KATA PENGANTAR · ... Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan ... B. Realisasi Anggaran ... Sesuai...

60
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah dapat menyusun Laporan Kinerja Instasi Pemerintah (LKjIP) Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan dari kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan gambaran pelaksanaan tugas tahunan OPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) mengandung realisasi yang dicapai pada tiap program/kegiatan tahun 2018. Sasaran dan tujuan dari seluruh tugas yang dilaksanakan dinas adalah untuk kemajuan masyarakat NTB dalam Bidang Perhubungan. Diharapkan dengan seluruh program yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat umum. Penyusunan laporan ini selaras dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (DPA maupun DPPA SKPD) Dinas Perhubungan Tahun 2018. Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dibuat, semoga dapat memberikan informasi dan sekaligus sebagai bahan masukan dalam menyusun kebijakan pada Sektor Perhubungan dimasa mendatang. Mataram, Januari 2019 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Drs. L. Bayu Windia, M.Si Pembina UtamaMuda (IV/d) NIP. 19610422 198603 1 004

Transcript of KATA PENGANTAR · ... Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan ... B. Realisasi Anggaran ... Sesuai...

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah dapat menyusun Laporan

Kinerja Instasi Pemerintah (LKjIP) Tahun Anggaran 2018 sebagai laporan dari kegiatan yang

dilaksanakan untuk memberikan gambaran pelaksanaan tugas tahunan OPD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) mengandung realisasi yang dicapai pada tiap

program/kegiatan tahun 2018. Sasaran dan tujuan dari seluruh tugas yang dilaksanakan dinas

adalah untuk kemajuan masyarakat NTB dalam Bidang Perhubungan. Diharapkan dengan seluruh

program yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

umum.

Penyusunan laporan ini selaras dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Perangkat

Kerja Daerah (DPA maupun DPPA SKPD) Dinas Perhubungan Tahun 2018.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dibuat, semoga dapat

memberikan informasi dan sekaligus sebagai bahan masukan dalam menyusun kebijakan pada

Sektor Perhubungan dimasa mendatang.

Mataram, Januari 2019

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Drs. L. Bayu Windia, M.Si Pembina UtamaMuda (IV/d) NIP. 19610422 198603 1 004

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2 DAFTAR TABEL/GRAFIK ................................................................................................ 3 DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... 4 IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 6

I.1. Gambaran Umum ................................................................................................. 6

I.2. Visi dan Misi Organisasi ....................................................................................... 6

I.3. Struktur Organisasi ................................................................................................ 7

I.4 Kondisi Sektor Perhubungan ................................................................................. 9

I.5. Prasarana Angkutan Darat ................................................................................... 12

I.6. Transportasi Laut ................................................................................................. 14

I.7. Transportasi Udara .............................................................................................. 15

I.8. Issu Strategis ....................................................................................................... 17

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 19 II.1 Perencanaan Kinerja ............................................................................................ 19

II.2 Perjanjian Kinerja ................................................................................................ 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 21 A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................. 21

B. Realisasi Anggaran .............................................................................................. 50

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 58 IV.1. Hambatan dan Permasalahan ............................................................................... 58

IV.2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ............................................................... 59

Lampiran – Lampiran ......................................................................................................... 60

3

DAFTAR TABEL/GRAFIK

TABEL 1 ISU- ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD ........... 17

TABEL 2 SASARAN STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN TAHUN 2018 ........................................... 20

TABEL 3 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI NUSA TEGGARA BARAT SESUAI RPJMD 2013 – 2018 ................................... 22

TABEL 4 SASARAN STRATEGIS 1 MENINGKATNYA AKSESIBILITAS

LAYANAN TRANSPORTASI DARI DAN KE PROVINSI NTB .............................................. 24

TABEL 5 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN 1 ............................................................................. 24

TABEL 6 PENILAIAN TERMINAL TIPE B ...................................................................................... 25

TABEL 7 PENILAIAN PELABUHAN .............................................................................................. 26

TABEL 8 DATA SARANA ANGKUTAN ......................................................................................... 27

TABEL 9 SASARAN STRATEGIS 2 ............................................................................................... 28

TABEL 10 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN STRATEGIS 2 ........................................................... 28

TABEL 11 JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA TAHUN 2018 .............................................. 30

TABEL 12 SASARAN STRATEGIS 3 ............................................................................................... 31

TABEL 13 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN STRATEGIS 3 ........................................................... 31

TABEL 14 JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN LAUT TAHUN 2018 .................................................. 32

TABEL 15 SASARAN STRATEGIS KE 4 ........................................................................................... 33

TABEL 16 PROGRAM PENDUKUNG SASARAN KE 4 ........................................................................ 33

TABEL 17 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018 .................................................................................... 37

TABEL 18 PERBANDINGAN REALISASI CAPAIAN KINERJA DENGAN RENSTRA ............................... 44

TABEL 19 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2018 ................................................................ 50

4

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI DISHUB TAHUN 2018 ............................................... 9

5

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara

Barat Tahun 2018, merupakan gambaran tentang capaian kinerja SKPD dalam melaksanakan

program dan kegiatan selama Tahun 2018 yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)

Dishub 2013 – 2018.

Sesuai dengan Renstra Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013-2018, dimana pada

tahun 2018 ini adalah tahun terakhir dari 5 tahap pembangunan Nusa Tenggara Barat. Dinas

Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menetapkan 5 (lima) program unggulan yang

tercantum dalam perjanjian kinerja.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis dari program dan kegiatan yang

dilaksanakan pada tahun 2018 secara fisik telah mencapai 100% dan secara keuangan 92.05 %.

Hasil capaian kinerja tersebut, lebih memotivasi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara

Barat untuk terus meningkatkan kinerjanya guna memberikan kontribusi secara maksimal

terhadap program kerja Gubernur Nusa Tenggara Barat. Dalam hal ini, program – program yang

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Program tersebut terdiri

dari Program Rutin Kesekretariatan dan Program pada Urusan Perhubungan.

Terdapat 4 Sasaran Strategis dengan 5 indikator kinerja yang ditarget pada Dinas

Perhubungan Provinsi NTB pada tahun 2018. Sasaran yang harus dicapai tersebut adalah:

1. Meningkatnya aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke Provinsi NTB

2. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara

3. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan laut

4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman

Seluruh sasaran-sasaran dengan indikator yang ditetapkan diatas dapat dicapai dengan

progress fisik kegiatan mencapai 100 %, Didalam pelaksanaan program dan kegiatan tentu

terdapat hambatan dan halangan tetapi tantangan tersebut dapat diselesaikan dimana hal ini

dapat dibuktikan dengan tercapainya Indikator RPJMD yang diamanahkan kepada Dinas

Perhubungan pada indikator ke 29 yaitu jumlah penumpang Angkutan Udara dan Angkutan

Laut. Taget jumlah penumpang angkutan udara dalam RPJMD tahun 2018 sebanyak

3.626.000 orang dimana terealisasi sejumlah 4.205.496 orang, begitu juga dengan angkutan

laut meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang dari tahun sebelumnya sebanyak

1.327.229 orang menjadi 950.088 orang karena imbas langsung dari terjadinya rangkaian

gempa bumi sepanjang bulan Agustus 2018 meskipun begitu capaian jumlah penumpang

laut masih jauh melewati target RPJMD sejumlah 227.502 orang.

6

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Gambaran Umum Dinas Perhubungan sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang memotori

pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana dibidang Perhubungan, senantiasa

mengupayakan berbagai program pembangunan untuk mengakomodir kebutuhan

masyarakat akan Pelayanan Jasa Transportasi. Terbaginya peranan pemerintah dalam

melaksanakan urusan perhubungan yang terdapat dalam UU 23 tahun 2014 tentang

otonomi daerah merupakan tantangan tersendiri didalam penetapan kebijakan bidang

transportasi. Koordinasi secara periodik dan kontinyu terus dilaksanakan baik secara

vertikal kelembagaan maupun melalui pemerintah daerah masing - masing

Kabupaten/Kota.

Pembangunan beberapa infrastruktur transportasi yang terdiri dari Bidang

Transportasi Darat, Trasportasi Laut dan Trasportasi Udara baik melalui anggaran APBN

maupun APBD adalah sebagai bentuk perwujudan dari perhatian pemerintah terhadap

peningkatan perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat dan terpenuhinya kebutuhan

akan pelayanan trasportasi yang memadai. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam

pelaksanaan program pembangunan daerah di bidang perhubungan, Dinas Perhubungan

berkewajiban memberikan laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan

Penetapan Kinerja yang dibuat pada awal tahun 2018.

I.2. Visi dan Misi Organisasi Untuk mendukung pembangunan daerah, Dinas Perhubungan Provinsi Nusa

Tenggara Barat menyelaraskan visi dan misinya sesuai dengan tujuan pembangunan

Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam Perda Nomor :2 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 – 2018 yaitu :

Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018, adalah :

“Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya,

Berdayasaing dan Sejahtera”dengan Misi :

1. Mempercepat Perwujudan Masyarakat yang Berkarakter;

2. Mengembangkan Budaya dan Kearifan Lokal untuk Pembangunan;

3. Melanjutkan Ikhtiar Reformasi Birokrasi yang Bersih dan Melayani, Penegakan

Hukum yang Berkeadilan, dan Memantapkan Stabilitas Keamanan;

4. Meningkatkan Mutu Sumberdaya Manusia yang Berdayasaing

5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan, dan

Mengembangkan Keunggulan Daerah;

7

6. Melanjutkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas antar Wilayah

Berbasis Tata Ruang;

7. Memantapkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.

Adapun visi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :

“Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal”

Sedangkan Misi nya adalah:

1. Meningkatkan Kapasitas Aparatur dan Kinerja Dinas Perhubungan;

2. Menyediakan Sarana dan Prasarana Perhubungan yang Memadai;

3. Meningkatkan Konektifitas, Keamanan, Keselamatan dan Ketertiban Transportasi.

I.3. Struktur Organisasi Dalam mejalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas Perhubungan Provinsi Nusa

Tenggara Barat sepanjang Tahun Anggaran 2018 didukung oleh Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki kualitas cukup memadai di bidangnya, peningkatan kualitas tersebut

juga tetap dilakukan untuk mengimbangi pengetahuan pegawai dengan perkembangan

teknologi.

Sampai dengan bulan Desember 2018 terdapat 90 orang pegawai yang terdiri dari 65

orang PNS, 6 orang berstatus CPNS, 22 orang CPNS dalam status pemberkasan dan 3

orang PTT dengan perincian 65 pegawai laki-laki dan 25 pegawai perempuan,yang terbagi

dalam 4 golongan yaitu :

- Golongan IV : 5 orang

- Golongan III : 45 orang

- Golongan II : 39 orang

- Golongan I : 1 orang

- PTT : 3 orang

Sedangkan pejabat stuktural terdiri dari :

- Pejabat Eselon II : 1 orang

- Pejabat Eselon III : 4 orang

- Pejabat Eselon IV : 16 orang

- Staf Lainnya (ASN) : 64 orang

- Pejabat Fungsional : 2 orang

- Pegawai Tidak Tetap/PTT : 3 orang

Berdasarkan latar belakang pendidikan

- Pasca Sarjana (S2) : 5 orang

- Sarjana (S1) : 36 orang

8

- Diploma III : 23 orang

- SMU/SMK : 25 orang

- SLTP : 1 orang

Adapun struktur organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

a. Sub Bagian Program

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum

3. Bidang Angkutan Darat

a. Seksi Sarana Prasarana Transportasi

b. Seksi Pengendalian Angkutan Darat

c. Seksi Keselamatan

4. Bidang Perhubungan Laut dan Udara

a. Seksi Angkutan Perairan

b. Seksi Kepelabuhan

c. Seksi Manajemen dan Keselamatan Transportasi Laut dan Udara

5. Bidang Pengelolaan Terminal

a. Seksi Perencanaan Terminal

b. Seksi Operasional Terminal

c. Seksi Pengawasan Terminal

Disamping jabatan struktural terdapat juga jabatan fungsional,yaitu :

1. Jabatan Fungsional Pranata Komputer

2. Jabatan Fungsional Arsiparis

9

Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI DISHUB TAHUN 2018

I.4 Kondisi Sektor Perhubungan Kondisi perkembangan Transportasi Angkutan Darat dan Angkutan Penyeberangan di

wilayah NTB tidak lepas dari faktor pendanaan, dimana pendanaaan suatu kegiatan dapat

menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut, disamping didukung oleh perencanaan yang

sistematis dan terintegrasi. Pengembangan Transportasi Angkutan Darat maupun

Angkutan Penyeberangan di wilayah NTB diarahkan guna meningkatkan konektivitas

antar moda transportasi baik transportasi darat, laut dan udara, sehingga dengan sinergitas

dari sistem jaringan angkutan dapat terwujud dan pelayanan kepada masyarakat dapat

terpenuhi dengan lancar, aman, nyaman dan tepat waktu. Untuk melayani kebutuhan

masyarakat akan transportasi, maka harus didukung dengan sarana dan prasarana

transportasi yang cukup, layak dan memadai.

