Kata Pengantar -...

78
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan Executive Summary i Kata Pengantar Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas karunia dan berkahNya lah studi dengan judul Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalanini dapat terlaksana dengan baik. Studi ini dilaksanakan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah kami terima. Kegiatan penyusunan konsep standar di bidang prasarana transportasi jalan ini dilaksanakan sebagai langkah dalam meningkatkan pelayanan prasarana transportasi jalan khususnya yang terkait dengan penyelenggaraan prasarana teminal penumpang, uji berkala kendaraan bermotor, dan prasarana bengkel umum, dan terminal barang, yang juga menjadi latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini yang juga dijelaskan dalam Bab I. Untuk mendapatkan acuan dalam penyusunan konsep standar ini, seperti dijelaskan bagian metodologi (Bab I) akan dilakukan kajian akademis, kajian dasar hukum, kajian lapangan, hingga dilakukan pembandingan dengan kondisi pelayanan prasarana transportasi jalan di negara lain. Beberapa kajian tersebut, pada laporan pendahuluan ini akan dibahas secara umum dalam pembahasan Bab II. Sedangkan gambaran umum penyelenggaraan prasarana transportasi jalan di wilayah studi akan kami sampaikan pada pembahasan Bab III. Konsep standar prasarana jalan akan dijelaskan pada lampiran laporan ini, sedangkan analisis dan evaluasi hasil survey akan disampaikan pada Bab IV. Sedangkan kesimpulan akhir studi dan rekomendasi bagi studi lanjutan akan kami sampaikan pada pembahasan Bab V. Kami berharap executive summary ini telah memuat semua ringkasan materi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan di dalam KAK dan dapat bermanfaat bagi penyelenggaraan prasarana transportasi jalan serta dapat menjadi acuan bagi studi lanjutan yang terkait. TIM STUDI KETUA TIM Kata Pengantar

Transcript of Kata Pengantar -...

Page 1: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary i

KataPengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas karunia danberkahNya lah studi dengan judul “Studi Penyusunan Konsep Standar di BidangPrasarana Transportasi Jalan” ini dapat terlaksana dengan baik. Studi inidilaksanakan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah kami terima.

Kegiatan penyusunan konsep standar di bidang prasarana transportasi jalan inidilaksanakan sebagai langkah dalam meningkatkan pelayanan prasarana transportasijalan khususnya yang terkait dengan penyelenggaraan prasarana teminal penumpang,uji berkala kendaraan bermotor, dan prasarana bengkel umum, dan terminal barang,yang juga menjadi latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini yang juga dijelaskandalam Bab I.

Untuk mendapatkan acuan dalam penyusunan konsep standar ini, seperti dijelaskanbagian metodologi (Bab I) akan dilakukan kajian akademis, kajian dasar hukum, kajianlapangan, hingga dilakukan pembandingan dengan kondisi pelayanan prasaranatransportasi jalan di negara lain. Beberapa kajian tersebut, pada laporan pendahuluan iniakan dibahas secara umum dalam pembahasan Bab II. Sedangkan gambaran umumpenyelenggaraan prasarana transportasi jalan di wilayah studi akan kami sampaikanpada pembahasan Bab III.

Konsep standar prasarana jalan akan dijelaskan pada lampiran laporan ini, sedangkananalisis dan evaluasi hasil survey akan disampaikan pada Bab IV. Sedangkankesimpulan akhir studi dan rekomendasi bagi studi lanjutan akan kami sampaikan padapembahasan Bab V.

Kami berharap executive summary ini telah memuat semua ringkasan materi sesuaidengan persyaratan yang telah ditetapkan di dalam KAK dan dapat bermanfaat bagipenyelenggaraan prasarana transportasi jalan serta dapat menjadi acuan bagi studilanjutan yang terkait.

TIM STUDI

KETUA TIM

Kata Pengantar

Page 2: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary iv

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

ABSTRAK .......................................................................................................ii

ABSTRACT.....................................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...........................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Pekerjaan ....................................I-1

1. Dasar Hukum ................................................................I-2

2. Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan.............................I-2

3. Batasan Kegiatan ..........................................................I-3

4. Maksud dan Tujuan.......................................................I-3

5. Indikator dan Keluaran .................................................I-3

6. Cara Pelaksanaan Kegiatan...........................................I-4

7. Tempat Pelaksanaan Kegiatan ......................................I-4

B. Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan ............................................I-4

1. Pendefinisian Kata Kunci .............................................I-4

2. Pendekatan Teoritis.......................................................I-5

2.1. Konsep Dasar Pengujian Berkala Kendaraan

Bermotor ...........................................................I-5

2.2. Konsep Dasar Penyelenggaraan Terminal

Penumpang........................................................I-5

2.3. Konsep Dasar Penyelenggaraan Terminal

Barang ...............................................................I-6

2.4. Konsep Dasar Penyelenggaraan Bengkel

Umum ...............................................................I-6

2.5. Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis

Daftar Isi

Page 3: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary v

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

dan Buku Standar..............................................I-7

B. Metodologi Kerja ......................................................................I-8

1. Uraian Kegiatan dan Metoda Pelaksanaannya..............I-8

2. Metoda Perumusan dan Penulisan Naskah Akademis ..I-11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Literatur dan Perundangan terkait dengan Prasarana

Transportasi Jalan .....................................................................II-1

B. Kajian Literatur dan Perundangan terkait dengan

Penyelenggaraan Terminal........................................................II-2

C. Kajian Literatur terkair dengan Penyelenggaraan Terminal

Barang .......................................................................................II-2

D. Kajian Literatur terkair dengan Penyelenggaraan Prasarana

Pengujian Kendaraan Bermotor................................................II-3

E. Kajian Literatur terkait dengan Penyelenggaraan Bengkel

Umum .......................................................................................II-4

F. Standar Bangunan Negara.........................................................II-4

G. Kajian Literatur terkait dengan Standar Fasilitas Bangunan ....II-5

1. Standar Jalan .................................................................II-5

2. Standar Tangga dan Lift................................................II-5

3. Standar Pendingin Ruangan Umum..............................II-6

4. Standar Ruang Sanitasi .................................................II-6

5. Standar Parkir Kendaraan .............................................II-6

6. Standar Terminal Bus ...................................................II-6

H. Standar Terminal Penumpang di Washington ..........................II-7

BAB III GAMBARAN PENYELENGGARAAN PRASARANA

TRANSPORTASI JALAN

A. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di

DKI Jakarta ...............................................................................III-1

1. Gambaran Prasarana Terminal Penumpang..................III-1

2. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Barang .............III-3

3. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan

Page 4: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary vi

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

Bermotor .......................................................................III-3

4. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum ...............III-4

B. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di

Yogyakarta ................................................................................III-5

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang ......III-5

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan

Bermotor .......................................................................III-6

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum ...............III-7

C. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di

Kota Padang ..............................................................................III-7

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang ......III-8

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan

Bermotor .......................................................................III-8

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum ...............III-9

D. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di

Kota Pontianak..........................................................................III-9

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang ......III-9

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan

Bermotor .......................................................................III-10

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum ...............III-10

E. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di

Kota Surabaya...........................................................................III-11

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang ......III-11

2. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Pengujian

Kendaraan Bermotor .....................................................III-12

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum ...............III-13

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis dan Evaluasi Penyelenggaraan Terminal PenumpangIV-1

1. Persepsi Pengguna Terminal Penumpang.....................IV-1

2. Penilaian Operator Bus terhadap penyelenggaraan

Terminal ........................................................................IV-5

Page 5: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary vii

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

B. Analisis dan Evaluasi Penyelenggaraan Terminal Barang .......IV-7

C. Pengamatan dan Penilaian Fasilitas Pengujian

Kendaraan Bermotor (PKB) .....................................................IV-8

D. Pengamatan dan Penilaian Bengkel Umum..............................IV-4

1. Bengkel Umum di Kota Pontianak ...............................IV-12

2. Bengkel Umum di Kota Padang ...................................IV-13

3. Bengkel Umum di Kota Yogyakarta.............................IV-14

4. Bengkel Umum di DKI Jakarta.....................................IV-15

5. Bengkel Umum di Kota Surabaya ................................IV-16

E. Analisis Penyediaan Fasilitas....................................................IV-17

1. Pengujian Kendaraan Bermotor....................................IV-17

2. Terminal Penumpang ....................................................IV-19

3. Terminal Barang ...........................................................IV-23

BAB V KESIMPULAN

A. Temuan Studi ............................................................................V-1

1. Penyelenggaraan Terminal Penumpang........................V-1

2. Penyelenggaraan Terminal Barang ...............................V-3

3. Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor........V-5

4. Penyelenggaraan Bengkel Umum.................................V-6

B. Kesimpulan ...............................................................................V-7

C. Rekomendasi.............................................................................V-10

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary viii

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

Tabel 1.1 Pendefinisian Kata Kunci ....................................................................I-4

Tabel 1.2 Uraian kegiatan/ruang lingkup, dan metoda pelaksanaannya .............I-9

Tabel 1.3 Ilustrasi isi dari dokumen naskah akademis ........................................I-11

Tabel 1.4 Ilustrasi isi dari konsep standar prasarana transportasi jalan...............I-12

Tabel 3.1 Terminal di DKI Jakarta ......................................................................III-1

Tabel 3.2 Data Terminal Lebak Bulus.................................................................III-2

Tabel 3.3 Fasilitas Terminal Lebak Bulus...........................................................III-3

Tabel 3.4 Terminal Penumpang di DI Yogyakarta..............................................III-5

Tabel 3.6 Data Terminal Giwangan ....................................................................III-6

Tabel 3.7 Fasilitas Terminal Giwangan...............................................................III-6

Tabel 3.8 Terminal Penumpang di Kota Padang.................................................III-8

Tabel 4.1 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal

Penumpang di Wilayah Studi ..............................................................IV-6

Tabel 4.2 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal

Penumpang di Wilayah Studi ..............................................................IV-7

Tabel 4.3 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal

Barang di Wilayah Studi .....................................................................IV-9

Tabel 4.4 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal

Barang di Wilayah Studi .....................................................................IV-9

Tabel 4.5 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Pengujian Kendaraan

Bermotor di Wilayah Studi..................................................................IV-11

Tabel 4.6 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas PKB ............................................IV-19

Tabel 4.7 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Utama Terminal

Penumpang ..........................................................................................IV-20

Tabel 4.8 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Penunjang Terminal

Penumpang ..........................................................................................IV-22

Tabel 4.9 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Terminal Barang.........................IV-23

Daftar Tabel

Page 7: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary ix

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

Tabel 5.1 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal

Penumpang di Wilayah Studi ..............................................................V-2

Tabel 5.2 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal

Penumpang di Wilayah Studi ..............................................................V-2

Tabel 5.3 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal Barang

di Wilayah Studi ..................................................................................V-4

Tabel 5.4 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal Barang

di Wilayah Studi ..................................................................................V-4

Tabel 5.5 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Pengujian Kendaraan

Bermotor di Wilayah Studi..................................................................V-6

Page 8: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary x

Da

ft

ar

Is

i, T

ab

el,

G

am

ba

r,

& L

am

pir

an

Gambar 1.1 Pendekatan proses pelaksanaan kegiatan ......................................I-8

Gambar 1.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan (framework-of-analysis) .............I-10

Gambar 4.1 Grafik Analisis Penilaian Fasilitas PKB .......................................IV-18

Gambar 4.2 Grafik Analisis Penilaian Fasilitas Penunjang Terminal

Penumpang ....................................................................................IV-21

Daftar Gambar

Page 9: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary iii

Abstract

ABSTRACT

The development of transportation sector is the crucial part of national development.Transportation development focus on the improvement of the efficient, reliable, secure,and high quality transportation services with the affordable cost, and also focus on therealization of the integrated national transportation system as a part of distributionsystem that can provide services and benefits to the community. The most importantthing should be considered by the government dealing with transportation services istransportation infrastructure. An adequate transportation infrastructure services iswhat people expect from the government. Therefore, the rules and references areneeded in the implementation of transportation infrastructure services, by law or by theexisting standard guidelines.

This study analyzed the level of needs regarding to the road transportationinfrastructure services. It specifies into the terminal services, vehicles periodic testing,cross-road infrastructure, study of literature and law related to the transportationinfrastructure services, and comparative study of transportation system in some othercountries. Then, the result of all the data analysis can be formulated as the standard oftransportation service. To get the data, descriptive analysis was employed. Then, theresult of the study and analysis is being formulated as the standard guidelines oftransportation infrastructure through the standard organizing method published byBadan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI). The formulated transportationinfrastructure standard is expected to be a reliable reference for the improvement oftransportation infrastructure service held by the government, both the centralgovernment and the local government as the regulator and operator of transportationinfrastructure services, specifically, terminal infrastructure service, vehicles periodictesting, and vehicle service facilities.

Key Word: Standard, Infrasturcture, Road

Page 10: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary ii

Abstrak

ABSTRAK

Pembangunan sektor transportasi merupakan bagian yang sangat penting dalampembangunan nasional. Tujuan pembangunan transportasi adalah meningkatkanpelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, berkualitas, aman dan hargaterjangkau serta mewujudkan sistem transportasi nasional secara terpadu dan menjadibagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan dan manfaatbagi masyarakat luas. Dalam kegiatan pelayanan transportasi salah satu halterpenting disediakan oleh Pemerintah adalah prasarana transportasi. Pelayananprasarana transportasi jalan yang baik tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat,oleh karena itu dalam pelaksanaannya perlu adanya suatu aturan dan acuan dalammenyelenggarakan kegiatan pelayanan prasarana transportasi, baik melalui peraturanperundangan maupun standar pedoman yang sudah ada.

Kegiatan studi ini mencoba menganalisis tingkat kebutuhan pelayanan prasaranatransportasi jalan, khsusnya terkait dengan pelayanan terminal, uji berkala kendaraan,dan prasarana penyeberangan orang. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisiskondisi eksisting pelayanan prasarana jalan, kajian literatur maupun perundanganterkait dengan pelayanan prasarana transportasi, studi perbandinganpenyelenggaraan transportasi jalan di Negara lain, dan selanjutnya dari seluruh inputhasil analisis tersebut dapat dirumuskan standar pelayanan transportasi jalan. Untukmendapatkan masukan dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisisdeskriptif, yang kemudian dari hasil kajian dan analisis yang telah dilakukanselanjutnya dirumuskan standar pedoman prasarana transportasi jalan berdasarkanmetode penyusunan standar yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi NasionalIndonesia (BSNI). Diharapkan setelah tersusunnya standar di bidang prasarana jalanini dapat menjadi pegangan bagi peningkatan pelayanan transportasi jalan yangdilakukan Pemerintah baik pusat maupun daerah yang bertindak sebagai regulatormaupun operator dalam kegiatan pelayanan prasarana transportasi jalan khususnyadalam pelaksanaan pelayanan prasarana terminal, uji berkala kendaraan bermotor,dan pelayanan fasilitas bengkel umum kendaraan bermotor.

Kata Kunci : Standar, Prasarana, Jalan

Page 11: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 1

BabI-Pendahuluan

Pada Bab I bagian Pendahuluan ini disampaikan cuplikan dari Kerangka Acuan Kerja

(KAK) yang disampaikan pemberi kerja sebagai dasar bagi konsultan untuk

melaksanakan pekerjaan ini.

A. Latar Belakang Pelaksanaan Pekerjaan

1. Gambaran Umum

Transportasi mempunyai peranan penting dan strategis untuk memantapkan perwujudan

wawasan nusantara, memperkukuh ketahanan nasional, dan mempererat hubungan

antar bangsa dalam usaha mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang

Undang Dasar 1945.

Pembangunan sektor transportasi merupakan bagian yang sangat penting dalam

pembangunan nasional. Tujuan pembangunan transportasi adalah meningkatkan

pelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, berkualitas, aman dan harga

terjangkau serta mewujudkan sistem transportasi nasional secara intermodal dan

terpadu dengan pembangunan wilayah dan menjadi bagian dari suatu sistem distribusi

yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk

meningkatkan jaringan desa-kota yang memadai.

Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan penting dalam

pendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa

angkutan dibandingkan moda lain. Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah

sebagai penunjang, penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan

sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan keamanan.

Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan sistem transportasi jalan yang andal,

berkemampuan tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan

barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan wawasan

nusantara.

PendahuluanBab I

Page 12: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 2

BabI-Pendahuluan

Dalam melaksanakan visi dan misi tersebut, maka sasaran pembangunan transportasi

jalan terutama adalah untuk menciptakan penyelenggaraan transportasi yang efisien dan

efektif. Efektivitas pelayanan jasa transportasi jalan dapat diukur melalui : (1)

tersedianya kapasitas dan prasarana transportasi jalan yang sesuai dengan

perkembangan permintaan / kebutuhan; (2) tercapainya keterpaduan antar dan intra

moda transportasi jalan dalam jaringan prasarana dan pelayanan; (3) tercapainya

ketertiban yaitu penyelenggaran system transportasi yang sesuai dengan peraturan dan

norma yang berlaku di masyarakat; (4) tercapainya ketepatan dan keteraturan yaitu

sesuai dengan jadwal dan adanya kepastian pelayanan; (5) aman atau terhindar dari

ganguan alam maupun manusia; (6) tercapainya tingkat kecepatan pelayanan yang

diinginkan atau waktu perjalanan yang singkat tetapi dengan tingkat keselamatan

tinggi; (7) tercapainya tingkat keselamatan atau terhindar dari berbagai kecelakaan; (8)

terwujudnya kenyamanan atau ketenangan dan kenikmatan pengguna jasa; dan (9)

tercapainya penyediaan jasa sesuai dengan kemampuan daya beli penguna jasa dan

tariff / biaya yang wajar. Sedangkan efisiensi pelayanan biasanya diukur melalui

perbandingan penggunaan beban public rendah dengan utilitas yang cukup tinggi di

dalam penyelenggaran kesatuan jaringan transportasi jalan.

2. Dasar Hukum

Dasar hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan konsep

standar di bidang prasarana transportasi jalan ini antara lain adalah :

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas

Jalan

3. Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan

Uraian kegiatan / ruang lingkup dari studi ini sebagai berikut:

1) Inventarisasi kebijakan mengenai prasarana transportasi jalan.

2) Inventarisasi kebijakan pengembangan prasarana transportasi jalan.

3) Inventarisasi perkembangan teknologi prasarana transportasi jalan.

Page 13: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 3

BabI-Pendahuluan

4) Menganalisis dan mengevaluasi kondisi existing prasarana transportasi jalan di

Indonesia

5) Melakukan studi literatur / benchmarking standar prasarana transportasi bidang

jalan dari negara lain.

