KATA PENGANTAR - · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi...

134
i KATA PENGANTAR Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi atas tersusunnya Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011. Petunjuk Teknis ini merupakan implementasi dari amanat Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, Kementerian Teknis membuat petunjuk penggunaan DAK. DAK Bidang Kesehatan diberikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan bidang kesehatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan nasional tahun 2011 yang ditetapkan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011. RKP Tahun 2011 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2010, merupakan acuan bagi Kementerian, lembaga Pemerintah-Non Kementerian dan Pemerintah Daerah maupun masyarakat termasuk dunia usaha sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Kewajiban bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam pembangunan kesehatan yakni menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas, salah satunya melalui pembiayaan yang bersumber dari DAK Bidang Kesehatan. Saya berharap DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 dapat memberi daya ungkit yang nyata terhadap prioritas dan fokus pemerintah dalam pembangunan kesehatan di daerah. Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang kesehatan ini, menjelaskan secara rinci penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011. DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 terdiri dari 3 subbidang, yaitu: pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, dan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kesehatan dasar meliputi kegiatan: (1) Pembangunan, Peningkatan dan Perbaikan Puskesmas; (2) Pembangunan Pos Kesehatan Desa; (3) Pengadaan Peralatan kesehatan termasuk Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA); (4) Pengadaan Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak. Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi kegiatan: (1) Pembangunan dan Pengadaan Peralatan Kesehatan untuk Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RS; (2) Pembangunan, perbaikan Bank Darah RS (BDRS) dan Pemenuhan Peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS; (3) Pembangunan dan Pengadaan peralatan Instalasi Gawat Darurat RS (IGD RS); (4) Peningkatan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III RS; (5) Pemenuhan peralatan laboratorium klinik di Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota; dan (6) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di RS Pemerintah Daerah. Pelayanan kefarmasian, meliputi kegiatan: (1) Penyediaan Obat terutama Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan; (2) Pembangunan baru dan Rehabilitasi Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota; (3) Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota.

Transcript of KATA PENGANTAR - · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi...

Page 1: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

i

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi atas tersusunnya Petunjuk

Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011. Petunjuk Teknis ini

merupakan implementasi dari amanat Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005

tentang Dana Perimbangan, Kementerian Teknis membuat petunjuk penggunaan DAK.

DAK Bidang Kesehatan diberikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai

kegiatan bidang kesehatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas

pembangunan kesehatan nasional tahun 2011 yang ditetapkan melalui Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) Tahun 2011. RKP Tahun 2011 yang ditetapkan melalui Peraturan

Presiden RI Nomor 29 Tahun 2010, merupakan acuan bagi Kementerian, lembaga

Pemerintah-Non Kementerian dan Pemerintah Daerah maupun masyarakat termasuk

dunia usaha sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan.

Kewajiban bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam

pembangunan kesehatan yakni menyediakan pelayanan kesehatan yang merata,

terjangkau dan berkualitas, salah satunya melalui pembiayaan yang bersumber dari

DAK Bidang Kesehatan.

Saya berharap DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 dapat memberi daya ungkit

yang nyata terhadap prioritas dan fokus pemerintah dalam pembangunan kesehatan di

daerah. Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang kesehatan ini, menjelaskan secara

rinci penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011. DAK Bidang Kesehatan Tahun

2011 terdiri dari 3 subbidang, yaitu: pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan, dan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kesehatan dasar meliputi kegiatan: (1)

Pembangunan, Peningkatan dan Perbaikan Puskesmas; (2) Pembangunan Pos

Kesehatan Desa; (3) Pengadaan Peralatan kesehatan termasuk Sistem Informasi

Kesehatan Daerah (SIKDA); (4) Pengadaan Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak.

Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi kegiatan: (1) Pembangunan dan Pengadaan

Peralatan Kesehatan untuk Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency

Komprehensif (PONEK) di RS; (2) Pembangunan, perbaikan Bank Darah RS (BDRS)

dan Pemenuhan Peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS; (3) Pembangunan dan

Pengadaan peralatan Instalasi Gawat Darurat RS (IGD RS); (4) Peningkatan Fasilitas

Tempat Tidur Kelas III RS; (5) Pemenuhan peralatan laboratorium klinik di

Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota; dan (6) Instalasi Pengolahan

Air Limbah (IPAL) di RS Pemerintah Daerah. Pelayanan kefarmasian, meliputi kegiatan:

(1) Penyediaan Obat terutama Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan; (2)

Pembangunan baru dan Rehabilitasi Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota; (3)

Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota.

Page 2: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

ii

Peraturan Menteri Keuangan No.216/PMK.07/2010 menetapkan DAK Bidang

Kesehatan tahun 2011 diperuntukkan bagi 397 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

mendapat alokasi anggaran untuk subbidang pelayanan kesehatan dasar; 440 Dinas

Kesehatan mendapat alokasi anggaran untuk subbidang pelayanan kefarmasian; 23

Provinsi dan 256 Kabupaten/Kota mendapatkan subbidang pelayanan kesehatan

rujukan. DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011, subbidang pelayanan kesehatan rujukan

diperuntukkan bagi 48 RSUD Provinsi, 260 RSUD Kabupaten/Kota dan 54 Laboratorium

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Akhir kata, semoga Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun

2011 dapat secara optimal digunakan di daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat dan hidayah bagi kita dalam melaksanakan pembangunan

kesehatan di Indonesia yang kita cintai.

Jakarta, 17 Desember 2010

MENTERI KESEHATAN,

ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

Page 3: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1810/Menkes/SK/XII/2010

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2011

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 58 Peraturan

Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011;

b. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.07/2010 perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang–undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 4: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang–undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011;

13. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212); sebagaimana yang telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 ( (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokas Khusus (DAK);

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.07/2010 tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Page 5: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2011.

Kedua : Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011 sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

Ketiga : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan oleh Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota dalam Pengelolaan dan Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011;

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 Desember 2010

MENTERI KESEHATAN,

ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

Page 6: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI iii

DAFTAR ISI vii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN 3

C. RUANG LINGKUP 3

D. PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN 4

BAB II KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2011 5

A. KEBIJAKAN UMUM 5

B. KEBIJAKAN KHUSUS 6

BAB III PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN TEKNIS 7

A. PERENCANAAN 7

B. PELAKSANAAN 7

BAB IV SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR 8

A. PUSKESMAS 8

B. PUSKESMAS PERAWATAN 11

C. POSKESDES 17

D. SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH 19

E. PERALATAN PROMOSI KESEHATAN BERGERAK 21

BAB V SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 23

A. PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN PENGADAAN

PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

DI RS 23

B. BANK DARAH RUMAH SAKIT DAN UNIT TRANSFUSI DARAH

DI RUMAH SAKIT 28

Page 7: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

viii

C. PENINGKATAN FASILITAS INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT 36

D. PENINGKATAN FASILITAS TEMPAT TIDUR KLASIII RS 42

E. PENGADAAN PERALATAN PEMERIKSAAN

LABORATORIUM KLINIK DI LABORATORIUM

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 44

F. PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

(IPAL) DAN PENGADAAN PERALATAN PENDUKUNGNYA

DI RS PEMERINTAH 45

BAB VI SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN 49

A. PENYEDIAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN 49

B. PEMBANGUNAN BARU DAN REHABILITASI INSTALASI

FARMASI KABUPATEN/KOTA 51

C. PENGADAAN SARANA PENDUKUNG INSTALASI FARMASI

KABUPATEN/KOTA 53

BAB VII PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 55

A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 55

B. PELAPORAN 56

C. FORMAT LAPORAN TRIWULANAN 59

BAB VIII PENUTUP 64

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : DEFINISI OPERASIONAL

LAMPIRAN 2 : STANDAR PERALATAN DAN LOGISTIK POSKESDES

LAMPIRAN 3 : DAFTAR 183 KABUPATEN TERTINGGAL

Page 8: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

ix

LAMPIRAN 4 : DAFTAR NAMA PULAU TERLUAR BERPENDUDUK YANG

BERBATASAN DENGAN NEGARA TETANGGA

LAMPIRAN 5 : DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS PROGRAM YANKES

DTPK

LAMPIRAN 6 : PERALATAN LIVE SAVING PUSKESMAS TERPENCIL DI DTPK

LAMPIRAN 7 : PERALATAN PUSKESMAS DENGAN RAWAT INAP (PONED

SET)

LAMPIRAN 8 : RUANG PERSALINAN PUSKESMAS NON PERAWATAN

LAMPIRAN 9 : PERALATAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP (SET

PERALATAN BERSALIN)

LAMPIRAN 10 : DAPUR GIZI PADA PUSKESMAS PERAWATAN

LAMPIRAN 11 : STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT

LAMPIRAN 12 : CONTOH PERALATAN PROMOSI KESEHATAN BERGERAK

LAMPIRAN 13 : ALOKASI DAK KESEHATAN TAHUN 2011

Page 9: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa manfaatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak adil bagi perempuan dan laki-laki (responsif gender).

Di dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 2 dan 3 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target lainnya yang tidak terkait langsung yaitu target 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan) dan target 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan). Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian target-target tersebut.

Page 10: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 2

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiayaan kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.

Pemerintah melalui Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah menetapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga pemerintah baik pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas.

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah Pusat memberikan anggaran pada daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan merupakan prioritas nasional.

DAK Bidang Kesehatan, diberikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan bidang kesehatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan nasional tahun 2011 yang ditetapkan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011.

RKP Tahun 2011 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2010, merupakan acuan bagi kementerian, lembaga Pemerintah-Non Kementerian dan Pemerintah Daerah maupun masyarakat termasuk dunia usaha sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan.

DAK Bidang Kesehatan tahun 2011 difokuskan pada pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas dan Poskesdes); pelayanan kefarmasian untuk Kabupaten/Kota; dan pelayanan kesehatan rujukan (RS Provinsi/Kabupaten/Kota dan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota).

Buku Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 berisi penjelasan rinci pemanfaatan DAK, dilengkapi informasi dalam pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan di daerah dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011.

Selanjutnya buku petunjuk teknis ini menjadi pedoman pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011.

Page 11: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 3

B. TUJUAN

1. Umum

Membantu mendanai kegiatan bidang kesehatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan nasional tahun 2011.

2. Khusus

Meningkatkan pemerataan, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Poskesdes, Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota dan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta penyediaan dan pengelolaan obat generik dan perbekalan kesehatan.

C. RUANG LINGKUP

DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 diarahkan untuk kegiatan:

1. Pelayanan kesehatan dasar meliputi kegiatan: (1) Pembangunan, Peningkatan, Perbaikan dan Perluasan Puskesmas khususnya di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); (2) Pembangunan Pos Kesehatan Desa; (3) Pengadaan peralatan kesehatan termasuk Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA); (4) Pengadaan Peralatan Promosi Kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi kegiatan: (1) Pembangunan dan Pengadaan Peralatan Kesehatan Untuk Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RS; (2) Pembangunan, Perbaikan Bank Darah RS (BDRS) dan Pemenuhan Peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS; (3) Pembangunan dan Pengadaan Peralatan Instalasi Gawat Darurat RS (IGD RS); (4) Peningkatan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III RS; (5) Pemenuhan Peralatan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; dan (6) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di RS.

3. Pelayanan Kefarmasian dapat dimanfaatkan untuk: (1) Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan; (2) Pembangunan Baru dan Rehabilitasi Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota; (3) Pengadaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota.

Page 12: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 4

D. PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN

1. Pengalokasian

Penghitungan alokasi DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011, dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:

a. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK

Penentuan kelayakan daerah penerima DAK menggunakan Indeks Fiskal Wilayah (IFW) dengan bobot 50% dan IT (Indeks Teknis) dengan bobot 50%.

b. Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah

1) Penentuan besaran alokasi daerah penerima DAK menggunakan IFW dengan bobot 20% dan IT dengan bobot 80%.

2) IFW ditentukan berdasarkan Kriteria Umum dan Kriteria Khusus merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan, sedangkan IT ditentukan berdasarkan data dan indeks teknis merupakan kewenangan dari Kementerian Kesehatan.

3) Usulan ruang lingkup kegiatan dan besaran alokasi DAK kemudian dibahas dan diputuskan bersama antara pemerintah dengan Panitia Kerja Belanja Transfer ke Daerah DPR RI.

4) Kaidah-kaidah mengenai mekanisme pengalokasian DAK dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005.

2. Penyaluran

DAK Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011 disalurkan melalui mekanisme transfer yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan dan ketentuan peraturan yang berlaku lainnya.

a. Penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kefarmasian untuk Kabupaten/Kota, disalurkan melalui SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

b. Penyediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan untuk pelayanan kesehatan rujukan disalurkan melalui SKPD Rumah Sakit Umum atau Khusus Provinsi/Kabupaten/Kota dan SKPD Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Page 13: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 5

BAB II

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

A. Kebijakan Umum

1. Kebijakan DAK Kesehatan adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan jaminan persalinan di sarana kesehatan milik pemerintah dan Angka Kematian Bayi (AKB), perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan, melalui peningkatan sarana dan prasarana di Puskesmas dan Poskesdes, Rumah Sakit dan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta penyediaan dan pengelolaan obat terutama obat generik dan perbekalan kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

2. DAK Bidang Kesehatan merupakan bantuan kepada daerah tertentu, untuk mendanai dukungan pelayanan kesehatan yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.

3. DAK Bidang Kesehatan membantu daerah untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional di bidang kesehatan.

4. DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 difokuskan pada pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kefarmasian.

5. Dalam pelaksanaan kegiatan, pemerintah daerah harus menyediakan pembiayaan yang bersumber dari daerah untuk dana pendamping sebesar 10% sesuai dengan Undang-undang No 33 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005, biaya operasional, biaya pemeliharaan/perawatan sarana dan peralatan kesehatan, ketersediaan tenaga pelaksana, serta aspek lainnya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Kesehatan.

6. Alokasi pagu anggaran DAK Bidang Kesehatan TA 2011, terdiri dari anggaran untuk pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kefarmasian.

7. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur RSUD Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kepala Laboratorium Dinas Kesehatan

Page 14: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 6

Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadap anggaran DAK Bidang Kesehatan di wilayah kerjanya.

B. Kebijakan Khusus

Penggunaan DAK Bidang Kesehatan diprioritaskan untuk :

1. Mendukung pencapaian target MDGs No 1, 3 ,4, 5 dan 6 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV dan AIDS, TB, Malaria serta penyakit menular lainnya).

2. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

3. Peningkatan pelayanan persalinan normal di Puskesmas.

4. Pembangunan Puskesmas Perawatan Mampu PONED.

5. Pembangunan dapur gizi pada Puskesmas Perawatan.

6. Pembangunan Pos Kesehatan Desa untuk desa yang belum memilikinya.

7. Penyediaan peralatan pendukung Sistem Informasi Kesehatan Daerah.

8. Penyediaan Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak.

9. Meningkatkan Sarana Prasarana dan Pengadaan Peralatan Kesehatan Untuk Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RS.

10. Pembangunan BDRS dan pemenuhan peralatan UTD di RS.

11. Meningkatkan Fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS.

12. Meningkatkan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III RS.

13. Pemenuhan Peralatan Pemeriksaan Laboratorium Klinik di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

14. Pemenuhan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di RS Pemerintah Daerah.

15. Penyediaan dan Pengelolaan Obat terutama Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan.

16. Pembangunan Baru, Rehabilitasi dan Perluasan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota.

17. Pengadaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota.

Page 15: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 7

BAB III

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN TEKNIS

DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

A. PERENCANAAN

Sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 pasal 162, Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) harus saling berkoordinasi dalam penyusunan kegiatannya.

Dalam rangka menjaga sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesehatan Kabupaten/Kota dengan Provinsi, Satker Kabupaten/Kota yang memperoleh alokasi DAK Bidang Kesehatan agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi.

Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang disusun mengacu kepada Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011.

B. PELAKSANAAN TEKNIS

Pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan 2011 harus mengacu pada Petunjuk Teknis DAK Bidang Kesehatan 2011 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes).

Penggunaan anggaran DAK Bidang Kesehatan 2011 yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK Bidang Kesehatan 2011 menjadi tanggung jawab Kepala Daerah dan SKPD yang bersangkutan.

Page 16: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 8

BAB IV

MENU DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR

A. PUSKESMAS

1. Pembangunan Baru

Pembangunan Puskesmas dapat merupakan pembangunan baru atau peningkatan dari Puskesmas Pembantu. Pembangunan Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk penyediaan alat kesehatan dan mebeulair serta rumah dinas petugas kesehatan (dokter/dokter gigi, bidan/perawat) bila belum ada.

a. Persyaratan Umum

1) Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada:

a) Wilayah perbatasan, terpencil, tertinggal dan kepulauan.

b) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.

c) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk per kecamatan.

d) Wilayah kerja sangat luas.

e) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencana

alam, jalur hijau, perubahan Rencana Tata Ruang/Wilayah, atau terjadinya masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.

2) Lokasi Puskesmas: a) Di area yang mudah terjangkau baik dari segi jarak

maupun sarana transportasi umum dari seluruh wilayah kerjanya.

b) Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah. 3) Persyaratan Puskesmas:

a) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas. b) Tenaga kesehatan disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Page 17: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 9

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Luas lahan, jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatan/kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal.

2) Denah tata-ruang Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

2. Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas

Pembangunan Puskesmas baru dapat berasal dari peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu), Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas tersebut termasuk penyediaan alat kesehatan dan rumah dinas petugas Puskesmas.

Persyaratan umum dan teknis Pembangunan Puskesmas baru dari peningkatan Puskesmas Pembantu sama dengan persyaratan umum dan teknis pembangunan baru Puskesmas.

3. Peningkatan Pelayanan Persalinan Normal di Puskesmas

Dalam upaya meningkatkan pelayanan persalinan normal dan perawatan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, maka peran Puskesmas sebagai fasiltas kesehatan perlu ditingkatkan dengan membangun ruang persalinan atau mengoptimalkan fungsi ruang persalinan di Puskesmas. Persyaratan umum dan teknis sama dengan persyaratan umum dan teknis pembangunan baru Puskesmas, ditambah dengan denah tata ruang khusus untuk ruang persalinan dan ruang pemulihan serta pedoman alat kesehatan sesuai dengan lampiran 8 dan lampiran 9.

4. Rehabilitasi Puskesmas

Rehabilitasi Puskesmas ditujukan menunjang dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas.

Page 18: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 10

Rehabilitasi Puskesmas termasuk puskesmas pembantu hanya ditujukan untuk Puskesmas dan puskesmas pembantu dengan kondisi rusak berat termasuk di dalamnya rumah dinas dokter/dokter gigi dan perawat/bidan. Untuk Rehabilitasi Puskesmas Pembantu diperbolehkan jika seluruh Puskesmas di Kabupaten/Kota telah mempunyai fasilitas untuk menolong persalinan.

a. Persyaratan Umum Puskesmas dengan kondisi rusak berat diproritaskan pada:

1) Puskesmas di perbatasan, kepulauan.

2) Puskesmas yang rusak karena bencana alam pada tahun berjalan dan 1 (satu) tahun sebelumnya.

b. Persyaratan Teknis 1) Denah tata-ruang Puskesmas mengacu pada buku

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

2) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.

5. Perluasan Puskesmas

Guna menunjang dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas, dapat dilaksanakan perluasan fisik bangunan Puskesmas. Perluasan dilaksanakan pada bangunan yang membutuhkan perluasan berupa penambahan ruangan, perluasan ruangan. Persyaratan perluasan fisik, adalah sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum

Adanya kebutuhan: 1) Tambahan ruangan untuk meningkatkan pelayanan agar

lebih optimal. 2) Peningkatan pelayanan akan tetapi tidak memungkinkan

untuk peningkatan menjadi Puskesmas Perawatan.

b. Persyaratan Teknis 1) Luas lahan dan bangunan

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dibutuhkan. Perluasan sarana

Page 19: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 11

fisik bangunan, antara lain berupa penambahan ruangan untuk: a) Pelayanan Persalinan. b) Pemulihan dan perawatan bayi baru lahir. c) Pelayanan gawat darurat/emergency. d) Pelayanan laboratorium yang dilengkapi dengan

kran air serta pembuangan air kotor. e) Pelayanan konsultasi yang dibutuhkan sebagai

upaya promotif dan preventif. f) Pelayanan penyuluhan dan ruang pertemuan

sebagai upaya promotif dan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak terkait serta dapat digunakan untuk kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.

2) Denah tata-ruang Denah tata-ruang Puskesmas mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

3) Perluasan dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.

4) Peralatan kesehatan Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2008 serta lampiran pedoman yang disempurnakan.

B. PUSKESMAS PERAWATAN

Pembangunan Puskesmas Perawatan dapat dilaksanakan melalui pembangunan baru atau peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan.

1. Pembangunan Baru Pembangunan baru Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang perlu dirawat. Pembangunan baru Puskesmas Perawatan terutama diprioritaskan untuk wilayah tertinggal, terpencil, kepulauan dan perbatasan. Pembangunan Puskesmas Perawatan tersebut termasuk

Page 20: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 12

peralatan kesehatan dan rumah dinas petugas kesehatan Puskesmas, penyediaan sarana dan peralatan perawatan PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar) serta dapur gizi.

a. Persyaratan Umum

Pembangunan Puskesmas baru harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga kesehatan, selain itu memenuhi persyaratan antara lain: 1) Pembangunan baru Puskesmas Perawatan, diutamakan

pada 101 Puskesmas Prioritas Nasional di wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan dan perbatasan dengan negara lain.

2) Lokasi bangunan baru Puskesmas Perawatan di lokasi strategis.

3) Lokasi Puskesmas berada dalam waktu tempuh lebih dari 2 jam ke Rumah Sakit.

4) Kabupaten pemekaran yang belum memiliki Rumah Sakit. 5) Puskesmas yang mempunyai rumah dinas yang ditempati

oleh dokter dan perawat/bidan.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan, dengan luas sesuai ketentuan. Pembangunan Puskesmas Perawatan, sarana dan peralatan PONED, rumah dokter/dokter gigi, perawat dan bidan harus berada dalam satu lokasi.

2) Denah tata-ruang

a) Denah tata-ruang Puskesmas mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

b) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi Dapur Gizi dan peralatannya yang mengacu pada lampiran 10.

c) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi dengan UGD yang dapat memberikan pelayanan PONED. Pelayanan PONED mengacu pada buku acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal

Page 21: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 13

Emergensi Dasar, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007.

d) Khusus wilayah terpencil dan kepulauan, Ruang Rawat Inap minimal 2 tempat tidur.

3) Peralatan kesehatan Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2008 serta lampiran pedoman yang disempurnakan buku acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007.

2. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan di DTPK Peningkatan menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka pengembangan pelayanan dan rujukan kesehatan dan dilengkapi dengan penyediaan alat dan rumah dinas dokter/dokter gigi, bidan/perawat bila belum ada. a. Persyaratan Umum

1) Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, antara lain: a) Puskesmas di wilayah terpencil, tertinggal,

kepulauan, Perbatasan. b) Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah

Sakit. c) Peningkatan kebutuhan akan pelayanan rujukan

tetapi daerah belum mampu membangun Rumah Sakit.

2) Lokasi Puskesmas: a) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan

kepulauan. b) Waktu tempuh lebih dari 2 jam dengan

menggunakan sarana transportasi yang tersedia. 3) Persyaratan Puskesmas:

a) Tidak digunakan untuk menjadikan Puskesmas Perawatan pra Rumah Sakit.

Page 22: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 14

b) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh Pemerintah Daerah.

c) Letaknya strategis dari Puskesmas di sekitarnya.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/ kegiatan yang dilaksanakan mengacu kepada Pedoman Tata Ruang Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007.

2) Denah tata-ruang pada pembangunan baru Puskesmas Perawatan mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007.

3) Peralatan kesehatan Puskesmas Perawatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2008.

3. Rehabilitasi Puskesmas Perawatan

Rehabilitasi Puskesmas Perawatan ditujukan menunjang dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas Perawatan. Rehabilitasi Puskesmas Perawatan hanya ditujukan untuk Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat termasuk di dalamnya rumah dinas dokter/dokter gigi dan perawat/bidan.

a. Persyaratan Umum Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat diproritaskan pada:

1) 1) Puskesmas perawatan di perbatasan, kepulauan.

2) Puskesmas perawatan yang rusak karena bencana alam pada tahun berjalan dan 1 (satu) tahun sebelumnya.

b. Persyaratan Teknis 1) Denah tata-ruang Puskesmas mengacu pada buku

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

Page 23: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 15

2) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.

4. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan Mampu

PONED Upaya yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan pelayanan di tingkat dasar yaitu penyediaan Puskesmas PONED. Setiap peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan mampu PONED dilengkapi dengan penyediaan alat dan rumah dinas dokter/dokter gigi dan bidan/perawat bila belum ada.

a. Persyaratan Umum

1) Kebutuhan adanya peningkatan Puskesmas Perawatan menjadi Puskesmas Perawatan Mampu PONED, antara lain: a) Kabupaten pemekaran yang belum tersedia rumah

sakit. b) Menyediakan layanan rujukan kegawatdaruratan

obstetri neonatal, termasuk penanganan penyulit/komplikasi obstetri neonatal yang tidak dapat ditangani di tingkat Poskesdes, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.

2) Lokasi Puskesmas (harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini): a) Waktu tempuh ke Rumah Sakit terdekat lebih dari 2

jam dengan menggunakan sarana transportasi yang tersedia.

b) Pada jalur lalu lintas ramai dekat dengan pemukiman.

c) Daerah pariwisata dan kawasan industri. d) Daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.

3) Persyaratan Puskesmas

a) Merupakan Puskesmas perawatan. b) Telah tersedia tenaga kesehatan yang telah

mengikuti pelatihan penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatal di tingkat pelayanan dasar/PONED, yang terdiri dari 1 orang Dokter, 1 orang Bidan dan 1 orang Perawat.

Page 24: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 16

c) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas Mampu PONED.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2007.

2) Denah tata ruang pada pembangunan baru Puskesmas Perawatan mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2007.

3) Peralatan Puskesmas PONED mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2007.

4) Tenaga kesehatan yang telah dilatih PONED tidak boleh pindah selama minimal 2 tahun.

5. Perluasan Puskesmas Perawatan

Perluasan Puskesmas Perawatan menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas, perlu adanya perluasan fisik. Perluasan dilaksanakan pada bangunan/sarana yang membutuhkan perluasan. Persyaratan perluasan fisik, adalah sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum Adanya kebutuhan: 1) Tambahan ruangan untuk meningkatkan pelayanan agar

lebih optimal. 2) Peningkatan pelayanan akan tetapi tidak untuk menjadi

Rumah Sakit.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dibutuhkan. Perluasan sarana fisik bangunan, antara lain berupa penambahan ruangan untuk: a) Pelayanan Gawat Darurat/emergency.

Page 25: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 17

b) Pelayanan laboratorium yang dilengkapi dengan kran air serta pembuangan air kotor.

c) Pelayanan konsultasi yang dibutuhkan sebagai upaya promotif dan preventif.

d) Pelayanan penyuluhan dan ruang pertemuan sebagai upaya promotif dan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak terkait serta dapat digunakan untuk kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.

e) Dapur Gizi. 2) Denah tata-ruang

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program. Untuk dapur gizi mengikuti denah tata ruang sesuai dengan lampiran 10.

3) Perluasan dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.

4) Peralatan kesehatan mengacu pada pembangunan baru Puskesmas Perawatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2008. Untuk peralatan dapur gizi sesuai dengan lampiran 10. C. POS KESEHATAN DESA

1. Pembangunan Baru

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan. Namun karena kemampuan masyarakat sebagian besar terbatas, maka pemerintah membantu pembangunan fisik Poskesdes, dengan mempertimbangkan persyaratan sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum

Pembangunan baru Poskesdes adalah pada setiap desa yang belum ada bangunan Poskesdes dengan persyaratan: 1) Masyarakatnya tidak mampu membangun secara

swadaya.

