kota Bontang

27

Tabel 3.2 Kriteria Predikat Hasil Peniaian Indeks Akuntabilitas Pemerintah

Daerah Kota Bontang

27

Tabel 3.3 Capaian Akuntabilitas Kinerja Tujuan Strategis Inspektorat Daerah

Tahun 2016

28

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota

Bontang Tahun 2016

29

Tabel 3.5 Nilai Kinerja Organisasi Inspektorat Daerah Tahun 2016

Berdasarkan Perspektif

29

Tabel 3.6 Nilai Rata-Rata Akuntabilitas Sasaran Strategis Inspektorat Daerah

Tahun 2011-2016

30

Tabel 3.7 Capaian Akuntabilitas Kinerja Masing-Masing Sasaran Strategis

Perspektif Stakeholders

31

Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.1. 31

Tabel 3.9 Realisasi Indikator Kinerja A.1.2 Tahun 2011-2016 34

Tabel 3.10 Rincian TLRHP BPK RI pada Pemerintah Kota Bontang Tahun 2016 36

Tabel 3.11 Perkembangan Penyelesaian TLRHP Reguler/Berkala Tahun 2010

s.d. 2015

39

Tabel 3.12 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.1 40

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.2. 40

Tabel 3.14 Realisasi Indikator Kinerja A.2.1 Tahun 2011-2016 41

Tabel 3.15 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.2 42

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.3 42

Tabel 3.17 Rincian Hasil PMPRB Kota Bontang Tahun 2015-2016 43

Tabel 3.18 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.3 44

Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.4 45

Tabel 3.20 Rekapitulasi Pemeriksaan Khusus Tahun 2016 45

Tabel 3.21 Realisasi Jumlah Pemeriksaan Khusus Tahun 2011-2016 46

Tabel 3.22 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.4 46

Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.5 47

Tabel 3.24 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.5 48

Tabel 3.25 Capaian Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis Perspektif Internal

Business Process

48

Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis B.1 48

Tabel 3.27 Hasil Penilaian Elemen Kapabilitas APIP Inspektorat Daerah Tahun

2015

49

Tabel 3.28 Realisasi PKPT Kota Bontang Tahun 2016

50

Page 9: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

viii

Tabel 3.29 Realisasi Nilai Rerata Kinerja Pelaksanaan Renja Perubahan Tahun

2016

52

Tabel 3.30 Capaian Akuntabilitas Kinerja Masing-Masing Sasaran Strategis

Perspektif Learning and Growth

53

Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis C.1 53

Tabel 3.32 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran C.1 54

Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis C.2 54

Tabel 3.34 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran C.2 55

Tabel 3.35 Capaian Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis Perspektif Financial 55

Tabel 3.36 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis D.1 56

Tabel 3.37 Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran D.1 57

Tabel 3.38 Rincian Anggaran Belanja Inspektorat Daerah TA. 2016 57

Tabel 3.39 Alokasi Belanja Rencana Kerja (Renja) TA. 2016 58

Tabel 3.40 Target dan Realisasi Belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016 58

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah 4

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Komposisi Berdasarkan Jabatan Pegawai 4

Diagram 1.2 Komposisi Pangkat dan Golongan Pegawai 5

Diagram 2.1 Alur Pikir Renstra Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021 7

Diagram 2.2 Peta Strategis (Strategy Map) Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021 8

Diagram 3.1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Tahun 2011-2016 34

Diagram 3.2 Perkembangan Capain Penyelesaian TLRHP BPK RI Tahun 2011

s.d. 2016

37

Diagram 3.3 Perbandingan capaian penyelesaian TLRHP BPK RI Kota/Kab/Prov

se-Kaltim Semester 1 Tahun 2016

37

Diagram 3.4 Komposisi Realisasi Belanja Inspektorat Daerah TA. 2016 57

Diagram 3.5 Realisasi Belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016 59

DAFTAR GRAFIK

Grafiik 3.1. Perkembangan Nilai Rata-Rata Akuntabilitas Sasaran Strategis

Tahun 2011-2016

30

Grafik 3.2. Realisasi Indikator Kinerja A.1.1. Tahun 2014-2016 32

Grafik 3.3. Realisasi Indikator Kinerja A.1.4 Tahun 2010 s.d. 2015 39

Page 10: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI

Inspektorat Daerah Kota Bontang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota

Bontang Nomor 7 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah menjadi Perda Nomor 5 tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Inspekorat Daerah Kota Bontang merupakan unsur

pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh Inspektur bertanggung

jawab langsung kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Menindaklanjuti amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Pemerintah Kota Bontang telah melakukan perubahan struktur organisasi dan tata kerja

(SOTK) Perangkat Daerah termasuk Inspektorat Daerah. Perubahan organisasi Inspektorat

Daerah ditetapkan dalam Perda Kota Bontang Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

1.2. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Pengawasan intern pemerintah daerah merupakan unsur manajemen pemerintah yang

penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).

Seiring dinamika penyelenggaraan pemerintahan daerah, fungsi Inspektorat Daerah Kota

Bontang tidak lagi hanya bertindak sebagai pemeriksa yang berupaya mencari terjadinya

kesalahan saja (watchdog). Konteks kekinian Inspektorat Daerah lebih banyak berfungsi

sebagai katalisator perubahan (catalyst of change) dalam pencapaian visi dan misi

pemerintah daerah.

PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mengamanatkan Inspektorat Daerah selaku

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) melakukan pengawasan intern atas

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah untuk memberikan jaminan (reasonable

assurance) bahwa pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana secara efektif dan

efesien serta mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sejalan dengan hal tersebut, PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) menegaskan bahwa peran Inspektorat Daerah adalah

memperkuat dan menunjang efektivitas pelaksanaan SPIP dalam rangka memberikan

keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efesien

dan efektif, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan.

Page 11: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

2

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan

Inspektorat Daerah sangatlah strategis.

Inspektorat Daerah lebih mengutamakan

pencegahan (prevention) terhadap hal-hal

yang dapat menghambat pencapaian tujuan

organisasi daripada melakukan penindakan

yang bersifat represif. Inspektorat Daerah

diharapkan dapat mendorong peningkatan

efektivitas dan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah Kota Bontang untuk

mencapai tujuan otonomi daerah yakni

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sasaran pengawasan Inspektorat Daerah meliputi pelaksanaan APBD dan seluruh pegawai

serta Perangkat Daerah/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bontang yang berada di

dalam wilayah administratif Kota Bontang termasuk pelaksanaan APBD Kota Bontang

yang berada di luar wilayah administratif Kota Bontang. Sesuai Peraturan Daerah (Perda)

Kota Bontang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi

Kewenangan Daerah, ruang lingkup pengawasan Inspektorat Daerah Kota Bontang tahun

2016 sebanyak 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan yang

dilaksanakan oleh 47 (empat puluh tujuh) SKPD.

Agar fungsi pengawasan dapat dilakukan secara terarah, efektif, efesien dan terpadu,

maka Pemerintah Kota Bontang menetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

setiap tahunnya yang disinergikan dengan kebijakan pengawasan daerah dari pemerintah

provinsi Kaltim dan pemerintah pusat. Hal ini dilakukan bukan hanya memenuhi mandat

ketentuan peraturan yang berlaku, tetapi juga agar terciptanya sistem pengawasan yang

terintegrasi secara nasional.

1.3. PENENTUAN ISU STRATEGIS (STRATEGIC ISSUE)

Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan tugas pengawasan

daerah tahun 2016 antara lain:

1. ISU STRATEGIS INTERNAL

Tata kelola APIP Kota Bontang masih sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat dari:

a. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum sepenuhnya melaksanakan sistem

pengawasan intern berbasis manajemen resiko (risk based management).

b. Pengelolaan tugas pengawasan daerah yang belum sepenuhnya didukung sistem

informasi manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi yang terintegrasi dan

memadai.

c. Pedoman teknis pelaksanaan tugas pengawasan belum seluruhnya disusun.

d. Kebijakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) pengawasan yang

ditetapkan oleh pemerintah pusat saat ini belum sepenuhnya mendukung

manajemen tugas pengawasan.

APIP Kota Bontang terdiri dari Auditor, Pengawas Penyelenggaraan Urusan

Pemerintah Daerah (P2UPD) dan PNS tertentu. Pembinaan jabatan fungsional

Perwujudan peran efektif Inspekorat Daerah: 1. Penjamin mutu (quality

assurance) 2. Pemberi peringatan dini

(early warning system) 3. Memelihara dan

meningkatkan kualitas tata kelola (good governance)

Page 12: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

3

Auditor dilakukan oleh BPKP, sedangkan Kementerian Dalam Negeri melakukan

pembinaan jabatan fungsional P2UPD. Pola hubungan kerja antara masing-

masing jabatan APIP tersebut masih belum sepenuhnya dapat dilakukan secara

terpadu dalam satu tugas pengawasan.

2. ISU STRATEGIS EKSTERNAL

a. SPIP belum diimplementasikan sepenuhnya pada Pemerintah Kota Bontang dan

SKPD.

b. SAKIP Kota Bontang belum sepenuhnya berjalan efektif.

c. SKPD belum seluruhnya menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Daerah Kota Bontang. Hal ini menunjukkan bahwa

pemanfaatan hasil pengawasan Inspektorat Daerah untuk meningkatkan kualitas

tata kelola SKPD belum sepenuhnya berjalan efektif.

d. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembentukan Zona Integritas pada

Pemerintah Kota Bontang belum berjalan efektif.

1.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Walikota Bontang Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah menetapkan

tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah sebagai berikut:

1. TUGAS POKOK

Tugas Inspektorat Daerah adalah membantu Walikota membina dan mengawasi

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas

pembantuan.

2. FUNGSI

Inspektorat Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,

reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota;

d. Penyusunan laporan hasil pengawaan;

e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat dan;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan

fungsinya.

1.5. STRUKTUR ORGANISASI

Perubahan yang signifikan pada struktur organisasi Inspektorat Daerah sesuai amanat UU

Nomor 23 tahun 2014 adalah jabatan struktural Esselon IV dibawah Sekretaris yang pada

awalnya berjumlah 3 (tiga) jabatan, berkurang 1 (satu) jabatan yakni Kasubag Evaluasi

dan Pelaporan. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan analisa beban kerja (ABK) bahwa

tipe organisasi Perangkat Daerah untuk Inspektorat Daerah adalah Tipe B.

Page 13: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

4

Susunan organisasi Inspektorat Daerah Kota Bontang sesuai Peraturan Daerah Kota

Bontang Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

sebagai berikut:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Inspektorat Daerah

1.6. PROFIL DEMOGRAFI INSPEKTORAT DAERAH

Jumlah Pegawai pada Inspektorat Daerah Kota Bontang per 31 Desember 2016 sebanyak

42 (empat puluh dua) orang Pegawai dengan komposisi sebagai berikut:

Diagram 1.1

Komposisi Berdasarkan Jabatan Pegawai

INSPEKTUR

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III

SEKRETARIS

KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIN

KASUBAG PERENCANAAN

KEUANGAN

4

2

4

13

1

3 2

3

8

1

0

2

4

6

8

10

12

14

Pejabat Struktural Auditor P2UPD Fungsional Umum Non PNS

Pria

Wanita

Page 14: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

5

Diagram 1.2

Komposisi Pangkat dan Golongan Pegawai

1.7. PROFIL ASET INSPEKTORAT DAERAH

Nilai Aset Tetap yang dimiliki Inspektorat Daerah berdasarkan Laporan Keuangan Akhir

Tahun 2015 per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.260.120.699,00, sebanyak 572

unit, dan Aset Rusak sebanyak 35 buah senilai Rp150.224.800,00.

Tabe 1.1

Komposisi Aset Tetap Inspektorat Daerah Tahun 2016

NO. INVENTARIS BARANG UNIT NILAI (Rp)

1. Alat-alat angkutan 20 1.144.497.000,00

2. Alat-alat kantor dan rumah tangga 520 2.021.851.712,00

3. Alat-alat studio dan komunikasi 27 54.407.847,00

4. Alat-Alat Laboratorium 4 31.749.000,00

5. Alat-alat Olah raga 1 7.615.140,00

6. Aplikasi SIM 1 49.225.000,00

Total 572 3.260.120.699,00

1

2

2

3

2

4

2

3

3

1

1

2

1

5

2

5

2

1

1

1

0 1 2 3 4 5 6

Pembina Utama Muda (IV/c)

Pembina Tk. I (IV/b)

Penata Tk. I (III/d)

Penata (III/c)

Penata Muda Tk. I (III/b)

Penata Muda (III/a)

Pengatur Tk. I (II/d)

Pengatur (II/c)

Pengatur Muda Tk. I (II/b)

Pengatur Muda (II/a)

Pegawai Non PNS

Pegawai Wanita Pria

Page 15: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

6

1.8. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas dasar pembentukan organisasi, aspek

strategis organisasi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya manusia

serta sarana dan prasarana kantor.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelsakan secara ringkas dokumen perencanaan yang

menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Inspektorat Daerah dan

Penetapan Kinerja tahun 2016

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Inspektorat

Daerah tahun 2016 terhadap pencapaian sasaran strategis tahun 2016 yang memuat

capaian indikator kinerja utama, evaluasi dan analisis capaian kinerja serta akuntabilitas

keuangan.

Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan analisis pencapaian kinerja Inspektorat Daerah

dan rekomendasi perbaikan di masa mendatang.

Page 16: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS (STRATEGIC PLAN)

Alur pikir Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kota Bontang Tahun 2016-2021 adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Alur Pikir Renstra Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021

Berdasarkan alur pikir Rencana Strategis tersebut, maka dirumuskan visi, misi, dan tujuan

strategis dan sasaran jangka menengah Inspektorat Daerah menggunakan metode Balance

Scored Card. Penggunaan metode Balance Scored Card bertujuan untuk menghasilkan

perumusan strategi dari 4 (empat) perspektif yaitu perspektif masyarakat/layanan;

perspektif proses internal (internal business process); perspektif kelembagaan (learning

and growth); dan perspektif keuangan (financial) sebagai konstrain (cost-effectiveness)

dan untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas (allocative efficiency).

Peta strategis (Strategy Map), perumusan tujuan dan sasaran jangka menengah serta

strategi dan kebijakan Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021 disajikan pada Gambar 2.2

dan Tabel 2.1 sebagai berikut:

PENGEMBANGAN WILAYAH PERKOTAAN

•Peningkatan kualias capaian pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah Kota Bontang yang akuntabel berbasis Pembangunan Kota Berkelanjutan dengan pilar Smart City, Green City dan Creative City

HUKUM DAN APARATUR

•Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi Kota Bontang yang akuntabel, bersih dan efektif sebagai perwujudan pencegahan dan pemberantasan korupsi

PERAN EFEKTIF APIP

•Peningkatan mutu kapabilitas Inspektorat Daerah yang dapat menjadi role model APIP pada Kab/Kota/Provinsi Kalimantan Timur

Page 17: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

8

Gambar 2.2

Peta Strategis (Strategy Map) Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021

VISI

APIP yang Berintegritas Sebagai Katalisator Mewujudkan Kepemerintahan Kota Bontang yang

Cerdas Ke Arah yang Lebih Baik (Smart Governance for Better Government)

MISI

Menjamin Kualitas Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kota Bontang yang

Taat, Akuntabel dan Efektif (The Quality Achievements of Three Sustainable Urban

Development Programs; Smart City, Green City and Creative City)

TUJUAN

1. Meningkatkan mutu akuntabilitas kinerja dan keuangan penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota Bontang (The Quality of Performance Accountability and

Financial Accountability)

2. Meningkatkan kualitas tata kelola dan reformasi birokrasi Kota Bontang yang akuntabel,

bersih dan efektif (The Quality of Governance and Bureaucratic Reform)

3. Meningkatkan kualitas tata kelola organisasi Inspektorat Daerah yang berintegritas,

profesional dan modern (The Quality of Internal Audit Capability)

PEN

GG

UN

A L

AY

AN

AN

BIS

NIS

INTE

RN

AL

PER

UM

BU

HA

N D

AN

PEM

BEL

AJA

RA

N

KEUANGAN

Meningkatnya mutu

akuntabilitas kinerja

penyelenggaraan

urusan pemerintahan

daerah

Meningkatnya mutu

akuntabilitas

pengelolaan

keuangan daerah

kota Bontang

Meningkatnya

efektivitas pelaksanaan

reformasi birokrasi di

lingkungan pemerintah

Kota Bontang

Meningkatnya

efektivitas penanganan

kasus pengaduan

masyarakat dan aparatur

yang terbuka dan

responsif

Meningkatnya

kualitas penerapan

SPIP Kota Bontang

Meningkatnya mutu

kapabilitas APIP Kota Bontang

Meningkatnya

efektifitas pelaksanaan

pencegahan dan

pemberantasan korupsi

Kota Bontang

Meningkatnya

kapasitas SDM yang

profesional Meningkatnya

pengelolaan anggaran

yang efektf

Meningkatnya pemanfaatan

teknologi informasi dan

kualitas sarana prasarana

dalam tata kelola organisasi

Meningkatnya mutu

kelembagaan dan

ketatalaksanaan

Page 18: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

9

Tabel 2.1

Perum

usan Tujuan dan Sasaran Jangka M

enengah Pelayanan Inspektorat D

aerah T

ahun 2016-2021

TU

JU

AN

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

TU

JU

AN

SA

SA

RA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N

DA

TA

DA

SA

R

TA

HU

N

20

15

TA

RG

ET

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N PA

DA

T

AH

UN

20

16

20

17

20

18

20

19

20

20

20

21

TS.0

1

Menin

gkatkan m

utu

akuntabili

tas kin

erja

dan

keuangan

penyele

nggaraan

urusan

pem

erin

tah

an

daerah

Ko

ta

Bo

ntang

(T

he

Qu

ality

of

Perfo

rm

ance

Acco

untabili

ty

and

Financia

l

Acco

untabili

ty)

a.