6) Merumuskan 6 naskah akademis konsep standar dibidang prasarana transportasi

jalan, yang meliputi:

(a) Standar fasilitas dan peralatan uji berkala kendaraan bermotor;

(b) Standar fasilitas terminal tipe A

(c) Standar fasilitas terminal tipe B

(d) Standar fasilitas terminal tipe C

(e) Standar fasilitas terminal barang

(f) Standar fasilitas bengkel umum

4. Batasan Kegiatan

Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Prasarana Transportasi Jalan adalah

berupa penyusunan konsep standar di bidang prasarana transportasi jalan yang efektif

sebagai jaminan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan.

5. Maksud dan Tujuan

1) Maksud Kegiatan

Maksud kegiatan adalah melakukan studi Penyusunan Konsep Standar Di

Bidang Prasarana Transportasi Jalan

2) Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan adalah merumuskan konsep standar di bidang prasarana

transportasi jalan.

6. Indikator Keluaran dan Keluaran

Keluaran (output) dari kegiatan studi ini adalah tersusunnya 4 (empat) laporan studi

yaitu laporan pendahuluan, laporan interim, rancangan laporan akhir dan laporan akhir.

Laporan akhir terdiri dari laporan studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang

Prasarana Transportasi Jalan dan buku Konsep Standar Di Bidang Prasarana

Transportasi Jalan.

Page 14: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 4

BabI-Pendahuluan

7. Cara Pelaksanaan Kegiatan

1) Metode Pelaksanaan

Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

dilaksanakan melalui survei di lapangan dalam pengumpulan data primer dan

sekunder sesuai dengan lokasi survey dan diskusi interaktif dengan pakar di

bidang prasarana transportasi jalan baik di pusat maupun di daerah.

2) Tahapan Kegiatan

Tahapan pelaksanaan Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang prasarana

Transportasi Jalan sebagai berikut :

Persiapan pelaksanaan kegiatan

Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Antara (Interim Report)

Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Laporan Akhir (Final Report) dan Executive Summary Report.

8. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

dilaksanakan di Jakarta. Sedangkan lokasi obyek studi ini akan dilaksanakan di Jakarta,

Yogyakarta, Pontianak, Padang, dan Surabaya.

B. Pendekatan pelaksanaan kegiatan

1. Pendefinisian Kata Kunci

Untuk memahami inti dari pekerjaan, maka perlu dipahami terlebih dahulu arti dari

judul pekerjaan, sehingga proses pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan yang

diharapkan. Berdasarkan judul pekerjaan yaitu Studi Penyusunan Konsep Standar di

Bidang Prasarana Transportasi Jalan, terdapat beberapa kata kunci yang perlu

diterjemahkan/didefinisikan terlebih dahulu. Beberapa kata kunci tersebut disampaikan

pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Pendefinisian kata kunciNo Kata Kunci Definisi Sumber

1 Standar spesifikasi teknis atau sesuatu yangdibakukan termasuk tata cara dan metodeyang disusun berdasarkan konsensus semuapihak yang terkait dengan memperhatikansyarat-syarat

Pasal 1 PP 102/2000

Page 15: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 5

BabI-Pendahuluan

Tabel 1.1 Pendefinisian kata kunciNo Kata Kunci Definisi Sumber

keselamatan, keamanan, kesehatan,lingkungan hidup, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi,serta pengalaman, perkembangan masa kinidan masa yang akan datang untukmemperoleh manfaat yang sebesar-besarnya

2 Prasarana segala sesuatu yg merupakan penunjangutama terselenggaranya suatu prosespembangunan

Kamus Besar BahasaIndonesia

3 Jalan prasarana transportasi darat yang meliputisegala bagian jalan, termasuk bangunanpelengkap dan perlengkapannya yangdiperuntukkan bagi lalu lintas, yang beradapada permukaan tanah, di atas permukaantanah, di bawah permukaan tanah dan/atauair, serta di atas permukaan air, kecualijalan kereta api, jalan lori, danjalan kabel

Pasal 1 PP 34/2006

2. Pendekatan Teoritis

2.1. Konsep Dasar Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor

Pengujian kendaraan bermotor pada dasarnya merupakan aplikasi dari prinsip good

governance. Dalam penyusunan standar maupun peraturan aplikasi terkait dengan uji

kendaraan bermotor, Pemerintah (diwakili panitian teknis dan tim penyusun) perlu

melibatkan unsur lainnya (yakni swasta dan masyarakat melalui diskusi panel)

diharapkan bersama-sama menentukan dan menetapkan alternatif pemecahan masalah

transportasi, khususnya kelaikan berkendaraan. Sehingga transportasi yang bersendi

keamanan, keselamatan, ramah lingkungan, dan kenyamanan dapat diupayakan secara

maksimal. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu suatu perencanaan, pengaturan, dan

pelaksanaan yang memenuhi prinsip transparansi, demokratis, aspiratif, akuntabel,

formal/hukum, efisien dan afektif.

2.2. Konsep Dasar Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Terminal penumpang adalah bagian dari infrastruktur transportasi yang merupakan titik

lokasi perpindahan penumpang. Pada lokasi itu terjadi konektivitas antar lokasi tujuan,

antar modal, dan antar berbagai kepentingan dalam system transportasi dan

infrastruktur. Terminal penumpang secara fungsional dapat didefinisikan secara

Page 16: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 6

BabI-Pendahuluan

berbeda-beda oleh penumpang, kendaraan umum (dan operatornya), serta regulator,

dimana:

- Dalam pandangan pengguna angkutan, terminal adalah sebagai tempat

melakukan alih moda

- Dalam pandangan operator angkutan, terminal berfungsi sebagai asal-tujuan dari

suatu trayek pelayanan angkutan umum penumpang

- Dalam pandangan regulator, terminal berfungsi sebagai lokasi pengaturan

keberangkatan (manajemen operasional) maupun pengawasan terhadap

pelayanan angkutan umum penumpang agar tercipta sistem angkutan umum

yang baik.

2.3. Konsep Dasar Penyelenggaraan Terminal Barang

Terminal barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda

transportasi. Terminal barang berfungsi untuk melayani kegiatan bongkar

dan/atau muat barang, serta perpindahan intra dan/atau moda transportasi.

Sedangkan terkait dengan fasilitas terminal barang, pada terminal barang terdiri

juga dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal barang.

Penyelenggaraan terminal barang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi,

sehingga operasional terminal barang dapat dilakukan setelah mendapat

persetujuan Gubernur Kepala Daerah tingkat I. Sedangkan untuk pengelolaan

terminal barang dilakukan dalam lingkup kegiatan penrencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan oeprasional terminal.

2.4. Konsep Dasar Penyelenggaraan Bengkel Umum

Bengkel umum kendaraan bermotor adalah bengkel umum yang berfungsi untuk

membetulkan, memperbaiki, dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi

persyaratan teknis dan laik jalan. Bengkel umum terbagi kedalam 3 klasifikasi yang

didasarkan atas tingkat pemenuhan terhadap persyaratan sistem mutu, mekanik,

Page 17: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 7

BabI-Pendahuluan

fasilitas, dan peralatan, serta manajemen informasi sesuai dengan penilaian masing-

masing kelas bengkel. Ketiga klasifikasi bengkel tersebut antara lain yaitu :

- Bengkel kelas I tipe A, B, C

- Bengkel kelas II, tipe A, B, C

- Bengkel kelas III, tipe A, B, C

Tipe-tipe bengkel tersebut secara teknis didasarkan pada jenis pekerjaan yang mampu

dilakukan oleh bengkel tersebut, dengan penjelasan sebagai berikut :

- Bengkel tipe A, merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis pekerjaan

perawatan berkala, perbaikan kecil perbaikan besar, perbaikan chasis dan bodi;

- Bengkel tipe B, merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis pekerjaan

perawatan berkala, perbaikan kecil dan perbaikan besar atau jenis pekerjaan

perawatan berkala, perbaikan kecil serta perbaikan chasis dan bodi;

- Bengkel tipe C, merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis pekerjaan

perawatan berkala, dan perbaikan kecil.

2.5. Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis dan Buku Standar

Perumusan naskah akademis akan mengikuti prosedur yang ada dalam Perpres Nomor

68 Tahun 2005 dan Keputusan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional Nomor G-

159.PR.09.10 Tahun 1994 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Naskah Akademik

Peraturan Perundang-undangan.

Sedangkan untuk penyusunan buku standar, dijelaskan dalam buku Pengembangan

Standar Nasional Indonesia (PSN 01 Tahun 2007) yang dikeluarkan oleh BSN (Badan

Standarisasi Nasional) disebutkan bahwa penyusunan pengembangan standar nasional

Indonesia memperhatikan:

1) kebijakan nasional di bidang standarisasi;

2) kebutuhan pasar

3) perkembangan standarisasi internasional;

4) kesepakatan regional dan internasional;

5) kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 18: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 8

BabI-Pendahuluan

C. Metodologi Kerja

1. Uraian Kegiatan dan Metoda Pelaksanaannya

Sesuai dengan KAK Butir 2.a disampaikan sebanyak 6 buah item kegiatan yang

diembankan kepada konsultan untuk dilakukan dalam kerangka waktu yang disediakan

sehingga menghasilkan keluaran yang mencerminkan tercapainya maksud dan tujuan

yang diinginkan dalam KAK.

Gambar 1.1 Pendekatan proses pelaksanaan kegiatan

KAJIAN AKADEMIS1) Studi literatur2) Benchmarking3) Kajian perkembangan teknologi

IDENTIFIKASI DASAR HUKUM1) Inventarisasi kebijakan/ peraturanperundangan2) Inventarisasi kebijakanpengembangan

PENELITIAN LAPANGANAnalisis dan evaluasi kondisi eksistingprasarana transportasi darat yang akandistandarkan

NASKAH AKADEMIS dasar filosofis dasar sosiologis dasar yuridis pokok dan lingkup materi yang akandiatur

KONSEP AWAL STANDAR Ruang lingkup Acuan normatif Definisi dan istilah Pokok pengaturan Lampiran

Diskusi interaktif 1: brain-storming(lingkup standar)

Diskusi interaktif 2: teknis (spesifikasiumum, teknis, dan fungsional)

KONSEP STANDAR (RSNI 1)Diskusi interaktif 3: tata naskah(bahasa dan tata urutan standar)

Page 19: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 9

BabI-Pendahuluan

Tabel 1.2 Uraian kegiatan/ruang lingkup dan metoda pelaksanaannya

No

Uraiankegiatan/

ruang lingkup

Metoda pelaksanaanInput Proses Output

1 Inventarisasikebijakanmengenaiprasaranatransportasijalan

UU LLAJ (dan PP-nya)UU Jalan (dan PP-nya)UU Tata RuangKepmen/Permen, SK

Dirjen terkait

Desk study(contentanalysis)

Prinsip dasar penyelengga-raanprasarana transportasi jalanKriteria/standar umum

penyediaan dan kinerjaprasarana transportasi jalan

2 Inventarisasikebijakanpengembanganprasaranatransportasijalan

Rencana StrategisKementerianPerhubunganRoadmap KeselamatanDokumen lainnya

Desk study(contentanalysis)

Strategi, program, dan kegiatanpengembangan prasaranatransportasi jalan Target penyediaan, kondisi, dan

kinerja prasarana transportasijalan (jangka pendek,menengah, panjang)

3 Inventarisasiperkembanganteknologiprasaranatransportasijalan

Data hasil penelitianData vendor/ penyedia

teknologiData aplikasi terkini

Desk study(descriptiveanalysis)

Perkembangan riset dan aplikasiteknologi prasarana transportasijalan terkiniKeunggulan dan kelemahan dari

teknologi prasarana transportasijalan terkini (biaya, operability,manfaat, resiko, dampak)

4 Menganalisisdanmengevaluasikondisi existingprasaranatransportasijalan diIndonesia

Output No. 1, 2, 3Data hasil survei

sekunder dan primer:- Data fasilitas danperalatan uji berkalakendaraan bermotor- Data fasilitas terminal(Tipe A, B, C)- Data fasilitas terminalbarang- Data fasilitas danperalatan bengkelumum

Gap analysis Deviasi antara kondisi eksistingdengan kondisi ideal diperaturan perundanganDeviasi antara kondisi eksisting

dengan target yang ada di dalamdokumen rencanaDeviasi antara kondisi eksisting

dengan perkembanganteknologi terkini

5 Melakukan studiliteratur/benchmarkingstandarprasaranatransportasijalan dari negaralainnya

Literatur terkait Standar prasarana di

negara lain International standarKondisi prasarana

transportasi jalan dinegara lain

Benckmarking

Best practice standar (ruanglingkup, spesifikasi, danaplikasi) Potensi aplikasi standar di

Indonesia (kesesuaiankarakteristik fisik, teknis,kelembagaan, dlsb)

6 Merumuskan 6naskahakademiskonsep standardi bidangprasaranatransportasijalan

Output No 1, 2, 3, 4, 5 Pedoman penulisan

naskah akademis (Perpres68/2005) Pedoman standarisasi

nasional (PSN 01-2005)Diskusi interaktif dengan

pakar

Perumusan Naskah akademis (dasarfilosofis-sosiologis-yuridis danpokok dan lingkup materi yangakan diatur)Konsep standar (ruang lingkup,

acuan normatif, definisi danistilah, pokok pengaturan,lampiran)

Page 20: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 10

BabI-Pendahuluan

Gambar 1.2 Tahapan pelaksanaan kegiatan (framework-of-analysis)

SURVEI SEKUNDERKEBIJAKANTERKAIT

UU LLAJ UU Jalan UU Tata ruang PP, KM/PM,SK Dirjen terkait

KEBIJAKANPENGEMBANGAN Renstra Kemenhub RoadmapKeselamatanTransportasi Dokumen terkait

DATA PERKEMBANGANTEKNOLOGI PRASARANA Data hasil penelitian Data vendor/penyediateknologi prasarana Data aplikasi terkini

DATA KONDISIPRASARANA EKSISTING Data fasilitas danperalatan uji berkalakendaraan bermotor Data fasilitas terminal(Tipe A, B, C) Data fasilitas terminalbarang Data fasilitas danperalatan bengkel umum

DATA LITERATUR DANSTANDAR NEGARA LAIN Literatur terkait International standar Standar dan kondisiprasarana transportasijalan negara lain

CONTENTANALYSISINVENTARISASIKEBIJAKAN TERKAIT

Prinsip dasarpenyelenggaraanprasaranatransportasi jalan Kriteria/standarumum penyediaandan kinerjaprasaranatransportasi jalan

CONTENTANALYSISINVENTARISASI KEBIJA-KAN PENGEMBANGAN Strategi, program,kegiatan pengembanganprasarana transportasijalan Target penyediaan,kondisi, dan kinerjaprasarana transportasijalan (jangka pendek,menengah, panjang)

DESCRIPTIVEANALYSISINVENTARISASI PERKEM-BANGAN TEKNOLOGI Perkembangan riset danaplikasi teknologi prasa-rana transportasi jalanterkini Keunggulan dan kelema-han dari teknologi prasa-rana transportasi jalanterkini (biaya, operability,manfaat, resiko, dampak)

GAP ANALYSISANALISIS DAN EVALUASIKONDISI EKSISTINGDeviasi antara kondisieksisting dengan: Kondisi ideal yangdiharapkan dalamperaturan perundangan Target yang ada didalam dokumen rencana Perkembangan teknologiterkini

COMPARISONBENCHMARKINGSTANDAR

Best practice standar(ruang lingkup,spesifikasi, dan aplikasi) Potensi aplikasi standardi Indonesia (kesesuaiankarakteristik fisik,teknis, kelembagaan,dlsb)

PERUMUSAN Naskah akademis (dasarfilosofis-sosiologis-yuridis dan pokok danlingkup materi yangakan diatur) Konsep standar (ruanglingkup, acuan normatif,definisi dan istilah,pokok pengaturan,lampiran)

Page 21: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 11

BabI-Pendahuluan

2. Metoda Perumusan dan Penulisan Naskah Akademis

Penyusunan naskah akademis dari setiap standar yang akan dirumuskan konsepnya

merupakan upaya untuk melaksanakan ruang lingkup/uraian kegiatan yang disampaikan

dalam KAK Butir 2.a point 6). Perumusan naskah akademis akan mengikuti prosedur

yang ada dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2005 dan Keputusan Kepala Badan

Pembinaan Hukum Nasional Nomor G-159.PR.09.10 Tahun 1994 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan.

Adapun hasilnya akan berupa suatu dokumen naskah akademis yang berisi beberapa

substansi. Dengan isi dan muatan dari naskah akademis tersebut diharapkan pengaturan

yang disusun dalam konsep standar dapat dipertanggungjawabkan secara legal dan

akademis serta implementable.

Tabel 1.3 Ilustrasi isi dari dokumen naskah akademisBab Daftar Isi Muatan pokokA. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Tujuan dan Kegunaan yang ingin dicapai3. Metode Pendekatan4. Materi Muatan5. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan

Apa yang menjadi landasan daristandar yang disusun, baik secaraakademis, sosiologis, maupunlegal

B. RUANG LINGKUPNASKAHAKADEMIK

1. Umuma. Pengertian-pengertianb. Asas-asas

2. Materi3. Sanksi4. Peralihan5. Penutup

Apa saja pokok-pokokpengaturan yang harus dimuatsebagai standar/acuan dalammenyediakan danmengoperasikan prasaranatransportasi jalan

C. KESIMPULANDAN SARAN

1. Perlunya pengaturan2. Jenis/bentuk pengaturan3. Pokok-pokok materi yang perlu diatur

Apa saja hal-hal utama yangharus diperhatikan dari produkstandar yang disusun

D. LAMPIRAN 1. Daftar kepustakaan2. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan3. Hasil kajian atau penelitian atau makalah-

makalah yang membahas materi standar yangbersangkutan.

Data-data dan informasi yangdiperlukan sebagai pendukungdari standar yang disusun

Page 22: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary I- 12

BabI-Pendahuluan

Tabel 1.4 Ilustrasi isi dari konsep standar prasarana transportasi jalanBagian Muatan pokok1. RUANG LINGKUP Menjelaskan mengenai cakupan obyek dan spesifikasi standar yang akan diatur di

dalam konsep standar2. ACUAN NORMATIF Menjelaskan acuan peraturan perundangan, standar lainnya (nasional maupun

internasional) yang digunakan sebagai rujukan atau dasar dari konsep standar yangdisusun

3. ISTILAH DAN DEFINISI Menjelaskan apa saja pengertian/pendefinisian dari setiap istilah yang digunakandalam konsep standar agar menjadi kesamaan persepsi dalam penggunaan standar

4. SPESIFIKASI UMUM Menjelaskan persyaratan umum dan fungsional yang diharapkan dari setiap jenisfasilitas dan peralatan yang harus disediakan di setiap jenis prasarana transportasijalan yang disusun konsep standarnya

5. SPESIFIKASI TEKNIS Menjelaskan persyaratan teknis yang harus dipenuhi (terkait dengan material,ukuran, jenis, lokasi, kapasitas, dlsb) dari setiap jenis fasilitas dan peralatan yangharus disediakan di setiap jenis prasarana transportasi jalan yang disusun konsepstandarnya

6. PENUTUP Menjelaskan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasidari konsep standar yang disusun

LAMPIRAN-LAMPIRAN Menjelaskan mengenai lampiran normatif (wajib dipertimbangkan) dan lampiraninformatif (bersifat penjelasan atau contoh) sebagai pelengkap dari konsep standaryang disusun

Page 23: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 1

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

Pada Bab II bagian Kajian Literatur ini akan disampaikan mengenai beberapa acuan

dasar hukum dan dasar teori yang mengatur terkait dengan prasarana transportasi jalan,

serta beberapa literatur pendukung sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan studi

penyusunan konsep standar di bidang prasarana transportasi jalan ini.