I.4.1. Transportasi Darat dan Penyeberangan

a. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) :

Pelayanan Angkutan umum yang melayani wilayah perkotaan khususnya yang

melayani Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Barat, yang melayani angkutan Orang dan barang di 10

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi NTB yang terdiri dari 59 Jaringan trayek

sesuai dengan Keputusan Gubernur No . 137 Tahun 1999, Angkutan Umum

Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) tidak berbeda halnya dengan angkutan

umum lainnya, merupakan kebutuhan masyarakat perkotaan yang memiliki

kepentingan tujuan perjalanan di kota lain diluar kota tempat tinggalnya. Selain

10

itu, angkutan AKDP ini juga difungsikan untuk menekan penggunaan angkutan

pribadi yang tidak menjadi efektif dan efisien mengingat jarak perjalanan yang

panjang, terlebih lagi dengan adanya peningkatan upaya pelayanannya, AKDP

menjadi pilihan yang lebih tepat dalam melakukan perjalanan. Selain itu

angkutan AKDP dapat juga sebagai pengumpul dan penyebar (Hub and Spoke)

dari Angkutan Perkotaan maupun pedesaan dalam mendukung proses laju

perekonomian suatu wilayah dalam satu lingkup Provinsi, baik wilayah

pedesaan maupun wilayah perkotaan. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)

yang berijin yang beroperasi di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018

berjumlah 489 unit dengan berbagai lintasan trayek pada 10 Kabupaten/Kota.

b. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) :

Untuk melayani masyarakat yang ingin berpergian keluar kota di luar Provinsi

NTB, masyarakat diberikan layanan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP)

yang melayani lintasan antar Provinsi antara lain Provinsi, NTB, Bali dan

beberapa Provinsi di Pulau Jawa.Peranan dari Angkutan tersebut sangat penting

guna meningkatkan mobilitas angkutan orang dan jasa yang ada di NTB.

Armada/bus Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi di

Nusa Tenggara Barat melayani dengan rute/trayek menuju Denpasar, Surabaya,

Malang, Semarang, Jogjakarta dan Jakarta.

c. Angkutan Pemadu Moda :

Angkutan Pemadu Moda yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat

melayani Lombok Internasional Airport (LIA) dengan beberapa simpul

bangkitan yaitu LIA-Senggigi, LIA-Mataram, dan LIA-Selong. Keberadaan

angkutan ini dari hari ke hari keberadaanya semakin diminati oleh masyarakat

karena memberikan kepastian pelayanan yang cukup nyaman, jadwal yang

teratur dan tarif yang terjangkau. Sampai dengan akhir tahun 2018 terdapat 21

unit angkutan pemadu moda yang melayani angkutan ke LIA

d. Angkutan Taksi :

Angkutan Taksi yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat antar lain

terdiri dari beberapa pengusaha lokal dan pengusaha dari luar daerah (nasional)

antara lain perusahaan Taksi Blue Bird dan Express Group yang merupakan

perusahaan besar yang mempunyai cabang di beberapa daerah di seluruh

Indonesia. Sampai dengan tahun 2018 ini, total ada 512 unit taksi yang

beroperasi di Provinsi NTB.

e. Angkutan Pariwisata :

Selain beberapa Angkutan Umum, ada beberapa moda transportasi yang sering

digunakan di wilayah Provinsi NTB khususnya di daerah Pariwisata, karena

11

Provinsi NTB merupakan daerah destinasi wisata dan merupakan salah satu

pintu gerbang pariwisata di Indonesia maka Angkutan Pariwisata yang

berkembang dan menjadi andalan bagi para wisatawan untuk melakukan

perjalanan ke daerah-daerah pariwisata antara lain Pantai Senggigi, Gili

Trawangan, Kute, Tanjung Ann dan beberapa tempat wisata baik di Pulau

Lombok maupun di Pulau Sumbawa. adapun Perusahaan Angkutan Pariwisata

yang beroperasi di wilayah Provinsi NTB berjumlah 52 unit.

f. Angkutan Antar Jemput :

Angkutan lain yang melayani lintasan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yaitu

Angkutan Antar Jemput yang beroperasi melayani Mataram - Sumbawa Besar,

Ada 4 perusahaan Angkutan Antar Jemput yang beroperasi di wilayah Pulau

Lombok dan Sumbawa yaitu Pancasari, Sumbawa Utama, Tiara Mas dan Titian

Mas dengan 31 unit armada.

g. Angkutan Sewa

Di wilayah Provinsi NTB ada 85 unit Angkutan Sewa berijin yang melayani

baik untuk para wisatawan yang berwisata di pulau Lombok maupun orang –

orang yang melakukan kegiatan baik kegiatan Dinas maupun perusahaan.

h. Angkutan Sewa Khusus/Online

Berkembangnya teknologi informasi telah melahirkan inovasi di sektor

transportasi. Inovasi ini menyebabkan terjadinya diseupsi atau gangguan pada

angkutan konvensional yang ada. Untuk mengatasai hal tersebut maka kepada

penyelenggara Angkutan Sewa Khusus diminta untuk mendaftarkan

angkutannya sesuai denga Revisi Perda No 6 tahun 2018 tentang

penyelenggaraan perhubungan. Pada tahun 2018 telah terdaftar sebanyak 39

unit mobil angkutan sewa khusus.

i. Angkutan Perintis :

Untuk melayani beberapa daerah yang terpencil dan terisolir diperlukan

angkutan transportasi yang mampu melayani daerah yang belum terjangkau

oleh transportasi sehingga untuk melakukan pemerataan kesejahteraan

masyarakat dan pembangunan segala bidang yang berada di derah terpencil

diperlukan moda trasportasi yang memadai dan secara teratur melayani

penumpang dan barang untuk dibawa dari dan ke beberapa daerah terpencil

tersebut. Angkutan Perintis Antar Kota (Daerah Terpencil) Angkutan perintis

yang melayani daerah terpencil di wilayah Provinsi NTB antara lain berada di

Pulau Sumbawa dan di Pulau Lombok yang belum terlayani oleh Angkutan

AKDP maupun Angkutan Pedesaan sehingga melalui Anggaran Kementerian

Perhubungan telah dilakukan pelaksanaan Subsidi Operasi Angkutan Perintis

ke pulau Sumbawa dan pulau Lombok.

12

j. Angkutan Massal Perkotaan/Bus Rapid Transit (BRT)

Pada tahun 2018 telah ditetapkan 1 (satu) koridor pengoperasian BRT Koridor

ini dikembangkan untuk melayani masyarakat khususnya siswa/pelajar.

Beroperasinya BRT ini diharapkan untuk membiasakan siswa untuk bisa

menggunakan angkutan umum. Beroperasinya BRT ini juga merupakan salah

satu bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan transportasi yang

layak, aman, nyaman dan berkepastian.

I.4.2. Sarana Transportasi Penyeberangan :

a. Pelabuhan Penyeberangan Lembar :

Pelabuhan Penyeberangan Lembar yang berada di Provinsi NTB merupakan

salah satu pelabuhan penghubung antara Pulau Lombok dan Pulau Bali.

Lintasan ini merupakan lintasan komersil di kelola oleh PT. ASDP dimana

pengawasan dan pengaturannya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

Pelabuhan penyeberangan Lembar menjadi pintu masuk Provinsi NTB dari

wilayah barat, dikembangkan untuk melayani angkutan barang maupun orang.

Pelabuhan ini berlokasi di Kabupaten Lombok Barat.

b. Pelabuhan Penyeberangan Kayangan – Pototano :

Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan Penyeberangan lintasan antar pulau yang

masuk dalam Provinsi NTB. Pelabuhan ini menghubungkan antara Pulau

Lombok dan Pulau Sumbawa. Penyelenggaraan pelabuhan dilakukan oleh

PT.ASDP Kayangan-Pototano sementara fungsi pemerintahan dan

pengaturannya dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan Provinsi NTB.

Lintasan ini merupakan lintasan strategis yang menghubungkan kedua pulau

karenanya kelancaran arus penumpang dan barang yang melalui pelabuhan ini

harus selalu terjaga kelancarannya.

c. Pelabuhan Penyeberangan Sape :

Pelabuhan ini melayani 2 lintasan antara lain Lintasan Sape -Waikelo dan

lintasan Sape – Labuan Bajo. Pelabuhan Penyebrangan Sape menjadi pintu

masuk NTB dari wilayah timur. Pelabuhan ini dikembangkan menjadi pintu

masuk ke arah Pulau Komodo yang juga merupakan salah satu kunjungan

wisata di dunia sehingga peranan pelabuhan ini sangat penting dalam melayani

mobilitas barang dan penumpang serta kendaraan yang menuju ke wilayah

timur Indonesia.

I.5. Prasarana Angkutan Darat a. Fasilitas Keselamatan Jalan :

13

Guna mengatasi permasalahan kaitannya dengan keselamatan jalan dalam

upaya menanggulangi kecelakaan lalu lintas, Dinas Perhubungan Provinsi

Nusa Tenggara Barat membangun infrastruktur Fasilitas Keselamatan Jalan

baik dari anggaran APBD Provinsi maupun APBN Kementerian Perhubungan

yang antara lain terdiri dari :Rambu, Marka, Pagar Pengaman Jalan,Traffic

Light dan Warning Light.

b. Terminal :

Terdapat beberapa Terminal Bus yang terdiri dari beberapa Type Terminal

antara Lain Terminal Type A, Type B, Type C yang tersebar di 10

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi NTB.Terminal tersebut digunakan baik

untuk bus AKDP, AKAP juga untuk angkutan umum dan angkutan pedesaan.

Terminal bus merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan inter dan/atau antar

moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum. Prasarana terminal penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)

dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Nusa Tenggara Barat sebanyak 20

terminal, yang terdiri dari 3 (tiga) terminal tipe A, 4 (empat) terminal tipe B,

13 (dua belas) terminal tipe C. Dalam UU 23 tahun 2014 Kewenangan

pengelolaan terminal penumpang yang semula berada pada kewenagan

Pemerintah Kab/Kota dialihkan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini

Kementerian Perhubungan untuk terminal Tipe A, sementara untuk terminal

tipe B dialihkan kewenangannya ke Pemerintah Provinsi sementara untuk

terminal Tipe C tetap dikelola Pemerintah Kab/Kota.

c. Jembatan Timbang :

Terdapat 2 (dua) unit Jembatan Timbang yang beroperasi saat ini yaitu

Jembatan Timbang Bertais dan Jembatan Timbang Pototano. Kegunaan dari

jembatan timbang ini yaitu untuk mengontrol dan pengawasan terhadap

angkutan barang yang masuk dan keluar Provinsi NTB, guna pengawasan

terhadap Tonase Kendaraan yang melebihi batas berat yang telah ditentukan.

Sesuai dengan UU 23 tahun 2014 kewenangan pengelolaan jembatan timbang

sejak 2017 di alihkan dari pemerintah provinsi NTB ke Kementerian

Perhubungan RI.

d. Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) :

Pengujian kendaraan bermotor (PKB) yang berada di Provinsi NTB disebut

juga Uji KIR adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-

bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelandan kendaraan

khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor di Unit PKB masing-masing

Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dimana pemeriksaan

14

dilakukan oleh Penguji yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh

pemerintah, bagi kendaraan yang memenuhi kelaikan akan disahkan oleh

pejabat yang ditunjuk akan diberi tanda uji. Adapun jumlah pengujian

kendaraan bermotor di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beroperasi pada

tahun 2018 sebanyak masing-masing 9 unit.

I.6. Transportasi Laut Jaringan pelayanan Transportasi Laut berupa pelabuhan, dan mengacu Peraturan

Kemenhub No. KP 901 Tahun 2016 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional

(RIPN), dimana terdapat 5 (lima) Pelabuhan Pengumpul, 4 (empat) Pelabuhan

Regional dan 17 (tujuh belas) Pelabuhan Lokal yang berada di Provinsi NTB,

yaitu:

a. Pelabuhan Pengumpul

Berfungsi melayani kegiatan dan alih muat penumpang dan barang nasional,

mampu menangani semi kontainer dengan volume kegiatan bongkar muat

- Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat;

- Pelabuhan Badas di Kabupaten Sumbawa;

- Pelabuhan Bima di Kota Bima.