Persep

ktif p

engguna la

yanan

(stakeho

lders) 40

%

IT

.0

1.0

1

Nila

i evalu

asi

penyele

ngaraan urusan

pem

erin

tah

an

daerah

Ko

ta

Bo

tang

dengan

predik

at

“Sangat

Tin

ggi”

IT

.0

1.0

2

Nila

i SA

KIP

Ko

ta

Bo

ntang

dengan

katego

ri B

ke atas

SS.0

1.0

1

Menin

gkatnya

mutu

akuntabilitas

kin

erja

penyele

nggaraan

urusan

pem

erin

tah

an

daerah

IK

U.0

1.0

1.0

1

Indeks

rata-rata

akuntabilit

as

penyele

nggaraan

urusan

pem

erin

tah

an daerah

N/A

-

2

(Sko

r

C)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

IK

U.0

1.0

1.0

2

Indeks rata-rata akuntabilit

as

kin

erja Perangkat D

aerah

2,5

(Sko

r

CC

)

2,5

(Sko

r

CC

)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

3

(Sko

r

B)

IK

U.0

1.0

1.0

3

Rasio

tem

uan B

PK

yang telah

sele

sai dit

ind

akla

njuti

71%

75%

80

%

82,5%

85%

87,5%

90

%

IK

U.0

1.0

1.0

4

Rasio

tem

uan A

PIP yang tela

h

sele

sai dit

ind

akla

njuti

N/A

-

70

%

75%

80

%

85%

10

0%

IT

.0

1.0

3

Op

ini

LK

PD

K

ota

Bo

ntang

berp

redik

at

WT

P

SS.0

1.0

2

Menin

gkatnya

mutu

akuntabilitas

pengelo

laan

keuangan

daerah

ko

ta B

ontang

IK

U.0

1.0

2.0

1

Indeks o

pin

i B

PK

atas LK

PD

4

(W

TP)

4

(W

TP)

4

(W

TP)

4

(W

TP)

4

(W

TP)

4

(W

TP)

4

(W

TP)

Page 19: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

10

TU

JU

AN

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

TU

JU

AN

SA

SA

RA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N

DA

TA

DA

SA

R

TA

HU

N

20

15

TA

RG

ET

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N PA

DA

T

AH

UN

20

16

20

17

20

18

20

19

20

20

20

21

TS.0

2

Menin

gkatkan

kualit

as

tata

kelo

la

dan

refo

rm

asi

bir

okrasi

Ko

ta

Bo

ntang

yang

akuntabel,

bersih

dan efektif

(T

he

Qu

ality

of

Go

vern

ance

and

Bureaucratic

Refo

rm

)

IT

.0

2.0

2

Indeks

RB

K

ota

Bo

ntang

berp

redik

at

“B

IT

.0

2.0

1

Indeks Persep

si

Ko

rupsi

(IPK

)

Ko

ta

Bo

ntang

mencap

ai n

ilai 5

,9

SS.0

2.0

1

Menin

gkatnya

efektiv

itas

pela

ksanaan

refo

rm

asi biro

krasi d

i

lingkungan

pem

erin

tah

Ko

ta

Bo

ntang

IK

U.0

2.0

1.0

1

Indeks R

B K

ota B

ontang

C

B

B

B

B

B

B

IK

U.0

2.0

1.0

2

Jum

lah

Perangkat

Daerah

pela

yan

an p

ublik

yang telah

berp

redik

at

ZI

menuju

WB

K/W

BB

M

-

-

1 PD

1 PD

2 PD

2 PD

2 PD

SS.0

2.0

2

Menin

gkatnya

efektiv

itas

pela

ksanaan

pencegahan

dan

pem

berantasan

ko

rup

si K

ota B

ontang

IK

.0

2.0

2.0

1

Rasio

cap

aia

n A

D PPK

K

ota

Bo

ntang

dengan

katego

ri

“M

em

uaskan”

96,78%

-

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

SS.0

2.0

3

Menin

gkatnya

efektiv

itas

penanganan

kasus

pengaduan

masyarakat

dan

ap

aratur

yang

terbuka

dan

resp

onsif

IK

U.0

2.0

3.0

1

Persentase

kasus

pengaduan

masyarakat

dan

ap

aratur

yang

tela

h

sele

sai

ditin

daklanjuti

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

IT

.0

2.0

3

Tin

gkat

maturit

as

SPIP

Ko

ta

Bo

ntang

pad

a

Level 3 (T

erdefin

isi)

SS.0

2.0

4

Menin

gkatnya

kualit

as

penerap

an

SPIP K

ota B

ontang

IK

U.0

2.0

4.0

1

Jum

lah

Perangkat

Daerah

yang

mem

ilik

i tingkat

maturit

as SPIP p

ada le

vel 3

N/A

-

5 PD

10

PD

15 PD

20

PD

29 PD

Page 20: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

11

TU

JU

AN

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

TU

JU

AN

SA

SA

RA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N

DA

TA

DA

SA

R

TA

HU

N

20

15

TA

RG

ET

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N PA

DA

T

AH

UN

20

16

20

17

20

18

20

19

20

20

20

21

TS.0

3

Menin

gkatkan

kualit

as

tata

kelo

la

organis

asi

Insp

ekto

rat

Daerah

yang

berin

tegritas,

pro

fesio

nal

dan

mo

dern

(T

he

Qu

ality

of

In

tern

al

Audit

Cap

abilit

y)

b.

Persep

ktif Pro

ses Intern

al (Internal B

usin

ess Process) 30

%

IT

.0

3.0

1

Tin

gkat

kap

abilit

as

APIP

Ko

ta

Bo

ntang

pada

Level

3

(Integrated)

SS.0

3.0

1

Menin

gkatnya

mutu

kap

abili

tas A

PIP K

ota

Bo

ntang

IK

.0

3.0

1.0

1

Tin

gkat kap

abilit

as A

PIP K

ota

Bo

ntang

Level 2

Level 2

Level 3

(3

ele

men

di

Level

3)

Level 3

(4

ele

men

di

Level

3)

Level 3

(6

ele

men

di

Level

3)

Level 3

(1

ele

men

di

Level

3)

Level 3

(2

ele

men

di

Level

4)

IK

.0

3.0

1.0

2

Indeks

kep

uasan

audit

i atas

kin

erja

pengaw

asan

Insp

ekto

rat D

aerah

N/A

-

3

3

3

3

3

IK

.0

3.0

1.0

3

Ketep

atan

waktu

pro

ses

pela

ksanaan

dan

pela

po

ran

pengaw

asan

N/A

60

%

70

%

80

%

80

%

80

%

90

%

IK

.0

3.0

1.0

4

Nila

i rata-rata

keberh

asila

n

kegia

tan Insp

ekto

rat D

aerah

N/A

>

84%

>

84%

>

84%

>

84%

>

84%

>

84%

c.

Persep

ktif Pem

bela

jaran dan

Pertum

buhan (Learnin

g and G

ro

wth) 20

%

SS.0

3.0

2

Menin

gkatnya

kap

asitas

SD

M

yang

pro

fesio

nal

IK

.0

3.0

2.0

1

Tin

gkat efektifitas p

enerap

an

manajem

en SD

M Insp

ekto

rat

Daerah

N/A

-

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 21: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

12

TU

JU

AN

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

TU

JU

AN

SA

SA

RA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N

DA

TA

DA

SA

R

TA

HU

N

20

15

TA

RG

ET

K

IN

ER

JA

SA

SA

RA

N PA

DA

T

AH

UN

20

16

20

17

20

18

20

19

20

20

20

21

SS.0

3.0

3

Menin

gkatnya

mutu

kele

mbagaan

d

an

ketatala

ksan

aan

IK

.0

3.0

3.0

1

Tin

gkat

kem

atangan

manajem

en ris

iko

Insp

ekto

rat

Daerah

N/A

-

Level 3

Level 3

Level 3

Level 4

Level 4

SS.0

3.0

4

Menin

gkatnya

pem

anfaatan

tekno

logi

info

rm

asi

dan

kualit

as

saran

a

prasarana d

ala

m tata

kelo

la o

rganis

asi

IK

.0

3.0

4.0

1

Jum

lah

pro

ses

bis

nis

yang

tela

h berbasis

T

IK

N/A

-

Perenc

Im

ple

n

40

%

Im

ple

n

60

%

Im

ple

n

80

%

Im

ple

n

10

0%

IK

.0

3.0

4.0

2

Jum

lah

utilitas

aset

ko

nd

isi

baik

N/A

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

d

. Persep

ktif K

euangan (Fin

ancial)

10

%

SS.0

3.0

5

Menin

gkatnya

pengelo

laan

anggaran yang efektif

IK

.0

3.0

5.0

1

Jum

lah

kegia

tan

utam

a

pengaw

asan in

tern yang telah

menerap

kan

anggaran

resp

onsif gender (A

RG

)

N/A

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

IK

.0

3.0

5.0

2

Persentase

kin

erja

pela

ksanaan

anggaran

Insp

ekto

rat D

aerah

N/A

80

%

80

%

80

%

80

%

80

%

80

%

Page 22: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

13

SASARAN SS.01.01

Meningkatnya mutu akuntabilitas kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

Strategi 1

Peningkatan strategi sistem pengelolaan

pengawasan intern berdasarkan prioritas

pelaksanaan urusan pemerintah daerah

Kebijakan 1

a. Menyempurnakan PKPT berbasis risiko yang

memprioritaskan aspek pelaksanaan SPM

dan standar pelayanan publik serta tema

unggulan pengawasan tahunan selain

prioritas pada aspek administratif dan

finansial.

b. Implementasi kegiatan pengawasan teknis

Perangkat Daerah berfokus pada penilaian

efektivitas, efesiensi dan ekonomis

(performance audit) selain ketaatan

(compliance audit).

c. Meningkatkan peran efektif Inspektorat

Daerah sebagai pemberi jasa konsultansi

(advisory service) dan penjamin mutu

(quality assurance) atas pelaksanaan tupoksi

Perangkat Daerah.

d. Meningkatkan evaluasi yang berkelanjutan

atas kualitas implementasi SAKIP Perangkat

Daerah.

e. Meningkatkan pemantauan penyelesaian

tindak lanjut seluruh hasil pengawasan

intern Inspektorat Daerah tidak terbatas

hanya hasil kegiatan audit/pemeriksaan

berkala.

Strategi 2

Peningkatan efektifitas penyelesaian

tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK dan

APIP lainnya.

Kebijakan 2

a. Meningkatkan pemantauan penyelesaian

tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK dan

APIP lainnya secara efektif

b. Meningkatan koordinasi, sinkronisasi dan

sinergisitas pada BPK dan APIP lainnya.

SASARAN SS.01.02

Meningkatnya mutu akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah kota Bontang

Strategi

Penguatan kualitas pengelolaan keuangan

daerah termasuk aset daerah berbasis

akrual

Kebijakan

Implementasi kegiatan pengawasan intern

terkait pengelolaan keuangan daerah sejak

tahap perencanaan dan penganggaran,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas

pelaksanaan dan penyerapan APBD, sampai

dengan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD.

Page 23: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

14

SASARAN SS.02.01

Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah Kota

Bontang

Strategi

Peningkatan kualitas reformasi birokrasi

Kota Bontang yang komprehensif dan

menyeluruh

Kebijakan

a. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan Road Map reformasi birokrasi

Kota Bontang.

b. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi

pembentukan sistem zona integritas pada

Perangkat Daerah yang melakukan

pelayanan publik langsung kepada

masyarakat.

SASARAN SS.02.02

Meningkatnya efektifitas pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi Kota

Bontang

Strategi

Peningkatan kinerja pencegahan dan

pemberantasan korupsi Kota Bontang

Kebijakan

a. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan aksi daerah pencegahan dan

pemberantasan korupsi Kota Bontang.

b. Fasilitasi kegiatan satuan tugas sapu bersih

pungutan liar Kota Bontang.

SASARAN SS.02.03

Meningkatnya efektivitas penanganan kasus pengaduan masyarakat dan aparatur yang

terbuka dan responsif

Strategi

Peningkatan sistem manajemen

pengaduan yang efektif

Kebijakan

Meningkatkan efektifitas pengelolaan tindak

lanjut pengaduan masyarakat dan aparatur

atas pelayanan publik, kedisplinan pegawai

pada domain penyalahgunaan wewenang.

SASARAN SS.02.04

Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Kota Bontang

Strategi

Peningkatan kualitas implementasi sistem

pengendalian intern Perangkat Daerah

yang efektif

Kebijakan

Meningkatkan pemantauan dan evaluasi

untuk menjamin mutu penerapan manajemen

risiko Perangkat Daerah.

