KATA PENGANTAR · ... Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan ... B. Realisasi Anggaran ... Sesuai...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
223 -
download
1
Transcript of KATA PENGANTAR · ... Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan ... B. Realisasi Anggaran ... Sesuai...
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah dapat menyusun Laporan
Kinerja Instasi Pemerintah (LKjIP) Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan dari kegiatan yang
dilaksanakan untuk memberikan gambaran pelaksanaan tugas tahunan OPD.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) mengandung realisasi yang dicapai pada tiap
program/kegiatan tahun 2018. Sasaran dan tujuan dari seluruh tugas yang dilaksanakan dinas
adalah untuk kemajuan masyarakat NTB dalam Bidang Perhubungan. Diharapkan dengan seluruh
program yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
umum.
Penyusunan laporan ini selaras dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Perangkat
Kerja Daerah (DPA maupun DPPA SKPD) Dinas Perhubungan Tahun 2018.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dibuat, semoga dapat
memberikan informasi dan sekaligus sebagai bahan masukan dalam menyusun kebijakan pada
Sektor Perhubungan dimasa mendatang.
Mataram, Januari 2019
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Drs. L. Bayu Windia, M.Si Pembina UtamaMuda (IV/d) NIP. 19610422 198603 1 004
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2 DAFTAR TABEL/GRAFIK ................................................................................................ 3 DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... 4 IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 6
I.1. Gambaran Umum ................................................................................................. 6
I.2. Visi dan Misi Organisasi ....................................................................................... 6
I.3. Struktur Organisasi ................................................................................................ 7
I.4 Kondisi Sektor Perhubungan ................................................................................. 9
I.5. Prasarana Angkutan Darat ................................................................................... 12
I.6. Transportasi Laut ................................................................................................. 14
I.7. Transportasi Udara .............................................................................................. 15
I.8. Issu Strategis ....................................................................................................... 17
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 19 II.1 Perencanaan Kinerja ............................................................................................ 19
II.2 Perjanjian Kinerja ................................................................................................ 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 21 A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................. 21
B. Realisasi Anggaran .............................................................................................. 50
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 58 IV.1. Hambatan dan Permasalahan ............................................................................... 58
IV.2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ............................................................... 59
Lampiran – Lampiran ......................................................................................................... 60
3
DAFTAR TABEL/GRAFIK
TABEL 1 ISU- ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD ........... 17
TABEL 2 SASARAN STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN TAHUN 2018 ........................................... 20
TABEL 3 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI NUSA TEGGARA BARAT SESUAI RPJMD 2013 – 2018 ................................... 22
TABEL 4 SASARAN STRATEGIS 1 MENINGKATNYA AKSESIBILITAS
LAYANAN TRANSPORTASI DARI DAN KE PROVINSI NTB .............................................. 24
TABEL 5 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN 1 ............................................................................. 24
TABEL 6 PENILAIAN TERMINAL TIPE B ...................................................................................... 25
TABEL 7 PENILAIAN PELABUHAN .............................................................................................. 26
TABEL 8 DATA SARANA ANGKUTAN ......................................................................................... 27
TABEL 9 SASARAN STRATEGIS 2 ............................................................................................... 28
TABEL 10 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN STRATEGIS 2 ........................................................... 28
TABEL 11 JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA TAHUN 2018 .............................................. 30
TABEL 12 SASARAN STRATEGIS 3 ............................................................................................... 31
TABEL 13 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN STRATEGIS 3 ........................................................... 31
TABEL 14 JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN LAUT TAHUN 2018 .................................................. 32
TABEL 15 SASARAN STRATEGIS KE 4 ........................................................................................... 33
TABEL 16 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN KE 4 ........................................................................ 33
TABEL 17 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA
TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018 .................................................................................... 37
TABEL 18 PERBANDINGAN REALISASI CAPAIAN KINERJA DENGAN RENSTRA ............................... 44
TABEL 19 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2018 ................................................................ 50
4
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI DISHUB TAHUN 2018 ............................................... 9
5
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2018, merupakan gambaran tentang capaian kinerja SKPD dalam melaksanakan
program dan kegiatan selama Tahun 2018 yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Dishub 2013 – 2018.
Sesuai dengan Renstra Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013-2018, dimana pada
tahun 2018 ini adalah tahun terakhir dari 5 tahap pembangunan Nusa Tenggara Barat. Dinas
Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menetapkan 5 (lima) program unggulan yang
tercantum dalam perjanjian kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis dari program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2018 secara fisik telah mencapai 100% dan secara keuangan 92.05 %.
Hasil capaian kinerja tersebut, lebih memotivasi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara
Barat untuk terus meningkatkan kinerjanya guna memberikan kontribusi secara maksimal
terhadap program kerja Gubernur Nusa Tenggara Barat. Dalam hal ini, program – program yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Program tersebut terdiri
dari Program Rutin Kesekretariatan dan Program pada Urusan Perhubungan.
Terdapat 4 Sasaran Strategis dengan 5 indikator kinerja yang ditarget pada Dinas
Perhubungan Provinsi NTB pada tahun 2018. Sasaran yang harus dicapai tersebut adalah:
1. Meningkatnya aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke Provinsi NTB
2. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara
3. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan laut
4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman
Seluruh sasaran-sasaran dengan indikator yang ditetapkan diatas dapat dicapai dengan
progress fisik kegiatan mencapai 100 %, Didalam pelaksanaan program dan kegiatan tentu
terdapat hambatan dan halangan tetapi tantangan tersebut dapat diselesaikan dimana hal ini
dapat dibuktikan dengan tercapainya Indikator RPJMD yang diamanahkan kepada Dinas
Perhubungan pada indikator ke 29 yaitu jumlah penumpang Angkutan Udara dan Angkutan
Laut. Taget jumlah penumpang angkutan udara dalam RPJMD tahun 2018 sebanyak
3.626.000 orang dimana terealisasi sejumlah 4.205.496 orang, begitu juga dengan angkutan
laut meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang dari tahun sebelumnya sebanyak
1.327.229 orang menjadi 950.088 orang karena imbas langsung dari terjadinya rangkaian
gempa bumi sepanjang bulan Agustus 2018 meskipun begitu capaian jumlah penumpang
laut masih jauh melewati target RPJMD sejumlah 227.502 orang.
6
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Gambaran Umum Dinas Perhubungan sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang memotori
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana dibidang Perhubungan, senantiasa
mengupayakan berbagai program pembangunan untuk mengakomodir kebutuhan
masyarakat akan Pelayanan Jasa Transportasi. Terbaginya peranan pemerintah dalam
melaksanakan urusan perhubungan yang terdapat dalam UU 23 tahun 2014 tentang
otonomi daerah merupakan tantangan tersendiri didalam penetapan kebijakan bidang
transportasi. Koordinasi secara periodik dan kontinyu terus dilaksanakan baik secara
vertikal kelembagaan maupun melalui pemerintah daerah masing - masing
Kabupaten/Kota.
Pembangunan beberapa infrastruktur transportasi yang terdiri dari Bidang
Transportasi Darat, Trasportasi Laut dan Trasportasi Udara baik melalui anggaran APBN
maupun APBD adalah sebagai bentuk perwujudan dari perhatian pemerintah terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat dan terpenuhinya kebutuhan
akan pelayanan trasportasi yang memadai. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam
pelaksanaan program pembangunan daerah di bidang perhubungan, Dinas Perhubungan
berkewajiban memberikan laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan
Penetapan Kinerja yang dibuat pada awal tahun 2018.
I.2. Visi dan Misi Organisasi Untuk mendukung pembangunan daerah, Dinas Perhubungan Provinsi Nusa
Tenggara Barat menyelaraskan visi dan misinya sesuai dengan tujuan pembangunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam Perda Nomor :2 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 – 2018 yaitu :
Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018, adalah :
“Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya,
Berdayasaing dan Sejahtera”dengan Misi :
1. Mempercepat Perwujudan Masyarakat yang Berkarakter;
2. Mengembangkan Budaya dan Kearifan Lokal untuk Pembangunan;
3. Melanjutkan Ikhtiar Reformasi Birokrasi yang Bersih dan Melayani, Penegakan
Hukum yang Berkeadilan, dan Memantapkan Stabilitas Keamanan;
4. Meningkatkan Mutu Sumberdaya Manusia yang Berdayasaing
5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan, dan
Mengembangkan Keunggulan Daerah;
7
6. Melanjutkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas antar Wilayah
Berbasis Tata Ruang;
7. Memantapkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.
Adapun visi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :
“Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal”
Sedangkan Misi nya adalah:
1. Meningkatkan Kapasitas Aparatur dan Kinerja Dinas Perhubungan;
2. Menyediakan Sarana dan Prasarana Perhubungan yang Memadai;
3. Meningkatkan Konektifitas, Keamanan, Keselamatan dan Ketertiban Transportasi.
I.3. Struktur Organisasi Dalam mejalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas Perhubungan Provinsi Nusa
Tenggara Barat sepanjang Tahun Anggaran 2018 didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memiliki kualitas cukup memadai di bidangnya, peningkatan kualitas tersebut
juga tetap dilakukan untuk mengimbangi pengetahuan pegawai dengan perkembangan
teknologi.
Sampai dengan bulan Desember 2018 terdapat 90 orang pegawai yang terdiri dari 65
orang PNS, 6 orang berstatus CPNS, 22 orang CPNS dalam status pemberkasan dan 3
orang PTT dengan perincian 65 pegawai laki-laki dan 25 pegawai perempuan,yang terbagi
dalam 4 golongan yaitu :
- Golongan IV : 5 orang
- Golongan III : 45 orang
- Golongan II : 39 orang
- Golongan I : 1 orang
- PTT : 3 orang
Sedangkan pejabat stuktural terdiri dari :
- Pejabat Eselon II : 1 orang
- Pejabat Eselon III : 4 orang
- Pejabat Eselon IV : 16 orang
- Staf Lainnya (ASN) : 64 orang
- Pejabat Fungsional : 2 orang
- Pegawai Tidak Tetap/PTT : 3 orang
Berdasarkan latar belakang pendidikan
- Pasca Sarjana (S2) : 5 orang
- Sarjana (S1) : 36 orang
8
- Diploma III : 23 orang
- SMU/SMK : 25 orang
- SLTP : 1 orang
Adapun struktur organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum
3. Bidang Angkutan Darat
a. Seksi Sarana Prasarana Transportasi
b. Seksi Pengendalian Angkutan Darat
c. Seksi Keselamatan
4. Bidang Perhubungan Laut dan Udara
a. Seksi Angkutan Perairan
b. Seksi Kepelabuhan
c. Seksi Manajemen dan Keselamatan Transportasi Laut dan Udara
5. Bidang Pengelolaan Terminal
a. Seksi Perencanaan Terminal
b. Seksi Operasional Terminal
c. Seksi Pengawasan Terminal
Disamping jabatan struktural terdapat juga jabatan fungsional,yaitu :
1. Jabatan Fungsional Pranata Komputer
2. Jabatan Fungsional Arsiparis
9
Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI DISHUB TAHUN 2018
I.4 Kondisi Sektor Perhubungan Kondisi perkembangan Transportasi Angkutan Darat dan Angkutan Penyeberangan di
wilayah NTB tidak lepas dari faktor pendanaan, dimana pendanaaan suatu kegiatan dapat
menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut, disamping didukung oleh perencanaan yang
sistematis dan terintegrasi. Pengembangan Transportasi Angkutan Darat maupun
Angkutan Penyeberangan di wilayah NTB diarahkan guna meningkatkan konektivitas
antar moda transportasi baik transportasi darat, laut dan udara, sehingga dengan sinergitas
dari sistem jaringan angkutan dapat terwujud dan pelayanan kepada masyarakat dapat
terpenuhi dengan lancar, aman, nyaman dan tepat waktu. Untuk melayani kebutuhan
masyarakat akan transportasi, maka harus didukung dengan sarana dan prasarana
transportasi yang cukup, layak dan memadai.
