Kata Pengantar€¦ · Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas...
Transcript of Kata Pengantar€¦ · Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas...
Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul Seni Kriya dasar untuk Mahasiswa Sendratasik UMTAS. Modul ini disusun berdasarkan Silabus dan RPP yang lebih menempatkan Mahasiswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.
Tasikmalaya, 26 Mei 2019
Penyusun
Daftar isi
Cover
Kata pengantar
Daftar isi .............................................................................
Materi 1 ..............................................................................
SENI RUPA MURNI DAN SENI RUPA TERAPAN ..................
Latihan 1 ............................................................................
Materi 2 ..............................................................................
KONSEP SENI RUPA TERAPAN ..........................................
Latihan 2 ............................................................................
Materi 3 ..............................................................................
SEKILAS SEJARAH SENI KRIYA...........................................
PERKEMBANGAN SENI KRIYA ...........................................
Latihan 3 ............................................................................
Materi 4 ..............................................................................
FUNGSI SENI RUPA KRIYA .................................................
Latihan 4 ............................................................................
Materi 5 ..............................................................................
CABANG SENI RUPA KRIYA ..............................................
Latihan 5 ............................................................................
Materi 6 ..............................................................................
ALAT DAN BAHAN DALAM SENI KRIYA ...........................
Latihan 6 ............................................................................
seni rupa murni dan seni rupa terapan
Seni adalah hasil imajinasi atau pengungkapan ekspresi
manusia. Karya seni biasanya mengandung nilai
estetika. Seni rupa adalah salah satu macam-macam
seni. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang
membentuk karya seni yang dapat dilihat oleh mata
dan dirasakan oleh rabaan. Salah satu cabang seni rupa
adalah seni rupa murni dan seni rupa terapan. Berikut
adalah pengertian seni rupa murni dan terapan.
Langsung saja kita simak yang pertama:
Pengertian Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah seni yang diciptakan
tanpa mempertimbangkan fungsinya tetapi untuk
dinikmati keindahannya. Seni rupa murni lebih bebas
dan biasanya memiliki nilai estetika yang tinggi.
Fungsinya hanya sebagai pajangan dan tidak dapat
digunakan untuk mempermudah hidup kita. Contoh seni
rupa murni adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Karya
seni rupa murni sering ditemukan di museum seni atau di
dalam bangunan sebagai pajangan atau penghias
ruangan.
Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah seni yang diciptakan
untuk digunakan sehari-hari namun tetap memiliki nilai
estetika. Nilai estetika tidak terlalu diperhatikan karena
seniman lebih mementingkan nilai guna sehingga
seniman tersebut tidak bisa bebas mengekspresikan
dirinya dalam seni rupa terapan. Seni rupa ini terdapat
hampir di semua benda yang kita gunakan sehari-hari
seperti arsitektur, pakaian, peralatan dapur, peralatan
keagamaan, dll. Saat membuat sebuah karya seni rupa
terapan, seniman harus memperhatikan beberapa
faktor diantaranya estetika, keamanan, kenyamanan,
dan nilai guna.
Seni rupa murni adalah sebuah cabang seni yang
menghasilkan karya yang lebih menitik beratkan pada
keindahan untuk dinikmati saja, atau ekspresi jiwa seperti
lukisan. Dalam pembuatannya, seni rupa murni berfokus
pada nilai keindahan atau estetisnya saja, dan tidak
memperdulikan nilai-nilai praktis dari karya yang dibuat.
Seni rupa murni memiliki nilai keindahan tinggi dalam
membuatnya. Meskipun fungsinya hanya sebagai
hiasan atau pajangan saja. Banyak jenis dari seni rupa
murni yang bisa menambah keindahan ketika dipajang
atau dijadikan hiasan dinding rumah atau kantor.
Fungsi Seni Rupa Murni
Dari pengertian seni rupa murni diatas, maka fungsi dari
seni rupa murni adalah hanya sebagai hiasan atau
pajangan saja. Fungsi seni rupa murni hanya berpaku
pada pengindah belaka dan tidak bisa digunakan
dalam mempermudah kehidupan kita.
Buat sebuah resume mengeni apa yang dimaksud
dengan:
1. Seni,
2. Seni rupa,
3. Estetika,
4. apresiasi,
5. proses estetis
6. seni kriya,
KONSEP SENI RUPA TERAPAN
Kriya atau hastakarya, kerajinan tangan adalah
kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada
keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan
baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi
benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi
juga bernilai estetis.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi beberapa
sesuai dengan sudut pandangnya. Berdasarkan
matranya maka seni rupa dibagi dua yaitu : karya seni
rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi.
Berdasarkan fungsinya ada seni rupa murni dan seni rupa
terapan. Berdasarkan perwujudannya ada seni rupa
statis dan seni rupa dinamis. Karya seni rupa
berkembang terus sehingga dasar pembagian bidang
inipun dapat berubah sesuai dengan sudut pandang
yang digunakan.
Seni Kriya adalah suatu karya seni yang dibuat
dengan menggunakan sebuah keterampilan tangan
(hand skill) dan memperhatikan pada segi fungsional
(kebutuhan fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional).
Karya seni kriya ini dikategorikan sebagai karya seni rupa
terapan nusantara. Dalam perkembangannya, karya
seni kriya ini identik dengan seni kerajinan karena terlihat
dari cara suatu pembuatan Karya Seni Kriya dengan
menggunakan tangan (hand made).
Seni kriya adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir
karena adanya tantangan dari lingkungan dan diri
kriyawan. Seni kriya diartikan sebagai hasil daya cipta
manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta umumnya
dibuat dari bahan-bahan alam.
Penciptaan karya kriya yang baik didasarkan pada
syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika).