Page 26: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 18

2) Tersedia tanah/lahan yang tidak bermasalah 3) Lokasi Poskesdes:

a) Mempertimbangkan ketersediaan lahan yang berada di tengah pemukiman.

b) Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi). c) Mempertimbangkan keamanan petugas kesehatan. d) Mempertimbangkan jarak antar fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas bangunan: a) Luas ruangan/bangunan sesuai dengan kondisi

tanah setempat dengan memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan dan kesetaraan gender laki–laki dan perempuan.

b) Jumlah ruangan dan sarana yang dibutuhkan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan, minimal terdapat ruang persalinan dan pelayanan KIA-KB.

c) Pembangunan baru Poskesdes dapat menggunakan bahan bangunan yang berasal dari daerah setempat.

2) Denah tata-ruang Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap

memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraaan gender.

3) Peralatan kesehatan Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa, Direktorat Jenderal. Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2006.

2. Pengalihan Polindes menjadi Poskesdes

Pembangunan Poskesdes dapat berasal dari pengalihan bangunan Pondok Bersalin Desa (Polindes). Pembangunan fisik yang dilaksanakan terbatas pada penambahan bagian Polindes yang sudah ada.

a. Persyaratan Umum

Page 27: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 19

Polindes yang sudah ada di desa ditingkatkan menjadi Poskesdes.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Penambahan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan. Guna meningkatkan fungsi pelayanannya, luas lahan yang diperlukan untuk peningkatan Polindes menjadi Poskesdes, minimal dengan rincian kebutuhan tata ruangnya adalah sebagai berikut: a) Ruang untuk fungsi pelayanan dan atau

administrasi. b) Ruang untuk tempat tinggal tenaga kesehatan.

2) Penambahan ruangan pada Pengalihan Polindes menjadi Poskesdes dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.

3) Denah tata-ruang Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.

4) Peralatan kesehatan Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa, Direktorat Jenderal. Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2006.

D. PENGADAAN SIK DAERAH

Dalam upaya mewujudkan Sistem Informasi Kesehatan yang evidence based di Indonesia, dikembangkan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pengadaan peralatan sistem informasi kesehatan melalui DAK bertujuan untuk memacu Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota khususnya di Puskesmas sehingga mampu menyediakan data/informasi yang cepat, akurat, dan mutakhir.

Adanya peralatan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diharapkan akan mempercepat pelayanan kesehatan atau manajemen pasien di Puskesmas, serta mendukung administrasi Puskesmas berbasis bukti secara berkala,

Page 28: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 20

sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di Puskesmas dan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat (Nasional).

1. Persyaratan Umum

Pengadaan peralatan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Daerah diprioritaskan di Puskesmas non perawatan di Seluruh Indonesia dengan persyaratan: a. Di Puskesmas tersedia aliran listrik/genset untuk menghidupkan

personal komputer. b. Di Puskesmas tersedia tenaga atau operator yang akan

mengoperasikan komputer. c. Di Puskesmas tersedia biaya pemeliharaan komputer serta biaya

operasionalnya (kertas, tinta printer, honor petugas, listrik). d. Merencanakan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

tahapan selanjutnya.

2. Persyaratan Teknis

Pengadaan komputer beserta printer peralatan SIK untuk Puskesmas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Spesifikasi peralatan: 1) Corporate Desktop PC. 2) Intel Pentium Dual-Core Processor. 3) Minimum 1 GB Memory DDR-2 SDRAM. 4) Minimum 160 GB harddrive, 7200 RPM. 5) Integrated 10/100/1000 LAN. 6) Windows XP Professional, Vista atau Linux. 7) LCD Monitor 17 inch. 8) CPU dan Monitor satu merk. 9) Printer Deksjet/Inkjet.

b. Pengadaan software pengolah data, pengolah kata dan penyajian (misalnya microsoft excell, microsoft word dan microsoft power point, atau open office)

c. Kursus atau pengenalan komputer untuk tenaga pengelola komputer agar mampu menggunakan paket software tersebut diatas.

d. Data entri laporan sesuai formulir yang telah ditetapkan dengan menggunakan excel, dapat juga dibuatkan program aplikasi sederhana lain.

Page 29: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 21

e. Mengolah data yang telah di entri dalam bentuk tabel, grafik, peta dan narasi yang disajikan secara bulanan, triwulan, tahunan dan data sewaktu.

f. Mengirim laporan ke Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota dengan CD ataupun flashdisk.

3. Acuan

a. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 844/MENKES/SK/X/2006 tentang Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan.

b. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 837/MENKES/VII/2007 Tentang Pengembangan SIKNAS Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional.

E. PERALATAN PROMOSI KESEHATAN BERGERAK (MOBILE HEALTH

PROMOTION KIT) Kegiatan DAK Bidang Kesehatan tahun 2011 dapat digunakan untuk pengadaan Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak (Mobile Health Promotion Kit) di Puskesmas.

Tujuan kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan promosi kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dalam rangka pemerataan, jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah serta melengkapi kebutuhan sarana/peralatan para pengelola program promosi kesehatan di Puskesmas dalam upaya mencapai target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Peralatan promosi kesehatan bergerak merupakan kendaraan bermotor roda 2 yang dimodifikasi dan didesain menjadi satu kesatuan dengan peralatan audio visual aid (AVA) sehingga memiliki fungsi sebagai sarana pendukung dalam penyebaran informasi kesehatan, tempat media-media untuk melakukan penyuluhan kesehatan, serta sarana untuk melakukan kampanye dan pameran kesehatan.

1. Persyaratan Umum

a. Peralatan promosi kesehatan bergerak diperuntukkan bagi Puskesmas.

b. Pengadaan peralatan promosi kesehatan bergerak dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, pertimbangan operasional, kondisi dan letak geografis serta topografi daerah.

Page 30: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 22

c. Membuat surat pernyataan kesanggupan untuk mengalokasikan biaya operasional Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

d. Membuat surat pernyataan untuk tidak mengalihfungsikan peralatan promosi kesehatan bergerak (mobile health promotion kit) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

e. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan dan mengoperasikan peralatan promosi kesehatan bergerak (mobile health promotion kit).

2. Persyaratan Teknis

a. Pengadaan peralatan harus memperhatikan mutu, kemudahan penggunaan dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan promosi kesehatan bergerak.

b. Peralatan promosi kesehatan bergerak berupa kendaraan roda 2 berkapasitas minimal 110 cc yang telah dimodifikasi menjadi satu kesatuan dengan peralatan, contoh desain kendaraan sesuai dengan lampiran 12. Adapun peralatannya terdiri dari: 1) LCD Projector dengan pencahayaan minimal 2000

lumens. 2) Stereo Sound System. 3) Pemutar VCD/DVD dan Karaoke yang kompatibel dengan

berbagai media, memiliki microphone tanpa kabel. 4) Generator set mini, dengan daya output mak: 0.85

KVA/850 Watt, memiliki voltase: AC 220 V/1 Phase/DC 12V/8.3A, memiliki kapasitas tangki bahan bakar: 4,5 L.

5) Video Kamera dengan media penyimpan gambar DVD.

3. Acuan a. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1114/MENKES/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.

b. Keputusan Menteri Kesehatan No. 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan di Puskesmas.

Page 31: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 23

BAB V

MENU DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

A. PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK DI RUMAH SAKIT

1. Persyaratan umum

a. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara umum maupun emergency obstetrik -neonatal.

b. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.

c. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.

d. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.

e. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam. f. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.

2. Persyaratan Teknis

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana

1) Rancangan denah dan tata ruang maternal dan neonatal harus memenuhi beberapa persyaratan teknis sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit.

2) Persyaratan yang harus diperhatikan:

Page 32: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 24

a) Ruang Maternal

(1) Kamar bersalin:

(a) Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD.

(b) Luas minimal 6 m2 per orang.

(c) Paling kecil, ruangan berukuran 12 m2.

(d) Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah.

(e) Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat hadir.

(f) Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang orang.

(g) Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama, upayakan tidak melintas pada ruang bersalin.

(h) Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit umum.

(i) Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar neonatal, untuk memudahkan transportasi bayi dengan komplikasi ke ruang rawat.

(j) Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit terintegrasi: kala 1, kala 2 dan kala 3 yang berarti setiap pasien diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama bayinya secara privasi. Bila tidak memungkinkan, maka diperlukan dua kamar kala 1 dan sebuah kamar kala 2.

(k) Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat (nurse station) agar memudahkan pengawasan ketat setelah pasien partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post partum). Selanjutnya bila diperlukan operasi, pasien akan dibawa ke kamar operasi yang berdekatan dengan kamar bersalin.

(l) Harus ada kamar mandi/toilet yang berhubungan dengan kamar bersalin.

Page 33: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 25

(m) Ruang postpartum harus cukup luas, standar 8 m

2 per tempat tidur (bed).

(n) Ruang tersebut terpisah dari fasilitas: toilet, kloset, lemari.

(o) Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar tempat tidur minimal 1 meter.

(p) Jumlah tempat tidur per ruangan maksimum 4 buah.

(q) Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya dan udara cukup.

(r) Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiap ruangan.

(s) Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi tanpa ke koridor.

(t) Kamar periksa/diagnostik harus mempunyai luas sekurang-kurangnya 11 m

2 dan berisi: tempat tidur

pasien/obsgin, kursi pemeriksa, lampu sorot, troli alat, lemari obat kecil, USG mobile dan troli emergensi

(u) Ada ruang perawat (nurse station).

(v) Ruang isolasi bagi kasus infeksi perlu disediakan seperti pada kamar bersalin.

(w) Ruang tindakan operasi/kecil darurat/one day care: untuk kuret, penjahitan dan sebagainya.

(x) Ruang tunggu bagi keluarga pasien. (2) Unit Perawatan Intensif/Eklampsia/Sepsis

(a) Unit ini harus berada di samping ruang bersalin, atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui.

(b) Paling kecil, ruangan berukuran 18 m2.

(c) Di ruang dengan beberapa tempat tidur, sedikitnya ada jarak antara ranjang satu dengan ranjang lainnya.

(d) Ruangan harus dilengkapi paling sedikit enam steker listrik yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik.

Page 34: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 26

b) Ruangan Neonatal

(1) Unit Perawatan Intensif (a) Unit ini harus berada di samping ruang

bersalin atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui.

(b) Minimal ruangan berukuran 18 m2.

(c) Di ruangan dengan beberapa tempat tidur sedikitnya ada jarak antar ranjang.

(d) Harus ada tempat untuk isolasi bayi di area terpisah.

(e) Ruang harus dilengkapi paling sedikit 6 steker yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik.

(2) Unit Perawatan Khusus

(a) Unit ini harus berada di samping ruang bersalin atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui.

(b) Minimal ruangan berukuran 12 m2.

(c) Harus ada tempat untuk isolasi bayi di tempat terpisah.

(d) Paling sedikit harus ada jarak antara inkubator dengan tempat tidur bayi.

(3) Area laktasi. Minimal ruangan berukuran 6 m

2.

(4) Area pencucian incubator. Minimal ruangan berukuran 6-8 m

2.

Dalam rangka penyelenggaraan PONEK, perlu mempertimbangkan kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain:

Adanya pemisahan visual antara ruang bersalin satu dengan yang lainnya.

Sarana, prasarana dan peralatan yang ada harus mempertimbangkan ergonomis dan kemudahan aksesibilitas bagi ibu hamil

b. Jenis Peralatan PONEK

1) PERALATAN NEONATAL

Page 35: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 27

No.

Jenis Peralatan

Jmlh minimal

1. Inkubator baby 5

2. Infant Warmer 2

3. Pulse Oxymeter Neonatus 3

4. Phototherapy 2

5. Syringe Pump 4

6. Infant resuscitation dan Emergensi Set 1

7. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) w/ Medical air Compressor

1

8. Flow meter 1

9. Infuse Pump 1

10 Neonatus Resusitation and Emergensi Set 1

2) PERALATAN MATERNAL

No. Jenis Peralatan Jmlh minimal

1.

Kotak Resusitasi berisi: 1

- Bilah Laringoskop 1

- Balon 1

- Bola lampu laringskop ukuran dewasa 1

- Batre AA (cadangan) untuk bilah laringoskop 1

- Bola lampu laringoskop cadangan 1

- Selang reservoar oksigen 1

- Masker oksigen 1

- Pipa endotrakeal 1

- Plester 1

- Gunting 1

- Kateter penghisap 1

- Naso gastric tube 1

- Alat suntik 1, 21/2, 3, 5, 10, 20, 50 cc 1

- Ampul Epinefrin / Adrenalin 1

- NaCL 0,9% / larutan Ringer Asetat / RL 1

- MgSO4 1

- Sodium bikarbonat 8,4% 1

- Kateter Vena 1

- Infus Set 1

2. Ekstraktor vakum delivery 1

3. Inkubator baby 1

4. Infant Warmer 1

5. Forceps naegele 1

6. AVM (Aspirasi Vakum Manual) 1

7. Pompa vakum listrik 1

8. Monitor denyut jantung/pernapasan 1

Page 36: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 28

9. Foetal Doppler 1

10. Set Sectio Saesaria 1

3. Acuan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit.

B. BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS) DAN UNIT TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT

Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTD di RS) adalah salah satu instalasi di RS yang mempunyai peran sebagai penyedia darah transfusi yang aman (lulus skreening IMLTD) dengan tugas antara lain melakukan rekruitmen donor sukarela, melakukan seleksi donor, melakukan penyadapan darah donor, melakukan skreening terhadap penyakit Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), melakukan penyimpanan darah sebagai stock, melakukan pemeriksaan golongan darah, crossmatch, mengirim darah transfusi yang telah aman ke bagian lain/ruangan lain atau Rumah Sakit lain yang membutuhkan, memantau reaksi transfusi yang terjadi serta melakukan pencatatan dan pelaporan.

1. Pembangunan Baru

Pembangunan baru Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTD di RS) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan darah di rumah sakit khususnya dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit pada umumnya.

a. Persyaratan Umum

Pembangunan fasilitas UTD di RS mengacu pada persyaratan umum sebagai berikut:

1) Tidak terdapat UTD PMI yang dapat memasok kebutuhan darah aman di Rumah Sakit yang bersangkutan

2) Terdapat Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten/Kota setempat

3) Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di RS karena pelayanan darah harus bersifat nirlaba

4) Dinas Kesehatan setempat mempunyai sistem pengawasan dan pembinaan pelayanan transfusi darah

Page 37: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 29

5) Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS setempat melalui APBD atau sumber lainnya

6) Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang-ruang perawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi

7) Dalam melaksanakan perannya UTD RS harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dalam jejaring pelayanan darah Kabupaten/Kota serta merupakan bagian dari jejaring pelayanan darah provinsinya

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Luas lahan dan bangunan dari UTD di RS didasarkan pada jenis pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan.

Adapun luasan itu adalah: a) Ruangan pimpinan luas : 9 m

2

b) Ruang tunggu donor sukarela luas : 7.5 m2

c) Ruang administrasi dan loket luas : 9 m2

d) Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5 m2

e) Ruang AFTAP luas : 10 m2

f) Ruang pemulihan luas : 6 m2

g) Ruang laboratorium & R.cuci luas : 16 m2

h) Ruang penyimpanan darah luas : 6 m2

i) Kamar mandi / WC (2 buah) luas : 6 m2

j) Ruang jaga luas : 7.5 m2

k) Ruang genset/gudang luas : 7.5 m

l) Lorong/Sirkulasi ruangan luas : 8 m2

TOTAL LUAS 100 m2

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan disesuaikan dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan.

Dalam rangka penyelenggaraan UTD di RS, perlu mempertimbangkan kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain:

Adanya pemisahan visual antara ruang penyadapan darah satu dengan yang lainnya

2) Denah dan tata ruang.

Page 38: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 30

Rancangan denah dan tata ruang pada UTD di RS harus mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTD di RS harus memenuhi beberapa persyaratan teknis dari pelayanan kesehatan yang ada, diantaranya:

a) Bangunan berada dalam lingkungan/bangunan RS

b) Bangunan minimal terdiri/memiliki beberapa ruangan antara lain:

(1) ruang administrasi.

(2) ruang penyadapan darah.

(3) ruang laboratorium.

(4) ruang penyimpanan darah dan reagen.

(5) ruang cuci.

(6) Kamar Mandi/WC.

c) Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup.

d) Bangunan memiliki sistem limbah sesuai standar/dapat bergabung dengan limbah RS.

2. Peningkatan Kualitas UTD di RS Yang Telah Ada

Peningkatan kualitas Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTD di RS) ditujukan pada Rumah Sakit yang telah memiliki UTD dan telah berjalan, bertujuan khususnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan darah di rumah sakit dan meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan di rumah sakit. a. Persyaratan Umum

Peningkatan kualitas UTD di RS yang telah ada mengacu pada persyaratan umum sebagai berikut: 1) Terdapat UTD di Rumah Sakit di lingkungan Rumah Sakit

Pemerintah di Kabupaten/Kota setempat. 2) Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di

RS karena pelayanan darah harus bersifat nirlaba. 3) Dinas Kesehatan setempat mempunyai sistem

pengawasan dan pembinaan pelayanan transfusi darah. 4) Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh

RS setempat melalui APBD atau sumber lainnya. 5) Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang-ruang

perawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi. 6) Dalam melaksanakan perannya UTD di RS harus

berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dalam

Page 39: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 31

jejaring pelayanan darah Kabupaten/Kota serta merupakan bagian dari jejaring pelayanan darah provinsinya.

b. Persyaratan Teknis

1) Luas lahan dan bangunan Luas lahan dan bangunan dari UTD di RS didasarkan pada jenis pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun luasan itu adalah: a) Ruangan pimpinan luas : 9 m

2

b) Ruang tunggu luas : 7.5 m2

c) Ruang administrasi dan loket luas : 9 m2

d) Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5 m2

e) Ruang AFTAP luas : 10 m2

f) Ruang pemulihan luas : 6 m2

g) Ruang laboratorium & R. Cuci luas : 16 m2

h) Ruang penyimpanan darah luas : 6 m2

i) Kamar mandi/WC (2 buah) luas : 6 m2

j) Ruang jaga luas : 7.5 m2

k) Ruang genset/gudang luas : 7.5 m2

l) Lorong/Sirkulasi ruangan luas : 8 m2

TOTAL Luas 100 m2

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan disesuaikan dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan.

2) Denah dan tata ruang. Rancangan denah dan tata ruang pada UTD di RS harus mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTD di RS harus memenuhi beberapa persyaratan teknis dari pelayanan kesehatan yang ada, diantaranya: a) Bangunan berada dalam lingkungan/bangunan RS b) Bangunan minimal terdiri/memiliki beberapa

ruangan antara lain: (1) ruang administrasi. (2) ruang penyadapan darah. (3) ruang laboratorium. (4) ruang penyimpanan darah dan reagen. (5) ruang cuci.

Page 40: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 32

(6) kamar mandi/WC. c) Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup. d) Bangunan memiliki sistem limbah sesuai

standar/dapat bergabung dengan limbah RS.

3. PEMENUHAN KEBUTUHAN PERALATAN UTD DI RS

Agar Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTD di RS) dapat beroperasi dengan peralatan yang memenuhi standar, yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan darah di rumah sakit khususnya dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit pada umumnya maka perlu didukung dengan peralatan UTD di RS yang berkualitas dan memenuhi standar.

a. Persyaratan Umum

Pemenuhan kebutuhan peralatan UTD di RS mengacu pada persyaratan umum sebagai berikut: 1) Diperuntukkan bagi pembangunan baru dan peningkatan

kualitas/renovasi UTD di RS yang telah ada melalui DAK 2009 serta diperuntukkan pula bagi UTD di RS yang didirikan melalui DAK 2008.

2) Khusus untuk UTD di RS yang didirikan melalui DAK 2008 di Rumah Sakit Kabupaten/Kota setempat, telah tersedia bangunan dan belum mendapat alokasi peralatan melalui APBN 2008.

3) Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS setempat melalui APBD atau sumber lainnya.

b. Persyaratan Teknis

1) Peralatan dan bahan habis pakai untuk UTD di RS

a) Peralatan Seleksi Donor dan IMLTD: (1) Hemoscale : 1 unit

(2) Hemoglobinometer :1 unit

(3) Hand sealer : 2 unit

(4) Tempat tidur donor : 2 unit

(5) Stetoskop dewasa :2 unit

(6) Spygmomanometer air raksa : 2 unit

(7) Timbangan badan : 2 unit

b) Peralatan Penunjang Laboratorium

(1) Plasma extractor : 1 unit

(2) Dry incubator : 1 unit

(3) Serological centrifuge : 1 unit

Page 41: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 33

(4) Serological rotator : 1 unit

(5) Adjustable M/C Micropipete

Ukuran 5 – 50 μl : 1 unit

Ukuran 50 – 200 μl : 1 unit

(6) Mikroskop binokuler elektrik : 1 unit

(7) Peralatan pemeriksaaan uji saring metode gel test / mikroplate : 1 unit

(8) Peralatan laboratorium lain : 2 paket (Pasteur pipet plastic, labu semprot, rak tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran 5 mm, hematokrit tube, beker glass, sarung tangan, lab jas, blood grouping plate, baskom cuci, gunting stainless steel, klem lab, gelas melamin, object glas, micro pipet yellow tipe.)

c) Distribusi Cool box

(1) untuk mobile unit (25-50 ktg) : 2 unit

(2) untuk ruangan (2-5 ktg) : 2 unit

d) Penyimpan Reagen dan Darah

(1) Blood bank refrigerator : 1 unit

(2) Medical refrigerator : 1 unit

e) Bahan Habis Pakai (1) Kantong darah

Single bag 250 ml/350ml : sesuai kebutuhan Transfer bag : sesuai kebutuhan

(2) Reagen Anti-HCV : 1 paket HbsAg : 1 paket

Golongan darah ABO, Rhesus dan Uji silang metode 3 fase dengan bovine Albumin 22% dan coomb serum : 1 paket

Sifilis : 1 paket

(3) Reagen untuk pemeriksaan uji saring Metode gel test/mikroplate : 1 paket

HIV/AIDS : 1 paket Larutan CuSO4 dengan BJ 1,053 : 1 paket NaCl 0,9 % : 1 paket Cairan desinfectant : 1 paket (berisi 10 botol) 0,5 lt bayclin dan 10 botol 1 lt resiguard) Aquabidest : 1 paket

f) Peralatan kantor : 1 paket (Paket terdiri: meja kantor, meja komputer, komputer, printer, white board, kursi kantor).

Mengingat pelayanan darah mempunyai resiko cukup tinggi, maka peralatan UTD di RS harus memiliki kualitas tinggi dengan jaminan purna jual minimal 3 tahun.

Catatan:

Pengalokasian anggaran pembangunan dan peningkatan kualitas UTD di RS yang telah ada (renovasi gedung UTD di RS), berdasarkan pada Harga Standar Bangunan dan Gedung

Page 42: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 34

Negara (HSBGN) yang dikeluarkan oleh PU tahun 2006 dan revisinya. Pada beberapa Kabupaten/Kota yang tidak terdapat alokasi HSBGN dari PU, masih merupakan harga perkiraan berdasarkan pada Kabupaten/Kota terdekat.

Luas ruang dan denah UTD di RS mengikuti standar yang telah dibuat pada petunjuk teknis DAK. Apabila lahan yang tersedia terbatas, maka dapat menyesuaikan pada keadaan rumah sakit di masing-masing kabupaten/kota, tetapi tetap mengikuti prinsip standar tata ruang.

4. BANK DARAH RUMAH SAKIT

Sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dalam peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 423/MENKES/SK/IV/2007 tentang Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Darah, setiap RS harus memiliki Bank Darah Rumah Sakit. BDRS adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan bekerjasama dengan UTD setempat sebagai pemasok darah yang aman. a. Persyaratan Umum

Pembangunan fasilitas BDRS mengacu pada persyaratan umum sebagai berikut 1) Terdapat UTD PMI yang dapat memasok kebutuhan darah

aman di Kabupaten/Kota setempat. 2) Terdapat Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten/Kota

setempat. 3) Dinas Kesehatan setempat mempunyai sistem

pengawasan dan pembinaan pelayanan transfusi darah. 4) Ada komitmen daerah untuk membantu operasionalisasi

dan pemeliharaan BDRS melalui APBD.

b. Persyaratan teknis

1) Luas ruang Luas ruang BDRS didasarkan pada jenis ruang kegiatan yang dilaksanakan. Adapun luasan itu adalah:

a) Ruang administrasi dan loket penerimaan sampel darah

Page 43: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 35

Luas : 5 m2

b) Ruang laboratorium Luas : 9 m2

c) Ruang penyimpanan darah Luas : 6 m2

d) Ruang kepala BDRS & Ruang rapat Luas : 6 m2

e) Ruang jaga petugas Luas : 5 m2

f) Ruang gudang Luas : 3 m2

g) Ruang kamar mandi/WC Luas : 3 m2

h) Lorong Luas : 3 m2

Total Luas 40 m2

2) Denah dan tata ruang

Rancangan denah dan tata ruang pada BDRS harus mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang BDRS harus memenuhi beberapa persyaratan teknis dai pelayanan kesehatan yang ada, diantaranya:

a) Bangunan berada di dalam lingkungan/bangunan RS.

b) Lokasi berada di tempat yang strategis dan mudah dijangkau dari ruang-ruang perawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi.

c) Luas minimal 40 m2 dengan cahaya dan ventilasi

yang cukup serta ber AC, termasuk ruang administrasi secara terpisah.

d) Fasilitas air mengalir & listrik yang memadai, genset atau UPS yang mampu mem back up refrigerator agar stabilitas suhu tetap terjaga.

e) Tersedia 2 bak cuci yang terdiri dari bak cuci tangan dan bak cuci alat.

f) Lantai ruangan ada tanpa sambungan (vinyl), sudut lantai melengkung.

3) Peralatan BDRS (minimal) a) Blood bank refrigerator 1 unit

b) Serological centrifuge 2 unit

c) Serological rotator 1 unit

d) Dry incubator 1 unit

e) Microskop binokuler 1 unit

f) Plasma extractor 1 unit

g) Set peralatan uji silang serasi dengan metode gel

h) Peralatan laboratorium lainnya 1 paket (pasteur pipet plastic, set alat pemeriksaan uji silang serasi dengan metode gel test, labu semprot, rak tabung, tabung uk 12 x 75 mm, tabung uk 5 ml, hematokrit tube, beker glass, blood grouping plate, baskom cuci, gelas melamin, gunting stainless

Page 44: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 36

steel, klem lab, korentang, sarung tangan, jas laboratorium dan kacamata pelindung, object glass, timer, mikro pipete yellow tipe).

i) Cool box kapasitas 3 – 5 kantong darah 3 unit

j) Bahan habis pakai

coombs control cell 1 vial

NaCl 0,9% 25 vial (@500ml

Reagen golongan darah ABO, Rhesus dan Uji silang metode 3 fase dengan bovine albumin 22%dan coomb serum 10 vial (@10cc)

Reagen untuk pemeriksaan uji sarimetode gel test /mikroplate : 1 paket

Cairan desinfectant : 1 paket

4) Perlengkapan administrasi

a) Meja tulis dan kursi.

b) Mesin ketik.

c) Komputer dan printer.

d) Lemari arsip.

e) Telepon + Fax.

C. PENINGKATAN FASILITAS INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT

1. Persyaratan Umum

Peningkatan fasilitas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, adalah Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Khusus milik pemerintah daerah (Provinsi atau Kabupaten/Kota) yang telah memberikan usulan pada Rapat Konsultasi Teknis (Rakontek) DAK Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, dengan mempertimbangkan data sebagai berikut:

Kelas Rumah Sakit.

