Kata Pengantar - jambi.bpk.go.id
Transcript of Kata Pengantar - jambi.bpk.go.id
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 I
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat menyusun dan menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD) Tahun 2020 kepada lembaga perwakilan dan pemerintah daerah.
IHPD Tahun 2020 ini, memuat pembagian tugas dan wewenang Pimpinan BPK,
profil BPK Perwakilan Provinsi Jambi, ringkasan eksekutif, profil pemerintah daerah dan indikator makro ekonomi di wilayah Provinsi Jambi. IHPD juga memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) kepatuhan selama Tahun 2020 pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi, serta menyajikan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan pemantauan penyelesaian ganti kerugian daerah.
BPK Perwakilan Provinsi Jambi telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan TA 2019 pada 12 pemerintah daerah dengan opini keseluruhan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selain opini atas laporan keuangan, laporan juga memuat hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Pemeriksaan kinerja dilaksanakan atas 5 objek pemeriksaan yang merupakan pemeriksaan tematik nasional. Pemeriksaan kinerja tersebut terdiri dari; 1) Efektivitas Penanganan Pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi; Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 2) Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari; Pemerintah Kabupaten Sarolangun; dan 3) Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku 2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020 di Provinsi Jambi.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 II
Selain itu, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melaksanakan pemeriksaan kepatuhan atas 5 objek pemeriksaan, 3 diantaranya tematik nasional. Pemeriksaan tersebut terdiri dari pemeriksaan kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19 pada 3 pemerintah daerah yaitu Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Merangin, dan Kota Jambi, serta pemeriksaan kepatuhan atas Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo TA 2020.
BPK berharap IHPD Tahun 2020 dapat memberikan informasi kepada Gubernur dan DPRD serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat dijadikan acuan dalam rangka pembinaan, penyusunan kebijakan, dan peningkatan transparan dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Anggota V,
Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CA.,
CPA., CSFA., CFrA., CGCAE.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 III
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Grafik V
Daftar Gambar vi
Daftar Lampiran vi
Tentang BPK vii
Ringkasan Eksekutif 1
BAB I Pendahuluan 8
A. Indikator makro ekonomi 11
B. Ringkasan LRA dan Neraca 14
C. BUMD 20
BAB II Hasil Pemeriksaan 22
A. Pemeriksaan Keuangan 22
B. Pemeriksaan Kinerja 33
C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (DTT) Kepatuhan 48
BAB III Hasil Pemantauan 65
A. Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan 65
B. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah 67
Lampiran 70
Daftar Singkatan & Akronim 75
Glosarium 81
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 IV
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah LHP, Temuan Pemeriksaan, dan Rekomendasi Tahun 2020
Tabel 1.1 Pendapatan Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.2 IKF Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.3 Belanja dan Transfer Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.4 Pembiayaan Netto Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.5 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.6 Aset Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.7 Kewajiban Tahun 2020 dan 2019
Tabel 1.8 Ekuitas Tahun 2020 dan 2019
Tabel 2.1 Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2015-2019
Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kinerja yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi
Tabel 2.3 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi
Tabel 2.4 Kesimpulan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19
Tabel 2.5 Daftar Hasil Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2019
Tabel 3.1 Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan per 31 Desember 2020
Tabel 3.2 Hasil Pemantauan terhadap Pelaksanaan TLRHP atas LHP per 31 Desember 2020
Tabel 3.3 Pemantauan Kerugian Daerah per 31 Desember 2020
Tabel 3.4 Hasil Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2020 dengan Status Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 V
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Tren Opini atas LKPD TA 2015 – 2019 di Provinsi Jambi
Grafik 3.1 Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
Grafik 3.2 Status Kerugian Daerah Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Agenda Pembangunan Nasional dan Strategi Pemeriksaan
Renstra 2020 -2024
Gambar 2 Laporan Hasil Pemeriksaan TA 2020
Gambar 3 Provinsi Jambi dalam Angka
Gambar 1.1 Peta Wilayah Provinsi Jambi
Gambar 1.2 Indikator Makro Ekonomi
Gambar 1.3 Profil Keuangan Pemerintah Provinsi Jambi
Gambar 1.4 Rekapitulasi Laba Rugi BUMD
Gambar 2.1 Hasil Pemeriksaan Keuangan Tahun 2020
Gambar 2.2 Penyerahan LHP atas LKPD Pemerintah Provinsi Jambi TA 2019
Gambar 2.3 Smart City
Gambar 2.4 Lingkup Pemeriksaan Kinerja COVID-19
Gambar 2.5 Testing, Tracing, Treatment
Gambar 2.6 BPK dan Bank 9 Jambi
Gambar 2.7 Upaya Penanganan Covid-19
Gambar 2.8 Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Gambar 2.9 Jumlah Parpol Per Pemerintah Daerah Tahun 2019
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar LHP Tahun Anggaran 2020
Lampiran 2 Temuan dan Permasalahan LHP LKPD TA 2019
Lampiran 3 Temuan dan Permasalahan LHP Kinerja TA 2020
Lampiran 4 Temuan dan Permasalahan LHP PDTT TA 2020
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VII
Sesuai dengan amanat Pasal 23E Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 (UUD 1945), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dibentuk
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
secara bebas dan mandiri. Untuk melaksanakan amanat UUD tersebut,
BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi.
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG TERKAIT
TUGAS BPK
PEMERIKSAAN BPK
DILAKUKAN TERHADAP
pemerintah pusat, pemerintah
daerah, lembaga negara lainnya,
Bank Indonesia, badan usaha
milik negara, badan layanan
umum, badan usaha milik
daerah dan lembaga atau badan
lain yang mengelola keuangan
negara. Pemeriksaan dimaksud
meliputi pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan
tertentu
Undang-Undang (UU) Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara,
UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, serta UU
Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan
DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN, BPK menetapkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) sebagai patokan bagi pemeriksa
untuk melakukan tugasnya. Selain itu, BPK menetapkan kode etik untuk
menegakkan nilai-nilai dasar integritas, independensi, dan
profesionalisme.
Tentang BPK
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VIII
Lembaga Perwakilan dan Pemerintah
HASIL PEMERIKSAAN BPK DISAMPAIKAN KEPADA Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah sesuai dengan kewenangannya. Hasil pemeriksaan
tersebut disampaikan pula kepada pemerintah dan pimpinan pihak
yang diperiksa untuk ditindaklanjuti. BPK memantau tindak lanjut yang
dilakukan oleh pemerintah dan pihak yang diperiksa. Apabila dalam
pemeriksaan ditemukan indikasi unsur pidana, BPK melaporkan hal
tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
VISI “Menjadi Lembaga Pemeriksa Tepercaya yang Berperan
Aktif dalam Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Negara
yang Berkualitas dan Bermanfaat untuk Mencapai Tujuan
Negara”
MISI 1. Memeriksa tata kelola dan tanggung jawab keuangan
negara untuk memberikan rekomendasi, pendapat, dan
pertimbangan
2. Mendorong pencegahan korupsi dan percepatan
penyelesaian ganti kerugian negara
3. Melaksanakan tata kelola organisasi yang transparan
dan berkesinambungan agar menjadi teladan bagi
institusi lainnya
Tema & Fokus Pemeriksaan
BPK mempunyai peran strategis dalam mendorong pemerintah
melaksanakan kebijakan dan strategi pembangunan yang telah
dirumuskan dalam RPJMN 2020-2024. Melalui kegiatan pemeriksaan,
BPK mengawal dan memastikan program prioritas pembangunan
nasional direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan secara transparan
dan akuntabel serta dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan
rakyat Indonesia.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 IX
Oleh sebab itu, pemeriksaan BPK didasarkan pada Renstra BPK 2020-
2024 yang mengacu pada RPJMN 2020-2024. Renstra BPK 2020- 2024
menetapkan pemeriksaan atas program pembangunan pemerintah
lintas dimensi. Berdasarkan strategi pemeriksaan berbasis risiko,
pemeriksaan BPK dikelompokkan menjadi pelaksanaan pemeriksaan
sesuai mandat, pemeriksaan tematik, pemeriksaan investigatif dan
pemeriksaan atas permintaan pemangku kepentingan, tindak lanjut
rekomendasi hasil pemeriksaan dan pemeriksaan atas tindak lanjut,
penggunaan KAP dalam pemeriksaan keuangan, dan manajemen
pemeriksaan. Penyelarasan tema pemeriksaan tematik nasional
difokuskan pada isu yang menjadi perhatian bersama (focal point) para
pemangku kepentingan, dan dilaksanakan secara lintas satker sebagai
sarana meningkatkan sinergi dan kolaborasi antarsatker untuk
menghasilkan rekomendasi, pendapat, atau pertimbangan yang lebih
komprehensif, berdasarkan 7 (tujuh) agenda pembangunan nasional
dengan rincian, yang dimuat dalam RPJMN 2020–2024
Gambar 1. Agenda Pembangunan Nasional dan Strategi Pemeriksaan Renstra 2020 -2024
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 X
Dr. Achsanul Qosasi, CSFA. Anggota III BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
pada MPR, DPR, DPD, MA, BPK, MK, KY, Kemenko
Bidang PMK, Kemensetneg, Setkab, Kemensos,
Kemenpar, Kemenaker, Kemkominfo, Kemenpan RB,
KPPPA, Kemenpora, Kemenristekdikti, Kementerian
ATR, Kemendesa PDTT, Bapeten, BATAN, BPPT, LIPI,
LAPAN, Perpusnas RI, BNPB, Bapertarum, BKKBN,
BKN, BPKP, LAN, ANRI, PPK GBK, PPK Kemayoran,
BNP2TKI, LPP RRI, LPP TVRI, TMII, BIG, ORI, BPN,
Bekraf serta lembaga yang dibentuk dan terkait di
lingkungan entitas tersebut.
Dr. Pius Lustrilanang S.IP., M.Si., CSFA. Anggota II BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara II) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara pada Kemenko Bidang Perekonomian,
Kemenkeu, Kemendag, Kemenperin,
Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian
Koperasi dan UKM, BKPM, BPS, BI, OJK, PPATK, PT
PPA, LPS, BSN, LKPP, KPPU serta lembaga yang
dibentuk dan terkait di lingkungan entitas
tersebut.
Prof. Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A., CSFA. Anggota VI BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VI) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara pada Kemenkes, Kemendikbud, BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BPOM,
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
daerah pada Pemerintah Provinsi, Kabupaten,
Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah di Wilayah II
(Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Papua) serta lembaga yang dibentuk
dan terkait di lingkungan entitas tersebut.
Dr. Ir. Isma Yatun, M.T., CSFA. Anggota IV BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara IV) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara pada Kemenko Bidang Kemaritiman,
Kementan, KKP, Kementerian ESDM, Kemen PU
Pera, KLHK, BPH Migas, Badan Restorasi Gambut
serta lembaga yang dibentuk dan terkait di
lingkungan entitas tersebut.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XI
Dr. Agung Firman Sampurna, CSFA. Ketua BPK RI TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara secara umum
bersama dengan Wakil Ketua, tugas dan wewenang yang
berkaitan dengan kelembagaan BPK, hubungan
kelembagaan dalam negeri dan luar negeri, pengarahan
pemeriksaan investigatif, dan pembinaan tugas
Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan,
Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan
Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan
Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,
Inspektorat Utama, dan Badan Pendidikan dan
Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama
dengan Wakil Ketua.
Dr. Agus Joko Pramono, S.ST., M.Acc., Ak., CA., CPA., CSFA. Wakil Ketua BPK RI TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara secara umum
bersama dengan Ketua, proses Majelis Tuntutan
Perbendaharaan, pengarahan pemeriksaan investigatif,
dan pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat
Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan
Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama
Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan
Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara
bersama dengan Ketua.
Dr. Hendra Susanto M. Eng., M.H., CSFA.,CFrA.
Anggota I BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I)
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kemenko Polhukam, Kemenlu,
Kemenkumham, Kemenhan, Kemenhub, Kejaksaan RI, POLRI, BIN, BNN, BMKG, Lemhanas, Wantanas, Badan Siber dan Sandi Negara, Komnas
HAM, KPK, KPU, Basarnas, BNPT, Bawaslu, Bakamla serta lembaga yang dibentuk dan terkait di lingkungan entitas tersebut.
Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CA., CPA., CSFA., CFrA., CGCAE. Anggota V BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V)
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara pada Kemendagri,
Kemenag, BPKS, BP Batam, BPWS, BNPP, pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah
Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah
di Wilayah I (Sumatera dan Jawa) serta lembaga yang
dibentuk dan terkait di lingkungan entitas tersebut.
Ir. Daniel Lumban Tobing, CSFA. Anggota VII BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara
VII)
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian
BUMN, SKK Migas, BUMN dan anak perusahaan, Badan
Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan
Proyek Asahan serta lembaga yang dibentuk dan terkait
di lingkungan entitas tersebut.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XIV
BPK Perwakilan Provinsi Jambi secara organisasi
berada di bawah Auditorat Utama Keuangan Negara V
Dr. Akhsanul Khaq MBA., CMA., CFE., CA., Ak., CSFA., CPA., CFrA.
Auditor Utama KN V
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara pada Kemendagri, Kemenag, BPKH,
BPWS, BNPP, PB Batam, PB Sabang, dan
lembaga terkait di lingkungan entitas
tersebut, serta keuangan daerah dan
kekayaan daerah yang dipisahkan pada
pemerintah daerah di wilayah Sumatera dan
Jawa. Auditor Utama KN V bertanggung
jawab kepada Anggota V BPK.
Rio Tirta, S.E., M.Acc., CSFA. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jambi
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan daerah pada Pemerintah
Provinsi Jambi, BUMD, dan Lembaga
terkait di lingkungan entitas, termasuk
melaksanakan pemeriksaan yang
ditugaskan oleh AKN dan Auditorat
Utama Investigasi.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XV
Hermawan, S.E.
Kepala Sekretariat Perwakilan
TUGAS DAN WEWENANG: Penyelenggaraan dan pengkoordinasian dukungan administrasi, hukum, dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi.
Nur Miftahul Lail S.E., Ak., CA Kepala Subauditorat Jambi I
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batang Hari, Kota Sungai Penuh, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN.
Ronald Sinaga, S.E., M.I.M., Ak., CA. Kepala Subauditorat Jambi II
TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Pemerintah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XVI
Selain melakukan pemeriksaan keuangan sesuai mandat,
BPK Perwakilan Provinsi Jambi juga melakukan pemeriksaan sesuai
Renstra dan pemeriksaan atas Pandemi COVID-19.
RENSTRA
Pengembangan Wilayah
Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten
Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo.
Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan
Daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi
Penguatan Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi
Pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batanghari dan
Kabupaten Sarolangun.
PENANGANAN PANDEMI COVID-19
• Kinerja Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 pada
Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
• Pemeriksaan PDTT Kepatuhan atas Penanganan Pandemi
COVID-19 pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah
Kabupaten Merangin, dan Kota Jambi.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 1
Ringkasan Eksekutif
Ikhtisar hasil pemeriksaan daerah (IHPD) disusun untuk
memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan
laporan keuangan, kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
yang bersifat kepatuhan (DTT kepatuhan) yang telah dilakukan oleh
BPK Perwakilan Provinsi Jambi pada pemerintah daerah dan entitas
lainnya di wilayah Provinsi Jambi. Ikhtisar ini merupakan rangkuman
dari 22 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diselesaikan oleh BPK
Perwakilan Provinsi Jambi sepanjang Tahun 2020, terdiri atas 12 LHP
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), lima LHP kinerja
dan lima LHP DTT kepatuhan, sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah LHP, Temuan Pemeriksaan, dan Rekomendasi Tahun 2020
Pemerintah/Jenis Pemeriksaan
Jumlah LHP
Jumlah Temuan
Jumlah Rekomendasi
Laporan Keuangan SPI Kepatuhan
12
132
347
Pemeriksaan Kinerja
5 57 134
PDTT Kepatuhan 5 48 140
TOTAL 22 237 621
Secara lebih terperinci, BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan
237 temuan yang memuat 366 permasalahan sebesar Rp37,53 miliar,
meliputi 145 permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan sebesar Rp36,22 miliar, 119
permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI), serta 72
permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan
sebesar Rp1,31 miliar.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 3
Hasil Pemeriksaan Tahun 2020
IHPD ini memuat rangkuman atas pelaksanaan pemeriksaan BPK
Perwakilan Provinsi Jambi yang dilakukan pada Tahun 2020, dengan
pokok permasalahan sebagai berikut.