- Pelabuhan Labuan Lombok di Kabupaten Lombok Timur;

- Pelabuhan Benete di Kabupaten Sumbawa Barat;

b. Pelabuhan Pengumpan Regional

Berfungsi melayani kegiatan Angkutan Laut dalam jumlah kecil dengan

jangkauan pelayanan antar Kab/Kota, yang termasuk Pelabuhan Regional

antara lain :

- Pelabuhan Pemenang/Tanjung di Kabupaten Lombok Bara;,

- Pelabuhan Carik di Kabupaten Lombok Utara;

- Pelabuhan Waworada di Kabupaten Bima;

- Pelabuhan Sape (Angkutan Laut dan Angkutan Penyeberangan) di

Kabupaten Bima.

c. Pelabuhan Lokal :

Berfungsi melayani kegiatan Angkutan Laut dalam jumlah kecil dengan

jangkauan pelayanan antar kecamatan dalam Kab/Kota, yang termasuk

Pelabuhan Lokal antara lain:

Pelabuhan Kempo di Kabupaten Dompu;

Pelabuhan Ampenan (tarsus) di Kota Mataram;

Pelabuhan Labuan Haji di Lombok timur;

Pelabuhan Alas di Sumbawa;

Pelabuhan Jeranjang (tarsus) di Lombok Barat;

15

Pelabuhan Senggigi di Kabupaten Lombok Barat;

Pelabuhan Teluk Awang (perikanan) di Lombok Barat;

Pelabuhan Tawun di Lombok Barat;

Pelabuhan Tanjung Luar di Lombok Timur;

Pelabuhan Telong-elong di Lombok Timur;

Pelabuhan Kartasari (tarsus) di Sumbawa;

Pelabuhan Labangka di Sumbawa;

Pelabuhan Jambu (pelra) di Sumbawa;

Pelabuhan pulau Moyo di Sumbawa;

Pelabuhan Labuan Lalar di Kabupaten Sumbawa;

Transportasi laut di Provinsi Nusa Tenggara Barat selain melayani angkutan barang

dan orang secara Liner (terjadwal) dan Tramper (Tidak Berjadwal).

I.7. Transportasi Udara Transportasi udara sebagai salah satu simpul jasa distribusi angkutan udara yang

mendukung arus pergerakan orang dan barang untuk mendukung kegiatan

perekonomian dan wisata terdapat 3 (tiga) Bandara yang beroperasi di Provinsi

NTB, 1 (satu) Bandara dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam

hal ini PT. Angkasa Pura I(Persero) yaitu : Lombok International airport (LIA) di

Kabupaten Lombok Tengah. Dua Bandara lainnya yaitu Bandara Sultan M.

Kaharuddin di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa dan Bandara Sultan M.

Salahuddin Bima di Kabupaten Bima, merupakan bandara domestik yang dikelola

oleh UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Disamping itu terdapat 1 (satu)

bandara khusus berupa “air strip/water base” di Benete, Kabupaten Sumbawa Barat

yang dioperasikan oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT).

a. Lombok International Airport (LIA) :

Terdapat 12 (duabelas) Rute Penerbangan Domestik berjadwal yang dilayani

melalui LIA :

1. Lombok – Jakarta (LOP – CGK) dan (LOP – HLP) dengan menggunakan

3 (tiga) Maskapai:

- Garuda Indonesia

- Lion Mentari Air

- Batik Air Indonesia

2. Lombok – Yogyakarta (LOP – JOG) yang dilayani oleh 1 (satu) maskapai:

- Lion Mentari Air

3. Lombok – Surabaya (LOP – SUB) dilayani oleh 3 (tiga) Maskapai:

- Garuda Indonesia

- Citilink Indonesia

16

- Lion Mentari Air

4. Lombok – Denpasar (LOP – DPS) dilayani oleh 3 (tiga) Maskapai :

- Garuda Indonesia

- Wings Air Abadi

- Lion Mentari Air

5. Lombok – Sumbawa (LOP – SWQ) dilayani menggunakan 2 (dua)

Maskapai :

- Garuda Indonesia

- Wings Air Abadi

6. Lombok – Bima (LOP – BMU) dengan menggunakan 2 (dua) Maskapai :

- Garuda Indonesia

- Wings Air Abadi

- NAM Air

7. Lombok – Makassar (LOP – UPG) dengan menggunakan 2 (dua)

Maskapai :

- Garuda Indonesia

- Lion Mentari Air

8. Lombok – Bandung (LOP-BDG) dengan menggunakan 1 (satu) Maskapai :

- Lion Mentari Air

9. Lombok – Semarang (LOP –SRG) dengan menggunakan 1 (satu)

Maskapai

- Wings Air Abadi

10. Lombok – Banjarmasin (LOP- BDJ ) dengan menggunakan 1 (satu)

maskapai

- Lion Mentari Air

11. Lombok – Kupang ( LOP - KOE) dengan menggunakan 1 (satu) maskapai

- Wings Air Abadi

12. Lombok – Benete dengan menggunakan 1 (satu) maskapai

- Travira Air

Sedangkan untuk rute Penerbangan Internasional yang dilayani melalui LIA,

terdapat 2 (dua) destinasi yaitu :

1. Lombok – Singapura (LOP – SIN) dengan menggunakan Maskapai Silk

Air

2. Lombok – Kuala Lumpur (LOP – KUL) dengan menggunakan Maskapai

Air Asia Berhad

a. Bandar Udara Sultan M. Kaharuddin Sumbawa Besar :

17

Rute Penerbangan Domestik yang dilayani melalui Bandara Sultan M.

Kaharuddin Sumbawa hanya menuju Lombok dan Denpasar dengan

menggunakan 2 (dua) Maskapai:

Garuda Indonesia

Wings Air

b. Bandar Udara Sultan M. Salahuddin Bima

Terdapat 3 Rute Penerbangan Domestik yang dilayani melalui Bandara Sultan

M. Salahuddin Bima menuju 3 destinasi yaitu :

- Bima – Lombok dengan menggunakan 3 (tiga) maskapai

Garuda Indonesia

Wings Air

NAM air

- Bima – Denpasar dengan menggunakan 2 (dua) maskapai

Garuda Indonesia

Wings Air

- Bima – Labuhan Bajo menggunakan 1 (satu) Maskapai

Susi Air

I.8. Issu Strategis

Beberapa isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan

Provinsi NTB tergambar dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1 Isu- Isu Strategis Dalam Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD

No.

Bidang

Masalah

Issu

1. Perhubungan Darat 1. Masih tebatasnya Pelayanan

Sarana dan Prasaran Trasportasi Darat dalam rangka Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat guna Pengembangan Konektivitas Antar Wilayah

2. Masih kurangnya SDM Terutama PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)

3. Masih Terbatasnya Fasilitas Kelengkapan Jalan.

1. Rendahnya pelayanan angkutan umum (Publik Transport)

2. Perkembangan teknologi informasi pada sektor transportasi berpengaruh pada transportasi konvensional

3. Rendahnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Keselamatan dan Keamanan Transportasi.

2. Perhubungan Laut 1. Masih terbatasnya Pelayanan 1. Terbatasnya

18

No.

Bidang

Masalah

Issu

Sarana dan Prasaran Trasportasi Laut dalam rangka Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat guna Pengembangan Konektivitas Antar Wilayah

2. Masih terdapatnya Daerah yang belum Terlayani Sarana Trasportasi Laut Secara Optimal

3. Masih kurangnya SDM Teknis di Bidang Perhubungan Laut.

konektivitas Transportasi Laut.

3. Perhubungan Udara 1. Terbatasnya kewenangan pemerintah provinsi dalam urusan angkutan udara dalam UU 23 tahun 2014

1.Penegasan kewenangan pemerintah daerah dalam hal angkutan udara sesuai diamanatkan dalam UU no 1 tahun 2009 tentang penerbangan dalam Revisi Perda Penyelenggaraan Perhubungan yang di buat pada tahun 2018

19

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 Perencanaan Kinerja Perencanaan program dan kegiatan strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat terangkum dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018. Dimana program yang telah

ditentukan merupakan program – program unggulan dan menjadi prioritas SKPD sesuai

dengan tujuan pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam RPJMD 2013-2018 Dinas Perhubungan memiliki tugas untuk mendukung misi ke 6

yaitu melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah

berbasis tata ruang dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas

infrastruktur antar kawasan antar kota dan antar wilayah. Sasaran-sasaran yang dituju

disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu:

1. Terwujudnya rencana pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang berkualitas

2. Meningkatnya penumpang angkutan udara dan laut

Untuk itu Dinas Perhubungan dalam rangka memenuhi misi,tujuan dan sasaran tersebut,

pada tahun 2018 telah memprogramkan kegiatan :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;

7. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

8. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;

9. Program Pengembangan Transportasi Udara;

10. Program Pengembangan Transportasi Laut;

II.2 Perjanjian Kinerja Dalam rangka melaksanakan program/kegiatan maka dilakukan perjanjian kinerja

(PK) yang merupakan dokumen penugasan dari pimpinan yang lebih tinggi kepada

pimpinan yang lebih rendah (PK eselon II, PK eselon III & PK eselon IV). Perjanjian

kinerja Dinas Perhubungan tahun 2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang

petunjuk teknis perjanjian kinerja,pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan

20

instansi pemerintah yang memuat capaian kinerja pelaksanaan program sesuai tugas pokok

dan fungsi dinas dengan mengacu pada rencana strategis dinas.

Perjanjian kinerja disusun berdasarkan indikator kinerja dan sasaran startegis yang

ditetapkan untuk Dinas Perhubungan. Dengan adanya Perjanjian kinerja ini maka akan

menjadi alat untuk memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi program/kegiatan yang

telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Tabel 2 Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Tahun 2018

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya aksesibilitas

layanan transportasi dari dan ke Provinsi NTB

1. Persentase prasarana transportasi dalam kondisi baik

2. Persentase sarana transportasi dalam kondisi baik

62 %

75 %

2. Meningkatnya Jumlah Penumpang Angkutan Udara

1. Jumlah Penumpang Angkutan Udara

3.626.000 Orang

3. Meningkatnya Jumlah Penumpang Angkutan Laut

1. Jumlah Penumpang Angkutan Laut

227.502 Orang

4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman

1. Indeks Fatalitas 4,38 %

21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu SKPD memiliki

tugas untuk membantu Kepala Daerah dengan tugas pokok dan fungsi menjalankan

sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pelayanan transportasi dan pelayanan

komunikasi kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Pemerintah

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Mewujudkan Masyarakat Nusa

Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera“. Visi

Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 di

wujudkan melalui 7 (tujuh) misi pembangunan sebagai berikut :

1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter,

2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan,

3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum

yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan,

4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing,

5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, dan

mengembangkan keunggulan daerah,

6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah

berbasis tata ruang,

7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Dari misi tersebut yang sangat erat dengan sektor Perhubungan adalah misi ke-6. Dalam

mencapai Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan beberapa

program strategis yang berkaitan dengan ke-6 adalah sebagai berikut :

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

3. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;

4. Program Pengembangan Transportasi Udara;

5. Program Pengembangan Transportasi Laut;

Program strategis tersebut sangat berpengaruh terhadap pembangunan bidang

Perhubungan, lebih jelas tergambar dalam tabel di bawah ini.

22

Tabel 3 Kebijakan Umum dan Program Prioritas Pembangunan Dinas Perhubungan

Provinsi Nusa Teggara Barat sesuai RPJMD 2013 – 2018

No. Misi/Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan

Daerah

Bidang Urusan Kondisi

Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

MISI 6 MELANJUTKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS ANTAR WILAYAH BERBASIS

TATA RUANG B Terwujudnya

infrastruktur dasar yang mrata

Koordinasi, Konsultasi, Revitalisasi dan konstruksi Sarana Prasarana Wilayah yang diarahkan pada Sistem Perhubungan Udara, Sistem Perhubungan Darat, Sistem Perhubungan Laut, Sumber Air Baku dan Air Bersih, Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, Sanitasi dan Persampahan/Limbah sesuai Pengembangan Sistem Jaringan Infrastruktur dalam RTRW Provinsi NTB

Kerjasama Luar Negeri, Pemerintah dan Swasta

Sarana Prasarana Perhubungan Darat yang Dibangun

Halte : 0 Unit Marka : 0 m Rambu : 0 unit

Halte : 138 Unit Marka : 2.760 m Rambu : 276 unit

Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Perhubungan

C Meningkatnya penumpang angkutan udara dan laut

Koordinasi, Regulasi, Konstruksi dan Fasilitasi System Jaringan Lokal, Nasional dan Internasional sesuai RTRW Provinsi NTB

Kerjasama Luar Negeri, Pemerintah dan Swasta

Terbangunnya Koridor Angkutan Masal/Mataram Metro (Koridor)

0 3 Peningkatan Pelayanan Angkutan

Perhubungan

Subsidi Operasi Angkutan Umum Masal (Koridor)

0 1

Terbentuknya Rute Pelayaran baru Aik Bari – Pulau Moyo sebagai Pendukung MP3EI Kawasan SAMOTA (Rute)

0 3

Terpeliharanya Lapangan Parkir Terminal

0 Overlay Terminal Wawo : 500 m2

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

0 Traffic :

23

No. Misi/Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan

Daerah

Bidang Urusan Kondisi

Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ginte Dompu, Terminal Wawo Kab. Bima, Lapangan Parkir Jembatan Timbang Pototano

8 unit 0 Guadrail

: 1000 m 0 Rambu :

