KELOMPOK 2 AIF FADILLAH FURQON 11120816 ANDHIKA PRASETYA P 11120933 ARDI APRIYANTO 11120443
KATA PENGANTAR - sinta.unud.ac.id filemenuntut ilmu di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas...
Transcript of KATA PENGANTAR - sinta.unud.ac.id filemenuntut ilmu di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas...
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Pengaruh Pendidikan Menstruasi Melalui Ibu Terhadap Kesiapan Remaja
Menghadapi Menarche Di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai bantuan, petunjuk, saran serta masukan
penulis peroleh dari banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
diantaranya :
1. Prof.Dr.dr.Putu Astawa, Sp.OT(K),M.K, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang telah memberikan penulis kesempatan untuk
menuntut ilmu di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
2. Prof.dr.Ketut Tirtayasa, M.S.,AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah
memberikan pengarahan dalam proses pendidikan.
3. Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat, sebagai pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan serta arahan sehingga skripsi ini dapat selesai
tepat waktu.
4. Ns. Luh Putu Ninik Astriani, S.Kep, sebagai pembimbing pendamping yang
telah banyak memberikan masukan dan arahan sehingga skripsi ini dapat
selesai tepat waktu.
5. Kepala Sekolah beserta wali kelas IV, V, VI di SDN 3 Paksebali Kecamatan
Dawan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
6. Responden beserta ibu yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini sehingga
penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan prosedur.
7. Bapak, Ibu dan adik yang telah banyak memberikan dukungan baik moral
maupun materiil selama proses penyusunan skripsi ini.
8. Ketut Ariestiawan yang selalu setia memberikan dukungan secara psikologis
selama proses penyusunan skripsi ini.
2
9. Teman–teman PSIK A 2012 ETACOSTAVERA yang telah banyak
memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
10. Serta semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menerima berbagai saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Denpasar, Mei 2016
Penulis
3
ABSTRAK
Eka Yanti, Ni Putu. 2016. Pengaruh Pendidikan Menstruasi Melalui Ibu
Terhadap Kesiapan Remaja Dalam Menghadapi Menarche Di SDN 3
Paksebali Kecamatan Dawan. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Pembimbing (1)
Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Mat. (2) Ns. Luh Putu Ninik
Astriani, S.Kep.
Menarche merupakan menstruasi pertama kali yang secara fisiologis dialami oleh
anak perempuan dengan rentang usia 10-16 tahun. Menarche seringkali diartikan
sebagai suatu pengalaman yang traumatis sehingga menyebabkan remaja yang
belum siap menghadapi menarche akan memiliki keinginan untuk menolak proses
fisiologis tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan remaja dalam
menghadapi menarche adalah tingkat pengetahuan remaja tentang menstruasi.
Pengetahuan yang tepat seputar menstruasi dan proses seksual dapat diberikan
oleh orang terdekatnya, yaitu ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan remaja
menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan. Penelitian ini
menggunakan desain pra-experimental (one-group pre test – post test design)
pada 32 responden yang dipilih secara purposive sampling. Berdasarkan hasil
analisa bivariat yang menggunakan uji Mc. Nemar (α<0.05), didapatkan nilai p =
0.000, maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh pendidikan menstruasi melalui
ibu terhadap kesiapan remaja dalam menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali
Kecamatan Dawan. Oleh karena itu hendaknya siswa lebih aktif bertanya kepada
ibu agar mendapatkan informasi yang tepat tentang menstruasi, selain itu
diharapkan agar ibu dapat menindaklanjuti pemberian pendidikan menstruasi
untuk membantu remaja mempersiapkan diri menghadapi menarche.
Kata Kunci : Kesiapan, Menarche, Remaja
Referensi (66 : 2007-2015).
4
ABSTRACT
Eka Yanti, Ni Putu. 2016. Influence of menstrual education by teenagers’ mother
to the readiness of them in facing menarche at SDN 3 Paksebali, Dawan.
Final Assignment, Nursing Science Program, Faculty of Medicine,
University of Udayana. Advisors (1) Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep.,
Sp.Kep.Mat. (2) Ns. Luh Putu Ninik Astriani, S.Kep.