A. Pemeriksaan Laporan Keuangan
Pemeriksaan atas laporan keuangan TA 2019 telah dilakukan pada
Pemerintah Provinsi Jambi dan 11 pemerintah kabupaten/kota
dengan menghasilkan keseluruhan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Hasil pemeriksaan mengungkapkan 132
temuan yang memuat 199 permasalahan sebesar Rp32,52 miliar,
dengan rincian 60 permasalahan kerugian daerah sebesar Rp23,96
miliar, 6 permasalahan potensi kerugian daerah sebesar Rp5,29
miliar, 18 permasalahan kekurangan penerimaan sebesar Rp3,27
miliar, 29 permasalahan administrasi, dan 86 permasalahan
kelemahan SPI.
B. Pemeriksaan Kinerja
Dalam tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan 5
objek pemeriksaan kinerja dengan 3 tema, rincian sebagai berikut.
1. Efektivitas penanganan pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2020, dengan kesimpulan Kurang Efektif pada
Pemerintah Provinsi Jambi dan Cukup Efektif pada Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dengan tidak
mengesampingkan hal-hal positif atau capaian keberhasilan
atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dan
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hasil
pemeriksaan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian
antara lain: a) Upaya pemerintah daerah dalam penemuan
kasus secara aktif belum memadai, dan b) Upaya pemerintah
daerah dalam pelaksanaan tahapan manajemen klinis belum
memadai.
BPK merekomendasikan Gubernur dan Bupati antara lain agar:
a) menetapkan strategi untuk penemuan kasus secara aktif
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 4
pada pintu masuk wilayah, pelacakan kontak, dan fasilitas
tertutup yang dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang
terukur, dan b) menyusun dan menetapkan strategi
manajemen klinis sesuai skenario transmisi yang direviu dan
dimutakhirkan secara berkala.
2. Efektivitas pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan
Kabupaten Sarolangun. BPK mengapresiasi upaya-upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan
Kabupaten Sarolangun dalam penerapan dan pengelolaan
SPBE. Namun demikian, apabila tidak segera diatasi oleh
Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten
Sarolangun, maka permasalahan-permasalahan tersebut dapat
mempengaruhi efektivitas pengelolaan SPBE dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
Hasil pemeriksaan signifikan yang perlu mendapatkan
perhatian antara lain: a) Pemerintah Kabupaten Batang Hari
dan Kabupaten Sarolangun belum sepenuhnya melakukan
integrasi antar layanan SPBE terkait perencanaan,
penganggaran, keuangan, dan pengawasan, dan b) Pemerintah
Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun belum
merencanakan dan mengembangkan layanan adminstrasi
pemerintahan yang berorientasi kepada pengguna,
terintegrasi, dan berkesinambungan.
BPK merekomendasikan Bupati Batang Hari dan Bupati
Sarolangun antara lain agar: a) menyusun rencana atau
rancangan kebutuhan dan integrasi layanan dan aplikasi SPBE
serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan
Informatika mengenai penyediaan dan penggunaan Sistem
Penghubung Layanan, dan b) menyusun rencana kebutuhan
layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik serta
rencana desain integrasi layanan SPBE serta merencanakan
pemenuhan kanal untuk mendukung IoT dan kemudahan akses
portal layanan adminstrasi pemerintahan berbasis elektronik.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 5
3. Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan
Daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, dengan perumusan
kesimpulan secara tidak langsung. BPK mengapresiasi upaya-
upaya yang telah dilakukan Bank Jambi dalam efektivitas
pengelolaan bank, namun demikian BPK menemukan masalah
pokok yang dapat mengganggu efektivitas pengelolaan bank.
Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian
antara lain: a) Terdapat penyaluran kredit atau pembiayaan
belum sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, dan b) Tidak
terdapat perencanaan kebutuhan SDM terkait kegiatan
penempatan dana pada perencanaan jangka menengah dan
jangka panjang Bank Jambi.
BPK merekomendasikan Direktur Utama Bank Jambi antara
lain agar: a) Memerintahkan Kepala Divisi Kredit untuk
menyusun atau memperbaiki kebijakan internal terkait
perkreditan khususnya tatacara penilaian agunan dan
dokumentasinya, melakukan monitoring penyelesaian APHT
serta pengajuan klaim asuransi serta melaporkannya secara
periodik kepada Direksi, menyusun upaya atau strategi yang
efektif untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif pada
setiap kantor cabang, dan b) Selalu memastikan pelaksanaan
penempatan telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan.
C. Pemeriksaan DTT Kepatuhan
Dalam tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan 5
objek pemeriksaan dengan 2 tema, rincian sebagai berikut.
1. Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease-2019 (COVID-19) pada Pemerintah Provinsi
Jambi, Kabupaten Merangin dan Kota Jambi dengan
kesimpulan Sesuai Kriteria Dengan Pengecualian.
Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian
diantaranya a) Verifikasi dan validasi DTKS dan data penerima
bansos sembako non DTKS tidak sesuai dengan Peraturan, b)
Pengelolaan Sumbangan dari Pihak Ketiga dalam Penanganan
Pandemi COVID-19 belum memadai.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 6
2. Pemeriksaan Kepatuhan atas Belanja Modal Infrastruktur pada
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Pemerintah
Kabupaten Tebo dengan kesimpulan Sesuai Kriteria Dengan
Pengecualian.
Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian di
antaranya kekurangan volume pekerjaan dan potensi kerugian.
D. Pemantauan
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Ikhtisar hasil pemeriksaan memuat hasil pemantauan terhadap
pelaksanaan TLRHP per 31 Desember 2020 atas LHP yang
diterbitkan periode Tahun 2005 s.d. 31 Desember 2020. Pada
periode 2005 s.d. 31 Desember 2020, BPK Perwakilan Provinsi
Jambi telah menyampaikan 13.267 rekomendasi kepada entitas
yang diperiksa senilai Rp1,50 triliun dan USD591,46 ribu. Total
persentase tindak lanjut atas 12 pemda di wilayah Provinsi Jambi
adalah 71,36%.
Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah
Hasil pemantauan terhadap pelaksanaan pemantauan
penyelesaian ganti kerugian daerah s.d. 31 Desember 2020
menunjukkan kerugian daerah yang telah ditetapkan berdasarkan
SK Pembebanan dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan
Putusan Pengadilan sebanyak 271 Kasus sebesar Rp8,26 miliar.
Tingkat penyelesaian yang terjadi pada periode per 31 Desember
2020 menunjukkan terdapat pengembalian sebesar Rp5,26 miliar
(63,69%). Dengan demikian, masih terdapat sisa kerugian sebesar
Rp3,00 miliar (36,31%).
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 8
Provinsi Jambi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Darurat
Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, yang
kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 61 tahun
1958 (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112), yang terdiri
dari 5 Kabupaten dan 1 Kota. Pada tahun 1999, dilakukan
pemekaran terhadap beberapa wilayah administratif di Provinsi
Jambi melalui Undang-undang Nomor 54 tahun 1999 tentang
pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Selanjutnya melalui Undang-undang nomor 25 tahun 2008,
tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh, sehingga sampai
tahun 2010, secara administratif Provinsi Jambi menjadi
sembilan kabupaten dan dua kota.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Provinsi Jambi
Secara geografis, wilayah Provinsi Jambi terletak pada 0º45’ -
2º45’ Lintang Selatan dan 101º10’-104º55’ Bujur Timur di bagian
tengah Pulau Sumatera. Sebelah Utara Provinsi Jambi berbatasan
dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Provinsi Kepulauan
Riau dan Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat berbatasan dengan
BAB I
Pendahuluan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 9
Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Luas wilayah
Provinsi Jambi adalah seluas 53.435,72 Km² dengan luas daratan
50.160,05 Km² dan luas perairan 3.274,95 Km².
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 11
Gambaran umum perkembangan Provinsi Jamb, dapat dilihat
pada indikator makro ekonomi, ringkasan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca, perkembangan
BUMD dan Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) sebagai berikut.
A. Indikator Makro Ekonomi
Makro ekonomi merupakan gambaran perubahan ekonomi yang
mempengaruhi masyarakat, perusahaan dan pasar. Makro
ekonomi dapat difungsikan sebagai alat bagi Pemerintah Daerah
untuk menentukan dan mengevaluasi arah kebijakan dalam
mengalokasikan sumberdaya ekonomi dan target pembangunan
daerah dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan
indikator keberhasilan pembangunan. Data terkait indikator
makro Tahun 2020 Provinsi Jambi disajikan berdasar data laporan
BPS Provinsi Jambi.
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
PDRB Provinsi Jambi pada Tahun 2020 atas dasar harga
berlaku sebesar Rp206,85 triliun, menurun dari tahun
sebelumnya sebesar Rp217,06 triliun. Empat sektor utama
penyumbang PDRB adalah industri Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan sebesar 30,85%, disusul sektor Perdagangan
Besar dan Eceran sebesar 12,63%, sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar 12,21% dan sektor Industri Pengolahan
sebesar 10,83%.
2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
TPT Provinsi Jambi pada tahun 2020 mencapai 5,13% atau
mengalami peningkatan sebesar 1,07% dari tahun 2019. TPT
Provinsi Jambi pada tahun 2019 sebesar 4,06%.
3. Kemiskinan dan Pembangunan Manusia
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 270.203,90 ribu jiwa. Provinsi
Jambi menempati urutan ke-21 dari 34 Provinsi di Indonesia
dengan jumlah penduduk sebanyak 3.548,20 ribu jiwa. Pada
tahun 2020 jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi
sebesar 277,80 ribu jiwa (7,58 persen) pada bulan Maret dan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 12
288,10 ribu jiwa (7,97 persen) pada bulan September. Indeks
pembangunan Manusia pada tahun 2020 sebesar 71,29
meningkat 0,03 persen poin dari tahun sebelumnya.
4. Indeks Gini
Indeks Gini Provinsi Jambi pada Tahun 2020 sebesar 0,31
sedangkan pada Tahun 2019 sebesar 0,32 atau mengalami
penurunan sebesar 0,01.
5. Pertumbuhan ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi pada Tahun 2020
menunjukkan angka -0,46% sedangkan pada Tahun 2019
sebesar 4,37%.
6. Peringkat Kemiskinan
Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi pada Tahun
2020 sebesar 7,58% sedangkan di Tahun 2019 sebesar 7,60%.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 14
B. Ringkasan LRA dan Neraca
Data LRA dan Neraca dalam IHPD disusun berdasarkan data audited LKPD Tahun 2020 Provinsi Jambi dan 11 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jambi.
1. Ringkasan LRA
Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jambi Tahun 2020 dan 2019 yang memuat pendapatan, belanja dan transfer, pembiayaan netto dan silpa, dapat dilihat pada tabel berikut.
a. Pendapatan
Total realisasi pendapatan 2020 dibandingkan dengan realisasi 2019 terdapat penurunan sebesar 11,62%. Penurunan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan terendah di Provinsi Jambi.
Tabel 1.1 Pendapatan Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)
Uraian
Pendapatan
Anggaran 2020
Realisasi 2020
Realisasi 2019
Naik/Turun
(%)
Kab. Muaro Jambi 1.378,38 1.323,38 1.400,69 -5,52
Kab. Tanjung Jabung Barat
1.302,41 1.421,42 1.642,34 -13,45
Kab. Sarolangun 1.196,94 1.155,46 1.324,27 -12,75
Kab. Tanjung Jabung Timur
1.060,40 1.052,61 1.195,75 -11,97
Kab. Batang Hari 1.291,77 1.197,38 1.320,72 -9,34
Kab. Merangin 1.358,01 1.370,62 1.508,60 -9,15
Kota Sungai Penuh 743,90 749,34 823,16 -8,97
Kab. Kerinci 1.223,13 1.203,60 1.298,74 -7,33
Kab. Tebo 1.066,78 1.085,60 1.157,28 -6,19
Kab. Bungo 1.598,90 1.273,51 1.349,86 -5,66
Kota Jambi 1.617,66 1.621,83 1.699,54 -4,57
Provinsi Jambi 4.176,32 4.400,63 4.575,19 -3,82
Jumlah 8.331,83 8.144,76 9.215,52 -11,62
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 15
Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) merupakan indeks yang
menunjukkan kemandirian suatu pemerintah daerah, yaitu
dengan membandingkan antara Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dengan Total Pendapatan, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1.2 IKF Tahun 2020 dan 2019
No Kabupaten/Kota IKF Naik/Turun
2020 2019 %
1 Kab. Batang Hari 8,70 6,93 25,54
2 Kab. Muaro Jambi 7,75 6,70 15,67
3 Kab. Tanjung Jabung Barat 8,13 7,32 11,07
4 Kab. Tanjung Jabung
Timur
4,72 4,51 4,66
5 Kab. Merangin 7,32 7,04 3,98
6 Kab. Kerinci 6,79 6,61 2,72
7 Kab. Tebo 7,23 7,19 0,56
8 Provinsi Jambi 34,89 36,09 -3,33
9 Kab. Bungo 9,94 10,40 -4,42
10 Kota Jambi 21,93 23,15 -5,27
11 Kota Sungai Penuh 3,88 4,24 -8,49
12 Kab. Sarolangun 6,07 7,15 -15,10
Perbandingan antara IKF 2020 dibandingkan dengan IKF
2019 menunjukkan kenaikan pada tujuh pemda yaitu:
Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci, dan Kabupaten
Tebo. Sedangkan lima pemda lainnya menunjukkan
penurunan IKF dengan jumlah penurunan terbanyak pada
Kabupaten Sarolangun.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 16
b. Belanja dan Transfer
Total realisasi belanja dan transfer 2020 dibandingkan
dengan realisasi 2019 terdapat penurunan sebesar 8,75%.
Penurunan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dan terendah di Kota Jambi sebagaimana dapat dirinci
pada tabel berikut.
Tabel 1.3 Belanja dan Transfer Tahun 2020 dan 2019
(dalam miliar rupiah)
No Kabupaten/Kota
Belanja dan Transfer
2020
Belanja dan
Transfer 2019
Naik/
Turun
Anggaran Realisasi Realisasi %
1 Kab. Tanjung Jabung
Barat 1.508,77 1.390,38 1.702,41 -18,33
2 Kab. Sarolangun 1.316,81 1.221,82 1.425,29 -14,28
3 Kota Sungai Penuh 795,33 711,31 809,31 -12,11
4 Kab. Muaro Jambi 1.472,33 1.391,58 1.425,41 -2,37
5 Kab. Batang Hari 1.304,62 1.196,95 1.341,86 -10,80
6 Kab. Tebo 1.127,87 1.021,78 1.119,84 -8,76
7 Provinsi Jambi 4.585,97 4.430,39 4.824,37 -8,17
8 Kab. Tanjung Jabung
Timur 1.140,53 1.095,36 1.188,86 -7,86
9 Kab. Kerinci 1.284,60 1.229,59 1.330,74 -7,60
10 Kab. Bungo 1.624,65 1.294,68 1.386,88 -6,65
11 Kab. Merangin 1.596,02 1.422,30 1.448,97 -1,84
12 Kota Jambi 1.828,84 1.667,72 1.661,36 0,38
TOTAL 19.586,32 17.944,38 19.665,28 -8,75
c. Pembiayaan Netto
Pembiayaan netto Tahun 2020 dibandingkan dengan
Tahun 2019 terdapat kenaikan pada lima pemda antara
lain Kab. Merangin, Kab. Tebo, Kota Sungai Penuh, Kota
Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur. Sedangkan tujuh
pemda lainnya emengalami penurunan.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 17
Tabel 1.4 Pembiayaan Netto Tahun 2020 dan 2019
(dalam miliar rupiah)
No Kabupaten/Kota Pembiayaan Netto 2020
Pembiayaan Netto 2019
Naik/ Turun
Anggaran Realisasi Realisasi %
1 Kab. Merangin 238,00 116,19 35,24 229,69
2 Kab. Tebo 61,10 61,10 35,15 73,80
3 Kota Sungai Penuh 51,43 51,45 37,58 36,89
4 Kota Jambi 211,18 211,18 173,00 22,07
5 Kab. Tanjung Jabung Timur
80,13 81,05 75,23 7,73
6 Kab. Muaro Jambi 93,94 94,59 121,31 -22,03
7 Kab. Tanjung Jabung Barat
206,36 206,36 266,43 -22,55
8 Provinsi Jambi 409,66 420,32 669,50 -37,22
9 Kab. Kerinci 61,61 61,62 101,73 -39,43
10 Kab. Sarolangun 119,87 126,36 239,17 -47,17
11 Kab. Bungo 25,75 26,99 64,77 -58,33
12 Kab. Batang Hari 12,84 12,84 38,48 -66,62
d. Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa)
Perbandingan antara Silpa Tahun 2020 dengan Silpa
Tahun 2019 menunjukkan adanya kenaikan pada tiga
pemda, yaitu Kota Sungai Penuh, Kab. Tebo, Kab.
