KATA PENGANTAR - JDIH Kemenparjdih.kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/... ·...

160
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah dari-Nya, Biro Umum, Kepegawaian, Hukum dan Organisasi dapat menerbitkan buku Himpunan Naskah Kerja sama antara Kementerian Pariwisata dengan Instansi Terkait, Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 sebagai produk hukum dalam rangka pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata. Pernerbitan buku Himpunan Naskah Kerja sama antara Kementerian Pariwisata dengan Instansi Terkait, Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 sebagai salah satu tugas dan fungsi Biro Umum, Kepegawaian, Hukum dan Organisasi dalam pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan publikasi hukum, penyuluhan hukum serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum. Buku Himpunan ini merupakan wahana dan salah satu upaya penyebarluasan informasi hukum bidang pariwisata dalam rangka memberikan informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap produk hukum bidang pariwisata. Semoga buku Himpunan Naskah Kerja Sama antara Kemeterian Pariwisata dengan Instansi Terkait, Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 dapat bermanfaat bagi semua pihak. Jakarta, Maret 2019 Sekretaris Kementerian, Drs. UKUS KUSWARA, M.M

Transcript of KATA PENGANTAR - JDIH Kemenparjdih.kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/... ·...

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan hidayah dari-Nya, Biro Umum, Kepegawaian, Hukum dan Organisasi dapat

menerbitkan buku Himpunan Naskah Kerja sama antara Kementerian Pariwisata

dengan Instansi Terkait, Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 sebagai produk

hukum dalam rangka pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata. Pernerbitan buku

Himpunan Naskah Kerja sama antara Kementerian Pariwisata dengan Instansi Terkait,

Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 sebagai salah satu tugas dan fungsi Biro

Umum, Kepegawaian, Hukum dan Organisasi dalam pelaksanaan pengelolaan

dokumentasi dan publikasi hukum, penyuluhan hukum serta jaringan dokumentasi dan

informasi hukum.

Buku Himpunan ini merupakan wahana dan salah satu upaya penyebarluasan

informasi hukum bidang pariwisata dalam rangka memberikan informasi bagi

pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap produk hukum bidang pariwisata.

Semoga buku Himpunan Naskah Kerja Sama antara Kemeterian Pariwisata

dengan Instansi Terkait, Perguruan Tinggi dan Swasta Tahun 2018 dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Jakarta, Maret 2019

Sekretaris Kementerian,

Drs. UKUS KUSWARA, M.M

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

1. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Bumbu Desa Malaysia

Restaurant Nomor : NK.9/KEMPAR/2018 tentang CO-BRANDING PROGRAM-

PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA ..................................................

2. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan S.E. DJAKARTA BALI

Nomor : NK.5/KEMPAR/2018 tentang CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM

PROMOSI PARIWISATA INDONESIA.......................................................................

3. Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(Indonesia Eximbank) Nomor : NK.31/KEMPAR/2018, Nomor : 830/MOU/09/2018

t e n t a n g P e l a k s a n a a n P e m b i a y a a n P e n g e m b a n g a n K a w a s a n

Pariwisata.................................................................................................................

4. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan FLUFFY LAMB

Nomor : NK.8/KEMPAR/2018 tentang CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM

PROMOSI PARIWISATA INDONESIA.......................................................................

5. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. SOLUSI

TRANSPORTASI INDONESIA Nomor : NK.36/KEMPAR/2018, Nomor : 003/STI-

Kemenpar/IX/2018 tentang CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI

PARIWISATA INDONESIA........................................................................................

6. Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Nomor: NK.34

/KEMPAR/2018, Nomor: MOU/070/DP/IX/2018 tentang Sinergitas Program

Pengembangan Usaha Sektor Pariwisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 8

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional....................................................................

7. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Kasih Contemporary

Indonesia Cuisine, Nomor: NK.1/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-

Program Promosi Pariwisata Indonesia.....................................................................

4

7

11

14

17

17

20

ii

I

8. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan Kementerian

Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Nomor : NK.26/KEMPAR/2018,

dan Nomor : 61.1/KB/M.KUKM/XI/2018, tentang Pengembangan Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bidang Pariwisata..........................................

9. Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional, Nomor: NK.27/KEMPAR/2018 dan Nomor: NKB.14/M.PPN/09/2018

tentang Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah Untuk

Destinasi Pariwisata Nasional................................................................................

10. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Bank Mandiri

( P e r s e r o ) T b k . N o m o r : N K . 1 3 / K E M PA R / 2 0 1 8 , d a n N o m o r :

BKJ.TBR/PKS/CAD.16/2018 tentang Program-Program Promosi Pariwisata

Indonesia................................................................................................................

11. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. MATTEL TRADING

INDONESIA Nomor: NK.24/KEMPAR/2018, tentang Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia ..............................................................................................

12. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Perusahaan Umum

(Perum) Damri, Nomor: NK.22/KEMPAR/2018, dan Nomor: 88/KU.103/DO-2018,

tentangProgram-Program Promosi Pariwisata Indonesia .......................................

13. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata Republik Indonesiadan PT.

Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Nomor: NK.28/KEMPAR/2018, dan

Nomor: MOU/001/PII/09/2018, tentang Kerjasama Pengembangan dan

Pendampingan dalam Kegiatan Perencanaan & Penyiapan Kajian Awal Prastudi

Kelayakan Proyek KPBU Infrastruktur Pariwisata....................................................

14. Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dengan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero)

Nomor: NK.33/KEMPAR/2018, dan Nomor: 031/MOU/PNM/IX/18, tentang

Fasilitasi Pembiayaan Sektor Usaha Pariwisata Di 10 Destinasi Pariwisata

Prioritas..................................................................................................................

15. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Toegoe Respati

Nomor: NK.17/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia...............................................................................................

16. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Ron Blaauw Beheer BV

Nomor:NK.4/KEMPAR/2018, tentang Indonesia Co-Branding Program-Program

Promosi Pariwisata Indonesia.................................................................................

17. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Sari Ratu Restaurant &

Catering PTE-LTE Nomor : NK-10/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-

Program Promosi Pariwisata Indonesia ..................................................................

23

26

31

34

37

40

44

47

50

56

18. Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dengan PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero),

Nomor: NK.30/KEMPAR/2018, dan Nomor: 134A/MOU/SMF/KEMPAR/IX/2018,

tentang Dukungan Pembiayaan Pembangunan Homestay di 10 Destinasi

Periwisata Prioritas.................................................................................................

19. Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Nomor:

NK.29/KEMPAR/2018dan Nomor: MOU-011/SMI/098, tentang Fasilitasi Jasa

Konsultasi, Pengembangan Proyek, dan Pembiayaan Infrastruktur di 10 Destinasi

Pariwisata Prioritas .................................................................................................

20. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata PT. Transportasi Jakarta,

Nomor: NK.21/Kempar/2018 dan Nomor: 5266/PJ-PT-TJ/VIII/2018, tentang

Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia....................................................

21. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Trinusa Travelindo

Nomor: NK.11/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia ..............................................................................................

22. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Ubud NSW PTY LTD

Nomor: NK.6/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia ..............................................................................................

23. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Win-Indonesia Grill dan

Gastrobar Restaurant, Nomor: NK.3/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding

Program-Program Promosi Indonesia ....................................................................

24. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan DBA Yono’s Restaurant,

Nomor: NK.2/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia ..............................................................................................

25. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Jala Energi, Nomor:

NK.18/KEMPAR/2018, dan Nomor: 807/PT JE/UM/VIII/2018, tentang

Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia ..............................

26. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Saka Farma

Laboratories Nomor: NK.19/KEMPAR/2018 dan Nomor: 10602/KF-

Legal/SAKA/VIII/2018, tentang Co-Branding Program-Program Promosi

Pariwisata Indonesia ..............................................................................................

27. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan PT. Taman Burung Citra

Bali internasional, Nomor: NK.12/KEMPAR/2018, tentang Co-Branding Program-

ProgramPromosi Pariwisata Indonesia ...................................................................

28. Perjanjian Kerja Sama antara Otorita Asahan dengan Kementerian Pariwisata,

Nomor: 05A/K-OA/SPK/V/2018, dan Nomor: PK.357/KS.001/SESMEN/

KEMPAR/2018, tentang Penggunaan Sementara Barang Milik Negara Otorita

Asahan dan Fasilitas Pendukung Lainnya...............................................................

59

62

68

71

74

77

80

83

86

89

92

29. Perjanjian Kerja Sama antara Otorita Asahan dengan Kementerian Pariwisata,

Nomor: 01/K-OA/SPK/III/2018, dan Nomor: PK.334/KS.001/SESMEN/

KEMPAR/2018 tentang Penggunaan Sementara Barang Milik Negara Otorita

Asahan dan FasilitasPendukung Lainnya................................................................

30. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I dengan

PT. Blue Bird TBK, Nomor: PKS.01/KEMPAR/2018, tentang Pelaksanaan

Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia........................

31. Lampiran Perjanjian Kerja Sama antara PT. Blue Bird TBK, tentang Pelaksanaan

Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia........................

32. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidan Pengembangan Pemasaran I

Kementerian Pariwisata dengan PT. Solusi Transportasi Indonesia, tentang

Pelaksanaan Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona

Indonesia................................................................................................................

33. Lampiran Perjanjian Kerja Sama antara PT. Solusi Transportasi Indonesia

tentang Pelaksanaan Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata

Indonesia................................................................................................................

34. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan Direktur Jenderal

Pengembangan daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor:PKS.6/DBPDP/

KEMPAR/2018, dan Nomor: 002/HK.07.01/XII/2018, tentang Pengembangan

Desa Wisata di Daerah Perbatasan, Pulau Kecil dan Terluar....................................

35. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Pengembangan Industri dan

Kelembagaan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan Direktorat

Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Republik Indonesia,

Nomor: PKS.5/DBPIK/KEMPAR/2018 dan Nomor: 4/HK.07.01X/2018, tentang

Pengembangan Desa Wisata melalui Pembanggunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa ...................................................................................................

36. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan PT. Transportasi Jakarta

Nomor: PKS.3/DBPP1/KEMPAR/2018, dan Nomor: 5544/PJ-PT.TJ/VIII/2018

tentang Pelaksanaan Pemasangan Logo/Brand Promosi Wonderful Indonesia dan

Pesona Indonesia Pada Bus Transjakarta...............................................................

37. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I dengan

PT. Trinusa Travelindo Nomor: PKS.7/DBPPI/KEMPAR/2018, tentang

Pelaksanaan Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona

Indonesia................................................................................................................ 148

139

124

118

116

109

107

100

96

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

BUMBU DESA MALAYSIA RESTAURANT

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.9/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jum’at, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini :

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. TENDI NURALAM : Pemilik Bumbu Desa Malaysia Restaurant dalam hal ini berwenang, bertindak untuk dan atas nama Restaurant Bumbu Desa Malaysia, yang berkedudukan di Suria KLCC, Jalan Ampang, KL City Centre 50088, Malaysia selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran waralaba yang bergerak di bidang Industri Kuliner Indonesia; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 1 -

Memahami hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK, KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi

a. co-branding brand Woderful Indonesia dan pesona indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangnan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1). Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2). PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 2 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

TENDI NURALAM UKUS KUSWARA

- 3 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

S.E. DJAKARTA BALI

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.5/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jum’at, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. NINA HANAFI : Pemilik Restoran Djakarta Bali, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Restoran Djakarta Bali, yang berkedudukan di 9 Rue Vauvilliers, 75001 Paris, France, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran Indonesia yang bergerak di bidang Industri Kuliner yang berlokasi di Paris, Perancis; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 4 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi;

a. co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 5 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepakatan ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

TENDI NURALAM UKUS KUSWARA

- 6 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (INDONESIA EXIMBANK)

TENTANG

PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA

NOMOR : NK. 31/KEMPAR/2018

NOMOR : 830/MOU/09/2018

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Tujuh bulan September tahun Dua Ribu Delapan Belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110 yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. SINTHYA ROESLY : Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 629/KMK.06/2017 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indones ia yang berkedudukan di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II, 8th Floor SCBD, Jalan Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

- 7 -

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1) bahwa PIHAK KESATU merupakan kementerian yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor kepariwisataan;

2) bahwa PIHAK KEDUA merupakan instansi pemerintah yang berada di bawah Kementerian Keuangan dan memiliki mandat untuk mendukung Pembiayaan Ekspor Nasional;

3) bahwa dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman Antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Keuangan Nomor : 22/KEMPAR/2018 Nomor : Tentang Koordinasi Dalam Rangka Mendukung Pengembangan Kawasan Pariwisata;

4) bahwa PIHAK KESATU perlu melakukan koordinasi yang efektif dengan Kementerian/Lembaga termasuk dengan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pengembangan kawasan pariwisata;

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Pembiayaan Pengembangan Kawasan Pariwisata yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai dasar PARA PIHAK berperan serta dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata

(2) Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata dalam rangka pelaksanaan pembiayaan pengembangan kawasan pariwisata.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi :

a) menyusun skema fasilitasi proyek pariwisata melalui penugasan khusus ekspor atau National Interest Account (NIA) maupun melalui penugasan umum;

b) mendukung pelaksanaan pembiayaan pengembangan kawasan pariwisata;

c) pertukaran data/informasi untuk mendukung peningkatan investasi dan ekspor nasional;

d) pengembangan kapasitas sumber daya manusia; dan

e) kerja sama lainnya yang disepakati oleh PARA PIHAK.

Pasal 3

PELAKSANAAN

- 8 -

Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Sama antara PARA PIHAK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku selama 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Pasal 5

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

PEMBERITAHUAN, PEJABAT PENGHUBUNG, DAN FORUM KOORDINASI

(1) Setiap pemberitahuan yang berhubungan dengan Nota Kesepahaman ini wajib diberikan secara tertulis oleh masing-masing PIHAK kepada pejabat dan alamat sebagai berikut :

PIHAK KESATU

Jalan Kimia Nomor 12-20, Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat

ASDEP INVESTASI PARIWISATA

Telepon : (021) 3907212

Fax : (021) 3907212

Email : [email protected]

PIHAK KEDUA

DIVISI EXECUTIVE OFFICE INDONESIA EXIMBANK

Gedung Bursa Efek Tower II Lantai 14

Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53

Telepon : (021) 5154638

Fax : (021) 5154639

Email : [email protected]

- 9 -

(2) Setiap perubahan data penggantian dari alamat-alamat tersebut di atas wajib diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK yang satu kepada PIHAK lainnya.

Pasal 7

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam bentuk adendum yang disepakati oleh PPARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran dan/atau permasalahan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 8

KETENTUAN PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing memiliki isi dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 10 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

FLUFFY LAMB

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.8/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini :

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bert indak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. DARWINTO ANTONIUS : Pemilik Restoran Fluffy Lamb, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Restoran Fluffy Lamb yang berkedudukan di Shop Y122, Fremantle Market Corner Party St, WA 6160 Australia, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran yang bergerak di bidang industi kuliner khas asia; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari potensi maupun nilai strategis.

- 11 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu

- 12 -

melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 13 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT SOLUSI TRANSPORTASI INDONESIA

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.36/KEMPAR/2018

NOMOR : 003/STI-Kemenpar/IX/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal dua puluh enam, bulan September, tahun dua ribu delapan belas (26-09-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. : Direktur PT Solusi Transportasi Indonesia, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Solusi Transportasi Indonesia, yang berkedudukan di Gedung Lippo Kuningan Lt 27 Jl. HR Rasuna Said Kav. B12 Jakarta, Indonesia, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang industri Transportasi; dan

RIDZKI D KRAMADIBRATA

- 14 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing- masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini sampai dengan tanggal 26 September 2019.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK

- 15 -

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 16 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA

TENTANG

SINERGITAS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA SEKTOR PARIWISATA

DI 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS DAN 88 KAWASAN STRATEGIS

PARIWISATA NASIONAL

NOMOR : NK.34/KEMPAR/2018

NOMOR : MOU/ 070/DP/ IX/2018

Pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh Tujuh bulan Septermber tahun Dua Ribu Delapan Belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deput i Bidang Pengembangan Dest inasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110 yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. KOSMIAN PUDJIADI : Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kamar Dagang d a n I n d u s t r i I n d o n e s i a ( K A D I N ) y a n g berkedudukan di Menara Kadin Indonesia Lt, 29, Jl. H.R. Rasuna Said X-5 Kav. 2-3, Jakarta 12950 yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK dan dalam hal ini telah sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Sinergitas Program Pengembangan Usaha Sektor Pariwisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dengan ketentuan sebagai berikut:

- 17 -

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sinergitas program kegiatan dalam rangka meningkatkan investasi pariwisata dan mendukung para pelaku usaha sektor pariwisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dalam mendapatkan dukungan fasilitasi pembiayaan.