Jenis Rumah sakit (RS Khusus/Umum).

Jumlah tempat tidur Rumah Sakit.

Jenis Menu yang diusulkan (untuk bangunan fisik saja, alat saja atau keduanya).

Sudah pernah atau belum memperoleh alokasi DAK untuk menu IGD RS.

2. Persyaratan Teknis

Peningkatan fasilitas Instalasi Gawat Darurat RS mengacu pada SK Menteri Kesehatan No. 856/MENKES/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dana dengan prioritas sebagai berikut:

Page 45: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 37

a. Pengadaan Peralatan Kesehatan

1) Alat kesehatan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa, menangani, monitor dan mengevakuasi (proses rujukan) serta alat medis pendukung untuk penanggulangan penderita gawat darurat: a) Trauma (Bedah) b) Non Trauma:

(1) Kegawat daruratan Jantung

(2) Kegawatdaruratan Penyakit dalam

(3) Kegawatdaruratan Kebidanan

(4) Kegawatdaruratan Anak dan neonatus

(5) Kegawatdaruratan Neurologi, psikiatri, dll Dengan prioritas pada alat yang yang sifatnya mobile

2) Jenis peralatan diprioritaskan adalah medis sebagai berikut:

NO

JENIS ALAT

FUNGSI ALAT

KET.

A. DIAGNOSA

Membantu Menegakkan diagnosa dengan cepat untuk mengetahui problem kegawatdaruratan yang dialami oleh penderita.

UMUM

1 Kit pemeriksaan sederhana

Minimal berisi Tensimeter, Stetoskop, reflex Hammer, Thermometer, Tonge Spatula dan Opthalmoskop. Alat yang berfungsi untuk membantu melakukan initial assessment dan sekunder assessment pada kasus gawat darurat.

2

Examination lamp Alat bantu penerangan untuk pemeriksaan

Selain untuk diagnosa, alat ini juga dipergunakan untuk memberikan penerangan pada saat melakukan tindakan.

KHUSUS

3 EKG Alat yang berfungsi untuk membantu menegakkan diagnosa adanya potensi atau kelainan ritme jantung yang mengancam jiwa.

Alat-alat tersebut sangat penting sebab alat tersebut sangat dibutuhkan untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi diagnosa

Page 46: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 38

4 Mobile X Ray Alat yang dapat memberikan gambaran bagian dalam tubuh, terutama paru-paru dan tulang.

Dengan bentuk yang mobile sangat memudahkan untuk dipindahkan dan mengambil foto Ro penderita dengan mudah

5 Doppler Alat yang dapat membantu mendeteksi bunyi detak jantung janin (untuk diagnosa gawat darurat janin)

6 Glukometer with stick Alat yang dapat mengukur kadar gula darah dengan cepat

Dengan alat ini maka pengukuran kadar Glukosa darah pasien Hiper/Hipo glikemia bisa cepat diketahui

B. TINDAKAN:

AIRWAY

7 Emergency Resuscitation kit

Alat untuk membantu membuka, membersihkan dan mempertahankan jalan napas, serta memberikan bantuan napas secara manual yang sifatnya non invasif s/d invasif berbagai ukuran (untuk dewasa-anak bayi/neonatus)

Alat tersebut harus tersedia di IGD mengingat sumbatan jalan napas merupakan penyebab kematian tercepat.

8 Suction Pump

9 Neck Collar

BREATHING

10 Oksigen Consentrator Alat yang dapat menjamin ketersediaan oksigen medis dengan mengambil udara luar untuk dipurifikasi

Alat tersebut sangat penting mengingat seringnya terjadi kehabisan oksigen medis di IGD

11 Nebulizer Alat yang sifatnya non invasif yang dapat memberikan cairan obat ke dalam paru-paru

Biasanya digunakan untuk pasien sesak napas akibat asma atau sesak lainnya

12 Ventilator transport Alat yang dapat memberikan pernapasan bantuan dengan kontrol elektrik yang sifatnya mobile

Alat tersebut sangat dibutuhkan untuk menangani sesak napas yang berat seperti flu burung dan karena sifatnya mobile dapat digunakan selama dalam transportasi dalam rujukan pasien

CIRCULATION

13 Minor surgery set Alat yang dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan menangani luka

Alat-alat tersebut juga dapat digunakan untuk bedah minor yang lain

14 Siringe pump

Alat yang dapat digunakan untuk memberikan cairan, antibiotik, anestetic regional intravena dengan tingkat akurasi yang tinggi

15 Infusion pump .

Page 47: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 39

C. MONITOR

16 Pulse Oksimeter Alat untuk memonitor kondisi pasien gawat darurat yang sedang diobservasi intensif (alat sederhana dan yang komplit)

Dapat berfungsi juga untuk memantau perkembangan terapi

17 Vital sign/ Bed Side monitor

D. GAWAT DARURAT KHUSUS

JANTUNG

18 Defibrilator Alat yang dapat mengatasi gangguan ritme jantung

Pada kasus VT/VF (serangan jantung, kecepatan dalam memberikan DC Shock) sangat menentukan hasil akhir penanganan

ANAK –NEONATUS

19

Infant Warmer

Alat yang berfungsi untuk memberikan kondisi suhu dan kelembaban yang terkontrol.

Infat warmer berupa selimut sehingga dapat dipasang sambil melakukan tindakan seperti saat RJP

20 Inkubator

KEBIDANAN

21 Meja Ginekologi Meja yang dapat berfungsi untuk melakukan tindakan kebidanan.

22 Partus set Alat untuk membantu persalinan normal

23 Vacuum set Alat yang dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan bagian kepala bayi yang tidak dapat dikeluarkan dengan proses persalinan normal

24 Kuret Set Alat yang dapat digunakan untuk tindakan kuretase

25 Sectiosesarian set Alat yang dapat digunakan untuk melakukan operasi cesar

BEDAH

26 Electrosurgical cauter Alat yang berfungsi untuk melakukan penyayatan, pemotongan saat pembedahan

Alat ini juga dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan

Page 48: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 40

3) Rumah sakit dapat mengusulkan prioritas alat kesehatan lainnya di luar point b) dan SK Menteri Kesehatan No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit, dengan pertimbangan:

Alat tersebut sudah terpenuhi

Pada rumah sakit khusus (RSK) seperti RS Jiwa, RS Ibu dan Anak, RS Paru, RS Kusta, RS Orthopedi dan lain-lain atau di rumah sakit umum (RSU) yang mengembangkan

dengan frekwensi tinggi dan efek thermal

27 Meja Operasi Alat untuk mensupport pasien saat operasi sehingga mendapatkan posisi yang tepat sesuai kebutuhan tindakan

Alat untuk pembedahan yang bisa di akses 24 jam harus tersedia di rumah sakit, mengingat banyaknya kasus gawat darurat yang butuh operasi segera (cito operasi)

28 Lampu operasi mobile Alat bantu penerangan saat operasi, tidak menimbulkan panas dan mudah dipindahkan

29 Mesin Anestesia Alat untuk melakukan tindakan pembiusan total

30 Major Surgery set Instrument yang dapat digunakan untuk operasi besar

TINDAKAN KHUSUS LAINNYA

31

THT Set

Instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan gawat darurat pada THT

Sering digunakan untuk mengeluarkan Corpus Alienum

32 Head Lamp Alat bantu penerangan yang dipasangkan pada kepala

Sering digunakan pada pemeriksaan THT

E. PERALATAN MEDIS PENDUKUNG

33 Emergency Strecher Alat untuk memindahkan pasien dari UGD keruangan

34 Sterizator Alat untuk mensterilkan peralatan bedah

Page 49: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 41

program unggulan tertentu dalam jenis pelayanan gawat darurat.

4) Jika terdapat pertimbangan khusus lain maka rumah sakit dapat mengusulkan peralatan penunjang lainnya dalam mendukung pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit, misalnya Generator Set untuk Instalasi Gawat Darurat untuk menjamin ketersediaan listrik selama melakukan berbagai tindakan kegawatdaruratan di IGD.

2. Pembangunan/Penyesuaian Bangunan IGD

Rumah sakit dapat melakukan pembangunan baru atau penyesuaian bangunan IGD sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS dengan

memperhitungkan kemungkinan penanganan korban massal / bencana.

b. Lokasi Gedung harus berada di bagian depan RS, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda–tanda yang jelas dari dalam dan dari luar Rumah sakit.

c. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD level 1 dan 2.

d. Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi dengan jalan ambulans harus membuat ramp).

e. Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar. f. Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung

lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban RS) g. Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien

dapat lancar dan tidak ada “cross infection”, dapat menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan RS, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.

h. Area dekontaminasi ditempatkan di depan / di luar IGD atau terpisah dengan IGD.

i. Ruang triase harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar. j. Harus mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien. k. Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter dan perawat).

Page 50: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 42

D. PENINGKATAN FASILITAS TEMPAT TIDUR KELAS III RUMAH SAKIT

RS yang mendapatkan paket peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III adalah Rumah Sakit milik pemerintah daerah provinsi maupun milik pemerintah daerah Kabupaten/Kota yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan memberikan usulannya ke Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik dengan mempertimbangkan: a) Bed Occupancy Rate (BOR) kelas III RS; b) Rasio tempat tidur yang dipergunakan untuk kelas III dibandingkan dengan total tempat tidur RS; c) Jumlah tempat tidur yang digunakan untuk kelas III RS; d) Jenis menu yang diusulkan oleh RS ke Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik (untuk tempat tidur set kelas III saja, atau untuk bangunan fisik ruang rawat inap kelas III saja, atau kedua-duanya); dan e) Sudah pernah atau belum pernah RS memperoleh alokasi DAK untuk menu fasilitas tempat tidur kelas III RS.

1. Persyaratan Umum

Masih tersedianya lahan untuk peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS.

2. Persyaratan Teknis

a. Luas Lahan dan Tata Ruang Bangunan Pembangunan/rehabilitasi ruang rawat inap kelas III RS harus memperhatikan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan serta alur pelayanan untuk kelancaran dalam pelayanan pasien. Oleh karena itu setiap pembangunan/rehabilitasi ruang rawat inap kelas III yang baik, berisi 8 (delapan) set tempat tidur yang dilengkapi fasilitas penunjang antara lain: selasar, 2 (dua) kamar mandi, 2 (dua) wastafel serta 2 (dua) ceiling fan. Bila direncanakan membangun/merehabilitasi lebih dari 4 (empat) ruang rawat inap kelas III, pada setiap pembangunan/rehabilitasi 4 (empat) ruang rawat inap (dengan jumlah tempat tidur 32) atau kelipatannya, maka perlu dibangun 1 (satu) ruang perawat (Nurse Station) yang dilengkapi dengan ruang-ruang pendukungnya.

Adapun contoh ukuran luas ruangan bangunan tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1) Ruang Rawat Inap Kelas III

Ruang rawat inap kelas III 8 x 9 m2 = 72 m

2

2 kamar mandi @ 2 x 3 m2 = 12 m

2

Selasar 8 x 2.5 m2= 20 m

2

Total luas bangunan yang dibutuhkan 104 m2

2) Ruang Perawat (Nurse Station)

Page 51: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 43

1 Ruang kerja perawat 3 x 3 m2

= 9 m2

1 Ruang istirahat petugas 3 x 3 m2 = 9 m

2

1 Kamar mandi petugas 2 x 1.5 m2

= 3 m2

Total luas bangunan yang dibutuhkan = 21 m2

Apabila luas lahan yang dimiliki Rumah Sakit terbatas, maka pembangunan/rehabilitasi tersebut disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap memperhatikan acuan ketentuan pembangunan ruang pelayanan kesehatan.

b. Spesifikasi Teknis Bangunan 1) Ruang Rawat Inap Kelas III

a) Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1).

b) Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat.

c) Atap dari genting dengan plafon.

d) Ruang rawat inap dilengkapi dengan 2 buah wastafel dari keramik serta 2 buah keran dan saluran pembuangan.

e) Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin) dilengkapi 1 bak mandi, 1 closet duduk dan 1 gantungan infus.

2) Ruang Perawat (Nurse Station)

a) Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)

b) Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat.

c) Atap dari genting dengan plafon.

d) Ruang kerja perawat dilengkapi dengan 1 buah wastafel dari keramik serta 1 buah kran dan saluran pembuangan.

e) Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin). dilengkapi 1 bak mandi dan 1 closet duduk.

3) Peralatan kesehatan Peralatan kesehatan yang ada pada setiap ruang rawat inap kelas III RS berisi 8 set tempat tidur, di mana setiap set tempat tidur terdiri dari:

a) 1 buah tempat tidur dengan kelengkapannya (matras, bantal dan guling).

b) 1 buah nakas.

c) 1 buah tiang infus.

d) Dengan pertimbangan khusus, rumah sakit dapat mengadakan peralatan kesehatan lainnya untuk mendukung pelayanan kesehatan di ruang rawat inap kelas III. Misalnya pengadaan tempat tidur ginekologi untuk bangsal kandungan dan kebidanan kelas III.

Page 52: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 44

Adapun persyaratan teknis peralatan kesehatan tersebut harus memenuhi seluruh kriteria di bawah ini:

a) Berkualitas b) Kebutuhan dan pemanfaatannya sesuai dengan

situasi dan kondisi setempat c) Keamanan d) Kenyamanan e) Kemudahan dalam pengoperasionalan/pemakaian f) Kemudahan dalam pemeliharaan g) Kemudahan dalam perbaikan

E. PENGADAAN PERALATAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Pengadaan peralatan pemeriksaan hematologi, kimia klinik dan urinalisis di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berfungsi untuk meningkatkan pelayanan melakukan pemeriksaan laboratorium kimia klinik, hematologi dan urinalisis dalam rangka menunjang diagnosis penyakit sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat maupun perorangan di wilayahnya. Peningkatan pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota salah satunya melalui peningkatan fasilitas peralatan laboratorium sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 1267/MENKES/SK/XII/2004 tentang Standar Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan disesuaikan dengan kebutuhan serta ketersediaan dana dengan prioritas sebagai berikut:

Alat laboratorium kesehatan dapat digunakan untuk mendukung menentukan diagnosis, rencana pengobatan dan rencana terapi di bidang hematologi, kimia klinik dan urinalisis.

Bila terdapat pertimbangan khusus lainnya, maka Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mengusulkan peralatan penunjang lainnya dalam mendukung pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan, misalnya pipet otomatis, sentrifus dan generator set untuk menjamin kelancaran selama melakukan pemeriksaan spesimen.

Adapun peralatan laboratorium kesehatan diprioritaskan adalah sebagai berikut:

No Jenis Peralatan Jumlah Minimal

1 Hematology Analyzer 1

2 Clinical Chemistry Analyzer 1

3 Urine Analyzer 1

Page 53: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 45

1. Persyaratan Umum a. Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang belum

mempunyai peralatan. b. Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang sudah

mempunyai peralatan, tapi dalam keadaan rusak. c. Tersedianya sumber daya manusia yang mampu melaksanakan

pemeriksaan hematologi, kimia klinik dan urinalisis. d. Memiliki serta sarana dan prasarana pendukung pemeriksaan

sesuai standar dalam rangka pengembangan pelayanan laboratorium.

2. Persyaratan Teknis a. Jumlah dan jenis alat disusun berdasarkan usulan dan

identifikasi fasilitas peralatan yang ada di daerah. b. Tersedia ruang untuk pemeriksaan hematologi, kimia klinik dan

urinalisis. c. Layanan purna jual alat menjamin ketersediaan spare part dan

reagen. d. Adanya jaminan/garansi alat tersebut.

3. Acuan

a. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 298/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan.

b. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1267/MENKES/SK/XII/2004 tentang Standar Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

c. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan

d. Buku Petunjuk Pemeriksaan Hematologi (Otomatik), Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2003.

F. PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DAN PENGADAAN PERALATAN PENDUKUNGNYA DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH

Penyediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Pengadaan Peralatan Pendukungnya Di Rumah Sakit Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dari Dana Alokasi Khusus dimaksudkan untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya air limbah dari hasil kegiatan rumah sakit terhadap masyarakat sekitarnya. Hal ini dilakukan untuk melindungi kualitas lingkungan sekitar dari kegiatan RS agar tidak terjadi bahaya infeksi nosokomial.

Page 54: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 46

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berfungsi untuk mengolah air buangan yang berasal dari kegiatan yang ada di Rumah Sakit agar memenuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit. Peralatan pendukung adalah peralatan yang berfungsi mendukung dan memperlancar proses pengolahan air buangan baik pengolahan secara fisik, biologis maupun kimiawi. 1. Persyaratan Umum

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan peralatan pendukung untuk Rumah Sakit Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dengan prioritas: a. Rumah Sakit tersebut belum mempunyai IPAL atau sudah

mempunyai IPAL sebelum tahun 1985 dan rusak. b. Mempunyai lahan siap bangun seluas minimal 100 m

2 (lahan

tidak dalam sengketa, mempunyai sertifikat tanah, sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan tanah), yang merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.

c. Perhitungan pengadaan IPAL Peralatan pendukung Instalasi Pengolahan Air Limbah/Limbah Cair dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, pertimbangan operasional serta kondisi dan letak geografis/topografi daerah.

2. Persyaratan Teknis

a. Luas lahan dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit berupa jumlah tempat tidur dan data pemakaian rata-rata air bersih per bulan.

b. Mengetahui dan memahami kapasitas dan jenis IPAL serta peralatan pendukung yang dibutuhkan. Hal ini dituangkan dalam master plan, Perencanaan Detail Engineering Design (DED) IPAL dan jaringannya serta RAB, unit cost masing-masing daerah (lokasi rumah sakit berada) ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan rekomendasi Dinas PU Pemda setempat diketahui oleh Bupati/Walikota. Pembuatan master plan, Perencanaan Detail Engineering Design (DED) IPAL dan jaringannya serta RAB, unit cost masing-masing daerah (lokasi rumah sakit berada) tersebut dibiayai dari APBD Provinsi, Kabupaten/Kota.

c. Membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai Pelaksanaan Operasional Dan Pemeliharaan yang

Page 55: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 47

ditandatangani oleh Direktur RS dan diketahui oleh Bupati/Walikota setelah Pekerjaan Pembangunan selesai.

d. Membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai uji laboratorium lingkungan terhadap influen dan efluen air limbah yang masuk dan keluar dari instalasi tersebut yang ditandatangani oleh Direktur RS dan diketahui oleh Bupati/Walikota selama minimal 4 bulan sekali dan melaporkannya ke Kementerian Kesehatan.

e. Membuat surat pernyataan kesanggupan menjaga agar efluen air limbah yang keluar dari instalasi tersebut memenuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota setelah Pekerjaan Pembangunan selesai.

f. Rencana peletakan IPAL agar memperhatikan denah tata ruang di RS agar memudahkan operasional, pemeliharaan, dan keamanan limbah. Untuk itu, hendaknya instalasi bangunan diletakkan dengan persyaratan lokasi sebagai berikut: 1) Jauh dari Area Ruang Pelayanan Medik dan Perawatan,

Produksi Makanan Rumah Sakit, dan Ruang Laboratorium.

2) Jauh dari area pemukiman masyarakat sekitar. g. Semua air limbah rumah sakit dialirkan ke IPAL, kecuali air

limbah dari ruang laboratorium, laundry dan instalasi gizi/dapur harus dilakukan pengolahan pendahuluan (pre treatment) terlebih dahulu sebelum dialirkan ke IPAL.

h. Komponen yang bisa dicakup dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah: Pekerjaan Konstruksi IPAL meliputi: 1) Pekerjaan persiapan: bouplank, direksi kit, mobilisasi 2) Pekerjaan struktur pondasi 3) Pekerjaan konstruksi IPAL 4) Plester, acian IPAL dan water proofing 5) Fasilitas IPAL antara lain ruang panel, blower dan ruang

operator 6) Finishing IPAL 7) Pekerjaan equipment, mekanikal dan elektrikal antara lain

pemasangan blower dan pompa, pembuatan panel listrik, dengan kapasitas daya minimal serta pemasangan peralatan listrik lainnya.

8) Pagar Pelindung lokasi IPAL 9) Jaringan Air Limbah dan Bak Pengumpul

Page 56: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 48

i. Pemilihan jenis dan kualitas instalasi bangunan pengolahan air limbah dilakukan oleh Pihak Rumah Sakit, dan diketahui oleh Bupati/Walikota. Dalam pemilihan kualitas instalasi bangunan harus memperhatikan: 1) Kekuatan konstruksi bangunan 2) Teknologi IPAL yang dipilih harus sudah terbukti efluen

(keluaran) air limbah hasil pengolahannya telah memenuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit. Disarankan pihak RS mencari referensi dengan peninjauan ke RS yang telah memakai produk teknologi IPAL yang terbukti minimal 3 tahun effluentnya masih memenuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 Tahun 1995 dengan dibuktikan dengan hasil uji laboratorium lingkungan (yang terakreditasi) terhadap influent dan effluent air limbah.

3) Teknologi IPAL yang dipilih harus mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan oleh operator

4) Mudah mencari suku cadangnya 5) Mempertimbangkan bentuk konstruksi IPAL yang bisa

dipindah (moveable) untuk RS yang akan ada rencana perluasan lahan atau relokasi.

j. Pemerintah Daerah dan Pihak Rumah Sakit harus menyediakan dana untuk tenaga operator dan biaya operasional lainnya

k. Penyedia produk teknologi IPAL wajib: 1) Memberi training operator IPAL RS. 2) Mengurus dan membuat surat Ijin Pembuangan Limbah

Cair (IPLC) untuk IPAL RS ke Badan Lingkungan Hidup setempat.

3. Acuan a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun

1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit.

Page 57: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 49

BAB VI

MENU DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN

Penyediaan dan pengelolaan obat terutama obat generik dan perbekalan kesehatan adalah bagian dari upaya untuk peningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, serta secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan sekunder dan tersier dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, terutama untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta daerah bermasalah kesehatan. Menu DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian Tahun 2011 ditujukan untuk mendukung pencapaian ketersediaan obat terutama obat generik dan vaksin di Kabupaten/Kota. A. Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

1. Persyaratan Umum

a. Alokasi berdasarkan biaya minimal perkapita obat penduduk

miskin kuota Jamkesmas di Kabupaten/Kota dan biaya perkapita obat bagi seluruh penduduk Kabupaten/Kota.

b. Meliputi obat generik, perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin skala Kabupaten/Kota (di luar imunisasi dasar) yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar (PKD) (termasuk Bufferstock Kabupaten/Kota) serta kekurangan obat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) (Malaria, Tuberkulosis, Filariasis, Pes, Antraks, Diare, Kecacingan, Kusta, Frambusia, ISPA dan lain-lain) serta Program Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) dari yang telah disediakan melalui APBN Kementerian Kesehatan RI.

c. Penyediaan Obat terutama Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan dalam DAK Bidang Kesehatan TA 2011 Subbidang Pelayanan Kefarmasian dipergunakan sesuai dengan menu Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan yang terdapat dalam Petunjuk Teknis DAK Bidang Kesehatan T.A. 2011 dan apabila telah dipenuhinya kebutuhan akan obat terutama obat generik dan perbekalan kesehatan di masing-masing

Page 58: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 50

Kabupaten/Kota selama 18 bulan dapat diperkenankan pengalihan alokasi anggaran Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan ke kegiatan lainnya dengan catatan masih dalam satu subbidang pelayanan kefarmasian dan dilaksanakan sesuai Petunjuk Teknis DAK Bidang Kesehatan TA 2011.

d. Pengalihan alokasi di dalam sub bidang pelayanan kefarmasian sebagaimana butir (c) harus mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan c.q. Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

e. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan biaya operasional serta distribusi obat dan perbekalan kesehatan.

2. Persyaratan Teknis

a. Dalam pemenuhan kebutuhan Obat terutama Obat Generik dan

Perbekalan Kesehatan, daerah melakukan berdasarkan metode konsumsi, penelaahan terhadap penyakit menular atau tidak menular yang memiliki angka kesakitan (morbiditas) dan atau angka kematian (mortalitas) yang tinggi.

b. Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan ditujukan untuk obat generik, perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin di luar imunisasi dasar hasil penelahaan daerah yang dipergunakan hanya untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Puskesmas Perawatan.

c. Membuat usulan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan yang sesuai daftar obat Pelayanan Kesehatan Dasar dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

d. Membuat surat pernyataan kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

e. Pemilihan jenis obat, perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin skala Kabupaten/Kota (di luar imunisasi dasar) mengacu pada Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN), serta Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan perihal Daftar Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar yang berlaku, kecuali Kepala Puskesmas mengajukan usulan kebutuhan obat di luar DOEN dan mendapatkan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan.

f. Proses penyediaan dan penentuan harga Obat dan Perbekalan Kesehatan agar memperhatikan dan mengacu pada: SK Menteri Kesehatan RI tentang Harga Obat Generik, SK Menteri Kesehatan RI Tentang Harga Alkes yang berfungsi sebagai obat, SK Menteri Kesehatan RI tentang harga Serum dan Vaksin

Page 59: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 51

program Imunisasi, SK Menteri Kesehatan RI tentang Harga Pengadaan Obat anti Tuberculosis-FDC, SK Menkes RI tentang Pedoman Teknis Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar, SK Menkes RI tentang Harga Perbekalan Kesehatan dan Obat Gigi dan peraturan perundang-undangan serta aturan perubahan dan aturan turunannya yang berlaku.

B. Pembangunan Baru dan Rehabilitasi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

1. Persyaratan Umum

a. Pembangunan Baru Instalasi Farmasi

1) Kabupaten/Kota yang belum memiliki Instalasi Farmasi. 2) Mempunyai lahan yang matang/telah siap bangun

(pembebasan, sertifikat tanah, pematangan lahan (pemerataan dan pemadatan) merupakan tanggung jawab pemerintah daerah) dengan luas minimal 700 m

2.

b. Rehabilitasi Instalasi Farmasi Kebutuhan akan rehabilitasi Instalasi Farmasi diperuntukkan bagi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang mengalami kerusakan sedang atau berat yang spesifikasinya telah ditentukan oleh instansi berwenang.

c. Perluasan Instalasi Farmasi Perluasan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota diperuntukkan bagi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang memiliki luas penyimpanan kurang dari standar minimal penyimpanan (<500 m

2).

d. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan Instalasi Farmasi.

2. Persyaratan Teknis

a. Pembangunan Baru Instalasi Farmasi 1) Luas lahan dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan

daerah berupa volume obat dan perbekalan kesehatan yang akan disediakan (minimal luas lahan 700 m

2 dan

minimal luas bangunan 500m2).

2) Membuat usulan pembangunan dengan melampirkan master plan, gambar/blok plan, unit cost (per m

2) dan

RAB, Unit cost masing-masing daerah ditetapkan oleh Dinas PU Pemda setempat dan ditandatangani oleh

Page 60: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 52

Kepala Dinas dan diketahui oleh Bupati/Walikota setempat.

3) Membuat surat pernyataan kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

4) Proses pengadaan pembangunan harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan serta aturan perubahan dan aturan turunannya yang berlaku.

5) Denah tata ruang Rencana tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan kesehatan serta mengacu pada buku Standar Sarana dan Prasarana di Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

b. Rehabilitasi dan Perluasan Instalasi Farmasi

1) Rehabilitasi dan Perluasan bangunan disesuaikan dengan

kebutuhan daerah berupa luas dan volume obat dan perbekalan kesehatan dari perbekalan kesehatan yang harus disediakan.