Menarche is the first menstrual period that psychologically happens to girls
between aged 10-16 years. Menarche is often interpreted as a traumatic
experience that causes some teenagers who are not ready yet to get menarche will
urge themselves to reject this psycology process. One of the factors which
influence a readiness of teenagers to face menarche is the level of education that
they get about menstruation itself. A good understanding of menstruation and
puberty definitely will be got from the closest person of teenagers who are their
mother. The aim of this study was to know influence of menstrual education by
teenagers’ mother to the readiness of them in facing menarche at SDN 3
Paksebali, Dawan. This study used pre-experimental studies (one-group pre test -
post test design) to 32 respondents, the respondents were chosen by purposive
sampling. Based on the bivariate analysis using the Mc Nemar Test (α <0.05),
calculated value p = 0.000, then Ho is rejected, its mean that there is an influence
of menstrual education by teenagers’ mother to the readiness of them in facing
menarche at SDN 3 Paksebali, Dawan. Therefore, should to teenagers active for
asking their mother to get more information about menstrual, furthermore should
to teenagers’ mother can continue to give menstrual education for helping
teenagers to the readiness of them in facing menarche.
Keywords : Readiness, Menarche, Teenagers
References (66 : 2007-2015).
5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1.4.1 Manfaat Praktis ................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Teoritis .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja ......................................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Remaja ............................................................................... 8
2.1.2 Tahapan Masa Remaja ........................................................................ 8
2.1.3 Tugas - Tugas Perkembangan Remaja ................................................. 9
2.2 Menarche ...................................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian Menarche ............................................................................ 11
2.2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Usia Menarche ........................ 11
2.2.3 Pengertian Menstruasi .......................................................................... 13
2.2.4 Siklus Menstruasi ................................................................................. 13
2.2.5 Tanda Dan Gejala Menstruasi .............................................................. 15
2.2.6 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menstruasi........................... 15
2.2.7 Respon Psikologis Remaja Saat Menghadapi Menarche .................... 16
2.3 Kesiapan Menghadapi Menarche ................................................................. 17
2.3.1 Pengertian Kesiapan Menghadapi Menarche ....................................... 17
2.3.2 Aspek Kesiapan Menghadapi Menarche .............................................. 17
6
2.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Menghadapi Menarche
............................................................................................................... 18
2.4 Peran Ibu ....................................................................................................... 19
2.5 Pengaruh Pendidikan Menstruasi Melalui Ibu Terhadap Kesiapan
Remaja Menghadapi Menarche .................................................................. 20
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep ......................................................................................... 21
3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel .............................. 22
3.2.1 Variabel Penelitian ............................................................................... 22
3.2.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 23
3.3 Hipotesis ........................................................................................................ 24
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 25
4.2 Kerangka Kerja ............................................................................................. 26
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 27
4.3.1 Tempat Penelitian................................................................................. 27
4.3.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 27
4.4 Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Penelitian ................................. 27
4.4.1 Populasi Penelitian .............................................................................. 27
4.4.2 Teknik Sampling .................................................................................. 27
4.4.4 Sampel ................................................................................................. 28
4.5 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ............................................................... 28
4.5.1 Jenis Data Yang Dikumpulkan............................................................. 28
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 29
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 31
4.5.4 Etika Penelitian ................................................................................... 33
4.6 Pengolahan Dan Analisa Data ....................................................................... 34
4.6.1 Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 34
4.6.2 Teknik Analisa Data ............................................................................. 35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................................. 37
5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian .................................................................... 37
5.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian ............................................................ 37
5.1.3 Analisa Univariat ................................................................................. 38
5.1.4 Analisa Bivariat .................................................................................... 40
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 41