(2) Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah terwujudnya sinergitas program dalam rangka meningkatkan investasi pariwisata dan mendukung para pelaku usaha sektor pariwisata melalui fasilitasi pembiayaan jangka panjang dengan bunga rendah bagi para pelaku usaha sektor pariwisata jadi l0 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. mendorong para pengusaha untuk berinvestasi pada sektor usaha pariwisata;

b. memfasilitasi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga di bidang pembiayaan dan pengembangan skema pembiayaan dalam jangka panjang dengan bunga rendah bagi pelaku usaha sektor pariwisata;

c. merumuskan regulasi, profiling, advokasi, promosi dan pembiayaan bidang investasi pariwisata;

d. melakukan pertukaran data dan informasi tentang pengembangan sektor usaha pariwisata;

e. KADIN Indonesia Bidang Pariwisata menjadi koordinator para pelaku usaha sektor pariwisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; dan

f. melaksanakan monitoring dan evaluasi kepada pelaku usaha dalam hal investasi di sektor pariwisata.

Pasal 3

PELAKSANAAN

(1) Mekanisme pelaksanaan Nota Kesepahaman secara rinci akan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Sama yang dibuat secara bersama antara PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari nota kesepahaman ini.

(2) Guna menindaklanjuti pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK dapat membentuk Kelompok Kerja sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi.

- 18 -

Pasal 4

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku selama 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, berdasarkan kesepakatan tertulis oleh PARA PIHAK dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri Nota Kesepahaman ini wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum diakhirinya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama.

Pasal 6

KETENTUAN LAIN-LAIN

Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatus dalam bentuk adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

KETENTUAN PENUTUP

(1) Nota Kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama bunyinya, setiap rangkap bermaterai cukup dan ditandatangani oleh PARA PIHAK, mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta masing-masing pihak menerima 1 (satu) rangkap pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

(2) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

- 19 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

KASIH CONTEMPORARY INDONESIAN CUISINE

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.1 /KEMPAR/2018

Pada hari ini jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak berwenang untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. VINDEX TENGKER : Perwakilan Kasih Contemporary Indonesian Cuisine, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kasih Contemporary Indonesian Cuisine, yang berkedudukan di 200-5 Los Angeles St, LA, CA USA selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran bergerak di bidang industri makanan berkonsep masakan Indonesia kontemporer;

- 20 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukkung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indoensia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

- 21 -

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tiidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 22 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

TENTANG

PENGEMBANGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN

MENENGAH DI BIDANG PARIWISATA

NOMOR : NK . 26 /KEMPAR/2018

NOMOR : 61.1/KB/M.KUKM/X/2018

Pada hari ini, Rabu, tanggal dua puluh enam bulan September tahun dua ribu delapan belas (26-09-2018) bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. ARIEF YAHYA : Menteri Pariwisata, berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta Pusat, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. AAGN. PUSPAYOGA : Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berkedudukan di Jl. H. R. Rasuna Said Kav 3-4 Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1) bahwa PIHAK KESATU merupakan kementerian yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor kepariwisataan;

- 23 -

2) bahwa PIHAK KEDUA merupakan kementerian yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor koperasi dan usaha kecil dan menengah;

3) bahwa koordinasi dan kerjasama dalam hal pengembangan usaha pariwisata oleh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu dilakukan secara tepat guna dan berdaya guna agar dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

TUJUAN

Nota Kesepahaman ini bertujuan sebagai dasar untuk melakukan sinergitas program tugas dan fungsi PARA PIHAK dalam rangka pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah dalam bidang pariwisata.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam Nota Kesepahaman ini meliputi antara lain:

1) mengoordinasikan dan mendorong peningkatan akses pemasaran produk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

2) mendorong akses pinjaman/pembiayaan kepada koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; dan

3) peningkatan kualitas usaha dan kapasitas pelaku usaha koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.

Pasal 3

PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Sama antara PARA PIHAK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Guna menindaklanjuti pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK akan menunjuk wakilnya setingkat Eselon I/Direktur Utama Badan Layanan Umum sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi.

Pasal 4

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 24 -

Pasal 5

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani, dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka pihak yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Pasal 6

KETENTUAN LAIN-LAIN

Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam bentuk adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing masing memiliki isi dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 25 -

NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNGAN NASIONAL

TENTANG

FASILITASI PEMBIAYAAN INVESTASI NON-ANGGARAN PEMERINTAH

UNTUK DESTINASI PARIWISATA NASIONAL

NOMOR : NK.27/KEMPAR/2018

NOMOR : NKB 14/M.PPN/09/2018

Pada hari ini Kamis, tanggal dua puluh tujuh, bulan September, tahun dua ribu delapan belas (27/09/2018), bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

I. ARIEF YAHYA : Menteri Pariwisata Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

II. BAMBANG P.S. : Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, bertindak untuk dan atas nama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), berkedudukan di Jalan Taman Suropati Nomor 2, Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa :

- 26 -

BRODJONEGORO

1. PIHAK PERTAMA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan dipimpin oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019.

2. PIHAK KEDUA adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional dan dipimpin oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 83/P Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019.

3. Dalam rangka melaksanakan program Destinasi Pariwisata Nasional yang meliputi Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Mandalika dan sekitarnya, Labuan bajo, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi dan Morotai, Batam-Bintan dan sekitarnya, Manado-Bunaken dan sekitarnya, PIHAK PERTAMA membutuhkan dukungan pembiayaan untuk pengembangan pariwisata di Destinasi Pariwisata Nasional tersebut yang dapat difasilitasi oleh PIHAK KEDUA melalui skema Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah.

4. PARA PIHAK perlu melakukan kerja sama fasilitasi untuk 13 (tiga belas) bidang usaha pariwisata sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan untuk Destinasi Pariwisata Nasional yang dikategorikan membutuhkan fasilitasi pembiayaan investasi serta mewujudkan sinkronisasi proses perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerja sama dengan menyepakati Nota Kesepahaman Bersama tentang Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah untuk Destinasi Pariwisata Nasional yang selanjutnya disebut “NKB”, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

DEFINISI

Dalam NKB ini yang dimaksud dengan:

(1) Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah yang selanjutnya disebut Fasilitasi PINA adalah mekanisme pembiayaan berbasis investasi tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Daerah untuk mendukung percepatan Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017.

(2) Destinasi Pariwisata Nasional adalah program dan kegiatan Pemerintah untuk mengembangkan destinasi pariwisata yang meliputi Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Mandalika dan sekitarnya, Labuan Bajo, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi dan Morotai, Batam-Bintan dan sekitarnya, Manado-Bunaken dan sekitarnya.

- 27 -

(3) Tim Fasilitasi Pemerintah dalam Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah yang selanjutnya disebut Tim PINA adalah tim fasilitasi yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.121/M.PPN/HK/11/2017 tentang Pembentukan Tim Fasilitasi Pemerintah dalam Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang memliki tugas dan fungsi untuk memfasilitasi penanam modal (Investor) dan penerima modal (Investee) dalam pembiayaan proyek infrastruktur Pemerintah yang tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah.

Pasal 2

TUJUAN

NKB ini bertujuan untuk:

a. Melakukan Fasilitasi PINA dalam rangka mencari dukungan pembiayaan investasi untuk mendukung rencana pembangunan nasional, khususnya 13 (tiga belas) bidang usaha pariwisata sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas serta Destinasi Pariwisata Nasional yang dikategorikan membutuhkan fasilitasi pembiayaan investasi.

b. Mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pasal 3

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup NKB ini meliputi:

a. Pertukaran data dan informasi untuk pengembangan destinasi pariwisata nasional;

b. Fasilitasi PINA untuk dukungan pembiayaan investasi dari calon investor di sektor pariwisata, khususnya untuk pengembangan 13 (tiga belas) bidang usaha pariwisata yang terdiri dari Usaha Daya Tarik Wisata, Usaha Kawasan Pariwisata, Usaha Transportasi Wisata, Usaha Jasa Perjalanan Wisata, Usaha Jasa Makanan dan Minuman, Usaha Penyediaan Akomodasi, Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran, Usaha Jasa Informasi Pariwisata, Usaha Jasa Konsultan Pariwisata, Usaha Jasa Pramuwisata, Usaha Wisata Tirta dan Usaha Spa;

c. Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan di sektor paiwisata; dan

d. Kegiatan lain yang disepakati oleh PARA PIHAK scpanjang sesuai dengan tujuan NKB ini.

- 28 -

Pasal 4

PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan NKB ini akan ditindaklanjuti secara teknis dengan menyusun perjanjian tersendiri yang disepakati dan ditandatangani oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang setara dari PARA PIHAK.

(2) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari NKB ini.

(3) PARA PIHAK dapat membentuk kelompok kerja yang beranggotakan masing-masing PIHAK untuk membahas dan melaksanakan kerja sama berdasarkan NKB ini.

Pasal 5

JANGKA WAKTU

(1) NKB ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal penandatanganan oleh PARA PIHAK.

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.

(3) Salah satu PIHAK dapat mengakhiri NKB ini sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berlaku efektif paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerimaan oleh PIHAK yang lain.

Pasal 6

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul atas pelaksanaan NKB ini akan dibebankan pada anggaran masing-masing PIHAK.

Pasal 7

TATA KELOLA

(1) Pelaksanaan NKB ini merupakan suatu komitmen PARA PIHAK untuk menerapkan prinsipprinsip tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan segala hukum dan peraturan yang berlaku, segala aturan yang berlaku untuk penempatan anggaran, ketersediaan dan penyebaran sumber daya dan personil, serta untuk mencegah korupsi, penyuapan, dan penyalahgunaan dana.

(2) PARA PIHAK akan menaati tindakan-tindakan kerahasiaan, berdasarkan peraturan perundangundangan dan hukum yang berlaku.

(3) Kecuali disepakati dalam suatu perjanjian terpisah, kepemilikan dari hak kekayaan intelektual apapun yang dikembangkan dalam lingkup NKB akan dimiliki oleh PARA PIHAK.

(4) Penggunaan hak kekayaan intelektual apapun yang timbul dari pengcjawantahan NKB ini harus mendapat persctujuan dari PARA PIHAK.

- 29 -

(5) Segala publikasi atas pelaksanaan NKB wajib memperoleh persetujuan PARA PIHAK sebelum diseminasi publik.

Pasal 8

PENYELESAIAN SENGKETA

Segala sengketa atau perbedaan penafsiran yang timbul atas pelaksanaan NKB ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK.

Pasal 9

PERUBAHAN

(1) Hal-hal yang belum diatur atau diperlukan perubahan atas ketentuan dalam NKB ini akan disepakati oleh PARA PIHAK dalam bentuk adendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari NKB ini.

(2) Perubahan NKB ini berlaku apabila dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

NKB ini ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, serta masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi masing-masing pihak.

- 30 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.

TENTANG

PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 13/KEMPAR/2018

NOMOR : BKJ.TbR/PKS/CAD.16/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal Delapan, bulan Agustus, tahun Dua Ribu Delapan Belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. THOMAS WAHYUDI : Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

- 31 -

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa perbankan; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

- 32 -

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia.

( 3 ) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 33 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT. MATTEL TRADING INDONESIA

TENTANG

PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 24/KEMPAR/2018

Pada hari ini rabu, tanggal lima, bulan September, tahun dua ribu delapan belas (05-09-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. SIVARUEBEN : Direktur, PT Mattel Trading Indonesia dan dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Mattel Trading Indonesia, yang berkedudukan di JL. Sultan Iskandar Muda Pondok Indah Office Tower 3 Lt. 17 Kav. V Ta. 1.813, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan yang bergerak di bidang industri mainan; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung p e n g e m b a n g a n

SIVALINGAM

- 34 -

pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi :

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku sampai dengan Desember 2018 terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu

- 35 -

melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Republik Indoneisa.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman in.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 36 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI

TENTANG

PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.22/KEMPAR/2018

NOMOR : 88/KU. 103/DO-2018

Pada hari ini Rabu, tanggal delapan, bulan Agustus, tahun dua ribu delapan belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan dibawa ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. TATAN RUSTANDI : Direktur Kormesial & Pengembangan Usaha, PERUM DAMRI dan dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PERUM DAMRI yang berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 25 Jakarta Timu, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Transportasi; dan

- 37 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA.

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, tungsi, da kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

- 38 -

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini ddiatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 39 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

DAN

PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PERSERO)

TENTANG

KERJASAMA PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN DALAM KEGIATAN

PERENCANAAN & PENYIAPAN KAJIAN AWAL PRASTUDI KELAYAKAN PROYEK

KPBU INFRASTRUKTUR PARIWISATA

NOMOR : NK.28/KEMPAR/2018

NOMOR : MOU/001/PII//0918

Pada hari ini, Kamis tanggal 27 bulan September tahun dua ribu delapan belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deput i Bidang Pengembangan Dest inasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, berkedudukan di Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat nomor 17, Jakarta Pusat 10110 Indonesia, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU; dan

2. ARMAND HERMAWAN : Direktur Utama dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), berkedudukan di Capital Place Building, Lantai 7-8 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta Selatan 12710 Indonesia, untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut

a. PIHAK KESATU merupakan institusi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengembangan kawasan pariwisata yaitu pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas yang termasuk yaitu Danau Toba, Borobudur dan

- 40 -

sekitarnya, Mandalika dan sekitarnya, Labuan Bajo, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi dan Morotai (selanjutnya disebut sebagai “10 Destinasi Pariwisata Prioritas”), untuk membantu Presiden Republik Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan negara Republik Indonesia.

b. PIHAK KEDUA merupakan badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan yang bergerak di bidang penjaminan infrastruktur dan mempunyai kemampuan dalam meberikan pendampingan untuk kegiatan perencanaan dan kajian awal prastudi kelayakan bagi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (”KPBU”).

c. PIHAK KESATU bermaksud meminta PIHAK KEDUA utnuk memberikan pendampingan dalam menyiapkan prastudi kelayakan untuk pengembangan beberapa proyek insfrastruktur dengan menggunakan skema KPBU dalam rangka pengembangan kawasan pariwisata, dan nantinya diharapkan PIHAK KEDUA dapat memberikan penjaminan sesuai ketetntuan yang berlaku atas proyek-proyek KPBU yang akan dikembangkan tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman ini, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Nota Kesepahaman ini dibuat sebagai kerangka utama kerjasama PARA PIHAK, sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing dalam mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia.

(2) Pengembangan kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas akan dilakukan dengan skema KPBU, khususnya 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas, serta kawasan pariwisata lainnya yang ditentukan oleh PIHAK KESATU (selanjutnya disebut “Proyek KPBU”).

(3) Nota Kesepahaman ini dibuat dengan tujuan untuk menyamakan pemahaman, mempermudah koordinasi dan menciptakan sinergi antara PARA PIHAK agar Proyek KPBU dapat dikembangkan dan dilaksanakan dengan tertib, lancar, terkendali dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 41 -

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini mencakup:

1) kerjasama PARA PIHAK dalam mengembangkan Proyek KPBU sesuai dengan kewenangan masing-masing; dan

2) pendampingan yang akan diberikan oleh PIHAK KEDUA dalam kegiatan perencanaan dan penyiapan kajian awal prastudi kelayakan, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlau.

Pasal 3

PRINSIP

Nota Kesepahaman ini dibuat dan dilaksanakan berdasarkan prinsip itikad baik, saling percaya, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara bersama-sama, serta tetap tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

PELAKSANAAN

(1) PARA PIHAK akan bekerja sama agar Proyek KPBU dapat dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

(2) PIHAK KESATU akan melakukan koordinasi yang diperlukan dengan instansi atau pejabat negara yang diperlukan untuk:

a. memenuhi tertib peraturan yang berlaku untuk Proyek KPBU; dan

b. pemberian informasi yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Nota Kesepahaman ini.

(3) PIHAK KEDUA akan membantu pengembangan Proyek KPBU sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku dan memberikan pendampingan dalam kegiatan perencanaan dan penyiapan kajian awal prastudi kelayakan atas Proyek KPBU sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan teknis Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dalam perjanjian kersa sama yang ditandatangani oleh Para Pihak

Pasal 5

JANGKA WAKTU

Nota Kesepahaman ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.