2) Membuat usulan rehabiltasi dan perluasan pembangunan dengan melampirkan master plan, gambar/blok plan, unit cost (per m

2) dan RAB, Unit cost masing-masing daerah

ditetapkan oleh Dinas PU Pemda setempat dan ditandatangani oleh Kepala Dinas dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

3) Membuat surat pernyataan kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

4) Proses pengadaan rehabilitasi dan perluasan bangunan harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan serta aturan perubahan dan aturan turunannya yang berlaku.

5) Denah rehabilitasi dan perluasan rencana tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan kesehatan serta mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana di Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 61: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 53

C. Pengadaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi

1. Persyaratan Umum

a. Pengadaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi Sarana pendukung Instalasi Farmasi hanya untuk Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Belum memiliki sarana pendukung tersebut. 2) Sarana pendukung yang rusak berat. 3) Kapasitas sarana pendukung yang tidak memadai (lebih

kecil dari kebutuhan). b. Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi dilakukan

berdasarkan analisa kebutuhan, pertimbangan operasional serta kondisi dan letak geografis/topografi daerah.

c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi.

2. Persyaratan Teknis

a. Sarana pendukung Instalasi Farmasi hanya diperbolehkan untuk: 1) Sarana penyimpan yaitu Cold Chain (Vaccine Cooler),

Generator Set, Refrigerator, Pendingin Udara (AC), Hand Forklift, Palet, Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Lemari Khusus Obat Narkotika dan Psikotropika.

2) Sarana Distribusi yaitu kendaraan Mobil Roda Empat. 3) Sarana Pengamanan yaitu Alarm dan Tabung Pemadam

Kebakaran. 4) Sarana Pengolah data yaitu Komputer, Uninterruptable

Power Supply (UPS), Printer. 5) Sarana Telekomunikasi, berupa Faksimile.

b. Membuat usulan pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi dengan melampirkan RAB dan Unit Cost yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

c. Membuat surat pernyataan kesanggupan Pelaksanaan Pengadaan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

d. Proses pengadaan harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan serta aturan perubahan dan aturan turunannya yang berlaku.

Page 62: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 54

e. Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota disesuaikan dengan kebutuhan, mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana di Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota.

D. Acuan

1. Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) yang berlaku. 2. SK Menteri Kesehatan RI tentang Harga Obat Generik yang berlaku. 3. Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

untuk Pelayanan Kesehatan Dasar yang berlaku. 4. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

perihal Daftar Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar yang berlaku.

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Tentang Harga Alkes yang berfungsi sebagai obat bagi pelayanan program kesehatan pemerintah yang berlaku.

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang harga Serum dan Vaksin Program Imunisasi yang berlaku.

7. SK Menteri Kesehatan RI tentang Harga Pengadaan Obat anti Tuberculosis-FDC yang berlaku.

8. SK Menkes RI tentang Harga Perbekalan Kesehatan dan Obat Gigi yang berlaku.

9. Standar Sarana dan Prasarana di Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berlaku

Page 63: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 55

BAB VII

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan DAK Bidang Kesehatan TA 2011 merupakan suatu kegiatan untuk memastikan pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi DAK Bidang Kesehatan TA 2011 dan Juknis DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011. Selain itu pemantauan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan TA 2011, yang nantinya digunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2012.

Ruang lingkup pemantauan hanya pada aspek teknis, meliputi : kesesuaian antara kegiatan DAK Bidang Kesehatan dengan usulan kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), kesesuaian pemanfaatan DAK Bidang Kesehatan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran – Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan di lapangan, serta realisasi waktu pelaksanaan, lokasi, dan sasaran pelaksanaan dengan perencanaan.

Pemantauan DAK bidang kesehatan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: 1. Review atas laporan triwulan yang disampaikan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan Provinsi setiap akhir triwulan sesuai dengan format laporan.

2. Kunjungan lapangan. 3. Forum koordinasi untuk menindaklanjuti hasil review laporan dan atau

kunjungan lapangan.

Evaluasi DAK Bidang Kesehatan merupakan evaluasi terhadap pemanfaatan DAK bidang kesehatan untuk memastikan pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi/Kabupaten/Kota mengacu pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional serta sebagai masukan untuk penyempurnaan kebijakan dan pengelolaan DAK Bidang Kesehatan yang meliputi aspek perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan, dan pemanfaatan DAK ke depan. Ruang lingkup evaluasi pemanfaatan DAK Bidang Kesehatan meliputi pencapaian sasaran kegiatan DAK berdasarkan input, proses, output sejauh mana bila memungkinkan sampai outcome dan impact.

Page 64: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 56

Evaluasi DAK Bidang Kesehatan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: 1. Review atas laporan akhir yang disampaikan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota setiap akhir tahun sesuai dengan format laporan sesuai dengan format 3.

2. Studi evaluasi. 3. Forum koordinasi untuk menindaklanjuti hasil pemantauan dan atau

evaluasi pemanfaatan DAK Bidang Kesehatan.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Organisasi Pelaksana dan atau Tim Koordinasi di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai dengan petunjuk teknis dalam Surat Edaran Bersama (SEB) Meneg PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK.

B. PELAPORAN

Kepala SKPD penerima DAK Bidang Kesehatan TA 2011 sebagai penanggung jawab anggaran sarana pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kefarmasian harus menyampaikan laporan triwulan yang memuat pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada: 1. Menteri Kesehatan 2. Menteri Dalam Negeri; 3. Menteri Keuangan

Penyampaian laporan triwulan pada kegiatan DAK Bidang Kesehatan TA 2011 dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir (Maret, Juni, September dan Desember).

1. JENIS PELAPORAN

Laporan dari kegiatan pemantauan teknis pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan terdiri: a. Laporan triwulan, yang disampaikan selambat-lambatnya 14 hari

setelah akhir triwulan berakhir, sesuai dengan format 1 dan 2. b. Laporan penyerapan DAK disampaikan kepada Menteri

Keuangan berdasarkan PMK Nomor 126/PMK.07/2010 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke daerah dan PMK Nomor 216/PMK.07/2010 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011;

c. Laporan akhir merupakan laporan pelaksanaan akhir tahun, yang disampaikan dua bulan setelah tahun anggaran berakhir, sesuai dengan format 3

2. ALUR PELAPORAN

Page 65: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 57

Pelaksanaan pelaporan triwulan baik tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat provinsi disampaikan dari SKPD kepada sekretaris daerah, dan selanjutnya sekretaris daerah melakukan kompilasi terhadap laporan SKPD tersebut (SEB Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK). Pelaporan triwulan lainnya sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK tahun 2011, SKPD Kabupaten/Kota/Provinsi menyampaikan laporan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi melakukan kompilasi terhadap laporan SKPD tersebut. Laporan triwulan selanjutnya dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan u.p Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan. Laporan triwulan tingkat Kabupaten/Kota dan tingkat provinsi, sesuai dengan SEB tahun 2008 dan Juknis DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.

Bagan 1. Alur Laporan Triwulan di Tingkat Kabupaten/Kota

Bagan 2. Alur Laporan triwulan di tingkat Propinsi

SEKDA

KABUPATEN/

KOTA

MENTERI

KEUANGAN

MENTERI

KESEHATAN

SKPD

MENTERI

DALAM NEGERI

SKEMA LAPORAN TRIWULAN PELAKSANAAN DI KABUPATEN/KOTA

BUPATI/

WALIKOTA

DINAS

KESEHATAN

PROVINSI

Ket :

: laporan langsung SEB

: laporan langsung

Page 66: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 58

SKPD SEKDA

PROVINSI GUBERNUR MENTERI

KEUANGAN

MENTERI

DALAM NEGERI

SKEMA LAPORAN TRIWULANPELAKSANAAN DI PROPINSI

MENTERI

KESEHATAN DINAS

KESEHATAN

PROVINSI

Ket :

: laporan langsung SEB

: laporan langsung

Page 67: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 59

LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN PELAYANAN KEFARMASIAN TRIWULAN I/II/III/IV *)

Provinsi : Kabupaten/Kota :

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Permasalahan

Jumlah Satuan

Jumlah

Jumlah Satuan

Realisasi

Kesesuaian antara DPA-

SKPD dengan Juknis

Kode

Masalah **)

Upaya Pemecahan Masalah yang diharapkan

DAK (Rp. Juta)

Pendamping (Rp. Juta)

Total (Rp. Juta)

Keuangan (%)

Fisik (%)

Ya Tidak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Puskesmas

2 Puskesmas Perawatan

3 Poskesdes

4 Pengadaan Sistim Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

5 Pengadaan Peralatan Promosi Kesehatan Bergerak

II

Pelayanan Kefarmasian

1 Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Jenis obat 1 2. Jenis obat 2 3. Dst ..

1.

2 Pembangunan baru dan Rehabilitasi Instalasi Farmasi

3 Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi

Total

Mengetahui, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Nama Nama NIP NIP

Page 68: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 60

Petunjuk pengisian : Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana kesehatan. Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3. Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang Kesehatan (termasuk

pendamping) untuk masing-masing kegiatan. Kolom 6 diisi dengan jumlah kegiatan yang terealisasi pada sarana dan

prasarana kesehatan. Kolom 7 diisi dengan satuan dari kolom 6 Kolom 8 diisi dengan realisasi penggunaan DAK (termasuk pendamping) untuk

masing-masing kegiatan sampai dengan triwulan I/II/III/IV *). Kolom 9 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan I/II/III/IV *). Kolom 10 diisi dengan Kesesuaian antara DPA-SKPD dengan Juknis Kolom 11 diisi dengan kode masalah dibawah ini: Kode Masalah **)

1 Permasalahan terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2 Permasalahan terkait dengan petunjuk teknis 3 Permasalahan terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran (SKPD) 4 Permasalahan terkait dengan DPA-SKPD 5 Permasalahan terkait dengan SK Penetapan Pelaksanaan Kegiatan 6 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak 7 Permasalahan terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola 8 Permasalahan terkait dengan Penerbitan SP2D 9 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak 10 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola

…………,……………. Kepala Dinas Provinsi/Kab/Kota Nama NIP……………………….

Page 69: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 61

LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS

BIDANG KESEHATAN TAHUN 2011 SARANA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

TRIWULAN I/II/III/IV *) Provinsi : Kabupaten/Kota :

NO

Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Permasalahan

Juml Sat

Jumlah

Juml Sat

Realisasi

Kesesuaian antara DPA-

SKPD dengan Juknis

Masalah

Upaya Pemecahan Masalah yang diharapkan

DAK

(Rp. Juta

)

Pendamping (Rp. Juta

)

Total (Rp. Juta)

Keuangan (%)

Fisik (%)

Ya

Tidak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PONEK RS a. Pembangunan

baru b. Rehabilitasi ruang

maternal/ neonata c. Peralatan PONEK

RS

2 UTDRS/BDRS a. Pembangunan

baru b. Rehabilitasi c. Peralatan

BDRS/UTD

3 IGD RS a. Pembangunan

Baru b. Rehabilitasi/

Penyesuaian Gedung

c. Peralatan IGD RS

4 Fasilitas TT Kelas III a. Pembangunan baru b. Rehabilitasi TT set c. Peralatan

5 Pengadaan Peralatan Pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisis

6 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Total

Mengetahui, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Direktur RS/Kepala Labkesda Nama Nama NIP NIP

Format 2

Page 70: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 62

Petunjuk pengisian : Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis (untuk pengadaan

peralatan laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota disebutkan jenis peralatan yang diperoleh)

Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana kesehatan. Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3. Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang Kesehatan (termasuk

pendamping) untuk masing-masing kegiatan. Kolom 6 diisi dengan jumlah kegiatan yang terealisasi pada sarana dan

prasarana kesehatan. Kolom 7 diisi dengan satuan dari kolom 6 Kolom 8 diisi dengan realisasi penggunaan DAK (termasuk pendamping) untuk

masing-masing kegiatan sampai dengan triwulan I/II/III/IV *). Kolom 9 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan I/II/III/IV *). Kolom 10 diisi dengan Kesesuaian antara DPA-SKPD dengan Juknis Kolom 11 diisi dengan kode masalah dibawah ini:

Kode Masalah 1. Permasalahan terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2. Permasalahan terkait dengan petunjuk teknis 3. Permasalahan terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran (SKPD) 4. Permasalahan terkait dengan DPA-SKPD 5. Permasalahan terkait dengan SK Penetapan Pelaksanaan Kegiatan 6. Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak 7. Permasalahan terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola 8. Permasalahan terkait dengan Penerbitan SP2D 9. Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak 10. Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola

…………,……………200…. Kepala Dinas Provinsi/Direktur RSUD//Kepala Labkesda Nama NIP……………………….

Page 71: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 63

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR DANA ALOKASI KHUSUS

I. PENDAHULUAN a. Latar belakang b. Tujuan penulisan laporan

II. HASIL PELAKSANAAN DAK a. Umum b. Per bidang DAK

III. PERMASALAHAN DAN KENDALA PELAKSANAAN DAK

a. Umum i. Perencanaan ii. Penganggaran iii. Pelaksanaan iv. Pemantauan, dan v. Evaluasi

b. Khusus

i. Keberadaan dan peran tim koordinasi ii. Proses dan mekanisme koordinasi

c. Per bidang DAK

IV. PENUTUP

a. Saran dan masukan daerah b. Rekomendasi kebijakan untuk pemerintah pusat

Page 72: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 64

BAB VIII

PENUTUP

Petunjuk Teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK Bidang Kesehatan TA 2011 yang diarahkan untuk kegiatan yang dapat meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi/Kabupaten/Kota, terutama daerah dengan derajat kesehatan yang belum optimal, sehingga warga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan bermutu.

Page 73: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011 65

Page 74: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan TA 2011 66

Page 75: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 1

DEFINISI OPERASIONAL

1. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)

Unit di rumah sakit yang mempunyai peran dalam mendukung pelayanan darah yang berkualitas di rumah sakit dengan sistem satu pintu.

2. BOR (Bed Occupancy Rate) kelas III RS

Persentase pemanfaatan tempat tidur di kelas III untuk pelayanan rawat inap pasien miskin/tidak mampu di rumah sakit dalam kurun waktu tertentu.

3. Daerah Kepulauan

Suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan perairan di antara pulau pulau tersebut, dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama lain demikian eratnya.

4. Daerah Perbatasan

Daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan negara tetangga, baik perbatasan darat dan laut.

5. Daerah Terpencil

Kecamatan atau desa yang karena letak dan atau kondisi alam memiliki kesulitan, kekurangan atau keterbatasan prasarana dan sarana perhubungan, pelayanan kesehatan, persediaan kebutuhan 9 bahan pokok, SLTP serta kebutuhan sekunder lain, yang menimbulkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.

6. Daerah Tertinggal

Suatu daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional.

7. Gender

Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan dukungan masyarakat itu sendiri.

8. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

Suatu unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk mendukung ketersediaan obat dalam pelayanan kesehatan dasar.

Page 76: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

9. Keadilan Gender

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan berbagai hal yang secara sosial dan menurut sejarah telah menghambat perempuan dan laki-laki untuk bisa berperan dan menikmati hasil dari peran yang dimainkannya. Keadilan gender mengantar ke kesetaraan gender

10. Kesetaraan Gender

Perempuan dan laki-laki menikmati status yang sama dan memiliki kondisi yang sama untuk menggunakan hak-haknya dan kemampuannya secara penuh dalam memberikan kontribusinya kepada pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

11. Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berada di Kabupaten/Kota dan merupakan UPTD pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

12. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Pelayanan Kesehatan Primer/Dasar)

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dasar. (sesuai UU No. 36 Tahun 2009 pasal 30 ayat 2a).

13. Peningkatan

Peningkatan status Puskesmas, sebagai contoh: Pustu menjadi Puskesmas atau Puskesmas menjadi Puskesmas perawatan.

14. Peralatan kesehatan

Peralatan dasar minimal (medis dan non medis) untuk Puskesmas dan jaringannya sebagaimana mengacu pada buku Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2008.

15. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu :

Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan,

Bayi Diberi Asi Eksklusif,

Balita Ditimbang Setiap Bulan,

Menggunakan Air Bersih,

Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun,

Menggunakan Jamban Sehat,

Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu,

Page 77: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari,

Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari, Dan

Tidak Merokok Di dalam rumah. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada Balita, maka pengertian rumah tangga berPHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator.

16. Perluasan

Penambahan ukuran dan/atau penambahan ruangan untuk peningkatan fungsi pelayanan, termasuk kelengkapan/sarana pendukungnya.

17. Pondok Bersalin Desa (Polindes)

Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber-daya Masyarakat (UKBM) yang didirikan dengan bantuan pemerintah atau masyarakat atas dasar musyawarah untuk memberikan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana (KIA/KB)serta pelayanan kesehatan lainnya yang sesuai dengan kemampuan bidan.

18. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

19. Pulau Terluar

Pulau dengan luas area kurang atau dengan 2000 Km2 (dua ribu kilometer

persegi) yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

20. Puskesmas

Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

21. Puskesmas Pembantu

Unit pelayanan kesehatan sederhana yang merupakan bagian integral dari Puskesmas yang melaksanakan sebagian tugas Puskesmas.

22. Puskesmas Perawatan

Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas perawatan berfungsi sebagai rujukan antara dan dapat melaksanakan tindakan pra rujukan (bila diperlukan), sebelum dirujuk ke institusi rujukan.

Page 78: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

23. Puskesmas PONED

Puskesmas perawatan yang memiliki Dokter, bidan dan perawat terlatih PONED dan mampu memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil/ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir, baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, Bidan di desa dan Puskesmas non perawatan. Puskesmas PONED dapat melakukan pengelolaan kasus dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya atau melakukan rujukan ke Rumah Sakit.

24. PONED Kit

Peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program/ pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil/ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas (mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas, Depkes RI, 2008)

25. Rehabilitasi

Upaya memperbaiki kerusakan bangunan yang terjadi agar bangunan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

26. Responsif Gender

Perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-perbedaan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat, yang disertai upaya menghapus hambatan-hambatan struktural dalam mencapai kesetaraan

27. Ruang Persalinan

Suatu ruangan/tempat yang digunakan untuk melakukan pertolongan persalinan pada ibu melahirkan dan penanganan bayi baru lahir.

28. Rumah Dinas

Rumah yang diperuntukkan bagi Dokter/Dokter Gigi, Perawat/Bidan yang bertugas di Puskesmas.

29. Rumah Sakit Siap PONEK (Pelayanan Obstetri, Neonatal, Emergency dan Komprehensif)

Rumah Sakit siap PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi selama 24 jam.

30. Rusak Berat

Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

Page 79: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Penentuan tingkat kerusakan adalah setelah berkonsultasi dengan instansi teknis setempat yang bertanggung jawab terhadap pembinaan bangunan gedung.

31. Sarana pendukung

Fasilitas/alat-alat untuk mendukung terselenggaranya suatu kegiatan.

32. Sarana dan Prasarana yang Responsif Gender

Sarana prasarana peralatan kesehatan yang mengakomodasikan permasalahan, kebutuhan dan aspirasi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

33. Sensitif Gender

Kemampuan untuk memberikan perhatian secara konsisten dan sistematis untuk melihat perbedaan kebutuhan perempuan dan laki-laki dalam upaya mencapai keadilan gender

34. SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu)

Sistem penanganan penderita gawat darurat pra RS (di tengah masyarakat, Poskesdes, Puskesmas, selama dalam transpor), RS (Instalasi Gawat Darurat/IGD-High Care Unit/HCU-Intensive Care Unit/ICU-kamar jenazah) dan antar RS.

35. Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTD di RS)

Salah satu instalasi di RS yang mempunyai peran sebagai penyedia darah transfusi yang aman (lulus skreening IMLTD/Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah)

Page 80: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 2 STANDAR PERALATAN DAN LOGISTIK POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)

Peralatan dan logistik Pos Kesehatan Desa meliputi peralatan medis, peralatan non medis, obat, bahan habis pakai, dan alat penyuluhan. Adapun peralatan dan logistik minimal yang harus ada di Pos Kesehatan Desa adalah sebagai berikut:

No Nama Alat

1 Bidan kit

2 Meja gynekologi

3 Meteran

4 Palu pengukur reflex

5 Pelvimeter obstetrik pengukur panggul

6 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran besar)

7 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran sedang)

8 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran kecil)

9 Stetoskop dupleks dewasa

10 Foetal Stetoskop pinnard monorial alumunium

11 Sudip lidah panjang

12 Tensimeter

13 Tensimeter manset anak

14 Termometer klinis

15 Termometer bayi

16 ARI timer

17 Pipet tetes 3 ml plastic

18 Alat pengisap lendir Dr. Lee

19 Alat resusitasi tabung dan sungkup/ resusitator infant

20 Nasogastric tube no. 14 F

21 Alat pemasang IUD

22 Alat pengait IUD

23 Gunting bedah standar lurus

24 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tajam

25 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tumpul

26 Gunting bedah standar lurus ujung tumpul/tumpul

27 Kateter karet No. 10 (Nelathon) steril

28 Kateter karet No. 14 (Nelathon) steril

29 Kateter logam no. 12 untuk wanita

30 Klem tampon uterus 25 cm (bozeman)

31 Klem tampon uterus 25 cm (schroder)

32 Korentang lengkung penjepit alat steril 23 cm (Cheattle)

33 Korentang penjepit sponge (Forester)

34 Pinset anatomis 14,5 cm

35 Pinset anatomis 18 cm

36 Semprit glycerin 30 cc

37 Surgical hand brush terbuat dari nylon

38 Sonde uterus

39 Sterilisator

40 Celemek plastik (short) panjang 52 inchi

41 Perlak tebal lunak (200x90 cm)

Page 81: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

1. Bidan Kit

42 Sarung tangan ukuran 5,6,7 & 7,5

43 Sarung tangan sebatas siku ukuran 5,6,7 & 7,5

44 Baki logam tempat alat steril

45 Mangkok untuk larutan

46 Meja instrumen alat

47 Hemoglobin set (Sahli)

48 Silinder korentang steril 17 cm

49 Standart Waskom

50 Torniquet karet

51 Waskom bengkok (Nier-bekken) 12 cm

52 Waskom cekung 36 cm

53 Waskom cuci 40 cm

54 Tiang infuse

55 Pompa Payudara untuk ASI

56 Doppler

57 Timbangan injak dewasa 136 kg

58 Timbangan dacin 25 kg

59 Timbangan bayi

60 Timbangan dewasa + tinggi badan

61 Alat pengukur panjang badan bayi type caliper

62 Infus set pediatric pak isi 10

63 Vena cateter for infant no. 26 G pak isi 10

64 Spuit disposible 1 cc

65 Spuit disposible 2,5 cc

66 Tempat tidur periksa

67 Tempat tidur tindakan (persalinan) 68 Tempat tidur pasien rawat inap

69 Boks bayi

70 Selimut bayi

71 Lemari alat

72 Lemari arsip

73 Meja biro

74 Kursi

75 Bangku tunggu

76 Tempat tidur periksa

No Nama Alat Jumlah

1 Apron plastik tebal 1

2 Alat pengisap lendir Dr. Lee 2

3 ARI timer untuk bayi standar Unicef 1

4 Autoclik device 1

5 Baby scale 7 kg + celana 1

6 Bak instrumen 509 (21x11x4,5 cm) 1

7 Blood lancet 28 G 1

8 Bowel metal 12 cm 2

9 Catgut plain 2/0, 1,5 cm (expired date minimum 3 tahun) 1

Page 82: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

15 Gunting tali pusat 16 cm 1

16 HB Talquis book 1

17 Hechting Nald, GR 12 1

18 Hechting Nald, GT 12 1

19 Infusion set dewasa 5

20 Infusion set paediatric 5

21 IV catheter no 18 G 5

22 IV catheter no. 26 untuk bayi 5

23 Jarum disposible 23 G, box/ 100 1

24 Kocker lurus 16 cm, stainless 2

25 Meteran/ metline 1,5 m 1

26 Mucous suction (pengisap lendir) 5

27 Nasogastric tube no. 14 F 2

28 Needle holder Mayo 14 cm 2

29 Nelathon catheter no. 12 steril 5

30 Nier-bekken 20 cm stainless 2

31 Pinset anatomi 14 cm stainless 1

32 Pinset bedah 14 cm stainless 1

33 Pinset bedah 18 cm stainless 1

34 Resusitator bayi standart :

- Balon resusitasi untuk bayi baru lahir (tidak boleh melebihi 750ml)

- Sungkup bertepi dengan bantalan nomor 0 (BBLR) dan nomor 1 (bayi cukup bulan)