A. Kajian Literatur dan Perundangan Terkait dengan Prasarana

Transportasi Jalan

Dalam melakukan kajian literatur dan perundangan ini akan dibahas mengenai

detail pengaturan terkait dengan penyelenggaraan prasarana transportasi jalan

seperti yang telah dijelaskan dalam KAK.

Beberapa peraturan terkait dengan prasarana transportasi jalan antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Angkutan Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu

Lintas Jalan;

d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-

rambu Lalu Lintas di Jalan, beserta perubahannya dalam Kepmenhub

Nomor 63 tahun 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor KM 61 tahun 1993 tentang Rambu-rambu Lalu

Lintas di Jalan;

e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 62 tahun 1993 tentang

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;

Kajian LiteraturBab II

Page 24: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 2

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

f. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :

SK.116/AJ.404/DRJD/97 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

Perlengkapan Jalan.

B. Kajian Literatur dan Perundangan terkait dengan Penyelenggaraan

Terminal

Dalam melakukan kajian literatur dan perundangan ini akan dibahas mengenai

detail pengaturan terkait dengan penyelenggaraan prasarana terminal seperti

yang telah dijelaskan dalam KAK.

Beberapa peraturan terkait dengan prasarana terminal antara lain adalah sebagai

berikut :

a. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Angkutan Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu

Lintas Jalan;

d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 tahun 1995 tentang

Terminal Transportasi Jalan;

Sementara untuk kajian literatur terkait dengan penyelenggaraan prasarana

terminal akan dibahas melalui beberapa sumber-sumber terkait

C. Kajian Literatur terkait dengan Penyelenggaraan Terminal Barang

Aturan mengenai penyelenggaraan terminal barang secara normatif diatur pula

dalam Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 31 tahun 1995 tentang

Terminal Transportasi Jalan. Dalam Pasal 1 Kepmenhub KM 31/1995, yang

dimaksud dengan terminal barang adalah prasarana transportasi jalan untuk

keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau

antar moda transportasi.

Page 25: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 3

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

D. Kajian Literatur terkait dengan Penyelenggaraan Prasarana Pengujian

Kendaraan Bermotor

Dalam melakukan kajian literatur dan perundangan ini akan dibahas mengenai

detail pengaturan terkait dengan penyelenggaraan uji berkala kendaraan

bermotor dan penyelenggaraan prasarana jembatan timbang seperti yang telah

dijelaskan dalam KAK.

Beberapa peraturan terkait dengan penyelenggaraan uji berkala kendaraan

bermotor dan penyelenggaraan prasarana jembatan timbang antara lain adalah

sebagai berikut :

a. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Angkutan Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu

Lintas Jalan;

d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 5 tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan;

e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 71 tahun 1993 tentang

Pengujian berkala kendaraan bermotor;

f. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :

SK.165/HK.206/DRJD/99 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan dengan

Alat Penimbangan yang Dapat Dipindah-pindahkan (Portable).

g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :

SK.215/AJ.4011/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Buku dan Tanda Uji

Berkala Serta Tanda Samping Kendaraan.

Sementara untuk kajian literatur terkait dengan penyelenggaraan uji berkala

kendaraan bermotor dan penyelenggaraan prasarana jembatan timbang akan

dibahas melalui beberapa sumber-sumber terkait.

Page 26: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 4

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

E. Kajian Literatur terkait Dengan Penyelenggaraan Bengkel Umum

Terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum, Pemerintah melalui Kementerian

Perindustrian mengeluarkan regulasi berupa Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan Nomor 551/MPP/Kep/10/1999 tentang Bengkel Umum Kendaraan

Bermotor. Berdasarkan Kepmenperindag tersebut, dijelaskan bahwa yang dimaksud

dengan bengkel umum kendaraan bermotor adalah bengkel umum yang berfungsi untuk

membetulkan, memperbaiki, dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi

persyaratan teknis dan laik jalan.

Berdasarkan Kepmenperindag Nomor 551/MPP/Kep/10/1999, bengkel umum terbagi

kedalam 3 klasifikasi yang didasarkan atas tingkat pemenuhan terhadap persyaratan

sistem mutu, mekanik, fasilitas, dan peralatan, serta manajemen informasi sesuai

dengan penilaian masing-masing kelas bengkel. Ketiga klasifikasi bengkel tersebut

antara lain yaitu :

- Bengkel kelas I tipe A, B, C

- Bengkel kelas II, tipe A, B, C

- Bengkel kelas III, tipe A, B, C

F. Standar Bangunan Negara

Terkait dengan standar pembangunan bagi gedung negara, Pemeirntah telah

menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan

Gedung Negara. Secara teknis terkait dengan standar pembangunan gedung negara

dijelaskan dalam Kepmenkimpraswil Nomor : 322/KPTS/M/2002 tentang pedoman

teknis Pembangunan Gedung Negara.

Dalam menghitung luas ruang bangunan gedung kantor yang diperlukan, dihitung

berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

a. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak

sederhana rata-rata sebesar 9,6 m2 per-personil.

b. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi sederhana

rata-rata sebesar 8 m2 per-personil. Kebutuhan total luas gedung kantor dihitung

berdasarkan jumlah personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai

Page 27: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 5

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

dengan klasifikasi bangunannya. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan

ruang-ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya dihitung

secara tersendiri di luar luas ruangan untuk seluruh personil yang akan ditampung.

Standar Luas Ruang Kerja Kantor Pemerintah tercantum pada Tabel 2.3.

G. Kajian Literatur terkait Dengan Standar Fasilitas Bangunan

Standar fasilitas bangunan yang umum digunakan di Indonesia untuk menentukan

klasifikasi fasilitas sesuai dengan kondisi bangunannya adalah literatur dari Ernst and

Peter Neufert dalam buku Architects’ Data. Secara umum literatur tersebut

menjelaskan standar minimum fasilitas tertentu bagi bangunan tertentu.

1. Standar Jalan

Ruang lalu lintas bagi kendaraan bermotor di sebuah lingkungan tentunya harus

bisa mengakomodir kebutuhan aksesibilas tipikal kendaraan yang akan melintas

baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor maupun pejalan kaki.

Beberapa ketentuan lebar jalan bagi kendaraan bermotor, tidak bermotor dan

pejalan kaki dalam standar aturan bangunan.

2. Standar Tangga dan Lift

Peraturan/ketetapan untuk membuat tangga dalam pembangunan gedung berbeda-

beda. Salah satunya adalah aturan DIN 18065 yang menetapkan ukuran yang pasti

untuk membuat tangga. Untuk bangunan yang memiliki tinggi bangunan lebih dari

2 (dua) lantai ukuran luas tangga harus diatas 0,80 m, dengan tinggi 17/28. Menurut

aturan bangunan ukuran tangga yang direkomendasikan adalah 1,00 meter dan

17/28.

Akses vertikal pada sebuah gedung yang terdiri dari beberapa lantai dapat dialihkan

dengan menggunakan instalasi lift. Biasanya untuk perencanaan instalasi lift ini

dikerjakan oleh arsitek yang ahli dalam bidangnya. Pada gedungyang bersar dan

bertingkat, penempatan lift pada tengah-tengah bangunan sangat cocok terutama di

bagian akses utama bangunan dan pad apersilangan akses bangunan. Sesuai

Page 28: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 6

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

kegunaannya, lift terbagi menjadi 2 jenis yaitu lift barang dan orang, dan dalam

aplikasinya tentunya lift barang harus dipisahkan dengan lift untuk orang.

3. Standar Pendingin Ruangan Umum

Alat pendingin ruangan diperhitungkan memiliki pakasitas yang lebih besar

daripada kebutuhan suhu dinginnya berdasarkan persediaan dan faktor

kepastiannya. Waktu kerja dalam satu ruangan diperkirakan antara 16 hingga 20

jam per hari, untuk kasus tertentu dapat lebih singkat ataupun lebih lama. Untuk

pendinginan ruangan kecil dengan suhu kurang lebih 2oC hingga 4oC dan

pergantian barang atau keluar masuk orang sebesar 50 kg/m2 per hari maka dapat

digunakan acuan kebutuhan suhu dingin dan output instalasi pendingin yang

diperlukan

4. Standar Ruang Sanitasi

Standar ruang sanitasi yang mencakup standar bagi kamar mandi dan WC, dalam

Data Arsitek mengatur terkait dengan perlengkapan ruang sanitasi. Standar ruang

sanitasi memberikan acuan bagi dimensi perlengkapan ruang sanitasi, dan standar

penempatannya.

5. Standar Parkir Kendaraan

Ruang parkir merupakan salah satu kebutuhan penunjang dalam pelayanan umum

seperti terminal, fasilitas pengujian kendaraan, maupun bengkel kendaraan. Dalam

Architect’s Data dijelaskan secara umum tentang spesifikasi teknis ruang parkir.

Dalam standar tersebut dijelaskan bahwa ruang parkir biasanya dibatasi oleh garis

berwarna kuning atau putih dengan ketebalan 12 hingga 20 mm. Selain itu untuk

parkir yang menghadap tembok, garis parkir biasanya berjarak 1 meter sebelum

tembok agar kendaraan tidak bersentuhan dengan tembok.

6. Standar Terminal Bus

Data Architect’s juga mengatur terkait dengan standar dimensi terminal bus, meskipun

tidak terlalu detail namun cukup mengatur bagi jalur bus, pemberhentian bus, dan

dijelaskan dengan gambar-gambar contoh layout terminal bus. Untuk aturan bagi

Page 29: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 7

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

pemberhentian bus, dibagi kedalam 3 jenis bus yaitu bus biasa, bus tingkat, dan bus

gandengan.

Perhentian bus, baik perhentian bus di jalan raya maupun perhentian bus di terminal

tentunya memerlukan ruang henti yang cukup yang tidak mengganggu lalu lintas dan

juga memberikan keleluasaan bagi bus untuk berhenti dan bagi penumpang yang akan

menggunakan bus. Titik perhentian bus, untuk memudahkan penumpang, perlu

disediakan ramp yang memiliki beda ketinggian dengan halte setinggi 30 hingga 40 cm,

agar penumpang yang akan naik dapat lebih mudah. Sedangkan untuk lebar ramp henti

bus dan lengkungan ramp untuk tiap-tiap jenis bus dijelaskan dalam gambar berikut

Untuk standar ukuran parkir bus tentunya menyesuaikan dengan dimensi bus dan jarak

antara parkir bus harus mengakomodir kebutuhan naik tutun penumpang dan bongkar

muat bagasi bus. Posisi parkir bus dapat mennggunakan 3 (tiga) posisi parkir, yaitu

parkir paralel, parkir dengan kemiringan 45o dan parkir dengan kemiringan 90o.

Berdasarkan keseuaian dengan posisi ruang tunggu terminal, parkir bus terbagi kedalam

2 (dua) jenis parkir, yang pertama parkir bus dengan ruang tunggu lurus dan dengan

ruang tunggu melingkar.

H. Standar Terminal Penumpang di Washington

Standar terminal di Washington diterbitkan pada tahun 2008 oleh Washington

Metropolitan Area Transport Authority (WMATA). Dalam standar terminal

penumpang tersebut, diatur mengenai standar fasilitas terminal yang menjadi acuan

dalam perencanaan terminal yang didalamnya mengatur fasilitas di dalam terminal

hingga akses menuju terminal, baik akses kendaraan maupun akses penumpang.

Dalam standar yang diterbitkan WMATA intinya standar terminal harus bisa

mengakomodir kebutuhan transit penumpang atau model transportasi antar moda yang

handal. Dari standar WMATA yang diterbitkan tersebut diharapkan dapat memberikan

manfaat yang antara lain terdiri dari :

- Meningkatkan akses dan kapasitas dari terminal menuju sistem perangkutan rel

metropolitan di Washington;

Page 30: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary II- 8

Ba

b II

–K

aji

an

L

ite

ra

tu

r

- Meningkatkan pelayanan bus penumpang, dan memperluas jaringan pelayanan

bus;

- Mengintegrasikan sistem rel metropolitan dengan sistem terminal;

- Menyediakan lebih banyak rute pelayanan bus, terutama bagi area yang belum

terjangkau.

Sedangkan dalam meningkatkan pelayanan bagi para penumpang bus standar WMATA

ini diutamakan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi calon penumpang

yang akan menuju terminal. Peningkatan kualitas pedestrian dan peningkatan fasilitas

penumpang lainnya menjadi fokus utama dalam meberikan pelayanan bagi penumpang.

Tujuan khusus dalam menngkatkan kualitas akses terhadap penumpang antara lain

adalah :

- Meningkatkan kualitas jalur pedestrian di terminal dengan kenyamanan dan

keamanan yang lebih baik;

- Meningkatkan level pelayanan yang lebih baik untuk fasilitas menuju halte

angkutan antarmoda;

- Mengakomodir kebutuhan peningkatan pertumbuhan jumlah penumpang di

masa yang akan datang;

- Menjadikan pelayanan terminal menjadi lebih baik, nyaman, dan aman.

Page 31: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 1

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Pada Bab III bagian Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Jalan ini disampaikan

mengenai gambaran penyelenggaraan prasarana transportasi jalan di wilayah yang

menjadi lokasi studi ini yaitu di DKI Jakarta, Kota Pontianak, Kota Yogyakarta, Kota

Padang, dan Kota Surabaya. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai gambaran umum

tiap wilayah, gambaran penyelenggaraan prasarana jalan, gambaran penyelenggaraan

transportasi umum, gambaran penyelenggaraan terminal penumpang maupun barang,

penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor, dan penyelenggaraan bengkel umum.

A. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di DKI Jakarta

1. Gambaran Prasarana Terminal Penumpang

Dalam melayani kebutuhan transportasi umum bagi masyarakat, di DKI Jakarta

terdapat 11 (sebelas) terminal yang tersebar di 5 wilayah administratif kota di

DKI Jakarta. Dari 11 (sebelas) terminal tersebut 5 terminal merupakan terminal

tipe A dan 6 terminal merupakan terminal tipe B. Daftar terminal yang

melayani transportasi penumpang umum di DKI Jakarta dapat dilihat dalam

tabel berikut,

Tabel 3.1 Terminal di DKI JakartaNo Kota Nama Terminal Tipe Luas (m2)1 Jakarta Selatan Lebak bulus A 6.1502 Jakarta Barat Kalideres A 4.3003 Jakarta Timur Rawamangun A 2.3004 Jakarta Timur Kampung Rambutan A 4.5005 Jakarta Timur Pulo Gadung A 5.4506 Jakarta Selatan Blok M B 2.1007 Jakarta Selatan Pasar Minggu B 1.7508 Jakarta Timur Cililitan B 7509 Jakarta Timur Kampung Melayu B 1.50010 Jakarta Pusat Senen B 2.10011 Jakarta Utara Tanjung Priok B 2.750

Sumber : Profil dan Kinerja Transportasi Darat DKI Jakarta, 2011.

Gambaran Penyelengaraan Prasarana Transportasi JalanBab III

Page 32: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 2

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Dari tabel diatas terlihat bahwa terminal lebak bulus merupakan terminal tipe A

dengan luas terminal terbesar dan disusul kemudian dengan terminal Kampung

Rambutan. Kedua terminal ini khususnya terminal Kampung Rambutan,

melayani perjalanan bus antar kota antar Provinsi yang menuju arah timur

maupun selatan dari DKI Jakarta.

Salah satu terminal tipe A yang cukup besar di DKI Jakarta yaitu Terminal

Lebak Bulus merupakan terminal yang melayani keberangkatan dan kedatangan

angkutan penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Trayek DKI, dan

Trayek non DKI. Secara rinci, data pelayanan terminal Lebak Bulus dapat

dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 3.2. Data Terminal Lebak Bulus

No Deskripsi Penjelasan

1

Jumlah Bus yang melayani 1.024 kendaraan/hariBus AKAP 206 kendaraan/hariTrayek DKI 565 kendaraan/hariTrayek Non DKI 253 kendaraan/hari

2Jumlah RIT Operasi/hari 3.703 RITJumlah RIT AKAP/hari 206 RIT

3

Jumlah Penumpang/hari Masuk = 24.639 orangKeluar = 41.607 orang

Jumlah Penumpang AKAP Berangkat = 2.500 orangTiba = 1.522 orang

4 Jumlah Perusahaan Bus 66 PO

5

Jumlah TrayekAKAP 44 trayekTrayek DKI 16 trayekTrayek non DKI 6 trayek

Sumber : Profil Terminal Lebak Bulus, 2012

Dalam melayani calon penumpang yang datang maupun berangkat dari

terminal Lebak Bulus, terminal ini dilengkapi dengan 78 loket penjualan tiket

dan fasilitas penunjang lainnya yang mendukung kelancaran pelayanan terminal

terhadap penumpangnya. Gambaran pelayanan fasilitas terminal Lebak Bulus

dapat dilihat dalam tabel berikut,

Page 33: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 3

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Tabel 3.3 Fasilitas Terminal Lebak BulusNo Fasilitas Penjelasan1 Luas Terminal 2 Hektare2 Luas Emplasement Terminal 24.070 m2

3 Ruang Tunggu/Kios 510 m2

4 Kantor 1.540 m2

5 Taman 1.839 m2

2. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Barang

DKI Jakarta memiliki satu terminal barang, yaitu terminal angkutan barang

Tanah Merdeka yang terletak di Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka ini menjadi tempat transit bagi truk-truk

kontainer yang akan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Umumnya truk-truk pengangkut

barang yang menggunakan terminal angkutan barang ini adalah truk yang tidak

memiliki pool truk atau truk-truk dari wilayah diluar DKI Jakarta.

Terminal angkutan barang Tanah Merdeka ini memiliki luas terminal 50.227 m2.

Dengan kapasitas dapat menampung hingga kurang lebih 250 truk kontainer. Tarif

retribusi bagi truk-truk yang transit di terminal angkutan barang ini adalah sebesar

Rp.20.000 per hari/truk.

3. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

Penyelenggaraan pengukuran kendaraan hanya difokuskan pada pengukuran

kendaraan di jembatan timbang. Namun wilayah DKI Jakarta tidak memiliki

jembatan timbang, padahal untuk wilayah Jakarta Utara diperlukan alat

pengukuran kendaraan seperti jembatan timbang, karena untuk wilayah Jakarta

Utara aktivitas kendaraan berat paling tinggi dibandingkan dengan kawasan

Jakarta lainnya, di Jakarta Utara kendaraan yang melintas setiap harinya ada

kurang lebih 6.000 – 7.000 kendaraan berat, namun kapasitas jalan di kawasan

tersebut hanya didesain untuk kapasitas beban kendaraan 10-20 ton.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat ini terdapat 5 seksi uji

PKB di DKI Jakarta, dan 2 diantaranya dilengkapi pula dengan fasilitas

pengujian berkala, yaitu

Page 34: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 4

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

- PKB Pulogadung melayani uji berkala dan uji khusus mobil bus; dan

- PKB Cilincing melayani uji berkala kendaraan khusus (truk, trailer,

mobil box, dan kendaraan wajib uji lainnya)

Lokasi PKB Pulogadung yang terletak di Jl.Raya Bekasi Km.1, beroperasi

sejak tahun 1971 dengan luas 1,5 hektare. Peralatan yang ada di lokasi PKB

Pulogadung antara lain adalah 2 (dua) lajur uji mekanis yang dilengkapi dengan

peralatan uji mekanis sistem digital dengan merek Cartec produksi Jerman dan

merek Iyasaka produksi Korea dan Jepang.

Jenis-jenis peralatan uji kendaraan yang dimiliki oleh UPT PKB seksi

Pulogadung ini antara lain terdiri dari :

a. Alat uji emisi gas buang kendaraan bermotor

b. Alat uji akurasi speedometer kendaraan

c. Alat uji kebisingan suara

d. Alat uji kekuatan intensitas cahaya

e. Alat uji kincup roda depan kendaraan

f. Alat pengukur berat sumbu kendaraan

g. Alat uji rem utama kendaraan

h. Alat uji deteksi sistem-sitsem roda depan

4. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum

Penyelenggaraan bengkel umum di DKI Jakarta secara teknis belum diatur

terutama menyangkut spesifikasi teknis peralatan yang harus dimiliki bengkel

umum yang bersangkutan. Beberapa bengkel dengan kualifikasi besar memang

sudah mengadopsi aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian

terkait dengan klasifikasi bengkel umum, namun banyak juga yang tidak

berpedoman kepada aturan tersebut.

Namun secara umum, pelayanan bengkel umum di DKI Jakarta sudah cukup

baik, keberadaan bengkel umum yang cukup banyak menjadikan persaingan

usaha di bidang perbengkelan menjadi tinggi, sehingga tiap-tiap bengkel umum

Page 35: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 5

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya dengan melengkapi

bengkelnya dengan stall maupun peralatan yang baik, sehingga dapat

memberikan pelayanan yang maksimal dan memberikan pelayanan yang

lengkap bagi kendaraan yang melakukan perbaikan maupun perawatan.

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat ini terdapat sekitar

472 bengkel umum yang tercatat, dan 240 diantaranya merupakan bengkel

umum yang juga sebagai mitra Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai tempat

pengujian kendaraan bermotor. Meskipun tercatat di Dinas Perhubungan,

namun untuk ketersediaan fasilitas masih belum terstandarisasi, disamping

pedoman yang belum ada, Pemerintah pun masih belum mengadopsi aturan

umum yang sudah ditetapkan dalam KM Perindag No. 551/1999 tentang

Begkel Umum Kendaraan Bermotor.

B. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di Yogyakarta

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Untuk melayani kebutuhan mobilitas masyarakat Kota Yogyakarta khususnya

bagi masyarakat pengguna angkutan umum, di Kota Yogyakarta terdapat

beberapa terminal sebagai simpul transportasi angkutan umum. Terminal

terbesar di Kota Yogyakarta adalah terminal Giwangan yang berlokasi di Pusat

Kota Yogyakarta menggantikan terminal Umbulharjo yang saat ini diopersikan

untuk melayani angkutan dalam Kota. Secara umum di wilayah Provinsi DI.

Yogyakarta terdapat 5 (lima) terminal, satu terminal tipe A, tiga terminal tipe

B, dan satu terminal tipe C. Data terkait terminal di Provinsi DI Yogyakarta

dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut,

Tabel 3.4 Terminal Penumpang di DI.YogyakartaNo Nama Terminal Tipe Luas Lokasi1 Giwangan A 50.000 Kota Yogyakarta2 Wates B 450 Kab. Kulon Progo3 Wonosari B 400 Kab. Sleman4 Pasar Klopo C 300 Kab. Sleman

Sumber : Perhubungan Dalam Angka 2011

Terminal yang berada di Kota Yogyakarta adalah terminal Giwangan yang

merupakan terminal tipe A yang melayani kedatangan dan keberangkatan bus

Page 36: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 6

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

AKAP, AKDB, bus perkotaan, dan angkutan kota. Detail data terminal

giwangan di Kota Yogyakarta dapat dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 3.6. Data Terminal Giwangan

No Deskripsi Penjelasan1 Lalu Lintas Orang 2.658.359 org/tahun2 Lalu Lintas Kendaraan 810.639 kend/tahun3 Tipe Terminal A4 Luas Terminal 58.850 m2

Sumber : Perhubungan Dalam Angka 2011

Tabel 3.7 Fasilitas Terminal Giwangan

No Deskripsi Penjelasan1 Luas Ruang Tunggu Terminal 920,80 m2

Kapasitas Ruang Tunggu Terminal 600 orang2 Fasilitas Parkir Kendaraan

Bus AKAP 116Bus AKDP 25Bus Perkotaan 50Taksi 70Kendaraan Pribadi Roda 2 240Kendaraan Probadi Roda 4 125

3 Fasilitas PenunjangWartel 12 unitATM 2 unitLoker 1 unitTempat Ibadah 1 Mesjid, 2 MusholaToilet 16 buah

Sumber : Perhubungan Dalam Angka, 2011

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 17 Tahun 2009 mengenai

Retribusi Pengujian Kendaraan bermotor, menyatakan bahwa pengujian

kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau memeriksa

bagian-bagian kendaraan wajib uji dan kendaraan dapat uji, dalam rangka

pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian berkala kendaraan

bermotor yang disebut juga dengan uji berkala adalah pengujian kendaraan

bermotor yang dilakukan secara berkala oleh setiap kendaraan yang wajib uji,

kendaraan yang wajib uji adalah bus, mobil barang, kendaraan khusus, kereta

gandengan, kereta tempelan dan kendaraan umum yang dioperasikan di jalan.

Page 37: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 7

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Berdasarkan data Perhubungan Dalam Angka Tahun 2010 jenis alat untuk

pengujian kendaraan yang di gunakan di DI Yogyakarta adalah dengan alat

mekanis dengan jumlah alat masing-masing di setiap kabupatennya berjumlah 1

buah tetapi untuk di Kabupaten Yogyakarta terdapat 2 alat uji mekanis dan 1

buah alat uji kendaraan keliling yang hanya ada di Kabupaten Kulon Progo.

Pemeriksaan teknis kendaraan bermotor dilakukan melalui beberapa tahapan

yaitu :

1. Pemeriksaan sistem kemudi

2. Pemeriksaan as roda depan dan belakang

3. Pemeriksaan suspensi

4. Pemeriksaan rangka

5. Pemeriksaan Body, Cabin, Dashboard, Tempat Duduk, dan Bak Muatan

6. Pemeriksaan Penerus Daya

7. Pemeriksaan penggerak dan sistem pembuangan

8. Pemeriksaan peralatan kendaraan minimal (dongkrak, alat pembuka ban,

Kipas)

9. Pemeriksaan perlengkapan minimal (ban cadangan, segitiga pengaman)

10.Pemeriksaan sabuk keselamatan

11.Pengukuran dimensi kendaraan (untuk kendaraan baru, mutasi, dan

rubah bentuk)

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum

Seperti halnya daerah-daerah lain pada umumnya, penyelenggaraan bengkel umum di

Kota Yogyakarta tidak diatur secara teknis. Penyelenggaraan bengkel umum cukup

memiliki izin dari Dinas Teknis daerah yang terkait dengan perijinan dan retribusi,

sedangkan untuk standarisasi peralatan bengkel belum diatur secara spesifik oleh Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta.

Untuk mendapatkan gambaran terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum di Kota

Yogyakarta, dilakukan pengamatan pada beberapa bengkel umum yang melayani

kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari hasil pengamatan dan wawancara

Page 38: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 8

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

pemilik, peralatan yang dimiliki oleh bengkel umum tersebut hanya menyesuaikan

kepada kebutuhan pelayanan berdasarkan penilaian pemilik bengkel dan masukan dari

pelanggan, dan tidak mengikuti standar yang ditetapkan oleh KM Perindag No

551/1999.

C. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di Kota Padang

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Terminal yang ada di Kota Padang berdasarkan Perhubungan Darat Dalam

Angka tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Terminal Penumpang di Kota PadangNo Nama Terminal Tipe Luas (m2) Lokasi1 Andalas A 6.200 Kota Padang2 Jl. Pemuda B 16.650 Kota Padang3 Pasar Goan Hoat C 7.200 Kota PadangSumber : Perhubungan Darat Dalam Angka, 2011

Namun pada kenyataannya terminal Andalas saaat ini sudah tidak ada dan

berubah fungsi menjadi Plaza Andalas. Saat ini terminal bus yang ada di Kota

Padang dan berfungsi melayani kendaraan umum antar kota antar provinsi (AKAP)

dan antar kota dalam provinsi (AKDP) adalah Terminal Bingkuang Air Pacah dan saat

ini pun terminal tersebut sudah tidak beroperasi lagi.

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

Pada saat ini Kota Padang sedang meningkatkan pelayanan pengujian

kendaraan bermotor dengan menetapkan standar waktu 25 menit untuk

pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor. Penetapan standar waktu minimal

pengujian itu berdasarkan Perda Kota Padang No. 7 Tahun 2005 Tentang

retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

Fasilitas pengujian kendaraan bermotor di Kota Padang terdapat di Jl.St Syahrir

Kota Padang. Berdasarkan data di buku Perhubungan Dalam Angka tahun 2010

untuk Kota Padang jumlah penguji Unit Pengujian Kendaraan bermotor

terdapat 3 penguji pelaksana, 21 penguji pelaksana lanjutan dan 3 penyedia.

Page 39: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 9

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Jenis alat yang digunakan adalah alat mekanik yang berjumlah 1 buah dengan

merk alat uji Iyasaka dengan tahun pembuatan 2007.

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum

Seperti halnya daerah-daerah lain pada umumnya, penyelenggaraan bengkel umum di

Kota Padang belum diatur secara teknis. Penyelenggaraan bengkel umum yang cukup

besar umumnya mengacu kepada KM Perindag No 551/1999, namun sebagian

besar belum mengacu kepada aturan tersebut. Sedangkan terkait standar bagi

bengkel umum secara teknis, Dinas Perhubungan Kota Padang belum

menerbitkan aturan yang menjadi pegangan bagi para pemilik bengkel umum di

Kota Padang. Untuk mendapatkan gambaran terkait dengan penyelenggaraan bengkel

umum di Kota Padang, dilakukan pengamatan pada beberapa bengkel umum yang

melayani kendaraan roda dua maupun roda empat.

D. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di Kota Pontianak

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Sistem transportasi darat Kota Pontianak dilayani oleh minibus, angkutan kota yang

biasa disebut dengan oplet, taksi dan bus melayani beberapa trayek lainnya. Sebagian

besar rute dalam kota yang dilayani oleh oplet dapat menghubungkan antara beberapa

terminal yang ada di Kota Pontianak.

Pontianak merupakan kota yang dekat dengan perbatasan anatara Indonesia dengan

Malaysia, melalui jalan darat dari Kota Pontianak tersedia bus yang dapat

menghubungan antara Indonesia dengan Malaysia yaitu ke Kota Kuching dan Serawak.

Bus yang digunakan untuk lintas negara ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan

termasuk Perum DAMRI, perusahaan swasta Indonesia, dan perusahaan swasta

Malaysia.

Page 40: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 10

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

2. Gambaran Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

Pengujian kendaraan bermotor merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang

berperan penting dalam menunjang kelancaran mobilitas masyarakat untuk beraktivitas

di sektor-sektor lain. Penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor di Kota

Pontianak dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian

Kendaraan Bermotor, yang berada di Jl.Khatulistiwa KM 4,2 Batulayang, Kota

Pontianak.

Tahapan pengujian kendaraan bermotor terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu tahap

pemeriksaan awal dan pemeriksaan secara teknis. Dalam melakukan pengujian,

dilakukan pemeriksaan awal secara visual (non teknis/Pra Uji) yang meliputi :

a. Pemeriksaan identitas kendaraan (Nomor kendaraan, Nomor mesin,

Nomor rangka dan nomor uji);

b. Pemeriksaan kondisi body dan pengujian dimensi kendaraan;

c. Pemeriksaan lampu-lampu, kaca, tabir matahari, penghapus kaca, pintu-

pintu, tempat duduk, ban (kedalaman alur) dan roda-roda, kaca spion,

peralatan dan perlengkapan, dan lain-lain.

d. Pemeriksaan penyambung (coupling) kereta gandengan.

3. Gambaran Penyelenggaraan Bengkel Umum

Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor di Kota Pontianak, baik

roda dua maupun roda empat secara teknis belum diatur oleh Dinas

Perhubungan Kota Pontianak, baik untuk pemungutan retribusi maupun terkait

dengan standarisasi peralatan bengkel umum.

Ketiadaan aturan tersebut menjadinkan belum ada standar baku bagi

pelaksanaan bengkel umum di Kota Pontianak. KM Perindag No.551/1999

yang menjadi acuan bagi pemilik bengkel umum untuk men-standarkan

fasilitasnya pun belum diadaptasi oleh sebagian besar pemilik bengkel di Kota

Pontianak, sehingga bengkel-bengkel di Kota Pontianak belum memiliki

penilaian kelas. Kualitas pelayanan bengkel hanya ditentukan oleh masukan

Page 41: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 11

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

dari pelanggan dan tentunya keinginan pemilik bengkel dalam memberikan

pelayanan terbaik. Keberadaan bengkel umum di Kota Pontianak masih belum

terlalu banyak, sehingga persaingan usaha bengkel umum di Kota Pontianak

pun masih belum terlalu tinggi, maka dari itu kualitas pelayanan maupun

kepemilikan peralatan bengkel di Kota Pontianak beberapa masih kurang baik.

E. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Transportasi Jalan di Kota

Surabaya

1. Gambaran Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Kota Surabaya memiliki terminal yang cukup representatif, dan merupakan

salah satu terminal yang cukup baik di Indonesia, yaitu terminal Purabaya yang

merupakan terminal tipe A. Terminal ini terdapat di kecamatan Bungurasih

Kota Surabaya, dan melayani keberangkatan serta kedatangan bus AKAP,

AKDP, maupun angkutan perkotaan. Selain terminal Purabaya yang merupakan

terminal tipe A, Kota Surabaya juga terdapat 1 (satu) terminal tipe B, dan 8

(delapan) terminal tipe C yang melayani angkutan perkotaan dan angkutan

regional jarak dekat. Terminal di kota Surabaya.

Terminal Purabaya merupakan pengembangan dari Terminal Joyoboyo yang

kapasitasnya sudah tidak memadai serta berada dipusat kota yang tidak memungkinkan

dilakukan pengembangan. Pembangunan terminal Type A Purabaya sudah

direncanakan sejak tahun 1982 berdasarkan surat Persetujuan Gubernur Jawa Timur

namun baru dapat dilaksanakan pembangunan pada 1989 serta diresmikan

pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan RI pada tahun 1991.

Lokasi pembangunan Terminal Purabaya berada di desa Bungurasih Kecamatan Waru

Kabupaten Sidoarjo dengan luas ± 12 Ha. Dipilihnya lokasi tersebut karena mempunyai

akses yang sangat baik dan strategis sebagai pintu masuk ke kota Surabaya serta berada

pada jalur keluar kota Surabaya arah timur selatan dan barat. Walaupun lokasi Terminal

Purabaya berada di Kabupaten Sidoarjo namun pengelolaan terminal dilakukan oleh

Page 42: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 12

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

Pemerintah Kota Surabaya. Hal tersebut berdasarkan perjanjian kerjasama (MOU)

antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Terminal Purabaya, yang merupakan terminal tipe A di Kota Surabaya,

terhitung memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Dengan luas keseluruhan yang

mencapai 12 hektare, terminal ini selalu terjaga keamanan dan kebersihannya.

Saat ini terminal Purabaya Surabaya sedang dilakukan peningkatan terminal,

dengan dilakukannya pembangunan gedung terminal baru dengan sistem

selasar yang langsung dapat mengakses parkir bus untuk tiap-tiap jurusan.

Fasilitas yang terdapat di temrinal bus Purabaya baik fasilitas utama maupun

fasilitas penunjang.

2. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Pengujian Kendaraan

Bermotor

Pengujian kendaraan bermotor di Kota Surabaya berada di bawah koordinasi

Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang secara teknis diselenggarakan oleh

UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Surabaya. Terdapat 2 (dua)

lokasi pengujian kendaraan bermotor di Kota Surabaya, yaitu di Tandes dan

Wiyung. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Kota Surabaya

merupakan salah lokasi pengujian kendaran bermotor dengan fasilitas yang

cukup lengkap di Indonesia. Dengan luas

Peralatan dan fasilitas penunjang di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor

Tandes Kota Surabaya terhitung cukup lengkap, dengan kondisi yang cukup

baik. Terdapat 2 (dua) jalur pengujian kendaraan bermotor di Tandes, yaitu

jalur 15 ton dengan peralatan yang bermerek Muller Beam produksi Jerman,

dan jalur 10 ton dengan peralatan yang bermerek Iyasaka produksi Korea.

Sedangkan gambaran terkait dengan penempatan fasilitas, baik fasilitas utama

maupun fasilitas pendukung di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes

Surabaya ini dapat dilihat dalam denah fasilitas berikut ini.

Page 43: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary III- 13

Ba

b III

–G

am

ba

ra

n P

ra

sa

ra

na

J

ala

n

3. Gambaran Penyelenggaraan Prasarana Bengkel Umum

Sepeti halnya wilayah studi lain, penyelenggaraan bengkel umum di Kota

Surabaya secara umum masih belum berada di bawah pembinaan Dinas

Perhubungan, baik Dinas Perhubungan Kota Surabaya maupun Dinas

Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Bengkel umum yang beroperasi saat ini, secara legal berjalan berdasarkan izin

usaha biasa, dan belum ada bengkel yang memiliki sertifikasi khusus dari Dinas

Perhubungan dan juga belum ada pelibatan bengkel umum yang menjadi lokasi

pengujian kendaraan bermotor.