Tanjung Jabung Barat. Sedangkan sembilan pemda
lainnya mengalami penurunan jumlah Silpa.
Tabel 1.5 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2020 dan 2019
(dalam miliar rupiah)
No Kabupaten/Kota Silpa Naik/Turun
2020 2019 %
1 Kota Sungai Penuh 89,48 51,43 73,99
2 Kab. Tebo 124,92 72,60 72,07
3 Kab. Tanjung Jabung Barat
237,39 206,36 15,04
4 Provinsi Jambi 390,56 420,32 -7,08
5 Kota Jambi 165,27 211,18 -21,74
6 Kab. Batang Hari 13,27 17,34 -23,45
7 Kab. Merangin 64,51 94,87 -32,00
8 Kab. Kerinci 35,63 69,74 -48,92
9 Kab. Tanjung Jabung Timur
38,30 82,13 -53,37
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 18
No Kabupaten/Kota Silpa Naik/Turun
2020 2019 %
10 Kab. Sarolangun 59,99 138,16 -56,58
11 Kab. Muaro Jambi 26,37 96,59 -72,70
12 Kab. Bungo 5,82 27,75 -79,03
Ringkasan Neraca
a. Aset
Perbandingan antara Aset Tahun 2020 dengan Aset
Tahun 2019 menunjukkan adanya kenaikan pada tujuh
pemda. Sedangkan empat pemda lainnya mengalami
penurunan, yaitu Kabupaten Batang Hari, Kabupaten
Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan
Kabupaten Bungo. Aset tertinggi pada Tahun 2020 pada
Provinsi Jambi, sementara terendah pada Kota Sungai
Penuh.
Tabel 1.6 Aset Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)
No Kabupaten/Kota ASET Naik/Turun
2020 2019 %
1 Kota Sungai Penuh 1.419,14 1.360,21 4,33
2 Kab. Tebo 2.320,60 2.310,50 0,44
3 Kab. Tanjung Jabung Barat
4.350,53 4.278,43 1,69
4 Provinsi Jambi 9.058,80 8.941,72 1,31
5 Kota Jambi 3.836,41 3.708,40 3,45
6 Kab. Batang Hari 1.893,42 1.935,18 -2,16
7 Kab. Merangin 2.270,81 2.170,24 4,63
8 Kab. Kerinci 1.687,88 1.709,16 -1,24
9 Kab. Tanjung Jabung Timur
2.105,12 2.132,86 -1,30
10 Kab. Sarolangun 2.659,30 2.615,57 1,67
11 Kab. Muaro Jambi 2.441,30 2.389,07 2,19
12 Kab. Bungo 1.754,98 1.804,26 -2,73
b. Kewajiban
Perbandingan antara kewajiban 2020 dengan kewajiban
2019 menunjukkan kenaikan pada enam pemda, yaitu:
Kota Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 19
Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten
Muaro Jambi, dan Kabupaten Bungo. Sementara pada
enam pemda lainnya menunjukkan penurunan.
Kewajiban tertinggi pada Tahun 2020 pada Provinsi
Jambi, sementara terendah pada Kabupaten Tebo.
Tabel 1.7 Kewajiban Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)
c. Ekuitas
Perbandingan ekuitas antara 2020 dengan ekuitas 2019
menunjukkan kenaikan pada tujuh pemda. Sementara
pada empat pemda menunjukkan penurunan, yaitu:
Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Kerinci, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Bungo. Ekuitas
tertinggi pada Tahun 2020 dimiliki oleh Pemprov Jambi,
sementara terendah dimiliki oleh Kota Sungai Penuh.
Tabel 1.8 Ekuitas Tahun 2020 dan 2019
(dalam miliar rupiah)
No Kabupaten/Kota EKUITAS Naik/Turun
2020 2019 %
1 Kota Sungai Penuh 1.416,72 1.356,39 4,45
2 Kab. Tebo 2.318,52 2.304,92 0,59
3 Kab. Tanjung Jabung Barat
4.332,00 4.251,96 1,88
4 Provinsi Jambi 8.669,52 8.530,69 1,63
5 Kota Jambi 3.790,22 3.671,28 3,24
No Kabupaten/Kota KEWAJIBAN Naik/Turun
2020 2019 % 1 Kota Sungai Penuh 2,42 3,82 -36,64 2 Kab. Tebo 2,08 5,58 -62,70 3 Kab. Tanjung Jabung
Barat 18,53 26,48 -30,00
4 Provinsi Jambi 389,28 411,03 -5,29 5 Kota Jambi 46,20 37,12 24,44 6 Kab. Batang Hari 83,45 47,77 74,68 7 Kab. Merangin 107,22 11,66 819,32 8 Kab. Kerinci 12,89 17,06 -24,45 9 Kab. Tanjung Jabung
Timur 3,96 3,91 1,48
10 Kab. Sarolangun 4,54 10,79 -57,94 11 Kab. Muaro Jambi 5,46 2,30 137,43 12 Kab. Bungo 107,31 85,29 25,82
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 20
No Kabupaten/Kota EKUITAS Naik/Turun
2020 2019 %
6 Kab. Batang Hari 1.809,97 1.887,41 -4,10
7 Kab. Merangin 2.163,59 2.158,58 0,23
8 Kab. Kerinci 1.674,99 1.692,10 -1,01
9 Kab. Tanjung Jabung Timur
2.101,15 2.128,95 -1,31
10 Kab. Sarolangun 2.654,76 2.604,78 1,92
11 Kab. Muaro Jambi 2.435,84 2.386,77 2,06
12 Kab. Bungo 1.647,67 1.718,97 -4,15
C. BUMD
BUMD pada Pemerintah daerah di Wilayah Provinsi Jambi
adalah sebanyak 18 BUMD. Berdasarkan data kontribusi
BUMD terhadap Pemerintah Daerah sebagaimana
tercantum dalam Laporan Keuangan Tahun 2020
diketahui:
1. Prosentase kepemilikian berkisar 0,60% s.d. 100%;
2. Sembilan BUMD mengalami kerugian sebesar Rp60,59 miliar;
3. Sembilan BUMD mengalami laba sebesar Rp358,28 miliar.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 22
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD) Tahun 2020 memuat
22 hasil pemeriksaan, yaitu pemeriksaan atas 12 Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, 5 pemeriksaan kinerja, dan 5 pemeriksaan dengan
tujuan tertentu (DTT). Daftar laporan hasil pemeriksaan (LHP) pada
pemerintah daerah dapat dilihat pada Lampiran 1. IHPD pada
pemerintah daerah dapat dijelaskan sebagai berikut.
A. Pemeriksaan Keuangan
BPK Perwakilan Provinsi Jambi melaksanakan pemeriksaan atas
laporan keuangan TA 2019 pada 12 pemerintah daerah di Provinsi
Jambi. Pemeriksaan mengungkapkan 12 pemerintah daerah
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Tren opini atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2015 - 2019 di
Provinsi Jambi dapat dilihat pada Grafik 2.1.
Grafik 2.1 Tren Opini atas LKPD TA 2015 – 2019 di Provinsi Jambi
BAB II
Hasil Pemeriksaan
5
9
10
12
12
5
2 2
0 00 0 0 0 0
2
1
0 0 0
0
2
4
6
8
10
12
14
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
WTP WDP TW TMP
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 23
Secara detail, opini masing-masing pemerintah daerah dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2015 – 2019
No. Entitas
Pemeriksaan
Daerah
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
1. Pemprov Jambi WTP WTP WTP WTP WTP
2. Pemkot Jambi TMP WTP WTP WTP WTP
3. Pemkot Sungai
Penuh
WTP WTP WTP WTP WTP
4. Pemkab Batang Hari WTP WTP WTP WTP WTP
5. Pemkab Bungo WDP WDP WDP WTP WTP
6. Pemkab Kerinci WTP WTP WTP WTP WTP
7. Pemkab Muaro
Jambi
WDP WTP WTP WTP WTP
8. Pemkab Merangin WDP WTP WTP WTP WTP
9. Pemkab Sarolangun WDP WTP WTP WTP WTP
10. Pemkab Tanjung
Jabung Barat
TMP TMP WDP WTP WTP
11. Pemkab Tanjung
Jabung Timur
WDP WDP WTP WTP WTP
12. Pemkab Tebo WTP WTP WTP WTP WTP
Keterangan:
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) WDP : Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion) TW : Tidak Wajar (adverse opinion) TMP : Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan
Pendapat (disclaimer of opinion)
BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan 199
permasalahan pada pemeriksaan laporan keuangan TA 2019 yang
terdiri atas kelemahan Sistem Pengendalian Intern (SPI) sebanyak
86 permasalahan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan sebanyak 113 permasalahan serta
rekomendasi sebanyak 347 (rekapitulasi dapat dilihat pada
Lampiran 2).
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 25
Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengidentifikasi 113
permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan sebesar Rp32,52 miliar dari pemeriksaan
laporan keuangan TA 2019. Kategori permasalahan dari
ketidakpatuhan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Kerugian
Daerah
Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang masih ditemukan dalam
pemeriksaan keuangan, sebanyak 60 permasalahan dapat
mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp23,96 miliar.
Permasalahan tersebut berupa:
Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan sebanyak 11
permasalahan sebesar Rp1,44 miliar, yang terjadi pada
Pemkab Bungo, Pemkot Jambi, Pemkab Tanjab Timur,
Pemkab Tanjab Barat, Pemkab Tebo, dan Pemkab Merangin;
Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas
ganda dan/atau melebihi standar yang ditetapkan sebanyak
11 permasalahan sebesar Rp754,14 juta, yaitu terjadi pada
Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Batang Hari, Pemkab Kerinci,
Pemkot Jambi, Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Tanjab Barat,
Pemkab Merangin, dan Pemkab Tebo;
Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang sebanyak 24
permasalahan sebesar Rp20,33 miliar, yaitu terjadi pada
Pemprov Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Batang Hari,
Pemkab Muaro Jambi, Pemkot Sungai Penuh, Pemkot Jambi,
Pemkab Merangin, Pemkab Kerinci, Pemkab Tanjab Barat,
Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Sarolangun, serta Pemkab
Tebo;
Kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan
dan/atau barang sebanyak enam permasalahan sebesar
Rp541,77 juta, yaitu terjadi pada Pemkot Jambi, Pemkab
Muaro Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Batang Hari, Pemkab
Tebo, dan Pemkab Sarolangun;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 26
Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan
kontrak sebanyak satu permasalahan sebesar Rp71,21 juta
yang terjadi pada Pemkab Batang Hari;
Belanja atau Pengadaan Barang/Jasa Fiktif sebanyak dua
permasalahan sebesar Rp392,01 juta yang terjadi pada
Pemkab Sarolangun, dan Pemkab Tanjab Timur;
Rekanan Pengadaan Barang/Jasa Tidak Menyelesaikan
Pekerjaan sebanyak satu permasalahan sebesar Rp276,42
juta yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur;
Penggunaan Uang/Barang untuk Kepentingan Pribadi
sebanyak satu permasalahan sebesar Rp32 juta yang terjadi
pada Pemkab Tanjab Timur;
Permasalahan lainnya sebanyak tiga permasalahan sebesar
Rp109,58 juta, yang terjadi pada Pemkot Jambi, Pemkot
Sungai Penuh, dan Pemkab Kerinci.
Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
kepada kepala daerah antara lain agar:
Memerintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk
memproses kelebihan pembayaran dari pelaksana kegiatan
dan/atau pihak lain yang bertanggung jawab untuk
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sesuai
peraturan perundang-undangan dan menyetorkan ke kas
daerah.
Memerintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk
meningkatkan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
anggaran belanja yang menjadi tanggung jawabnya.
Memerintahkan PPK, PPTK, Konsultan Pengawas, serta PPHP
masing-masing kegiatan untuk lebih cermat dalam
mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya serta lebih cermat melakukan
pengujian yang dipersyaratkan untuk penerimaan hasil
pekerjaan.
2. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan
Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Potensi
Kerugian Daerah
Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang masih ditemukan dalam
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 27
pemeriksaan keuangan, sebanyak enam permasalahan dapat
mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp5,29 miliar.
Permasalahan tersebut berupa:
Kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi
pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau
seluruhnya sebanyak lima permasalahan sebesar Rp4,84
miliar yang terjadi pada Pemkab Tebo, Pemprov Jambi,
Pemkab Tanjab Barat, serta Pemkab Tanjab Timur;
Aset pemerintah daerah dikuasai pihak lain sebanyak satu
permasalahan sebesar Rp445,80 juta yang terjadi pada
Pemkab Kerinci.
Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
kepada kepala daerah terkait antara lain agar:
Menginstruksikan PPK dan pejabat yang bertanggung jawab
untuk memperhitungkan kelebihan pembayaran kepada
rekanan melalui pemotongan pembayaran dan/atau
menyetorkan ke kas daerah.
Memerintahkan Kepala OPD selaku Pengguna Barang untuk
memroses Aset pemerintah daerah yang digunakan pihak lain
sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan
Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Kekurangan
Penerimaan
Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang masih ditemukan dalam
pemeriksaan keuangan, sebanyak 18 permasalahan dapat
mengakibatkan kekurangan penerimaan sebesar Rp3,26 miliar.
Permasalahan tersebut berupa:
Denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak ditetapkan atau
dipungut/diterima/disetor ke Kas Daerah sebanyak tujuh
permasalahan sebesar Rp713,37 juta, yaitu terjadi pada
Pemprov Jambi, Pemkab Merangin , Pemkab Tanjab Barat,
serta Pemkab Tanjab Timur;
Penerimaan daerah lainnya (selain denda keterlambatan)
belum/tidak ditetapkan atau dipungut/diterima/disetor ke
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 28
Kas Daerah sebanyak 10 permasalahan sebesar Rp2,55 miliar,
yaitu terjadi pada Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Batang Hari,
Pemkab Kerinci, Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Tanjab Barat,
Pemkab Tebo, Pemkot Sungai Penuh, dan Pemkab Bungo.
Pengenaan Tarif Pajak/PNBP Lebih Rendah dari Ketentuan
sebesar Rp1,01 juta yang terjadi pada Pemkab Tebo.
Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
kepada kepala daerah terkait antara lain agar:
Memerintahkan Kepala Dinas terkait untuk memproses
kekurangan penerimaan dari denda keterlambatan dan
jaminan pelaksanaan sesuai peraturan perundang-undangan
dan menyetorkan ke Kas Daerah.
Memerintahkan BUD terkait untuk membuat perjanjian
kerjasama dengan bank terkait besaran suku bunga seluruh
deposito yang dimiliki Pemda dan tata cara pencairan
deposito serta perjanjian kerjasama terkait penyetoran jasa
giro untuk seluruh rekening giro milik Pemda ke kas daerah.
Menyusun standar operasional prosedur terkait dengan
penerimaan retribusi pemakaian kekayaan daerah pada
Dinas PUPR yang berisikan antara lain proses penerimaan
uang dari pihak ketiga, penyetoran ke kasda, penatausahaan
dan pelaporan di UPTD Workshop serta proses monitoring
dan evaluasi penerimaan retribusi oleh kepala dinas,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak, dan
menyediakan format dokumen dan laporan harian/bulanan
yang diselenggarakan dalam rangka pengawasan penerimaan
daerah
Terhadap permasalahan ketidakpatuhan yang dapat
mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan
penerimaan, pada saat pemeriksaan entitas yang diperiksa telah
menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas
daerah senilai Rp1,64 miliar.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 29
Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI)
BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengidentifikasi 86
permasalahan terkait kelemahan SPI pada pemeriksaan laporan
keuangan TA 2019. Kategori permasalahan dari kelemahan
pengendalian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan
Pelaporan
Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang
masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 29
permasalahan merupakan Kelemahan Sistem Pengendalian
Akuntansi dan Pelaporan. Permasalahan tersebut di antaranya
berupa:
Pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat
sebanyak 14 permasalahan, yang terjadi pada Pemprov
Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Kerinci, Pemkab Merangin,
Pemkab Tanjab Barat, dan Pemkab Tanjab Timur;
Proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan sebanyak
delapan permasalahan, yang terjadi pada Pemprov Jambi,
Pemkot Jambi, Pemkab Tebo, Pemkot Sungai Penuh;
Sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai
sebanyak enam permasalahan, yang terjadi pada Pemprov
Jambi, Pemkot Sungai Penuh, Pemkab Batang Hari, dan
Pemkab Tanjab Timur;
Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan belum didukung
SDM yang memadai sebanyak satu permasalahan yang terjadi
pada Pemkab Kerinci.
Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
kepala daerah antara lain agar:
Memerintahkan pejabat yang bertanggung jawab agar
menginventarisasi pencatatan aset serta selanjutnya
memutakhirkannya ke dalam laporan keuangan.