- 42 -

Pasal 6

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Perubahan, perpanjangan, atau pengakhiran terhadap ketentuan sebagaimana diatus dalam Nota Kesepahaman ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan yang ditandatangani PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Usulan perubahan, perpanjangan, atau pengakhiran terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam Nota Kesepahaman ini disampaikan oleh PIHAK yang mengusulkan melalui pemberitahuan secara tertulis.

(3) Nota Kesepahaman ini dinyatakan batal demi hukum apabila terdapat peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang menyebabkan Nota Kesepahaman ini tidak dapat dilaksanakan.

(4) Apabila terdapat perselisihan, perbedaan dalam penafsiran dan/atau pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK.

Pasat 7

PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli dan bermaterai cukup, yang dipegang oleh masing-masing PIHAK serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 43 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

TENTANG

FASILITASI PEMBIAYAAN SEKTOR USAHA PARIWISATA

DI 10 (SEPULUH) DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

NOMOR : NK 33/KEMPAR/2018

NOMOR : 031/MOU/PNM/IX/18

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Tujuh bulan September Tahun Dua Ribu Delapan Belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deput i Bidang Pengembangan Dest inasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110 yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. ARIEF MULYADI : Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang berkedudukan di Menara Taspen, Lt. 10 Jalan Jenderal Sudirman Kav.2 Jakarta 10220, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Fasilitas Pembiayaan Sektor Usaha Pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman, dengan ketentuan sebagai berikut:

- 44 -

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud dari Nota Kesepahaman ini adalah Pemodalan Nasional Madani (PNM) akan berperan serta dalam mendukung pembiayaan dan pengembangan sektor usaha pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas.

(2) Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro dan kecil sektor pariwisata; dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja melalui kegiatan kepariwisataan,

Pasal 2

RUANG LINGKUP

(1) PARA PIHAK menyatakan kesepakatannya bahwa ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi :

a. memberdayakan UMK dengan membantu pembiayaan kepada UMK pelaku pelaku usaha pariwisata;

b memberdayakan UMK dengan membantu pengembangan kapasitas usaha kepada UMK pelaku usaha pariwisata;

c. menyusun kebijakan tentang pengembangan UMK sektor pariwisata; dan

d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembiayaan dan pengembangan sektor pariwisata.

(2) Ruang Lingkup sebagaimana dimaksud tidak menutup kemungkinan dalam bidang lainnya sebagaimana akan disepakati kemudian antara PARA PIHAK.

Pasal 3

PELAKSANAAN

(1) Mekanisme pelaksanaan Nota Kesepahaman secara rinci akan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja sama yang dibuat secara bersama antara PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari nota kesepahaman ini.

(2) Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk tim yang anggotanya terdiri dari PARA PIHAK.

Pasal 4

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.

- 45 -

(2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Pasal 5

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

KETENTUAN LAIN-LAIN

Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam bentuk adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

KETENTUAN PENUTUP

(1) Nota Kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama bunyinya, setiap rangkap bermeterai cukup dan ditandatangani oleh PARA PIHAK, mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta masing-masing pihak menerima 1 (satu) rangkap pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

(2) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

- 46 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT TOEGOE RESPATI

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK 17 / KEMPAR /2018

Pada hari ini Rabu, tanggal delapan, bulan Agustus, tahun dua ribu delapan belas (08-08- 2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini :

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. MELATI TANJUNGSARI : Direktur PT Toegoe Respati, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Toegoe Respati yang berkedududkan di Jalan Tugu Nomor 3, Malang, Jawa Timur 65119 selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang industri perhotelan; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 47 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 48 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 49 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

RON BLAAUW BEHEER BV

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.4/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. MAARTEN BERNS dan : Perwakilan Ron Blaauw Beheer Bv, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ron Blaauw Beheer BV, yang berkedudukan di Amstelzijde 51,1184 TZ, Amstelveen, Netherland, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman dengan nama brand Ron Gastrobar Indonesia;

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

AGUS HERMAWAN

- 50 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 51 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 52 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

SARI RATU RESTAURANT & CATERING PTE.LTE

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK-10 /KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. ANGLIA GORDYNA : Perwakilan Sari Ratu Restaurant & Catering PTE.LTE, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Sari Ratu Restaurant & Catering PTE.LTE, yang berkedudukan di 304 Orchard Rd #02-107- Lucky Plz, Sing 238863 selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kuliner Indonesia dengan nama brand Sari Ratu Restaurant; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 53 -

AUWINES

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program- Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA; dan

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 54 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 55 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

SENPU Pty. Ltd

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 7 / KEMPAR / 2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini;

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. ALICIA MEINAR : Direktur SENPU Pty. Ltd, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Senpu Pty. Ltd., yang berkedudukan di Shop 1A, 20 Lambert Road, Indooroopilly, Brisbane, Australia, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kuliner indonesia; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 56 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA; dan

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 57 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

- 58 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

TENTANG

DUKUNGAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HOMESTAY DI

10 (SEPULUH) DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

NOMOR : NK.30 / KEMPAR / 2018

NOMOR : 134A /MOU/SMF/KEMPAR/IX/2018

Pada hari ini Kamis tanggal dua puluh tujuh, bulan September, tahun dua ribu delapan belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deput i Bidang Pengembangan Dest inasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110 yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. ANANTA WIYOGO : Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) yang berkedudukan di Graha SMF Jalan Panglima Polim I Nomor 1, Jakarta 12160, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Dukungan Pembiayaan Pembangunan Homestay di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman, dengan ketentuan sebagai berikut:

- 59 -

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud dari Nota Kesepahaman ini adalah sebagai pedoman kerja sama bagi PARA PIHAK dalam rangka mendukung pembiayaan pembangunan Homestay di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai dengan tugas dan wewenang PARA PIHAK.

(2) Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah terwujudnya kerja sama dan koordinasi PARA PIHAK dalam melaksanakan pembiayaan pembangunan Homestay di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini :

a. memfasilitasi dan berkoordinasi terkait dengan kebijakan yang dibutuhkan oleh PARA PIHAK dalam melaksanakan pembiayaan pembangunan Homestay di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas;

b. melakukan pertukaran data dan/atau informasi yang dibutuhkan;

c. pembiayaan Homestay di 10 Destinasi Pariwisata meliputi antara lain pendanaan dan pemberdayaan lembaga penyalur;

d. melaksanakan regulasi, profiling, promosi, dan advokasi investasi di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas; dan

e. sebagai dasar PARA PIHAK untuk melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangka pertumbuhan pembangungan Homestay.

Pasal 3

PELAKSANAAN

(1) Dalam rangka pelaksanaan ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PIHAK PERTAMA membentuk kelompok kerja yang beranggotakan pejabat atau pegawai dan pihak lain yang terkait berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melakukan koordinasi teknis dan melaksanakan kegiatan dalam ruang lingkup kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan teknis Nota Kesepahaman ini akan ditindak lanjuti dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Pejabat Eselon II atau setingkat yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.

- 60 -

PASAL 4

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Pasal 5

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

KETENTUAN LAIN -LAIN

Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam bentuk adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

KETENTUAN PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing memiliki isi dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 61 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO)

TENTANG

FASILITASI JASA KONSULTASI, PENGEMBANGAN PROYEK, DAN

PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DI 10 (SEPULUH) DESTINASI

PARIWISATA PRIORITAS

NOMOR : NK.29 / KEMPAR / 2018

NOMOR : MOU-011 / SMI / 0918

Pada hari ini Kamis, tanggal dua puluh tujuh, bulan September, tahun dua ribu delapan belas, bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI RATMAN : Deput i Bidang Pengembangan Dest inasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110 yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

2. EMMA SRI MARTINI : Direktur Utama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) oleh dan karenanya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, berkedudukan di Gedung Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48 Jalan Jenderal Sudirman Nomor 86 Jakarta 10220 selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, menerangkan hal-hal sebagai berikut:

- 62 -

a. bahwa PIHAK PERTAMA merupakan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan khususnya pengembangan 10 (Sepuluh) Destinas Pariwisata Prioritas, yaitu sebagai berikut:

1. Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat;

2. Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten;

3. Tanjung Kelayang, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung;

4. Morotai, Maluku Utara;

5. Wakatobi, Sulawesi Tenggara;

6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua, DKI Jakarta;

7. Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang, Jawa Timur;

8. Danau Toba, Samosir, Toba, Samosir, Simalungun, Karo, Tapanuli Utara, Humbang, Hansudutan dan Dairi, Sumatera Utara;

9. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah; dan

10. Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

b. bahwa PIHAK KEDUA merupakan Badan Usaha Milik Negara dibawah pembinaan Kementerian Keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan, penyiapan proyek dan jasa konsultasi infrastruktur; dan

c. bahwa kerja sama antara PARA PIHAK perlu dilakukan secara tepat guna dan berdaya guna agar dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tentang Fasilitasi Jasa Konsultasi, Pengembangan Proyek, dan Pembiayaan Infrastruktur di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud dari Nota Kesepahaman ini adalah sebagai pedoman kerja sama bagi PARA PIHAK dalam rangka upaya penyusunan skema dan penyediaan fasilitas pembiayaan pembangunan infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas dan sinergitas program sesuai dengan tugas dan wewenang PARA PIHAK.

(2) Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah terwujudnya percepatan pengembangan infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas.

- 63 -

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam penyusunan kerangka kerjasama pengembangan infrastruktur pariwisata di 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai kapasitas masing-masing PIHAK dengan ketentuan sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA melakukan upaya:

a. menjalankan dan mempercepat program pembangunan infrastruktur pariwisata;

b. penyediaan dan sinergi data dan/atau informasi yang dibutuhkan oleh PARA PIHAK;

c. fasilitasi, koordinasi pembangunan Infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas;

d. pelaksanaan regulasi, profiling, promosi dan advokasi investasi 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas; dan

e. monitoring dan evaluasi bersama terkait pertumbuhan infrastruktur investasi pariwisata

2. PIHAK KEDUA melakukan upaya:

a. pemberian masukan dalam penyusunan skema-skema pembiayaan sesuai dengan syarat dan ketentuan internal yang berlaku pada PIHAK KEDUA;

b. penyediaan jasa financing arranger proyek infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai dengan syarat ketentuan internal yang berlaku pada PIHAK KEDUA;

c. penyediaan jasa konsultasi dan penyiapan proyek infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai dengan syarat ketentuan internal yang berlaku pada PIHAK KEDUA; dan

d. penyediaan fasilitas pembiayaan proyek infrastruktur pariwisata di 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai dengan syarat dan ketentuan internal yang berlaku pada PIHAK KEDUA.

Pasal 3

PRINSIP

Nota Kesepahaman ini dibuat dan dilaksanakan berdasarkan prinsip itikad baik, saling percaya, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara bersama-sama, serta tetap tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 64 -

Pasal 4

PELAKSANAAN

(1) Dalam rangka pelaksanaan ruang lingkup kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PIHAK PERTAMA membentuk kelompok kerja yang beranggotakan pejabat atau pegawai dan pihak lain yang terkait berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melakukan koordinasi teknis dengan stakeholder terkait dalam melaksanakan pengembangan 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan teknis Nota Kesepahaman ini akan ditindak lanjuti dalam Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh Pejabat Eselon II atau setingkat yang di tunjuk oleh PARA PIHAK.

Pasal 5

JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak ditandatangani, dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang, mengubah atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Pasal 6

PEMBIAYAAN

(1) Biaya yang timbul dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepahaman ini akan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

(2) Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama.

Pasal 7

MONITORING DAN EVALUASI

(1) PARA PIHAK melakukan monitoring dan evaluasi baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri atas tanggung jawab dari masing-masing PIHAK dalam pelaksanaan Perjanjian ini, secara berkala.

(2) Monitoring berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya dalam 6 (enam) bulan sekali.

(3) Evaluasi dilaksanakan paling sedikit satu kali dalam jangka waktu perjanjian ini dengan memperhatikan aspek relevansi, efisiensi, efektifitas, dan berkelanjutan.

- 65 -

Pasal 8

FORCE MAJEURE

(1) Yang dimaksud Force Majeure dalam Nota Kesepahaman ini adalah setiap peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar kekuasaan kemampuan atau kendali PARA PIHAK, termasuk peristiwa atau keadaan yang terjadi akibat dari perubahan ketentuan yang mengikat masing-masing PIHAK yang dapat mengakibatkan salah satu PIHAK atau PARA PIHAK tidak dapat memenuhi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

(2) PIHAK yang terkena dampak Force Majeure berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak saat: (a) terjadinya Force majeure dan (b) berakhirnya Force Majeure, dengan menyertakan salinan pernyataan kejadian dan berakhirnya Force Majeure yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan dinyatakan secara resmi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9

KORESPONDENSI

Komunikasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan Nota Kesepahaman harus disampaikan dengan surat tercatat melalui, faksimili, kurir atau dengan jasa pos yang dialamatkan sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110

Telepon : (021)-3838428

Fax : (021)-3868522

Email : [email protected]

PIHAK KEDUA

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

Gd. Sahid Sudirman Center Lt. 47-48

Jl. Jend. Sudirman No. 86, Jakarta 10220

Telepon : (021)-80825288

Fax : (021)-80825258

Email :

Up : Victor Edward Sasdiyarto

- 66 -

[email protected]

Pasal 10

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini atau diperlukan perubahan atas ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini diatur dan ditentukan oleh PARA PIHAK dalam bentuk suatu perubahan (adendum) yang disepakati oleh PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini tunduk dan ditafsirkan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.

(3) PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan Nota Kesepahaman ini dengan itikad baik, dan sengketa yang timbul dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

(4) PARA PIHAK menjamin bahwa:

a. Perwakilan yang disebut dan mewakili masing-masing PIHAK dalam penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah perwakilan yang berwenang bertindak untuk mewakili berdasarkan ketentuan dan aturan internal masing-masing.

b. Setiap dokumen dan informasi yang dirujuk pada Nota Kesepahaman ini adalah benar dan tepat.

(5) Nota Kesepahaman ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan atau tidak akan dianggap menciptakan kewajiban mengikat secara hukum yang dapat dilaksanakan terhadap PIHAK lainnya hingga disetujuinya dalam suatu perjanjian tertulis yang mengatur rencana lebih lanjut, atas pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, kecuali sehubungan dengan pelaksanaan Pasal 5 (Jangka Waktu), Pasal 6 (Pembiayaan), Pasal 8 (Force Majeure), Pasal 9 (Korespondensi) dan Pasal 10 (Ketentuan Lain-lain).

(6) Untuk menghindari keragu-raguan, Nota Kesepahaman ini tidak menyatakan janji atau komitmen PIHAK KEDUA guna menyediakan pinjaman atau fasilitas pembiayaan. Keputusan PIHAK KEDUA untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bergantung pada, antara lain, (i)persetujuan internal; (ii) hasil uji tuntas terhadap aspek teknis, hukum, keuangan, sosial dan lingkungan; dan (iii) dokumentasi lain dalam bentuk dan substansi yang dapat diterima oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 11

PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing memiliki isi dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 67 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT TRANSPORTASI JAKARTA

TENTANG

PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK 21/Kempar/2018

NOMOR : 5266/PJ-PT-TJ/VIII/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal Delapan, bulan Agustus, tahun Dua Ribu Delapan Belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. WELFIZON YUZA : Direktur Pelayanan Pengembangan Bisnis dan SDM, PT Transportasi Jakarta dan dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Transportasi Jakarta, yang berkedudukan di Jalan Mayjen Sutoyo No. 1, Cawang-Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang jasa transportasi; dan

- 68 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

- 69 -

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 70 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT TRINUSA TRAVELINDO

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 11/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. CHRISTIAN SUWARNA : Senior Vice President Business Development dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Trinusa Travelindo yang berkedudukan di Wisma 77 Tower 1, lt. 7, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77. Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat, Indonesia selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah sebuah perusahan yang bergerak di bidang biro perjalan wisata berbasis online (online travel agency) melalui website; dan

- 71 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

- 72 -

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. dan telah diterima oleh PARA PIHAK pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

- 73 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

UBUD NSW PTY LTD

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.6 /KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. KOK CHING TJOE : Direktur Ubud NSW Pty Ltd, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Ubud NSW Pty Ltd, yang berkedudukan di 528 Anzac Parade, NSW 2032, Sydney, Australia, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kuliner Indonesia, berlokasi di Australia dengan nama brand Ubud Restaurant; dan

(DAVID)

- 74 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kaloborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA; dan

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

- 75 -

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

- 76 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

WIN-INDONESIAN GRILL & GASTROBAR RESTAURANT

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 3/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. ROBERT MANAN : Pemilik WIN - Indonesian Grill & Gastrobar, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama WIN - Indonesia Gril l & Gastrobar, yang berkedudukan di 1820, Peachtree Road NW, Atlanta, GA 30309, USA, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran yang bergerak di bidang industri kuliner Indonesia; dan

- 77 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA; dan

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

- 78 -

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebihdahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

- 79 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

DBA YONO’s RESTAURANT

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.2/KEMPAR/2018

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas (23-03-2018), bertempat di Bali, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. FIFY MANAN : Perwakilan Pemilik DBA YONO’s Restaurant, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas n a m a D B A Y O N O ’ s R e s t a u r a n t y a n g berkedudukan di 25, Chapel ST, Albany, NY 12210, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah restoran yang bergerak di bidang industri kuliner Indonesia dengan nama brand Yono’s Indonesian Fine Dinning;dan

- 80 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan, saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan Ketentuan sebagai Berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

- 81 -

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama pada saat Nota Kesepahaman ini ditandatangani.