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ....................................... 41
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Kakak Perempuan
................................................................................................................. 41
7
5.2.3 Kesiapan Remaja Siswi SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan Dalam
Menghadapi Menarche Sebelum Ibu Memberikan Pendidikan Tentang
Menstruasi ............................................................................................... 42
5.2.4 Kesiapan Remaja Siswi SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan Dalam
Menghadapi Menarche Sesudah Ibu Memberikan Pendidikan Tentang
Menstruasi ............................................................................................... 44
5.2.5 Pengaruh Pendidikan Menstruasi Melalui Ibu Terhadap Kesiapan
Remaja Menghadapi Menarche Di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan
................................................................................................................. 46
5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 49
6.2 Saran .............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 21
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 25
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 26
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian ......................................................... 23
Tabel 4.5 Kisi – Kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Menstruasi ............. 31
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur .......................... 38
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Kakak
Perempuan .......................................................................................... 38
Tabel 5.3 Kesiapan Remaja Menghadapi Menarche Sebelum Diberikan
Pendidikan Menstruasi Oleh Ibu ....................................................... 38
Tabel 5.4 Kesiapan Remaja Menghadapi Menarche Setelah Diberikan
Pendidikan Menstruasi Oleh Ibu ....................................................... 39
Tabel 5.5 Distribusi Perbedaan Kesiapan Remaja Menghadapi Menarche Sebelum
Dan Setelah Diberikan Pendidikan Menstruasi Oleh Ibu .................. 39
Tabel 5.6 Hasil Analisis Uji Mc Nemar .............................................................. 40
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Penjelasan Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 5 : SOP Pendidikan Menstruasi
Lampiran 6 : Realisasi Penggunaan Dana Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keterangan Lulus Uji Kelayakan Etik dari Komisi Etik
Litbang Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah
Lampiran 8 : Surat Rekomendasi dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Pemerintah Provinsi Bali
Lampiran 9 : Surat Rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Klungkung
Lampiran 10 : Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Pemerintah Kabupaten Klungkung
Lampiran 11 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Validitas dan
Reliabilitas di SDN 1 Paksebali Kecamatan Dawan
Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Diijinkan Melakukan Penelitian di SDN 3
Paksebali Kecamatan Dawan
Lampiran 13 : Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian di SDN 3
Paksebali Kecamatan Dawan
Lampiran 14 : Master Tabel
Lampiran 15 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 16 : Dokumentasi Penelitian
11
DAFTAR SINGKATAN
BPS : Badan Pusat Statistik
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
FSH : Follicle Stimulating Hormone
LH : Luteinizing Hormone
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SDN : Sekolah Dasar Negeri
SOP : Standar Operasional Prosedur
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modal dasar pembangunan suatu bangsa adalah tersedianya sumber daya manusia
yang cukup secara kuantitas maupun kualitas, dalam hal ini remaja merupakan
kelompok yang paling potensial. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah remaja yang berusia
10-24 tahun mencapai 63,45 juta jiwa, yaitu 26,7% dari total penduduk Indonesia
yang berjumlah 237,6 juta jiwa. Jumlah ini akan terus meningkat dari tahun ke
tahun seiring dengan peningkatan jumlah angka kelahiran (BKKBN, 2010).
Persentase jumlah remaja yang tergolong besar, tidak dapat diabaikan
keberadaannya didalam sebuah negara karena posisi remaja sebagai tunas,
penerus dan penentu masa depan bangsa (Atikah, 2009).
Remaja merupakan sebuah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa
(Aryani, 2010). Selama masa remaja terjadi perubahan emosi yang sangat cepat,
hal ini dapat menyebabkan remaja kurang mampu menguasai dan mengontrol
emosi dengan baik (Pieter & Lubis, 2010). Perubahan emosi yang dialami oleh
remaja dikaitkan dengan perubahan hormonal yang terjadi didalam tubuh.
Ketidakstabilan emosi dapat terlihat dari reaksi remaja yang sering gelisah, mudah
tersinggung, mudah marah, suka melamun dan terkadang sedih. Namun disisi lain
akan gembira dan tertawa (Kusmiran, 2011).
Remaja dalam perkembangannya juga akan mengalami perubahan secara fisik dan
biologis pada masa pubertas. Pada remaja perempuan, masa pubertas mulai terjadi
pada usia 9 tahun. Masa pubertas merupakan fase terjadinya kematangan organ
seksual dan tercapainya kemampuan individu untuk bereproduksi yang ditandai
dengan datangnya peristiwa menarche (Suryani & Widyasih, 2008). Menarche
merupakan menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang wanita (Yusuf,
2010). Menstruasi adalah perdarahan pada uterus disertai dengan pengikisan
dinding endometrium yang terjadi selama 3-7 hari secara periodik dan siklik
(Proverawati & Misaroh, 2009).
13
Menarche dapat terjadi pada anak perempuan dengan rentang usia 10-16 tahun.
Secara nasional rata-rata usia menarche yaitu usia 13-14 tahun yang terjadi pada
37,5% anak perempuan di Indonesia (Depkes RI, 2010). Perbedaan usia menarche
dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internalnya adalah perkembangan organ reproduksi remaja, ada tidaknya
penyakit kronis yang dapat mempengaruhi proses menstruasi dan perubahan
hormonal yang terjadi didalam tubuh. Sedangkan faktor eksternalnya adalah status
gizi remaja, tingkat pengetahuan orangtua tentang menstruasi dan gaya hidup
remaja (Lestari, 2011).