Memerintahkan Sekretaris Daerah mengoptimalkan
pengawasan dan pengendalian pengelolaan BMD.
Merevisi kebijakan akuntansi terkait pendapatan transfer,
beban transfer, beban penyisihan piutang, kas di bendahara
BOS, penyusutan aset tetap sesuai dengan SAP.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 30
Memerintahkan Kepala BPKPD untuk memerintahkan Kabid
PBB dan BPHTB II lebih cermat mengawasi pelaksanaan
pengelolaan Pendapatan PBB dan pelaporan piutang PBB.
2. Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang
masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 46
permasalahan merupakan Kelemahan Sistem Pengendalian
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja. Permasalahan
tersebut berupa:
Perencanaan kegiatan tidak memadai sebanyak 12
permasalahan yang terjadi pada Pemprov Jambi, Pemkab
Batang Hari, Pemkab Kerinci, Pemkab Tebo, Pemkab Bungo,
dan Pemkab Tanjab Barat;
Mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan serta
penggunaan Penerimaan Daerah dan Hibah tidak sesuai
ketentuan sebanyak tiga permasalahan yang terjadi pada
Pemprov Jambi, Pemkab Batang Hari, Pemkab Kerinci;
Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi yang
diperiksa tentang pendapatan dan belanja sebanyak tujuh
permasalahan yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur,
Pemkab Sarolangun, Pemkab Bungo, Pemkab Tebo, dan
Pemkab Batang Hari;
Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum
dilakukan berakibat hilangnya potensi
penerimaan/pendapatan sebanyak sembilan permasalahan
yang terjadi pada Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Bungo,
Pemkab Tanjab Timur, Pemkot Jambi, Pemkab Batang Hari,
Pemkot Sungai Penuh, dan Pemkab Merangin;
Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum
dilakukan berakibat peningkatan biaya/belanja sebanyak 13
permasalahan yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur,
Pemkot Jambi, Pemkab Kerinci, Pemkot Sungai Penuh,
Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Bungo, dan Pemkab Batang
Hari;
Dua permasalahan lainnya, yaitu pada Pemkot Jambi dan
Pemkab Kerinci.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 31
Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
kepada kepala daerah terkait antara lain agar:
Memerintahkan Sekretaris Daerah agar lebih cermat dalam
memverifikasi anggaran pendapatan dan belanja dalam APBD
dan APBD-P dengan mengacu kepada pedoman penyusunan
APBD
Memerintahkan Kepala OPD terkait dalam menyusun
Anggaran Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Bagi
Hasil Pajak agar mengacu kepada pedoman penyusunan
APBD dan dalam menyusun anggaran belanja sesuai dengan
kepastian tersedianya dana atas penerimaan daerah dalam
jumlah yang cukup.
Memerintahkan Kepala Badan Keuangan Daerah agar: 1)
Mengusulkan revisi perbup tentang pengelolaan Belanja
Bansos dan Hibah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2)
Memonitoring penerima hibah agar menyampaikan laporan
penggunaan hibah dan/atau memberikan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku jika penerima hibah tidak
menyampaikan laporan penggunaan hibah atau
menggunakan hibah tidak sesuai dengan usulan proposal
awal.
Memerintahkan Kepala OPD terkait untuk melakukan
pemeriksaan pajak atas adanya potensi pajak sesuai
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
3. Permasalahan Kelemahan Struktur Pengendalian Intern
Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang
masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 11
permasalahan merupakan Kelemahan Struktur Pengendalian
Intern. Permasalahan tersebut berupa:
Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu prosedur
atau keseluruhan prosedur sebanyak lima permasalahan,
yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Batang Hari,
dan Pemkab Kerinci;
SOP yang ada pada entitas tidak berjalan secara optimal atau
tidak ditaati sebanyak empat permasalahan yang terjadi
Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Batang Hari, dan Pemkab
Tebo;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 32
Satuan Pengawas Intern yang ada tidak memadai atau tidak
berjalan optimal sebanyak dua permasalahan yang terjadi
pada Pemkab Merangin.
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Kepala
Daerah terkait antara lain agar:
Menyusun, merevisi, dan menetapkan Peraturan Kepala
Daerah terkait SOP atau mekanisme pelaksanaan,
pengawasan, dan pelaporan belanja dan pendapatan Pemda;
Menetapkan status rekening yang digunakan di lingkungan
Pemerintah Daerah dengan Keputusan Kepala Daerah dan
mengoptimalkan pengelolaan rekening yang dimiliki Pemda;
Memerintahkan Pengelola BMD untuk menelusuri perbedaan
pencatatan Aset Tetap dan menelusuri Aset Tetap yang tidak
diketahui keberadaanya.
Gambar 2.2 Penyerahan LHP atas LKPD Pemerintah
Provinsi Jambi TA 2019
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 33
B. Pemeriksaan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan 57 temuan
dengan 64 permasalahan kinerja yang dapat dikelompokkan
menjadi permasalahan kerugian daerah, ketidakhematan,
ketidakefisienan, dan ketidakefektifan dengan rincian pada Tabel 17
berikut.
Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kinerja yang Dilaksanakan
oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi
Dalam juta rupiah
Uraian
Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Kab/Kota BUMD Total
Jumlah
Perma-
salahan
Nilai
(Rp)
Jumlah
Perma-
salahan
Nilai
(Rp)
Jumlah
Perma-
salahan
Nilai
(Rp)
Jumlah
Perma-
salahan
Nilai
(Rp)
Kerugian 1 11,08 - - - - 1 11,08
Ketidakhematan - - - - - - - -
Ketidakefisienan - - - - - - - -
Ketidakefektifan 9 0,00 37 0,00 17 0,00 63 0,00
Total 10 11,08 37 0,00 17 0,00 64 11,08
Permasalahan-permasalahan tersebut dihimpun dari lima
pemeriksaan kinerja dengan tiga tema pemeriksaan nasional yang
dilaksanakan pada pemerintah daerah dan BUMD di wilayah
Provinsi Jambi sebagai berikut:
1. Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah
Kabupaten Batang Hari dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun;
2. Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA
2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat; dan
3. Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku
2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020 di Provinsi Jambi.
Hasil pemeriksaan kinerja pada pemda menunjukkan
pencapaian target kinerja yang ditetapkan, namun pemda perlu
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 34
segera mengatasi permasalahan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian kegiatan pelayanan, yang mungkin memengaruhi
efektivitas kegiatan. Secara lebih terperinci, BPK Perwakilan Provinsi
Jambi mengungkapkan 64 permasalahan kinerja yang dapat
dikelompokkan menjadi permasalahan kerugian sebanyak satu
permasalahan pada Pemerintah provinsi dan permasalahan
ketidakefektifan dengan rincian pada Pemerintah Provinsi sebanyak
9 permasalahan, pemerintah kabupaten/kota sebanyak 37
permasalahan, dan BUMD sebanyak 17 permasalahan
Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pemeriksaan kinerja ini dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa sejak inisiasi pengembangan SPBE oleh pemerintah melalui
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan E-Government, berbagai
penerapan SPBE telah dihasilkan oleh Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah, namun demikian hasil pengembangan SPBE
dan tingkat maturitasnya masih sangat beragam antar Instansi
Pusat dan Pemerintah Daerah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan penilaian penerapan
SPBE pada negara – negara di dunia melalui suatu survei. Hasil
survei tersebut dilaporkan dalam bentuk peringkat
E-Government Development Index (EGDI). Berdasarkan hasil survei
PBB tahun 2020, Indonesia mendapat peringkat ke-88 EGDI dan
hanya menempati peringkat ke-7 di Asia Tenggara. Nilai EGDI
Indonesia pada angka 0,6612 berada sedikit di atas rata-rata di
regional Asia Tenggara yaitu 0,6321. Nilai dari EGDI merupakan
gambaran dari kondisi pengimplementasian E-Government apakah
dengan menerapkan aplikasi E-Government aktivitas lembaga
publik lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 35
Gambar 2.3 Smart City
Pemeriksaan kinerja efektivitas pengelolaan SPBE dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan pada Pemerintah
Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun, menekankan
pada aspek tata kelola dalam rangka penyediaan layanan
administrasi pemerintahan berbasis elektronik.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk menilai efektivitas
pengelolaan SPBE dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan TA 2019 sampai dengan Semester I 2020 pada
pemerintah kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun
serta instansi terkait lainnya yang disasarkan pada:
a. Komitmen pemerintah kabupaten dalam rangka penguatan tata
kelola SPBE;
b. Kegiatan dan capaian pemerintah kabupaten dalam upaya
pengembangan infrastruktur untuk mendukung penerapan SPBE;
c. Kegiatan dan capaian pemerintah kabupaten dalam upaya
penyediaan dan pengembangan aplikasi dan layanan
administrasi pemerintahan berbasis eletronik (dengan fokus
pada layanan perencanaan, penganggaran, keuangan, dan
pengawasan) yang mendukung penerapan SPBE;
d. Kegiatan dan hasil-hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan
oleh pemerintah kabupaten dalam upaya pengembangan dan
penerapan SPBE.
Pemeriksaan kinerja
efektivitas
pengelolaan SPBE ini
menekankan pada
aspek tata kelola
dalam rangka
penyediaan layanan
administrasi
pemerintahan
berbasis elektronik
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 36
Pemerintah Kabupaten Batang Hari
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa upaya yang telah
dilakukan Pemkab Batang Hari dalam penyelenggaraan SPBE antara
lain Pemkab Batang Hari telah membangun Portal Pelayanan
Administrasi Pemerintahan yang mengintegrasikan layanan
administrasi pemerintahan berbasis elektronik agar memudahkan
ASN mengakses pelayanan administrasi pemerintahan. Namun
demikian, hasil pemeriksaan masih menunjukkan permasalahan
yang perlu diperbaiki dan mendapat perhatian, antara lain.
1. Pemkab Batang Hari belum menyusun rencana strategis yang
menjadi acuan dalam pengembangan dan percepatan
penerapan SPBE;
2. Pemkab Batang Hari belum menyusun rencana dan anggaran
dalam pengembangan dan percepatan penerapan SPBE secara
memadai;
3. Pusat Data Pemkab Batang Hari belum memenuhi SNI, belum
mendapatkan pertimbangan kelaikan operasi dan kelaikan
keamanan;
4. Pemkab Batang Hari belum sepenuhnya melakukan integrasi
antar layanan SPBE terkait perencanaan, penganggaran,
keuangan, dan pengawasan, dan belum membuat
keterhubungan dan akses Jaringan Intra Pemerintah Daerah
dengan Jaringan Intra Pemerintah, serta belum mendapatkan
kelaikan operasi dan keamanan;
5. Pemkab Batang Hari belum sepenuhnya merencanakan dan
mengembangkan layanan sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
Daerah yang memperhatikan kebutuhan pengguna, belum
berintegrasi dan belum sesuai dengan kebutuhan internal
birokrasi pemerintahan serta belum menyediakan kanal
terintegrasi untuk mendukung IoT dan kemudahan akses Portal
Pelayanan Administrasi Pemerintah;
6. Pemkab Batang Hari belum melaksanakan monev SPBE secara
terencana dan periodik serta belum melaksanakan monev SPBE
secara menyeluruh yang mencakup sedikitnya domain
kebijakan, tata kelola, dan layanan SPBE tahun 2020.
BPK menyimpulkan bahwa apabila tidak segera diatasi oleh
Pemkab Batang Hari, maka permasalahan-permasalahan tersebut
dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaam SPBE dalam
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 37
penyelenggaraan administrasi pemerintahan. BPK
merekomendasikan Bupati Batang Hari antara lain agar:
1. Menyusun renstra pengembangan dan penerapan SPBE yang
dicantumkan dalam RPJMD Tahun 2021-2026 Kabupaten Batang
Hari;
2. Memerintahkan Kepala Bappeda untuk mengoordinasikan
penyusunan rencana dan anggaran yang dibutuhkan untuk
penerapan dan pengembangan SPBE;
3. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Bakeuda
untuk menyusun rencana kebutuhan dan pemenuhan standar
serta kelaikan operasi dan keamanan Pusat Data;
4. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo untuk membuat layanan
pengawasan yang terintegrasi dengan layanan perencanaan,
penganggaran dan keuangan, mendesain keterhubungan dan
akses Jaringan Intra Pemkab Batang Hari dengan Jaringan Intra
Pemerintah, berkoordinasi dengan Kemkominfo atas
pemenuhan standar interoperabilitas Sistem Penghubung
Layanan yang dibangun serta mengurus perolehan kelaikan
operasi Sistem Penghubung Layanan dengan Kemkominfo dan
kelaikan keamanan dengan BSSN;
5. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo untuk menyusun rencana
pengembangan layanan administrasi pemerintahan yang
berorientasi kepada pengguna, terpadu, dan
berkesinambungan, serta pemenuhan kanal untuk mendukung
IoT dan kemudahan akses portal layanan administrasi
pemerintahan;
6. Membentuk tim evaluasi mandiri, menginstruksikan kepada tim
evaluasi mandiri untuk menyusun rencana monev dan
melaksanakan monev SPBE secara menyeluruh yang mencakup
sedikitnya domain kebijakan, tata kelola, dan layanan SPBE serta
menyampaikan hasilnya kepada Sekretaris Daerah.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa upaya-upaya yang
telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam
penyelenggaraan SPBE antara lain:
1. Misi Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk meningkatkan
tata kelola pemerintahan yang baik dan responsif gender dan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 38
misi meningkatkan pelayanan publik serta Rencana Strategis
Dinas Komunikasi dan Informatika telah sejalan dengan tujuan
SPBE yang dimuat dalam Rencana Induk SPBE Nasional;
2. Merumuskan dan menetapkan berbagai kebijakan dan regulasi
sesuai kewenangannya sebagai upaya dalam penerapan SPBE,
antara lain Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan SPBE di Kabupaten Sarolangun dan SE Bupati
Nomor 049/40/SPBE/Diskominfo/2020 tentang Optimalisasi
Penyelenggaraan SPBE di Pemerintah Kabupaten Sarolangun;
3. Bupati Sarolangun telah menunjuk dan menetapkan Tim
Koordinasi SPBE Pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan
Keputusan Bupati Nomor 441/DISKOMINFO/2019 dan Nomor
345/DISKOMINFO/2020;
4. Menyediakan Jaringan Intra Pemerintah Daerah, berupa jaringan
kabel fiber optic dan radio tower yang difungsikan untuk
mendistribusikan akses internet (bandwith) ke masing-masing
perangkat daerah yang terhubung dan mempercepat
pengiriman data dari dan ke Pusat Data;
5. Menggunakan dan mengembangkan aplikasi untuk mendukung
layanan publik berbasis elektronik maupun layanan administrasi
pemerintahan berbasis elektronik serta portal yang
menyediakan dan mengintegrasikan layanan berbasis elektronik
untuk memudahkan ASN mengakses layanan administrasi
pemerintahan.
Namun demikian, hasil pemeriksaan masih menunjukkan
adanya permasalahan yang perlu diperbaiki dan mendapat
perhatian, antara lain:
1. Rencana dan anggaran pengembangan dan penerapan SPBE
belum memadai yang dapat mengakibatkan target setiap
tahapan pengembangan SPBE yang ditetapkan dalam Rencana
Induk SPBE Nasional berpotensi tidak tercapai dan realisasi
belanja TIK berpotensi tidak dapat memberikan nilai tambah
terhadap pengembangan dan percepatan penerapan SPBE;
2. Spesifikasi dan manajemen Pusat Data belum memenuhi SNI
serta belum dilengkapi pertimbangan kelaikan operasi dan
kelaikan keamanan sehingga kelaikan Pusat Data belum
terjamin;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 39
3. Layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik belum
seluruhnya terintegrasi dan belum menggunakan sistem
penghubung layanan sehingga tujuan keterpaduan proses
perencanaan, penganggaran, keuangan, dan pengawasan untuk
optimalisasi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah belum sepenuhnya tercapai;
4. Pemerintah Kabupaten Sarolangun belum merencanakan dan
mengembangkan layanan adminstrasi pemerintahan yang
berorientasi kepada pengguna, terintegrasi, dan
berkesinambungan sehingga tujuan layanan administrasi
pemerintahan berbasis elektronik untuk mendukung tata
laksana internal birokrasi dalam rangka meningkatkan kinerja
dan akuntabillitas pemerintah belum sepenuhnya tercapai;
5. Pemerintah Kabupaten Sarolangun belum menindaklanjuti
seluruh hasil evaluasi SPBE sehingga hasil evaluasi belum dapat
memberikan nilai tambah yang optimal terhadap perbaikan
pelaksanaan SPBE di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sarolangun.
