KATA PENGANTAR - dpmptsp.bantenprov.go.id · KATA PENGANTAR i Laporan Akuntabilitas Kinerja...
Transcript of KATA PENGANTAR - dpmptsp.bantenprov.go.id · KATA PENGANTAR i Laporan Akuntabilitas Kinerja...
KATA PENGANTAR
i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-NYA, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas penanaman modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten
menyusun laporan pertanggung jawaban kinerja dalam bentuk “Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017” mengacu pada Instruksi Presiden RI Nomor 7
Tahun 1999 tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan Pelaporan Akuntablitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja.
Dalam laporan tersebut diuraikan hal-hal pokok mengenai pelaksanaan sasaran dan
program sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut pada Bab III Akuntabilitas Kinerja.
Disamping uraian mengenai capaian kinerja periode pelaksanaan tahun 2017,
diuraikan pula penjelasan mengenai perbandingan kinerja secara singkat khususnya
untuk hal-hal yang bersifat pokok/penting yang menggambarkan keberhasilan capaian
organisasi tahun 2017 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan
demikian laporan akuntabilitas ini, cukup menggambarkan peningkatan pencapaian
sasaran dan program sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan sebelumnya di
dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2012–2017, serta Rencana Kinerja yang
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017. Capaian
realisasi penanaman modal yang merupakan outcome DPMPTSP Provinsi Banten dalam
rangka konstribusi bagi peningkatan perekonomian nasional dan daerah meningkat
sangat signifikan baik dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan di dalam
Renstra maupun bila dibandingkan dengan realisasi penanaman modal tahun
sebelumnya. Perlu kami laporkan bahwa target realisasi penanaman modal yang
KATA PENGANTAR
ii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal
Republik Indonesia (BKPM RI) tahun 2017, yaitu sebesar Rp 61 Triliun, hanya tercapai
sebesar Rp 56,28 Triliun. Disamping itu, masih diperlukan upaya peningkatan kualitas
pelaksanaan promosi penanaman modal baik di dalam negeri maupundi luar negeri,
dalam rangka penyebaran informasi potensi penanaman modal Indonesia dan iklim
penanaman modal yang kondusif, sehingga menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
LAKIP Tahun 2017 merupakan gambaran pelaksanaan semua program dan
kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Provinsi Banten Tahun 2017 yang berisi realisasi dan
analisis terhadap kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk penyusun kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan
misi organisasi tercapai secara optimal.
Demikian, semoga laporan akuntabilitas kinerja ini dapat memberikan manfaat
Akhir kata di harapkan bahwa LAKIP ini dapat menjadi gambaran dan bahan evaluasi
guna meningkatkan kinerja DPMPTSP Provinsi Banten dimasa mendatang dalam
pelaksanaan tugas dan upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif serta
meningkatkan minat realisasi investasi di Provinsi Banten.
Serang, Februari 2018
KEPALA DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Drs. Wahyu Wardhana, MA.
NIP. 19591001 198803 1 003
DAFTAR ISI
iii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Tugas dan Wewenang ................................................... 3
1.3. Peran Strategis Organisasi ............................................. 3
1.4. Profil Organisasi ........................................................... 5
1.5. Sistematika Pelaporan ................................................... 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..................... 8
2.1. Rencana Strategis ......................................................... 8
2.1.1. Visi ................................................................. 8
2.1.2. Misi ................................................................ 9
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................ 10
2.1.4. Arah Kebijakan ................................................ 11
2.4. Perjanjian Kinerja ......................................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................ 17
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ............................................ 17
3.2. Realisasi Anggaran ....................................................... 22
BAB IV PENUTUP ........................................................................... 39
4.1. Kesimpulan .................................................................. 39
4.2. Saran .......................................................................... 39
IKHTISAR EKSEKUTIF
iv Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pengembangan iklim penanaman modal dan iklim usaha merupakan salah
satu prioritas dan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014 di bidang penanaman modal, yang harus menjadi arah
bagi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Banten dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya dalam satu tahun kedepan.
Hal tersebut membawa pesan perlunya peningkatan kualitas tata kelola dan kinerja
DPMPTSP Provinsi Banten (Internal) dan hubungan antarlembaga (eksternal). Prioritas
nasional di bidang penanaman modal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu
”terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing dan meningkatnya realisasi
penanaman modal di seluruh wilayah Indonesia”.
Dalam tahun ini, terciptanya iklim investasi yang berdaya saing ditandai
dengan adanya survey dari lembaga independen yaitu Moody’s, Fitch, dan Standard &
Poors telah memberikan peringkat sepuluh besar di seluruh Indonesia dan
mendapatkan “investment Award” bagi Provinsi Banten, yang berarti bahwa
kepercayaan investor untuk melakukan penanaman modal di Banten semakin
meningkat, hal ini ditandai dengan semakin membaiknya persepsi resiko melakukan
penanaman modal di Provinsi Banten. DPMPTSP Provinsi Banten mempunyai
kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas ketujuh RPJMN Tahun
2010-2014 yaitu perbaikan iklim investasi dan usaha serta peningkatan realisasi
investasi sektor Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri. Oleh
karena itu, seluruh program kerja DPMPTSP Provinsi Banten didasarkan pada tujuan,
sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2012-2017
dan Rencana Strategis (Renstra) DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2012-2017.
DPMPTSP Provinsi Banten telah menetapkan lima program dan tiga belas
kegiatan yang akan dicapai dalam tahun 2017. Secara umum dapat disimpulkan bahwa
dari lima program dan tiga belas kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2017, tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Secara
keseluruhan, apabila dilihat dari pelaksanaan kegiatan DPMPTSP Provinsi Banten, maka
IKHTISAR EKSEKUTIF
v Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
tingkat pencapaian kinerja DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2017 adalah sebesar
91,1%. Tetapi apabila dilihat dari tingkat capaian dua program urusan wajib bidang
penanaman modal yang dicanangkan dalam dokumen RPJMD Provinsi Banten Tahun
2012-2017, yaitu program peningkatan iklim investasi dengan sasaran strategis
terwujudnya iklim investasi yang kondusif dan indikator kinerja cakupan layanan
regulasi perijinan bidang penanaman modal dengan target kinerja 25% dan realisasi
target kinerja 25%, sehingga tingkat pencapaian kinerja adalah sebesar 100%.
Kemudian Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan sasaran
startegis meningkatnya reasliasi investasi dan indikator kinerja nilai realisasi investasi
PMA/PMDN dengan target kinerja sebesar Rp14,1 trilyun dan realisasi target kinerja
Rp52,32 trilyun sehingga tingkat pencapaian kinerja adalah sebesar 371%. Rincian
capaian kinerja masing-masing indikator tiap program dan kegiatan tersebut dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut:
No Sasaran Strategis
Program Indikator Kinerja
Target Realisasi
2016 Capaian
Realisasi 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya investasi yang mendorong
penciptaan lapangan kerja
Program Peningkatan Iklim
Investasi
Cakupan layanan regulasi
perijinan bidang Penanaman
Modal (%)
15% 15% 100% 25%
Program
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi
Nilai
Realisasi Investasi PMA (Rp)
Rp 10,34
Triliun
Rp 40,68
Triliun
393% Rp 39,89
Triliun
Nilai Realisasi
Investasi PMDN (Rp)
Rp 4,47 Triliun
Rp 15,14 Triliun
338% Rp 12,4 Triliun
Pada tahun 2017 realisasi PMDN dan PMA yang dikeluarkan Pemerintah melalui BKPM
RI berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Provinsi Banten
sampai dengan akhir tahun 2017 adalah sebanyak 699 proyek dengan nilai investasi
Rp 15,14 Triliun untuk PMDN. Sementara untuk PMA, sebanyak 2.479 proyek dengan
realisasi investasi mencapai US$ 3,05 milyar atau Rp 40,05 Triliun (asumsi
Rp13.500/US$). Sehingga total realisasi investasi PMA dan PMDN berdasarkan LKPM
IKHTISAR EKSEKUTIF
vi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
untuk tahun 2017 di Provinsi Banten adalah Rp 56,28 Triliun dengan jumlah proyek
sebanyak 3.178. Jika dipersentasikan, capaian kinerja dibandingkan target mencapai
380% dari Target Realisasi Investasi menurut (RPJMD) Provinsi Banten tahun 2012-
2017
BAB I PENDAHULUAN
1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penanaman modal merupakan salah-satu penggerak utama pertumbuhan
ekonomi suatu Negara, masalahnya adalah bagaimana meningkatkan minat calon-
calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan
modalnya di suatu daerah. Minat investor untuk dapat berinvestasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yaitu kepastian hak, hukum, perlindungan, informasi yang terbuka
mengenai bidang usaha yang dijalankan, hak pelayanan, berbagai bentuk fasilitas
kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan stabilitas
politik dan keamanan serta kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini dalam lima tahun
ke depan masih memerlukan perhatian khusus dari Pemerintah. Oleh karena itu faktor
ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahun. Kepastian
hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat investor, ini ditandai oleh
keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun
daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang tindih akan membingungkan
dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten, maka Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten dapat bertugas
lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan perencanaan penanaman modal secara
makro, mengidentifikasi potensi unggulan daerah, melakukan kegiatan promosi potensi
daerah, menyusun regulasi perizinan penanaman modal, sekaligus melakukan
pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang penanaman modal.
Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Banten, perlu dibuat suatu acuan
dalam pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Banten, sehingga potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan
pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang
digunakan adalah dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) yang menggambarkan
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan DPMPTSP
Provinsi Banten.
BAB I PENDAHULUAN
2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
Lebih jauh, hasil kinerja penanaman modal DPMPTSP Provinsi Banten yang
telah tercantum berdasarkan Renstra perlu dievaluasi pencapaiannya. DPMPTSP
Provinsi Banten sebagai entitas pelaporan kinerja berkewajiban menyelenggarakan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah dilaksanakan.
Laporan kinerja tersebut akan menjadi media pertanggung jawaban yang berisi
informasi capaian kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat digunakan sebagai
komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penyusunan laporan kinerja dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan
bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan
tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan good governance.
Akuntabilitas sangatlah penting dalam mencapai good governance. Salah satu
bentuk akuntabilitas pemerintahan diwujudkan dalam penyusunan pelaporan kinerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah bahwa laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadappengukuran kinerja.
Adapun laporan kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017 berisi ikhtisar
pencapaian sasaran kinerja investasi dan perizinan sebagaimana telah ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran
tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran renstra, realisasi
pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas kinerja
dan pembandingan capaian indikator kinerja dengan tahun sebelumnya. Dengan
demikian, laporan kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017 yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan perizinan telah disusun
dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku.
BAB I PENDAHULUAN
3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
1.2. Tugas dan Wewenang
Kewenangan DPMPTSP Provinsi Banten didasarkan kepada Peraturan
Gubernur … adalah Gubernur dalam melaksanakan koordinasi kebijakan dibidang
penanaman modal serta pelayanan perizinan dan non perizinan. Dalam menjalankan
tugas Pokok dan Fungsi Kelembagaan tersebut, sesuai dengan Peraturan Gubernur,
maka secara terinci tupoksi tersebut sebagai berikut:
a. pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah provinsi dibidang penanaman
modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan;
b. perumusan dan penyusunan perencanaan penanaman modaldan
pelayanan perizinan dan non perizinan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penanaman modal;
d. pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
pendidikan dan pelatihan, keuangan, hukum, kehumasan, kerasipan,
kepustakaan, perlengkapan dan rumah tangga serta aset Badan.
e. pengelolaan data dan sistem informasidibidang penanaman modal serta
pelaksanaan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan penanaman
modal;
f. pelaksanaan promosi serta kerjasama penanaman modal;
g. pengkoordinasian dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu bidang
penanaman modal;
h. penyusunan dan penyampaian laporan secara berkala pelaksanaan
penanaman modal; dan
i. pelaksanaan fungsi lain dibidang penanaman modal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
1.3. Peran Strategis Organisasi
Sektor penanaman modal tidak dapat dipungkiri bahwa perannya sangat
dibutuhkan untuk menggerakkan laju perekonomian. Pengembangan kegiatan
penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk dapat menjawab tantangan
persoalan-persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komoditas
BAB I PENDAHULUAN
4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
unggulan, reindustrialisasi, pemerataan penanaman modal, serta penurunan angka
pengangguran dan kemiskinan. Dalam percaturan global, iklim penanaman modal dan
iklim usaha yang ditandai dengan tingkat daya saing nasional terbilang masih rendah.
Sementara itu, tantangan ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun ke
depan membawa dampak persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana
internasional, khususnya penanaman modal langsung.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 telah
menetapkan 11 prioritas nasional yaitu: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2)
pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;
(6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan
penanganan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik;
serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Mengacu pada poin ketujuh di atas dapat dilihat bahwa, pengembangan
“iklim penanaman modal dan iklim usaha” yang kondusif menjadi salah satu dari
sebelas prioritas nasional (prioritas ketujuh) dalam RPJMN 2010-2014, dengan tema
prioritas adalah peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum,
penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK). Substansi Inti dari tema prioritas nasional adalah:
1. Kepastian hukum: Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional
dan daerah sehingga terjadi harmonisasi peraturan perundang-undangan
yang tidak menimbulkan ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam
implementasinya.
2. Penyederhanaan prosedur: Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan
Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di beberapa kota yang dimulai di Batam, pembatalan
perda bermasalah dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan
(SIUP).
3. Logistik nasional: Pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional
yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya
transaksi/ekonomi biaya tinggi.
BAB I PENDAHULUAN
5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
4. Sistem informasi: Beroperasinya secara penuh National Single Window
(NSW) untuk impor (sebelum Januari 2010) dan ekspor. Percepatan
realisasi proses penyelesaian bea cukai di luar pelabuhan dengan
implementasi tahap pertama Custom Advanced Trade System (CATS) di
dry port Cikarang.
5. KEK: Pengembangan KEK di 5 lokasi melalui skema Public-Private
Partnership sebelum 2012.
6. Kebijakan ketenagakerjaan: Sinkronisasi kebijakan ketenaga kerjaan dan
iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja.
Dalam situasi seperti diatas, DPMPTSP Provinsi Banten dihadapkan pada
tuntutan peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai peraturan
perundang-undangan. Arah peningkatan iklim penanaman modal dan iklim usaha
sesuai prioritas nasional membawa pesan perlunya peningkatan kualitas tata kelola
dan kinerja DPMPTSP (internal) dan hubungan antar lembaga (eksternal). Lebih jauh
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 mengamanatkan kegiatan prioritas dan
prioritas bidang dalam lingkup penanaman modal yang erat kaitannya dengan upaya
peningkatan koordinasi dan harmonisasi.
1.4. Profil Organisasi
DPMPTSP Provinsi Banten pertama kali dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Provinsi Banten, selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Banten. BKPMD Provinsi Banten diubah menjadi BKPMPT Provinsi
Banten berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun
2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten yang
merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang penanaman modal. Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten mengganti nama BKPMPT Provinsi Banten menjadi
BAB I PENDAHULUAN
6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
DPMPTSP Provinsi Banten, dimana Perda tersebut merupakan amat dari Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Adapun susunan organisasi DPMPTSP Provinsi Banten adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahkan :
1. Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD, membawahkan:
1. Seksi Promosi Penanaman Modal;
2. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi;
3. Seksi Pembinaan BUMD.
d. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal, membawahkan:
1. Seksi Potensi Investasi;
2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Investasi;
3. Seksi Sistem Informasi.
e. Bidang Pengendalian Penanaman Modal, membawahkan:
1. Seksi Pemantauan Realisasi Penanaman Modal;
2. Seksi Pembinaan Penanaman Modal;
3. Seksi Pengawasan Penanaman Modal dan Perijinan.
f. Bidang Pelayanan, membawahkan:
1. Seksi Pelayanan Perizinan;
2. Seksi Pelayanan Non Perizinan;
3. Seksi Pelaporan dan Pengaduan.
g. Jabatan Fungsional.
BAB I PENDAHULUAN
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
1.5. Sistematika Pelaporan
Sistematika penyajian LAKIP DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan.
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek stategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic
Issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja.
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2017.
BAB III Akuntabilitas Kinerja.
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi dan diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV Penutup.
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2012-2017
Dalam Rangka Penyusunan dan penetapan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahwa Kepala Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) menyiapkan rancangan Renstra Perangkat Daerah sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD, selanjutnya
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyusun rancangan
RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra Perangkat Daerah dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Oleh
karena itu, penyusunan dan penetapan Renstra Perangkat Daerah merupakan suatu
proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan penetapan RPJMD.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
telah diamanatkan pula bahwa Renstra Perangkat Daerah memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan Perangkat Daerah, serta disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada RPJMD dan
bersifat indikatif. Selanjutnya DPMPTSP Provinsi Banten sebagai OPD berkewajiban
untuk menyiapkan Renstra sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu lima tahun.