Syarat keindahan terdiri atas aspek kenyamanan,
keluwesan dan kenyamanan. Hubungan antara bentuk,
fungsi dan keindahan juga merupakan asas penciptaan
yang harus dimiliki seorang kriyawan. Karya seni kriya
memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
keterampilan dan kreativitas kriyawan, materi, alat,
fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut
saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Kriya tumbuh dan berkembang dipengaruhi pula
oleh faktor kekayaan flora dan fauna serta bahan-
bahan alam lainnya. Hasil-hasil utama seni kriya
Indonesia terdiri atas kriya tekstil dan serat meliputi batik
dan tenun, anyaman serta tumbuhan, kriya bambu,
kriya gerabah dan tembikar (keramik) kriya kayu, logam,
kulit, kaca dll.
Istilah “kriya” diambil dari kata “Krya” yang
merupakan bahasa sansekerta yang artinya adalah
mengerjakan seni rupa kriya ini adalah kerajinan tangan
yang dibuat oleh manusia. Kerajinan tangan seni rupa
kriya ini umumnya memiliki nilai guna bagi manusia.
Sehingga sebuah karya seni rupa kriya bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seni kriya sudah sejak jaman dahulu ada di
Nusantara, yang mana seni kriya inilah yang menjadi
cikal bakal lahirnya seni rupa yang ada di Indonesia.
Contoh dari seni kriya yang ada di Indonesia adalah
relief, batik, keramik grafis, anyaman, sulam, patung,
tenun dan masih banyak lagi yang lainnya.
kriya adalah jenis karya seni terapan yang menitik
beratkan pada ketrampilan tangan untuk mengolah
bahan baku yang ada di sekitar lingkungan kita menjadi
benda yang mempunyai nilai fungsi dan jga nilai estetis.
Kriya sendiri mengunakan banyak keahlian dalam
seni rupa murni seperti cara untuk mengukir, mematung
untuk menghasilkan suatu produk, dengan tidak terlalu
memperhatikan kepuasaan emosi.
Buat kelompok kemudian carilah benda seni rupa
terapan dan fungsinya Untuk kemudian d presentasikan
dan didiskusikan d depan kelas !!!
Sekilas Sejarah seni kriya
Kriya mulai berkembang di Zaman Neolitikum atau
Zaman Batu Muda. Zaman ini adalah masa perubahan
yang sangat besar dalam hidup manusia. Perubahan ini
tampak pada kehidupan manusia yang berpindah dari
mengumpulkan makanan menjadi memproduksi
makanan. Manusia tidak lagi berpindah tempat namun
menetap di satu tempat. Mereka telah mengenal
bercocok tanam dan beternak. Karena telah menetap
di satu tempat, maka lambat laun mereka memiliki
kepandaian membuat rumah. Karena hidup mereka
bermasyarakat, mereka mulai memikirkan banyak hal,
termasuk diantaranya membuat benda-benda kriya,
yakni tidak hanya memiliki fungsi tertentu, tetapi juga
menarik untuk dilihat. Pembuatan benda-benda kriya ini
menyertai pembuatan alat-alat baru yang merupakan
warisan Zaman Palaeolitikum dan Zaman Mesolitikum.
Lewat percampuran dengan budaya-budaya lain di
Asia, kriya di Indonesia semakin kaya dengan motif hias.
Berdasar pada informasi yang berasal dari berbagai
sumber, seni Kriya telah ditemukan sejak zaman
prasejarah. Hal ini dibuktikan dari adanya penemuan
benda-benda yang berasal dari
zaman Neolithikum atau zaman batu muda yang
berbentuk laiknya benda-benda seni Kriya terkini.
Pada zaman prasejarah, benda-benda ini dibuat
dari ragam bahan seperti tanah liat, batu, serta logam
dengan aneka fungsi dan manfaat. Beberapa fungsi
dari benda-benda tersebut adalah sebagai alat untuk
berburu, wadah, dan juga perangkat untuk bertani.
Pada masa lalu, seni Kriya dibuat dengan cara yang
sederhana serta lebih mengedepankan aspek
fungsional atau untuk menunjang berbagai kebutuhan
fisik. Namun, bisa disimpulkan bahwa manusia zaman
prasejarah sudah mulai mengerti mengenai seni, hal ini
terlihat dari penemuan tembikar dengan ragam hiasan
serta simbol-simbol kehidupan spiritual yang dipercaya.
Perkembangan Seni Kriya
Perkembangan seni kriya sejalan dengan
pertumbuhan seni rupa pada umumnya. Seni kriya
dimulai sejak zaman Batu dan Logam, kemudian
disambung dengan berkembangnya kebudayaan
Hindu di Indonesia, munculnya kekuasaan kerajaan
Islam, masuknya zaman kolonialisme bangsa-bangsa
Eropa hingga abad modern saat ini.
Pada setiap zaman umumnya memunculkan
bentuk ungkapan, teknik dan gaya yang berlainan.
Walaupun demikian, pertumbuhan seni kriya pada
suatu masa merupakan kelanjutan masa
sebelumnya dengan perubahan dan
perkembangan yang disebabkan pengaruh budaya
dari luar dan kreatifitas kriyawanya . Bentuk-bentuk
seni kriya yang hadir saat ini merupakan perpaduan
bentuk kriya yang pernah ada pada masa
sebelumnya.
Beberapa jenis kriya tersebut memiliki bentuk dan
material yang sama dengan bentuk kriya pada masa
sebelumnya tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Beberapa bentuk kriya tradisional yang dijumpai saat
ini ada yang dibuat dengan menggunakan material
sintetis dan dimassalkan menggunakan teknologi
modern. Perkembangan terakhir seni kriya di
Indonesia menunjukkan perkembangan jenis karya
kriya yang dibuat semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan ekspresi atau biasa disebut kriya seni.
Bentuk-bentuk karya kriya seni ini seringkali sulit
dibedakan dengan karya-karya seni rupa murni.
Jenis-jenis seni kriya sering pula dinamai
berdasarkan bahan pembentukan atau mediumnya
seperti kriya kayu, kriya logam, kriya serat, kriya kulit,
kriya tekstil, kriya kaca, kriya batu dsb. Selain
berdasarkan bahannya beberapa kenis kriya
dinamai atau dikategorikan berdasarkan teknik
pembuatannya seperti kriya batik, kriya anyam, kriya
sungging, kriya ukir dsb.