BPK menyimpulkan bahwa apabila tidak segera diatasi oleh
Pemerintah Kabupaten Sarolangun, maka permasalahan-
permasalahan tersebut dapat mempengaruhi efektivitas
pengelolaam SPBE dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, BPK
merekomendasikan Bupati Sarolangun, antara lain agar:
1. Memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika untuk
mengoordinasikan dan menyusun rencana kebutuhan
pendanaan untuk penerapan dan pengembangan SPBE serta
Kepala Bappeda dan Kepala BPKAD untuk mengoordinasikan
rencana dan penganggaran SPBE mengacu pada tahapan
pengembangan SPBE dan rencana kebutuhan anggaran
penerapan SPBE;
2. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk menyusun rencana
kebutuhan serta pemenuhan standar dan kelaikan Pusat Data
serta dikoordinasikan dengan Tim Koordinator SPBE Nasional;
3. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk menyusun rencana
atau rancangan kebutuhan dan integrasi layanan dan aplikasi
SPBE serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 40
Informatika mengenai penyediaan dan penggunaan Sistem
Penghubung Layanan;
4. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk mengoordinasikan
dan menyusun rencana kebutuhan layanan adminitrasi
pemerintahan berbasis elektronik serta rencana desain integrasi
layanan SPBE serta memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika untuk merencanakan pemenuhan kanal untuk
mendukung IoT dan kemudahan akses portal layanan
adminstrasi pemerintahan berbasis elektronik;
5. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE agar menindaklanjuti hasil
evaluasi SPBE untuk perbaikan penyelenggaraan SPBE serta
memerintahkan Sekretaris Daerah untuk memantau tindak
lanjut hasil evaluasi SPBE.
Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan
Pemeriksaan kinerja ini dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa kurva perkembangan pandemi kasus positif COVID-19 sejak
kasus pertama kali ditemukan di Indonesia yang masih terus
menanjak dengan positivity rate di atas standar WHO. Kasus
kematian akibat COVID-19 di Indonesia secara persentase juga
melebihi rata-rata kematian di dunia. Pandemi COVID-19 tersebut
juga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi yang
berpengaruh kepada seluruh lapisan masyarakat mulai rumah
tangga, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi.
Untuk itu, perlu diketahui efektivitas pengendalian pandemi COVID-
19 yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan Testing, Tracing,
Treatment serta Edukasi dan Sosialisasi dalam rangka memberikan
rekomendasi kepada pemangku kepentingan pada pelaksanaan
kegiatan pengendalian pandemi COVID-19 serta kesiapan dalam
menghadapi ancaman pandemi di masa mendatang.
Pemeriksaan kinerja ini bertujuan untuk menilai efektivitas
penanganan pandemi COVID-19 bidang kesehatan TA 2020 pada
Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat serta instansi terkait lainnya. Lingkup pemeriksaan
kinerja ini mencakup kegiatan Testing, Tracing, Treatment, serta
edukasi dan Sosialisasi dalam penanganan pandemi COVID-19
bidang kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi
dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Gugus
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 41
Tugas Penanganan COVID-19 yang dibentuk masing-masing
pemerintah daerah tersebut pada Tahun Anggaran 2020.
Gambar 2.4 Lingkup Pemeriksaan Kinerja COVID-19
Pemerintah Provinsi Jambi
Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan Pemprov Jambi
Kurang Efektif melakukan penanganan pandemi COVID-19. Dalam
rangka penanganan pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Jambi
telah berupaya antara lain melakukan testing melalui jejaring
laboratorium untuk pengendalian wabah telah memuat anggaran
untuk kegiatan koordinasi penemuan kasus pada pintu masuk; serta
telah menyediakan satu rumah sakit rujukan provinsi dan dua
rumah isolasi bagi pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG)
yang berlokasi di gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi
Jambi.
Gambar 2.5 Testing, Tracing, Treatment
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 42
Dengan tidak mengesampingkan hal-hal positif atau capaian
keberhasilan atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi
Jambi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat
permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Belum ada mekanisme pelaporan terkait pasien yang telah
terkonfirmasi dari RSUD Raden Mattaher kepada Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi sehingga proses tracing tidak
berjalan optimal;
2. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Evaluasi dan Koordinasi
Penginputan Data Pengambilan Spesimen ke Sistem All Record
TC-19 Kurang Optimal;
3. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Evaluasi dan Koordinasi
Penemuan Kasus Secara Aktif dari Fasilitas Tertutup Kurang
Optimal;
4. Pemprov Jambi Belum Sepenuhnya Memberikan Insentif kepada
Tenaga Kesehatan Sesuai Pedoman Juknis; dan
5. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Sosialisasi Ketentuan Pidana
Bagi Individu yang Sengaja Menghalangi Penanganan Pandemi
COVID-19 Belum Optimal.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Gubernur Jambi agar:
1. Selaku Satgas melakukan evaluasi atas permasalahan
connecting/bridging yang dihadapi antara RSUD Raden Mattaher
dan Dinkes Kota serta laboratorium atau rumah sakit swasta di
lingkungan Provinsi Jambi;
2. Menginstruksikan Kepala Dinkes Provinsi Jambi untuk:
a. Melakukan monitoring tindak lanjut dan koordinasi terkait
spesimen COVID-19 dengan hasil invalid pada RSUD Raden
Mattaher;
b. Melakukan koordinasi dengan Kemenkes, Dinkes
Kabupaten/Kota, RSUD Raden Mattaher, laboratorium dan
fasyankes swasta terkait kendala yang dihadapi untuk
menginput All Record TC-19 dan pelaporan hasil pengujian
yang diumumkan, sehingga All Record TC-19 bisa diinput
dengan tepat waktu dan benar.
3. Menetapkan strategi untuk penemuan kasus secara aktif yang
berasal dari pintu masuk wilayah, pelacakan kontak, dan fasilitas
tertutup yang dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 43
terukur, termasuk mengatur bentuk evaluasi dan koordinasi
strategi yang direviu dan diperbarui secara berkala;
4. Menginstruksikan Direktur RSUD Raden Mattaher segera
menyampaikan usulan anggaran insentif tenaga kesehatan
periode Juni s.d. Desember 2020 kepada Dinkes Provinsi Jambi
dan segera membayarkan kepada para nakes insentif yang
menjadi hak mereka;
5. Menerbitkan Surat Edaran/Instruksi Kepala Daerah tentang
pelaksanaan sosialisasi ketentuan pidana bagi individu yang
sengaja menghalangi upaya penanganan pandemi sesuai UU No
4 tahun 1984.
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat cukup efektif dalam
melakukan penanganan pandemi COVID-19 bidang kesehatan pada
TA 2020.
Pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga telah
menunjukkan capaian dalam penanganan pandemi COVID-19
bidang kesehatan antara lain:
1. Upaya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam
penatalaksanaan pengambilan dan pengepakan sampel telah
memadai;
2. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah melakukan
upaya penemuan kasus secara aktif kepada para pelaku
perjalanan melalui screening di Pelabuhan Roro dan Pelabuhan
LLASDP serta menindaklanjuti setiap kasus terkonfirmasi positif
dengan pelacakan kontak erat;
3. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menyediakan
fasilitas perawatan dan/atau isolasi pada RSUD KH Daud Arif,
RSUD Suryah Khairuddin, dan Bangunan Eks-Puskesmas Tungkal
II;
4. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menetapkan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penegakan
Protokol Kesehatan COVID-19 sebagai dasar hukum untuk
melakukan upaya penegakan disiplin masyarakat.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 44
Dengan tidak mengesampingkan upaya yang telah dilakukan,
hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat
permasalahan yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Upaya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk
penyediaan jejaring Laboratorium RT-PCR belum memadai;
2. Upaya penemuan kasus secara aktif pada Pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat belum sepenuhnya memadai;
3. Upaya manajemen klinis dalam penanganan pandemi COVID-19
di bidang kesehatan belum sepenuhnya memadai; dan
4. Peningkatan disiplin diri masyarakat melalui penegakan hukum
(enforcement) belum memadai.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Bupati Tanjung Jabung Barat, antara lain agar:
1. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Kementerian
Kesehatan dalam upaya mendukung kebutuhan sarana dan
prasarana untuk pemanfaatan TCM;
2. Memerintahkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk
mereviu dan memperbarui strategi penanganan pandemi
COVID-19 untuk penemuan kasus secara aktif pada pintu masuk
wilayah, pelacakan kontak erat, dan pada fasilitas tertutup yang
dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang terukur sesuai
dengan skenario transmisi, tren perkembangan kasus dan
kondisi terakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Barat;
3. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menyusun
analisa kebutuhan jumlah dan jenis sumber daya kesehatan
serta strategi pemenuhannya dan menyusun perencanaan
kebutuhan insentif tenaga kesehatan yang bertugas dalam
penanganan COVID-19; dan
4. Merevisi Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penegakan
Protokol Kesehatan COVID-19 dengan menambahkan ketentuan
terkait sanksi pidana bagi individu yang menghalangi
penanganan pandemi COVID-19.
Efektivitas Pengelolaan Bank pada Bank Pembangunan Daerah
Persaingan yang ketat dalam industri perbankan, baik bank
negara maupun bank swasta, menuntut Bank Pembangunan Daerah
(BPD) untuk beroperasi secara lebih efektif. Sebagai bank daerah,
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 45
BPD memiliki keunggulan dalam akses dan informasi pasar di
wilayahnya. BPD merupakan bank milik pemerintah daerah yang
sebagian besar dana pihak ketiga (DPK) yang dikelolanya didominasi
oleh low cost deposit sehingga seharusnya BPD lebih unggul
dibandingkan bank lainnya dalam penetapan pricing tingkat suku
bunga kredit. Namun demikian proporsi kredit yang disalurkan oleh
BPD lebih besar untuk kredit sektor konsumtif dari pada disalurkan
ke sektor riil yang lebih produktif dan belum optimal dalam
memberikan kontribusi kepada pengelolaan keuangan pemerintah
daerah.
Gambar 2.6 BPK dan BPD Jambi
Pada Semester II Tahun 2020, BPK telah melakukan
pemeriksaan kinerja tematik atas efektifitas pengelolaan bank pada
BPD Tahun Buku 2018 sampai dengan triwulan III Tahun 2020.
Pemeriksaan dilakukan secara serentak pada delapan BPD, salah
satunya yaitu pada PT Bank Pembangunan Daerah Jambi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan efektivitas pengelolaan bank
diketahui bahwa Bank Jambi telah melakukan upaya-upaya antara
lain:
1. Bank Jambi telah memiliki rencana menciptakan produk
dan/atau fitur baru untuk meningkatkan jumlah dan volume
dana pihak ketiga;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 46
2. Bank Jambi telah merencanakan strategi atau program
pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan teknologi
informasi;
3. Kebijakan Bank Jambi telah didukung Standar Operasional
perkreditan/pembiayaan bank;
4. Penyaluran kredit telah sesuai dengan target Rencana Bisnis
Bank;
5. Bank Jambi telah menyediakan modal minimum sesuai dengan
ketentuan;
6. Bank Jambi telah melakukan evaluasi atas pemenuhan
kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan target ekspansi
bisnis yang telah ditetapkan;
7. Bank Jambi telah memetakan data jenis pelayanan pengelolaan
keuangan daerah di wilayah layanan Bank Jambi dan
mencantumkannya ke dalam rencana strategis (corporate plan)
dan rencana tahunan;
8. Bank Jambi memiliki struktur organisasi/perangkat yang
memadai untuk melaksanakan aktivitas pelayanan pengelolaan
keuangan daerah dan struktur organisasi tersebut telah terisi
dan berfungsi secara memadai.
BPK mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Bank
Jambi dalam efektivitas pengelolaan bank, namun demikian BPK
menemukan sepuluh masalah pokok yang dapat mengganggu
efektivitas pengelolaan bank sebagai berikut:
1. Realisasi pertumbuhan dan volume DPK Bank Jambi tidak sesuai
dengan Corporate plan dan RBB;
2. Bank Jambi belum menyusun laporan kinerja penjualan produk
dan fitur produk Dana Pihak Ketiga;
3. Terdapat penyaluran kredit atau pembiayaan belum sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan;
4. Perencanaan kegiatan penempatan dana Bank Jambi belum
memadai;
5. Tidak terdapat perencanaan kebutuhan SDM terkait kegiatan
penempatan dana pada perencanaan jangka menengah dan
jangka panjang Bank Jambi;
6. Pelaksanaan penempatan dana belum sepenuhnya sesuai
dengan perencanaan;
7. Pelaksanaan penempatan dana belum sesuai pedoman yang
berlaku pada saat penempatan terjadi;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 47
8. Peningkatan permodalan Bank Jambi masih belum sesuai yang
direncanakan;
9. Bank Jambi belum sepenuhnya melaksanakan pelayanan
pengelolaan keuangan daerah berdasarkan hasil pemetaan data
jenis pelayanan pengelolaan keuangan daerah di wilayah
pelayanan Bank Jambi; dan
10. Pengawasan terhadap aktivitas pelayanan pengelolaan
keuangan daerah belum dilaksanakan secara periodik.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Direktur Utama Bank Jambi, antara lain agar:
1. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana serta Kepala
Cabang untuk melaksanakan strategi yang telah direncanakan
untuk peningkatan DPK serta melakukan monitoring secara
berkala atas pelaksanaan strategi tersebut;
2. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana untuk
menyusun laporan kinerja dan melakukan evaluasi untuk
perbaikan atas penjualan per jenis produk dan/atau fitur produk
DPK secara periodik;
3. Menginstruksikan Kepala Divisi Kredit untuk: a) Menyusun atau memperbaiki kebijakan internal terkait
perkreditan khususnya tatacara penilaian agunan dan dokumentasinya.
b) Melakukan monitoring penyelesaian APHT serta pengajuan klaim asuransi serta melaporkannya secara periodik kepada Direksi.
c) Menyusun upaya atau strategi yang efektif untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif pada setiap kantor cabang.
4. Menginstruksikan Kepala Divisi Perencanaan berkoordinasi
dengan Kepala Divisi Treasury untuk menyusun dokumen
perencanaan yang komprehensif dan selaras mulai dari
perencanaan jangka panjang hingga ke perencanaan jangka
pendek serta memuat perencanaan terkait kebutuhan SDM
khususnya untuk pelaksanaan kegiatan treasury;
5. Selalu memastikan pelaksanaan penempatan telah sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 48
6. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury untuk lebih optimal
dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang melekat pada transaksi
penempatan;
7. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah sebagai pemegang
saham dengan lebih intens agar ketentuan terkait besaran modal
dasar Bank Jambi dapat terpenuhi sesuai ketentuan;
8. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana untuk
berkoordinasi dengan Kepala Divisi Teknologi Informasi untuk
melakukan upaya peningkatan pelayanan pengelolaan keuangan
daerah antara lain penggunaan aplikasi CMS oleh pemerintah
daerah serta pelayanan pembayaran 9 pajak daerah secara
online; dan
9. Menginstruksikan Kepala Divisi SKAI untuk melakukan
pengawasan secara periodik terhadap pelayanan pengelolaan
keuangan daerah yang dilakukan unit kerja terkait.
Rekapitulasi permasalahan dapat dilihat pada Lampiran 3.
C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
IHPD Tahun 2020 memuat 5 hasil pemeriksaan dengan tujuan
tertentu, 3 di antaranya merupakan tematik nasional yaitu:
Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19 pada
Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan Pemerintah
Kabupaten Merangin. Rincian Pemeriksaan PDTT sebagai berikut.