1

35 Sarung tangan bedah no. 6,5; 7; 7,5 30 ps

36 Selimut bayi 2

37 Senter besar 1

38 Setengah kocker ss 14 cm 1

39 Sheet plastik tebal 2

40 Sikat tangan dari nylon halus 1

41 Tensimeter 1

42 Spiritus lamp sumbu 2 1

43 Spuit disposible 1 cc 1 box

44 Spuit disposible 3 cc 1 box

45 Stetoskop duplex dewasa + 1 membran + 1 ps ear loop 1

46 Termometer bayi axilla 1

47 Termometer digital 8 detik 1

48 Timbangan bayi 20 kg 1

49 Timbangan dewasa 130 kg 1

50 Ukuran lengan ibu hamil 1

51 Umbilical cord klem bahan nylon 10

52 Tas bidan kit 1

53 Tas partus kit

54 Selimut bayi

55 Wing Needle No. 23 & 25 G

10 Kateter disposible No. 12 10

11 Duk kain katun 60x60 cm steril 2

12 Funduscope kayu/ foetal stetoscope 1

13 Gunting episiotomi 14 cm 1

14 Gunting operasi lurus 14 cm, tajam/tumpul 1

Page 83: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 3

DAFTAR 183 KABUPATEN TERTINGGAL

No Provinsi Nama Kabupaten No Provinsi Nama Kabupaten

1 ACEH Simelue 93 Kalimantan Barat Kayong Utara

2 ACEH Aceh Singkil 94 Kalimantan Tengah Seruyan

3 ACEH Aceh Selatan 95 Kalimantan Selatan Barito Kuala

4 ACEH Aceh Timur 96 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Utara

5 ACEH Aceh Barat 97 Kalimantan Timur Kutai Barat

6 ACEH Aceh Besar 98 Kalimantan Timur Malinau

7 ACEH Aceh Barat Daya 99 Kalimantan Timur Nunukan

8 ACEH Gayo Lues 100 Sulawesi Utara Kepulauan Sangihe

9 ACEH Nagan Raya 101 Sulawesi Utara Kepulauan Talaud

10 ACEH Aceh Jaya 102 Sulawesi Utara Kepulauan Sitaro

11 ACEH Bener Meriah 103 Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan

12 ACEH Pidie Jaya 104 Sulawesi Tengah Banggai

13 Sumatera Utara Nias Barat 105 Sulawesi Tengah Morowali

14 Sumatera Utara Nias Utara 106 Sulawesi Tengah Poso

15 Sumatera Utara Nias 107 Sulawesi Tengah Donggala

16 Sumatera Utara Tapanuli Tengah 108 Sulawesi Tengah ToliToli

17 Sumatera Utara Nias Selatan 109 Sulawesi Tengah Buol

18 Sumatera Utara Pakpak Barat 110 Sulawesi Tengah Parigi Moutong

19 Sumatera Barat Kepualauan Mentawai

111 Sulawesi Tengah Tojo Una-Una

20 Sumatera Barat Pesisir Selatan 112 Sulawesi Tengah Sigi

21 Sumatera Barat Solok 113 Sulawesi Selatan Selayar

22 Sumatera Barat Sawahlunto/ Sijunjung

114 Sulawesi Selatan Jeneponto

23 Sumatera Barat Padang Parian 115 Sulawesi Selatan Pangkejene Kepulauan

24 Sumatera Barat Solok Selatan 116 Sulawesi Selatan Toraja Utara

25 Sumatera Barat Dharmas Raya 117 Sulawesi Tenggara Buton

26 Sumatera Barat Pasaman Barat 118 Sulawesi Tenggara Muna

27 Sumatera Selatan Ogan Komering Ilir 119 Sulawesi Tenggara Konawe

28 Sumatera Selatan Lahat 120 Sulawesi Tenggara Konawe Selatan

29 Sumatera Selatan Musi Rawas 121 Sulawesi Tenggara Bombana

30 Sumatera Selatan Banyu Asin 122 Sulawesi Tenggara Wakatobi

31 Sumatera Selatan OKU Selatan 123 Sulawesi Tenggara Kolaka Utara

32 Sumatera Selatan Ogan Ilir 124 Sulawesi Tenggara Konawe Utara

33 Sumatera Selatan Empat Lawang 125 Sulawesi Tenggara Buton Utara

34 Bengkulu Kaur 126 Gorontalo Gorontalo Utara

35 Bengkulu Seluma 127 Gorontalo Boalemo

36 Bengkulu Muko-Muko 128 Gorontalo Pohuwato

37 Bengkulu Lebong 129 Sulawesi Barat Majene

38 Bengkulu Kepahiang 130 Sulawesi Barat Polewali Mandar

39 Bengkulu Bengkulu Tengah 131 Sulawesi Barat Mamasa

40 Lampung Pesawaran 132 Sulawesi Barat Mamuju

41 Lampung Lampung Barat 133 Sulawesi Barat Mamuju Utara

42 Lampung Lampung Utara 134 Maluku Maluku Tenggara Barat

43 Lampung Way Kanan 135 Maluku Maluku Tengah

Page 84: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

44 Bangka Belitung Bangka Selatan 136 Maluku Buru

45 Kepulauan Riau Natuna 137 Maluku Kepulauan Aru

46 Kepulauan Riau Anambas 138 Maluku Seram Bagian Barat

47 Jawa Barat Sukabumi 139 Maluku Seram Bagian Timur

48 Jawa Barat Garut 140 Maluku Maluku Barat Daya

49 Jawa Timur Bondowoso 141 Maluku Buru Selatan

50 Jawa Timur Situbondo 142 Maluku Utara Halmahera Barat

51 Jawa Timur Bangkalan 143 Maluku Utara Halmahera Tengah

52 Jawa Timur Sampang 144 Maluku Utara Kepulauan Sula

53 Jawa Timur Pamekasan 145 Maluku Utara Halmahera Selatan

54 Banten Pandeglang 146 Maluku Utara Halmahera Utara

55 Banten Lebak 147 Maluku Utara Halmahera Timur

56 NTB Lombok Barat 148 Maluku Utara Morotai

57 NTB Lombok Tengah 149 Papua Barat Kaimana

58 NTB Lombok Timur 150 Papua Barat Teluk Wondama

59 NTB Dompu 151 Papua Barat Teluk Bintuni

60 NTB Bima 152 Papua Barat Sorong Selatan

61 NTB Sumbawa Barat 153 Papua Barat Sorong

62 NTB Lombok Utara 154 Papua Barat Raja Ampat

63 NTB Sumbawa 155 Papua Barat Tambrau

64 NTT Nagekeo 156 Papua Barat Maybrat

65 NTT Sumba Tengah 157 Papua Merauke

66 NTT Sumba Barat Daya 158 Papua Jayawijaya

67 NTT Manggarai Timur 159 Papua Nabire

68 NTT Sabu Raijua 160 Papua Biak Numfor

69 NTT Sumba Barat 161 Papua Paniai

70 NTT Sumba Timur 162 Papua Puncak Jaya

71 NTT Kupang 163 Papua Mimika

72 NTT Timor Tengah Selatan

164 Papua Boven Digoel

73 NTT Timor Tengah Utara 165 Papua Mappi

74 NTT Belu 166 Papua Asmat

75 NTT Alor 167 Papua Yahukimo

76 NTT Lembata 168 Papua Pegunungan Bintang

77 NTT Flores Timur 169 Papua Tolikara

78 NTT Sikka 170 Papua Sarmi

79 NTT Ende 171 Papua Keerom

80 NTT Ngada 172 Papua Yapen

81 NTT Manggarai 173 Papua Waropen

82 NTT Rote Ndao 174 Papua Supiori

83 NTT Manggarai Barat 175 Papua Mamberamo Raya

84 Kalimantan Barat Sambas 176 Papua Lany Jaya

85 Kalimantan Barat Bengkayang 177 Papua Mamberamo Tengah

86 Kalimantan Barat Landak 178 Papua Nduga

87 Kalimantan Barat Sanggau 179 Papua Yalimo

88 Kalimantan Barat Ketapang 180 Papua Puncak

89 Kalimantan Barat Sintang 181 Papua Dogiyai

90 Kalimantan Barat Kapuas Hulu 182 Papua Deiyai

91 Kalimantan Barat Sekadau 183 Papua Intan Jaya

92 Kalimantan Barat Melawi

Page 85: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 4

DAFTAR NAMA PULAU-PULAU TERLUAR BERPENDUDUK RI YANG BERBATASAN DENGAN NEGARA TETANGGA

NO NAMA KAB NEGARA TITIK PDDK

PULAU /PROV BATAS KOORDINAT Ada Tdk

Sumut

1 Simuk Nias Selatan LAUT LEPAS 00.05.33 LS 97.51.14 BT 1

Kep Riau

2 Karimun Anak Karimun MALAYSIA 01.09.59 LU 103.23.20 BT 1

3 Pelampong Batam SINGAPURA 01.07.41 LU 103.41.58 BT 1

4 Subi Kecil Natuna MALAYSIA 03.01.51 LU 108.54.52 BT 1

Bengkulu

5 Enggano Bengkulu Utara LAUT LEPAS 05.31.13 LS 102.16.00 BT 1

Jateng

6 Nusakambangan Cilacap AUSTRALIA 07.47.05 LS 109.02.34 BT 1

NTT

7 Alor Alor TIMOR LESTE 08.13.50 LS 125.07.55 BT 1

Kaltim

8 Maratua Berau MALAYSIA 02.15.12 LU 118.38.41 BT 1

9 Sebatik Nunukan MALAYSIA 04.10.00 LS 117.50.00 BT 1

Sulut

10 Mantehage Minahasa Utara MALAYSIA 01.45.47 LU 124.43.51 BT 1

11 Makalehi Sitaro PHILIPIN A

02.44.15 LU 125.09.28 BT 1

12 Kawaluso Sangihe PHILIPINA 04.14.06 LU 125.18.59 BT 1

13 Kawio Sangihe PHILIPINA 04.40.16 LU 125.25.41 BT 1

14 Marore Sangihe PHILIPINA 04.44.14 LU 125.28.42 BT 1

15 Miangas Talaud PHILIPINA 05.34.02. LU 126.34.54 BT 1

16 Marampit Talaud PHILIPINA 04.46.18 LU 127.08.32 BT 1

17 Kakarutan Talaud PHILIPINA 04.37.36 LU 127.09.53 BT 1

Page 86: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 5

DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS PROGRAM YANKES DTPK

NO PRO PINSI

KABUPATEN KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

STATUS

JML Keterangan TT Non TT

1 SUMUT Nias Selatan

Pulau-Pulau Batu Pulau Tello 1 1 Pulau terluar

2 KEPRI Natuna

Pulau Laut Pulau Laut 1 1 Perbatasan

Subi Subi* 1 1 Pbtsn & PPKT

Serasan Serasan 1 1 Perbatasan

Karimun

Tebing Tebing 1 1 Pulau terluar

Batam

Belakang Padang Blk Padang 1 1 Pulau terluar

3 BENGKULU Bengkulu Utara

Enggano Enggano 1 1 Pulau terluar

4 KALBAR Sambas

Paloh Paloh 1 1 Perbatasan

Sajingan Besar Sajingan 1 1 Perbatasan

Sanggau

Entikong Entikong 1 1

Sekayam Balai Karangan 1 1

Sintang

Ketungan Hulu Senaning 1 1 Perbatasan

Ketungan Tengah Merakai 1 1 Perbatasan

Kapuas Hulu

Nanga Kantuk Nanga Kantuk 1 1

Sei Antu Puring Kencana 1 1 Perbatasan

Badau Badau 1 1 Perbatasan

Desa Sepandan Lanjak 1 1 Perbatasan

Ba Martinus 1 1 Perbatasan

Page 87: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN

NAMA PUSKESMAS

STATUS JML Keterangan

TT Non TT

Bengkayang

Seluas Siding 1 1 Perbatasan

Jagoi Babang Jagoi Babang 1 1 Perbatasan

5 KALTIM Kutai Barat

Long Apari Tiong Ohang 1 1 Perbatasan

Long Pahangai Long Pahangai 1 1 Perbatasan

Malinau

Kayan Hulu Lg.Nawang 1 1 Perbatasan

Kayan hilir Data Dian 1 1 Perbatasan

Pujungan Lg.Pujungan 1 1 Perbatasan

Kayan Selatan Long Ampung 1 1 Perbatasan

Bahau Hulu Long Alango 1 1 Perbatasan

Nunukan

Krayan Long Bawan 1 1 Perbatasan

Krayan Selatan Long Ayu 1 1 Perbatasan

Lumbis Mansalong 1 1 Perbatasan

Nunukan Nunukan 1 1 Perbatasan

Sebatik Setabu (*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Sebatik Aji Kuning(*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Sebatik Sei Nyamuk(*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Sebuku Pembeliangan 1 1 Perbatasan

Berau (*)

Maratua Maratua 1 1 Pulau terluar

6 SULUT Kep. Talaud

Miangas 1 1 Perbatasan

Karatung(*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Dapalan (*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Gemeh Gemeh(*) 1 1 Pbtsn & PPKT

Kakorutan 1 1

Minahasa Utara Wori Wori 1 1 Pulau terluar

Sangihe

Kendahe Kendahe 1 1 Pulau terluar

Tabukan Utara Marore 1 1

Sitaro Siau Barat Ondong 1 1 Pulau terluar

7 SULTENG Toli-Toli

Page 88: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN

NAMA PUSKESMAS

STATUS JML Keterangan

TT Non TT

Dampal Utara Ogutua 1 1 Pulau terluar

8 NTT Kupang

Amfoang Utara Naikliu 1 1 Perbatasan

Amfoang Timur Noelpoi 1 1 Perbatasan

TTU

Miomafo Barat Eban 1 1 Perbatasan

Miomafo Barat Tasinifu 1 1 Perbatasan

Miomafo Timur Nunpene 1 1 Perbatasan

Miomafo Timur Bitefa 1 1 Perbatasan

Miomafo Barat Oeolo 1 1 Perbatasan

Insana Utara Wini 1 1 Perbatasan

Belu

Tasifeto Timur Wedomu 1 1 Perbatasan

Lamaknen Weluli 1 1 Perbatasan

Lamaknen Nualain 1 1 Perbatasan

Tasifeto Barat Laktutus 1 1 Perbatasan

Kobalima Alas 1 1 Perbatasan

Raihat Haekesak 1 1 Perbatasan

Kakuluk Mesak Silawan 1 1 Perbatasan

Kakuluk Mesak Haliwen 1 1 Perbatasan

Raimanuk Webora 1 1 Perbatasan

Alor

Alor Selatan Padang Alang 1 1 Pulau terluar

Alor Timur Maritaing 1 1 Pulau terluar

Alor Barat Daya Buraga 1 1 Pulau terluar

Mataru Kalunan 1 1 Pulau terluar

9 MALUKU MTB

Tanimbar Selatan Saumlaki 1 1 Pulau terluar

Selaru Adaut 1 1 Pulau terluar

Selaru Namtabung 1 1 Pulau terluar

Tanimbar Utara Larat 1 1 Pulau terluar

MBD

Babar Timur Marsela 1 1 Pulau terluar

Mdona Hiera Lelang 1 1 Pulau terluar

Lemola Serwaru 1 1 Pulau terluar

Page 89: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN

NAMA PUSKESMAS

STATUS JML

Keterangan TT Non TT

Pp. Terselatan Wonreli 1 1 Pulau terluar

Wetar Ilwaki 1 1 Pulau terluar

Wetar Ustutun 1 1 Pulau terluar

Kepulauan Aru

Aru Tengah Koijabi 1 1 Pulau terluar

Aru Tengah Meisiang 1 1 Pulau terluar

10 MALUT Halmahera Utara

Sopi 1 1 Perbatasan

Wayabula 1 1 Perbatasan

Bere-bere 1 1 Perbatasan

11 PAPUA Jayapura(Kota)

Koya 1 1 Perbatasan

Sarmi

Sarmi 1 1 Pulau terluar

Merauke

Ulilin 1 1 Perbatasan

Bupul 1 1 Perbatasan

Sota 1 1 Perbatasan

Rimba Jaya 1 1 Perbatasan

Kimaam 1 1 Pulau terluar

Supiori (*)

Supiori Barat Sabarmiokre 1 1 Pulau terluar

Supiori Timur Sorendoweri 1 1 Pulau terluar

Peg. Bintang

Oksibil 1 1 Perbatasan

Iwur 1 1 Perbatasan

Batom 1 1 Perbatasan

Boven Digoel Mindiptanah 1 1 Perbatasan

Waropko 1 1 Perbatasan

Towe Hitam 1 1 Perbatasan

Keerom Waris 1 1 Perbatasan

Senggi 1 1 Perbatasan

Ubrub 1 1 Perbatasan

12 Papua Barat Raja Ampat

Dorekar 1 1

Page 90: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 6

PERALATAN LIFE SAVING PUSKESMAS TERPENCIL/SANGAT TERPENCIL

DI DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN

NO JENIS NAMA ALAT UKURAN

1 Airway Management

a. Laryngoscop semua ukuran

b. Stylet

c. Endo Tracheal Tube semua ukuran

d. Nasopharyngeal tube/Mayo tube semua ukuran

e. Suction unit (elektrik dan manual)

f. Tracheostomy set

g. Needle Cricothyrotomi set

2 Breathing Management

a. Oksigen tabung besar dan kecil

b. Bag Mask Valve (Ambu bag) untuk berbagai ukuran

dewasa dan anak

c. Regulator untuk tabung oksigen

dan flowmeter

d. Nasal canule oksigen

e. Masker oksigen dewasa dan anak

f. Film viewer (melihat foto X-ray)

3 Circulation Management

a. Pulse oxymeter

b. Peralatan untuk vena sectie (minor surgery set)

c. I.V cathether berbagai ukuran

d. Infuse set untuk dewasa dan bayi

(microdrip set)

e. Intraosseus needle berbagai ukuran

f. Manset untuk infusion pressure

g. Tensimeter & stetoskop

Page 91: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

NO JENIS NAMA ALAT UKURAN

4 Drug for Emergency

Tidak termasuk yang dibiayai DAK

a. Epinephrine

b. Sulfas atropine

c. Xylocain

d. Amidaron

e. Anti Hipertensi

f. Anti Konvulsan

g. Magnesium sulfat

h. Analgetik

i. Antipiretik

j. Cairan kristaloid, koloid

5 Set Bedah/Trauma

a. Minosurgery set termasuk tempat

peralatannya

b. Collar neck/collar splint berbagai ukuran

c. Pneumosplint semua ukuran

d. Long spine board/short spine board

e. Alat sterilisator sederhana

f. Lampu emergensi (batere)

6 Set untuk Pertolongan

Kelahiran a. Speculum

b. Partus set

c. Curretage set

d. Vaccum Extractie Set

e. Tampon

f. Penghangat Bayi

Sumber : Tim Pelatih Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)/General Emergency Life Support (GELS) bagi Tim Puskesmas di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan.

Page 92: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 7

PERALATAN PUSKESMAS DENGAN RAWAT INAP SET PERALATAN PONED

Nomor Urut

Nomor Kode

Nama Alat Jumlah Nomor

Gambar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31 32 33

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

M-69 S-60 S-4

U-1-2 U-1-2 U-1-2 M-79 M-144 M-145 M-209 D-31 M-18 M-210 M-30 M-201 S-11 L-10

M-152 M-152 U-17

M-211 M-35 W-33 M-37 U-98

S-14

M-212 M-213 M-79 M-69 M-214 M-215 P-34

S-17 U-37 U-98 D-14

M-73,74 M-157 M-61 D-13 N-15

M-166 M095 M-98 D-53 S-19 S-46 D-45 U-46 U-75

SETENGAH KOCKER ss 14 cm ALAS KAKI UNTUK PERLINDUNGAN INFEKSI APRON UNTUK PERLINDUNGAN INFEKSI BAK INSTRUMEN TERTUTUP 508 BAK INSTRUMEN TERTUTUP 509 B BAK INSTRUMEN TERTUTUP 512 BENANG CHROMIC 2.0/3.0, BOX ISI 12 SPUIT DISPOSIBLE 10 cc SPUIT DISPOSIBLE 3 cc ENDOTRACHEAL TUBE 2.5,3,4 FETAL STETOSCOPE PINARD GUNTING EPISIOTOMY 14 cm GUNTING KUKU GUNTING TALI PUSAT 16 cm HALOGEN EXAMINATION LAMP HANDUK KECIL Hb SAHLI INFUS SET DEWASA, BOX / 50 INFUS SET PEDIATRIC, BOX / 50 INKUBATOR DENGAN TERMOSTAT SEDERHANA IV CATHETER NO.18 G UNTUK DEWASA, BOX / 50 IV CATHETER NO.26 G UNTUK BAYI, BOX / 50 JAM / TIMER JARUM JAHIT TAJAM ( 9 & 11 ) / PAK 12 KACAMATA / GOGGLE UNTUK PERLINDUNGAN INFEKSI KAIN BERSIH DAN KERING KATETER PENGHISAP LENDIR 6,8,10 KATETER UMBILICAL 3 DAN 5 KLEM KASA DAN TEMPAT KORENTANG KLEM KELY / KLEM KOCKER LURUS 14 cm KLEM OVUM LARYNGOSCOPE INFANT MANEKIN : PELVIC MODEL + BONEKA BAYI + PLACENTA MASKER 3 PLY EAR LOOP, BOX ISI 50 MEJA INSTRUMENT 2 RAK MEJA TINDAKAN RESUSITASI BAYI METERAN / METLINE 1.5 m NALDHHOLDER 14 cm NASO GASTRIC TUBE NO. 6 DAN 8 NELATON CATHETER NO. 14 PARTUS BED PENGHISAP LENDIR DE LEE PENGIKAT TALI PUSAT, BOX / 50 PINSET ANATOMI 14 cm PINSET CHIRUGIS 14 cm PITA PENGUKUR LENGAN PLASTIK UNTUK ALAS TIDUR PLESTER NON WOVEN 5 X 5 m POCKET DOPLER RESUSITATOR DEWASA BAHAN POLYSUFONE RESUSITATOR NEONATUS BAHAN POLYSUFONE : - Balon resusitasi untuk bayi baru lahir (tidak boleh melebihi 750ml) - Sungkup bertepi dengan bantalan nomor 0 (BBLR) dan nomor

1 2 2 1 1 1 1

10 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 3 2 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

240

190 100/101 100/101 100/101

23 208

217

159

221

223

240

192 118

11

244/245

10

265 266

304

Page 93: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

52 53

54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74

75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97

S-22,23

S-24

S-61 M-143 M-128

D-26,27,28 D-11,37

U-54 S-54 D-31 D-30

M-216 U-77 U-77 D-37 U-62

M-217 D-40 D-41

M-218 U-74

D-43

1 (bayi cukup bulan) SARUNG TANGAN DTT / STERIL, PASANG 7,7.5 SARUNG TANGAN PANJANG UNTUK MANUIL PLASENTA 6.5, 7 @ 5 ps SARUNG TANGAN HEAVY DUTY ps SET EKSTRAKSI VAKUM SIKAT KUKU SPEKULUM SIMMS ( S.M.L) SET SPHYGMOMANOMETER Hg + MANSET BAYI STANDAR INFUS TONG / EMBER DENGAN KRAN STETOSKOP DUPLEX BAYI STETOSKOP DUPLEX DEWASA STILET NO. 1 UNTUK PEMASANGAN ETT SUNGKUP RESUSISATOR NEONATUS TAB. OKSIGEN 1m3 + REGULATOR, TROLLY, NASAL THERMOMETER KLINIK Hg TEMPAT TIDUR PERIKSA THREE WAY STOP COOK TIMBANGAN BAYI 20 Kg + BAKI TIMBANGAN INJAK DEWASA MINIMUM 120 Kg VAKUM ASPIRASI MANUAL UNTUK PASKA KEGUGURAN WASKOM STAINLESS 40 cm IUD KIT AIR TIMER STANDARD UNICEF SET UMBILICAL ( UNTUK NEONATAL ) KOCHER ARTERY KLEM str 10 KOCHER ARTERY KLEM cud 10 PINSET CHIRUGI 10 cm GUNTING OPERASI SCHALPEL BLADE No. 3 SMALL NEEDLE HOLDER KOM KECIL 8 cm CURVED MOSQUITO HEMOSTAT IRIS FORCEPS CURVED NON IRIS FORCEPS PINSET BENGKOK KECIL SET VENA SECTIE MAYO HEGAR NEEDLE HOLDER 11 cm BABY MOSQUITO str 10 MOSQUITO cud 10 cm LANGENBACK HAK PINSET CHIRUGI 10 cm FORCEPS SPLINTER 11.5 cm PINSET ANATOMI 10 cm GUNTING OPERASI TAJAM 9 str GUNTING OPERASI TAJAM 9 cud KNIFE HANDLE NO. 3 PISAU BISTURI NO. 15 KOM KECIL

50 10

2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

194 194

301 286 20a

127

23

21,22

27

29 30

143

302

Page 94: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 8

RUANG PERSALINAN PUSKESMAS NON PERAWATAN

4.000

Ruang tersebut harus mempunyai ventilasi yang baik (cross ventilation), dan pencahayaan alami secukupnya (bovenlicht). Ruangan tersebut di atas khusus untuk dokter/bidan dan pasien (ibu melahirkan dan nifas)

4.500

1.750

1.750

1

2

4

3

5

6

7

8 9

10

11

Page 95: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Keterangan : 1. Tempat tidur kebidanan 2. Meja perawatan bayi baru lahir/resusitasi 3. Meja instrumen Lampu 4. Box bayi 5. Tempat tidur pemulihan Wastafel 6. Lemari obat 7. Lemari alat Saklar 8. Meja dokter/bidan 9. Kursi Garis putus – putus = gordyn 10. Bak mandi 11. Kloset

Peralatan Bangunan

Alat Kesehatan - 2 (dua) tempat tidur

Arsitektur Lantai; dinding;

- 2 (dua) bed side Cabinet - Alat medik set - Lemari simpan Alkes/ obat - Boks bayi - Meja perawatan

bayi baru lahir/resusitasi

Plafond; mengacu pada bangunan khusus tindakan medik

Alat Perkantoran - Kursi dokter - Meja ½ Biro

Struktur

MEP (Mechanical, Electrical & Plumbing)

- Stop kontak - Lampu TL Baret - Wastafel - KM/WC (duduk/jongkok)

Page 96: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 9

PERALATAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP SET PERALATAN BERSALIN Nomor

Urut Nomor Kode Nama Alat Jumlah

Nomor Gambar

1 D-12 Manset Anak Dengan Pengait 1 9a

2 D-13 Meja Ginekologi 1 10

3 D-26 Spekulum Vagina (Cocor bebek) Besar 2 20a

4 D-27 Spekulum Vagina (Cocor bebek) Kecil 5 20a

5 D-28 Spekulum Vagina (Cocor bebek) Sedang 1 20a

6 M-7 Benang Cat Gut (15 M) 1 205

7 M-8 Benang Sutera (100 M) 1 205

8 M-18 Gunting Episiotomi (Barun-Stadler) (14.5 Cm) 1 208

9 M-30 Gunting Tali Pusar (13.5 Cm) 1 217

10 M-16 Gunting operasi lurus 14 Cm, tajam/ tumpul 1 207

11 M-37 Jarum jahit, Ginekologi, 7/16 Lingkaran, Penampang Segitiga 2 223

12 M-45 Jarum Jahit Uterus (Martin) 1 228

13 M-58 Kateter, Selang Penghisap Lendir Bayi 1 233

14 M-59 Kateter, Karet No. 10 (Nelaton) 1 234

15 M-60 Kateter, Karet No. 12 (Nelaton) 1 234

16 M-61 Kateter, Karet No. 14 (Nelaton) 1 234

17 M-62 Kateter, Logam Untuk Wanita No. 12 1 235

18 M-69 Klem Arteri 14 Cm (Kocher) 2 240

19 M-71 Klem Tampon Uterus, 25 Cm (Bozemann) 1 242

20 M-72 Klem/Pemegang Jarum Jahit, 18 Cm (Mayo-Hegar) 1 243

21 M-77 Klem/Penjepit Porsio, 25 Cm (Schroder) 2 248

22 M-79 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 3 250

23 M-93 Perforator (Naegele) 1 263

24 M-95 Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 265

25 M-96 Pinset Anatomis, 18 Cm 2 265

26 M-98 Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 266

27 M-99 Pinset Bedah, 18 Cm 2 266

28 M-135 Sonde Uterus/Penduga 1 293

29 U-37 Meja Instrumen/Alat 1 118

Page 97: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Nomor Urut

Nomor Kode Nama Alat Jumlah

Nomor Gambar

30 U-55 Standar Waskom, Tunggal 1 129

31 U-73 Waskom Cekung 1 142

32 D-16 Pelvimeter Obstetri 1 13

33 M-148 Jarum suntik, Disposible (No.02) 12

34 M-149 Jarum suntik, Disposible (No.12) 12

35 M-150 Jarum suntik, Disposible (No.14) 12

36 M-151 Jarum suntik, Disposible (No.20) 12

37 M-146 Disposible Syringe, 1 CC 5

38 M-144 Disposible Syringe, 10 CC 5

39 M-145 Disposible Syringe, 3 CC 5

40 M-147 Disposible Syringe, 5 CC 5

41 U-52 Silinder Tabung/ Tempat Korintang 1 126

42 U-26 Sperei 3

43 S-22-24 Sarung tangan 3

44 S-25 Selimut 3

45 S-21 Sarung bantal 3

46 S-11 Handuk 3

47 S-16 Waslap 6

48 S-32 Formulir Askep/ Kebidanan 1 Set

49 S-33 Alat Tulis 1 50 U-83 Tromol untuk alat steril 1

51 M-137 Sterilisator 1 259

52 W-15 Tempat sampah basah dan kering, Bertutup 2

54 U-31 Lampu senter 1 112

55 L-47 Untuk pemeriksaan urine/ Urinometer 1 Set 188

56 M-159 Peralatan Immunisasi 1

57 L-10 Hemoglobinometer Set (Sahli) 1 159

58 D-44 Termometer for Infant 1

59 U-75 Resusitator for Infant 1

60 U-77 Tabung/Sungkup Resusitator 1

Page 98: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Nomor Urut

Nomor Kode Nama Alat Jumlah

Nomor Gambar

61 M-156 Klem Tali Pusat 1

62 U-81 Lampu sorot 1

63 M-58 Penghisap lendir 1 233

64 U-54 Standar Infus 1 128

65 S-4 Celemek 2 190

66 U-44 Pompa payudara 1 123

67 D-40 Timbangan bayi 1 29

68 D-41 Timbangan dewasa 1 30

69 D-17 Pengukur panjang bayi 1

70 U2 Bak logam untuk alat steril 1 101

71 D-53 Pengukur LILA 1

Page 99: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 10 DAPUR GIZI PADA PUSKESMAS PERAWATAN

1. Persyaratan Umum

Dapur merupakan ruang yang digunakan untuk mengolah masakan dari bahan

mentah menjadi bahan jadi, mulai dari persiapan, masak dan distribusi.