2.1.1. Visi
Visi adalah suatu pedoman dan pendorong organisasi untuk mencapai tujuan
dalam rangka melaksanakan pembangunan, dan visi secara umum merupakan
pernyataan dalam menjawab permasalahan yang dirasakan oleh OPD. Untuk
menjangkau keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam rangka
pelaksanaan pembangunan bidang penanaman modal daerah, DPMPTSP Provinsi
Banten menentukan visi sebagai berikut:
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
“Satu Gerbang… Sejuta Peluang”
Sejalan dengan citra Banten sebagai gerbang investasi Indonesia, maka makna penting
pada visi tersebut adalah bahwa Banten akan menjadi tempat yang sangat tepat bagi
investor asing maupun dalam negeri untuk menanamankan dan mengembangkan
modalnya di indonesia. Banten merupakan pilihan lokasi yang sangat strategis karena
para investor akan mendapatkan kemudahan bersama, jaminan keamanan,
ketersediaan infrastruktur dan energi, serta akses distribusi dan logistik dengan
berbagai macam pilihan peluang sektor bisnis yang akan menguntungkan.Lebih jauh,
maksud dari visi diatas adalah suatu harapan bahwa Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Pelayan Terpadu Provinsi Banten selama lima tahun bisa berbuat sesuai
dengan tugas dan fungsi serta kewenanganya untuk mensinergikan segenap
komponen pembangunan guna mendorong peran strategis investasi dalam rangka
meningkatkan pembangunan ekonomi di Provinsi Banten.
Rencana keinginan atau hasrat dari para investor asing maupun dalam negeri
yang akan menanamkan modalnya di Indonesia utamanya adalah di Provinsi Banten,
mengingat kondisi, potensi dan permasalahanya serta kemungkinan pengembangan
penanaman modalnya di Provinsi Banten akan lebih menguntungkan. Selanjutnya
bahwa Provinsi Banten menjadi salah satu Provinsi di Indonesia dalam kebijakan
nasional yang diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan industri didukung oleh Potensi
investasi sektor primer berbasis industri unggulan Banten sesuai konsep Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta adanya
daya dukung infrastruktur dan penyediaan lahan investasi.
2.1.2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Misi merupakan
pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan suatu daerah/organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang akan diberikan atau dilaksanakan,
kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat yang dilayani, serta
nilai-nilai yang dapat diperoleh. Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus menentukan misi yang jelas dan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan pembangunan SKPD secara terfokus
dan berindikator yang jelas dan terukur.
Adapun Misi DPMPTSP Provinsi Banten dalam rangka menunjang keberhasilan visi yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Kapasitas Kelembagaan yang berkualitas;
2. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing;
3. Meningkatkan daya tarik Penanaman Modal.
4. Meningkatkan pelayanan realisasi pelaksanaan penanaman modal secara
terpadu.
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan dan sasaran dalam hal ini adalah tujuan dan sasaran misi atau tujuan
dan sasaran jangka menengah pembangunan DPMPTSP Provinsi Banten selama kurun
waktu lima tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan 2017.
Tujuan misi 1 Mewujudkan Kapasitas Kelembagaan yang berkualitas adalah untuk
meningkatkan tugas dan fungsi DPMPTSP Provinsi Banten sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas mendorong
peningkatan penanaman modal daerah di Provinsi Banten. Sasaranya
adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur, manajemen
kelembagaan serta lengkapnya sarana dan prasarana kerja aparatur;
Tujuan misi 2 Meningkatkan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing adalah
untuk meningkatkan kualitas iklim penanaman modal di Provinsi
Banten yang kondusif serta pengembangan potensi dan pemberdayan
usaha daerah. Sasarannya adalah: (1) meningkatnya aktifitas
(investasi); (2) berkembangnya potensi unggulan daerah; (3)
terwujudnya pemberdayaan usaha daerah; (4) meningkatnya
eksistensi penanaman modal.
Tujuan misi 3 Meningkatkan daya tarik penamanan modal adalah untuk
meningkatkan minat dan realisasi Penanaman Modal di Provinsi Banten
dengan sasaran adalah meningkatnya promosi tentang kondisi dan
potensi Provinsi Banten sebagai tempat penanaman modal.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
Tujuan misi 4 Meningkatkan pelayanan pelaksanaan penanaman Modal secara
terpadu adalah meningkatkan realisasi investasi yang signifikan dengan
sasaran adalah terselenggaranya perijinan penanaman modal secara
sederhana, cepat, dan transparan.
2.1.4. Arah Kebijakan
Tabel 2.1. Strategi dan Kebijakan
Sasaran Strategi Kebijakan
Misi I: Mewujudkan Kapasitas Kelembagaan yang berkualitas
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur, manajemen kelembagaan serta lengkapnya sarana dan prasarana kerja
aparatur.
Peningkatan administrasi perkantoran, kapasitas sumber daya aparatur secara profesional yang didukung dengan
kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan aparat, Pelayanan Administrasi serta Sarana dan Prasarana kerja
aparatur
Misi II: Meningkatkan Iklim Investasi yang Kondusif dan Berdaya Saing
Meningkatnya iklim usaha investasi yang kondusif
Pembinaan dan pengendalian kegiatan penanaman modal
Melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penanaman modal yang tepat dan akurat
Berkembangnya potensi unggulan daerah
Peningkatan koordinasi penanama modal dengan instansi
terkait/stakeholders
Meningkatkan koordinasi penanaman modal
Terwujudnya pemberdayaan usaha daerah
Pengembangan potensi keunggulan daerah
Pengembangan potensi unggulan daerah
Meningkatnya eksistensi penanaman modal
Penigkatan kemitraan antar pelaku usaha
Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi dunia usaha dalam rangka kemitraan antar pelaku
usaha
Misi III: Meningkatkan Daya Tarik Penanaman Modal
Meningkatnya promosi kondisi
dan potensi Provinsi Banten sebagai tempat penanaman modal
- Peningkatan Promosi yang
tepat dan terarah.
- Peningkatan Kerjasama penanaman modal antar daerah, antar pemerintah dan
non pemerintah baik dalam maupun luar negeri.
- Menyediakan materi dan media
promosi yang efektif dan efisien.