1. Pemeriksaan Kepatuhan Atas Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease-2019 (COVID-19) Tahun 2020 pada Pemerintah
Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan Pemerintah
Kabupaten Merangin; dan
2. Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Belanja Modal Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah
Kabupaten Tebo; dan
3. Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Belanja Modal Infrastruktur Tahun Anggaran 2020 pada
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Pemeriksaan tersebut mengungkapkan 48 temuan yang
memuat 73 permasalahan senilai Rp4.997.137.426,17 dengan
rekapitulasi pada tabel berikut.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 49
Tabel 2.3 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi
(dalam juta rupiah)
Uraian
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
Total
Jumlah Perma-salahan
Nilai
(Rp)
Jumlah Perma-salahan
Nilai
(Rp)
Jumlah Perma-salahan
Nilai
(Rp)
1. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat mengakibatkan:
Kerugian 3 1.445,74 8 749,64 11 2.195,38
Potensi kerugian - - 3 1.020,03 3 1.020,03
Kekurangan penerimaan
- - 3 467,71 3 467,71
Administrasi 6 - 8 - 14 -
Subtotal Ketidakpatuhan
9 1.445,74 22 2.237,38 31 3.683,12
2. Kelemahan SPI 14 - 19 - 33 -
3. Permasalahan 3E:
Ketidakhematan 5 806,98 2 507,03 7 1.314,01
Ketidakefektifan 1 - 1 - 2 -
Subtotal 3E 6 806,98 3 507,03 9 1.314,01
TOTAL 29 2.252,72 44 2.744,41 73 4.997,13
Permasalahan-permasalahan tersebut dihimpun dari lima
objek pemeriksaan pada lima pemerintah daerah terkait, dengan
rincian sebagai berikut:
Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19
Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19
Tahun 2020 dilakukan pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah
Kota Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin, yang bertujuan:
(a) menilai apakah refocusing dan realokasi APBD pada pemerintah
daerah dialokasikan dan digunakan dalam rangka penanganan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 50
pandemi COVID-19 sesuai peraturan perundangundangan; (b)
menilai apakah proses pengadaan barang dan jasa bidang
kesehatan, bidang sosial, dan bidang penanganan dampak ekonomi
dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 pada pemerintah
daerah telah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan (c) menilai apakah penanganan bidang kesehatan,
bidang sosial, dan bidang penanganan dampak ekonomi dalam
rangka penanganan pandemi COVID-19 pada pemerintah daerah
telah dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya dan diterima
pihak yang berhak secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat
kualitas.
Lingkup pemeriksaan mencakup kegiatan penanganan COVID-
19 pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan
Pemerintah Kabupaten Merangin, yang berasal dari dana APBD dan
sumbangan pihak ketiga TA 2020 (s.d. 15 November 2020). Dalam
hal ini termasuk kegiatan yang bersumber dari dana APBN yang
dilakukan melalui mekanisme APBD atau Kas Daerah.
Hasil pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi
COVID-19 sebanyak 44 temuan, dengan pokok-pokok temuan
sebagai berikut.
Pemerintah Provinsi Jambi
1. Refocusing dan Realokasi APBD
Pemanfaatan rasionalisasi anggaran sebesar Rp27,78 miliar dan
nilai pembiayaan sebesar Rp1,83 miliar tidak sesuai ketentuan
serta kekurangan penetapan Anggaran Pendapatan Dana Bagi
Hasil sebesar Rp65,77 miliar sehingga berpotensi tidak
tersedianya anggaran yang cukup untuk penanganan Covid-19.
2. Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Bidang Kesehatan dan Sosial
a. Pengadaan barang dan jasa untuk penanganan Covid-19
belum dilengkapi bukti kewajaran harga dan terdapat
ketinggian harga barang pada RSUD Raden Mattaher
sehingga harga pengadaan barang dan jasa dalam
penanganan pandemi Covid-19 belum dapat diyakini
kewajarannya;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 51
b. Pelaksanaan pengadaan sembako untuk Program Jaring
Pengaman Sosial Covid-19 Provinsi Jambi pada Dinas
Sosdukcapil tidak sesuai ketentuan sehingga terjadinya
pemborosan keuangan daerah atas ketinggian harga
sembako sebesar Rp422,48 juta dan masyarakat tidak dapat
memanfaatkan bantuan secara tepat waktu;
3. Penanganan Bidang Kesehatan dan Sosial
a. Dinas Sosdukcapil belum melakukan verifikasi dan validasi
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data penerima
bantuan non DTKS tidak valid sehingga bantuan JPS Covid-19
Provinsi Jambi yang diusulkan berdasarkan DTKS berisiko
tidak tersalur atau tidak tepat sasaran;
b. Pembayaran atas pelaksanaan penyaluran bantuan JPS Covid-
19 Provinsi Jambi tidak sesuai kondisi senyatanya sebesar
Rp1,36 miliar dan sisa bantuan tidak tersalurkan tidak
diketahui jumlahnya sehingga kelebihan pembayaran kepada
Kantor Pos Jambi sebesar Rp1,36 miliar atas wesel yang tidak
disalurkan.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Gubernur Jambi antara lain agar:
1. Memprioritaskan ketersediaan dana pada APBD TA 2021
Pemprov Jambi untuk penanganan bidang kesehatan, sosial, dan
dampak ekonomi selama masa pandemi Covid-19 sesuai
ketentuan yang berlaku;
2. Inspektur Provinsi Jambi supaya lebih optimal dalam melakukan
pengawasan atas pengadaan barang dan jasa untuk penanganan
Covid-19;
3. Merevisi Petunjuk Teknis Pemberian Jaring Pengaman Sosial
(Social Safety Net) Penanganan Dampak Covid-19 Provinsi Jambi
dan menetapkan kriteria penilaian kelayakan penerima bantuan
secara detail serta berkoordinasi dengan pemkab/pemkot dalam
menyediakan DTKS yang valid;
4. Memerintahkan Kepala Dinas Sosdukcapil supaya lebih cermat
dalam melakukan monitoring dan evaluasi setiap tahap
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 52
pelaksanaan penyediaan bantuan JPS Covid-19 Provinsi Jambi
dan memerintahkan Kepala Dinas Sosdukcapil selaku Pengguna
Anggaran untuk memproses kelebihan pembayaran kepada
Kantor Pos Jambi sebesar Rp1,36 miliar atas wesel yang tidak
disalurkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
menyetorkannya ke Kas Daerah.
Pemerintah Kota Jambi
Tanpa mengurangi keberhasilan atas upaya-upaya yang telah
dilakukan Pemerintah Kota Jambi dalam penanganan pandemi
Covid-19, BPK menemukan beberapa permasalahan
ketidakpatuhan yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu:
1. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Penanganan Covid-
19 Bidang Kesehatan Belum Didukung Bukti Kewajaran Harga;
2. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Penanganan Covid-
19 Bidang Sosial Belum Didukung Bukti Kewajaran Harga.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Wali Kota Jambi agar memerintahkan:
1. Inspektorat Kota Jambi untuk memastikan kelengkapan bukti
kewajaran harga telah tersedia pada setiap transaksi pengadaan
barang/jasa bidang kesehatan dan untuk selanjutnya
melaksanakan audit atas kewajaran harga;
2. Inspektorat Kota Jambi untuk memastikan kelengkapan bukti
kewajaran harga telah tersedia pada setiap transaksi pengadaan
barang/jasa bidang sosial dan untuk selanjutnya melaksanakan
audit atas kewajaran harga.
Pemerintah Kabupaten Merangin
Tanpa mengurangi keberhasilan atas upaya-upaya yang
telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Merangin dalam
penanganan pandemi COVID-19, BPK menemukan beberapa
permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain
sebagai berikut:
1. Refocusing dan Realokasi
APBD Pemerintah KabupatenMerangin merasionalisasi
anggaran belanja daerah tidak sesuai dengan Keputusan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 53
Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri,
sehingga risiko kesehatan, sosial, dan dampak ekonomi
terhadap masyarakat Kabupaten Merangin selama masa
pandemi COVID-19 meningkat.
2. Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Bidang Kesehatan dan
Bidang Sosial
a. Pengadaan barang untuk penanganan kesehatan pada Dinas
Kesehatan dan RSD Kol. Abundjani tidak sesuai dengan
Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2018 sebesar
Rp500,18 juta, sehingga memboroskan keuangan daerah;
b. Pengadaan barang untuk penanganan kesehatan tidak sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
28/PMK.03/2020 sebesar Rp441,34 juta, sehingga terjadi
kelebihan pembayaran;
3. Penanganan Bidang Sosial
a. Pendataan penerima bansos sembako non DTKS tidak sesuai
dengan Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi
Nomor 11 Tahun 2020, sehingga berpotensi tidak mewakili
masyarakat miskin di Pemerintah Kabupaten Merangin
karena tidak didukung dokumentasi pendataan yang
menggambarkan fakta di lapangan;
b. Penyaluran bansos sembako tidak sesuai dengan Keputusan
Bupati Merangin Nomor 233/DSPPPA/2020, sehingga bansos
sembako tidak disalurkan tepat jumlah dan tepat sasaran
sesuai keputusan Bupati Merangin;
4. Penanganan Dampak Ekonomi
Pemerintah Kabupaten Merangin belum merencanakan
Program/Kegiatan Penanganan Dampak Ekonomi, sehingga
Bupati dan Gugus Tugas tidak dapat menyusun RKB PDE.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Bupati Merangin agar memerintahkan:
1. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk
memprioritaskan ketersediaan dana pada APBD Tahun Anggaran
2021 Pemerintah Kabupaten Merangin untuk penanganan
pandemi COVID-19 sesuai ketentuan yang berlaku berdasarkan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 54
antara lain naik/turunnya jumlah kasus dan naik/turunnya
pendapatan yang ekstrim;
2. Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSD Kol. Abundjani agar
menginstruksikan PPK Dinas Kesehatan dan PPK RSD Kol.
Abundjani untuk lebih cermat dalam menegosiasikan harga dan
memilih penyedia;
3. Kepala Dinas Kesehatan untuk memproses kelebihan
pembayaran sebesar Rp114,15 juta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan menyetorkan ke Kas Daerah yaitu
pekerjaan pengadaan alat kesehatan oleh PT CDD; Direktur RSD
Kol. Abundjani untuk memproses kelebihan pembayaran
sebesar Rp327,18 juta sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan menyetorkan ke Kas Daerah;
4. Kepala Dinas Sosial P3A untuk melakukan pendataan di lapangan
untuk keperluan pemberian bantuan sosial dengan
menggunakan data rujukan yaitu DTKS;
5. Kepala Dinas Sosial P3A untuk membuat mekanisme penyaluran
bansos sembako atas tindak lanjut permasalahan bansos
sembako dengan data ganda atau tidak diambil oleh penerima;
6. Kepala Dinas KUKMPP untuk berkoordinasi dengan Kepala
Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah supaya menyampaikan
dokumentasi hasil analisis yang matang, mendalam, dan
berdasarkan evidence-based untuk memperhitungkan dampak
ekonomi yang mungkin dialami pelaku UMKM dan koperasi
berdasarkan data mengenai kondisi UMKM dan koperasi selama
masa pandemi kepada Ketua Gugus Tugas.
Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19
yang dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah
Kota Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin, menyimpulkan
hasil pemeriksaan sebagai berikut.
Tabel 2.4 Kesimpulan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19
No. Entitas Kesimpulan 1. Provinsi Jambi Sesuai Kriteria dengan Pengecualian
2. Kota Jambi Sesuai Kriteria dengan Pengecualian 3. Kabupaten Merangin Sesuai Kriteria dengan Pengecualian
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 55
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal
Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2020 pada BPK Perwakilan
Provinsi Jambi dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Tebo.
Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja
Modal merupakan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)
dalam bentuk pemeriksaan kepatuhan yang bertujuan untuk
menguji dan menilai apakah pengelolaan dan pertanggungjawaban
belanja modal telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Lingkup pemeriksaan meliputi
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal TA 2020 pada
Pemerintah Kabupaten Tebo. Pemeriksaan atas Pengelolaan dan
Gambar 2.7 Upaya Penanganan Covid-19
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 56
Pertanggungjawaban Belanja Modal TA 2020 mencakup
keseluruhan tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, pelaporan dan pembayaran atas realisasi
Belanja Modal yang didanai APBD Pemerintah Kabupaten Tebo,
terdiri dari:
a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin;
b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan; dan
c. Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan. Sasaran pemeriksaan
juga memperhatikan isu-isu lokal yang sedang terjadi.
Hasil pemeriksaan DTT atas pengelolaan dan
pertanggungjawaan belanja modal pada Pemerintah Kabupaten
Tebo dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Kekurangan Volume pada 24 Paket Pekerjaan Sebesar Rp288,45
juta serta Selisih Harga Satuan pada 2 Paket Pekerjaan Minimal
Sebesar Rp6,85 juta. Permasalahan tersebut mengakibatkan
kelebihan pembayaran kepada penyedia sebesar Rp238,19 juta
dan pemborosan keuangan negara sebesar Rp6,85 juta serta
potensi kelebihan pembayaran kepada penyedia sebesar
Rp50,25 juta.
2. Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan pada Empat Paket
Pekerjaan Belum Dikenakan Sanksi Denda Minimal Sebesar
Rp99,51 juta. Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi
pendapatan daerah belum diterima dan aset tetap peralatan dan
mesin serta gedung dan bangunan yang dibangun dari belanja
modal tersebut tidak dapat segera dimanfaatkan.
Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK
merekomendasikan Bupati Tebo antara lain agar:
1. Memerintahkan Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kesehatan dan
KB, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp238,19 juta dengan menyetorkan ke kas daerah;
2. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan KB serta Direktur
RSUD Sultan Thaha untuk mempertanggungjawabkan potensi
pendapatan daerah yang belum diterima atas sanksi denda
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 57
keterlambatan sebesar Rp99,51 juta dengan memperhitungkan
pembayaran pada termin terakhir.
Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Belanja Modal yang
dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Tebo, menyimpulkan
hasil pemeriksaan Sesuai dengan Kriteria.
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal
Infrastruktur
Pemeriksaan atas Belanja Modal Infrastruktur TA 2020 pada
BPK Perwakilan Provinsi Jambi dilakukan pada Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi. Pemeriksaan atas kepatuhan pengelolaan
dan pertanggungjawaban belanja modal infrastruktur merupakan
Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT) dalam bentuk
pemeriksaan kepatuhan yang bertujuan untuk menguji dan menilai
apakah pengelolaan dan pertanggungjawaban belanja modal
infrastruktur telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Lingkup pemeriksaan yang
dilaksanakan pada pemeriksaan terinci adalah pelaksanaan dan
pertanggungjawaban belanja daerah, khususnya
diarahkan/difokuskan pada belanja modal infrastruktur yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(DPUPR) yang meliputi kegiatan:
a. Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa;
b. Proses Pelelangan/Pengadaan Barang dan Jasa;
c. Pelaksanaan dan Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa.
Pemeriksaan atas Kepatuhan Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Belanja modal infrastruktur mencakup
keseluruhan tahapan perencanaan dan pelaksanaan belanja modal
Infrastruktur yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Pemkab Muaro Jambi, yang terdiri dari:
a. Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
b. Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan.
Sasaran pemeriksaan tersebut memperhatikan isu-isu lokal
yang sedang terjadi.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 58
Hasil pemeriksaan DTT atas pengelolaan dan
pertanggungjawaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Kekurangan Volume pada 19 Paket Pekerjaan JIJ Sebesar
Rp907.662.072,66
Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik terhadap 19 paket
pekerjaan Belanja Modal JIJ Dinas PUPR menunjukkan bahwa
terdapat kekurangan volume dan kekurangan mutu yang tidak
dapat diperhitungkan sebagai item pembayaran terpisah pada
19 paket pekerjaan sebesar Rp907.662.072,66. Kekurangan
volume didasarkan pada hasil pengujian fisik pekerjaan, yang
diantaranya didukung hasil pengujian kualitas/mutu pekerjaan
oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Laboratorium
Bahan Konstruksi Provinsi Jambi.
Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi kelebihan
pembayaran sebesar Rp907.662.072,66.
2. Kekurangan Volume pada Pekerjaan Pembangunan Pasar
Sengeti sebesar Rp62.116.992,39
Hasil pemeriksaan pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa
terdapat kekurangan volume atas pekerjaan kolom struktur,
kuda-kuda baja dan dinding bata bangunan sebesar
Rp62.116.992,39.
Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi kelebihan
pembayaran sebesar Rp62.116.992,39.
BPK merekomendasikan Bupati Muaro Jambi agar
memerintahkan, antara lain:
1. Kepala Dinas PUPR untuk mempertanggungjawabkan potensi
kelebihan pembayaran sebesar Rp907.662.072,66 dan sebesar
Rp62.116.992,39 dengan memperhitungkan pembayaran pada
termin terakhir; dan
2. Memerintahkan PA/KPA, PPK, PPTK dan Pengawas Lapangan
agar lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian kegiatan.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 59
Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Belanja Modal yang
dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi,
menyimpulkan hasil pemeriksaan Sesuai dengan Kriteria.