Respon psikologis remaja ketika menghadapi menarche berbeda-beda antara satu
dengan lainnya, namun kebanyakan remaja cenderung memberikan respon negatif
yang ditunjukkan dengan perasaan bingung, takut, kaget dan badmood (Dewanti,
2014). Menarche seringkali diartikan sebagai suatu pengalaman yang traumatis
sehingga menyebabkan remaja yang belum siap menghadapi menarche akan
memiliki keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut. Selain itu remaja
juga beranggapan bahwa menarche merupakan sebuah peristiwa yang kejam dan
mengancam sehingga menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang tidak masuk
akal (Suryani & Widyasih, 2008). Hal ini didukung oleh sebuah penelitian
kualitatif yang menunjukkan bahwa kebanyakan remaja yang sedang mengalami
menarche memiliki harapan yang negatif, menganggap bahwa menarche
merupakan sebuah penyakit. Selain itu remaja juga menyatakan bahwa menarche
merupakan peristiwa yang memalukan dan tidak menyenangkan serta dianggap
sebagai suatu pengalaman yang mengerikan (Golchin et al, 2012).
Remaja yang berada pada kondisi syok hingga hampir pingsan ketika mengalami
menarche merupakan salah satu bentuk respon negatif yang ditunjukkan oleh
remaja yang belum siap untuk menghadapi menarche (Respati, 2012). Selain itu,
ketidaksiapan remaja juga dapat dilihat dari perilaku remaja yang acuh tak acuh
saat mengalami menarche, remaja cenderung tidak memperhatikan kebersihan dan
perawatan diri selama menstruasi. Perilaku ini akan berpotensi menyebabkan
infeksi pada organ reproduksi remaja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup
individu yang bersangkutan dikemudian hari (Fitkarida, 2014).
14
Respon negatif yang ditunjukkan oleh remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor usia, kondisi psikis remaja dan tingkat pengetahuan
remaja. Semakin muda usia remaja ketika mengalami menarche cenderung
menyebabkan remaja semakin tidak siap untuk menghadapi menarche. Kemudian
jika dilihat dari faktor kondisi psikis remaja, remaja yang ketika mengalami
menarche memiliki kehidupan batin yang normal dan tenang akan memperlancar
proses menstruasi, namun jika keadaan batin remaja tidak normal atau remaja
berada pada lingkungan yang tidak sehat justru akan menimbulkan berbagai
gangguan pada saat menstruasi. Selain itu faktor tingkat pengetahuan remaja
tentang menstruasi juga mempengaruhi respon psikologis remaja, remaja yang
belum memiliki pengetahuan yang tepat tentang menstruasi merasa sangat cemas
dan takut ketika akan menghadapi menarche (Lestari, 2011).
Respon berbeda akan muncul pada remaja yang sudah memiliki pemahaman yang
tepat tentang menstruasi. Remaja akan cenderung membentuk persepsi yang
positif. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesiapan remaja secara fisik dan
psikologis dalam menghadapi menarche. Kesiapan menghadapi menarche adalah
keadaan yang menunjukkan bahwa seseorang telah siap untuk mencapai
kematangan fisik yang ditandai dengan adanya pemahaman secara mendalam
tentang proses menstruasi sehingga siap menerima dan mengalami menarche
sebagai sebuah proses yang normal terjadi pada perempuan (Nagar & Aimol,
2010). Remaja yang memiliki kesiapan yang baik akan merasa senang dan
bangga ketika mengalami menarche karena remaja beranggapan bahwa dirinya
sudah dewasa secara biologis (Suryani & Widyasih, 2008).
Pengetahuan yang tepat seputar menstruasi dan proses seksual tentu didapatkan
oleh remaja dari orang terdekatnya, yaitu ibu. Seorang ibu dapat membantu
mempersiapkan anaknya untuk menghadapi menarche dengan melakukan
beberapa peran sebagai berikut, antara lain peran sebagai panutan dalam
memberikan contoh dan menjadi teladan yang baik dalam merawat diri serta
mengatasi keluhan selama menstruasi. Sebagai pengawas, ibu memperhatikan
sikap dan pergaulan anak serta memastikan anak mendapat informasi yang tepat
tentang menstruasi. Sebagai teman, ibu dapat menciptakan suasana keakraban
15
antara ibu dan anak sehingga anak dapat merasa nyaman untuk berbicara atau
bertukar pendapat tentang masalah yang dihadapi selama mengalami menstruasi.
Sebagai pendidik, ibu memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada
anaknya serta memberikan bimbingan dan arahan sesuai dengan nilai-nilai agama
sehingga dapat dijadikan benteng ketika remaja melewati masa pubertas. Sebagai
konselor, ibu mampu membina hubungan saling percaya, sehingga ibu dapat
membantu anaknya dalam mengambil keputusan. Dan sebagai komunikator, ibu
mampu menciptakan suasana harmonis di dalam keluarga sehingga anak dapat
leluasa untuk mengungkapkan perasaannya (Lestari, 2011).