• Seni Kriya Tradisional Klasik
Di masa kerajaan Hindu-Budha, masyarakat telah
banyak menghasilkan karya seni kerajinan tangan.
Teknik dan hasil karya seni yang dibuat di masa tersebut
berdasar pada pemikiran falsafah hidup agama Hindu,
Budha, maupun Islam. Contoh Seni Kriya di masa klasik
diantaranya yakni; wayang kulit, ukiran kayu, keris dan
senjata lain, pandai perak dan emas, kerajinan topeng,
dan sebagainya.
• Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni Kriya tradisional tentu saja akan sesuai
dengan watak, adab, serta lingkungan pada masa
tersebut. Nah, tak berbeda dengan jenis dan teknik
pembuatan Kriya yang ditentukan oleh bahan serta alat
yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat tersebut.
• Seni Kriya Indonesia Baru
Seni kriya Indonesia baru dimulai pada zaman
kolonial dimana masyarakat Indonesia mendapatkan
pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai rasional
serta kehidupan jasmaniah. Hal inilah yang
mengakibatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai
tradisional seni Kriya menjadi semakin luntur.
Sejumlah orang berusaha untuk menggabungkan
Kriya seni tradisional dengan kriya baru menggunakan
bahan-bahan industri. Proses komersialisasi ini pada
akhirnya membuat para seniman tidak dapat
mewariskan keahlian yang dimiliki kepada generasi
penerusnya.
Sedangkan pada zaman modern seperti saat ini, seni
Kriya lebih berfungsi untuk dijadikan sebagai benda
terapan, hiasan, dekorasi, dan juga mainan.
Cari dan buat sebuah resume mengeni sejarah seni
kriya mancanegara !!
FUNGSI SENI RUPA KRIYA
• Sebagai Hiasan
Fungsi seni rupa ini yang pertama adalah sebagai
hiasan. Dalam hal ini maka sebuah karya seni lebih
mengutamakan nilai keindahannya daripada nilai
fungsinya. Contohnya adalah lukisan, foto dan berbagai
benda pajangan lainnya. Pada umumnya benda
pajangan ini memang hanya untuk dinikmati
keindahannya. Banyak hasil produk dari seni kriya
digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut
lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya
yang sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai
pengembangan.
• Sebagai Benda Pakai
Seni yang satu ini juga berfungsi sebagai benda
pakai. Sebagai benda pakai, tentu saja seni ini lebih
mengutamakan fungsinya untuk digunakan
dibandingkan nilai keindahannya. Contoh seni rupa
kriya yang berfungsi sebagai benda pakai adalah
pakaian, senjata dan peralatan rumah tangga.
• Sebagai Benda Mainan
Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai
sebuah alat permainan yang biasanya dengan bentuk
sederhana dan bahan yang mudah didapatkan dan
dikerjakan, dengan harga yang relatif murah. Selain
kedua fungsi di atas, seni ini juga berfungsi sebagai
benda mainan. Sebagai mainan, seni ini berfungsi untuk
menghibur siapapun yang membutuhkannya. Dalam
hal ini seni rupa kriya memiliki nilai keindahan dan juga
nilai fungsi yang sepadan. Setelah mengetahui fungsi
dari seni rupa kriya, saatnya anda mengetahui jenis seni
rupa kriya ini. Jenis seni rupa kriya sendiri dibagi dalam
dua golongan. Golongan pertama seni rupa kriya
berdasarkan bahan pembuatnya sedangkan golongan
kedua seni rupa kriya berdasarkan cara membuatnya.
Buatlah beberapa karya kriya daerah setempat
Dengan kelompok anda disertai konsep dan sketsa
pembuatan karya kriya yang telah dipresentasikan !
CABANG SENI RUPA KRIYA
Pada dasarnya bentuk dan jenis karya seni Kriya di
Indonesia sangat banyak ragamnya. Jenis karya seni ini
dapat dibedakan berdasarkan bahannya dan teknik
pembuatannya. Mengacu pada pengertian seni Kriya di
atas, berikut ini adalah beberapa jenisnya yang ada di
nusantara;
A. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Kerajinan tangan dari tanah liat, Jenis Kriya
berdasarkan bahannya dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu; kayu, tekstil, keramik, logam,
batu, dan kulit.
1. Kriya Kayu
Kriya kayu adalah jenis seni kerajinan tangan yang
bahan dasarnya dari kayu dimana proses
pembuatannya biasanya menggabungkan unsur
estetika dan fungsional. Ada banyak sekali hasil seni kriya
yang terbuat dari kayu. Contoh seni rupa kriya yang
terbuat dari kayu adalah furniture, kursi kayu, meja kayu
dan beberapa jenis pajangan ukiran kayu. Contohnya;
• Patung kayu
• Tempat tidur kayu dengan ukiran
• Meja rias dengan ukiran
• Topeng kayu
• Dan lain-lain
2. Kriya Tekstil
Kriya tekstil adalah seni Kriya yang menggunakan
bahan dasar kain yang pembuatannya biasanya
menggabungkan unsur keindahan dan fungsional.
Pendapat lain mengatakan Tekstil adalah bahan kain,
jadi seni rupa kriya tekstil adalah seni rupa kriya yang
terbuat dari kain. Nusantara kita kaya akan seni rupa
kriya yang terbuat dari tekstil. Beberapa contoh seni
rupa kriya yang terbuat dari tekstil adalah baju adat,
kain batik dan kain tenunan. Kriya tekstil dapat dibagi
dua macam, yaitu;
• Karya kain batik
• Karya kain tenun
o Seni Rupa Kriya Batik
Seni rupa kriya batik adalah seni yang mengunakan
teknik membatik. Untuk mengerjakan jenis seni ini,
seniman membutuhkan kain dan malam sebagai
bahan baku. Teknik membatik membutuhkan kesabaran
ekstra.
Seni kriya batik merupakan jenis seni kriya dimana
proses produksinya dengan cara menulis. Melukisnya
menggunakan alat yang dinamakan canting. Hasil
tulisan itu akan berbentuk gambar atau motif yang
menghiasi berbagai macam kain sehingga akan
membentuk hiasan yang indah.
Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat
dari benda-benda temuan sejak zaman Batu Muda
(Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal
menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah
tembikar dimana tembikar terbuat dari tanah liat dan
digunakan sebagai wadah.
Sejarah Seni Batik di Indonesia
• Jaman Kerjaan Majapahit
Pada akhir abad ke XIX tentara-tentara yang
tinggal di daerah Bonorowo (Tulung Agung)
membawa budaya batik. Merekalah yang
mengembangkan batik pada saat itu. Pada saat itu
bahan pembuatan batik masih sangat alami seperti
mengkudu, dll. Penggunaan bahan dari luar negeri
sebagai bahan dasar pembuatan batik dimulai
setelah terjadi perang dunia ke satu karena pada
saat itu banyak sekali pedagang-pedagang asal
cina yang berjualan di Mojokerto, yang mana
metoda pembuatan batik juga berkembang, tidak
hanya ditulis namun di cap.Meski perkembangan
batik dimulai dari jaman kerajaan majapahit, namun
batik mulai berkembang pesat jaman kerajaan di
daerah Jawa Tengah seperti Surakarta dan
Yogyakarta. Dampaknya adalah terdapat kemiripan
corak antara batik khas Mojokerto & Tulung Agung
dengan Batik Yogyakarta atau Solo.
• Jaman Penyebaran Islam
Raden Katong atau Batoro Katong yang merupakan
adik dari Raden Patah membawa ajaran islam dari
Majapahit ke Ponorogo yang mana jejaknya berupa
sebuah mesjid di saerah Patihan Wetan.Pada saat
itu, batik masih terbatas untuk penghuni keraton
sampai seorang Puteri Keraton Solo menjadi Isti Kyai
Hasan Basri yang memilki Pesantren Tegalsari di
Ponorogo. Sejak saat itu banyak dari anggota
keraton yang mulai menuntut ilmu di pesantren,
sebab itulah batik mulai dikenal tidak hanya di
dalam keraton namun sampai ke Ponorogo.
Macam – macam motif batik yang ada di Indonesia
• Batik Semen Rama
Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari
“kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang
atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok
pada motif-motif semen. Yang pertama adalah
ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti
tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat.
Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan
udara, seperti garuda, burung dan megamendung.
Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang
berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan
katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada
hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana.
Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga
dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas
tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah
tempat orang yang jalan hidupnya tidak
benar/dipenuhi angkara murka.
• Batik Cirebon
Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon
yang merupakan salah satu dari empat sentra industri
batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang.
Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu,
Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon
merupakan sentra batik tertua yang memberikan
pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra
industri batik lain di Jawa Barat.
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi
ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini
melambangkan awan pembawa hujan sebagai
lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah
motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa
Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah
dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini
memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan
proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari
tiga kali.
• Batik kawung
Batik Kawung adalah motif tua yang berasal dari
tanah Jawa yang berbentuk seperti kolang-kaling
disusun pada empat sudut persegi. Motif ini menurut
catatan penelitian sudah ada sejak abad ke-9 dulu.
Namun konon batik Kawung baru mulai berkembang
pada jaman Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat,
yaitu tahun 1755 pada abad ke-18.
Makna batik Kawung sendiri ada beberapa,
diantaranya adalah pengendalian diri yang
sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan
untuk ria, dan masih banyak lagi. Nama dan motif
Kawung dilansir berasal dari dua sumber. Yang
pertama adalah serangga Kwangwung, dan yang
kedua adalah buah Kolang-Kaling. Motif Kawung
termasuk kedalam beberapa motif larangan Keraton,
yang mana dulu hanya boleh digunakan oleh
kalangan kerajaan saja.
• Batik Tambal
Motif batik tambal memiliki arti tambal bermakna
menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam
perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri
menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin.
Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa
membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya
adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut
dengan kain motif tambal.
• Batik Sekar Jagad
Motif Batik Sekar Jagad adalah salah satu motif
batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna
kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang
melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan
bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata
“kar jagad” yang diambil dari bahasa jawa (Kar=peta;
Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan
keragaman di seluruh dunia.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa sekar
jagad berasal dari kata sekar yang berarti bunga dan
jagad yang berarti dunia. Ini menggambarkan bahwa
batik sekar jagat bermakna keindahan dan
keanekaragaman bunga di seluruh dunia. Hal ini sekali
lagi menekankan bahwa batik sekar jagad memiliki
makna filosofis keindahan dan keanekaragaman.
o Seni Rupa Kriya Tenun
Menenun juga merupakan salah satu cara untuk
menciptakan karya seni rupa kriya. Seni rupa kriya tenun
ini biasanya digunakan untuk membuat kain tradisional
seperti kain tenun. Setiap daerah di Indonesia memiliki
corak tenun yang berbeda-beda.
o Seni Rupa Kriya Bordir
Membordir juga termasuk pekerjaan seni rupa kriya.
Seni bordir ini biasanya diterapkan pada kain atau
pakaian. Hasil dari seni ini akan menambah nilai estetika
sebuah kain. Sehingga anda bisa menggunakan kain
atau baju yang lebih enak dipandang mata.
3. Kriya Keramik
Kriya keramik adalah kerajinan tangan yang dibuat
dari bahan dasar tanah liat dengan menggunakan
teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Seni rupa kriya yang satu ini terbuat dari
tanah liat yang dibakar dan dibentuk. Bentuk dari seni
rupa kriya yang satu ini sangat beragam tergantung dari
keinginan sang seniman. Ada banyak contoh seni jenis
kriya keramik yang bisa anda temui seperti teko keramik,
guci dan beberapa hiasan keramik. Pembuatan Kriya
keramik ini biasanya menggunakan beberapa teknik,
yaitu;
• Teknik slab
• Teknik putar
• Teknik pilin
• Teknik cetak tuang
Seni keramik merupakan kebudayaan manusia di
dunia yang tertua. Keramik mulai dikenal oleh manusia
sejak zaman neolithicum atau disebut juga zaman batu
muda (Yumarta, 1986: 9). Keramik digunakan sebagai
wadah bagi kehidupan manusia dalam sehari-sehari.