Ruang tersebut harus mempunyai ventilasi yang baik (cross ventilation) dan

pencahayaan alami yang maksimal (jendela dan bovenlicht).

2. Persyaratan Teknis

Denah dapur dengan luas 3 m x 3 m.

B

A

D

D

E

F

G

P

I

N

T

U

C

A H

Page 100: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Keterangan:

A. Meja Persiapan

B. Bak cuci

C. Kompor

D. Rak piring

E. Kulkas 2 pintu, bila listrik memungkinkan

F. Meja pembagian makanan / distribusi makanan

G. Tempat pembuatan makanan bayi dan Anak

H. Tempat sampah

: Alur Penyelenggaraaan Makan

Catatan :

Pintu dapur memiliki akses langsung ke luar, untuk memudahkan distribusi bahan

makanan mentah dan matang.

Letak lemari gantung

- diatas meja pembagian/ distribusi makanan.

- Diatas rak piring

Ventilasi/ jendela harus cukup

Pintu 2 lapis (lapisan luar dari kawat kasa), lebih baik yang dapat menutup secara

otomatis

Peralatan Bangunan

Alat kesehatan Set alat dapur/ gizi

(peralatan dapur)

Arsitektur Lantai, dinding, plafond

mengacu pada

bangunan umum.

Furniture Lemari simpan

Rak

MEP (Mekanikal,

Elektrikal & Plumbing)

Stop kontak 2 buah

Lampu TL Baret

Washbasin

Page 101: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Peralatan dapur:

NO NAMA ALAT UKURAN JML SAT

1 Lemari penyimpan makanan Lemari 2 pintu, susun 4, ukuran 150X90 cm 1 Buah

2 Rak piring Tertutup, kaca dof, 4 pintu (2 sekat) 1 Buah

3 Kompor gas teflon 2 sumbu, selang gas dan tutup pengaman 1 Buah

4 Tabung gas tanpa isi Besi, ukuran standar 15 kg 1 Buah

5 Dandang/ risopan Allumunium, diameter 34 cm 1 Buah

6 Panci ukuran sedang Allumunium, diameter 36 cm 1 Buah

7 Panci ukuran besar Allumunium, diameter 38 cm 1 Buah

8 Wajan ukuran sedang Stainless steel, diameter 36 cm 1 Buah

9 Wajan ukuran besar Stainless steel, diameter 38 cm 1 Buah

10 Termos air panas Plastik tebal, volume 1,5 liter 2 Buah

11 Gelas ukur Kaca tahan panas, diameter 10 cm 2 Buah

12 Mangkuk sayur Melamin, diameter 20 cm 2 Lusin

13 Piring makan Melamin, diameter 22 cm 2 Lusin

14 Gelas minum Melamin, diameter 8 cm 2 Lusin

15 Baskom Stainless steel, diameter 34 cm 3 Buah

16 Sendok makan Stainless steel 2 Lusin

17 Garpu makan Stainless steel 2 Lusin

18 Sendok kecil Stainless steel 2 Lusin

19 Teko air minum Allumunium, diameter 24 cm 2 Buah

20 Tempat air minum Plastik tebal, volume 10 liter 1 Buah

21 Sendok sayur Stainless steel, diameter 9 cm, tangkai 27 cm 2 Buah

22 Sodet Stainless steel, diameter 9 cm, tangkai 27 cm 2 Buah

23 Timbangan kue Ukuran 2 kg 3 Buah

24 Parutan Stainless 1 buah

25 Pisau dapur baja 3 Buah

26 Talenan Kayu, ukuran 20x25 cm 2 Buah

27 Tutup dan tatakan gelas Melamin, diameter 7 cm 2 Lusin

28 Saringan santan/ kelapa Stainless steel, diameter 20 cm 2 Buah

29 Saringan the Plastik, diameter 10 cm 4 Buah

Page 102: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

NO NAMA ALAT UKURAN JML SAT

30 Piring kecil datar Melamin, diameter 10 cm 3 Lusin

31 Piring kue cekung Melamin, diameter 10 cm 2 Lusin

32 Ember Plastik, diameter 30 cm 2 buah

33 Serbet makan Kain, ukuran 40x40 12 buah

34 Cobek dan ulekannnya Batu 2 buah

35 Bak cuci piring 2 lubang Stainless steel 1 buah

36 Serok Stainless steel 2 buah

37 Baki/ nampan Stainless steel 2 buah

38 Tempat sampah 15 liter + tutup Plastik 2 buah

39 Loyang aluminium Aluminium 2 buah

40 Baskom diameter 20 cm Plastik 1 buah

41 Baskom diameter 35 cm Plastik 1 buah

42 Baskom diameter 50 cm Plastik 1 buah

Bila Listrik memungkinkan, dapat ditambah penyediaan peralatan sebagai berikut :

43 Kulkas 2 pintu 1 pintu, dilengakapi dengan frizer 1 Buah

44 Blender Standar 1 Buah

45 Rice cooker Stainless steel, dalam teflon 1 buah

46 Oven Stainless steel 1 buah

47 Mixer dengan dududkan Plastik , stainless steel 1 buah

48 Bakaran roti stainless steel (oven toaster) 1 buah

RUANG KONSULTASI GIZI

1. Sarana :

a. Ruang Konseling yang strategis (minimal 2 X 2.5 m2)

b. Lemari, kursi , meja c. Lemari buku

2. Peralatan

a. Komputer dan printer b. Software Nutriclin c. Timbangan Injak dan Timbangan Bayi d. Microtice e. Length Board f. Pita LILA g. Food Model h. Leaflet i. Form Anamnesa

Page 103: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 11

STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT

(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 856/Menkes/SK/IX/2009)

Berbagai nama untuk unit/instalsi pelayanan gawat darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

1. KLASIFIKASI

Klasifikasi Pelayanan Instalasi Gawat Darurat terdiri dari: a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas A. b. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas B. c. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas C. d. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas D.

2. TARGET PENCAPAIAN STANDAR:

a. Target pencapaian STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT Rumah Sakit secara nasional adalah maksimal 5 tahun dari tanggal penetapan SK.

b. Setiap Rumah Sakit dapat menentukan target pencapaian lebih cepat dari target maksimal capaian secara nasional.

c. Rencana pencapaian dan penerapan STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT Rumah Sakit dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada analisis kemampuan dan potensi daerah.

3. JENIS PELAYANAN

Level IV

Level III

Level II

Level I

Memberikan pelayanan sbb: 1. Diagnosis &

penanganan : Permasalahan pd A,B,C dgn

Memberikan pelayanan sbb:

1. Diagnosis & penanganan Permasalahan pada A,B,C

Memberikan pelayanan sbb: 1. Dianosis &

penanganan: Permasalahan pd jalan nafas

Memberikan pelayanan sbb: 1. Dianosis &

penanganan: Permasalahan

pd A: jalan

Page 104: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

alat lengkap tmsk ventilator

2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi

3. Observasi HCU/ R Resusitasi-ICU

4. Bedah sito

dengan alat yg lebih lengkap tmsk ventilator

2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi

3. HCU/resusitasi 4. Bedah sito

(airway problem), ventilasi pernafasan (breathing problem) dan sirkulasi

2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi (observasi HCU)

3. Bedah sito

nafas (airway problem), B: ventilasi pernafasan (breathing problem)

dan C sirkulasi pembuluh darah (circulation problem)

4. Melakukan stabilisasi dan evakuasi

4. SUMBER DAYA MANUSIA

IGD Kualifikasi Tenaga

Level IV

Level III

Level II

Level

I

Dokter Subspesialis

Semua jenis on call

- -

-

Dokter Spesialis 4 Besar + Anastesi on site.

(dr Spesialis lain on call)

Bedah,Obsgin, Anak, Penyakit Dalam on site (dokter spesialis lain on call)

Bedah,Obsgin, Anak, Penyakit Dalam on call.

-

Dokter PPDS On site 24 jam

On site 24 jam (RS Pendidikan)

- -

Dokter Umum (+pelatihan

On site 24 jam

On site 24 jam On site 24 jam On site

Page 105: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

kegawat daruratan) GELS,ATLS, ACLS, dll

24 jam

Perawat Kepala S1 DIII (+Emergency Nursing)

Jam kerja / Diluar jam kerja

Jam kerja / diluar jam kerja

Jam kerja

Jam Kerja

Perawat (+Pelatihan Emergency Nursing)

On site 24 jam

On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam

Non Medis Bagian Keuangan Kamtib(24jam) Pekarya(24jam)

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

5. KETENTUAN UMUM SARANA

a. Ketentuan umum Fisik Bangunan:

1) Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban massal/bencana.

2) Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda–tanda yang jelas dari dalam dan dari luar Rumah sakit.

3) Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD level 1 dan 2.

4) Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi dengan jalan ambulans harus membuat ramp).

5) Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar. 6) Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung lebih dari

2 ambulans (sesuai dengan beban RS). 7) Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien dapat

lancar dan tidak ada “cross infection”, dapat menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan RS, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.

Page 106: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

8) Area dekontaminasi ditempatkan di depan / di luar IGD atau terpisah dengan IGD.

9) Ruang triase harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar. 10) Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien. 11) Apotik 24 Jam tersedia dekat IGD. 12) Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter dan perawat).

b. Sarana

No KELAS / RUANG LEVEL

4 LEVEL 3 LEVEL 2 LEVEL 1 KET

1 RUANG PENERIMAAN

a. R. Tunggu (Public Area)

- Informasi + + + -

- Toilet + + + +

- Tlpn Umum + + - -

- ATM + - - -

- Kafetaria + - - -

- Keamanan + + - -

b. R. Administrasi

- Pendaftaran pasien baru/rawat

+ + + -

- Keuangan + + - -

- Rekam Medik + +

+ + Tergantung IT Sistem

c. R. Triase

+

+

+

Bisa bergabung

dengan ruangan lain

d. R. Penyimpanan Strecher

+ + + -

e. R. Informasi dan Komunikasi

+ + +/- -

2 RUANG TINDAKAN

a. R. Resusitasi + + + +

b. R. Tindakan

- Bedah + + +

Bisa bergabung

- Non Bedah / Medical

+ + +

- Anak + Bisa bergabung

- Kebidanan +

c. R. Dekontaminasi

+ +/- +/- +/-

Bagi IGD yg berada dekat industri harus memiliki ruang ini.

Page 107: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

3 RUANG OPERASI

+ + + / -

-

Bisa bergabung atau terpisah dan dapat diakses 24 jam

4 RUANG OBSERVASI

+ + + Bisa bergabung dengan ruangan lain

5 RUANG KHUSUS

a. R. Intermediate / HCU

Bisa bergabung atau terpisah dan dapat diakses 24 jam

. Umum + + + -

. Cardiac + + - -

. Pediatric + +/- - -

. Neonatus + +/- - -

b. R. Luka Bakar + +/- - -

c. R. Hemodialisis + +/- - -

d. Isolasi + +/- - -

c. Fasilitas / Prasarana Medis

Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh kelas IGD rumah sakit dan jumlah kasus yang di tangani.

No KELAS

/RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

A. RUANG TRIASE

Kit Pemeriksaan

Sederhana

+ + + + Minimal 2

Brankar Penerimaan

Pasien

+ + + + Rasio (Cross Sectional)

Pembuatan rekam medik

khusus

(perlu dibuatkan form)

Label (pada saat korban

massal)

+ + + +

B. RUANG TINDAKAN

1 Ruang Resusitasi

PERALATAN MEDIS

Nasopharingeal tube + + + + Minimal 1 setiap

no

Oropharingeal tube + + + + Minimal 1 setiap

no

Laringoscope set Anak + + + + Minimal 1 setiap

no

Laringoscope set Dewasa + + + + Minimal 1 setiap

no

Page 108: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Nasotrakheal tube + + + + Minimal 1 setiap

no

Orotracheal + + + + Minimal 1 setiap

no

Suction + + + + Sesuai jumlah TT

Tracheostomi set + + + + Minimal 1 setiap

no

Bag Valve Mask

(Dewasa/Anak)

+ + + + Minimal 1 setiap no

Kanul Oksigen + + + + Sesuai jumlah TT

Oksigen mask (D/A) + + + + Minimal 1

Chest Tube + + + + Minimal 1

Crico / Trakheostomi + + + + Minimal 1

Ventilator Transport + + +/- - Minimal 1

Vital Sign Monitor + + +/- - Sesuai jumlah TT

Infusion pump + + +/- - 2 s/d 3 tiap TT Syringe pump + + +/- -

ECG + + + + Minimal 1

Vena Section + + + + Minimal 1

Defibririlator + + + + Minimal 1

Gluko stick + + + + Minimal 1

Stetoskop + + + + Minimal 1

Termometer + + + + Minimal 1

Nebulizer + + + + Minimal 1

Oksigen Medis / Consentrators

+ + + + Rasio 1:1 TT di IGD

Warmer + + +/- - Minimal 1

Imobilization Set

Neck Collar + + + + Minimal 1

Splint + + + + Minimal 1 set

Long Spine Board + + + + Minimal 1 set

Scoop Strecher + + + + Minimal 1 set

Kendrik Extrication Deviice

(KED)

+ + + + Minimal 1 set

Urine Bag + + + + Minimal 1 set /

TT

NGT + + + + Minimal 1 set

Wound Toilet Set + + + + Minimal 1 set

Page 109: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

No KELAS

/RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

OBAT – OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI

Cairan Infus Koloid

+ + + +

Selalu Tersedia dalam jumlah yang cukup di IGD tanpa harus di resepkan

Cairan Infus Kristaloid

+ + + +

Cairan Infus Dextrose

+ + + +

Adrenalin + + + +

Sulpat Atropin + + + +

Kortikosteroid + + + +

Lidokain + + + +

Dextrose 50% + + + +

Aminophilin + + + +

Pethidin + + + +

Morfin + + + +

Anti convulsion + + + +

Dopamin + + + +

Dobutamin + + + +

ATS , TT + + + +

Trombolitik + + + +

Amiodaron

(inotropik) + + + +

APD : Masker ,

Sarungtgn + + + +

Mannitol + + + +

Furosmide

APD : Sarung

Tangan + + + +

2 Ruang Tindakan Bedah

ALAT MEDIS

Meja Operasi / tempat tidur tindakan

Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minimal 1

Dressing set Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10 Minim

al 10

Infusion Set Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10 Minim

al 10

Vena Section

set

Minimal 1 Minimal 1

Minimal 1

-

Torakosintetis

set

Minimal 1 Minimal 1

Minimal 1

-

Metal kauter Minimal 1 Minimal

1 Minimal

1 -

Film Viewer Minimal 1 Minimal

1 Minimal

1 -

Page 110: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

No KELAS

/RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI

Analgetik + + + +

Selalu tersedia dalam jumlah yang cukup di Ruang Tindakan Bedah tanpa harus di resepkan

Antiseptik + + + +

Cairan

kristaloid + + + +

Lidokain + + + +

Wound

dressing + + + +

Alat-alat anti

septic + + + +

ATS + + + +

Anti Bisa Ular + + + +

Anti Rabies + + + +

Benang jarum + + + +

3 .Ruang Tindakan Medik

PERALATAN MEDIS

Kumbah Lambung Set

Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

EKG Minimal Minimal Minimal Minimal

Tiang Infus Minimal 6 Minimal 6 Minimal 2 Minim

al 2

Lampu operasi Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minim

al 1

Thermometer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Stetoskop Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Sterilisator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Bidai Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Splint Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minim

al 1

Page 111: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

1 1 1 1

Kursi Periksa Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Irigatoreriksaan Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Nebulizer Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Suction Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Oksigen Medis Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

NGT Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Syrine Pump Minimal

2 Minimal 2

Minimal 2

-

Infusion Pump Minimal

2 Minimal 2

Minimal 2

-

Jarum Spinal Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Lampu Kepala Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Bronchoscopy Minimal

1 - - -

Opthalmoscop Minimal

1 Minimal 1

- -

Otoscope set Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Slit Lamp Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Tiang Infus Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Tempat Tidur Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Film Viewer Minimal

1 Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

Page 112: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

No KELAS

/RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

OBAT – OBATAN DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

SA + + + +

Selalu tersedia dalam jumlah yang cukup di Ruang Tindakan Bedah tanpa harus di resepkan

Aminophilin + + + +

Dopamin + + + +

Kristaloid + + + +

Cairan Infus Koloid

+ + + +

Cairan Infus Kristaloid

+ + + +

Cairan Infus Dextrose

+ + + +

Adrenalin + + + +

Sulpat Atropin + + + +

Kortikosteroid + + + +

Lidokain + + + +

Dextrose 50% + + + +

Aminophilin /

2 blokker

+ + + +

Pethidin + + + +

Morfin + + + +

Anti convulsion + + + +

Dopamin + + + +

Anti convulsion + + + +

Dopamin + + + +

Dobutamin + + + +

ATS + + + +

Trombolitik + + + +

Amiodaron

(inotropik) + + + +

APD : Masker + + + +

Mannitol + + + +

Furosmide + + + +

APD : Sarung

Tangan + + + +

Page 113: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

No KELAS

/RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

4

Ruang Tindakan Bayi & Anak

PERALATAN MEDIS

Inkubator Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Tiang Infus Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Tempat

Tidur Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Film

Viewer Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Suction Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Oksigen Minimal

1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

OBAT – OBATAN DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

Stesolid + + + +

Tersedia dlm jumlah yang cukup

Mikro drips

set + + + +

Intra

Osseus set + + + +

5

Ruang Tindakan Kebidanan

PERALATAN MEDIS

Kuret Set Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Partus set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Suction bayi Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

Meja Ginekologi

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Meja Partus Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Vacuum set Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Forcep set Minimal 1 Minimal 1 / Minimal 1 / Minimal 1 /

Page 114: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

bergabung bergabung bergabung

CTG

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Resusitasi set

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Doppler

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Suction Bayi

baru lahir Minimal 1

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Laennec

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Tiang Infus

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Tempat Tidur

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Film Viewer

Minimal 1 Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

Minimal 1 / bergabung

OBAT-OBATAN

Uterotonika + + + + Tersedia dalam jumlah yang cukup

Prostaglandin + + + +

Page 115: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

6

Ruang Operasi (R. Persiapan dan Kamar Operasi)

A. RUANG PERSIAPAN

Ruang ganti

Tindakan /operasi yang dilakukan terutama untuk keadaan Cito, bukan elektif

Brankar + + +/- -

Oksigen + + +/- -

Suction + + +/- -

Linen + + +/- -

B. KAMAR OPERASI

Meja Operasi Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Tindakan yang dilakukan terutama untuk keadaan Cito, bukan elektif

Mesin Anastesi Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Alat regional

Anestesi

Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

-

Lampu

(mobile/statis)

Minimal 1

Minimal 1

Minimal 1

-

Pulse Oximeter Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Vital Sign Monitor Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Meja Instrumen Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Suction Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

C-arm Minimal

1 Minimal

1 - -

Film Viewer Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Set Bedah dasar Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Set laparatomi Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Set Apendiktomi Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Set sectiosesaria Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Set Bedah anak Minimal

1 Minimal

1 - -

Set Vascular Minimal

1 Minimal

1 - -

Torakosintetis set Minimal

1 Minimal

1 - -

Set Neurosurgery Minimal

1 Minimal

1 - -

Set orthopedic Minimal

1 Minimal

1 - -

Set urologi Emergency

Minimal 1

Minimal 1

- -

Set Bedah Plastik Emergency

Minimal 1

Minimal 1

- -

Set Laparoscopy Minimal

1 Minimal

1 - -

Endoscopy surgery Minimal

1 Minimal

1 - -

Laringoscop Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1

BVM Minimal Minimal Minimal

Page 116: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

1 1 1

Defibrilator Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1

C. RUANG RECOVERY

Infusion pump Minimal

2 Minimal

2 Minima

l2 -

Tindakan yang dilakukan terutama untuk keadaan Cito, bukan elektif

Syringe pump Minimal

2 Minimal

2 Minimal

2 -

Bed side Monitor Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Suction Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Tiang infuse Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Infusion set Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

Oxygen Line Minimal

1 Minimal

1 Minimal

1 -

NO

KELAS/

RUANG

LEVEL

4

LEVEL

3

LEVEL

2

LEVEL

1 KET

C. RUANG PENUNJANG MEDIS

1. Ruang Radiologi

Mobile X-ray Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 +/-

Bisa bergabung/ tersendiri dan dapat

diakses 24 jam

Mobile USG Minimal 1 Minimal 1 - -

Apron Timbal Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -

CT Scan Minimal 1 Minimal 1 - -

MRI Tersedia

1 - - -

Automatic Film

Processor

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -

Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -

2. Ruang Laboratorium

a. Lab. Standar

Lab. Rutin + + + + Bisa bergabung/

tersendiri dan dapat diakses 24 jam

Elektrolit + + + +

Kimia Darah + + + +

Analisa Gas

Darah

+ + +/- -

CKMB

(jantung)

+ +/- - -

b. Lab. Khusus

Dapat diakses 24 jam

3. Bank Darah (BDRS)

+ + bisa bergabung

BMHP (Bahan

Medis Habis Pakai)

+ + + +

4. Ruang Sterilisasi

Page 117: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

Basah + + + + Minimal 1

Autoclave + + + + Minimal 1

5. Gas Medis : N2O

Tabung Gas + + + +

Sentral + + +/- +/-

D. RUANG PENUNJANG NON MEDIS

1. Alat Komunikasi Internal

Fix + + + +

Mobile + +/- +/- +/-

Radio medik + + +/- +/-

2. Alat Komunikasi Eksternal

Fix + + + +

Mobile + +/- +/- +/-

Radio medik + + + +

3. Alat Rumah Tangga

Tersedia

4. Alat Administrasi

Komputer + + +/- -

Mesin ketik + + + +/-

Alat kantor + + + +

Meubelair + + + +

Papan Tulis + + + +

Page 118: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

BA

K

T I HUS

AD

A

Lampiran Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2011

LAMPIRAN 12

CONTOH PERALATAN PROMOSI KESEHATAN BERGERAK

GAMBAR KENDARAAN RODA 2 YANG DI MODIFIKASI

1. GAMBAR TAMPAK SAMPING

2. GAMBAR TAMPAK BELAKANG

Page 119: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam - - 7,726.4

2 Kab. Aceh Barat 1,913.6 892.3 -

3 Kab. Aceh Besar 1,875.0 1,808.4 2,639.5

4 Kab. Aceh Selatan 2,601.1 1,433.7 3,138.2

5 Kab. Aceh Singkil 2,240.7 1,360.3 -

6 Kab. Aceh Tengah 2,157.2 957.4 2,973.5

7 Kab. Aceh Tenggara 2,972.1 2,962.5 1,418.7

8 Kab. Aceh Timur 2,216.6 1,658.1 1,457.5

9 Kab. Aceh Utara - - 3,583.6

10 Kab. Bireuen 1,470.3 2,229.5 940.2

11 Kab. Pidie 1,554.5 2,041.6 3,154.3

12 Kab. Simeulue 3,233.2 1,316.9 1,340.7

13 Kota Banda Aceh 1,587.5 1,071.2 2,154.7

14 Kota Sabang 3,123.2 821.7 1,187.8

15 Kota Langsa 2,263.4 904.1 1,800.9

16 Kota Lhokseumawe 2,468.7 1,293.9 -

17 Kab. Nagan Raya 2,030.2 840.3 1,294.8

18 Kab. Aceh Jaya 2,003.0 885.6 -

19 Kab. Aceh Barat Daya 3,091.2 966.5 -

20 Kab. Gayo Lues 2,452.9 1,267.4 -

21 Kab. Aceh Tamiang 1,789.7 1,264.5 -

22 Kab. Bener Meriah 2,181.0 1,012.3 2,437.8

23 Kab. Pidie Jaya 2,206.7 1,173.6 -

24 Kota Subulussalam 2,023.5 1,167.2 -

25 Kab. Asahan 2,915.6 2,796.0 -

26 Kab. Dairi 1,202.5 1,505.9 -

27 Kab. Deli Serdang - 7,636.0 -

28 Kab. Tanah Karo 820.3 1,613.2 -

29 Kab. Labuhan Batu 906.8 1,476.5 1,802.4

30 Kab. Langkat - 4,427.0 -

31 Kab. Mandailing Natal 1,783.2 1,380.5 -

32 Kab. Nias 2,552.9 2,508.7 1,939.7

33 Kab. Simalungun 1,112.9 2,685.3 -

34 Kab. Tapanuli Selatan 1,406.2 1,699.8 1,416.1

35 Kab. Tapanuli Tengah 2,184.2 1,818.5 1,906.9

36 Kab. Tapanuli Utara 1,370.8 1,638.5 938.3

37 Kab. Toba Samosir 1,691.5 1,189.5 -

38 Kota Binjai 2,314.6 1,568.6 3,119.8

39 Kota Medan 2,613.3 7,928.8 2,760.5

40 Kota Pematang Siantar 2,549.5 1,184.5 1,247.0

41 Kota Sibolga 2,378.8 744.6 1,592.4

42 Kota Tanjung Balai 2,599.9 691.1 2,926.4

43 Kota Tebing Tinggi 2,175.2 814.9 2,021.4

44 Kota Padang Sidimpuan 1,861.3 1,323.3 -

45 Kab. Pakpak Bharat 1,293.4 692.2 -

46 Kab. Nias Selatan 2,804.7 2,234.6 -

47 Kab. Humbang Hasundutan 1,805.1 881.3 -

48 Kab. Serdang Bedagai 1,176.0 2,508.8 1,878.3

49 Kab. Samosir 1,880.1 828.1 -

50 Kab. Batu Bara 2,528.2 1,823.5 -

51 Kab. Padang Lawas 2,324.2 2,280.6 1,647.9

52 Kab. Padang Lawas Utara 3,028.2 2,625.7 -

53 Kab. Labuhan Batu Selatan 3,014.8 1,303.5 -

54 Kab. Labuhan Batu Utara 3,425.8 2,904.7 -

55 Kab. Nias Utara 4,613.1 2,770.1 -

56 Kab. Nias Barat 7,146.5 2,735.2 -

57 Kota Gunung Sitoli 6,164.6 3,045.5 -

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

Page 120: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

58 Provinsi Sumatera Barat - - 2,140.7

59 Kab. Lima Puluh Kota 860.1 1,455.8 1,823.4

60 Kab. Agam 993.6 1,872.9 -

61 Kab. Kepulauan Mentawai 3,369.2 1,075.6 -

62 Kab. Padang Pariaman 952.5 2,095.3 -

63 Kab. Pasaman 1,692.8 1,408.7 907.8

64 Kab. Pesisir Selatan 1,846.9 2,802.0 1,871.1

65 Kab. Sijunjung 965.4 512.3 -

66 Kab. Solok 981.9 1,421.6 3,060.1

67 Kab. Tanah Datar 1,427.6 1,790.9 2,620.5

68 Kota Bukit Tinggi 1,800.3 570.6 -

69 Kota Padang Panjang 2,062.4 737.1 -

70 Kota Padang 932.8 3,050.0 2,565.7

71 Kota Payakumbuh 1,943.9 746.1 947.1

72 Kota Sawahlunto 2,786.0 824.8 856.2

73 Kota Solok 2,023.7 535.8 -

74 Kota Pariaman 1,303.5 647.6 -

75 Kab. Pasaman Barat 1,208.6 1,756.7 3,640.3

76 Kab. Dharmasraya 1,198.4 854.2 2,483.6

77 Kab. Solok Selatan 2,312.3 613.2 938.3

78 Kab. Indragiri Hilir 2,849.4 - 4,553.2

79 Kab. Meranti 4,114.6 2,536.8 -

80 Kab. Natuna 4,887.6 771.9 1,077.3

81 Kota Batam 2,422.6 4,416.5 -

82 Kab. Anambas 2,565.4 1,586.3 -

83 Provinsi Jambi - - 3,061.9

84 Kab. Batanghari 1,457.2 1,185.7 882.2

85 Kab. Bungo 1,169.6 1,256.3 -

86 Kab. Kerinci 1,453.7 1,372.5 2,205.5

87 Kab. Merangin 3,737.9 1,465.1 -

88 Kab. Muaro Jambi 1,533.8 1,748.8 1,922.9

89 Kab. Sarolangun 1,743.1 1,513.6 -

90 Kab. Tebo 1,187.4 2,161.4 1,496.9

91 Kota Jambi 2,468.8 1,226.9 3,071.7

92 Kota Sungai Penuh 3,825.6 2,795.7 -

93 Provinsi Sumatera Selatan - - 1,978.6

94 Kab. Lahat 1,585.3 1,608.6 1,717.9

95 Kab. Musi Rawas 1,835.7 2,291.5 1,700.8

96 Kab. Ogan Komering Ilir 1,518.9 3,398.6 -

97 Kota Palembang 2,672.8 4,727.7 -

98 Kota Pagar Alam 1,114.2 1,231.9 1,338.5

99 Kota Lubuk Linggau 2,010.0 1,468.0 -

100 Kota Prabumulih 2,221.6 980.7 -

101 Kab. Banyuasin 1,320.8 3,568.0 1,367.6

102 Kab. Ogan Ilir 1,400.8 1,286.5 -

103 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 1,915.2 2,017.4 1,688.3