- Meningkatkan jaringan kerjasama secara terkoordinasi dan berkelanjutan
Misi IV: Meningkatkan Pelayanan Pelaksanaan Penanaman Modal Secara Terpadu
Terlayaninya perijinan
penanaman modal secara lancar
Peningkatan pelayanan
perijinan investasi yang mudah, murah tepat dan transparan
Melayani perijinan investasi
sesuai standar pelayanan prima.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
2.4. Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani
Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2017 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala
DPMPTSP Provinsi Banten kepada Gubernur Banten. Perkin merupakan pelaksanaan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2017
sajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017
No Program/Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Kegiatan dan Tolok
Ukur
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Peningkatan Iklim Investasi
Cakupan layanan regulasi
perizinan bidang penanaman modal
15% Penyelenggaraan Promosi Penanaman
Modal - Partisipasi Bisnis
Forum dan Pameran
di Dalam Negeri - Partisipasi Bisnis
Forum dan Pameran
di Luar Negeri - Promosi Penanaman
Modal di Media
Massa - Partisipasi Regional
Investment
Forum/Agenda BKPM RI/Promosi Investasi Terpadu
- Banten Investment Gathering
3.835.241.000
Pembinaan BUMD
- Penyusunan Blue
Print BUMD Banten
- Pendampingan dan
Fasilitasi Kerjasama
Badan Usaha Milik
Daerah dengan
Investor Dalam dan
Luar Negeri
697.546.400
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target
Kegiatan dan Tolok
Ukur
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Peningkatan Jaringan Kemitraan antara
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Badan Usaha
Milik Daerah
Perencanaan Pengembangan Investasi
- Penyelenggaraan Musyawarah Koordinasi Teknis
(MUKORNIS) - Forum Perencanaan
dan Pengembangan
Investasi Daerah - Focus Group
Discussion
Identifikasi Sebaran Sektor Unggulan Daerah
- Bimbingan Teknis
Strategi Penyusunan Dan Penetapan Kebijakan
Pengembangan Penanaman Modal Daerah
- Penyusunan Revisi Rencana Umum Strategis Bidang
Penanaman Modal Provinsi Banten
668.550.000
Sistem Informasi - Pengelolaan Website
- Pengelolaan Sistem Informasi Geospasial (SIG)
- Pengembangan Sistem Aplikasi
938.760.000
Pemantauan Realisasi Penanaman Modal
- Asistensi dan Pengumpulan LKPM bagi investor
- Rekon Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
774.465.000
Pembinaan Penanaman
Modal
390.900.000
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target
Kegiatan dan Tolok
Ukur
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Task Force Tk. Provinsi
- Pembinaan Masyarakat (Non Dunia Usaha) di
Sekitar Lokasi KLIK
Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan
- Pengawasan Ketentuan Pelaksanaan
Penanaman Modal - Pengawasan
Perizinan
434.683.750
Pelayanan Perizinan
Penanaman Modal - Penyelenggaraan
BINTEK Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Banten
- Penyusunan FS DED Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
- Penyusunan Manajemen Mutu ISO 9001
- Pelayanan Perizinan
537.730.000
Pelayanan Non Perizinan Penanaman Modal
- Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Kabupaten/Kota - Penguatan
Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi
(KLIK) - Forum Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Provinsi
- Peningkatan
Informasi PTSP
- Fasilitas Non
Perizinan Penanaman
Modal
- Peningkatan SDM
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP)
843.350.000
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target
Kegiatan dan Tolok
Ukur
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Klinik Investasi - Sosialisasi Penerapan
Aplikasi SIPEKA BANTEN
Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan
Penanaman Modal - Rapat Rekonsiliasi
Data Perizinan dan
Non Perizinan - Penyusunan Revisi
SOP Pelayanan
Perizinan Non Perizinan dan Standar Pelayanan
Publik SPP Perizinan Non Perizinan
- Naskah Akademis dan Rancangan
Revisi Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu bidang Penanaman Modal
- Penyelenggaraan
Pengaduan Perizinan
dan Non Perizinan
- Pengembangan
Sistem Aplikasi
Pelayanan Perizinan
- Penyusunan Indek
Kepuasan Masyarakat
- Penyusunan Laporan
Perizinan dan Non
Perizinan
- Penyusunan SOP
Pengaduan
Pelayanan Perizinan
Non Perizinan
388.420.000
3 Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi
1. Nilai Realisasi
Investasi PMA 2. Nilai Realisasi
Investasi PMDN
Rp 10,34
Trilyun Rp 4,47
Trilyun
Sarana dan Prasarana
Promosi - Pengadaan Alat dan
Bahan Promosi
- Regional Investment Branding
706.135.000
4. Penyediaan Data Pembangunan
Daerah
Ketersediaan Data dan
Informasi Pembangunan
1 Paket Penyediaan Data dan Informasi
Pembangunan - Pengelolaan Data
Perkembangan
Realisasi Penanaman Modal
1.172.935.000
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016|
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target
Kegiatan dan Tolok
Ukur
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Pemutakhiran Data Potensi dan Peluang
Penanaman Modal dengan Kabupaten/Kota
- Press Release Realisasi Penanaman Modal
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan
Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap
entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas
prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah
dialokasikan.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran capaian kinerja organisasi tahun 2017 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan DPMPTSP Provinsi Banten. Pengukuran
dilakukan terhadap capaian kinerja strategis, capaian kinerja program (outcome) dan
capaian kinerja kegiatan (output) dibandingkan target dalam rencana strategis dan
target yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017. DPMPTSP Provinsi Banten
telah merumuskan sasaran strategis dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan
pemanfaatan atau capaian outcome program yang diselenggarakan, sasaran program
dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian indikator kinerja utama (IKU),
dan sasaran kegiatan dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian
indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian sasaran strategis diindikasikan dengan
capaian indikator kinerja outcome. Capaian sasaran program diindikasikan dengan
capaian IKU yaitu indikator yang secara signifikan mempengaruhi capaian sasaran
program. Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas
realisasi IKU dan membandingkan dengan targetnya. Analisis mendalam dilakukan
terhadap perkembangan capaian IKU dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam
mencapai kinerja IKU. Pengukuran capaian kinerja sasaran kegiatan meliputi
identifikasi atas realisasi IKK dan membandingkan dengan targetnya. Hasil pengukuran
kinerja sasaran strategis, outcome dan output tahun 2017 terhadap capaian kinerja
DPMPTSP Provinsi Banten, disajikan dalam berikut.
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
Tabel 3.1 : Capaian Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017
No Sasaran Strategis
Program Indikator Kinerja
Target Realisasi
2017 Capaian
Realisasi 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya investasi yang
mendorong penciptaan lapangan kerja
Program Peningkatan
Iklim Investasi
Cakupan layanan
regulasi perizinan bidang
Penanaman Modal (%)
15% 15% 100 25%
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
Nilai Realisasi Investasi
PMA (Rp)
Rp 10,34 Triliun
Rp 40,68 Triliun
393% Rp 39,89 Triliun
Nilai Realisasi Investasi PMDN (Rp)
Rp 4,47 Triliun
Rp 15,14 Triliun
338% Rp 12,4 Triliun
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 22.027.996.750,-
Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 18.663.951.856,-
Penjelasaan capaian indikator kinerja:
Cakupan layanan regulasi perizinan bidang Penanaman Modal
Indikator Kinerja cakupan layanan regulasi perizinan bidang Penanaman Modal
merupakan usaha Pemerintah Provinsi Banten untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang sudah
ada serta menarik investasi baru di Provinsi Banten dengan regulasi perizinan yang
mudah, murah, cepat, jelas, dan tidak memihak. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka DPMPTSP Provinsi Banten pada Tahun 2017 telah melaksanakan beberapa
hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terfasilitasinya pengawasan pelaksanaan penanaman modal kepada 100
Perusahaan. Dengan terawasinya pelaksanaan penanaman modal kepada 100
perusahaan PMA dan PMDN, maka penyimpangan-penyimpangan terhadap
ketentuan pelaksanaan dan penggunaan fasilitasi penanaman modal dapat
dikurangi dan dicegah.
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
2. Terlaksananya sosialisasi pelaksanaan pembinaan penanaman modal kepada
non-dunia usaha sebanyak 5 kali kegiatan. Pembinaan yang berupa workshop,
task force, sosialisasi, serta inhouse training mampu memberikan pemahaman
kepada masyarakat non-dunia usaha mengenai peraturan perundang-
undangan bidang penanaman modal secara umum sehingga hambatan-
hambatan penanaman modal seperti penolakan-penolakan kepada penanam
modal dapat dikurangi.
3. Terfasilitasinya pemantauan pelaksanaan penanaman modal kepada
perwakilan perusahaan PMA dan PMDN di 18 kawasan sebanyak 50 orang.
Pemantauan bertujuan untuk memverifikasi dan mengevaluasi data realisasi
penanaman modal yang tercantum dalam Laporan Kegiatan Penanaman
Modal (LKPM), sehingga data realisasi penanaman modal di Provinsi Banten
secara keseluruhan dapat terkompilasi secara akurat.
4. Terverifikasinya perizinan perusahaan sebanyak 90 laporan. Izin-izin yang
dikeluarkan oleh DPMPTSP Provinsi Banten telah diverifikasi dan ditelaah
secara matang, sehingga perusahaan yang memperoleh izin merupakan
perusahaan yang layak secara peraturan perundang-undangan.
5. Terfasilitasinya Tim Teknis Pelayanan Perizinan yang berjumlah 43 orang
sebanyak 13 kali kegiatan. Tim Teknis Pelayanan Perizinan yang berasal dari
dinas teknis terkait Provinsi Banten dapat melakukan tugasnya sebagai
verifikator lapangan secara profesional, sehingga hasil verifikasi yang telah
dilaksanakan memiliki hasil yang akurat dalam pertimbangan penerbitan izin.
6. Terkelolanya Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu sebanyak 1 sistem aplikasi.
Pengelolaan Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu ini sebagai komitmen
DPMPTSP Provinsi Banten dalam menghadirkan pelayanan prima yang murah,
mudah, dan cepat. Sistem tersebut mampu meningkatkan akurasi layanan
perizinan, meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu, mengurangi intensitas
kontak langsung antara pemohon dan petugas, sehingga mencapai target
pelayanan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel.
7. Tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebanyak 2 dokumen. Data
dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan perizinan
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Dengan
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
tersusunnya IKM ini, DPMPTSP Provinsi Banten, khususnya Bidang Pelayanan
Terpadu Penanaman Modal dapat mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan
secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan perizinan selanjutnya.
8. Tersusunnya Laporan Perizinan dan Non-Perizinan sebanyak 25 dokumen.
Seluruh izin yang telah diterbitkan oleh DPMPTSP Provinsi Banten dirangkum
dan dikompilasi, kemudian disusun dalam bentuk dokumen laporan. Dengan
tersusunnya Laporan Perizinan dan Non-Perizinan ini, dapat memudahkan
dalam kontrol pengarsipan dan pencarian arsip surat yang sewaktu-waktu
dibutuhkan.