Gambar 2.8 Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Secara keseluruhan, temuan pada pemeriksaan DTT selama
tahun 2020 dapat dikelompokkan sebagai berikut (rekapitulasi
permasalahan dapat dilihat di Lampiran 4):
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 60
a. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan kerugian daerah
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan kerugian daerah dapat terjadi diantaranya
karena adanya kelebihan pembayaran atas kekurangan volume
pekerjaan/barang, kelebihan pembayaran selain kekurangan
volume pekerjaan dan/atau barang, maupun belanja yang tidak
sesuai atau melebihi ketentuan. Hasil pemeriksaan DTT pada
lima pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun
2020 ditemukan adanya 11 temuan yang memuat
11 permasalahan yang dapat mengakibatkan kerugian dengan
total nilai sebesar Rp2.195.377.987,91. Atas permasalahan
tersebut, BPK merekomendasikan kepada Kepala Daerah antara
lain untuk memerintahkan KPA agar mempertanggungjawabkan
kelebihan pembayaran dengan menyetorkan ke Kas Daerah;
b. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan potensi kerugian daerah
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan potensi kerugian daerah dapat terjadi
diantaranya karena kelebihan pembayaran dalam pengadaan
barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan
sebagian atau seluruhnya. Hasil pemeriksaan DTT pada lima
pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun 2020
ditemukan tiga temuan yang memuat tiga permasalahan yang
dapat mengakibatkan potensi kerugian dengan total nilai
sebesar Rp1.020.032.345,54. Atas permasalahan tersebut, BPK
merekomendasikan kepada Kepala Daerah antara lain untuk
memerintahkan KPA agar mempertanggungjawabkan kelebihan
pembayaran dengan memperhitungkan pembayaran pada
pencairan berikutnya dan/atau menyetorkan ke Kas Daerah;
c. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan potensi kekurangan penerimaan
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
dapat mengakibatkan potensi kekurangan penerimaan dapat
terjadi diantaranya karena denda keterlambatan pekerjaan
belum/tidak ditetapkan atau dipungut/diterima/disetor ke Kas
Daerah atau kekurangan atas penerimaan lainnya seperti pajak
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 61
atau retribusi daerah. Hasil pemeriksaan DTT pada lima
pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun 2020
ditemukan tiga temuan yang memuat tiga permasalahan yang
dapat mengakibatkan kekurangan penerimaan dengan total nilai
sebesar Rp467.714.577,34.
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada
Kepala Daerah antara lain untuk memerintahkan KPA agar
mempertanggungjawabkan kekurangan penerimaan tersebut
dengan menyetorkan ke Kas Daerah;
d. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan
lainnya yang dapat mengakibatkan permasalahan administrasi
Hasil pemeriksaan DTT pada lima pemerintah daerah di wilayah
Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan 14 permasalahan
administrasi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak
lengkap/tidak valid) lainnya (selain perjalanan dinas)
sebanyak satu permasalahan;
2. Proses Pengadaan Barang/Jasa Tidak Sesuai Ketentuan (Tidak
Menimbulkan Kerugian Negara) sebanyak enam
permasalahan;
3. Penyimpangan terhadap peraturan per-UU bidang
pengelolaan perlengkapan atau Barang Milik Negara/Daerah
sebanyak tiga permasalahan;
4. Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
bidang tertentu lainnya seperti kehutanan, pertambangan,
perpajakan, dll sebanyak empat permasalahan;
e. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
Hasil pemeriksaan DTT pada lima pemerintah daerah di wilayah
Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan 33 permasalahan
Kelemahan Sistem Pengendalian Intern yang terdiri dari:
1. Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan
a) Pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat
sebanyak lima permasalahan;
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 62
b) Proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan
sebanyak satu permasalahan.
2. Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
a) Perencanaan kegiatan tidak memadai sebanyak delapan
permasalahan;
b) Mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan
serta penggunaan Penerimaan
Negara/Daerah/Perusahaan dan Hibah tidak sesuai
ketentuan sebanyak empat permasalahan;
c) Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi
yang diperiksa tentang pendapatan dan belanja sebanyak
tiga permasalahan.
3. Kelemahan Struktur Pengendalian Intern
a) Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu
prosedur atau keseluruhan prosedur sebanyak dua
permasalahan;
b) SOP yang ada pada entitas tidak berjalan secara optimal
atau tidak ditaati sebanyak enam permasalahan;
c) Satuan Pengawas Intern yang ada tidak memadai atau
tidak berjalan optimal sebanyak empat permasalahan.
f. Temuan 3E
Hasil pemeriksaan pada lima pemerintah daerah di wilayah
Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan adanya sembilan
permasalahan terkait ketidakhematan dan ketidakefektifan yang
terdiri dari:
1. Permasalahan yang bersifat ketidakhematan/ pemborosan/
ketidakekonomisan berupa pemborosan keuangan
negara/daerah/perusahaan atau kemahalan harga sebanyak
tujuh permasalahan sebesar Rp1.314.012.515,38;
2. Permasalahan yang bersifat ketidakefektifan berupa
penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai
peruntukan sebanyak satu permasalahan dan pelaksanaan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 63
kegiatan terlambat/terhambat sehingga mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi sebanyak satu permasalahan.
Pemeriksaan Bantuan Keuangan Partai Politik
Pada Tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan
pemeriksaan atas 131 laporan pertanggungjawaban (LPJ) bantuan
keuangan partai politik (banparpol) dari Dewan Pimpinan
Wilayah/Daerah/Cabang (DPW/D/C) atas partai politik (parpol)
Tahun Anggaran 2019.
Pemeriksaaan ini dilaksanakan untuk memenuhi amanat Pasal
34A Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2008 sebagaimana telah
diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, dan
khususnya Pasal 13 dan 14 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5
Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 83 Tahun
2012 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.
Gambar 2.9 Jumlah Parpol Per Pemerintah Daerah Tahun 2019
Menurut ketentuan perundangan, banparpol digunakan
sebagai dana penunjang kegiatan pendidikan politik dan
operasional sekretariat, dan diprioritaskan untuk melaksanakan
pendidikan politik bagi anggota parpol dan masyarakat.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 64
Pemeriksaan atas banparpol adalah pemeriksaan kepatuhan
dengan tujuan untuk memberikan kesimpulan atas kesesuaian LPJ
banparpol yang bersumber dari APBD dengan ketentuan yang
berlaku. Sedangkan sasaran pemeriksaan atas LPJ banparpol
adalah: (1) kesesuaian antara nomor rekening yang digunakan
untuk menerima banparpol dengan rekening kas umum parpol atau
rekening parpol penerima bantuan keuangan; (2) kesesuaian antara
jumlah banparpol yang disalurkan pemerintah dan dilaporkan di
dalam LPJ; (3) kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung yang
dilampirkan dalam LPJ; dan (4) kesesuaian prioritas penggunaan
banparpol dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan kondisi
yang ditemukan pada sasaran pemeriksaan tersebut, selanjutnya
BPK melakukan penarikan kesimpulan hasil pemeriksaan dengan
hasil sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.5 Daftar Hasil Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik
TA 2019
No Prov/Kab/Kota Jml LHP Hasil Pemeriksaan
Sesuai Sesuai dengan pengecualian
1 Provinsi Jambi 11 9 2
2 Kota Jambi 11 7 4
3 Kota Sungai Penuh 10 5 5
4 Kab. Batanghari 11 1 10
5 Kab. Bungo 11 9 2
6 Kab. Kerinci 12 5 7
7 Kab. Muaro Jambi 10 4 6
8 Kab. Merangin 14 8 6
9 Kab. Sarolangun 12 2 10
10 Kab. Tanjung Jabung Barat 12 6 6
11 Kab. Tanjung Jabung Timur 8 6 2
12 Kab. Tebo 9 3 6
Jumlah 131 65 66
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 65
Hasil pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jambi terdiri atas
pemantauan pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan (TLRHP) dan pemantauan penyelesaian ganti kerugian
negara/daerah. Dalam memantau TLRHP, BPK Perwakilan Jambi telah
menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL),
sehingga penyampaian bukti pendukung tindak lanjut lebih cepat dan
terdokumentasi dengan baik. Selain itu, penggunaan aplikasi SIPTL
dapat menghasilkan data TLRHP yang lebih mutakhir, akurat dan
informatif.
Dalam hal pemantauan atas kerugian daerah, BPK Perwakilan
Povinsi Jambi juga telah menggunakan Sistem Informasi Kerugian
Negara dan Daerah (SIKAD). Aplikasi SIKAD menyediakan informasi
laporan perkembangan kasus-kasus kerugian yang disajikan secara
lengkap dan mudah diakses.
A. Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
Hasil pemantauan tindak lanjut per 31 Desember 2020
menunjukkan bahwa dari 13.267 rekomendasi telah ditindaklanjuti
dengan status sesuai rekomendasi sebanyak 9.468 rekomendasi
atau 71,36%. Urutan persentase terbesar hingga terkecil sebagai
berikut:
Grafik 3.1 Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
BAB III
Hasil Pemantauan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 66
Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
BPK Perwakilan Provinsi Jambi per 31 Desember 2020 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
per 31 Desember 2020 No. Status TLRHP Jumlah
Rekomendasi Persentase
1 Sesuai 9.468 71,36% 2 Belum Sesuai 3.050 22,99% 3 Belum Ditindaklanjuti 743 5,60% 4 Tidak Dapat Ditindaklanjuti 6 0,05% Jumlah 13.267 100,00%
*) Sumber Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2020
Hasil pemantauan terhadap pelaksanaan TLRHP atas LHP
yang diterbitkan periode Tahun 2005 s.d 2020 per 31 Desember
2020 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Hasil Pemantauan terhadap Pelaksanaan TLRHP atas
LHP per 31 Desember 2020
(dalam miliar rupiah, dalam ribu USD) No Entitas Status Pemantauan Tindak Lanjut Nilai
Penyerahan aset atau
penyetoran uang ke kas
negara/ daerah
Sesuai Belum Sesuai Belum Ditindaklanjuti
Tidak Dapat Ditindak lanjuti dengan
alasan yang sah
Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Nilai
1 Kab. Batanghari
837 32,90 177 8,60 35 - 49,66
$124,55
2 Kab. Bungo 992 45,11 267 40,78 0 - 43,36
3 Kab. Muaro Jambi
805 41,52 234 11,24 6 0,96 - 46,13
4
Kab. Tanjabtim
648 54,38 201 24,00 11 0,091 - 56,94
5 Kota Sungai Penuh
347 10,83 129 8,55 0 - 13,67
6
Kab. Sarolangun
815 48,44 239 41,57 83 2,01 - 68,02
$466,91
7 Kab. Tebo 741 71,89 242 45,76 55 0,88 - 76,17
8 Kab. Tanjabar
832 43,55 288 54,48 45 5 0,23 46,44
9 Kota Jambi 824 28,51 311 25,58 103 0,53 - 29,09
10 Kab. Kerinci 683 27,11 315 22,53 38 0 1 - 18,70
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 67
No Entitas Status Pemantauan Tindak Lanjut Nilai Penyerahan
aset atau penyetoran uang ke kas
negara/ daerah
Sesuai Belum Sesuai Belum Ditindaklanjuti
Tidak Dapat Ditindak lanjuti dengan
alasan yang sah
Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Nilai
11 Kab. Merangin
731 22,79 306 23,48 79 0,61 - 27,62
12 Prov. Jambi 1.213 168,12 341 86,29 288 509,41 182,63
Jumlah 9.468 595,21 3.050 392,93 743 514,52 6 0,23 658,42
$591,46
Secara rinci hasil pemantauan atas TLRHP periode Tahun
2005 s.d 2020 per 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Telah sesuai dengan rekomendasi sebanyak 9.468
rekomendasi (71,36%) senilai Rp595,21 miliar;
Belum sesuai dengan rekomendasi sebanyak 3.050
rekomendasi (22,99%) senilai Rp392,93 miliar dan USD 591,46
ribu;
Rekomendasi belum ditindaklanjuti sebanyak 743 rekomendasi
(5,60%) senilai Rp514,52 miliar;
Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti sebanyak 6
rekomendasi (0,05%) senilai Rp235,00 juta.
Secara kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020,
rekomendasi BPK telah ditindaklanjuti entitas dengan penyerahan
aset dan/atau penyetoran uang ke kas negara/daerah senilai
Rp658,42 miliar.
B. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah
Pemantauan kerugian daerah BPK Perwakilan Provinsi Jambi
per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Pemantauan Kerugian Daerah Per 31 Desember 2020
(dalam miliar rupiah) No Status Kerugian
Daerah Kerugian
(Rp) Angsuran
(Rp) Pelunasan
(Rp) Penghapusan
(Rp) Sisa (Rp)
1 Penetapan 8,26 4,53 0,73 0 3,00
2 Proses Penetapan 15,09 2,36 0,004 0 12,73
3 Informasi Kerugian 433,23 193,35 48,21 0 191,72
Jumlah 456,58 200,24 48,944 0 207,45
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 68
Hasil pemantauan per 31 Desember 2020 menunjukkan dari
jumlah kerugian daerah senilai Rp456,58 miliar, yang telah
ditetapkan senilai Rp8,26 miliar. Terhadap kasus kerugian daerah
yang telah berstatus penetapan, telah disetor senilai Rp5,26 miliar
(pelunasan senilai Rp733,15 juta dan angsuran senilai Rp4,53 miliar)
dan penghapusan senilai Rp0,00. Rincian hasil pemantauan
kerugian daerah dengan status yang telah ditetapkan pada 12
pemerintah daerah disajikan sebagai berikut.
Tabel 3.4 Hasil Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2020 dengan Status Telah Ditetapkan Menurut
Tingkat Penyelesaian (dalam juta rupiah)
No Pemerintah
Daerah
Kerugian
(Rp)
Angsuran
(Rp)
Pelunasan
(Rp)
Penghapusan
(Rp)
Sisa
(Rp)
1 Pemprov Jambi 905,07 601,16 25,30 - 278,59
2 Pemkot Jambi 17,50 1,90 3,00 - 12,60
3 Pemkab Batang
Hari
2.047,89 1.704,68 317,66 - 25,54
4 Pemkab Bungo 132,38 109,03 - - 23,35
5 Pemkab Kerinci - - - - -
6 Pemkab Muaro
Jambi
132,21 93,56 2,16 - 36,48
7 Pemkab
Merangin
326,05 17,95 256,26 - 51,83
8 Pemkab
Sarolangun
345,53 113,85 10,97 - 220,71
9 Pemkab Tanjung
Jabung Barat
2.516,59 660,70 4,10 - 1.851,79
10 Pemkab Tanjung
Jabung Timur
- - - - -
11 Pemkab Tebo 1.606,43 1.218,84 88,67 - 298,91
12 Pemkot Sungai
Penuh
239,33 12,00 25,00 - 202,33
Jumlah 8.269,02 4.533,70 733,15 - 3.002,16
Dari nilai kerugian daerah yang telah ditetapkan senilai Rp8,26 miliar
tersebut, berdasarkan hasil pemantauan kerugian daerah per 31
Desember 2020 diketahui kasus kerugian dalam status penetapan
terbesar pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat senilai
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 69
Rp2,51 miliar dan terkecil pada Kabupaten Kerinci dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur dimana belum terdapat kerugian negara yang
ditetapkan. Sedangkan nilai penyetoran (pelunasan + angsuran)
terbesar adalah Pemerintah Kabupaten Batang Hari senilai Rp2,02
miliar.
Grafik 3.2 Status Kerugian Daerah Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 70
Lampiran I
Daftar LHP Tahun Anggaran 2020
No. Judul Pemeriksaan
Realisasi Pelaporan Pemeriksaan
Nomor LHP Tanggal
Surat Keluar
Pemeriksaan Keuangan
1 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jambi TA 2019
23.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020
2 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Batang Hari TA 2019
14.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 24 Juni 2020
3 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bungo TA 2019
19.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020
4 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kerinci TA 2019
15.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020
5 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merangin TA 2019
25.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020
6 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi TA 2019
21.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020
7 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun TA 2019
16.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020
8 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat TA 2019
20.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020
9 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur TA 2019
17.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020
10 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tebo TA 2019
18.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020
11 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Jambi TA 2019
24.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020
12 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sungai Penuh TA 2019
22.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020
Pemeriksaan Kinerja
13 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Instansi terkait lainnya.
26/LHP/XVIII.JMB/12/2020 17 Desember 2020
14 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan Instansi terkait lainnya.
27/LHP/XVIII.JMB/12/2020 17 Desember 2020
15 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku 2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020.
35/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020
16 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA 2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Instansi terkait lainnya di Provinsi Jambi.
28/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020
17 Pemeriksaan Kinerja Pendahuluan atas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA 2020 pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Instansi terkait lainnya di Kuala Tungkal.
29/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020
Pemerksaan Dengan Tujuan Tertentu
18 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.
34/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 71
No. Judul Pemeriksaan
Realisasi Pelaporan Pemeriksaan
Nomor LHP Tanggal
Surat Keluar
19 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Kota Jambi dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.
32/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020
20 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Kabupaten Merangin dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.