400 buah 0 RPPJ

Portal : 9 unit

0 RPPJ : 250 unit

0 Marka : 1500 m

0 Paku Jalan : 3000 buah

0 PJU Solar Cell : 30 unit

Tersedianya Fasilitas Peralatan jalan di Ruas Jalan Provinsi NTB

Traffic : 25 unit

Trafic : 35 Unit

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Guadrail : 5000 m

Guadrail : 6000 m

Rmbu: 1.200 buah

Rmbu: 4000 buah

RPPJ : 50 unit

RPPJ : 200 unit

Marka : 600 m

Marka : 5000 m

Paku Jalan : 5000 buah

Paku Jalan : 7500 buah

Jumlah Kendaraan Angkutan Umum, Angkutan Taxi, Angkutan Pariwisata yang Memiliki Legalitas (Surat dan Kelengkapan Kelaikan Jalan)

Angkutan Umum : 300 unit

Angkutan Umum : 1500 unit

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Angkutan Taxi : 600 Unit

Angkutan Taxi : 3000 Unit

Angkutan Pariwisata : 75 unit

Angkutan Pariwisata : 375 unit

Pengadaan Lahan dan Konstruksi Jembatan Timbang Lembar (Area)

0 1

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Jembatan timbang Bertais dan Pototano (system)

0 1

Jumlah Penumpang angkutan udara dan laut

Angkutan Udara (orang)

2.145.290 3.626.000 Program pengembangan transportasi udara

Perhubungan

24

No. Misi/Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan

Daerah

Bidang Urusan Kondisi

Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Angkutan

laut 125.794 227.502 Program

pengembangan Transportasi laut

Perhubungan

A.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018

Analisis capaian kinerja adalah mengukur pencapaian visi yang ditetapkan dan dijabarkan

didalam misi selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan tujuan dan

sasaran, indikator kinerja dan program/kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut oleh

karena itu maka analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan sasaran yang

ditetapkan dengan dukungan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan Perjanjian Kinerja

(PK) Tahun 2018 Dinas Perhubungan Provinsi NTB melaksanakan 5 (lima) program untuk

mencapai 5 sasaran strategis yang telah ditetapkan.

I. Sasaran Strategis 1 adalah meningkatnya aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke

provinsi NTB dengan 2 (dua) indikator.

Tabel 4 Sasaran strategis 1 Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Transportasi Dari Dan Ke Provinsi NTB

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Meningkatnya

aksesibilitas layanan transportasi dari dan ke provinsi NTB

1. Persentase prasarana transportasi dalam kondisi baik

2. Persentase sarana transportasi dalam kondisi baik

62 %

75 %

63.11%

78.48%

101.79% 104.64%

Untuk mendukung tercapainya sasaran yang tergambar dalam indikator kinerja maka di

tetapkan program dan kegiatan sebagai berikut:

Tabel 5 Program Pendukung Sasaran 1

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung

Jawab

PAGU REALISASI %

63,578,600

62,080,000

97.64

1 Perencanaan Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan

Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan Terminal

63,578,600

62,080,000

97.64

Bid. Terminal

2 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

108,170,000

104,024,500

96.17

-

Pengendalian dan Pengawasan ketertiban terminal

108,170,000

104,024,500

96.17

Bid. Terminal

3 Program Pengembangan Transportasi Laut

45,000,000

42,522,800

94.50

25

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung

Jawab

PAGU REALISASI %

- Peningkatan/Pengembangan Kepelabuhan di NTB

45,000,000

42,522,800

94.50

Bid. Laut dan Udara

4 Program peningkatan pelayanan angkutan

205,859,700

154,721,450

75.16

-

Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan

165,859,700

117,801,450

71.02

Bid. Darat

-

Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan

40,000,000

36,920,000

92.30

Bid. Darat

Sasaran strategis 1 didukung oleh 4 program kegiatan dan 5 Kegiatan. Untuk mengukur

keberhasilan program dilihat dari 2 indikator yakni ketersediaan sarana dan prasarana

transportasi. Kondisi prasarana dihitung menggunakan kondisi pelabuhan laut dan terminal

penumpang. Indikator untuk terminal penumpang dihitung menggunakan hasil pengawasan

pelaksanaan kegiatan diterminal tipe B seperti data berikut:

Tabel 6 Penilaian Terminal Tipe B

Terminal Fasilitas utama Jalur

Keberangkatan/Kedata

ngan

Tempat Tunggu

Kendaraaan Umum

Kantor Ruang Tunggu

Penumpang

Loket Karcis/Papan

Informasi

Parkir Kendara

an

Kesimpulan (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 Renteng 70 60 70 70 0 70 56.67 KSB 70 70 80 70 70 70 71.67 Ginte 70 70 70 70 0 70 58.33 Rata-Rata 62.22

Keterangan:

0 Tidak ada 50 Ada

60-70 Berfungsi/Kondisi Kurang Baik

80-90 Berfungsi/kondisi sedang 100 berfungsi/kondisi baik

Sedangkan untuk kondisi prasarana dilihat dari hasil updating data-data pelabuhan yang ada di

NTB pada program pengembangan transportasi laut, kegiatan updating database pelabuhan. Untuk

kondisi pelabuhan ditampilkan sebagai berikut:

26

Tabel 7 Penilaian Pelabuhan

NO Pelabuhan Prasarana Jalan

Dermaga

Kolam Dan alur

Pelayaran

fasilitas bongkar

muat barang/penumpang

Tempat

Reparasi

Kapal

RIP Kesimpulan (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9.00 1 Lembar 90 100 90 90 80 100 91.67 2 Badas 90 100 80 90 0 100 76.67 3 Bima 90 100 80 90 0 100 76.67 4 Labuhan

Lombok 90 90 90 80 0 100 75.00

5 Pemenang 80 80 80 80 0 0 53.33 6 Sape 90 90 80 80 0 0 56.67 7 Benete 90 90 90 90 0 0 60.00 8 Calabai 60 80 90 90 0 100 70.00 9 Telong-

elong 60 50 80 60 0 0 41.67

10 Lalar 90 80 60 0 0 0 38.33 Rata-Rata 64.00

Keterangan:

0 Tidak ada 50 Ada

60-70 Berfungsi/Kondisi Kurang Baik

80-90 Berfungsi/kondisi sedang 100 berfungsi/kondisi baik

Secara rata-rata didapat skor kondisi terminal Tipe B di yang ada di NTB adalah 62.22 %

sementara untuk pelabuhan adalah 64 % jadi secara total rata-rata kondisi prasarana perhubungan

yang ada adalah 63.11 % atau melebihi target yang di tetapkan sebesar 62 %. Kegiatan lain untuk

mendukung indikator capaian strategis ke 1 adalah program pembangunan sarana dan prasarana

berupa program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan kegiatan perencanaan

peningkatan/pengembangan terminal dan program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

dengan kegiatan pengendalian dan pengawasan ketertiban terminal. Pada tahun 2018 terdapat 4

terminal tipe B yang ada yaitu terminal Tanjung, KLU, Terminal Renteng, Loteng, Terminal Tana

Mira, KSB dan Terminal Ginte, Dompu kegiatan utama pada pembangunan terminal adalah

pemasangan lampu pada terminal berupa lampu PJU dan lampu hanggar bus. Untuk terminal

tanjung tidak dilakukan penilaian karena lokasi terminal tersebut dijadikan sebagai rumah sakit

sementara untuk RS Tanjung sebagai akibat dari bencana gempa bumi sepanjang bulan Agustus

2018 yang melanda Lombok. Pada tahun ini seiring dengan disahkannya perda pengelolaan

terminal maka telah ditarik retribusi bagi pengguna terminal sebagai Penghasilan Asli Daerah

(PAD). Sedangkan indikator kondisi pelabuhan menggunakan updating data pelabuhan yang

27

didukung oleh program pengembangan transportasi laut dengan kegiatan

peningkatan/pengembangan kepelabuhan di NTB.

Indikator persentase sarana dalam kondisi baik dihitung dengan jumlah angkutan darat

yang beroperasi seperti AKDP, Bus Pariwisata, Angkutan Sewa, Angkutan Sewa Khusus,

Angkutan Taxi, Angkutan Antar Jemput dan Angkutan Pemadu Moda dimana kriterianya adalah

angkutan yang memiliki ijin/kartu pengawasan dibagi jumlah data angkutan yang ada.

Kepemilikan ijin/ kartu pengawasan mengindikasikan bahwa angkutan tersebut dalam kondisi

baik karena salah satu persyaratan untuk mendapatkan perpanjangan kartu pengawasan adalah

mewajibkan kepada pengusaha angkutan untuk memenuhi kriteria bahwa kendaraannya layak

jalan. Pada tahun 2018 terdapat tambahan pengawasan untuk angkutan khusus/online. Untuk

kewenangan angkutan pariwisata kewenangan telah diambil alih oleh Kementerian Perhubungan

akan tetapi berdasarkan revisi perubahan perda perhubungan khusus untuk angkutan pariwisata

yang hanya beroperasi di dalam wilayah provinsi NTB kewenangan tetap dilakukan oleh Dinas

Perhubungan Provinsi. Pada tahun 2018 sarana transportasi darat yang sudah memiliki kartu

pengawas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8 Data Sarana Angkutan

No Jenis Angkutan Data Angkutan yang Ada

PENGAWASAN Persentase (%)

1 2 3 4 5 1 Taxi 735 512 69.66 2 Pariwisata 52 52 100.00 3 AKDP 560 489 87.32 4 Sewa 109 85 77.98 5 Antar Jemput 50 31 62.00 6 Pemandu Moda 21 21 100.00

7 Angkutan Sewa Khusus 39 39 100.00

Total 1566 1229 78.48

dengan demikian target yang ditetapkan sebesar 75% sarana transportasi yang baik bisa dilampaui

karena pada akhir tahun 2018 tercatat sebanyak 78.48 % angkutan yang ada di NTB telah

memiliki ijin pengawasan atau dalam kondisi baik. Selain itu untuk melaksanakan kewajiban

pemerintah untuk menyediakan angkutan publik yang layak maka pada BRT (Bus rapid Transit)

telah dioperasikan pada 1 koridor yang diprioritaskan untuk angkutan pelajar sehingga para

pelajar diharapkan terbiasa untuk menggunakan angkutan umum. Capain indikator untuk sarana

transportasi dalam kondisi baik dilaksanakan dengan program peningkatan pelayanan angkutan

dengan kegiatan pengawasan dan penertiban perijinan angkutan dan pelayanan angkutan

perkotaan.

28

II. Sasaran Ke 2 Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara

Tabel 9 Sasaran Strategis 2

No Sasaran strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara

1. Jumlah penumpang angkutan udara

3.626.000 orang

4.205.496orang 115.98

Untuk mendukung tercapainya sasaran yang tergambar dalam indikator kinerja maka di tetapkan

program dan kegiatan pengembangan transportasi udara dengan 1 kegiatan utama yakni

Peningkatan/Pengembangan Angkutan Udara se-NTB.

Tabel 10 Program Pendukung Sasaran Strategis 2

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab

PAGU REALISASI % Program Pengembangan Transportasi Udara

676,768,700 673,063,200

Bid. Perhubungan Laut dan Angkutan Udara

-

Peningkatan/Pengembangan Angkutan Udara se-NTB

676,768,700

673,063,200

99.45

Jumlah penumpang angkutan udara merupakan indikator utama yang menjadi tanggung

jawab Dinas Perhubungan dalam RPJMD 2013 – 2018. Untuk mencapai target tersebut dilakukan

melalui program pengembangan transportasi udara dengan kegiatan pengendalian dan

pengawasan angkutan udara se-NTB. Jumlah penumpang angkutan udara Tahun 2018 berjumlah

4.205.496 orang atau mencapai 115.98 persen dari target yang ditetapkan pada Tahun 2018 yakni

sebanyak 3.626.000 orang akan tetapi kenaikan jumlah penumpang angkutan udara jika

dibandingkan dengan tahun 2017 hanya 3.07 % dari jumlah penumpang tahun 2017 sebesar

4.080.124 orang, hal ini diakibatkan turunnya jumlah penumpang pasca gempa Lombok yang

terjadi sepanjang bulan Agustus 2018. Dari tiga bandara udara yang ada di Provinsi NTB,

Lombok International Airport (LIA) menyumbang 87.79 persen, sementara bandara Sultan M.

Salahuddin dan bandara Sultan M. Kaharuddin masing-masing hanya menyumbang 8,65 persen

dan 3,56 persen dari keseluruhan jumlah penumpang angkutan udara.