9. Terlaksananya Forum Penanaman Modal sebanyak 1 kali kegiatan dengan
jumlah peserta 100 orang. Forum Penanaman Modal diselenggarakan dengan
mengundang berbagai pihak, diantaranya pelaku usaha, akademisi, birokrasi,
dan tokoh masyarakat. Forum tersebut merupakan upaya DPMPTSP Provinsi
Banten dalam menyampaikan informasi kebijakan Pemerintah Provinsi Banten
yang berkaitan dengan Penanaman Modal agar terjalinnya koordinasi dan
penyamaan pemahaman antara pihak-pihak yang berperan dalam pemberian
perizinan terhadap peraturan yang ada, memperoleh informasi permasalahan
penanaman modal, serta usulan dan saran sebagai bahan masukan
penyelesaian permasalahan untuk peningkatan penyelenggaraan penanaman
modal.
10. Terlaksananya Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebanyak 2 kali
kegiatan dengan masing-masing peserta berjumlah 50 dan 60 orang. Forum
PTSP dilaksanakan sebagai sarana pembaharuan kebijakan pemerintah
pusat di daerah, wahana silaturahmi antarpegawai PTSP se-Provinsi Banten
dan berbagi pengalaman dalam peningkatan kualitas serta inovasi pelayanan
perizinan.
11. Terfasilitasinya Peningkatan kapasitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
sebanyak tiga kali. Penyelenggaraan pelayanan terpadu DPMPTSP Provinsi
Banten tidak hanya terkait perizinan, namun juga berkomitmen dalam
pelayanan non-perizinan. Terfasilitasinya pelayanan non-perizinan
memudahkan masyarakat dunia dalam mendapatkan informasi mengenai
pelayanan perizinan, fasilitas fiskal, serta informasi mengenai penanaman
modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN
Indikator Kinerja nilai realisasi investasi PMA dan PMDN merupakan ukuran
keberhasilan atas kebijakan penanaman modal yang diterapkan Pemerintah
Provinsi Banten dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan
mempertahankan keberadaan investasi yang sudah ada serta menarik investasi
baru, baik dengan membentuk forum investasi melalui peningkatkan promosi
daerah, maupun usaha kerjasama investasi dengan calon investor dalam dan luar
negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut maka DPMPTSP Provinsi Banten pada
Tahun 2017 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Tersedianya bahan promosi investasi sebanyak 8 paket. Melalui alat dan
bahan promosi, baik berupa leaflet maupun brosur, mampu memberikan imej
daerah serta memperkenalkan potensi investasi di Provinsi Banten di berbagai
kalangan dunia usaha, sehingga menarik investor baru ke Provinsi Banten.
2. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara Banten
Expo di Serang sebanyak 1 kali pameran. Melalui pameran yang
diselenggarakan di Kota Serang Banten, masyarakat lokal maupun pendatang
dapat mengenal potesi yang dimiliki oleh Provinsi Banten, selain itu pameran
tersebut dapat memberikan gambaran umum daerah.
3. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara
GPID/agenda BKPM RI di sebanyak 3 kali. Pameran yang diselenggarakan
dengan difasilitasi oleh BKPM RI ini memperkenalkan Provinsi Banten ke
daerah lain di Indonesia.
4. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara
Promosi Sektor Infrasturktur (IIICE) di Jakarta sebanyak 1 kali pameran.
DPMPTSP Provinsi Banten berpartisipasi pada penyelenggaraan pameran
sektor infrastruktur di Jakarta dengan memperkenalkan kondisi dan peluang
investasi kepada calon investor dalam dan luar negeri di bidang infrastruktur.
5. Terlaksananya Banten Investment Gathering sebanyak 1 kali kegiatan. Banten
Investment Gathering diselenggarakan dengan mengundang berbagai pihak,
diantaranya pelaku usaha, akademisi, birokrasi, praktisi dan tokoh
masyarakat. Acara tersebut merupakan upaya DPMPTSP Provinsi Banten
dalam menyampaikan informasi mengenai kondisi terkini terkait peluang
usaha penanaman modal sehingga dapat menarik minat calon investor dalam
maupun luar negeri.
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
6. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui media massa
di 8 media. Melalui media massa, baik local maupun nasional, mampu
memberikan gambaran daerah serta memperkenalkan potensi investasi di
Provinsi Banten di berbagai kalangan dunia usaha, sehingga menarik investor
baru ke Provinsi Banten.
3.2. Realisasi Anggaran
Anggaran DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2017 sebesar Rp 22.027.996.750,-
dengan realisasi sebesar Rp 18.663.951.856,- atau 84,73%. Rincian perprogram dan
perkegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 : Realisasi Anggaran DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2017
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Program Peningkatan Kualitas
Tata Kelola Pemerintahan
Daerah
1 Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 35.000.000 22.500.000 64,29 12.500.000
a. Penatausahaan Keuangan dan
SPIP 34.640.000 22.140.000 63,91 12.500.000
b. Rekonsiliasi Data TLHP 360.000 360.000 100 -
2 Perencanaan, Evaluasi, dan
Pelaporan 448.860.000 399.910.000 89,09 48.950.000
a. Penyusunan Laporan Kinerja
Pembangunan Bidang PM
(LPPD, LKPJ, LAKIP, TAPKIN
IKU DAN LAPORAN TAHUNAN)
2.400.000 2.400.000 100 -
b. Penyelenggaraan Forum SKPD
Bidang Penanaman Modal
Tahun 2017
142.070.000 140.590.000 98,96 1.480.000
c. Penyusunan RENSTRA Tahun
2017 s/d 2022 177.435.000 129.965.000 73,25 47.470.000
d. Evaluasi Renstra Tahun 2012
s/d 2017 126.955.000 126.955.000 100 -
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
II Program Peningkatan Sarana,
Prasarana Perkantoran, dan
Kapasitas Aparatur
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor 2.699.700.000 2.537.496.000 93,99 162.204.000
a. Belanja Modal Pengadaan
Peralatan DPMPTSP Provinsi
Banten
893.700.000 825.924.000 92,42 67.776.000
b. Belanja Modal Pengadaan
Perlengkapan DPMPTSP Provinsi
Banten
1.806.000.000 1.711.572.000 94,77 94.428.000
2 Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor 1.378.720.000 1.087.310.100 78,86 291.409.900
a. Pemeliharaan Sarana Kantor
DPMPTSP Provinsi Banten 107.270.000 73.434.000 68,46 33.836.000
b. Pemeliharaan Halaman dan
Gedung Kantor DPMPTSP
Provinsi Banten
806.000.000 725.179.000 89,97 80.821.000
c. Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Operasional 465.450.000 288.697.100 62,03 176.752.900
3 Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran 2.107.317.000 1.803.796.215 85,60 303.520.785
a. Penyediaan Jasa Telepon,
Listrik, Internet dan PHBI/PHBN 454.500.000 400.985.915 88,23 53.514.085
b. Fasilitasi Penunjang Kegiatan
dan Kantor 624.200.400 596.162.600 95,51 28.037.800
c. Penyediaan Barang Pakai Habis 571.501.600 454.223.700 79,48 117.277.900
d. Penyediaan Makan dan Minum
Kantor 457.115.000 352.424.000 77,10 104.691.000
4 Peningkatan Kapasitas Aparatur 920.823.000 617.372.150 67,05 303.450.850
a. Pelatihan Motivasi Berprestasi
Aparatur DPMPTSP Provinsi 228.110.000 218.600.000 95,83 9.510.000
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
Banten
b. Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian Aparatur
DPMPTSP Provinsi Banten
232.167.000 201.128.150 86,63 31.038.850
c. Pengiriman Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi, dan Bimbingan
Teknis Apratur DPMPTSP
Provinsi Banten
50.000.000 40.000.000 80,00 10.000.000
d. Penataan Arsip DPMPTSP
Provinsi Banten 39.600.000 37.574.000 94,88 2.026.000
f. Pekan Ilmiah Internal DPMPTSP
Provinsi Banten 104.700.000 18.300.000 17,48 86.400.000
g. Penyelenggaraan PPID 20.470.000 13.350.000 65,22 7.120.000
h. Penyelenggaraan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) 12.785.000 2.500.000 19,55 10.285.000
i. Penyusunan Rencana Umum
Pengadaan (RUP) 1.165.000 - - 1.165.000
j. Pemeriahan HUT Banten 49.844.000 9.920.000 19,90 39.924.000
k. Senam Kesegaran Jasmani
Aparatur DPMPTSP Provinsi
Banten
56.992.000 11.400.000 20,00 45.592.000
l. Pembinaan Rohani Islam
Aparatur DPMPTSP Provinsi
Banten
10.640.000 10.000.000 93,98 640.000
m. Menajemen Kelembagaan
DPMPTSP Provinsi Banten 114.350.000 54.600.000 47,75 59.750.000
5 Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam dan Luar Daerah 3.048.860.600 2.394.999.189 78,55 653.861.411
a. Fasilitasi Perjalanan Dinas Ke
Dalam dan Keluar Daerah
Provinsi Banten
3.048.860.600 2.394.999.189 78,55 653.861.411
III Program Peningkatan Iklim
Investasi
1 Penyelenggaraan Promosi 3.835.241.000 3.232.881.506 84,29 602.359.494
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
Penanaman Modal
a. Partisipasi Bisnis Forum dan
Pameran Dalam Negeri 911.475.000 755.788.760 82,92 155.686.240
b. Partisipasi Bisnis Forum dan
Pameran Luar Negeri - - - -
c. Promosi Penanaman Modal di
Media Massa 2.330.050.000 2.077.105.146 89,14 252.944.854
d. Partisipasi Regional Invesment
Forum/Agenda BKPM
RI/Promosi Investasi Terpadu
206.886.028 116.687.600 56,40 90.198.428
e. Banten Investment Gathering 386.829.972 283.300.000 73,24 103.529.972
2 Pembinaan BUMD 697.546.400 663.015.000 95,05 34.531.400
a. Penyusunan Blue Print BUMD
Banten 272.258.000 256.176.000 94,09 16.082.000
b. Pendampingan dan Fasilitasi
Kerjasama BUMD dengan
Investor Dalam dan Luar Negeri
202.986.400 191.801.000 94,49 11.185.400
c. Peningkatan Jaringan Kemitraan
antara Pelaku usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah dengan
BUMD
222.302.000 215.038.000 96,73 7.264.000
3 Perencanaan dan
Pengembangan Investasi 668.550.000 532.230.000 79,61 136.320.000
a. Penyelenggaraan Musyawarah
Koordinasi Teknis (MUKORNIS) 162.710.000 124.430.000 76,47 38.280.000
b. Forum Perencanaan dan
Pengembangan Investasi
Daerah
157.030.000 157.030.000 100 -
c. Focus Group Discussion
Identifkasi Sebaran Sektor
Unggulan Daerah
190.050.000 107.060.000 56,33 82.990.000
d. Bimbingan Teknis Strategi
penyusunan dan Penetapan
Kebijakan Pengembangan
55.660.000 48.210.000 86,62 7.450.000
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
Penanaman Modal daerah
e. Penyusunan Revisi Rencana
Umum Strategis Bidang
Penanaman Modal Provinsi
Banten
103.100.000 95.500.000 92,63 7.600.000
4 Sistem Informasi 938.760.000 863.000.000 91,93 75.760.000
a. Pengelolaan Website 245.190.000 205.620.000 83,86 39.570.000
b. Pengelolaan Sistem Informasi
Geospasial (SIG) 590.795.000 558.080.000 94,46 32.715.000
c. Pengembangan Sistem Aplikasi 102.775.000 99.300.000 96,62 3.475.000
5 Pemantauan Realisasi
Penanaman Modal 774.465.000 640.465.000 82,70 134.000.000
a. Asistensi dan Pengumpulan
LKPM bagi Investor 715.477.500 586.865.000 82,02 128.612.500
b. Rekon Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman Modal 58.987.500 53.600.000 90,87 5.387.500
6 Pembinaan Penanaman Modal 390.900.000 294.115.000 75,24 96.785.000
a. Task Force Tingkat Provinsi 99.000.000 99.000.000 100 -
b. Pembinaan Masyarakat (Non
Dunia Usaha) di Sekitar Lokasi
KLIK
291.900.000 195.115.000 66,84 96.785.000
7 Pengawasan Penanaman Modal
dan Perizinan 434.683.750 353.780.850 81,39 80.902.900
a. Pengawasan Ketentuan
Pelaksanaan Penanaman Modal 326.983.750 315.020.850 96,34 11.962.900
b. Pengawasan Perizinan 107.700.000 38.760.000 35,99 68.940.000
8 Pelayanan Perizinan Penanaman
Modal 537.730.000 379.427.846 70,56 158.302.154
a. Penyelenggaraan Bintek
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Provinsi Banten
95.670.000 95.670.000 100 -
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
b. Penyusunan FS DED Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) - - - -
c. Penyusunan Manajemen Mutu
ISO 9001 76.080.000 49.300.000 64,80 26.780.000
d. Pelayanan Perizinan 365.980.000 234.457.846 64,06 131.522.154
9 Pelayanan Non Perizinan
Penanaman Modal 843.350.000 762.908.000 90,46 80.442.000
a. Forum Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) Kabupaten/Kota 129.530.000 106.170.000 81,97 23.360.000
b. Penguatan Kemudahan
Investasi Langsung Konstruksi
(KLIK)
90.430.000 79.235.000 87,62 11.195.000
c. Forum Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) Provinsi 78.180.000 71.020.000 90,84 7.160.000
d. Peningkatan Informasi PTSP 172.800.000 169.350.000 98,00 3.450.000
e. Fasilitasi Non Perizinan
Penanaman Modal 82.330.000 75.770.000 92,03 6.560.000
f. Peningkatan SDM Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) 98.903.000 82.113.000 83,02 16.790.000
g. Klinik Investasi 2.727.000 - - 2.727.000
h. Sosialisasi Penerapan Aplikasi
SIPEKA BANTEN 188.450.000 179.250.000 95,12 9.200.000
10 Pelaporan dan Pengaduan
Pelayanan Penanaman Modal 388.420.000 362.615.000 93,36 25.805.000
a. Rapat Rekonsiliasi Data
Perizinan dan Non Perizinan 90.900.000 80.750.000 88,83 10.150.000
b. Penyusunan Revisi SOP
Pelayanan Perizinan, Non
Perizinan dan Standar
Pelayanan Publik (SPP)
Perizinan Non perizinan
8.910.000 8.880.000 99,66 30.000
c. Naskah Akademis dan
Rancangan Revisi Perda Nomor
7 Tahun 2011 tentang
39.210.000 38.650.000 98,57 560.000
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan/Tolok Ukur
Pagu
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Sisa
Anggaran
(Rp)
Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Bidang
Penanaman Modal
d. Penyelenggaraan Pengaduan
Perizinan dan Non Perizinan 71.300.000 68.150.000 95,58 3.150.000
e. Pengembangan Sistem Aplikasi
Pelayanan Perizinan 31.300.000 30.395.000 97,11 905.000
f. Penyusunan Indek Kepuasan
Masyarakat 78.600.000 78.240.000 99,54 360.000
g. Penyusunan Laporan Perizinan
dan Non Perizinan 22.400.000 13.800.000 61,61 8.600.000
h. Penyusunan SOP Pengaduan
Pelayanan Perizinan Non
Perizinan
45.800.000 43.750.000 95,52 2.050.000
IV Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi
1 Sarana dan Prasarana Promosi 706.135.000 591.840.000 83,81 114.295.000
a. Regional Investment Branding 111.375.000 59.290.000 53,23 52.085.000
b. Pengadaan Alat dan Bahan
Promosi 594.760.000 532.550.000 89,54 62.210.000
V Program Penyediaan Data
Pembangunan Daerah
1 Penyediaan Data dan Informasi
Pembangunan 1.172.935.000 1.124.290.000 95,85 48.645.000
a. Pengelolaan Data
Perkembangan Realisasi
Penanaman Modal
156.660.000 150.350.000 95,97 6.310.000
b. Pemutakhiran Data dan Analisa
Perkembangan Penanaman
Modal dengan Kabupaten/Kota
531.575.000 500.015.000 94,06 31.560.000
c. Press Realese Realisasi
Penanaman Modal 484.700.000 473.925.000 97,78 10.775.000
JUMLAH 22.027.996.750 18.663.951.856 84,73 3.364.044.894
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 35.000.000 dengan realisasi anggaran
kegiatan mencapai sebesar Rp 22.500.000 (64,29%) dengan capaian fisik 100%.
Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penatausahaan Keuangan dan SPIP dengan target tiga dokumen. Capaian
realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 22.140.000
(63,91%).
b. Rekonsiliasi Data TLHP dengan target satu dokumen. Capaian realisasi fisik
sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 360.000 (100%).
2. Kegiatan Perencanaan , Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 448.860.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 399.910.000 (89,09%) dengan capaian
fisik 95,95%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Laporan Kinerja Pembangunan Bidang Penanaman Modal (LPPD,
LKPJ, LAKIP, Tapkin IKU dan Laporan Tahunan) dengan target lima dokumen.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 2.400.000
(100%).
b. Penyelenggaraan Forum SKPD Bidang Penanaman Modal Tahun 2017 dengan
target satu kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 99,13% dengan realisasi
anggaran Rp 140.590.000 (98,96%).
c. Penyusunan RENSTRA Tahun 2017 s.d. 2022 dengan target satu kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 90,46% dengan realisasi anggaran Rp
129.965.000 (73,25%).
d. Evaluasi Renstra Tahun 2012 s.d. 2017 dengan target satu kegiatan. Capaian
realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 126.955.000
(100%).
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 2.699.700.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 2.537.496.000 (93,99%) dengan capaian
fisik 98,53%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
a. Belanja Modal Pengadaan Peralatan DPMPTSP Provinsi Banten dengan target
delapan paket. Capaian realisasi fisik sebesar 95,97% dengan realisasi
anggaran Rp 825.924.000 (92,42%).
b. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan DPMPTSP Provinsi Banten dengan
target satu paket. Capaian realisasi fisik sebesar 99,80% dengan realisasi
anggaran Rp 1.711.572.000 (94,77%).
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 1.378.720.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 1.087.310.100 (78,86%) dengan capaian
fisik 81,78%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan Sarana Kantor DPMPTSP Provinsi Banten dengan target 12
bulan. Capaian realisasi fisik sebesar 71,41% dengan realisasi anggaran Rp
73.434.000 (68,46%).
b. Pemeliharaan Halaman dan Gedung Kantor DPMPTSP Provinsi Banten dengan
target 12 bulan. Capaian realisasi fisik sebesar 91,44% dengan realisasi
anggaran Rp 725.179.000 (89,97%).
c. Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional dengan target 12 bulan. Capaian
realisasi fisik sebesar 67,45% dengan realisasi anggaran Rp 288.697.100
(62,03%).
5. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 2.107.317.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 1.803.796.215 (85,60%) dengan capaian
fisik 86,44%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan Jasa Telepon, Listrik, Internet dan PHBI/PHBN dengan target 12
bulan. Capaian realisasi fisik sebesar 90,21% dengan realisasi anggaran Rp
400.985.915 (88,23%).
b. Fasilitasi Penunjang Kegiatan dan Kantor dengan target 12 bulan. Capaian
realisasi fisik sebesar 97,17% dengan realisasi anggaran Rp 596.162.000
(95,51%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
c. Penyediaan Barang Pakai Habis dengan target 12 bulan. Capaian realisasi fisik
sebesar 80,57% dengan realisasi anggaran Rp 454.223.700 (79,48%).
d. Penyediaan Makan dan Minum Kantor dengan target 12 bulan. Capaian
realisasi fisik sebesar 79,19% dengan realisasi anggaran Rp 352.424.000
(77,10%).
6. Peningkatan Kapasitas Aparatur
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 920.823.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 617.372.150 (67,05%) dengan capaian
fisik 69,95%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Motivasi Berprestasi Aparatur DPMPTSP Provinsi Banten dengan
target dua kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 99,61% dengan realisasi
anggaran Rp 218.600.000 (95,83%).
b. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Aparatur DPMPTSP Provinsi Banten
dengan target dua kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 88,91% dengan
realisasi anggaran Rp 201.128.150 (86,60%).
c. Pengiriman Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis Apratur
DPMPTSP Provinsi Banten dengan target 10 orang. Capaian realisasi fisik
sebesar 80% dengan realisasi anggaran Rp 40.000.000 (80%).
d. Penataan Arsip DPMPTSP Provinsi Banten dengan target dua kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 96,72% dengan realisasi anggaran Rp
37.574.000 (94,88%).
e. Pekan Ilmiah Internal DPMPTSP Provinsi Banten dengan target 12 bulan.
Capaian realisasi fisik sebesar 21,49% dengan realisasi anggaran Rp
18.300.000 (17,48%).
f. Penyelenggaraan PPID dengan target tiga kegiatan. Capaian realisasi fisik
sebesar 73,28% dengan realisasi anggaran Rp 13.350.000 (65,22%).
g. Penyelenggaraan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dengan target satu kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 39,11% dengan realisasi anggaran Rp
2.500.000 (19,55%).
h. Penyusunan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dengan target dua kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 0% dengan realisasi anggaran Rp 0 (0%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
32 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
i. Pemeriahan HUT Banten dengan target satu kegiatan. Capaian realisasi fisik
sebesar 20,06% dengan realisasi anggaran Rp 9.920.000 (19,90%).
j. Senam Kesegaran Jasmani Aparatur DPMPTSP Provinsi Banten dengan target
90 orang. Capaian realisasi fisik sebesar 21,06% dengan realisasi anggaran Rp
11.400.000 (20%).
k. Pembinaan Rohani Islam Aparatur DPMPTSP Provinsi Banten dengan target 90
orang. Capaian realisasi fisik sebesar 93,98% dengan realisasi anggaran Rp
10.000.000 (93,98%).
l. Menajemen Kelembagaan DPMPTSP Provinsi Banten dengan target satu
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 50,46% dengan realisasi anggaran Rp
54.600.000 (47,75%).
7. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 3.048.860.600 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 2.394.999.189 (78,55%) dengan capaian
fisik 85,28%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Fasilitasi Perjalanan Dinas Ke Dalam dan Keluar Daerah Provinsi Banten
dengan target 12 bulan. Capaian realisasi fisik sebesar 85,28% dengan
realisasi anggaran Rp 2.394.999.189 (78,55%).
8. Penyelenggaraan Promosi Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 3.835.241.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 3.232.881.506 (84,29%) dengan capaian
fisik 89,07%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Partisipasi Bisnis Forum dan Pameran Dalam Negeri dengan target lima
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 84,75% dengan realisasi anggaran Rp
755.788.760 (82,92%).
b. Tolok Ukur Partisipasi Bisnis Forum dan Pameran Luar Negeri dengan target
90 orang dihapus pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017.
c. Promosi Penanaman Modal di Media Massa dengan target delapan media.
Capaian realisasi fisik sebesar 91,41% dengan realisasi anggaran Rp
2.077.105.146 (89,14%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
33 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
d. Partisipasi Regional Invesment Forum/Agenda BKPM RI/Promosi Investasi
Terpadu dengan target empat kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar
63,73% dengan realisasi anggaran Rp 116.687.600 (56,40%).
e. Banten Investment Gathering dengan target satu kegiatan. Capaian realisasi
fisik sebesar 98,71% dengan realisasi anggaran Rp 283.300.000 (73,24%).
9. Pembinaan BUMD
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 697.546.400 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 663.015.000 (95,05%) dengan capaian
fisik 100%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Blue Print BUMD Banten dengan target satu peraturan gubernur.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
256.176.000 (94,09%).
b. Pendampingan dan Fasilitasi Kerjasama BUMD dengan Investor Dalam dan
Luar Negeri dengan target dua nota kesepahaman. Capaian realisasi fisik
sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 191.801.000 (94,49%).
c. Peningkatan Jaringan Kemitraan antara Pelaku usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dengan BUMD dengan target dua nota kesepahaman. Capaian
realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 215.038.000
(96,73%).
10. Perencanaan dan Pengembangan Investasi
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 668.550.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 532.230.000 (79,61%) dengan capaian
fisik 90,95%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Musyawarah Koordinasi Teknis (MUKORNIS) dengan target
satu kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran
Rp 124.430.000 (76,47%).
b. Forum Perencanaan dan Pengembangan Investasi Daerah dengan target satu
rekomendasi kebijakan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi
anggaran Rp 157.030.000 (100%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
34 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
c. Focus Group Discussion Identifkasi Sebaran Sektor Unggulan Daerah dengan
target satu rekomendasi kebijakan. Capaian realisasi fisik sebesar 69,81%
dengan realisasi anggaran Rp 107.060.000 (56,33%).
d. Bimbingan Teknis Strategi penyusunan dan Penetapan Kebijakan
Pengembangan Penanaman Modal daerah dengan target 30 orang. Capaian
realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 48.210.000
(86,62%).
e. Penyusunan Revisi Rencana Umum Strategis Bidang Penanaman Modal
Provinsi Banten dengan target dua kajian. Capaian realisasi fisik sebesar
96,99% dengan realisasi anggaran Rp 95.500.000 (92,63%).
11. Sistem Informasi
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 938.760.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 863.000.000 (91,93%) dengan capaian
fisik 96,15%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Website dengan target 12 Bulan Updating. Capaian realisasi fisik
sebesar 85,32% dengan realisasi anggaran Rp 205.620.000 (83,86%).
b. Pengelolaan Sistem Informasi Geospasial (SIG) dengan target 12 bulan
input/update titik koordinat. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan
realisasi anggaran Rp 558.080.000 (94,46%).
c. Pengembangan Sistem Aplikasi dengan target satu paket. Capaian realisasi
fisik sebesar 99,83% dengan realisasi anggaran Rp 99.300.000 (96,62%).
12. Pemantauan Realisasi Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 774.465.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 640.465.000 (82,70%) dengan capaian
fisik 85,22%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Asistensi dan Pengumpulan LKPM bagi Investor dengan target 19 kawasan.
Capaian realisasi fisik sebesar 84% dengan realisasi anggaran Rp
586.865.000 (82,02%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
b. Rekon Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dengan satu kegiatan
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
53.600.000 (90,87%).
13. Pembinaan Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 390.900.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 294.115.000 (75,24%) dengan capaian
fisik 81,97%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Task Force Tingkat Provinsi dengan target satu kegiatan. Capaian realisasi
fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 99.000.000 (100%).
b. Pembinaan Masyarakat (Non Dunia Usaha) di Sekitar Lokasi KLIK dengan
target empat kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 75,86% dengan realisasi
anggaran Rp 195.115.000 (66,84%).
14. Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 434.683.750 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 353.780.850 (81,39%) dengan capaian
fisik 84,43%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Pengawasan Ketentuan Pelaksanaan Penanaman Modal dengan target 100
perusahaan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran
Rp 315.020.850 (96,38%).
b. Pengawasan Perizinan dengan target 100 perusahaan. Capaian realisasi fisik
sebesar 37,14% dengan realisasi anggaran Rp 38.760.000 (35,99%).
15. Pelayanan Perizinan Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 537.730.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 379.427.846 (70,56%) dengan capaian
fisik 78,57%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Bintek Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Banten
dengan target satu kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan
realisasi anggaran Rp 95.670.000 (100%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
36 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
b. Penyusunan FS DED Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan satu paket
dihapus pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017.
c. Penyusunan Manajemen Mutu ISO 9001 dengan target satu paket. Capaian
realisasi fisik sebesar 67,43% dengan realisasi anggaran Rp 49.300.000
(64,80%).
d. Pelayanan Perizinan dengan target 48 orang. Capaian realisasi fisik sebesar
75,28% dengan realisasi anggaran Rp 234.457.846 (64,06%).
16. Pelayanan Non Perizinan Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 843.350.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 762.908.000 (90,46%) dengan capaian
fisik 98,68%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten/Kota dengan target
satu kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran
Rp 106.170.000 (81,97%).
b. Penguatan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dengan target
satu kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran
Rp 79.235.000 (87,62%).
c. Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi dengan target satu
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
71.020.000 (90,84%).
d. Peningkatan Informasi PTSP dengan target tiga kegiatan. Capaian realisasi
fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 169.350.000 (98%).
e. Fasilitasi Non Perizinan Penanaman Modal dengan target satu kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
75.770.000 (92,03%).
f. Peningkatan SDM Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan satu empat
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
82.113.000 (83,02%).
g. Klinik Investasi dengan target tiga kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 0%
dengan realisasi anggaran Rp 0 (0%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
37 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
h. Sosialisasi Penerapan Aplikasi SIPEKA BANTEN dengan target satu kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
179.250.000 (95,12%).
17. Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan Penanaman Modal
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 388.420.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 362.615.000 (93,36%) dengan capaian
fisik 98,61%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Rapat Rekonsiliasi Data Perizinan dan Non Perizinan dengan dua kegiatan
kegiatan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
80.750.000 (88,83%).
b. Penyusunan Revisi SOP Pelayanan Perizinan, Non Perizinan dan Standar
Pelayanan Publik (SPP) Perizinan Non perizinan dengan target satu dokumen.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 8.880.000
(99,66%).
c. Naskah Akademis dan Rancangan Revisi Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal
dengan target dua dokumen. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan
realisasi anggaran Rp 38.650.000 (98,57%).
d. Penyelenggaraan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan dengan target 12
bulan. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
68.150.000 (95,58%).
e. Pengembangan Sistem Aplikasi Pelayanan Perizinan dengan target tiga paket.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
30.395.000 (97,11%).
f. Penyusunan Indek Kepuasan Masyarakat dengan target dua dokumen.
Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp
78.240.000 (99,54%).
g. Penyusunan Laporan Perizinan dan Non Perizinan dengan target 25 buku.
Capaian realisasi fisik sebesar 75,89% dengan realisasi anggaran Rp
13.800.000 (61,61%).
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017 |
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
h. Penyusunan SOP Pengaduan Pelayanan Perizinan Non Perizinan dengan target
satu dokumen. Capaian realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran
Rp 43.750.000 (95,52%).
18. Sarana dan Prasarana Promosi
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 706.135.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 591.840.000 (83,81%) dengan capaian
fisik 96,73%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Regional Investment Branding dengan target satu kegiatan. Capaian realisasi
fisik sebesar 100% dengan realisasi anggaran Rp 59.290.000 (53,08%).
b. Pengadaan Alat dan Bahan Promosi dengan target sebelas paket. Capaian
realisasi fisik sebesar 96,12% dengan realisasi anggaran Rp 532.550.000
(89,54%).
19. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp 1.172.935.000 dengan realisasi
anggaran kegiatan mencapai sebesar Rp 1.124.290.000 (95,85%) dengan capaian
fisik 99,61%. Sementara itu, capaian per tolok ukur adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Data Perkembangan Realisasi Penanaman Modal dengan target
12 bulan input/update. Capaian realisasi fisik sebesar 98,62% dengan realisasi
anggaran Rp 150.350.000 (95,97%).
b. Pemutakhiran Data dan Analisa Perkembangan Penanaman Modal dengan
Kabupaten/Kota dengan target 12 bulan input/update. Capaian realisasi fisik
sebesar 99,61% dengan realisasi anggaran Rp 500.015.000 (94,06%).
c. Press Realese Realisasi Penanaman Modal dengan target empat kegiatan.
Capaian realisasi fisik sebesar 99,94% dengan realisasi anggaran Rp
473.925.000 (97,78%).
BAB IV PENUTUP
39 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DPMPTSP Provinsi
Banten Tahun 2017 ini merupakan laporan yang diharapkan menjadi sarana untuk
mengkomunikasikan dan menjawab tentang pencapaian target kinerja dan proses
pencapaiannya yang berkaitan dengan amanat yang diterima. Amanat yang dimaksud
adalah janji DPMPTSP Provinsi Banten yang tertuang dalam Perkin Kepala DPMPTSP
Provinsi Banten. Untuk itu diharapkan agar laporan ini dapat menjadi bahan masukan
dan mendorong DPMPTSP Provinsi Banten, agar berusaha sungguh-sungguh sehingga
dapat mewujudkan lembaga yang dikenal berkualitas baik dalam meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia /aparatur, pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi
yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan
instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis DPMPTSP Provinsi Banten tahun
anggaran 2017 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut terbukti dari
besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan, dengan
rincian telah melebihi target, mencapai target 100. Capaian–capaian indikator kinerja
tersebut berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian sasaran strategis dan
sekaligus mendukung terwujudnya misi yang tercantum dalam Renstra DPMPTSP
Provinsi Banten Tahun 2012 –2017. Walaupun demikian, DPMPTSP Provinsi Banten
tidak akan berpuas diri dengan keberhasilan tersebut. Karena di masa yang akan
datang, masih banyak tantangan yang akan dihadapi. Secara umum keseluruhan
capaian kinerja tersebut di atas telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi
DPMPTSP Provinsi Banten untuk selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa-
masa mendatang.
4.2. Saran
1. LAKIP DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2017 perlu dijadikan sebagai
salah-satu sumber pertimbangan pembuatan kebijakan dan program di
BAB IV PENUTUP
40 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
tahun 2017 dan tahun-tahun sesudahnya agar meningkatkan kualitas dan
manfaat kegiatan-kegiatan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian
indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain
sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.
3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sesuai dengan
amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Banten telah membuat laporan
tentang kinerja yang telah dicapai selama setahun.
4. Berdasarkan pada Pengukuran Kinerja Kegiatan dan pengukuran
pencapaian sasaran, rata-rata capaian kinerja Dinas penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu Provinsi Banten memperoleh nilai 100
%.
5. Langkah – langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan –
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dapat dirumuskan hal-hal sebagai
berikut:
a. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas Sumber
Daya Manusia (SDM) tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-
dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan
yang akuntabel.
b. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP
yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta
meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian
Perkin.
c. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak
yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode
yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan
BAB IV PENUTUP
41 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2017|
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SATU PINTU PROVINSI BANTEN
kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan
yang diperlukan.