- 82 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT. JALA ENERGI

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 18/KEMPAR/2018

NOMOR : 807/PTJE/UM/VIII/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal delapan, bulan Agustus, Tahun Dua Ribu Delapan Belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atau nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. MAULANA AKBAR : Direktur Utama PT. Jala Energi, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. Jala Energi yang berkedudukan di Jl. Genteng, Tangkuban Perahu, Cikole KM. 23, Lembang, Kabupaten Bandung Barat 40391, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang industri pariwisata; dan

- 83 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

- 84 -

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 85 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT SAKA FARMA LABORATORIES

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK.19/KEMPAR/2018

NOMOR : 10602/KF-Legal/SAKA/VIII/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal delapan, bulan Agustus, tahun dua ribu delapan belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. FENI HERAWATI : Direktur PT Saka Farma Laboratories, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Saka Farma Laboatories yang berkedudukan di Jl. Jend. A Yani No. 2, komplek Bintang Toedjoe, kelurahan Kayu Putih, kecamatan Pulogadung, Kota Adminis t ras i Jakar ta Timur 13210, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan regulasi Indonesia dan bergerak di bidang Farmasi ; dan

- 86 -

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK akan diatur lebih lanjut dikemudian hari dalam sebuah Perjanjian Kerja Sama antara PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing PIHAK, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

- 87 -

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka PARA PIHAK mengikatkan diri satu sama lain untuk saling menjaga kerahasiaan atas segala informasi yang telah dibagikan baik yang dianggap dokumen rahasia ataupun tidak oleh masing-masing PIHAK dalam jangka waktu yang ditentukan lamanya.

(3) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka PARA PIHAK sadar atas hak kepemilikan untuk seluruh Hak Cipta yang terdaftar dan dimaksud dalam Nota Kesepahaman ini tetap akan menjadi milik PIHAK yang bersangkutan tanpa ada hak menuntut ganti rugi atas kompensasi apapun terkait rencana kerja sama penggunaan Hak Cipta terhadap PIHAK lainnya.

(4) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 88 -

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEMENTERIAN PARIWISATA

DAN

PT. TAMAN BURUNG CITRA BALI INTERNATIONAL

TENTANG

CO-BRANDING PROGRAM-PROGRAM PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

NOMOR : NK. 12/KEMPAR/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal delapan, bulan Agustus, tahun dua ribu delapn belas (08-08-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Gedung Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta 10110, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. PANDE MADE SUASTIKA : General Manager PT. Taman Burung Citra Bali International, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. Taman Burung Citra Bali International yang berkedudukan di Jl. Serma Cok Ngurah Gambir, Singapadu, Batubulan, Gianyar, Bali selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang industri Theme Park ; dan

c. bahwa Nota Kesepahaman ini diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan bagi PARA PIHAK, baik dari sisi potensi maupun nilai strategis.

- 89 -

Memahami hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Co-branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK untuk melakukan kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan yang menghasilkan kemanfaatan bagi PARA PIHAK.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dari brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan brand milik PIHAK KEDUA, serta sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Co-branding brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan brand milik PIHAK KEDUA;

b. Kegiatan lain sesuai dengan tugas dan kewenangan yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Pelaksanaan

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang mengatur secara rinci jenis co-branding yang akan dilakukan, jenis kegiatan, prosedur/mekanisme, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal-hal lain yang dipandang perlu.

(2) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan, tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah ini.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Untuk perpanjangan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan konsultasi atas rancangan Nota Kesepahaman yang baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

- 90 -

Pasal 5

Ketentuan Lain-Lain

(1) PARA PIHAK sepakat dalam hal tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini, maka tidak menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang berakibat tuntutan hukum bagi PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir apabila ada kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan terlaksananya Nota Kesepahaman ini.

Pasal 6

Adendum

(1) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Nota Kesepahaman ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum.

(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing-masing sama bunyinya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

- 91 -

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

OTORITA ASAHAN

DENGAN

KEMENTERIAN PARIWISATA

TENTANG

PENGGUNAAN SEMENTARA BARANG MILIK NEGARA OTORITA ASAHAN

DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA

NOMOR : 05A/K-OA/SPK/V/2018

NOMOR : PK.357/KS.001/SESMEN/KEMPAR/2018

Pada hari ini, Kamis tanggal Tiga Puluh Satu bulan Mei tahun dua ribu delapan belas (31-05-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. EFFENDI SIRAIT : Ketua Otorita Asahan yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 8 Nomor 67, Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Otorita Asahan, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

2. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta Pusat, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Sebelumnya PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik dari Gedung Kantor dan Mess di Jalan Kapten Pattimura Nomor 125 Medan Sumatera Utara sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor : 02.01.04.58.4.00083; dan saat ini sedang dipergunakan sebagai Kantor oleh Otorita Asahan Perwakilan Medan, Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba (BKPEKDT) dan Perum Jasa Tirta I;

- 92 -

b. bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui surat Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor S-98/M.EKON/04/2017 tanggal 28 April 2017 menyetujui Gedung Kantor dan Mess Otorita Asahan dapat dipergunakan oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT);

c. bahwa PARA PIHAK telah mengikat dalam suatu perjanjian kerja sama penggunaan sementara yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Nomor 12/K-OA/SPK/VII/2017 dan Nomor PK.119/KS.001/SESMEN/KEMPAR/2017 tanggal 31 Juli 2017, dan Nomor 01/K-OA/SPK/III/2018 dan Nomor PK.334//KS.001/SESMEN/KEMPAR/2018.

d. bahwa perjanjian sebagaimana dimaksud dalam huruf c berakhir pada tanggal 30 Mei 2018 sehingga perlu dibuat Perjanjian Kerja Sama baru.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Sementara Barang Milik Negara Otorita Asahan dan Fasilitas Pendukung Lainnya yang selanjutnya disebut Perjanjian Kerja Sama, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai dasar pengunaan Barang Milik Negara berupa Mess dan fasilitas pendukung lainnya Kantor Perwakilan Otorita Asahan untuk menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba di bidang kepariwisataan.

Pasal 2

Objek Perjanjian Kerja Sama

Objek Perjanjian Kerja Sama ini adalah penggunaan sementara Barang Milik Negara Perwakilan Otorita Asahan yang meliputi:

1. Mess;

2. Ruang rapat;

3. Ruang kantor lantai 1 (ex- Ruang Kerja Pimpinan Otorita Asahan);

4. Ruang kantor lantai 1 (ex- Ruang Kerja Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba (BKPEKDT);

5. Tempat parkir;

6. Dapur;

7. Lobby;

8. Toilet lantai 1;

9. Pos satpam;

10. Taman;dan/atau

11. Fasilitas lainnya untuk mendukung kegiatan PIHAK KEDUA.

- 93 -

Pasal 3

Tugas dan Tanggung Jawab

(1) PIHAK PERTAMA menyerahkan penggunaan sementara objek perjanjian sebagaimana di maksud dalam Pasal 2 kepada PIHAK KEDUA melalui berita acara serah terima yang ditandatangani PARA PIHAK.

(2) PIHAK KEDUA melakukan pemeliharaan, melakukan pembayaran utilitas, jasa keamanan dan kebersihan.

(3) PARA PIHAK secara bersama-sama melakukan pengurusan proses alih status Kantor Otorita Asahan Medan ke Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Kementerian Pariwisata, kepada Menteri Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 4

Jangka Waktu

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak 31 Mei 2018 sampai dengan 29 November 2018.

Pasal 5

Pembiayaan

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Pasal 6

Penyelesaian Perselisihan

Segala perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mupakat.

Pasal 7

Keadaan Memaksa (Force Majeure)

(1) Yang dimaksud Keadaan Memaksa (Force Majeure) dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah setiap periistiwa atau keadaan yang terjadi di luar kekuasaan, kemampuan atau kendali PARA PIHAK yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Dalam hal terjadi Keadaan Memaksa (Force Majeure), PARA PIHAK atau salah satu pihak yang mengalami Keadaan Memaksa (Force Majeure) tidak dapat diminta untuk memenuhi isi Perjanjian Kerja Sama ini baik keseluruhan maupun sebagian.

- 94 -

Pasal 8

Ketentuan Lain-lain

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Barang Milik Negara.

(2) Setiap perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini diatur dan ditetapkan kemudian oleh PARA PIHAK dalam suatu Adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 9

Penutup

Pejanjian Kerja Sama ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat setelah ditandatangani PARA PIHAK.

- 95 -

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

OTORITA ASAHAN

DENGAN

KEMENTERIAN PARIWISATA

TENTANG

PENGGUNAAN SEMENTARA BARANG MILIK NEGARA OTORITA ASAHAN

DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA

NOMOR : 01/K-OA/SPK/III/2018

NOMOR : PK.334/KS.001/SESMEN/KEMPAR/2018

Pada hari ini, Jum’at tanggal sembilan bulan Maret tahun dua ribu delapan belas (9-3-2018), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. EFFENDI SIRAIT : Ketua Otorita Asahan yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 8 Nomor 67, Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Otorita Asahan, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

2. UKUS KUSWARA : Sekretaris Kementerian Pariwisata yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta Pusat, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Sebelumnya PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik dari Gedung Kantor dan Mess di Jalan Kapten Pattimura Nomor 125 Medan Sumatera Utara sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor : 02.01.04.58.4.00083; dan saat ini sedang dipergunakan sebagai Kantor oleh Otorita Asahan Perwakilan Medan, Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba (BKPEKDT) dan Perum Jasa Tirta I;

- 96 -

b. bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui surat Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor S-98/M.EKON/04/2017 tanggal 28 April 2017 menyetujui Gedung Kantor dan Mess Otorita Asahan dapat dipergunakan oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT);

c. bahwa PARA PIHAK telah mengikat dalam suatu perjanjian kerja sama penggunaan sementara yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Nomor 12/KOA/SPK/VII/2017 dan Nomor PK.119/KS.001/SESMEN/KEMPAR/2017 tanggal 31 Juli 2017;

d. bahwa perjanjian sebagaimana dimaksud dalam huruf c berakhir pada tanggal 30 November 2017 sehingga perlu dibuat Perjanjian Kerja Sama baru.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Sementara Barang Milik Negara Otorita Asahan dan Fasilitas Pendukung Lainnya yang selanjutnya disebut Perjanjian Kerja Sama, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai dasar pengunaan Barang Milik Negara berupa Mess dan fasilitas pendukung lainnya Kantor Perwakilan Otorita Asahan untuk menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba di bidang kepariwisataan.

Pasal 2

Objek Perjanjian Kerja Sama

Objek Perjanjian Kerja Sama ini adalah penggunaan sementara Barang Milik Negara Perwakilan Otorita Asahan yang meliputi:

1. Mess;

2. Ruang rapat;

3. Ruang kantor lantai 1 (ex- Ruang Kerja Pimpinan Otorita Asahan);

4. Tempat parkir;

5. Dapur;

6. Lobby;

7. Toilet lantai 1;

8. Pos satpam;

9. Taman;dan/atau

10. Fasilitas lainnya untuk mendukung kegiatan PIHAK KEDUA.

- 97 -

Pasal 3

Tugas dan Tanggung Jawab

(1) PIHAK PERTAMA menyerahkan penggunaan sementara objek perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 kepada PIHAK KEDUA melalui berita acara serah terima yang ditandatangani PARA PIHAK.

(2) PIHAK KEDUA melakukan pemeliharaan, melakukan pembayaran utilitas, jasa keamanan dan kebersihan

(3) PARA PIHAK secara bersama-sama melakukan pengurusan proses alih status Kantor Otorita Asahan Medan ke Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Kementerian Pariwisata, kepada Menteri Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 4

Jangka Waktu

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak 1 Desember 2017 sampai dengan 30 Mei 2018.

Pasal 5

Pembiayaan

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Pasal 6

Penyelesaian Perselisihan

Segala perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 7

Keadaan Memaksa (Force Majeure)

(1) Yang dimaksud Keadaan Memaksa (Force Majeure) dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah setiap peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar kekuasaan, kemampuan atau kendali PARA PIHAK yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Dalam hal terjadi Keadaan Memaksa (Force Majeure), PARA PIHAK atau salah satu pihak yang mengalami Keadaan Memaksa (Force Majeure) tidak dapat diminta untuk memenuhi isi Perjanjian Kerja Sama ini baik keseluruhan maupun sebagian.

- 98 -

Pasal 8

Ketentuan Lain-lain

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Barang Milik Negara.

(2) Setiap perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini diatur dan ditetapkan kemudian oleh PARA PIHAK dalam sesuatu Adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 9

Penutup

Pejanjian Kerja Sama ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat setelah ditandatangani PARA PIHAK.

- 99 -

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN I

DENGAN

PT. BLUE BIRD TBK.

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

NOMOR : PKS.1/KEMPAR/2018

Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh enam bulan Maret tahun dua ribu delapan belas (26-03-2018), bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. I GDE PITANA : Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. PURNOMO PRAWIRO dan : Direktur Utama dan Direktur PT BLUE BIRD, Tbk., yang beralamat kantor di Jalan Mampang Prapatan Raya Nomor 60 Jakarta Selatan dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT BLUE BIRD Tbk., untuk selanjutnya di disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara masing-masing disebut “PIHAK” dan bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

- 100 -

ADRIANTO DJOKOSOETONO

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa dalam rangka mencapai target 20 puluh juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019 diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan industri pariwisata;

b. bahwa Perjanjian Kerja Sama ini didasari oleh Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan PT Blue Bird Tbk., tentang Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia Nomor NK.283/KS.001/SESMEN/ KEMPAR/2017 dan Nomor 11/DIR-MAR/2017 tanggal 12 Desember 2017.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, yang selanjutnya disebut “Perjanjian Kerja Sama”, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Tujuan

Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai guideline/acuan bagi PARA PIHAK dalam pelaksanaan program co-branding antara brand/logo Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI) dan brand/logo dari PIHAK KEDUA;

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai berikut:

a. Pencantuman “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

b. Kehadiran perwakilan dari masing-masing PIHAK pada pelaksanaan event/fair;

c. Media placement pada media sosial media online atau media promosi lainnya milik masing-masing PIHAK, dan

d. Pencantuman logo WI/PI pada venue, outlet, materi promosi & pemasaran, produk, dan kemasan.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban Para Pihak

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak sebagai berikut:

a. Kegiatan kehumasan yang akan dilakukan melalui media online, media cetak dan foto,

b. Pemasangan logo WI/PI pada 20.000 Taksi Blue Bird dan 1.000 Big Bird Bus;

c. Penyelenggaraan Customised Joint-event (Co-Creation) salah satunya berupa Digital Activation, berupa Vlog Competition.

d. Pemasangan foto destinasi wisata di Majalah Mutiara Biru.

- 101 -

(2 PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut:

a. Mendapatkan asistensi dalam penggunaan dan penempatan brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI).

b. Melakukan aktivasi/publikasi atas brand dan logo di media sosial dan bentuk media publikasi lainnya.

c. Kegiatan kehumasan di beberapa media online pada Pre-On-Post;

d. Partisipasi pada maksimum 3 Calender of Event Kementerian Pariwisata;

e. Penyelenggaraan Customised Joint-event (Co-Creation) salah satunya berupa Digital Activation, berupa Vlog Competition;

f. Hak penggunaan kalimat “official Partner Kementerian Pariwisata”;

g. Dukungan berupa kehadiran perwakilan dari PIHAK PERTAMA atau Tim Co-Branding Kementerian Pariwisata dalam acara /press conference yang diadakan PIHAK KEDUA di seluruh wilayah di Indonesia.