Sebetulnya saat ini di Pemerintahan Kota Surabaya sedang disusun rancangan

Peraturan Daerah terkait dengan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Bengkel Umum Kendaraan Bermotor. Namun karena masih dalam tahap

penyusunan Raperda, tentunya belum ada kegiatan pembinaan maupun

pengawasan terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum di Kota Surabaya.

Page 44: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 1

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Pada Bab IV bagian Analisis dan Evaluasi ini disampaikan mengenai hasil dari

kegiatan pengumpulan data, yang kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan

masukan dan gambaran bagi penyusunan konsep standar pasarana transportasi jalan.

Data yang dianalisis berupa data hasil pengamatan lapangan dan data hasil survey

sekunder ke beberapa instansi.

Pada bagian ini akan dibahas juga terkait dengan hasil evaluasi dan analisis pemenuhan

kebutuhan prasarana transportasi jalan, khususnya terkait dengan pemenuhan

kebutuhan prasarana transportasi jalan di wilayah studi, yang terkait dengan pemenuhan

prasarana terminal penumpang, terminal barang, fasilitas pengujian kendaraan

bermotor, dan bengkel umum.

A. Analisis dan Evaluasi Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Dalam menggali masukan bagi penyusunan standar bagi terminal penumpang,

dilakukan survey persepsi terhadap pengguna terminal penumpang dan juga

survey prefenensi terhadap operator terminal terkait dengan layanan yang

diberikan terhadap penumpang, baik kendala dalam melakukan pelayanan,

maupun capaian yang sudah diraih dalam memberikan pelayanan bagi para

pengguna terminal penumpang.

1. Persepsi Pengguna Terminal Penumpang

Dalam menggali persepsi pengguna terminal penumpang terkait dengan

penyelenggaraan pelayanan terminal penumpang, baik dari sisi pelayanan

fasilitas utama dan juga fasilitas penunjang, dilakukan wawancara terhada

responden di lokasi-lokasi terminal penumpang di lokasi yang ditetapkan

sebagai wilayah studi, yaitu terminal Giwangan di Kota Yogyakarta, terminal

Batulayang di Kota Pontinanak, dan terminal Lebak Bulus di DKI Jakarta.

Khusus untuk Kota Padang tidak dilakukan survey pengguna terminal, karena

Analisis dan EvaluasiBab IV

Page 45: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 2

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

di Kota Padang ini sudah tidak terdapat lagi terminal penumpang semenjak

bencana gempa bumi di tahun 2009.

Secara umum, pelayanan terminal di ketiga kota yang dilakukan pengamatan,

belum memberikan pelayanan yang cukup baik meskipun apabila merujuk

kepada persepsi penggunanya tidak juga terlalu mengecewakan. Gambaran

hasil dari pengamatan lapangan dan wawancara terhadap para pengguna dapat

khususnya terkait dengan pelayanan fasilitas utama terminal penumpang yang

berhubungan langsung dengan aktifitas calon penumpang dilihat dalam gambar

dan penjelasan berikut,

Terkait dengan fasilitas ruang tunggu terminal penumpang, terlihat dari

persepsi pengguna, terminal Purabaya dan selanjutnya terminal Giwangan

memberikan pelayanan yang cukup baik dengan masing-masing memberikan

kepuasan terhadap 63% dan 62% dari total responden yang memberikan

penilaian terhadap pelayanan fasilitas ruang tunggu penumpang, sementara

terminal Batulayang Pontianak berdasarkan persepsi pengguna memiliki ruang

tunggu yang memberikan pelayanan yang kurang baik. Sedangkan untuk

terminal lebak bulus, berdasarkan persepsi yang ada terlihat bahwa pelayanan

ruang tunggu penumpang cukup berimbang antara pengguna yang merasa

cukup, kurang, maupun merasa puas dengan pelayanan yang ada.

Terkait dengan pelayanan loket penjualan karcis terminal penumpang, terlihat

bahwa terminal Purabaya Surabaya dan kemudian dilanjutkan dengan terminal

Giwangan Yogyakarta memberikan pelayanan yang cukup baik bagi calon

penumpang, ini terlihat dari sekitar 70% responden di terminal Purabaya dan

62% di terminal Giwangan merasa cukup puas dengan pelayanan loket

penumpang. Sementara terminal Batulayang berdasarkan persepsi masyarakat

kondisinya kurang, ini terlihat dari 82 % responden yang merasa tidak puas

dengan pelayanan loket penjualan karcis. Sementara terminal Lebak Bulus,

sebagian besar atau 49% responden merasa kurang puas dengan pelayanan

loket penjualan karcis yg ada.

Page 46: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 3

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Terkait dengan penyediaan pelayanan parkir kendaraan, terminal Giwangan

Yogyakarta memberikan pelayanan yang cukup baik, ini terlihat dari sebagian

besar atau 73 % responden memiliki pandangan bahwa pelayanan hal ini cukup

baik, kemudian dilanjutkan denagn terminal Purabaya Surabay dimana 57%

pengguna merasa cukup puas dengan pelayanan parkir kendaraan. Sementara

untuk terminal Batulayang sebanyak 44 % responden merasa cukup dengan

fasilitas parkir kendaraan, sedangkan untuk terminal Lebak Bulus, sebagian

besar responden atau 39% juga merasa cukup dengan pelayanan parkir

kendaraan, meskipun terdapat juga 31% responden yang merasa kurang puas.

Sementara itu terkait dengan penyelenggaraan prasarana penunjang, beberapa

persepsi masyarakat terkait dengan penyelenggaraan prasarana penunjang

terminal penumpang, khususnya yang terkait langsung dengan aktifitas calon

penumpang bus, dapat dilihat dalam tabel berikut,

Untuk pelayanan toilet di terminal penumpang, terlihat bahwa terminal Purabaya

Surabaya memberikan pelayanan yang lebih baik dengan 70% responden menyatakan

puas dan kemudian dilanjutkan dengan terminal Giwangan Yogyakarta yang juga

menyediakan pelayanan toilet dengan cukup baik, ini terlihat dari hasil wawancara yang

meyatakan bahwa 55% responden merasa puas dengan kondisi toilet yang ada.

Sedangkan untuk terminal Batulayang, sebanyak 80% responden merasa kurang puas,

atau dalam artian pelayanan terkait penyediaan toilet masih kurang baik. Sementara itu

untuk terminal lebak bulus, sebagian besar responden atau sebesar 39% responden

merasa bahwa pelayanan penyediaan toilet di terminal ini masih kurang baik,

Mengenai fasilitas ruang ibadah di terminal penumpang, terlihat dari hasil wawancara,

terminal Purabaya Surabaya dan Giwangan Yogyakarta memiliki fasilitas ibadah yang

cukup memuaskan para pengguna terminal, ini terlihat dari 87% responden di terminal

Purabaya dan 76% responden di terminal Giwangan yang merasa bahwa fasilitas ruang

ibadah yang ada sudah cukup baik. Sedangkan untuk terminal Batulayang, sebanyak

79% responden merasa bahwa ketersediaan fasilitas ruang ibadah masih kurang.

Sedangkan untuk terminal Lebak Bulus, sebagian besar calon penumpang merasa

bahwa pelayanan terkait fasilitas ruang ibada sudah cukup dan beberapa berpendapat

sudah baik dengan persentase 38% dan 36%.

Page 47: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 4

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Terkait dengan fasilitas kantin terminal penumpang, terminal Purabaya Surabaya

memberikan pelayanan yang lebih baik terlihat dari sekitar 63% responden menyatakan

puas dengan pelayanan kantin dan kemudian dilanjutkan dengan pelayanan kantin di

terminal Giwangan memberikan pelayanan yang cukup baik dengan sebanyak 51%

responden merasa bahwa pelayanan kantin sudah cukup baik. Sedangkan terminal

Batulayang 65% reponden berpendapat bahwa pelayanan kantin masih kurang.

Sedangkan untuk terminal lebak bulus, sebanyak 49% responden berpendapat bahwa

kantin yang ada dalam taraf cukup memberikan pelayanan.

Terkait dengan fasilitas ruang pengobatan terminal penumpang, di terminal Purabaya

memberikan pelayanan lebih baik terlihat dari 73% responden menyatakan puas dengan

pelayanan ruang pengobatan. Kemudian dilanjutkan dengan terminal Giwangan dimana

fasilitas tersebut sudah cukup baik dengan 52% dari responden berpendapat bahwa

pelayanan ruang pengobatan terminal penumpang di terminal ini sudah cukup baik.

Sedangkan untuk terminal Batulayang pelayanan masih kurang dengan 89% responden

merasa bahwa pelayanan ruang pengobatan di terminal ini masih kurang. Sementara

terminal Lebak Bulus relatif cukup dengan 32 % reponden menjawab cukup, dan 30%

menjawab baik.

Terkait dengan pelayanan ruang informasi dan pengaduan terminal penumpang, dari

hasil survey terlihat bahwa terminal Batulayang Pontianak memebrikan pelayanan yang

kurang, ini terlihat dari 88% responden merasa kurang. Sedangkan untuk terminal

Purabaya Surabaya sudah memberikan pelayanan dengan baik dimana sebanyak 83%

responden menyatakan puas dan dilanjutkan dengan pelayanan terminal Giwangan

sudah cukup baik terlihat dari 57% responden berpendapat ketersediaan fasilitas ruang

informasi dan pengaduan ini sudah cukup baik. Sedangkan terminal Lebak Bulus

cenderung seimbang antara responden yang berpendapat cukup dan baik dengan

persentase 34% dan 33%.

Penilaian untuk fasilitas telepon umum di terminal, terlihat terminal Purabaya Surabaya

memberikan pelayanan yang baik dimana 77% responden menyatakan puas dengan

pelayanan telepon umum di Purabaya. Selain itu terminal Giwangan pula masih

memberikan pelayanan yang cukup baik, begitu pula terminal Lebak Bulus yang

memberikan pelayanan yang cukup pula. Sedangkan untuk terminal Batulayang tidak

Page 48: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 5

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

memberikan pelayanan yang baik, ini terlihat dari 97% responden yang memberikan

penilaian kurang terhadap penyediaan fasilitas ini.

Terkait dengan penilaian fasilitas penitipan barang terminal penumpang, terlihat bahwa

terminal Purabaya memberikan pelayanan yang baik dengan sebanyak 60% responden

merasa puas, namu untuk terminal lainnya yang menjadi lokasi studi hampir di seluruh

terminal lainnya belum memberikan pelayanan yang baik. Di terminal Giwangan 47%

responden menjawab kurang, di terminal Lebak Bulus sebanyak 49% responden

menjawab kurang, dan di terminal Batulayang yang terbanyak atau 97% responden

menjawab kurang.

Untuk persepsi mengenai fasilitas taman di terminal penumpang, terlihat bahwa

terminal Giwangan dan terminal Purabaya cukup memberikan pelayanan yang

baik, ini terlihat di kedua terminal tersebut sebanyak 63% responden

menyatakan bahwa kondisi taman di terminal Giwangan dan Purabaya sudah

cukup baik, sedangkan untuk terminal Batulayang, sebanyak 86% responden

menyatakan bahwa kondisi taman di terminal ini masih kurang, dan di terminal

lebak bulus sebanyak 53 % menyatakan bahwa ketersediaan taman di terminal

Lebak Bulus masih kurang.

2. Penilaian Operator Bus terhadap Penyelenggaraan Terminal

Terkait dengan masukan dan pendapat dari operator bus angkutan penumpang

terkait dengan penyelenggaraan terminal nya di masing-masing lokasi terminal,

ditanyakan beberapa kegiatan penyelenggaraan terkait terminal yang mereka

manfaatkan, permasalahan yang ada terkait dengan penyelenggaraan terminal,

dan masukan terhadap penyelenggaraan terminal penumpang khususnya

masukan bagi penyusunan standar prasarana transportasi jalan yang akan

disusun.

Dalam melakukan analisis pemenuhan kelengkapan fasilitas terminal

penumpang ini dilakukan dengan membandingkan persyaratan pemenuhan

kelengkapan fasilitas terminal penumpang yang diamanatkan dalam

Kepmenhub Nomor 31 tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan, baik

Page 49: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 6

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

yang terkait dengan pemenuhan fasilitas utama terminal penumpang maupun

fasilitas penunjang terminal penumpang.

Pembandingan pemenuhan kelengkapan fasilitas terminal dilakukan dengan

membuat matriks perbandingan antara syarat kelengkapan fasilitas terminal

penumpang dengan kondisi kelengkapan fasilitas terminal penumpang di

wilayah studi, yang dapat dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 4.1 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal

Penumpang di Wilayah Studi

Kelengkapan PrasaanaTerminal Penumpang

Berdasarkan KM31/1995

Terminal PenumpangBatulayang,

KotaPontianak

Lebak Bulus,DKI Jakarta

Giwangan,Kota

Yogyakarta

Purabaya,Kota

SurabayaJalur Pemberangkatan 1 jalur 8 jalur 16 jalur 15 jalurJalur Kedatangan 1 jalur 2 jalur 4 jalur 3 jalurParkir Kendaraan Umum 6.000 m2 24.070 m2 58.850 m2 32.000 m2

Bangunan KantorTerminal

100 m2 1.540 m2 1.850 m2 1.700 m2

Tempat tunggupenumpang/ pengantar

120 m2 510 m2 920,8 m2 600 m2

Menara PengawasTidak tersedia Tersedia Tersedia Tersedia dan

dilengkapidengan CCTV

Loket PenjualanKarcis

Tidak tersedia 78 loket/hari 128 loket/hari 102 loket/hari

Parkir kendaraanpengantar

1.200 m2 720 m2 2.485 m2 1.800 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Dari keempat terminal yang menjadi lokasi wilayah studi dan dilakukan

pengamatan, secara umum fasilitas utama terminal penumpang sudah tersedia,

hanya di terminal Batulayang Kota Pontianak yang tidak tersedia menara

pengawas dan loket penjualan karcis yang sudah tidak berfungsi lagi. Dari tabel

diatas terlihat pula terminal dengan fasilitas terlengkap dengan kuantitas

pemenuhan ketersediaan fasilitas utamanya yang cukup banyak adalah terminal

Purabaya di Kota Surabaya.

Page 50: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 7

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Sedangkan terkait dengan pemenuhan prasarana penunjang terminal

penumpang di 4 (empat) lokasi terminal yang menjadi wilayah studi ini dapat

dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 4.2 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal

Penumpang di Wilayah Studi

KelengkapanPrasaana Terminal

PenumpangBerdasarkan KM

31/1995

Terminal Penumpang

Batulayang,Kota

Pontianak

Lebak Bulus,DKI Jakarta

Giwangan,Kota

Yogyakarta

Purabaya,Kota

Surabaya

Kamar kecil/toilet 2 unit (2 m2) 7 unit (2 m2) 16 unit 22 unit

Musholla1 unit (20 m2) 1 unit (24 m2) 1 Masjid,

2 Musholla1 Masjid,

2 Musholla

Kios/Kantin12 unit (120

m2)25 unit 32 unit 42 unit

Ruang pengobatan TIdak tersedia 12 m2 18 m2 20 m2

Ruang informasi danpengaduan

20 m2 24 m2 32 m2 42 m2

Telepon umum Tidak tersedia 1 unit 12 unit 15 unitTempat penitipanbarang

Tidak tersedia Tidak tersedia 1 unit 2 unit

Taman 250 m2 1.839 m2 2.880 m2 3.250 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Dari tabel diatas terlihat bahra terminal Batulayang di Kota Pontianak tidak

memiliki fasilitas penunjang yang lengkap, terlihat dari tidak tersedianya ruang

pengobatan, telepon umum, dan tempat penitipan barang. Sedangkan terminal

Lebak Bulus tidak tersedia tempat penitipan barang. Dari keempat terminal

yang menjadi lokasi wilayah studi, terminal Purabaya di Kota Surabaya

memilili fasilitas penunjang yang cukup baik, terlihat dari kuantitas

ketersediaan fasilitas yang cukup besar.

B. Analisis dan Evaluasi Penyelenggaraan Terminal Barang

Dari 4 (empat) lokasi studi, terminal barang hanya tersedia di DKI Jakarta,

dimana terdapat 2 (dua) terminal barang yaitu terminal angkutan barang Pulo

Gebang dan terminal angkutan barang Tanah Merdeka. Terkait dengan

penyelenggaraan terminal barang Tanah Merdeka dilakukan wawancara

Page 51: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 8

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

terhadap operator angkutan barang agar didapatkan persepsi operator angkutan

barang yang merupakan pengguna dari terminal barang. Gambaran persepsi

pengguna terminal barang dapat dilihat dalam gambar berikut ini,

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil wawancara terhadap

pengguna terminal angkutan barang Tanah Merdeka, Cilincing, Jakarta Utara,

didapatkan beberapa masukan dan pendapat terkait dengan penyelenggaraan

terminal angkutan penumpang, yang antara lain adalah :

a. Fasilitas pendukung terminal angkutan barang masih kurang

memadai, seperti ruang tunggu kru angkutan barang, toilet, dan

kondisi lapangan parkir kendaraan masih kurang baik.

b. Terminal angkutan barang ini seringkali difungsikan pula sebagai

terminal angkutan penumpang, kondisi ini menyebabkan angkutan

terminal barang yang akan masuk dan menggunakan fasilitas

terminal barang ini sedikit terganggu, sebagai masukan bagi

Pemerintah agar kiranya dapat dilakukan penindakan bagi angkutan

penumpang yang menggunakan fasilitas angkutan barnag ini.

c. Perlu adanya fasilitas yang cukup baik bagi tempat istirahat kru

angkutan barang, agar para pengemudi angkutan barang dapat

beristirahat dengan cukup baik dan nyaman sebelum melanjutkan

perjalanan.

d. Masukan bagi penyusunan standar prasarana terminal barang ini

antara lain perlu adanya standar yang baku bagi penyediaan fasilitas

terminal barang baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang, agar

kualitas terminal barang yang ada dapat lebih baik, dan terminal

angkutan barang yang ada bukan hanya sekedar tempat parkir

angkutan barang tanpa memberikan pelayanan tambahan bagi para

kru kendaraan angkutan barang.

Dalam melakukan analisis pemenuhan kelengkapan fasilitas terminal barang ini

dilakukan dengan membandingkan persyaratan pemenuhan kelengkapan

fasilitas terminal barang yang diamanatkan dalam Kepmenhub Nomor 31 tahun

Page 52: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 9

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

1995 tentang Terminal Transportasi Jalan, baik yang terkait dengan pemenuhan

fasilitas utama terminal barang maupun fasilitas penunjang terminal barang.

Pembandingan pemenuhan kelengkapan fasilitas terminal dilakukan dengan

membuat matriks perbandingan antara syarat kelengkapan fasilitas terminal

barang dengan kondisi kelengkapan fasilitas terminal barang di wilayah studi,

yang dapat dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 4.3 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal Barang

di Wilayah Studi

Kelengkapan Prasaana Terminal BarangBerdasarkan KM 31/1995

Kondisi PrasaranaTerminal Tanah

MerdekaBangunan Kantor Terminal 120 m2

Parkir kendaraan untuk melakukan bongkar dan muatbarang

1.200 m2

Gudang atau lapangan penumpukan barang Tidak tersediaTempat parkir kendaraan angkutan barang untukistirahat

12.000 m2

Papan informasi Tidak tersediaPeralatan bongkar muat barang Tidak tersedia

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Tabel 4.4 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal

Barang di Wilayah Studi

Kelengkapan Prasaana Terminal BarangBerdasarkan KM 31/1995

Kondisi PrasaranaEksisting

Tempat istirahat awak kendaraan Tersedia (180 m2)Parkir kendaraan selain kendaraan angkutan barang 1.600 m2

Alat timbang kendaraan dan muatannya Tidak TersediaKamar kecil/toilet 8 unitMusholla 1 unitKios/kantin 4 unitRuang pengobatan Tidak tersediaTaman 400 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Dari kedua tabel diatas terlihat bahwa ketersediaan fasilitas di terminal barang

Tanah Merdeka masih cukup minim. Terlihat dari tidak tersedianya

gudang/lapangan penumpukan barang, papan informasi, dan peralatan bongkar

Page 53: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 10

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

muat barang sebagai fasilitas utama. Selain itu untuk fasilitas penunjang yang

tidak tersedia adalah alat timbang dan ruang pengobatan.

C. Pengamatan dan Penilaian Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor

(PKB)

Untuk mendapatkan persepsi terkait dengan penyelenggaraan fasilitas

pengujian kendaraan bermotor dilakukan pengamatan lapangan di fasilitas PKB

Kota Pontianak, Kota Padang, Kota Yogyakarta, DKI Jakarta, dan PKB di Kota

Surabaya.

Dalam melakukan analisis pemenuhan kelengkapan fasilitas pengujian

kendaraan bermotor ini dilakukan dengan membandingkan persyaratan

pemenuhan kelengkapan fasilitas pengujian kendaraan bermotor yang

diamanatkan dalam Kepmenhub Nomor KM 71 tahun 1993 tentang Pengujian

Berkala Kendaraan Bermotor, baik yang terkait dengan pemenuhan fasilitas

utama pengujian kendaraan bermotor maupun fasilitas penunjang pengujian

kendaraan bermotor.

Pembandingan pemenuhan kelengkapan fasilitas pengujian kendaraan bermotor

dilakukan dengan membuat matriks perbandingan antara syarat kelengkapan

fasilitas pengujian kendaraan bermotor dengan kondisi kelengkapan fasilitas

pengujian kendaraan bermotor di wilayah studi, yang dapat dilihat dalam tabel

berikut,

Page 54: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 11

Tabel 4.5 Analisis Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor di Wilayah Studi

KelengkapanPrasaana PKB

Berdasarkan KM71/1993

Pengujian Kendaraan Bermotor

Kota PontianakPulo Gadung,

Jakarta Kota YogyakartaTandes, Kota

Surabaya

Kota Padang

Bangunan bebankerja

Tersedia dengan 1jalur PKB 15 ton

Tersedia dengan 2jalur PKB 10 ton dan15 ton

Tersedia dengan 2 jalurPKB 10 ton dan 15 ton

Tersedia dengan 2jalur PKB 10 ton dan15 ton

Tersedia dengan 1 jalurPKB 15 ton

Bangunan gedung Tersedia, untukpenempatan gensetdan kompresor

Tersedia Gudangnamun tidakberfungsi

Tersedia, untukpenempatan gensetdan kompresor

Tersedia Gudangdengan luas 12 m2

Tersedia, untukpenempatan gensetdan kompresor

Tersedia Gudangdengan luas 40 m2

Tersedia, untukpenempatan gensetdan kompresor

Tersedia Gudangdengan luas 50 m2

Tersedia, untukpenempatan gensetdan kompresor

Tersedia Gudangdengan luas 40 m2

Jalan keluar masuk Lebar Jalan Keluar4,5 m

Lebar Jalan Masuk4,5 m

Lebar Jalan Keluar4,5 m

Lebar Jalan Masuk4,5 m

Lebar Jalan Keluar4,5 m

Lebar Jalan Masuk4,5 m

Lebar Jalan Keluar5 m

Lebar Jalan Masuk5 m

Lebar Jalan Keluar4,5 m

Lebar Jalan Masuk4,5 m

Lapangan parkir Luas lapangan parkir2.100 m2

Luas Lapangan parkir4.200 m2

Luas Lapangan parkir5.055 m2

Luas lapangan parkir8.200 m2

Luas lapangan parkir3.500 m2

Bangunan gedungadministrasi

Tersedia fasilitas : ruangan petugas loket pendaftaran ruang tunggu

Tersedia fasilitas : ruangan petugas loket pendaftaran ruang tunggu

Tersedia fasilitas : ruangan petugas loket pendaftaran ruang tunggu

Tersedia fasilitas : ruangan petugas loket pendaftaran ruang tunggu

Tersedia fasilitas : ruangan petugas loket pendaftaran ruang tunggu

Pagar Pagar setinggi 2 m Pagar setinggi 1,5 m Pagar setinggi 1,5 m Pagar setinggi 1,2 m Pagar setinggi 1,2 mFasilitas penunjanguntuk umum

Toilet Toilet Kantin

Toilet Kantin

Toilet Kantin Telp. Umum Toko ATK dan

Fotokopi Ruang Tunggu AC

Toilet Kantin

Sumber : KM 71/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Page 55: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 12

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

D. Pengamatan dan Penilaian Bengkel Umum

Dalam melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan bengkel umum,

dilakukan pengamatan lapangan dan wawancara yang dilakukan di bengkel

umum di Kota Pontianak, Kota Padang, Kota Yogyakarta, DKI Jakarta, dan

Kota Surabaya yang menjadi locus wilayah studi ini. Untuk mendapatkan

gambaran penyelenggaraan bengkel umum di Kota Pontianak, diakukan

wawancara untuk mendapatkan penilaian masyarakat terkait penyelenggaraan

bengkel umum. Gambaran penilaian tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut,

1. Bengkel Umum di Kota Pontianak

Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengusaha pemilik bengkel umum di

Kota Pontianak, didapat beberapa persepsi maupun preferensi terkait dengan

penyelenggaraan bengkel umum di Kota Pontianak, yang antara lain adalah :

a. Secara umum, para pengusaha pemilik bengkel umum di kota Pontianak

berpendapat bahwa aturan terkait dengan standarisasi bengkel sangat

didukung, namun diharapkan tidak menjadi ganjalan bagi para

pengusaha bengkel untuk mengembangkan usahanya, terutama bagi

pengusaha baru yang akan membangun bengkel baru.

b. Pada umumnya para pengusaha pemilik bengkel berpendapat bahwa

retribusi terkait dengan perizinan bengkel umum tidak masalah apabila

akan diterapkan, namun perlu ada timbal baliknya bagi pengusaha

bengkel, seperti bantuan teknis ataupun konsultasi bagi para pengusaha

yang akan mendirikan ataupun meningkatkan kualitas bengkelnya.

c. Standarisasi bengkel umum oleh Dinas Perhubungan sangat baik untuk

dilakukan, namun standarisasi tersebut harus beriringan dengan

penerbitan sertifikasi bengkel umum dari Dinas Perhubungan, dan

diharapkan dapat menjadi tolak ukur pula bagi bengkel-bengkel umum

yang berminat untuk bekerjasama dalam kegiatan pengujian emisi

kendaraan bermotor ataupun dalam lingkup yang lebih besar dapat

Page 56: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 13

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

menjadi mitra Dinas Perhubungan sebagai bengkel atau pihak ketiga

yang dapat terlibat dalam pengujian kendaraan bermotor secara umum.

2. Bengkel Umum di Kota Padang

Penyelenggaraan bengkel umum di Kota Padang secara umum masih belum

berada di bawah pengawasan Dinas Perhubungan Kota Padang, karena sampai

saat ini belum ada pengaturan terkait penyelenggaraan bengkel umum maupun

peraturan terkait dengan penarikan retribusi bagi bengkel umum.

Bengkel umum yang beroperasi di Kota Padang secara umum belum diatur

terkait dengan penyelenggaraan secara teknis, izin yang perlu diurus terkait

dengan penyelenggaraan bengkel umum di Kota Padang sebatas izin usaha.

Untuk mendapatkan gambaran penyelenggaraan bengkel umum di Kota

Padang, diakukan wawancara untuk mendapatkan penilaian masyarakat terkait

penyelenggaraan bengkel umum.

Selain dilakukan penilaian terhadap pelayanan bengkel umum oleh masyarakat,

dilakukan pula wawancara terhadap pemilik bengkel untuk mendapatkan

persepsi mereka terkait standarisasi fasilitas dan pelayanan bengkel umum. Dari

wawancara tersebut didapat beberapa masukan, yang antara lain adalah :

a. Penyelenggaraan bengkel umum secara makro saat ini di Kota Padang

sudah cukup baik, meskipun belum ada lembaga ataupun unsur

Pemerintahan yang menerbitkan aturan terkait dengan standarisasi

bengkel umum secara teknis.

b. Terkait dengan rencana penyusunan standarisasi fasilitas bengkel umum,

diharapkan dengan adanya standarisasi ini dapat memberikan acuan bagi

pemilik bengkel untuk meningkatkan layanannya.

c. Standarisasi yang disusun diharapkan pula dapat memberikan nilai

tambah bagi bengkel umum untuk dapat bersaing secara sehat dengan

bengkel lain khususnya bengkel ATPM yang tentunya memiliki standar

yang lebih baik yang diterbitkan dari ATPM yang bersangkutan.

Page 57: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 14

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

d. Standarisasi fasilitas bengkel umum di Kota Padang sebaiknya diikuti

pula dengan sertifikasi bengkel oleh Dinas Perhubungan, agar

masyarakat ataupun pelanggan dapat lebih mudah menilai kualitas suatu

bengkel dengan melihat klasifikasi dari standar fasilitas peralatan

bengkel yang ada.

3. Bengkel Umum di Kota Yogyakarta

Penyelenggaraan bengkel umum di Kota Yogyakarta secara umum sudah cukup

baik namun masih belum berada di bawah pengawasan Dinas Perhubungan

Kota Yogakarta. Ketiadaan acuan dalam mengatur usaha bengkel umum

menjadi kendala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam melakukan

pembinaan terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum di Kota Yogyakarta.

Bengkel umum yang beroperasi di Kota Yogyakarta terkait dengan

penyelenggaraannya secara teknis masih belum diatur khususnya yang terkait

dengan program pembinaan dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta,

penyelenggaraan bengkel umum di Kota Yogyakarta saat ini hanya

berpegangan pada izin usaha secara umum. Untuk mendapatkan gambaran

penyelenggaraan bengkel umum di Kota Yogyakarta, diakukan wawancara

untuk mendapatkan penilaian masyarakat terkait penyelenggaraan bengkel

umum.

Selain dilakukan penilaian terhadap pelayanan bengkel umum oleh masyarakat,

dilakukan pula wawancara terhadap pemilik bengkel untuk mendapatkan

persepsi mereka terkait standarisasi fasilitas dan pelayanan bengkel umum.

Masukan terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum di Kota Yogyakarta

berdasarkan hasil wawancara terhadap pengusaha atau pemilik bengkel umum

antara lain adalah :

a. Penyelenggaraan bengkel umum saat ini di Kota Yogakarta sudah cukup

baik, meskipun belum ada lembaga ataupun unsur Pemerintahan yang

menerbitkan aturan terkait dengan standarisasi bengkel umum secara

teknis.

Page 58: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 15

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

b. Terkait dengan rencana penyusunan standarisasi fasilitas bengkel umum,

diharapkan dengan adanya standarisasi ini dapat memberikan acuan bagi

pemilik bengkel untuk meningkatkan layanannya dan memberikan

klasifikasi bagi bengkel yang ada sebagai acuan bagi pemilik kendaraan

dalam memilih bengkel umum yang akan dituju untuk memperbaiki

kendaraannya.

c. Standarisasi fasilitas bengkel umum di Kota Yogyakarta sebaiknya

diikuti pula dengan sertifikasi kualitas bengkel oleh Dinas Perhubungan,

agar masyakarta ataupun pelanggan dapat lebih mudah menilai kualitas

suatu bengkel dengan melihat klasifikasi dari standar fasilitas peralatan

bengkel yang ada. Namun diharapkan dari standarisasi yang disusun

tidak membuat pengusahaan bengkel umum di Kota Yogyakarta menjadi

lebih sulit, khususnya terkait dengan standar prosedur perizinan bengkel

umum.

4. Bengkel Umum di DKI Jakarta

Sebagai kota metropolitan dengan jumlah kendaraan yang cukup banyak,

keberadaan bengkel umum menjadi suatu usaha yang sangat menjanjikan.

Persaingan penyelenggaraan bengkel umum di Jakarta sangat tinggi, sehingga

tiap-tiap bengkel umum berusaha untuk melengkapi bengkelnya dengan

peralatan terbaik dan stall perbaikan yang terlengkap.

Terlepas dari persaingan yang menyebabkan dampak positif yaitu banyaknya

bengkel umum yang memiliki kualitas yang cukup baik di Jakarta, saat ini

Dinas Perhubungan seprerti kota-kota lainnya belum mengatur terkait dengan

standarisasi peralatan teknis bengkel umum, namun sebagai langkah pembinaan

terhadap penyelenggaraan bengkel umum di Jakarta, Dinas Perhubungan

mengatur terkait dengan penyelenggaraan.

Penyelenggaraan bengkel umum di Jakarta, secara umum mengacu kepada

Kepmenperin No 551/1993. Berdasarkan aturan tersebut, Dinas Perhubungan

Provinsi DKI Jakarta menetapkan beberapa bengkel umum di Kota Jakarta

Page 59: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 16

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

yang memiliki kualifikasi cukup bagi bengkel tersebut untuk diikutsertakan

dalam kegiatan pengujian kendaraan bermotor.

Untuk mendapatkan gambaran penyelenggaraan bengkel umum di Kota

Jakarta, diakukan wawancara untuk mendapatkan penilaian masyarakat terkait

penyelenggaraan bengkel umum. Masukan terkait dengan penyelenggaraan

bengkel umum di Jakarta, yang didasarkan dari wawancara yang dilakukan

terhadap beberapa pengusaha ataupun pemilik bengkel umum di Jakarta antara

lain adalah :

a. Kualitas bengkel umum di Jakarta saat ini umumnya sudah cukup baik,

namun yang perlu diatur adalah terkait dengan penempatan lokasi

bengkel umum, karena bisa terjadi dalam satu wilayah terdapat bengkel

umum dengan jenis pelayanan yang sama berdekatan lokasinya, apabila

dimungkinkan dapat disusun aturan terkait dengan penempatan bengkel

umum tersebu.

b. Terkait dengan standarisasi fasilitas bengkel umum yang akan disusun,

sebaiknya tidak tumpang tindih dengan aturan yang telah dikeluarkan

oleh Menperin melalui keputusan Menteri nya yang bernomor 551 tahun

1993. Sebaiknya standar yang disusun justru berkesinambungan, dan

pada akhirnya tidak memberatka bagi pengusaha bengkel.

c. Terkait dengan retribusi bagi pengusaha bengkel, sebaiknya ada rumusan

konsep timbal balik bagi dunia usaha perbengkelan, seperti kemudahan

dalam pengajuan usaha, ataupun kompensasi lainnya.

5. Bengkel Umum di Kota Surabaya

Sebagai kota metropolitan terbesar setelah Jakarta, Kota Surabaya memiliki

jumlah kendaraan yang cukup banyak, keberadaan bengkel umum menjadi

suatu usaha yang sangat menjanjikan. Penyelenggaraan bengkel umum di

Surabaya sangat tinggi meskipun masih belum sebanyak di Jakarta. Untuk

mendapatkan gambaran penyelenggaraan bengkel umum di Kota Jakarta,

diakukan wawancara untuk mendapatkan penilaian masyarakat terkait

penyelenggaraan bengkel umum.

Page 60: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 17

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Terlepas dari persaingan yang menyebabkan dampak positif yaitu banyaknya

bengkel umum yang memiliki kualitas yang cukup baik di Surabaya, saat ini

Dinas Perhubungan Kota Surabaya seperti kota-kota lainnya belum mengatur

terkait dengan standarisasi peralatan teknis bengkel umum, namun sebagai

langkah pembinaan terhadap penyelenggaraan bengkel umum di Surabaya,

Dinas Perhubungan sedang menyusun Perda terkait dengan penyelenggaraan

bengkel umum di Kota Surabaya.

Selain dilakukan penilaian terhadap pelayanan bengkel umum oleh masyarakat,

dilakukan pula wawancara terhadap pemilik bengkel untuk mendapatkan

persepsi mereka terkait standarisasi fasilitas dan pelayanan bengkel umum.

Masukan terkait dengan penyelenggaraan bengkel umum di Surabaya, yang

didasarkan pada hasil wawancara terhadap beberapa pengusaha ataupun

pemilik bengkel umum di Surabaya antara lain adalah :

a. Kualitas bengkel umum di Surabaya saat ini umumnya sudah cukup

baik, jika akan diatur sebaiknya lebih kepad apengaturan penempatan

lokasi bengkel dan penanganan limbah bengkel.

b. Terkait dengan standarisasi fasilitas bengkel umum yang akan disusun,

sebaiknya berkeseinambungan dengan aturan yang telah dikeluarkan

oleh Menperindag melalui keputusan Menteri nya yang bernomor 551

tahun 1993 yang sudah terlebih dahulu diterbitkan.

c. Terkait dengan retribusi bagi pengusaha bengkel, sebaiknya ada rumusan

konsep timbal balik bagi dunia usaha perbengkelan, seperti kemudahan

dalam pengajuan usaha, ataupun kompensasi lainnya. Serta tidak

memberatkan pengusaha bengkel, terutama pengusaha baru di bidang

bengkel umum.

E. Analisis Penyediaan Fasilitas

1. Pengujian Kendaraan Bermotor

Untuk mendapatkan batasan angka penyediaan fasilitas pengujian kendaraan

bermotor, maka dilakukan analisis dan evaluasi dengan cara menganalisis data-

Page 61: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 18

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

data hasil lapangan yang kemudian dilakukan analisis statistik. Analisis

dilakukan untuk tiap-tiap item fasilitas sehingga didapatkan angka yang

menjadi acuan batasan dalam penyusunan standar pedoman fasilitas pengujian

kendaraan bermotor. Hasil analisis terhadap penyediaan fasilitas di wilayah

studi dapat dilihat dalam gambar-gambar berikut,

Gambar 4.1 Grafik Analisis Penilaian Fasilitas PKB

(sumber : Hasil Analisis, 2012)

Berdasarkan hasil analisis penilaian fasilitas pengujian kendaraan bermotor dari kondisi

wilayah studi didapatkan kesimpulan batasan kuantitas untuk tiap-tiap item fasilitas

PKB yang dijelaskan dalam tabel berikut,

y = 3.335x2 - 16.69x + 73.01R² = 0.906

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00

m2/

kend

Penilaian

Penilaian penyediaan lapangan parkir

y = 0.741x0.238

R² = 0.914

1.00

1.05

1.10

1.15

1.20

1.25

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

kend

/m2

Penilaian

Penilaian penyediaan ruang tunggu

y = 1714.x-2.39

R² = 0.964

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

kend

/jal

ur

Penilaian

Penilaian penyediaan jalur pelayanan

y = 0.899x0.232

R² = 0.975

1.20

1.25

1.30

1.35

1.40

1.45

1.50

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

kend

/m2

Penilaian

Penilaian penyediaan ruang pendaftaran

y = 0.109x2.667

R² = 1

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

kend

/m2

Penilaian

Penilaian penyediaan toilet

y = 71764x-8.13

R² = 0.588

-

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

0.45

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

kend

/m2

Penilaian

Penilaian penyediaan kantin

Page 62: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 19

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Tabel 4.6 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas PKB

FasilitasPersamaanpenyediaan

R2 Rangepenyediaan

Datapembanding

Kesimpulan

Lapanganparkir

m2/kend =3,335*(nilai)^2-16,69*(nilai)+73,01

0,906 Min = 92,93m2/kendMax = 152,93m2/kend

1 SRP mobil(sesuai272/HK.105/DRJD/96) = 15 m2

100 m2 perkendaraan

Ruangtunggu

m2/kend =0,741*(nilai)^(0,238)

0,914 Min = 1,135m2/kendMax = 1,215m2/kend

SPM Stasiun KA(PM 9/2011) =0,6 m2/orang

Minimal 1,2m2 perkendaraan

Jalurpelayanan

kend/jalur =1714*(nilai)^(-2,39)

0,964 Min = 23,67kend/jalurMax = 11,9kend/jalur

Tidak ada datapembanding

Minimal 1jalur per 20kendaraan

Ruangpendaftaran

m2/kend =0,899*(nilai)^(0,235)

0,975 Min = 1,362m2/kendMax = 1,456m2/kend

Tidak ada datapembanding

Minimal 1,4m2 perkendaraan

Toilet kend/m2 =0,109*(nilai)^(2,667)

1,000 Min = 12,96kend/m2

Max = 27,92kend/m2

Sesuai Perpres73/2011, bahwa1 toilet (2 m2)untuk 25 orang

Minimal 1toilet (2 m2)untuk 15kendaraan

Kantin m2/kend =71764*(nilai)^(-8,13)

0,588 Min = 0,034m2/kendMax = 0,032m2/kend

Tidak ada datapembanding

Minimal0,033 m2 perkendaraan

sumber : Hasil Analisis, 2012

2. Terminal Penumpang

Untuk mendapatkan batasan angka penyediaan fasilitas terminal penumpang,

maka dilakukan analisis dan evaluasi dengan cara menganalisis data-data hasil

lapangan yang kemudian dilakukan analisis statistik. Analisis dilakukan untuk

tiap-tiap item fasilitas sehingga didapatkan angka yang menjadi acuan batasan

dalam penyusunan standar pedoman fasilitas terminal penumpang baik fasilitas

utama maupun fasilitas penunjang. Penilaian fasilitas dilakukan baik terminal

untuk penumpang tipe A, tipe B, maupun tipe C.

Berdasarkan hasil analisis penilaian fasilitas terminal penumpang dari kondisi wilayah

studi didapatkan kesimpulan batasan kuantitas untuk tiap-tiap item fasilitas terminal

penumpang baik terminal tipe A, tipe B, maupun tipe C yang dijelaskan dalam tabel

berikut,

Page 63: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 20

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Tabel 4.7 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Utama Terminal Penumpang

FasilitasPersamaanpenyediaan R2 Range

penyediaan Data pembanding Kesimpulan

pelataranparkirkendaraanpengantar

Pnp/m2 =28708*(nilai)^(-3,63)

0,837 Min = 42,99pnp/m2

Max = 15,13pnp/m2

Pedoman parkir(272/HK.105/DRJD/96) 1 SRP mobil= 15 m2. 1 jamdiperlukan 5 SRP =75m2 ≈ 7,5 m2/bus

1 SRP bus (15m2) untuksetiap 2kendaraan(6 orang)

menarapengawas

Ketingggianmenarapengawasditentukan dariluas terminal

Jarak pandangmanusia (Std.Perenc Geom Jalan,No.038/TBM/1997) =15 meter untukketinggian 105 cm

Ketinggianmenarapengawas =Akar (Luasterminal)/15meter

bangunankantorterminal

Luas bangunankantorditentukan olehjumlah petugas

Ketentuan dalamPerpres 73/2011adalah 4 m2/orang

Minimal luasbangunankantor = 4m2* jmlpetugas

rambu-rambudan papaninformasi

Ukuran, warna,dan simbolsesuai standarpenempatanrambu

Mengikutiketentuandalam KM 60Tahun 1993

tarif danjadualperjalanan

Ukuran, warna,dan simbolsesuai standarpenempatanrambu

Mengikutiketentuandalam KM 60Tahun 1993

sumber : Hasil Analisis, 2012

Sedangkan terkait penilaian terhadap fasilitas penunjang terminal penumpang

yang nantinya menjadi acuan bagi batasan kebutuhan fasilitas terminal tipe A,

tipe B, maupun ype C, hasil analisisnya dapat dilhat dalam gambar-gambar

berikut ini,

Page 64: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 21

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Gambar 4.2 Grafik Analisis Penilaian Fasilitas Penunjang Terminal Penumpang

sumber : Hasil Analisis, 2012

y = 149.6x-1.00

R² = 0.370

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian fasilitas taman

y = 99419x-3.40

R² = 0.877

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian penyediaan kamar kecil

y = 1E+07x-5.11

R² = 0.988

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian penyediaan tempat ibadah

y = 4057.x-1.69

R² = 0.411

0

100

200

300

400

500

600

700

800

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian kantin

y = 10659x-1.84

R² = 0.786

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian penyediaan ruang pengobatan

y = 64616x-1.89

R² = 0.722

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pnp/

m2

Penilaian

Penilaian penyediaan ruang informasi dan pengaduan

y = 3E+11x-9.65

R² = 0.79

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pnp/

unit

Penilaian

Penilaian penyediaan telepon umum

y = 1E+07x-3.21

R² = 1

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

pnp/

unit

Penilaian

Penilaian fasilitas penitipan barang

Page 65: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 22

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

Berdasarkan hasil analisis penilaian fasilitas terminal penumpang dari kondisi wilayah

studi didapatkan kesimpulan batasan kuantitas untuk tiap-tiap item fasilitas penunjang

terminal penumpang baik terminal tipe A, tipe B, maupun tipe C yang dijelaskan dalam

tabel berikut,

Tabel 4.8 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Penunjang Terminal Penumpang

Fasilitas Persamaanpenyediaan

R2 Rangepenyediaan

Data pembanding Kesimpulan

kamarkecil/toilet

Pnp/m2 =99419*(nilai)^(-3,40)

0,877 Min = 225pnp/m2Max = 84,5pnp/m2

SPM Stasiun KA(PM 9/2011) = 16toilet per 10000pnp/hr≈ 312 pnp/m2

Minimal 1 toilet(2m2) untuk tiap500 pnp/hari

musholla Pnp/m2 =1^(10^(7))*(nilai)^(-5,11)

0,988 Min = 1056pnp/m2

Max = 243 pnp/m2

SPM Stasiun KA(PM 9/2011) =kapasitas 8 orang per10000 pnp/hr ≈625pnp/m2

Minimal 1musholla (2m2)untuk tiap 1250pnp/hari

kios/kantin pnp/m2

=4057*(nilai)^(-1,69)

0,411 Min = 196pnp/m2

Max = 121pnp/m2

Tidak ada datapembanding

1 kantin (4 m2)per 750 pnp/hr

ruangpengobatan

pnp/m2

=10659*(nilai)^(-1,84)

0,786 Min = 3944pnp/m2

Max = 2323pnp/m2

Tidak ada datapembanding

1 ruang (4 m2)per 10000pnp/hr

ruanginformasi danpengaduan

pnp/m2

=64616*(nilai)^(-1,89)

0,722 Min = 2186pnp/m2

Max = 1269pnp/m2

Tidak ada datapembanding

1 ruang (4 m2)per 7500 pnp/hr

teleponumum

pnp/unit =(3*10^(11))*(nilai)^(-9,65)

0,790 Min = 9288pnp/unitMax = 578pnp/unit

Standar Nasional, 5unit /1000 orang

1 telepon umumper 2000 pnp/hr

tempatpenitipanbarang

pnp/unit =(1*10^(7))*(nilai)^(-3,21)

1,000 Min=317779pnp/unitMax=12620pnp/unit

Tidak ada datapembanding

1 tempat per100000 pnp/hr

taman pnp/m2=149*(nilai)^(-1,00)

0,370 Min = 24,83pnp/m2Max = 18,63pnp/m2

Sesuai UU TataRuang, RTH min =30 % luas area

30% luas areaterminal

sumber : Hasil Analisis, 2012

Page 66: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary IV- 23

Ba

b V

–A

na

lis

is d

an

E

va

lua

si

3. Terminal Barang

Untuk mendapatkan batasan angka penyediaan fasilitas terminal barang, maka

dilakukan analisis dan evaluasi dengan cara menganalisis data-data hasil

lapangan yang kemudian dilakukan analisis statistik. Analisis dilakukan untuk

tiap-tiap item fasilitas sehingga didapatkan angka yang menjadi acuan batasan

dalam penyusunan standar pedoman fasilitas terminal barang. Hasil analisis

terhadap penyediaan fasilitas di wilayah studi dapat dilihat dalam tabel berikut,

Tabel 4.9 Hasil Analisis Penyediaan Fasilitas Terminal Barang

Fasilitas Penyediaan PenilaianRate

penyediaanData pembanding Kesimpulan

Parkirbongkarmuat

1.200 m2 4,445 Min = 21,60m2/trukMax = 28,80m2/truk

1 SRP truck (sesuai272/HK.105/DRJD/96)= 42,5 m2

1 SRP utk 2truk ≈ 21,25m2

parkiristirahat

12.000 m2 4,861 Min = 97,48m2/trukMax = 263,31m2/truk

1 SRP truck (sesuai272/HK.105/DRJD/96)= 42,5 m2

1 SRP utk 1truk ≈ 42,5m2

tempatistirahat

180 m2 3,056 Min = 4,71m2/trukMax = 6,28m2/truk

1 truk = 2 awak = 2ruang (2 m2) ruangistirahat

5m2 ruangistirahat pertruk

Toilet 8 Unit 4,167 Min = 0,15m2/trukMax = 0,20m2/truk

Sesuai Perpres73/2011, bahwa 1toilet (2 m2) untuk 25orang = 0,16 m2/truk

0,175m2/truk

Musholla 1 Unit 5,001 0,02 m2/truk Sesuai Perpres73/2011, bahwa 1musholla = 0,8m2/orang = 0,4 m2/truk

0,4 m2/truk

Kantin 4 Unit 3,889 Min = 0,08m2/trukMax = 0,11m2/truk

Tidak ada datapembanding

0,1 m2/truk

Taman 400 m2 3,473 Min = 9,21m2/trukMax = 12,29m2/truk

Sesuai UU tata ruang,RTH minimum 30%dari luas

30% luasareaterminal

sumber : Hasil Analisis, 2012

Page 67: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 1

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

Pada Bab V bagian Kesimpulan ini disampaikan mengenai temuan-temuan dari hasil

studi ini, baik terkait dengan penyelenggaraan prasarana transportasi jalan maupun

temuan terkait dengan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan. Selain itu pada

bagian ini akan disampaikan pula rekomendasi dan saran terhadap hasil studi yang telah

disusun

A. Temuan Studi

Berdasarkan hasil studi terkait dengan penyusunan konsep standar pedoman prasarana

di bidang transportasi jalan yang mencakup penyelenggaraan terminal penumpang,

terminal barang, pengujian kendaraan bermotor, dan penyelenggaraan bengkel umum,

didapat beberapa temuan-temuan studi ini, yang akad dijelaskan dalam bagian-bagian

berikut.

1. Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Terkait dengan penyelenggaraan terminal penumpang, dari hasil studi ini didapat

beberapa temuan-temuan, yang antara lain adalah :

a. Terkait dengan penyelenggaraan prasarana terminal transportasi jalan, terdapat

kebijakan dan perundangan yang mengatur baik secara regulasi, maupun

mengatur secara teknis, yang antara lain

- Dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Jalan yang

disampaikan dalam Pasal 33, Pasal 34, Pasal 38, Pasal 40, dan Pasal 41;

- Dalam KM 31 tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan dijelaskan

terkait dengan penyelenggaraan terminal penumpang secara teknis, mulai

dari tipe dan fungsi terminal penumpang, fasilitas terminal penumpang,

penetapan lokasi terminal penumpang, dan penyelengaraan terminal

penumpang.

b. Terkait dengan kondisi eksisting penyelenggaraan terminal penumpang,

khususnya di wilayah studi didapat beberapa kondisi yang antara lain adalah :

- Secara pelayanan, terminal di wilayah studi sudah cukup untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam penyediaan prasarana yang menunjang

penyelenggaraan angkutan bus;

KesimpulanBab V

Page 68: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 2

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

- Terkait dengan penyediaan fasilitas, berdasarkan pengamatan lapangan dan

uji preferensi masyarakat berdasarkan wawancara, didapatkan gap antara

pemenuhan kepuasan masyarakat, dan aturan teknis dalam pemenuhan

kelengkapan fasilitas, dengan kondisi eksisting di lapangan;

- Dari hasil pengamatan lapangan, di beberapa lokasi seperti di terminal

Giwangan Yogyakarta dan Terminal Bungurasih Surabaya yang memiliki

luas terminal yang cukup besar, terlihat bahwa luasnya terminal tersebut

tidak termanfaatkan secara optimal. Namun di sisi lain pemenuhan fasilitas

bagi penumpang masih terdapat kekurangan, kondisi demikian memberikan

gambaran bahwa luasan terminal di beberapa lokasi tidak berdampak secara

signifikan terhadap pemenuhan kualitas pelayanan terminal itu sendiri.

c. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di wilayah studi terkait dengan

pemenuhan fasilitas utama dan penunjang terminal penumpang, didapat

beberapa kondisi yang dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut,

Tabel 5.1 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal Penumpang di

Wilayah Studi

Kelengkapan PrasaanaTerminal Penumpang

Berdasarkan KM31/1995

Terminal PenumpangBatulayang,

KotaPontianak

Lebak Bulus,DKI Jakarta

Giwangan,Kota

Yogyakarta

Purabaya,Kota

SurabayaJalur Pemberangkatan 1 jalur 8 jalur 16 jalur 15 jalurJalur Kedatangan 1 jalur 2 jalur 4 jalur 3 jalurParkir Kendaraan Umum 6.000 m2 24.070 m2 58.850 m2 32.000 m2

Bangunan KantorTerminal

100 m2 1.540 m2 1.850 m2 1.700 m2

Tempat tunggupenumpang/ pengantar

120 m2 510 m2 920,8 m2 600 m2

Menara PengawasTidak tersedia Tersedia Tersedia Tersedia dan

dilengkapidengan CCTV

Loket PenjualanKarcis

Tidak tersedia 78 loket/hari 128 loket/hari 102 loket/hari

Parkir kendaraanpengantar

1.200 m2 720 m2 2.485 m2 1.800 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Page 69: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 3

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

Tabel 5.2 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal Penumpang

di Wilayah Studi

KelengkapanPrasaana Terminal

PenumpangBerdasarkan KM

31/1995

Terminal Penumpang

Batulayang,Kota

Pontianak

Lebak Bulus,DKI Jakarta

Giwangan,Kota

Yogyakarta

Purabaya,Kota

Surabaya

Kamar kecil/toilet 2 unit (2 m2) 7 unit (2 m2) 16 unit 22 unit

Musholla1 unit (20 m2) 1 unit (24 m2) 1 Masjid,

2 Musholla1 Masjid,

2 Musholla

Kios/Kantin12 unit (120

m2)25 unit 32 unit 42 unit

Ruang pengobatan TIdak tersedia 12 m2 18 m2 20 m2

Ruang informasi danpengaduan

20 m2 24 m2 32 m2 42 m2

Telepon umum Tidak tersedia 1 unit 12 unit 15 unitTempat penitipanbarang

Tidak tersedia Tidak tersedia 1 unit 2 unit

Taman 250 m2 1.839 m2 2.880 m2 3.250 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

2. Penyelenggaraan Terminal Barang

Dari hasil pengamatan lapangan, analisis, dan kegiatan evaluasi terkait dengan

penyelenggaraan terminal barang, didapati beberapa temuan yang antara lain adalah :

a. Terkait dengan penyelenggaraan prasarana terminal barang, terdapat kebijakan

dan perundangan yang mengatur baik secara regulasi, maupun mengatur secara

teknis, yang antara lain dalam KM 31 tahun 1995 tentang Terminal Transportasi

Jalan dijelaskan terkait dengan penyelenggaraan terminal barang secara teknis,

mulai dari fungsi terminal barang, fasilitas terminal barang, penetapan lokasi

terminal barang, dan penyelengaraan terminal barang.

b. Dari keempat lokasi studi, keberadaan temrinal barang hanya berada di DKI

Jakarta yang berlokasi di Jakarta Utara, yaitu terminal Barang Tanah Merdeka.

Fasilitas pendukung terminal barang Tanah Merdeka di DKI Jakarta masih

kurang memadai, seperti ruang tunggu, toilet, dan kondisi lapangan parkir masih

kurang baik. Selain itu terminal barang Tanah Merdeka ini seringkali digunakan

sebagai terminal penumpang, yang bukan peruntukannya.

c. Dari hasil analisis pemenuhan kelengkapan prasarana utama terminal barang di

Tanah Merdeka berdasarkan KM 31/1995, terlihat bahwa fasilitas gudang,

Page 70: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 4

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

papan informasi, dan peralatan bongkar muat belum tersedia. Dan prasarana

utama terminal barang yang tersedia secara kuantitas dan kualitas belum

memadai.

d. Dari hasil analisis pemenuhan kelengkapan prasarana penunjang terminal

barang berdasarkan KM 31/1995 dan pengamatan lapangan di Tanah merdeka

terlihat bahwa fasilitas alat timbang dan ruang pengobatan masih belum

tersedia, dan fasilitas penunjang yang ada masih kurang memadai. Secara detail

terkait dengan pemenuhan fasilitas terminal barang dapat dilihat dalam tabel-

table berikut,

Tabel 5.3 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Utama Terminal Barang di

Wilayah Studi

Kelengkapan Prasaana Terminal BarangBerdasarkan KM 31/1995

Kondisi PrasaranaTerminal Tanah

MerdekaBangunan Kantor Terminal 120 m2

Parkir kendaraan untuk melakukan bongkar dan muatbarang

1.200 m2

Gudang atau lapangan penumpukan barang Tidak tersediaTempat parkir kendaraan angkutan barang untukistirahat

12.000 m2

Papan informasi Tidak tersediaPeralatan bongkar muat barang Tidak tersedia

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Tabel 5.4 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Penunjang Terminal Barang di

Wilayah Studi

Kelengkapan Prasaana Terminal BarangBerdasarkan KM 31/1995

Kondisi PrasaranaEksisting

Tempat istirahat awak kendaraan Tersedia (180 m2)Parkir kendaraan selain kendaraan angkutan barang 1.600 m2

Alat timbang kendaraan dan muatannya Tidak TersediaKamar kecil/toilet 8 unitMusholla 1 unitKios/kantin 4 unitRuang pengobatan Tidak tersediaTaman 400 m2

Sumber : KM 31/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

Page 71: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 5

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

3. Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

Dari hasil pengamatan lapangan, analisis, dan kegiatan evaluasi terkait dengan

penyelenggaraan fasilitas pengujian kendaraan bermotor, didapati beberapa temuan

studi yang antara lain adalah :

a. Terkait dengan penyelenggaraan prasarana fasilitas pengujian kendaraan

bermotor, terdapat kebijakan dan perundangan yang mengatur baik secara

regulasi, maupun mengatur secara teknis, yang antara lain dalam UU 22 tahun

2009; UU 38 tahun 2004; PP 43 tahun 1993; Kepmenhub KM 5 tahun 1995;

Kepmenhub KM 71 tahun 1993; Kepdirjen Hubdat nomor

SK.165/HK.206/DRJD/99; dan Kepdirjen Hubdat nomor

SK.215/AJ.4011/DRJD/96.

b. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di fasilitas PKB Kota Pontianak dan

Kota Padang terlihat bahwa secara umum kelengkapan peralatan pengujian

sudah tercukupi, namun permasalahan di PKB Pontianak dan Padang ini adalah

perawatan berkala yang kurang, sulitnya mendapatkan sparepart peralatan

pengujian, dan kurangnya fasilitas penunjang pengujian kendaraan bermotor;

c. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di fasilitas PKB di wilayah lain (DKI

Jakarta, dan Surabaya) peralatan pengujian sudah cukup baik, fasilitas

penunjang pun tersedia namun secara kuantitas masih belum mencukupi, seperti

lapangan parkir yang kurang, ruang tunggu yang kurang luas, dan ketersediaan

fasilitas penunjang lain yang masih kurang secara kuantitas.

d. Dari hasil pengamatan lapangan di wilayah studi terkait dengan pemenuhan

fasilitas PKB secara umum di seluruh fasilitas PKB sudah terpenuhi terutama

untuk prasarana utama, sedagkan untuk prasarana penunjang di beberapa lokasi

masih kurang memadai meskipun sudah tersedia. Secara detail terkait dengan

fasilitas utama dan penunjang fasilitas pengujian kendaraan bermotor dapat

tergambar kondisi pemenuhan prasarana PKB seperti terlihat dalam tabel-tabel

berikut,

Page 72: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 6

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

Tabel 5.5 Pemenuhan Kelengkapan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor

di Wilayah Studi

KelengkapanPrasaana PKBBerdasarkanKM 71/1993

Pengujian Kendaraan Bermotor

Kota Pontianak Pulo Gadung,Jakarta

KotaYogyakarta

Tandes, KotaSurabaya

Kota Padang

Bangunan bebankerja

Tersedia dengan1 jalur PKB 15ton

Tersedia dengan2 jalur PKB 10ton dan 15 ton

Tersedia dengan2 jalur PKB 10ton dan 15 ton

Tersedia dengan2 jalur PKB 10ton dan 15 ton

Tersedia dengan1 jalur PKB 15ton

Bangunangedung

Tersedia,untukpenempatangenset dankompresor

TersediaGudangnamun tidakberfungsi

Tersedia,untukpenempatangenset dankompresor

TersediaGudangdengan luas12 m2

Tersedia,untukpenempatangenset dankompresor

TersediaGudangdengan luas40 m2

Tersedia,untukpenempatangenset dankompresor

TersediaGudangdengan luas50 m2

Tersedia,untukpenempatangenset dankompresor

TersediaGudangdengan luas40 m2

Jalan keluarmasuk

Lebar JalanKeluar 4,5 m

Lebar JalanMasuk 4,5 m

Lebar JalanKeluar 4,5 m

Lebar JalanMasuk 4,5 m

Lebar JalanKeluar 4,5 m

Lebar JalanMasuk 4,5 m

Lebar JalanKeluar 5 m

Lebar JalanMasuk 5 m

Lebar JalanKeluar 4,5 m

Lebar JalanMasuk 4,5 m

Lapangan parkir Luas lapanganparkir 2.100 m2

Luas Lapanganparkir 4.200 m2

Luas Lapanganparkir 5.055 m2

Luas lapanganparkir 8.200 m2

Luas lapanganparkir 3.500 m2

Bangunangedungadministrasi

Tersedia fasilitas: ruangan

petugas loket

pendaftaran ruang tunggu

Tersediafasilitas : ruangan

petugas loket

pendaftaran ruang tunggu

Tersedia fasilitas: ruangan

petugas loket

pendaftaran ruang tunggu

Tersediafasilitas : ruangan

petugas loket

pendaftaran ruang tunggu

Tersediafasilitas : ruangan

petugas loket

pendaftaran ruang tunggu

Pagar Pagar setinggi 2m

Pagar setinggi1,5 m

Pagar setinggi1,5 m

Pagar setinggi1,2 m

Pagar setinggi1,2 m

Fasilitaspenunjang untukumum

Toilet Toilet Kantin

Toilet Kantin

Toilet Kantin Telp. Umum Toko ATK

dan Fotokopi Ruang

Tunggu AC

Toilet Kantin

Sumber : KM 71/1995, Hasil Pengamatan Lapangan 2012

4. Penyelenggaraan Bengkel Umum

Dari hasil pengamatan lapangan, analisis, dan kegiatan evaluasi terkait dengan

penyelenggaraan fasilitas bengkel umum kendaraan bermotor, didapati beberapa

temuan studi yang antara lain adalah :

a. Terkait dengan peraturan perundangan, terdapat kebijakan dan perundangan

yang mengatur baik secara regulasi, maupun mengatur secara teknis bagi

penyelenggaraan bengkel umum, yang antara lain dalam.Keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Nomor 551/MPP/Kep/10/1999 tentang bengkel

umum.

Page 73: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 7

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

b. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di wilayah studi, sebagian besar

bengkel umum belum tersertifikasi, baik dari instansi perindustrian dan

perdagangan, maupun Dinas Perhubungan setempat;

B. Kesimpulan

Berdasarkan temuan-temuan studi ini serta hasil analisis, dan evaluasi, maka didapat

beberapa kesimpulan terkait dengan penyusunan konsep pedoman standar prasarana

transportasi jalan yang akan disusun. Beberapa kesimpulan tersebut antara laina dalah :

1. Hampir semua prasarana transportasi jalan di lokasi kajian belum menyediakan

secara lengkap seluruh item fasilitas dan/atau peralatan yang ditetapkan dalam

pedoman yang ditetapkan oleh peraturan menteri

2. Fungsi prasarana transportasi jalan yang dikaji (terminal, fasilitas uji berkala,

dan bengkel umum) tidak berjalan sebagaimana mestinya karena belum terdapat

standarisasi dalam penyediaan fasilitas dan peralatannya (termasuk dalam

standar pelayanan minimumnya)

3. Rentang kondisi penyediaan dan kinerja setiap jenis prasarana di masing-masing

lokasi kajian sangat berbeda, tergantung dari keseimbangan demand-supply

yang ada (sehingga diperlukan standarisasi yang sesuai dengan tingkat utilisasi

masing-masing prasarana)

4. Penilaian penyediaan setiap jenis fasilitas berdasarkan hasil penilaian pengguna

sebagian besar berada pada range yang wajar dibandingkan dengan data

pembanding (standar nasional/internasional lain)

5. Terkait dengan penyusunan konsep standar pedoman fasilitas prasarana terminal

penumpang disimpulkan beberapa hal, yang antara lain adalah :

- Dari kondisi eksisting yang didapatkan berdasarkan hasil pengamatan

lapangan, dan pemenuhan kebutuhan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi

terlihat bahwa pemenuhan fasilitas belum mengakomodir kebutuhan para

calon penumpang, sehingga terkait dengan hal tersebut maka perlu

diakomodir dalam standar pedoman terkait dengan item fasilitas dan angka

pemenuhan fasilitas terminal penumpang yang optimal dan efisien.

- Dalam KM 31/1995 tentang Terminal Transportasi Jalan, Klasifikasi bagi

terminal penumpang tipe A, tipe B, maupun tipe C tidak mensyaratkan

perbedaan yang cukup signifikan dalam penyediaan fasilitasnya, hal tersebut

Page 74: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 8

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

tentunya menjadi masukan bagi penyusunan standar pedoman fasilitas

terminal penumpang, agar kriteria standar pemenuhan fasilitas tidak hanya

berdasarkan klasifikasinya tapi berdasarkan tingkat pelayanan terminal

berdasarkan jumlah penumpang, jumlah trayek, dan jumlah armada bus

yang memanfaatkan fasilitas terminal;

- Terkait kondisi sulitnya pengembangan terminal di Indonesia karena

keterbatasan lahan, maka dalam penyusunan standar pedoman fasilitas

terminal ini luasan terminal tidak menjadi patokan kriteria, namun tingkat

pelayanan terminal dan pemenuhan ketersediaan fasilitas yang menjadi

kriteria utama.

- Dari KM 31/1995 sudah mensyaratkan pemenuhan fasilitas utama maupun

penunjang terminal penumpang, namun belum mengatur terkait dengan

kuantitas fasilitas utama maupun penunjang yang berdasarkan jumlah

penumpang ataupun armada bus yang menggunakan fasilitas terminal

penumpang, sehingga dalam standar pedoman yang akan disusun perlu

ditetapkan pemenuhan fasilitas berdasarkan kuantitas penumpang dan

armada bus.

6. Terkait dengan penyusunan konsep standar pedoman fasilitas prasarana terminal

barang disimpulkan beberapa hal, yang antara lain adalah :

- Kondisi eksisting terminal barang di wilayah studi menunjukkan masih

kurangnya pemenuhan fasilitas penunjang terminal barang yang dibutuhkan

bagi penggunanya, sehingga dalam konsep standar pedoman yang akan

disusun tentunya perlu mengakomodir seluruh kebutuhan fasilitas penunjang

terminal barang;

- Terkait dengan pemilihan lokasi, perlu disusun standar penetapan lokasi

terminal barang yang efektif, agar terminal barang dapat dimanfaatkan bagi

angkutan barang, baik untuk kegiatan transit maupun bongkar muat barang

menuju moda lanjutan;

- Selain pemenuhan fasilitas penunjang, perlu juga disusun standar bagi

pemenuhan kelengkapan peralatan bongkar muat terminal barang, agar

terminal barang yanga dan tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit

ataupun tempat parkir angkutan barang, tapi bisa sebagai titik peralihan

moda angkutan barang.

Page 75: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 9

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

- Dari acuan normatif terkait dengan penyediaan prasarana utama dan

penunjang terminal barang yang tercantum dalam KM 31/1995, belum

dijelaskan terkait dengan jumlah pemenuhan fasilitas terminal barang

berdasarkan jumlah angkutan ataupun pengguna terminal barang, kondisi

demikian menyebabkan fasilitas yang sudah tersedia belum dapat

memberikan pelayanan secara optimal karena secara kuantitas jumlahnya

yang tidak sesuai dengan jumlah angkutan yang ada.

7. Terkait dengan penyusunan standar pedoman fasilitas pengujian kendaraan

bermotor, didapat beberapa kesimpulan yang antara lain terdiri dari :

- Secara teknis, penyediaan fasilitas utama fasilitas PKB di beberapa wilayah

sudah cukup baik, hanya dalam kegiatan perawatan masih terdapat beberapa

kekurangan, terutama untuk fasilitas PKB diluar Pulau Jawa, sehingga perlu

adanya standar perawatan fasilitas PKB.

- Secara umum, fasilitas utama PKB sudah cukup tersedia, namun dari hasil

pengamatan lapangan masih banyak fasilitas PKB dengan fasilitas

penunjang yang masih kurang baik, sehingga dalam penyusunan standar

pedoman perlu dilakukan pendalaman standar pemenuhan fasilitas

penunjang bagi kegiatan fasilitas PKB.

- Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, fasilitas PKB banyak terkendala

kurangnya ketersediaan lapangan parkir kendaraan yang diuji sehingga

seringkali memanfaatkan badan jalan di sekitar fasilitas PKB, kondisi

demikian memberikan gambaran bahwa pentingnya standar bagi penyediaan

lahan parkir kendaraan yang akan diuji di fasilitas PKB.

- Terkait dengan pemenuhan fasilitas utama dan penunjang PKB, aturan

normatif yang ada belum mengatur terkait dengan penyediaan fasilitas

secara kuantitas yang disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang diuji

maupun pemilik kendaraan yang datang. Sehingga dalam penyusunan

konsep standar pedoman fasilitas PKB perlu dikaji terkait dengan

pemenuhan fasilitas berdasarkan kuantitas pelayanannya.

8. Terkait dengan penyusunan konsep standar pedoman fasilitas bengkel umum,

berdasarkan hasil pengamatan lapangan, analisis, dan evaluasi didapat beberapa

kesimpulan yang antara lain adalah :

Page 76: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary V- 10

Ba

b V

–K

es

imp

ula

n

- Secara umum ketersediaan fasilitas bengkel umum sudah cukup baik, hal

tersebut didorong oleh kondisi persaingan usaha bengkel umum sehingga

para pemilik bengkel berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggannya;

- Terlepas dari ketersediaan fasilitas bengkel umum yang sudah cukup baik,

masih terdapat beberapa hal yang menjadi catatan antara lain ketersediaan

fasilitas sanitasi yang belum memadai di beberapa bengkel yang menjadi

lokasi studi, ketersediaan peralatan bengkel yang tidak sesuai dengan

klasifikasi bengkel berdasarkan Kepmenperindag 220/MPP/Kep/10/1999

tentang bengkel umum. Dengan demikian, dalam penyusunan konsep

standar pedoman bengkel umum perlu dipertajam terkait dengan pemenuhan

fasilitas bengkel umum baik fasilitas utama maupun penunjang.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil studi ini termasuk kegiatan evaluasi dan analisis, serta kesimpulan

akhir yang telah tersusun, maka sebagai rekomendasi bagi studi lanjutan yang mungkin

akan disusun terkait prasarana transportasi jalan, disimpulkan beberapa rekomendasi

yang antara lain,

1. Idealnya, penyediaan fasilitas dan peralatan yang disediakan di setiap jenis

prasarana transportasi jalan disesuaikan fungsi yang dijalankan serta skala

utilisasinya, sehingga penyediaan kelengkapan dan kapasitasnya memenuhi

syarat dan kebutuhan

2. Perlu ditetapkan SPM (Standar Pelayanan Minimal) untuk setiap jenis prasarana

transportasi jalan sebagai salah satu acuan dalam standar penyediaan fasilitas

yang diharuskan

3. Konsep standar yang disusun dalam kajian ini perlu ditindaklanjuti ke dalam

proses penetapan sebagainya disyaratkan dalam PSN 01-2005

4. Diperlukan regulasi pendukung untuk implementasi dari standar yang disusun

dalam kajian ini

Page 77: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary

Da

ft

ar

P

us

ta

ka

Badan Pusat Statistik Kota Padang. (2010). “Kota Padang Dalam Angka 2010”.

Padang : BPS Kota Padang.

Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. (2010). “Kota Pontianak Dalam Angka

2010”. Pontianak : BPS Kota Pontianak.

Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. (2010). “Kota Yogyakarta Dalam Angka

2010”. Yogyakarta : BPS Kota Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2010). “DKI Jakarta Dalam Angka

2010”. Jakarta : BPS Provinsi DKI Jakarta.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. (2011).

“Perhubungan Darat Dalam Angka 2010”. Jakarta : Ditjen Hubdat Kemenhub.

Neufert, Peter and Ernst, Kementerian Perhubungan. (2002). “Architects’ Data –

Third Edition”. Malden : Blackwell Science.

______________, (2009). “UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan”. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

______________, (2004). “UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan”. Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia.

______________, (1993). “PP Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu

Lintas Jalan”. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

______________,(1993). “PP Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan”.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

______________,(2004). “Kepmenhub Nomor KM 9 Tahun 2004 tentang Pengujian

Tipe Kendaraan Bermotor”. Menteri Perhubungan.

______________,(1995). “Kepmenhub Nomor KM 5 Tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan”. Menteri

Perhubungan .

Daftar Pustaka

Page 78: Kata Pengantar - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000148... · Konsep Dasar Penyusunan Naskah Akademis Daftar Isi. Studi Penyusunan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana Transportasi Jalan

Executive Summary

Da

ft

ar

P

us

ta

ka

______________,(1995). “Kepmenhub Nomor KM 31 Tahun 1995 tentang Terminal

Transportasi Jalan”. Menteri Perhubungan.

______________,(1993). “Kepmenhub Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu-

rambu Lalu LIntas di Jalan”. Menteri Perhubungan.

______________,(1993). “Kepmenhub Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang

Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan”. Menteri Perhubungan.

______________,(1993). “Kepmenhub Nomor KM 71 Tahun 1993 tentang Pengujian

Berkala Kendaraan Bermotor”. Menteri Perhubungan.

______________,(2004). “Kepdirjen Hubdat Nomor SK.81/AJ.108/DRJD/2004 tentang

Penyelenggaraan Uji Coba Metode Baru Pengelolaan Jembatan Timbang

Dalam Rangka Penegakan Hukum Ukuran dan Berat Kendaraan di Provinsi

Sumatera Barat dan Naggroe Aceh Darussalam”. Direktur Jenderal

Perhubungan Darat.

______________,(1997). “Kepdirjen Hubdat Nomor SK.165/AJ.404/DRJD/97 tentang

Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan dengan Alat

Penimbangan yang Dapat Dipindah-pindahkan (portable)”. Direktur Jenderal

Perhubungan Darat.