Tingginya kontribusi dari LIA salah satu penyebabnya adalah makin bertambahnya

konektivitas dengan adanya penerbangan langsung terutama untuk rute domestik. Pada tahun

2018 LIA telah melayani penerbangan langsung menuju 12 kota yaitu Jakarta, Bandung,

29

Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Kupang, Banjarmasin, Bima,

Sumbawa dan Benete. Sedangkan untuk rute internasional telah melayani dua rute yaitu

Kualalumpur, Malaysia dan Singapura. Konektivitas untuk dua bandara lainnya belum bisa

berkembang karena infrastruktur bandara belum ditingkatkan khususnya panjang runway bandara

guna memungkinkan pesawat berbadan besar bisa mendarat di kedua bandara tersebut. Untuk itu

pada tahun 2018 untuk bandara sultan kaharuddin telah membangun terminal penumpang baru

dan menambah panjang bandara menjadi 1850 m dari sebelumnya 1650 m sedangkan bandara

sultan salahuddin akan menyiapkan perpanjangan runway bandara mulai tahun 2019. Jumlah

penumpang angkutan udara tahun 2018 disajikan pada table berikut.

LKjIP Dishub Th. 2018 30

Tabel 11 Jumlah Penumpang Angkutan Udara Tahun 2018

Bulan Bandara LIA Bandara Sultan Kaharuddin

Bandara Sultan Salahuddin Penumpang Penumpang Penumpang Penumpang

Domestik Internasional Datang Berangkat Transit Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat

Januari 124,292 125,203 9,851 10,552 9,930 5,730 5,108 13,272 12,551 Februari 120,082 117,522 10,030 10,493 9,937 5,147 5,424 12,631 14,236

Maret 125,776 122,455 10,231 10,865 10,586 5,589 5,317 12,511 14,124 April 153,469 142,664 9,851 16,708 13,926 5,686 6,101 13,756 16,945 Mei 141,539 125,168 10,030 15,772 12,070 4,914 5,415 16,002 15,417 Juni 164,387 141,209 10,231 15,087 12,317 6,640 5,925 15,719 15,645 Juli 175,084 178,135 14,026 16,631 17,398 6,693 6,691 13,756 16,945

Agustus 172,897 178,351 10,030 16,278 16,082 6,435 6,480 16,002 15,417 September 149,424 149,569 14,901 11,126 10,969 7,811 8,722 15,516 18,702 Oktober 119,106 109,514 13,314 6,410 6,672 6,875 7,665 15,752 16,783

November 111,178 96,794 11,156 5,826 5,334 6,440 6,900 15,680 15,922 Desember 126,939 110,259 14,835 6,068 5,433 5,682 6,175 15,266 15,409

Total 1,684,173 1,596,843 138,486 141,816 130,654 73,642 75,923 175,863 188,096 Total Per Bandara

3,419,502 272,470 149,565 363,959

Total Penumpang

4,205,496

LKjIP Dishub Th. 2018

31

III. Sasaran strategis ke 3 adalah meningkatnya jumlah penumpang angkutan laut

Tabel 12 Sasaran Strategis 3

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Meningkatnya penumpang angkutan laut

1. Jumlah Penumpang Angkutan Laut

227.502 Orang

950.008 Orang

417.62 %

Untuk mendukung sasaran tersebut maka ditetapkan program pengembangan transportasi

laut dengan 3 kegiatan.

Tabel 13 Program Pendukung Sasaran Strategis 3

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung

Jawab

PAGU REALISASI % 1. Program Pengembangan

Transportasi Laut 251,805,100

243,090,800

96.54

Bid. Perhubungan Laut dan Angkutan Udara

-

Peningkatan/Pengembangan Keselamatan Pelayaran

199,800,000

193,676,000

96.93

-

Peningkatan/Pengembangan Angkutan Laut di NTB

52,005,100

49,414,800

95.02

Jumlah penumpang angkutan laut dihitung dari 5 (lima) pelabuhan laut di NTB yaitu

pelabuhan laut Lembar, pelabuhan laut Badas, pelabuhan laut Bima, pelabuhan Senggigi dan

pelabuhan Bangsal/Pemenang, dimana pada tahun 2018 tercatat sebanyak 950.088 orang, jumlah

ini melampaui target sebesar 417.61% dari target sebanyak 227.502 akan tetapi jika dibandingkan

dengan jumlah penumpang tahun 2017 maka terdapat penurunan sebesar -28,42 % dari jumlah

penumpang sebanyak 1.327.229 orang. Hal ini terjadi akibat bencana gempa Lombok yang terjadi

pada akhir Juli dan Agustus 2018 yang mempengaruhi arus kunjungan wisatawan ke pulau

lombok khususnya ke kawasan 3 gili. Turunnya jumlah penumpang angkutan laut yang

menggunakan kapal cepat dari Bali sangat berpengaruh karena pengguna kapal cepat yang menuju

kawasan 3 gili menyumbang 83,48% dari keseluruhan penumpang angkutan laut yang ada.

Penyumbang penumpang angkutan laut tertinggi kedua adalah penumpang yang melalui

Pelabuhan Bima yakni sebesar 9.16%, kemudian diikuti Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan

Senggigi masing-masing 5,09% dan 2,26%, sementara untuk pelabuhan Badas tidak tercatat

adanya penumpang angkutan laut yang menggunakan pelabuhan tersebut. Jumlah penumpang

angkutan laut disajikan pada table berikut.

LKjIP Dishub Th. 2018 32

Tabel 14 Jumlah Penumpang Angkutan Laut Tahun 2018

NO BULAN PELABUHAN

PEMENANG PELABUHAN

SENGGIGI PELABUHAN LEMBAR PELABUHAN BADAS PELABUHAN BIMA

DN LN DN LN DN LN

TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK

1 JANUARI 34,781 36,723 692 842 3,475 3,143 2,216 2,216 0 0 0 0 4 0 0 2 PEBRUARI 34,376 31,647 611 759 2,814 1,778 1,170 1,170 0 0 0 0 5,594 4,449 0 0 3 MARET 43,680 42,895 1,024 1,425 1,185 1,009 2,252 2,252 0 0 0 0 1,724 2,138 0 0 4 APRIL 47,507 48,514 1,376 1,456 601 249 0 0 0 0 2,801 1,401 0 0 5 MEI 57,003 55,924 1,507 1,819 578 536 1,412 1,417 0 0 0 0 3,121 3,466 0 0 6 JUNI 59,234 56,243 1,952 2,271 265 582 1,753 1,753 0 0 0 0 9,225 6,704 0 0 7 JULI 43,506 37,105 1,806 2,020 1,159 1,548 2 0 0 0 0 0 5,891 6,085 0 0 8 AGUSTUS 2,051 1,094 134 142 506 1,481 0 0 0 0 0 0 3,707 3,275 0 0 9 SEPTEMBE

R 14,307 12,565 127 140 3,637 2,037 0 0 0 0 0 0 2,702 3,799 0 0

10 OKTOBER 21,989 22,750 264 324 674 797 0 0 0 0 0 0 2,985 3,821 0 0 11 NOPEMBER 22,289 21,869 101 94 538 538 0 0 0 0 0 0 3,696 2,867 0 0 12 DESEMBER 24003 21,151 271 327 610 1,020 0 0 0 0 0 0 4,198 3,372 0 0 Total/pelabuhan 404,72

6 388,48

0 9,865 11,61

9 16,042 14,718 8,805 8,808 0 0 0 0 45,644 41,381 0 0

Total Penumpang 950,088

LKjIP Dishub Th. 2018 33

Dalam rangka mendukung capaian jumlah angkutan penumpang angkutan laut maka

dinas perhubungan melakukan beberapa kegiatan. 1. Kegiatan pemantauan operasional

kapal cepat dalam rangka mengantisipasi meningkatnya pengguna kapal cepat dari maka

Dinas Perhubungan bersama dengan stakeholder (Polairud, TNI AL, Pemda KLU dan

lainnya) membentuk tim pengawasan untuk menjamin keamanan dan keselamatan

penumpang kapal cepat. Tim ini memastikan kapal cepat yang beroperasi telah memenuhi

standar keselamatan yang sudah ditetapkan dan melakukan pendaratan pada fasilitas

pelabuhan yang ada dan bukan langsung menuju pantai di perairan 3 gili sehingga

kelestarian lingkungan yang ada di daerah gili matra tetap terjaga. 2. Kegiatan

peningkatan/pengembangan angkutan laut, kegiatan ini dilakukan dengan memonitor

pengembangan angkutan laut baik barang dan penumpang di pelabuhan yang ada di NTB.

IV. Sasaran strategis ke 4 terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman

Tabel 15 Sasaran Strategis ke 4

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

4. Terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman

Indeks Fatalitas 4.38 3,41 128%

Untuk mendukung sasaran ke 4 maka di tetapkan 3 buah program dengan 8 kegiatan

Tabel 16 Program Pendukung Sasaran ke 4

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab

PAGU REALISASI % 1. Perencanaan

Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan

366,775,000

329,023,400

89.71

Sekretariat

-

Penyusunan kebijakan, norma, standar dan prosedur bidang perhubungan

317,375,000

280,323,400

88.33

-

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

49,400,000

48,700,000

98.58

LKjIP Dishub Th. 2018 34

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN Penanggung Jawab

PAGU REALISASI % 2. Program

peningkatan pelayanan angkutan

2,932,562,600

2,485,078,721

84.74

Bid. Angkutan Darat

-

Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan

114,692,000

110,717,200

96.53

-

Pengamanan dan pengendalian arus lalu lintas

118,970,600

116,505,000

97.93

-

Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan

2,698,900,000

2,257,856,521

83.66

3.

Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

1,336,160,800

1,271,684,176

95.17

Bid. Angkutan Darat

-

Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan

1,160,510,400

1,116,804,276

96.23

-

Penyusunan informasi/database fasilitas keselamatan jalan

82,449,400

79,360,000

96.25

-

Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas

93,201,000

75,519,900

81.03

Indikator untuk sasaran strategis ke 4 adalah indeks fatalitas dimana didapat dari

jumlah kematian karena kecelakaan per 10.000 kendaraan yang ada. Data pada tahun 2018

menunjukkan bahwa terdapat 1673 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban

meninggal dunia mencapai 562 jiwa angka ini naik dari kejadian kecelakaan pada tahun

2017 sebanyak 1463 kejadian dengan korban meninggal dunia mencapai 473 jiwa. Jika

dilihat berdasarkan indeks fatalitas maka indeks fatalias pada tahun 2018 adalah sebesar

3.41 karena jumlah kendaraan yang ada di NTB sebanyak 1.646.647 unit. Capaian ini

melebihi dari target yang ditetapkan untuk indeks fatalitas yaitu 4.38. Semakin kecil Indeks

fatalitas maka semakin baik capaiannya.

Akan tetapi capaian tersebut jika dibandingkan dengan target pada tingkat nasional

yang tertuang dalam dokumen rencana umum nasional keselamatan jalan (RUNK) Jalan

2011 – 2035 yang merupakan dokumen perencanaan dalam mendukung pelaksanaan UU 22

tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan telah ditetapkan untuk periode 2016 –

LKjIP Dishub Th. 2018 35

2020 indeks fatalitas secara nasional sebesar 1.96. Untuk itu dinas perhubungan dalam

rangka mengurangi nilai indeks fatalitas maka difokuskan melalui melalui 3 buah program

dengan 8 buah kegiatan dimana kegiatan-kegiatan yang direncanakan fokus pada 5 hal yaitu

1. Penanganan prilaku manusia dimana hal ini dilakukan dengan pembinaan pengusaha

angkutan barang, pengusaha angkutan penumpang, pemilihan abdi yasa atau

sopir/pengemudi teladan, pemilihan pelajar pelopor keselamatan maupun kegiatan

sosialisasi keselamatan lalu lintas, semua kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk

memberikan pemahaman menggunakan kendaraan dijalan raya secara berkeselamatan

sehingga sehingga dengan selesainya mengikuti pelatihan atau sosialisasi diharapkan dapat

menambah pengetahuan peserta tentang keselamatan berkendara sehingga bisa

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penanganan kondisi kendaraan, setiap

kendaraan umum yang digunakan sebagai angkutan penumpang dan angkutan barang harus

telah dinyatakan laik jalan yang dibuktikan dengan lulus uji KIR. Kewenangan untuk

pengujian kendaraan bermotor memang berada pada Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota

akan tetapi Dinas Perhubungan Provinsi merupakan pembina bagi para penguji kendaraan

bermotor di Kab/Kota untuk itu dilakukan ramp check (periksaan/pengecekan) ditempat

secara langsung kondisi kendaraan angkutan umum di terminal penumpang terutama dalam

menghadapi hari-hari besar keagamaan 3. Penanganan perlengkapan jalan, salah satu upaya

untuk mengurangi kecelakaan adalah dengan menciptakan jalan berkeselamatan yaitu jalan

yang sudah dilengkapi dengan fasilitas keselamatan berupa rambu, marka dll sehingga

pengguna jalan mendapatkan informasi yang jelas tentang jalan yang dilaluinya. Dinas

perhubungan melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas jalan berupa

rambu, Rambu Petunjuk Pendahulu Jalan (RPPJ) dan marka jalan. 4. Pengendalian Arus

Lalu lintas, pengendalian dilakukan dengan memonitor kondisi lalu lintas jalan terutama

pada hari-hari besar, hal ini dilakukan karena pada hari-hari besar seperti Idul Fitri, Haji,

Natal dan Tahun Baru volume kendaraan dan pengguna transportasi publik meningkat

secara drastis sehingga peluang gangguan lalu lintas akan meningkat. Dinas Perhubungan

memberikan perhatian khusus dengan melakukan monitor yang melekat dan bekerjasama

dengan seluruh stakeholder yang mengurus masalah transportasi (Polisi, Jasa Raharja,

PT.ASDP, PT. Pelindo, PT.Angkasa Pura, Organda dll) demi kelancaran pengguna jasa

transportasi darat, laut maupun udara. 5. Manajemen Transportasi, Penanganan masalah

transportasi terutama untuk menurunkan tingkat kecelakaan dibutuhkan kerja lintas sektor

seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Raharja, Dinas PU dan tokoh-tokoh

masyarakat untuk itu dibentuk sebuah forum yang menyatukan semua stakeholder

perhubungan untuk memanajeman masalah transportasi. Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan

LKjIP Dishub Th. 2018 36

(FLLAJ) merupakan sebuah forum dari seluruh stakeholder yang menangani masalah

transportasi. Forum ini melakukan kegiatan berupa rapat bulanan dan rapat pengaduan utuk

membahas program kerja dan pengaduan masyarakat yang tentang masalah-masalah lalu

lintas baik pengaduan masyarakat yang melalui media massa maupun media elektronik.

Salah satu upaya untuk mempermudah masyarakat untuk menyampaikan keluhannya maka

Dinas Perhubungan melalui FLLAJ meluncurkan aplikasi PELOR MAS (Pelaporan Online

Transportasi Berbasis Masyarakat).

Aplikasi Pelor Mas merupakan sebuah aplikasi di smartphone berbasis Android.

Aplikasi ini dapat diunduh langsung melalui Google Play Store. Pelor Mas merupakan

program terobosan dari Dinas Perhubungan Provinsi NTB hal ini dilatarbelakangi oleh

semakin memasyarakatnya smartphone bahkan sebagian orang sudah menganggap

smartphone sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga Dinas Perhubungan berusaha

mempermudah dan memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan

tentang masalah-masalah dibidang transportasi melalui sebuah cara yang mudah, murah dan

praktis. Melalui aplikasi Pelor Mas masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan dan

pengaduannya dan para pengadu tersebut juga dapat mengetahui tindaklanjut dari

keluhannya. FLLAJ NTB dengan program-program penanganan jalan daerah telah

dijadikan sebagai Forum LLAJ rujukan atau percontohan di tingkat Nasional dalam masalah

penaganan jalan daerah untuk itu dibangun sebuah laboratorium pusat rujukan nasional

untuk penanganan jalan daerah.

Dalam memanajemen transportasi Dinas Perhubungan juga memperhatikan

pentingnya payung hukum dalam melaksanakan program dan kegiatannya untuk itu pada

tahun 2018 telah disahkan 2 (dua) buah perda yakni perda revisi perda penyelenggaraan

perhubungan dan perda pengelolaan terminal tipe B.

LKjIP Dishub Th. 2018 37

A.2 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018

Tabel 17 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018

No. Program Sasaran Program Kegiatan

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017 %

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 %

Uraian Target Realisasi Uraian Target Realisasi

1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan

Koordinasi dalam Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Dokumen Kesepakatan Hasil Koordinasi Berupa Usulan Program/Kegiatan Pembangunan Perhubungan.

1 Dokumen

Rp.171.900.000

1 Dokumen

Rp.161.704.500

100

94.07

-

-

-

-

-

-

-

-

Penyusunan Kebijakan , norma ,Standard an Prosedur bidang perhubungan

Penyusunan Pergub Andalalin, Naskah akademik Perubahan Perda Provinsi NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Naskah Akademik Raperda Penyelenggaraan terminal Tipe B, Naskah Akademik Raperda Fasilitas Keselamatan transportasi

3 dokumen

Rp. 234.479.000

4 dokumen

Rp. 217.372.900

133.33

92.70

Terlaksananya penyusunan Perda tentang perubahan Perda Provinsi NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Penyusunan Perda Pengelolaan Terminal Tipe B

2 dokumen

Rp.317.375.000

2 dokumen

Rp.280.323.400

100

88.33

LKjIP Dishub Th. 2018 38

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan se NTB.

1 Dokumen

Rp.47.818.367

1 Dokumen

Rp.46.993.000

100

98.27

Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur Perhubungan se NTB.

1 Dokumen

Rp.49.400.000

1 Dokumen

Rp.48.700.000

100

98.58

Perencanaan Peningkatan/Pengembangan terminal

Kajian Pengembangan Terminal Tipe B (Ginte dan Renteng)

2 dokumen

Rp. 197.000.000

2 dokumen

Rp. 194.645.743

100

98.80

Terlaksananya monitoring dan evaluasi Terminal Tipe B

1 Dokumen

Rp.63.578.600

1 Dokumen

Rp.62.080.000

100

97.64

2 Peningkatan pelayanan angkutan

Meningkatnya kualitas pelayanan angkutan umum bagi masyarakat

Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan

Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum

2 Kegiatan

Rp.128.776.500

1 kegiatan

(kegiatan survey load factor BRT

tidak dilaksanakan

karena BRT tidak beroperasi)

Rp. 55.026.105

- - - -

- - - - Terlaksananya operasional BRT

1 rute

Rp. 165.859.700

1 rute

Rp.117.801.450

100

71.02

LKjIP Dishub Th. 2018 39

Pengawasan dan penertiban Perijinan Angkutan

Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan (surat kelengkapan Kelaikan jalan)

AKDP : 340 unit, taxi : 610 unit, pariwisata

: 44 unit, Angkutan Sewa:

58 unit, Angkutan Antar

Jemput: 21 Unit, Angkutan

Pemandu Moda:17 Unit)

Rp.215.060.000

AKDP : 340 unit, taxi : 610 unit, pariwisata : 44 unit, Angkutan Sewa: 58 unit,

Angkutan Antar Jemput: 21 Unit,

Angkutan Pemandu

Moda:17 Unit)

Rp. 206.916.600

100

96.21

Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan (surat kelengkapan Kelaikan jalan)

1566 unit (AKDP : 560 unit, taxi :

735 unit, pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa: 109 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 50 unit,

Pemandu Moda:21 unit)

Rp.40.000.000

1229 unit (AKDP : 489 unit, taxi :

512 unit, pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa: 85 unit,

Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit,

Pemadu Moda: 21 unit)

Rp.36.920.000

78.48

92.30

Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan

Pembinaan Sosialisasi terhadap pengusaha angkutan barang

50 orang

50 orang

100

Pembinaan Sosialisasi terhadap pengusaha angkutan barang

20 orang

20 orang

100

Pembinaan/sosialisasi terhadap pengusaha angkutan penumpang

50 orang 50 orang 100 Pembinaan/sosialisasi terhadap pengusaha angkutan penumpang

20 orang 20 orang 100

Pemilihan Abdi Yasa teladan tingkat provinsi NTB untuk mewakili NTB di tingkat Nasional

1orang

Rp. 233.013.600

2 orang

Rp.213.072.400

100

91.44

Awak Kendaraan Peserta pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan yg dipilih mewakili NTB di tingkat Nasional

1orang

Rp.114.692.000

2 orang

Rp.110.717.200

200

96.53

LKjIP Dishub Th. 2018 40

Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas

Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.110.865.000

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.110.724.500

100

99,87

Terlaksananya Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas Pada hari-hari besar tertentu (Lebaran, Haji, Natal dan Tahun Baru)

3 kali/tahun

Rp.118.970.600

3 kali/tahun

Rp.116.505.000

100

97.93

Pengembangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Forum lalu Lintas Angkutan Jalan dan sosialisasi forum lalu lintas angkutan jalan

1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali) Rp. 1.269.916.000

1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali) Rp.1.165.751.335

100 91.80

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali)

Rp.2.568.738.000

1680 orang 3 Kegiatan (Rapat bulanan 12 kali, Rapat Pengaduan 8 Kali, Sosialisasi keselamatan jalan 8 Kali)

Rp.2.257.856.521

100

87.90

LKjIP Dishub Th. 2018 41

3 Pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas

Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan

Pengadaan dan Pemasangan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) di P.Lombok

25 buah

25 buah

100

Pengadaan dan Pemasangan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)

4 buah 4 buah (1 Lotim, 1 KSB dan 2

Dompu)

100

Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan di Kota Mataram, KLU,Lobar,Lotim & KSB

1380 M2

1380 M2

100

Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan di Kota Mataram

475 M2 475 M2 100

Pemasangan Pagar Pengaman Jalan (Guardrail) di KLU, Lobar,Lotim, Sumbawa,

255 M

255 M

100

- - - -

Pengadaan dan Pemasangan Traffic light di Loteng

1 paket

Rp.2.610.017.400

1 paket

Rp.2.510.544.688,99

100

96.19

- - - -

Pengadaan dan Pemasangan Rambu

280 buah

Rp.1.160.510.400

280 buah (155 buah di Lobar &

125 buah di Loteng)

Rp.1.116.804.276

100

96.23

LKjIP Dishub Th. 2018 42

Penyusunan Informasi Database Fasilitas keselamatan Jalan

Survey Inventarisasi Perlengkapan Jalan

1 Dokumen

Rp. 80.000.000

1 Dokumen

Rp.67.401.000

100

84.25

Inventarisasi Perlengkapan Jalan

1 Dokumen

Rp.82.449.400

1 Dokumen

79.360.000

100

96.25

Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas

Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi darat

2 Orang

Rp. 161.381.500

3 Orang

Rp.144.264.700

150

89.39

Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi darat

1 orang

Rp.93.201.000

2 orang

Rp.75.519.900

100

81.03

Pengendalian dan Pengawasan Ketertiban Terminal

- - - - Terlaksananya penertiban diterminal tipe B

4 terminal

Rp.108.170.000

4 terminal

Rp.104.024.500

100

96.17

4 Pengembangan Transportasi Udara

Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB

Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Udara Se NTB

Pendataan KKOP,FAL dan angkutan

3 lokasi (BIL, Bima,

Sumbawa)

Rp.49.507.353

Rp.28.725.900

100

58.02

Pengendalian dan Pengawasan Angkutan Udara

3 lokasi (LIA, Bima, Sumbawa)

Rp.676.768.700

3 lokasi (LIA, Bima, Sumbawa)

Rp.673.063.200

100

99.45

Jumlah Penumpang Angkutan Udara

3.476.000 orang 4.080.124 orang 117.37 Jumlah Penumpang Angkutan Udara

3.626.000 orang 4.205.496 orang 115.98

LKjIP Dishub Th. 2018 43

5 Pengembangan Transportasi Laut

Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB

Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran

Penertiban dan Pengawasan Pengoperasian Kapal Cepat Bali-Lombok

1 rute

Rp.301.366.600

1 rute

Rp.281.418.650

100

93.38

Penertiban dan Pengawasan Pengoperasian Kapal Cepat Bali-Lombok

2 rute (Pelabuhan Senggigi & Pelabuhan Pemenang) Rp.199.800.000

2 rute (Pelabuhan Senggigi & Pelabuhan Pemenang) Rp.193.676.000

100

96.93

Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB

Profil dan database kepelabuhanan di NTB

1 aplikasi

Rp.238.111.600

1 aplikasi

Rp.232.505.136

100

97.65

Tersedianya dat a kepelabuhanan di NTB

1 Dokumen

Rp. 45.000.000

1 Dokumen

Rp.42.522.800

100

94.50

Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB

Pembinaan Pengusaha Angkutan Laut di 6 Lokasi Pelabuhan Laut (Lotim, KSB, Sumbawa, Bima,Lobar & KLU)

180 orang

Rp.127.833.000

180 orang

Rp.117.619.325

100

92.01

Jumlah Penumpang Angkutan Laut

227.502 orang

Rp.52.005.100

950.088 orang

Rp.49.414.800

417.61

95.02

Jumlah Penumpang Angkutan Laut

197.828 orang 1.327.229 orang 670.9

LKjIP Dishub Th. 2018 44

A.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2018 dengan target RENSTRA Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018.

Tabel 18 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan Renstra

No. Program Sasaran Program Kegiatan

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 %

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KET. Uraian Target Realisasi Kegiatan Target Anggaran

1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan

Penyusunan Kebijakan,Norma,standar dan Prosedur Bidang Perhubungan

Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Perda Pengelolaan terminal Tipe B

2 dokumen

Rp.234.479.000

2 dokumen

Rp.217.372.900

100

92.70

Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan

1 dokumen Rp. 250.000.000

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan.

1 Dokumen

Rp.49.400.000

1 Dokumen

Rp.48.700.000

100

98.58

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

1 dokumen Rp.60.000.000

Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan terminal

Terlaksananya monitoring dan evaluasi Terminal Tipe B

1 dokumen

Rp.63.578.600

1 dokumen

Rp.62.080.000

100

97.64

Tersedianya dokumen perencanaan (DED) pengembangan terminal

1 dokumen Rp.300.000.000

LKjIP Dishub Th. 2018 45

2 Peningkatan pelayanan angkutan

Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan

Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi

40 orang

(1 Abdi Yasa Teladan)

Rp. 114.692.000

40 orang

(2 abdi yasa Teladan)

Rp. 110.717.200

100

96.53

Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi

102 orang 200.000.000

Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan

Pengawasan dan penertiban perijinan angkutan (surat kelengkapan kelaikan jalan)

1558 unit

Rp. 40.000.000

1229 unit (AKDP : 489

unit, taxi : 512 unit, pariwisata

: 52 unit, Angkutan Sewa:

85 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit)

Rp.36.920.000

78.88

92.30

Jumlah Kendaraan angkutan umum,

angkutan taxi, angkutan pariwisata yang

memiliki legalitas (surat kelengkapan kelaikan

jalan)

1494 unit Rp.150.000.000

LKjIP Dishub Th. 2018 46

Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas

Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.118.970.600

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.116.505.000

100

97.93

Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas

4 kali Rp.160.000.000

Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan

Forum lalu Lintas Angkutan jalan dan sosialisasi Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan

1680 orang Rp. 2.568.738.000

1680 orang Rp.2.257.856.521

100 87.90

Terlaksananya rapat koordinasi FLLAJ, Sosialisasi FLLAJ dan Audit Keselamatan Jalan

1680 orang Rp. 1.225.000.000

Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan

Bantuan Operasional BRT

1 Rute

Rp.165,859.700

1 Rute

Rp.117.801.450

100

71.02

Terlaksananya koordinasi Angkutan Masal Perkotaan

1 dokumen Rp.80.000.000

LKjIP Dishub Th. 2018 47

3 Pengendalia dan pengamanan lalu lintas

Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas

Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan

Rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)

4 buah 4 buah

100

Pengadaan rambu-rambu lalu lintas

7 jenis Rp.2.800.000.000

Pengadaan rambu 280 buah 280 buah 100

Pengadaan dan Pemasangan marka

475 M2

Rp. 1.160.510.400

475 M2

Rp.1.116.804.276

100

96.23

Penyusu nan informasi/database fasilitas keselamatan jalan

Survey inventarisasi perlengkapan jalan

1 dokumen

Rp.82.449.400

1 dokumen

Rp.79.360.000

100

96.25

Penyusunan informasi/database fasilitas keselamatan jalan

1 dokumen Rp.150.000.000

Pembinaan Keselamatan Lalu lintas

Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan transportasi darat

20 orang

(1 orang yang terpilih)

Rp.93.201.000

20 orang

(2 orang yang terpilih)

Rp.75.519.900

100

81.03

Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan

3 orang Rp.175.000.000

Pengendalian dan Pengawasan Ketertiban Terminal

Terlaksananya Ketertiban di Terminal Tipe B

4 terminal

Rp.108.170.000

4 terminal

Rp.104.024.500

100

96.17

Tertibnya lingkungan terminal

1 tahun Rp.100.000.000

LKjIP Dishub Th. 2018 48

4 Pengembangan Transportasi Udara

Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB

Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Udara Se-NTB

Jumlah Penumpang Angkutan Udara

3 lokasi (BIL, Bima,

Sumbawa)

Rp.676.768.700

3 lokasi (BIL, Bima,

Sumbawa)

Rp.673.063.200

100

99.45

Tersedianya dokumen fasilitas bandar udara dan angkutan udara

1 dokumen Rp. 69.113.000

3.626.000 orang 4.205.496 orang 115.98

Penumpang Angkutan Udara

3.626.000 orang -

5 Pengembangan Transportasi Laut

Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB

Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran

Penertiban dan pengawasan pengoperasian kapal cepat

2 rute

Rp.230.966.600

2 rute

Rp.285.613.600

100

96.23

Tersedianya SDM yang memiliki kualifikasi, Terlaksananya Penertiban dan Pengawasan Kapal Cepat

30 orang & 1 dokumen

Rp. 285.000.000

Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB

Profil dan database pelabuhan di NTB

1 dokumen

Rp.45.000.000

1 dokumen

Rp.42.522.800

100

94.50

Tersedianya profil dan database kepelabuhanan

- -

Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB

Terlaksananya koordinasi dan monitoring peningkatan pengembangan angkutan penumpang laut

227.502 orang

Rp.52.005.100

950.088 orang

Rp.49.414.800

95.02

Terlaksananya pembinaan pengusaha angkutan laut

180 orang Rp.150.000.000

Penumpang angkutan Laut

227.502 orang -

LKjIP Dishub Th. 2018 49

A.4 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Sumber daya merupakan asset yang dimiliki oleh dinas perhubungan guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat empat katagori sumber daya yang dimiliki oleh

dinas yakni:

1. Sumber Daya Finansial

Sumber daya ini merupakan anggaran dinas yang tertuang dalam dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) baik berupa belanja langsung maupun tidak

langsung. Penggunaan anggaran dilakukan melalui prinsip yang akuntable dan

terbuka dimana semua kegiatan yang dilakukan bisa dipertanggung jawabkan.

Pada tahun 2018 tercatat anggaran yang dikelola sebesar Rp. 14.967.055.000

dimana anggaran ini terserap sebesar Rp. 13.777.330.717,57 atau 92.05%.

2. Sumber Daya Fisik

Sumber daya ini merupakan sumber daya penunjang berupa tanah,bangunan

gedung/kantor, Fasilitas keselamatan jalan, kendaraan dinas maupun peralatan

kerja yang dimiliki oleh dinas. Pada tahun 2018 tercatat seluruh sumber daya

yang dimiliki senilai Rp.87.712.218.376,14 . Seluruh asset yang dimiliki oleh

dinas perhubungan telah tercatat dan digunakan secara tepat sasaran dan tujuan.

Sebagai contoh dari 4 terminal angkutan penumpang yang ada 3 terminal sudah

melakukan Pengalihan personel, peralatan, pendanaan dan dokumen (P3D)

sedangkan 1 terminal masih dalam proses penyerahan dari kabupaten.

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai dinas perhubungan pada tahun 2018 adalah sebanyak 72 orang

dengan bergai latar pendidikan dari tingkat SMP sampai dengan Strata 2. Dalam

rangka efektif dan efisiennya sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan

maka telah dilakukan analisa jabatan dalam penempatan personilnya agar tugas-

tugas dinas dapat terselesaikan dengan baik. Sementara itu untuk meningkatkan

kompetensi pegawai maka dinas perhubungan bekerjasama dengan Balai

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan RI

untuk merekut Calon Pegawai Negeri Sipil melalui sekolah kedinasan sehingga

setiap pegawai yang direkrut merupakan pegawai yang telah memiliki

kompetensi teknis dibidang perhubungan. Selain melakukan perekutan pegawai

maka pegawai yang sudah ada ditingkatkan kompetensinya melalui

pelatihan/training.

4. Sumber Daya Teknologi

LKjIP Dishub Th. 2018 50

Perkembangan teknologi informasi telah membantu mengefisienkan kinerja

dinas. Seluruh bidang pada dinas telah memiliki peralatan kerja berupa

komputer dan laptop yang telah terhubung dengan internet untuk mempermudah

kerja aparatur. Selain itu untuk memotong rantai birokrasi pelaporan masalah

perhubungan telah tersedia aplikasi “Pelor Mas” (pelaporan onlaine transportasi

oleh masyarakat) yang merupakan aplikasi pada HP android. Masyarakat bisa

langsung melaporkan masalah melalui perangkat HP masing-masing tanpa

melalui prosedur birokrasi yang berbelit dan masyarakat bisa langsung

mengetahui tindaklanjut dari laporan mereka.

menjadi target bukanlah output program/kegiatan. Penetapan indikator berbasis

outcome menjadi salah satu sebab keberhasilan pencapaian kinerja dari Dinas

Perhubungan.

B. Realisasi Anggaran

Tabel 19 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018

NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA %

URAIAN TARGET REALISASI

1 Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

Penyusunan Kebijakan,Norma,standar dan Prosedur Bidang Perhubungan

Perubahan Perda Prov.NTB tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Perda Pengelolaan terminal Tipe B

2 dokumen

Rp.317.375.000

2 dokumen

Rp.280.323.400

100

88.33

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Dokumen Laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan.

1 Dokumen

Rp.49.400.000

1 Dokumen

Rp.48.700.000

100

98.58

Perencanaan Peningkatan/ Pengembangan terminal

Terlaksananya monitoring dan evaluasi terminal tipe B

2 dokumen

Rp.63.578.600

2 dokumen

Rp.62.080.000

100

97.64

LKjIP Dishub Th. 2018 51

NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM

KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

% URAIAN TARGET REALISASI

2 Peningkatan pelayanan angkutan

Meningkatnya kualitas pelayanan angkutan umum bagi masyarakat

Pembinaan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan

Tersosialisasinya pengusaha angkutan barang dan pengusaha angkutan penumpang penumpang serta terpilihnya abdi yasa teladan tingkat provinsi

40 orang

(1 Abdi Yasa Teladan)

Rp. 114.692.000

40orang

(2 abdi yasa Teladan)

Rp. 110.717.200

100

200

96.53

Pengamanan dan Pengendalian arus lalu lintas

Pengendalian dan Pengamanan Arus Lalu Lintas pada Hari-hari Besar tertentu.

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.118.970.600

3 Kegiatan (Lebaran, Haji,

Natal dan Tahun Baru)

Rp.116.505.000

100

97.93

Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan

Forum lalu Lintas Angkutan jalan dan sosialisasi Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan

1680 orang Rp. 2.568.738.000

1680 orang Rp.2.257.856.521

100 87.90

Pengawasan dan Penertiban Perijinan Angkutan

Pengawasan dan penertiban perijinan angkutan (surat kelengkapan kelaikan jalan)

1558 unit

(AKDP : 560 unit, taxi : 735 unit,

pariwisata : 52 unit, Angkutan Sewa:

109 unit, Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan

Antar Jemput: 50 unit, Pemadu

Moda: 21 unit)

Rp. 40.000.000

1229 unit (AKDP : 489 unit, taxi : 512 unit, pariwisata : 52

unit, Angkutan Sewa: 85 unit,

Angkutan Sewa Khusus: 39 unit, Angkutan Antar Jemput: 31 unit,

Pemandu Moda:21)

Rp.36.920.000

111,8

92.30

Peningkatan Pelayanan Angkutan Perkotaan

Operasional BRT 1 rute

Rp. 165.859.700

1 rute

Rp.117.801.450

100

71.02

3 Pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Meningkatnya keselamatan dan keamanan lalu lintas

Pengembangan Lalu lintas Angkutan Jalan

Rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ)

4 buah 4 buah

100

Pengadaan dan Pemasangan marka

475 M2 475 M2 100

LKjIP Dishub Th. 2018 52

NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM

KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

% URAIAN TARGET REALISASI

Pengadaan dan Pemasangan Rambu

280 buah

Rp.1.160.510.400

280 buah

Rp.1.116.804.276

100

96.23

Penyusu nan informasi/database fasilitas keselamatan jalan

Survey inventarisasi perlengkapan jalan

1 dokumen

Rp.82.449.400

1 dokumen

Rp.79.360.000

100

96.25

Pembinaan Keselamatan Lalu lintas

Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan transportasi darat

20 orang

(2 orang yang terpilih)

Rp.93.201.00

20 orang

(2 orang yang terpilih)

Rp.75.519.900

100

81.03

4 Pengembangan Transportasi Udara

Meningkatnya pengembangan keselamatan penerbangan, kebandarudaraan dan angkutan udara se NTB

Pengendalian dan Pengawasan Angkutan Udara se-NTB

Terlaksananya koordinasi dengan bandar udara terkait dengan fasilitas bandara dan penyelenggaraan angkutan udara

1 dokumen 1 dokumen 100

Jumlah Penumpang Angkutan Udara

3.626.000 orang

Rp.676.768.700

4.205.496 orang

Rp.673.063.200

115

99.45

5 Pengembangan Transportasi Laut

Meningkatnya pengembangan keselamatan pelayaran dan angkutan laut se NTB

Peningkatan/ Pengembangan Keselamatan Pelayaran

Terlaksananya Penertiban pengoperasian kapal cepat rute bali-lombok

2 rute

Rp.199.800.000

2 rute

Rp.193.676.000

100

96.93

Peningkatan/ pengembangan kepelabuhan di NTB

Tersedianya Profil dan database pelabuhan di NTB

1 dokumen

Rp.45.000.000

1 dokumen

Rp.42.522.800

100

94.50

Peningkatan/ Pengembangan Angkutan Laut di NTB

Terlaksananya koordinasi dan monitoring peningkatan pengembangan angkutan penumpang laut

1 tahun

Rp.52.005.100

1 tahun

Rp.49.414.800

100

95.02

LKjIP Dishub Th. 2018 53

NO. PROGRAM SASARAN PROGRAM

KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

% URAIAN TARGET REALISASI

Jumlah Penumpang Angkutan Laut

227.502 orang 950.088 orang 417.61

Sesuai Renstra Dinas Perhubungan Provinsi NTB Tahun 2013-2018, dimana pada tahun

2018 ini adalah tahun terakhir dari 5 tahap pembangunan Nusa Tenggara Barat, Secara

umum sasaran strategis dari program dan kegiatan fisik mencapai 100 % dan keuangan

92.05%.