33/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020
21 Pemeriksaan atas Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Kabupaten Tebo.
30/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020
22 Pemeriksaan Terinci atas Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal Infrastruktur Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
31/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 72
La
mp
iran
2
Tem
uan d
an P
erm
asala
han L
HP L
KPD
TA 2
01
9
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n
Nil
ai
Jm
l P
erm
asa
lah
an
Nil
ai
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n N
ila
i
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n N
ila
i
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n N
ila
i
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n N
ila
i
Jm
l
Pe
rma
sala
ha
n N
ila
i
Nil
ai
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
16
17
18
1P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
812
5.7
20.4
30.4
14,3
1
0
1.2
17.3
71.4
76,0
7
0
4.1
68.3
32.4
86,6
0
0334.7
26.4
51,6
4
3-
9-
0
-
-
2P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
13
20
1.3
58.9
35.0
76,2
1
6
934.4
14.5
28,2
7
01
424.5
20.5
47,9
4
211
01.0
24.1
23.4
35,0
9
3P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
10
15
798.0
59.8
87,4
1
5792.3
09.8
87,4
1
01
5.7
50.0
00,0
0
36
0
4P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
15
19
4.5
59.1
82.6
05,7
1
9
2.1
51.4
08.7
30,1
9
1
490.1
92.2
44,0
1
4
1.9
17.5
81.6
31,5
1
2
30
64.8
74.4
10,1
7
5P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
11
26
1.9
37.3
05.9
10,2
3
8
1.6
80.4
21.8
94,4
4
1
81.1
28.4
93,8
4
3175.7
55.5
21,9
5
212
0
6P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
11
16
917.7
62.2
66,8
0
3368.6
66.8
67,0
6
1445.8
00.0
00,0
0
1
103.2
95.3
99,7
4
29
0
7P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
710
127.1
85.9
42,3
6
3103.9
35.5
64,9
4
01
23.2
50.3
77,4
2
1
50
13.1
92.7
29,1
9
8P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
710
1.2
60.8
89.2
57,0
1
4
1.0
00.9
52.7
26,0
1
0
2259.9
36.5
31,0
0
13
0165.1
68.5
49,4
6
9P
em
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
88
10.4
49.7
74.3
50,0
0
410.4
49.7
74.3
50,0
0
00
31
029.8
36.5
00,0
0
10
Pem
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
13
16
2.5
89.8
41.5
22,3
9
4
2.4
59.1
82.5
11,2
0
1
108.9
10.4
86,1
9
2
21.7
48.5
25,0
0
2
70
24.8
59.6
75,0
0
11
Pem
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
12
16
2.0
89.8
76.6
27,8
3
6
2.0
89.8
76.6
27,8
3
0
03
70
252.6
84.4
43,6
3
12
Pem
eriksaan a
tas L
apora
n
Keuangan P
em
erinta
h
Daera
h T
A 2
019 p
ada
14
23
717.0
58.8
19,1
1
6713.9
58.8
19,1
1
01
3.1
00.0
00,0
0
412
070.4
15.0
83,9
0
Ju
mla
h129
191
32.5
26.3
02.6
79,3
7
58
23.9
62.2
73.9
82,5
3
45.2
94.3
63.7
10,6
4
16
3.2
69.6
64.9
86,2
0
28
-
85
-
0-
1.6
45.1
54.8
26,4
4
To
tal
Ke
ku
ran
ga
n P
en
eri
ma
an
To
tal
Ad
min
istr
asi
To
tal
Ke
lem
ah
an
Sis
tem
Pe
ng
en
da
lia
n I
nte
rn
To
tal
ke
tid
ake
ko
no
mis
an
,
ke
tid
ake
fisi
en
an
, d
an
ke
tid
ake
fekti
fan
Nil
ai
pe
nye
rah
an
ase
t a
tau
pe
nye
tora
n k
e k
as
ne
ga
ra/d
ae
rah
ata
s
tem
ua
n y
an
g t
ela
h
dit
ind
ak l
an
juti
da
lam
pro
ses
pe
me
riksa
an
No
Te
ma
/Su
b T
em
a/O
bye
k
Pe
me
riksa
an
Jm
l
Te
mu
an
To
tal
To
tal
ke
rug
ian
ne
ga
ra/d
ae
rah
ata
u
ke
rug
ian
ne
ga
ra/d
ae
rah
ya
ng
te
rja
di
di
pe
rusa
ha
an
To
tal
Po
ten
si K
eru
gia
n
Ne
ga
ra/D
ae
rah
/ P
ote
nsi
ke
rug
ian
ne
ga
ra y
an
g a
da
di
Pe
rusa
ha
an
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 73
Lam
pir
an 3
Tem
uan d
an P
erm
asala
han L
HP K
inerja
TA 2
02
0
Jm
l P
erm
asa
lah
an
N
ilai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
Jm
l P
erm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
N
ilai
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Pem
erik
saan
Kin
erja
ata
s B
ank
Pem
ban
gun
an D
aera
h p
ada
Ban
k
Jam
bi P
emer
inta
h P
rovi
nsi
Jam
bi
1417
00
00
017
2
Pem
erik
saan
ata
s K
iner
ja K
eseh
atan
Pen
anga
nan
Co
vid
19
di P
emer
inta
h
Kab
up
aten
Tan
jun
g Ja
bu
ng
Bar
at
99
00
00
09
3
Pem
erik
saan
ata
s K
iner
ja K
eseh
atan
Pen
anga
nan
Co
vid
19
di P
emer
inta
h
Pro
vin
si J
amb
i
910
11
.08
2.7
27
,00
1
11
.08
2.7
27
,00
0
00
09
4
Pem
erik
saan
ata
s K
iner
ja S
iste
m
Pem
erin
tah
Ber
bas
is E
lekt
ron
ik d
i
Pem
erin
tah
Dae
rah
Kab
up
aten
Bat
ang
Har
i
1313
00
00
013
5
Pem
erik
saan
ata
s K
iner
ja S
iste
m
Pem
erin
tah
an B
erb
asis
Ele
ktro
nik
pad
a P
emer
inta
h K
abu
pat
en
Saro
lan
gun
1215
00
00
015
5764
11
.08
2.7
27
,00
1
11
.08
2.7
27
,00
0
-
0-
0
-
0-
63
-
-
Ju
mla
h
To
tal
Kek
uran
gan
Pen
erim
aan
To
tal
Ad
min
istr
asi
To
tal
Kele
mah
an
Sis
tem
Pen
gen
dali
an
In
tern
To
tal
keti
dak
ek
on
om
isan
,
keti
dak
efi
sien
an
, d
an
keti
dak
efe
kti
fan
Nil
ai
pen
yerah
an
ase
t ata
u
pen
yeto
ran
ke k
as
neg
ara/d
aerah
ata
s te
mu
an
yan
g t
ela
h d
itin
dak
lan
juti
dala
m p
ro
ses
pem
erik
saan
No
Tem
a/S
ub
Tem
a/O
byek
Pem
erik
saan
Jm
l
Tem
uan
To
tal
To
tal
keru
gia
n n
eg
ara/d
aerah
ata
u
keru
gia
n n
eg
ara/d
aerah
yan
g t
erja
di
di
peru
sah
aan
To
tal
Po
ten
si K
eru
gia
n
Neg
ara/D
aerah
/ P
ote
nsi
keru
gia
n n
eg
ara y
an
g a
da
di
Peru
sah
aan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 74
Lam
pir
an 4
Tem
uan d
an P
erm
asala
han L
HP P
DTT T
A 2
02
0
Jm
l
Perm
asa
lah
an
N
ilai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
J
ml
Perm
asa
lah
an
Nil
ai
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Pem
erik
saan
ata
s B
elan
ja
Dae
rah
TA 2
020
pada
Pem
erin
tah
Kab
Teb
o
24
394.
823.
792,
10
123
8.19
8.86
1,27
150
.253
.280
,49
199
.519
.081
,34
0
01
6.85
2.56
9,00
2
Pem
erik
saan
ata
s B
elan
ja
Dae
rah
TA 2
020
pada
Pem
erin
tah
Kabu
pate
n M
uaro
Jam
bi
22
969.
779.
065,
05
02
969.
779.
065,
05
00
00
242.
835.
739,
98
3
Pem
erik
saan
kep
atuh
an
pen
angg
ulan
gan
Co
vid-
19 p
ada
Pem
erin
tah
Kabu
pate
n
Mer
angi
n
1825
1.03
9.19
6.95
7,86
7
511.
438.
157,
18
0
127
.578
.575
,00
5
102
500.
180.
225,
68
4
Pem
erik
saan
kep
atuh
an
pen
angg
ulan
gan
Co
vid-
19 p
ada
Pem
erin
tah
Kota
Jam
bi
913
340.
616.
921,
00
00
134
0.61
6.92
1,00
3
90
5
Pem
erik
saan
kep
atuh
an
pen
angg
ulan
gan
Co
vid-
19 p
ada
Pem
erin
tah
Pro
vins
i Jam
bi
1729
2.25
2.72
0.69
0,16
3
1.44
5.74
0.96
9,46
0
06
146
806.
979.
720,
70
4873
4.99
7.13
7.42
6,17
11
2.19
5.37
7.98
7,91
3
1.02
0.03
2.34
5,54
346
7.71
4.57
7,34
14
-
33-
9
1.31
4.01
2.51
5,38
24
2.83
5.73
9,98
To
tal
Kek
uran
gan
Pen
erim
aan
To
tal
Ad
min
istr
asi
To
tal
Kele
mah
an
Sis
tem
Pen
gen
dali
an
In
tern
To
tal
keti
dak
ek
on
om
isan
,
keti
dak
efi
sien
an
, d
an
keti
dak
efe
kti
fan
Nil
ai
pen
yerah
an
ase
t ata
u
pen
yeto
ran
ke k
as
neg
ara/d
aerah
ata
s te
mu
an
yan
g
tela
h d
itin
dak
lan
juti
dala
m
pro
ses
pem
erik
saan
Jum
lah
No
Tem
a/S
ub
Tem
a/O
byek
Pem
erik
saan
Jm
l
Tem
uan
To
tal
To
tal
keru
gia
n n
eg
ara/d
aerah
ata
u
keru
gia
n n
eg
ara/d
aerah
yan
g t
erja
di
di
peru
sah
aan
To
tal
Po
ten
si K
eru
gia
n N
eg
ara/D
aerah
/
Po
ten
si k
eru
gia
n n
eg
ara y
an
g a
da d
i
Peru
sah
aan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 75
Daftar Singkatan
A
AKN : Auditorat Keuangan Negara
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
B
Basarnas : Badan SAR Nasional
Bakamla : Badan Keamanan Laut
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bawaslu : Badan Pengawas Pemilu
BI : Bank Indonesia
BIN : Badan Inteligen Negara
BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal
BMKG : Badan Meteorologi dan Geofisika
BNN :
Badan Narkotika Nasional
BNPT : Badan Nasional Penanggulangan Teroris
BPD : Bank Pembangunan Daerah
BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
BPS : Badan Pusat Statistik
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BTT : Belanja Tidak Terduga
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 76
C
COVID-19 : Corona Virus Disease-2019
D
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DTKS : Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
DTT : Dengan Tujuan Tertentu
DPW : Dewan Pimpinan Wilayah
E
EGDI : E-Government Development Index
ESDM
: Energi dan Sumber Daya Mineral
I
IHPD : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah
IHPS : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
IKM : Indeks Kemandirian Fiskal
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
INTOSAI : International Organization of Supreme Audit Institutions
ISSAI : International Standard of Supreme Audit Institutions
K
Kemenag : Kementerian Agama
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 77
Kemendag : Kementerian Perdagangan
Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri
Kemendes PDTT : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kemendikbud : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemenhan : Kementerian Pertahanan
Kemenhub : Kementrian Perhubungan
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
Kemenkeu : Kementerian Keuangan
Kemenkominfo : Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kemenkumham : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kemenlu : Kementerian Luar Negeri
KemenPANRB : Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kemenristekdikti : Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Kemensos : Kementerian Sosial
KRB : Kajian Risiko Bencana
KUA : Kebijakan Umum Anggaran
KUA PPAS : Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
L
Labkesda : Laboratorium Kesehatan Daerah
LHP : Laporan Hasil Pemeriksaan
LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
LKPD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
M
MDGs : Millennium Development Goals
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 78
O
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
P
PAD : Pendapatan Asli Daerah
PD : Perusahaan Daerah
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PDRB : Produk Domestik Regional Bruto
PDTT : Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemda : Pemerintah Daerah
Pemkab : Pemerintah Kabupaten
Pemkot : Pemerintah Kota
Pemprov : Pemerintah Provinsi
PMA : Penanaman Modal Asing
POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia
PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
PANRB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PPLP : Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar
PRKP : Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
R
Renstra : Rencana Strategis
RENAS PB : Rencana Nasional Penanggulangan Bencana
RKP : Rencana Kerja Pemeriksaan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 79
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPB : Rencana Penanggulangan Bencana
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
RUTLH : Rumah Umum Tidak Layak Huni
S
SAI PMF : Supreme Audit Institutions Performance Measurement Framework
SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional
SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
SIMRAL : Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan
Pelaporan
SIPD : Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SOP : Standard Operating Procedure
SOTK : Susunan Organisasi dan Tata Kerja
SPBE : Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
SPI : Sistem Pengendalian Intern
SPKN : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
T
TA : Tahun Anggaran
TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah
TLRHP : Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
TPT : Tingkat Pengangguran Terbuka
U
UU : Undang-undang
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 80
UUD :
Undang-undang Dasar
UMKM : Usaha Mikro, Kecil Menengah
UN ISDR : United Nations International Strategy for Disaster Reduction ISDR
W
WDP : Wajar Dengan Pengecualian
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
WHO : World Health Organization
Y
Yankes : Pelayanan Kesehatan
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 81
Glosarium
A
Akuntabel : Harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta
ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa
Akuntabilitas : Sebuah kewajiban melaporkan dan bertanggung jawab atas
keberhasilan atau pun kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui
media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala.
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah
(APBD)
: Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan
ditetapkan dengan peraturan daerah.
Audited : Telah diaudit oleh pihak independen yang berwenang.
B
Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD)
: Badan usaha yang didirikan oleh pemerintah daerah yang
modalnya sebagian besar/ seluruhnya adalah milik pemerintah
daerah
Belanja Modal : Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal
yang sifatnya menambah aset tetap/ inventaris yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi,
termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya
pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah
masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset
C
COVID-19 Penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-
CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada
tanggal 31 Desember 2019
E
Efisiensi : Suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai
berdasarkan besarnya biaya/sumber daya yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 82
Efektif : suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai
Efektivitas : Suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh seseorang atau
organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang
berhasil dicapai maka suatu kegiatan dianggap semakin efektif.
I
Indeks Gini : Ukuran statistik distribusi yang dikembangkan oleh ahli statistik
Italia Corrado Gini pada tahun 1912. Indeks gini digunakan
sebagai tolok ukur ketimpangan ekonomi, mengukur distribusi
pendapatan atau distribusi kekayaan di antara suatu populasi.
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
: Ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek
huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan
dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya.
Inflasi : Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu.
Investasi : komitmen untuk menempatkan sejumlah dana atau sumber
daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memeroleh sejumlah keuntungan di masa mendatang.
K
Koordinasi : Kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi
yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dengan kesepakatan masing-masing pihak agar tidak terjadi
kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu
dengan pihak yang lainnya.
L
Laju Pertumbuhan
Ekonomi
: Ukuran pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke periode lain
menggunakan persentase
O
OPD : Organisasi perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga
pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 83
Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di
daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat Daerah terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.
Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan, dan Kelurahan.
P
PAD : Penerimaan yang diperoleh dari sumbersumber pendapatan di
dalam daerahnya sendiri.
Pemeriksaan : Kegiatan untuk menilai Perusahaan Daerah dengan cara
membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan
keadaan yang seharusnya dilakukan, baik dalam bidang
keuangan dan atau dalam bidang teknis operasional.
Pemerintah
Daerah
: Gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Penanggulangan
Bencana
: Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Produk Domestik
Regional Bruto
(PDRB)
: Jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun)
Pengadaan : Kegiatan penyediaan barang/jasa, baik yang berasal dari
produksi dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pengawasan : Serangkaian kegiatan pemeriksaan terhadap pengadaan,
peredaran dan penggunaan agar terjamin mutu dan
efektivitasnya, tidak mengganggu kesehatan dan keselamatan
manusia serta kelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
R
Regulasi : Pengaturan, cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang
telah ditetapkan untuk tujuan mengatur sesuatu agar tercapai
tujuannya.
Rencana Strategis
(Renstra)
: Proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber
daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut.
S
IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 84
SPBE Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan kominikasi untuk memberikan layanan kepada
Pengguna SPBE
T
TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah adalah tim yang dibentuk
dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh
sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta
melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka
penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat
perencana daerah, PPKD dan pejabat Iainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
: Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan
kerja. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di
bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu)