Kata Pengantar Pt Krama Yudha

download Kata Pengantar Pt Krama Yudha

of 43

Transcript of Kata Pengantar Pt Krama Yudha

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan tepat waktu. Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah pada Program Strata Satu (S1) jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta. Dalam proses penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis mengalami banyak hambatan dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada : 1. Kedua orang tua tercinta dan kakak yang telah memberikan doa dan motivasi yang tiada henti-hentinya kepada penulis, meski belum ada yang dapat penulis berikan dan penulis selalu berharap dapat membahagiakan hati mereka. 2. Bapak Budiarto, selaku kabag maintenance 3. Ibu Nurmiati Pasra, selaku dosen Pembimbing Kerja Praktek. 4. Bapak Wessermen, selaku foreman maintenance 5. Bapak Wahyudi, selaku asisten foreman grup A 6. Bapak Andy, selaku asisten foreman grup B 7. Seluruh anggota maintenance painting (Pak Budiarto ,Pak Buyung, Pak Yusuf, Pak Dedi, Pak Wahyudi, Pak Andy, dll,) yang telah membantu selama menjadi mahasiswa kerja praktek.

8. Rekan kerja praktek yang membantu dan kompak selama proses kerja praktek berlangsung. 9. Seluruh karyawan serta karyawati PT Krama Yudha Ratu Motor Penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan menjadi panduan untuk kedepannya. Mungkin dalam penulisan laporan ini, penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penulisannya, oleh karena itu penulis sangat menghargai dan menerima saran serta kritik yang membangun dari pembaca ataupun dari berbagai pihak untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Krama yudha ,

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka merelevankan antara kurikulum perkuliahan dengan penerapannya didunia kerja, di mana mahasiswa dapat terjun langsung melihat, mempelajari, mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah yang dihadapi dengan menerapkan konsep ilmu yang telah dipelajari

diperkuliahan. Kegiatan ini akan membuka wawasan berpikir tentang permasalahanpermasalahan yang timbul di Industri dan cara mengatasinya. PT Krama Yudha Ratu Motor merupakan sebuah perusahan swasta yang bergerak di bidang otomotiff, perusahaan ini merupakan tempat assembling/perakitan mobil Mitshubisi khususnya jenis niaga.

1.2 Tujuan Kerja Praktek Kerja praktek di PT. Krama Yudha Ratu Motor dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kurikulum pada Jurusan S1 Teknik Elektro STT - PLN yang bertujuan untuk : Memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai seluk beluk bidang ketenagalistrikan secara langsung. Membandingkan ilmu yang telah didapat dikuliah dengan aplikasi yang ada dilingkungan PT. Krama Yudha Ratu Motor Memenuhi persyaratan akademik yang sedang ditempuh di STT PLN. Memahami proses pengontrolan instrumen motrain

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek Ruang lingkup penulisan kerja praktek ini mencakup metode kontrol pada motrain yang ada pada proses pengaturan pengangkatan body mobil untuk ke proses selanjutnya.

Dengan maksud tercapainya kehandalan sistem yang baik. Dengan tujuan mempermudah proses assembling

1.4 Metode Penulisan Untuk menyusun laporan kerja praktek di PT.Krama Yudha Ratu Motor, penulis menggunakan metode sebagai berikut : - Metode Observasi langsung Pengamatan secara langsung melihat tentang segala kegiatan yang dilaksanakan di PT.Krama Yudha Ratu Motor, sehingga didapat data yang sifatnya lebih obyektif. - Metode Wawancara Melakukan Tanya jawab langsung dengan semua karyawan yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. - Metode Kepustakaan Mempelajari dan membahas system serta perlatan peralatan yang digunakan di PT.Krama Yudha Ratu Motor, dengan cara mengumpulkan data data, buku buku literatir dan diktat diktat yang ada kaitannya.

1.5 Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan suatu bentuk penulisan yang sistematis dalam

mengutarakan permasalahan dan memmudahkan dalam penyusunannya, maka perlu dibuat suatu sistematika penulisan Susunan penulisan Laporan kerja praktek ini terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan umum mengenai kontrol khususnya bagian painting di, PT.Krama Yudha Ratu Motor, maksud dan tujuan kerja

praktek, metode penelitian, rung lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II

: Profil PT.Krama Yudha Ratu Motor, susunan organisasi dan kegiatan usaha.

BAB III

: Pembahasan mengenai ruang lingkup laporan kerja praktek A. Penggunaan PLC (Programmable Logic Control) di bagian maintenance painting B. Metode maintenance yang dilakukan.

BAB IV BAB V

: Kegiatan kerja praktek. : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah melaksanakan kerja praktek di PT. Krama Yudha Ratu Motor.

BAB VI : Catatan Mingguan dan Lampiran.

BAB II TINJAUAN UMUM PT. Krama Yudha Ratu Motor

2.1 Sejarah PT. Krama Yudha Ratu Motor Pada tahun 1970 PT. Krama Yudha didirikan di jakarta. Kemudian perusahaan ini menjadi induk dari beberapa perusahaan dibidang produksi kendaraan bermotor bermerek mitshubishi. PT. Krama Yudha ini memiliki sebagian besar saham-saham pada perusahaan kendaraan bermotor bermerek Mitshubishi antara lain 1. PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) yang merupakan pabrik perakitan kendaraan bermotor Mitshubishi jenis niaga, dan menjadi obyek studi ini. 2. PT Mitshubishi Krama Yudha Motor & Manufacturing (PT.MKM) merupakan pabrik pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor bermerek Mitshubishi yang di rakit di dalam negeri. 3. PT.Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT.KTB) yang bertindak sebagai importir dan distributor tunggal kendaraan bermotor bermerek Mitshubishi.

4. PT.Krama Yudha Surabaya Mojopahit Motors (PT.KSMM) adalah pabrik perakitan kendaraan bermotor jenis niaga , yakni jenis Colt diesel FE 101 dan Colt diesel FE 114 pada taun 1983 tempat perakitan ini di tutup. 5. PT. Krama Yudha Kesuma Motors (PT.KKM) merupakan pabrik perakitan kendaraan sedan atau penumpang, dan sedang Galant II type 1800 salon, sedan Lancer type 1440 salon, F 1400 Hatch Back, pada bulan april 2004 tempat ini di tutup. 6. PT.Colt Engine Menufacturing (PT.CEM) merupakan pabrik mesin untuk kendaraan Mitshubishi dan pada tahun 1985 PT ini menjadi PT MKM II.

PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) merupakan suatu usaha pabrik perakitan kendaraan bermotor niaga, merek Mitshubishi yang didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 1793 dan mendapat kepercayaan langsung dari pabrik pemiliknya di Jepang, dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Pendiri PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) ini sejalan dengan rencana dan anjuran pemerintah agar supaya kebutuhan kendaraan bermotor dapat sepenuhnya di produksi di dalam negri. Pada bulan Januari 1975 PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) mulai merakit, memulai menghasilkan produksi komersial, dengan mempergunakan peralatan dan tempat yang cukup baik. Dalam tahun tersebut perusahaan ini menghasilkan kendaaraan bermotor jenis niaga sejumlah 7882 unit, yang tediri dari : Kendaraan niaga tipe T 120 Fick up sebanyak 3838 uint Kendaraan niaga tipe T 210 CH sebanyak 108 unit Kendaraan niaga tipe T 200 CU sebanyak 606 unit Kendaraan niaga tipe T 210 FZ sebanyak 1772 unit Kendaraan niaga tipe T 653 E sebanyak 1772 unit

PT.Krama Yudha Ratu Motors di bangun dengan data-data teknis sebagai berikut Luas tanah 50.430 m2 Luas gedung pabrik dan perkantoran 19.100m2 Kapasitas produksi 3600 unit dengan 2shift kerja perbulan Lokasi pabrik terletak di jalan raya bekasi 21-22 Pulo Gadung Jakarta Timur

Gambar 1.1 PT.Krama Yudha Ratu Motor (secara peta/map)

Gambar 1.2 PT.Krama Yudha Ratu Motor (secara hybrid) BAB III

PEMBAHASAN 3.1 ULASAN PLC Dalam melaksanakan kegiatan produksinya PT. KRM dilengkapi dengan penggunaan sistem PLC dan sistem telekomunikasi, yang berfungsi sebagai sarana/alat yang membantu mempermudah operator dalam memonitor, menjalankan mesin produksi,dan meningkatkan efisiensi. Kata PLC merupakan dari singkatan dari Programmable Logic Control Programmable : Dapat diprogram (software based) Logic: Bekerja berdasar logika yang dibuat Control: Pengendali (otak) dari sistem otomatis Jadi pengetian PLC adalah pengendali yang dapat diprogram,hal ini bertujuan untuk membantu mendapatkan system pengoperasian optimum sesuai dengan berbagai kenyataan kekurangan kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada suatu system. Programmable Logic Controllers (PLCs) diciptakan untuk menggantikan kontrol dengan relay konvensional dengan peralatan solid state,tetapi peningkatan lingkup fungsi didapatkan pada banyak aplikasi yang lebih kompleks.karena stuktur PLC didasarkan pada struktur yang sama seperti struktur yang dipakai pada arsitek computer, maka Plc tidak hanya mampu melakukan tugas pensaklaran relai,tetapi juga aplikasi lain misalnya pencacahan, penghitungan, perbandingan, dan pemprosesan dari sinyal analogi. Beberapa keuntungan PLC disbanding relai konvesional adalah : Pengkabelan pada sistem berkurang sampai 80% Konsumsi daya jauh lebih hemat. Perubahan logika kontrol sangat mudah, cukup dengan melakukan pemrograman ulang (secara software). Komponen sistem seperti relay dan timer berkurang cukup banyak pada sistem dengan PLC. PLC mempunyai self diagnostic function yang memudahkan troubleshooting pada PLC. Jauh lebih cepat karena PLC berbasis mikroprosesor (dalam kisaran miliseconds). Pada sistem dengan I/O yang banyak dan kompleks, penggunaan PLC lebih hemat dibanding penggunaan relay. Keandalan (reliability)PLC lebih tinggi dari pada relay mekanis

Dokumentasi sistem dengan PLC jauh lebih mudah, karena ladder diagram dapat dicetak dengan mudah.

Pada PLC terdapat 2 jenis input yaitu : PLC Input/Output device Secara umum, cara kerja sistem yang dikendalikan PLC cukup sederhana. 1. PLC mendapatkan sinyal input dari input device 2. Akibatnya PLC mengerjakan logika program yang ada di dalamnya 3. PLC memberikan sinyal output pada output device Untuk memperjelas, pada gambar dapat dilihat diagram hubungan PLC dan input/output device.

Gambar 2.1 Diagram hubungan PLC dan input/output device

Waktu scan tergantung pada panjang program. Penggunaan subsistem remote I/O juga menaikkan waktu scan karena harus mentransfer I/Oleh update ke subsistem remote. Monitoring dari kontrol program menambah waktu overhead dari scan karena CPU harus mengirim status dari coil dan contact ke peralatan peripheral.

Scan Time (Waktu Scan) adalah proses pembacaan dari input, mengeksekusi program dan memperbaharui output yang disebut scanning. Waktu scan umumnya konstan dan proses sekuensial dari pembacaan staus input, mengevaluasi logika kontrol dan memperbaharui output. Spesifikasi waktu scan menunjukkan seberapa cepat kontroller dapat bereaksi terhadap input.

Pendekatan Sistematik Disain Programmable Controlier

A

B

C

Memprogram Diagram Ladder ke dalam PLC dan simulasikan sampai OK. OK?

EDIT Program

Tidak Ya

Mulai

Hubungan semua peralatan I/O ke PC

Memahami syarat Simpan Program Periksa fungsi semua

Gambar system umum

Daftar semua point input dan output ke point I/O yang bersangkutan dari PLC

Semua diagram didokumen secara sistematik Test Program dijalankan

Buat flowchart Program dan terjemahkan ke Diagram Ladder

End

A

B

C

Gambar Monitor pada box panel PLC Dari penjelasan di atas, didapatkan definisi sebagai berikut : PLC Input device : benda fisik yang memicu eksekusi logika/program pada PLC. Contoh : saklar dan sensor. PLC Output device : benda fisik yang diaktifkan oleh PLC sebagai hasil eksekusi program. Contohnya ialah motor DC, motor AC, solenoid dan lain lain. Disini penting untuk memahami istilah diskrit dan analog. Karena keduanya menentukan sinyal yang akan diterima atau dihasilkan oleh peralatan. Discrete input device menghasilkan sinyal 0 dan 1, sedang analog input device menghasilkan sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, ). Demikian juga discrete output device diaktifkan sinyal 0 dan 1, sedang analog output device dapat diaktifkan oleh sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, ).

3.1.1 Discrete input device

Switch adalah contoh dari input jenis ini. Toggle switch adalah jenis switch yang paling populer yang memberikan logika 0 atau 1 secara permanen.

Gambar 2.2 Toggle Switch Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Jenis yang lain ialah push button yang memberikan logika 0 atau 1 selama penekanan saja (sementara).

Gambar 2.3 Push Button Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Sensor juga merupakan contoh dari input device. Sensor bisa bersifat diskrit maupun analog. Secara sederhana, sensor dapat didefinisikan sebagai :Alat untuk mengubah besaran fisik (kecepatan, posisi, tekanan, dll) menjadi besaran listrik (tegangan, arus, resistansi). Salah satu jenis sensor yang bersifat diskrit ialah limit switch. Umumnya limit switch digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switch akan aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik. Jenis sensor diskrit yang lain ialah photo sensor yang juga berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Umumnya photo sensor terdiri dari sumber cahaya dan pendeteksi cahaya. 3.1.2 Analog input device

Salah satu input device yang bersifat analog ialah Light Dependent Resistor (LDR) yang berfungsi untuk mengetahui intensitas cahaya. Resistansi LDR akan berubah ubah seirig perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Contoh aplikasi LDR ialah untuk menyalakan lampu secara otomatis saat kondisi ruangan gelap.

: Gambar 2.4 LDR Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) 3.1.3 Discrete Output Device Contoh dari discrete output device ialah solenoid yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis linier. Contoh aplikasinya ialah sebagai pemukul pada sistem pensortiran barang. Berikut ini gambar solenoid dalam keadaan unenergized dan energized.

Gambar 2.5 Solenoid Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Meski demikian motor DC juga dapat berlaku sebagai analog output, jika kecepatannya diatur secara analog. Berikut ini driver untuk mengendalikan kecepatan motor DC yang terdiri dari Op Amp sebagai penguat tegangan dan transistor sebagai penguat arus.

3.2 Relay 3..2.1 Definisi Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakanotak dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :

Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi fungsi berikut : ??? Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh ??? Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan o Contoh : starting relay pada mesin mobil ??? Pengatur logika kontrol suatu system 3.2.2 Prinsip Kerja dan Simbol Relay terdiri dari coil dan contact. coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energy listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

Gambar 2.8 Skema relay elektromekanik Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem. Sehingga relay mempunyai 2 macam simbol yang digunakan pada o Rangkaian listrik (hardware) o Program (software)

Gambar 2.9 Rangkaian dan simbol logika relay Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Simbol selalu mewakili kondisi relay tidak dienergized.

Gambar relai

Tabel 1.1 Contoh datasheet relay G2RS Omron Sumber : OMRON, General Purpose Relay G2RS Datasheet 3.2.3 Jenis jenis Relay Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Berikut definisi pole dan throw: Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw : SPST (Single Pole Single Throw) DPST (Double Pole Single Throw) SPDT (Single Pole Double Throw) DPDT (Double Pole Double Throw) 3PDT (Three Pole Double Throw) 4PDT (Four Pole Double Throw) Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah untuk implementasi logika kontrol dalam suatu sistem. Sebagai bahasa pemrograman digunakan konfigurasi yang disebut ladder diagram atau relay ladder logic. Berikut ini beberapa petunjuk tentang relay ladder logic (ladder diagram): ??? Diagram wiring yang khusus digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk rangkaian kontrol relay dan switching. ??? LD Tidak menunjukkan rangkaian hardware, tapi alur berpikir. ??? LD Bekerja berdasar aliran logika, bukan aliran tegangan/arus. Relay Ladder Logic terbagi menjadi 3 komponen : 1. Input ??? pemberi informasi 2. Logic ??? pengambil keputusan 3. Output ??? usaha yang dilakukan Sebagai awal, pada gambar di atas dapat dilihat aplikasi relay untuk membentuk gerbang gerbang logika sederhana (AND, OR, NOT, dan latching).membentuk suatu sistem kendali di industri, di antaranya : switch, timer, counter, sequencer, dan lain lain. Gerbang Logika Gerbang logika merupakan rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan transistor dalam mikroprossesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah gerbanh logika sederhana mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih terminal input. Keluarannya dapat bernilai tinggi (1) atau rendah (0) atau yang dapat kita ketahui hasilnya dalam indikator lampu nyala atau mati, bergantung level digial yang diberikan dalam terminal inputnya. Kita dapat mempelajari gerbang logika yaitu : OR, AND, NOR, NAND, Inverter (No), EXOR dan EXNOR.

a. Gerbang OR Gerbang OR adalah gerbang input yang akan memberikan keluaran berlogika 1 apabila salah satu semua terminal inputna bernilai 1, Gerbang OR mempunyai dua terminal input atau lebih dan satu terminal output. Didalam rangkaian listrik, gerbang ini sering disebut juga dengan rangkain parallel.Input A Output X Input B

Input A 1 1 0 0 b. Gerbang AND B 1 0 1 0

Output X=A+B 1 1 1 0

Gerbang AND adalah suatu gerbang logika yang akan memberikan keluaran 1 apabila semua input terminal yang masuk bernilai 1.Dalam rangkaian listrik ini sering dikenal dengan rangkaian seri. Jadi akan bernilai 1 kalau semuanya 1.Input A Output X Input B

Input A 1 1 0 0 B 1 0 1 0

Output X=A*B 1 0 0 0

c.Gerbang NOR Gerbang NOR adalah suatu gerbang logika, dimana keluarannya kebalikan dari gerbang OR. NOR kepanjangan sebenarnya adalah Not OR atau inverter dari OR. Hal ini berarti output dari NOR akan bernilai 1 kalau inputnya semuanya 0, tetapi apabila salah satu input atau semuanya 1 maka output akan bernilai 0.Input A Output X Input B

Input A 1 1 0 0 B 1 0 1 0

Output X=A+B 0 0 0 1

d. Gerbang NAND Gerbang NAND merupakan suatu gerbang dimana outputnya merupakan inverter dari gerbang AND. Gerbang ini akan bernilai 1 apabila salah satu semua inputnya oleh, tetapi apabila semua inpunya bernilai 1 maka outputnya bernilai 0.Input A

Output X Input B

Input Adalah 1 1 0 0 B 1 0 1 0

Output X=A*B 0 1 1 1

e. Gerbang Inverter Merupakan suatu gerbang dimana output merupakan kebalikan dari input. Pada dasarnya terdapat 3 gerbang inverter. Yaitu : Not, NOR dan NAND. Pada gerbang ini akan keluar nilai 1bila input 0 dan bernilai output 0 bila input 1.

Input A

Output X

Input A 1 0

Output X 0 1

f. Gerbang EXOR Yaitu suatu gerbang logic yang outputnya akan mengerluarkan nilai 1 apabila salah satu inputnya berbeda dan akan bernilai 0 bila semua inputnya bernilai sama, baik 0 semua atau 1 semua. Gerbang EXOR ini merupakan Exclusive OR.Input A Output X Input B

Input Adalah 1 1 0 0 B 1 0 1 0

Output X=A+B 0 1 1 0

g. Gerbang EXNOR Yaitu suatu gerbang EXOR yang ditambah dengan inverter, sehingga outputnya merupakan kebalikan dari gerbang EXOR. Hal ini berarti bahwa output akan bernilai 1 apabila nilai semua inputnya sama baik 0 ataupun 1 semua, dan nilai output akan 0 bila nilai inputnya ada yang berbeda.

Input A Output X Input B

Input Adalah 1 1 0 0 B 1 0 1 0

Output X=A+B 1 0 0 1

Gambar 2.9 Relay untuk membentuk gerbang logika Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Semuanya adalah komponen komponen dalam bentuk hardware. .

Gambar 2.10 Pneumatic Timer Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996)

Gambar 2.11 Thermal & solid state timer Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Seiring dengan berkembangnya teknologi mikroprosesor, maka penggunaan rangkaian analog mulai bergeser pada sistem bermikroprosesor. Salah satunya ialah dengan penggunaan relay yang semakin berkurang dan digantikan oleh peralatan baru yang disebut Programmable Logic Controller (PLC). PLC diciptakan untuk menggantikan relay kontrol konvensional dengan peralatan solid state. Supaya perpindahan dari relay ke PLC menjadi lebih mudah, banyak simbol dan istilah yang digunakan pada relay ladder logic juga digunakan pada PLC. Berikut ini symbol komponen komponen kontrol elektris yang konvensional.

Gambar 2.12 Komponen komponen kontrol elektris konvensional

3.3 PLCs Hardware Dari ukuran dan kemampuannya, PLC dapat dibagi menjadi beberapa jenis : 1. Tipe compact. Ciri ciri PLC jenis ini ialah : Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input output, modul komunikasi) menjadi satu Umumnya berukuran kecil (compact) Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand Tidak dapat ditambah modul modul khusus

Gambar 2.13 PLC compact Micro Logix dari Allen Bradley Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue 2. Tipe modular Ciri ciri PLC jenis ini ialah :

Komponen komponennya terpisah ke dalam modul modul Berukuran besar Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah lebih banyak) Memungkinkan penambahan modul modul khusus

Gambar 2.14 PLC modular dari Omron Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004) Komponen komponen PLC PLC terbagi dalam beberapa komponen utama. Untuk memahaminya, perhatikan gambar yang menampilkan hubungan PLC dengan peralatan lain berikut.

Gambar 3.15 Hubungan PLC dengan peralatan lain Dari gambar nampak bahwa PLC memiliki komponen yang terhubung dengan input device dan output device. PLC juga terhubung dengan PC untuk kebutuhan pemrograman (umumnya menggunakan RS 232 serial port). Secara umum PLC terbagi dalam beberapa komponen berikut : 1. Power Supply 2. Processor

3. Memory 4. Input and Output Module 5. Programming Device 1. Power Supply Power supply merupakan penyedia daya bagi PLC. Range tegangan yang dimilikinya bisa berupa tegangan AC (misal : 120/240 Vac) maupun tegangan DC (misal : 24 V DC). PLC juga memiliki power supply (24V DC) internal yang bisa digunakan untuk menyediakan daya bagi input/output devices PLC.

Ga Gambar 2.16 Modul power supply dari Omron Sumber : OMRON, PLC Omron C200 HS 2. Processor (Central Processing Unit) Processor ialah bagian PLC yang bertugas membaca dan mengeksekusi instruksi program. Processor mempunyai elemen kontrol yang disebut Arithmetic and Logic Unit (ALU), sehingga mampu mengerjakan operasi logika dan aritmetika. .

Gambar 2.17 Modul processor dari Omron Sumber : OMRON, PLC Omron C200 HS

tabel 1.2 Spesifikasi processor dari Omron Sumber : OMRON, PLC Omron C200 HS 3. Memory Memory ialah tempat penyimpanan data dalam PLC. Memori ini umumnya menjadi satu modul dengan processor/CPU. Jika berbentuk memori eksternal maka itu merupakan memori tambahan. Berikut ini contoh modul memori eksternal dari Omron.

Gambar 3.6 Modul memori eksternal dari Omron Sumber : OMRON, PLC Omron C200 HS Berikut ini data yang tersimpan di memori : Operating System PLC Status input output, data memory Program yang dibuat pengguna

Dari gambar di atas, masing masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut Operating System Memory Berfungsi untuk menyimpan operating system PLC. Memori ini berupa ROM (Read Only Memory) sehingga tidak dapat dirubah oleh user. Data (Status) Memory Berfungsi untuk menyimpan status input-output tiap saat. Memori ini berupa RAM (Random Access Memory) sehingga dapat berubah sesuai kondisi input/output.

Status akan kembali ke kondisi awal jika PLC mati. Program Memory Berfungsi untuk menyimpan program pengguna. Jenis memori ini berupa RAM. RAM dapat menggunakan battery backup untuk menyimpan program selama jangka waktu tertentu. Selain itu memori dapat berupa EEPROM (Electrically Erasable Programmble Read Only Memory), yaitu jenis ROM yang dapat diprogram dan dihapus oleh user. Area memori PLC terdiri dari : Register Register berfungsi untuk menyimpan sekumpulan bit data, baik berupa : nibble (4 bit), byte (8 bit), maupun word (16 bit). Flag register Flag register berfungsi untuk mengindikasikan perubahan kondisi (state) input/output fisik. Flag register berupa satu bit data. CPU umumnya mempunyai internal flag untuk berbagai keperluan internal PLC. Auxiliary relays Auxiliary relays ialah elemen memori 1 bit dalam RAM yang digunakan untuk manipulasi data dalam program. Auxiliary relays disebut juga relay yang imajiner, karena dapat menggantikan fungsi relay namun berbentuk program. Timer Timer adalah pemberi penundaan waktu dalam suatu proses. Timer berasal dari built in clock oscillator dalam CPU. Timer umumnya memiliki alamat khusus. Counter Counter adalah komponen penghitung input pulsa yang diberikan input device. CPU memiliki counter internal. Counter ini umumnya memiliki alamat khusus . 4. Input - Output Module Input - output module ialah perantara dari PLC ke peralatan di dunia nyata.

Gambar 2.19 Hubungan input - output module dengan peralatan Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) I/O module pada PLC compact umumnya sudah built-in di PLC. Sedang untuk PLC modular berupa modul I/O tersendiri yang terpisah dari CPU. . Digital Input Module Digital Input Module berfungsi untuk menghubungkan input diskrit fisik (switch, sensor) dengan PLC. Modul ini tersedia dalam tegangan DC dan AC (umumnya : 240

Vac, 120 Vac, 24 Vdc, dan 5 Vdc). Di dalamnya terdapat optoisolator untuk mencegah lonjakan tegangan tinggi masuk PLC (sebagai pengaman).

Gambar 2,20 Modul output digital untuk tegangan DC Sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996) Digital Output Module Digital Output Module menghubungkan output diskrit fisik (lampu, relay, solenoid, motor) dengan PLC. Jenis jenis Digital Output Module ialah : Triac output (output tegangan AC) Transistor output (output tegangan DC) Relay output (output tegangan AC/DC) Berikut ini contoh spesifikasi transistor output module dari Omron. Di situ terdapat informasi tentang jumlah output dalam modul tersebut, arus dan tegangan output untuk mendapatkan logika 1, dan lain lain.

Tabel 1.3 Spesifikasi transistor output module dari Omron Sumber : OMRON, PLC Omron C200HS output

Analog input/output module Selain modul input/output diskrit, terdapat juga modul input/output analog. Modul input analog dapat menerima tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 10 V, 4 20 mA) dari input device analog (misal : sensor analog, potensiometer). Sedangkan modul output analog dapat memberikan tegangn dan arus dengan level tertentu (misal 0 10 V, 4 20 mA) pada outpu device analog (misal : motor DC, motor AC, control valve). 5. Programming Device Programming Device ialah alat untuk membuat atau mengedit program PLC. Pada mulanya berupa hand held programmer Dengan perkembangan komputer yang cepat, dan disertai ukurannya yang semakin mengecil, maka PC atau laptop jauh lebih sering digunakan sekarang ini. PC terhubung dengan PLC melalui programming port (umumnya RS 232).

Ladder dan Mneumonic Dalam memasukkan program di PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder ataupun mneumonic. Kita dapat memasukkan program berupa diagram ladder bila kita memakai komputer (PC), tapi kalau kita hanya punya programming console maka kita dapat memasukkan program berupa perintah dalam mneumonic. a. LD (load) yaitu merupakan suatu awal dari baris program.

b.

AND yaitu merupakan suatu fungsi seri dari ladder.

c. OR yaitu merupakan suau fungsi paralel.

d.

Out yaitu merupakan akhir dari suatu program, biasanya bisa berupa Timer, Counter dan fungsi-fungsi lainnya.

e.Not merupakan fungsi invers dari yang sebenarnya. Not dapat dipakai bersama : LD, AND, OR dan OUT serta hasilnya menjadi: LD Not, AND Not, OR Not dan Out Not.

Ladder diagram

Mneumonic

00000

01000

LD 00000 OUT 01000

00000

01000 LD 00000 OR 00001 OU 01000

Ladder diagram 00000 00001 01000

Mneumonic LD 00000 AND 00001 OUT 01000

00001 00000 00003 01000 1. 00002 2. 3. 4. 5. 6. LD 00000 AND 00001 LD 00002 AND 00003 OR LD OUTt 01000

00000

00001

01000

00002 1. 2. 3. 4. 5. LD 00000 LD 00001 OR 00002 AND LD OUT 01000

00000

00001

00002

00003

00005

1. 2. 3.

LD 00000 LD 00001 OR 00003 OR 00004

00004

4.

5. 6. 7. 8.

AND LD LD 00002 OR 00005 AND LD

9. OUT 01000

3.4 Pemilihan PLC Dalam pemilihan PLC yang akan di gunakan seorang expert harus memehami terlebih dahulu akan kebutuhan system. Setelah memahami kebutuhan sistem, barulah dapat ditentukan tipe PLC seperti apa yang tepat. Secara umum prinsip pemilihan PLC ialah : 1. Jumlah dan karakteristik input - output 2. Fitur hardware PLC Power supply, modul input/output, kemampuan untuk diekspansi dengan modul modul lain, port komunikasi, dan lain lain. 3. Fitur software PLC Kapasitas memori, kecepatan pemrosesan data, jumlah instruksi yang dapat digunakan, dan lain lain.

Pada penggunaan PLC juga dikenal adanya scan time. Waktu scan tergantung pada panjang program. Penggunaan subsistem remote I/O juga menaikkan waktu scan karena harus mentransfer I/Oleh update ke subsistem remote. Monitoring dari kontrol program menambah waktu overhead dari scan karena CPU harus mengirim status dari coil dan contact ke peralatan peripheral. Scan Time (Waktu Scan) adalah proses pembacaan dari input, mengeksekusi program dan memperbaharui output yang disebut scanning. Waktu scan umumnya konstan dan proses sekuensial dari pembacaan staus input, mengevaluasi logika kontrol dan memperbaharui output. Spesifikasi waktu scan menunjukkan seberapa cepat kontroller dapat bereaksi terhadap input.

Contoh wiring untuk PLC CPMI

Fungsi Memory Area pada PLC1. 2. 3. IR Area (Internal Relay) : Sebagai bit area untuk I/O dan work area. SR Area (Special Relay) : Bit ini berfungsi sebagai bit tertentu sp flag dan bit kontrol TR Area (Temporary Relay) : Bit ini digunakan sebagai penyimpan sementara status ON/OFF saat daya dimatikan. 4. 5. 6. 7. HR Area (Holding Relay) : Bit ini menyimpan data dan menahan status ON/OFF saat daya dimatikan. AR Area (Auxilary Relay) : Bit ini berfungsi tertentu seperti flag dan bit kontrol LR Area (Link Relay) : Digunakana untuk data link 1:1 dengan PC lain. Timer/Counter Area : Bit yang terpakai di timer tidak boleh sama terpakai oleh counter, dan jumlah yang sama untuk timer dan counter di setiap PLC. 8. DM Area (Data Memory) : DM read/write : data DM berfungsi hanya dalam word, dan nilai word ditahan selama daya mati. DM error Log: digunakan untuk simpan waktu kejadian dan kode error log tidak digunakan, DM read only: tidak dapat ditulis ulang dalam program, tetapi dapat diubah melalui peralatan peripheral, DM PC Setup : digunakan untuk simpan berbagai parameter dalam operasi kontrok pada PC.

DATA AREA Daerah input Daerah IR Daerah output Daerah kerja Daerah SR Daerah TR Daerah HR Daerah AR2

WORDS IR 000 ke IR 009 (10 words) IR 010 ke IR 019 (10 Words) IR 200 ke IR 231 (32 words) SR 232 ke SR 255 (24 words) --HR 00 ke HR 9 (20 words)

BITS IR C0C00 ke IR 00915 (160 bits) IR C1C00 ke IR 01915 (160 bits) IR 20C00 ke IR 25507 (384 bits) SR 23200 ke SR 25507 (384 bits) TR 0 ke TR 7 (8 bits) HR 0000 ke HR 1915 (320 bits)

FUNCTION Bit ini dapat di tempatkan ke terminal I/Oleh eksternal Bit ini berfungsi sebagai bit tertentu seperti flag can bit konrol Bit ini berfungsi sebagai bit tertentu seperti flag can bit kontrol Bit ini digunakan sebagai tempa simpen sementara status ON/OFF saat daya dimatikan Bit ini menyimpan data dan menahan status ON/OFF saat daya dimatikan Bit ini berfungsi tertentu seperti flag dan bit kontrol Digunakan untuk data link : 1 dengan PC lain. Jumlah yang sama untuk timer dan counter Data DM berfungsi hanya dalam word Nilai word ditahan selama daya mati Digunakan untuk simpan waktu kejadian dan kode error yang terjadi. Word ini dapat digunakan sebagai DM tulis/baca biasa saat fungsi error log tidak digunakan

2

AR 00 ke HR 15 (16 words) LR 00 ke LR 15 (16 words)2

AR 0000 ke HR 1515 (256 bits) LR 00000 ke LR 1515 (256 bits)

Daerah LR Daerah Timer/Counter

1

TC 000 ke TC 127 jumlah timer/counter2

Read/write Daerah DM Error lo4

DM 0000 ke DM 0999 DM 000 ke DM021 (22 words)

---

---

DM 6144 ke Read-Only4

DM 6599 (456 words) DM 6600 ke

---

Tidak dapa ditulis ulang dari program.

PC. Setup

4

DM 6655 (56 words)

---

Digunakan untuk simpan berbagai parameter dalam operasi kontrol pada PC.

Motrain system Garis Produksi telah berevolusi dari sistem volume tinggi ke kecil banyak, multiproduk sistem. NKC Motrain System adalah jawaban terhadap kebutuhan yang semakin meningkat untuk fleksibilitas dan akurasi. Dengan menghentikan akurasi + /-0.1mm, kecepatan variabel yang mampu melebihi 360m/min dan pemrograman yang fleksibel, sistem Motrain dapat memaksimalkan potensi dari setiap lini produksi baru.

Gambar skema manual book dari line box panel PLC ke conveyer

Adityo.W A.Hafidz Haekal

2007-11-063 2007-11-174

Overhead Motrain System

Desain sistem Spesifikasi:

Kecepatan maksimum: lebih dari 360m/min. Kecepatan kisaran: 1:50 Accelerated velocity: 1.08G Accelerated kecepatan: 1.08G Sistem tata letak sederhana dan kompak yang membutuhkan fasilitas bantu sedikit. Reliable and proven equipment that is flexible enough to meet almost any production requirement. peralatan handal dan terbukti yang cukup fleksibel untuk memenuhi hampir semua persyaratan produksi.

Floor Motrain System

Adityo.W A.Hafidz Haekal

2007-11-063 2007-11-174

Desain sistem Spesifikasi:

Kecepatan maksimum: lebih dari 360m/min Kecepatan kisaran: 1:50 1.08G Percepatan: 1.08G Sederhana, desain rapi memungkinkan akses maksimum ke produk. Sistem fleksibilitas diperbesar dengan penggunaan switch lagu, meja putar dan bagian angkat

Gambar alur lintasan pada motrain The NKC Gesekan Conveyor System adalah anggota terbaru ot garis keturunan bangga.. NKC terbalik Konveyor Sistem telah memenangkan pujian sejak model pertama disampaikan pada tahun 1985.. Hari ini, garis kami bergerak bahan seluruh konsep pengembangan world.The balik sistem terbaru kami adalah peningkatan lingkungan kerja, mengurangi biaya, dan meningkatkan keamanan. Hal tsb adalah tujuan yang menantang, tetapi dengan metode conveyer Gesekan, NKC mencapai mereka semua.. Hasilnya, berkat keahlian NKC dalam pengembangan teknologi conveyor, adalah, cukup sederhana, sebuah revolusi dalam sistem conveyor. Rantai yang digunakan dalam konveyor konvensional hilang. Sebaliknya, sistem baru yang inovatif mengubah output traksi oleh motor ke gesekan untuk memindahkan sistem gesekan konveyor dollies.The dapat menyampaikan beban maksimum 650 kilogram (termasuk bonekanya), pada 25 meter cepat satu menit. Itu adalah keuntungan besar dalam kecepatan lebih dari yang ada sistem ban berjalan terbalik, dengan keuntungan yang signifikan dalam efisiensi. kreativitas dan teknologi NKC perintis membawa mereka bersama-sama untuk menghasilkan sistem konveyor gesekan. Dimanapun bahan dan produk harus dipindahkan, sistem revolusioner memberikan, aman terpercaya, jawabannya efisien untuk abad ke-21. Adityo.W A.Hafidz Haekal 2007-11-063 2007-11-174

Gambar box panel PLC,pengontrol conveyer Garis Produksi telah berevolusi dari sistem produksi massal untuk kecilbanyak, sistem multi-produk dan kemudian ke sistem manufaktur yang fleksibel yang dapat menangani berbagai jenis dan jumlah produk. Sebagai usaha cepat mengkonversi sistem produksi mereka untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat diversifikasi, sistem manufaktur fleksibel sekarang metamorphosing ke sistem manufaktur komputer terpadu (CIMS). Upgrade sistem produksi adalah proses yang berkelanjutan dalam meningkatkan efisiensi pengembangan desain, penjualan, dan distribusi. sistem manufaktur Intelligent adalah langkah berikutnya. Membuat mereka menjadi kenyataan akan memerlukan sistem conveyor presisi tinggi dan interface akurat kompleks antara robot dan peralatan mesin. NKC sistem Motrain membuat penuh penggunaan keahlian dan teknologi kami telah membangun lebih dari tahun pengalaman dengan conveyors rantai. Dengan menghentikan posisi begitu tepat mereka dapat diatur dengan akurasi 0.1mm, berkecepatan tinggi dan kecepatan konveyor variabel dengan kecepatan akurat diprogram, ketepatan Motrain sistem konveyor akan menjadi tulang punggung yang sangat diperlukan untuk membangun Anda CIM. Motrain memiliki apa yang diperlukan untuk membangun generasi berikutnya dari sistem produksi. Sistem NKC Motrain adalah array tak berujung aluminium menarik rel simpang siur hamparan luas pabrik Anda, efeknya mengingatkan instalasi seni pada bangunan kantor modern. Hari ini, ketika lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam menarik pekerja terampil, cahaya, tata letak yang elegan mungkin dengan sistem Motrain adalah plus nyata. Kami telah menggunakan khusus lightweight aluminum with superior durability for the rails. aluminium ringan dengan ketahanan superior untuk rel. The material strong, Bahan yang Adityo.W A.Hafidz Haekal 2007-11-063 2007-11-174

kuat, dan desain melebihi standar keamanan industri, untuk sebuah sistem yang sangat handal.

Gambar input-output box panel (NKC conveyer) NKC menawarkan pilihan dari dua jenis motor dalam sistem Motrain: motor jenis inverter-diam dan motor linier. Penggunaan uretan roda karet pemotongan tingkat kebisingan secara drastis. Selain itu, sistem motor linier menawarkan keuntungan lebih lanjut: roda penggerak dan rel tidak datang ke dalam kontak dengan satu sama lain. Yang membuat sistem ini ideal untuk menghilangkan masalah yang timbul dari air dan minyak yang digunakan dalam proses produksi Tingkat kebisingan yang rendah juga menjamin lingkungan kerja yang menyenangkan.Dan karena Motrain membawa apa yang Anda butuhkan begitu cepat, ketika Anda membutuhkannya, kecepatannya mengurangi kebisingan yang dihasilkan lebih jauh.

Adityo.W A.Hafidz Haekal

2007-11-063 2007-11-174

Adityo.W A.Hafidz Haekal

2007-11-063 2007-11-174