Hasil capaian kinerja diatas, lebih memotivasi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara

Barat untuk terus meningkatkan kinerjanya guna memberikan kontribusi secara maksimal

terhadap program kerja Gubernur Nusa Tenggara Barat. Dalam hal ini, program – program

yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018

terdiri dari Program Rutin Kesekretariatan dan Program pada Urusan Perhubungan:

I. Program Rutin/Kesekretariatan terdiri dari :

1. Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran, merupakan salah satu program

rutin yang dilakukan Dinas Perhubungan dengan kegiatan diantaranya

penyediaan jasa surat menyurat, penyediaa jasa sumber daya air dan listrik,

administrasi keuangan, perbaikan dan pemeliharaan peralatan kerja dan kegiatan

lain yang menunjang kegiatan rutin SKPD dengan pagu sebesar

Rp.2.342.686.800 dan realisasi sebesar Rp. 2.140.637.291 atau 91.38 %.

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, merupakan program untuk

pembinaan fisik dan mental aparatur dinas. Kegiatan pada fokus digunakan

untuk mendukung kesehatan mental melalui kegiatan pembinaan keagamaan

untuk aparatur serta pembinaan fisik melalui olahraga sehingga bisa terwujud

aparatur yang sehat jasmani dan rohai sehingga bisa bekerjasama dalam

pelaksanaan pekerjaan karena terbiasa berinteraksi melalui kegiatan olahraga.

Program ini memiliki pagu sebesar Rp.28.100.000 dan realisasi sebesar Rp.

27.300.000 atau 97.15%.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan

pengadaan mebeleur khususnya untuk terminal Haji/TKI di Lombok

International Airport, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

dan pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor. program ini

LKjIP Dishub Th. 2018 54

diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana

kantor agar operasional kerja berjalan lebih lancar dan nyaman. Program ini

memiliki pagu anggaran sebesar Rp.588.351.900 dengan Realisasi sebesar Rp.

555.768.425 atau 94.46%

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

Keuangan, sasaran dari program ini adalah untuk menyediakan dan

menyampaikan dokumen capaian dan realisasi kinerja OPD tahun sebelumnya,

menyusun rencana kerja tahun berikutnya. Hasil dari program ini adalah

tersedianya dokumen laporan seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan serta

LKJiP. Selain dokumen laporan dihasilkan juga dokumen perencanaan seperti

Rencana Kerja Tahunan dan dokumen RKA/DPA. Program ini memiliki pagu

anggaran sebesar Rp.165.500.000 dengan realisasi sebesar Rp.159.210.700 atau

96,20%

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah, program ini

memiliki satu kegiatan yaitu peningkatan manajemen aset/barang milik daerah

melalui kegiatan ini aset yang dikelola oleh Dishub Provinsi NTB tercatat dan

tertata dengan baik dimana pada tahun 2018 tercatat asset Dinas Perhubungan

dengan nilai Rp.87.712.218.376,14. Program penataan asset ini memiliki pagu

anggaran sebesar Rp. 99.200.000 dengan realisasi sebesar Rp.99.095.300 atau

99.89%

6. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan memiliki pagu

anggaran sebesar Rp.430.353.600 dengan realisasi sebesar 391.103.400 atau

90.88 % dari program ini telah terealisasi (1) Pembuatan 2 Perda di tahun 2018

dan (2) Dokumen laporan hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan

pembangunan infrastruktur Perhubungan. (3) Dokumen pengawasan &

pengembangan terminal tipe B.

II. Program dalam Urusan Perhubungan terdiri dari :

1. Urusan Perhubungan Darat/Terminal :

Dalam Tahun Anggaran 2018 Urusan Perhubungan Darat dilakukan oleh 2

(dua) bidang yaitu Bidang Angkutan Darat dan Bidang Pengelolaan Terminal.

Terdapat 2 (dua) buah Program dan Kegiatan untuk memperlancar pelayanan

Transportasi Darat di Provinsi NTB diantaranya :

1) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 3.008.260.300 dengan realisasi sebesar Rp.2.639.800.171 atau

LKjIP Dishub Th. 2018 55

87.75%. Program ini memiliki beberapa kegiatan antara lain: kegiatan

sosialisasi/penyuluhan untuk pengusaha angkutan barang dan penumpang,

kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak

kendaraan angkutan umum teladan, kegiatan pengendalian arus lalu lintas,

Kegiatan Forum Lalu Lintas, pengawasan dan penertiban angkutan umum

dan operasional BRT untuk siswa/pelajar melalui kegiatan-kegiatan ini

diharapkan pelayanan masyarakat pada pengguna angkutan transportasi

dapat menjadi lebih baik.

2) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas anggaran program ini

memiliki pagu Rp. 1.444.330.800 dengan realisasi sebesar Rp.

1.375.708.676 atau 95.25 %. Kegiatan pada program ini adalah untuk

meningkatkan kelancaran dan keselamatan arus lalu lintas dengan

kegiatan pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada ruas

jalan provinsi, Inventarisasi fasilitas keselamatan jalan dan sosialisasi

keselamatan jalan dengan melakukan pembinaan kepada para pelajar atau

generasi muda sehingga memiliki duta lalu lintas dikalangan generasi

muda sebagai pelajar pelopor keselamatan lalu lintas. Dalam program ini

juga terdapat kegiatan berupa pengendalian dan pengawasan ketertiban

terminal tipe B sehingga terwujud terminal yang aman dan nyaman guna

pelayanan bagi masyarakat.

2. Bidang Perhubungan Udara :

Program Pengembangan Transportasi Udara, dengan kegiatan

pengembangan angkutan udara se NTB indikator yang ingin dicapai dari

kegiatan tersedianya dokumen fasilitas, utilitas serta data arus penumpang

dan barang pada 3 lokasi bandara di NTB yaitu LIA, Sultan M.

Kaharuddin Sumbawa dan Sultan M. Salahuddin Bima. Selain itu dalam

program ini juga terdapat pekerjaan untuk pembenahan terminal Haji/TKI

yang berada di Lombok International Airport. Tahun 2018 dialokasikan

dana sebesar Rp. 676.768.700 dengan realisasi mencapai Rp.673.063.200

atau sebesar 99.45 %.

3. Bidang Perhubungan Laut :

Tahun Anggaran 2018, Bidang Transportasi Laut melaksanakan tiga

program yaitu Peningkatan /pengembangan keselamatan pelayaran,

Peningkatan/pengembangan kepelabuhanan dan

Peningkatan/Pengembangan angkutan laut dengan dukungan dana sebesar

LKjIP Dishub Th. 2018 56

Rp. 296.805.100 dengan realisasi sebesar Rp.285.613.600 atau 96.23%,

dengan kegiatan :

1) Peningkatan/Pengembangan Kepelabuhanan di NTB dimana indikator

kinerja dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen/aplikasi data

sarana dan prasarana kepelabuhanan di NTB.

2) Peningkatan/Pengembangan Angkutan Laut, pokok kegiatannya

adalah monitoring angkutan laut baik penumpang dan barang melalui

pelabuhan yang ada di NTB.

3) Melakukan pengawasan dan penertiban operasional kapal cepat dari

bali menuju 2 (dua) pelabuhan di NTB yakni pelabuhan Senggigi dan

Pelabuhan Pemenang.

Selain melaksanakan program rutin maka dinas perhubungan juga melakukan

inovasi berupa pelaksanaan pendidikan vokasi bagi masyarakat NTB bekerjasama

dengan Poltekpel Surabaya dan PIP Makasar, untuk mendidik putra dan putri

masyarakat NTB yang tidak mampu sebagai tenaga terampil di bidang pelayaran

dengan tidak memungut biaya sama sekali (gratis) dimana biaya pendidikan,

asrama dan makan minum selama 2 minggu kegiatan ditanggung oleh Poltekpel

Surabaya dan PIP Makasar, pada tahun 2018 ini Dinas Perhubungan telah

mengirimkan 1.100 orang yang dikirim mengikuti pendidikan di Poltekpel

Surabaya sebanyak 400 Orang dan sebanyak 700 orang di PIP Makasar

Keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan di Poltekpel Surabaya 3 (tiga)

buah sertifikat keahlian dan buku pelaut sedangkan yang mengikuti pendidikan di

PIP-Makasar mendapatkan 3 (tiga) buah sertifikat keahlian, Sertifikat-sertifikat

ini merupakan syarat dasar untuk dapat bekerja pada industri pelayaran di

Indonesia maupun diseluruh dunia karena sertifikat yang diperoleh diakui oleh

IMO (International Maritime Organization).

Dinas perhubungan pada tahun 2018 memiliki pagu anggaran sebesar Rp.

14.967.055.000 dengan belanja langsung Rp. 9.080.357.200 dan belanja tidak langsung

senilai Rp. 5.886.697.800. Hasil evaluasi kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Nusa

Tenggara Barat menunjukkan bahwa progress fisik mencapai 100 % sementara capaian

keuangan mencapai 92.05%. Dengan capaian fisik 100 % maka pelaksanaan program dan

kegiatan selama 2018 relatif tidak mengalami hambatan berarti. Capaian keuangan sebesar

92.05 % berarti terdapat sisa anggaran sebesar 7.95 % dimana hal ini disebabkan oleh :

LKjIP Dishub Th. 2018 57

Terdapat dana acres pada belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan-tunjangan

lain).

Terdapat sisa dana dari selisih penawaran dengan pagu anggaran.

LKjIP Dishub Th. 2018 58

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2018, merupakan wujud pertanggung jawaban

pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018 dalam rangka menindak lanjuti

perpres Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian

kinerja,pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instasi pemerintah

Dengan memperhatikan ketentuan tersebut, materi Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara

Barat yang disajikan ini memuat seluruh pelaksanaan dari serangkaian program

strategis yang mengacu kepada kegiatan-kegiatan yang telah disusun dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

2013-2018. Dalam pencapaian tujuan strategis prinsip tersebut sesungguhnya sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana

kerja yang memadai.

Tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Perhubungan Tahun 2013 – 2018 menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Tahun 2018

sebagai tahapan terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2013 - 2018. Selain itu RENSTRA menjadi tolok ukur capaian kinerja

Tahun 2018. Dari indikator pencapaian kinerja didapatkan hasil capaian yang secara

umum telah mencapai target.

IV.1. Hambatan dan Permasalahan Penyelenggaraan sektor Perhubungan khususnya transportasi darat, laut dan

udara telah berjalan dengan baik, lancar, tertib dan aman dalam mendorong kegiatan

pembangunan sektor-sektor lain terkait dengan upaya meningkatkan mobilitas orang,

barang dan jasa. Namun demikian Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat

masih menghadapi berbagai hambatan dan permasalahan antara lain :

1. Belum meratanya konektivitas menuju pusat-pusat pertumbuhan baru, daerah

wisata dan daerah terpencil;

LKjIP Dishub Th. 2018 59

2. Tingkat disiplin para pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan masih relatif

rendah, sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas cukup tinggi;

3. Terbatasnya sarana angkutan umum dari dan ke daerah-daerah terpencil dan

potensial.

4. Kondisi beberapa angkutan umum kurang nyaman serta sering kali angkutan

umum melakukan pelanggaran tidak sesuai dengan rute/trayek yang sudah

ditetapkan, sehingga banyak masyarakat ataupun pelajar yang menggunakan

angkutan tersebut sudah mulai turun dan beralih menggunakan angkutan pribadi

dan sepeda motor.

IV.2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Penyelenggaran transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan

strategis dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu sasaran

pembangunan sektor transportasi diarahkan kepada upaya-upaya untuk memecahkan

masalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan melalui penyediaan sarana

transportasi dan pembangunan berbagai prasarana perhubungan yang

memadai.

2. Mengurangi angka kecelakaan dengan cara memfokuskan kegiatan/program

pada 5 faktor yang mempengaruhi tingkat angka kecelakaan seperti 1. Prilaku

Manusia, 2. Kondisi kendaraan, 3. Perlengkapan keselamatan jalan, 4.

Pengendalian Lalu Lintas dan ke 5. Manajemen Transportasi.

3. Pengembangan angkutan massal perkotaan (Bus Rapit Transit) di Kota

Mataram dengan beroperasinya BRT.

4. Peningkatan konektivitas wilayah dengan melakukan sosialisasi angkutan

perintis yang ada di NTB, baik angkutan perintis darat maupun angkutan

perintis laut.

Demikian LKjIP dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan

program/kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.

LKjIP Dishub Th. 2018 60

Lampiran – Lampiran :

Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahunan (PK) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.

Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.

Lampiran 3: Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Lampiran 4 : Pengukuran dan Pencapaian Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.

Lampiran 5 : Perbandingan Kinerja Dengan Tahun-Tahun Sebelumnya