Seperti yang diungkapkan Ponimin (2010: 29) keramik
dibutuhkan sejak kebutuhan manusia memerlukan
perkakas dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Yumarta
(1986: 10) Seni keramik adalah segala macam benda
yang dibuat dari tanah liat. Seni keramik merupakan seni
yang memiliki dua cabang dimensional yaitu dua
dimensi dan tiga dimensi. Seni keramik pada dasarnya
seni yang menggunakan bahan tanah liat yang melalui
proses pembentukan dan pembakaran dengan suhu
yang berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan Ponimin
(2010: 29)
Keramik adalah suatu produk karya kriya yang
dibuat dari bahan anorganik yang di bentuk dengan
prosedur teknik keramik: teknik pijitan, coil, slab, cetak,
dan lain-lain yang diakhiri proses pembakaran. “Ada
beberapa ragam teknik dan proses pembentukan yang
digunakan dalam seni keramik menjadi tujuh teknik dan
proses pembentukan yaitu dengan pembentukan
dengan teknik bebas atau modeling, pembentukan
dengan teknik pijit atau pinching, teknik pembentukan
pilin atau coiling, pembentukan keramik dengan teknik
throwing (putar cepat/fast wheel), membentuk bagian
alas bodi keramik,
4. Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kerajinan tangan yang
menggunakan bahan dasar logam dan teknik tertentu ,
Jelas sekali jika seni rupa kriya yang satu ini terbuat dari
logam. Biasanya seni seperti ini digunakan untuk
membuat patung. Ada banyak jenis hiasan yang bisa
terbuat dari logam. Bahkan tidak jarang seni kriya dari
logam ini dijual dengan harga yang sangat mahal,
seperti seni kriya yang terbuat dari logam emas.
Teknik pembuatan kriya logam dilakukan dengan dua
cara, yaitu;
• Teknik Cetak lilin
• Teknik bivalve
5. Kriya Batu
Kriya batu adalah jenis kerajinan tangan yang
memakai bahan dasar batu dan membentuknya
sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika dan
bernilai jual. Beberapa contoh Kriya batu diantaranya;
• Cincin batu akik
• Cincin batu permata
• Patung dari batu
• Dan lain-lain
6. Kriya Kulit
Kriya kulit adalah jenis kerajinan tangan yang
menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Dalam hal
ini, kulit yang dipakai adalah kulit sapi, kerbau, buaya,
ular, dan lain-lain. Kulit tersebut harus melalui proses dan
bahan tertentu untuk mengghasilkan bahan kulit yang
siap diolah. Kulit juga bisa dijadikan bahan seni rupa
kriya. Namun penggunaan kulit hewan sebagai seni
dibatasi karena dikhawatirkan akan merusak populasi
hewan khususnya hewan liar yang dilindungi.
Beberapa contoh seni Kriya kulit diantaranya;
• Tas kulit
• Gesper kulit
• Dompet kulit
• Jacket kulit
• Wayang kulit
• Dan lain-lain
7. Seni Rupa Kriya Batu
Bagi orang kreatif, batu juga bisa dijadikan
sebuah karya seni rupa kriya. Karya seni yang terbuat
dari batu biasanya berupa patung dan arca. Batu-batu
tersebut akan diukir atau dipahat. Kerajinan seni rupa
kriya batu ini bisa ditemukan di berbagai tempat di
Indonesia.
B. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik
Pembuatannya
1. Kriya Pahat/ Ukir
Kriya pahat/ ukir adalah jenis kerajinan tangan
yang dibuat dengan cara memahat atau mengukir
suatu bahan (kayu, logam, batu) sehingga
menghasilkan bentuk yang dinginkan. Dalam hal ini
biasanya seniman akan menggunakan alat pahat
tertentu. Alat pahat ini digunakan untuk memahat batu
atau media apa saja yang sifatnya keras dan bisa
dipahat.
Beberapa contoh hasil Kriya pahat/ ukir diantaranya;
• Topeng kayu
• Ukiran furnitur
• Dan lain-lain
2. Kriya Batik
Kriya batik adalah kerajinan tangan yang
dibuat dengan memberikan pola atau gambar pada
sebuah kain memakai bahan pewarna tertentu
sehingga menghasilkan pola sesuai dengan yang
diinginkan. Adapun teknik batik yang biasa dipakai
adalah;
• Teknik tulis
• Teknik lukis
• Teknik cap
3. Kriya Tenun
Kriya tenun adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara mengolah jalinan benang
beragam warna sehingga menjadi suatu kain dengan
pola tertentu. Ada dua jenis Kriya tenun, yaitu tenun
songket dan tenun ikat dimana masing-masing daerah
memiliki corak yang unik sesuai dengan tradisi masing-
masing.
4. Kriya Anyaman
Kriya anyaman adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara mengolah bahan dasar sehingga
membentu sebuah pola tertentu. Seni rupa kriya
anyaman adalah seni yang dibuat dengan cara
menganyam. Ada banyak benda yang dihasilkan
dengan cara menganyam. Salah satu contoh benda
yang bisa dihasilkan dengan cara menganyam adalah
tikar.
Adapun bahan anyaman yang sering digunakan
diantaranya;
• Anyaman rotan
• Anyaman bambu
• Anyaman tali
• Anyaman pandan
• Dan lain-lain
5. Kriya Bordir
Kriya bordir adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat
dengan cara menempatkan hiasan dari benang dan
dijahit pada kain untuk menambah keindahan kain
tersebut.
Pilih salah satu jenis kriya lalu Buatlah karya kriya daerah
setempat Dengan kelompok anda disertai konsep dan
sketsa pembuatan karya kriya yang telah
dipresentasikan !
Mengenal istilah teknik dalam seni kriya
❖ Kriya Anyaman
Kriya anyaman di Indonesia sangat beragam, baik
jenis, bahan, maupun bentuknya. Bahan untuk
membuat anyaman kebanyakan dari kulit bambu,
batang rotan, dan daun pandan.
Bahan-bahan alam lainnya adalah pelepah pisang,
enceng gondok, dan serat kayu. Teknik pembentukan
anyaman adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi
(vertikal), jalur pakan (horizontal), dan jalur gulungan
(diagonal). Pembentukan pola motif anyaman
diperoleh dengan cara memanfaatkan perbedaan
warna. Kriya anyaman tersebar di Nusantara terdiri atas
bentuk-bentuk tradisional yang masih bertahan,
pengembangan dari bentuk-bentuk tradisional, hingga
bentuk-bentuk desain baru. Tasikmalaya (Jawa Barat)
adalah salah satu pusat kerajinan anyaman dari
berbagai bahan dan bentuk. Di Halmahera (Maluku),
rotan diproduksi menjadi tas punggung. Di Papua,
anyaman dapat ditemukan pada produksi gelang khas
masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu dan
batang anggrek hutan. Pada awalnya kegiatan
menganyam dilakukan dengan menggunakan bahan-
bahan alam yang hanya diproses secara sederhana
seperti daun kelapa, rotan, eceng gondok, serta daun
pandan, tetapi seiring berkembangnya zaman,
menganyam tidak hanya menggunakan bahan-bahan
alam, tetapi juga menggunakan bahantelcstil sebagai
bahan dasamya. Berikut ini beberapa contohmotif
anyaman.
a. Sasak
Prinsip motif ini selang-seling jalinan satu
tumpang satu dengan pengembangan
variasinya. Menyambung jalinan dilakukan
dengan langsung menyisipkan pada saat
melakukan tumpang tindih. Contoh benda
yang dibuat dengan motif ini adalah keranjang,
tas, dan jok kursi (antik).
b. Bilik
atau Kepang, Untuk motif ini, selang-seling
jalinannya adalah dua tumpang satu dan
pengembangannya. Contoh benda yang
bermotif ini adalah bilik, tikar, bakul, kipas, dan
sebagainya.
c. Bintang
Selang-seling jalinan anyaman motif bintang
membentuk segi enam beraturan yang setiap
sudutnya tumpang-tindih bergantian. Contoh
benda anyaman motif ini misalnya keranjang
besar dan kecil.
d. Lilit
Cara menganyam motif ini dengan melilitkan
tali selang-seling pada jali nan. Contoh benda
anyam dengan teknik lilit yakni keranjang buah,
kerai, tempat pensil, bangku, meja, dipan, dan
sebagainya.
❖ Kriya Batik
Teknik Membatik
Teknik membatik pada umumnya adalah tutup-
celup. Kain ditutup dengan lilin, kemudian dicelup pada
zat pewarna. Untuk variasi teknik dapat juga
menggunakan cara ikat-celup, yaitu kain diikat dengan
tali, kemudian dicelup dengan zat pewarna.
Langkah-langkah Membatik
Desain
Desain adalah menggambar pola hias pada kertas
gambar. Setelah itu, gambar pola hias dipindahkan ke
kain menggunakan pensil gambar.
Persiapan
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam membatik
adalah bahan atau kain yang sudah digambari, lilin,
pewarna, serta alat berupa canting, kuas, wajan, dan
kompor atau anglo. Pertama-tama kompor dinyalakan,
kemudian wajan diletakkan di atas kompor, setelah itu
masukkan lilin ke dalam wajan. Tunggu hingga lilin
mencair atau meleleh.
Proses
- Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting.
- Menuangkan lilin dalam canting melalui carat di atas
permukaan kain sesuai dengan daris gambar. Kalau
perlu, carat ditiup agar lilin tidak menyumbatnya.
- Kain diberi isen-isen (isian berupa titik, garis, bidang,
tekstur) dengan lilin.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada
pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah
yang berisi larutan garam.
- Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang
dikehendaki untuk warna pertama.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada
pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah
yang berisi larutan garam.
- Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang
dikehendaki untuk warna kedua.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada
pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah
yang berisi larutan garam.
- Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang
dikehendaki untuk warna ketiga.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada
pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah
yang berisi larutan garam. Mewarnai batik dimulai dari
warna yang paling muda menuju warna yang paling
tua (kuning, jingga, hijau, biru, merah, coklat, merah
hati, hitam). Jika menghendaki satu warna saja, cukup
dicelup sekali saja.
- Kain dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air
mendidih dan soda abu untuk melarutkan lilin.
- Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan
setrika yang beralaskan kertas Koran.
Pekerjaan Akhir
Pekerjaan akhir membatik terdiri dari beberapa
langkah sebagai berikut :
- Mengeringkan kain batik yang masih basah di tempat
yang teduh. Gunanya agar batik menjadi lebih ‘keluar’.
- Membingkai batik lukis pada kayu spartam. Ini
dilakukan bila kain batik hendak dijadikan hiasan
dinding.
- Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada
tempatnya. Akan lebih baik lagi bila kain batik itu
disimpan dengan cara menyampirkannya ke sebilah
kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipat-lipat.
❖ Kriya Keramik
Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah
liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam
prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik
yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau
keramik antara lain teknik lempeng, teknik p?at, teknik
pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.
1. Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik
yang digunakan untuk membuat benda gerabah
berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini
diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat
dengan menggunakan rol kayu penggilas. Setelah
menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama,
Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat
sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya,
Anda dapat membuat menjadi bentuk kubus atau
persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan
cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.
2. Teknik Pinching
Teknik pijat (pinching) merupakan teknik membuat
keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung
menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik
ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah
mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses
p?at dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
• Ambil segumpal tanah liat plastis.
• Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it
dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan
bentuk benda yang kamu inginkan.
• Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
Proses pembentukan teknik pijit/pinching
mempunyai kebebasan dalam membentuk tanah liat.
Pinching merupakan teknik yang paling mudah bagi
pemula dalam membentuk sebuah benda keramik .
Pembentukan keramik dengan teknik pijit/pinching yaitu
dengan cara menekan atau memijat tanah liat dengan
menyesuaikan bentuk yang diinginkan dengan
menyesuaikan ketebalan menggunakan indera perasa
melalukan ujung jari sewaktu melakukan pemijatan.
Seperti yang diungkapkan Ponimin (2010: 69) Dalam
proses pembentukan keramik dengan teknik pijit ini
menghasilkan kedalaman bentuk yang berbeda-beda,
kedalaman bentuk dapat digolongkan menjadi tiga
kelompok yaitu: dangkal, semi bulat, semi dalam, dan
dalam. Maka dari itu penulis menggunakan teknik
pembentukan keramik ini dengan teknik pijitan sehingga
dapat membentuk dengan bebas dan mudah.
3. Teknik Pilin (Coiling)
Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah
liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau
dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah
segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua
telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan
ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga
disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan
tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar
sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan
lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar
menempel.
4. Teknik Putar (Throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar
(throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa
subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan
teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah
liat yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat
di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu,
tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar.
Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk
bulat atau silindris.
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan
tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan.
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan
waktu yang cepat.
6. Teknik Cor atau Tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat
gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak.
Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah
liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan
gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih
cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.
Buat sebuah video pembelajaran mengenai salah satu
Teknik seni kriya !
Alat dan bahan dalam seni kriya
❖ Kriya Anyaman
Bahan yang bisa digunakan untuk dianyam:
1.Daun pandan
2.Rotan
3.Bambu
4.Janur
5.Daun lontar
6.Kertas
7.Kulit kambing
8.Mendong
9.Enceng gondok
10.Daun pisang
Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman
perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda
yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat
dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak.
Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak
aman untuk di gu nakan. Sebagai contoh untuk
membuat keranjang dan bakul dipilih bahan bambu,
karena selain kuat bambu juga mudah dibentuk. Bambu
bersifat lunak, mudah dihaluskan dengan pisau atau
ampelas. Oleh karena itu, keranjang dan bakul bambu
aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika
keranjang dan ba kul nasi dibuat dari daun kelapa atau
kertas. Walaupun keran jang atau bakul nasi tersebut
terlihat indah tetapi tidak da pat digunakan karena tidak
kuat.
Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik
menganyam. Bahan yang baik untuk membuat
selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun
lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan
aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong
ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman
dekorasi pesta per ka winan. Pemilihan bahan untuk
berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan
fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat.
Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan
benda anyaman mudah rusak.
Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak
aman untuk di gu nakan.nitulah Pengertian Anyaman.
Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan ba kul
dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga
mudah dibentuk. Bambu bersifat lunak, mudah
dihaluskan de ngan pi sau atau ampelas. Oleh karena
itu, keranjang dan bakul bambu aman digunakan, kuat,
dan indah. Bayangkan jika keranjang dan ba kul nasi
dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keran
jang atau bakul nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak
da pat digunakan karena tidak kuat. Selongsong
ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam.
Bahan yang baik untuk membuat selongsong
ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar.
Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan aman.
Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat
yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta
per ka winan.
Anyaman dari bahan kertas hanya tepat dan
baik diguna kan untuk membuat hiasan dinding, hiasan
pigura, dan hiasan bendabenda kerajinan seperti
tempat pensil atau sampul buku.
❖ Kriya Batik
Bahan
Bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain mori
atau sutera, lilin, dan zat pewarna. Mori adalah
bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas kain
mori bermacam-macam jenisnya dan sangat
menentukan baik dan buruknya kain batik yang
dihasilkan. Selain kain mori, kain sutera dapat juga
digunakan sebagai bahanbaku batik, tapi harganya
sangat mahal.
Kebutuhan akan kain sangat ditentukan oleh
fungsinya. Misalnya, membuat saputangan cukup
membutuhkan kain ukuran 40 x 40 cm, taplak meja
membutuhkan kain ukuran 100 x 100 cm, kain jarik
membutuhkan kain ukuran sekitar 100 x 250 cm, penutup
tempat tidur membutuhkan kain sesuai dengan ukuran
tempat tidurnya. Untuk membuat batik kemeja berpola
membutuhkan kain sekitar 100 x 200 cm. Untuk batik lukis,
ukuran kain disesuaikan dengan ukuran yang
dikehendaki.
Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Lilin yang digunakan untik membatik
bermacam-macam kualitasnya. Kualitas lilin ini
berpengaruh terhadap daya serap warna kain batik.
Berikut ini merupakan jenis-jenis lilin :
- Lilin putih, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin kuning, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin hitam, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin tawon, berasal dari sarang lebah.
- Lilin klanceng, berasal dari sarang lebah klanceng.
- Gandarukem dan keplak sebagai bahan campuran
lilin.
Zat pewarna untuk membuat batik dapat diperoleh
dari alam dan buatan pabrik. Untuk batik klasik, zat
pewarna diperoleh dari alam, misalnya warna hijau
dibuat dari daun jarak kepyar, warna merah dibuat dari
daun jati muda, dan warna kuning dibuat dari rimpang
kunyit yang dicampur dengan kapur sirih. Batik
tradisional dan modern sudah menggunakan zat
pewarna buatan pabrik, yaitu naphtol dan garam.
Wujudnya berupa serbuk, dan dapat dilarutkan dengan
air dingin. Untuk aturan penggunaan naphtoldan garam
dapat dibeli di toko kimia atau sablon.
Untuk membuat ramuan pewarna batik siapkan
naphtol dan garam pada dua wadah dengan komposisi
sebagai berikut :
- Naphtol 2 gr + soda api 1 gr + TRO 1 gr + 1 liter air panas.
- Garam 6 gr + 1 liter air dingin.
Ada beberapa jenis naphtol yang namanya berupa
singkatan. Yaitu : AS-G, AS, AS-D, AS-OL, AS-BO, AS-BS,
AS-BG, AS-GR, AS-BR, AS-LB. Garam pewarna juga ada
bermacam-macam. Yakni : yellow GC, orange GC,
scarlet GG, red GG, scarlet R, red 3GL, red B, bourdeaux
GP, violet B, blue BB, blue B, black B.
Paduan naphtol dan garam yang berbeda akan
menciptakan hasil akhir warna yang berbeda pula. AS-
G menghasilkan warna muda. Seterusnya warna
semakin tua sampai AS-LB yang menghasilkan warna
paling tua (mulai dari kuning-jingga-merah-cokelat).
Alat
Peralatan untuk membatik sejak dahulu tidak
banyak mengalami perubahan. Peralatan membatik
dan cara mengerjakannya tidak dapat dimodernisasi
karena akan menghilangkan arti batik. Hal yang perlu
dimodernisasi adalah kualitas produk dan kualitas
peralatan. Adapun peralatan membatik standar adalah
canting, kuas, wajan, kompor, gawangan, sarung
tangan, dandang besar, dan setrika.
Canting adalah alat pokok membatik yang
menentukan apakah hasil pekerjaan disebut batik atau
bukan batik. Canting berfungsi untuk menulis atau
melukiskan cairan lilin pada kain, membuat motif-motif
batik yang diinginkan. Alat ini terbuat dari bahan
tembaga yang dipadukan dengan bambu sebagai
tangkainya. Canting terdiri dari tangkai yang terbuat
dari bambu, badan canting yang berfungsi untuk
mengambil dan menampung cairan lilin dari wajan, dan
carat, pipa kecil melengkung untuk jalan keluar cairan
lilin.
Menurut fungsinya, canting dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu canting reng-rengan (batikan
pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen
(mengisi bidang batik). Menurut besar kecilnya, canting
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : canting kecil,
canting sedang, dan canting besar. Menurut banyaknya
carat, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
canting cecekan, canting loron (bercarat dua), dan
canting telom (bercarat tiga).
Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas.
Fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas, sehingga
cepat selesai.
Wajan adalah peralatan yang terbuat dari logam
baja yang berguna untuk mencairkan lilin untuk
membatik. Ukuran wajan untuk membatik biasanya
kecil. Wajan yang baik hendaknya memiliki tangkai,
sehingga mudah untuk diangkat dan diturunkan dari
kompor.
Kompor untuk membatik berukuran kecil.
Gunanya untuk memanaskan wajan, sehingga lilinnya
mencair.
Gawangan adalah peralatan yang berguna
untuk membentangkan kain yang dibatik. Gawangan
dapat dibuat dari kayu atau bambu. Gawangan
hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
dipindahkan, tetapi harus kuat dan ringan.
Sarung tangan gunanya untuk melindungi
tangan agar tidak ikut terwarnai dalam proses
pewarnaan.
Dandang besar berguna untuk proses pelarutan
lilin yang melekat pada kain dengan meredam dan
mendidihkan air serta diberi soda abu.
Setrika berguna untuk menghilangkan lilin pada
kain. Dengan panas dari setrika, lilin akan berpindah ke
kertas koran.
❖ Kriya Keramik
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat
gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah,
tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam
beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan
tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap
kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau
menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan
dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat
digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat
memasak seperti periuk dan belanga, ada yang
digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti
tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air
minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk
hiasan seperti guci dan vas bunga.
Bahan
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan
untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial),
yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
▪ Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat
antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O),
Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan
kandungan tanah liat memberikan sifat yang
berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk
pembuatan keramik antaralain Plastisitas
(kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak),
Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku
pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
▪ Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika
penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir
menyebabkan keretakan pada waktu
pembakaran.
▪ Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai
bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan
Menurunkan temperatur pembakaran. Ada
beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-
feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya
yaitu :
▪ Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina,
kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu
gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang
tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam
pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu.
Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai
mutu penyusutan yang baik selama pengeringan
dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay
yang paling penting dalam pembuatan keramik
dan paling putih di antara clay lainnya, karena
kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat
kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya
rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam
keadaan kering berwarna putih, Memberi warna
putih pada masse badan keramik, dan Setelah
dibakar berwarna putih.
▪ Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari
batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam
bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa
silika dan terdapat pada sebagian batu pasir
kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik
pengarah benang adalah : Tidak mengurangi
keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik,
Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah
liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu
proses pengeringan dan proses pembakaran,
Memberi sifat kuat pada barang-barang yang
dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk
pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya
memuai dari benda yang sudah jadi
Membuat benda pakai dan benda hias yang
disebut gerabah/keramik membutuhkan bahan tanah
liat. Tanah liat yang baik memiliki persyaratan teknis,
yaitu :
• Bebas dari kotoran
• Butiran tanah halus
• Liat atau plastis, dan
• Daya susut tanah tidak lebih dari 10%
Untuk membuat tanah liat dapat dilakukan cara
sebagai berikut :
a) Bersihkan dulu tanah tersebut .
b) Setelah bersih, masukkan ke dalam bak
pengolahan tanah liat dan dicampur dengan pasir
halus dan air untuk direndam.
c) Setelah dicampur air dan pasir, tanah harus
disaring.
Tanah telah diolah tadi masih terlalu
lembek.Jadi, letakkan pada permukaan yang bersih
dan mudah kena angin, agar air yang berlebih
menguap dan didapat tanah yang liat/plastis. Tanah
yang seperti ini siap dibentuk.
2.Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
o Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat
lempengan.
o Meja putar berguna untuk membuat keramik
bentuk lingkaran atau silinder.
o Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat
atau mengambil keramik yang masih basah dari
meja putar.
o Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya
persis seperti model yang akan kita buat.
o Butsir berguna untuk membantu pembentukan
tanah liat.
o Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi
pada keramik.
o Sudip berguna untuk membuat hiasan saat
tembikar masih basah.
o Tungku pembakaran berguna untuk membakar
keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Buat sebuah video pembelajaran mengenai salah satu
Teknik seni kriya !
https://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/2012/02/11/sekilas-sejarah-perkembangan-keramik-indonesia/
http://juwantookek.blogspot.com/2015/03/alat-dan-bahan-pembuatan-keramik.html
https://arnolselitubunblog.wordpress.com/2016/05/11/teknik-dan-proses-pembuatan-seni-kriya-anyaman/