(3) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. memberikan guideline/petunjuk penggunaan dan penempatan logo WI/PI;

b. mengaktivasi/publikasi brand dan logo di media sosial dan owned media;

c. PR-ing (kegiatan kehumasan) di beberapa media online pada Pre-On- Post;

d. memberikan partisipasi di maksimum 3 Calender of Event Kementerian Pariwisata;

e. membuat Customised Joint-event (Co-Creation) berupa Digital Activation Vlog Competition;

f. memberikan hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

g. menghadiri undangan/mengirim perwakilan pada peluncuran event/press conference yang diadakan PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. PR-ing di media online, cetak dan foto;

b. memasang brand WI/PI pada 20.000 Taksi Blue Bird dan 1.000 Big Bird Bus;

c. membuat Customised Join-event (Co-Creation) berupa Digital Activation Vlog Competition;

d. memasang foto destinasi wisata di Majalah Mutiara Biru

(5) Rincian Hak dan Kewajiban dari PARA PIHAK akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini yang merupakan bagian mengikat dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini dan apabila terjadi perubahan pada lampiran maka tidak akan merubah isi perjanjian ini.

- 102 -

Pasal 4

Hak Kekayaan Intelektual dan Pelaksanaan

(1) Seluruh hak atas kekayaan intelektual milik PARA PIHAK yang digunakan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan tetap menjadi milik masing-masing PIHAK sepenuhnya.

(2) Baik karena alasan apapun, masing-masing PIHAK tidak dapat mempergunakan logo, merek dan nama dagang termasuk dengan Hak Kekayaan Intelektual lainnya milik PIHAK lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada media elektronik, dan / atau dalam bentuk lisan, untuk tujuan selain dari tujuan dari Program ini, dan / atau sesudah Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.

(3) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan tugas, fungsi dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 5

Non-Ekslusifitas

Perjanjian Kerja Sama ini bersifat non-eksklusif oleh karenanya masing-masing PIHAK dapat menandatangani perjanjian serupa dengan pihak ketiga lainnya.

Pasal 6

Person In Charge dan Korespondensi

Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan Person In Charge (PIC) dan alamat korespondensi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 7

Pembiayaan

(1) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja sama pada PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jaawab PIHAK PERTAMA sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) satker di Kementerian Pariwisata.

(2) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 8

Force Majeure

(1) Hal-hal yang dapat dianggap sebagai Force Majeure dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah bencana alam, perang, huru-hara, pemogokan, peretasan sistem, epidemi, sabotase, kebakaran, dan kebijakan pemerintah yang secara resmi berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini dan secara wajar tidak dapat dihindari karena berada diluar kemampuan PARA PIHAK, sehingga salah satu PIHAK atau PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

- 103 -

(2) PIHAK yang mengalami Force Majeure tidak dapat dipertanggung jawabkan atas segala sesuatu akibat yang timbul karena suatu keadaan yang dianggap Force Majeure.

(3) Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 X 24 jam terhitung sejak terjadinya Force Majeure.

(4) Apabila dalam waktu 7 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari PIHAK yang menerima pemberitahuan maka adanya Force Majeure tersebut dianggap telah disetujui.

Pasal 9

Pengalihan Hak dan Kewajiban

(1) Selama berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis Pihak lainnya.

(2) apabila terjadi pengalihan sebagian atau seluruh tugas dan tanggung jawab salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK yang mengalihkan tersebut dinyatakan lalai dan PIHAK lainnya berhak untuk memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 10

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

(1) Perjanjian Kerja Sama ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia.

(2) Perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat antara PARA PIHAK.

(3) Apabila dengan cara musyawarah antara PARA PIHAK tidak juga dicapai kemufakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui jalur hukum melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

Pasal 11

Monitoring dan Evaluasi

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara bersama-sama sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali sejak tanggal pertama pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama.

- 104 -

Pasal 12

Jangka Waktu Perjanjian dan Berakhirnya Perjanjian

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani tanggal 26 Maret 2018 sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

(2) Salah satu PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini apabila:

a. PIHAK lainnya menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama ini

b. atas dasar pertimbangan hukum, peraturan serta perundang-undangan yang berlaku

c. salah satu PIHAK telah mencemarkan nama baik PIHAK lainnya; dan

(3) PIHAK yang akan melakukan pemutusan memberikan pemberitahuan tertulis kepadaPIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pemutusan yang dikehendaki.

(4) Pemutusan Perjanjian Kerja Sama diluar sebagaimana tercantum pada ayat (2) harus sudah melalui kesepakatan PARA PIHAK.

(5) Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhirnya Perjanjian Kerja Sama masih terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing-masing PIHAK, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian kerja Sama ini tetap berlaku sampai diselesaikannya hak dan kewajiban tersebut oleh masing-masing Pihak.

(6) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan bahwa perintah pengadilan harus dimintakan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 13

Ketentuan Lain-Lain

(1) hal hal yang belum cukup diatur atau belum cukup jelas diatur dan/atau diperlukan perubahan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkannya kemudian dalam suatu amandemen/adendum Perjanjian Kerja Sama yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat disesuaikan apabila ada ketentuan perundang-undangan atau terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini.

- 105 -

(3) Lampiran-lampiran dari Perjanjian ini merupakan bagian yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti halnya pasal-pasal dalam Perjanjian Kerja Sama ini.

(4) Seluruh ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini berlaku mengikat dan segala perjanjian ataupun kesepakatan sebelum tidak berlaku sepanjang telah diatur dalam perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 14

Penutup

Perjanjian Kerja sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya dan mempunyai ketentuan hukum yang sama.

- 106 -

LAMPIRAN

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI PENGEMBANGAN PEMASARAN I

DENGAN

PT BLUE BIRD TBK

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

I. KEGIATAN CO BRANDING TAHUN 2018

A. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK PERTAMA

(1) hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

(2) dukungan berupa kehadiran perwakilan Kementerian Pariwisata dalam peluncuran event/press conference;

(3) aktivasi/publikasi salah satu media sosial Kementerian Pariwisata maksimal 2 (dua) kali;

(4) aktivasi/publikasi owned media Kementerian Pariwisata (website indonesia travel);

(5) PR-ing (pre-on-post) berupa tiga berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata.

(6) partisipasi di maksimum 3 calender of event kementerian Pariwisata (booth, spanduk, banner, baliho, sampling);

(7) Customised Joint-event (Co-Creation);

(8) Memberikan support hadiah untuk program Vlog Competition, berupa 1 unit kamera Mirror less, 1 unit Go Pro Hero 5, dan uang tunai lima juta rupiah

B. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK KEDUA

(1) PR-ing di media online, printed dan foto;

(2) memasang brand WI/PI pada 20.000 Taksi dan 1000 Big Bird Bus;

(3) melakukan membuat Customised Joint-event (Co-Creation) berupa Digital Activation Vlog Competition;

(4) memasang foto destinasi di Majalah Mutiara Biru.

- 107 -

II. Person In Charge (PIC) dan Korespondensi

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

PT Blue Bird Tbk,. Kementerian Pariwisata

Arga Laras 1. Titus Haridjati

Telp : 021 7989000 Hp. : 081219767737,

Hp : 08112201242 Email : [email protected]

Email : 2. Hafiz Agung Rifai

argalaras.p@blue birdgroup.co Hp. : 08558458683,

Email :

3. Norman Sasono

Hp : 08129987773,

Email :

4. Ikasari Kusumawaardani

Hp : 085695400159

Email :

- 108 -

[email protected]

[email protected]

[email protected]

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN I

KEMENTERIAN PARIWISATA

DENGAN

PT. SOLUSI TRANSPORTASI INDONESIA

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

NOMOR : PKS.3/DBPP1/KEMPAR/2018

NOMOR : 005/STI-KEMENPAR/IX/2018

Pada hari ini Rabu, tanggal dua puluh enam, bulan September, tahun dua ribu delapan belas (26-09-2018), bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. NI WAYAN GIRI : Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. RIDZKI D. : Managing Director PT Solusi Transfortasi Indonesia, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Solusi Transfortasi Indonesia, yang berkedudukan di gedung Lippo Kuningan Lt 27 Jl. HR. Rasuna Said kav. B12 Jakarta, Indonesia, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara masing-masing disebut “PIHAK” dan bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

- 109 -

ADNYANI

KRAMADIBRATA

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut

a. bahwa dalam rangka mencapai target 20 puluh juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2019 dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019 di perlukan kerja sama antara pemerintah dengan industri pariwisata;

b. bahwa Perjanjian Kerja Sama ini didasari oleh Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan PT Solusi Transfortasi Indonesia, tentang Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia Nomor 003/STI-KEMENPAR/IX/2018 dan Nomor NK.36/KEMPAR/2018 tanggal 26 September 2018

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, yang selanjutnya disebut “Perjanjian Kerja Sama: dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Tujuan

Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai guideline/acuan bagi PARA PIHAK dalam pelaksanaan program co-branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dan brand/logo dari PIHAK KEDUA;

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai berikut:

a. Aktivasi/publikasi brand dan logo Pesona Indonesia/Wonderful Indonesia (WI/PI) di media sosial dan owned media;

b. Partisipasi di maksimum 3 Calender of Event Kementerian Pariwisata (booth, spanduk,banner, baliho, sampling);

c. Customised Joint-event (Co-Creation);

d. Hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

e. Kehadiran Kementerian Pariwisata;

f. PR-ing di media online, cetak dan foto

g. Pemasangan brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI);

h. Bidang-bidang lain yang disepakati bersama.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban Para Pihak

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak sebagai berikut:

- 110 -

a. PR-ing di media online, printed dan foto;

b. Customised Joint-event (Co-Creation);

c. Mendapatkan dukungan dari PIHAK KEDUA terkait Calender of Events (CoE)

(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut:

a. Aktivasi/publikasi brand dan logo di media sosial dan owned media;

b. PR-ing (kegiatan kehumasan) di beberapa media online pada Pre-on-Post berupa 3 spot/berita

c. Paritipasi di maksimum 3 Calender or Event Kementerian Pariwisata (booth, spanduk, banner, baliho, sampling);

d. Customised Joint-event (Co-Creation);

e. Hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

f. Dukungan berupa kehadiran perwakilan dari PIHAK PERTAMA dalam peluncuran event/press conference yang diadakan PIHAK KEDUA.

(3) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. Memberikan guideline/petunjuk penggunaan dan penempatan logo Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI);

b. Mengaktivasi/publikasi brand dan logo di media sosial dan owned media;

c. PR-ing (kegiatan kehumasan) di beberapa media online pada Pre-On-Post berupa 3 spot/berita;

d. Memberikan partisipasi di maksimum 3 Calender of Event Kementerian Pariwisata (booth, spanduk, banner, baliho, sampling);

e. Membuat Customised Joint-event (Co-Creation);

f. Memberikan hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

g. Menghadiri undangan/mengirim perwakilan pada peluncuran event/press conference yang diadakan PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. PR-ing di media online, cetak dan foto;

b. memasang brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI) pada aplikasi GRAB BIKE/GRAB CAR;

c. Membuat Customised Joint-event (Co-Creation);

d. Memasang foto destinasi wisata pada aplikasi Grab Car/Grab Bike.

(5) Rincian Hak dan Kewajiban dari PARA PIHAK akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini yang merupakan bagian mengikat dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini dan apabila terjadi perubahan pada lampiran maka tidak akan merubah isi perjanjian ini.

- 111 -

(6) Mekanisme perubahan pada lampiran yaitu dengan memberikan paraf persetujuan dari PARA PIHAK.

Pasal 4

Pelaksanaan

PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini;

Pasal 5

Non-Ekslusifitas

Perjanjian Kerja Sama ini bersifat non-eksklusif oleh karenanya masing-masing PIHAK dapat menandatangani perjanjian serupa dengan pihak ketiga lainnya.

Pasal 6

Person In Charge dan Korespondensi

Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan Person In Charge (PIC) dan alamat korespondensi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 7

Pembiayaan

(1) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) satker di Kementerian Pariwisata.

(2) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, antara lain biaya produksi, biaya iklan, perpajakan, dll.

Pasal 8

Force Majeure

(1) Hal-hal yang dapat dianggap sebagai Force Majeure dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah bencana alam, perang, huru-hara, pemogokan, peretasan sistem, epidemi, sabotase, kebakaran, dan kebijakan pemerintah yang secara resmi berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini dan secara wajar tidak dapat dihindari karena berada diluar kemampuan PARA PIHAK, sehingga salah satu PIHAK atau PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

- 112 -

(2) PIHAK yang mengalami Force Majeure tidak dapat dipertanggung jawabkan atas segala sesuatu akibat yang timbul karena suatu keadaan yang dianggap Force Majeure.

(3) Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara resmi dan tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 X 24 jam terhitung sejak terjadinya Force Majeure.

(4) Apabila dalam waktu 7 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari PIHAK yang menerima pemberitahuan maka adanya Force Majeure tersebut dianggap telah disetujui.

Pasal 9

Pengalihan Hak dan Kewajiban

(1) Selama berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis Pihak lainnya.

(2) apabila terjadi pengalihan sebagian atau seluruh tugas dan tanggung jawab salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK yang mengalihkan tersebut dinyatakan lalai dan PIHAK lainnya berhak untuk memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 10

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

(1) Perjanjian Kerja Sama ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia.

(2) Perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat antara PARA PIHAK.

(3) Apabila dengan cara musyawarah antara PARA PIHAK tidak juga dicapai kemufakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui jalur hukum melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Pasal 11

Monitoring dan Evaluasi

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara bersama-sama sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani.

- 113 -

Pasal 12

Jangka Waktu Perjanjian dan Berakhirnya Perjanjian

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani tanggal 26 September 2018 sampai dengan tanggal 26 September 2019, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

(2) Salah satu PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini apabila:

a. PIHAK lainnya menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama ini

b. atas dasar pertimbangan yang wajar dari salah satu PIHAK dan/atau pertimbangan hukum, peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.

c. salah satu PIHAK telah mencemarkan nama baik PIHAK lainnya; dan

d. produk atau tempat bermasalah dengan izin, ingredient atau hal lain yang berpotensi mempengaruhi reputasi Brand Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia.

(3) PIHAK yang akan melakukan pemutusan memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pemutusan yang dikehendaki.

(4) Pemutusan Perjanjian Kerja Sama diluar sebagaimana tercantum pada ayat (2) dan ayat (3) harus sudah melalui kesepakatan PARA PIHAK.

(5) Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhirnya Perjanjian Kerja Sama masih terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing-masing PIHAK, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini tetap berlaku sampai diselesaikannya hak dan kewajiban tersebut oleh masing-masing Pihak.

(6) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan bahwa perintah pengadilan harus dimintakan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini.

- 114 -

Pasal 13

Ketentuan Lain-Lain

(1) Hal hal yang belum cukup diatur atau belum cukup jelas diatur dan/atau diperlukan perubahan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkannya kemudian dalam suatu amandemen/adendum Perjanjian Kerja Sama yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat disesuaikan apabila ada ketentuan perundang-undangan atau terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 14

Penutup

Perjanjian Kerja sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli pada tanggal sebagaimana disebutkan pada kolom tandatangan di bawah ini, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya dan mempunyai ketentuan hukum yang sama.

- 115 -

LAMPIRAN

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI PENGEMBANGAN PEMASARAN I

DENGAN

PT SOLUSI TRANSPORTASI INDONESIA

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

I. KEGIATAN CO BRANDING TAHUN 2018

A. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK PERTAMA

(1) hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

(2) dukungan berupa kehadiran perwakilan Kementerian Pariwisata dalam peluncuran event/press conference;

(3) aktivasi/publikasi salah satu media sosial Kementerian Pariwisata;

(4) aktivasi/publikasi owned media Kementerian Pariwisata;

(5) PR-ing (pre-on-post) berupa 3 berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata;

(6) partisipasi di maksimum 3 Calender of Event kementerian Pariwisata (booth, spanduk, banner, baliho, sampling);

(7) Customised Joint-event (Co-Creation);

B. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK KEDUA

(1) Memberikan informasi yang relevan dengan tourism, seperti konten Wonderful Indonesia, tempat-tempat wisata kuliner, serta Calender of Event (CoE).

(2) menjamin ketersediaan Kendaraan di lokasi-lokasi pariwisata bagi para turis.

(3) Menyediakan paket wisata melalui Grab Rental yang mudah bagi para wisatawan, khususnya di beberapa kota seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Manado, dan Makassar.