Peran ibu dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja
dapat diimplementasikan dengan memberikan penjelasan mengenai proses
terjadinya menstruasi secara biologis agar remaja dapat memahami bahwa
menstruasi merupakan peristiwa normal yang dialami oleh semua wanita. Selain
itu ibu juga mengajarkan mengenai tata cara perawatan diri selama menstruasi,
seperti halnya menjaga kebersihan tubuh, melakukan vulva hygiene untuk
menghindari infeksi pada organ reproduksi, cara penggunaan pembalut serta
waktu penggantian pembalut. Dan diharapkan juga agar ibu mampu menjelaskan
kepada remaja mengenai dampak negatif yang akan terjadi jika remaja tidak
menjaga kebersihan organ reproduksi dengan baik (Lestari, 2011).
Namun tidak semua ibu sadar akan peran tersebut, mayoritas ibu mengakui bahwa
mereka belum mempersiapkan anaknya untuk menghadapi menarche (Mason et
al, 2013). Ibu belum memberikan informasi yang memadai tentang menstruasi
kepada anaknya karena mereka merasa enggan membicarakan secara terbuka
sebelum anak perempuan mereka mengalaminya sendiri (Lestari, 2011; Sarwono,
2008). Sementara itu dilingkungan masyarakat masih sedikit pihak yang mengerti
pentingnya pemberian pendidikan kesehatan tentang menstruasi kepada remaja.
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa masalah yang
berkaitan dengan reproduksi dan seksualitas seakan dibatasi oleh kultur dan masih
dianggap tabu untuk dibicarakan. Selain itu faktor agama dan budaya ketimuran
menyebabkan pendidikan kesehatan reproduksi sulit diimplementasikan secara
formal melalui kurikulum belajar di sekolah (Imron, 2012).
16
Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada 10 orang ibu yang anaknya belum
mengalami menarche didapatkan bahwa kebanyakan dari ibu belum memberikan
informasi mengenai menstruasi kepada anaknya. Ibu beranggapan bahwa
belumlah pantas jika membicarakan hal terkait reproduksi dan seksual kepada
anak usia sekolah dasar. Hal tersebut sejalan dengan respon yang ditunjukkan oleh
10 siswi yang belum mengalami menarche, mereka merasa bingung dan
mengatakan belum siap untuk menghadapi menarche. Selain itu mereka juga
mengakui bahwa mereka belum mendapatkan informasi yang jelas tentang
menstruasi dari ibu mereka. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti
ingin mengetahui pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan
remaja menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan.
1.2 Rumusan Masalah
“Adakah pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan remaja
menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan
remaja menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali Kecamatan Dawan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik remaja siswi SDN 3 Paksebali Kecamatan
Dawan.
b. Mengidentifikasi kesiapan remaja siswi SDN 3 Paksebali Kecamatan
Dawan dalam menghadapi menarche sebelum ibu memberikan pendidikan
tentang menstruasi.
c. Mengidentifikasi kesiapan remaja siswi SDN 3 Paksebali Kecamatan
Dawan dalam menghadapi menarche sesudah ibu memberikan pendidikan
tentang menstruasi.
17
d. Menganalisis pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap
kesiapan remaja menghadapi menarche di SDN 3 Paksebali Kecamatan
Dawan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk
pengelola institusi pendidikan agar selanjutnya dapat disampaikan kepada
peserta didik tentang pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap
kesiapan remaja menghadapi menarche.
b. Bagi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan tenaga
kesehatan tentang pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap
kesiapan remaja menghadapi menarche. Sehingga dapat melakukan upaya
promotif untuk meningkatkan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche
dengan cara memberdayakan ibu sebagai orang yang paling dekat dengan
remaja untuk memberikan pendidikan tentang menstruasi.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap
kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Sehingga masyarakat
terutama kaum ibu dapat membantu mempersiapkan remaja untuk
menghadapi menarche dan memberikan dukungan secara psikologis.
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti
selanjutnya dalam mengembangkan penelitian mengenai pengaruh
pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan remaja menghadapi
menarche.
18
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh pendidikan menstruasi melalui ibu terhadap kesiapan remaja
menghadapi menarche sehingga dapat menjadi masukan untuk peningkatkan
pelayanan kesehatan reproduksi remaja.