I.4.1. Transportasi Darat dan Penyeberangan
a. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) :
Pelayanan Angkutan umum yang melayani wilayah perkotaan khususnya yang
melayani Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, yang melayani angkutan Orang dan barang di 10
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi NTB yang terdiri dari 59 Jaringan trayek
sesuai dengan Keputusan Gubernur No . 137 Tahun 1999, Angkutan Umum
Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) tidak berbeda halnya dengan angkutan
umum lainnya, merupakan kebutuhan masyarakat perkotaan yang memiliki
kepentingan tujuan perjalanan di kota lain diluar kota tempat tinggalnya. Selain
10
itu, angkutan AKDP ini juga difungsikan untuk menekan penggunaan angkutan
pribadi yang tidak menjadi efektif dan efisien mengingat jarak perjalanan yang
panjang, terlebih lagi dengan adanya peningkatan upaya pelayanannya, AKDP
menjadi pilihan yang lebih tepat dalam melakukan perjalanan. Selain itu
angkutan AKDP dapat juga sebagai pengumpul dan penyebar (Hub and Spoke)
dari Angkutan Perkotaan maupun pedesaan dalam mendukung proses laju
perekonomian suatu wilayah dalam satu lingkup Provinsi, baik wilayah
pedesaan maupun wilayah perkotaan. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)
yang berijin yang beroperasi di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018
berjumlah 489 unit dengan berbagai lintasan trayek pada 10 Kabupaten/Kota.
b. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) :
Untuk melayani masyarakat yang ingin berpergian keluar kota di luar Provinsi
NTB, masyarakat diberikan layanan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP)
yang melayani lintasan antar Provinsi antara lain Provinsi, NTB, Bali dan
beberapa Provinsi di Pulau Jawa.Peranan dari Angkutan tersebut sangat penting
guna meningkatkan mobilitas angkutan orang dan jasa yang ada di NTB.
Armada/bus Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi di
Nusa Tenggara Barat melayani dengan rute/trayek menuju Denpasar, Surabaya,
Malang, Semarang, Jogjakarta dan Jakarta.
c. Angkutan Pemadu Moda :
Angkutan Pemadu Moda yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat
melayani Lombok Internasional Airport (LIA) dengan beberapa simpul
bangkitan yaitu LIA-Senggigi, LIA-Mataram, dan LIA-Selong. Keberadaan
angkutan ini dari hari ke hari keberadaanya semakin diminati oleh masyarakat
karena memberikan kepastian pelayanan yang cukup nyaman, jadwal yang
teratur dan tarif yang terjangkau. Sampai dengan akhir tahun 2018 terdapat 21
unit angkutan pemadu moda yang melayani angkutan ke LIA
d. Angkutan Taksi :
Angkutan Taksi yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat antar lain
terdiri dari beberapa pengusaha lokal dan pengusaha dari luar daerah (nasional)
antara lain perusahaan Taksi Blue Bird dan Express Group yang merupakan
perusahaan besar yang mempunyai cabang di beberapa daerah di seluruh
Indonesia. Sampai dengan tahun 2018 ini, total ada 512 unit taksi yang
beroperasi di Provinsi NTB.
e. Angkutan Pariwisata :
Selain beberapa Angkutan Umum, ada beberapa moda transportasi yang sering
digunakan di wilayah Provinsi NTB khususnya di daerah Pariwisata, karena
11
Provinsi NTB merupakan daerah destinasi wisata dan merupakan salah satu
pintu gerbang pariwisata di Indonesia maka Angkutan Pariwisata yang
berkembang dan menjadi andalan bagi para wisatawan untuk melakukan
perjalanan ke daerah-daerah pariwisata antara lain Pantai Senggigi, Gili
Trawangan, Kute, Tanjung Ann dan beberapa tempat wisata baik di Pulau
Lombok maupun di Pulau Sumbawa. adapun Perusahaan Angkutan Pariwisata
yang beroperasi di wilayah Provinsi NTB berjumlah 52 unit.
f. Angkutan Antar Jemput :
Angkutan lain yang melayani lintasan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yaitu
Angkutan Antar Jemput yang beroperasi melayani Mataram - Sumbawa Besar,
Ada 4 perusahaan Angkutan Antar Jemput yang beroperasi di wilayah Pulau
Lombok dan Sumbawa yaitu Pancasari, Sumbawa Utama, Tiara Mas dan Titian
Mas dengan 31 unit armada.
g. Angkutan Sewa
Di wilayah Provinsi NTB ada 85 unit Angkutan Sewa berijin yang melayani
baik untuk para wisatawan yang berwisata di pulau Lombok maupun orang –
orang yang melakukan kegiatan baik kegiatan Dinas maupun perusahaan.
h. Angkutan Sewa Khusus/Online
Berkembangnya teknologi informasi telah melahirkan inovasi di sektor
transportasi. Inovasi ini menyebabkan terjadinya diseupsi atau gangguan pada
angkutan konvensional yang ada. Untuk mengatasai hal tersebut maka kepada
penyelenggara Angkutan Sewa Khusus diminta untuk mendaftarkan
angkutannya sesuai denga Revisi Perda No 6 tahun 2018 tentang
penyelenggaraan perhubungan. Pada tahun 2018 telah terdaftar sebanyak 39
unit mobil angkutan sewa khusus.
i. Angkutan Perintis :
Untuk melayani beberapa daerah yang terpencil dan terisolir diperlukan
angkutan transportasi yang mampu melayani daerah yang belum terjangkau
oleh transportasi sehingga untuk melakukan pemerataan kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan segala bidang yang berada di derah terpencil
diperlukan moda trasportasi yang memadai dan secara teratur melayani
penumpang dan barang untuk dibawa dari dan ke beberapa daerah terpencil
tersebut. Angkutan Perintis Antar Kota (Daerah Terpencil) Angkutan perintis
yang melayani daerah terpencil di wilayah Provinsi NTB antara lain berada di
Pulau Sumbawa dan di Pulau Lombok yang belum terlayani oleh Angkutan
AKDP maupun Angkutan Pedesaan sehingga melalui Anggaran Kementerian
Perhubungan telah dilakukan pelaksanaan Subsidi Operasi Angkutan Perintis
ke pulau Sumbawa dan pulau Lombok.
12
j. Angkutan Massal Perkotaan/Bus Rapid Transit (BRT)
Pada tahun 2018 telah ditetapkan 1 (satu) koridor pengoperasian BRT Koridor
ini dikembangkan untuk melayani masyarakat khususnya siswa/pelajar.
Beroperasinya BRT ini diharapkan untuk membiasakan siswa untuk bisa
menggunakan angkutan umum. Beroperasinya BRT ini juga merupakan salah
satu bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan transportasi yang
layak, aman, nyaman dan berkepastian.
I.4.2. Sarana Transportasi Penyeberangan :
a. Pelabuhan Penyeberangan Lembar :
Pelabuhan Penyeberangan Lembar yang berada di Provinsi NTB merupakan
salah satu pelabuhan penghubung antara Pulau Lombok dan Pulau Bali.
Lintasan ini merupakan lintasan komersil di kelola oleh PT. ASDP dimana
pengawasan dan pengaturannya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Pelabuhan penyeberangan Lembar menjadi pintu masuk Provinsi NTB dari
wilayah barat, dikembangkan untuk melayani angkutan barang maupun orang.
Pelabuhan ini berlokasi di Kabupaten Lombok Barat.
b. Pelabuhan Penyeberangan Kayangan – Pototano :
Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan Penyeberangan lintasan antar pulau yang
masuk dalam Provinsi NTB. Pelabuhan ini menghubungkan antara Pulau
Lombok dan Pulau Sumbawa. Penyelenggaraan pelabuhan dilakukan oleh
PT.ASDP Kayangan-Pototano sementara fungsi pemerintahan dan
pengaturannya dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan Provinsi NTB.
Lintasan ini merupakan lintasan strategis yang menghubungkan kedua pulau
karenanya kelancaran arus penumpang dan barang yang melalui pelabuhan ini
harus selalu terjaga kelancarannya.
c. Pelabuhan Penyeberangan Sape :
Pelabuhan ini melayani 2 lintasan antara lain Lintasan Sape -Waikelo dan
lintasan Sape – Labuan Bajo. Pelabuhan Penyebrangan Sape menjadi pintu
masuk NTB dari wilayah timur. Pelabuhan ini dikembangkan menjadi pintu
masuk ke arah Pulau Komodo yang juga merupakan salah satu kunjungan
wisata di dunia sehingga peranan pelabuhan ini sangat penting dalam melayani
mobilitas barang dan penumpang serta kendaraan yang menuju ke wilayah
timur Indonesia.
I.5. Prasarana Angkutan Darat a. Fasilitas Keselamatan Jalan :
13
Guna mengatasi permasalahan kaitannya dengan keselamatan jalan dalam
upaya menanggulangi kecelakaan lalu lintas, Dinas Perhubungan Provinsi
Nusa Tenggara Barat membangun infrastruktur Fasilitas Keselamatan Jalan
baik dari anggaran APBD Provinsi maupun APBN Kementerian Perhubungan
yang antara lain terdiri dari :Rambu, Marka, Pagar Pengaman Jalan,Traffic
Light dan Warning Light.
b. Terminal :
Terdapat beberapa Terminal Bus yang terdiri dari beberapa Type Terminal
antara Lain Terminal Type A, Type B, Type C yang tersebar di 10
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi NTB.Terminal tersebut digunakan baik
untuk bus AKDP, AKAP juga untuk angkutan umum dan angkutan pedesaan.
Terminal bus merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan inter dan/atau antar
moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum. Prasarana terminal penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Nusa Tenggara Barat sebanyak 20
terminal, yang terdiri dari 3 (tiga) terminal tipe A, 4 (empat) terminal tipe B,
13 (dua belas) terminal tipe C. Dalam UU 23 tahun 2014 Kewenangan
pengelolaan terminal penumpang yang semula berada pada kewenagan
Pemerintah Kab/Kota dialihkan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini
Kementerian Perhubungan untuk terminal Tipe A, sementara untuk terminal
tipe B dialihkan kewenangannya ke Pemerintah Provinsi sementara untuk
terminal Tipe C tetap dikelola Pemerintah Kab/Kota.
c. Jembatan Timbang :
Terdapat 2 (dua) unit Jembatan Timbang yang beroperasi saat ini yaitu
Jembatan Timbang Bertais dan Jembatan Timbang Pototano. Kegunaan dari
jembatan timbang ini yaitu untuk mengontrol dan pengawasan terhadap
angkutan barang yang masuk dan keluar Provinsi NTB, guna pengawasan
terhadap Tonase Kendaraan yang melebihi batas berat yang telah ditentukan.
Sesuai dengan UU 23 tahun 2014 kewenangan pengelolaan jembatan timbang
sejak 2017 di alihkan dari pemerintah provinsi NTB ke Kementerian
Perhubungan RI.
d. Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) :
Pengujian kendaraan bermotor (PKB) yang berada di Provinsi NTB disebut
juga Uji KIR adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-
bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelandan kendaraan
khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.
Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor di Unit PKB masing-masing
Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dimana pemeriksaan
14
dilakukan oleh Penguji yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
pemerintah, bagi kendaraan yang memenuhi kelaikan akan disahkan oleh
pejabat yang ditunjuk akan diberi tanda uji. Adapun jumlah pengujian
kendaraan bermotor di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beroperasi pada
tahun 2018 sebanyak masing-masing 9 unit.
I.6. Transportasi Laut Jaringan pelayanan Transportasi Laut berupa pelabuhan, dan mengacu Peraturan
Kemenhub No. KP 901 Tahun 2016 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional
(RIPN), dimana terdapat 5 (lima) Pelabuhan Pengumpul, 4 (empat) Pelabuhan
Regional dan 17 (tujuh belas) Pelabuhan Lokal yang berada di Provinsi NTB,
yaitu:
a. Pelabuhan Pengumpul
Berfungsi melayani kegiatan dan alih muat penumpang dan barang nasional,
mampu menangani semi kontainer dengan volume kegiatan bongkar muat
- Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat;
- Pelabuhan Badas di Kabupaten Sumbawa;
- Pelabuhan Bima di Kota Bima.
- Pelabuhan Labuan Lombok di Kabupaten Lombok Timur;
- Pelabuhan Benete di Kabupaten Sumbawa Barat;
b. Pelabuhan Pengumpan Regional
Berfungsi melayani kegiatan Angkutan Laut dalam jumlah kecil dengan
jangkauan pelayanan antar Kab/Kota, yang termasuk Pelabuhan Regional
antara lain :
- Pelabuhan Pemenang/Tanjung di Kabupaten Lombok Bara;,
- Pelabuhan Carik di Kabupaten Lombok Utara;
- Pelabuhan Waworada di Kabupaten Bima;
- Pelabuhan Sape (Angkutan Laut dan Angkutan Penyeberangan) di
Kabupaten Bima.
c. Pelabuhan Lokal :
Berfungsi melayani kegiatan Angkutan Laut dalam jumlah kecil dengan
jangkauan pelayanan antar kecamatan dalam Kab/Kota, yang termasuk
Pelabuhan Lokal antara lain:
Pelabuhan Kempo di Kabupaten Dompu;
Pelabuhan Ampenan (tarsus) di Kota Mataram;
Pelabuhan Labuan Haji di Lombok timur;
Pelabuhan Alas di Sumbawa;
Pelabuhan Jeranjang (tarsus) di Lombok Barat;
15
Pelabuhan Senggigi di Kabupaten Lombok Barat;
Pelabuhan Teluk Awang (perikanan) di Lombok Barat;
Pelabuhan Tawun di Lombok Barat;
Pelabuhan Tanjung Luar di Lombok Timur;
Pelabuhan Telong-elong di Lombok Timur;
Pelabuhan Kartasari (tarsus) di Sumbawa;
Pelabuhan Labangka di Sumbawa;
Pelabuhan Jambu (pelra) di Sumbawa;
Pelabuhan pulau Moyo di Sumbawa;
Pelabuhan Labuan Lalar di Kabupaten Sumbawa;
Transportasi laut di Provinsi Nusa Tenggara Barat selain melayani angkutan barang
dan orang secara Liner (terjadwal) dan Tramper (Tidak Berjadwal).