SASARAN SS.03.01

Meningkatnya mutu kapabilitas APIP Kota Bontang

Strategi

Peningkatan mutu produk dan keunggulan

operasional sistem tata kelola pengawasan

Kebijakan

Implementasi rencana aksi (action plan)

peningkatan kapabilitas APIP Kota Bontang

Page 24: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

15

SASARAN SS.03.02

Meningkatnya kapasitas SDM yang profesional

Strategi

Penerapan manajemen kinerja individu

berbasis kompetensi dan perilaku

Kebijakan

Implementasi manajemen SDM secara

menyeluruh sesuai peraturan perundang-

undangan kepegawaian yang meliputi

pemenuhan jumlah SDM, pengembangan

kompetensi, pengembangan karir,

peningkatan disiplin dan perilaku serta

pencapaian target kinerja pegawai

SASARAN SS.03.03

Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sarana prasarana dalam tata

kelola organisasi

Strategi 1

Penerapan sistem manajemen organisasi

berbasis ICT terinteroperabilitas

Kebijakan 1

a. Penyusunan rencana induk (grand design)

pemanfaatan ICT

b. Mengembangkan sistem pengolahan data

dan informasi eksternal dan internal secara

bertahap.

c. Pengembangan dan pemanfaatan sistem

informasi manajemen pengawasan intern,

tata kelola arsip dan dukungan

manajemen internal lainnya bertahap

Strategi 2

Pemanfaatan sarana dan prasarana kerja

yang optimal dan memenuhi standar

Kebijakan 2

Pemenuhan standar dan pemanfaatan sarana

dan prasarana kerja secara optimal

SASARAN SS.03.04

Meningkatnya mutu kelembagaan dan ketatalaksanaan

Strategi

Penerapan sistem manajemen risiko

Inspektorat Daerah

Kebijakan

Penerapan rencana tindak pengendalian

(RTP) pada seluruh tingkat organisasi

Inspektorat Daerah secara berkelanjutan dan

dimuktahirkan

SASARAN SS.03.05

Meningkatnya pengelolaan anggaran yang efektf

Strategi

Penerapan perencanaan dan penganggaran

berbasis kinerja secara komprehensif dan

konsisten

Kebijakan

a. Penerapan analisa standar belanja (ASB)

biaya pengawasan intern

b. Pemantauan dan evaluasi berkala realisasi

anggaran dan rencana kerja serta

perjanjian kinerja

Page 25: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

16

2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA (KEY PERFORMANCE INDICATOR)

Inspektorat Daerah telah melakukan perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) sejalan

dengan ditetapkannya Renstra tahun 2016-2021. Penetapan IKU dengan memilih

indikator kinerja yang mempunyai fokus pada perspektif stakeholders. Indikator Kinerja

Utama (IKU) Inspektorat Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Daerah

NO. SASARAN IKU

1. Meningkatnya mutu akuntabilitas

kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah

a. Indeks rata-rata akuntabilitas

penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah

b. Rasio temuan BPK yang telah selesai

ditindaklanjuti

c. Rasio temuan APIP yang telah selesai

ditindaklanjuti

d. Indeks rata-rata akuntabilitas kinerja

Perangkat Daerah

2 Meningkatnya mutu akuntabilitas

pengelolaan keuangan daerah kota

Bontang

Indeks opini BPK atas LKPD

3. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan

reformasi birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

Indeks RB Kota Bontang

4. Meningkatnya efektivitas penanganan

kasus pengaduan masyarakat dan

aparatur yang terbuka responsif

Persentase kasus pengaduan masyarakat dan

aparatur yang telah selesai ditindaklanjuti

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Kota Bontang

Jumlah Perangkat Daerah yang memiliki

tingkat maturitas SPIP pada level 3 (Terdefinisi)

6. Meningkatnya mutu kapabilitas APIP

Kota Bontang

Tingkat kapabilitas APIP Kota Bontang

2.3. PERJANJIAN KINERJA (PERFORMANCE AGREEMENT)

Perjanjian kinerja (performance agreement) pada dasarnya adalah pernyataan

komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas

dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dikelolanya. Inspektorat Daerah Kota Bontang telah menetapkan Perjanjian

Kinerja Awal Tahun 2016 yang terdiri dari 10 (sepuluh) sasaran strategis dengan

anggaran kinerja (performance budgeted) sebesar Rp2.763.635.000,00 sesuai rincian

sebagai berikut:

Page 26: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

17

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Awal Inspektorat Daerah Tahun 2016

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya kinerja dan

pemanfaatan hasil

pengawasan intern

pemerintah daerah Kota

Bontang

a. Persentase jumlah SKPD yang capaian

kinerjanya memiliki tingkat ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan

dengan kategori “Baik”

80%

b. Rasio temuan BPK yang telah selesai

ditindaklanjuti

90%

c. Persentase penyelesaian tindak lanjut

rekomendasi hasil pengawasan APIP

100%

2. Meningkatnya akuntabilitas

pengelolaan keuangan

daerah kota Bontang yang

baik

a. Angka salah saji neraca LKPD Kota

Bontang

3%

b. Nilai temuan ketidakpatuhan hasil

pemeriksaan LKPD Kota Bontang

terhadap realisasi belanja APBD

0,3%

3. Terwujudnya SAKIP yang

efektif pada pemerintah

Kota Bontang

Jumlah SKPD yang memiliki akuntabilitas

kinerja minimal “CC”

45 SKPD

4. Terwujudnya efektivitas

pelaksanaan pencegahan

dan pemberantasan korupsi

(PPK) Kota Bontang

Capaian keberhasilan sasaran RAD PPK Kota

Bontang dengan predikat “Memuaskan”

100%

5. Terwujudnya zona integritas

di lingkungan Pemerintah

Kota Bontang

Jumlah SKPD yang telah berpredikat ZI

menuju WBK/WBBM

1 SKPD

6. Terwujudnya efektivitas

pelaksanaan reformasi

birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

Nilai evaluasi PMPRB Kota Bontang Baik

7. Meningkatnya efektivitas

penanganan kasus

pengaduan masyarakat yang

responsif

Presentase kasus pengaduan masyarakat yang

telah selesai ditindaklanjuti

100%

8. Terwujudnya penerapan

SPIP Kota Bontang

a. Jumlah SKPD yang telah melaksanakan

Penilaian Risiko dengan metoda CSA

23 SKPD

b. Jumlah RTP penyelenggaraan SPIP Kota

Bontang yang selesai ditindaklanjuti

100%

10. Terwujudnya efektivitas

perencanaan pengawasan

dan pengelolaan tugas

pengawasan daerah

a. Presentase kesesuaian capaian kinerja

jangka menengah Inspektorat Daerah

terhadap penugasan RPJMD Kota

Bontang 2011-2016

100%

b. Capaian cakupan pengawasan daerah 80%

Page 27: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

18

Seiring dengan perubahan kebijakan keuangan daerah tahun 2016 , Inspektorat Daerah

melakukan perubahan perjanjian kinerja. Selain itu, beberapa hal yang menjadi dasar

perubahan perjanjian kinerja tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan perjanjian kinerja perubahan tahun 2016 merupakan masa

transisi/peralihan antara tahun terakhir pelaksanaan periode Renstra Inspektorat

Daerah Tahun 2011-2016 dengan tahun pertama pelaksanaan periode Renstra

Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021.

Dengan demikian, capaian pelaksanaan perjanjian kinerja perubahan tahun 2016

harus dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada periode Renstra

tahun 2011-2016 dan menjadi data awal untuk pelaksanaan perjanjian kinerja

tahun-tahun berikutnya selama periode Renstra tahun 2016-2021.

2. Pemerintah Kota Bontang melakukan perubahan struktur organisasi dan tata kerja

(SOTK) Perangkat Daerah sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang berlaku efektif tanggal 3 Januari 2017.

Perjanjian kinerja perubahan tahun 2016 sebagaimana diuraikan dalam Renstra

Inspektorat Daerah Tahun 2016-2021 pada Bab VII tentang Pelaksanaan Masa Transisi

beserta target pertriwulan disajikan pada tabel 2.4. Rincian program dan kegiatan yang

mendukung pencapaian perubahan perjanjian kinerja tahun 2016 dijelaskan pada tabel

2.5 sebagaimana terlampir.

Page 28: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

19

Tabel 2.4

Perjanjian K

inerja Perubahan Inspektorat D

aerah Tahun 2016

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

T

AR

GET

REN

CA

NA

PELA

KSA

NA

AN

T

RIW

ULA

N (T

W)

TW

1

TW

2

TW

3

TW

4

A.

Persep

ktif p

engguna la

yanan

(stakeho

lders) 40

%

A.1

Menin

gkatnya

mutu

akuntab

ilitas

kin

erja

penyele

nggaraan

urusan

pem

erin

tah

an daerah

a.

Persentase jum

lah SK

PD

yang cap

aian

kin

erjanya m

em

ilik

i tin

gkat ketaatan

terhad

ap

p

eraturan

perundang-

undangan dengan katego

ri “B

aik

80

%

-

-

-

80

%

b.

Indeks rata-rata akuntabilit

as kin

erja

SK

PD

2,5

(Sko

r C

C)

-

2,5

(Sko

r C

C)

-

-

c.

Rasio

tem

uan B

PK

yang tela

h sele

sai

ditin

daklanjuti

75%

-

75%

-

75%

d.

Persentase p

enyele

saian tin

dak la

njut

reko

mendasi hasil p

engaw

asan A

PIP

10

0%

20

%

60

%

80

%

10

0%

A.2

Menin

gkatnya

mutu

akuntab

ilitas

pengelo

laan

keuangan

d

aerah

ko

ta

Bo

ntang

Indeks o

pin

i B

PK

atas LK

PD

4 (W

TP)

-

4 (W

TP)

-

-

A.3

Menin

gkatnya

efektivitas

pela

ksanaan

refo

rm

asi

biro

krasi

di

lin

gkungan

pem

erin

tah

K

ota B

ontang

Indeks R

B K

ota B

ontang

B

-

B

-

-

A.4

Menin

gkatnya

efektivit

as

penangan

an

kasus

pengaduan

masyarakat

dan

ap

aratur yang terbuka dan

resp

onsif

Persentase kasus p

engaduan m

asyarakat

dan

ap

aratur

yang

tela

h

sele

sai

ditin

daklanjuti

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

A.5

Menin

gkatnya kualitas p

enerap

an SPIP

Ko

ta B

ontang

Tin

gkat m

aturitas SPIP K

ota B

on

tang

2

-

2

-

-

Page 29: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

20

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

T

AR

GET

REN

CA

NA

PELA

KSA

NA

AN

T

RIW

ULA

N (T

W)

TW

1

TW

2

TW

3

TW

4

B

Persep

ktif Pro

ses Intern

al (Internal B

usin

ess Process) 30

%

B.1

Menin

gkatnya

mutu

kap

abilit

as

APIP

Ko

ta B

ontang

a.

Tin

gkat

kap

abilit

as

APIP

Ko

ta

Bo

ntang

2

-

2

-

-

b.

Ketep

atan

perencan

aan

terhadap

waktu

pro

ses

pela

ksanaan

dan

pela

po

ran p

engaw

asan

60

%

60

%

60

%

60

%

60

%

c.

Nila

i rata-rata keberhasilan

kegia

tan

Insp

ekto

rat D

aerah

> 84%

20

%

40

%

60

%

> 84%

C

Persep

ktif Pem

bela

jaran dan

Pertum

buhan (Learnin

g and G

ro

wth) 20

%

C.1

Menin

gkatnya

kap

asitas

SD

M

yang

pro

fesio

nal

Nila

i rata-rata evalu

asi

kin

erja in

dividu

pegaw

ai in

sp

ekto

rat

> 90

%

> 90

%

> 90

%

> 90

%

> 90

%

C.2

M

enin

gkatnya

pem

anfaatan

tekno

logi

info

rm

asi

dan

kualitas sarana p

rasaran

a

dalam

tata kelo

la o

rganis

asi

Jum

lah utilit

as aset ko

nd

isi baik

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

D

Persep

ktif K

euangan (Fin

ancial)

10

%

D.1

Menin

gkatnya

pengelo

laan

anggaran

yang efektif

Persentase kin

erja p

ela

ksanaan anggaran

Insp

ekto

rat D

aerah

80

%

20

%

40

%

60

%

80

%

Page 30: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

21

Tabel 2.5

Rencana K

erja (R

enja) dan R

encana A

ksi (A

ctio

n Plan) Perjanjia

n K

inerja Perubahan Inspektorat D

aerah Tahun 2016

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

REN

CA

NA

K

ER

JA

(R

EN

JA

)

REN

CA

NA

A

KSI

PR

OG

RA

M PR

IO

RIT

AS /

KEG

IA

TA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

A

TA

RG

ET

A

NG

GA

RA

N

A.

Persep

ktif p

engguna la

yanan

(stakeho

lders) 40

%

A.1

Menin

gkatnya

mutu

akuntabilitas

kin

erja

penyele

nggaraan

urusan

pem

erin

tah

an daerah

Pro

gram

Penin

gkatan

Sis

tem

Pengaw

asan

Internal

dan

Pengendalia

n K

eb

ijakan K

DH

Presentase

penyele

saian

cakup

an

pengaw

asan

daerah berbasis

ris

iko

83,57%

Pela

ksanaan

kegia

tan p

engaw

asan

intern

berup

a

aud

it,

mo

nito

rin

g

dan

evalu

asi

sesuai

Kep

utusan

Walik

ota

Bo

ntang

No

mo

r

578

Tahun 20

15 tentang PK

PT

tahun

20

16

Rasio

tem

uan B

PK

yang

tela

h

sele

sai

ditin

daklanjuti

75%

Persentase

penyele

saian

tin

dak la

njut reko

men

dasi

hasil

pengaw

asan A

PIP

10

0%

C

akup

an

SK

PD

yang

mem

ilik

i akuntabilitas

kin

erja m

inim

al “B

18%

1.

Kegia

tan

Pela

ksanaan

Pengaw

asan

Internal

Secara B

erkala

Jum

lah p

enyelesaian aud

it

ko

mp

rehensif

penyele

nggaraan

pem

erin

tah

an daerah

47 SK

PD

592.280

.0

00

,0

0

a.

Mela

kukan audit/ p

em

erik

saan

berkala

SK

PD

atas p

ela

ksanaan

adm

inis

trasi

um

um

pem

erin

tah

an

dan

urusan

pem

erin

tah

an daerah.

b.

Mela

kukan

mo

nito

rin

g

aset

serta p

ersediaan

SK

PD

.

c.

Menin

gkatkan

pem

beria

n

jasa

ko

nsultansi

pada

SK

PD

dan

op

tim

alis

asi klin

ik p

engaw

asan.

Page 31: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

22

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

REN

CA

NA

K

ER

JA

(R

EN

JA

)

REN

CA

NA

A

KSI

PR

OG

RA

M PR

IO

RIT

AS /

KEG

IA

TA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

A

TA

RG

ET

A

NG

GA

RA

N

Jum

lah

penyele

saian

mo

nto

rin

g A

set T

etap

dan

Persedia

an

47 SK

PD

2.

Kegia

tan

Pengendalian

Manajem

en

Pela

ksanaan

Kebijakan K

DH

Jum

lah

penyele

saian

revie

w

perencanaan

dan

penganggaran Pem

erin

tah

Daerah

15 SK

PD

dan

4 O

P

25.650

.0

00

,0

0

Mela

kukan

Reviu

A

PB

D

20

16

Perubahan d

an A

PB

D T

ahun 20

17

3.

Kegia

tan O

ptim

alis

asi

dan

Evalu

asi LP2P bagi PN

S

Jum

lah

LH

M

LP2P

Ko

ta

Bo

ntang yang d

isusun

1 LH

M

28.50

0.0

00

,0

0

Mela

kukan

inventaris

asi

dan

mo

nito

rin

g PN

S G

ol. III/a ke atas

untuk

menila

i ketaatan

penyam

paia

n LP2P

4.

Kegia

tan

Penin

gkatan

Pengaw

asan dan Penilaian

Akuntabilit

as K

inerja

Jum

lah

LH

E

SA

KIP SK

PD

yang diterbitkan

45 LH

E

10

6.760

.0

00

,0

0

Mela

kukan

evalu

asi

imp

lem

entasi

SA

KIP SK

PD

5.

Kegia

tan

Reko

nsili

asi

Tem

uan

Hasil

Pem

erik

saan

Jum

lah

lap

oran

TLR

HP

BPK

R

I

sem

esteran

yang

diterb

itkan

2 la

po

ran

59.569.0

00

,0

0

Mela

kukan

pem

antauan

atas

penyele

saian

tindak

lanjut

reko

mendasi

hasil

pem

erik

saan

BPK

R

I secara berkala

6.

Kegia

tan

Tin

dak

lanjut

Hasil

Tem

uan

Pengaw

asan

Jum

lah

lap

oran

pem

uktahir

an

data

TLH

P

APIP

sem

esteran

yang

dis

ele

saik

an

2 la

po

ran

36.0

92.0

00

,0

0

Mela

kukan

pem

antauan

atas

penyele

saian

tindak

lanjut

reko

mendasi

hasil

kegia

tan

pengaw

asan

Insp

ekto

rat

Daerah

dan A

PIP lain

nya secara berkala

A.2

Menin

gkatnya

mutu

akuntabilitas

pengelo

laan keuangan

daerah ko

ta B

ontang

Pro

gram

Penin

gkatan

Sis

tem

Pengaw

asan

Internal

dan

Pengendalia

n K

eb

ijakan K

DH

Nila

i tem

uan

ketid

akp

atuhan

hasil

pem

erik

saan

LK

PD

K

ota

Bo

ntang terhadap

realis

asi

bela

nja A

PB

D

0%

Pela

ksanaan

revie

w

LK

PD

dan

pendam

pin

gan

pem

erik

saan

BPK

sesuai

Keputusan

Walik

ota

Bo

ntang N

om

or 578

T

ahun 20

15

tentang PK

PT

tahun 20

16

Page 32: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

23

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

REN

CA

NA

K

ER

JA

(R

EN

JA

)

REN

CA

NA

A

KSI

PR

OG

RA

M PR

IO

RIT

AS /

KEG

IA

TA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

A

TA

RG

ET

A

NG

GA

RA

N

Im

ple

mentasi

Sis

tem

Akuntansi Pem

erin

tah

an

Jum

lah

LH

R

LK

PD

K

ota

Bo

ntang

TA

.