(4) Memberikan Fasilitas digital bagi wisatawan mancanegara dan nusantara, salah satunya dengan mengintegrasikan fasilitas digital tersebut dengan Grab Ecosystem.

- 116 -

(5) Memberikan rekomendasi restoran untuk dikunjungi para wisatawan sebagai destinasi wisata kuliner.

(6) Menyertakan restoran lokal yang menawarkan makanan khas daerah di platform Grab Food, untuk dapat dipesan wisatawan.

II. Person In Charge (PIC) dan Korespondensi

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

PT Solusi Transfortasi Indonesia Kementerian Pariwisata

Andreas Agung 1 Norman Sasono

Telp : 021 30493461 Hp : 08129987773,

Hp : 08111091932 Email : [email protected]

Email : [email protected]

Hp : 082299620316

Email : [email protected]

- 117 -

2 Aditiawarman

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

PENGEMBANGAN DESA WISATA

DI DAERAH PERBATASAN, PULAU KECIL DAN TERLUAR

NOMOR : PKS.6/DBPDP/KEMPAR/2018

NOMOR : 002/HK.07.01/XII/2018

Pada hari ini Kamis, tanggal Tiga Belas, bulan Desember, tahun Dua Ribu Delapan Belas (13-12-2018), bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. DADANG RIZKI : Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. Rr. AISYAH : Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Te r ten tu (PDTu) Kemen te r ian Desa , Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang berkedudukan di Jalan Abdul Muis Nomor 7, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

- 118 -

RATMAN

GAMAWATI

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” terlebih dahulu menerangkan bahwa:

a. PIHAK KESATU adalah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata yang tugas dan fungsinya melaksanakan pengembangan destinasi pariwisata;

b. PIHAK KEDUA adalah direktur Jenderal Pengembangna Daerah Tertentu yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana, dan paska konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;

c. Perjanjian Kerja Sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor NK.13/KS.001/MP/2016 dan Nomor 10/M-DPDTT/KB/XII/2016 tentang Pengembangan Desa Wisata;

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Desa Wisata Di Daerah Perbatasan, Pulau Kecil dan Terluar yang selanjutnya disebut Perjanjian Kerja Sama, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

TUJUAN

Perjanjian Kerja Sama ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pengembangan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan di lingkup daerah tertentu.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini

a. penyusunan dan sosialisasi kebijakan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pengembangan desa wisata;

b. pertukaran data dan/atau informasi; dan

c. peningkatan kualitas sarana prasarana, pengelolaan dan pemasaran desa wisata.

Pasal 3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

(1) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KESATU

a. menyusun master plan dan road map pengembangan desa wisata;

b. menyusun Design Strategi Rencana Aksi (DSRA) pengembangan desa wisata;

c. melaksanakan sosialisasi kebijakan program pengembangan Desa Wisata;

d. melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota, dan pemangku kepentingan pariwisata lainnya;

- 119 -

e. menyiapkan kebutuhan data dan informasi tentang desa wisata meliputi: aksesibilitas, amenitas, dan atraksi khususnya yang terletak di daerah perbatasan, pulau kecil dan terluar; dan

f. melakukan pertukaran informasi terkait dengan aktivitas di lapangan dalam hal keikutsertaan perwakilan dalam kegiatan Workshop, Stakeholder Meeting, Focus Group Discussion (FGD), Bimbingan Teknis (Bimtek).

(2) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA:

a. menyusun kebijakan tentang Panduan Pengembangan Usaha Desa Wisata berbasis BUMDesa;

b. melaksanakan sosialisasi kebijakan program Pengembangan Desa Wisata;

c. melaksanakan koordinasi dengan pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah desa;

d. menyiapkan kebutuhan data dan informasi tentang desa wisata;

e. melakukan pertukaran informasi terkait dengan aktivitas di lapangan dalam hal keikutsertaan perwakilan dalam kegiatan Workshop, Stakeholder Meeting, Focus Group Discussion (FGD), Bimbingan Teknis (Bimtek);

f. pembangunan fisik sarana dan prasarana di desa wisata;

g. meningkatkan kapasitas SDM pendampingan desa dan pengelola BUMDesa; dan

h. melakukan promosi dan pemasaran Desa Wisata.

Pasal 4

JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak penandatangan Perjanjian Kerja Sama ini dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(2) PARA PIHAK dapat melakukan usulan perpanjangan Perjanjian Kerja Sama ini secara tertulis paling lama 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.

(3) Perpanjangan waktu, perubahan dan/atau penghentian Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dilaksanakan setelah persetujuan tertulis PARA PIHAK.

(4) Dalam hal Perjanjian Kerja Sama ini berakhir sebelum jangka waktu nya berakhir, maka pengakhiran Perjanjian Kerja Sama tidak akan mempengaruhi tugas dan tanggungjawab sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.

- 120 -

Pasal 5

PEMBIAYAAN

Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama dibebankan pada anggaran PARA PIHAK menggunakan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

(1) Monitoring dan evaluasi Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan oleh PARA PIHAK.

(2) Masing-masing PIHAK menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PIHAK lainnya.

Pasal 7

KEADAAN KAHAR

(1) Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar/Force Majeure adalah keadaan-keadaan diluar kekuasaan salah satu atau PARA PIHAK yang mengakibatkan PIHAK dimaksud tidak dapat melaksanakan Perjanjian Kerja Sama ini, yaitu;

a. gempa bumi signifikan, angin ribut (topan), kebakaran besar, banjir besar, tanah longsor, tsunami dan wabah penyakit; dan

b. pemogokan umum, huru-hara, pemberontakan, perang, dan keadaan-keadaan lain yang oleh pejabat yang berwenang dinyatakan sebagai Keadaan Kahar / Force Majeure.

(2) Dalam hal terjadi Keadaan kahar / Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK yang mengalami Force Majeure berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak saat mulainya, begitu juga saat berakhirnya dan diterangkan secara resmi oleh pejabat pemerintah yang berwenang.

(3) Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana Keadaan Kahar / Force Majeure.

(4) Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu PIHAK karena terjadinya Keadaan Kahar/Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lain.

- 121 -

Pasal 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat dalam pelaksanaan atau penafsiran Perjanjian Kerja Sama ini atau segala sesuatu yang berkaitan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat.

Pasal 9

PEMBERITAHUAN

Setiap surat menyurat dianggap sah apabila dilakukan dengan menggunakan Pos tercatat dan atau ditunjukkan dengan tanda terima yang dikirimkan ke alamat sebagai berikut

PIHAK KESATU

Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

Alamat : Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta Pusat

Nomor Telp/fax : (021) 3838415 / (021) 3860926

Email : [email protected]

PIHAK KEDUA

Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

Alamat : Jalan Abdul Muis No. 7, Jakarta Pusat

Nomor Faksimili : 021 – 3522739

Email : [email protected]

Pasal 10

PERUBAHAN

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diubah berdasarkan persetujuan PARA PIHAK.

(2) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam bentuk adendum dan/atau amandemen yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

- 122 -

Pasal 11

PENUTUP

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) rangkap asli dan ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup dan dibubuhi cap lembaga masing-masing oleh PARA PIHAk, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat.

- 123 -

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN KELEMBAGAAN

KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN

TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI PEMBANGUNAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

NOMOR : PKS.5/DBPIK/KEMPAR/2018

NOMOR : 4/HK.07.01/X/2018

Pada hari ini, Selasa tanggal tiga puluh bulan Oktober tahun dua ribu delapan belas bertempat di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. RIZKI HANDAYANI : D e p u t i B i d a n g P e n g e m b a n g a n I n d u s t r i d a n Kelembagaan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata, yang berkedudukan di Jalan Merdeka Medan Barat Nomor 17, Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. TAUFIK MADJID : Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, berkedudukan di Jalan TMP, Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan, yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.

- 124 -

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut pula PARA PIHAK. Dengan mempertimbangkan dan mengingat hal-hal sebagai berikut:

1. Nota Kesepahaman Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa, pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi tentang Pengembangan Desa Wisata Nomor: NK.13/KS.001/MP/2016 Nomor: 10/M-DPDTT/KB/XII/2016;

2. Perjanjian Kerja Sama Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata dan Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tentang Pengembangan Desa Wisata Melalui Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor: PK.87/KS.001/DPDIP/KEMPAR/IV/2017 Nomor: 009/DPPMD/PKS/2017; dan

3. Perubahan Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata yang mengubah kewenangan pengembangan desa wisata menjadi kewenangan Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata.

PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Desa Wisata melalui Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang selanjutnya disebut dengan Perjanjian Kerja Sama dengan ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1

TUJUAN

Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini untuk mengembangkan tata kelola destinasi desa wisata berbasis masyarakat melalui pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan Wisatawan nusantara maupun mancanegara dan menggerakan perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:

1) Pengembangan Produk

a. penyusunan kebijakan tentang pengembangan desa wisata;

b. penyusunan roadmap pengembangan desa wisata;

c. penyusunan pedoman pengembangan usaha desa wisata;

d. pengelolaan dan pengembangan desa wisata oleh BUMDesa;

e. pembangunan dan pengembangan sarana prasarana desa wisata;

2) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) :

a. peningkatan kapasitas SDM Kepariwisataan, pendamping desa dan pengurus BUMDesa;

b. pelaksanaan sosialisasi kebijakan program pengembangan desa wisata;

- 125 -

c. mendorong pendirian dan pengembangan BUMDesa di desa wisata;

d. Koordinasi dengan pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan stakeholder kepariwisataan lainnya;

3) Pengembangan pemasaran dan promosi :

a. penyiapan materi promosi desa wisata;

b. penyiapan kebutuhan data dan informasi tentang BUMDesa dan desa wisata;

Pasal 3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

(1) Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA :

a. menyusun road map pengembangan desa wisata;

b. menyusun Design Strategi Rencana Aksi (DSRA) pengembangan desa wisata;

c. melaksanakan sosialisasi kebijakan program pengembangan Desa Wisata;

d. melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan stakeholder kepariwisataan pariwisata lainnya;

e. menyiapkan kebutuhan data dan informasi tentang desa wisata meliputi: Lokasi, Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi, Sumber Daya Manusia, Masyarakat dan Industri Pariwisata;

f. melakukan pertukaran informasi terkait dengan aktivitas di lapangan dalam hal keikutsertaan perwakilan dalam kegiatan Workshop, Stakeholder Meeting, Focus Group Discussion (FGD), Bimbingan Teknis (Bimtek), dll;

g. Meningkatkan kapasitas SDM kepariwisataan di desa wisata (tata kelola destinasi, hospitality, penyusunan produk wisata); dan

h. promosi dan pemasaran desa wisata dalam bentuk penyusunan materi promosi wisata.

(2) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA

a. menyusun kebijakan tentang Panduan Pengembangan Usaha Desa Wisata berbasis BUMDesa;

b. melaksanakan sosialisasi kebijakan program Pengembangan Desa Wisata.

c. melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan stakeholder kepariwisataan lainnya;

d. menyiapkan kebutuhan data dan informasi tentang desa wisata dan BUMDesa;

e. melakukan pertukaran informasi terkait dengan aktivitas di lapangan dalam hal keikutsertaan perwakilan dalam kegiatan Worshop, Stakeholder Meeting, Focus Discussrion FGD, Bimtek, dll;

f. pembangunan fisik sarana dan prasarana di desa wisata;

g. meningkatkan kapasitas SDM pendampingan desa dan pengelola BUMDesa; dan

h. melakukan promosi dan pemasaran Desa Wisata.

- 126 -

Pasal 4

PELAKSANAAN

PARA PIHAK menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sebagaimana terlampir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini sesuai dengan fungsi, tugas, dan kebutuhan yang diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, sebagai berikut;

(a) PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya dan Asisten Deputi Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga sebagai Koordinator dan Penanggung Jawab; dan

(b) PIHAK KEDUA menunjuk Direktur Pembangunan Sarana Prasarana Desa sebagai Koordinator dan Penangung Jawab.

Pasal 5

KELOMPOK KERJA

1) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan dibentuk kelompok kerja yang terdiri dari unsur PARA PIHAK, meliputi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, dan seluruh kedeputian di lingkungan Kementerian Pariwisata.

2) Kelompok Kerja dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan melaksanakan identifikasi, monitoring, dan evaluasi bersama secara berkala setiap 6 bulan sekali.

3) Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan melibatkan tenaga ahli dalam pengembangan desa wisata, tenaga pendamping desa wisata, pendamping desa, dan tenaga pendamping pembangunan kawasan perdesaan.

Pasal 6

LOKUS KEGIATAN

1) Wilayah yang menjadi lokus pelaksanaan kegiatan pada Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:

a. 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas;

b. Destinasi Pariwisata Nasional, Provinsi dan Kabupaten;

c. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; dan

d. Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional.

2) Pemilihan desa yang dimaksud dalam ayat (1) Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan berdasarkan kriteria tingkaat perkembangan desa, yaitu desa berkembang dan desa maju.

3) Tahapan pelaksanaan program dan daftar lokasi bersama pengembangan desa wisata diatur atau mengacu pada Lampiran I dan Lampiran II Perjanjian Kerja Sama ini.

- 127 -

Pasal 7

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK, serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8

JANGKA WAKTU

1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini dan dapat diperpanjang kembali dengan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

2) Dalam hal masih diperlukan dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan baik, Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan tertulis PARA PIHAK.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perbedaan pendapat yang terjadi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan bersama sama dengan sebaik-baiknya dengan cara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 10

KETENTUAN LAIN LAIN

1) Ketertarikan PARA PIHAK dalam Perjanjian Kerja Sama ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pihak dan tetap mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Hal-hal yang memerlukan perubahan baik penambahan maupun pengurangan dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur kemudian secara tertulis oleh PARA PIHAK dalam bentuk adendum sebagai aturan tambahan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

(3) Dengan ditetapkannya Perjanjian Kerja Sama ini, maka dokumen Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Desa Wisata melalui Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor PK.87/KS.001/DPDIP/KEMPAR/2017, Nomor 009/DPPMD/PKS/IV/2017, dicabut dan dianggap tidak berlaku.

- 128 -

Pasal 11

PENUTUP

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2(dua) asli di atas kertas bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta masing masing dokumen di serahkan kepada PARA PIHAK.

- 129 -

LA

MP

IRA

N I

TA

HA

PA

N P

EL

AK

SA

NA

AN

PR

OG

RA

M B

ER

SA

MA

- 130 -

- 131 -

- 132 -

LAMPIRAN II

LOKASI BERSAMA PENGEMBANGAN DESA WISATA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Destinasi

Pariwisata

Prioritas

Toba Samosir

Tapanuli Utara

Ajibata

Humbang

Hasundutan

DairiKaro

Belitung

Kepulauan

SeribuTanjung

Kelayang

Kepulauan

Seribu

Tanjung

Lesung

Pandeglang

Kab. bogor

Jatigede

1. Desa Situngkir*

2. Kampung Simanindo

3. Desa tomok

4. Kampung siallagan

5. Kampung Siopat Sosor

1. Desa Hutaginjang*

1. Desa Motung

2. Desa Parsaoran Sibisa

3. Desa Sirungkungon

4. Desa Perdamaian Sibisa

5. Desa Perdamaian Motung

6. Desa Horsik

7. Desa sigapiton

1. desa Tipang

2. Desa simamora

1. Desa Silalahi 2

1. Desa Tongging

1. Desa Terong*

2. Desa Air Saga

1. Desa Pulau Panggang*

2. Desa Pulau Kelapa*

3. Desa Pulau Harapan*

4. Desa Pulau Sebiru*

5. Desa Pulau Untung Jawa*

6. Desa Pulau Lancang*

7. Desa Pulau Pari*

1. Desa Tapos*

2. Desa Malasari

1. Desa Karang Pakun

2. Desa Paku Alam

3. Desa Jemah

4. Desa Cijeungjing

1. Des Citaman*

2. Desa Caringin*

3. Desa Mekar Jaya*

4. Desa Gombong*

*desa penerima

PNPM Mandiri

2009-2014

status desa

diharapkan:

1. Berkembang

2. Maju

3. Mandiri

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

- 133 -

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

Magelang

Kab. Sleman

Kab. Magelang

Kab. BantulKab. Gng kidul

Kab. Banjar negara

Kulon Progo

Temanggung

Kab. MalangBromo-

Tengger-

Semeru

Kota batu

Kab.

Banyuwangi

Kab.

Probolinggo

Kab. Pasuruan

5. Desa Sukamanah*

6. Desa Cikadueun*

7. Desa Pandat*

1. Desa Wanurejo*

2. Desa Karangrejo*

3. Desa Karanganyar*

4. Desa Tanjungsari

5. Desa Kebonsari*

6. Desa Giritengah*

7. Desa Maitan*

8. Desa Ngargogondo*

1. Desa Pentingsar

2. Desa Umbulharjo

3. Desa Cangkringan*

1. Desa Karangrejo*

2. Desa Sokorini*

1. Desa Tembi

1. Desa Nganggeran

2. Desa Sigentung

1. Desa Diengkulon

1. Desa Nglinggo

1. Desa Kledung

1. Desa Poncokusumo*

2. Desa Gubub Klakah*

3. Desa Dawuhan*

4. Desa Sumberejo

5. Desa Ngadrejo

6. desa Pandansari

1. Desa Wonotoro*

2. Desa Condong*

3. Desa Jetak*

4. Desa Wonokerto*

1. Desa Tosari*

2. Desa Ngadiwono*

3. Desa Mororejo*

1. Pujon Kidul

1. Desa Kemiren

Desa Pakel

*desa penerima

PNPM Mandiri

2009-2014

status desa

diharapkan:

1. Berkembang

2. Maju

3. MandiriBorobudur

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

- 134 -

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

104

106

107

108

109

110

111

112

113

114 Morotai

3. Desa Gumuk

4. desa Jelun

5. Desa segobang

6. Desa Banjar

7. Desa Licin

8. Desa Kluncing

9. Desa Tamansari

7. Desa Kampunganyar

8. Desa Telemung

9. Desa Gombengsari

10. Desa Bulusari

1. Desa Sumber Kemuning

1. Desa Tasikmadu

1. Desa Dadapan

1. Desa Sade

2. Desa Sukarare*

3. desa Setanggor

4. Desa Aik Berik

5. Desa Teratak

6. Desa Setiling

7. Desa Banyu Malek

1. Desa Gili Gede

2. Desa Gili Terawang

3. Desa Buwun Sejati

1. Desa tetebaru

1. Desa Komodo*

2. Desa Liang Ndara

3. Desa Pasir Panjang

1. desa were

2. Desa Were 4

3. Desa Beiwali

4. Desa Wawome

1. Desa Nduaria

2. Desa Nuamuri

3. Desa Nuamuri Barat

1. Desa Warebo

1. Desa Darube-Dodola*

2. Desa Pandarga*

3. Desa Kolorai*

Mandalika

Labuan Bajo

Kab. Pulau

Morotai

Kab. Manggarai

Kab. Ende

Kab. Ngada

Kab. Lombok

Timur

Kab. Manggarai

Barat

Kab. Lombok

Barat

Kab. Bondowoso

Kab. Tuban

Kab. Pacitan

Kab. Lombok

Tengah

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

- 135 -

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

4. Desa Raja*

5. Desa Buho Buho*

1. Desa Tutuhu

2. Desa Posi-Posi Rao

3. Desa Bobula

1. Desa Wulurat

1. Desa Ngilngof

2. Desa Sagea

1. Desa Kapota*

2. Desa Liya Togo*

3. Desa Ambeua

4. Desa Kapota Utara

5. Desa Kabita

6. Desa Kabita Togo

8. Desa Waha

1. Desa Bawomataluo*

2. Desa Botohilitano*

1. Desa Madobak*

2. Desa Pei-Pei*

3. Desa Ugai

4. Desa Matotonan

1. Desa Bosua

2. Desa Beriulou

3. Desa Nemnemleleu

4. Desa Katurei

5. Desa Pasakiat Taileleu

6. Desa Maileppet

7. Desa Muntei

8. Desa Madobag

1. Desa belibak

2. Desa Landak

3. Desa Batu Berapit

4. Desa Mampok

1. Desa Sepempeng

2. Desa setengar

3. Desa Tanjung

4. Desa Teluk Buton

1. Desa Wisata Merah

2. Desa Adat Tanimbar Kei

Daerah

terluar-

Tertinggal

Kab. Tual

Maluku

Tenggara

Kab. Natuna

Kab. Anambas

Nias

Mentawai

DaerahCrossBorder

Wakatobi

Kei. Besar

Kei. Kecil

Halmahera

Tengah

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

- 136 -

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

Toraja

1. Desa Gampong Alue Gajah

2. Desa Gampong Pasie Luah

3. Desa Gampong Rantau

Selamat

4. Desa Gampong Krueng

Itam

1. Desa Sijeuk

2. Desa Leuge

3. Desa Kuala Parek

4. Desa Seumanah Jaya

1. Kampung Pulau

Dermawan

1. Atambua

2. Desa Nualain

3. Desa Dirun

1. Desa Berakit

2. Kelurahan Tanjung Uban

Utara

3. Desa Bintan Bekapur

4. Desa Ekang Enculai

1. Desa Panglipuran

2. Desa Jatiluwah

3. Desa Tenganan

4. Desa Sibetan

5. Desa Padanghai

6. Desa Jasri

7. Desa Bug bug

8. Desa Timbrah

9. Desa Buda Keling

10. Desa Jungutan

11. Desa Penyaringan

12. Desa Paksebali

13. Desa Kalianget

1. Desa Arborek

2. Desa yenbuba

3. Desa Sawingrai

1. Desa Malake

2. Desa Sangila

3. Desa Sillanan

4. Desa Mengekendek

Pulau

terluar

Raja Ampat

Kab. Tana

Toraja

Kab. Raja

Ampat

NTT-Timor

Leste

Bintan

BaliDaerah

Prioritas

Lainnya

Derawan

Kab. Aceh

Timur

Kab. Nagan

Raya

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

- 137 -

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

5. Desa Makale Utara

1. Desa Citarik

1. Desa Barudua

2. Desa Girimakmur

3. Desa Karangmulya

4. Desa Cinagara

5. Desa Cikandang

1. Desa Pasarbanggi

2. Desa Tritunggal

3. Desa Punjulharjo

1. Desa Selo

2. Desa Lencoh

3. Desa Samiran

1. Desa Nagari Harau

1. Desa Nagari Sijunjung

2. Desa Kiloan

1. Desa Payung-payungLampung

Kalimantan

Timur

Sumatera

Barat

Kab. Sukabumi

Kab. Garut

Rembang

Boyolali

Lima Puluh

Kota

Sijunjung

Tanggamus

Berau

NoKawasanPrioritas

Kab/Kota Desa Keterangan

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN I

KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

PT. TRANSPORTASI JAKARTA

TENTANG

PELAKSANAAN PEMASANGAN LOGO / BRAND PROMOSI

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA PADA BUS

TRANSJAKARTA

NOMOR : PKS.3/DBPP1/KEMPAR/2018

NOMOR : 5544/PJ-PT.TJ/VIII/2018

Pada hari ini Senin, tanggal dua puluh, bulan Agustus, tahun dua ribu delapan belas (20-08-2018) bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:

1. NI WAYAN GIRI : Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, berdasarkan Surat Perintah Pelaksanaan Tugas Nomor : Kp. 105/172/16/MP/2018 tanggal 8 Agustus 2018, dan karenanya bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. WELFIZON YUZA : Direktur Pelayanan, Pengembangan Bisnis dan SDM PT Transportasi Jakarta yang beralamat kantor di Gedung Transjakarta, Jalan Mayjen Soetoyo Nomor I, Cawang, Jakarta Timur dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Transportasi Jakarta suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum dan ketentuan perundang-undangan Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor: 80 tanggal 27

- 138 -

ADNYANI

Maret 2014 dibuat dihadapan Yualita Widyadhari, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan Badan Hukum perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor: AHU-02651.40. 10.2014, tertanggal 15 April 2014, dengan perubahan data perseroan terakhir berdasarkan Akta Risalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 41 tanggal 22 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Irma Devita Purnamasari, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, dan telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Transportasi Jakarta dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03.0152409, tertanggal 18 April 2018, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK” dan bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa dalam rangka mencapai target 20 (dua puluh) juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan 275 (dua ratus tujuh puluh lima) juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019, diperlukan kerja sama antara pemerintah melalui Kementerian Pariwisata Repulik Indonesia dengan industri transportasi sebagai pendukung industri pariwisata;

b. bahwa Perjanjian Kerja Sama ini didasari oleh kesepakatan PARA PIHAK dalam rangka mendukung Program Promosi Pariwisata Indonesia di luar negeri (dengan brand Wonderful Indonesia) dan untuk Promosi Pariwisata Indonesia di dalam negeri (dengan brand Pesona Indonesia melalui Pemasangan Logo / Brand Promosi pada Bus Transjakarta.

c. bahwa pada tanggal 17 Juli 2018, melalui surat elektronik, Wakil Gubernur Provinsi DKI jJakarta Bp. Sandiaga Uno, telah menyetujui permohonan PIHAK PERTAMA untuk bekerja sama dengan PIHAK KEDUA dalam rangka mendukung Program Pariwisata PIHAK PERTAMA;

d. bahwa pada tanggal 25 Juli 2018 PARA PIHAK telah melakukan pemasangan sampel Logo/Brand Promosi Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI) pada bus Transjakarta;

e. bahwa pada tanggal 8 Agustus 2018 telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tentang Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas PARA PIHAK sepakat menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Pemasangan Logo / Brand Promosi Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia pada bus Transjakarta, yang selanjutnya disebut “Perjanjian Kerja Sama” dengan ketentuan sebagai berikut.

- 139 -

Pasal 1

TUJUAN

Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai Guideline / acuan bagi PARA PIHAK dalam Pelaksanaan Pemasangan Logo / Brand Promosi Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia (”Kerja Sama Pemasangan Logo”) pada bus Transjakarta yang dioperasikan oleh PIHAK KEDUA (”BUS”) dan promosi dari PIHAK PERTAMA atas Kerja Sama Pemasangan logo yang dijalankan PARA PIHAK.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai berikut:

a. pelaksanaan pemasangan Logo/Brand Promosi WI/PI (”Sticker Promosi”) pada alokasi ruang panel pada badan BUS (“Ruang Promosi BUS”);

b. pelaksanaan event/fair dalam rangka promosi terkait Kerja Sama Pemasangan Logo oleh PIHAK PERTAMA; dan

c. dukungan media placement pada media sosial, media online atau media promosi lainnya oleh PIHAK PERTAMA atas Kerja Sama Pemasangan Logo.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban PARA PIHAK

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak pemasangan sticker promosi pada Ruang Promosi BUS berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut:

a. membahas dan memberikan persetujuan atas ukuran, material atau bahan dari Sticker Promosi yang akan dipasang pada Ruang Promosi BUS;

b. memperoleh Sticker Promosi dari PIHAK PERTAMA yang telah disepakati oleh PARA PIHAK;

c. meminta Sticker Promosi tertentu yang akan dipasang pada BUS sesuai kebutuhan PIHAK KEDUA;

d. memberikan ijin pemasangan dan pelepasan Sticker Promosi pada Ruang Promosi BUS yang dilakukan PIHAK PERTAMA, atau oleh vendor atau pihak lain yang ditunjuk PIHAK PERTAMA atas biaya PIHAK PERTAMA;

e. melakukan quality control atas pemasangan dan pelepasan Sticker Promosi pada BUS;

f. ikut diberikan terkait Perjanjian Kerja Sama ini dalam kegiatan kehumasan di beberapa media online yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA;

g. PIHAK KEDUA juga berhak menggunakan Sticker Promosi tersebut dalam media lain milik PIHAK KEDUA (jika diperlukan oleh PIHAK KEDUA) dengan persetujuan PIHAK PERTAMA;

- 140 -

h. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atas gambar/desain/foto/konten/isi Sticker Promosi yang dipasang pada Ruang Promosi BUS;

i. mendapatkan pergantian biaya dari PIHAK PERTAMA atas kerusakan yangtimbul pada badan BUS akibat pemasangan dan atau pelepasan Sticker Promosi dari PIHAK PERTAMA;

j. melepaskan Sticker Promosi setelah periode Perjanjian Kerja Sama berakhir atau diakhiri lebih cepat karena alasan apapun;

k. bekerja sama dengan pihak ketiga untuk penyediaan unit bus yang akan dipasang Sticker Promosi.

(3) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. mengajukan draft desain Sticker Promosi pada PIHAK KEDUA dengan disertai guideline /petunjuk penggunaan dan penempatan Sticker Promosi pada Ruang Promosi BUS, guna mendapatkan persetujuan dari PIHAK KEDUA;

b. menggunakan bahan yang mudah dilepas (tidak permanen, namun tidak mudah terlepas dengan sendirinya), tahan cuaca untuk jangka waktu pemasangan Sticker Promosi sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, dan tidak merusak kaca ataupun Ruang Promosi BUS;

c. bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari gambar / desain / foto / konten / isi Sticker Promosi yang dipasang pada Ruang Promosi BUS;

d. reklame dan/atau Sticker Promosi tidak boleh mengandung hal-hal yang mengarah pada pornografi, SARA (suku,agama,ras, dan antar golongan) dan/atau bermuatan politis dan hal-hal lain yang melanggar dan/atau berpotensi melanggar ketertiban, kesusilaan, hak-hak pihak ketiga dan/atau Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;

e. mengaktifkan publikasi brand dan logo PIHAK KEDUA di media sosial dan owned media PIHAK PERTAMA dalam masa jangka waktu Perjanjian Kerja Sama;

f. melakukan kegiatan kehumasan terkait Perjanjian Kerja Sama dengan PIHAK KEDUA, di beberapa media online yang bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA pada Pre-On-Post;

g. menyediakan Sticker Promosi yang akan dipasang di Ruang Promosi BUS, melakukan pemasangan dan pelepasan Sticker Promosi atas biaya dari PIHAK PERTAMA, baik dilakukan sendiri oleh PIHAK PERTAMA atau vendor yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, dengan memperhatikan dan melaksanakan catatan/saran/keputusan dari proses quality control yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;

h. melepaskan Materi Promosi pada BUS selambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sejak berakhirnya Perjanjian dan menanggung biaya yang timbul sehubungan dengan pelepasan tersebut, dengan ketentuan PIHAK KEDUA dapat melakukan pelepasan Materi Promosi apabila PIHAK PERTAMA tidak melakukan pelepasan dalam jangka waktu tersebut, dan PIHAK PERTAMA akan mengganti biaya yang timbul, yang ditagihkan PIHAK KEDUA;

- 141 -

i. menanggung biaya terkait kerusakan yang timbul dari kegiatan pemasangan dan atau pelepasan Sticker Promosi pada BUS;

j. menanggung biaya pajak reklame atau biaya lain yang timbul atas pemasangan Sticker Promosi pada BUS (jika ada);

k. bertanggung jawab melepasakan PIHAK KEDUA dari gugatan dan atau tuntutan dari Pihak manapun (jika ada) terkait gambar/desain/foto/konten/isi Sticker Promosi dan/atau Reklame yang dipasang pada BUS.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban menyediakan Ruang Promosi pada 20 (dua puluh) badan BUS, atau jumlah lain yang akan diupayakan oleh PIHAK KEDUA untuk dipasang Sticker Promosi mulai 8 Agustus 2018 sampai dengan 31 Desember 2018.

Pasal 4

Hak Kekayaan Intelektual

(1) Seluruh hak atas kekayaan intelektual milik PARA PIHAk yang digunakan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan tetap menjadi milik masing-masing PIHAK sepenuhnya.

(2) Karena alasan apapun, masing-masing PIHAK tidak dapat mempergunakan logo, merek dan nama dagang termasuk dengan Hak Kekayaan Intelektual lainnya milik PIHAK lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada media elektronik, dan/atau dalam bentuk lisan, untuk tujuan selain dari tujuan dari Program ini, baik selama berlaku maupun setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Sama

Pasal 5

Non-Ekslusifitas

Perjanjian Kerja Sama ini bersifat non-eksklusif oleh karenanya masing-masing PIHAK dapat menandatangani perjanjian serupa dengan pihak lainnya.

Pasal 6

Korespondensi

(1) Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, maka PARA PIHAK menetapkan wakilnya sebagai Person in Change (PIC) sebagaimana disebutkan ayat (2) Pasal ini.

(2) Semua pemberitahuan dapat dilakukan dengan surat-menyurat atau email yang ditujukan kepada masing-masing pihak. Surat-menyurat harus dikirim dengan pos “tercatat” atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) atau kurir intern dari masing-masing Pihak ke alamat yang tersebut dibawah ini.

- 142 -

PIHAK PERTAMA : Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

Alamat : Gedung Spta Pesona, Jalan Medan Merdeka

Barat No. 17, Jakarta 10110, Indonesia

U.p. : Kepala Bidang Analisis Data dan Strategi

PIC : Norman Sasono

HP PIC : 0812-9987.773

Email PIC : [email protected]

PIHAK KEDUA : PT Transportasi Jakarta

Alamat : Gedung PT. Transportasi Jakarta, Jl. Mayjen

Soetoyo No. 1. Cawang, Jakarta Timur

Email :

Telepon : 021-80879449

U.p. : Direktur Pelayanan, Pengembangan Bisnis dan SDM

PIC : Moehammad Shadiq Helmy

HP PIC : 0811-1777-182

Email PIC : [email protected]

(3) Surat menyurat dan pemberitahuan ke alamat-alamat tersebut dianggap telah diterima dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pada hari yang sama, apabila diserahkan langsung yang dibuktikan dengan tanda tangan penerima pada buku surat pengantar (ekspedisi) atau tanda terima lain yang diterbitkan oleh pengirim.

b. Pada hari kerja ke 6 (enam) sejak tanggal penerimaan, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan per pos yang dibuktikan dengan resi pengiriman pos tercatat.

c. Pada hari yang sama melalui email, yang dapat dibuktikan dengan print out bahwa email telah dikirimkan ke alamat email yang disebut diatas.

(4) Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat-alamat tersebut di atas, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya.

Pasal 7

Pembiayaan

(1) Penempatan Logo “Sticker Promosi” pada panel BUS oleh PIHAK PERTAMA tidak dikenakan biaya sewa ruang oleh PIHAK KEDUA.

- 143 -

[email protected]

(2) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA, termasuk namun tidak terbatas pada Biaya Vendor (seperti tersebut dalam pasal 3 ayat (3) butir g, dan biaya lain yang timbul terkait pemasangan Sticker Promosi, Biaya kerusakan yang timbul akibat pemasangan dan atau pelepasan Sticker Promosi pada BUS yang dioperasikan PIHAK KEDUA yang akan ditagihkan oleh PIHAK KEDUA.

(3) PIHAK KEDUA hanya menanggung pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan operasional rutin Bus yang dikelola oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 8

Force Majeure

(1) Hal-hal yang dapat diannggap sebagai Force Majeure dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah bencana alam, perang, huru-hara, pemogokan, peretasan sistem, epidemi, sabotase, kebakaran, dan kebijakan pemerintah yang secara resmi berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini dan secara wajar tidak dapat dihindari karena berada diluar kemampuan PARA PIHAK, sehingga salah satu PIHAK atau PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

(2) PIHAK yang mengalami Force Majeure tidak dapat dipertanggung jawabkan atas segala sesuatu akibat yang timbul karena suatu keadaan yang dianggap Force Majeure.

(3) Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 X 24 jam terhitung sejak terjadinya Force Majeure.

(4) Apabila dalam waktu 7 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari PIHAK yang menerima pemberitahuan maka adanya Force Majeure tersebut dianggap telah disetujui.

Pasal 9

Pengalihan Hak dan Kewajiban

(1) Selama berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya yang menyebabkan beralihnya tugas dan tanggung jawabnya kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis pihak lainnya.

(2) Apabila terjadi pengalihan sebagian atau seluruh tugas dan tanggung jawab salah satu PIHAK kepada PIHAK ketiga tanpa persetujuan PIHAK lainnya, maka PIHAK yang mengalihkan tersebut dinyatakan lalai dan PIHAK lainnya berhak untuk memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 10

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

(1) Perjanjian Kerja Sama ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia.

- 144 -

(2) Perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat antara PARA PIHAK.

(3) Apabila dengan cara musyawarah antara PARA PIHAK tidak juga dicapai kemufakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

Pasal 11

Monitoring dan Evaluasi

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini secara bersama-sama sekurang-kurangnya setiap dua bulan sekali terhitung dari tanggal penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, dalam bentuk Rapat Evaluasi, dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum acara dilaksanakan.

Pasal 12

Jangka Waktu Perjanjian dan Berakhirnya Perjanjian

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

(2) Selain karena berakhirnya jangka waktu sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini, Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri apabila.

a. berdasarkan instruksi/ketentuan/keputusan/peraturan Pemerintah/instansi yang berwenang. Perjanjian tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak sah menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan;

b. salah satu PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini apabila:

a. salah satu PIHAK menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama ini;

b. atas dasar pertimbangan hukum, peraturan serta perundang-undangan yang berlaku;

c. salah satu PIHAK telah mencemarkan nama baik PIHAK lainnya.

(3) PIHAK yang akan melakukan pemutusan memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal pemutusan yang dikehendaki,

(4) Pemutusan Perjanjian Kerja Sama diluar sebagaimana tercantum pada ayat (2) harus sudah melalui kesepakatan PARA PIHAK,

(5) Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhirnya Perjanjian Kerja Sama masih terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing-masing PIHAK, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini tetap berlaku sampai diselesaikannnya hak dan kewajiban tersebut oleh masing-masing Pihak,

- 145 -

(6) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan bahwa perintah pengadilan harus dimintakan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini

Pasal 13

Ketentuan Lain-Lain

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur atau belum cukup jelas diatur dan/atau diperlukan perubahan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkannya kemudian dalam suatu amandemen/adendum Perjanjian Kerja Sama yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat disesuaikan atau diakhiri apabila terdapat ketentuan perundang-undangan atau terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang mengharuskan penyesuaian atau tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini.

(3) Pelaksanaan lebih lanjut Perjanjian Kerja Sama ini dapat dituangkan dalam suatu lampiran yang merupakan bagian yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Kerja Sama ini.

(4) Seluruh ketentuan dalan Perjanjian Kerja Sama ini berlaku mengikat dan segala perjanjian ataupun kesepakatan sebelumnya tidak berlaku sepanjang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 14

Penutup

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya dan mempunyai ketentuan hukum yang sama bagi PARA PIHAK.

- 146 -

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN I

DENGAN

PT. TRINUSA TRAVELINDO

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

NOMOR : PKS.7/DBPPI/KEMPAR/2018

Pada hari ini, kamis tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu delapan belas (15-11-2018), bertempat di Singapore, yang bertanda tangan dibawah ini:

1. NI WAYAN GIRI : Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta 10110, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

2. ALBERT : Direktur PT. Trinusa Travelindo, yang beralamat kantor di Wisma 77 Tower 2 Lt. 21 Jl. S. Parman Kav. 77 Palmerah, dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. Trinusa Travelindo, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara masing-masing disebut PIHAK dan bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa dalam rangka mencapai target 20 puluh juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019 diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan industri pariwisata;

- 147 -

b. bahwa PT Trinusa Travelindo berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada seluruh pengguna dengan berkolaborasi dengan pemerintah melalui aktivitas co-branding dengan mempromosikan destinasi pilihan Pemerintah;

c. bahwa Perjanjian Kerja Sama ini didasari oleh Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan PT Trinusa Travelindo tentang Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia Nomor NK.11/KEMPAR/2018

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Program Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, yang selanjutnya disebut “Perjanjian Kerja Sama” dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Tujuan

Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai guideline/acuan bagi PARA PIHAK dalam pelaksanaan program co-branding antara brand /logo Wonderful Indonesia / Pesona Indonesia (WI/PI) dan brand/logo dari PIHAK KEDUA;

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai berikut:

a. hak Penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”.

b. kehadiran Kementerian Pariwisata;

c. aktivasi salah satu media sosial Kementerian Pariwisata maksimal 2 (dua) kali;

d. owned Media (website Indonesia travel);

e. PR-ing (Pre-On-Post) berupa 3 (tiga) berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata;

f. hak untuk dicantumkan/disebutkan logo/brand di materi promosi pada event yang difasilitasi Kementerian Pariwisata;

g. bentuk-bentuk kerja sama lain yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban Para Pihak

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak sebagai berikut:

a. menempatkan logo Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia dan atau foto-foto 10 Destinasi Wisata Prioritas di aplikasi dan website Traveloka pada bagian home page;

b. memasukan informasi mengenai 10 Destinasi Wisata Prioritas di aplikasi Traveloka pada bagian home page;

- 148 -

c. Mendapatkan Hak Media Placement pada materi komunikasi seperti media sosial, newsletter, dan blog milik PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut:

a. hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

b. kehadiran Kementerian Pariwisata;

c. aktivasi salah satu media sosial Kementerian Pariwisata maksimal 2 (dua) kali

d. owned Media (website Indonesia, travel);

e. PT-ing (Pre-On-Post) berupa 3 (tiga) berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata;

f. hak untuk dicantumkan/disebutkan logo/brand di materi promosi pada event yang difasilitasi Kementerian Pariwisata; dan

g. bentuk-bentuk kerjasama lain yang disepakati PARA PIHAK.

(3) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. memberikan guideline/petunjuk penggunaan dan penempatan logo Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI);

b. memberikan hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

c. memberikan dukungan kepada PIHAK KEDUA berupa kehadiran perwakilan dari PIHAK PERTAMA pada kegiatan/event/fair yang diselenggarakan PIHAK KEDUA;

d. mengaktivasi/mempublikasi kegiatan PIHAK KEDUA di salah satu media sosial Kementerian Pariwisata;

e. mengaktivasi/ mempublikasi kegiatan PIHAK KEDUA di owned media Kementerian Pariwisata (website indonesia. travel);

f. PR-ing (Pre-on-post) berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata;

g. memberikan hak untuk pencantuman/penyebutan logo/brand di materi promosi pada event yang difasilitasi Kementerian Pariwisata; dan

h. melakukan customize join-event (Co-creation), salah satunya dalam bentuk Host Deals.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. menepatkan logo Wonderful Indonesia / Pesona Indonesia serta foto-foto mengenai 10 Destinasi Wisata Prioritas di aplikasi Traveloka pada bagian home page;

b. memasukan informasi mengenai 10 Destinasi Wisata Prioritas di aplikasi Traveloka pada bagian home page;

c. memberikan Hak Media Placement pada materi komunikasi milik PIHAK KEDUA; dan

melakukan customize joint-event (Co-Creation), salah satunya dalam bentuk Host Deals.

- 149 -

(5) Rincian hak dan Kewajiban dari PARA PIHAK akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini yang merupakan bagian mengikat dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini dan apabila terjadi perubahan pada lampiran maka tidak akan merubah isi perjanjian ini.

Pasal 4

Hak Kekayaan Intelektual dan Pelaksanaan

(1) Seluruh hak atas kekayaan intelektual milik PARA PIHAK yang digunakan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan tetap menjadi milik masing-masing PIHAK sepenuhnya.

(2) Baik karena alasan apapun, masing-masing PIHAK tidak dapat mempergunakan logo, merek dan nama dagang termasuk dengan Hak Kekayaan Intelektual lainnya milik PIHAK lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada media elektronik, dan/atau dalam bentuk lisan, untuk tujuan selain dari tujuan dari Program ini, dan/atau sesudah Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.

(3) PARA PIHAK akan menugaskan wakil-wakilnya sebagai pelaksana teknis sesuai dengan tugas, fungsi, dan kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 5

Non-Ekslusivitas

Perjanjian Kerja Sama ini bersifat non-eksklusif oleh karenanya masing-masing PIHAK dapat menandatangani perjanjian serupa dengan pihak ketiga lainnya.

Pasal 6

Person in Charge dan Korespondensi

Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan Person in Change (PIC) dan alamat korespondesi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 7

Pembiayaan

(1) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA, sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) satker di Kementerian Pariwisata.

(2) Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban Perjanjian Kerja Sama pada PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

- 150 -

Pasal 8

Force Majeure

(1) Hal-hal yang dapat diannggap sebagai Force Majeure dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah bencana alam, perang, huru-hara, pemogokan, peretasan sistem, epidemi, sabotase, kebakaran, dan kebijakan pemerintah yang secara resmi berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini dan secara wajar tidak dapat dihindari karena berada diluar kemampuan PARA PIHAK, sehingga salah satu PIHAK atau PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

(2) PIHAK yang mengalami Force Majeure tidak dapat dipertanggung jawabkan atas segala sesuatu akibat yang timbul karena suatu keadaan yang dianggap Force Majeure. Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 X 24 jam terhitung sejak terjadinya Force Majeure.

(3) Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 X 24 jam terhitung sejak terjadinya Force Majeure.

(4) Apabila dalam waktu 7 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari PIHAK yang menerima pemberitahuan maka adanya Force Majeure tersebut dianggap telah disetujui.

Pasal 9

Pengalihan Hak dan Kewajiban

(1) Selama berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis Pihak lainnya.

(2) Apabila terjadi pengalihan sebagian atau seluruh tugas dan tanggung jawab salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK yang mengalihkan tersebut dinyatakan lalai dan PIHAK lainnya berhak untuk memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 10

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

(1) Perjanjian Kerja Sama ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia.

(2) Perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat antara PARA PIHAK.

(3) Apabila dengan cara musyawarah antara PARA PIHAK tidak juga dicapai kemufakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

- 151 -

Pasal 11

Monitoring dan Evaluasi

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara bersama-sama sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali sejak tanggal pertama pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama.

Pasal 12

Jangka Waktu Perjanjian dan Berakhirnya Perjanjian

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani tanggal 15 November 2018 sampai dengan 15 November 2019, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

(2) Salah satu PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini apabila:

a. PIHAK lainnya menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama ini:

b. atas dasar pertimbangan hukum, peraturan serta perundang-undangan yang berlaku; atau

c. salah satu PIHAK telah mencemarkan nama baik PIHAK lainnya; dan

(3) PIHAK yang akan melakukan pemutusan memberikan pemberitahuantertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pemutusan yang dikehendaki.

(4) Pemutusan Perjanjian Kerja Sama diluar sebagaimana tercantum pada ayat (2) harus sudah melalui kesepakatan PARA PIHAK.

(5) Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhirnya Perjanjian Kerja Sama masih terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing-masing PIHAK, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini tetap berlaku sampai diselesaikannnya hak dan kewajiban tersebut oleh masingmasing Pihak.

(6) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan bahwa perintah pengadilan harus dimintakan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 13

Ketentuan Lain-Lain

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur atau belum cukup jelas diatur dan/atau diperlukan perubahan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkannya kemudian dalam suatu amandemen/adendum Perjanjian Kerja Sama yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

- 152 -

(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat disesuaikan apabila ketentuan perundang-undangan atau terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini.

(3) Lampiran-lampiran dari Perjanjian ini merupakan bagian yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti halnya pasal-pasal dalam Perjanjian Kerja Sama ini.

(4) Seluruh ketentuan dalan Perjanjian Kerja Sama ini berlaku mengikat dan segala perjanjian ataupun kesepakatan sebelumnya tidak berlaku sepanjang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 14

Penutup

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya dan mempunyai ketentuan hukum yang sama.

- 153 -

LAMPIRAN

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

DEPUTI PENGEMBANGAN PEMASARAN I

DENGAN

PT TRINUSA TRAVELINDO

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM CO-BRANDING

WONDERFUL INDONESIA DAN PESONA INDONESIA

I. KEGIATAN CO BRANDING TAHUN 2018

A. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK PERTAMA

(1) hak penggunaan “Official Partner Kementerian Pariwisata”;

(2) dukungan berupa kehadiran perwakilan Kementerian Pariwisata dalam peluncuran event/press conference;

(3) aktivasi/publikasi salah satu media sosial Kementerian Pariwisata maksimal 2 (dua) kali;

(4) aktivasi/publikasi owned media Kementerian Pariwisata (website indonesia.travel);

(5) PR-ing (pre-on-post) berupa 3 berita di media online jaringan Kementerian Pariwisata;

(6) partisipasi di maksimum 3 Calender of Event Kementerian Pariwisata (booth, spanduk, banner, baliho, sampling); dan

(7) Customised Joint-event (Co-Creation);

B. KEGIATAN CO BRANDING PIHAK KEDUA

(1) PR-ing di media online, printed dan foto;

(2) memasukan konten berupa foto-foto dan juga informasi mengenai 10 Destinasi Wisata Prioritas milik PIHAK PERTAMA pada aplikasi Traveloka pada bagian home page.

- 154 -

II. KEGIATAN CO BRANDING TAHUN 2019

Kegiatan co-branding tahun 2019 akan didiskusikan lebih lanjut.

III. Person in Charge (PIC) dan Korespondensi

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

PT Trinusa Travelindo Kementerian Pariwisata

Busyra Oryza 1. Norman Sasono

Telp : 021 29775800ex 185 Hp : 08129987773,

Hp : 0856 8419087 Email : [email protected]

Email : [email protected] 2. Aditiawarman

Hp : 082299620316

Email : [email protected]

- 155 -