104 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 2,091.7 2,148.4 -

105 Kab. Empat Lawang 1,699.0 1,420.7 -

106 Kab. Bangka 2,236.4 875.3 1,636.6

107 Kab. Belitung 2,232.1 974.4 2,509.5

108 Kota Pangkal Pinang 2,209.4 1,168.1 1,802.9

109 Kab. Bangka Selatan 2,573.8 998.9 -

110 Kab. Bangka Tengah 2,385.6 1,225.5 1,834.4

111 Kab. Bangka Barat 1,847.7 582.4 1,421.5

112 Kab. Belitung Timur 2,592.2 697.9 -

113 Provinsi Bengkulu - - 4,280.3

114 Kab. Bengkulu Selatan 2,284.7 1,588.5 1,069.4

115 Kab. Bengkulu Utara 1,694.8 1,742.7 1,466.2

116 Kab. Rejang Lebong 1,393.0 1,666.8 875.1

117 Kota Bengkulu 2,058.9 1,406.3 -

118 Kab. Kaur 2,031.1 1,089.1 -

119 Kab. Seluma 1,808.7 1,367.3 -

Page 121: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

120 Kab. Mukomuko 2,196.6 838.4 -

121 Kab. Lebong 2,458.0 810.9 -

122 Kab. Kepahiang 1,985.8 1,134.4 -

123 Kab. Bengkulu Tengah 3,835.2 2,724.0 2,940.3

124 Provinsi Lampung - - 3,373.7

125 Kab. Lampung Barat 1,577.4 2,675.9 2,778.4

126 Kab. Lampung Selatan 2,373.0 3,437.8 1,856.7

127 Kab. Lampung Tengah 1,038.7 4,670.4 6,344.0

128 Kab. Lampung Utara 1,316.2 3,147.2 3,067.3

129 Kab. Lampung Timur - 5,070.2 -

130 Kab. Tanggamus 2,264.9 2,616.2 1,923.5

131 Kab. Tulang Bawang 2,222.0 2,179.9 4,445.8

132 Kab. Way Kanan 1,056.0 1,496.1 1,724.2

133 Kota Bandar Lampung 1,179.9 3,637.4 -

134 Kota Metro 1,586.1 1,070.0 -

135 Kab. Pesawaran 1,663.4 3,538.1 -

136 Kab. Pringsewu 3,331.9 2,852.4 1,629.0

137 Kab. Mesuji 2,584.5 2,001.0 -

138 Kab. Tulang Bawang Barat 2,304.8 2,939.0 -

139 Kab. Bandung - 10,939.7 -

140 Kab. Bekasi - 13,019.7 2,825.0

141 Kab. Bogor - 18,607.4 3,492.4

142 Kab. Ciamis - 6,882.3 2,553.9

143 Kab. Cianjur - 6,004.6 2,666.2

144 Kab. Cirebon - 7,062.5 3,196.8

145 Kab. Garut 1,434.0 9,531.5 -

146 Kab. Indramayu - 6,807.0 7,144.6

147 Kab. Karawang - 7,535.6 5,041.3

148 Kab. Kuningan 1,289.9 4,143.6 1,944.4

149 Kab. Majalengka - 4,594.5 3,049.1

150 Kab. Purwakarta - 3,985.200 -

151 Kab. Subang - 3,667.9 -

152 Kab. Sukabumi 1,162.6 3,482.5 4,508.6

153 Kab. Sumedang - 4,758.2 -

154 Kab. Tasikmalaya - 4,363.8 -

155 Kota Bandung - 3,217.3 3,207.9

156 Kota Bekasi - 10,723.3 -

157 Kota Bogor 2,861.7 - -

158 Kota Cirebon - - 4,128.8

159 Kota Depok - 6,296.9 3,269.7

160 Kota Sukabumi 1,578.2 524.2 1,397.0

161 Kota Tasikmalaya 1,692.1 2,609.9 3,677.1

162 Kota Banjar 1,803.3 679.7 2,265.4

163 Kab. Bandung Barat - 8,431.6 -

164 Kab. Lebak 1,641.2 2,788.0 2,239.1

165 Kab. Pandeglang 1,606.3 4,265.9 3,877.8

166 Kab. Serang - 3,350.8 4,575.9

167 Kab. Tangerang - 8,895.4 -

168 Kota Cilegon - - 3,680.2

169 Kota Tangerang - 4,706.7 -

170 Kota Serang 2,396.3 4,131.1 -

171 Kota Tangerang Selatan 1,595.8 7,527.9 -

172 Provinsi Jawa Tengah - - 5,780.9

173 Kab. Banjarnegara 1,126.9 4,074.1 1,068.6

174 Kab. Banyumas - 7,304.1 7,028.2

175 Kab. Batang 1,322.1 2,748.9 -

176 Kab. Blora 2,738.1 4,645.9 3,657.1

177 Kab. Boyolali 2,570.2 3,203.9 1,251.7

178 Kab. Brebes 2,865.4 8,071.9 -

179 Kab. Cilacap - 7,141.6 4,731.0

Page 122: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

180 Kab. Demak 1,046.4 3,132.7 2,753.5

181 Kab. Grobogan - 6,713.5 -

182 Kab. Jepara 1,749.7 3,816.0 1,347.8

183 Kab. Karanganyar 1,613.5 3,028.4 1,533.8

184 Kab. Kebumen 1,163.2 5,038.6 1,123.0

185 Kab. Kendal 823.9 4,877.6 1,493.1

186 Kab. Klaten 1,260.2 5,669.6 1,900.9

187 Kab. Kudus - 4,115.9 2,703.7

188 Kab. Magelang 1,405.2 5,935.2 1,937.5

189 Kab. Pati - 5,878.2 2,561.9

190 Kab. Pekalongan 1,472.7 4,156.4 1,316.2

191 Kab. Pemalang - 6,027.1 -

192 Kab. Purbalingga 2,563.6 3,973.0 1,234.6

193 Kab. Purworejo 1,095.2 3,658.1 -

194 Kab. Rembang 1,356.8 2,988.7 -

195 Kab. Semarang 2,562.4 5,193.3 2,859.3

196 Kab. Sragen 1,418.7 2,654.4 3,277.4

197 Kab. Sukoharjo 1,175.6 3,984.2 -

198 Kab. Tegal - 4,443.0 -

199 Kab. Temanggung 2,455.1 3,708.4 -

200 Kab. Wonogiri 779.5 4,915.1 -

201 Kab. Wonosobo 945.7 3,959.4 1,097.6

202 Kota Magelang 3,105.6 877.3 2,740.7

203 Kota Pekalongan 1,975.8 1,543.3 -

204 Kota Salatiga 1,159.1 714.7 -

205 Kota Semarang - 6,875.2 4,060.9

206 Kota Surakarta 1,464.3 2,543.2 2,079.6

207 Kota Tegal 2,679.0 1,781.3 -

208 Provinsi DI Yogyakarta - - 1,018.5

209 Kab. Bantul 1,545.2 2,505.3 2,141.9

210 Kab. Gunung Kidul 1,543.3 1,857.4 1,025.3

211 Kab. Kulon Progo 1,231.9 1,279.5 1,048.7

212 Kab. Sleman - 4,607.4 -

213 Provinsi Jawa Timur - - 12,612.3

214 Kab. Bangkalan 1,350.1 3,857.0 3,302.7

215 Kab. Banyuwangi - 6,399.9 4,865.4

216 Kab. Blitar 998.6 4,231.3 3,757.1

217 Kab. Bojonegoro - 3,146.7 3,369.3

218 Kab. Bondowoso 2,791.3 2,569.7 3,053.6

219 Kab. Gresik - 4,093.2 -

220 Kab. Jember - 8,959.5 6,695.0

221 Kab. Jombang - 3,488.4 -

222 Kab. Kediri - 6,195.3 -

223 Kab. Lamongan 2,414.9 4,135.3 819.0

224 Kab. Lumajang 1,329.2 2,795.6 812.8

225 Kab. Madiun 954.8 2,852.1 2,152.7

226 Kab. Magetan 1,150.7 3,437.1 1,678.3

227 Kab. Malang - 9,788.3 2,958.0

228 Kab. Mojokerto 1,106.3 3,907.2 1,922.8

229 Kab. Nganjuk 1,054.0 2,930.3 1,497.8

230 Kab. Ngawi 994.3 2,541.2 4,055.8

231 Kab. Pacitan 1,155.3 2,889.5 -

232 Kab. Pamekasan 1,351.9 3,738.0 3,170.1

233 Kab. Pasuruan - 3,905.0 -

234 Kab. Ponorogo 1,131.0 3,492.2 2,349.1

235 Kab. Probolinggo 968.8 3,091.8 1,208.0

236 Kab. Sampang 1,400.2 4,300.0 -

237 Kab. Sidoarjo - 8,771.8 3,296.3

238 Kab. Situbondo 1,326.2 2,801.5 2,696.2

239 Kab. Sumenep - 5,248.5 -

Page 123: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

240 Kab. Trenggalek 1,521.9 3,498.8 1,622.5

241 Kab. Tuban - 3,721.2 -

242 Kab. Tulungagung 908.4 4,717.4 2,570.8

243 Kota Blitar 1,671.3 898.0 2,591.6

244 Kota Kediri - - 4,176.0

245 Kota Madiun 2,068.4 752.6 1,880.3

246 Kota Malang 2,587.3 2,892.0 -

247 Kota Mojokerto 2,596.8 786.6 2,587.5

248 Kota Pasuruan 1,893.8 571.7 -

249 Kota Probolinggo 2,095.3 1,083.7 2,558.4

250 Kota Surabaya - 11,439.0 -

251 Kota Batu 2,059.9 1,536.1 -

252 Provinsi Kalimantan Barat - - 4,190.9

253 Kab. Bengkayang 3,004.2 1,077.8 1,980.4

254 Kab. Landak 2,444.2 1,569.8 3,320.9

255 Kab. Kapuas Hulu 4,677.7 1,422.4 1,225.7

256 Kab. Ketapang 3,403.5 1,395.7 1,860.4

257 Kab. Pontianak 2,524.8 3,173.2 1,931.9

258 Kab. Sambas 2,205.9 2,329.9 3,204.3

259 Kab. Sanggau 2,002.0 2,645.4 1,048.7

260 Kab. Sintang 3,532.2 1,985.5 1,997.6

261 Kota Pontianak 1,433.8 1,071.6 1,621.0

262 Kota Singkawang 3,315.8 1,170.8 1,974.9

263 Kab. Sekadau 2,683.4 1,409.3 -

264 Kab. Melawi 4,516.4 1,359.8 -

265 Kab. Kayong Utara 3,452.3 1,399.6 -

266 Kab. Kubu Raya 3,162.3 3,871.2 -

267 Provinsi Kalimantan Tengah - - 4,373.3

268 Kab. Barito Selatan 3,069.7 761.3 2,051.7

269 Kab. Barito Utara 2,483.9 1,023.6 3,474.3

270 Kab. Kapuas - - 4,161.4

271 Kota Palangkaraya 2,407.0 801.1 -

272 Kab. Barito Timur 2,350.2 1,328.1 1,431.6

273 Kab. Murung Raya 4,179.1 - -

274 Kab. Pulang Pisau 3,153.7 1,037.9 4,826.6

275 Kab. Gunung Mas 3,614.4 1,108.4 -

276 Kab. Lamandau 2,677.1 998.8 -

277 Kab. Sukamara 2,690.0 1,698.3 -

278 Kab. Seruyan 2,541.8 1,460.1 957.2

279 Provinsi Kalimantan Selatan - - 1,567.3

280 Kab. Barito Kuala 1,155.1 942.4 -

281 Kab. Hulu Sungai Selatan 814.7 636.8 -

282 Kab. Hulu Sungai Tengah 1,035.2 718.5 -

283 Kab. Hulu Sungai Utara 2,035.0 1,424.8 -

284 Kab. Tapin 1,017.1 848.9 832.0

285 Kota Banjar Baru 2,032.3 797.9 828.2

286 Provinsi Kalimantan Timur - - 6,782.6

287 Kab. Berau - - 3,740.3

288 Kab. Kutai Barat 4,128.6 895.9 -

289 Kab. Malinau 2,832.2 528.3 2,696.6

290 Kab. Nunukan 2,413.5 889.4 3,362.1

291 Kab. Pasir - - 4,241.0

292 Kota Balikpapan - 3,581.700 -

293 Kota Bontang - - 4,820.3

294 Kab. Penajam Paser Utara - - 3,486.8

295 Kab. Tana Tidung 3,640.0 - -

296 Provinsi Sulawesi Utara - - 1,602.2

297 Kab. Bolaang Mongondow 1,350.2 1,741.1 4,426.5

298 Kab. Minahasa 1,408.2 2,239.3 1,698.0

299 Kab. Sangihe 2,187.3 1,737.1 3,377.2

Page 124: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

300 Kota Bitung 2,602.3 1,229.6 -

301 Kota Manado 1,744.6 2,779.7 -

302 Kab. Kepulauan Talaud 2,504.3 1,436.1 -

303 Kab. Minahasa Selatan 1,387.9 1,474.9 -

304 Kota Tomohon 2,958.7 615.7 -

305 Kab. Minahasa Utara 1,273.8 1,318.6 3,102.9

306 Kota Kotamobagu 1,982.6 1,527.8 -

307 Kab. Bolaang Mongondow Utara 2,277.2 1,534.0 1,537.7

308 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 3,045.3 1,679.1 -

309 Kab. Minahasa Tenggara 2,534.2 1,656.6 -

310 Kab. Bolaang Mongondow Timur 4,728.4 2,719.8 -

311 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 3,565.3 2,878.7 -

312 Kab. Boalemo 1,416.0 1,108.2 1,627.7

313 Kab. Gorontalo 1,347.2 2,137.2 3,362.2

314 Kota Gorontalo 1,982.6 1,005.9 4,803.2

315 Kab. Pohuwato 2,876.6 1,047.4 1,453.1

316 Kab. Bone Bolango 1,492.9 821.7 -

317 Kab. Gorontalo Utara 2,492.2 1,191.0 -

318 Provinsi Sulawesi Tengah - - 2,089.8

319 Kab. Banggai 1,264.8 1,041.6 3,796.3

320 Kab. Banggai Kepulauan 2,599.8 1,133.0 1,537.8

321 Kab. Buol 2,635.1 1,292.5 3,334.8

322 Kab. Toli-Toli 1,245.3 1,601.5 3,505.0

323 Kab. Donggala 1,267.9 1,843.1 2,522.8

324 Kab. Morowali 2,075.0 1,445.8 5,078.7

325 Kab. Poso 1,297.3 1,752.5 3,226.5

326 Kota Palu 1,157.0 1,277.6 2,789.2

327 Kab. Parigi Moutong 1,887.4 1,961.9 2,364.5

328 Kab. Tojo Una Una 1,500.0 910.2 3,091.1

329 Kab. Sigi 3,687.8 1,719.2 -

330 Provinsi Sulawesi Selatan - - 8,794.1

331 Kab. Bantaeng 1,824.7 1,048.9 1,639.8

332 Kab. Barru 2,039.2 1,078.7 -

333 Kab. Bone 1,633.0 2,649.3 1,051.6

334 Kab. Bulukumba 2,109.9 2,834.7 3,118.1

335 Kab. Enrekang 2,036.5 920.0 878.1

336 Kab. Gowa 1,960.0 3,100.7 1,927.6

337 Kab. Jeneponto 2,092.2 1,466.9 2,947.3

338 Kab. Luwu 2,203.1 1,781.3 2,444.0

339 Kab. Luwu Utara 2,595.8 1,276.9 1,680.6

340 Kab. Maros 2,109.6 1,506.3 1,965.9

341 Kab. Pangkajene Kepulauan 1,715.9 1,630.9 964.3

342 Kab. Pinrang 2,337.1 1,977.5 1,776.2

343 Kab. Kepulauan Selayar 2,905.6 1,320.2 1,883.0

344 Kab. Sidenreng Rappang 2,131.4 1,592.6 1,654.7

345 Kab. Sinjai 1,835.7 988.9 1,681.9

346 Kab. Soppeng 1,638.8 725.8 2,264.9

347 Kab. Takalar 1,926.6 1,605.8 1,103.9

348 Kab. Tana Toraja 3,856.1 1,835.9 -

349 Kab. Wajo 2,107.2 2,084.8 -

350 Kota Pare-pare 2,617.8 737.5 3,789.4

351 Kota Makassar - 4,501.0 -

352 Kota Palopo 2,255.3 1,292.6 2,006.4

353 Kab. Luwu Timur 3,124.5 736.3 1,259.0

354 Kab. Toraja Utara 4,793.3 2,530.6 -

355 Provinsi Sulawesi Barat - - 3,484.6

356 Kab. Majene 1,296.6 1,293.5 3,513.1

357 Kab. Mamuju 1,209.0 1,815.7 1,429.4

358 Kab. Polewali Mandar 1,468.6 2,296.1 1,567.8

359 Kab. Mamasa 1,811.8 1,172.1 2,025.6

360 Kab. Mamuju Utara 2,359.3 1,453.7 -

Page 125: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

361 Provinsi Sulawesi Tenggara - - 2,917.5

362 Kab. Buton 2,618.9 1,677.8 -

363 Kab. Konawe 3,269.0 1,590.3 1,618.9

364 Kab. Muna 2,795.5 1,786.2 1,802.2

365 Kota Kendari 1,454.9 1,828.6 1,320.9

366 Kota Bau-bau 1,420.1 1,125.2 -

367 Kab. Konawe Selatan 1,687.1 1,881.4 1,113.2

368 Kab. Bombana 2,204.7 1,160.1 2,292.0

369 Kab. Wakatobi 2,630.6 1,236.8 -

370 Kab. Kolaka Utara 2,196.0 1,102.0 -

371 Kab. Konawe Utara 2,767.5 1,367.8 1,881.2

372 Kab. Buton Utara 2,854.4 1,342.6 -

373 Kab. Bangli 1,597.9 1,456.3 945.6

374 Kab. Buleleng 1,938.5 2,183.7 2,099.1

375 Kab. Gianyar 1,016.4 2,013.6 2,210.7

376 Kab. Jembrana 2,244.4 1,842.4 977.8

377 Kab. Karangasem 1,004.8 2,076.7 1,749.0

378 Kab. Klungkung 1,291.3 1,011.7 -

379 Kab. Tabanan 1,046.3 1,952.7 1,735.0

380 Kota Denpasar - 3,079.000 -

381 Provinsi Nusa Tenggara Barat - - 3,125.8

382 Kab. Bima 2,360.3 1,755.5 2,346.4

383 Kab. Dompu 1,395.1 1,462.9 1,946.1

384 Kab. Lombok Barat 1,522.7 2,583.4 3,233.3

385 Kab. Lombok Tengah 1,059.0 3,388.6 1,042.5

386 Kab. Lombok Timur 1,615.5 3,590.4 2,975.8

387 Kab. Sumbawa 1,463.9 1,342.4 2,353.1

388 Kota Mataram 1,769.3 1,499.9 -

389 Kota Bima 1,267.2 1,064.9 -

390 Kab. Sumbawa Barat 1,233.2 905.5 -

391 Kab. Lombok Utara 2,712.7 2,022.9 -

392 Provinsi Nusa Tenggara Timur - - 4,291.0

393 Kab. Alor 1,990.5 1,527.8 -

394 Kab. Belu 2,876.4 2,398.8 -

395 Kab. Ende 1,942.5 1,948.3 1,143.3

396 Kab. Flores Timur 1,580.1 2,157.4 3,807.4

397 Kab. Kupang 2,030.0 2,127.2 2,628.5

398 Kab. Lembata 1,849.0 1,098.9 -

399 Kab. Manggarai 3,083.5 2,756.5 1,526.9

400 Kab. Ngada 1,716.1 1,431.2 1,249.1

401 Kab. Sikka 2,856.3 1,539.4 1,265.4

402 Kab. Sumba Barat 2,718.3 2,196.9 3,273.2

403 Kab. Sumba Timur 2,765.0 1,713.0 -

404 Kab. Timor Tengah Selatan 3,188.3 2,655.6 -

405 Kab. Timor Tengah Utara 3,587.9 1,937.7 3,422.8

406 Kota Kupang 2,248.8 1,087.9 3,792.9

407 Kab. Rote Ndao 1,468.6 1,275.1 -

408 Kab. Manggarai Barat 1,732.6 1,372.3 -

409 Kab. Nagekeo 2,569.5 1,483.6 -

410 Kab. Sumba Barat Daya 4,048.7 1,339.5 -

411 Kab. Sumba Tengah 1,761.5 1,417.8 -

412 Kab. Manggarai Timur 3,078.6 2,129.4 -

413 Kab. Sabu Raijua 4,382.6 1,425.3 1,767.8

414 Provinsi Maluku - - 7,727.3

415 Kab. Maluku Tenggara Barat 3,262.3 1,645.1 3,948.5

416 Kab. Maluku Tengah 2,255.4 2,236.1 5,030.3

417 Kab. Maluku Tenggara 2,080.4 1,648.1 2,535.4

418 Kab. Buru 5,855.8 1,600.3 2,398.0

419 Kota Ambon 3,179.9 1,954.5 -

Page 126: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

(dalam juta rupiah)

6 7 8

ALOKASI ALOKASI ALOKASI

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

FARMASI

PELAYANAN

RUJUKAN

NO DAERAH

Lampiran 13

ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2011

420 Kab. Seram Bagian Barat 2,382.6 1,368.3 -

421 Kab. Seram Bagian Timur 3,472.6 1,287.7 4,113.3

422 Kab. Kepulauan Aru 3,690.1 985.7 1,234.1

423 Kota Tual 4,985.4 3,115.7 -

424 Kab. Maluku Barat Daya 3,152.2 2,393.1 -

425 Kab. Buru Selatan 6,926.4 2,198.7 -

426 Provinsi Maluku Utara - - 4,275.2

427 Kab. Halmahera Tengah 2,796.5 910.1 2,098.4

428 Kab. Halmahera Barat 2,478.6 1,461.7 1,822.2

429 Kota Ternate 2,770.8 888.5 -

430 Kab. Halmahera Timur 2,619.2 1,031.8 1,242.1

431 Kota Tidore Kepulauan 3,845.5 1,339.9 4,068.8

432 Kab. Kepulauan Sula 5,661.8 1,208.3 1,174.7

433 Kab. Halmahera Selatan 2,852.8 982.9 1,735.7

434 Kab. Halmahera Utara 5,053.6 1,309.0 -

435 Kab. Pulau Morotai 4,619.7 2,171.9 -

436 Provinsi Papua - - 20,225.1

437 Kab. Biak Numfor 5,151.4 2,393.7 4,188.3

438 Kab. Jayapura 4,566.9 1,370.0 1,391.2

439 Kab. Jayawijaya 10,237.2 6,524.9 2,810.6

440 Kab. Merauke 12,299.2 3,186.6 2,064.1

441 Kab. Mimika 5,569.2 2,884.0 3,934.6

442 Kab. Nabire 4,435.3 1,792.6 3,601.8

443 Kab. Paniai 6,888.6 3,272.5 -

444 Kab. Puncak Jaya 11,202.2 3,405.8 -

445 Kab. Kepulauan Yapen 6,480.8 1,621.1 4,771.5

446 Kota Jayapura 3,815.1 3,225.1 -

447 Kab. Sarmi 9,916.3 1,312.4 -

448 Kab. Keerom 5,202.2 1,231.4 -

449 Kab. Yahukimo 15,103.8 2,263.4 -

450 Kab. Pegunungan Bintang 9,940.7 3,277.6 -

451 Kab. Tolikara 16,941.8 2,419.0 -

452 Kab. Boven Digoel 10,484.1 1,329.5 -

453 Kab. Mappi 8,361.1 1,801.3 7,357.1

454 Kab. Asmat 8,718.3 2,518.7 -

455 Kab. Waropen 5,638.5 1,596.3 -

456 Kab. Supiori 5,085.6 1,110.3 -

457 Kab. Mamberamo Raya 10,358.2 2,534.0 -

458 Kab. Mamberamo Tengah 11,507.8 3,979.4 -

459 Kab. Yalimo 8,324.4 4,573.5 -

460 Kab. Lanny Jaya 10,501.7 6,516.3 -

461 Kab. Nduga 18,610.0 6,744.1 -

462 Kab. Puncak 14,963.1 5,052.4 -

463 Kab. Dogiyai 8,550.2 2,604.2 -

464 Kab. Intan Jaya 33,670.0 5,276.6 -

465 Kab. Deiyai 10,497.1 3,941.5 -

466 Kab. Sorong 5,669.3 1,288.8 5,273.5

467 Kab. Manokwari 7,769.2 1,783.8 1,358.4

468 Kab. Fak Fak 5,221.6 1,069.4 5,068.8

469 Kota Sorong 3,431.7 1,159.3 -

470 Kab. Sorong Selatan 5,000.4 1,385.6 -

471 Kab. Raja Ampat 7,131.6 1,457.2 1,667.5

472 Kab. Teluk Bintuni 8,314.9 929.0 -

473 Kab. Teluk Wondama 9,392.8 1,014.9 -

474 Kab. Kaimana 5,391.5 946.8 -

475 Kab. Maybrat 8,724.3 2,738.0 -

476 Kab. Tambrauw 6,495.1 2,174.7 -

Jumlah Kab/Kota 397 440 256

Rata-rata Alokasi 2,898.889 2,501.557 2,468.109

Jumlah Total Alokasi 1,150,859.000 1,100,685.000 631,836.000

Jumlah Provinsi - - 23

Rata-rata Alokasi - - 5,105.217

Jumlah Total Alokasi - - 117,420.000

Total Daerah 397 440 279

Rata-rata nasional 2,898.889 2,501.557 2,685.505

Jumlah Total Nasional 1,150,859.000 1,100,685.000 749,256.000

Page 127: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

Lampiran 13

I Provinsi Aceh PROVINSI

1 RSU Dr. Zaenal Abidin 3,311.300 2 RSIA Prov. NAD 3,311.300 3 RSJ Banda Aceh 1,103.800

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Aceh Besar 4 RSUD Kota Jantho 2,639.500 2 Kab. Aceh Selatan 5 RSU Yulidin Away 3,138.200 3 Kab. Aceh Tengah 6 RSU Datu Beru Takengon 2,973.500 4 Kab. Aceh Tenggara 7 RSU H. Sahudin (Kutacane) 1,418.700 5 Kab. Aceh Timur 8 RSU Idi Rayeuk 1,457.500 6 Kab. Aceh Utara 9 RSUD Cut Meutia, Kota Lhokseumawe 3,583.600 7 Kab. Bireuen 10 RS Dr. Fauziah Bireuen 940.200 8 Kab. Aceh Pidie 11 RSU Sigli 3,154.300 9 Kab. Simeulue 12 RSUD Simeulue 1,340.700 10 Kota Banda Aceh 13 RSU Meuraxa 2,154.700 11 Kota Sabang 14 RSU Sabang 1,187.800 12 Kota Langsa 15 RSU Langsa 1,800.900 13 Kab. Nagan Raya 16 RSU Nagan Raya 1,294.800 14 Kab. Bener Meriah 17 RSUD Bener Meriah 2,437.800 II Provinsi Sumatera Utara

PROVINSITidak ada

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Labuhan Batu 1 RSU Rantauprapat 1,802.400 2 Kab. Nias 2 RSU Gunung Sitoli 1,939.700 3 Kab. Tapanuli Selatan 3 RSU Sipirok 1,416.100 4 Kab. Tapanuli Tengah 4 RSU Pandan 1,906.900 5 Kab. Tapanuli Utara 5 RSU Tarutung 938.300 6 Kota Binjai 6 RSU dr. RM Djoelham 3,119.800 7 Kota Medan 7 RSUD Dr. Pirngadi 2,760.500 8 Kota Pematang Siantar 8 RSUD Djasamen Saragih 1,247.000 9 Kota Sibolga 9 RSU Dr. F Tobing 1,592.400 10 Kota Tanjung Balai 10 RSU Dr. Tengku Mansyur 2,926.400 11 Kota Tebing Tinggi 11 RSUD Dr.H.Kumpulan Pane / Tebing Tinggi 2,021.400 12 Kab. Serdang Bedagai 12 RSU Sultan Sulaiman 1,878.300 13 Kab. Padang Lawas 13 RSU Sibubuan 1,647.900 III Provinsi Sumatera Barat

PROVINSI1 RSU Dr. Achmad Mochtar 713.600 2 RSU Pariaman 713.600 3 RSJ Prof. HB. Saanin 713.500

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Limapuluh Kota 4 RSU Suliki 1,823.400 2 Kab. Pasaman 5 RSU Lubuk Sikaping 907.800 3 Kab. Pesisir Selatan 6 RSUD Dr. M. Zein Painan 1,871.100 4 Kab. Solok 7 RSUD Arosuka 2,353.900

8 Labkesda Kab. Solok 706.200 5 Kab. Tanah Datar 9 RSU Prof MA. Hanafiah SM (Batusangkar) 2,620.500 6 Kota Padang 10 RSUD Kota Padang 2,565.700 7 Kota Payakumbuh 11 RSU Dr.Adnaan WD 947.100 8 Kota Sawahlunto 12 RSU Sawahlunto 856.200 9 Kab. Pasaman Barat 13 RSU Pasaman Barat 3,640.300 10 Kab. Dharmasraya 14 RSU Sungai Dareh 2,483.600 11 Kab. Solok Selatan 15 RSU Muara Labuh 938.300

DAERAH

DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2011SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

Page 128: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

IV Provinsi RiauPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Indragiri Hilir 1 RSUD Purihusada Tembilahan 3,712.600 2 Labkesda Kab. Indragiri Hilir 840.600

V Provinsi Kepulauan RiauPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Natuna 1 RSU Lap. Natuna 1,077.300 VI Provinsi Jambi

PROVINSI1 RSU Raden Mattaher 1,198.100 2 RSJ Jambi 1,863.800

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Batanghari 3 RSUD H.Abdul Majid Batoe (Muara Bulian) 882.200 2 Kab. Kerinci 4 RSU Mayjen H.A. Thalib 2,205.500 3 Kab. Muaro Jambi 5 RSUD Muaro Jambi 1,922.900 4 Kab. Tebo 6 RSUD Sultan Thaha Saifudin 1,496.900 5 Kota Jambi 7 RSU H. Abdul Manap 3,071.700

VII Provinsi Sumatera SelatanPROVINSI

1 RSJ Palembang (RS Ernaldi Bahar) 1,978.600 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Lahat 2 RSU Lahat 1,717.900 2 Kab. Musi Rawas 3 RSU Dr Sobirin Rawas 1,700.800 3 Kota Pagar Alam 4 RSU Basemah Pagar Alam 1,338.500 4 Kab. Banyuasin 5 RSU Banyuasin 1,367.600 5 Kab. OKU Timur 6 RSUD Gumawang 1,688.300

VIII Provinsi Bangka BelitungPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bangka 1 RSU Sungai Liat 1,636.600 2 Kab. Belitung 2 RSU Tanjung Pandan 2,509.500 3 Kota Pangkal Pinang 3 Labkesda Kota Pangkalpinang 1,802.900 4 Kab. Bangka Tengah 4 RSU Bangka Tengah 1,834.400 5 Kab. Bangka Barat 5 RSU Sejiran Setason 1,421.500

IX Provinsi BengkuluPROVINSI

1 RSU Dr. M. Yunus 4,280.300 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bengkulu Selatan 2 RSU Manna 1,069.400 2 Kab. Bengkulu Utara 3 RSUD Arga Makmur 1,466.200 3 Kab. Rejang Lebong 4 RSU Curup 875.100 4 Kab. Bengkulu Tengah 5 RSUD Bengkulu Tengah 2,940.300 X Provinsi Lampung

PROVINSI1 RSUD H. Abdul Moeloek 1,686.850 2 RSJ Bandar Lampung 1,686.850

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Lampung Barat 3 RSU Liwa 2,778.400 2 Kab. Lampung Selatan 4 RSU Kalianda 1,856.700 3 Kab. Lampung Tengah 5 RSUD Demang Sepulau Raya 6,344.000 4 Kab. Lampung Utara 6 RSU Mayjen H.M. Ryacudu Kotabumi 3,067.300 5 Kab. Tanggamus 7 RSU Kota Agung 1,923.500 6 Kab. Tulang Bawang 8 RSUD Manggala 4,445.800 7 Kab. Way Kanan 9 RSUD Zainal Abidin Pagaralam 1,724.200 8 Kab. Pringsewu 10 RSU Pringsewu 1,629.000

Page 129: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

XII Provinsi Jawa BaratPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bekasi 1 RSU Kab Bekasi 2,208.600 2 Labkesda Kab. Bekasi 616.400

2 Kab. Bogor 3 RSU Cibinong 748.400 4 RSU Ciawi 2,145.300 5 UPTD Labkesda Kab. Bogor 598.700

3 Kab. Ciamis 6 RSU Ciamis 2,553.900 4 Kab. Cianjur 7 RSU Cianjur 959.800

8 RSU Cimacan 1,066.500 9 UPTD Labkesda Kab. Cianjur 639.900

5 Kab. Cirebon 10 RSU Waled 2,593.600 11 RSU Arjawinangun 603.200

6 Kab. Indramayu 12 RSU Indramayu 3,106.350 13 RSU Patrol 4,038.250

7 Kab. Karawang 14 RSU Karawang` 4,369.100 15 Labkesda Kab. Karawang 672.200

8 Kab. Kuningan 16 RSU 45 Kuningan 1,944.400 9 Kab. Majalengka 17 RSU Cideres 1,524.550

18 RSU Majalengka 1,524.550 10 Kab. Sukabumi 19 RSU Sekarwangi 3,506.700

20 RSUD Jampang Kulon 1,001.900 11 Kota Bandung 21 RSU Kota Bandung (Ujung Berung) 2,028.500

22 RSKIA Kota Bandung 1,179.400 12 Kota Cirebon 23 RSU Gunung Jati 3,421.000

24 UPTD Labkesda Kota Cirebon 707.800 13 Kota Depok 25 RSUD Kota Depok 3,269.700 14 Kota Sukabumi 26 RSUD R Syamsuddin SH 1,397.000 15 Kota Tasikmalaya 27 RSU Tasikmalaya 3,677.100 16 Kota Banjar 28 RSU Banjar 2,265.400

XIII Provinsi BantenPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Lebak 1 RSUD Dr. Adjidarmo 2,239.100 2 Kab. Pandeglang 2 RSU Berkah 3,213.000

3 Labkesda Kab. Pandeglang 664.800 3 Kab. Serang 4 RSUD Serang 3,791.500

5 UPTD Labkesda Kab. Serang 784.400 4 Kota Cilegon 6 RSUD Kota Cilegon 3,680.200

XIV Provinsi Jawa TengahPROVINSI

1 RS Tugurejo Semarang 825.800 2 RSU Dr. Moewardi Solo 1,147.000 3 RSU Prof. Margono S. 1,972.900 4 RSJ Dr. Amino Gondohutomo 688.200 5 RS Kusta Kelet 1,147.000

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Banjarnegara 6 Labkesda Kab. Banjarnegara 1,068.600 2 Kab. Banyumas 7 RSUD Banyumas 4,385.600

8 RSUD Ajibarang 1,967.900 9 Labkesmas Kab. Banyumas 674.700

3 Kab. Blora 10 RSUD Dr. R Soetijono Blora 1,474.650 11 RSUD Dr. R Soeprapto Cepu 1,474.650 12 UPTD Labkes DKK Blora 707.800

4 Kab. Boyolali 13 Labkes Dinkes & Sosial Kab. Boyolali 1,251.700 5 Kab. Cilacap 14 RSUD Cilacap 2,542.900

15 RSUD Majenang 1,478.400 16 UPTD Labkesda Kab. Cilacap 709.700

Page 130: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

6 Kab. Demak 17 RSUD Sunan Kalijaga 2,753.500 7 Kab. Jepara 18 UPTD Labkesmas Kab. Jepara 1,347.800 8 Kab. Karanganyar 19 Lab. Dinkes Kab. Karanganyar 1,533.800 9 Kab. Kebumen 20 Labkesmas Kab. Kebumen 1,123.000 10 Kab. Kendal 21 RSUD Dr. H. Suwondo Kendal 1,493.100 11 Kab. Klaten 22 Labkes Dinkes & Kessos Kab. Klaten 1,900.900 12 Kab. Kudus 23 RSUD Kudus 1,502.100

24 UPTD Labkes Kab. Kudus 1,201.600 13 Kab. Magelang 25 Labkesmas Dinkes Kab. Magelang 1,937.500 14 Kab. Pati 26 RSUD Kayen Pati 1,731.000

27 UPT Labkesda Kab. Pati 830.900 15 Kab. Pekalongan 28 RSU Kraton 1,316.200 16 Kab. Purbalingga 29 Labkesmas Kab. Purbalingga 1,234.600 17 Kab. Semarang 30 RSUD Ambarawa 1,597.800

31 RSUD Ungaran 756.900 32 UPTD Labkesda Kab. Semarang 504.600

18 Kab. Sragen 33 RSU Sragen 2,587.400 34 Lab. Dinkes Kab. Sragen 690.000

19 Kab. Wonosobo 35 Lab. Dinkes Kab. Wonosobo 1,097.600 20 Kota Magelang 36 RSU Tidar Magelang 1,712.900

37 UPTD Dinkes Lingk. Kota Magelang 1,027.800 21 Kota Semarang 38 RSU Kota Semarang 3,411.200

39 Lab. Dinkes Kota Semarang 649.700 22 Kota Surakarta 40 UPTD Labkes Dinkes Kota Surakarta 2,079.600 XV Provinsi DI Yogyakarta

PROVINSI1 RSJ Ghrasia 1,018.500

KABUPATEN/KOTA1 Kab. Bantul 2 RSU Panembahan Senopati 2,141.900 2 Kab. Gunung Kidul 3 RSU Wonosari 1,025.300 3 Kab. Kulon Progo 4 RSU Wates 1,048.700

XVI Provinsi Jawa TimurPROVINSI

1 RSU Dr. Saiful Anwar 1,698.800 2 RSU Dr. Soedono Madiun 2,213.600 3 RSU Dr. Soetomo 2,985.800 4 RSU Haji Surabaya 2,985.800 5 RSJ Menur 926.600 6 RSTP Batu 1,286.900 7 RS Kusta Kediri 514.800

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bangkalan 8 RSUD Syarifah Ambame 3,302.700 2 Kab. Banyuwangi 9 RS Blambangan 2,712.600

10 RS Genteng 1,636.100 11 Labkesmas Kab. Banyuwangi 516.700

3 Kab. Blitar 12 RSU Ngudi Waluyo Wlingi 2,937.400 13 Labkesling Dinkes Kab. Blitar 819.700

4 Kab. Bojonegoro 14 RSU Dr. S. Jatikoesoemo 1,438.600 15 RSUD Sumber Rejo 681.400 16 RSUD Padangan 1,249.300

5 Kab. Bondowoso 17 RSU H. Koesnadi 2,387.400 18 Labkes Kab. Bondowoso 666.200

6 Kab. Jember 19 RSU Dr. Soebandi 3,347.500 20 RSU Balung 2,770.300 21 RSU Kalisat 577.200

7 Kab. Lamongan 22 RSU Soegiri Lamongan 819.000 8 Kab. Lumajang 23 RSU Haryoto Lumajang 812.800 9 Kab. Madiun 24 RSU Panti Waluyo Caruban 2,152.700 10 Kab. Magetan 25 RSU Dr. Sayidiman Magetan 1,678.300 11 Kab. Malang 26 RSU Kepanjen 2,958.000

Page 131: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

12 Kab. Mojokerto 27 RSU Prof. Dr. Soekandar 721.050 28 RSUD R. A Basoeni 721.050 29 Lab. Dinkes Kab. Mojokerto 480.700

13 Kab. Nganjuk 30 RSU Kertosono 898.700 31 Labkesda Kab. Nganjuk 599.100

14 Kab. Ngawi 32 RSU Dr. Soeroto Ngawi 3,020.300 33 Labkesda Kab. Ngawi 1,035.500

15 Kab. Pamekasan 34 RSU Pamekasan 3,170.100 16 Kab. Ponorogo 35 RSU Prof. M Harjono Ponorogo 1,468.200

36 Labkesda Kab. Ponorogo 880.900 17 Kab. Probolinggo 37 Labkes Dinkes Kab. Probolinggo 1,208.000 18 Kab. Sidoarjo 38 RSU Sidoarjo 3,296.300 19 Kab. Situbondo 39 RSU Situbondo 1,225.600

40 Labkesmas Dinkes Kab. Situbondo 1,470.600 20 Kab. Trenggalek 41 UPTD Labkesda Kab. Trenggalek 1,622.500 21 Kab. Tulungagung 42 RSU Dr. Iskak 1,885.200

43 Lab. Dinkes Kab. Tulungagung 685.600 22 Kota Blitar 44 RSU Mardi Waluyo 1,900.500

45 UPTD Labkesda Kota Blitar 691.100 23 Kota Kediri 46 RSU Gambiran 4,176.000 24 Kota Madiun 47 RSUD Kota Madiun 1,175.200

48 Labkesda Dinkes Kota Madiun 705.100 25 Kota Mojokerto 49 RSU Dr Wahidin S Husodo 1,966.500

50 Labkesda Kota Mojokerto 621.000 26 Kota Probolinggo 51 RSU M Saleh Probolinggo 1,944.400

52 Labkesda Kota Probolinggo 614.000 XVII Provinsi Kalimantan Barat

PROVINSI1 RSUD Dr. Soedarso 2,881.200 2 RSJ Provinsi Kalbar 1,309.700

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bengkayang 3 RSU Bengkayang 1,980.400 2 Kab. Landak 4 RSUD Landak 3,320.900 3 Kab. Kapuas Hulu 5 RSU Dr.Achmad Diponegoro 1,225.700 4 Kab. Ketapang 6 RSU Agoesdjam 1,860.400 5 Kab. Pontianak 7 RSU Dr. Rubini Mempawah 1,931.900 6 Kab. Sambas 8 RSU Sambas 2,435.300

9 Labkesda Kab. Sambas 769.000 7 Kab. Sanggau 10 RSUD Sanggau 1,048.700 8 Kab. Sintang 11 RSUD Ade M Djoen Sintang 1,198.600

12 Labkesda Dinkes Kab. Sintang 799.000 9 Kota Pontianak 13 Pusat Labkesda Kota Pontianak 1,621.000 10 Kota Singkawang 14 RSU Dr. Abdul Azis 1,974.900

XVIII Provinsi Kalimantan TengahPROVINSI

1 RSU Dr. Dorris Sylvanus 4,373.300 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Barito Selatan 2 RSU Buntok 2,051.700 2 Kab. Barito Utara 3 RSU Muara Teweh 3,474.300 3 Kab. Kapuas 4 RSU Dr. Soemarmo Kapuas 3,393.100

5 Labkesda Kab. Kapuas 768.300 4 Kab. Barito Timur 6 RSU Tamiang Layang 1,431.600 5 Kab. Pulang Pisau 7 RSU Pulang Pisau 4,826.600 6 Kab. Seruyan 8 RSU Kuala Pembuang 957.200

Page 132: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

XIX Provinsi Kalimantan SelatanPROVINSI

1 RSUD Ansari Saleh 783.650 2 RSJ Sambang Lihum 783.650

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Tapin 3 RSU Datu Sanggul Rantau 832.000 2 Kota Banjar Baru 4 RSU Banjarbaru 828.200

XX Provinsi Kalimantan TimurPROVINSI

1 RSUD HA. Wahab Sjahranie 929.200 2 RSUD Tarakan 2,926.700 3 RSUD Dr. Kanujoso D. 2,926.700

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Berau 4 RSUD Dr. A Rivai Tanjung Redeb 3,740.300 2 Kab. Malinau 5 RSUD Malinau 2,696.600 3 Kab. Nunukan 6 RSUD Nunukan 3,362.100 4 Kab. Pasir 7 RSU Panglima Sebaya 4,241.000 5 Kota Bontang 8 RSU Taman Husada Kota Bontang 4,016.900

9 UPTD Labkesda Kota Bontang 803.400 6 Kab. Penajam Paser 10 RSUD Penajam Paser Utara 3,486.800

XXI Provinsi Sulawesi UtaraPROVINSI

1 RS Khusus Daerah Kls A 1,602.200 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bolaang Mongondow 2 RSU Datoe Binangkang 2,213.250 3 RSUD Lolak (Pemekaran) 2,213.250

2 Kab. Minahasa 4 RSU Dr. Sam Ratulangi 1,698.000 3 Kab. Sangihe 5 RSU Liun Kendage Tahuna 3,377.200 4 Kab. Minahasa Utara 6 RSU MW Maramis Minut 3,102.900 5 Kab. Bolaang Mongondow Utara7 RSU Bolaang Mongondow Utara 1,537.700

XXII Provinsi GorontaloPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Boalemo 1 RSU Tani & Nelayan Kab.Boalemo 1,627.700 2 Kab. Gorontalo 2 RSUD Dr. MM Dunda 3,362.200 3 Kota Gorontalo 3 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe 4,803.200 4 Kab. Pohuwato 4 RSU Kab.Pohuwato 1,453.100

XXIII Provinsi Sulawesi TengahPROVINSI

1 RSUD Undata Palu 1,044.900 2 RSD Madani (RSJ Palu) 1,044.900

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Banggai 3 RSU Luwuk 3,796.300 2 Kab. Banggai Kepulauan 4 RSU Banggai Kepulauan 1,537.800 3 Kab. Buol 5 RSU Buol 3,334.800 4 Kab. Toli-Toli 6 RSU Mokopido 3,505.000 5 Kab. Donggala 7 RSU Kabelota Donggala 2,522.800 6 Kab. Morowali 8 RSUD Morowali Bungku 1,128.600

9 RSU Kolonedale 3,950.100 7 Kab. Poso 10 RSU Poso 3,226.500 8 Kota Palu 11 RSU Anutapura 2,789.200 9 Kab. Parigi Moutong 12 RSU Anuntaloka Parigi 2,364.500 10 Kab. Tojo Una Una 13 RSU Ampana 3,091.100

XXIV Provinsi Sulawesi SelatanPROVINSI

1 RSUD Labuang Baji 3,493.550 2 RSU Haji Makassar 5,300.550

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bantaeng 3 RSU Prof. A Makatutu 1,639.800 2 Kab. Bone 4 RSU Tenriawaru Bone 1,051.600

Page 133: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

3 Kab. Bulukumba 5 RSUD HA Sultan DG Radja Bulukumba 3,118.100 4 Kab. Enrekang 6 RSUD Massenrempulu 878.100 5 Kab. G o w a 7 RSU Syech Yusuf 1,927.600 6 Kab. Jeneponto 8 RSU Lanto DG Pasewang Jeneponto 2,947.300 7 Kab. Luwu 9 RSUD Batara Guru Belopa 2,444.000 8 Kab. Luwu Utara 10 RSU Andi Jemma Masamba 1,680.600 9 Kab. M a r o s 11 RSU Salewangang Maros 1,965.900 10 Kab. Pangkajene Kepulauan12 RSU Pangkep 964.300 11 Kab. Pinrang 13 RSU Lansirang Pinrang 1,776.200 12 Kab. Selayar 14 RSU Kep. Selayar 1,883.000 13 Kab. Sidenreng Rappang 15 RSU Arifin Nu'mang 992.800

16 UPTD Labkesda Kab. Sidrap 661.900 14 Kab. Sinjai 17 RSU Sinjai 1,681.900 15 Kab. Soppeng 18 RSU Ajapange Soppeng 2,264.900 16 Kab. Takalar 19 RSUD H.Padjonga DG Ngalle 1,103.900 17 Kota Pare-pare 20 RSU Andi Makassau 3,183.100

21 Labkesda Kota Pare-pare 606.300 18 Kota Palopo 22 RSU Sawerigading Palopo 2,006.400 19 Kab. Luwu Timur 23 RSUD Ilagaligo 1,259.000

XXV Provinsi Sulawesi BaratPROVINSI

1 RS Provinsi Malabi 3,484.600 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Majene 2 RSU Majene 3,513.100 2 Kab. Mamuju 3 RSU Mamuju 1,429.400 3 Kab. Polewali Mandar 4 Labkesda Dinkes Polman 1,567.800 4 Kab. Mamasa 5 RSU Mamasa 2,025.600

XXVI Provinsi Sulawesi TenggaraPROVINSI

1 RSU Provinsi Sultra 2,917.500 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Konawe 2 RSUD Kab.Konawe 1,618.900 2 Kab. Muna 3 RSUD Kab. Muna (Raha) 1,802.200 3 Kota Kendari 4 Lab. Dinkes Kota Kendari 1,320.900 4 Kab. Konawe Selatan 5 RSUD Kab. Konawe Selatan 1,113.200 5 Kab. Bombana 6 RSUD Bombana 2,292.000 6 Kab. Konawe Utara 7 RSUD Kab. Konawe Utara 1,881.200

XXVIIProvinsi BaliPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bangli 1 RSU Bangli 945.600 2 Kab. Buleleng 2 RSUD Kab. Buleleng 2,099.100 3 Kab. Gianyar 3 RSU Sanjiwani 2,210.700 4 Kab. Jembrana 4 RSU Negara 977.800 5 Kab. Karangasem 5 RSUD Kab.Karangasem 1,749.000 6 Kab. Tabanan 6 BRSU Tabanan 1,735.000

Page 134: KATA PENGANTAR -   · PDF file216/PMK.07/2010 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2011; b. Bahwa ... PERALATAN KESEHATAN UNTUK PROGRAM PONEK

RS PENERIMA DAK KESEHATAN RUJUKAN TA. 2011

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DAERAH NAMA RUMAH SAKITALOKASI DAK (dalam

ribuan rupiah)NO

XXVIIIProvinsi Nusa Tenggara BaratPROVINSI

1 RSU Mataram 3,125.800 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Bima 2 RSU Raba Bima 2,346.400 2 Kab. Dompu 3 RSU Dompu 1,946.100 3 Kab. Lombok Barat 4 RSUD Patut Patuh Patju Gerung 3,233.300 4 Kab. Lombok Tengah 5 RSU Praya 1,042.500 5 Kab. Lombok Timur 6 RSUD R Sujono Selong 2,975.800 6 Kab. Sumbawa 7 RSU Sumbawa 2,353.100

XXIX Provinsi Nusa Tenggara TimurPROVINSI

1 RSU Prof. Dr. WZ. Johannes 2,959.300 2 RSJ Kupang 1,331.700

KABUPATEN/KOTA1 Kab. Ende 3 RSUD Ende 1,143.300 2 Kab. Flores Timur 4 RSUD Larantuka 3,807.400 3 Kab. Kupang 5 RSU Naibonat 2,628.500 4 Kab. Manggarai 6 RSU Ruteng 1,526.900 5 Kab. Ngada 7 RSU Bajawa 1,249.100 6 Kab. Sikka 8 RSU TC Hillers Maumere 1,265.400 7 Kab. Sumba Barat 9 RSU Waikabubak 3,273.200 8 Kab. Timor Tengah Utara 10 RSU Kefamenanu 2,676.000

11 UPTD Labkesda TTU 746.800 9 Kota Kupang 12 RSD Kota Kupang 3,792.900 10 Kab. Sabu Raijua 13 RSU Sabu Rai Jua 1,767.800

XXX Provinsi MalukuPROVINSI

1 RSU M. Haulussy Ambon 5,056.100 2 RSU Tulehu 2,671.200

KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Maluku Tenggara Barat3 RSU Saumlaki 3,948.500 2 Kab. Maluku Tengah 4 RSU Masohi 3,729.400

5 RSU Saparua 1,300.900 3 Kab. Maluku Tenggara 6 RSU Tual 2,535.400 4 Kab. Pulau Buru 7 RSUD Namlea 2,398.000 5 Kab. Seram Bagian Timur 8 RSUD Kab. SBT (Bula) 4,113.300 6 Kab. Kepulauan Aru 9 RSUD Cendrawasih Dobo 1,234.100

XXXI Provinsi Maluku UtaraPROVINSI

1 RSUD Chasan Boesoerie 4,275.200 KABUPATEN/KOTA

1 Kab. Halmahera Tengah 2 RSU Weda 2,098.400 2 Kab. Halmahera Barat 3 RSU Jailolo 1,822.200 3 Kab. Halmahera Timur 4 RSU Maba 1,242.100 4 Kota Tidore Kepulauan 5 RSUD Tidore (Soasio) 4,068.800 5 Kab. Kepulauan Sula 6 RSU Sanana 1,174.700 6 Kab. Halmahera Selatan 7 RSU Labuha 1,735.700

XXXIIProvinsi PapuaPROVINSI

1 RSU Abepura 9,036.750 2 RSU Dok II Jayapura 11,188.350

KABUPATEN/KOTA1 Kab. Biak Numfor 3 RSU Biak 4,188.300 2 Kab. Jayapura 4 RSUD Yowari Sentani 1,391.200 3 Kab. Jayawijaya 5 RSU Wamena 2,810.600 4 Kab. Merauke 6 RSU Merauke 2,064.100 5 Kab. Mimika 7 RSUD Mimika 3,934.600 6 Kab. Nabire 8 RSU Nabire 3,601.800 7 Kab. Yapen Waropen 9 RSUD Serui 4,771.500 8 Kab. Mappi 10 RSUD Mappi (persiapan) 7,357.100

XXXIIIProvinsi Papua BaratPROVINSI

Tidak adaKABUPATEN/KOTA

1 Kab. Sorong 1 RSU Kab. Sorong 5,273.500 2 Kab. Manokwari 2 RSU Manokwari 1,358.400 3 Kab. Fak Fak 3 RSU Fak-fak 5,068.800 4 Kab. Raja Ampat 4 RS Lapangan Marinda Raja Ampat 1,667.500

JUMLAH 749,256.000