20

15

yang

diterb

itkan

1 LH

R

33.320

.0

00

,0

0

Mela

kukan

Reviu

LK

PD

T

ahun

20

15

dan

Pend

am

pin

gan

dari

Pem

erik

saan B

PK

R

I

A.3

Menin

gkatnya efektiv

itas

pela

ksanaan

refo

rm

asi

biro

krasi

di

lin

gkungan

pem

erin

tah

Ko

ta

Bo

ntang

Pro

gram

Penin

gkatan

Sis

tem

Pengaw

asan

Internal

dan

Pengendalia

n K

eb

ijakan K

DH

Indeks R

B K

ota B

ontang

67,6 (B

)

Pela

ksanaan

mo

nito

ring

PM

PR

B

sesuai

Keputusan

Walik

ota

Bo

ntang N

om

or 578

T

ahun 20

15

tentang PK

PT

tahun 20

16

Mo

nito

rin

g Penilaian M

an

dir

i

Pela

ksanaan

R

efo

rm

asi

Bir

okrasi K

ota B

ontang

Jum

lah LH

M PM

RB

K

ota

Bo

ntang sem

esteran yang

dis

ele

saik

an

2 LH

E

0,0

0

Mela

kukan

evalu

asi

atas

pela

ksanaan

rencana

aksi

8

area

perubahan R

efo

rm

asi B

iro

krasi

A.4

Menin

gkatnya efektiv

itas

penanganan

kasus

pengaduan

masyarakat

dan

ap

aratur

yang

terbuka d

an resp

onsif

Pro

gram

Pengin

tensifik

asia

n

Penanganan

Pengaduan

Masyarakat

Persentase

kasus

pengaduan

masyarakat

yang

tela

h

selesai

ditin

daklanjuti

10

0%

Mela

kukan

pem

erik

saan

khusus

atas

pengaduan

masyarakat

Ko

ta

Bo

ntang

Kegia

tan

Pen

anganan

K

asus

Pengaduan

Masyarakat

Ko

ta

Bo

ntang

Jum

lah

penyele

saian

tin

dak la

njut p

enanganan

kasus

pengaduan

masyarakat d

an ap

aratur

5 kasus

15.810

.0

00

,0

0

Mela

kukan

pem

erik

saan

d

engan

tujuan terten

tu d

an p

em

erik

saan

khusus atas p

engaduan m

asyarakat

Ko

ta B

ontang

A.5

Menin

gkatnya

kualitas

penerap

an

SPIP

Ko

ta

Bo

ntang

Pro

gram

Penyele

nggaraan

Sis

tem

Pengend

alaia

n Intern

Pem

erin

tah

Nila

i m

aturit

as SPIP K

ota

Bo

ntang

Level 2

Pela

ksanaan

m

onito

rin

g

dan

evalu

asi

SPIP

sesuai

Kep

utusan

Walik

ota

Bo

ntang

No

mo

r

578

Tahun 20

15 tentang PK

PT

tahun

20

16

Kegia

tan

Pelaksanaan

Dia

gno

stic

A

ssesm

ent SK

PD

Jum

lah

penyele

saian

DA

SK

PD

6 SK

PD

36.720

.0

00

,0

0

Mela

kukan

Dia

gno

stic

A

ssesm

ent

SK

PD

dan evalu

asi

penerap

an SPIP

tin

gkat K

ota B

ontang

Page 33: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

24

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

REN

CA

NA

K

ER

JA

(R

EN

JA

)

REN

CA

NA

A

KSI

PR

OG

RA

M PR

IO

RIT

AS /

KEG

IA

TA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

A

TA

RG

ET

A

NG

GA

RA

N

B

Persep

ktif Pro

ses Intern

al (Internal B

usin

ess Process) 30

%

B.1

Menin

gkatnya

mutu

kap

abili

tas

APIP

Ko

ta

Bo

ntang

Kegia

tan N

on

B

udgeter

Tin

gkat K

ap

abili

tas A

PIP

Ko

ta B

ontang

Level 2

0

,0

0

Im

ple

mentasi

rencana

aksi

penin

gkatan kap

abilitas A

PIP K

ota

Bo

ntang

K

etep

atan

perencanaan

terhad

ap

w

aktu

proses

pela

ksanaan

dan

pela

po

ran p

engaw

asan

60

%

0,0

0

Mela

kukan

kendali

mutu

atas

pela

ksanaan kegia

tan p

engaw

asan

sesuai PK

PT

Lap

oran

mo

nito

rin

g

dan

evalu

asi

rencan

a

kerja

(R

enja) yang d

iterbitkan

4 Lap

oran

triw

ula

n

0,0

0

Mela

kukan

mo

nito

rin

g

dan

evalu

asi p

elaksanaan

rencana kerja

(R

enja) Insp

ekto

rat D

aerah

C

Persep

ktif Pem

bela

jaran dan

Pertum

buhan (Learn

ing an

d G

ro

wth) 20

%

C.1

Menin

gkatnya

kap

asitas

SD

M yang p

ro

fesio

nal

Pro

gram

Pela

yanan

Adm

inis

trasi Perkanto

ran

Nila

i rata-rata

evalu

asi

kin

erja

ind

ividu

bula

nan

pegaw

ai in

sp

ekto

rat

> 90

%

M

ela

kukan

evalu

asi

kin

erja

pegaw

ai

secara b

erjenjang m

ela

lui

ap

likasi

e-p

erfo

rm

ance

setia

p

bula

nnya

Kegia

tan

Penyed

iaan

Jasa

Tenaga

Ad

min

istrasi/

Teknis

Perkanto

ran

Jum

lah

pegaw

ai

Insp

ekto

rat

yang

mend

ap

atkan T

KT

T

42 PN

S

1.695.661.752,0

0

Mela

kukan

evalu

asi

kin

erja

pegaw

ai

secara b

erjenjang m

ela

lui

ap

likasi

e-p

erfo

rm

ance

setia

p

bula

nnya

Pro

gram

Penin

gkatan

Kap

asitas

Sum

ber

Daya

Ap

aratur

Rata-rata

jum

lah

jam

lat

pegaw

ai

Insp

ekto

rat

terhad

ap

hari

kerja

setahun

> 5%

Mela

ksanakan d

ikla

t bagi

pegaw

ai

mela

lui

pela

tih

an

kanto

r

sendir

i

(PK

S)

maupun

lem

baga

terakred

itasi

1.

Kegia

tan

Pen

did

ikan

dan

Pela

tih

an Fo

rm

al

Jum

lah

ap

arat

pengaw

as

yang

mengik

uti

dik

lat

substantif p

engaw

asan

42 PN

S

596.865

.0

00

,0

0

Mela

ksanakan

dik

lat

substantif

pengaw

asan bagi ap

arat p

engaw

as

pada le

mb

aga terakred

itasi

Page 34: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

25

NO

.

SA

SA

RA

N ST

RA

TEG

IS

REN

CA

NA

K

ER

JA

(R

EN

JA

)

REN

CA

NA

A

KSI

PR

OG

RA

M PR

IO

RIT

AS /

KEG

IA

TA

N

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

A

TA

RG

ET

A

NG

GA

RA

N

2.

Wo

rksho

p

Im

ple

mentasi

Peraturan

Perundang-

Undangan

Jum

lah

ap

arat

pengaw

as

dan SK

PD

yang m

engik

uti

wo

rksho

p

42 PN

S

47 SK

PD

42.0

40

.0

00

,0

0

Mela

ksanakan

wo

rksho

p

pengadaan

barang

dan

jasa

bagi

selu

ruh

pegaw

ai

Insp

ekto

rat

Daerah

dan

SK

PD

d

engan

narasum

ber dari LK

PP

C.2

M

enin

gkatnya

pem

anfaatan

tekno

logi

info

rm

asi

dan

kualitas

sarana

prasaran

a

dala

m

tata kelo

la o

rganis

asi

Pro

gram

Penin

gkatan

Sarana

dan Prasarana A

paratur

Rasio

sarana

dan

prasarana

yang

tersedia

dengan

kebutuhan

pegaw

ai

sesuai

standar

kualit

as

pela

yanan

yang

baik

10

0%

Mela

kukan

pem

elih

araan

rutin

terhad

ap

p

erala

tan

kerja

kan

to

r

dan sarana m

obilit

as

Pem

elih

araan

R

utin

/B

erkala

Gedung K

anto

r

Jum

lah p

eraw

atan gedung

kanto

r

yang

tela

h

dilaksanakan

1

bangunan

2.0

00

.0

00

,00

Mela

kukan

peraw

atan

rutin

gedung kanto

r

Pem

elih

araan

R

utin

/B

erkala

Kendaraan D

inas/O

perasio

nal

Junla

h

kendaraan

din

as/o

perassio

nal

yang

dir

aw

at secara rutin

20

unit

254.216.0

00

,0

0

Mela

kukan

peraw

atan

rutin

kendaraan din

as/o

perasio

nal

Pem

elih

araan

R

utin

/B

erkala

Perala

tan dan

Perle

ngkap

an

Gedung K

anto

r

Jum

lah

perala

tan

gedung

kanto

r

yang

dir

aw

at

secara rutin

1 unit

9.0

00

.0

00

,00

Mela

kukan p

eraw

atan rutin

p

ad

a

mesin

fo

to

ko

pi kanto

r

D

Persep

ktif K

euangan (Fin

ancial)

10

%

D.1

Menin

gkatnya

pengelo

laan

anggaran

yang efektf

Kegia

tan N

on

B

udgeter

Lap

oran realis

asi

fis

ik d

an

keuangan

Insp

ekto

rat

Daerah

4 la

po

ran

triw

ula

n

0,0

0

Mela

kukan

evalu

asi

cap

aia

n

fis

ik

dan keuangan Insp

ekto

rat D

aerah

mela

lui ap

likasi e C

on

tro

llin

g

Page 35: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN SEBELUMNYA

Sesuai laporan hasil evaluasi SAKIP Nomor: 700/2701/Inspektorat.01 tanggal

10 Agustus 2016, implementasi SAKIP Inspektorat Daerah memperoleh nilai evaluasi

sebesar 79,18 (Sangat Baik). Beberapa perbaikan yang disarankan untuk meningkatkan

akuntabilitas kinerja Inspektorat Daerah adalah sebagai berikut:

1. Menindaklanjuti rekomendasi evaluasi tahun-tahun sebelumnya dalam rangka

memperbaiki kualitas perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan

kinerja, yakni:

a. Sistem pengumpulan data kinerja dituangkan dalam pedoman/SOP yang

diformalkan.

b. Target kinerja yang diperjanjikan digunakan untuk mengukur keberhasilan

maupun kegagalan sehingga dijadikan dasar pemberian reward and

punishment.

c. Hasil evaluasi Program ditindaklanjuti untuk perbaikan kinerja.

2. Rencana Aksi atas kinerja dimanfaatkan untuk pengarahan dan pengorganisasian

kegiatan serta dimonitoring pencapaiannya secara berkala.

3. Pengukuran kinerja dilakukan secara berjenjang serta dikembangkan menggunakan

teknologi informasi.

Tindak lanjut hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Inspektorat Daerah adalah telah

disusun sistem pengumpulan data kinerja meliputi SOP Pengumpulan data kinerja dan

SOP Pengukuran capaian kinerja.

3.2. KERANGKA ANALISA PENGUKURAN KINERJA

3.2.1. PENGUKURAN KINERJA TUJUAN STRATEGIS Pengukuran keberhasilan tujuan strategis dalam laporan kinerja Inspektorat Daerah

tahun 2016 terdiri dari 2 (dua) jenis, yakni:

1. Pengukuran capaian indikator kinerja masing-masing tujuan strategis.

2. Pengukuran rata-rata capaian indikator kinerja seluruh tujuan strategis

berperspektif stakeholder menggunakan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah.

Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah yang merupakan rerata indikator-indikator

tujuan strategis yang mendeskripsikan tingkat kemampuan pemerintah daerah dalam

mencapai kinerjanya bagi kesejahteraan masyarakat. Sistem penilaian Indeks

Page 36: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

27

Akuntabilitas Pemerintah Daerah tersebut mengacu pada jurnal “Penilaian Indeks

Akuntabilitas Instansi Pemerintah” yang dipublikasikan pada Jurnal BPK Tata Kelola

dan Akuntabilitas Keuangan Negara Vol. 1 No. 1 Tahun 2015. Namun demikian, hasil

jurnal dimaksud belum dapat digunakan seluruhnya untuk menghitung Indeks

Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang karena keterbatasan informasi.

Perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang dengan

pembobotan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pembobotan Perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang

NO. KOMPONEN BOBOT (%) MAKSIMUM SKOR

1. Nilai EKPPD 20 4

2. Nilai Evaluasi SAKIP 20 4

3. Opini LKPD 20 4

4. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 20 10

5. Nilai PMPRB 10 5

6. Tingkat Maturitas SPIP 10 5

Bobot 100

Tabel 3.2

Kriteria Predikat Hasil Peniaian Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang

HASIL AKHIR TINGKAT AKUNTABILITAS

90% – 100% Sangat Baik

61% – 89% Baik

50% – 60% Cukup

< 49% Kurang

3.2.2. PENGUKURAN KINERJA SASARAN STRATEGIS Pengukuran keberhasilan sasaran strategis menggunakan formula perhitungan yang

ditetapkan dalam Keputusan Inspektur Daerah Nomor 25 Tahun 2016 tentang

Pengukuran Kinerja di Lingkungan Inspektorat Daerah Kota Bontang.

3.3. CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA TUJUAN STRATEGIS

Pengukuran capaian akuntabilitas kinerja masing-masing tujuan strategis Inspektorat

Daerah tahun 2016 dibandingkan dengan target provinsi dan nasional adalah sebagai

berikut:

Page 37: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

28

Tabel 3.3

Capaia

n A

kuntabilitas K

inerja Tujuan Strategis Inspektorat D

aerah Tahun 2016

NO

.

TU

JU

AN

IN

DIK

AT

OR

K

IN

ER

JA

T

UJU

AN

R

EA

LISA

SI

TA

RG

ET

PR

OV

IN

SI

TA

RG

ET

NA

SIO

NA

L

KET

ER

AN

GA

N

1.

Meningkatkan

mutu

akuntabilitas

kinerja

dan

keuangan

penyelenggaraan

urusan

pem

erintahan daerah K

ota

Bo

ntang

(T

he

Qualit

y

of

Perfo

rm

ance

Acco

untabilit

y

and

Fin

ancia

l A

cco

untabilit

y)

a.

Nilai

evaluasi

penyelengaraan

urusan

pem

erintahan daerah K

ota

Bo

tang

dengan

predikat

“Sangat T

inggi”

Sangat T

inggi

(Sko

r 3,8)

Sangat T

inggi

Sangat T

inggi

Tercapai

b.

Nilai

SA

KIP

Ko

ta

Bo

ntang

dengan katego

ri B ke atas

B

(Sko

r 64,16

)

B

B

Tercapai

c.

Opini

LK

PD

K

ota

Bo

ntang

berpredikat W

TP

WT

P

WT

P

WT

P

Tercapai

2.

Meningkatkan kualitas tata

kelo

la

dan

refo

rm

asi

biro

krasi

Ko

ta

Bo

ntang

yang akuntabel, bersih dan

efektif

(T

he

Qualit

y

of

Go

vernance

and

Bureaucratic

R

efo

rm

)

a.

Indeks

RB

Ko

ta

Bo

ntang

berpredikat “B”

B

(N

ilai 67,6)

B

B

Tercapai

b.

Indeks Persepsi K

orupsi (IPK

)

Ko

ta Bo

ntang m

encapai nilai

5,9

5,27

5,9

Meningkat

Tidak T

ercapai

c.

Tingkat m

aturitas SPIP K

ota

Bo

ntang

pada

Level

3

(T

erdefinisi)

Nilai 2,88

-

Level 3

Tidak T

ercapai

3.

Meningkatkan kualitas tata

kelo

la

organisasi

Inspekto

rat

Daerah

yang

berintegritas,

pro

fesio

nal

dan m

odern

(T

he

Qualit

y

of

Internal

Audit

C

apabilit

y)

Tingkat

kapabilitas

APIP

Ko

ta

Bo

ntang

pada

Level

3

(Integrated)

Level 2

-

Level 3

Tidak T

ercapai

Page 38: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

29

3.3.1. INDEKS AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BONTANG

Hasil perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang tahun 2016

mendapatkan nilai sebesar 77,3% dengan kategori Baik dirincikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Indeks Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kota Bontang Tahun 2016

NO. KOMPONEN CAPAIAN SKOR MAKS.

SKOR

BOBOT

(%)

HASIL AKHIR

(%)

1 2 3 4 5 6 7 = (4/5 x 6)

1. Nilai EKPPD Sangat

Tinggi

4 4 20 20

2. Nilai Evaluasi SAKIP B 3 4 20 15

3. Opini LKPD WTP 4 4 20 20

4. Indeks Persepsi Korupsi

(IPK)

5,27 5,27 10 20 10,54

5. Nilai PMPRB B 3 5 10 6

6. Tingkat Maturitas SPIP 2,88 2,88 5 10 5,76

Nilai 77,3

3.4. CAPAIAN AKUNTABILITAS SASARAN STRATEGIS

Nilai kinerja organisasi (NKO) Inspektorat Daerah tahun 2016 sebesar 99,55% kategori

Sangat Tinggi yang diukur dari capaian masing-masing perspektif sasaran strategis

dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Nilai Kinerja Organisasi Inspektorat Daerah Tahun 2016 Berdasarkan Perspektif

NO. PERSPEKTIF

NILAI

PERSPEKTIF

(NP) %

BOBOT (%) NILAI

1 2 3 4 5 = (3x4)/100%

A. Pengguna Layanan (Stakeholder) 93,7 40 37,48

B. Proses Internal (Internal Business

Process)

105,67 30 31,70

C. Pembelajaran dan Pertumbuhan

(Learning and Growth)

93,54 20 18,71

D. Keuangan (Financial) 116,58 10 11,66

Jumlah 100 99,55

Page 39: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

30

Nilai rata-rata capaian akuntabilitas sasaran strategis tahun 2011-2016 adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Nilai Rata-Rata Akuntabilitas Sasaran Strategis Inspektorat Daerah Tahun 2011-2016

NO. TAHUN NILAI KINERJA

ORGANISASI (%)

AKUNTABILITAS

KEUANGAN (%)

RATA-RATA

AKUNTABILITAS

(%)

PREDIKAT

1 2011 117,8 75,86 96,83 Sangat Tinggi

2 2012 104,72 81,31 93,02 Sangat Tinggi

3 2013 108,8 80,25 94,53 Sangat Tinggi

4 2014 78,41 83,42 80,92 Tinggi

5 2015 91,8 77,76 84,78 Tinggi

6. 2016 99,55 93,7 96,63 Sangat Tinggi

Rata – Rata 91,12 Sangat Tinggi

Grafik 3.1

Perkembangan Nilai Rata-Rata Akuntabilitas Sasaran Strategis Tahun 2011-2016

Berdasarkan tabel 3.6 dan grafik 3.1, walaupun nilai rata-rata capaian akuntabilitas

sasaran strategis tahun 2011-2016 mencapai 91,12% dengan kategori “Sangat Tinggi”

namun nilai rata-rata akuntabilitas sasaran strategis Inspektorat Daerah tahun 2011-2016

berfluktuatif. Hal ini disebabkan capaian kinerja sasaran strategis cenderung mengalami

penurunan capaian target, sedangkan akuntabilitas keuangan cenderung meningkat

setiap tahunnya sebagaimana tergambar pada grafik 3.1.

0

20

40

60

80

100

120

140

2011 2012 2013 2014 2015 2016

NILAI KINERJA ORGANISASI AKUNTABILITAS KEUANGAN

AKUNTABILITAS RATA-RATA

Page 40: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

31

3.5. EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN STRATEGIS

3.5.1. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF STAKEHOLDERS

Tabel 3.7

Capaian Akuntabilitas Kinerja Masing-Masing Sasaran Strategis Perspektif Stakeholders

NO. INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

A.1. Meningkatnya mutu akuntabilitas kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah

68,48%

A.2. Meningkatnya mutu akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Kota Bontang 100%

A.3. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

100%

A.4. Meningkatnya efektivitas penanganan kasus pengaduan masyarakat dan

aparatur yang terbuka dan responsif

100%

A.5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Kota Bontang 100%

Nilai Perspektif Stakeholders 93,7%

Pencapaian sasaran strategis A.1 diukur dari 4 (empat) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.8

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.1.

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A.1.1 Persentase jumlah SKPD yang

capaian kinerjanya memiliki

tingkat ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan

dengan kategori “Baik”

% 80 33,8 42,3%

A.1.2. Indeks rata-rata akuntabilitas

kinerja SKPD

Skor 2,5 (CC) 2,5 (CC) 100%

A.1.3. Rasio temuan BPK yang telah

selesai ditindaklanjuti

% 75 75,46 100,61%

A.1.4. Persentase penyelesaian tindak

lanjut rekomendasi hasil

pengawasan APIP

% 100 31 31%

Nilai Sasaran Strategis 68,48

SASARAN STRATEGIS A.1.

Meningkatnya mutu akuntabilitas kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah

Page 41: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

32

Penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran strategis tersebut adalah

sebagai berikut:

A.1.1. Persentase jumlah SKPD yang capaian kinerjanya memiliki tingkat ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan dengan kategori “Baik”

Formula perhitungannya adalah jumlah

SKPD yang diperiksa tidak memiliki

temuan pengembalian keuangan terhadap

total SKPD yang harus diperiksa.

Perhitungan capaian indikator kinerja

tersebut juga berdasarkan hasil

pengawasan SKPD atas aspek administrasi

pemerintahan umum (pengelolaan SDM,

pengelolaan keuangan daerah,

pengelolaan barang milik daerah dan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi) serta

80% dari total kegiatan sasaran strategis

SKPD dimaksud telah mencapai target

kinerja mempedomani ketentuan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Berdasarkan Progam Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Kota Bontang Tahun

2016, jumlah SKPD yang menjadi Obyek Pemeriksaan (Obrik) adalah sebanyak

47 SKPD. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah Obrik yang telah diperiksa

sebanyak 34 SKPD dan LHP yang diterbitkan secara tepat waktu sebanyak 17

LHP. Adapun jumlah SKPD yang diperiksa tidak memiliki temuan pengembalian

keuangan dan 80% dari total kegiatan sasaran strategisnya telah dilaksanakan

secara memadai adalah sebanyak 8 SKPD.

Realisasi indikator kinerja persentase jumlah SKPD yang capaian kinerjanya

memiliki tingkat ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dengan

kategori “Baik” tahun 2016 sebesar 33,8% atau tercapai 42,3% dari target

sebesar 80% dengan status tidak memenuhi ekspetasi ( merah).

Grafik 3.2

Realisasi Indikator Kinerja A.1.1. Tahun 2014-2016

65,71

55,56

42,3

0

10

20

30

40

50

60

70

2014 2015 2016

(%)

TAHUN

Indikator kinerja tersebut

dipergunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan Inspektorat

Daerah sebagai quality assurance

(penjamin mutu) dalam rangka

meningkatkan kinerja Perangkat

Daerah terhadap

penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota

Bontang yang dapat

dipertanggungjawabkan

berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang

berlaku.

Page 42: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

33

Dari grafik 3.2. terlihat bahwa capaian indikator kinerja persentase jumlah SKPD

yang capaian kinerjanya memiliki tingkat ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan dengan kategori “Baik” tahun 2014-2016 mengalami

penurunan rata-rata per tahun sebesar 11,4%.

Sama dengan tahun sebelumnya, hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam

mencapai target indikator kinerja adalah:

1. Internal

a. Penyelesaian Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) belum

seluruhnya mencapai target keluaran/produk sebesar 31,91% dan target

waktu sebesar 37,5%.

Hal ini disebabkan antara lain:

1) Rasionalisasi anggaran kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal

Secara Berkala sebesar 62,15% yang berpengaruh pada

berkurangnya jumlah kegiatan pemeriksaan berkala sehingga tidak

mencapai target yang telah ditetapkan dalam PKPT.

2) Penambahan tugas pengawasan intern selain PKPT antara lain

review perencanaan dan penganggaran daerah sebanyak 23 Obrik

dan pemeriksaan penyalahgunaan wewenang sehingga menyulitkan

dalam pengalokasian sumber daya atau teamate.

b. Sesuai Laporan Hasil Pembinaan Pemerintah Provinsi Kaltim pada

Inspektorat Kota Bontang Nomor 700/1959-II/Itprov/2016 tanggal

31 Oktober 2016 diketahui bahwa proses kendali terhadap pelaksanaan

pengawasan intern Inspektorat Daerah belum memadai.

2. Eksternal

a. Beberapa pelaksanaan kegiatan utama SKPD (core business) belum

sepenuhnya memenuhi prinsip ekonomis, efektif dan efesien.

b. Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan beberapa SKPD belum

sepenuhnya mentaati peraturan perundang-undangan pengelolaan

keuangan daerah sehingga masih terdapat temuan keuangan yang

signifikan.

c. Penatausahaan dan pelaporan keuangan SKPD belum sepenuhnya

diadministrasikan dengan baik.

d. Sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan SKPD belum dilaksanakan

dengan baik yang terlihat dari pencatatan aset yang belum memadai

dan masih adanya penganggaran yang belum sesuai dengan

peruntukannya.

e. Sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

SKPD belum sepeuhnya baik. Hal ini terlihat masih adanya pengadaan

barang dan jasa yang belum sesuai ketentuan serta belum didukung

bukti yang lengkap dan sah.

f. Struktur pengendalian intern masih lemah. Hal terlihat dari beberapa

SKPD belum memiliki sistem dan prosedur (SOP) yang baku untuk

kegiatan utama serta pengendalian secara berjenjang belum optimal

dilakukan.

Upaya pemecahan masalah yang adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan pengelolaan kegiatan pengawasan intern berbasis manajemen

risiko (risk based managemenet).

Page 43: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

34

2. Memberikan rekomendasi hasil pengawasan yang aplikatif sehingga mudah

ditindaklanjuti oleh SKPD dalam memperbaiki sistem pengendalian intern

SKPD dan meningkatkan ketaatan pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengoptimalkan peran Unit Pengelolaan Pengaduan dan Layanan

Konsultasi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (UP2LKPUPD)

dalam rangka meningkatkan kinerja Perangkat Daerah dan mematuhi

peraturan perundang-undangan.

A.1.2. Indeks Rata-Rata Akuntabilitas Kinerja SKPD

Indikator kinerja ini untuk mengukur kinerja Inspektorat Daerah dalam rangka

meningkatkan implementasi SAKIP Perangkat Daerah. Inspektorat Daerah telah

melakukan evaluasi SAKIP SKPD sebanyak 45 SKPD. Walaupun nilai evaluasi

SAKIP Kota Bontang mendapatkan predikat B, namun hasil evaluasi

menunjukkan nilai rata-rata evaluasi SAKIP SKPD hanya sebesar 53,51 atau

indeks rata-rata akuntabilitas kinerja SKPD mencapai skor 2,5 (CC).

Realisasi indikator kinerja indeks rata-rata akuntabilitas kinerja SKPD tahun 2011-

2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Realisasi Indikator Kinerja A.1.2 Tahun 2011-2016

NO. INDIKATOR KINERJA

REALISASI

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Indeks rata-rata

akuntabilitas kinerja

SKPD

2,5

(CC)

2,5

(CC)

3 (B) 2,5

(CC)

2,5

(CC)

2,5

(CC)

Diagram 3.1.

Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Tahun 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

AA 1 3 9 0 0 0

A 8 4 12 2 2 2

B 5 8 12 8 6 13

CC 6 7 8 24 25 17

C 2 4 0 10 12 12

D 6 2 0 1 0 1

0

5

10

15

20

25

30

SKP

D

TAHUN

Page 44: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

35

Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi SAKIP SKPD bernilai CC ke atas

berfluktuasi setiap tahunnya. Beberapa kendala dan permasalahan dalam

implementasi SAKIP SKPD antara lain adalah:

1. Internal a. Metode

1) Perubahan penilaian evaluasi SAKIP menyesuaikan

perkembangan penerapan SAKIP. Hal ini berdampak

pada penilaian evaluasi SAKIP belum sepenuhnya

memiliki standar yang baku dan evaluator memiliki

personal adjustment yang berbeda-beda.

2) Kegiatan evaluasi dan pemantauan penyelesaian

rekomendasi hasil evaluasi SAKIP SKPD belum

dilakukan.

2. Eksternal a. Personalia

Beberapa pejabat SKPD yang melaksankan fungsi

perencanaan program belum sepenuhnya memahami

penerapan SAKIP.

b. Metode

1) Perencanaan kinerja

Beberapa SKPD belum memilki perencanaan kinerja

yang memadai, permasalahan yang dominan adalah

penetapan indikator kinerja yang memenuhi kriteria

yang Baik (SMART).

2) Pengukuran kinerja

a) Beberapa SKPD memiliki pedoman pengumpulan

data kinerja yang diformalkan serta

pengumpulan data dan pengukuran kinerja

belum dilakukan secara periodik.

b) Beberapa SKPD belum menyusun rencana aksi

untuk melaksanaan perjanjian kinerja.

c) Beberapa SKPD belum menyusun indikator

kinerja individu (IKI) dan perjanjian kinerja

individu.

3) Pelaporan kinerja

LKIP SKPD belum disajikan informatif dan baik sesuai

ketentuan. LKIP SKPD belum sepenuhnya

memberikan data dan informasi pencapaian sasaran

kinerja yang riil secara memadai serta belum

menyajikan perbandingan capaian kinerja pada

tahun-tahun sebelumnya sesuai rentang Renstra

sebagai bahan evaluasi.

4) Evaluasi kinerja

Beberapa SKPD belum menindaklanjuti hasil evaluasi

SAKIP SKPD tahun sebelumnya.

Upaya pemecahan masalah antara lain:

1. Berkoordinasi dengan Bagian Organisasi Setda dalam penerapan SAKIP

SKPD.

2. Melakukan pemantauan atas penyelesaian rekomendasi LHE SAKIP SKPD

secara berkala.

Page 45: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

36

A.1.3. Rasio temuan BPK yang telah selesai ditindaklanjuti

Metode pengukuran capaian indikator kinerja

tersebut adalah jumlah rekomendasi LHP BPK

RI berstatus telah selesai ditindaklanjuti (TS)

pada periode semester II tahun berjalan.

Sampai dengan tahun 2016, BPK RI telah

menerbitkan 21 LHP pada Pemerintah Kota

Bontang dengan temuan sebanyak 297

temuan terdiri dari 656 rekomendasi senilai

Rp81.380.283.234,00. Hasil rapat

pemuktahiran data penyelesaian TLRHP BPK

semester II Tahun 2016 tanggal 17 Desember

2016 diketahui bahwa Pemerintah Kota Bontang telah selesai menindaklanjuti

495 rekomendasi (75,46%) dengan nilai temuan keuangan daerah sebesar

Rp34.208.444.321,00 (42,04%).

Tabel 3.10

Rincian TLRHP BPK RI pada Pemerintah Kota Bontang Tahun 2016

NO. LHP

JUMLAH

REKOMENDASI

STATUS REKOMENDASI

TS TB BT TT

1. Neraca Awal Kota Bontang TA. 2004 12 12 0 - -

2. LKPD Kota Bontang TA. 2004 8 6 2 - -

3. LKPD Kota Bontang TA. 2005 34 31 3 - -

4. LKPD Kota Bontang TA. 2006 56 54 2 - -

5. Bantuan Parpol Kota Bontang TA. 2006 9 7 2 - -

6. LKPD Kota Bontang TA. 2007 31 30 1 - -

7. LKPD Kota Bontang TA. 2008 66 44 22 - -

8. Kinerja RSUD Kota Bontang 33 33 0 - -

9. Belanja Daerah kota Bontang TA. 2009 41 32 9 - -

10. LKPD Kota Bontang TA. 2009 22 13 9 - -

11. LKPD Kota Bontang TA. 2010 45 42 3 - -

12. Kinerja PDAM Kota Bontang TA. 2010-2011 41 37 4 - -

13. LKPD Kota Bontang TA. 2011 34 21 13 - -

14. Belanja Modal Jalan & Bangunan 2011-2012 18 8 10 - -

15. LKPD Kota Bontanng TA. 2012 22 13 8 - 1

16. Kinerja RSUD Kota Bontang 2012-2013 65 48 17

17. Kinerja PT Bontang Migas dan Energi 11 11 0 - -

18. LKPD Kota Bontang TA. 2013 30 10 18 1 1

19. Kinerja Pendidikan Dasar TA. 2013-2014 18 17 1 - -

20. LKPD Kota Bontang TA. 2014 31 11 20 - -

21. LKPD Kota Bontang TA. 2015 29 15 14

TOTAL 656 495 158 1 2

Ket : TS = Telah Sesuai TB = Tindak Lanjut Belum Sesuai

BT = Belum Ditindaklanjuti TT = Tidak Dapat Ditindaklanjuti

Indikator kinerja ini

termasuk Indikator Kinerja

Kunci (IKK) penyelengaraan

pemerintahan daerah pada

sub aspek Efektivitas

Perencanaan, Penyusunan,

Pelaksanaan Tata Usaha,

Pertanggungjawaban dan

Pengawasan APBD

Page 46: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

37

Diagram 3.2

Perkembangan Capain Penyelesaian TLRHP BPK RI Tahun 2011 s.d. 2016

Berdasarkan diagram 3.1 tersebut di atas menunjukkan bahwa penyelesaian

TLRHP BPK RI pada Pemerintah Kota Bontang berfluktuasi setiap tahunnya.

Adapun perbandingan penyelesaian TLRHP BPK RI pada kab/kota/prov se-

Kaltim disajikan pada diagram berikut:

Diagram 3.3

Perbandingan capaian penyelesaian TLRHP BPK RI Kota/Kab/Prov se-Kaltim

Semester 1 Tahun 2016

SMT I2011

SMT II2011

SMT I2012

SMT II2012

SMT I2013

SMT II2013

SMT I2014

SMT II2014

SMT I2015

SMT II2015

SMT I2016

SMT II2016

TIDAK DAPAT DITINDAKLANJUTI (TT) 0 0 0 0 0 0 0 0,19 0,36 0,36 0,3 0,3

BELUM DITINDAKLANJUTI (BT) 0,64 10,55 0 0 0 0 0 3,83 0,18 0 0,3 0,15

BELUM SESUAI (TB) 30,77 25,63 35,65 28,94 24,07 28,6 25,64 25,67 27,63 24,02 28,51 24,09

TELAH SELESAI (TS) 68,59 63,82 64,35 71,06 75,93 71,4 74,58 70,31 71,83 75,62 70,89 75,46

0

20

40

60

80

100

120

%

96,42 92,36

84,38 83,62 83,06

70,88 67,70 65,00 57,48 55,24

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Page 47: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

38

Hambatan dalam pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelesaian rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK RI belum berjalan secara optimal.

b. Beberapa Kepala SKPD belum sepenuhnya memahami pentingnya

penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan BPK dalam rangka

meningkatkan akuntabilitas keuangan.

c. Sistem pengelolaan keuangan daerah Kota Bontang sebelum tahun 2006

masih belum sepenuhnya dilaksanakan secara tertib dan baik, sehingga

menyulitkan dalam penelusuran dokumen yang diperlukan untuk

menyelesaikan rekomendasi hasil pemeriksaan BPK.

d. Sistem dan prosedur pengelolaan BMD pemerintah Kota Bontang yang

belum sepenuhnya memadai.

e. Terdapat beberapa penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan yang

bersifat finansial masih dilakukan secara bertahap.

Upaya pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pemantauan dan monitoring penyelesaian rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK RI antara lain melalui rekonsiliasi TLHP BPK RI secara

berkala dengan SKPD/unit kerja terkait.

b. Meningkatkan peran Majelis TPTGR untuk mempercepat penyelesaian

rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang bersifat finansial.

A.1.3. Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan APIP

Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan

sistem pengawasan intern oleh APIP adalah

ditindaklanjutinya hasil pengawasan guna

perbaikan kinerja SKPD yang diperiksa.

Formula perhitungan indikator kinerja

Persentase penyelesaian tindak lanjut

rekomendasi hasil pengawasan APIP adalah

jumlah rekomendasi hasil pengawasan

Inspektorat Daerah yang telah selesai

ditindaklanjuti pada periode PKPT tahun

sebelumnya.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PKPT Kota Bontang Tahun 2015, jumlah

LHP yang telah terbit sebanyak 40 LHP Reguler/Berkala dengan 256 temuan

terdiri dari 518 rekomendasi senilai Rp160.116,416,00.

Perkembangan penyelesaian TLHP PKPT Kota Bontang Tahun 2015 per

31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

a. Rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 163 rekomendasi

atau 31% dengan nilai pengembalian ke kas daerah sebesar

Rp33.268.280,00 atau 21%.

b. Rekomendasi yang masih dalam proses ditindaklanjuti sebanyak 9

rekomendasi atau 2%.

c. Rekomendasi yang belum ditindaklanjuti sebanyak 346 rekomendasi atau

67% senilai Rp126.848.136,00 atau 77%.

Indikator kinerja ini untuk

mengukur kinerja

pemanfaatan hasil

pengawasan Inspektorat

Daerah untuk meningkatkan

kinerja SKPD terhadap

penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota

Bontang

Page 48: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

39

Tabel 3.11

Perkembangan Penyelesaian TLRHP Reguler/Berkala Tahun 2010 s.d. 2015

NO. STATUS

REKOMENDASI

TAHUN

2010

TAHUN

2011

TAHUN

2012

TAHUN

2013

TAHUN

2014

TAHUN

2015

1. Rekomendasi

yang telah selesai

ditindaklanjuti

100% 63,28% 20,94% 24,15% 71% 21%

2. Rekomendasi

masih dalam

proses

ditindaklanjuti

- 20,31% 12,39% 5,08% 6% 2%

3. Rekomendasi

yang belum

ditindaklanjuti

- 16,41% 66,67% 70,77% 23% 77%

Grafik 3.3

Realisasi Indikator Kinerja A.1.4 Tahun 2010 s.d. 2015

Berdasarkan grafik 3.2. di atas diketahui penyelesaian TLRHP tahun 2010 s.d.

2015 mengalami kecenderungan yang menurun rata-rata pertahun sebesar

11,5%.

Kendala dan permasalahan yang dihadapi adalah sbb:

a. Penyelesaian beberapa laporan hasil pengawasan (LHP) masih belum tepat

waktu.

b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelesaian rekomendasi LHP PKPT

Kota Bontang yang belum berjalan optimal.

c. Beberapa rekomendasi yang bersifat finansial masih diselesaikan secara

bertahap oleh Obrik yang bersangkutan.

d. Masih adanya pemahaman yang berbeda terhadap penyelesaian

rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat oleh Obrik yang bersangkutan.

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014 2015

PER

SEN

TASE

(%

)

TAHUN

Page 49: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

40

Upaya pemecahan masalah antara lain:

a. Meningkatkan koordinasi dan pemantauan penyelesaian rekomendasi hasil

pemeriksaan Inspektorat pada Obrik terkait secara lebih intensif.

b. Menyusun rencana aksi (action plan) penyelesaian tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan (TLRHP) antara tim pemeriksa dengan Obrik

yang bersangkutan sehingga diperoleh kesepakatan bersama untuk

menyelesaikan rekomendasi LHP dimaksud.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH yang operasionalisasinya

didukung 6 (enam) kegiatan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala;

2. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;

3. Peningkatan Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja;

4. Tindak lanjut Hasil Temuan Pengawasan;

5. Rekonsiliasi Temuan Hasil Pemeriksaan;

6. Optimalisasi dan Evaluasi LP2P bagi PNS

Pagu anggaran 6 (enam) kegiatan tersebut sebesar Rp848.851.000,00 direalisasikan

(capaian input) sebesar Rp796.672.500,00 atau 93,85%. Perhitungan efesiensi sumber

daya pencapaian sasaran A.1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.1

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Meningkatnya mutu akuntabilitas

kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah

93,85 68,48 72,97

Pencapaian sasaran strategis A.2 diukur 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.13

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.2.

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A.2.1. Indeks opini BPK atas LKPD Skor 4 (WTP) 4 (WTP) 100%

Nilai Sasaran Strategis 100%

SASARAN STRATEGIS A.2.

Meningkatnya mutu akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Kota Bontang

Page 50: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

41

Formula perhitungan capaian sasaran adalah opini

laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Kota

Bontang pada periode tahun sebelumnya. Opini BPK

atas LKPD menunjukkan capaian kualitas pengelolaan

keuangan daerah yang dapat memenuhi prinsip

transparansi dan akuntabilitas. Pada tahun 2015,

pemerintah Kota Bontang mulai menerapkan standar

akuntansi berbasis akrual untuk penyusunan laporan

keuangan. Sesuai hasil pemeriksaan keuangan BPK RI,

LKPD Kota Bontang tahun 2015 mendapatkan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau tercapai 100%.

Realisasi indikator kinerja indeks opini BPK atas LKPD tahun 2011-2016 sebagai berikut:

Tabel 3.14

Realisasi Indikator Kinerja A.2.1 Tahun 2011-2016

NO. INDIKATOR KINERJA

REALISASI

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Indeks opni BPK atas LKPD 3

(WDP)

3

(WDP)

3

(WDP)

3

(WDP)

4

(WTP)

4

(WTP)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut:

1. Kegiatan pendampingan pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan terinci BPK RI

atas LKPD Kota Bontang berjalan efektif. Hal ini menunjukkan Inspektorat Daerah

telah mampu menjadi counterpart (mitra) BPK RI untuk meningkatkan kualitas

LKPD Kota Bontang.

2. Pemerintah Kota Bontang telah menggunakan aplikasi sistem pengelolaan

keuangan daerah untuk pengelolaan pendapatan, pengelolaan belanja dan

pengelolaan barang milik daerah.

3. Kegiatan asistensi dan rekonsiliasi pelaporan keuangan SKPD telah dilakukan oleh

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) secara berkala.

4. Pejabat pengelola keuangan SKPD berperan aktif untuk menyelesaikan pelaporan

keuangan sesuai standar akuntansi berbasis akrual.

5. Pemerintah Kota Bontang berperan aktif menindaklanjuti dengan pemeriksaan

yang berpotensi terjadinya penyimpangan keuangan daerah sebelum

diterbitkannya LHP BPK RI.

Walaupun demikian, masih terdapat beberapa hambatan/permasalahan yang signifikan

dihadapi dalam pencapaian sasaran tersebut sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem pengelolaan keuangan daerah belum seluruhnya terintegrasi atau

interoperabilitas. Hanya aplikasi sistem pengelolaan belanja yang dapat

dioperasikan secara daring (online), sedangkan pengelolaan pendapatan dan

pengelolaan barang milik daerah masih dioperasikan secara luring (offline).

2. Pejabat pengelola keuangan SKPD tidak seluruhnya memahami standar akuntansi

pemerintah berbasis akrual karena memiliki latar belakang pendidikan yang

berbeda-beda sehingga diperlukan pendampingan yang intensif dalam menyusun

laporan keuangan.

3. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa SKPD belum sepenuhnya mempedomani

ketentuan yang berlaku.

4. Pengelolaan pendapatan daerah belum sepenuhnya dilakukan secara optimal.

Indikator kinerja sasaran ini

untuk mengukur kinerja

Inspektorat Daerah

meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan

daerah Kota Bontang

berbasis akrual

Page 51: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

42

5. Pengelolaan barang milik daerah belum sepenuhnya dilakukan secara memadai.

Upaya pemecahan masalah antara lain:

1. Meningkatkan kegiatan monitoring kas dan persediaan yang bersumber selain

APBD Kota Bontang.

2. Berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BKPD) untuk

menyempurnakan aplikasi sistem pengelolaan keuangan daerah serta pemberian

pendidikan dan pelatihan tentang standar akuntansi pemerintah bagi pejabat

pengelola keuangan SKPD.

3. Memprioritaskan kegiatan pengawasan intern terhadap SKPD yang memiliki

anggaran yang besar dan beresiko tinggi terjadinya penyimpangan pengelolaan

keuangan.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH yang operasionalisasinya

didukung kegiatan Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan.

Pagu anggaran kegiatan Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan sebesar

Rp33.320.000,00 direalisasikan (capaian input) sebesar Rp 33.320.000,00 atau 100%.

Perhitungan efesiensi sumber daya pencapaian sasaran A.2 sebagai berikut:

Tabel 3.15

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.2

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Meningkatnya mutu akuntabilitas

pengelolaan keuangan daerah

Kota Bontang

100 100 100

Pencapaian sasaran strategis A.3 diukur 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.16

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.3

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A.3.1. Indeks RB Kota Bontang Skor B B 100%

Nilai Sasaran Strategis 100%

SASARAN STRATEGIS A.3.

Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

Page 52: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

43

Reformasi birokrasi adalah salah satu upaya untuk

melakukan penataan sistem penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, efektif dan efesien, sehingga

dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan

profesional. Formula perhitungan indikator kinerja

sasaran adalah hasil evaluasi penilaian mandiri

reformasi pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB)

tahap ketiga periode tahun sebelumnya melalui sistem

daring (online) Kementerian PANRB. PMPRB

merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan

reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self

assessement) oleh pemerintah daerah yang

bersangkutan.

Agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan efektif, Pemerintah Kota Bontang

telah menetapkan Peraturan Walikota Bontang Nomor 657 Tahun 2013 tentang

Roadmap Reformasi Birokrasi.

Berdasarkan hasil PMPRB Kota Bontang secara online tahap ketiga diketahui indeks RB

Kota Bontang tahun 2016 memperoleh skor 70,73% atau berkategori baik sesuai target

kinerja yang ditetapkan mencapai 100%. Rincian perbandingan hasil evaluasi PMPRB

Kota Bontang tahun 2015 s.d. 2016 sebagai berikut:

Tabel 3.17

Rincian Hasil PMPRB Kota Bontang Tahun 2015-2016

NO. PENILAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016

A. PROSES 48,78 51,34

I. Manajemen Perubahan 4,46 4,6

II. Penataan Peraturan Perundang-undangan 5 5

III. Penataan dan Penguatan Organisasi 5,67 6

IV. Penataan Ketatalaksanaan 3,96 4,67

V. Penataan Sistem Manajemen SDM 14,2 14,23

VI. Penguatan Akuntabilitas 6 6

VII. Penguatan Pengawasan 4,34 4,84

VIII. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 5,16 6

B. HASIL 18,82 19,4

I. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja

Organisasi

8,64 8,67

II. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 2 3

III. Kualitas Pelayanan Publik 8,18 7,73

Indeks RB 67,6 70,73

Indikator kinerja sasaran ini

untuk mengukur kinerja

Inspektorat Daerah

meningkatkan kualitas

pelaksanaan reformasi

birokrasi di lingkungan

pemerintah daerah Kota

Bontang yang berorientasi

pada pelayanan publik

yang prima.

Page 53: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

44

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran antara lain:

1. Komitmen Walikota Bontang melaksanakan reformasi birokrasi sebagai upaya

mewujudkan smart governance pada pemerintah Kota Bontang.

2. Koordinasi antar SKPD untuk melaksanakan roadmap reformasi birokrasi berjalan

efektif.

3. Kegiatan pemantauan atas implementasi roadmap reformasi birokrasi telah

dilaksanakan secara berkala.

Walaupun target kinerja telah tercapai, masih terdapat kendala atau permasalahan

yang dihadapi adalah:

1. SKPD belum seluruhnya menetapkan program quick wins reformasi birokrasi.

2. Pemerintah Kota Bontang belum menetapkan role model atau agent of change.

3. Survey eksternal atas persepsi korupsi belum dilaksanakan.

4. Inspektorat Daerah telah melakukan penilaian awal pada beberapa SKPD yang

melakukan pelayanan publik secara langsung kepada masyarakat yang akan

diusulkan menjadi Zona Integritas.

Hasil penilaian menunjukkan beberapa SKPD dimaksud belum ada yang

memenuhi kriteria untuk ditetapkan menjadi Zona Integritas.

Hal ini mengakibatkan Pemerintah Kota Bontang belum dapat mencanangkan

Zona Integritas.

5. Pemerintah Kota Bontang masih memproses penyelesaian kebijakan penerapan

Whistel Blowing System, penanganan benturan kepentingan, penanganan

pengaduan masyarakat serta

Upaya pemecahan masalah adalah:

1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana kerja

pembangunan ZI menuju WBK/WBBM oleh SKPD yang akan diusulkan menjadi ZI.

2. Melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum dan Bagian Organisasi Setda serta

Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk segera menetapkan

kebijakan penerapan Whistle Blowing System dan kebijakan penanganan benturan

kepentingan serta penanganan pengaduan masyarakat.

3. Melakukan koordinasi dengan Bagian Organisasi Setda untuk melakukan

perubahan roadmap reformasi birokrasi Kota Bontang mempedomani Peraturan

Menteri PANRB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

2015-2019.

Operasionalisasi sasaran tersebut merupakan kegiatan Non Budgeting tidak memiliki

anggaran kegiatan. Perhitungan efesiensi sumber daya pencapaian sasaran A.3 sebagai

berikut:

Tabel 3.18

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.3

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Meningkatnya efektivitas

pelaksanaan reformasi birokrasi di

lingkungan pemerintah Kota

Bontang

100 100 100

Page 54: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

45

Pencapaian sasaran strategis A.4 diukur 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.19

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.4

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A.4.1. Persentase kasus pengaduan

masyarakat dan aparatur yang

telah selesai ditindaklanjuti

% 100 100 100%

Nilai Sasaran Strategis 100%

Fornula perhitungan sasaran ini tidak hanya jumlah

penyelesaian laporan hasil pemeriksaan khusus untuk

menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat,

tetapi juga kasus disiplin aparatur serta pemeriksaan

khusus lainnya.

Salah satu unsur praktik good governance adalah

partisipasi masyarakat sebagai wujud kontrol sosial

(social control) terhadap penyelenggaraan

kepemerintahan daerah dan mutu pelayanan publik .

Selama tahun 2016, Inspektorat Daerah telah menyelesaikan pemeriksaan khusus

sebanyak 11 laporan, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.20

Rekapitulasi Pemeriksaan Khusus Tahun 2016

NO. URAIAN JUMLAH HASIL

1 Pengaduan masyarakat terkait pelayanan

publik

1 Penyelesaian secara

administratif

2 Pengaduan masyarakat terkait kepemilikan

aset pribadi

1 Tidak terbukti

3 Pengaduan masyarakat terkait penerimaan

siswa baru

1 Tidak terbukti

4 Kasus pelanggaran disiplin pegawai 2 Pengusulan hukuman disiplin

5 Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa 5 Pengusulan ke dalam Daftar

Hitam (Blacklist)

6 Pengelolaan BUMD 1 Perbaikan tata kelola internal

SASARAN STRATEGIS A.4

Meningkatnya efektivitas penanganan kasus pengaduan masyarakat dan aparatur

yang terbuka dan responsif

Indikator kinerja sasaran ini

untuk mengukur kinerja

Inspektorat Daerah

mendorong peningkatan

partisipasi masyarakat

dalam pengawasan

kepemerintahan Kota

Bontang

Page 55: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

46

Tabel 3.21

Realisasi Jumlah Pemeriksaan Khusus Tahun 2011-2016

NO. URAIAN

REALISASI

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Jumlah LHP Khusus 3 1 8 8 4 11

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran antara lain:

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan jalannya roda

kepemerintahan Kota Bontang.

2. Meningkatnya efektifitas penyelesaian tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat

yang dilakukan Inspektorat Daerah.

Kendala atau permasalahan yang dihadapi adalah:

1. SKPD belum seluruhnya menerapkan standar pelayanan publik untuk penanganan

pengaduan masyarakat secara efektif.

2. SKPD belum seluruhnya melakukan pembinaan kedisiplinan pegawai secara efektif.

3. SKPD belum seluruhnya melakukan pengendalian atas pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa secara efektif.

Upaya pemecahan masalah adalah:

1. Penerapan standar pelayanan publik menjadi salah satu sasaran pengawasan intern

dalam program kerja pengawasan (PKP) pemeriksaan komprehensif.

2. Meningkatkan efektifitas kegiatan review pengadaan barang dan jasa setiap

triwulan.

3. Meningkatkan pembinaan manajemen kepegawaian melalui kegiatan pemeriksaan

komprehensif.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui Program Pengintensifikasian

Penanganan Pengaduan Masyarakat, terdiri dari 1 (satu) kegiatan yakni Penanganan

Kasus Pengaduan Masyarakat Kota Bontang.

Pagu anggaran kegiatan tersebut sebesar Rp15.810.000,00 direalisasikan (capaian

input) sebesar Rp15.810.000,00 atau 100%. Perhitungan efesiensi sumber daya

pencapaian sasaran A.1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.22

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.4

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Persentase kasus pengaduan

masyarakat dan aparatur yang telah

selesai ditindaklanjuti

100 100 100

Page 56: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

47

Pencapaian sasaran strategis A.5 diukur 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.23

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis A.5

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

A.5.1. Tingkat maturitas SPIP Kota

Bontang

Skor 2 2 100%

Nilai Sasaran Strategis 100%

Formula perhitungan sasaran ini adalah hasil penilaian

BPKP atas tingkat maturitas SPIP Kota Bontang.

Berdasarkan Laporan Hasil Penilaian BPKP atas Tingkat

Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota

Bontang tahun 2015 Nomor: LHE-83/PW17/3/2016

tanggal 25 Februari 2016 menunjukkan bahwa nilai

maturitas SPIP Kota Bontang sebesar 2,88 (Level 2)

berada pada level Berkembang.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah sosialisasi

implementasi SPIP SKPD yang dilakukan oleh BPKP dan Inspektorat Daerah secara

intensif.

Beberapa permasalahan yang mempengaruhi penilaian sebagai berikut:

1. Pemerintah Kota Bontang belum melakukan indentifikasi risiko dan analisa risiko

seluruh kegiatan pokok unit organisasi.

2. Pemerintah Kota Bontang hanya melaksanakan kebijakan dan prosedur pada

sebagian kegiatan pokok unit organisasi dan mendokumentasikannya secara

memadai.

3. Pemerintah Kota Bontang telah melakukan pemantauan yang berkelanjutan,

terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan, namun belum didukung dengan

pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer.

Upaya pemecahan masalah adalah BPKP menjadi quality assurance kegiatan penilaian

maturitas penyelenggaraan SPIP Perangkat Daerah.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui Program Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang didukung kegiatan Pelaksanaan

Diagnostic Assesment SKPD. Anggaran kegiatan tersebut sebesar Rp36.720.000,00

SASARAN STRATEGIS A.5.

Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Kota Bontang

Indikator kinerja sasaran ini

untuk mengukur kinerja

Inspektorat Daerah untuk

meningkatkan mutu

penerapan SPIP pada

Pemerintah Kota Bontang

Page 57: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

48

telah direalisasikan sebesar Rp 32.640.000,00 atau 88,89%. Perhitungan efesiensi

sumber daya pencapaian sasaran A.5 sebagai berikut:

Tabel 3.24

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran A.5

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Tingkat maturitas SPIP Kota

Bontang

88,89 100 120

3.5.2. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF INTERNAL BUSINESS PROCESS

Tabel 3.25

Capaian Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis Perspektif Internal Business Process

NO. INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

B.1. Meningkatnya mutu kapabilitas APIP Kota Bontang 105,67

Nilai Perspektif Internal Business Process 105,67

Pencapaian sasaran strategis B.1 diukur dari 3 (tiga) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.26

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis B.1

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

B.1.1 Tingkat kapabilitas APIP Kota

Bontang

Level 2 2 100%

B.1.2 Ketepatan perencanaan

terhadap waktu proses

pelaksanaan dan pelaporan

pengawasan

% 60 70,79 117%

B.1.3 Nilai rata-rata keberhasilan

kegiatan Inspektorat Daerah

% > 84 91,94 100%

Nilai Sasaran Strategis 105,67%

SASARAN STRATEGIS B.1

Meningkatnya mutu kapabilitas APIP Kota Bontang

Page 58: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

49

Penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran strategis tersebut adalah

sebagai berikut:

B.1.1. Tingkat kapabilitas APIP Kota Bontang

Indikator kinerja ini untuk mengukur kinerja internal Inspektorat Daerah dalam

rangka meningkatkan mutu penerapan tata kelola pengawasan intern. Formula

perhitungan berdasarkan hasil penilaian BPKP Perwakilan Provinsi Kaltim atas

tingkat kapabilitas Inspektorat Daerah.

Pada tahun 2016, BPKP Perwakilan Provinsi Kaltim tidak melakukan penilaian

kapabilitas Inspektorat Daerah Kota Bontang tetapi melakukan pemantauan

terhadap tindak lanjut hasil penilaian tahun sebelumnya. Dengan demikian,

capaian indikator kinerja tingkat kapabilitas APIP Kota Bontang tetap

menggunakan hasil penilaian tahun 2015 karena tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) BPKP RI Perwakilan Provinsi Kaltim

Nomor: LEV-183/PW17/3/2015 disimpulkan bahwa tingkat kapabilitas APIP Kota

Bontang berada pada level 2 (infrastructure). Hasil penilaian elemen kapabilitas

APIP Inspektorat Daerah Kota Bontang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.27

Hasil Penilaian Elemen Kapabilitas APIP Inspektorat Daerah Tahun 2015

NO. ELEMEN LEVEL KETERANGAN

1. Peran dan Layanan 2 Infrastructure

2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2 Infrastructure

3. Praktek Profesional 1 Initial

4. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 2 Infrastructure

5. Budaya dan Hubungan Organisasi 2 Infrastructure

6. Struktur Tata kelola 2 Infrastructure

Beberapa permasalahan yang mempengaruhi penilaian elemen praktik

profesional sebagai berikut:

1. Inspektorat Daerah belum sepenuhnya menerapkan kendali mutu tersebut

pada kegiatan pengawasan intern.

2. Inspektorat Daerah belum membangun dan mengembangkan

pedoman/juklak pengawasan intern meliputi metodelogi, standar dan

perangkat untuk setiap penugasan mulai dari tahap perencanaan sampai

dengan pemantauan tindak lanjut.

3. Inspektorat Daerah belum menerapkan strategi pengawasan intern yang

dapat meningkatkan pengelolaan resiko organisasi auditan yang didukung

dengan profil resiko organisasi auditan dan laporan hasil audit manajemen

resiko.

4. Inspektorat Daerah belum sepenuhnya melakukan reviu dan penyesuaian

kebijakan pengawasan intern yang disesuaikan dengan standar nasional dan

internasional.

Page 59: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

50

Upaya pemecahan masalah adalah:

1. Inspektorat Daerah membentuk tim internal untuk menindaklanjuti

rekomendasi hasil penilaian kapabilitas APIP.

2. BPKP telah menyediakan aplikasi penilaian mandiri kapabilitas APIP yang

dapat diakses secara daring (on line) pada website resmi BPKP sehingga

Inspektorat Daerah dapat melakukan penilaian mandiri (self assesment)

kapabilitasnya secara berkala.

B.1.2. Ketepatan perencanaan terhadap waktu proses pelaksanaan dan pelaporan

pengawasan

Indikator kinerja tersebut digunakan untuk mengukur kinerja internal

Inspektorat Daerah atas akurasi perencanaan dan pelaksanaan sistem

pengawasan intern. Formula perhitungan realisasi indikator kinerja adalah

jumlah produk pengawasan yang dihasilkan dan kesesuaian realisasi sasaran

pengawasan yang telah ditetapkan dalam PKPT.

Inspektorat Daerah Kota Bontang telah menetapkan sasaran dan ruang lingkup

pengawasan yang dikukuhkan dengan SK Walikota Bontang Nomor 578 Tahun

2015 tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Kota Bontang Tahun

2016 terdiri 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan

sebanyak 310 aktivitas pengawasan intern. Target dan realisasi pelaksanaan

PKPT tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.28

Realisasi PKPT Kota Bontang Tahun 2016

NO. URAIAN KEGIATAN

JUMLAH LAPORAN

TARGET REALISASI

1. Monitoring Aset dan Persediaan 91 91

2. Monitoring kemajuan fisik kegiatan akhit tahun 2 0

3. Monitoring ketaatan perpajakan PNS (LP2P) 24 24

4. Reviu laporan keuangan dan kinerja 2 2

5. Reviu perencanaan daerah tahunan 47 12

6. Reviu perencanaan daerah lima tahunan 0 1

7. Reviu penganggaran daerah 6 29

8. Penilaian SPIP SKPD 23 12

9. Pendampingan pemeriksaan BPK RI 2 4

10. Evaluasi SAKIP 47 45

11. Pemeriksaan komprehensif/reguler 59 17

12. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu 2 5

13. Pemeriksaan khusus/kasus 5 11

310 253

Page 60: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

51

Dari tabel di atas diketahui bahwa realisasi produk pengawasan intern tahun

2016 sebesar 81,29% dari target yang tetapkan dalam PKPT tahun 2016. Hasil

evaluasi menunjukkan jumlah sasaran pengawasan intern yang direalisasikan

sebesar 60,29% dari target. Perhitungan nilai rata-rata memperoleh realisasi

ketepatan perencanaan terhadap waktu proses pelaksanaan dan pelaporan

pengawasan tahun 2016 dalah sebesar 70,79% atau 117% dari target kinerja

sebesar 60%.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKPT Kota Bontang berjalan cukup

efektif.

Walaupun demikian, sesuai laporan hasil pembinaan Inspektorat Provinsi Kaltim

pada Inspektorat Kota Bontang Nomor: 700/1959-II/Itprov/2016 tanggal

31 Oktober 2016 mengindentifikasikan beberapa permasalahan yang

mempengaruhi pencapaian sasaran sebagai berikut:

1. Kendali mutu dan penjaminan mutu (quality control and quality assurance)

atas pelaksanaan kegiatan pengawasan intern belum berjalan secara efektif.

2. Kebutuhan JF APIP (Auditor dan P2UPD) di Inspektorat Kota Bontang

belum mencukupi dibandingkan jumlah aktivitas pengawasan intern.

3. Kegiatan pengawasan intern yang ditetapkan dalam Program Kerja

Pengawasan Tahunan (PKPT) tidak seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai

jadwal.

4. Proses penyusunan rencana penugasan dan progrm kerja pengawasan

belum sepenuhnya dilaksanakan secara memadai

5. Penerbitan Laporan Hasil Kegiatan Pengawasan belum seluruhnya tepat

waktu

6. Kegiatan audit/pemeriksaan berkala yang dilaksanakan belum sepenuhnya

menilai efektivitas, efesiensi dan ekonomis atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Perangkat Daerah (performance audit) dan masih berfokus pada

audit ketaatan (compliance audit) yang bersifat administratif saja.

Upaya pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan PKPT berbasis manajemen risiko yang mempertimbangkan

kemampuan sumber daya terhadap peta auditan yang dimiliki.

2. Meningkatkan kendali mutu dan penjaminan mutu (quality control and

quality assurance) atas kegiatan pengawasan intern mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.

B.1.3. Nilai rata-rata keberhasilan kegiatan Inspektorat Daerah

Indikator kinerja ini dipergunakan untuk mengukur kinerja internal Inspektorat

Daerah atas pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) yang memenuhi prinsip efektif,

efesien dan ekonomis. Formula perhitungan indikator kinerja adalah nilai rerata

tertimbang kinerja masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) dari

seluruh kegiatan maupun program.

Rencana kerja (Renja) perubahan Inspektorat Daerah tahun 2016 terdiri dari

program administrasi umum pemerintah yang diperuntukan sebagai dukungan

manajemen dan teknis pelaksanaan tugas pengawasan intern pemerintahan

daerah sebanyak 4 program dan 17 kegiatan, serta program urusan wajib

Page 61: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

52

prioritas pembangunan daerah untuk melaksanakan tugas pengawasan intern

pemerintahan daerah sebanyak 3 program dan 9 kegiatan.