I.7. Transportasi Udara Transportasi udara sebagai salah satu simpul jasa distribusi angkutan udara yang
mendukung arus pergerakan orang dan barang untuk mendukung kegiatan
perekonomian dan wisata terdapat 3 (tiga) Bandara yang beroperasi di Provinsi
NTB, 1 (satu) Bandara dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
hal ini PT. Angkasa Pura I(Persero) yaitu : Lombok International airport (LIA) di
Kabupaten Lombok Tengah. Dua Bandara lainnya yaitu Bandara Sultan M.
Kaharuddin di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa dan Bandara Sultan M.
Salahuddin Bima di Kabupaten Bima, merupakan bandara domestik yang dikelola
oleh UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Disamping itu terdapat 1 (satu)
bandara khusus berupa “air strip/water base” di Benete, Kabupaten Sumbawa Barat
yang dioperasikan oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT).
a. Lombok International Airport (LIA) :
Terdapat 12 (duabelas) Rute Penerbangan Domestik berjadwal yang dilayani
melalui LIA :
1. Lombok – Jakarta (LOP – CGK) dan (LOP – HLP) dengan menggunakan
3 (tiga) Maskapai:
- Garuda Indonesia
- Lion Mentari Air
- Batik Air Indonesia
2. Lombok – Yogyakarta (LOP – JOG) yang dilayani oleh 1 (satu) maskapai:
- Lion Mentari Air
3. Lombok – Surabaya (LOP – SUB) dilayani oleh 3 (tiga) Maskapai:
- Garuda Indonesia
- Citilink Indonesia
16
- Lion Mentari Air
4. Lombok – Denpasar (LOP – DPS) dilayani oleh 3 (tiga) Maskapai :
- Garuda Indonesia
- Wings Air Abadi
- Lion Mentari Air
5. Lombok – Sumbawa (LOP – SWQ) dilayani menggunakan 2 (dua)
Maskapai :
- Garuda Indonesia
- Wings Air Abadi
6. Lombok – Bima (LOP – BMU) dengan menggunakan 2 (dua) Maskapai :
- Garuda Indonesia
- Wings Air Abadi
- NAM Air
7. Lombok – Makassar (LOP – UPG) dengan menggunakan 2 (dua)
Maskapai :
- Garuda Indonesia
- Lion Mentari Air
8. Lombok – Bandung (LOP-BDG) dengan menggunakan 1 (satu) Maskapai :
- Lion Mentari Air
9. Lombok – Semarang (LOP –SRG) dengan menggunakan 1 (satu)
Maskapai
- Wings Air Abadi
10. Lombok – Banjarmasin (LOP- BDJ ) dengan menggunakan 1 (satu)
maskapai
- Lion Mentari Air
11. Lombok – Kupang ( LOP - KOE) dengan menggunakan 1 (satu) maskapai
- Wings Air Abadi
12. Lombok – Benete dengan menggunakan 1 (satu) maskapai
- Travira Air
Sedangkan untuk rute Penerbangan Internasional yang dilayani melalui LIA,
terdapat 2 (dua) destinasi yaitu :
1. Lombok – Singapura (LOP – SIN) dengan menggunakan Maskapai Silk
Air
2. Lombok – Kuala Lumpur (LOP – KUL) dengan menggunakan Maskapai
Air Asia Berhad
a. Bandar Udara Sultan M. Kaharuddin Sumbawa Besar :
17
Rute Penerbangan Domestik yang dilayani melalui Bandara Sultan M.
Kaharuddin Sumbawa hanya menuju Lombok dan Denpasar dengan
menggunakan 2 (dua) Maskapai:
Garuda Indonesia
Wings Air
b. Bandar Udara Sultan M. Salahuddin Bima
Terdapat 3 Rute Penerbangan Domestik yang dilayani melalui Bandara Sultan
M. Salahuddin Bima menuju 3 destinasi yaitu :
- Bima – Lombok dengan menggunakan 3 (tiga) maskapai
Garuda Indonesia
Wings Air
NAM air
- Bima – Denpasar dengan menggunakan 2 (dua) maskapai
Garuda Indonesia
Wings Air
- Bima – Labuhan Bajo menggunakan 1 (satu) Maskapai
Susi Air
I.8. Issu Strategis
Beberapa isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan
Provinsi NTB tergambar dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1 Isu- Isu Strategis Dalam Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD
No.
Bidang
Masalah
Issu
1. Perhubungan Darat 1. Masih tebatasnya Pelayanan
Sarana dan Prasaran Trasportasi Darat dalam rangka Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat guna Pengembangan Konektivitas Antar Wilayah
2. Masih kurangnya SDM Terutama PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)
3. Masih Terbatasnya Fasilitas Kelengkapan Jalan.
1. Rendahnya pelayanan angkutan umum (Publik Transport)
2. Perkembangan teknologi informasi pada sektor transportasi berpengaruh pada transportasi konvensional
3. Rendahnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Keselamatan dan Keamanan Transportasi.
2. Perhubungan Laut 1. Masih terbatasnya Pelayanan 1. Terbatasnya
18
No.
Bidang
Masalah
Issu
Sarana dan Prasaran Trasportasi Laut dalam rangka Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat guna Pengembangan Konektivitas Antar Wilayah
2. Masih terdapatnya Daerah yang belum Terlayani Sarana Trasportasi Laut Secara Optimal
3. Masih kurangnya SDM Teknis di Bidang Perhubungan Laut.
konektivitas Transportasi Laut.
3. Perhubungan Udara 1. Terbatasnya kewenangan pemerintah provinsi dalam urusan angkutan udara dalam UU 23 tahun 2014
1.Penegasan kewenangan pemerintah daerah dalam hal angkutan udara sesuai diamanatkan dalam UU no 1 tahun 2009 tentang penerbangan dalam Revisi Perda Penyelenggaraan Perhubungan yang di buat pada tahun 2018
19
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Kinerja Perencanaan program dan kegiatan strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat terangkum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018. Dimana program yang telah
ditentukan merupakan program – program unggulan dan menjadi prioritas SKPD sesuai
dengan tujuan pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam RPJMD 2013-2018 Dinas Perhubungan memiliki tugas untuk mendukung misi ke 6
yaitu melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah
berbasis tata ruang dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas
infrastruktur antar kawasan antar kota dan antar wilayah. Sasaran-sasaran yang dituju
disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu:
1. Terwujudnya rencana pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang berkualitas
2. Meningkatnya penumpang angkutan udara dan laut
Untuk itu Dinas Perhubungan dalam rangka memenuhi misi,tujuan dan sasaran tersebut,
pada tahun 2018 telah memprogramkan kegiatan :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
7. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
8. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
9. Program Pengembangan Transportasi Udara;
10. Program Pengembangan Transportasi Laut;
II.2 Perjanjian Kinerja Dalam rangka melaksanakan program/kegiatan maka dilakukan perjanjian kinerja
(PK) yang merupakan dokumen penugasan dari pimpinan yang lebih tinggi kepada
pimpinan yang lebih rendah (PK eselon II, PK eselon III & PK eselon IV). Perjanjian
kinerja Dinas Perhubungan tahun 2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang
petunjuk teknis perjanjian kinerja,pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan
20
instansi pemerintah yang memuat capaian kinerja pelaksanaan program sesuai tugas pokok
dan fungsi dinas dengan mengacu pada rencana strategis dinas.
Perjanjian kinerja disusun berdasarkan indikator kinerja dan sasaran startegis yang
ditetapkan untuk Dinas Perhubungan. Dengan adanya Perjanjian kinerja ini maka akan
menjadi alat untuk memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi program/kegiatan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Tabel 2 Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya aksesibilitas
layanan transportasi dari dan ke Provinsi NTB
1. Persentase prasarana transportasi dalam kondisi baik
2. Persentase sarana transportasi dalam kondisi baik
62 %
75 %
2. Meningkatnya Jumlah Penumpang Angkutan Udara
1. Jumlah Penumpang Angkutan Udara
3.626.000 Orang
3. Meningkatnya Jumlah Penumpang Angkutan Laut
1. Jumlah Penumpang Angkutan Laut
227.502 Orang
4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman
1. Indeks Fatalitas 4,38 %
21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu SKPD memiliki
tugas untuk membantu Kepala Daerah dengan tugas pokok dan fungsi menjalankan
sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pelayanan transportasi dan pelayanan
komunikasi kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Mewujudkan Masyarakat Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera“. Visi
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 di
wujudkan melalui 7 (tujuh) misi pembangunan sebagai berikut :
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter,
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan,
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum
yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan,
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing,
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, dan
mengembangkan keunggulan daerah,
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah
berbasis tata ruang,
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Dari misi tersebut yang sangat erat dengan sektor Perhubungan adalah misi ke-6. Dalam
mencapai Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan beberapa
program strategis yang berkaitan dengan ke-6 adalah sebagai berikut :
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
3. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
4. Program Pengembangan Transportasi Udara;
5. Program Pengembangan Transportasi Laut;
Program strategis tersebut sangat berpengaruh terhadap pembangunan bidang
Perhubungan, lebih jelas tergambar dalam tabel di bawah ini.
22
Tabel 3 Kebijakan Umum dan Program Prioritas Pembangunan Dinas Perhubungan
Provinsi Nusa Teggara Barat sesuai RPJMD 2013 – 2018
No. Misi/Sasaran Strategi dan
Arah Kebijakan
Kebijakan
Umum
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan Kondisi
Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MISI 6 MELANJUTKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS ANTAR WILAYAH BERBASIS
TATA RUANG B Terwujudnya
infrastruktur dasar yang mrata
Koordinasi, Konsultasi, Revitalisasi dan konstruksi Sarana Prasarana Wilayah yang diarahkan pada Sistem Perhubungan Udara, Sistem Perhubungan Darat, Sistem Perhubungan Laut, Sumber Air Baku dan Air Bersih, Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, Sanitasi dan Persampahan/Limbah sesuai Pengembangan Sistem Jaringan Infrastruktur dalam RTRW Provinsi NTB
Kerjasama Luar Negeri, Pemerintah dan Swasta
Sarana Prasarana Perhubungan Darat yang Dibangun
Halte : 0 Unit Marka : 0 m Rambu : 0 unit
Halte : 138 Unit Marka : 2.760 m Rambu : 276 unit
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Perhubungan
C Meningkatnya penumpang angkutan udara dan laut
Koordinasi, Regulasi, Konstruksi dan Fasilitasi System Jaringan Lokal, Nasional dan Internasional sesuai RTRW Provinsi NTB
Kerjasama Luar Negeri, Pemerintah dan Swasta
Terbangunnya Koridor Angkutan Masal/Mataram Metro (Koridor)
0 3 Peningkatan Pelayanan Angkutan
Perhubungan
Subsidi Operasi Angkutan Umum Masal (Koridor)
0 1
Terbentuknya Rute Pelayaran baru Aik Bari – Pulau Moyo sebagai Pendukung MP3EI Kawasan SAMOTA (Rute)
0 3
Terpeliharanya Lapangan Parkir Terminal
0 Overlay Terminal Wawo : 500 m2
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
0 Traffic :
23
No. Misi/Sasaran Strategi dan
Arah Kebijakan
Kebijakan
Umum
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan Kondisi
Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ginte Dompu, Terminal Wawo Kab. Bima, Lapangan Parkir Jembatan Timbang Pototano
8 unit 0 Guadrail
: 1000 m 0 Rambu :
400 buah 0 RPPJ
Portal : 9 unit
0 RPPJ : 250 unit
0 Marka : 1500 m
0 Paku Jalan : 3000 buah
0 PJU Solar Cell : 30 unit
Tersedianya Fasilitas Peralatan jalan di Ruas Jalan Provinsi NTB
Traffic : 25 unit
Trafic : 35 Unit
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Guadrail : 5000 m
Guadrail : 6000 m
Rmbu: 1.200 buah
Rmbu: 4000 buah
RPPJ : 50 unit
RPPJ : 200 unit
Marka : 600 m
Marka : 5000 m
Paku Jalan : 5000 buah
Paku Jalan : 7500 buah
Jumlah Kendaraan Angkutan Umum, Angkutan Taxi, Angkutan Pariwisata yang Memiliki Legalitas (Surat dan Kelengkapan Kelaikan Jalan)
Angkutan Umum : 300 unit
Angkutan Umum : 1500 unit
Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Angkutan Taxi : 600 Unit
Angkutan Taxi : 3000 Unit
Angkutan Pariwisata : 75 unit
Angkutan Pariwisata : 375 unit
Pengadaan Lahan dan Konstruksi Jembatan Timbang Lembar (Area)
0 1
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Jembatan timbang Bertais dan Pototano (system)
0 1
Jumlah Penumpang angkutan udara dan laut
Angkutan Udara (orang)
2.145.290 3.626.000 Program pengembangan transportasi udara
Perhubungan
24
No. Misi/Sasaran Strategi dan
Arah Kebijakan
Kebijakan
Umum
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan Kondisi
Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Angkutan
laut 125.794 227.502 Program
pengembangan Transportasi laut
Perhubungan
A.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
Analisis capaian kinerja adalah mengukur pencapaian visi yang ditetapkan dan dijabarkan
didalam misi selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan tujuan dan
sasaran, indikator kinerja dan program/kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut oleh
karena itu maka analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan sasaran yang
ditetapkan dengan dukungan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan Perjanjian Kinerja
(PK) Tahun 2018 Dinas Perhubungan Provinsi NTB melaksanakan 5 (lima) program untuk
mencapai 5 sasaran strategis yang telah ditetapkan.
I. Sasaran Strategis 1 adalah meningkatnya aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke
provinsi NTB dengan 2 (dua) indikator.
Tabel 4 Sasaran strategis 1 Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Transportasi Dari Dan Ke Provinsi NTB
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Meningkatnya
aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke provinsi NTB
1. Persentase prasarana transportasi dalam kondisi baik
2. Persentase sarana transportasi dalam kondisi baik
62 %
75 %
63.11%
78.48%
101.79% 104.64%
Untuk mendukung tercapainya sasaran yang tergambar dalam indikator kinerja maka di
tetapkan program dan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 5 Program Pendukung Sasaran 1
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung
Jawab
PAGU REALISASI %
63,578,600
62,080,000
97.64
1 Perencanaan Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan
Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan Terminal
63,578,600
62,080,000
97.64
Bid. Terminal
2 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
108,170,000
104,024,500
96.17
-
Pengendalian dan Pengawasan ketertiban terminal
108,170,000
104,024,500
96.17
Bid. Terminal
3 Program Pengembangan Transportasi Laut
45,000,000
42,522,800
94.50
25
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung
Jawab
PAGU REALISASI %
- Peningkatan/Pengembangan Kepelabuhan di NTB
45,000,000
42,522,800
94.50
Bid. Laut dan Udara
4 Program peningkatan pelayanan angkutan
205,859,700
154,721,450
75.16
-
Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan
165,859,700
117,801,450
71.02
Bid. Darat
-
Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan
40,000,000
36,920,000
92.30
Bid. Darat
Sasaran strategis 1 didukung oleh 4 program kegiatan dan 5 Kegiatan. Untuk mengukur
keberhasilan program dilihat dari 2 indikator yakni ketersediaan sarana dan prasarana
transportasi. Kondisi prasarana dihitung menggunakan kondisi pelabuhan laut dan terminal
penumpang. Indikator untuk terminal penumpang dihitung menggunakan hasil pengawasan
pelaksanaan kegiatan diterminal tipe B seperti data berikut:
Tabel 6 Penilaian Terminal Tipe B
Terminal Fasilitas utama Jalur
Keberangkatan/Kedata
ngan
Tempat Tunggu
Kendaraaan Umum
Kantor Ruang Tunggu
Penumpang
Loket Karcis/Papan
Informasi
Parkir Kendara
an
Kesimpulan (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 Renteng 70 60 70 70 0 70 56.67 KSB 70 70 80 70 70 70 71.67 Ginte 70 70 70 70 0 70 58.33 Rata-Rata 62.22
Keterangan:
0 Tidak ada 50 Ada
60-70 Berfungsi/Kondisi Kurang Baik
80-90 Berfungsi/kondisi sedang 100 berfungsi/kondisi baik
Sedangkan untuk kondisi prasarana dilihat dari hasil updating data-data pelabuhan yang ada di
NTB pada program pengembangan transportasi laut, kegiatan updating database pelabuhan. Untuk
kondisi pelabuhan ditampilkan sebagai berikut:
26
Tabel 7 Penilaian Pelabuhan
NO Pelabuhan Prasarana Jalan
Dermaga
Kolam Dan alur
Pelayaran
fasilitas bongkar
muat barang/penumpang
Tempat
Reparasi
Kapal
RIP Kesimpulan (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9.00 1 Lembar 90 100 90 90 80 100 91.67 2 Badas 90 100 80 90 0 100 76.67 3 Bima 90 100 80 90 0 100 76.67 4 Labuhan
Lombok 90 90 90 80 0 100 75.00
5 Pemenang 80 80 80 80 0 0 53.33 6 Sape 90 90 80 80 0 0 56.67 7 Benete 90 90 90 90 0 0 60.00 8 Calabai 60 80 90 90 0 100 70.00 9 Telong-
elong 60 50 80 60 0 0 41.67
10 Lalar 90 80 60 0 0 0 38.33 Rata-Rata 64.00
Keterangan:
0 Tidak ada 50 Ada
60-70 Berfungsi/Kondisi Kurang Baik
80-90 Berfungsi/kondisi sedang 100 berfungsi/kondisi baik
Secara rata-rata didapat skor kondisi terminal Tipe B di yang ada di NTB adalah 62.22 %
sementara untuk pelabuhan adalah 64 % jadi secara total rata-rata kondisi prasarana perhubungan
yang ada adalah 63.11 % atau melebihi target yang di tetapkan sebesar 62 %. Kegiatan lain untuk
mendukung indikator capaian strategis ke 1 adalah program pembangunan sarana dan prasarana
berupa program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan kegiatan perencanaan
peningkatan/pengembangan terminal dan program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
dengan kegiatan pengendalian dan pengawasan ketertiban terminal. Pada tahun 2018 terdapat 4
terminal tipe B yang ada yaitu terminal Tanjung, KLU, Terminal Renteng, Loteng, Terminal Tana
Mira, KSB dan Terminal Ginte, Dompu kegiatan utama pada pembangunan terminal adalah
pemasangan lampu pada terminal berupa lampu PJU dan lampu hanggar bus. Untuk terminal
tanjung tidak dilakukan penilaian karena lokasi terminal tersebut dijadikan sebagai rumah sakit
sementara untuk RS Tanjung sebagai akibat dari bencana gempa bumi sepanjang bulan Agustus
2018 yang melanda Lombok. Pada tahun ini seiring dengan disahkannya perda pengelolaan
terminal maka telah ditarik retribusi bagi pengguna terminal sebagai Penghasilan Asli Daerah
(PAD). Sedangkan indikator kondisi pelabuhan menggunakan updating data pelabuhan yang
27
didukung oleh program pengembangan transportasi laut dengan kegiatan
peningkatan/pengembangan kepelabuhan di NTB.
Indikator persentase sarana dalam kondisi baik dihitung dengan jumlah angkutan darat
yang beroperasi seperti AKDP, Bus Pariwisata, Angkutan Sewa, Angkutan Sewa Khusus,
Angkutan Taxi, Angkutan Antar Jemput dan Angkutan Pemadu Moda dimana kriterianya adalah
angkutan yang memiliki ijin/kartu pengawasan dibagi jumlah data angkutan yang ada.
Kepemilikan ijin/ kartu pengawasan mengindikasikan bahwa angkutan tersebut dalam kondisi
baik karena salah satu persyaratan untuk mendapatkan perpanjangan kartu pengawasan adalah
mewajibkan kepada pengusaha angkutan untuk memenuhi kriteria bahwa kendaraannya layak
jalan. Pada tahun 2018 terdapat tambahan pengawasan untuk angkutan khusus/online. Untuk
kewenangan angkutan pariwisata kewenangan telah diambil alih oleh Kementerian Perhubungan
akan tetapi berdasarkan revisi perubahan perda perhubungan khusus untuk angkutan pariwisata
yang hanya beroperasi di dalam wilayah provinsi NTB kewenangan tetap dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi. Pada tahun 2018 sarana transportasi darat yang sudah memiliki kartu
pengawas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8 Data Sarana Angkutan
No Jenis Angkutan Data Angkutan yang Ada
PENGAWASAN Persentase (%)
1 2 3 4 5 1 Taxi 735 512 69.66 2 Pariwisata 52 52 100.00 3 AKDP 560 489 87.32 4 Sewa 109 85 77.98 5 Antar Jemput 50 31 62.00 6 Pemandu Moda 21 21 100.00
7 Angkutan Sewa Khusus 39 39 100.00
Total 1566 1229 78.48
dengan demikian target yang ditetapkan sebesar 75% sarana transportasi yang baik bisa dilampaui
karena pada akhir tahun 2018 tercatat sebanyak 78.48 % angkutan yang ada di NTB telah
memiliki ijin pengawasan atau dalam kondisi baik. Selain itu untuk melaksanakan kewajiban
pemerintah untuk menyediakan angkutan publik yang layak maka pada BRT (Bus rapid Transit)
telah dioperasikan pada 1 koridor yang diprioritaskan untuk angkutan pelajar sehingga para
pelajar diharapkan terbiasa untuk menggunakan angkutan umum. Capain indikator untuk sarana
transportasi dalam kondisi baik dilaksanakan dengan program peningkatan pelayanan angkutan
dengan kegiatan pengawasan dan penertiban perijinan angkutan dan pelayanan angkutan
perkotaan.
28
II. Sasaran Ke 2 Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara
Tabel 9 Sasaran Strategis 2
No Sasaran strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara
1. Jumlah penumpang angkutan udara
3.626.000 orang
4.205.496orang 115.98
Untuk mendukung tercapainya sasaran yang tergambar dalam indikator kinerja maka di tetapkan
program dan kegiatan pengembangan transportasi udara dengan 1 kegiatan utama yakni
Peningkatan/Pengembangan Angkutan Udara se-NTB.
Tabel 10 Program Pendukung Sasaran Strategis 2
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab
PAGU REALISASI % Program Pengembangan Transportasi Udara
676,768,700 673,063,200
Bid. Perhubungan Laut dan Angkutan Udara
-
Peningkatan/Pengembangan Angkutan Udara se-NTB
676,768,700
673,063,200
99.45
Jumlah penumpang angkutan udara merupakan indikator utama yang menjadi tanggung
jawab Dinas Perhubungan dalam RPJMD 2013 – 2018. Untuk mencapai target tersebut dilakukan
melalui program pengembangan transportasi udara dengan kegiatan pengendalian dan
pengawasan angkutan udara se-NTB. Jumlah penumpang angkutan udara Tahun 2018 berjumlah
4.205.496 orang atau mencapai 115.98 persen dari target yang ditetapkan pada Tahun 2018 yakni
sebanyak 3.626.000 orang akan tetapi kenaikan jumlah penumpang angkutan udara jika
dibandingkan dengan tahun 2017 hanya 3.07 % dari jumlah penumpang tahun 2017 sebesar
4.080.124 orang, hal ini diakibatkan turunnya jumlah penumpang pasca gempa Lombok yang
terjadi sepanjang bulan Agustus 2018. Dari tiga bandara udara yang ada di Provinsi NTB,
Lombok International Airport (LIA) menyumbang 87.79 persen, sementara bandara Sultan M.
Salahuddin dan bandara Sultan M. Kaharuddin masing-masing hanya menyumbang 8,65 persen
dan 3,56 persen dari keseluruhan jumlah penumpang angkutan udara.
Tingginya kontribusi dari LIA salah satu penyebabnya adalah makin bertambahnya
konektivitas dengan adanya penerbangan langsung terutama untuk rute domestik. Pada tahun
2018 LIA telah melayani penerbangan langsung menuju 12 kota yaitu Jakarta, Bandung,
29
Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Kupang, Banjarmasin, Bima,
Sumbawa dan Benete. Sedangkan untuk rute internasional telah melayani dua rute yaitu
Kualalumpur, Malaysia dan Singapura. Konektivitas untuk dua bandara lainnya belum bisa
berkembang karena infrastruktur bandara belum ditingkatkan khususnya panjang runway bandara
guna memungkinkan pesawat berbadan besar bisa mendarat di kedua bandara tersebut. Untuk itu
pada tahun 2018 untuk bandara sultan kaharuddin telah membangun terminal penumpang baru
dan menambah panjang bandara menjadi 1850 m dari sebelumnya 1650 m sedangkan bandara
sultan salahuddin akan menyiapkan perpanjangan runway bandara mulai tahun 2019. Jumlah
penumpang angkutan udara tahun 2018 disajikan pada table berikut.
LKjIP Dishub Th. 2018 30
Tabel 11 Jumlah Penumpang Angkutan Udara Tahun 2018
Bulan Bandara LIA Bandara Sultan Kaharuddin
Bandara Sultan Salahuddin Penumpang Penumpang Penumpang Penumpang
Domestik Internasional Datang Berangkat Transit Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat
Januari 124,292 125,203 9,851 10,552 9,930 5,730 5,108 13,272 12,551 Februari 120,082 117,522 10,030 10,493 9,937 5,147 5,424 12,631 14,236
Maret 125,776 122,455 10,231 10,865 10,586 5,589 5,317 12,511 14,124 April 153,469 142,664 9,851 16,708 13,926 5,686 6,101 13,756 16,945 Mei 141,539 125,168 10,030 15,772 12,070 4,914 5,415 16,002 15,417 Juni 164,387 141,209 10,231 15,087 12,317 6,640 5,925 15,719 15,645 Juli 175,084 178,135 14,026 16,631 17,398 6,693 6,691 13,756 16,945
Agustus 172,897 178,351 10,030 16,278 16,082 6,435 6,480 16,002 15,417 September 149,424 149,569 14,901 11,126 10,969 7,811 8,722 15,516 18,702 Oktober 119,106 109,514 13,314 6,410 6,672 6,875 7,665 15,752 16,783
November 111,178 96,794 11,156 5,826 5,334 6,440 6,900 15,680 15,922 Desember 126,939 110,259 14,835 6,068 5,433 5,682 6,175 15,266 15,409
Total 1,684,173 1,596,843 138,486 141,816 130,654 73,642 75,923 175,863 188,096 Total Per Bandara
3,419,502 272,470 149,565 363,959
Total Penumpang
4,205,496
LKjIP Dishub Th. 2018
31
III. Sasaran strategis ke 3 adalah meningkatnya jumlah penumpang angkutan laut
Tabel 12 Sasaran Strategis 3
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Meningkatnya penumpang angkutan laut
1. Jumlah Penumpang Angkutan Laut
227.502 Orang
950.008 Orang
417.62 %
Untuk mendukung sasaran tersebut maka ditetapkan program pengembangan transportasi
laut dengan 3 kegiatan.
Tabel 13 Program Pendukung Sasaran Strategis 3
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung
Jawab
PAGU REALISASI % 1. Program Pengembangan
Transportasi Laut 251,805,100
243,090,800
96.54
Bid. Perhubungan Laut dan Angkutan Udara
-
Peningkatan/Pengembangan Keselamatan Pelayaran
199,800,000
193,676,000
96.93
-
Peningkatan/Pengembangan Angkutan Laut di NTB
52,005,100
49,414,800
95.02
Jumlah penumpang angkutan laut dihitung dari 5 (lima) pelabuhan laut di NTB yaitu
pelabuhan laut Lembar, pelabuhan laut Badas, pelabuhan laut Bima, pelabuhan Senggigi dan
pelabuhan Bangsal/Pemenang, dimana pada tahun 2018 tercatat sebanyak 950.088 orang, jumlah
ini melampaui target sebesar 417.61% dari target sebanyak 227.502 akan tetapi jika dibandingkan
dengan jumlah penumpang tahun 2017 maka terdapat penurunan sebesar -28,42 % dari jumlah
penumpang sebanyak 1.327.229 orang. Hal ini terjadi akibat bencana gempa Lombok yang terjadi
pada akhir Juli dan Agustus 2018 yang mempengaruhi arus kunjungan wisatawan ke pulau
lombok khususnya ke kawasan 3 gili. Turunnya jumlah penumpang angkutan laut yang
menggunakan kapal cepat dari Bali sangat berpengaruh karena pengguna kapal cepat yang menuju
kawasan 3 gili menyumbang 83,48% dari keseluruhan penumpang angkutan laut yang ada.
Penyumbang penumpang angkutan laut tertinggi kedua adalah penumpang yang melalui
Pelabuhan Bima yakni sebesar 9.16%, kemudian diikuti Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan
Senggigi masing-masing 5,09% dan 2,26%, sementara untuk pelabuhan Badas tidak tercatat
adanya penumpang angkutan laut yang menggunakan pelabuhan tersebut. Jumlah penumpang
angkutan laut disajikan pada table berikut.
LKjIP Dishub Th. 2018 32
Tabel 14 Jumlah Penumpang Angkutan Laut Tahun 2018
NO BULAN PELABUHAN
PEMENANG PELABUHAN
SENGGIGI PELABUHAN LEMBAR PELABUHAN BADAS PELABUHAN BIMA
DN LN DN LN DN LN
TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK
1 JANUARI 34,781 36,723 692 842 3,475 3,143 2,216 2,216 0 0 0 0 4 0 0 2 PEBRUARI 34,376 31,647 611 759 2,814 1,778 1,170 1,170 0 0 0 0 5,594 4,449 0 0 3 MARET 43,680 42,895 1,024 1,425 1,185 1,009 2,252 2,252 0 0 0 0 1,724 2,138 0 0 4 APRIL 47,507 48,514 1,376 1,456 601 249 0 0 0 0 2,801 1,401 0 0 5 MEI 57,003 55,924 1,507 1,819 578 536 1,412 1,417 0 0 0 0 3,121 3,466 0 0 6 JUNI 59,234 56,243 1,952 2,271 265 582 1,753 1,753 0 0 0 0 9,225 6,704 0 0 7 JULI 43,506 37,105 1,806 2,020 1,159 1,548 2 0 0 0 0 0 5,891 6,085 0 0 8 AGUSTUS 2,051 1,094 134 142 506 1,481 0 0 0 0 0 0 3,707 3,275 0 0 9 SEPTEMBE
R 14,307 12,565 127 140 3,637 2,037 0 0 0 0 0 0 2,702 3,799 0 0
10 OKTOBER 21,989 22,750 264 324 674 797 0 0 0 0 0 0 2,985 3,821 0 0 11 NOPEMBER 22,289 21,869 101 94 538 538 0 0 0 0 0 0 3,696 2,867 0 0 12 DESEMBER 24003 21,151 271 327 610 1,020 0 0 0 0 0 0 4,198 3,372 0 0 Total/pelabuhan 404,72
6 388,48
0 9,865 11,61
9 16,042 14,718 8,805 8,808 0 0 0 0 45,644 41,381 0 0
Total Penumpang 950,088
LKjIP Dishub Th. 2018 33
Dalam rangka mendukung capaian jumlah angkutan penumpang angkutan laut maka
dinas perhubungan melakukan beberapa kegiatan. 1. Kegiatan pemantauan operasional
kapal cepat dalam rangka mengantisipasi meningkatnya pengguna kapal cepat dari maka
Dinas Perhubungan bersama dengan stakeholder (Polairud, TNI AL, Pemda KLU dan
lainnya) membentuk tim pengawasan untuk menjamin keamanan dan keselamatan
penumpang kapal cepat. Tim ini memastikan kapal cepat yang beroperasi telah memenuhi
standar keselamatan yang sudah ditetapkan dan melakukan pendaratan pada fasilitas
pelabuhan yang ada dan bukan langsung menuju pantai di perairan 3 gili sehingga
kelestarian lingkungan yang ada di daerah gili matra tetap terjaga. 2. Kegiatan
peningkatan/pengembangan angkutan laut, kegiatan ini dilakukan dengan memonitor
pengembangan angkutan laut baik barang dan penumpang di pelabuhan yang ada di NTB.
IV. Sasaran strategis ke 4 terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman
Tabel 15 Sasaran Strategis ke 4
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman
Indeks Fatalitas 4.38 3,41 128%
Untuk mendukung sasaran ke 4 maka di tetapkan 3 buah program dengan 8 kegiatan
Tabel 16 Program Pendukung Sasaran ke 4
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab
PAGU REALISASI % 1. Perencanaan
Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan
366,775,000
329,023,400
89.71
Sekretariat
-
Penyusunan kebijakan, norma, standar dan prosedur bidang perhubungan
317,375,000
280,323,400
88.33
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
49,400,000
48,700,000
98.58
LKjIP Dishub Th. 2018 34
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab
PAGU REALISASI % 2. Program
peningkatan pelayanan angkutan
2,932,562,600
2,485,078,721
84.74
Bid. Angkutan Darat
-
Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
114,692,000
110,717,200
96.53
-
Pengamanan dan pengendalian arus lalu lintas
118,970,600
116,505,000
97.93
-
Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan
2,698,900,000
2,257,856,521
83.66
3.
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
1,336,160,800
1,271,684,176
95.17
Bid. Angkutan Darat
-
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan
1,160,510,400
1,116,804,276
96.23
-
Penyusunan informasi/database fasilitas keselamatan jalan
82,449,400
79,360,000
96.25
-
Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas
93,201,000
75,519,900
81.03
Indikator untuk sasaran strategis ke 4 adalah indeks fatalitas dimana didapat dari
jumlah kematian karena kecelakaan per 10.000 kendaraan yang ada. Data pada tahun 2018
menunjukkan bahwa terdapat 1673 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban
meninggal dunia mencapai 562 jiwa angka ini naik dari kejadian kecelakaan pada tahun
2017 sebanyak 1463 kejadian dengan korban meninggal dunia mencapai 473 jiwa. Jika
dilihat berdasarkan indeks fatalitas maka indeks fatalias pada tahun 2018 adalah sebesar
3.41 karena jumlah kendaraan yang ada di NTB sebanyak 1.646.647 unit. Capaian ini
melebihi dari target yang ditetapkan untuk indeks fatalitas yaitu 4.38. Semakin kecil Indeks
fatalitas maka semakin baik capaiannya.
Akan tetapi capaian tersebut jika dibandingkan dengan target pada tingkat nasional
yang tertuang dalam dokumen rencana umum nasional keselamatan jalan (RUNK) Jalan
2011 – 2035 yang merupakan dokumen perencanaan dalam mendukung pelaksanaan UU 22
tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan telah ditetapkan untuk periode 2016 –
LKjIP Dishub Th. 2018 35
2020 indeks fatalitas secara nasional sebesar 1.96. Untuk itu dinas perhubungan dalam
rangka mengurangi nilai indeks fatalitas maka difokuskan melalui melalui 3 buah program
dengan 8 buah kegiatan dimana kegiatan-kegiatan yang direncanakan fokus pada 5 hal yaitu
1. Penanganan prilaku manusia dimana hal ini dilakukan dengan pembinaan pengusaha
angkutan barang, pengusaha angkutan penumpang, pemilihan abdi yasa atau
sopir/pengemudi teladan, pemilihan pelajar pelopor keselamatan maupun kegiatan
sosialisasi keselamatan lalu lintas, semua kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk
memberikan pemahaman menggunakan kendaraan dijalan raya secara berkeselamatan
sehingga sehingga dengan selesainya mengikuti pelatihan atau sosialisasi diharapkan dapat
menambah pengetahuan peserta tentang keselamatan berkendara sehingga bisa
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penanganan kondisi kendaraan, setiap
kendaraan umum yang digunakan sebagai angkutan penumpang dan angkutan barang harus
telah dinyatakan laik jalan yang dibuktikan dengan lulus uji KIR. Kewenangan untuk
pengujian kendaraan bermotor memang berada pada Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota
akan tetapi Dinas Perhubungan Provinsi merupakan pembina bagi para penguji kendaraan
bermotor di Kab/Kota untuk itu dilakukan ramp check (periksaan/pengecekan) ditempat
secara langsung kondisi kendaraan angkutan umum di terminal penumpang terutama dalam
menghadapi hari-hari besar keagamaan 3. Penanganan perlengkapan jalan, salah satu upaya
untuk mengurangi kecelakaan adalah dengan menciptakan jalan berkeselamatan yaitu jalan
yang sudah dilengkapi dengan fasilitas keselamatan berupa rambu, marka dll sehingga
pengguna jalan mendapatkan informasi yang jelas tentang jalan yang dilaluinya. Dinas
perhubungan melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas jalan berupa
rambu, Rambu Petunjuk Pendahulu Jalan (RPPJ) dan marka jalan. 4. Pengendalian Arus
Lalu lintas, pengendalian dilakukan dengan memonitor kondisi lalu lintas jalan terutama
pada hari-hari besar, hal ini dilakukan karena pada hari-hari besar seperti Idul Fitri, Haji,
Natal dan Tahun Baru volume kendaraan dan pengguna transportasi publik meningkat
secara drastis sehingga peluang gangguan lalu lintas akan meningkat. Dinas Perhubungan
memberikan perhatian khusus dengan melakukan monitor yang melekat dan bekerjasama
dengan seluruh stakeholder yang mengurus masalah transportasi (Polisi, Jasa Raharja,
PT.ASDP, PT. Pelindo, PT.Angkasa Pura, Organda dll) demi kelancaran pengguna jasa
transportasi darat, laut maupun udara. 5. Manajemen Transportasi, Penanganan masalah
transportasi terutama untuk menurunkan tingkat kecelakaan dibutuhkan kerja lintas sektor
seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Raharja, Dinas PU dan tokoh-tokoh
masyarakat untuk itu dibentuk sebuah forum yang menyatukan semua stakeholder
perhubungan untuk memanajeman masalah transportasi. Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan
LKjIP Dishub Th. 2018 36
(FLLAJ) merupakan sebuah forum dari seluruh stakeholder yang menangani masalah
transportasi. Forum ini melakukan kegiatan berupa rapat bulanan dan rapat pengaduan utuk
membahas program kerja dan pengaduan masyarakat yang tentang masalah-masalah lalu
lintas baik pengaduan masyarakat yang melalui media massa maupun media elektronik.
Salah satu upaya untuk mempermudah masyarakat untuk menyampaikan keluhannya maka
Dinas Perhubungan melalui FLLAJ meluncurkan aplikasi PELOR MAS (Pelaporan Online
Transportasi Berbasis Masyarakat).
Aplikasi Pelor Mas merupakan sebuah aplikasi di smartphone berbasis Android.
Aplikasi ini dapat diunduh langsung melalui Google Play Store. Pelor Mas merupakan
program terobosan dari Dinas Perhubungan Provinsi NTB hal ini dilatarbelakangi oleh
semakin memasyarakatnya smartphone bahkan sebagian orang sudah menganggap
smartphone sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga Dinas Perhubungan berusaha
mempermudah dan memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan
tentang masalah-masalah dibidang transportasi melalui sebuah cara yang mudah, murah dan
praktis. Melalui aplikasi Pelor Mas masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan dan
pengaduannya dan para pengadu tersebut juga dapat mengetahui tindaklanjut dari
keluhannya. FLLAJ NTB dengan program-program penanganan jalan daerah telah
dijadikan sebagai Forum LLAJ rujukan atau percontohan di tingkat Nasional dalam masalah
penaganan jalan daerah untuk itu dibangun sebuah laboratorium pusat rujukan nasional
untuk penanganan jalan daerah.
Dalam memanajemen transportasi Dinas Perhubungan juga memperhatikan
pentingnya payung hukum dalam melaksanakan program dan kegiatannya untuk itu pada
tahun 2018 telah disahkan 2 (dua) buah perda yakni perda revisi perda penyelenggaraan
perhubungan dan perda pengelolaan terminal tipe B.
LKjIP Dishub Th. 2018 37
A.2 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018
Tabel 17 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018
No. Program Sasaran Program Kegiatan
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017 %
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 %
Uraian Target Realisasi Uraian Target Realisasi
1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan
Koordinasi dalam Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Dokumen Kesepakatan Hasil Koordinasi Berupa Usulan Program/Kegiatan Pembangunan Perhubungan.
1 Dokumen
Rp.171.900.000
1 Dokumen
Rp.161.704.500
100
94.07
-
-
-
-
-
-
-
-
Penyusunan Kebijakan , norma ,Standard an Prosedur bidang perhubungan
Penyusunan Pergub Andalalin, Naskah akademik Perubahan Perda Provinsi NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Naskah Akademik Raperda Penyelenggaraan terminal Tipe B, Naskah Akademik Raperda Fasilitas Keselamatan transportasi
3 dokumen
Rp. 234.479.000
4 dokumen
Rp. 217.372.900
133.33
92.70
Terlaksananya penyusunan Perda tentang perubahan Perda Provinsi NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Penyusunan Perda Pengelolaan Terminal Tipe B
2 dokumen
Rp.317.375.000
2 dokumen
Rp.280.323.400
100
88.33
LKjIP Dishub Th. 2018 38
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan se NTB.
1 Dokumen
Rp.47.818.367
1 Dokumen
Rp.46.993.000
100
98.27
Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur Perhubungan se NTB.
1 Dokumen
Rp.49.400.000
1 Dokumen
Rp.48.700.000
100
98.58
Perencanaan Peningkatan/Pengembangan terminal
Kajian Pengembangan Terminal Tipe B (Ginte dan Renteng)
2 dokumen
Rp. 197.000.000
2 dokumen
Rp. 194.645.743
100
98.80
Terlaksananya monitoring dan evaluasi Terminal Tipe B
1 Dokumen
Rp.63.578.600
1 Dokumen
Rp.62.080.000
100
97.64
2 Peningkatan pelayanan angkutan
Meningkatnya kualitas pelayanan angkutan umum bagi masyarakat
Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum
2 Kegiatan
Rp.128.776.500
1 kegiatan
(kegiatan survey load factor BRT
tidak dilaksanakan
karena BRT tidak beroperasi)
Rp. 55.026.105
- - - -
- - - - Terlaksananya operasional BRT
1 rute
Rp. 165.859.700
1 rute
Rp.117.801.450
100
71.02
LKjIP Dishub Th. 2018 39
Pengawasan dan penertiban Perijinan Angkutan
Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan (surat kelengkapan Kelaikan jalan)
AKDP : 340 unit, taxi : 610 unit, pariwisata
: 44 unit, Angkutan Sewa:
58 unit, Angkutan Antar
Jemput: 21 Unit, Angkutan
Pemandu Moda:17 Unit)
Rp.215.060.000
AKDP : 340 unit, taxi : 610 unit, pariwisata : 44 unit, Angkutan Sewa: 58 unit,
Angkutan Antar Jemput: 21 Unit,
Angkutan Pemandu
Moda:17 Unit)
Rp. 206.916.600
100
96.21
Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan (surat kelengkapan Kelaikan jalan)
1566 unit (AKDP : 560 unit, taxi :
735 unit, pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa: 109 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 50 unit,
Pemandu Moda:21 unit)
Rp.40.000.000
1229 unit (AKDP : 489 unit, taxi :
512 unit, pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa: 85 unit,
Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit,
Pemadu Moda: 21 unit)
Rp.36.920.000
78.48
92.30
Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
Pembinaan Sosialisasi terhadap pengusaha angkutan barang
50 orang
50 orang
100
Pembinaan Sosialisasi terhadap pengusaha angkutan barang
20 orang
20 orang
100
Pembinaan/sosialisasi terhadap pengusaha angkutan penumpang
50 orang 50 orang 100 Pembinaan/sosialisasi terhadap pengusaha angkutan penumpang
20 orang 20 orang 100
Pemilihan Abdi Yasa teladan tingkat provinsi NTB untuk mewakili NTB di tingkat Nasional
1orang
Rp. 233.013.600
2 orang
Rp.213.072.400
100
91.44
Awak Kendaraan Peserta pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan yg dipilih mewakili NTB di tingkat Nasional
1orang
Rp.114.692.000
2 orang
Rp.110.717.200
200
96.53
LKjIP Dishub Th. 2018 40
Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas
Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.110.865.000
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.110.724.500
100
99,87
Terlaksananya Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas Pada hari-hari besar tertentu (Lebaran, Haji, Natal dan Tahun Baru)
3 kali/tahun
Rp.118.970.600
3 kali/tahun
Rp.116.505.000
100
97.93
Pengembangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Forum lalu Lintas Angkutan Jalan dan sosialisasi forum lalu lintas angkutan jalan
1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali) Rp. 1.269.916.000
1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali) Rp.1.165.751.335
100 91.80
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali)
Rp.2.568.738.000
1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali)
Rp.2.257.856.521
100
87.90
LKjIP Dishub Th. 2018 41
3 Pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas
Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan
Pengadaan dan Pemasangan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) di P.Lombok
25 buah
25 buah
100
Pengadaan dan Pemasangan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)
4 buah 4 buah (1 Lotim, 1 KSB dan 2
Dompu)
100
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan di Kota Mataram, KLU,Lobar,Lotim & KSB
1380 M2
1380 M2
100
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan di Kota Mataram
475 M2 475 M2 100
Pemasangan Pagar Pengaman Jalan (Guardrail) di KLU, Lobar,Lotim, Sumbawa,
255 M
255 M
100
- - - -
Pengadaan dan Pemasangan Traffic light di Loteng
1 paket
Rp.2.610.017.400
1 paket
Rp.2.510.544.688,99
100
96.19
- - - -
Pengadaan dan Pemasangan Rambu
280 buah
Rp.1.160.510.400
280 buah (155 buah di Lobar &
125 buah di Loteng)
Rp.1.116.804.276
100
96.23
LKjIP Dishub Th. 2018 42
Penyusunan Informasi Database Fasilitas keselamatan Jalan
Survey Inventarisasi Perlengkapan Jalan
1 Dokumen
Rp. 80.000.000
1 Dokumen
Rp.67.401.000
100
84.25
Inventarisasi Perlengkapan Jalan
1 Dokumen
Rp.82.449.400
1 Dokumen
79.360.000
100
96.25
Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi darat
2 Orang
Rp. 161.381.500
3 Orang
Rp.144.264.700
150
89.39
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi darat
1 orang
Rp.93.201.000
2 orang
Rp.75.519.900
100
81.03
Pengendalian dan Pengawasan Ketertiban Terminal
- - - - Terlaksananya penertiban diterminal tipe B
4 terminal
Rp.108.170.000
4 terminal
Rp.104.024.500
100
96.17
4 Pengembangan Transportasi Udara
Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB
Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Udara Se NTB
Pendataan KKOP,FAL dan angkutan
3 lokasi (BIL, Bima,
Sumbawa)
Rp.49.507.353
Rp.28.725.900
100
58.02
Pengendalian dan Pengawasan Angkutan Udara
3 lokasi (LIA, Bima, Sumbawa)
Rp.676.768.700
3 lokasi (LIA, Bima, Sumbawa)
Rp.673.063.200
100
99.45
Jumlah Penumpang Angkutan Udara
3.476.000 orang 4.080.124 orang 117.37 Jumlah Penumpang Angkutan Udara
3.626.000 orang 4.205.496 orang 115.98
LKjIP Dishub Th. 2018 43
5 Pengembangan Transportasi Laut
Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB
Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran
Penertiban dan Pengawasan Pengoperasian Kapal Cepat Bali-Lombok
1 rute
Rp.301.366.600
1 rute
Rp.281.418.650
100
93.38
Penertiban dan Pengawasan Pengoperasian Kapal Cepat Bali-Lombok
2 rute (Pelabuhan Senggigi & Pelabuhan Pemenang) Rp.199.800.000
2 rute (Pelabuhan Senggigi & Pelabuhan Pemenang) Rp.193.676.000
100
96.93
Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB
Profil dan database kepelabuhanan di NTB
1 aplikasi
Rp.238.111.600
1 aplikasi
Rp.232.505.136
100
97.65
Tersedianya dat a kepelabuhanan di NTB
1 Dokumen
Rp. 45.000.000
1 Dokumen
Rp.42.522.800
100
94.50
Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB
Pembinaan Pengusaha Angkutan Laut di 6 Lokasi Pelabuhan Laut (Lotim, KSB, Sumbawa, Bima,Lobar & KLU)
180 orang
Rp.127.833.000
180 orang
Rp.117.619.325
100
92.01
Jumlah Penumpang Angkutan Laut
227.502 orang
Rp.52.005.100
950.088 orang
Rp.49.414.800
417.61
95.02
Jumlah Penumpang Angkutan Laut
197.828 orang 1.327.229 orang 670.9
LKjIP Dishub Th. 2018 44
A.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2018 dengan target RENSTRA Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018.
Tabel 18 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan Renstra
No. Program Sasaran Program Kegiatan
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 %
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KET. Uraian Target Realisasi Kegiatan Target Anggaran
1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan
Penyusunan Kebijakan,Norma,standar dan Prosedur Bidang Perhubungan
Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Perda Pengelolaan terminal Tipe B
2 dokumen
Rp.234.479.000
2 dokumen
Rp.217.372.900
100
92.70
Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan
1 dokumen Rp. 250.000.000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan.
1 Dokumen
Rp.49.400.000
1 Dokumen
Rp.48.700.000
100
98.58
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 dokumen Rp.60.000.000
Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan terminal
Terlaksananya monitoring dan evaluasi Terminal Tipe B
1 dokumen
Rp.63.578.600
1 dokumen
Rp.62.080.000
100
97.64
Tersedianya dokumen perencanaan (DED) pengembangan terminal
1 dokumen Rp.300.000.000
LKjIP Dishub Th. 2018 45
2 Peningkatan pelayanan angkutan
Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi
40 orang
(1 Abdi Yasa Teladan)
Rp. 114.692.000
40 orang
(2 abdi yasa Teladan)
Rp. 110.717.200
100
96.53
Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi
102 orang 200.000.000
Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan
Pengawasan dan penertiban perijinan angkutan (surat kelengkapan kelaikan jalan)
1558 unit
Rp. 40.000.000
1229 unit (AKDP : 489
unit, taxi : 512 unit, pariwisata
: 52 unit, Angkutan Sewa:
85 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit)
Rp.36.920.000
78.88
92.30
Jumlah Kendaraan angkutan umum,
angkutan taxi, angkutan pariwisata yang
memiliki legalitas (surat kelengkapan kelaikan
jalan)
1494 unit Rp.150.000.000
LKjIP Dishub Th. 2018 46
Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas
Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.118.970.600
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.116.505.000
100
97.93
Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas
4 kali Rp.160.000.000
Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan
Forum lalu Lintas Angkutan jalan dan sosialisasi Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan
1680 orang Rp. 2.568.738.000
1680 orang Rp.2.257.856.521
100 87.90
Terlaksananya rapat koordinasi FLLAJ, Sosialisasi FLLAJ dan Audit Keselamatan Jalan
1680 orang Rp. 1.225.000.000
Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan
Bantuan Operasional BRT
1 Rute
Rp.165,859.700
1 Rute
Rp.117.801.450
100
71.02
Terlaksananya koordinasi Angkutan Masal Perkotaan
1 dokumen Rp.80.000.000
LKjIP Dishub Th. 2018 47
3 Pengendalia dan pengamanan lalu lintas
Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas
Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan
Rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)
4 buah 4 buah
100
Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
7 jenis Rp.2.800.000.000
Pengadaan rambu 280 buah 280 buah 100
Pengadaan dan Pemasangan marka
475 M2
Rp. 1.160.510.400
475 M2
Rp.1.116.804.276
100
96.23
Penyusu nan informasi/database fasilitas keselamatan jalan
Survey inventarisasi perlengkapan jalan
1 dokumen
Rp.82.449.400
1 dokumen
Rp.79.360.000
100
96.25
Penyusunan informasi/database fasilitas keselamatan jalan
1 dokumen Rp.150.000.000
Pembinaan Keselamatan Lalu lintas
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan transportasi darat
20 orang
(1 orang yang terpilih)
Rp.93.201.000
20 orang
(2 orang yang terpilih)
Rp.75.519.900
100
81.03
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan
3 orang Rp.175.000.000
Pengendalian dan Pengawasan Ketertiban Terminal
Terlaksananya Ketertiban di Terminal Tipe B
4 terminal
Rp.108.170.000
4 terminal
Rp.104.024.500
100
96.17
Tertibnya lingkungan terminal
1 tahun Rp.100.000.000
LKjIP Dishub Th. 2018 48
4 Pengembangan Transportasi Udara
Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB
Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Udara Se-NTB
Jumlah Penumpang Angkutan Udara
3 lokasi (BIL, Bima,
Sumbawa)
Rp.676.768.700
3 lokasi (BIL, Bima,
Sumbawa)
Rp.673.063.200
100
99.45
Tersedianya dokumen fasilitas bandar udara dan angkutan udara
1 dokumen Rp. 69.113.000
3.626.000 orang 4.205.496 orang 115.98
Penumpang Angkutan Udara
3.626.000 orang -
5 Pengembangan Transportasi Laut
Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB
Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran
Penertiban dan pengawasan pengoperasian kapal cepat
2 rute
Rp.230.966.600
2 rute
Rp.285.613.600
100
96.23
Tersedianya SDM yang memiliki kualifikasi, Terlaksananya Penertiban dan Pengawasan Kapal Cepat
30 orang & 1 dokumen
Rp. 285.000.000
Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB
Profil dan database pelabuhan di NTB
1 dokumen
Rp.45.000.000
1 dokumen
Rp.42.522.800
100
94.50
Tersedianya profil dan database kepelabuhanan
- -
Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB
Terlaksananya koordinasi dan monitoring peningkatan pengembangan angkutan penumpang laut
227.502 orang
Rp.52.005.100
950.088 orang
Rp.49.414.800
95.02
Terlaksananya pembinaan pengusaha angkutan laut
180 orang Rp.150.000.000
Penumpang angkutan Laut
227.502 orang -
LKjIP Dishub Th. 2018 49
A.4 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya merupakan asset yang dimiliki oleh dinas perhubungan guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat empat katagori sumber daya yang dimiliki oleh
dinas yakni:
1. Sumber Daya Finansial
Sumber daya ini merupakan anggaran dinas yang tertuang dalam dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) baik berupa belanja langsung maupun tidak
langsung. Penggunaan anggaran dilakukan melalui prinsip yang akuntable dan
terbuka dimana semua kegiatan yang dilakukan bisa dipertanggung jawabkan.
Pada tahun 2018 tercatat anggaran yang dikelola sebesar Rp. 14.967.055.000
dimana anggaran ini terserap sebesar Rp. 13.777.330.717,57 atau 92.05%.
2. Sumber Daya Fisik
Sumber daya ini merupakan sumber daya penunjang berupa tanah,bangunan
gedung/kantor, Fasilitas keselamatan jalan, kendaraan dinas maupun peralatan
kerja yang dimiliki oleh dinas. Pada tahun 2018 tercatat seluruh sumber daya
yang dimiliki senilai Rp.87.712.218.376,14 . Seluruh asset yang dimiliki oleh
dinas perhubungan telah tercatat dan digunakan secara tepat sasaran dan tujuan.
Sebagai contoh dari 4 terminal angkutan penumpang yang ada 3 terminal sudah
melakukan Pengalihan personel, peralatan, pendanaan dan dokumen (P3D)
sedangkan 1 terminal masih dalam proses penyerahan dari kabupaten.
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai dinas perhubungan pada tahun 2018 adalah sebanyak 72 orang
dengan bergai latar pendidikan dari tingkat SMP sampai dengan Strata 2. Dalam
rangka efektif dan efisiennya sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan
maka telah dilakukan analisa jabatan dalam penempatan personilnya agar tugas-
tugas dinas dapat terselesaikan dengan baik. Sementara itu untuk meningkatkan
kompetensi pegawai maka dinas perhubungan bekerjasama dengan Balai
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan RI
untuk merekut Calon Pegawai Negeri Sipil melalui sekolah kedinasan sehingga
setiap pegawai yang direkrut merupakan pegawai yang telah memiliki
kompetensi teknis dibidang perhubungan. Selain melakukan perekutan pegawai
maka pegawai yang sudah ada ditingkatkan kompetensinya melalui
pelatihan/training.
4. Sumber Daya Teknologi
LKjIP Dishub Th. 2018 50
Perkembangan teknologi informasi telah membantu mengefisienkan kinerja
dinas. Seluruh bidang pada dinas telah memiliki peralatan kerja berupa
komputer dan laptop yang telah terhubung dengan internet untuk mempermudah
kerja aparatur. Selain itu untuk memotong rantai birokrasi pelaporan masalah
perhubungan telah tersedia aplikasi “Pelor Mas” (pelaporan onlaine transportasi
oleh masyarakat) yang merupakan aplikasi pada HP android. Masyarakat bisa
langsung melaporkan masalah melalui perangkat HP masing-masing tanpa
melalui prosedur birokrasi yang berbelit dan masyarakat bisa langsung
mengetahui tindaklanjut dari laporan mereka.
menjadi target bukanlah output program/kegiatan. Penetapan indikator berbasis
outcome menjadi salah satu sebab keberhasilan pencapaian kinerja dari Dinas
Perhubungan.
B. Realisasi Anggaran
Tabel 19 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018
NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA %
URAIAN TARGET REALISASI
1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Penyusunan Kebijakan,Norma,standar dan Prosedur Bidang Perhubungan
Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Perda Pengelolaan terminal Tipe B
2 dokumen
Rp.317.375.000
2 dokumen
Rp.280.323.400
100
88.33
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan.
1 Dokumen
Rp.49.400.000
1 Dokumen
Rp.48.700.000
100
98.58
Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan terminal
Terlaksananya monitoring dan evaluasi terminal tipe B
2 dokumen
Rp.63.578.600
2 dokumen
Rp.62.080.000
100
97.64
LKjIP Dishub Th. 2018 51
NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM
KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
% URAIAN TARGET REALISASI
2 Peningkatan pelayanan angkutan
Meningkatnya kualitas pelayanan angkutan umum bagi masyarakat
Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi
40 orang
(1 Abdi Yasa Teladan)
Rp. 114.692.000
40orang
(2 abdi yasa Teladan)
Rp. 110.717.200
100
200
96.53
Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas
Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.118.970.600
3 Kegiatan (Lebaran, Haji,
Natal dan Tahun Baru)
Rp.116.505.000
100
97.93
Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan
Forum lalu Lintas Angkutan jalan dan sosialisasi Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan
1680 orang Rp. 2.568.738.000
1680 orang Rp.2.257.856.521
100 87.90
Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan
Pengawasan dan penertiban perijinan angkutan (surat kelengkapan kelaikan jalan)
1558 unit
(AKDP : 560 unit, taxi : 735 unit,
pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa:
109 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan
Antar Jemput: 50 unit, Pemadu
Moda: 21 unit)
Rp. 40.000.000
1229 unit (AKDP : 489 unit, taxi : 512 unit, pariwisata : 52
unit, Angkutan Sewa: 85 unit,
Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit,
Pemandu Moda:21)
Rp.36.920.000
111,8
92.30
Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan
Operasional BRT 1 rute
Rp. 165.859.700
1 rute
Rp.117.801.450
100
71.02
3 Pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas
Pengembangan Lalu lintas Angkutan Jalan
Rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)
4 buah 4 buah
100
Pengadaan dan Pemasangan marka
475 M2 475 M2 100
LKjIP Dishub Th. 2018 52
NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM
KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
% URAIAN TARGET REALISASI
Pengadaan dan Pemasangan Rambu
280 buah
Rp.1.160.510.400
280 buah
Rp.1.116.804.276
100
96.23
Penyusu nan informasi/database fasilitas keselamatan jalan
Survey inventarisasi perlengkapan jalan
1 dokumen
Rp.82.449.400
1 dokumen
Rp.79.360.000
100
96.25
Pembinaan Keselamatan Lalu lintas
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan transportasi darat
20 orang
(2 orang yang terpilih)
Rp.93.201.00
20 orang
(2 orang yang terpilih)
Rp.75.519.900
100
81.03
4 Pengembangan Transportasi Udara
Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB
Pengendalian dan Pengawasan Angkutan Udara se-NTB
Terlaksananya koordinasi dengan bandar udara terkait dengan fasilitas bandara dan penyelenggaraan angkutan udara
1 dokumen 1 dokumen 100
Jumlah Penumpang Angkutan Udara
3.626.000 orang
Rp.676.768.700
4.205.496 orang
Rp.673.063.200
115
99.45
5 Pengembangan Transportasi Laut
Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB
Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran
Terlaksananya Penertiban pengoperasian kapal cepat rute bali-lombok
2 rute
Rp.199.800.000
2 rute
Rp.193.676.000
100
96.93
Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB
Tersedianya Profil dan database pelabuhan di NTB
1 dokumen
Rp.45.000.000
1 dokumen
Rp.42.522.800
100
94.50
Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB
Terlaksananya koordinasi dan monitoring peningkatan pengembangan angkutan penumpang laut
1 tahun
Rp.52.005.100
1 tahun
Rp.49.414.800
100
95.02
LKjIP Dishub Th. 2018 53
NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM
KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
% URAIAN TARGET REALISASI
Jumlah Penumpang Angkutan Laut
227.502 orang 950.088 orang 417.61
Sesuai Renstra Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013-2018, dimana pada tahun
2018 ini adalah tahun terakhir dari 5 tahap pembangunan Nusa Tenggara Barat, Secara
umum sasaran strategis dari program dan kegiatan fisik mencapai 100 % dan keuangan
92.05%.
Hasil capaian kinerja diatas, lebih memotivasi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara
Barat untuk terus meningkatkan kinerjanya guna memberikan kontribusi secara maksimal
terhadap program kerja Gubernur Nusa Tenggara Barat. Dalam hal ini, program – program
yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018
terdiri dari Program Rutin Kesekretariatan dan Program pada Urusan Perhubungan:
I. Program Rutin/Kesekretariatan terdiri dari :
1. Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran, merupakan salah satu program
rutin yang dilakukan Dinas Perhubungan dengan kegiatan diantaranya
penyediaan jasa surat menyurat, penyediaa jasa sumber daya air dan listrik,
administrasi keuangan, perbaikan dan pemeliharaan peralatan kerja dan kegiatan
lain yang menunjang kegiatan rutin SKPD dengan pagu sebesar
Rp.2.342.686.800 dan realisasi sebesar Rp. 2.140.637.291 atau 91.38 %.
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, merupakan program untuk
pembinaan fisik dan mental aparatur dinas. Kegiatan pada fokus digunakan
untuk mendukung kesehatan mental melalui kegiatan pembinaan keagamaan
untuk aparatur serta pembinaan fisik melalui olahraga sehingga bisa terwujud
aparatur yang sehat jasmani dan rohai sehingga bisa bekerjasama dalam
pelaksanaan pekerjaan karena terbiasa berinteraksi melalui kegiatan olahraga.
Program ini memiliki pagu sebesar Rp.28.100.000 dan realisasi sebesar Rp.
27.300.000 atau 97.15%.
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan
pengadaan mebeleur khususnya untuk terminal Haji/TKI di Lombok
International Airport, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
dan pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor. program ini
LKjIP Dishub Th. 2018 54
diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana
kantor agar operasional kerja berjalan lebih lancar dan nyaman. Program ini
memiliki pagu anggaran sebesar Rp.588.351.900 dengan Realisasi sebesar Rp.
555.768.425 atau 94.46%
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan, sasaran dari program ini adalah untuk menyediakan dan
menyampaikan dokumen capaian dan realisasi kinerja OPD tahun sebelumnya,
menyusun rencana kerja tahun berikutnya. Hasil dari program ini adalah
tersedianya dokumen laporan seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan serta
LKJiP. Selain dokumen laporan dihasilkan juga dokumen perencanaan seperti
Rencana Kerja Tahunan dan dokumen RKA/DPA. Program ini memiliki pagu
anggaran sebesar Rp.165.500.000 dengan realisasi sebesar Rp.159.210.700 atau
96,20%
5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah, program ini
memiliki satu kegiatan yaitu peningkatan manajemen aset/barang milik daerah
melalui kegiatan ini aset yang dikelola oleh Dishub Provinsi NTB tercatat dan
tertata dengan baik dimana pada tahun 2018 tercatat asset Dinas Perhubungan
dengan nilai Rp.87.712.218.376,14. Program penataan asset ini memiliki pagu
anggaran sebesar Rp. 99.200.000 dengan realisasi sebesar Rp.99.095.300 atau
99.89%
6. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan memiliki pagu
anggaran sebesar Rp.430.353.600 dengan realisasi sebesar 391.103.400 atau
90.88 % dari program ini telah terealisasi (1) Pembuatan 2 Perda di tahun 2018
dan (2) Dokumen laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan
pembangunan infrastruktur Perhubungan. (3) Dokumen pengawasan &
pengembangan terminal tipe B.
II. Program dalam Urusan Perhubungan terdiri dari :
1. Urusan Perhubungan Darat/Terminal :
Dalam Tahun Anggaran 2018 Urusan Perhubungan Darat dilakukan oleh 2
(dua) bidang yaitu Bidang Angkutan Darat dan Bidang Pengelolaan Terminal.
Terdapat 2 (dua) buah Program dan Kegiatan untuk memperlancar pelayanan
Transportasi Darat di Provinsi NTB diantaranya :
1) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 3.008.260.300 dengan realisasi sebesar Rp.2.639.800.171 atau
LKjIP Dishub Th. 2018 55
87.75%. Program ini memiliki beberapa kegiatan antara lain: kegiatan
sosialisasi/penyuluhan untuk pengusaha angkutan barang dan penumpang,
kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak
kendaraan angkutan umum teladan, kegiatan pengendalian arus lalu lintas,
Kegiatan Forum Lalu Lintas, pengawasan dan penertiban angkutan umum
dan operasional BRT untuk siswa/pelajar melalui kegiatan-kegiatan ini
diharapkan pelayanan masyarakat pada pengguna angkutan transportasi
dapat menjadi lebih baik.
2) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas anggaran program ini
memiliki pagu Rp. 1.444.330.800 dengan realisasi sebesar Rp.
1.375.708.676 atau 95.25 %. Kegiatan pada program ini adalah untuk
meningkatkan kelancaran dan keselamatan arus lalu lintas dengan
kegiatan pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada ruas
jalan provinsi, Inventarisasi fasilitas keselamatan jalan dan sosialisasi
keselamatan jalan dengan melakukan pembinaan kepada para pelajar atau
generasi muda sehingga memiliki duta lalu lintas dikalangan generasi
muda sebagai pelajar pelopor keselamatan lalu lintas. Dalam program ini
juga terdapat kegiatan berupa pengendalian dan pengawasan ketertiban
terminal tipe B sehingga terwujud terminal yang aman dan nyaman guna
pelayanan bagi masyarakat.
2. Bidang Perhubungan Udara :
Program Pengembangan Transportasi Udara, dengan kegiatan
pengembangan angkutan udara se NTB indikator yang ingin dicapai dari
kegiatan tersedianya dokumen fasilitas, utilitas serta data arus penumpang
dan barang pada 3 lokasi bandara di NTB yaitu LIA, Sultan M.
Kaharuddin Sumbawa dan Sultan M. Salahuddin Bima. Selain itu dalam
program ini juga terdapat pekerjaan untuk pembenahan terminal Haji/TKI
yang berada di Lombok International Airport. Tahun 2018 dialokasikan
dana sebesar Rp. 676.768.700 dengan realisasi mencapai Rp.673.063.200
atau sebesar 99.45 %.
3. Bidang Perhubungan Laut :
Tahun Anggaran 2018, Bidang Transportasi Laut melaksanakan tiga
program yaitu Peningkatan /pengembangan keselamatan pelayaran,
Peningkatan/pengembangan kepelabuhanan dan
Peningkatan/Pengembangan angkutan laut dengan dukungan dana sebesar
LKjIP Dishub Th. 2018 56
Rp. 296.805.100 dengan realisasi sebesar Rp.285.613.600 atau 96.23%,
dengan kegiatan :
1) Peningkatan/Pengembangan Kepelabuhanan di NTB dimana indikator
kinerja dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen/aplikasi data
sarana dan prasarana kepelabuhanan di NTB.
2) Peningkatan/Pengembangan Angkutan Laut, pokok kegiatannya
adalah monitoring angkutan laut baik penumpang dan barang melalui
pelabuhan yang ada di NTB.
3) Melakukan pengawasan dan penertiban operasional kapal cepat dari
bali menuju 2 (dua) pelabuhan di NTB yakni pelabuhan Senggigi dan
Pelabuhan Pemenang.
Selain melaksanakan program rutin maka dinas perhubungan juga melakukan
inovasi berupa pelaksanaan pendidikan vokasi bagi masyarakat NTB bekerjasama
dengan Poltekpel Surabaya dan PIP Makasar, untuk mendidik putra dan putri
masyarakat NTB yang tidak mampu sebagai tenaga terampil di bidang pelayaran
dengan tidak memungut biaya sama sekali (gratis) dimana biaya pendidikan,
asrama dan makan minum selama 2 minggu kegiatan ditanggung oleh Poltekpel
Surabaya dan PIP Makasar, pada tahun 2018 ini Dinas Perhubungan telah
mengirimkan 1.100 orang yang dikirim mengikuti pendidikan di Poltekpel
Surabaya sebanyak 400 Orang dan sebanyak 700 orang di PIP Makasar
Keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan di Poltekpel Surabaya 3 (tiga)
buah sertifikat keahlian dan buku pelaut sedangkan yang mengikuti pendidikan di
PIP-Makasar mendapatkan 3 (tiga) buah sertifikat keahlian, Sertifikat-sertifikat
ini merupakan syarat dasar untuk dapat bekerja pada industri pelayaran di
Indonesia maupun diseluruh dunia karena sertifikat yang diperoleh diakui oleh
IMO (International Maritime Organization).
Dinas perhubungan pada tahun 2018 memiliki pagu anggaran sebesar Rp.
14.967.055.000 dengan belanja langsung Rp. 9.080.357.200 dan belanja tidak langsung
senilai Rp. 5.886.697.800. Hasil evaluasi kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Nusa
Tenggara Barat menunjukkan bahwa progress fisik mencapai 100 % sementara capaian
keuangan mencapai 92.05%. Dengan capaian fisik 100 % maka pelaksanaan program dan
kegiatan selama 2018 relatif tidak mengalami hambatan berarti. Capaian keuangan sebesar
92.05 % berarti terdapat sisa anggaran sebesar 7.95 % dimana hal ini disebabkan oleh :
LKjIP Dishub Th. 2018 57
Terdapat dana acres pada belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan-tunjangan
lain).
Terdapat sisa dana dari selisih penawaran dengan pagu anggaran.
LKjIP Dishub Th. 2018 58
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2018, merupakan wujud pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018 dalam rangka menindak lanjuti
perpres Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian
kinerja,pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instasi pemerintah
Dengan memperhatikan ketentuan tersebut, materi Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang disajikan ini memuat seluruh pelaksanaan dari serangkaian program
strategis yang mengacu kepada kegiatan-kegiatan yang telah disusun dalam Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2013-2018. Dalam pencapaian tujuan strategis prinsip tersebut sesungguhnya sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana
kerja yang memadai.
Tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Perhubungan Tahun 2013 – 2018 menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Tahun 2018
sebagai tahapan terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2013 - 2018. Selain itu RENSTRA menjadi tolok ukur capaian kinerja
Tahun 2018. Dari indikator pencapaian kinerja didapatkan hasil capaian yang secara
umum telah mencapai target.
IV.1. Hambatan dan Permasalahan Penyelenggaraan sektor Perhubungan khususnya transportasi darat, laut dan
udara telah berjalan dengan baik, lancar, tertib dan aman dalam mendorong kegiatan
pembangunan sektor-sektor lain terkait dengan upaya meningkatkan mobilitas orang,
barang dan jasa. Namun demikian Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat
masih menghadapi berbagai hambatan dan permasalahan antara lain :
1. Belum meratanya konektivitas menuju pusat-pusat pertumbuhan baru, daerah
wisata dan daerah terpencil;
LKjIP Dishub Th. 2018 59
2. Tingkat disiplin para pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan masih relatif
rendah, sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas cukup tinggi;
3. Terbatasnya sarana angkutan umum dari dan ke daerah-daerah terpencil dan
potensial.
4. Kondisi beberapa angkutan umum kurang nyaman serta sering kali angkutan
umum melakukan pelanggaran tidak sesuai dengan rute/trayek yang sudah
ditetapkan, sehingga banyak masyarakat ataupun pelajar yang menggunakan
angkutan tersebut sudah mulai turun dan beralih menggunakan angkutan pribadi
dan sepeda motor.
IV.2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Penyelenggaran transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu sasaran
pembangunan sektor transportasi diarahkan kepada upaya-upaya untuk memecahkan
masalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan melalui penyediaan sarana
transportasi dan pembangunan berbagai prasarana perhubungan yang
memadai.
2. Mengurangi angka kecelakaan dengan cara memfokuskan kegiatan/program
pada 5 faktor yang mempengaruhi tingkat angka kecelakaan seperti 1. Prilaku
Manusia, 2. Kondisi kendaraan, 3. Perlengkapan keselamatan jalan, 4.
Pengendalian Lalu Lintas dan ke 5. Manajemen Transportasi.
3. Pengembangan angkutan massal perkotaan (Bus Rapit Transit) di Kota
Mataram dengan beroperasinya BRT.
4. Peningkatan konektivitas wilayah dengan melakukan sosialisasi angkutan
perintis yang ada di NTB, baik angkutan perintis darat maupun angkutan
perintis laut.
Demikian LKjIP dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan
program/kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
LKjIP Dishub Th. 2018 60
Lampiran – Lampiran :
Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahunan (PK) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
Lampiran 3: Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lampiran 4 : Pengukuran dan Pencapaian Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
Lampiran 5 : Perbandingan Kinerja Dengan Tahun-Tahun Sebelumnya