Hasil evaluasi menunjukkan realisasi nilai rerata keberhasilan kegiatan

Inspektorat Daerah tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.29

Realisasi Nilai Rerata Kinerja Pelaksanaan Renja Perubahan Tahun 2016

NO PROGRAM JUMLAH

KEGIATAN

NILAI RERATA

KINERJA

A. Program Administrasi Umum Pemerintahan

A.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 11 100

A.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3 92

A.3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1 100

A.4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Apartur

1 100

A.5 Nilai total rerata kinerja (A.1 + A.2 + A.3 + A.4)/4 x koef. 0,3 29,4

B. Program Urusan Wajib Prioritas Pembangunan Daerah

B.1. Program Peningkatan Sistem Pengendalian Internal

dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

7 86,33

B.2. Program pengintensifikasian Penanganan Pengaduan

Masyarakat

1 100

B.3. Program Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP)

1 81,71

B.4 Nilai total rerata kinerja (B.1 + B.2 + B.3)/3 x koef. 0,7 62,54

Nilai Rerata Keberhasilan Kegiatan 91,94

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata keberhasilan kegiatan

Inspektorat Daerah tahun 2016 adalah sebesar 91,94% dengan kategori

“Berhasil” atau mencapai 109,45% dari target > 84%.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja (Renja) Inspektorat Daerah

berjalan efektif.

Sama halnya dengan pencapaian indikator kinerja A.1.1., permasalahan yang

mempengaruhi pencapaian sasaran yakni adanya rasionalisasi anggaran kegiatan

sebesar 62,15% yang berpengaruh pada jumlah dan jadwal pelaksanaan

kegiatan.

Upaya pemecahan masalah adalah melakukan revisi rencana tindak

pengendalian (RTP) kegiatan.

Page 62: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

53

3.5.3. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF LEARNING AND GROWTH

Tabel 3.30

Capaian Akuntabilitas Kinerja Masing-Masing Sasaran Strategis Perspektif Learning and

Growth

NO. INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

C.1. Meningkatnya kapasitas SDM yang profesional 100%

C.2. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sarana prasarana

dalam tata kelola organisasi

87,09%

Nilai Perspektif Learning and Growth 93,54%

Pencapaian sasaran strategis C.1 diukur dari 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.31

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis C.1

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

C.1.1 Nilai rata-rata evaluasi kinerja

individu pegawai inspektorat

% > 90 > 90 100%

Nilai Sasaran Strategis 100%

Indikator kinerja ini untuk mengukur kinerja internal Inspektorat Daerah atas

penerapan manajemen SDM Inspektorat Daerah yang efektif. Formula perhitungan

indikator kinerja diperoleh dari hasil perhitungan evaluasi aktivitas harian (daily

activities) pegawai dan penilaian perilaku pegawai setiap bulannya dari aplikasi kinerja

e-performance

Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, Pemerintah Kota Bontang telah

melakukan penilaian prestasi kerja pegawai terdiri dari:

1. Capaian SKP bulanan sebagai hasil penilaian aktifitas kegiatan yang diperoleh dari

rencana kerja tahunan (Renja) maupun pekerjaan tambahan yang nyata dan

terukur.

2. Perilaku kinerja meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin,

kerja sama dan kepemimpinan.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata evaluasi kinerja individu pegawai

Inspektorat dari aplikasi e-performance mencapai >90% setiap bulannya atau

mencapai 100% dari target.

SASARAN STRATEGIS C.1

Meningkatnya kapasitas SDM yang profesional

Page 63: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

54

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran sama halnya dengan

pencapaian indikator kinerja B.1.3 adalah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

rencana kerja (Renja) Inspektorat Daerah berjalan efektif.

Permasalahan yang mempengaruhi pencapaian sasaran antara lain adalah rincian

aktifitas kegiatan dalam aplikasi e-performance bersifat umum untuk seluruh SKPD,

sehingga aktifitas kegiatan pengawasan intern Inspektorat Daerah belum seluruhnya

terakomodir pada aplikasi tersebut yang mempengaruhi hasil penilaian pegawai.

Upaya pemecahan masalah adalah menetapkan kebijakan internal terkait kesesuaian

rincian aktifitas kegiatan dalam aplikasi e-performance dan kegiatan dalam PKPT.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang operasionalisasinya didukung

kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Perkantoran.

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang operasionalisasinya

didukung 2 (dua) kegiatan, yakniKegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal serta

Kegiatan Workshop Implementasi Peraturan Perundang-Undangan

Pagu anggaran sebesar Rp2.334.566.752,00 direalisasikan (capaian input) sebesar

Rp1.871.533.319,00 atau 80,16%. Perhitungan efesiensi sumber daya sebagai berikut:

Tabel 3.32

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran C.1

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Meningkatnya kapasitas SDM yang

profesional

80,16 100 120

Pencapaian sasaran strategis C.2 diukur dari 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.33

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis C.2

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

C.2.1 Jumlah utilitas aset kondisi baik % 100 87,09 87,09%

Nilai Sasaran Strategis 87,09%

SASARAN STRATEGIS C.2

Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sarana prasarana

dalam tata kelola organisasi

Page 64: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

55

Formula perhitungan indikator kinerja adalah nilai aset

kondisi baik yang digunakan terhadap capaian

keluaran (output).

Jumlah aset Inspektorat Daerah kondisi baik per

31 Desember 2016 sebanyak 572 unit senilai

Rp3.260.120.699,00. Seluruh aset dimaksud telah

digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

pengawasan intern atau 100%. Hasil evaluasi

menunjukkan nilai rerata capaian kinerja keluaran

(output) kegiatan sebesar 87,09%. Dengan demikian

jumlah utilitas aset kondisi baik seebsar 87,09%.

Permasalahan yang mempengaruhi pencapaian sasaran antara lain adalah

berkurangnya nilai manfaat aset menjadi Rp722.466.780,00 (22,16%) walaupun

kondisi seluruh aset masih baik. Inspektorat Daerah belum dapat menambah aset baru

dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran.

Upaya pemecahan masalah adalah mengoptimalkan kegiatan pemeliharan rutin sarana

dan prasarana aparatur.

Target indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur yang operasionalisasinya didukung 3 (tiga) kegiatan yakni:

1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor

Pagu anggaran sebesar Rp265.216.000,00 direalisasikan (capaian input) sebesar

Rp263.899.030,00 atau 99,5%. Perhitungan efesiensi sumber daya sebagai berikut:

Tabel 3.34

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran C.2

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Meningkatnya kapasitas SDM yang

profesional

99,5 100 100,5

3.5.4. SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF FINANCIAL

Tabel 3.35

Capaian Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis Perspektif Financial

NO. INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

D.1 Meningkatnya pengelolaan anggaran yang efektif 116,58%

Nilai Perspektif Financial 116,58%

Indikator kinerja ini untuk

mengukur kinerja internal

Inspektorat Daerah dalam

rangka memenuhi sarana

dan prasarana kerja yang

layak untuk menunjang

kegiatan pengawasan intern

dan mengukur nilai manfaat

aset terhadap penyelesaian

PKPT.

Page 65: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

56

Pencapaian sasaran strategis D.1 diukur dari 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.36

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis D.1

NO. INDIKATOR KINERJA SAT.

TAHUN 2016

STATUS

TARGET REALISASI CAPAIAN

D.1.1 Persentase kinerja pelaksanaan

anggaran Inspektorat Daerah

% 80 93,24 116,58%

Nilai Sasaran Strategis 116,58%

Indikator kinerja ini dipergunakan mengukur kinerja internal Inspektorat Daerah atas

kualitas kinerja anggaran secara kuantitatif. Formula perhitungan indikator kinerja

diperoleh dari realisasi anggaran, kesesuaian perencanaan anggaran dan capaian output

belanja.

Inspektorat Daerah mendapatkan anggaran Belanja Langsung setelah perubahan tahun

2016 sebesar Rp 3.989.613.652,00 direalisasikan sampai dengan per 31 Desember 2016

sebesar Rp3.720.676.472,00 atau 93,26%. Jumlah DPA murni tahun 2016 sebanyak

40 DPA dan seluruh DPA direvisi disebabkan adanya rasionalisasi anggaran yang

merubah seluruh pagu anggaran kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan capaian rata-rata

output belanja sebesar 90,96%. Berdasarkan data tersebut diperoleh hasil perhitungan

atas realisasi persentase kinerja pelaksanaan anggaran Inspektorat Daerah sebesar

93,24% atau mencapai 116,58% dari target sebesar 80%.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran sama halnya dengan

pencapaian indikator kinerja B.1.3 adalah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

rencana kerja (Renja) Inspektorat Daerah berjalan efektif.

Permasalahan yang mempengaruhi pencapaian sasaran antara lain adalah indikator

kinerja persentase kinerja pelaksanaan anggaran Inspektorat Daerah termasuk indikator

kinerja baru. Pengukuran capaian indikator kinerja tersebut hanya dilakukan pada akhir

tahun belum dilakukan setiap triwulan secara periodik. Hal ini dimaksudkan agar

Inspektorat Daerah mendapatkan kondisi riil kinerja keuangan yang menjadi bahan

pengambilan kebijakan manajemen pengawasan intern.

Upaya pemecahan masalah adalah Inspektorat Daerah melakukan pemantauan capaian

kinerja pelaksanaan anggaran setiap triwulan.

Operasionalisasi sasaran tersebut merupakan kegiatan Non Budgeting tidak memiliki

anggaran kegiatan. Perhitungan efesiensi sumber daya pencapaian sasaran D.1 sebagai

berikut:

SASARAN STRATEGIS D.1

Meningkatnya pengelolaan anggaran yang efektif

Page 66: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

57

Tabel 3.37

Efesiensi Sumber Daya Pencapaian Sasaran D.1

SASARAN CAPAIAN

INPUT (%)

NILAI SASARAN

STRATEGIS (%)

EFESIENSI SUMBER

DAYA(%)

1 2 3 4 = (3/2)

Persentase kinerja pelaksanaan

anggaran Inspektorat Daerah

100 116,58 116,58

3.6. EVALUASI CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN SASARAN STRATEGIS

Anggaran Belanja yang dialokasikan pada DPPA Inspektorat Daerah tahun 2016 sebesar

Rp8.565.210.561,00 direalisasikan sebesar Rp8.165.132.144,00 dengan perincian:

Tabel 3.38

Rincian Anggaran Belanja Inspektorat Daerah TA. 2016

NO. KELOMPOK BELANJA TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %

1. Belanja Tidak Langsung 4.575.596.909,00 4.444.455.972,00 97,13

a. Belanja Pegawai (Gaji PNS dan

Tunjangan)

4.575.596.909,00 4.444.455.972,00 97,13

2. Belanja Langsung 3.989.613.652,00 3.720.676.472,00 93,26

a. Belanja Pegawai 1.637.049.552,00 1.551.944.289,00 94,80

b. Belanja Barang dan Jasa 2.352.564.100,00 2.168.732.183,00 92,19

c. Belanja Modal 0,00 0,00 0,00

T O T A L 8.565.210.561,00 8.165.132.444,00 95,33

Diagram 3.4

Komposisi Realisasi Belanja Inspektorat Daerah TA. 2016

54,43%

45,57%

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Page 67: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

58

Rincian alokasi Belanja Langsung rencana kerja (Renja) tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 3.39

Alokasi Belanja Rencana Kerja (Renja) TA. 2016

NO. ALOKASI BELANJA LANGSUNG TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %

1. Belanja program/kegiatan urusan

wajib untuk melaksanakan

Perjanjian Kinerja (Performance

Agreement) Inspektorat Daerah

tahun 2016

3.534.483.752,00 3.311.977.206,00 93,70

2. Belanja program adminstrasi

umum untuk dukungan teknis

dan manajemen (supporting)

455.129.900,00 408.699.266,00 89,80

T O T A L 3.989.613.652,00 3.720.676.472,00 85,18

Rincian target dan realisasi belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 3.40

Target dan Realisasi Belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016

NO. URAIAN SASARAN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN

(%)

A.1 Meningkatnya mutu akuntabilitas

kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah

848.851.000,00 796.672.500,00 93,85

A.2 Meningkatnya mutu akuntabilitas

pengelolaan keuangan daerah kota

Bontang

33.320.000,00 33.320.000,00 100,00

A.3 Meningkatnya efektivitas pelaksanaan

reformasi birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

- - 100,00

A.4 Meningkatnya efektivitas penanganan

kasus pengaduan masyarakat dan

aparatur yang terbuka dan responsif

15.810.000,00 15.810.000,00 100,00

A.5 Meningkatnya kualitas penerapan

SPIP Kota Bontang

36.720.000,00 32.640.000,00 88,89

B.1 Meningkatnya mutu kapabilitas APIP

Kota Bontang

- - 100,00

C.1 Meningkatnya kapasitas SDM yang

profesional

2.334.566.752,00 2.169.635.676,00 92,94

C.2 Meningkatnya pemanfaatan teknologi

informasi dan kualitas sarana

prasarana dalam tata kelola organisasi

265.216.000,00 263.899.030,00 99,50

D.1 Meningkatnya pengelolaan anggaran

yang efektf

- - 100,00

TOTAL 3.534.483.752,00 3.311.977.206,00 93,70

Page 68: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

59

Diagram 3.5

Realisasi Belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Tabel di atas menunjukkan anggaran belanja Perjanjian Kinerja Rp3.534.483.752,00

direalisasikan Rp3.311.977.206,00 atau 93,70% dengan kategori “Sangat Tinggi”.

Dari diagram di atas, terlihat bahwa realisasi belanja sasaran strategis C.1

“Meningkatnya kapasitas SDM yang profesional” mendapatkan porsi tertinggi sebesar

65,33% dari total realisasi belanja Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Hal ini menunjukkan

komitmen Inspektorat Daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur

pengawas karena akan mempengaruhi mutu hasil pengawasan intern.

0,00 1.000.000.000,00 2.000.000.000,00 3.000.000.000,00

Sasaran A.1

Sasaran A.2

Sasaran A.3

Sasaran A.4

Sasaran A.5

Sasaran B.1

Sasaran C.1

Sasaran C.2

Sasaran D.1

Rp

Realisasi

Target

Page 69: KATA PENGANTARe-arsip.bontangkota.go.id/images/LKIP_INSPEKTORAT_TAHUN... · 2019. 6. 10. · ringkasan eksekutif ii daftar isi v daftar tabel vii daftar gambar viii daftar diagram

60

BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Daerah Tahun 2016 merupakan

perwujudan transparansi dan akuntabilitas Inspektorat Daerah melaksanakan tugas dan

fungsi serta penggunaan anggaran. Laporan kinerja ini juga merupakan wujud kinerja

dalam pencapaian visi dan misi, sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran

strategis yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bontang Tahun 2016-2021 serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kota Bontang Tahun 2016.

Berdasarkan hasil pengukuran atas seluruh target kinerja yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 diperoleh nilai kinerja organisasi (NKO)

sebesar 99,55% dengan kategori “Sangat Tinggi”. Capaian tersebut didukung anggaran

belanja sebesar Rp3.534.483.752,00 direalisasikan Rp3.311.977.206,00 atau 93,70%

dengan kategori “Sangat Tinggi”.

Dari 9 (sembilan) sasaran strategis dan 14 (empat belas) indikator kinerja diketahui

capaian 11 (dua belas) indikator kinerja telah memenuhi ekspetasi (status hijau), 1 (satu)

indikator kinerja belum memenuhi ekspektasi (status kuning) dan 2 (dua) indikator

kinerja tidak memenuhi ekspetasi (status merah). Walaupun demikian, nilai rata-rata

capaian akuntabilitas sasaran strategis tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015.

Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan Insepktorat Daerah untuk meningkatkan

capaian target yang telah ditetapkan antara lain dengan memanfaatkan hasil

evaluasi kinerja tahun sebelumnya untuk perbaikan pengelolaan kinerja dan

penerapan manajemen pengawasan intern berbasis risiko serta mengoptimalkan

kegiatan pemeliharan rutin sarana dan prasarana aparatur. Selain itu, untuk

mendorong tercapainya target dalam Renstra 2016-2021, Inspektorat Daerah

memberikan perhatian yang lebih terhadap inisiatif strategis yang signifikan dengan

mendorong pencapaian target kinerja dan sasaran strategis yang masih signifikan dalam

mencapai tujuan-tujuan strategis.

LKIP Inspektorat Daerah tahun 2016 diharapkan dapat menyajikan informasi kinerja

secara memadai kepada publik dan para pemangku kepentingan baik dalam aspek

format penyajian maupun maupun aspek akuntabiltasnya.

Inspektorat Daerah menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya

atas bantuan dan kerja sama semua pihak yang terlibat dan turut membantu

mewujudkan capaian Sasaran Strategis tahun 2016.